m tugas makalah

25
Kata Pengantar Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkah limpahan rahmat dan hidayah- Nya ,sehingga penulis dapat menyusun makalah ini meski penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa penulisan dan penyusunan nya Adapun dalam penysuna akalah ini penulis memperoleh data atau sumber dari media “internet” dan menjelaskan tentang “MANAJEMEN KONFLIK DAN KEARIFAN”. Penulis berharap dalam penyusunan makalah ini ,bisa menjadi pelajaran dan menambah wawasan buat pembaca dan terutama buat penulis sendiri. Kritik dan saran yang bertujuan membangun dari para pembaca,penulis akan terima dengan senang hati ,untuk penulisan akalah yang lebih baik lagi . Semoga Alloh SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat . Bandar Lampung 28 november 2013 1

Upload: blosid-blog-and-slideshare

Post on 29-Jul-2015

8 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: M tugas makalah

Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkah

limpahan rahmat dan hidayah-Nya ,sehingga penulis dapat menyusun makalah ini meski

penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa penulisan dan

penyusunan nya

Adapun dalam penysuna akalah ini penulis memperoleh data atau sumber dari

media “internet” dan menjelaskan tentang “MANAJEMEN KONFLIK DAN KEARIFAN”.

Penulis berharap dalam penyusunan makalah ini ,bisa menjadi pelajaran dan menambah

wawasan buat pembaca dan terutama buat penulis sendiri. Kritik dan saran yang bertujuan

membangun dari para pembaca,penulis akan terima dengan senang hati ,untuk penulisan

akalah yang lebih baik lagi . Semoga Alloh SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat

memberikan manfaat .

Bandar Lampung 28 november 2013

1

Page 2: M tugas makalah

PENDAHULUANDAFTAR ISI

Kata pengantar..........................................................................1

Daftar isi.....................................................................................2

A. Latar belakang ........................................................................3

B. Pengertian konflik dalam islam...............................................4

C. Faktor penyebab konlflik........................................................9

D. Macam-macam konflik.........................................................11

E. Solusi dalam menyelesaikan konflik.....................................12

F. Budaya lokal sebagai sarana solusi konflik...........................14

Kesimpulan dan saran............................................................16

Daftar pustaka .........................................................................17

2

Page 3: M tugas makalah

A. Latar Belakang

al-Quran adalah pedoman hidup muslim yang tidak hanya mengatur hubungan vertikal

antara manusia dengan Tuhannya, melainkan juga mengatur hubungan antara manusia

dengan lingkungannya, terlebih khusus antara sesama manusia itu sendiri baik antar individu

ataupun kelompok sosialisasi . Sejarah panjang peradaban manusia selalu diwarnai konflik

dari level komunitas terkecil seperti rumah tangga hingga ke tingkat menengah seperti antara

partai, golongan sampai ke komunitas terbesar antar bangsa, agama dan negara. Konflik

tersebut sering dilatarbelakangi oleh berbagai motif dan kepentingan. Salah satu penyebabnya

adalah karena hilangnya nilai-nilai kebajikan, kemanusiaan, kedamaian dan persaudaraan

antara individu atau kelompok.  Setiap kelompok dalam satu organisasi, dimana  didalamnya 

terjadi interaksi antara  satu dengan  lainnya, memiliki kecenderungan  timbulnya konflik.

Konflik sangat erat kaitannya dengan perasaan manusia, termasuk perasaan diabaikan,

disepelekan,  tidak dihargai, ditinggalkan, dan juga perasaan jengkel karena kelebihan beban

kerja. Perasaan-perasaan tersebut sewaktu-waktu dapat memicu timbulnya  kemarahan.

