magang baru
DESCRIPTION
MagangTRANSCRIPT
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai Perguruan Tinggi yang relatif masih muda, Universitas Indonesia Timur perlu senantiasa meningkatkan mutu pendidikannya. Khususnya Fakultas Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu fakultas yang diharapkan dapat menghasilkan sarjana kesehatan berkualitas dan memiliki kemampuan kompetitif yang signifikan dengan perkembangan dunia kerja. Untuk meningkatkan kompetensi lulusan, diupayakan setiap mahasiswa yang akan menyelesaikan studi harus mengikuti program magang sebagai salah satu mata kuliah pendukung.
Program Magang Mahasiswa merupakan kegiatan mahasiswa untuk belajar dari pengalaman kerja praktis di suatu perusahaan. Dengan adanya program ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan adalah melakukan identifikasi permasalahan, analisis dan penyelesaian permasalahan, proses produksi dan pengelolaan limbah, serta penerapan ilmu dan teknologi, khususnya bidang kesehatan masyarakat.
Program Magang Mahasiswa ini dipandang perlu untuk lebih mendekatkan dunia perguruan tinggi dengan dunia kerja serta adanya keterkaitan dan kesepadanan antara teori dan praktek di lapangan. Untuk hal tersebut, Fakultas Kesehatan Masyarakat akan melakukan penyesuaian-penyesuaian materi perkuliahan dengan perkembangan dunia kerja yang mendukung perluasan wawasan serta kemampuan individu mahasiswa.
B. Tujuan Magang
1. Tujuan Umum
Memberikan pengalaman praktis lapangan kepada mahasiswa dengan cara ikut serta sehari-hari sebagai integral organisasi dalam suatu perusahaan.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang dunia kerja, baik dalam hal konsep keilmuannya maupun aplikasi praktisnya.
b. Mengembangkan wawasan dunia kerja bagi mahasiswa, agar dapat meningkatkan adaptasi kepribadian dan sosial kemasyarakatan.
c. Meningkatkan kemampuan analisa mahasiswa, khususnya terhadap masalah kesehatan masyarakat.
d. Menggali hubungan keterkaitan dan kesepadanan antara perguruan tinggi dan dunia kerja.
C. Manfaat Magang
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat menimba pelajaran praktis dari lapangan dan membandingkan ilmu yang diperoleh dengan dunia kerja yang sesungguhnya. Sehingga dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi kompetisi pasca pendidikan.
2. Bagi Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi dalam hal ini Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Timur dapat memperkaya khasanah dunia kerja melalui informasi yang diperoleh dari lapangan. Sehingga dapat melakukan penyesuaian materi perkuliahan terhadap tuntutan dunia kerja yang pada akhirnya dapat menghasilkan sarjana yang lebih kompetitif.
3. Bagi Perusahaan/Tempat Magang
Perusahaan sebagai lokasi magang mahasiswa mendapatkan bantuan pegawai yang masih idealisme dan penuh dengan ilmu-ilmu segar yang belum dipelajari dari bangku perkuliahan.
