lp df humerus
TRANSCRIPT
-
8/20/2019 Lp Df Humerus
1/22
LAPORAN PENDAHULUAN
CF HUMERUS
A. KONSEP DASAR MEDIS1. Definisi
Adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang umumnya disebabkan oleh
rudapaksa. Sedangkan menurut Linda Juall C. dalam buku Nursing Care Plans
and Dokumentation menyebutkan bahwa Fraktur adalah rusaknya kontinuitas
tulang yang disebabkan tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat
diserap oleh tulang. Patah tulang humerus adalah diskontinuitas atau hilangnya
struktur tulang humerus.
2. Etiologi
Fraktur terjadi ketika tekanan yang menimpa tulang lebih besar daripada daya
tahan tulang seperti benturan dan !edera. Fraktur terjadi karena tulang yang
sakit ini dinamakan "raktur patologi yaitu kelemahan tulang akibat penyakit
kanker atau osteoporosis.
3. Klasifiasi !ata" t#lang$f%at#%
a. #erdasarkan hubungan dengan dunia luar.$% Closed "rakture &"raktur tertutup%.
Fraktur yang tidak menyebabkan luka terbuka pada kulit.
'% Compound "ra!ture &"raktur terbuka%.Adanya hubungan antara "ragmen tulang yang patah dengan dunia luar.
b. #erdasarkan jenisnya
$% Fraktur komplit
(aris "raktur mengenai seluruh korteks tulang.'% Fraktur tidak komplit
(aris "raktur tidak mengenai seluruh korteks
!. #erdasarkan garis "raktur $% Fraktur trans)ersa.
(aris "raktur memotong se!ara trans)ersal. Sumbu longitudinal.
'% Fraktur obli*.
(aris "raktur memotong se!ara miring sumbu longitudinal.+% Fraktur spiral.
(aris "raktur berbentuk spiral.
,% Fraktur butter"ly.#agian tengah dari "ragmen tulang tajam dan melebar ke samping.
-% Fraktur impa!ted &kompresi%
erusakan tulang disebabkan oleh gaya tekanan searah sumbu tulang.
-
8/20/2019 Lp Df Humerus
2/22
/% Fraktur a)ulsi.Lepasnya "ragmen tulang akibat tarikan yang kuat dari ligamen.
d. #erdasarkan jumlah garis patah.
$% Fraktur kominuti"
Fragmen "raktur lebih dari dua.'% Fraktur segmental
Pada satu korpus tulang terdapat beberapa "ragmen "raktur yang besar.
+% Fraktur multiple0erdapat ' atau lebih "raktur pada tulang yang berbeda.
&. Ma'a()(a'a( f%at#% "#(e%#s
1a!am2ma!am patah tulang humerus adalah sebagai berikut.a. Fraktur suprakondilar humeri &transkondilar%. 1erupakan "raktur yang sangat
sering terjadi pada anak2anak setelah "raktur antebraki. Dua tipe "raktur
suprakondilar humeri berdasarkan pergeseran "ragmen distal adalah sebagai
berikut.$% 0ipe posterior & tipe ekstensi%. 1erupakan 334 dari seluruh jenis "raktur
suprakondilar humeri. Pada tipe ini "ragmen distal bergeser kearah
posterior. 0ipe ekstensi terjadi apabila klien mengalami trauma saat siku
dalam posisi hiperekstensi atau sedikit "leksi serta pergelangan tangan
dalam posisi dorso"leksi.
