lp revisi menua
TRANSCRIPT
-
7/27/2019 Lp Revisi Menua
1/14
PROSES MENUA
I. PENGERTIANMENUA adalah suatu proses menghilangkan secara perlahan-lahan kemampuan
jaringan untuk memperbaiki dir atau mengganti diri dan mempertahankan struktur dan
fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan
memperbaiki kerusakan yang diderita.
(Darmojo, R. 2000)
II. TEORI-TEORI MENUA1. TEORI BIOLOGIA. Teori genetic clock
Tiap spies didalam inti selnya mempunyai suatu jam genetik yang telah diputarmenurut suatu replikasi
Jam ini menghitung mitosis dan menghentikan replikasi tertentu, jadi menurutkonsep ini kita akan meninggal dunia meskipun tidak disertai kecelakaan lingkunganatau penyakit.
Teori ini didukung oleh kenyataan mengapa beberapa spesies mempunyai perbedaanumur harapan hidup yang nyata.
Secara teoritis dapat dimungkinkan kita memutar jam ini meski hanya beberapawaktu dengan pengaruh-pengaruh dari luar berupa peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit dan lain-lain.
Teori ini disebut juga biological clockatau celuller agung.B. Teori mutasi somatik
Terjadi mutasi progesif pada DNA sel somatik akan menyebabkan terjadinyapenurunan kemampuan sel tersebut.
Error catastrope yaitu menua disebabkan oleh kesalahan-kesalahan beruntun dalamwaktu yang lama, terjadi kesalahan dalam proses transkripsi (DNA)(RNA)
maupun dalam proses translasi (RNA)protein/enzim)
C. Teori menua akibat metabolisme Pada tahun 1935 Mc Kay Et. Al (terdapat dalam boldstein, Et Al 1989)
memperlihatkan bahwa pengurangan intake kalori pada usia muda akan menghambat
pertumbuhan dan memperpanjang umur.
Hewan yang paling terhambat pertumbuhannya dapat mencapai umur 2 x lebihpanjang umur kontrolnya.
Perpanjangan umur karena penurunan jumlah kalori tersebut antara lain disebabkankarena menurunnya salah satu atau beberapa proses metabolisme.
(Parmodjo, Budi, R Geritri 2000)
-
7/27/2019 Lp Revisi Menua
2/14
2. TEORI PSIKOLOGISa. Teori Tugas Perkembangan
Havigurst (1972) menyatakan bahwa tugas perkembangan pada masa tua antara
lain adalah:
1) Menyesuaikan diri dengan penurunan kekuatan fisik dan kesehatan2) Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya penghasilan3) Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup4) Membentuk hubungan dengan orang-orang yang sebaya5) Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan6) Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes
Selain tugas perkembangan diatas, terdapat pula tugas perkembangan yang
spesifik yang dapat muncul sebagai akibat tuntutan:
1) Kematangan fisik2) Harapan dan kebudayaan masyarakat3)
Nilai-nilai pribadi individu dan aspirasi
b. Teori Delapan Tingkat KehidupanSecara Psikologis, proses menua diperkirakan terjadi akibat adanya
kondisi dimana kondisi psikologis mencapai pada tahap-tahap kehidupan tertentu.
Ericson (1950) yang telah mengidentifikasi tahap perubahan psikologis (depalan
tingkat kehidupan) menyatakan bahwa pada usia tua, tugas perkembangan yang
harus dijalani adalah untuk mencapai keeseimbangan hidup atau timbulnya
perasaan putus asa.
Peck (1968) menguraikan lebih lanjut tentang teori perkembangan erikson
dengan mengidentifikasi tugas penyelarasan integritas diri dapat dipilah dalam
tiga tingkat yaitu : pada perbedaan ego terhadap peran pekerjaan preokupasi,perubahan tubuh terhadap pola preokupasi, dan perubahan ego terhadap ego
preokupasi.