Keadaan tersebut akan mempengaruhi seseorang dalam melaksanakan kegiatannya secara

langsung, dan dapat menurunkan produktivitas kerja organisasi secara tidak langsung dengan

melakukan banyak kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja.  Dalam suatu

organisasi,  kecenderungan terjadinya  konflik, dapat disebabkan  oleh suatu perubahan 

secara tiba-tiba, antara lain: kemajuan teknologi baru, persaingan ketat, perbedaan

kebudayaan dan sistem nilai, serta berbagai macam  kepribadian  individu. Berbagai macam

konflik yang terjadi sebenarnya mempunyai suatu penyelesaian, baik secara agama maupun

secara budaya atau adat istiadat setempat. Penyelesaian konflik yang telah disusun secara

teori dan sebagian telah dilakukan secara nyata ini, tidak lah hanya semata mata untuk

keuntungan suatu pihak saja tetapi penyelesaian yang dilakukan di peruntukan kedua pihak

agar sama sama memperoleh keuntungan. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk

mempelajari penyelesaian suatu konflik yang ada didalam kehidupan kita..

3

Page 4: M tugas makalah

PEMBAHASAN

B. Pengertian Konflik dalam islam

Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul.

Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih

(bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan

menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

            Menurut Webster (1966), istilah “conflict” di dalam bahasa aslinya berarti suatu

“perkelahian, peperangan atau perjuangan” yaitu berupa konfrontasi fisik dan psikologis

antara beberapa pihak.

Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan kehidupan

sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan

ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara

berterusan.

. Dalam Islam Konflik merupakan bagian dari tabiat manusia yang telah dibawa

oleh manusia dari sejak dia dilahirkan. Keberadaan konflik sebagai unsur pembawaan sangat

penting dalam kehidupan manusia. Kehidupan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa ada

konflik. Manusia yang memiliki tuntutan serta keinginan yang beraneka ragam dan manusia

akan selalu berusaha untuk memenuhi keinginan tersebut. Namun untuk bisa

mendapatkannya, mereka akan berkompetisi untuk mendapatkan keinginan tersebut. Dari sini

maka dengan adanya konflik akan mengajarkan manusia untuk dapat berfikir lebih maju

untuk mendapatkan keinginannya tersebut sehingga akan bermanfaat bagi kehidupannya.

Oleh karena itu, Allah membekali nilai-nilai moral pada setiap makhluk dalam kepentingan-

kepentingannya sendiri. Selagi konflik masih dibutuhkan oleh manusia, maka mereka pun

dibekali oleh Allah dengan kemampuan untuk berkonflik, baik dalam fisik, roh maupun

4

Page 5: M tugas makalah

akalnya, dan sekaligus kemampuan untuk mencari solusinya. Seperti yang dijelaskan dalam

firman Allah yang artinya: “Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia

dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini.”. 

Dengan demikian, yang perlu diperhatikan adalah hikmah dibalik terjadinya konflik. Dalam

Islam, konflik bukanlah sebagai tujuan namun lebih sebagai sarana untuk memadukan antara

berbagai hal yang saling bertentangan untuk membebaskan kehidupan manusia dari

kepentingan individual dan dari kejelekan-kejelekan, sehingga tidak membiarkan perbedaan-

perbedaan itu menjadi penyebab adanya permusuhan. Karena sesungguhnya manusia berasal

dari asal yang sama.

Seperti dijelaskan pada (QS. An Nisaa' ayat 1) yang berbunyi: 

ا �ير� �ث ك ر�ج�اال �ه�م�ا م�ن �ث� و�ب و�ج�ه�ا ز� �ه�ا م�ن ل�ق� و�خ� و�اح�د�ة� �ف�س� ن م�ن� �م� �ق�ك ل خ� �ذ�ي ال �م� �ك ب ر� �ق�وا ات �اس� الن ,ه�ا ي� أ �ا ي

�ا ( ق�يب ر� �م� �ك �ي ع�ل �ان� ك �ه� الل �ن� إ ح�ام� و�األر� �ه� ب �ون� اء�ل �س� ت �ذ�ي ال �ه� الل �ق�وا و�ات اء� �س� )١و�ن  

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari

seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah

memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada

Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan

(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi

kamu”. 

Dari ayat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sebenarnya manusia berasal dari asal

yang sama. Islam mengajarkan pentingnya untuk toleransi menghargai adanya perbedaan-

perbedaan yang dimiliki manusia baik secara fisik, pemikiran budaya dan lain-lain agar

jangan sampai memicu konflik dan mengakibatkan perseteruan dan permusuhan. Konflik

5

Page 6: M tugas makalah

memang sangat diperlukan dalam kehidupan manusia. Namun, jangan sampai terlarut dalam

konflik yang akhirnya menjadi konflik berkepanjangan yang tidak ada solusinya yang justru

akan merusak hubungan antar manusia dan akan merugikan manusia itu sendiri. 

Suran An-Nisaa’ diatas merupakan penetapan nilai persaudaraan yang dimaksudkan sebagai

pedoman hubungan antar kelompok manusia yang disebut Al Qur’an diatas. Nilai ini harus

menjadi landasan masalah multikulturisme, multiagama, multibahasa, multibangsa dan

pluralisme secara umum, karena Al-Qur’an menganggap perbedaan ras, suku, budaya dan

agama sebagai masalah alami (ketentuan Tuhan). Justru itu, perbedaan tadi tidak boleh

dijadikan ukuran kemuliaan dan harga diri, tapi ukuran manusia terbaik adalah ketaqwaan

dan kesalehan sosial yang dilakukannya. Ini yang dimaksud firman Tuhan dalam al-Hujurat

ayat 13 sbb: 

�ه� الل �د� ن ع� �م� م�ك �ر� ك� أ �ن� إ ف�وا �ع�ار� �ت ل �ل� �ائ و�ق�ب �ا ع�وب ش� �م� �اك �ن و�ج�ع�ل �ى �ث �ن و�أ �ر� ذ�ك م�ن� �م� �اك �ق�ن ل خ� �ا �ن إ �اس� الن ,ه�ا ي

� أ �ا ي

) Bير� ب خ� Bيم� ع�ل �ه� الل �ن� إ �م� �ق�اك ت� )١٣أ  

“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang

perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling

kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah

orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha

Mengenal”. 

Persamaan adalah prinsip mutlak dalam Islam dalam membina hubungan sesama manusia

tanpa melihat perbedaan seperti ditegaskan Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan

Anas bin Malik: 

6

Page 7: M tugas makalah

الله " بتقوى اال فضل أحد على ليسالحد المشط كاسنان  "الناسمستوون

“(Asal usul) Manusia adalah sama, tidak obahnya seperti gigi. Kelebihan seseorang hanya

terletak pada ketaqwaannya kepada Allah SWT”. 

Di dalam agama Islam juga dijelaskan tentang tata cara mengelola suatu konflik agar

konflik tidak bersifat destruktif melainkan menjadi hal yang dapat bermanfaat bagi kehidupan

manusia. Agama Islam mengajarkan bagaimana mengelola atau menyelesaikan perbedaan

atau pertentangan dengan cara-cara damai. Meskipun agama Islam merupakan agama yang

notabene menganut ajaran kebenaran mutlak, namun agama Islam tidak pernah mentolerir

penggunaan kekerasan dalam ajarannya. Sebenarnya konsep konflik dalam Islam cenderung

memiliki kesamaan dengan manajemen konflik secara umum. Dalam Islam konflik dapat

dilakukan dengan beberapa cara misalnya debat dan musyawarah. 

Debat pada dasarnya adalah salah satu cara berkompetisi dengan pihak atau kelompok lain.

Dalam Al-Qur’an, debat sering merujuk pada upaya kompetisi yang dilakukan kaum muslim

dengan kaum non muslim. Debat sering digunakan oleh Nabi Allah untuk menanggapi segala

tuduhan terhadap agama Islam sekaligus meyakinkan pihak lain tentang kebenaran agama

Islam. Di dalam Al-Qur’an juga di jelaskan bahwa berdebat harus dilakukan dengan adil dan

fair yang tercantum pada surat An-Nahl ayat 125 sebagai berikut: 

�م�ن� ب �م� ع�ل� أ ه�و� �ك� ب ر� �ن� إ �ح�س�ن� أ ه�ي� �ي �ت �ال ب �ه�م� اد�ل و�ج� �ة� ن �ح�س� ال �م�و�ع�ظ�ة� و�ال �م�ة� �ح�ك �ال ب Pك� ب ر� �يل� ب س� �ل�ى إ اد�ع�

�د�ين� ( �م�ه�ت �ال ب �م� ع�ل� أ و�ه�و� �ه� �يل ب س� ع�ن� )١٢٥ض�ل�  

7

Page 8: M tugas makalah

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan

bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih

mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui

orang-orang yang mendapat petunjuk”. 

Selain debat, konflik dalam Islam juga dilakukan dengan musyawarah. Dalam Al-

Qur’an musyawarah sering merujuk pada penyelesaian konflik dan hubungan sesama kaum

muslim, berbeda dengan debat yang cenderung ditujukan untuk kaum non-muslim. Tujuan

musyawarah ini adalah untuk menemukan jalan keluar dari perbedaan yang tidak

menyangkut gejala “idiologis” dan dikhotomik sehingga memungkinkan terbentuknya

kompromi dan negosiasi. Sedangkan perdebatan lebih menunjukkan sebagai upaya untuk

meyakinkan fihak lain, dan tidak mungkin terjadi kompromi, dan yang mungkin hanya

sebatas memahami saja, bukan untuk saling membenarkan satu sama lain. Perihal

musyawarah ini telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 159 yang berbunyi

sebagai berikut: 

�غ�ف�ر� ت و�اس� �ه�م� ع�ن ف�اع�ف� ح�و�ل�ك� م�ن� �ف�ض,وا الن �ق�ل�ب� ال �يظ� غ�ل ف�ظZا �ت� �ن ك �و� و�ل �ه�م� ل �ت� �ن ل �ه� الل م�ن� ح�م�ة� ر� �م�ا ف�ب

�ين� ( Pل �و�ك �م�ت ال �ح�ب, ي �ه� الل �ن� إ �ه� الل ع�ل�ى �ل� �و�ك ف�ت م�ت� ع�ز� �ذ�ا ف�إ األم�ر� ف�ي ه�م� او�ر� و�ش� �ه�م� )١٥٩ل  

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka.

Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari

sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan

bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah

8

Page 9: M tugas makalah

membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai

orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya

C. Faktor penyebab konflik

1. Faktor Penyebab Konflik Secara Umum:

a) Modernisasi dan globalisasi yang jauh memasuki masyarakat Indonesia.

b) Sifat rasisme bangsa Indonesia yang menganggap agama yang dianut adalah yang

paling benar sedangkan yang lain salah.

c) Masyarakat Indonesia dalam budaya kekerasan.

d) Ketidakadilan sosial dalam bangsa Indonesia, kebanyakan program pemerintah hanya

menguntungkan golongan atas.

2. Faktor yang menyebabkan konflik sosial yang bersumber dari agama (Hendropuspito,

Sosiologi Agama (Yogyakarta: Kanisius, 1983) 151-168), yaitu:

a) Perbedaan Sikap Mental

Semua pihak umat beragama yang sedang terlibat dalam bentrokan masing-masing

menyadari bahwa justru perbedaan doktrin itulah yang menjadi penyebab dari benturan

itu.Dalam skala penilaian yang dibuat (subyektif) nilai tertinggi selalu diberikan kepada

agamanya sendiri dan agama sendiri selalu dijadikan kelompok patokan, sedangkan

lawan dinilai menurut patokan itu. Karena itu, faktor perbedaan doktrin dan sikap mental

dalam kelompok masyarakat Islam dan Kristen punya andil sebagai pemicu konflik.

b) Perbedaan Suku dan Ras Pemeluk Agama

Tidak dapat dipungkiri bahwa perbedaan ras dan agama memperlebar jurang

permusuhan antar bangsa. Perbedaan suku dan ras ditambah dengan perbedaan agama

9

Page 10: M tugas makalah

menjadi penyebab lebih kuat untuk menimbulkan perpecahan antar kelompok dalam

masyarakat.

Contoh di wilayah Indonesia, antara Suku Aceh dan Suku Batak di Sumatera Utara. Suku

Aceh yang beragama Islam dan Suku Batak yang beragama Kristen; kedua suku itu hampir

selalu hidup dalam ketegangan, bahkan dalam konflik fisik (sering terjadi), yang merugikan

ketentraman dan keamanan.

c) Perbedaan Tingkat Kebudayaan

Agama sebagai bagian dari budaya bangsa manusia. Kenyataan membuktikan perbedaan

budaya berbagai bangsa di dunia tidak sama. Secara sederhana dapat dibedakan dua kategori

budaya dalam masyarakat, yakni budaya tradisional dan budaya modern.

Perbedaan budaya dalam kelompok masyarakat yang berbeda agama di suatu tempat atau

daerah pada kenyataannya merupakan faktor pendorong yang ikut mempengaruhi terciptanya

konflik antar kelompok agama di Indonesia.

d) Masalah Mayoritas dan Minoritas Golongan Agama

Fenomena konflik sosial mempunyai aneka penyebab. Tetapi dalam masyarakat agama

pluralitas penyebab terdekat adalah masalah mayoritas dan minoritas golongan agama.

Di berbagai tempat terjadinya konflik, massa yang mengamuk adalah yang beragama Islam

yaitu sebagai kelompok mayoritas; sedangkan kelompok yang ditekan dan mengalami

kerugian fisik dan mental adalah orang Kristen yang minoritas di Indonesia. Sehingga

nampak kelompok Islam yang mayoritas merasa berkuasa atas daerah yang didiami lebih dari

kelompok minoritas yakni orang Kristen. Karena itu, di beberapa tempat orang Kristen

10

Page 11: M tugas makalah

sebagai kelompok minoritas sering mengalami kerugian fisik, seperti: pengrusakan dan

pembakaran gedung-gedung ibadat.

D. Macam-Macam Konflik

1) konflikAntara umat Muslim dengan umat non Muslim

Penyebab secara agamanya yaitu hari natal bertepatan dengan bulan ramadhan dimana

masyarakat muslim dan polisi setempat menertibkan tempat-tempat maksiat dan hal ini

ditentang oleh pemuda-pemuda kristiani yang saat itu sedang merayakan natal. Selain itu,

konflik ini juga disebabkan oleh faktor lain seperti, faktor politik yang semakin memanaskan

suasana yang pada waktu itu terjadi pemilihan bupati yang kandidatnya berasal dari agama

yang berbeda

2. Kasus tragedi berdarah Maluku

Seperti diberitakan bahwa  di zaman orde baru keanggotaan dalam organisasi Islam

tertentu memberikan jaminan kepada para anggotanya di Ambon untuk bisa memenangkan

berbagai tingkat jabatan di pemerintahan. Hal ini membuat kelompok Kristen di Ambon

termajinalisasi dari lingkup kekuasaan birokrasi, sehingga mereka melakukan tindak

kekerasan terhadap orang-orang Islam. Sekalipun konflik Maluku berasal dari persaingan

politik untuk menguasai jabatan birokrasi pemerintahan, konflik ini menjadi perseteruan antar

penganut agama.

11

Page 12: M tugas makalah

E. SOLUSI DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK

Dari berbagai konflik yang terjadi di Indonesia, solusi yang umum digunakan antara lain:

1. Melaksanakan serangkaian pertemuan, dialog, dan tatap muka yang melibatkan

tokoh-tokoh agama dan adat serta segenap instansi pemerintah untuk mencari

kesepakatan.

2. Menciptakan suasana dan meningkatkan keamanan melalui langkah-langkah:

menghentikan dan mencegah terulangnya konflik, melakukan patrol intensif,

menempatkan pos pengamanan di daerah rawan, pembersihan senjata dan amunisi

illegal dan tindakan tegas terhadap individu atau kelompok yang melawan hukum.

3. Memberikan santunan kepada para korban kerusuhan.

4. Refungsionalisasi dan pembangunan baru sarana ekonomi dan transportasi.

5. melakukan proses peradilan terhadap para pelaku yang bersalah dan bertanggung

jawab dalam kerusuhan.

6. Melakukan bimbingan kerohanian secara kontinu untuk memulihkan traumatik

masyarakat akibat kerusuhan melalui berbagai lembaga dan kegiatan keagamaan,

sosial dan remaja.

Sedangkan Secara teoritis ada beberapa macam model penyelesaian konflik yang berlaku

secara umum, antara lain :

12

Page 13: M tugas makalah

1. Pertama, model penyelesaian berdasarkan sumber konflik. Dalam model ini, untuk

bisa penyelesaian konflik dituntut untuk terlebih dahulu diketahui sumber-sumber

konflik: apakah konflik data, relasi, nilai, struktural, kepentingan dan lain sebagainya.

Setelah diketahui sumbernya, baru melangkah untuk menyelesaikan konflik. Setiap

sumber masalah tentunya memiliki jalan keluar masing-masing sehingga menurut

model ini, tidak ada cara penyelesaian konflik yang tunggal.

2.  Kedua, model Boulding. Model Boulding menawarkan metode mengakhiri konflik

dengan tiga cara, yakni :  Menghindar, menaklukkan, dan mengakhiri konflik sesuai

prosedur.

1. Menghindari konflik adalah menawarkan kemungkinan pilihan sebagai

jawaban terbaik. Akan   tetapi, harus diperhatikan bahwa ini hanya bersifat

sementara agar kedua pihak dapat memilih jalan terbaik mengakhiri konflik.

2. Menaklukkan pengerahan semua kekuatan untuk mengaplikasikan strategi

perlawanan terhadap konflik.

3. Mengakhiri konflik melalui prosedur rekonsiliasi atau kompromi adalah

metode umum yang terbaik dan paling cepat mengakhiri konflik.

4. Ketiga, model pluralisme budaya. Model pluralisme budaya, dapat membantu

untuk melakukan resolusi konflik. Misalnya, individu atau kelompok diajak

memberikan reaksi tertentu terhadap pengaruh lingkungan sosial dengan

mengadopsi kebudayaan yang baru masuk. Inilah yang kemudian disebut

sebagai asimilasi budaya. Selain asimilasi, faktor yang bisa membuat kita

menyelesaikan konflik adalah akomodasi. Dalam proses akomodasi, dua

kelompok atau lebih yang mengalami konflik harus sepakat untuk menerima

perbedaan budaya, dan perubahan penerimaan itu harus melalui penyatuan

13

Page 14: M tugas makalah

penciptaan kepentingan bersama. Soerjono Soekanto, Sosiologi Sautu

Pengantar (Jakarta: Rajawali Press, 1998), hal. 239.

1.

Pada zaman Rosululloh ada beberapa cara yang dilakukan Rosul dalam menyelesaikan

konflik yang terjadi. Resolusi Konflik ala Nabi Muhammad SAW antara lain:

1. Resolusi pertama dikenal dengan Resolusi Makkah, yaitu Resolusi pasif dalam bentuk

defensif psikologis. Karakter dasar yang muncul dalam Resolusi Konflik Makkah

adalah menghindari potensi konflik. Bentuk resolusi konflik makkah lebih

mengedepankan solusi psikologis seperti penyampaian doktrin agama yang sejuk dan

lebih menyentuh publik dari pada aspek individu, menghindari konflik terbuka dan

mengembangkan mentalitas kesabaran kalangan umat.

2. Exile Resolution : lebih menyentuh aspek materiil, yaitu munculnya kebijakan

penempatan komunitas muslim di tempat yang aman karena semakin meningkatnya

intensitas gangguan dan merebaknya ancaman yang diterima kaum muslimin.

3. Defense Resolution : menindaklanjuti efektifitas dari exile resolution yaitu setelah

daerah aman permanen ditemukan dan consensus politik Muhammad dengan suku

Madinah telah terjalin. Ditandai dengan mulai beraninya masyarakat  muslimin

melakukan sabotase perdagangan dengan kaum Quraysh.

4. Aktive Resolutiom : pola ini lebih cenderung offensive yaitu menyerang dan

menghancurkan ancaman sumber potensi konflik. Bentuk pertahanannya muncul

setelah para militer muslim mendapat ijin perang terbatas dan telah memiliki

pengalaman militer dalam beberapa pertempuran.

F. Budaya Lokal sebagai Sarana solusi Konflik

14

Page 15: M tugas makalah

Selain model-model penyelesaian konflik yang sudah ada secara teoretis di atas, harus

diingat juga bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa besar yang memiliki keragaman budaya.

Setiap budaya memiliki kearifan-kearifan (Kebijaksanan) tersendiri dalam menyikapi

permasalahan hidup yang dihadapi. Termasuk di dalamnya kearifan dalam menyelesaikan

konflik. Kearifan-kearifan seperti inilah yang sering disebut sebagai kearifan lokal (local

wisdom).

Di antara kearifan lokal yang sudah ada sejak dahulu dan masih terpelihara sampai

sekarang antara lain:

dalihan natolu (Tapanuli),

rumah betang (Kalimantan Tengah),

menyama braya (Bali),

saling Jot dan saling pelarangan (NTB),

siro yo ingsun, ingsun yo siro (Jawa Timur),

alon-alon asal kelakon (Jawa Tengah/DI Yogyakarta), dan

basusun sirih (Melayu/Sumatra).

Tradisi dan kearifan lokal yang masih ada serta berlaku di masyarakat, berpotensi untuk

dapat mendorong keinginan hidup rukun dan damai. Hal itu karena kearifan tradisi lokal pada

dasarnya mengajarkan perdamaian dengan sesamanya, lingkungan, dan Tuhan.

Hal yang sangat tepat menyelesaikan konflik dengan menggunakan adat lokal atau kearifan

lokal karena selama ini sudah membudaya dalam masyarakat. Oleh karena kearifan lokal

adalah sesuatu yang sudah mengakar dan biasanya tidak hanya berorientasi profan semata,

tetapi juga berorientasi sakral sehingga pelaksanaannya bisa lebih cepat dan mudah diterima

oleh masyarakat. Dengan adat lokal ini diharapkan resolusi konflik bisa cepat terwujud, bisa

15

Page 16: M tugas makalah

diterima semua kelompok sehingga tidak ada lagi konflik laten yang tersembunyi dalam

masyarakat.

PENUTUPKESIMPULAN

konflik dapat diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga

kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan

menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

 

Penyebab Konflik yang bersumber dari agama:

1. Perbedaan Doktrin dan Sikap Mental

2. Perbedaan Suku dan Ras Pemeluk Agama

3. Perbedaan Tingkat Kebudayaan

4. Masalah Mayoritas dan Minoritas Golongan Agama

SARAN

Setelah dipahami tentang konflik yang berbasis agama dan budaya lokal ini, maka perlu

disarankan agar :

1. Segala macam konflik yang melibatkan agama dan budaya lokal dapat diatasi dengan

berbagai macam cara yang dirasa cocok untuk kedua belah pihak dan tidak

menguntungkan sebelah pihak saja.

16

Page 17: M tugas makalah

DAFTAR PUSTAKA

Internet :www.google.com

17

Page 18: M tugas makalah

18