luka bakar vindy

Upload: stefanus-jonathan

Post on 09-Mar-2016

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

REFERAT

Manajemen Luka Bakar

Pembimbing :

dr. T Henry, Sp.B, Msi,Med

Disusun Oleh :Vindy112013213

Kepaniteraan Klinik Ilmu BedahFakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaRS Mardi Rahayu Kudus9 Februari 2015 18 April 2015

DAFTAR ISI

1. Pendahuluan .............................................................................................32. IsiEpidemiologi .............................................................................................4Anatomi dan Fisiologi Kulit ......................................................................4Klasifikasi Luka Bakar ..............................................................................9Derajat Luka Bakar ...................................................................................12Luas Luka Bakar .......................................................................................14Patofisiologi ...............................................................................................16Kategori Penderita .....................................................................................18Penatalaksanaan ........................................................................................19Prognosis ...................................................................................................303. Penutup .....................................................................................................314. Daftar Pustaka ..........................................................................................32

BAB IPENDAHULUAN

Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi. Luka bakar merupakan suatu jenis trauma dengan morbiditas dan mortalitas tinggi yang memerlukan penatalaksanaan khusus sejak awal (fase syok) sampai fase lanjut. Di Amerika Serikat, kurang lebih 250.000 orang mengalami luka bakar setiap tahunnya. Dari angka tersebut, 112.000 penderita luka bakar membutuhkan tindakan emergensi dan sekitar 210 penderita luka bakar meninggal dunia. Di Indonesia belum ada angka pasti mengenai luka bakar, tetapi dengan bertambahnya jumlah penduduk serta industri, angka luka bakar tersebut semakin meningkat.Luka bakar menyebabkan hilangnya integritas kulit dan juga menimbulkan efek sistemik yang sangat kompleks. Luka bakar biasanya dinyatakan dengan derajat yang ditentukan oleh kedalaman luka bakar. Beratnya luka tergantung pada dalam, luas, dan letak luka. Selain beratnya luka bakar, umur dan keadaan kesehatan penderita sebelumnya merupakan faktor yang sangat mempengaruhi prognosis.