Pada tahap perbedaan ego terhadap peran pekerjaan preokupasi, tugas
perkembangan yang harus dijalani oleh lansia adalah menerima identitas diri
sebagai orang tua dan mendapatkan dukungan yang adekuat dari lingkungan
untuk mengnhadapi adanya peran baru sebagai orang tua (preokupasi). Adanya
pensiun dan atau pelepasan pekerjaan merupakan hal yang dapat dirasakan
sebagai sesuatu yang menyakitkan dan dapat menyebabkan perasaan penurunan
harga diri dari orang tua tersebut.
Perubahan fisik dan pola fikir pada usia lanjut juga dapat menjadi salah
satu gangguan yang berarti bagi kehidupan lanjut usia. Kondisi fisik/pola fikir
yang menurun kadang tidak disadari oleh lanjut usia dan hal ini dapat
mengkibatkan konflik terhadap peran baru dari lanjut usia yang harus dijalaninya.
-
7/27/2019 Lp Revisi Menua
3/14
Tugas perkembangan terakhir yang harus diterima oleh lanjut usia adalah
bahwa mereka harus mampu menerima kematian yang bakal terjadi pada dirinya
dalam kesejaheraan. Pemanfaatan sisa keefektifan tubuh untuk aktivitas sehari-
hari dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan moral individu dalam
menerima perubahan ego menuju keselarasan diri.
c. Teori JungCarl Jung merupakan psikolog swiss yang mengembangkan teori bahwa
perkembangan personal individu dilalui melalui tahapan-tahapan : masa kanak-
kanak, masa remaja dan remaja akhir, usia pertengahan, dan usia tua. Kepribadian
personal ditentukan oleh adanya ego yang dimiliki, ketidaksadaran personal dan
ketidaksadaran kolektif. Teori ini mengungkapkan bahwa sejalan dengan
perkembangan kehidupan, pada masa usia pertengahan maka seseorang mulai
mencoba menjawab hakikat kehidupan dengan mengeksplorasi nilai-nilai,kepercayaan dan meninggalkan khayalan. Pada masa ini dapat terjadi krisis usia
pertengahan yang dapat mempengaruhi/menghambat proses ketuaan itu sendiri
secara psikologis. Adanya sikap ekstrovert maupun introvert sangat berpengaruh
sekali terhadap peran dan penyelesaian masalah kehidupan saat usia pertengahan.
Pencapaian keselarasan hidup merupakan salah satu indikator telah
tereksplorasinya nilai-nilai kehidupan oleh individu dan pencapaian ini sangat
dipengaruhi oleh kepribadian (introvert maupun ekstrovert). Berdasar pada
pemahaman diatas, maka Jung menilai bahwa seseorang mampu dianggap sukses
dalam proses menua manakala individu mampu untuk menjadi orang yang
berfokus pada orang lain dan memiliki kepedulian yang penuh terhadapkehidupan sosial.
3. TEORI SOSIALa. Teori Aktivitas
Teori ini menyatakan bahwa seorang individu harus mampu eksis dan
aktif dalam kehidupan sosial untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan di hari
tua. (Havigurst dan Albrech. 1963). Aktivitas dalam teori ini dipandang sebagai
sesuatu yang vital untk mempertahankan rasa kepuasan pribadi dan kosie diri
yang positif. Teori ini berdasar pada asumsi bahwa : (1) aktif lebih baik daripada
pasif (2) Gembira lebih baik daripada tidak gembira (3) orang tua merupakan
adalah orang yang baik untuk mencapai sukses dan akan memilih alternatif
pilihan aktif dan bergembira.
b. Teori KontinuitasTeori ini memandag bahwa kondisi tua merupakan kondisi yang selalu terjadi
dan secara berkesinambungan yang harus dihadapi oleh orang lanjut usila.
-
7/27/2019 Lp Revisi Menua
4/14
III. BATASAN USIA MENURUT WHOa. Usia pertenggahan (middle age), ialah kelompok usia 45-59 tahun.b. Lanjut usia (elderly) : antara 60 dan 70 tahunc. Lanjut usia tua (old) : antara 75 dan 90 tahun.d. Usia sangat tua (very old) : diatas 90 tahun
IV. PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA LANJUT USIAPerubahan-perubahan fisik
a. Sel1. Lebih sedikit jumlahnya2. Lebih besar ukurannya.3.
Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan intraseluler.
b. Sistem persyarafan1. Cepatnya menurun hubungan persarafan.2. Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, khususnya dengan stres.3. Mengecilnya saraf panca indera.
Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya saraf pencium
dan perasa, lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan
terhadap dingin.
c. Sistem pendengaran1. Presbiakus (gangguan pada pendengaran). Hilangnya kemampuan (daya)
pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara/nada-nadayang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata-kata, 50 % terjadi pada
usia di atas umur 65 tahun.
2. Membran tympany menjadi atrofi menyebabkan otosklerosis.3. Terjadinya pengumpalan serumen dapat mengeras karena meningkatnya
keratin.
d. Sistem pengl ihatan1. Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar2. Kornea lebih berbentuk sferis (bola)3. Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa)4. Meningkatnya ambang pengamatan sinar, daya adaptasi terhadap kegelapan
lebih lambat dan susah melihat dalam kegelapan.
5. Hilangnya daya akomodasi.6. fungsi absorbsi melemah (daya absorbsi menurun)7. Lever (hati) makin mengecil dan menurunnya tempat penyimpanan dan
berkurangnya tempat aliran darah.
-
7/27/2019 Lp Revisi Menua
5/14
e. Sistem geni to urinar ia1) Ginjal
Mengecil dan nefron menjadi atropi, aliran darah ke ginjal menurun sampai
50& fungsi tubulus berkurang akibatnya : kurangnya kemampuan
mengkonsentrasi urine, BJ urine menurun, proteinuria (biasanya + 1), BUN
meningkat sampai 21 mg %, nilai ambang ginjal terhadap glukosa meningkat.
2) Vesika urinaria (kandung kemih) : otot-otot menjadi lemah, kapasitasnyamenurun sampai 200 ml atau menyebabkan frekuensi buang air seni, vesika
urinaria susah dikosongkan pada pria lanjut usia sehingga mengakibatkan
meningkatnya retensi urin.
3) Pembesaran prostat 75 % dialami oleh pria usia diatas 65 tahun.4)
Vagina : Selaput lendir menjadi kering dan elastisitas jaringan menurun jugapermukaan menjadi halus, sekresi menjadi berkurang, reaksi sifatnya lebih
alkali, terjadi perubahan-perubahan warna.
5) Daya seksual : Orang-orang yang makin menua masih juga membutuhkannyatidak ada batasan umur tertentu dimana fungsi seseorang berhenti : frekuensi
seksual intercourse cenderung menurun secara bertahap tiap tahun, tetapi
kapasitasnya untuk melakukan dan menikmati berjalan terus sampai tua.
f. Sistem endokrin1) Produksi dari hampir semua hormon menurun2) Fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah.3) Pituitari :
Pertumbuhan hormon ada tetapi lebih rendah dan hanya di dalam pembuluh
darah; berkurangnya produksi dari ACTH, TSH, FSH dan LH.
4) Menurunnya aktivitas tiroid,Menurunnya BMR (basal metababolic rate) dan menurunnya daya pertukaran
zat.
5) Menurunnya produksi aldosteron.6) Menurunnya sekresi hormon kelamin, misalnya : progesteron, estrogen dan
testeron.
g. Sistem ku li t1) Kulit mengerut/keriput akibat kehilangan jaringan lemak.2) Kulit kepala dan rambut menipis berwarna kelabu.3) Rambut dalam hidung dan telinga menebal.4) Berkurangnya elastisitas akibat dari menurunnya cairan dan vaskularisasi.
-
7/27/2019 Lp Revisi Menua
6/14
5) Kuku jari menjadi keras dan rapuh.6) Kuku kaki tumbuh secara berlebihan dan seperti tanduk.7) Kelenjar keringat berkurang jumlahnya dan fungsinya.
h. Sistem muskuloskeletal (musculosceletal system)1) Tulang kehilangan density (cairan) dan makin rapuh.2) Kifosis3) Pinggang, lutu dan jari-jari pergelangan terbatas.4) Discus intervertebralis menipis dan menjadi pendek (tingginya berkurang).5) Persendian membesar dan menjadi kaku.6) Tendon mengerut dan mengalami sklerosis.7) Atrofi serabut otot (otot-otot serabut mengecil) : serabut-serabut otot mengecil
sehingga seseorang bergerak menjadi lamban.
Perubahan-perubahan mental
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental :1. Pertama-tama perubahan fisik khususnya organ perasa2. Kesehatan umum3. Tingkat pendidikan4. Keturunan (herediter)5. Lingkungan
Perubahan kepribadian yang drastis.Keadaan ini jarang terjadi lebih sering berupa ungkapan yang tulus dari perasaan
seseorang ketakutan mungkin oleh faktor lain seperti penyakit.
Kenangan (memori)Kenanangan lama tidak berubah1. Kenangan jangka panjang
Berjamjam sampai berharihari yang lalu mencakup beberapa perubahan.
2. Kenangan jangka panjang010 menit, kenangan buruk
IQ (intelegency Quation)1. Tidak berubah dengan informasi matematika dan perkataan verbal2. Berkurangnya penampilan, persepsi dan ketrampilan psikomotor : terjadi
perubahan pada daya membayangkan karena tekanantekanan dai faktor waktu.
Perubahan perubahan psikososial
1. PensiunNilai seseorang diukur oleh produktivitasnya, identitas dikaitkan dengan peranan
dalam pekerjaan.
2. Merasakan atau sadar akan kematian
-
7/27/2019 Lp Revisi Menua
7/14
3. Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan bergerak lebihsempit.
4. Ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan :Meningkatnya biaya hidup pada penghasilan yang sulit, bertambahnya biaya
pengobatan.
5. Penyakit kronis dan ketidakmampuan6. Kesepian akibat pengasingan dari lingkungan sosial7. Gangguan syaraf panca indera, timbul kebutaan dan ketulian8. Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan9. Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman teman dan
famili.
10.Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisikPerubahan terhadap gambaran diri, perubahan konsep diri
E. Pembengkakan kaki bagian bawah
Dapat disebabkan :1. Kaki yang lam digantung ( oedema gravitasi )2. Gagal jantung3. Bendungan pada vena bagian bawah4. Kekurangan vitamin B15. Gangguan penyakit hati6. Penyakit ginjal7. Kelumpuhan pada kaki ( kaki yang tidak aktif )
F.Nyeri pinggang atau punggungDapat disebabkan :
1.Gangguan sendi, sendi atau susunan sendi pada susunan tulang belakang ( osteomalasia,osteoporosis, osteoantrosis )
2.Gangguan pangkreas3.Kelainan ginjal4.Gangguan pada rahim5.Gangguan pada kelenjar prostat6.Gangguan pada otototot badan
G.Sulit menahan buang air seni ( sering ngompol )Dapat disebabkan :
1.Obatobat pencahar perut2.Keadaan diare3.Kelainan pada usus besar4.Kelainan pada ujung saluran pencernaan ( pada rektum usus )
H.Gangguan pada ketajaman penglihatanDapat disebabkan :
1. Presbiop
-
7/27/2019 Lp Revisi Menua
8/14
2. Kelainan lensa mata ( refleksi lensa mata kurang )3. Kekeruhan pada lensa ( katarak )4. Tekanan bola mata yang meningkat ( glaukoma )5. Radang saraf mata
I. Gangguan pada pendengaran ( presbiakusis )Dapat disebabkan oleh :
Kelainan degeneratif ( otosklerosis )
Kelainan pada lanjut usia, seringkali dapat menimbulkan kekacauan mental
J. Gangguan tidur ( sulit tidur )Dapat disebabkan :
1. Faktor ekstrinsik ( luar ), misalnya : lingkungan yang kurang tenang2. Faktor intrinsik ( dalam ), ini bisa organik dan bisa psikogenik.
a. Organik berupa :Nyeri, gatalgatal, dan penyakit tertentu untuk membuat gelisah dan lainlain.
b.
