lppm stikom al-khairiyah – faith | attitude | competence

90

Upload: others

Post on 26-Mar-2022

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence
Page 2: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence
Page 3: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence
Page 4: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence
Page 5: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

75

Implementasi Kriptografi Untuk Pengamanan Data Komputer

Menggunakan Algoritma Advanced Encryption Standard (AES) Rijndael 128 Bit

Darpi

Program Studi S1 Teknik Informatika

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Al-Khairiyah

Jalan H.Enggus Arja No. 1 Lingk. Citangkil Cilegon 42443

email : [email protected]

Abstrak

Keamanan data secara tidak langsung dapat memastikan kontinuitas bisnis,

mengurangi resiko, mengoptimalkan return on investment dan mencari kesempatan

bisnis. Semakin banyak informasi perusahaan yang disimpan, dikelola dan di-sharing

maka semakin besar pula resiko terjadinya kerusakan, kehilangan atau ter-ekspos-

nya data ke pihak eksternal yang tidak diinginkan. Kebocoran data rahasia, baik

karena ketidaksengajaan atau karena rencana jahat, bisa membawa akibat serius

bagi perusahaan manapun, risiko terburuknya bahkan bisa membuat bangkrut

perusahaan.

Untuk melakukan pengamanan data komputer adalah dengan menggunakan

sebuah algoritma Kriptografi yaitu sebuah algoritma yang digunakan untuk

melakukan enkripsi dan deskripsi data. Kriptografi merupakan ilmu mengenai teknik

enkripsi dimana data diacak menggunakan suatu kunci enkripsi menjadi sesuatu

yang sulit dibaca oleh seseorang yang tidak memiliki kunci dekripsi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan algoritma Advanced

Encryption Standard (AES) Rijndael 128 Bit. Algoritma AES:Rijndael dirancang

untuk memiliki properti ketahanan terhadap semua jenis serangan yang diketahui,

kesederhanaan rancangan, dan kekompakan kode serta kecepatan koputasi pada

berbagai platform.

Kata kunci : Data Komputer, Kriptografi, Enkrpsi, Deskripsi, AES

Page 6: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

76

1. Pendahuluan

Keamanan data secara tidak langsung dapat memastikan kontinuitas bisnis,

mengurangi resiko, mengoptimalkan return on investment dan mencari kesempatan

bisnis. Semakin banyak informasi perusahaan yang disimpan, dikelola dan di-sharing

maka semakin besar pula resiko terjadinya kerusakan, kehilangan atau ter-ekspos-nya

data ke pihak eksternal yang tidak diinginkan.

Teknologi bukanlah satu-satunya aspek yang harus kita perhatikan ketika

mempertimbangkan serta memikirkan bagaimana cara yang paling baik untuk

memastikan bahwa data dan informasi perusahaan tidak diakses oleh pihak-pihak

yang tidak memiliki hak. Proses dan manusia adalah dua aspek yang tidak kalah

pentingnya.

Kebocoran data rahasia, baik karena ketidaksengajaan atau karena rencana

jahat, bisa membawa akibat serius bagi perusahaan manapun, risiko terburuknya

bahkan bisa membuat bangkrut perusahaan. Menurut IDC, enkripsi, yaitu salah satu

cara paling efektif dan andal dalam perlindungan data, menjadi semakin popular.

Enskripsi merupakan bagian dari cabang kriptografi, dimana algoritma

kripstografi untuk penyandian telah mengalami perkembangan dan perbaikan dari

masa ke masa. Sehingga proses tersebut menghasilkan algoritma seperti DES, IDEA,

RSA dan lain-lain. AES lahir pada November 2001 dengan pencetus Rijmen dan

Daemen (Rijndael) cukup mengejutkan dunia kriptografi. Karena pada saat itu

menyisihkan empat finalis algoritma lainnya yang cukup populer yaitu MARS, RC6,

Serpent, dan Twofish. Algoritma AES:Rijndael dirancang untuk memiliki properti

ketahanan terhadap semua jenis serangan yang diketahui, kesederhanaan rancangan,

dan kekompakan kode serta kecepatan koputasi pada berbagai platform.

2. Landasan Teori

2.1 Pengertian Algoritma

Page 7: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

77

Sebelum kita membuat suatu program untuk memecahkan masalah yang

sedang dibahas, terlebih dahulu kita menyusun langkah-langkah instruksi dalam

pemecahan tersebut, yang dikenal sebagai algoritma. Cara penulisan algoritma untuk

membuat suatu program komputer haruslah benar-benar tepat, karena program

tersebut tidak akan bisa berjalan dengan baik hanya karena salah penulisan kode

(pengkodean). Jadi seseorang programer harus bisa menuliskan setiap segi dari

permasalahan yang akan dibahas / dipecahkan dalam algoritma dengan benar-benar

tepat dan teliti. Menurut Rinaldi Munir (2002 :5) :

“Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun

secara sistematis”.

“Algoritma merupakan suatu prosedur yang tepat untuk mendapatkan pemecahan

masalah dengan bantuan komputer serta dengan mengguanakan suatu bahasa

pemrograman tertentu”

Algoritma mempunya beberapa karakteristik, diantaranya adalah :

a. Input

Masukan berupa data-data yang penting sehingga menjadi sebuah informasi, terdapat

nol atau lebih masukan yang diberikan secara eksternal.

b. Output

Keluaran dari sebuah masukan data dan ini cenderung dapat memberi manfaat

dibandingkan sebelumnya, sedikitnya terdapat satu keluaran yang harus dikeluarkan.

c. Definite

Harus sempurna menyatakan apa yang akan dilakukan dalam sebuah program

Page 8: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

78

a. Efective

Setiap instruksi harus dapat dilakukan secara manual menggunakan pensil atau

kertas dalam sejumlah waktu berhingga.

b. Terminate

Terdapat mulai dan berhentinya program setelah beberapa eksekusi dilakukan,

sebuah program harus memiliki tipe ini karena setiap program pasti ada mulai dan

pasti akan berakhir pula.

2.2 Pengertian Kriptografi

“Kriptografi, secara umum adalah ilmu dan seni untuk menjaga kerahasiaan

berita [bruce Schneier - Applied Cryptography]. Selain pengertian tersebut terdapat

pula pengertian ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan

dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan data, keabsahan data, integritas

data, serta autentikasi data”

“Kriptografi berasal dari bahasa Yunani, Menurut bahasanya, istilah tersebut

berasal terdiri dari kata kripto dan graphia. Kripto berarti secret (rahasia) dan graphia

berarti writting (tulisan). Menurut terminologinya, kriptografi adalah ilmu dan seni

untuk menjaga keamanan pesan ketika pesan dikirim dari suatu tempat ke tempat

yang lain”. Dony Ariyus (2009 : 19).

“Kriptografi adalah ilmu mengenai teknik enkripsi dimana data diacak

menggunakan suatu kunci enkripsi menjadi sesuatu yang sulit dibaca oleh seseorang

yang tidak memiliki kunci dekripsi”. Sentot Kromodimoeljo(2010:25)

“kriptografi merupakan ilmu matematika yang berhubungan dengan

transformasi data untuk membuat artinya tidak dapat dipahami (untuk

menyembunyikan maknanya), mencegahnya dari perubahan tanpa izin, atau

mencegahnya dari penggunaan yang tidak sah”.

Dari keempat definisi tentang Kriptografi diatas penulis menyimpulkan bahwa

pengertian Kriptografi adalah studi matematika yang mempunyai hubungan dengan

aspek keamanan informasi seperti integritas data dan keaslian data.

Dalam penerapnnya, kriptografi merupakan suatu metode enskripsi atau

penyandian data yang hanya diketahui atau berarti oleh suatu kelompok pengguna

tertentu. Metode ini dikenal sejak lama, salah satu contoh penggunaannya pada masa

ke-Kaisaran Romawi Kuno. Pada waktu itu julius Caesar tidak menginginkan berita

Page 9: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

79

atau pesan yang dibawa oleh kurir-kurirnya jatuh kepada pihak lawan. Oleh karena

itu, beliau menggunakan sistem subsitusi sederhana, yang kini disebut dengan Caesar

cipher. Algoritma sistem Caesar ini sangat sederhana, yaitu setiap huruf digeser atau

ditambah tiga dengan modulo 26 sehingga huruf A menjadi D, huruf B menjadi E dan

seterusnya.

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C

Gambar 1. Subtitusi Caesar Chiper (n+3)

2.3 Tujuan Kriptografi

Algoritma kriptografi terus berkembang sesuai perkembangan teknologi

komunikasi data. Sampai saat ini terdapat berbagai macam algoritma dengan tujuan

penggunaan yang berbeda. Seperti digunakan enkripsi data, gambar atau suara.

Namun tujuan utama dari masing-masing algoritma adalah sama yaitu :

a. Kerahasiaan data

Kerahasiaan data digunakan untuk menjaga isi informasi dari semua pihak

kecuali pihak yang berhak mendapatkan informasi tersebut saja. Ada beberapa

cara dalam menjaga kerahasiaan informasi, mulai dari proteksi fisik seperti

penyimpanan data ditempat khusus sampai kepada algoritma matematika yang

menguba data informasi terang (data asli) menjadi data acak.

b. Integritas data

Integritas data bertujuan untuk menjaga adanya perubahan yang tidak diinginkan

terhadap data. Untuk menjamin integritas data, maka diperlukan pengetahuan

dalam memproteksi perubahan data oleh sekelompok orang yang tidak

Page 10: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

80

berkepentingan. Perubahan data bisa berupa pemasukan data baru, penghapusan

atau penukaran data.

c. Keaslian data

Keaslian data berhubungan dengan identifikasi, dimana fungsi ini berlaku untuk

pelaku dan informasi itu sendiri. Dua pihak yang ingin bergabung dalam sebuah

komunikasi harus mengidentifikasi satu sama lainnya. Informasi yang dikirim

dalam sebuah paket harus diidentifikasi sesuai dengan keasliannya.

2.4 Komponen Kriptografi

Pada dasarnya, Kriptografi terdiri dari beberapa komponen seperti :

a. Enkripsi : Enkripsi merupakan hal yang sangat penting dalam kriptografi

sebagai pengamanan atas data yang dikirim agar rahasianya terjaga. Pesan

aslinya disebut plaintext yang diubah menjadi kode-kode yang tidak

dimengerti. Enkripsi bisa diartikan sebagai chiper atau kode. Seperti ketika kita

tidak mengerti akan arti sebuah kata, kita bisa melihatnya di dalam kamus atau

daftar istilah . berbeda dengan enskripsi, untuk mengubah plaintext ke bentuk

chipertext digunakan algoritma yang bisa mengkodekan data yang diinginkan.

b. Dekripsi : dekripsi merupakan kebalikan dari enkripsi, pesan yang telah

dienkripsi dikembalikan ke bentuk asalnya (Plaintext), yang disebut dengan

dekripsi pesan. Algoritma yang digunakan untuk dekripsi tentu berbeda-beda

dengan yang digunakan enkripsi.

c. Kunci : kunci yang dikamsud di sini adalah kunci yang dipakai untuk

melakukan enkripsi dan dekripsi. Kunci terbagi menjadi dua bagian yaitu kunci

pribadi (private key) dan kunci umum (publik key).

d. Chipertext : merupakan suatu pesan yang sudah melalui proses enkrisi. Pesan

yang ada pada chipertext tidak bisa dibaca karena berisi karakter-karakter yang

tidak memiliki makna (arti).

e. Pesan : pesan bisa berupa data atau informasi yang dikirim (melalui kurir,

saluran komunikasi data, dsb) atau yang disimpan di dalam media perekaman

(kertas, storage, dsb).

f. Criytanalysis : bisa diartikan sebagai analisis sandi atau suatu ilmu untuk

mendapatkan plaintext tanpa harus mengetahui kunci secara wajar. Jika suatu

chipertext berhasil menjadi plaintext tanpa menggunakan kunci yang sah, maka

proses tersebut dinamakan breaking code yang dilakukan oleh para cryptanalys.

Analisis sandi juga mampu menemukan kelemahan dari suatu algoritma

Page 11: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

81

kriptografi dan akhirnya bisa menemukan kunci atau plaintext dari chipertext

yang dienkripsi menggunakan algoritma tertentu.

1) Representasi Data

AES merepresentasikan data dengan cara urutan byte dan bit (0 atau 1

pada bn), dimana data diturunkan dari urutan input 128 bit per blok. Bit-bit

tersebut diberi indeks mulai dari 0 sampai dengan 127 (0 ≤ i < 128). Setiap

urutan 8 bit (1 byte) diberlakukan sebagai entitas tunggal yang merupakan

elemen finited field dengan representasi polinomial pada persamaan berikut ini :

b(x)=b7x7+ b6x

6+ b5x5+ b4x

4+ b3x3+ b2x

2+ b1x+ b0

Pengindeksan bite dalam byte pada block dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Pengindeksan bit dalam byte pada block

Urutan bit 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 ...

Input Input 0 Input 1 ...

Posisi bit/ byte 7 6 5 4 3 2 1 0 7 6 5 4 3 2 1 0 ...

State State 0 State 1 ...

Chiper AES dilakukan pada array byte 2 dimensi yang disebut state.

Block data disusun dalam state yang terdiri atas empat baris Nb byte (Nb=

panjang block / 4 adalah 4 untuk AES-128). Setiap byte diberi dua indeks yang

menyatakan posisinya, dinyatakan sebagai sr,c atau s[r,c], dengan indeks baris r

(rows) dalam interval 0 ≤ r< 4, sedangkan indeks kolom c (column) dalam 0 ≤

c<Nb. Data dalam state menginformasikan hasil setiap tahap transformasi

(intermediate result).

Input dikopi ke state array pada permulaan cipher dan inverse cipher,

kemudian state diperbaharui pada akhir setiap transformasi. State juga dapat

dipandang sebagai word 4 byte, dengan indeks baris r dari sr,c menyatakan indeks

dari keempat byte dalam setiap word. Dengan kata lain , state ekivalen dengan

array dari empat word yang berindeks c (indeks kolom dari sr,c) seperti terlihat

pada Gambar 3.

Page 12: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

82

0,0 S0,1 S0,2 S0,3

1,0 S1,1 S1,2 S1,3

S2,0 S2,1 S2,2 S2,3

S3,0 S3,1 S3,2 S3,3

W0 W1 W2 W3

Gambar 3. state Array ekivalen pada word array

2) Ekspansi Kunci

Algoritma Rijndael melaksanakan cipher key dan membuat suatu

ekspansi kunci untuk menghasilkan suatu key schedule. Jika ekspansi kunci yang

diperlukan Rijndael Nb(Nr+1) word, sehingga bisa digunakan AES 128 bit, maka

4(10+1)=40 word = 44 x 32 bit = 1408 bit subkey. Ekspansi 128 menjadi 1408

bit subkey, proses ini disebut dengan key schedule, subkey ini diperlukan karena

setiap round merupakan suatu inisial dari Nb word untuk Nr=0 dan Nb untuk

Nr=1,3 untuk Nr=2, dst, dari operasi ini akan didapatkan schedule kunci yang

berisi array linier 4 byte word (w1), 0=i(Nr+1).

3) Enkripsi dan Dekripsi

a) Transformasi SubBytes.

Transformasi SubBytes memetakan setiap byte dari array state dengan

menggunakan tabel subtitusi S-Box. Tidak seperti DES yang mempunyai S-Box

berbeda pada setiap putaran. Rijndael hanya memiliki satu buah. Tabel yang

digunakan adalah :

Page 13: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

83

Tabel 3. S-Box Rijndael

Cara pensubtitusian adalah sebagai berikut :

Jika setiap byte pada arraystate S[r,c]=xy, xy adalah digit heksadesimal dari

nilai S[r,c] maka nilai subtitusinya dinyatakan dengan S’[r,c] adalah elemen di

dalam S-Box yang merupakan perpotongan baris x dan kolom y

Gambar 4. Transformasi SubBytes dengan S-Box

Page 14: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

84

SubBytes merupakan transformasi byte dimana setiap elemen pada state

akan dipetakan dengan menggunakan sebuah tabel substitusi (S-Box). Hasil yang

didapat dari pemetaan dengan menggunakan tabel S-Box ini sebenarnya adalah

hasil dari dua proses transformasi bytes, yaitu :

(a) Invers perkalian dalam GF(28)

Invers perkalian dalam GF(28) adalah fungsi yang memetakan 8 bit ke 8 bit

yang merupakan invers dari elemen finite field tersebut. Suatu byte a

merupakan invers perkalian dari byte b bila a•b = 1, kecuali {00} dipetakan

ke dirinya sendiri. Setiap elemen pada state akan dipetakan pada tabel

invers. Sebagai contoh, elemen “01010011” atau {53} akan dipetakan ke

{CA} atau “11001010”.

