luas lahan menurut penggunaan provinsi ntb 2014
TRANSCRIPT
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
1/30
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
2/30
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
3/30
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
4/30
LUAS LAHAN MENURUT PENGGUNAAN
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2014
ISBN :
No. Publikasi : 52530.1503
Katalog BPS : 3311004.52
Tim Penyusun
Pengarah : Drs. Anas, MSi
Penanggungjawab : Ir. Saan
Penulis : Murniyati, SSi
Editor : Meta Indriyana, SST
Desain Tata Letak : Casslirais Surawan, SSi
Diterbitkan Oleh : © Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat
Mataram: Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat, 2015
iii + 19 halaman; 17,6 x 25 cm
Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi
buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
5/30|Stask Produksi Padi dan Palawija Tahun 2014| i
Badan Pusat Stask bekerja sama dengan Departemen Pertanian telah
mengumpulkan, mengolah, dan menerbitkan data stask penggunaan lahan sejak
tahun 1978. Publikasi Luas Lahan Menurut Penggunaannnya di Nusa Tenggara Barat
Tahun 2014 adalah merupakan kelanjutan penerbitan yang sama tahun sebelumnya
dan merupakan hasil pengolahan daar SP-LAHAN tahun 2014.
Data yang disajikan menggambarkan luas lahan sawah menurut pengairannya
dan luas lahan bukan sawah menurut penggunaannya dari seap Kabupaten/Kota di
Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Kepada semua pihak yang telah memberikan masukan dan bantuan sehingga
publikasi ini dapat diterbitkan, diucapkan terima kasih serta penghargaan yang senggi-
ngginya. Saran dan krik kami harapkan untuk menyempurnakan publikasi ini di masa
yang akan datang.
Mataram, September 2015
BADAN PUSAT STATISTIK
PROVINSI NUSA TENGGARA BARATKEPALA,
Drs. Wahyudin, MM
NIP.19661231 199103 1 140
KATAPENGANTAR
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
6/30
| Stask Produksi Padi dan Palawija Tahun 2014 |ii
DAFTARISIKATA PENGANTAR ............................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... iii
METODOLOGI .................................................................................................... 1
ULASAN SINGKAT ............................................................................................... 5
TABEL-TABEL ....................................................................................................... 11
DAFTARTABELTabel 1 Luas Lahan Dirinci Menurut Penggunaan Per Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun 2014 .................................................................................... 11
Tabel 2 Luas Lahan Sawah Dirinci Menurut Jenis Irigasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun
2014 ....................................................................................................................... 12Tabel 3 Luas Lahan Sawah Irigasi Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat
Tahun 2014 ............................................................................................................. 13
Tabel 4 Luas Lahan Sawah Tadah Hujan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara
Barat Tahun 2014 ................................................................................................... 14
Tabel 5 Luas Lahan Sawah Pasang Surut Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara
Barat Tahun 2014 ................................................................................................... 15
Tabel 6 Luas Lahan Sawah Rawa Lebak Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara
Barat Tahun 2014 ................................................................................................... 16
Tabel 7 Total Luas Lahan Sawah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat
Tahun 2014 ............................................................................................................. 17
Tabel 8 Luas Lahan Pertanian Bukan Sawah dan Luas Lahan Bukan Pertanian Dirinci Menurut
Penggunaannya di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013 - 2014 ................... 18
Tabel 9 Luas Lahan Pertanian Bukan Sawah Dirinci Menurut Penggunaannya Tiap Kabupaten/
Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2014 ................................................. 19
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
7/30|Stask Produksi Padi dan Palawija Tahun 2014| iii
DAFTARGAMBARGambar 2.1 Persentase Lahan Sawah Menurut Kabupaten/Kota di Nusa Tenggara Barat Tahun
2014 ...............................................................................................................................6
Gambar 2.2 Perkembangan Luas Lahan Sawah yang Ditanami Padi (ha) di Nusa Tenggara Barat
Tahun 2010 - 2014..........................................................................................................6
Gambar 2.3 Persentase Lahan Sawah Irigasi Menurut Kabupaten/Kota di Nusa Tenggara Barat
Tahun 2014 .....................................................................................................................7
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
8/30
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
9/30
|Stask Produksi Padi dan Palawija Tahun 2014 | 1
METODOLOGI
PENGHITUNGANLuas Lahan Menurut Penggunaan1. DASAR PELAKSANAAN Survei Pertanian diselenggarakan oleh Badan Pusat Stask bekerjasama dengan DirektoratJenderal Pertanian Tanaman Pangan.
Landasan hukum pelaksanaan survei ini dan pengolahan hasil-hasilnya adalah :
a. Undang-Undang No.16 tahun 1997 tentang stask (Lembaran Negara Tahun 1997 no.39
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3683)b. (No.20/DJTP/VI/1975)/(P.2/1/11/1975) , tanggal 28 Juni 1975 tentang pelaksanaan perbaikan
stask pertanian.
c. (No.I.HK.050.84.86)/04110.0288, tanggal 17 Desember 1984 tentang keseragaman metoda
untuk memperoleh kesatuan angka.
d. (No.04110.143)/(I.HK.050.0617), tanggal 7 Agustus 1987 tentang petunjuk pelaksanaan
peramalan dan pengolahan bersama data stask padi dan palawija.
2. METODOLOGI
Data lahan Pertanian yang disajikan adalah data luas lahan menurut penggunaan melipu luaslahan sawah menurut jenis pengairan dan luas lahan pertanian bukan sawah. Luas Lahan sawah
menurut pengairan yaitu Luas lahan sawah Irigasi dan luas lahan sawah non irigasi, sedang luas lahan
bukan sawah yakni luas lahan tegal/kebun, ladang/huma, dan lahan yang sementara dak diusahakan.
Metode yang digunakan dalam survei ini adalah metode pencacahan lengkap seluruh kecamatan
di Nusa Tenggara Barat seap tahun dengan menggunakan daar SP LAHAN. Pengumpulan data
luas lahan menurut penggunaan (SP-Lahan) dilakukan oleh Mantri Tani/Kepala Cabang Dinas (KCD)
menggunakan daar SP-Lahan dengan metode pencacahan lengkap dari seluruh kecamatan di Nusa
Tenggara Barat. Data luas lahan yang dikumpulkan adalah kondisi pada akhir tahun dan dilaporkan
pada bulan Januari tahun berikutnya. Luas lahan ngkat provinsi merupakan penjumlahan angka
ngkat kabupaten/kota, dan luas lahan pada ngkat kabupaten/kota merupakan penjumlahan angka
ngkat kecamatan.
1
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
10/30
|Stask Produksi Padi dan Palawija Tahun 2014|2
3. ORGANISASI PENGUMPULAN DATA Laporan penggunaaan lahan ini dilakukan oleh mantri tani pada seap bulan Januari dengan
referensi keadaan akhir Desember tahun sebelumnya.
4. PENGOLAHAN Penerbitan ini merupakan hasil pengolahan dokumen SP LAHAN yang dikumpulkan dari seap
kecamatan dan menunjukkan keadaan lahan menurut penggunaannya akhir Tahun 2014. Luas lahanpada ngkat kabupaten/kota merupakan penjumlahan luas lahan ngkat kecamatan, dan luas lahan
di ngkat propinsi merupakan rekapitulasi angka ngkat kabupaten/kota.
5. KONSEP dan DEFINISIa. LAHAN SAWAH
adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh pematang (galengan), saluran
untuk menahan/menyalurkan air, yang biasanya ditanami padi sawah tanpa memandang
darimana diperoleh status lahan tersebut.
b. LAHAN SAWAH IRIGASI TEKNISadalah sawah yang mempunyai jaringan irigasi dimana saluran pemberi terpisah dari saluran
pembuang agar penyediaan dan pembagian air ke dalam lahan sawah tersebut dapat
sepenuhnya diatur dan diukur dengan mudah. Jaringan seper ini biasanya terdiri dari
saluran primer dan sekunder, serta bangunannya dipelihara oleh PU.
c. LAHAN SAWAH IRIGASI SETENGAH TEKNIS
adalah sawah yang memperoleh pengairan teknis, tetapi dalam hal ini PU hanya menguasai
bangunan penyadap untuk dapat mengatur dan mengukur pemasukan air, sedangkan
jaringan selanjutnya dak diukur dan dak dikuasai oleh PU.
d. LAHAN SAWAH IRIGASI SEDERHANA
adalah sawah yang memperoleh pengairan dimana cara pembagian dan pembuangan airnya
belum teratur, walaupun pemerintah sudah ikut membangun sebagian dari jaringan tersebut
(misalnya biaya membuat bendungannya).
e. LAHAN SAWAH IRIGASI DESA
adalah lahan sawah yang memperoleh pengairan dari sistem pengairan yang dikelola sendiri
oleh masyarakat atau irigasi desa.
f. LAHAN SAWAH TADAH HUJAN
adalah sawah yang pengairannya tergantung pada air hujan.
g. LAHAN SAWAH PASANG SURUT
adalah sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi pasang
surutnya air laut.
h. LAHAN SAWAH LEBAK
adalah lahan sawah yang pengairannya berasal dari reklamasi rawa lebak (bukan pasang
surut)
i. SAWAH LAINNYA adalah polder (lahan sawah yang terdapat di delta sungai yang pengairannya dipengaruhi
oleh air sungai tersebut), dan sawah lainnya (rembesan-rembesan rawa yang biasanya
ditanami padi).
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
11/30
|Stask Produksi Padi dan Palawija Tahun 2014 | 3
j. TEGAL/KEBUN
adalah lahan bukan sawah (lahan kering) yang ditanami tanaman semusim atau tahunan dan
terpisah dengan halaman sekitar rumah serta penggunaannya dak berpindah-pindah.
k. LADANG/HUMA
adalah lahan bukan sawah (lahan kering) yang biasanya ditanami tanaman musiman dan
penggunaannya hanya semusim atau dua musim, kemudian akan dinggalkan bila sudahdak subur lagi.
l. PERKEBUNAN
adalah lahan yang ditanami tanaman perkebunan/industri seper: karet, kelapa, kopi, teh,
dan sebagainya.
m. LAHAN YANG DITANAMI POHON/HUTAN RAKYAT
Melipu lahan yang ditumbuhi kayu-kayuan/hutan rakyat termasuk bambu, sengon dan
angsana, baik yang tumbuh sendiri maupun yang sengaja ditanami.
n. TAMBAK adalah lahan yang dipergunakan untuk memelihara ikan, udang, atau binatang air lainnya.
Letak tambak ini dak jauh dari laut dan airnya asin atau payau.
o. KOLAM/TEBAT/EMPANG
adalah lahan yang dipergunakan untuk pemeliharaan/pembenihan ikan dan lain-lain.
p. PADANG PENGGEMBALAAN/RUMPUT
adalah lahan yang khusus digunakan untuk penggembalaan ternak.
q. LAHAN YANG SEMENTARA TIDAK DIUSAHAKAN adalah lahan yang biasanya diusahakan tapi untuk sementara (> 1 tahun dan ≤ 2 tahun) dak
diusahakan.
r. PEKARANGAN
adalah lahan yang dipakai untuk rumah/bangunan termasuk halaman sekitar rumah yang
dak diusahakan untuk pertanian.
s. HUTAN NEGARA
adalah lahan hutan yang berada di bawah pengawasan Departemen Kehutanan, Dinas
Kehutanan/Perhutani yang berada dalam wilayah kecamatan.
t. RAWA-RAWA
adalah lahan yang luas dan tergenang air yang dak dipergunakan untuk sawah.
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
12/30
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
13/30
|Stask Produksi Padi dan Palawija Tahun 2014 | 5
2 A. LAHAN PERTANIAN UNTUK PRODUKSI PANGAN
Salah satu yang mendasari perkembangan usaha pertanian di Nusa Tenggara Barat (NTB) yaitu
potensi sumber daya alam serta lahan yang dimiliki. Kondisi geogras NTB yang bervariasi antara
dataran nggi, dataran rendah, pegunungan, pesisir, tanah yang kering, maupun berbagai kondisi lahan
dengan sistem irigasi yang baik, lahan kering, tadah hujan, pasang surut, menyebabkan dak semua
wilayah di NTB mampu memproduksi semua jenis komodi pangan yang sama. Petani cenderung
memilih jenis pertanian yang cocok dan menguntungkan sesuai dengan kondisi di tempat nggalnya.
Petani yang nggal di daerah nggi dan berhawa sejuk cenderung memilih horkultura dan
perkebunan. Tidak banyak yang memproduksi tanaman pangan seper padi dan palawiija ataupun
perikanan darat karena dianggap dak menghasilkan keuntungan yang opmal. Lain halnya petani
yang nggal di areal dataran yang kering dan curah hujan yang rendah akan menyesuaikan komoditas
yang diusahakan sesuai dengan kondisi bentang lahan yang ada.
Luas lahan dan jenis lahan yang digunakan untuk pertanian dapat menentukan jumlah hasil
produksi pertanian. Luas lahan berpengaruh secara nyata terhadap jumlah produksi tanaman yang
diusahakan, arnya jumlah produksi ditentukan oleh besar kecilnya luas lahan yang digunakan petani,
semakin luas lahan yang digunakan maka jumlah hasil produksi pertanian pun semakin meningkatsehingga pendapatan petani semakin nggi. Akan tetapi luas lahan dak semata mata bergantung
pada jenis lahan yang digunakan. Lahan irigasi dapat berproduksi lebih banyak daripada lahan yang
mengandalkan pengairan dari air hujan maupun yang berasal dari pasang surut.
B. LAHAN PERTANIAN Luas lahan sawah di Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2014 adalah 256.229 ha atau 12,84
persen dari keseluruhan luas wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Lahan sawah tersebut menyebar
di sepuluh Kabupaten/Kota mengingat Nusa Tenggara Barat sebagai salah satu lumbung padi nasional.
Kabupaten dengan lahan sawah paling luas adalah Kabupaten Sumbawa dengan luas lahan sawah
56.191 ha mengingat Kabupaten Sumbawa adalah kabupaten terluas di Provinsi NTB. Diiku olehKabupaten Lombok tengah pada urutan ke dua dengan luas lahan sawah 54.296 ha. Kabupaten/Kota
yang paling sedikit luas lahan sawahnya adalah Kota Mataram dengan luas lahan sawah 2.063 ha.
(Gambar. 1)
ULASAN SINGKATLuas Lahan Menurut Penggunaannyadi Provinsi Nusa Tenggara Barat 2014
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
14/30
|Stask Produksi Padi dan Palawija Tahun 2014|6
Luas baku lahan sawah NTB mengalami perkembangan dibandingkan tahun sebelumnya yakni
dari 254.543 ha pada tahun 2013 menjadi 256.229 ha pada tahun 2014. Dalam kurun waktu satu
tahun terjadi penambahan luas baku lahan sawah sebesar 0,66 persen dari tahun sebelumnya..
NTB yang terkenal sebagai tanah bumi Gora, mengandalkan komoditas padi sebagai komoditas
unggulan. Dapat dilihat pula dalam perkembangan luas lahan sawah yang ditanami padi, menunjukkan
bahwa selama kurun waktu lima tahun terakhir luas lahan sawah yang ditanami padi selalu mengalami
peningkatan. Hal ini sudah sejalan dengan program pemerintah melalui Kementerian Pertanian, dinas
pertanian provinsi maupun kabupaten untuk mencapai target swasembada melalui salah satunya
program upaya pencetakan lahan sawah baru yang bertujuan untuk peningkatan luas tanam.
Gambar 2.1Persentase Lahan Sawah Menurut Kabupaten/Kota di Nusa
Tenggara Barat Tahun 2014
Gambar 2.2
Perkembangan Luas Lahan Sawah yang Ditanami Padi (ha) di Nusa
Tenggara Barat Tahun 2010 - 2014
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
15/30
|Stask Produksi Padi dan Palawija Tahun 2014 | 7
Dari total lahan sawah yang ada di NTB, terbagi dalam beberapa jenis sumber pengairan yang
digunakan, yaitu lahan sawah dengan irigasi (baik itu teknis, setengah teknis, atau sederhana), tadah
hujan, ataupun lahan sawah dengan irigasi pasang surut. Lahan sawah yang menggunakan pengairan
dengan irigasi seluas 205.131 ha atau 80,06 persen dari total lahan sawah di NTB. Luasan paling
besar berada di Kabupaten Lombok Timur 45.578 ha, selanjutnya Kabupaten Sumbawa 43.678 ha
dan Kabupaten Lombok Tengah 40.676 ha. Sawah dengan pengairan irigasi inipun terbagi menurut
penggunaannya dalam satu tahun antara lain ditanami padi sebanyak 99,33 persen, dak ditanami
padi sebanyak 0,66 persen dari total lahan sawah dengan irigasi dan sementara dak diusahakan
sebanyak 7 ha.
Luas lahan sawah tadah hujan di NTB adalah 51.093 ha, dengan seluruhnya dimanfaatkan untuk
ditanami padi seluas 50.545 ha dan dak ditanami padi 548 ha. Lahan sawah tadah hujan merupakan
sumber daya sik yang potensial untuk pengembangan pertanian, seper padi, palawija maupun
tanaman holkultura. Pada umumnya lahan sawah tadah hujan ini hanya ditanami padi sekali dalam
setahun atau maksimal dua kali yaitu pada musim hujan, sedangkan pada musim kemarau sebagian
diantaranya mengalami bera sampai pada musim tanam berikutnya.
Lahan sawah menurut pengairan selanjutnya lahan pasang surut. Lahan sawah dengan jenis irigasipasang surut hanya berada di Kota Mataram dengan luas sawah 5 ha. (Tabel. 2.1). Lahan sawah pasang
surut yang ada di Kota Mataram ini sebanyak 2 ha dak ditanami padi dan selebihnya sementara dak
diusahakan.
C. LAHAN PERTANIAN BUKAN SAWAH Yang dimaksud dengan lahan bukan sawah adalah semua lahan selain lahan sawah seper lahan
pekarangan, huma, lading, tegalan/kebun, lahan perkebunan, kolam, tambak, danau, rawa, dan
lainnya. Lahan yang berstatus lahan sawah yang sudah dak difungsikan sebagai lahan sawah lagi
dimasukkan dalam lahan bukan sawah.
Luas lahan pertanian bukan sawah di Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah 1.331.111 ha pada
tahun 2013. Luas lahan tersebut turun sebesar -2,75 persen pada tahun 2014 menjadi 1.294.497 ha.
Lahan pertanian bukan sawah yang mengalami penurunan luas adalah lahan perkebunan, lahan yang
sementara dak diusahakan dan lahan lainnya.
Gambar 2.3
Persentase Lahan Sawah Irigasi Menurut Kabupaten/Kota di Nusa
Tenggara Barat Tahun 2014
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
16/30
|Stask Produksi Padi dan Palawija Tahun 2014|8
D. LAHAN BUKAN PERTANIANLuas lahan bukan pertanian yang ada di Nusa Tenggara Barat tahun 2014 adalah 445.378 ha yaitu
mengalami perkembangan 8,51 persen dibanding tahun sebelumnya. Perkembangan lahan bukan
pertanian ini terjadi karena meningkatnya permintaan akan lahan dan serta pertumbuhan penduduk
yang begitu cepat dan akvitas pembangunan dalam berbagai bidang yang ada. Permintaan akan
lahan tersebut terus bertambah, sedangkan kita tahu bahwa lahan yang tersedia jumlahnya terbatas.
Hal inilah yang mendorong terjadinya konversi lahan pertanian ke lahan bukan pertanian.Konversi lahan dapat diarkan sebagai perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan dari
fungsinya semula (seper yang direncanakan) menjadi fungsi lain yang membawa dampak negaf
(masalah) terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri. Konversi lahan merupakan konsekuensi
logis dari peningkatan akvitas dan jumlah penduduk serta proses pembangunan lainnya. Konversi
lahan pada dasarnya merupakan hal yang wajar terjadi, namun pada kenyataannya konversi lahan
menjadi masalah karena terjadi di atas lahan pertanian yang masih produkf. Di NTB sendiri lahan
pertanian yang mengalami konversi lahan berasal dari lahan pertanian bukan sawah baik dari lahan
perkebunan, lahan yang sementara dak diusahakan dan lahan lainnya.
Untuk peningkatan produksi tanaman pangan, sangat diperlukan peningkatan efekvitas dan esiensipenggunaan lahan, pembangunan irigasi atau perbaikan sistem pengairan. Faktor penng lainnya
adalah dengan meningkatkan frekwensi penanaman dari yang biasanya hanya dapat ditanami
padi satu kali dalam setahun menjadi dua kali atau lebih dalam setahun. Masih dimungkinkan pula
opmalisasi pemanfaatan lahan sawah tadah hujan yang umumnya hanya dapat ditanami padi sekali
dalam setahun dengan melanjutkan menanam tanaman palawija.
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
17/30
3 TABEL-TABEL
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
18/30
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
19/30
|Stask Produksi Padi dan Palawija Tahun 2014 | 11
Tabel 1
Luas Lahan Dirinci Menurut Penggunaan Per Kabupaten/Kota
di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2014
Hektar
Kabupaten/Kota
Lahan Pertanian
Lahan Bukan
PertanianJumlah
Lahan SawahLahan Bukan
Sawah
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Lombok Barat 16 901 50 658 18 623 86 182
2 Lombok Tengah 54 296 37 181 29 362 120 839
3 Lombok Timur 47 312 92 849 20 394 160 555
4 Sumbawa 56 191 509 058 99 149 664 398
5 Dompu 21 248 120 805 90 402 232 455
6 Bima 35 384 366 229 35 852 437 465
7 Sumbawa Barat 11 625 36 010 137 267 184 902
8 Lombok Utara 8 938 63 171 8 844 80 953
9 Kota Mataram 2 063 382 3 685 6 130
10 Kota Bima 2 271 18 154 1 800 22 225
NUSA TENGGARA BARAT 256 229 1 294 497 445 378 1 996 104
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
20/30
|Stask Produksi Padi dan Palawija Tahun 2014|12
Tabel 2
Luas Lahan Sawah Dirinci Menurut Jenis Irigasi
di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2014
Hektar
Jenis Irigasi
Dalam Satu Tahun
JumlahDitanami Padi Tidak
Ditanami
Padi
Sementara
Tidak
DiusahakanTiga Kali Dua Kali Satu Kali
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Irigasi 68 797 101 125 33 831 1 371 7 205 131
2 Tadah Hujan 48 793 1 752 0 548 0 51 093
3 Pasang Surut 0 0 0 2 3 5
4 Lebak 0 0 0 0 0 0
Jumlah 117 590 102 877 33 831 1 921 10 256 229
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
21/30
|Stask Produksi Padi dan Palawija Tahun 2014 | 13
Tabel 3
Luas Lahan Sawah Irigasi Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2014
Hektar
Kabupaten/Kota
Dalam Satu Tahun
JumlahDitanami Padi
Tidak
Ditanami
Padi
Sementara
Tidak
DiusahakanTiga Kali Dua Kali Satu Kali
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Lombok Barat 6 836 6 587 157 0 0 13 580
2 Lombok Tengah 1 395 29 146 10 108 27 0 40 676
3 Lombok Timur 5 541 14 685 24 008 1 344 0 45 578
4 Sumbawa 5 192 24 677 13 802 0 7 43 678
5 Dompu 2 523 9 131 4 351 0 0 16 005
6 Bima 8 630 7 520 8 081 0 0 24 231
7 Sumbawa Barat 2 090 5 104 1 906 0 0 9 100
8 Lombok Utara 89 2 020 6 086 0 0 8 195
9 Kota Mataram 670 1 214 174 0 0 2 058
10 Kota Bima 865 1 041 124 0 0 2 030
Jumlah 33 831 101 125 68 797 1 371 7 205 131
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
22/30
|Stask Produksi Padi dan Palawija Tahun 2014|14
Tabel 4
Luas Lahan Sawah Tadah Hujan Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2014
Hektar
Kabupaten/Kota
Dalam Satu Tahun
JumlahDitanami Padi Tidak
Ditanami
Padi
Sementara
Tidak
DiusahakanTiga Kali Dua Kali Satu Kali
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Lombok Barat 0 0 3 321 0 0 3 321
2 Lombok Tengah 0 289 13 331 0 0 13 620
3 Lombok Timur 0 0 1 681 53 0 1 734
4 Sumbawa 0 0 12 449 64 0 12 513
5 Dompu 0 873 4 370 0 0 5 243
6 Bima 0 590 10 560 3 0 11 153
7 Sumbawa Barat 0 0 2 361 164 0 2 525
8 Lombok Utara 0 0 479 264 0 743
9 Kota Mataram 0 0 0 0 0 0
10 Kota Bima 0 0 241 0 0 241
Jumlah 0 1 752 48 793 548 0 51 093
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
23/30
|Stask Produksi Padi dan Palawija Tahun 2014 | 15
Tabel 5
Luas Lahan Sawah Pasang Surut Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2014
Hektar
Kabupaten/Kota
Dalam Satu Tahun
JumlahDitanami Padi Tidak
Ditanami
Padi
Sementara
Tidak
DiusahakanTiga Kali Dua Kali Satu Kali
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Lombok Barat 0 0 0 0 0 0
2 Lombok Tengah 0 0 0 0 0 0
3 Lombok Timur 0 0 0 0 0 0
4 Sumbawa 0 0 0 0 0 0
5 Dompu 0 0 0 0 0 0
6 Bima 0 0 0 0 0 0
7 Sumbawa Barat 0 0 0 0 0 0
8 Lombok Utara 0 0 0 0 0 0
9 Kota Mataram 0 0 0 2 3 5
10 Kota Bima 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0 0 0 2 3 5
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
24/30
|Stask Produksi Padi dan Palawija Tahun 2014|16
Tabel 6
Luas Lahan Sawah Rawa Lebak Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2014
Hektar
Kabupaten/Kota
Dalam Satu Tahun
JumlahDitanami PadiTidak Ditana-
mi Padi
Sementara
Tidak Diusa-
hakanTiga Kali Dua Kali Satu Kali
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Lombok Barat 0 0 0 0 0 0
2 Lombok Tengah 0 0 0 0 0 0
3 Lombok Timur 0 0 0 0 0 0
4 Sumbawa 0 0 0 0 0 0
5 Dompu 0 0 0 0 0 0
6 Bima 0 0 0 0 0 0
7 Sumbawa Barat 0 0 0 0 0 0
8 Lombok Utara 0 0 0 0 0 0
9 Kota Mataram 0 0 0 0 0 0
10 Kota Bima 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0 0 0 0 0 0
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
25/30
|Stask Produksi Padi dan Palawija Tahun 2014 | 17
Tabel 7
Total Luas Lahan Sawah Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2014
Hektar
Kabupaten/Kota
Dalam Satu Tahun
JumlahDitanami PadiTidak Ditana-
mi Padi
Sementara
Tidak Diusa-
hakanTiga Kali Dua Kali Satu Kali
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Lombok Barat 6 836 6 587 3 478 0 0 16 901
2 Lombok Tengah 1 395 29 435 23 439 27 0 54 296
3 Lombok Timur 5 541 14 685 25 689 1 397 0 47 312
4 Sumbawa 5 192 24 677 26 251 64 7 56 191
5 Dompu 2 523 10 004 8 721 0 0 21 248
6 Bima 8 630 8 110 18 641 3 0 35 384
7 Sumbawa Barat 2 090 5 104 4 267 164 0 11 625
8 Lombok Utara 89 2 020 6 565 264 0 8 938
9 Kota Mataram 670 1 214 174 2 3 2 063
10 Kota Bima 865 1 041 365 0 0 2 271
Jumlah 33 831 102 877 117 590 1 921 10 256 229
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
26/30
|Stask Produksi Padi dan Palawija Tahun 2014|18
Tabel 8
Luas Lahan Pertanian Bukan Sawah dan Luas Lahan Bukan Pertanian Dirinci Menurut
Penggunaannya di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013 - 2014
Hektar
Penggunaan Lahan 2013 2014
(1) (2) (3)
A LAHAN PERTANIAN BUKAN SAWAH 1 331 111 1 294 497
1 Tegal/Kebun 254 899 254 894
2 Ladang/Huma 63 154 63 211
3 Perkebunan 67 783 65 779
4 Ditanami Pohon/Hutan Rakyat 185 233 185 484
5 Penggembalaan/Padang Rumput 23 062 22 142
6 Lahan Sementara Tidak Diusahakan 36 349 36 046
7 Lain-lain 700 631 666 941
B LAHAN BUKAN PERTANIAN 410 450 445 378
Jumlah 1 741 561 1 739 875
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
27/30
|Stask Produksi Padi dan Palawija Tahun 2014 | 19
Tabel 9
Luas Lahan Pertanian Bukan Sawah Dirinci Menurut Penggunaannya Tiap Kabupaten/Kota
di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2014
Hektar
Kabupaten/KotaTegal/
Kebun
Ladang/
Huma
Perkebu-
nan
Ditanami
Pohon/
Hutan
Rakyat
Penggem-
balaan/
Padang
Rumput
Sementa-
ra Tidak
Diusa-
hakan
Lain-lain Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Lombok Barat 20 304 9 094 3 432 7 418 300 50 10 060 50 658
2 Lombok Tengah 23 089 0 90 3 185 171 0 10 646 37 181
3 Lombok Timur 21 562 4 665 3 160 3 476 678 23 59 285 92 849
4 Sumbawa 58 911 15 769 23 618 102 809 3 713 16 268 287 970 509 058
5 Dompu 26 188 10 619 8 036 21 731 5 887 1 700 46 644 120 805
6 Bima 74 640 15 271 9 088 35 941 8 682 15 527 207 080 366 229
7 Sumbawa Barat 6 429 2 394 5 232 2 879 2 685 2 334 14 057 36 010
8 Lombok Utara 19 240 4 105 13 113 5 213 20 0 21 480 63 171
9 Kota Mataram 73 0 0 2 0 0 307 382
10 Kota Bima 4 458 1 294 10 2 830 6 144 9 412 18 154
Jumlah 254 894 63 211 65 779 185 484 22 142 36 046 666 941 1 294 497
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
28/30
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
29/30
-
8/20/2019 Luas Lahan Menurut Penggunaan Provinsi NTB 2014
30/30