BAB IIISI

EpidemiologiInsiden puncak luka bakar pada orang dewasa muda terdapat pada umur 20-29 tahun, diikuti oleh anak umur 9 atau lebih muda. Luka bakar jarang terjadi pada umur 80 tahun ke atas. Sekitar 80 % luka bakar terjadi di rumah. Pada anak di bawah 3 tahun, penyebab luka bakar paling umum adalah kecelakaan jatuh pada kepala. Pada umur 3-14 tahun, penyebab paling sering adalah dari nyala api yang membakar baju. Dari umur 14 sampai 60 tahun, luka bakar paling sering disebabkan oleh kecelakaan industri. Setelah umur 60 tahun, luka bakar biasanya terjadi karena kebakaran di rumah akibat rokok yang membakar tempat tidur atau berhubungan dengan lupa mental. Angka mortalitas luka bakar sudah banyak berkurang bersama dengan kemajuan dalam perawatan luka bakar. Penentuan angka kematian karena luka bakar dibuat menurut LA50 atau bahwa presentase luas permukaan tubuh dari luka bakar derajat 2 dan 3 yang dapat menimbulkan kematian pada 50% pasien yang mengalaminya.1 Anatomi dan Fisiologi KulitStruktur kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu : epidermis, sebagai lapisan yang paling luar, dermis, dan jaringan penyambung di bawah kulit (tela subkutanea,hipodermis atau subkutis) Sebagai gambaran, penampang lintang dan visualisasi struktur lapisan kulit tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :Epidermis merupakan bagian kulit paling luar yang paling menarik untuk diperhatikan dalam perawatan kulit, karena kosmetik dipakai pada bagian epidermis. Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal berukuran 1 milimeter misalnya pada telapak tangan dan telapak kaki, dan yang paling tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi dan perut. Sel-sel epidermis disebut keratinosit. Epidermis melekat erat pada dermis karena secara fungsional epidermis memperoleh zat-zat makanan dan cairan antar sel dari plasma yang merembes melalui dinding-dinding kapiler dermis ke dalam epidermis. Pada epidermis dibedakan atas lima lapisan kulit, yaitu :2 Stratum corneum, merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi semua lapisan epiderma lebih ke dalam. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan sangat sedikit mengandung air. Pada telapak tangan dan telapak kaki jumlah baris keratinosit jauh lebih banyak, karena di bagian ini lapisan tanduk jauh lebih tebal. Lapisan tanduk ini sebagian besar terdiri atas keratin yaitu sejenis protein yang tidak larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia. Lapisan ini dikenal dengan lapisan horny, terdiri dari milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan digantikan oleh sel yang baru setiap 4 minggu, karena usia setiap sel biasanya hanya 28 hari. Pada saat terlepas, kondisi kulit akan terasa sedikit kasar sampai muncul lapisan baru. Proses pembaruan lapisan tanduk, terus berlangsung sepanjang hidup, menjadikan kulit ari memiliki self repairing capacity atau kemampuan memperbaiki diri. Bertambahnya usia dapat menyebabkan proses keratinisasi berjalan lebih lambat. Ketika usia mencapai sekitar 60 tahunan, proses keratinisasi, membutuhkan waktu sekitar 45 - 50 hari. Daya elastisitas kulit pada lapisan ini sangat kecil, dan lapisan ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya penguapan air dari lapislapis kulit lebih dalam sehingga mampu memelihara tonus dan turgor kulit, tetapi lapisan tanduk memiliki daya serap air yang cukup besar.1,2 Stratum lucidum disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di bawah lapisan tanduk, dan dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan lapisan berbutir. Lapisan bening terdiri dari protoplasma sel-sel jernih yang kecil-kecil, tipis dan bersifat translusen sehingga dapat dilewati sinar (tembus cahaya). Lapisan ini sangat tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki. Proses keratinisasi bermula dari lapisan bening.1,2 Stratum granulosum tersusun oleh sel-sel keratinosit berbentuk kumparan yang mengandung butir-butir di dalam protoplasmanya, berbutir kasa dan berinti mengkerut. Lapisan ini tampak paling jelas pada kulit telapak tangan dan telapak kaki.1,2 Stratum spinosum disebut juga lapisan malphigi terdiri atas sel-sel yang saling berhubungan dengan perantaraan jembatan-jembatan protoplasma berbentuk kubus. Jika sel-sel lapisan saling berlepasan, maka seakan-akan selnya bertaju. Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein. Sel-sel pada lapisan taju normal, tersusun menjadi beberapa baris. Bentuk sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak (polygonal), dan makin ke arah permukaan kulit makin besar ukurannya. Di antara sel-sel taju terdapat celah antar sel halus yang berguna untuk peredaran cairan jaringan ekstraseluler dan pengantaran butir-butir melanin. Sel-sel di bagian lapis taju yang lebih dalam, banyak yang berada dalam salah satu tahap mitosis. Kesatuankesatuan lapisan taju mempunyai susunan kimiawi yang khas; intiinti sel dalam bagian basal lapis taju mengandung kolesterol, asam amino dan glutation.1,2 Stratum germinativum atau stratum basale merupakan lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak (silinder) dengan kedudukan tegak lurus terhadap permukaan dermis. Alas sel-sel torak ini bergerigi dan bersatu dengan lamina basalis di bawahnya. Lamina basalis yaitu struktur halus yang membatasi epidermis dengan dermis. Pengaruh lamina basalis cukup besar terhadap pengaturan metabolisme demo-epidermal dan fungsi-fungsi vital kulit. Di dalam lapisan ini sel-sel epidermis bertambah banyak melalui mitosis dan sel-sel tadi bergeser ke lapisan-lapisan lebih atas, akhirnya menjadi sel tanduk. Di dalam lapisan benih terdapat pula sel-sel bening (clear cells, melanoblas atau melanosit) pembuat pigmen melanin kulit.1,2