(b) Transformasi affine pada stat

Transformasi affine pada state yang telah dipetakan. Transformasi affine ini

apabila dipetakan dalam bentuk matriks adalah sebagai berikut :

0

1

1

0

0

0

1

1

11111000

01111100

00111110

00011111

10001111

11000111

11100011

11110001

7

6

5

4

3

2

1

0

'

7

'

6

'

5

'

4

'

3

'

2

'

1

'

0

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

Gambar 5. Matriks Affine

b7 b6 b5 b4 b3 b2 b1 b0 adalah urutan bit dalam elemen state atau array byte

dimana b7adalah most significant bit atau bit dengan posisi paling kiri.

b) Transformasi ShiftRows.

Page 15: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

85

Transformasi Shiftrows melakukan pergeseran secara wrapping pada 3 (tiga)

baris terakhir dari array state. Jumlah pergeseran bergantung pada nilai baris r. Baris

r=1 digeser sejauh 1 byte, baris r=2 digeser sejauh 2 byte, dan baris r=3 digeser sejauh

3 byte. Baris r=0 tidak digeser.

S0,0

S1,0

S2,0

S3,0

S0,1

S1,1

S2,1

S3,1

S0,2

S1,2

S2,2

S3,2

S0,3

S1,3

S2,3

S3,3

S0,0

S1,0

S2,0

S3,0

S0,1

S1,1

S2,1

S3,1

S0,2

S1,2

S2,2

S3,2

S0,3

S1,3

S2,3

S3,3

S S’

Gambar 6. Transformasi ShiftRows

c) Transformasi MixColumns.

Transformasi MixColumns mengalikan setiap kolom dari array state dengan

polinom n(x)mod(x4+1). Setiap kolom diperlakukan sebagai polinom 4-suku pada

GF(28). Polinom a(x) yang ditetapkan adalah :

a(x)={03}x3+{01}x2+{01}x+{02}

Transformasi ini dinyatakan sebagai perkalian matrik :

S’(x)=a(x)⊕s(x)

[ 𝑠′0,𝑐

𝑠′1,𝑐

𝑠′2,𝑐

𝑠′3,𝑐]

= [

02 03 01 0101 02 03 0101 01 02 0303 01 01 02

] [

𝑠0,𝑐

𝑠1,𝑐

𝑠2,𝑐

𝑠3,𝑐

]

)}02({)}03({

)}03({)}02({

)}03({)}02({

)}03({)}02({

,3,2,1,0

'

,3

,3,2,1,0

'

,2

,3,2,1,0

'

,1

,3,2,1,

'

,0

ccccc

ccccc

ccccc

ccccoc

sssss

sssss

sssss

sssss

••

••

••

••

Gambar 7. MixColumns()

Page 16: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

86

d) Transformasi AddRounKey.

Pada proses AddRoundKey, sebuah round key ditambahkan pada state

dengan operasi bitwise XOR. Setiap round key terdiri dari Nbword dimana tiap word

tersebut akan dijumlahkan dengan word atau kolom yang bersesuaian dari state

sehingga :

Nbcwssssssss cNbroundcccccccc 0untuk ,,,,,, *,3,2,1,0

'

,3

'

,2

'

,1

'

,0

[wi] adalah word dari key yang bersesuaian dimana i = round*Nb+c.

Transformasi AddRoundKey diimplementasikan pertama kali pada round = 0,

dimana key yang digunakan adalah initial key (key yang dimasukkan oleh kriptografer

dan belum mengalami proses key expansion).

3. Analisa dan User Interface

3.1. Analisa Kebutuhan

Analisa kebutuhan merupakan tahapan penting dalam membangun suatu

perangkat lunak, karena berkaitan dengan kebutuhan sistem secara keseluruhan, maka

kegagalan memenuhi kebutuhan jenis ini berakibat pada sistem secara keseluruhan.

Kebutuhan ini juga mengacu pada kecepatan akses, keamanan data, besarnya

kapasitas penyimpanan yang diperlukan, otentikasi sampai dengan pengunaan

perangkat dan aplikasiya.

Analisa kebutuhan pada proses Enkripsi maupun Dekripsi AES-Rijndael 128

bit adalah adanya keamanan data dengan cara menjadikan data tersebut tidak berguna

“enkripsi” dengan memperhatikan integritas data (jaminan konsistensi data).

3.2 Perancangan Penelitian

Metode yang digunakan dalam analisis dan perancangan pada prototype

adalah metode waterfall. Metode ini membagi proses pembangunan perangkat lunak

kedalam fase-fase individu atau langkah-langkah. Fase atau langkah yang satu dengan

yang lainnya terpisah secara kronologis dan fungsional.

Model waterfall merupakan salah satu dari model-model yang terdapat pada

penerapan Daur Hidup Pengembangan Sistem. Roger.S, Pressman (2001:p57)

membagi model Waterfall ke dalam beberapa tahap, yaitu: tahap rekayasa sistem,

Page 17: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

87

analisis kebutuhan perangkat lunak, perancangan, pemrograman, pengujian, dan

pemeliharaan yang dapat digambarkan pada Gambar 8.

Gambar 8. Skema model waterfall

Sedangkan tahapan-tahapan dalam model proses waterfall yang digunakan

untuk menyelesaikan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Tahap investigasi dilakukan untuk menentukan apakah terjadi suatu

masalah atau adakah peluang suatu sistem informasi buat dan

dikembangkan. Pada tahapan ini studi kelayakan perlu dilakukan untuk

menentukan apakah sistem informasi yang akan dibuat dan dikembangkan

merupakan solusi yang layak

b. Tahap analisis bertujuan untuk mencari kebutuhan (need) pengguna dan

organisasi serta menganalisa kondisi yang ada (sebelum diterapkan sistem

informasi yang baru).

c. Tahap disain bertujuan menentukan spesifikasi detil dari komponen-

komponen sistem informasi (manusia, hardware, software, network dan

data) dan produk-produk informasi yang sesuai dengan hasil tahap analisis.

d. Tahap Implementasi merupakan tahapan untuk mendapatkan atau

mengembangkan hardware dan software (pengkodean program),

melakukan pengujian, pelatihan dan perpindahan ke sistem baru.

e. Tahapan perawatan (maintenance) dilakukan ketika sistem informasi

sudah dioperasikan. Pada tahapan ini dilakukan monitoring proses,

evaluasi dan perubahan (perbaikan) bila diperlukan.

Page 18: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

88

3.2.1 Pembuatan Flowchart

STARTSTART

Menu :

1. Home

2. Enkripsi

3. Dekripsi

4. Keluar

Menu :

1. Home

2. Enkripsi

3. Dekripsi

4. Keluar

Menu=1?Menu=1? Menu=2?Menu=2? Menu=3?Menu=3?false false false

ENKRIPSI

1

ENKRIPSI

1DEKRIPSI 1DEKRIPSI 1

INFORMASI

APLIKASI

INFORMASI

APLIKASI

truetrue true

PERINGATAN KELUAR :

1. YA

2. TIDAK

PERINGATAN KELUAR :

1. YA

2. TIDAK

PIL=1?PIL=1?

ENDEND

true

false

Gambar 9. Flowchart Menu Utama

3.2.2 Pembuatan Algoritma

{Algoritma Menu Utama}

begin

Byte[] pilih;

If (menu==1)

Informasi.show();

Else if(menu==2)

Enkripsi.show();

Else if(menu==3)

Dekripsi.show();

Else

MessageBox.Show();

end

{Algoritma Enkripsi File}

begin

Tampilkan pesan di label info

Disable semua tetboxt;

If(ButtonFile.klik)

{ OFD=OpenFileDialog();

OFD.Filter=ekstensiFile;

OFD.Title=”Pilih Lokasi File”;

If(OFD.DialogResult.OK)

{ TextFile=OFD.FileName;

Ubah karakter nama file “.” Menjadi “_”;

Page 19: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

89

Aktifkan Text Kunci

Ubah BackColor text kunci menjadi LightCoral;

Fokus Text Kunci;

TextSimpan=namaFile; } }

Readline(TextKunci);

If(TextKunci==16)

{ Hitung karakter kunci

Disable text kunci ulangi

Tampilkan pesan di label info; }

else

{ Tampilkan pesan di label info;

Ubah background text kunci menjadi warna PaletTurquis;

Aktifkan text ulangi kunci;

Fokuskan kursor di text ulangi kunci; }

Readline(TextUlangiKunci);

If (TextUlangiKunci==16)

{ If (textKunci=textUlangiKunci)

{ Ubah background ulangi kunci menjadi PaleTurqouis;

Aktifkan tombol enkripsi;

Fokus tombol enkripsi; }

else

{ Tampilkan pesan kesalahan; } }

else

{ Disable tombol enkripsi;

Ubah background menjadi lightcoral;

Tampilkan pesan di label info;

Hitung perhitungan karakter kunci;}

If (TombolEnkrip=klik)

{ Procedure Enkripsi; }

end

{Algoritma Dekripsi File}

Tampilkan pesan di label info

Disable semua tetboxt;

If(ButtonFile.klik)

{ OFD=OpenFileDialog();

OFD.Filter=ekstensiFile;

OFD.Title=”Pilih Lokasi File”;

If(OFD.DialogResult.OK)

{ TextFile=OFD.FileName;

Ubah karakter nama file “_” Menjadi “.”;

Aktifkan Text Kunci

Ubah BackColor text kunci menjadi LightCoral;

Page 20: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

90

Fokus Text Kunci;

TextSimpan=namaFile; }

}

Readline(TextKunci);

If(TextKunci==16)

{ Hitung karakter kunci

Disable text kunci ulangi

Tampilkan pesan di label info;}

else

{ Tampilkan pesan di label info;

Ubah background text kunci menjadi warna PaletTurquis;

Aktifkan text ulangi kunci;

Fokuskan kursor di text ulangi kunci; }

Readline(TextUlangiKunci);

If (TextUlangiKunci==16)

{ If(textKunci=textUlangiKunci)

{ Ubah background ulangi kunci menjadi PaleTurqouis;

Aktifkan tombol enkripsi;

Fokus tombol enkripsi;}

else

{ Tampilkan pesan kesalahan; }}

else

{ Disable tombol enkripsi;

Ubah background menjadi lightcoral;

Tampilkan pesan di label info;

Hitung perhitungan karakter kunci; }

If (TombolEnkrip=klik)

{ Procedure DEKRIPSI;}

End

3.2.4 Pemodelan User Interface

a. Form Login

Sebelum menggunakan aplikasi ini, User harus terlebih dahulu melakukan

proses login untuk dapat melanjutkan ke halaman otoritasnya masing-masing.

Page 21: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

91

Gambar 10. Form Login

b. Form Menu Utama

Pada form menu utama terdapat beberapa menu yaitu login, Deskripsi,

Enkripsi dan Keluar.

Gambar 11. Form Menu Utama

c. Form Enkripsi

Untuk melakukan enkripsi file adalah memasukkan file dengan cara mengklik

command button “Pilih File” lalu pilih file yang akan dienkripsi. Jika sudah di pilih

file yang akan dienkripsi maka langkah selanjutnya adalah menginputkan kunci. Jika

Page 22: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

92

kunci yang diinputkan benar maka tombol enkripsi akan diaktifkan. Lalu klik

command button Enkripsi.

Gambar 12. Form Enkripsi

d. Form Dekripsi

Dekripsi merupakan cara mengembalikan file yang sudah dienkripsi dengan

cara menginputkan file yang sudah dienkripsi dan kunci untuk mengembalikan file

tersebut pada menu DEKRIPSI. Langkah – langkah mengDekripsi file sama seperti

Enkripsi file.

Gambar 13. Form Dekripsi

4. Kesimpulan

Kesimpulan yang data ditarik berdasarkan hasil peneltian yang dilakukan

bahwa Pengacakan byte-byte yang rumit menggunakan fungsi Subbytes() untuk

Page 23: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

93

subtitusi bytes ke dalam tabel S-Box,Shiftrows() untuk mengacak baris secara siklik

dan MixColumn() untuk mengacak kolom dengan cara polinomial menjadikan

keseimbangan antara keamanan serta fleksibel dalam berbagai flatform software dan

hardware.

5. Daftar Pustaka

Adi Kurniadi, 1999, Pemrograman Microsoft Visual Basic 6. Jakarta : Elex Media

Komputindo.

Agus Haryanto, 2007, Membuat Aplikasi Sederhana Dengan Microsoft

Access, Elex Media Komputindo, Jakarta.

Antony Pranata, 2002, Algoritma dan Pemrograman, J&J Learning, Yogyakarta..

Bambang Wahyudi, 2004, Pengantar Struktur data dan Algoritma, ANDI

Yogyakarta.

Booch, Grady, Rumbaugh, James, and Jacobson, Ivan, 1999, The Unified Modelling

Language User Guide, Addison Wesley, Massachusetts.

Dony Ariyus, 2009, Keamanan Multimedia, Andi Offset, Yogyakarta.

Dony Ariyus, 2005, Kriptografi Keamanan Data dan Komunikasi, Graha Ilmu,

Yogyakarta.

Fadlisyah, Arnawan dan Faisal, 2009, Algoritma Genetika, Andi, Yogyakarta.

Fathansyah, 1999, Basis data. Bandung : Informatika.

Jogiyanto, H. M, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan

Terstruktur . Yogyakarta : Andi.

Kadir, Abdul, 2009, Dasar perancangan dan implementasi database relasional.

Yogyakarta : Andi.

Kusrini, 2007, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta :

Andi.

Pfleeger, S,1997, Software Engineering: Theory and Practice. Prentice Hall.

Nugroho, Adi, 2005, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metode

Berorientasi Objek. Edisi Revisi, Informatika, Bandung.

Nugroho, Adi, 2011, Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data.

Yogyakarta : Andi.

Ramadhan, Arif, 2010, SQL Server 2000 dan Visual Basic 6. Jakarta : Elex Media

Komputindo

Rinadi Munir, 2002, Algoritma dan Pemrograman Buku 1, Informatika, Bandung.

Page 24: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

94

Penentuan Jenis Armada Berbasis Data Mining Dengan Metode Klasifikasi

pada PT. Cipaganti Citra Graha, Tbk

Rulin Swastika

Program Studi S1 Teknik Informatika

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Al-Khairiyah

Perum media Raya Blok A1 No 5 Pejaten, Serang

Email : [email protected]

Abstrak

Telah tercatat lebih dari 650 unit armada yang dimiliki unit bisnis shuttle PT.

Cipaganti Citra Graha, Tbk dengan berberbagai macam jenis armada mulai dari kelas

menengah hingga ekslusif hal ini dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan dan

kepuasan bagi para konsumen. Berdasarkan tinjauan yang diperoleh informasi dari

perusahaan dalam menentukan jenis armada yang akan diberikan pada tiap-tiap

cabang sesuai dengan karakterisiktik para konsumen di wilayah cabang masing-

masing masih mengalami kesulitan, dikarenakan fluktuasi dan variasi jumlah

konsumen yang melakukan perjalanan. Salah satu cara terbaik untuk mengetahui

kebutuhan pada masing-masing kantor cabang adalah dengan melakukan

mengklasifikasi distribusi jenis armada pada tiap-tiap kantor cancang pada setiap

tahunnya . Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya suatu model yang tepat dalam

distribusi jenis armada pada tiap-tiap kantor cabang perusahaan sebagai dasar

pengambilan keputusan . Karakterstik pengklasifikasian data berdasarkan parameter

yang sudah ditentukan, pola data untuk menentukan model dalam mempromosikan

kampus sesuai dengan klasifikasinya. Penelitian tentang Penentuan Distribusi Jenis

Armada berbasis data mining dengan metode klasifikasi membutuhkan sejumlah data

yang dikelompokkan sebagai data training dan data testing. Masing-masing data

Page 25: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

95

tersebut terdiri dari data masukan dan data target untuk membentuk model pohon

keputusan. Selain itu juga dibutuhkan beberapa proses yang meliputi pengumpulan

data, pengolahan data, komputasi dengan algoritma C45, dan validasi untuk pohon

keputusan yang dihasilkan.Dari hasil pengujian Data Training dan Data Testing yang

sudah dilakukan maka Pohon Keputusan tersebut layak digunakan sebagai Model

dalam menentukan distribusi jenis armada. Karena dari dua jenis data yang digunakan

sebagai Data Training dan Data Testing masing-masing memiliki Accuracy yang

paling baik, dimana Data Training memiliki Accuracy 100% (750 / 750 *100%) dan

Data Testing memiliki Accuracy 85% (750 / 750*100%).