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI
A. Keadaan Geografi dan Demografi
1. Keadaan Geografi
Kota Palopo berada pada posisi antara 20 53 15 - 30 04 08 LU dan 1200 03 10 - 1200 14 34 BT, dengan batas-batas wilayahnya sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Walenrang LuwuSebelah Selatan : Kecamatan Bua LuwuSebelah Timur : Teluk BoneSebelah Barat : Kecamatan Tondon Nanggala Tanah Toraja
Kota Palopo terletak di sebelah Timur Laut Kota Makassar yang berjarak 366 km menghadap ke Teluk Bone, merupakan kota transito dan persimpangan dari Kota Makale atau Rantepao arah Barat dan Kota Pare-Pare atau Sengkang dari arah Selatan yang akan menuju ke Provinsi Sulawesi Tenggara dan Provinsi Sulawesi Tengah/Utara dengan perjalanan darat. Keadaan topografi Kota Palopo pada umumnya relatif dataran rendah (62,85%) dengan ketinggian 0-500m dari permukaan laut yang pantainya potensial dengan hasil perikanan dan rumput laut sampai dengan dataran tinggi(37,15%) dengan ketinggian antara 501->1000m diatas permukaan laut dengan hasil pertanian dan perkebunan yang membentang ke perbatasan daerah wisata Tana Toraja.Tabel 1 Distribusi Luas Wilayah Kecamatan dan Jumlah Kelurahan
Kota Palopo Provinsi Sulawesi Selatan2008
KecamatanLuas/Km2Jumlah Kelurahan
Wara
Wara Utara
Wara Selatan
Telluwanua
Wara Timur
Wara Barat
Sendana
Mungkajang
Bara11.49
10.58
10.66
34.34
12.08
54.13
37.09
53.8
23.356
6
4
7
7
5
4
4
5
Jumlah37.0948
Sumber : Data Sekunder BPS, 2008Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 9 kecamatan yang ada di Kota Palopo yang mempunyai wilayah terluas adalah Kecamatan Wara Barat, sedangkan kecamatan yang wilayahnya terkecil adalah Kecamatan Wara Utara.2. Keadaan Demografi
Kota Palopo merupakan salah satu daerah di Provinsi Sulawesi Selatan dengan kategori kota sedang dengan jumlah penduduk 135.900 jiwa. Adapun jumlah penduduk dari masing-masing kecamatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2 Distribusi Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin
Kota Palopo ProvinsiSulawesi Selatan2008KecamatanJumlah PendudukJumlah KK
Laki-lakiPerempuan
Wara136811406227743
Wara Utara8766907517841
Wara Selatan412643168442
Telluwanua6193586312056
Wara Timur132001337826578
Wara Barat482746699496
Sendana295728485805
Mungkajang 357334837056
Bara104621042120883
Jumlah6778568115135900
Sumber : Data Sekunder, 2008
B. Status dan Pelayanan Kesehatan
Target pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan Kota Palopo adalah dalam rangka pencapaian Indonesia Sehat 2010. Oleh karena itu, upaya-upaya pencapaiannya perlu terus dimaksimalkan mengingat tenggang waktu pencapaian makin dekat. Sebagai gambaran kondisi kesehatan masyarakat di Kota Palopo, maka di bawah ini dicantumkan 10 Penyakit Utama di Kota Palopo.Tabel 3 Distribusi 10 Jenis Penyakit Utama Kota PalopoProvinsi Sulawesi Selatan
2008Jenis PenyakitFrekuensi Persentase
ISPA
InfluenzaDiare dan gastroenteritis
Dermatitis lain tidak spesifik (kulit alergi)Penyakit pulpa dan jaringan periapikal
Nasofaringitis akut (commond cold)
Hipertensi primer (esensial)
Penyakit gusi dan periodental
Rematik
Demam yang tidak diketahui sebabnya24.049
13.888
7.194
5.740
4.514
4.334
3.896
3.885
3.577
3.50232,2
18,6
9,6
7,6
6
5,8
5,2
5,1
4,7
4,6
Jumlah31.066100,0
Sumber : Data Sekunder Dinas Kesehatan, 2008Tabel 3 menunjukkan bahwa penyakit yang paling banyak diderita oleh penduduk di Kota Palopo adalah ISPA sebanyak 32,2% dan penyakit yang paling sedikit diderita adalah Demam yang tidak diketahi sebabnya sebanyak 4,6%. Perkembangan sarana kesehatan di Kota Palopo dari tahun ke tahun semakin membaik. Di Kota Palopo sampai tahun 2008 sudah 9 Puskesmas. Terdapat 4 Rumah Sakit DI Kota Palopo, 1 Rumah Sakit Umum Daerah/Pemkot yang akan dikembangkan menjadi Rumah Sakit Rujukan untuk wilayah Luwu Raya dan Kabupaten Tana Toraja, 3 Rumah Sakit Swasta. Sedangkan Puskesmas Pembantu berjumlah 22 unit yang tersebar di 48 Kelurahan. Puskesmas keliling sebanyak 9 unit yang masing-masing diperuntukkan untuk Puskesmas. Jumlah Posyandu di Kota Palopo 137 unit. Laboratorium Klinik 1 unit dan klinik/BP/RB 4 Unit, Apotik 24 unit, Toko Obat sebanyak 14 unit.