Psikogenik, misalnya :depresi, kecemasan dan irritabilitasK.Keluhan pusingpusing dan sakit kepala.
Dapat disebabkan oleh :
1. Gangguan lokal, misalnya : migrain ( sakit kepala sebelah ), mata glaukoma ( tekanandalam bola mata meninggi ), sinusitis furunkel, sakit gigi dan lainlain.
2. Penyakit sistemik yang menimbulkan hipoglikemia (kadar gula darah yang rendah)3. Psikologik : perasaan cemas, depresi, kurang tidur, kekacauan pikiran, dan lainlain.
L.Mudah gatal-gatalDapat disebabkan karena :
1. Kelainan kulit kering, degeneratif (exim kulit)2. Penyakit sistemik : DM, gagal ginjal, (penyakit hati) hepetitis kronis, keadaan alergi, dan
lain-lain.
V. TUGAS DAN PERKEMBANGAN PADA LANSIAUsia lanjut merupakan usia yang mendekati akhir siklus kehidupan manusia di
dunia. Usia tahap ini dimulai dari 60 tahunan sampai akhir kehidupan. Usia lanjut
merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Semua orang akan mengalami
proses menjadi tua, dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir,
dimana pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial
sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Tahap
usia lanjut adalah tahap di mana terjadi penuaan dan penurunan, yang penururnanya
lebih jelas dan lebih dapat diperhatikan dari pada tahap usia baya. Penuaan
merupakan perubahan kumulatif pada makhluk hidup, termasuk tubuh, jaringan dan
sel, yang mengalami penurunan kapasitas fungsional. Pada manusia , penuaan
dihubungkan dengan perubahan degenerative pada kulit, tulang jantung, pembuluh
darah, paru-paru, saraf dan jaringan tubuh lainya. Dengan kemampuan regeneratife
-
7/27/2019 Lp Revisi Menua
9/14
yang terbatas, mereka lebih rentan terhadap berbagai penyakit, sindroma dan
kesakitan dibandingkan dengan orang dewasa lain. Untuk menjelaskan penurunan
pada tahap ini, teradapat berbagai perbedaan teori, namun para pada umumnya
sepakat bahwa proses ini lebih banyak ditemukan oleh faktor gen. Penelitian telah
menemukan bahwa tingkat sel, umur sel manusia ditentukan oleh DNA yang disebut
telomere, yang beralokasi pada ujung kromosom. Ketentuan dan kematian sel terpicu
ketika telomere berkurang ukuranya pada ujung kritis tertentu.
Tugas Perkembangan Lansia
a. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan.Pengaturan hidup bagi lansia merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam
mendukung kesejahteraan lansia misal perpindahan tempat tinggal lansia.
b. Penyesuaian terhadap pendapatan menurun.Ketika lansia memasuki pensiun, pendapatan menurun secara tajam dan semakin
tidak memadai, karena biaya hidup terus meningkat, sementara tabungan ataupendapatan berkurang.
c. Mempertahankan hubungan perkawinan.Hal ini menjadi penting dalam mewujudkan kebahagiaan keluarga. Perkawinan
mempunyai kontribusi yang besar bagi moral dan aktivitas yang berlangsung dari
pasangan. Contoh mitos tentang aseksualitas.
d. Penyesuaian terhadap kehilangan pasangan.Tugas perkembangan ini secara umum adalah tugas yang paling traumatis. Lansia
menyadari bahwa kematian adalah bagian dari kehidupan normal, tetapi kesadaran
akan kematian tidak ada. Hal ini akan berdampak pada reorganisasi fungsi keluarga
secara total.e. Pemeliharaan ikatan keluarga antar generasi.
Ada kecenderungan lansia untuk menjauhkan diri dari hubungan sosia, namun
keluarga menjadi fokus interaksi lansia dan sumber utama dukungan sosial.
VI. TUGAS-TUGAS PERAWAT DALAM SETIAP TEORI PENUAAN1. Tugas Perawat dalam Teori Biologi
Perawatan yang memperhatikan kesehatan objektif, kebutuhan, kejadian-
kejadian yang dialami klien lansia semasa hidupnya, perubahan fisik pada organ
tubuh, tingkat kesehatan yang masih bisa dicapai dikembangkan, penyakit yang
dapat dicegah atau ditekan progresifitasnya.
Perawatan fisik secara umum bagi klien lansia dapat dibagi atas 2 bagian yakni :
a. Klien lansia yang masih aktif, dimana keadaan fisiknya masih mampubergerak tanpa bantuan orang lain sehingga untuk kebutuhannnya sehari-hari
masih mampu melakukan sendiri.
b. Klien lansia yang pasif atau tidak dapat bangun, dimana keadaan fisiknya
-
7/27/2019 Lp Revisi Menua
10/14
mengalami kelumpuhan atau sakit.
Perawat harus mengetahui dasar perawatan klien lansia ini terutama hal-
hal yang berhubungan dengan kebersihan perorangan untuk mempertahankan
kesehatannya. Kebersihan perorangan sangat penting dalam usaha mencegah
timbulnya penyakit/peradangan mengingat sumber infeksi dapat timbul bila
kebersihan kurang mendapat perhatian.
Disamping itu kemunduran kondisi fidik akibat proses penuaan dapat
mempengaruhi ketahanan tubuh terhadap gangguan atau serangan infeksi dari
luar.
Untuk klien lansia yang aktif dapat diberikan bimbingan mengenai
kebersihan mulut dan gigi, kebersihan kulit dan badan, kebersihan kuku dan
rambut, kebersihan temopat tidur serta posisinya, hal makan, cara memakan obat,
dan cara pindah dari tempat tidur ke kursi atau sebaliknya.
Komponen pendekatan fisik yang lebih mendasar adalah memperhatikan
dan membantu para klien lansia untuk bernafas dengan lancar, makan (termasukmemilih dan menentukan makanan), minum melakukan eliminasi, tidur, menjaga
sikap tutbuh waktu berjalan, duduk, merubah posisitiduran, beristrahat,
kebersihan tubuh, memakai dan menukar pakaian, mempertahankan suhu badan,
melindungi kulit dari kecelakaan.
Dari hasil rangkuman Pertemuan Kesehatan persiapan Usia Lanjut oleh
Depkes (1995) ditetapkan Penjaringan Kesehatan Lansia dengan cara sebagai
berikut :
GIZI
a. PengamatanD = diseaseE = eating poorly
T = tooth loss
E = economic hardship
R = reduced social contact
M = Multiple medicine
I = involuntary weight loss and gains
N = need assistance in self care
E = elder years
b. Pendidikan gizi dan konseling dietc. Prinsip gizi yang harus diikuri oleh lansia:
o Kecukupan kalori 510 % kurang dari usia 2025 tahuno Kecukupan lemak maksimak 25 % diutamakan lemak tak jenuho Protein normal 1012 % dari kecukupan energi, 10 % berasal dari
hewani
o Hidrat arang, gula murni dikurangi
-
7/27/2019 Lp Revisi Menua
11/14
o Vitamin dan mineral harus cukup terutama vitamin B, Vitamin C, asamfolat, kalsium dan Fe
OLAHRAGA
Latihan olahraga yang baik dan benar serta teratur harus memenuhi komponan
sebagai berikut:
1. Peregangan dan pemanasan 1015 menit2. Latihan initi 1560 menit3. Pendinginan 1015 menit
Faktor yang diperhatikan :
1. Intensitas latihan pra usia lanjut 60 % - 80 % DNM
DNM (Denyut Nadi Maksimal ) : 220usia x menit
Contoh : Bila usia 40 tahun DNM = 22040 = 180 x / mnt
Batas atas 85 % = 85 % -x 180 x/mnt = 153 x/mnt
Batas bawah 60 % = 60 % x 180 x/mnt = 108 x/mnt2. Frekuensi latihan --------------------35 x seminggu
3. Lamanya latihan -------------------- 3045 menit, tidak termasuk waktu
pemanasan dan pendinginan.