Lapisan yang terletak di bawah lapisan epidermis adalah lapisan dermis yang jauh lebih tebal daripada epidermis. 95 % lapisan dermis membentuk ketebalan kulit. Ketebalan rata-rata dermis diperkirakan antara 1 - 2 mm dan yang paling tipis terdapat di kelopak mata serta yang paling tebal terdapat di telapak tangan dan telapak kaki. Lapisan ini terdiri atas lapisan elastis dan fibrosa padat dengan elemen-elemen selular dan folikel rambut. Secara garis besar dibagi menjadi 2 bagian yakni pars papilare yaitu bagian yang menonnjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah, dan pars retikulare yaitu bagian bawahnya yang menonjol ke arah subkutan, bagian ini terdiri atas serabut-serabut penunjang misalnya serabut kolagen, elastin dan retikulin. Dasar lapisan ini terdiri atas cairan kental asam hilauronat dan kondrotin sulfat, di bagian ini terdapat pula fibroblast, membentuk ikatan yang mengandung hidroksiprolin dan hidrosisilin. Kolagen muda bersifat lentur dengan bertambah umur menjadi kurang larut sehingga makin stabil. Retikulin mirip kolagen muda. Serabut elastin biasanya bergelombang, berbentuk amorf dan mudah mengembang serta lebih elastis.1,2

Lapisan subkutis adalah kelanjutan dermis yang terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya. Sel-sel lemak merupakan sel bulat, besar, dengan inti terdesak ke pinggir sitoplasma lemak yang bertambah. Sel-sel ini membentuk kelompok yang dipisahkan satu dengan yang lain oleh trabekula. Lapisan sel-sel lemak disebut penikulus adipose yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Di lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening. Tebal tipisnya jaringan lemak tidak sama, bergantung pada lokasinya. Di abdomen dapat mencapai ketebalan 3 cm, di daerah kelopak mata dan penis sangat sedikit. Lapisan lemak ini juga merupakan bantalan.2,3 Vaskularisasi di kulit diatur oleh 2 pleksus, yaitu pleksus yang terletak di bagian atas dermis(pleksus superficial) dan yang terletak di subkutis(pleksus profunda). Pleksus yang di dermis bagian atas mengadakan anastomosis di papil dermis, pleksus yang disubkutis dan di pars retikulare juga mengadakan anastomosis, di bagian ini pembuluh darah berukuran lebih besar.2,3 Semua bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu. Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :2,3a. Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu keringat yang mengandung 95 97 persen air dan mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida, granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolisma seluler. kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa. Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.b. Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan cairan yang agak kental, berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut. Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia akil baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.Selain kelenjar keringat apokrin dan ekrin, terdapat kelenjar sebasea yang terletak di seluruh permukaan kulit manusia kecuali di telapak tangan dan kaki. Kelenjar sebasea disebut juga kelenjar holokrin karena tidak berlumen dan sekret kelenjar ini berasal dari dekomposisi sel-sel kelenjar. Kelenjar sebasea biasanya terdapat di samping akar rambut dan muaranya terdapat pada lumen akar rambut (folikel rambut). Sebum yang dihasilkan mengandung trigliserida, asam lemak bebas, skualen, wax ester dan kolesterol. Sekresi dipengaruhi hormon androgen, pada anak-anak jumlah kelenjar sebasea sedikit, pada pubertas menjadi lebih besar dan banyak serta mulai berfungsi secara aktif.2,3

Gambar 1. Anatomi kulit Diunduh dari : http://www.greatestlook.com/advice/skin.htm