Tenaga kesehatan yang ada di Kota Palopo terdiri dari Dokter Spesialis 14 orang, Dokter Umum 20 orang, Dokter Gigi 12 orang, Magister/Sarjana Kesehatan Masyarakat 57 orang, Sarjana Keperawatan 716 orang, D III keperawatan sejumlah 130 orang, Apoteker 5 orang, AKL 13 orang, AKZI 13 orang, Fisioterapi 1 orang, Bidan 76 orang dan Analisis Kesehatan 10 orang.C. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Perkembangan pendidikan saat ini secara umum dapat dilihat dari dua indicator utama yaitu pemerataan pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan. Khusus pemerataan pendidikan yang menjadi parameter secara nasional adalah dilihat dari perkembangan tingkat partisipasi masyarakat terhadap pendidikan dari tahun ke tahun dan bagaimana upaya untuk meminimalisir angka putus sekolah. Kemudian peningkatan mutu pendidikan lebih diarahkan pada peningkatan capaian nilai UAS dan UAN serta dukungan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan. Bertolak dari indicator tersebut di atas, maka potret pendidikan kota Palopo mulai tahun 2006-2008 adalah sebagai berikut :1. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI tahun 2008 sebesar 90,35% mengalami peningkatan dari tahun 2007 yang hanya sebesar 85,90%.2. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTS tahun 2008 sebesar 77,60% mengalami peningkatan dari tahun 2007 yang hanya sebesar 77,20%.
3. Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA tahun 2008 sebesar 80,60% mengalami peningkatan dari tahun 2007 yang hanya sebesar 71,60%.
4. Angka Transisi/angka putus sekolah SD/MI tahun 2008 sebanyak 32 orang mengalami peningkatan dari tahun 2007 sebanyak 21 orang.
5. Angka Transisi/angka putus sekolah SMP/MTS tahun 2008 sebanyak 4 orang mengalami peningkatan dari tahun 2007 sebanyak 3 orang.
6. Angka Transisi/angka putus sekolah SMA/MA tahun 2008 sebanyak 19 orang mengalami penurunan dari tahun 2007 sebanyak 93 orang.
7. Jumlah ruangan kelas yang tidak layak SD/MI tahun 2008 sebanyak 36 ruangan mengalami peningkatan dari tahun 2007 sebanyak 27 ruangan.
8. Jumlah ruangan kelas yang tidak layak SMP/MTS tahun 2008 sebanyak 4 ruangan mengalami penurunan dari tahun 2007 sebanyak 36 ruangan.
9. Jumlah ruangan kelas yang tidak layak SMA/MA tahun 2008 sebanyak 15 ruangan mengalami penurunan dari tahun 2007 sebanyak 28 ruangan.D. PerekonomianKondisi perekonomian suatu daerah turut menjadi ukuran dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat, dimana keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terkait dengan daya beli ekonomi. Kemiskinan juga menjadi hambatan besar dalam pemenuhan kebutuhan terhadap makanan yang sehat sehingga dapat melemahkan daya tahan tubuh yang dapat berdampak pada kerentanan untuk terserang penyakit-penyakit tertentu.
BAB III
KEGIATAN MAGANG
A. Pelaksanan Magang
Pelaksanaan kegiatan magang yang dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Timur Makassar dimulai tanggal 21 Juli sampai dengan 21 Agustus yang bertempat di Dinas Kesehatan Kota Palopo Provinsi Sulawesi Selatan. Kemudian mahasiswa ditempatkan di Sub Dinas Pelayanan Kesehatan dan Sub Dinas Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2 PL).