Toleransi terhadap kekurangan O2 sangat menurun pada klien lansia, untuk itu
kekurangan O2 yang mendadak harus dicegah dengan cara posisi bersandar pada
beberapa bantal, jangan makan terlalu banyak, jangan melakukan gerak badan yang
berlebihan dan sebagainya.
Seorang perawat harus dapat memotifasi para klien lansia agar mau dan menerima
makanan yang disajikan. Kurangnya kemampuan mengunyah sering dapat menyebabkan
hilangnya nafsu makan. Untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menghidangkanmakanan lunak atau memakai gigi palsu. Waktu makan yang teratur, menu bervariasi dan
bergizi, makanan yang serasi, serta suasana yang menyenangkan dapat menambah selera
makan, bila ada penyakit tertentu perawat harus mengatur makanan sesuai diet yang
dianjurkan.
Perawat perlu mengadakan pemeriksaan kesehatan terutama pada klien lansia
yang diduga menderita penyakit tertentu atau secara berkala dilakukan bila terdapat
kelainan tertentu misalnya batuk-batuk, pilek, (terutama klien lansia yang tinggal di panti
Werda ).
Perawat perlu memberikan penjelasan dan penyuluhan kesehatan, mengkaji
penyebab keluhan, kemudian mengkomunikasikan dengan klien tentang cara
pemecahannya.
Perawat harus mendekatkan diri dengan klien lansia, membimbing dengan sabar
dan ramah, sambil bertanya apa yang dirasakan, bagaimana tentang tidur, makan, apakah
obat sudah diminum, apakah mereka bisa melaksanakan ibadah dan sebagainya. Sentuhan
( misalnya genggaman tangan ) terkadang sangat berarti bagi mereka.
-
7/27/2019 Lp Revisi Menua
12/14
2. Tugas Perawat Dalam Teori SosialPerawat sebaiknya memfasilitasi sosialisasi antar lansia dengan
mengadakan diskusi dan tukar pikiran serta bercerita sebagai salah satu upaya
pendekatan sosial. Memberi kesempatan untuk berkumpul bersama berarti
menciptakan sosialisasi antar manusia, yang menjadi pegangan bagi perawat
bahwa orang yang dihadapinya adalah mahluk sosial yang membutuhkan orang
lain. Hubungan yang tercipta adalah hubungan sosial antara werda dengan werda
maupun werda dengan perawat sendiri.
Perawat memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada para werda
untuk mengadakan komunikasi, melakukan rekreasi seperti jalan pagi, menonton
film atau hiburan-hiburan lain karena mereka perlu diransang untuk mengetahui
dunia luar. Dapat disadari bahwa pendekatan komunikasi dalam perawatan tidakkalah pentingnya dengan upaya pengobatan medis dalam proses penyembuhan
atau ketenangan para klien lansia.
Menurut Drs H. Mannan dalam bukunya Komunikasi dalam Perawatan
mengatakan : tidak sedikit klien tidak bisa tidur karena stres. Stres memikirkan
penyakitnya, biaya hidup, keluarga yang dirumah, sehingga menimbulkan
kekecewaan, rasa ketakutan atau kekhawatiran, rasa kecemasan dan sebagainya.
Untuk menghilangkan rasa jemu dan menimbulkan perhatian terhadap
sekelilingnya perlu diberikan kesempatan kepada mereka untuk antara lain ikut
menikmati keadaan diluar, agar mereka merasa masih ada hubungan dengan
dunia luar.Tidak jarang terjadi pertengkaran dan perkelahian diantara mereka
(terutama bagi yang tinggal di panti werda ), hal ini dapat diatasi dengan berbagai
usaha, antara lain selalu mengadakan kontak sesama mereka, makan dan duduk
nbersama, menanamkan rasa kesatuan dan persatuan, senasib dan
sepenanggungan, mengenai hak dan kewajiban bersama. Dengan demikian
perawat tetap mempunyai hubungan komunikasi baik sesama mereka maupun
terhadap petugas yang secara langsung berkaitan dengan pelayanan klien lansia di
panti werda.
3. Tugas Perawat dalam Teori PsikologiPerawat mempunyai peranan penting untuk mengadakan pendekatan
edukatif pada klien lansia, perawat dapat berperan sebagai supporter, interpreter
terhadap segala sesuatu yang asing sebagai penampung rahasia yang pribadi dan
sebagai sahabat yang akrab. Perawat hendaknya memiki kesabaran dan ketelitian
dalam memberikan kesempatan dan waktu yang cukup banyak untuk menerima
-
7/27/2019 Lp Revisi Menua
13/14
berbagai bentuk keluhan agar mereka merasa puas.
Pada dasarnya klien lansia membutuhkan rasa aman dan cinta kasih
dari lingkungannya termasuk perawat yang memberikan perawatan. Untuk itu
perawat harus menciptakan suasana yang aman, tidak gaduh, membiarkan mereka
melakukan kegiatan dalam batas kemampuan dan hobby yang dimilikinya.
Perawat harus dapat membangkitkan semangat dan kreasi klien lansia
dalam memecahkan dan mengurangi rasa putus asa, rasa rendah diri, rasa
keterbatasan, sebagai akibat dari ketidakmampuan fisik dan kelainan yang
dideritanya, hal ini perlu dilakukan karena : perubahan psikologi terjadi bersama
dengan makin lanjutnya usia. Perubahan-perubahan ini meliputi gejala-gejala
seperti menurunnya dayaingat untuk peristiwa yang baru terjadi, berkurangnya
kegairahan atau keinginan, peningkatan kewaspadaan, perubahan pola tidur
dengan suatu kecenderungan untuk tiduran di waktu siang dan pergeseran libido.
Perawat harus sabar mendengarkan cerita-cerita yang membosankan,
jangan mentertawakan atau memarahi bila klien lansia lupa atau bila melakukankesalahan. Harus diingat, kemunduran ingatan akan mewarnai tingkah laku
mereka dan kemunduran ingatan jangan dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan
tertentu.
Bila perawat ingin merubah tingkah laku dan pandangan mereka
terhadap kesehatan, perawatbisa melakukannya secara perlahan-lahan dan
bertahap, perawat harus dapat mendukung mental mereka ke arah pemuasan
pribadi sehingga pengalaman yang dilaluinya tidak menambah beban, bila perlu
diusahakan agar di masa lansia ini mereka tetap merasa puas dan bahagia.
-
7/27/2019 Lp Revisi Menua
14/14
VII. PATOFISIOLOGIProses menua :a. Penurunan/kehilangan indra
pengecap dan penciuman
b. Penyakit periodental dankehilangan gigi
c. Penurunan sekresi asam lambungdan enzim pencernaan
d. Gangguan kemampuan motorike. Tulang kehilangan densitasnyadan
rapuh
f. Tendon mengkerut dan atropiserabut otot
g. Penurunan mobilitas saluranpencernaanl/peristaltik melemah
Penyakit infeksi
Keganasan
Akibat :
a. Anorexiab. Kesulitan makanc. Mengganggupenyerapan Ca, Fe,
Protein, lemak, danVitamin
d. Susah BAB, wasire. Nafsu kaman menurunf. Kerusakan kartilago dan
tulang
g. Inflamasi sendi sinovial
Asupan makan kurangOsteoporosis
Subluksasi/dislokasi
Diagnosa Keperawatan :
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhanb. Resiko tinggi infeksic. Kerusakan mobilitas fisikd. Nyerie. Resiko cedera