Kata Kunci : Data Mining, Klasifikasi C45, Rapid Miner.

1. Pendahuluan

Keberadaan Cipaganti Group dimulai dengan dibukanya usaha jual beli mobil

bekas dengan nama Cipaganti Motor oleh Andianto Setiabudi pada tahun 1985 di

Jalan Cipaganti No. 84 Bandung. Perkembangan usaha dari tahun ke tahun

mengalami peningkatan yang cukup baik sehingga dapat berkembang dengan

memiliki beberapa showroom mobil bekas di Jalan Cipaganti, Cihampelas dan Jalan

Abdul Muis (sekarang Jalan Pungkur) Bandung. Seiring dengan perkembangan

perekonomian nasional dan banyaknya perusahaan besar yang melakukan out source

untuk kebutuhan kendaraan sebagai sarana transportasi dan operasional perusahaan

Cipaganti Shuttle (Point to Point) adalah sebuah layanan angkutan penumpang dari

Terminal/Pool Cipaganti Kota Asal ke Terminal / Pool Cipaganti Kota Tujuan sesuai

jurusan yang dilayani Cipaganti Shuttle. Tercatat lebih dari 650 unit armada yang

dimiliki dengan berberbagai macam jenis armada mulai dari kelas menengah hingga

ekslusif hal ini dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi para

konsumen. Berdasarkan tinjauan yang diperoleh informasi dari perusahaan dalam

menentukan jenis armada yang akan diberikan pada tiap-tiap cabang sesuai dengan

karakterisiktik para konsumen di wilayah cabang masing-masing masih mengalami

Page 26: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

96

kesulitan, dikarenakan fluktuasi dan variasi jumlah konsumen yang melakukan

perjalanan.

Untuk membantu distribusi penentuan jenis armada membutuhkan metode

pengolahan data dari database konsumen, sebuah metode yang bisa digunakan untuk

menggali informasi – informasi tersembunyi dari data tersebut. Metode tersebut

dikenal dengan data mining. Dengan bantuan perangkat lunak, data mining akan

melakukan proses analisa data untuk menemukan pola atau aturan tersembunyi dalam

lingkup himpunan data konsumen tersebut. Data mining merupakan suatu metodologi

untuk mendapatkan suatu pengetahuan yang tersirat didalam suatu data dengan

melakuan inventarisasi data spasial, karakteristik yang terpenting dari peralatan data

mining adalah fasilitas persiapan data, skalabilitas produk dan kinerja, fasilitas untuk

visualisasi hasil. Selain itu terdapat enam fungsi dalam data mining yaitu deskripsi,

estimasi, prediksi, klasifikasi, pengelompokan dan asosiasi.

Dalam penentuan distribusi jenis armada berbasis data mining dengan metode

klasifikasi pada PT. Cipaganti Citra Graha, ini langkah awal adalah dengan

membuatkan model-model data sebagai bahan pertimbangan bagi pimpinan

perusahaan dalam penentuan jenis armada untuk masing-masing kantor cabang .

Diharapkan dengan dalam penentuan jenis armada berbasis data mining

dengan metode klasifikasi dapat membantu pihak perusahaan dalam melakukan

distribusi penentuan jenis armada yang akan diberikan pada setiap kantor cabang PT.

Cipaganti Citra Graha khususnya wilayah Bandung.

2. Landasan Teori

2.1 Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Sistem Pendukung Keputusan atau yang biasa disebut Decision Support

System (DSS) adalah sebuah sistem yang ditujukan untuk mendukung para pengambil

keputusan manajerial untuk masalah semiterstruktur. Scott Morton mendefinisikan

DSS sebagai “sistem berbasis computer interaktif, yang membantu para pengambil

Page 27: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

97

keputusan untuk menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan masalah-

masalah tidak terstruktur” (Gory dan Scott Morton, 1971).

DSS (Decision Support System) adalah suatu sistem informasi yang

mengevaluasi beberapa pilihan yang berbeda guna membantu seseorang memberikan

keputusan terhadap masalahnya. Berdasarkan pada definisi yang bervariasi, DSS

dapat dijelaskan sebagai sistem pembuat keputusan manusia-komputer interaktif

berbasiskan komputer yang dapat:

a. Mendukung dalam pembuatan keputusan daripada menggantinya dengan yang

baru.

b. Memanfaatkan data dan model.

c. Memecahkan masalah dengan struktur yang derajatnya bervariasi:

1. Nonstruktur (unstruktur atau ill-struktur)

2. Semistruktur

3. Semistruktur dan unstruktur

4. Berpusat pada keefektifan daripada keefisienan dalam proses pemberian

keputusan.

Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) merupakan salah satu

bagian ilmu komputer yang membuat mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan

seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Agar komputer dapat bertindak

seperti dan sebaik manusia, maka komputer juga harus diberi bekal pengetahuan, dan

mempunyai kemampuan untuk menalar. Untuk itu AI memberikan beberapa metoda

untuk membekali komputer dengan kedua komponen tersebut agar komputer dapat

menjadi mesin yang pintar.

2.2 Perencanaan

Perencanaan adalah proses untuk mengkaji apa yang hendak dikerjakan di

masa yang akan datang (Sukarno, 2002:129).

Perencanaan adalah kegiatan yang mendefinisikan sasaran bisnis, dan

Page 28: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

98

memprioritaskan proses bisnis serta menyediakan gambaran untuk mencapai sasaran

(Hollander, Denna dan Cherrington, 2000:5)

Secara umum perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi

(perusahaan) dan kemudian menyajikan (mengartikulasikan) dengan jelas strategi-

strategi (program), taktik-taktik (tata cara pelaksanaan program ) dan operasi

(tindakan) yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh. (

Erly Suandy 2001:2)

2.3 Armada

Armada atau kendaraan atau angkutan atau wahana adalah alat transportasi,

baik yang digerakkan oleh mesin maupun oleh makhluk hidup. Kendaraan ini

biasanya buatan manusia (mobil, motor, kereta, perahu, pesawat), tetapi ada yang

bukan buatan manusia dan masih bisa disebut kendaraan, seperti gunung es, dan

batang pohon yang mengambang.

2.4 Pengertian Data Mining

Secara sederhana data mining adalah penambangan atau penemuan informasi

baru dengan mencari pola atau aturan tertentu dari sejumlah data yang sangat besar

(Davies, 2004). Data mining juga disebut sebagai serangkaian proses untuk menggali

nilai tambah berupa pengetahuan yang selama ini tidak diketahui secara manual dari

suatu kumpulan data (Pramudiono, 2007). Data mining, sering juga disebut sebagai

knowledge discovery in database (KDD). KDD adalah kegiatan yang meliputi

pengumpulan, pemakaian data, historis untuk menemukan keteraturan, pola atau

hubungan dalam set data berukuran besar (Santoso, 2007).

2.5 Tahap - Tahap Data Mining

Sebagai suatu rangkaian proses, data mining dapat dibagi menjadi beberapa

tahap yang diilustrasikan di Gambar 2.1. Tahap-tahap tersebut bersifat interaktif,

pemakai terlibat langsung atau dengan perantaraan knowledge base.

Page 29: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

99

Gambar 2.1

Knowledge Discovery (KDD) Process

2.2.4.1 Fungsional Data Mining

Secara fungsional data mining terdiri dari beberapa bagian, yaitu :

a. Klasifikasi dengan metode yang terkenal yaitu Classification and Regression

Trees (CART)

Metode ini digunakan dengan cara mengklasifikasi obyek berdasarkan atribut dari

obyek tersebut. Dapat dicontohkan seperti table dibawah ini:

Table 2.1

Weather Data

Outlook Temperature Humidity Windy Play?

sunny hot high false No

sunny hot High true No

overcast hot high false Yes

rain mild high false Yes

rain cool normal false Yes

Page 30: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

100

rain cool normal true No

overcast cool normal true Yes

sunny mild high false No

sunny cool normal false Yes

rain mild normal false Yes

sunny mild normal true Yes

overcast mild high true Yes

overcast hot normal false Yes

rain mild high true No

Berdasarkan data pada table diatas dapat diklasifikasilan berdasarkan data cuaca,

dalam kondisi cuaca yang bagaimana yang baik untuk bermain, apakah panas,

hujan, normal atau dingin dan ini juga dapat digambarkan dalam diagram seperti

dibawah ini:

Gambar 2.2

Diagram pohon keputusan

Page 31: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

101

b. Asosiasi atau Association dengan metode yang cukup terkenal yang dinamakan

Market Basket Analysis (MBA)

Aturan asosiasi ingin memberikan informasi tersebut dalam bentuk

hubungan “if-then” atau “jika-maka”. Aturan ini dihitung dari data yang

sifatnya probabilistik (Santoso, 2007).

c. Klustering atau Pengelompokan dengan metodenya K-means yang ditemukan

oleh MacQuenn.

Clustering termasuk metode yang sudah cukup dikenal dan banyak dipakai

dalam data mining. Sampai sekarang para ilmuwan dalam bidang data mining

masih melakukan berbagai usaha untuk melakukan perbaikan model clustering

karena metode yang dikembangkan sekarang masih bersifat heuristic. Usaha-

usaha untuk menghitung jumlah cluster yang optimal dan pengklasteran yang

paling baik masih terus dilakukan. Dengan demikian menggunakan metode

yang sekarang, tidak bisa menjamin hasil pengklasteran sudah merupakan hasil

yang optimal. Namun, hasil yang dicapai biasanya sudah cukup bagus dari segi

praktis.

Gambar 2.3

Clustering

Tujuan utama dari metode clustering adalah pengelompokan sejumlah

data/obyek ke dalam cluster (group) sehingga dalam setiap cluster akan berisi

Page 32: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

102

data yang semirip mungkin seperti diilustrasikan pada gambar 2.2. Dalam

clustering. Metode ini berusaha untuk menempatkan obyek yang mirip

(jaraknya dekat) dalam satu klaster dan membuat jarak antar klaster sejauh

mungkin. Ini berarti obyek dalam satu cluster sangat mirip satu sama lain dan

berbeda dengan obyek dalam cluster-cluster yang lain. Dalam metode ini tidak

diketahui sebelumnya berapa jumlah cluster dan bagaimana pengelompokannya

(Santoso, 2007).

2.2.5 Pohon Keputusan (Decision Tree)

Salah satu metode data mining yang umum digunakan adalah pohon keputusan.

Metode pohon keputusan mengubah fakta yang sangat besar menjadi pohon

keputusan yang merepresentasikan rule. Pohon keputusan adalah salah satu metode

klasifikasi yang paling popular karena mudah untuk diinterpretasi oleh manusia.

Konsep dari pohon keputusan adalah mengubah data menjadi pohon keputusan dan

aturan-aturan keputusan

Data dalam pohon keputusan biasanya dinyatakan dalam bentuk tabel dengan

atribut dan record. Atribut menyatakan suatu parameter yang dibuat sebagai kriteria

dalam pembentukan tree. Misalkan untuk menentukan main tenis, kriteria yang

diperhatikan adalah cuaca, angin dan temperatur. Salah satu atribut merupakan atribut

yang menyatakan data solusi per-item data yang disebut dengan target atribut. Atribut

memiliki nilai-nilai yang dinamakan dengan instance. Misalkan atribut cuaca

mempunyai instance berupa cerah, berawan dan hujan

Gambar 2.6

Page 33: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

103

Konsep Data dalam Pohon Keputusan

Proses pada pohon keputusan adalah mengubah bentuk data (tabel)

menjadi model pohon, mengubah model pohon menjadi rule, dan

menyederhanakan rule. Manfaat utama dari penggunaan pohon keputusan

adalah kemampuannya untuk membreak down proses pengambilan keputusan

yang kompleks menjadi lebih simpel sehingga pengambil keputusan akan

lebih menginterpretasikan solusi dari permasalahan. Pohon Keputusan juga

berguna untuk mengeksplorasi data, menemukan hubungan tersembunyi

antara sejumlah calon variabel input dengan sebuah variabel target.

2.2.6 Algoritma C4.5

Algoritma C.45 merupakan algoritma yang digunakan untuk membentuk pohon

keputusan. Data didalam pohon keputusan biasanya dinyatakan dalam bentuk table

dengan atribut dan record. atribut menyatakan suatu parameter yang dibuat sebagai

criteria dalam pembentukan pohon. Misalnya untuk menentukan main tennis, criteria

yang di perhatikan adalah cuaca, angin, temperature. Salah satu atribut merupakan

atribut yang menyatakan data solusi per item data yang disebut target atribut. Atribut

memiliki nilai-nilai yang dinamakan dengan instance. Misalkan atribut cuaca

mempunyai instance berupa cerah, berawan, dan hujan [Basuki & Syarif, 2003].

Secara umum algoritma C.45 untuk membangun pohon keputusan adalah sebagai

berikut :

a. Pilih atribut sebagai akar

b. Buat cabang untuk tiap-tiap nilai

c. Bagi kasus dalam cabang

d. Ulangi proses untuk setiap cabang sampai semua kasus pada cabang memilki

kelas yang sama Untuk memilih atribut sebagai akar, didasarkan pada nilai gain

tertinggi dari atribut–atribut yang ada. Untuk menghitung gain digunakan rumus

sebagai berikut :

Page 34: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

104

𝑮𝒂𝒊𝒏 (𝑺, 𝑨) = 𝑬𝒏𝒕𝒓𝒐𝒑𝒚 (𝑺) − ∑|𝑺𝒊|

|𝑺|

𝑵

𝒊=𝟏

∗ 𝑬𝒏𝒕𝒓𝒐𝒑𝒚 (𝑺𝒊)

Keterangan :

S : himpunan kasus

A : Atribut

N : Jumlah partisi Atribut A

|Si| : jumlah kasus pada partisi ke –i

|S| : Jumlah kasus dalam S

Sementara itu perhitungan nilai entropi dapat dilihat pada persamaan berikut ini :

𝑬𝒏𝒕𝒓𝒐𝒑𝒚 (𝑺) = ∑−𝒑𝒊 ∗ 𝐥𝐨𝐠 𝟐

𝑵

𝒊=𝟏

𝒑𝒊

Keterangan :

S : Himpunan Kasus

A : Fitur

N : Jumlah Partisi S

Pi : Proporsi dari Si terhadap S

Dari hasil tersebut kemudian di bentuk pohon keputusan

Gambar 2.8

Contoh Pohon Keputusan

Page 35: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

105

2.2.7 Aplikasi Rapid Miner

Rapid Miner adalah aplikasi data mining yang tidak perlu dipertanyakan lagi

dan berbasis sistem open-source dunia yang terkemuka dan ternama. Tersedia sebagai

aplikasi yang berdiri sendiri untuk analisis data dan sebagai mesin data mining untuk

integrasi kedalam produk sendiri. Ribuan aplikasi Rapid Miner di lebih dari 40

negara memberikan pengguna mereka keunggulan yang kompetitif (Sumadi Eko

Putra : 2011).

3.1 Analisa Data

a. Algoritma C4.5

Untuk membuktikan hasilnya dihitung dengan menggunakan Algoritma C45

maka diperoleh proses pengujian, adapun proses pengujian datanya sebagai berikut:

Tabel 3.3

Tabel Konsumen untuk teknik pengujian data mining

NO Alamat Cabang Hari

keberangkatan

Jam

Keberangkatan Tujuan

Jenis

Armada

1 Bandung Barat BDP-1 Akhir Pekan Pagi Jaktim Low End

2 Bandung

Selatan BDP-1 Hari Kerja Pagi Jakpus High End

3 Bandung Utara BDP-3 Hari Kerja Pagi Jakut High End

4 Bandung

Selatan BDP-2 Hari Libur Pagi Jakpus Low End

5 Bandung Timur BDP-1 Akhir Pekan Siang Jakbar High End

6 Bandung Timur BDP-2 Hari Kerja Malam Jakut Low End

7 Bandung

Selatan BDP-2 Hari Kerja Malam Jakut Low End

Page 36: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

106

8 Bandung Timur BDP-2 Akhir Pekan Siang Jaksel Low End

9 Bandung Utara BDP-3 Hari Kerja Siang Jaktim High End

10 Bandung Barat BDP-2 Hari Kerja Siang Jaksel Low End

Penerapan algoritma C4.5 pada masalah klasifikasi terhadap 10 (sepuluh) data

konsumen PT. Cipaganti Citra Graha pada tabel 3.4, sebagai berikut :

a. Menghitung jumlah kasus, jumlah untuk keputusan High End, jumlah kasus

untuk keputusan Low End, dan Entropy untuk semua kasus yang dibagi

berdasarkan atribut alamat, cabang, hari keberangkatan, jam keberangkatan, dan

tujuan. Hasil perhitungan ditujukkan oleh tabel 3.5

Tabel 3.4

Perhitungan Node 1

No

de Atribut

Jumlah

Kasus

High

End

(S1)

Low

End

(S2)

Entropy Gain

1 Total 10 6 4 0.970951

Alamat

0.73198

Bandung Barat 2 0 2 0

Bandung Selatan 3 3 0 0

Bandung Timur 3 1 2 0.796578

Bandung Utara 2 2 0 0

Cabang 1.16246

BDP-1 3 2 1 0.796578

BDP-2 5 1 4 0.860964

BDP-3 2 2 0 0

Hari

Keberangkatan 0.13608

Hari Kerja 6 4 2 0.993157

Hari Libur 1 1 0 0

Akhir Pekan 3 1 2 0.796578

Jam 0.12525

Page 37: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

107

Keberangkatan

Pagi 4 3 1 0.853282

Siang 4 2 2 0.928771

Malam 2 1 1 0.664386

Tujuan 0.5991

Jaktim 2 1 1 0.664386

Jakpus 2 2 0 0

Jakbar 1 1 0 0

Jakut 3 2 1 0.796578

Jaksel 2 0 2 0

Dari hasil tabel 3.4 dapat diketahui bahwa atribut gain tertinggi adalah cabang

yaitu sebesar 1,16246. Dengan demikian cabang dapat menjadi node akar. ada 2 nilai

atribut dari cabang yaitu high end dan low end. Dari kedua nilai atribut tersebut, nilai

atribut BDP-3 sudah mengklasifikasikan kasus menjadi 1 yaitu keputusannya High

End, sehingga tidak perlu dilakukan perhitungan lebih lanjut, tetapi untuk nilai atribut

BDP-1 dan BDP-2 masih perlu dilakukan perhitungan lagi.

Dari hasil tersebut dapat digambarkan pohon keputusan sementara ditujukkan

pada gambar 3.8 berikut:

1. Kantor Cabang

High End

??

BDP-1

BDP-

2

BDP-3

Gambar 3.8

Pohon Keputusan Hasil Perhitungan Node 1

b. Menghitung jumlah kasus, jumlah untuk keputusan High End, jumlah kasus

untuk keputusan Low End, dan Entropy untuk semua kasus yang dibagi

Page 38: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

108

berdasarkan atribut alamat, hari keberangkatan, jam keberangkatan, dan tujuan.

yang menjadi node node akar BDP-1. Setelah itu lakukan penghitungan Gain

untuk masing-masing atribut. Hasil perhitungan ditujukkan oleh tabel 3.5

Tabel 3.5

Perhitungan Node 1.1

Node Atribut Jumlah

Kasus

High

End

(S1)

Low

End

(S2)

Entropy Gain

1.1 Cabang : BDP-1 3 2 1 0.918296

Alamat 0.9183

Bandung Barat 1 0 1 0

Bandung Selatan 1 1 0 0

Bandung Timur 1 1 0 0

Bandung Utara 0 0 0 0

Hari Keberangkatan 0.21387

Hari Kerja 1 1 0 0

Hari Libur 0 0 0 0

Akhir Pekan 2 1 1 1.056642

Jam Keberangkatan 0.21387

Pagi 2 1 1 1.056642

Siang 1 1 0 0

Malam 0 0 0 0

Tujuan 0.9183

Jaktim 1 0 1 0

Jakpus 1 1 0 0

Jakbar 1 1 0 0

Jakut 0 0 0 0

Jaksel 0 0 0 0

Dari hasil tabel 3.5 dapat diketahui bahwa atribut gain tertinggi adalah alamat

yaitu sebesar 0,9183. Dengan demikian cabang dapat menjadi node akar. ada 2

nilai atribut dari alamat yaitu high end dan low end. Dari kedua nilai atribut

Page 39: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

109

tersebut, nilai atribut Bandung Barat sudah mengklasifikasikan kasus menjadi 1

yaitu keputusannya Low End, Bandung Selatan sudah mengklasifikasikan kasus

menjadi 1 yaitu keputusannya High End, dan Bandung Timur sudah

mengklasifikasikan kasus menjadi 1 yaitu keputusannya High End, sehingga tidak

perlu dilakukan perhitungan lebih lanjut. Dari hasil tersebut dapat digambarkan

pohon keputusan sementara ditujukkan pada gambar 3.9 berikut:

1. Kantor Cabang

High End

?1.1

Alamat

BDP-1

BDP-

2

BDP-3

High End

High EndHigh EndLow End

Bandung

Barat

Ban

du

ng

Sela

tan Bandung Timur

Gambar 3.9

Pohon Keputusan Hasil Perhitungan Node 1.1

c. Menghitung jumlah kasus, jumlah untuk keputusan High End, jumlah kasus untuk

keputusan Low End, dan Entropy untuk semua kasus yang dibagi berdasarkan

atribut alamat, hari keberangkatan, jam keberangkatan, dan tujuan. yang menjadi

node node akar BDP-2. Setelah itu lakukan penghitungan Gain untuk masing-

masing atribut. Hasil perhitungan ditujukkan oleh tabel 3.6

Tabel 3.6

Perhitungan Node 1.2

Page 40: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

110

Node Atribut Jumlah

Kasus

High

End

(S1)

Low

End

(S2)

Entropy Gain

1.2 Cabang : BDP-2 5 2 3 0.970951

Alamat 0.97095

Bandung Barat 1 0 1 0

Bandung Selatan 2 1 1 0

Bandung Timur 2 0 2 0

Bandung Utara 0 0 0 0

Hari

Keberangkatan 0.37506

Hari Kerja 1 1 0 0

Hari Libur 3 1 2 0.993157

Akhir Pekan 1 0 1 0

Jam

Keberangkatan 0.59944

Pagi 1 1 0 0

Siang 2 1 1 0.928771

Malam 2 0 2 0

Tujuan 0.59944

Jaktim 0 0 0 0

Jakpus 1 1 0 0

Jakbar 0 0 0 0

Jakut 1 1 0 0

Jaksel 2 1 1 0.928771

Dari hasil tabel 3.6 dapat diketahui bahwa atribut gain tertinggi adalah

alamat yaitu sebesar 0.97095. Dengan demikian cabang dapat menjadi node akar.

Page 41: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

111

ada 2 nilai atribut dari alamat yaitu high end dan low end. Dari kedua nilai

atribut tersebut, nilai atribut Bandung Barat sudah mengklasifikasikan kasus

menjadi 1 yaitu keputusannya Low End, Bandung Timur sudah

mengklasifikasikan kasus menjadi 1 yaitu keputusannya High End, sehingga

tidak perlu dilakukan perhitungan lebih lanjut, sedangkan Bandung Selatan

masih perlu dilakukan perhitungan lagi.

Dari hasil tersebut dapat digambarkan pohon keputusan sementara ditujukkan

pada gambar 3.10 berikut:

1. Kantor Cabang

High End

1.2Alamat

1.1Alamat

BDP-1

BDP-2

BDP-3

High End

High EndHigh EndLow End

Band

ung S

elata

n Bandung Timur

High EndLow End

Bandung BaratBandung Timur

?

Band

ung S

elata

n

Gambar 3.10

Pohon Keputusan Hasil Perhitungan Node 1.2

d. Menghitung jumlah kasus, jumlah untuk keputusan High End, jumlah kasus untuk

keputusan Low End, dan Entropy untuk semua kasus yang dibagi berdasarkan

atribut hari keberangkatan, jam keberangkatan, dan tujuan. yang menjadi node

Page 42: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

112

node akar Bandung Selatan. Setelah itu lakukan penghitungan Gain untuk

masing-masing atribut. Hasil perhitungan ditujukkan oleh tabel 3.7

Tabel 3.7

Perhitungan Node 1.2.1

Node Attribut Jumlah

Kasus

High

End

(S1)

Low

End

(S2)

Entropy Gain

1.2.1

Cabang : BDP-2,

Alamat : Bandung

Selatan

2 1 1 1

Hari Keberangkatan 1

Hari Kerja 1 0 1 0

Hari Libur 1 1 0 0

Akhir Pekan 0 0 0 0

Jam Keberangkatan 1

Pagi 1 1 0 0

Siang 1 0 1 0

Malam 0 0 0 0

Tujuan 1

Jaktim 0 0 0 0

Jakpus 1 0 1 0

Jakbar 0 0 0 0

Jakut 1 1 0 0

Jaksel 0 0 0 0

Page 43: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

113

Dari hasil tabel 3.7 dapat diketahui bahwa atribut gain tertinggi pada masing-

masing atribut sama yaitu sebesar 1. Dengan demikian cabang dipilih salah satu

yaitu hari keberangkatan dapat menjadi node akar, ada 2 nilai atribut dari alamat

yaitu high end dan low end. Dari kedua nilai atribut tersebut, nilai atribut hari

kerja sudah mengklasifikasikan kasus menjadi 1 yaitu keputusannya Low End,

hari libur sudah mengklasifikasikan kasus menjadi 1 yaitu keputusannya High

End, sehingga tidak perlu dilakukan perhitungan lebih lanjut.

Dari hasil tersebut dapat digambarkan pohon keputusan ditujukkan pada

gambar 3.11 berikut:

1. Kantor Cabang

High End

1.2Alamat

1.1Alamat

BDP-1

BDP-

2

BDP-3

High End

High EndHigh EndLow End

Band

ung

Sela

tan Bandung Timur

High EndLow End

Bandung Bara

tBandung Timur

1.2.1Hari

Keberangkatan

Band

ung

Sela

tan

Low End High End

Hari Kerja

Hari Libur

b. Validasi Pohon Keputusan

Validasi nilai akurasi pohon kepusan dapat dihitung nilai validasinya berdasarkan

kesesuaian antara data konsumen pada tabel 3.4 dengan pohon keputusan yang

terbentuk pada tabel 3.11, adapun penghitungan seperti yang tersaji pada tabel 3.8

berikut :

Tabel 3.8

Page 44: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

114

Perhitungan Akurasi Pohon Keputusan

Berdasarkan penghitungan akurasi data pada tabel 3.8, maka presentase data

yang sesuai 100% dan nilai yang tidak sesuai 0%, dapat disimpulkan bahwa pohon

keputusan yang tebentuk mempunyai nilai validasi 100% dengan klasifikasi paling

baik.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa penelitian yang dilakukan di PT. Cipaganti Citra Graha ini dapat

NO

Data Input Data

Target Hasil Sesuai

Tidak

Sesuai Alamat Cabang Hari Jam Tujuan

Jenis

Armada

1 Bandung

Barat BDP-1

Akhir

Pekan Pagi Jaktim Low End

Low

End 1 0

2 Bandung

Selatan BDP-1 Hari Kerja Pagi Jakpus High End

High

End 1 0

3 Bandung

Utara BDP-3 Hari Kerja Pagi Jakut High End

High

End 1 0

4 Bandung

Selatan BDP-2 Hari Libur Pagi Jakpus High End

High

End 1 0

5 Bandung

Timur BDP-1

Akhir

Pekan Siang Jakbar High End

High

End 1 0

6 Bandung

Timur BDP-2 Hari Kerja Malam Jakut Low End

Low

End 1 0

7 Bandung

Selatan BDP-2 Hari Kerja Malam Jakut Low End

Low

End 1 0

8 Bandung

Timur BDP-2

Akhir

Pekan Siang Jaksel Low End

Low

End 1 0

9 Bandung

Utara BDP-3 Hari Kerja Siang Jaktim High End

High

End 1 0

10 Bandung

Barat BDP-2 Hari Kerja Siang Jaksel Low End

Low

End 1 0

Jumlah 10 0

Presentase 100% 0%

Page 45: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

115

mengklasifikasikan distribusi jenis armada dengan penerapan algoritma C45 berbasis

data mining.

Penerapan C45 dalam mengklasifikasikan distribusi jenis armada pada setiap

kantor cabang menggunakan beberapa langkah penelitan, mulai dari penentuan,

penentuan parameter input dan parameter target, penentuan data training, data testing,

membuat pohon keputusan dengan menggunakan aplikasi rapid miner, menghitung

akurasi pohon keputusan dengan pengujian pohon keputusan dengan data training,

dan menentukan klasifikasi pohon keputusan berdasarkan nilai akurasi. nilai akurasi

dari pohon keputusan yang terbentuk adalah 100% dengan klasifikasi paling baik.

Dengan demikian berdasarkan hasil-hasil penelitian ini menunjukan bahwa

dengan penerapan algoritma C45 dapat membentuk suatu pohon keputusan yang

layak digunakan untuk mengklasifikasian distribusi penentuan jenis armada pada

masing-masing kantor cabang PT. Cipaganti Citra Graha.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Analisis Komparasi Algoritma Klasifikai Data mining untuk prediksi

Mahasiswa Non Aktif (Khafiizh Hastuti : 2012)

[2] Fajar Astuti Hermawati, 2013, Data Mining, Andi Offset, Yogyakarta.

[3] http://id.wikipedia.org/wiki/Armada Halaman ini di akses pada 07 Mei 2013

[4] http://www.cipaganti.co.id Halaman ini di akses pada 07 Mei 2013

[5] Implementasi data mining Classification untuk mencari pola prediksi hujan

dengan menggunakan Algoritma C4.5. (Angga Raditya: 2010)

[6] Klasifikasi data nasabah sebuah asuransi menggunakan Algoritma C4.5.

(Sunjana : 2010)

[7] Model data mining pada sistem informasi akademik studi kasus Universitas

Kuningan (Aah Sumiah : 2011).

[8] Prediksi Loyalitas Pelanggan pada Perusahaan penyedia layanan Multimedia

dengan Algoritma C.45 Berbasis Particle Swarm Optimization (Dsiyanna

Lasut : 2012)

[9] Sani Susanto, Ph.D, Dedi Suryadi, ST., M.S, 2010, Pengantar Data Mining

menggali pengetahuan dan bongkahan data, Andi Offset, Yogyakarta

Page 46: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

116

Analisa Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan

Berbasis SMS Gateway

Shodik Nuryadhin

Program Studi S1 Teknik Informatika

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Al-Khairiyah

Jalan H. Engkus Arja No. 1 Lingk. Citangkil Cilegon 42443

Email : [email protected]

Abstrak

Perpustakaan merupakan sarana pendidikan, gudang buku dan tempat mencari ilmu

yang memiliki peranan sangat penting. Selain di sarana–sarana pendidikan seperti

sekolah, instansi pemerintah dan bimbingan belajar, perpustakaan juga didirikan

dilingkungan perguruan tinggi.

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Al-Khairiyah mempunyai sebuah perpustakaan yang

salah satunya berfungsi untuk peningkatan kompetensi wawasan mahasiswa diruang

lingkup belajarnya masing-masing. Sistem yang berjalan masih memiliki kekurangan,

yaitu pengelolaan data buku, data anggota, transaksi peminjaman dan transaksi

pengembalian yang masih manual. Informasi data buku tidak update. Proses

pengembalian buku yang lambat mengakibatkan kemungkinan buku hilang.

Dari permasalahan tersebut perlu dirancang sebuah Sistem Informasi Perpustakaan

yang lebih akurat dan efisien.

Dengan adanya sistem informasi perpustakaan ini, diharapkan dapat mempermudah

pengelolaan data buku, data anggota, transaksi peminjaman dan transaksi

pengembalian. Dapat meminimalisasi buku yang hilang, dengan cara memberi

informasi kepada peminjam sebelum habis masa peminjaman buku melalui fasilitas

SMS Gateway

Kata Kunci : Sistem, Informasi, Perpustakaan, SMS Gateway

Page 47: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

117

1. Pendahuluan

Perpustakaan merupakan sarana pendidikan yang memiliki peranan penting.

Perpustakaan juga merupakan gudang buku dan tempat mencari ilmu. Selain di

sarana–sarana pendidikan di lingkungan sekolah dan bimbingan belajar,

perpustakaan juga didirikan dilingkungan perguruan tinggi. Digunakan sebagai

sarana peningkatan kompetensi untuk para mahasiswa/i.

Perpustakaan yang berada di milki Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Al-Khairiyah

merupakan salah satu hal yang penting dan menjadi bagian yang di butuhkan oleh

seluruh Mahasiswa/i STIKOM-AK untuk mencari informasi, menambah

pengetahuan umum dan meningkatkan kompetensi.

Dengan semakin kompleks dan banyaknya data didalam sistem informasi

perpustakaan, maka diperlukan suatu sistem informasi yang baik pula untuk

mendukung kelancaran kegiatan operasionalnya. Untuk itu maka STIKOM-AK

merasa perlu dibuatkan sistem informasi Perpustakaan agar dapat menunjang

kegiatan perpustakaan menjadi lebih baik.

2. IDENTIFIKASI MASALAH

Adapun permasalahan yang ada di Perpustakaan STIKOM-AK adalah :

1. Sistem yang berjalan saat ini mulai dari input data buku, input data anggota,

transaksi peminjaman dan transaksi pengembalian ditulis pada buku besar

kemudian diinput ke dalam microsoft excel, sehingga kurang efektif dan

efisien.

2. Informasi mengenai data buku tidak up date.

3. Tidak adanya sistem informasi pemberitahuan kepada peminjam mengenai

pengembalian buku yang masa peminjamannya akan habis, sehingga

menyebabkan buku hilang.

Page 48: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

118

3. BATASAN MASALAH

Mengingat luasnya ruang lingkup STIKOM-AK maka perancangan hanya

dibatasi pada sistem informasi pengelolaan Perpustakaan.

4. PERUMUSAN MASALAH

Dengan adanya implementasi program yang diharapkan dapat membantu

kinerja pengurus Perpustakaan STIKOM-AK agar lebih baik, perumusan

masalah pada penelitian adalah :

1. Bagaimana analisa sistem pada perpustakaan ?

2. Apakah penerapan sistem yang ada pada perpustakaan sudah berjalan

dengan baik ?

3. Bagaimana hasil perancangan sistem informasi perpustakaan ?

5. TUJUAN PENELITIAN

Dengan adanya perancangan sistem perpustakaan, diharapkan mampu

mengatasi masalah yang di hadapi di Pepustakaan STIKOM-AK dalam hal

pengolahan data Perpustakaan yang efisien dengan pemanfaatan SMS

Gateway untuk mengingatkan anggota yang batas peminjaman buku akan

habis.

6. TEORI

6.1.SMS Gateway

SMS (Short Messages Services) Gateway merupakan salah satu layanan

dari berbagai operator GSM. Teknologi SMS memungkinkan kita

mengirim pesan alphanumeric singkat dari sebuah handphone ke

handphone yang lain. Ada sebuah ide menarik yang kemudian diadopsi

oleh berbagai portal besar saat ini, yakni menyediakan layanan pengiriman

SMS dari website ke sebuah nomor handphone baik gratis ataupun

dipungut bayaran.

Page 49: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

119

7. KERANGKA PENELITIAN

Kerangka dasar penelitian merupakan langkah-langkah dalam proses

mengidentifikasi masalah dan proses penyelesaian dari masalah serta hasil

atau solusi dari penyelesaian masalah. Adapun permasalahan yang terjadi

pada Perpustakaan STIKOM-AK adalah pengolahan data masih manual

belum menggunakan sistem informasi perpustakaan. Sehingga proses

pengolahan data perpustakaan berjalan kurang akurat dan kurang efektif .

8. PERANCANGAN PROGRAM

SISTEM INFORMASI

PERPUSTAKAAN

STIKOM-AK

ANGGOTA

KEPALA

PERPUSTAAN

ADMINISTRASI

PERPUSTAKAAN

Form_Pendaftaran

Kartu_Anggota

Kartu_Anggota

Kartu Peminjaman

Data_Anggota

Data_Buku

Data_Peminjaman

Data_Pengembalian

File_Buku

File_Anggota

File_Peminjaman

File_Pengembalian

Laporan Data_Anggota

Laporan Data_Buku

Laporan Data_Peminjaman

Laporan Data_Pengembalian

Gambar 3.1 Diagram Kontek

Gambar 3.2 Diagram Overview

Page 50: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

120

Gambar 3.3 Diagram Rinci 1 Level 1

Gambar 3.4 Diagram Rinci 2 Level 1

Gambar 3.5 Diagram Rinci 3 Level 1

Page 51: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

121

Gambar 3.6 Diagram Rinci 4 Level 1

Gambar 3.7 Diagram Rinci 5 Level 1

Page 52: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

122

9. ERD

bar 3.8 Rancangan ERD

10. Logical Record Structure (LRS)

Gambar 3.9 Rancangan LRS

Page 53: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

123

11. Struktur Rancangan Desain

1. Form login

Form login digunakan untuk menjaga keamanan sistem, sehingga tidak

semua orang dapat mengakses sistem tersebut. Adapun tampilan form

login sebagai berikut :

Gambar 3.10 Rancangan Form Login

2. Rancangan menu utama

Form menu utama digunakan sebagai form pusat aplikasi sistem yang

dapat mengakses ke semua form. Pada tampilan form menu utama

ditampilkan daftar peminjam buku yang yang batas peminjaman habis.

Adapun tampilan form menu utama sebagai berikut :

Page 54: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

124

Gambar 3.11 Rancangan Menu utama

3. Rancangan input data buku

Input data buku ini akan memiliki periode masukan data pada saat ada

pendataan buku baru :

Gambar 3.12 Rancangan input data buku

4. Rancangan input data anggota

Input data anggota ini akan memiliki periode masukan data pada saat

ada pendaftaran anggota baru perpustakaan.

Page 55: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

125

5. Rancangan input data peminjaman buku

Input data peminjaman buku ini akan memiliki periode masukan data

pada saat ada peminjaman buku oleh anggota perpustakaan.

Gambar 3.14 Rancangan input data peminjaman buku

6. Rancangan input data pengembalian buku

Input data pengembalian buku ini akan memiliki periode masukan data

pada saat ada pengembalian buku oleh anggota perpustakaan.

Gambar 3.15 Rancangan input data pengembalian buku

Page 56: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

126

7. Rancangan pesan terkirim

Rancangan ini berisi laporan pesan terkirim dari hasil pengiriman pesan

kepada peminjam yang batas peminjaman buku telah habis. Adapun

tampilan form terkirim sebagai berikut :

Gambar 3.16 Rancangan pesan terkirim

9. Rancangan cetak data buku

Rancangan cetak data buku ini merupakan rancangan untuk cetak data buku.

Adapun rancangan tampilannya sebagai berikut :

Gambar 3.17 Rancangan cetak data buku

10. Rancangan cetak data anggota

Cetak data anggota ini merupakan tampilan untuk pilihan cetak laporan data

anggota. Adapun rancangan tampilan cetak data anggota sebagai berikut :

Page 57: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

127

11. Rancangan cetak data peminjaman

Cetak data peminjaman ini merupakan tampilan untuk pilihan cetak laporan

transaksi peminjaman. Adapun rancangan tampilan cetak data peminjaman

sebagai berikut :

Gambar 3.19 Rancangan cetak data peminjaman

1. Rancangan cetak data pengembalian

Rancangan cetak data pengembalian ini untuk pilihan cetak laporan

transaksi pengembalian. Adapun rancangan tampilan cetak data

peminjaman sebagai berikut :

Gambar 3.20 Rancangan cetak data pengembalian

Page 58: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

128

2. Rancangan Pengaturan User

Rancangan pengaturan user ini sebagai pengaturan pengguna sistem

informasi perpustakaan untuk merubah password atau membuat

pasword baru. Adapun rancangan tampilan cetak data peminjaman

sebagai berikut :

Gambar 3.21 Rancangan pengaturan user

12. Daftar Pustaka

Muhammad Sadeli, Aplikasi Database Visual Basic 6.0, Maxikom.

William Stamatakis, Microsoft Visual Basic Design Patters, PT. Elex Media

Komputindo, Jakarta, 2001.

Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi, Edisi Ketiga, Andi

Offset, Yogyakarta, 1990.

Al-Bahra Bin Ladjamuddin. B, Konsep Sistem Basis Data Dan Implementasi

Penerimaan Barang, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta, 2004.

Theresa Sediono, B.sc, Pengenalan Komputer, Penerbit Widyaloka-Andi

Offset, 1989.

Wahana Komputer, Pemrograman Visual Basic 6.0, Andi Yogyakarta.

Taryana, S. 2012., SMS Gateway Kannel Sebagai Sarana Penunjang

Informasi Akademik, Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika

(KOMPUTA), Vol. I, Oktober 2012, ISSN : 2089-9033.

Page 59: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

129

PEMANFAATAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN

KARYAWAN

PADA PT KHARISMA JAYA SENTOSA

Sawitri Nurhayati

Stikom Al-khairiyah

Email : [email protected]

ABSTRAKSI:

Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan karyawan merupakan suatu sistem yang

mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen, meningkatkan kecepatan

dan validitas pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan operasional,

dan meningkatkan kualitas SDM calon karyawan.

Karyawan merupakan sumber daya yang paling penting dalam perusahaan.

Karyawan yang baik dan memenuhi standar kualifikasi diperoleh melalui upaya

rekrutmen yang efektif. Seleksi karyawan dilakukan untuk mendapatkan kualitas

sumber daya manusia yang baik dan paling sesuai dengan persyaratan yang

diperlukan oleh perusahaan. Jurnal ini membahas sistem penunjang keputusan

penerimaan karyawan dan penempatan karyawan pada departemen yang tersedia

berdasarkan nilai hasil seleksi dan kriteria - kriteria yang telah ditentukan dengan

menggunakan metode Fuzzy Logic. Metode ini dipilih karena mampu memberikan

gambaran pendukung keputusan dalam penerimaan karyawan dan penempatan

departemennya. Berdasarkan hasil pengujian, sistem yang dibangun dapat

membantu bagian bidang administrasi dan keuangan untuk memberikan

gambaran dalam melakukan penyeleksian penerimaan karyawan dan penempatan

departemennya dengan lebih tepat dan efisien.

Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan, Seleksi Karyawan, Fuzzy Logic.

Page 60: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

130

ABSTRACT :

Decision Support System Acceptance employee is a system that is able to improve the

effectiveness and efficiency of management, increasing the speed and the validity of

decisions relating to operational activities, and improve the quality of human

resources of prospective employees.

Employees are the most important resource in the enterprise. Employees who are

well and meets the qualification standards is obtained through effective recruitment

efforts. The selection of employees is done to get quality human resources and most

in accordance with the requirements required by the company.This paper discusses

the decision support systems recruitment and placement of employees in the

department are available based on the results of the selection and criteria - criteria

that have been determined using the Fuzzy Logic. This method was chosen because it

is able to provide an overview of decision support in the recruitment and placement

department. Based on test results, a system built to help parts of the field of

administration and finance to provide a snapshot in conducting the screening

recruitment and placement department with a more precise and efficient.

Keywords: Decision Support System, Employee Selection, Fuzzy Logic

Page 61: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

131

1. PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menunjukkan jati

dirinya dewasa ini. Sudah tentu tidak dapat diingkari dan dipandang sebelah mata,

peran perkembangan teknologi informasi telah memberikan manfaat yang signifikan

di berbagai bidang. Efisiensi dalam berbagai bidang, khususnya dalam masalah

waktu, tenaga, dan biaya melalui kecepatan dan ketepatan informasi. Komputer

merupakan aset yang sangat penting dalam menghadapi persaingan dan

perkembangan jaman ini.

Setiap perusahaan pasti membutuhkan karyawan untuk mengelola manajemen

perusahaan. Oleh karena itu, seorang staf HRD (Human Resource Division) harus

mempunyai kemampuan menganalisa para pelamar pekerjaan agar karyawan yang

diterima bekerja sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Masalah yang sering terjadi

dalam proses penilaian pelamar diantaranya adalah subjektivitas pengambilan

keputusan, terutama jika beberapa pelamar yang ada memiliki kemampuan (dan

beberapa pertimbangan lain) yang tidak jauh berbeda.

Sistem pendukung keputusan atau Decision Support System (DSS)

didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan

dan penilaian guna membantu para manajer untuk mengambil keputusan (Little,

1970). Oleh karenanya untuk mendukung sistem informasi kepegawaian yang efektif

perlu dirancang suatu sistem basis data kepegawaian yang lebih komprehensif

sehingga akan memudahkan dalam mengolah data-data yang dibutuhkan.

Menurut Veithzal Rifai (2004), sistem seleksi yang efektif pada dasarnya

memiliki tiga sasaran yaitu keakuratan, keadilan dan keyakinan. Klinger (1985)

memaparkan, metode-metode yang akan dilakukan dalam seleksi karyawan yaitu

tinjauan data biografis, tes bakat/ketangkasan, tes-tes kemampuan, ujian-ujian

penampilan, referensi-referensi, evaluasi kinerja, wawancara, pusat-pusat penilaian,

dan masa percobaan. Dalam tahap seleksi tidak boleh dilakukan dengan sistem

keluarga, pemberian komisi atau dengan kata lain suap menyuap. Untuk menangani

hal itu, maka diperlukan sistem pengambilan keputusan yang valid.

Page 62: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

132

PT. Kharisma Jaya Sentosa, merupakan salah satu perusahaan manufacturing

yang mengadakan penerimaan karyawan secara mandiri di lingkungan perusahaan.

Kendala yang sering ditemukan dalam proses penerimaan karyawan yaitu sulitnya

menentukan pelamar mana yang memenuhi kriteria untuk menjadi karyawan dari sekian

banyak pelamar sedangkan pelamar yang akan diterima menjadi karyawan terbatas.

Selain itu penentuan dalam penempatan karyawan pada departemen tertentu

membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga dinilai kurang efisien.

2. PERMASALAHAN

Adapun beberapa masalah yang dihadapi oleh PT. Kharisma Jaya Sentosa

terutama pada bagian personalia sebagai berikut :

1. Masih adanya proses rekrutmen yang menggunakan sistem hubungan keluarga

atau rekomendasi dari karyawan lama tanpa memperhatikan kualitas SDM.

2. Masih adanya karyawan yang mempunyai tingkat kedisiplinan dan SDM yang

rendah.

3. Penyimpanan data pelamar dan data karyawan pada bagian personalia masih

dilakukan secara manual yaitu dengan mengumpulkan nilai hasil setiap seleksi

kepada Pegawai Bidang Administrasi dan Keuangan lalu mereka menganalisa

dan menghitung hasilnya serta mencocokkanya dengan standar nilai dan kriteria

departemen tertentu.

4. Proses penempatan karyawan pada departemen yang tersedia kurang efisien

dan membutuhkan waktu yang cukup lama.

3. LITERATURE REVIEW

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam pembuatan sistem

pendukung keputusan penerimaan karyawan adalah waterfall. Metode pengembangan

sistem waterfall kadang dinamakan siklus hidup klasik, dimana hal ini menyiratkan

pendekatan yang sistematis dan berurutan pada

Page 63: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

133

pengembangan perangkan lunak, yang dimulai dengan spesifikasi kebutuhan

pengguna dan berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan, pemodelan,

konstruksi, serta penyerahan sistem ke pengguna yang diakhiri dengan dukungan

berkelanjutan pada perangkat lunak lengkap yang dihasilkan (Pressman, 2012).

Logika Fuzzy

Fuzzy dalam bahasa Inggris berarti tidak tentu, kabur atau tidak jelas. Istilah fuzzy sets

pertama kali diperkenalkan oleh Lotfi A. Zadeh (1965) untuk mengatasi konsep

kekaburan ke dunia teknis. Bermula dari konsep dasar inilah maka lahirlah salah satu

cabang rekayasa yang dikenal dengan Fuzzy Engineering. Sebagai contoh adalah usia

manusia, dapat bernilai tua muda atau setengah baya yang sulit dilihat batasan-

batasannya. Sistem komputer konvensional tentu saja sulit untuk mengolah variabel-

variabel tersebut. Dasar logika fuzzy adalah teori himpunan fuzzy yang didalamnya

terdapat peranan derajat keanggotaan sebagai penentu keberadaan elemen dalam

suatu himpunan yang sangat penting. Nilai keanggotaan atau derajat keanggotaan

atau membership function menjadi ciri utama dari penalaran logika fuzzy tersebut

(Kusumadewi & Purnomo, 2010)

Logika fuzzy adalah suatu cara tepat untuk memetakan suatu ruang input ke dalam

suatu ruang output. Teknik ini menggunakan teori matematis himpunan fuzzy. Logika

fuzzy berhubungan dengan ketidakpastian yang telah menjadi sifat alamiah manusia.

Ide dasar dari logika fuzzy muncul dari prinsip ketidakjelasan. Teori fuzzy pertama

kali dibangun dengan menganut prinsip teori himpunan. Dalam himpunan

konvensional (crisp), elemen dari semesta adalah anggota atau bukan anggota dari

himpunan. Dengan demikian, keanggotaan dari himpunan adalah tetap (Kusumadewi,

2002).

Penerapan Logika Fuzzy

Page 64: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

134

Aplikasi yang menggunakan sistem logika Fuzzy seringkali dianggap sebagai

pengendali Fuzzy (Fuzzy Control), padahal di samping pengendali Fuzzy terdapat

penerapan lain seperti klasifikasi Fuzzy (Fuzzy Classification) dan diagnosis Fuzzy.

Fungsi Keanggotaan

Fungsi keanggotaan (membership function) adalah suatu kurva yang pemetaan

titik input data ke dalam nilai keanggotaannya (disebut juga derajat keanggotaan)

yang memiliki interval antara 0 sampai 1 (Kusumadewi, 2002:18). Apabila µs adalah

fungsi keanggotaan suatu elemen pada himpunan S maka suatu elemen X dapat

dinyatakan µs (X) yang bernilai antara 0 dan 1 sehingga ada tiga kemungkinan :

µs (X) = 1 → mutlak anggota S

µs (X)=0 → mutlak bukan anggota S

0 < µs (X) < 1 → X anggota S dengan derajat keanggotaan antara 0 dan 1.

Nilai fungsi keanggotaan menunjukkan derajat keanggotaan elemen dalam

himpunan S. Fungsi keanggotaan yang digunakan dalam sistem ini adalah fungsi

keanggotaan segitiga.

Teori Himpunan Fuzzy

Teori himpunan fuzzy ini didasarkan pada logika fuzzy (Kosko, 1992).

Terdapat nilai logika antara 0 dan 1 yang menyatakan tingkat kebenaran. Misalkan V

adalah kumpulan obyek yang secara umum dinyatakan dengan {v}, yang bisa

berharga diskrit atau continue. V disebut semesta pembicaraan (universe of discourse)

dan v mewakili elemen-elemen V. Suatu himpunan Fuzzy A dalam semesta

pembicaraan v dalam V dapat dinyatakan oleh suatu keanggotaan µA (membership

function) yang mewakili nilai interval nilai logika [0], untuk setiap v dalam V dan

dinyatakan sebagai :

Page 65: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

135

µA = V → [0,1]

Himpunan fuzzy A dalam himpunan semesta V dapat dinyatakan sebagai

pasangan antara elemen v dan tingkat fungsi keanggotaan atau:

A = {(v,µA(v))/ v є V)

Semua elemen v dalam V memberikan nilai µA > 0 disebut sebagai

penyokong dari himpunan fuzzy yang bersangkutan, jika µA = 0,5 maka v disebut

sebagai titik silang (crossover) dan himpunan fuzzy dimana pendukungnya bernilai

1.0 disebut sebagai fuzzy tunggal (singleton).

Sistem inferensi fuzzy yang digunakan dalam perancangan sistem untuk

mengambil keputusan penempatan departemen adalah metode Mamdani, yang

terdiri dari 4 tahapan, yaitu pembentukan himpunan fuzzy, aplikasi fungsi fuzzy

(aturan), komposisiaturan dan penegasan (defuzzy).Pada tahap pengambilan

keputusan dengan metode fuzzy diperlukan kriteria yang akan menentukan nilai dari

setiap pelamar yang akan digunakan untuk menentukan kelulusan. Adapun

kriterianya adalah berupa beberapa seleksi yang akan diikuti oleh seluruh pelamar

sebagai berikut :

Seleksi Keterangan

Seleksi 1 Akademis (AK)

Seleksi 2 Clearence (CL)

Seleksi 3 Kesehatan (KES)

Table 1. Kriteria

a. Pembentukan Himpunan Fuzzy

Varibel himpunan fuzzy beserta nilai domainnya dapat dilihat pada tabel 2

Page 66: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

136

Himpunan Nilai

Sangat Rendah (SR) 0 – 25

Rendah ( R ) 20 - 50

Cukup ( C ) 45 - 75

Tinggi ( T ) 75 - 90

Sangat Tinggi (ST) 85 - 100

Tabel 2. Himpunan fuzzy

b. Aplikasi Fungsi Implikasi (Aturan)

Variabel yang digunakan untuk penentuan kelulusan pelamar terdiri dari 3 crisp

input yaitu akademis, clearance, dan kesehatan serta 1 crisp output yaitu

keputusan kelulusan pelamar. Sedangkan untuk penempatan departemen

terdiri dari 4 crisp input yaitu nilai kelulusan, bidang keahlian, wawancara, dan

psikotest serta 1 crisp output yaitu departemen.

c. Komposisi Aturan

Dalam menentukan inferensi fuzzynya secara umum dapat dituliskan sebagai

berikut :

µf (xi) = max (µf (xi) , µk (xi))

Keterangan :

µf (xi) : nilai keanggotaan fuzzy sampai aturan ke – i

µk (xi) : nilai keanggotaan konsekuen fuzzy aturan ke - i

d. Penegasan (Defuzzifikasi)

Page 67: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

137

Defuzzifikasi dapat didefinisikan sebagai proses pengubahan besaran fuzzy yang

disajikan dalam bentuk himpunan-himpunan fuzzy keluaran dengan fungsi

keanggotaannya untuk mendapatkan kembali bentuk tegasnya (crisp). Hal ini

diperlukan sebab dalam aplikasi nyata yang dibutuhkan adalah nilai tegas

(crisp). Prosesnya adalah sebagai berikut: suatu nilai fuzzy output yang berasal

dari rule evaluation diambil kemudian dimasukkan ke dalam suatu membership

function output. Bentuk bangun yang digunakan dalam membership function

output adalah bentuk singleton yaitu garis lurus vertikal ke atas, seperti yang

ditunjukkan pada gambar 6. Besar nilai fuzzy output dinyatakan sebagai degree

of membership function output. Nilai-nilai tersebut dimasukkan ke dalam suatu

rumus yang dinamakan COG (Center Of Gravity) untuk mendapatkan hasil akhir

yang disebut crisp output. Crisp output adalah suatu nilai analog yang akan kita

butuhkan untuk mengolah data pada sistem yang telah dirancang.

Proses defuzzifikasi dapat dituliskan sebagai berikut :

Keterangan :

Z = nilai rata - rata terbobot

µf = nilai keanggotaan fuzzy sebagai hasil dari komposisi aturan

Xi = nilai domain

Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan dapat didefinisikan sebagai sistem yang mendukung

seseorang atau sekelompok kecil manajer yang bekerja sebagai problem solving team

(tim pembuat keputusan), untuk membuat keputusan mengenai masalah semi

terstruktur, dengan cara menyediakan sejumlah informasi yang spesifik (McLeod,

2001).

Page 68: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

138

Rekrutmen

Menurut Randall S. Schuler dan Susan E. Jackson, rekrutmen meliputi upaya

pencarian sejumlah calon karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu

sehingga dari mereka perusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang paling tepat

untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada (Nuryanta, 2008).

Lebih lanjut Randall S. Schuler dan Susan E. Jackson menjelaskan bahwa kegiatan

kunci yang merupakan bagian dari rekrutmen adalah (Nuryanta, 2008) menentukan

kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan dalam hal jenis pekerjaan

(job title) dan levelnya dalam perusahaan; terus berupaya mendapatkan informasi

mengenai perkembangan kondisi pasar tenaga kerja; menyusun bahan-bahan

rekrutmen yang efektif; menyusun program rekrutmen yang sistematis dan terpadu

yang berhubungan dengan kegiatan sumber daya manusia lain dan dengan kerja sama

antara manajer lini dan karyawan; mendapatkan pool calon karyawan yang berbobot

atau memenuhi syarat; mencatat kualitas dan jumlah pelamar dari berbagai sumber

dan masing-masing metode rekrutmennya; melakukan tindak lanjut terhadap para

calon karyawan baik yang diterima maupun yang ditolak, guna mengevaluasi efektif

tidaknya rekrutmen yang dilakukan.

4. Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi pada perusahaan maka

dibutuhkan suatu sistem komputerisasi agar pengolahan data pada sistem penerimaan

karyawan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Meskipun terdapat keuntungan dan

kerugian dari penggunaan sistem komputerisasi, namun manfaatnya akan lebih

banyak daripada kerugian yang akan ditanggung oleh perusahaan.

Keuntungan dari penggunaan sistem komputerisasi adalah sebagai berikut:

1. Data-data dan informasi mengenai pelamar dan karyawan akan tersimpan lebih

aman dan tidak mudah rusak atau hilang.

Page 69: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

139

2. Media untuk penyimpanan data-data dan informasi menjadi tidak memakan

banyak tempat.

3. Pengumpulan data-data atau informasi mengenai pelamar dan karyawan akan

menjadi lebih cepat.

4. Pimpinan perusahaan dapat dengan mudah dan cepat mendapatkan laporan.

5. User friendly, Dapat dioperasikan dengan mudah oleh pengguna.

Kerugian dalam penggunaan sistem komputerisasi adalah pemakaian listrik akan

lebih besar dari sebelumnya, dan apabila sistem komputer terkena virus maka data-

data dan informasi dapat menjadi rusak atau hilang, namun data-data tersebut dapat di

back up secara berkala untuk mengurangi resiko sistem tersebut terkena virus.

Sistem Yang Berjalan

Pada sistem ini terdapat 4 proses utama,yaitu:

1. Proses Permintaan Karyawan

Pada proses ini, setiap bagian yang membutuhkan karyawan diwajibkan untuk

mengisi form permohonan tenaga kerja (FPTK) dan menunggu untuk disetujui. Jika

pada proses ini formulir kebutuhan tenaga kerja disetujui maka bagian personalia

menyiapkan iklan lowongan kerja atau mencari kandidat dari dalam perusahaan,

selanjutnya calon karyawan atau kandidat dari dalam perusahaan dan anak

perusahaan mengisi biodata dirinya untuk kemudian diolah menjadi data pelamar.

2. Proses Penerimaan Karyawan

Proses ini adalah dimana calon karyawan diseleksi oleh bagian SDM dan

disesuaikan dengan kebutuhan karyawan pada bagian yang membutuhkannya. Pada

saat penyeleksian dilakukan beberapa tes mulai dari interview, tes tertulis, psikotest,

dan tes kesehatan yang akan dijalankan oleh calon karyawan. selanjutnya data calon

karyawan atau kandidat dari dalam perusahaan yang telah terseleksi tersebut akan

disimpan.

3. Proses Penempatan Karyawan

Page 70: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

140

Pada Proses ini calon karyawan yang terseleksi akan mendapatkan surat

panggilan untuk bekerja pada perusahaan dan menjalani masa orientasi selama tiga

bulan.

4. Proses Pelaporan

Dalam pembuatan laporan kepada pimpinan perusahaan, bagian administrasi

menyusun laporan bulanan dan tahunan berdasarkan data karyawan di setiap bagian.

5. Rancangan Database

Dalam menentukan arah atau alur suatu sistem dibutuhkan suatu cara

perancangan untuk mendeskripsikan bagaimana tiap langkah yang dilakukan dalam

sistem dan pengguna dapat diketahui, agar didapatkan suatu gambaran mengenai cara

kerja dari sistem yang dibangun berdasarkan alur rancangan

Flowchart Rekrutmen Karyawan

6. Implementasi

Awal masuk ke aplikasi ini kita harus masukkan user login

Page 71: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

141

yang berhak masuk kedalam aplikasi inipun kita buat beberapa tingkatan user yaitu

Operator, Manager dan Administrator

gambar 2. Tampilan antarmuka Login

Kemudian jika kita akan menginput data untuk pelamar yang akan di masukkan

kedalam database yang nantinya digunakan sebagai bank data pelamar maka kita

masuk ke tabel pelamar yang tampilannya sebagai berikut :

Gambar 3. Tampilan halaman utama pelamar

Page 72: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

142

Kemudian kita isi tabel pelamar yang disesuaikan dengan biodata pelamar, didalam

proses ini bertujuan agar proses yang manual dipindahkan kedalam database yang

nantinya kita bisa gunakan kapanpun perusahaan membutuhkan.

Gambar 4. Tampilan halaman biodata pelamar

Gambar 5. Database pelamar

Page 73: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

143

Calon pegawai yang belum pernah mendaftar dapat melakukan proses

registrasi dengan mengisi setiap kolom informasi yang ada secara lengkap. Setelah

melakukan pendaftaran maka calon pegawai akan menerima konfirmasi melalui email

Pada halaman administrator sistem dapat melakukan pemilihan calon pegawai

menggunakan metode Analytic Network Process. Selain melakukan pemilihan,

sistem juga dapat melakukan beberapa fitur lain seperti melakukan penilaian

wawancara, menampilkan data calon pegawai serta pengaturan akun administrator.

Administrator dapat melakukan wawancara dengan dipandu beberapa pertanyaan

yang terdapat pada halaman wawancara, yang sekaligus memberikan penilaian

kuantitatif

Pada akhirnya kita memiliki database master data karyawan yang bisa kita

gunakan secara lengkap dan akurat

Gambar 6. Master data karyawan

7. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

c. Sistem yang dibangun dapat membantu manajemen dalam menyajikan sebuah

informasi yang diperlukan oleh Personalia sebagai sarana pendukung keputusan

Page 74: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

144

penerimaan pegawai dengan menggunakan metode fuzzy logic di PT. Kharisma

Jaya Sentosa

d. Sistem Pendukung Keputusan dengan fuzzy logic memberikan manfaat

kemudahan dan banyaknya alternatif pilihan keputusan dalam seleksi penerimaan

karyawan.

e. Perusahaan dapat mengetahui kelemahan sistem lama dan keunggulan sistem

baru Sistem baru lebih banyak memberikan alternatif pilihan keputusan

(fleksibel) sesuai dengan kriteria yang diinginkan dalam seleksi pegawai

DAFTAR PUSTAKA

Fathansyah (2007), Basis Data, Informatika, Bandung.

Kusumadewi, Sri. 2002. Analisis & Desain Sistem Fuzzy menggunakan ToolBox

Matlab. Edisi Pertama. Cetakan pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Kusumadewi, Sri. Purnomo, Hari. 2010. Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung

Keputusan. Edisi Kedua. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

McLeod, Jr, Raymond. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Jiild 1. Edisi ke-7.

Prenhallindo. Jakarta

Gatewood, RD dan H.S. Field. 2001. Human Resource Selection,Thomson Learning.

Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia,

Yogyakarta : Graha Ilmu.

Bernaridho I. Hutabarat.2004.Pengelolaan Basis Data.Yogyakarta :Andi Offset

Pressman, Roger S. (2002), Rekayasa

Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi Buku 1, Andi Offset, Yogyakarta.

Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia:

Konsep,Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik, Graha

Ilmu, Yogyakarta.

Turban, Efraim, Jay E.Aronson, dan Ting Peng Liang, 2005, Decision Support Systems

and Intelligent Systems (Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas)

Page 75: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

145

edisi ketujuh jilid 1, Andi Offset, Yogyakarta.

Zadeh, Lotfi A and Kaupryzk, 1992, Fuzzy Logic for the management of uncertainty,

John Willey, New

Page 76: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

146

KARAKTERISTIK SYARIAH MARKETING

Oleh : Fajri Ali

Program Studi S1 Teknik Informatika

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Al-Khairiyah

Jalan H.Enggus Arja No. 1 Lingk. Citangkil Cilegon 42443

Abstraksi :

Artikel ini berisi tentang karektristik syariah marketing; definisinya dan 4 (empat)

karakteristik syariah marketing yang dapat diekplorasi menjadi pijakan atau

panduan dalam menapaki marketing bagi pemasar yang menginginkan adanya

persefektif baru dalam berbisnis sesuai dengan syariah pada bidang pemasaran. 4

(empat) karakteristik syariah tersebut adalah 1.Teistis (rabbaniyyah), ciri khas yang

tidak ada dalam sistem pemasaran konvensional yang dikenal dengan sifat religius,

sifat yang inhern menjadi pandangan hidup pemasar yang syari’ah juga sebagai the

way of life. 2. Etis (akhlaqiyah), syariah marketer selain religius juga lebih

mementingkan akhlakul karimah (moral dan beretika) dalam menjalankan seluruh

bisnisnya 3. Realistis (al-Waqiyyah), syariah marketing tidak mengedepankan

konsep yang eksklusif, fanatis, anti-modernitas dan kaku. Syariah marketing menjadi

konsep pemasaran yang fleksibel, sepertinya juga keflesibelan ajaran Islam yang

rahmatan lil alamin dan mendasarinya. dan 4. Humanistis (Insyaniyyah),

keistimewaan syariah marketing yang lain adalah sifatnya yang humanistis universal.

Kata Kunci : Syari’ah, Syari’ah Marketing, Teistis (rbbaniyyah, Etis (akhlaqiyah),

Realistis (al-Waqiyyah) dan Humanistis (Insyaniyyah).

1. Pendahuluan

Diantara ciri lembaga atau perusahaan yang baik, apalagi membawa nama

syariah adalah lembaga yang berorientasi pada empat hal: inovasi, efisiensi, servis

dan responsibilitas. Inovasi merupakan ruh dari marketing karena setiap pemain

Page 77: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

147

pasar terbuka harus memiliki keunggulan yang membedakan dari pemain lainnya,

baik dalam bentuk produk, layanan atau nilai tambah lainnya. Sedemikian rupa

pentingnya inovasi dalam dunia persaingan bisnis. Dalam pemenangan market share,

seorang marketer syariah selain harus terus berinovasi, juga wajib memerhatikan hal

kedua, yaitu efisiensi. Untuk suatu marketing yang efektif, tidak boleh terlalu sering

mengatakan ‘barangkali’ dan ‘ya coba-cobalah. Dalam model sustainable marketing

enterprise, bergerak untuk mendapatkan target market secara efisien ini dinamakan

strategy of capturing mind share yang terdiri dari tiga elemen, yaitu segementation,

targeting dan positioning. Hanya dengan suatu kejelian yang tinggi dalam membidik

pasar yang cocok dengan produk dan layanan yang dimiliki, dapat melakukan

efisiensi dalam pemasaran. Dengannya mampu menyuguhkan produk untuk nasabah

yang benar-benar membutuhkan sesuai dengan preferensi, daya beli, umur, situasi

dan jenis kelamin mereka. Rasulullah bersabda; nazzilun-nas manazilahum wa

‘amiluhum qadra ‘uqulihim (perlakukanlah seseorang itu sesuai dengan posisi

masing-masing dan berkomunikasikanlah sesuai dengan kemampuan nalarnya).

Hal ketiga dari rukun syari’ah marketing adalah servis. Servis harus dilakukan

dengan penuh ketulusan dan keikhlasan. Dalam Islam, tidaklah seorang melakukan

pelayanan kepada saudaranya (pelanggan) kecuali akan mendapatkan dua keuntungan

: keuntungan komersial di dunia dan keuntungan pahala di akhirat nanti. Karena,

tidaklah seseorang mampu memenuhi kebutuhan orang lain atau meringankan

kesulitannya kecuali dicatat sebagai ibadah.

Menurut Syafe’i Antonio, ketiga prinsip tersebut belum akan lengkap sebelum

seorang marketer memiliki inner calling dan responsibilitas yang terintegrasi dan

transendental. Perusahaan yang telah mampu menempatakan dirinya sebagai

pemimpin pasar global dengan conventional marketing strategy akan ‘kalah’ jika

tidak memilki responsibilitas yang terintegrasi dan transedental. Terintegrasi adalah

responsibilatas tidak saja terhadap nasabah, tatapi juga terhadap karyawan, pemegang

saham, pemerintah, masyarakat, alam lingkungan dan generasi penerus. Sementara

transedental adalah pertanggungjawaban ketika hidup dan sesudah hidup selesai.

Page 78: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

148

Suatu brand akan menjadi kuat untuk sementara bila didukung oleh iklan yang gencar

dan terstimonial yang agak dipaksakan dalam skala yang massif. Dalam kondisi

ekonomi yang fluktuatif, dan terdominasi dengan ekonomi konvensional, apakah

masih ada peluang lain dan sistem lain yang mampu menyelesaikan kondisi ekonomi

global menuju kemakmuran yang sebenarnya merata ?

2. Pengertian Syariah, Marketing, Marketing Syari’ah

Kata ‘syariah’ dalam al-Quran disebutkan dalam surah Al-Jatsiyah,

“Kemudian kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan

(agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu

orang-orang yang tidak mengetahui” (QS. Al-Jatsiyah (45): 18)

Di dalam Mu’jam alfadz al-Qur’an al-Karim, Kata syariah berasal dari kata

syara’a al-asyai’a yang berarti ‘menerangkan’ atau ‘menjelaskan sesuatu’. Atau,

berasal dari kata syir’ah dan syariah yang berarti suatu tempat yang dijadikan sarana

untuk mengambil air secara langsung sehingga orang yang mengambilnya tidak

memerlukan bantuan alat lain.

Syaikh Al-Qardhawi (1990) mengatakan, cakupan dari pengertian syariah

menurut pandangan Islam sangatlah luas dan komprehensif. Di dalamnya

mengandung makna mengatur seluruh aspek kehidupan, mulai dari aspek ibadah

(hubungan manusia dengan Tuhannya), aspek keluarga (seperti nikah, talak, nafkah,

wasiat, warisan), aspek bisnis (perdagangan, industri, perbankan, asuransi, utang-

piutang, pemasaran, hibah), aspek ekonomi (permodalan, zakat, bait al-mal, fa’i,

ghanimah), aspek hukum dan peradilan, aspek undang-undang hingga hubungan

antar-negara.

Pemasaran sendiri adalah salah satu bentuk muamalah yang dibenarkan dalam

Islam, sepanjang dalam segala proses transaksinya terpelihara dari hal-hal yang

terlarang oleh ketentuan syariah. Profesor Philip Kotler mendefinisikan pemasaran

sebagai “sebuah proses sosial dan manajerial di mana individu-individu dan

kelompok-kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui

Page 79: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

149

penicptaan, penawaran dan pertukaran produk-produk atau value dengan pihak

lainnya.

Syariah marketing adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan

proses penicptaan, penawaran dan perubahan value dari suatu inisiator kepada

stakeholder-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-

prinsip muamalah (bisnis) dalam Islam. (Syariah Marketing is a strategic business

discipline that directs the process of creating, offering, and exchanging values from

one initiator to its stakeholers and the whole process should be in accordance with

muamalah principles in Islam).

Definsi tersebut didasarkan pada salah satu ketentuan dalam bisnis Islami

yang tertuang dalam kaidah fiqih yang menjelaskan, “Al-muslimuna ‘ala syuruthihim

illa syarthan harrama halalan aw ahalla haraman” (kaum muslim terikat dengan

kesepakatan-kesepakatan bisnis yang mereka buat, kecuali kesepakatan yang

mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram). Selaain itu, kaidah fiqih

lain mengatakan “Al-ashlu fil mu’amalah al-ibahah illa ayaddu dalilun ‘ala

tahrimiha” (pada dasarnya semua bentuk muamalah (bisnis) boleh dilakukan kecuali

ada dalil yang mengharamkannya).

Ini artinya bahwa dalam syariah marketing, seluruh proses-baik proses

penciptaan, proses penawaran, maupun proses perubahan nilai (value)-tidak boleh ada

hal-hal yang bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah yang Islami.

Sepanjang hal tersebut dapat dijamin dan penyimpangan prinsip-prinsip muamalah

Islami tidak terjadi dalam suatu transaksi atau dalam proses suatu bisnis, maka bentuk

transaksi apa pun dalam pemasaran dapat dibolehkan.

3. Perkembangan Keuangan Syariah

Ketika ketidakpastian dan kekhawatiran terus menghantui pelaku pasar

keuangan global, asset sektor keuangan berbasis syariah (Islamic finance) justru

berkembang secara eksponensial. Jika pada akhir decade 1980-an masih berkisar

USD 5 Milliar, di akhir 2011 nilainya sudah melampaui USD 1.3 triliun (Reuters,

Page 80: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

150

2012). Tak hanya karena faktor demografi dan semakin banyaknya resources negara-

negara Muslim, berbagai fitur kunci keuangan syariah menjadi dasar “kinclong”-nya

performa keuangan syariah yang menjadikannya semakin populer dewasa ini

(Sugema dan Ifrany:2013).

Walaupun tidak serta merta bebas krisis, skema syariah secara intrinsik dapat

menghindari berbagai macam dampak negatif yang parah dari krisis keuangan global

seperti terjadi semenjak 2008. Krisis keuangan global memang berdampak buruk

terhadap sejumlah lembaga keuangan syariah. Hal ini adalah alamiah karena

terjadinya kontraksi di sektor riil sehingga beberapa emiten (termasuk obligasi

syariah) mengalami gagal bayar (default).

Namun skema pembagian risiko (risk sharing) sebagai penciri instrumen

keuangan syariah menjadikannya lebih tahan terhadap efek pertama (first-round

contagion) krisis keuangan global. Beberapa ekonom terkemuka, seperti Kenneth

Rogoff dari Harvard University, bahkan menyatakan bahwa keuangan syariah

memiliki beberapa keuntungan terutama karena adanya equity and risk sharing yang

lebih tegas dibanding sistem keuangan konvensional yang hanya berbasis instrumen

utang-piutang.

Lalu apakah fitur khas yang bisa menjadikan lembaga keuangan syariah relatif

stabil terhadap guncangan krisis? Salah satunya adalah bahwa keuangan syariah

mengharuskan adanya asset-backed yang memastikan adanya koneksi langsung

antara transaksi keuangan dan ekonomi riil. Demikian halnya koneksi antara lembaga

pengumpul simpanan dan lembaga investasi juga mesti terkait erat dimana return

terkait dengan sektor riil, bukan sektor keuangan.

Singkatnya, lembaga keuangan syariah memperlakukan nasabah mereka

seperti mitra bisnis. Oleh karena itu, akan selalu ada insentif yang kuat tak hanya

dalam mengevaluasi permintaan pembiayaan tapi juga membantu peminjam ketika

menghadapi situasi yang tidak diinginkan. Implikasinya tentu saja akan mengurangi

“jual obral” asset ketika situasi buruk yang menyebabkan financial contagion.

Page 81: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

151

Saat ini ̧ keuangan syariah sudah memiliki coverage lebih dari 70 negara

dengan pangsa asset sekitar 0,5% dari aset keuangan global. Walaupun masih kecil,

prospek untuk bertumbuh secara cepat masih terbuka lebar. Deutsche Bank (2011)

dalam laporan terbarunya memproyeksikan asset perbankan syariah akan tumbuh

sekira 24% selama tiga tahun mendatang. Dalam laporan tersebut, disebutkan

beberapa faktor pendorongnya sebagai berikut.

Pertama, skema keuangan syariah menawarkan alternatif instrumen yang

cukup menarik bagi penabung dan investor konvensional. Kedua, semakin

membaiknya kualitas layanan keuangan syariah, dan layanan ini tidak terbatas pada

klien tertentu. Ketiga, semakin banyaknya lembaga keuangan konvensional yang

berskala multinasional (termasuk di pusat keuangan dunia seperti

London¸Swiss,Luxembourg dan sebagainya) yang menawarkan produk keuangan

syariah. Keempat, banyaknya surplus keuangan akibat commodity boom di beberapa

negara Muslim yang perlu dialokasikan melalui lembaga keuangan (syariah) di

samping dalam sovereign wealth fund (SWF). Terakhir, agar dapat secara mudah

membuka layanan keuangan di negara mayoritas Muslim, (cabang) institusi keuangan

internasional mau tidak mau harus mengaplikasikan instrument keuangan yang mesti

mengikuti hukum syariah.

4. Karakteristik Syariah Marketing

Menurut Kartajaya dan Syakir Sula (2006:28) Terdapat 4 karakterisitk syariah

marketing yang dapat menjadi panduan bagi para marketer sebagai berikut:

1. Teistis (rabbaniyyah)

2. Etis (akhlaqiyyah)

3. Realistis ((al-waqiyyah)

4. Humanistis (insaniyyah)

4.1. Teistis (rabbaniyyah)

Ciri khas syariah marketing yang tidak dimiliki dalam pemasaran

konvensional yang dikenal selama ini adalah sifatnya yang religius (diniyyah).

Page 82: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

152

Kondisi ini tercipta tidak karena keterpaksaan, tetapi berangkat dari kesadaran akan

nilai-nilai religius, yang dipandang penting dan mewarnai aktivitas pemasaran agar

tidak terperosok ke dalam perbuatan yang dapat merugikan orang lain.

Jiwa seorang syariah marketer meyakini bahwa hukum-hukum syariat yang

teistis atau bersifat ketuhanan ini adalah hukum yang paling adil, paling sempurna,

paling selaras dengan segala bentuk kebaikan, paling dapat mencegah segala bentuk

kerusakan, paling mampu mewujudkan kebenaran, memusnahkan kebatilan dan

menyebarluaskan kemaslahatan. Karena merasa cukup akan segala kesempurnaan dan

kebaikannya rela melaksanannya.

Seorang syariah marketer meyakinii bahwa Allah swt, selalu dekat dan

mengawasinya ketika dia sedang melaksanakan segala macam bentuk bisnis. Dia pun

yakin bahwa Allah swt, akan meminta pertanggungjawaban darinya atas pelaksanaan

syariat itu itu pada hari ketika semua orang dikumpulkan unutk diperlihatkan amal-

amalnya (di hari kiamat).

Syariah marketer akan segera mematuhi hukum-hukum syariah, dalam segala

aktivitasnya sebagai seorang pemasar. Mulai dari melakukan strategi pemasaran,

memilah-milah pasar (segmentasi), kemudian memilih pasar mana yang harus

menjadi fokusnya (targeting), hingga menetapkan identitas perusahaan yang harus

senantiasa tertanam dalambenak pelanggannya (positioning).

Kemudian, ketika harus menyusun taktik pemasaran, apa yang menjadi

keunikan dari perusahannya dibanding perusahaan lain (diferensiasi), begitu juga

dengan markteing mix-nya, dalam menesain produk, mentapkan harga, penetapan dan

dalam melakukan promosi, senantiasa dijiwai oleh nilai-nilai religius, selalu

senantiasa menempatkan kebesaran Allah di atas segalanya. Apalagi dalam

melakukan proses penjualan (selling), yang sering menjadi tempat seribu satu macam

kesempatan untuk melakukan kecurangan dan penipuan, kehadiran nilai-nilai religius

menjadi sangat penting.

Syariah marketing sangat peduli dengan nilai (velue). Syariah marketing

haruslah memiliki value yang lebih tinggi, harus memiliki merek yang lebih baik,

Page 83: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

153

karena bisnis syariah adalah bisnis kepercayaan, bisnis berkeadilan dan bisnis yang

tidak mengandung tipu muslihat di dalamnya. Syariah marketing selain tunduk

kepada hukum-hukum syariah, juga senantiasa menjauhi segala larangan-larangannya

dengan sukarela, pasrah dan nyaman, didorong oleh bisikan dari dalam, bukan

paksaan dari luar. Oleh karenanya, jika suatu saat hawa nafsu menguasi dirinya lalu

melakukan pelanggaran terhadap perintah dan larangan syariah, misalnya mengambil

uang yang bukan haknya, memeri keterangan palsu, ingkar janji dan sebagainya,

maka ia akan merasa berdosa, kemudian segera bertobat dan menyucikan diri dari

penyimpangan yang dilakukan, ia akan senantiasa memelihara hatinya agar tetap

hidup dan memncarkan cahaya kebaikan dalam segala aktivitas bisnisnya.

Hati adalah sumber pokok bagi segala kebaikan dan kebahagiaan seseorang.

Bahkan, bagi seluruh makhluk yang dapat berbicara, hati merupakan kesempurnaan

hidup dan cahayanya.

Allah berfirman, “Dan apakah orang yang sudah mati, kemudian dia Kami

hidupkan dan Kami berikan kepadanya yang terang, yang demikian cahaya itu dia

dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, seupa dengan orang yang

keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar

daripadanya?” (QS. Al-An’am (6): 122).

Hati yang sehat, hati yang hidup, adalah hati yang ketika didekati oleh

berbagai perbuatan yang buruk, maka ia akan menolaknya dan membencinya dengan

spontanitas dan ia tidak condong kepadanya sedikitpun. Berbeda dengan hati yang

mati, ia tidak dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk, seperti yang

diucapkan oleh Abudllah ibn Mas’ud r.a., “ Akan binasa seseorang yang tidak

mempunyai hati yang dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.”

4.2. Etis (Akhlaqiyyah)

Ciri khas lain yang juga memiliki keistimewaan dari syariah marketer selain

teistis (rabbaniyyah), juga mengedepankan masalah akhlak (moral, etika) dalam

seluruh aspek kegiatannya. Sifat etis ini sebenarnya merupakan turunan dari sifat

teistis (rabbaniyyah) di atas. Dengan demikian, syariah marketing adalah konsep

pemasaran yang sangat mengedepankan nilai-nilai moral dan etika, tidak peduli apa

Page 84: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

154

pun pagamanya. Karena nilai-nilai moral dan etika dalah nilai yang bersifat universal

yang diajarkan oleh semua agama.

Untuk mencapai tujuan suci ini, Allah swt memberikan petunjuk melalui para

rasul-Nya. Petunjuk tersebut meliputi segala sesuatu yang dibutuhkan manusia, baik

akidah, akhlak (moral,, etika), mapun syariah. Dua komponen pertama, aqidah dan

akhlak (moral, etika) bersifat konstan. Keudanya tidak mengalami perubahan apa pun

dengan berbedanya waktu dan tempat. Sedangkan syariah senantiasa berubah sesuai

dengan kebutuhan dan tarap peradaban manusia, yang berbeda-beda sesuai dengan

rasulnya masing-masing.

Prinsip bersuci dalam Islam tidak hanya dalam rangkaian ibadah, tetapi dapat

ditemukan juga dalam kehidupan sosial sehari-hari: dalam berbisnis, berumah tangga,

bergaul, bekerja, belajar dan lain-lain. Di semua tempat itu, diajarkan bersikap suci:

menjauhkan diri dari dusta, kezaliman, peniupan, penghianatan dan bahkan sikap

bermuka dua. Itulah sesungguhnya hakikat pola hidup bersih sebagai seorang syariah

mareketer.

4.3. Realistis (Al-Waqiyyah)

Syariah marketing bukanlah konsep yang ekslusif, fanatis, anti modernitas

dan kaku. Syariah marketing adalah konsep pemasaran yang fleksibel, sebagaimana

keluasan dan keluwesan syariah Islamiyah yang melandasinya.

Syariah marketer bukanlah berarti para pemasar itu harus berpenampilan ala

bangsa Arab dan mengharamkan dasi karena dianggap merupakan simbol

masyarakat Barat, misalnya, syariah marketer adalah para pemasar profesional

dengan penampilan yang bersih, rapi dan bersahaja, apa pun model atau gaya

berpakaian yang dikenakannya. Mereka bekerja dengan profesional dan

mengedepankan nilai-nilai religius, kesalehan, aspek moral dan kejujuran dalam

segala aktivitas pemasarannya.

Syariah marketer tidak kaku, tidak eksklusif, tetapi sangat fleksibel dan

luwes dalam bersikap dan bergaul. Ia sangat memahami bahwa dalam situasi

pergaulan di lingkungan yang sangat heterogen, dengan beragam suku, agama dan

Page 85: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

155

ras, ada ajaran yang diberikan oleh Allah swt, dan dicontohkan oleh Nabi untuk bisa

bersikap lebih bersahabat, santun dan simpatik terhadap saudara-saudaranya dari

umat lain. Ada sejumlah pedoman dalam perilaku bisnis yang dapat diterapkan

kepada siapa saja tanpa melihat suku, agama dan asal-usulnya.

Dalam istilah fiqih, ada yang disebut kelonggaran (al-‘afw) atau wilayah yang

sengaja tidak dijamah oleh teks. Wilayah ini diisi oleh ijtihad para mujtahid, sesuai

dengan masa dan kondisinya. Namun, prinsip-prinsip umum syariah, semangat dan

petunjuk teks-teks yang muhkam (jelas) harus tetap diperhatikan.

Fleksibilitas atau kelonggaran sengaja diberikan oleh Allah swt, agar

penerapan syariah senantiasa realistis (al-waqiyyah) dan dapat mengikuti

perkembangan zaman.

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw., “Sesungguhnya Allah telah menetapkan

ketentuan-Nya, janganlah kalian langgar. Dia telah menetapkan beberapa perkara

yang wajib, janganlah kalian sia-siakan. Dia telah mengharamkan beberapa

perkara, janganlah kalian langgar. Dan Dia telah membiarkan dengan sengaja

beberapa perkara sebagai bentuk kasih-Nya terhadap kalian, jangan kalian

permasalahkan” (HR. Al-Daruqutni).

Syaikh Qardhawi, dalam menjelaskan hadis di atas mengatakan bahwa

ungkapan “janganlah kalian permasalahkan” ditujukan kepada para sahabat yang

hidup pada masa turun wahyu, agar di dalam menetapkan kewajiban dan larangan

tidak menambahkan sesuatu yang memberatkan. Dalam hadis lain disebutkan,

“Biarkan apa yang telah aku biarkan untuk kalian” (HR. Ahmad, Bukhori, Muslim,

Nasa’i dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah).

Qardhawi menyebut ayat ini sebagai ruang kelonggaran (al-‘afw) karena

terinspirasi oleh sebuah hadis marfu’ yang diriwayatkan oleh Slaman yang berbunyi,

“Apa yang Allah halalkan dalam kitab-Nya adalah halal. Apa yang Dia haramkan

adalah haram. Apa yang dia diamkan adalah kelonggaran (al-afw). Terimalah

kelonggaran dari Allah ini karena Dia tidak mungkin melupakan sesuatu. “kemudian,

beliau membacakan ayat, “Tidaklah Tuhanmu berbuat lupa” (HR. Al Bazzar).

Semua ini menunjukkan bahwa sedikitnya beban dan luasnya ruang

kelonggaran bukanlah suatu kebetulan, melainkan kehendak Allah agar syariah Islam

Page 86: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

156

senantiasa abadi dan kekal sehingga seuai bagi setiap zaman, daerah dan keadaan apa

pun. Dalam sisi inilah, syariah marketing berada. Ia bergaul, bersilaturrahmi,

melakukan transaksi bisnis di tengah-tengah relaitas kemunafikan, keucarangan,

kebohongan atau penipuan yang sudah biasa terjadi dalam dunai bisnis. Akan tetapi,

syariah marketing berusaha tegar, istiqomah, dan menjadi cahaya penerang di tengah-

tengah kegelapan.

4.4. Humanistis (Al-Insaniyyah)

Ciri khas lain sebagai Keistimewaan syariah marketing adalah sifatnya yang

humanistis universal. Pengertian humanistis (al-insaniyyah) adalah bahwa syariah

diciptakan untuk manusia agar derajatnya terangkat, sifat kemanusaannya terjaga dan

terpelihara, serta sifat-sifat kemanusiaannya dapat terkekang dengan panduan syariah.

Dengan memiliki nilai humanistis akan menjadikan manusia terkontrol dan seimbang

(tawazun), bukan manusia yang serakah, yang menghalalkan segala cara untuk

meraih keuntungan yang sebesar-sebesarnya. Bukan menjadi manusia yang bisa

bahagia di atas penderitaan orang lain atau manusia yang hatinya kering dengan

kepedulian sosial.

Syariat Islam adalah syariah humanistis (insaniyyah). Syariah Islam

diciptakan untuk manusia sesuai dengan kapasitasnya tanpa menghiraukan ras, warna

kulit, kebangasaan dan status. Hal inilah yang membuat syariah memiliki sifat

universal sehingga menjadi syariah humnistis universal.

Dengan membawa syariat tersebut, Muhammad diutus sebagai rasul universal.

“Dan Kami tidak mengutusmu, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam (QS. Al

Anbiyaa [21]: 107). “Katakanlah, “Wahai manusia, sesungguhnya aku ini adalah

utusan Allah kepada kalian semua (QS. Al-A’raf [7] : 158). Yang dimaksud dengan

universal (Al-alamiyyah ) adalah seuruh penduduk planet ini sebagai satu kesatuan

yang tidak terpisahkan.

Di antara dalil-dalil tentang sifat humanists dan universal syariat Islam adalah

prinsip ukhuwah islamiyyah (persaudaran antarmanusia). Islam tidak memdulikan

semua faktor yang membeda-bedakan manusia; baik asal daerah, warna kulit,

Page 87: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

157

maupun status sosial. Islam mengarahkan seruannya kepada seluruh manusia, bukan

kepada sekelompok orang tertentu, atas dasar ikatan persaudaraan antarsesama

manusia.

Allah swt berfirman, “Wahai manusia, sesungguhnya Kami mencitpakanmu

dari seorang laki-laki dan seorang perempuan. Dan kami menjadikanmu berbangsa-

bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang

paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa di antara

kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (QS. Al-Hujurat

[49]: 13).

Ayat ini tidak mengingkari keragaman suku dan bangsa, tetapi menyruh

semua manusia mengingat asal tempat mereka tumbuh. Mereka juga tidak boleh

melupakan tujuan di balaik perbedaan tersebut, yaitu untuk saling mengenal dan

menolong, bukan saling menaklukkan dan memerangi. Saling percaya satu sama lain,

bukan salign curiga. Saling membantu, bukan saling mencelakakan.

Oleh karena itu, Rasulullah saw, menyeru seluruh umat manusia agar

menjalin persaudaraan dan tidak saling mengganggu. Prinsip persaudaraan ini

dijadikan prinsip utama risalahnya, sampai-sampai ada riwayat yang menjelaskan

bahwa pada setiap akhir shalat, Rasulullah saw berdoa dengan doa yang luas,

mendlam dan merangkum seluruh dakwahnya. ” Ya Allah Tuhan Kami, Tuhan dan

Pemilik segala seuatu. Aku bersaksi bahwa engkau adalah satu-satunya Tuhan. Tidak

ada sekutu bagi-Mua. Ya Allah Tuhan Kami, Tuhan dan Pemilik segala sesutu. Aku

bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Mu dan utusan-Mu. Ya Allah Tuhan

kami, Tuhan dan Pemilik segal sesuatu. Aku bersaksi bahwa seluruh hamba-Mu

adalh bersaudara” (HR. Ahmad dari Zaid ibn Arqam).

Alangkah indahnya jika doa Rasulullah ini , “...Aku bersaksi bahwa seluruh

hamba-Mu adalah bersaudara” menjadi ciri dan karakter kita semua dalam segala

interaksi dalam bisnis, dalam bermitra, dalam bersaing secara sehat dan dalam

membangun kembali bangsa kita yang sudah tercabik-cabik, saling curiga (su’uzh-

zhann) satu sama lain, termasuk oleh provokasi kepentingan-kepentingan kelompok

sehingga tidak jarang nilai-nilai kemanusiaan kita yang hakiki menjadi hilang.

Penutup

Page 88: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

158

Prinsip dalam syariah marketing adalah menciptakan value bagi

stakeholders-nya. Kemampuan perusahaan untuk menciptakan value bagi pra

stakeholders-nya ini akan menentukan kelangsungan hidup perusahaan.

Karakteristik syariah marketing terdapat empat ciri yaitu 1.Teistis

(rabbaniyyah), ciri khas yang tidak ada dalam sistem pemasaran konvensional yang

dikenal dengan sifat religius, sifat yang inhern menjadi pandangan hidup pemasar

yang syari’ah juga sebagai the way of life. 2. Etis (akhlaqiyah), syariah marketer

selain religius juga lebih mementingkan akhlakul karimah (moral dan beretika) dalam

menjalankan seluruh bisnisnya 3. Realistis (al-Waqiyyah), syariah marketing tidak

mengedepankan konsep yang eksklusif, fanatis, anti-modernitas dan kaku. Syariah

marketing menjadi konsep pemasaran yang fleksibel, sepertinya juga keflesibelan

ajaran Islam yang rahmatan lil alamin dan mendasarinya. dan 4. Humanistis

(Insyaniyyah), keistimewaan syariah marketing yang lain adalah sifatnya yang

humanistis universal.

Karekteristik tersebut haruslah mendukung terhadap tiga stakeholder utama

dari suatu perusahaan yaitu; people, customer, dan stakeholders. Mereka dianggap

penting, karena orang-orang tersebut yang saangat berperan dalam menjalankan

usaha. Dalam pasar komersial, perusahaan harus bisa mengakuisisi dan meretensi

pelanggannya. Dalam pasar kompetensi, perusahaan harus bisa memilih dan

mempertahankan orang-orang yang tepat.

Daftar Pustaka

1. Prof. Dr. Abdul Ghofur Anshari, S.H., M.H. Penerapan Prinsip Syari’ah

dalam Lembaga Keuangan, Lembaga Pembiayaan dan Perusahaan

Pembiayaan, Penertib Pustaka Pelajar, Yogjakarta 2008.

2. Hermawan Kartajaya & Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing Penerbit

Mizan Pustaka, Bandung 2006

3. Latifa M. Algaoud & Mervyn K Lewis Islamic Banking (Perbankan Syari’ah)

terbitan Edward Elgar, Massochusetls, 2001

4. Muhammad Syafei Antonio, Bank Syari’ah dari Teori ke Praktek, Penerbit

Gema Insani Press Jakarta 2001.

5. Dr. Yusuf Qordowi, Norma dan Etika Ekonomi Islam Penerbit Gema Insai

Press Jakarta 1997

6. Ir. Adiwarman Karim, Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Penerbit

Gema Insasi Press Jakarta 2001

7. Dr. Umar Chapra Masa Depan Ilmu Ekonomi Sebuah Tinjauan Islam (The

Future of Economics: An Islamic Perspective,) Penerbit Gema Insani Press

Jakarta 2001

8. Mustofa Edwin Nasution dkk Pengenalan Ekslusif Ekonomi Islam Penerbit

Kencana Predana Media Group Jakarta 2006.

9. Iman Sugema & M. Iqbal Irfany, Menelsik Perkembangan Keuangan Syariah

dalam http://jurnalekis.blogspot.com/2013/01

Page 89: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

159

Page 90: LPPM STIKOM Al-Khairiyah – Faith | Attitude | Competence

160