Mulai minggu pertama mahasiswa magang di Sub Dinas Pelayanan Kesehatan, mahasiswa diperkenalkan dengan Laporan Bulanan, mulai dari Laporan Bulanan 1 sampai Laporan Bulanan 4 (LB 1 LB 4).
1. Laporan Bulanan 1 (LB 1)
Laporan Bulanan 1 merupakan laporan data kesakitan yang dilaporkan oleh puskesmas ke Dinas Kesehatan Kota Palopo setiap bulannya. Berdasarkan laporan triwulan I dan II, didapatkan data bahwa penyakit yang paling banyak diderita masyarakat Kota Palopo adalah Influensa sebanyak 2758 kasus.
2. Laporan Bulanan 3 (LB 4)Laporan Bulanan 3 merupakan laporan mengenai Kegiatan Puskesmas setiap bulannya dan dilaporkan setiap triwulan. Kegiatan Puskesmas tersebut meliputi kunjungan puskesmas, rawat tinggal, kegiatan perawatan kesehatan masyarakat, pelayanan medik dasar kesehatan gigi, kegiatan pelayanan JPKM, kesehatan sekolah, kesehatan olah raga, kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat, serta laboratorium.
Selain kegiatan analisis laporan bulanan 1 sampai laporan bulanan 3, di Sub Dinas Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2 - PL) mahasiswa juga mengikuti kegiatan-kegiatan lapangan, diantaranya Kegiatan pada Program Kota Sehat Palopo, Meninjau Gizi Buruk, serta Kesehatan Lingkungan.B. Pembahasan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama magang di Dinas Kesehatan Kota Palopo dijabarkan di bawah ini:
1. Sub Dinas Pelayanan Kesehatan
a. Analisis Laporan Bulanan 1
Setelah pengenalan format Laporan Bulanan 1 tentang data penyakit, kemudian mahasiswa menganalisis laporan tersebut. Mahasiswa menganalisis laporan tersebut mulai dari bulan Januari - Juni atau triwulan I dan 2. Untuk lebih jelasnya, data Laporan Bulanan 1 dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini:
1) Distribusi penderita menurut orang (person)
Tabel 4 Distribusi Penyakit menurut Umur di Dinas Kesehatan Kota Palopo Tahun 2009
NOJENIS PENYAKITJUMLAH PENDERITATOTAL%
8-28 Hr< 11-45-910-1415-1920-2445-5455-5960-6970 +
F%F%F%F%F%F%F%F%F%F%F%
1Diare100,336212,889631,734812,21535,4112456019,81726,1682,4993,5521,82832100,0
2Diare Berdarah00,088,12525,31515,166,166,12121,288,055,055,000,099100,0
3Tifus Perut Klinis00,000,043,41512,63025,21310,94941,265,100,010,810,8119100,0
4TBC paru BTA (+)00,011,200,044,844,867,14148,81113,133,555,9910,884100,0
5Tersangka TBC Paru00,000,010,932,876,432,83532,11614,7109,21513,71917,4109100,0
6Campak00,013,7725,9829,7933,313,713,700,000,000,000,027100,0
7Batuk Rejan0,000,000,000,0228,6114,3228,6114,3114,200,000,07100,0
8Malaria Klinis00,000,000,000,000,000,03100,000,000,000,000,03100,0
9Malaria Vivax00,000,000,000,000,000,01100,000,000,000,000,01100,0
10Demam Berdarah Dengue00,024,5613,31124,400,048,948,900,000,000,000,045100,0
11Demam Dengue00,000,0112,54501840112,500,000,000,000,000,08100,0
12Pneumonia00,0611,127501527.822523,735,500,000,000,011,954100,0
13Sifilis00,000,000,000,000,000,000,000,000,000,000,00100,0
14Gonorrhoe00,000,000,000,000,000,01100,000,000,000,000,01100,0