'% 0ipe anterior &tipe "leksi%. 5anya merupakan $2'4 dari seluruh "raktur
suprakondilar humeri. 0ipe "leksi terjadi apabila klien jatuh dan
mengalami trauma langsung sendi siku pada humerus distal. b. Fraktur interkondilar humeri. #agian kondilus humerus sering juga
mengalami "raktur akibat suatu trauma. (ambaran klinisnya adalah nyeri
pembengkakan dan perdarahan subkutan pada daerah sendi siku. Pada daerah
tersebut ditemukan nyeri tekan gangguan pergerakan dan krepitasi. Fraktur
kondilar seirng bersama2sama dengan "raktur suprakondilar !. Fraktur batang humerus
d. Fraktur kolum humerus
*. Patofisiologi
0ulang bersi"at rapuh namun !ukup mempunyai kekeuatan dan gaya pegas
untuk menahan tekanan. 0api apabila tekanan eksternal yang datang lebih besar
dari yang dapat diserap tulang maka terjadilah trauma pada tulang yang
mengakibatkan rusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang. Setelah terjadi
"raktur periosteum dan pembuluh darah serta sara" dalam korteks marrow dan
-
8/20/2019 Lp Df Humerus
3/22
jaringan lunak yang membungkus tulang rusak. Perdarahan terjadi karena
kerusakan tersebut dan terbentuklah hematoma di rongga medula tulang. Jaringan
tulang segera berdekatan ke bagian tulang yang patah. Jaringan yang mengalami
nekrosis ini menstimulasi terjadinya respon in"lamasi yang ditandai denagn
)asodilatasi eksudasi plasma dan leukosit dan in"iltrasi sel darah putih. ejadian
inilah yang merupakan dasar dari proses penyembuhan tulang nantinya.
a. Faktor2"aktor yang mempengaruhi "raktur
$% Faktor 6kstrinsik
Adanya tekanan dari luar yang bereaksi pada tulang yang tergantung
terhadap besar waktu dan arah tekanan yang dapat menyebabkan "raktur.
'% Faktor 7ntrinsik #eberapa si"at yang terpenting dari tulang yang menentukan daya tahan
untuk timbulnya "raktur seperti kapasitas absorbsi dari tekanan elastisitas
kelelahan dan kepadatan atau kekerasan tulang. b. #iologi penyembuhan tulang
0ulang bisa beregenerasi sama seperti jaringan tubuh yang lain. Fraktur
merangsang tubuh untuk menyembuhkan tulang yang patah dengan jalan
membentuk tulang baru diantara ujung patahan tulang. 0ulang baru dibentuk
oleh akti)itas sel2sel tulang. Ada lima stadium penyembuhan tulang yaitu8$% Stadium Satu2Pembentukan 5ematoma
Pembuluh darah robek dan terbentuk hematoma disekitar daerah
"raktur. Sel2sel darah membentuk "ibrin guna melindungi tulang yang
rusak dan sebagai tempat tumbuhnya kapiler baru dan "ibroblast. Stadium
ini berlangsung ', 9 ,: jam dan perdarahan berhenti sama sekali.'% Stadium Dua2Proli"erasi Seluler
Pada stadium initerjadi proli"erasi dan di""erensiasi sel menjadi "ibro
kartilago yang berasal dari periosteum;endosteum dan bone marrow yang
telah mengalami trauma. Sel2sel yang mengalami proli"erasi ini terus
masuk ke dalam lapisan yang lebih dalam dan disanalah osteoblast
beregenerasi dan terjadi proses osteogenesis. Dalam beberapa hari
terbentuklah tulang baru yang menggabungkan kedua "ragmen tulang
yang patah. Fase ini berlangsung selama : jam setelah "raktur sampai
selesai tergantung "rakturnya.+% Stadium 0iga2Pembentukan allus
-
8/20/2019 Lp Df Humerus
4/22
Sel9sel yang berkembang memiliki potensi yang kondrogenik dan
osteogenik bila diberikan keadaan yang tepat sel itu akan mulai
membentuk tulang dan juga kartilago. Populasi sel ini dipengaruhi oleh
kegiatan osteoblast dan osteoklast mulai ber"ungsi dengan mengabsorbsi
sel2sel tulang yang mati. 1assa sel yang tebal dengan tulang yang imatur
dan kartilago membentuk kallus atau bebat pada permukaan endosteal
dan periosteal. Sementara tulang yang imatur &anyaman tulang % menjadi
lebih padat sehingga gerakan pada tempat "raktur berkurang pada ,
minggu setelah "raktur menyatu.
,% Stadium 6mpat2onsolidasi
#ila akti)itas osteo!last dan osteoblast berlanjut anyaman tulang berubah menjadi lamellar. Sistem ini sekarang !ukup kaku dan
memungkinkan osteo!last menerobos melalui reruntuhan pada garis
"raktur dan tepat dibelakangnya osteo!last mengisi !elah2!elah yang
tersisa diantara "ragmen dengan tulang yang baru. 7ni adalah proses yang
lambat dan mungkin perlu beberapa bulan sebelum tulang kuat untuk
membawa beban yang normal.
-% Stadium Lima2
-
8/20/2019 Lp Df Humerus
5/22
PA+H,A- CF.HUMERUS
-
8/20/2019 Lp Df Humerus
6/22
. Manifestasi Klinis
a. De"ormitas b. #engkak atau penumpukan !airan=daerah karena kerusakan pembuluh darah.
!. 6!himiosis
d. Spasme otot karena kontraksi in)olunter di sekitar "raktur.e. Nyeri karena kerusakan jaringan dan perubahan "raktur yang meningkat
karena penekanan sisi2sisi "raktur dan pergerakan bagian "raktur.
". urangnya sensasi yang dapat terjadi karena adanya gangguan sara" di mana
sara" ini dapat terjepit atau terputus oleh "ragmen tulang.g. 5ilangnya atau berkurangnya "ungsi normal karena ketidakstabilan tulang
nyeri atau spasme otot.
h. Pergerakan abnormal &menurunnya rentang gerak%.
i. repitasi yang dapat dirasakan atau didengar bila "raktur digerakkan. j. 5asil "oto rontgen yang abnormal.
k. Sho!k yang dapat disebabkan karena kehilangan darah dan rasa nyeri yang
hebat.
/. P%ose0#% Diagnosti
a. Pemeriksaan ntuk mendapatkan gambaran tiga dimensi dari
keadaan dan kedudukan tulang yang sulit kita memerlukan dua proyeksi
yaitu AP atau PA dan lateral.
b. Pemeriksaan Laboratorium
$% alsium serum dan "os"or serum meningkat pada tahap penyembuhan
tulang
'% Fos"atase alkali meningkat padatulang yang rusak dan menunjukan
kegiatan osteoblastik dalam membentuk tulang.
+% 6n?im otot seperti kreatinin kinase laktat dehidrogenase &LD52-% asparat
amino trans"erase &AS0% dan adolase meninngkat pada tahp
penyembuhan tulang
. Ko(!liasi f%at#%
a. omplikasi Awal$% erusakan Arteri
-
8/20/2019 Lp Df Humerus
7/22
Pe!ahnya arteri karena trauma bisa ditandai dengan tidak adanya nadi
C
-
8/20/2019 Lp Df Humerus
8/22
Delayed >nion merupakan kegagalan "raktur berkonsolidasi sesuai dengan
waktu yang dibutuhkan tulang untuk menyambung. 7ni disebabkan
karenna penurunan supai darah ke tulang.
'% Nonunion Nonunion merupakan kegagalan "raktur berkkonsolidasi dan
memproduksi sambungan yang lengkap kuat dan stabil setelah /23 bulan.
Nonunion ditandai dengan adanya pergerakan yang berlebih pada sisi
"raktur yang membentuk sendi palsu atau pseudoarthrosis. 7ni juga
disebabkan karena aliran darah yang kurang.
+% 1alunion
1alunion merupakan penyembuhan tulang ditandai dengan meningkatnya
tingkat kekuatan dan perubahan bentuk &de"ormitas%. 1alunion dilakukan
dengan pembedahan dan reimobilisasi yang baik.
. Penatalasanaan F%at#%
ang harus diperhatikan pada waktu mengenal "raktur adalah 8
a.
-
8/20/2019 Lp Df Humerus
9/22
A. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERA,A+AN
1. Penga4ianAnamnesis 8 Pengkajian merupakan tahap awal dan landasan dalam proses
keperawatan . eberhasilan proses keperawatan sangat bergantung pada tahap ini.
a. 7dentitas klien meliputi nama jenis kelamin pendidikan pekerjaan asuransi
golongan darah nomor registrasi tanggal dan jam masuk rumah sakit &1ntuk memperoleh pengkajian yang lengkap mengenai
nyeri klien perawat dapat menggunakan metode P
-
8/20/2019 Lp Df Humerus
10/22
2 Region, Radiation, Relief 8 Nyeri terjadi dilengan atas. Nyeri dapat redah
dengan imobilitas atau istirahat. Nyeri tidak dapat menjalar atau
menyebar.
2 Severity (Scale) of Plain8 se!ara subjekti" klien merasakan nyeri denganskala '2, pada rentang G2,.
2 Time 8 #erapa lama nyeri berlangsung kapan apakah bertambah buruk
pada malam hari atau siang hari.
'%
-
8/20/2019 Lp Df Humerus
11/22
penggunaan obat steroid yang dapat menganggu metabolisme kalsium
pengonsumsian al!ohol yang dapat menganggu keseimbangan klien dan
apakah klien melakukan olahgara atau tidak.
H% Pola hu!ungan dan peran lien akan kehilangan peran dalam keluarga dan masyarakat karena klien
harus menjalani rawat inap.:% Pola persepsi dan konsep diri
Dampak yang timbul pada klien "raktur adalah timbulnya ketakutan akan
ke!a!atan akibat "raktur rasa !emas rasa ketidakmampuan untuk melakukan
akti)itas se!ara optimal dan gangguan !itra diri.
3% Pola sensori dan kognitif .
Pada klien "raktur daya rabanya berkurang terutama pada bagian distal
"raktur sedangkan pada indra yang lain dan kogniti"nya tidak mengalami
gangguan. Selain itu juga timbul nyeri akibat "raktur.
$G% Pola penanggulangan stes Pada klien "raktur timbul rasa !emas akan keadaan dirinya yaitu ketakutan
timbul ke!a!atan pada diri dan "ungsi tubuhnya. 1ekanisme koping yang
ditembuh klien dapat tidak e"ekti".$$% Pola tata nilai dan keyakinan
lien "raktur tidak dapat melaksanakan ibadah dengan baik terutama
"rekuensi dan konsentrasi dalam beribadah. 5al ini dapat disebabkan oleh
nyeri dan keterbatasan gerak klien.
b. Pemeriksaan Fisik.Ada dua ma!am pemeriksaan "isik yaitu pemeriksaan umum &status general%
untuk mendapatkan gambaran umum dan pemeriksaan setempat &lo!al%.
$% eadaan umum 8 keadaan baik dan buruknya klien. tanda 9 tanda yang
perlu di!atat adalah sebagai berikut.
a% esadaran klien 8 Apatis spoor koma gelisa !ompos mentis yang
bergantung pada keadaan klien.
b% esakitan eadaan penyakit 8 akut kronis ringan sedang berat dan
pada kasus "rakltur biasanya akut.!% 0anda2 tanda )ital tidak normal karena ada ganguan lo!al baik "ungsi
maupun bentuk.
'% #$ reating%.
-
8/20/2019 Lp Df Humerus
12/22
Pada pemeriksaan sistem pernapasan didapatkan bahwa klien "raktur
humerus tidak mengalami kelainan pernapasan. Pada palpasi toraks
didapatkan taktil"remitus seimbang kanan dan kiri. Pada auskultasi tidak
ditemukan suara napas tambahan.
+% #' & #lood%.
7nspeksi tidak ada iktus jantung pada palpasi 8 Nadi mengkat iktus tidak
teraba Auskultasi 8 suara S$ dan S' tunggal tidak ada mur2mur.,% #+ & #rain%
a% 0ingkat kesadaran biasanya komposmentis.
2 epala8 0idak ada gangguan yaitu normose"alik simetris tidak
ada penonjolan tidak ada sakit kepala.
2 Leher 8 0idak ada gangguan yaitu simetris tidak ada penonjolan
re"leI menelan ada.2 Bajah8 Bajah terlihat menahan sakit dan tidak ada perubahan
"ungsi dan bentuk Bajah simetris tidak ada lesi dan edema.2 1ata8 0idak ada gangguan seperti konjungti)a tidak anemis
&karena tidak terjadi pendarahan%.
2 0elinga8 0es bisik atau weber masih dalam keadaan normal. 0idak
ada lesi atau nyeri tekan.
2 5idung8 0idak ada de"ormitas tidak ada pernapasan !uping
hidung.2 1ulut dan Faring80idak ada pembesaran tonsil gusi tidak terjadi
perdarahan mukosa mulut tidak pu!at. b% Pemeriksaan "ungsi serebral. Status mental8 obser)asi penampilan dan
tingkah laku klien. #iasanya tidak mengalami perubahan
-% #, ladder%.aji keadaan urine yang meliputiwarna jumlah dan karakteristik urine
termasuk berat jenis urine. #iasanya klien pada "raktur humerus tiidak
mengalami kelainan pada sistem ini.
/% #- owel%
7nspeksi abdomen 8 #entuk datar simetris tidak ada hernia. Palpasi 8
0urgor baik tidak ada de"ans mus!ular dan hepar tidak terabah. Perkusi 8
Suara timpani ada pantulan gelombang !airan. Auskultasi 8 Peristaltik
-
8/20/2019 Lp Df Humerus
13/22
usus nomal 'G kali=menit. 7nguinal 9 genitalia 9 anus 8 0idak ada
hernia tidak ada pembesaran lim"e.a% Pola nutrisi dan metabolism.
lien "raktur harus mengonsumsi nutrisi melebihi kebutuhan
sehari2harinya seperti kalsium ?at besi protein )itamin C dan
lainnya untuk membantu proses penyembuhan tulang. 6)aluasi
terhadap pola nutrisi klien dapat membantu menentukan penyebab
masalah mus!uloskeletal dan mengantisipasi komplikasi dari nutrisi
yang tidak adekuat terutama kalsium dan protein. kurangnya paparan
sinar matahari merupakan "aktor predisposisi masalah mus!uloskeletal
terutama pada lansia. Selain itu obesitas juga menghambat degenerasidan mobilitas klien.
b% Pola eliminasi.
lien "raktur humerus tidak mengalami gangguan pola
eliminasi tetapi perlu juga dikaji "rekuensi kosistensi warna dan bau
"eses pada pola eliminasi al)i. Pada pola eliminasi urine dikaji
"rekuensi kepekatan warna bau dan jumlahnya. Pada kedua pola
tersebut juga dikaji adanya kesulitan atau tidak.
H% #/ one%.
Adanya "raktur pada humerus akan menganggu se!ara lokal baik "ungsi
motorik sensorik maupun peredaran darah.
a% Look.Pada sistem integument terdapat eritema suhu disekitar daerah
trauma meningkat bengkak edema dan nyeri tekan. Perhatikan
adanya pembengkakan yang tidak biasa &abnormal%. Perhatikan
adanya sindrom kompartemen pada lengan bagian distal "raktur
humerus. Apabila terjadi "raktur terbuka ada tanda2tanda trauma
jaringan lunak sampai kerusakan intergritas kulit. Fraktur oblik spiral
dan bergeser mengakibatkan pemendekan batang humerus. kaji adanya
tanda2tanda !edera dan kemungkinan keterlibatan berkas
neuro)as!ular &sara" dan pembuluh darah% lengan seperti
bengkak=edema.Lumpuh pergelangan tangan merupakan petunjuk
-
8/20/2019 Lp Df Humerus
14/22
adanya !edera sara" radialis. Pengkajian neuro)as!ular awal sangat
penting untuk membedakan antara trauma akibat !edera dan
komplikasi akibat penanganan. lien tidak mampu menggerakan
lengan dan kekuatan otot lengan menurun dalam melakukan
pergerakan. Pada keadaan tertentu klien "raktur humerus sering
mengalami sindrom kompartemen pada "ase awal setelah patah tulang.
Perawat perlu mengkaji apakah ada pembengkakan pada lengan atas
menganggu sirkulasi darah kebagian bawahnya. Etot lemak sara"
dan pembuluh darah terjebak dalam sindrom kompartemen sehingga
memerlukan perhatian perawat se!ara serius agar organ di bawah
lengan atas tidak menjadi nekrosis. 0anda khas sindrom kompartemen pada "raktur humerus adalah per"usi yang tidak baik pada bagian
distal seperti jari2jari tangan lengan bawah pada sisi "raktur bengkak
adanya keluhan nyeri pada lengan dan timbul bula yang banyak
menyelimuti bagian bawah "raktur humerus.
b% Feel.
aji adanya nyeri tekan &tenderness% dan krepitasi pada daerah lengan
atas.
!% 1o)e.
Setelah dilakukan pemeriksaan "eel pemeriksaan dilanjutkan
dengan menggerakkan ekstermitas kemudian perawat men!atat
apakah ada keluhan nyeri pada pergerakan. Pen!atatan rentang gerak
ini perlu dilakukan agar dapat menge)aluasi keadaan sebelum dan
sesudahnya. (erakan sendi di!atat dengan ukuran derajat dari tiap
arah pergerakan dimulai dari titik G &posisi netral% atau dalam ukuran
metrik. Pemeriksaan ini menentukan apakah ada gangguan gerak
&mobilitas% atau tidak. Pergerakan yang dilihat adalah gerakan akti"
dan pasi". 5asil pemeriksaan yang didapat adalah adanya gangguan=
keterbatasan gerak lengan dan bahu.Pada waktu akan palpasi posisi
klien diperbaiki mulai dari posisi netral &posisi anatomi%. pada
-
8/20/2019 Lp Df Humerus
15/22
dasarnya hal ini merupakan pemeriksaan yang memberikan in"ormasi
dua arah baik pemeriksa maupun klien.
:% Pola akti)itas.
arena timbul nyeri gerak menjadi terbatas. semua bentuk akti)itas klien
menjadi berkurang dan klien memerlukan banyak bantuanorang lain. hal
lain yang perlu dikaji adalah bentuk akti)itas klien terutama pekerjaan
klien karena beberapa pekerjaan berisiko terjadinya "raktur.
3% Pola tidur dan istirahat.
Semua klien "raktur merasakan nyeri dan geraknya terbatas sehingga dapat
menganggu pola dan kebutuhan tidur klien. selain itu dilakukan
pengkajian lamanya tidur suasana lingkungan kebiasaan tidur kesulitan
tidur dan penggunaan obat tidur.
2. Diagnosa Ke!e%a5atana. Nyeri akut yang berhubungan dengan pergerakan "ragmen tulang kompresi
sara" !edera neuromus!ular trauma jaringan dan re"leI spasme otot
sekunder.
. 5ambatan mobilitas "isik yang berhubungan dengan diskontinuitas jaringan
tulang nyeri sekunder akibat pergerakan "ragmen tulang.
'.
-
8/20/2019 Lp Df Humerus
16/22
+#4#an7 nyeri berkurang hilang atau teratasi
K%ite%ia "asil7 se!ara subjekti" klien melaporkan nyeri berkurang atau dapat
diatasi mengidenti"ikasi akti)itas yang meningkatkan atau mengurangi nyeri.
lien tidak gelisah. Skalanyeri G2$ atau teratasi.Inte%8ensi719 aji nyeri denganskala G2,.
Rasional# nyeri merupakan respon su!$ektif yang dapat dika$i dengan
menggunakan skala nyeri %lien melaporkan nyeri !iasanya di atas
tingkat cidera
29 Atur posisi imobilisasi pada lengan atas.
Rasional# imo!ilisasi yang adekuat dapat mengurangi pergerakan
fragmen tulang yang men$adi unsure utama penye!a! nyeri pada lengan
atas39 #antu klien dalam mengidenti"ikasi "a!tor pen!etus.
Rasional# nyeri dipengaruhi oleh kecemasan, ketegangan, suhu, distensi
kandung kemih, dan !er!aring lama.
&9 Jelaskan dan bantu klien terkait dengan tindakan pereda nyeri
non"armakologi dan nonin)asi"e.
Rasional# pendekatan dengan menggunakan relaksasi dan
nonfarmakologi lainnya efektif dalam mengurangi nyeri
*9 Ajarkan relaksasi8 tenik untuk menurunkan ketegangan otot rangka yang
dapat mengurangi intensitas nyeri. 0ingkatkan relaksasi masase.
Rasional#teknik ini akan melancarkan peredaran darah sehingga O&
pada$aringan terpenuhi dan nyeri !erkurang
9 Ajarkan metode distraksi selama nyeri akut. Rasional# mengalihkan perhatian klien terhadap nyeri ke hal'hal yang
menyenakan
/9 #erikan kesempatan waktu istirahat bila terasa nyeri dan berikan posisi
yang nyaman misalnya waktu tidur belakang tubuh klien dipasang bantal
ke!il.
Rasional# istirahat merelaksasi semua $aringan sehingga semua akan
meningkatkan kenyamanan
9 0ingkatkan pengetahuan tentang sebab2sebab nyeri dan hubungkan
dengan berapa lama nyeri akan berlangsung.
-
8/20/2019 Lp Df Humerus
17/22
Rasional# pengetahuan tentang se!a!'se!a! nyeri mem!antu mengurangi
nyeri al ini dapat mem!antu meningkatkan kepatuhan klien terhadap
rencana teraupetik
9 Pantau keadaan pemasangan gips. Rasional# gips harus tergantung (di!iarkan tergantung !e!as tanpa
disangga) karena !erat gips dapat digunakan se!agai traksi terus'
menerus pada aksis pan$ang lengan %lien dinasihati untuk tidur dalam
posisi tegak sehingga traksi dari !erat gips dapat dipertahankan secara
konstan
1:9 olaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesi!.
Rasional# analgesic mem!lok lintasan nyeri sehingga nyeri akan
!erkurang
. D67 5ambatan mobilitas "isik yang berhubungan dengan diskontinuitas
jaringan tulang nyeri sekunder akibat pergerakan "ragmen tulang.
+#4#an 7 klien mampu melaksanakan akti)itas "isik sesuai dengan
kemampuannya.
K%ite%ia "asil 7 klien dapat ikut seta dalam program latihan tidak mengalami
kontraktur sendi kekuatan otot bertambah dan klien menunjukan tindakan
untuk meningkatkan mobilitas.
Inte%8ensi719 aji mobilitas yang ada dan obser)asi adanya peningkatan kerusakan.
aji se!ara teratur "ungsi motorik.
Rasional # mengetahui tingkat kemampuan klien dalam melakukan
aktivitas
'% Atur posisi imobilisasi pada lengan atas.
Rasional # imo!ilisasi yang adekuat dapat mengurangi pergerakan
fragmen tulang yang men$adi unsure utama penye!a! nyeri pada lengan
atas
) Ajarkan klien melakukan latihan gerak akti" pada ekstermitas yang tidak
sakit.
Rasional # gerakan aktif mem!erikan massa, tonus, dan kekuatan otot,
serta memper!aiki fungsi $antung dan pernapasan
*) #antu klien melakukan
-
8/20/2019 Lp Df Humerus
18/22
+) olaborasi dengan ahli "isioterapi untuk melatih "isik klien. Rasional# kemampuan mo!ilisasi ekstremitas dapat ditingkatkan dengan
latihan fisik dan tim fisisoterapi
c. D67
-
8/20/2019 Lp Df Humerus
19/22
) #ila terpasang bebat sokong "raktur dengan bantal atau gulungan selimut
agar posisi tetap netral
R # mencegah peru!ahan posisi dengan tetap mempertahankan
kenyamanan dan keamanan*) 6)aluasi bebat terhadap resolusi edema
R # !ila fase edema telah le-at kemungkinan !e!at men$adi longgar dapat
ter$adi
-% 6)aluasi tanda=gejalah perluasan !edera jaringan &peradangan
lo!al=sistemik seperti peningkatan nyeri edema dan demam% R# menilai perkem!angan masalah klien
e. D67 De"i!it perawatan diri berhubungan dengan kelemahan neuromus!ular
dan penurunan kekuatan lengan atas.
+#4#an7 perawatan diri klien dapat terpenuhi
K%ite%ia Hasil7 klien dapat menunjukan perubahan gaya hidup untuk
kebutuhan merawat diri mampu melakukan akti)itas perawatan diri sesuai
dengan tingkat kemampuan dan mengidenti"ikasi indi)idu yang dapat
memmbantu
Inte%8ensi7
$% aji kemampuan dan tingkat penurunan dalam skala G2, untuk melakukan
ADL. R # memantau dalam mengantisipasi dan merencanakan pertemuan untuk
ke!utuhan individual
'% 5indari apa yang tidak dapat dilakukan klien dan bantu bila perlu. R # hal ini dilakukan untuk mencegah frustasi dan men$aga harga diri
klien karena klien dalam keadaan cemas dan mem!utuhkan !antuan
orang lain
+% Ajak klien untuk berpikir positi" terhadap kelemahan yang dimilikinya.
#erikan klien moti)asi dan i?inkan ia melakukan tugas kemudianb beri
umpan balik positi" atas uasaha yang telah dilakukan.
R # klien memerlukan empati dan pera-atan yang konsisten Intervensi
terse!ut dapat meningkatkan harga diri, memandirikan klien, dan
mengan$urkan klien untuk terus menco!a
,%
-
8/20/2019 Lp Df Humerus
20/22
R # klien akan le!ih mudah mengam!il peralatan yang diperlukan karena
le!ih dekat dengan lengan yang sehat
-% 7denti"ikasi kebiasaan #A#. Ajurkan minum dan tingkatkann latiahan.
R# meningkatkan latihan dapat mencegah konstipasi
f. D67 Ansietas berhubungan dengan krisis situasional akan menjalani operasi
status ekonomi dan perubahan "ungsi peran.
+#4#an7 Ansietas hilang atau berkurang.
K%ite%ia "asil8 klien mengenal perasaannya dapat mengidenti"ikasi penyebab
atau "a!tor yang mempengaruhi dan menyatakan ansietasnya berkurang.
Inte%8ensi7
$% aji tanda )erbal dan non)erbal ansietas. Dampingi klien dan lakukan
tindakan bila klien menunjukan perilaku merusak R # reaksi ver!al/nonver!al dapat menun$ukan rasa agitasi, marah dan
gelisa
'% 5indari kon"rontasi. R # konfrontasi dapat meningkatkan rasa marah, menurunkan ker$a sama,
dan mungkin memperlam!at penyem!uhan+% 1ulai lakukan tindakan untuk mengurangi ansietas. #eri lingkungan yang
tenang dan suasana penuh istirahat.
R # mengurangi rangsangan eksternal yang tidak perlu,% 0ingkatkan !ontrol sensasi klien.
R # control sensasi klien (dalam mengurangi ketakutan) denga cara
mem!!erikan informasi tentang keadaan klien, menekankann
penghargaan terhadap sum!er'sum!er koping (pertahanan diri) yang
positif, mem!antu latihan relaksasi dan teknik'teknik pengalihan, serta
mem!erikan umpan !alik yang positif
-% Erientasikan klien terhadap tahap2tahap prosedur operasi dan akti)itas
yang diharapkan. R # orientasi terhadap prosedur operasi dapat mengurangi ansietas
/% #eri kesempatan klen mengungkapkan ansietasnya
R # dapat menghilangkann ketegangan terhadap kekha-atiran yang tidak
diekspresikan.
H% #erikan pri)asi kepada klien dengan orang terdekat.
R # mem!eri -aktu untuk mengekspresikan perasaan, menghilangkan
ansietas, dan perillaku adaptasi 0danya keluarga dan teman'teman yang
-
8/20/2019 Lp Df Humerus
21/22
dipilih klien untuk melakukan aktivitas pengalihan perhatian akan
mengurangi perasaan terisolasi
&. E8al#asi
5asil asuhan keperawatan yang diharapkan adalah nyeri teratasi terpenuhinya
pergerakan=mobilitas "isik terhindar dari !edera in"eksi pas!aoperasi dan
ansietas berkurang
DAF+AR PUS+AKA
Apley A. (raham #uku Ajar Ertopedi dan Fraktur Sistem Apley Bidya 1edika
Jakarta 'GGH.
-
8/20/2019 Lp Df Humerus
22/22
Carpenito &'GG3% Diagnosa eperawatan2Aplikasi pada Praktik linis 6d. / 6(C
Jakarta
Doenges at al &'G$G%