Kulit mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut : a. Pelindung atau proteksi Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan-jaringan tubuh di sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruh-pengaruh luar seperti luka dan serangan kuman. Lapisan paling luar dari kulit ari diselubungi dengan lapisan tipis lemak, yang menjadikan kulit tahan air. Kulit dapat menahan suhu tubuh, menahan luka-luka kecil, mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh serta menghalau rangsang-rangsang fisik seperti sinar ultraviolet dari matahari.2,3 b. Penerima rangsang Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang berhubungan dengan sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan getaran. Kulit sebagai alat perasa dirasakan melalui ujung-ujung saraf sensasi.2,3 c. Pengatur panas atau thermoregulasi Kulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh kapiler serta melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang sehat memiliki suhu tetap kira-kira 98,6 derajat Farenheit atau sekitar 36,50C. Ketika terjadi perubahan pada suhu luar, darah dan kelenjar keringat kulit mengadakan penyesuaian seperlunya dalam fungsinya masing-masing. Pengatur panas adalah salah satu fungsi kulit sebagai organ antara tubuh dan lingkungan. Panas akan hilang dengan penguapan keringat.2,3d. Pengeluaran (ekskresi) Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjar keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa garam, yodium dan zat kimia lainnya. Air yang dikeluarkan melalui kulit tidak saja disalurkan melalui keringat tetapi juga melalui penguapan air transepidermis sebagai pembentukan keringat yang tidak disadari.2,3e. Penyimpanan Kulit dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar lemak.2,3f. Penyerapan terbatas Kulit dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut dalam lemak dapat diserap ke dalam kulit. Hormon yang terdapat pada krim muka dapat masuk melalui kulit dan mempengaruhi lapisan kulit pada tingkatan yang sangat tipis. Penyerapan terjadi melalui muara kandung rambut dan masuk ke dalam saluran kelenjar palit, merembes melalui dinding pembuluh darah ke dalam peredaran darah kemudian ke berbagai organ tubuh lainnya.2,3g. Penunjang penampilan Fungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit yang tampak halus, putih dan bersih akan dapat menunjang penampilan Fungsi lain dari kulit yaitu kulit dapat mengekspresikan emosi seseorang seperti kulit memerah, pucat maupun konstraksi otot penegak rambut.2,3

Klasifikasi Luka BakarBerdasarkan penyebabnya, luka bakar secara kasar dapat dibagi dalam enam kategori A. Luka Bakar ApiTerjadi bila kulit mengalami kontak langsung dengan api1,3,41. Keparahan tergantung lamanya waktu kulit terpajan dengan api.2. Bentuk lain dari jenis ini adalah luka bakar cahaya Disebabkan oleh ledakan yang berasal dari gas, atau berupa partikel-partikel halus suatu benda panas. Menyebabkan luka bakar derajat dua dan tiga pada seluruh daerah kulit yang terkena, termasuk rambut.

B. Luka Bakar KontakTerjadi bila kulit mengalami kontak langsung dengan objek yang panas, misalnya besi panas, setrika, dll. Jenis luka bakar ini dapat memberikan gambaran mengenai benda panas yang menyebabkan luka bakar tersebut.1,3,4C. Luka Bakar RadiasiTerjadi apabila kulit terpajan dengan gelombang panas1,3,41. Tidak selalu diperlukan kontak langsung dengan benda yang menghasilkan gelombang panas untuk menimbulkan luka bakar2. Dapat menimbulkan lepuh dan eritema3. Bila pajanan terjadi dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan karbonisasiD. Luka bakar terjadi bila kulit berhubungan langsung dengan cairan panas (biasanya air)1,3,41. Air pada 1580F (700C) akan menghasilkan suatu luka bakar derajat tiga pada kulit orang dewasa, kira-kira dalam satu detik dari kontak; pada 1310F (550C), hampir 25 detik untuk menghasilkan luka bakar yang sama2. Pemanas air hampir seluruh rumah di Amerika berasal dari pengaturan pabrik kira-kira 1300-1400F, meskipun begitu,unit terbaru sekarang disesuaikan menjadi sekitar 1200F3. Luka terbakar dapat dibagi menjadi 3 tipe :a) Luka imersi, yang mana bisa saja karena ketidak sengajaan atau kecerobohan dirumah. Luka bakar imersi akibat kecerobohan dirumah sering terjadi karena anak kecil ditempatkan didalam kolam atau bak mandi yang dipenuhi air panas membara, dengan tujuan untuk mendisiplinkan atau menghukum si anak. Bentuk khas luka bakar dapat terlihat, sebagai anak yang terrefleksi tenggelam di dalam air. Disekeliling area dari kulit yang melingkari tiap-tiap daerah lutut tidak terkena karena anak tersebut dipaksa berjongkok di dalam air. Anak biasanya dipegang diantara tangannya dan ke bawah pada air membara. Hasil luka bakar menunjukkan bentuk khas dengan tidak terdapat luka di bawah lututnya, fosa poplitea dan daerah inguinalb) Luka bakar karena percikan atau tumpahan biasanya tidak disengaja, disebabkan karena memercikkan, menumpahkan cairan panas ke tubuh. Luka akibat tumpahan dapat terjadi bila seorang anak kecil menuangkan pot berisi air panas dari kompor dan cairan tumpah ke seluruh tubuh. Di beberapa bagian kasus, bentuk dari luka bakar harus berhubungan dengan cerita, dengan yang paling berat luka bakarnya dari kulit kepala atau kepala.c) Luka bakar hangat biasanya karena ketidaksengajaan. Uap yang sangat panas dapat menyebabkan luka berat pada mukosa saluran nafas. Pada beberapa kasus, edema laring masif dapat terjadi, penyebab asfiksia dan kematianE. Luka bakar karena gelombang mikro1,3,4Gelombang mikro adalah gelombang elektromagnetik yang mana frekwensi berkisar antara 30 300.000 MHz dan panjang antara 1mm sampai 30cm. Radiasi microwave adalah non-ionisasi, oleh karena itu efek biologi primernya adalah panas, yang mana memproduksi melalui agitasi molekuler dari molekul polar seperti air. Pada sistem biologi, oleh karena itu, jaringan dengan komposisis air yang lebih tinggi (seperti otot) akan menjadi lebih panas daripada jaringan dengan komposisis air yang lebih rendah (seperti lemak). Standar operasi untuk microwave di dapur adalah pada 2,450 MHz.1. Tergantung pada panjang gelombang radiasi, dan ketebalan, orientasi, dan karakter dari target, apabila ada salah satu atau kombinasi dari tiga hal ini :a. Gelombang mikro terrefleksib. Gelombang mikro diabsorpsic. Gelombang mikro melewati dikeseluruhan terget2. Surell et al, pada 1987 melaporkan pada suatu studi yang mana piglet anestesi terekspos pada radiasi gelombang mikro dari sebuah 750 watt microwave rumah tangga, pada energi penuh dalam waktu berkisar 90 120 detik. Studi ini menunjukkan bahwa :a. Pada semua kasus, luka bakar memproduksi demarkasi yang sempurna, luka bakar penuhb. Luka bakar yang mana lebih ekstensif dipermukaan tubuh mendekati alat pengeluaran (biasanya bertempat diatas dari oven)c. Secara mikroskopik kasar menunjukkan penemuan yang konsisten dari perubahan relatif lemak subkutaneus, selain luka bakar pada kulit diatas atau di bawah otot (perubahan relatif lapisan jaringan). Arus nuklir tidak adad. Mikroskopik elektron tidak memperlihatkan kerusakan seluler atau organel yang berarti3. Hampir luka bakar karena microwave adalah karena ketidaksengajaan, berkaitan dengan memasukkan tangan kedalam microwave dengan tidak benar benar mematikan terlebih dahulu, atau karena ingesti dari cairan panas yang dipanaskan ke dalam microwave. Pada suatu pelaporan, seorang pria yang menggunakan tambalan nitro transdermal mengalami luka bakar derajat dua didekat tambalan itu,ketika dia duduk disebelah oven microwave yang bocor. Diperkirakan, plastik alumunium yang ada pada tambalan tersebut merupakan faktor yang menyebabkan kebakaran tersebut.4. Bentuk tidak biasa dari penyiksaan anak pernah dilaporkan pada tahun 1987 oleh Alexander et al yang mana berhubungan dengan dua kasus terpisah yang mana seorang bayi perempuan umur 5 minggu, dan seorang anak laki-laki umur 14 bulan yang terbakar karena diletakkan di oven microwave yang sedang dinyalakan.F. Luka bakar kimia adalah diproduksi oleh agen kimia seperti asam kuat dan alkali, sama seperti agen lain seperti fosfor dan fenol. Luka bakar menghasilkan perbaikan yang lebih lambat daripada luka bakar akibat agen panas.1,3,41. Ekstensi luka tergantung dari :a. Agen kimianyab. Kekuatan atau konsentrasi dari agen kimianyac. Durasi kontak dengan agen tersebut2. Agen alkalin :a. Cenderung lebih menjadi luka berat dibanding agen asamb. Yang dapat menyebabkan luka bakar umumnya memiliki pH >11,5c. Sering menghasilkan luka yang cukup tebald.Menghasilkan luka yang menimbulkan nyeri, dan merusak kulit dan licin3. Agen asam biasanya menghasilkan hanya sebagian dari ketebalan luka, yang mana diikuti dengan eritema dan erosi yang superfisial saja.

Derajat Luka BakarBerdasarkan kedalaman kerusakan jaringan, luka bakar terbagi atas : 1. Luka bakar derajat IPada luka bakar derajat I kerusakan terbatas pada bagian superficial epidermis. Luka bakar derajat I ditandai dengan kulit kering, dan hiperemik yang memberikan efloresensi berupa eritema. Tidak dijumpai bula pada luka bakar derajat I. Terdapat nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi. Biasanya penyembuhan terjadi secara spontan dalam waktu 5-7 hari. Contoh dari luka bakar derajat I adalah tersengat matahari.3,4

Gambar 2. Luka bakar derajat IDiunduh dari : http://www.telegraph.co.uk/news/uknews/4698866/Schoolgirl-suffers-first-degree-burns-after-19-minutes-in-tanning-salon.html2. Luka bakar derajat IIPada luka bakar derajat II kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi akut disertai proses eksudasi. Pada luka bakar derajat II dijumpai bula. Dasar luka berwarna merah atau pucat, sering terletak lebih tinggi di atas permukaan kulit normal.4 Terdapat nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teritiasi. Luka bakar derajat II dibedakan menjadi 2, yaitu : Derajat II dangkal (superficial): Kerusakan mengenai superficial dari dermis. Apendises kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, tetapi kelenjar sebasea masih utuh. Biasanya penyembuhan terjadi secara spontan dalam waktu 10-14 hari.4 Derajat II dalam (deep): Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis. Apendises kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea sebagian masih utuh. Penyembuhan terjadi lebih lama, tergantung apendises kulit yang tersisa. Biasanya penyembuhan terjadi dalam waktu lebih dari satu bulan.4 Gambar 3 dan 4. Luka bakar derajat IIDiunduh dari : http://www.nytimes.com/imagepages/2007/08/01/health/adam/1829Burnblistercloseup.html3. Luka bakar derajat IIIPada luka bakar derajat III kerusakan meliputi seluruh ketebalan dermis dan lapisan yang lebih dalam. Apendises kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea mengalami kerusakan. Pada luka bakar derajat III sudah tidak lagi dijumpai bula. Kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan pucat. Kulit menjadi kering, dan letaknya lebih rendah dibandingan kulit sekitar akibat koagulasi protein pada lapis epidermis dan dermis (dikenal sebagai sebutan eskar). Tidak dijumpai rasa nyeri, bahkan hilang sensasi karena ujung-ujung serabut saraf sensorik mengalami kerusakan/kematian. Penyembuhan pada luka bakar derajat II menjadi lama karena tidak ada proses epitelisasi spontan baik dari dasar luka, tepi luka, maupun apendises kulit.4

Gambar 5. Luka bakar derajat IIIDiunduh dari : https://wocn.confex.com/wocn/2006annual/techprogram/P1688.HTMLuas Luka BakarPenentuan luas luka bakar pada kulit adalah penting pada kasus-kasus dimana kematian terjadi lambat oleh karena luas dan derajat luka bakar sangat penting pengaruhnya terhadap prognosis dan manajemen pengobatannya. Untuk perhitungan luas luka bakar secara tradisional dihitung dengan menggunakan `Rule of Nines` dari Wallace. Dikatakan bahwa luka bakar yang terjadi dapat diindikasikan sebagai presentasi dari total permukaan yang terlibat oleh karena luka termal. Bila permukaan tubuh dihitung sebagai 100%, maka kepala adalah 9%, tiap tiap ekstremitas bagian atas adalah 9%, dada bagian depan adalah 18%, bagian belakang adalah 18%, tiap-tiap ekstremitas bagian bawah adalah 18% dan leher 1%.Rumus tersebut tidak dapat digunakan pada anak dan bayi karena relatif luas permukaan kepala anak jauh lebih besar dan luas relatif permukaan kaki lebih kecil. Oleh karena itu, digunakan `Rule of ten` dari Linch and Blocker untuk bayi dan `Rule of 10-15-20` untuk anak. Untuk keperluan medis dapat digunakan kartu luka bakar dengan cara Lund and Browder. Dasar presentasi yang digunakan dalam rumus tersebut adalah luas telapak tangan dianggap seluas 1%.1,3,4,5

Gambar 6. Penentuan luas luka bakar Diunduh dari : http://pkugombong.blogspot.com/2009/02/luka-bakar.html

Tabel 1. Penentuan Luas Luka Bakar Menurut Lund and BrowderArea0-1 thn1-4 thn5-9 thn10-14 thn15 thnDws

Kepala1917131197

Leher222222

Anterior tubuh131313131313

Posterior tubuh131313131313

Bokong kanan2,52,52,52,52,52,5

Bokong kiri2,52,52,52,52,52,5

Genitalia111111

Lengan atas kanan444444

Lengan atas kiri444444

Lengan bawah kanan333333

Lengan bawah kiri333333

Telapak tangan kanan2,52,52,52,52,52,5

Telapak tangan kiri2,52,52,52,52,52,5

Paha kanan5,56,588,599,5

Paha kiri5,56,588,599,5

Kaki kanan555,566,57

Kaki kiri555,566,57

Telapak kaki kanan3,53,53,53,53,53,5

Telapak kaki kiri3,53,53,53,53,53,5

Total

PatofisiologiPembuluh kapiler yang terpajan suhu tinggi, rusak dan permeabilitasnya meningkat. Sel darah yang ada didalamnya ikut rusak sehingga dapat terjadi anemia. Meningkatnya permeabilitas menyebabkan edema dan menimbulkan bula yang mengandung banyak elektrolit. Hal itu menyebabkan berkurangnya volume cairan intra vaskuler. Kerusakan kulit akibat luka bakar menyebabkan kehilangan cairan akibat penguapan yang berlebihan, masuknya cairan ke bula yang terbentuk pada luka bakar derajat dua, dan pengeluaran cairan dari keropeng luka bakar derajat tiga.3Bila luas luka bakar 20% pada pasien berusia di bawah 10 tahun atau di atas usia 50 tahunb. Derajat II-III >25% pada kelompok usia selain disebutkan pada butir pertamac. Luka bakar pada muka, tangan, kaki dan perineumd. Adanya cedera pada jalan nafas (cedera inhalasi) tanpa memperhitungkan luas luka bakare. Luka bakar listrik tegangan tinggif. Disertai trauma laing. Pasien-pasien dengan risiko tinggi

2. Luka Bakar Sedang (Moderate Burn)3,4,6,7a. Luka bakar dengan luas 15-25% pada dewasa, dengan luka bakar derajat tiga kurang dari 10%b. Luka bakar dengan luas 10-20% pada anak usia40 tahun, dengan luka bakar derajat tiga kurang dari 10%c. Luka bakar dengan derajat tiga