15Influensa10,12519,256620,642015,21435,21234,473626,62559,2602,11093,9943,52758100,0
Sumber : Data Dinas Kesehatan, 2009
Tabel 4 menunjukkan bahwa penyakit tertinggi diderita oleh masyarakat Kota Palopo adalah Diare, yang paling banyak menyerang kelompok umur 1-4 tahun sebanyak 896 kasus (31,7%). Hal ini disebabkan kurangnya kepedulian masyarakat terhadap hygiene perseorangan. 2) Distribusi penderita menurut tempat (place)
Tabel 5 Distribusi Penyakit menurut Tempat di Dinas Kesehatan Kota Gorontalo
Tahun 2009 NOJENIS PENYAKITSendanaWara SelatanBentengMaroanginPontapWaraWara BaratWara UtaraBara PermaiTotal%
F%F%F%F%F%F%F%F%F%
1Diare36612,951918,344315,741414,61706,148917,3853,0411,430510,72832100,0
2Diare Berdarah33,133,166,12424,21414,11616,100,000,03333,399100,0
3Tifus Perut Klinis514,31815,22218,500,010,81310,91815,100,04235,2119100,0
4TBC paru BTA (+)22,31011,9910,821251821,41416,700,01011,900,084100,0
5Tersangka TBC Paru3330,343,754,52018,31412,91816,532,798,332,8109100,0
6Campak518,500,0933,300,0414,9829,600,000,013,727100,0
7Batuk Rejan7100,000,000,000,000,000,000,000,000,07100,0
8Malaria Klinis00,0266,7133,300,000,000,000,000,000,03100,0
9Malaria Vivax00,000,01100,000,000,000,000,000,000,01100,0
10Demam Berdarah Dengue613,412,2102000,02351,112,212,248,900,045100,0
11Demam Dengue00,000,000,000,000,000,0337,5562,500,08100,0
12Pneumonia47,423,81324,000,01120,400,000,02444,400,054100,0
13Sifilis00,000,000,000,000,000,000,000,000,00100,0
14Gonorrhoe00,000,000,01100,000,000,000,000,000,01100,0
15Influensa44916,278228,445616,51144,110051,1562,149217,830917,800,02758100,0
Sumber : Data Dinas Kesehatan, 2009Tabel 5 menunjukkan bahwa penyakit tertinggi adalah Batuk Rejan dan paling banyak penderitanya berada di wilayah kerja Puskesmas Sendana. Hal ini dipengaruhi cuaca di daerah ini yang tidak memungkinkan.Tabel 6 Distribusi Penyakit Menular Menurut Jenis Kelamin di Dinas Kesehatan Kota Palopo Triwulan I Dan Triwulan II
Tahun 2009
NOJenis PenyakitJenis KelaminJumlah
PriaWanita
1Diare167111612832
2ISPA396843258590
3Rabies221840
4Malaria21113
5Typoid7070140
6Demam Berdarah121224
7TB. Paru293463
8Kusta325
b. Analisis Laporan Bulanan 3
Setelah pengenalan format Laporan Bulanan 3 tentang data Gizi, KIA, Imunisasi, Pemberantasan Penyakit Menular kemudian mahasiswa menganalisis laporan tersebut. Mahasiswa menganalisis laporan tersebut mulai dari bulan Januari Juni atau triwulan I dan II. Untuk lebih jelasnya, data Laporan Bulanan 1 dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini:
Tabel 7 Distribusi Gizi dan KIA berdasarkan Laporan Bulanan Triwulan 1 Dan 2 Kota Palopo Provinsi Sulawesi Selatan
2009
NOKEGIATANJUMLAH%
I
1
2
3
4
5
6
789 10
11
12
13GIZI
Jumlah balta dapat Vit.A dosis tinggi
Jumlah ibu nifas dapat Vit.A dosis tinggi
Jlh bumil dapat tablet tambah darah (Fe) 30
Jumlah bumil dapat tablet tambah darah (Fe) 90
Jumlah bayi ditimbang
Jumlah balita (1-4 tahun) ditimbang
Jumlah bayi dan balita yang tidak naik berat badannya
Jumlah bayi dan balita dengan berat badan Di (BGM)
Jumlah seluruh balita diwilayah kerja
Jumlah balita yang mempunyai KMS
Jumlah balita dengan berat badan dibawah BGT
Jumlah balita (36 bulan) berat badan diatas (11,5 Kg)
Jumlah semua balita yang mencapai (36 bulan)
0
1401
1342
1369
12195
21201
3093
696108150
64843
458
3115010,00
0,65
0.62
0,63
5,6
9,84
1,430,3350,18
30,08
0,21
0,140,23
TOTAL215560100,00
II
1
2
34
56
7
8
9
10
11
12
1314KIA
Jumlah kunjungan K1 ibu hamil
Jumlah kunjungan K4 ibu hamil
Jumlah kunjungan K4 ibu hamil dengan faktor resiko
Jumlah ibu hamil resiko tinggi
Jumlah ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk ke Rumah Sakit
Jumlah persalinan oleh Nakes
Jumlah bayi lahir dengan BBLR < 2500 gram
Jumlah bayi lahir mati
Jumlah seluruh kunjungan neonatus
Jumlah neonates dilaporkan bayi < 28 hari
Jumlah kematian material dilaporkan bumil, bufas
Jumlah balita dideteksi/stimulan tumbuh kembang
Jumlah anak prasekolah dideteksi tumbuh kembang
Jumlah lahir hidup
1508
1292
42171
1151404
50
12
1039
1375
0
11996
217314016,68
5,72
0,190,76
516,22
0,22
0,05
4,60
6,09
0,00
53,13
9,626,21
TOTAL22578100,00
Sumber : Data Primer, 2009Tabel 7 menunjukkan bahwa pada kegiatan puskesmas mengenai Gizi didapatkan hasil bahwa jumlah seluruh balita di Kota Palopo yaitu 108.150 anak (50,18%). Pada kegiatan KIA puskesmas yang paling banyak yaitu jumlah balita dideteksi tumbuh kembang sebanyak 11996 anak (53,13%).Tabel 8 Distribusi Gizi dan KIA berdasarkan Laporan Bulanan Triwulan 1 Dan 2 Kota Palopo
Provinsi Sulawesi Selatan
2009
NoKEGIATANJUMLAH%
III
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
IMUNISASI
Jumlah bayi divaksinasi campak
Jumlah bayi divaksinasi DPT/HB 1
Jumlah bayi divaksinasi DPT/HB 2
Jumlah bayi divaksinasi DPT/HB 3
Jumlah ibu hamil divaksinasi TT 1/1H
Jumlah ibu hamil divaksinasi TT 2 /1H
Jumlah bayi divaksinasi BCG
Jumlah bayi divaksinasi HB (0-7 hari)
Jumlah bayi divaksinasi polio 1
Jumlah bayi divaksinasi polio 2
Jumlah bayi divaksinasi polio 3
Jumlah bayi divaksinasi polio 4
Jumlah calon pengantin (WUS) divaksinasi TT 11451
1456
1395
1306
1452
1192
1525
1137
1504
1449
1353
1245
46
8,79
8,82
8,45
7,91
8,79
7,22
9,24
8,4
9,10
8,78
8,19
7,55
0,27
TOTAL22578100,0
III
1
2
3
4
5
6
7
8PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
Diare
ISPA
Rabies
Malaria
Typoid
DBD
TB. Paru
Kusta
3006
8590
40
13
140
24
63
525,30
72,30
0,33
0,10
1,18
0,20
0,54
0,05
TOTAL11881100,0
Sumber : Data Primer, 2009Tabel 7 menunjukkan bahwa untuk kegiatan imunisasi yang paling banyak yaitu jumlah bayi divaksinasi BCG sebanyak 1525 anak (19,24%). Pada kegiatan pemberantasan penyakit menular yang tertinggi adalah kegiatan pemberantasan ISPA sebanyak 8590 (72,30%).c. Analisis Laporan Bulanan 4
Tabel 8 Distribusi Kegiatan Puskesmas berdasarkan
Laporan Bulanan Triwulan 1 Dan 2 Kota PalopoProvinsi Sulawesi Selatan 2009
NOKEGIATANTOTAL%
1
2
3
4
5
6
7
8
910Kunjungan Puskesmas
Rawat Tinggal
Kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan Medik Dasar Kesehatan Gigi
Kegiatan Pelayanan JPKM
Kesehatan Sekolah
Kesehatan OlahragaKegiatan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Kesehatan Lingkungan
Laboratorium76687
145
106588
6053
16723
804
2
827223751
155732,96
0,06
45,82
2,61
7,18
0,34
0,01
0,13
10,21
0,67
TOTAL232609100,00
Sumber : Data Dinas Kesehatan, 2009Tabel 7 menunjukkan bahwa kegiatan puskesmas tertinggi adalah kegiatan perawatan kesehatan masyarakat sebanyak 106588 kunjungan (45,82%). Hal ini disebabkan karena pada umumnya warga miskin lebih sering berkunjung dan melakukan pengobatan di puskesmas dari pada harus pergi ke rumah sakit yang jaraknya lumayan jauh dari tempat tinggal mereka. Sedangkan kegiatan puskesmas terendah yaitu kegiatan kesehatan olahraga sebanyak 2 (0,01%).2. Sub Dinas P2 PL
Selain menganalisis laporan bulanan, mahasiswa juga mengikuti kegiatan pada Program Palopo Kota Sehat yang dilakukan oleh Sub Dinas Pemberantasan Penyakit (P2). Kegiatan yang dilakukan yaitu turut serta dalam kegiatan pelatihan kesehatan lingkungan.
Selain itu, mahasiswa juga sering mengikuti kegiatan Monitoring dan Evaluasi yang dilakukan oleh Sub Dinas P2 PL. Pada kegiatan tersebut semua penanggungjawab program mengevaluasi program kegiatannya masing-masing selama triwulan terakhir.
C. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
1. Faktor Pendukung
a. Adanya respon yang positif dari staf Dinas Kesehatan Kota Palopo terhadap pelaksanaan kegiatan magang, sehingga membantu mahasiswa mendapatkan data yang dibutuhkan untuk laporan.
b. Pembimbing lapangan yang sangat baik dan komunikatif membantu mahasiswa jika mengalami kesulitan selama pelaksanaan magang.2. Faktor Penghambat
Karena tidak adanya pembekalan untuk mengarahkan mahasiswa selama magang sebelum pelaksanaan magang, membuat mahasiswa mengalami kesulitan dalam pembuatan laporan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. LB 1 merupakan laporan bulanan mengenai data kesakitan, dimana penyakit yang paling banyak diderita masyarakat di Kota Palopo adalah Influensa.
2. LB 2 merupakan laporan bulanan mengenai data Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat, dimana persediaan obat-obatan dari Dinas Kesehatan untuk disalurkan ke puskesmas-puskesmas yang ada di Kota Palopo sangat mencukupi kebutuhan yang ada
3. LB 3 merupakan laporan bulanan mengenai data Gizi, KIA, Imunisasi dan Pemberantasan Penyakit Menular.
4. LB 4 merupakan laporan bulanan mengenai data Kegiatan Puskesmas, dimana kegiatan puskesmas yang paling banyak dilakukan yaitu kegiatan perawatan kesehatan masyarakat.B. Saran
1. Selalu mengontrol semua kegiatan yang dilaksanakan oleh semua puskesmas yang berada di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Palopo.2. Menyebarluaskan informasi kesehatan dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui berbagai media komunikasi dan informasi maupun melalui Promosi Kesehatan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN11