longlife magazine 3rd edition

68
EDITION III CONTRIBUTOR REGA WARGANEGARA FASHION NEWS WESTWARD WORKS MUSIC NEWS SOUNDGRASS STEPPING STONE ALBUM REVIEW SUGAR BITTER STEPPING STONE SPOT STEEZE STORE MIE CLUBBING ATOZ BAR COMMUNITY BELMEN KARAMBA EVENT REVIEW UNFEST A$AP MECHANICAL STOCK ARTUR MUSIC FEST LAWFEST 2016 ETC.

Upload: longlife-magazine

Post on 31-Jul-2016

270 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Pada edisi ketiga ini kami mengambil tema "Proses". Tema ini sangat menarik bagi kami, karena kami ingin mengajak kalian untuk lebih menghargai proses ketimbang sebuah hasil

TRANSCRIPT

Page 1: Longlife Magazine 3rd Edition

EDITION

III

CONTRIBUTORREGA WARGANEGARA

FASHION NEWSWESTWARD WORKS

MUSIC NEWSSOUNDGRASSSTEPPING STONE

ALBUM REVIEWSUGAR BITTERSTEPPING STONE

SPOTSTEEZE STOREMIE CLUBBINGATOZ BAR

COMMUNITYBELMENKARAMBA

EVENT REVIEWUNFESTA$APMECHANICAL STOCKARTUR MUSIC FESTLAWFEST 2016 ETC.

Page 2: Longlife Magazine 3rd Edition
Page 3: Longlife Magazine 3rd Edition

need more news about current lifestyle ?

visit our website :

www.longlifemagz.com

Page 4: Longlife Magazine 3rd Edition

L O N G L I F E M A G ZEXECUTIVE DIRECTOR

Henggal Wismana Ardia Kusuma

BRANDING & CREATIVE DIRECTORBagus Adityatama

EDITOR IN CHIEFDega Bintang Rosnanda

LAYOUTERHosea Marcel Edward

Dias Yuda Pratama

ILUSTRATORDoca VestaliaOsean Ajah

FOTOGRAFERPhillipus Alcander Brian

Brahmastra Nandiwardhana

AUTHORDheo Galih

Ahmad Luthfi MajidJagad Aji Wijoyo

Rizky FebrianDirham Rizaldy Gunawan

Fionny Mellisa TansyBagas HerlambangSatria Java Shidqi

PUBLIC RELATIONLuqman Afif Khairuddin

WEB DESIGNERDanang Suryo Adi

CONTRIBUTORIsontehaink

Rega Warganegara

CONTACT Email : [email protected] Partnership : [email protected] Advertise : [email protected] Sponsorship : [email protected]

Jl. Dr.Wahidin Family Housing G-10 Semarang - Indonesia

WWW.LONGLIFEMAGZ.COM

4

Page 5: Longlife Magazine 3rd Edition

LETTER FROM EDITOR IN CHIEF

Senang dan bangga, dua kata yang mewakili perasaan saya dalam perkembangan LONGLIFE di dunia media saat ini. Banyak perkembangan dan pencapaian yang sudah kami dapatkan sampai pada rilisan ketiga ini. Berbagai rintangan dan masalah dapat kami lewati dengan sangat baik. Berbagai dukungan,pujian, dan kritik mewarnai jalan kami dalam membangun LONGLIFE.

Tema dari majalah ketiga ini adalah “PROSES”, kami mengambil tema ini karena kami telah membuktikan sebuah ungkapan bahwa usaha tidak akan mengkhiananati hasil. Semua usaha yang dilakukan dengan benar dan diikuti dengan kerja keras pasti akan membuahkan hasil yang maksimal, begitu juga dengan sebaliknya. Pada edisi ketiga ini kami mengajak teman -teman untuk lebih menghargai proses yang baik dalam membuat sebuah karya.

Bersamaan dengan rilisnya edisi ketiga ini dan menyangkut dengan tema kali ini, beberapa konten telah kami cip-takan. Konten tersebut adalah Youtube Channel yang telah kami garap dalam beberapa minggu terakhir ini dan halaman majalah digital tentunya yang akan terus kami usahakan untuk rilis dalam tiap bulannya. Kedepannnya kami juga akan tersu mengembangkan konten-konten yang ada dan terus berinovasi untuk membuat LONGLIFE lebih baik kedepannya. Tidak hanya konten yang akan kami kembangkan dan hasilkan, beberapa workshop dan acara sudah kami rencanakan yang akan hadir juga ditiap bulannya, jadi tunggu saja kejutan yang akan kami berikan kepada kalian semua.

Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam membangun LONG-LIFE. Karena semua pencapaian ini merupakan sebuah proses yang telah kami bentuk dari konsep sampai eval-uasi. Pujian, kritik, dan saran kalian tentunya akan kami gunakan sebagai motivasi untuk memperbaiki karya yang akan kami sajikan kedepannya untuk kalian semua. Kami tentu selalu membuka dengan senang hati untuk kritik dan saran yang kalian berikan dan kalian bisa mengirim ke email kami di [email protected]

Editor In Chief Dega Bintang Rosnanda

5

Page 6: Longlife Magazine 3rd Edition

EDITION II COVERPhoto by Bagus Adityatama

Pada edisi ketiga ini kami mengangkat tema “Proses”. Dipilihnya tema ini karena semua hasil tidak pernah mengkhianati proses, jadi untuk menghasilkan sebuah karya pun kita selalu membutuhkan sebuah proses yang tidak mudah pastinya. Jadi sebuah karya yang dihasilkan seperti fashion, music, spot untuk makan atau seke-dar nongkrong bersama kawan, ataupun event ,dll, Oleh karena itu kita pun sebagai penikmat karya harus bisa menghargai hasil-hasil yang sudah dihasilkan dengan kerja keras dan melalui proses yang tidak mudah.

Longlife magz

6

Page 7: Longlife Magazine 3rd Edition

CHECK OUR CHANNEL ON

YOUTUBE“LONGLIFE TV”

Get the latest update from LONGLIFE TV by hitting the SUBSCRIBE button!

Stay connected with us on your favorite social media platform:

Facebook.com/LLmagzInstagram.com/longlifemagz

Page 8: Longlife Magazine 3rd Edition

PROCESS ISSUEM E I 2 0 1 6

FASHION PHOTO 10

FASHION NEWSWestWard Works 24

ALBUM REVIEWStepping Stone 26Sugar Bitter 27

MUSIC NEWS 28

CONTRIBUTORRega Warganegara 30

KOMUNITASBelmen 32Karamba 34

SPOTSteeze Store 36Mie Clubbing 38AtoZ Bar 40

EVENT REVIEW A$AP 2016 42Ulang Tahun Bono dan Boni 46UNFEST 2016 50Rccords Store Days 52Mechanical Stock 54Artur Music Fest 56Lawfest 2016 58Mods MayDay 2016 60PickNick Art Week 2016 62Loenpia Jazz 2016 64

PLAYLIST 67

8

Page 9: Longlife Magazine 3rd Edition
Page 10: Longlife Magazine 3rd Edition

Youth Ltd Perfuck Tees

instagram.com/youth.ltdyouthlimited.tumblr.com

Model : Imaniar WeldaPhotography by Dega Bintang

10

Page 11: Longlife Magazine 3rd Edition

Youth Ltd YSL Tees

instagram.com/youth.ltdyouthlimited.tumblr.com

Model : Imaniar WeldaPhotography by Dega Bintang

11

Page 12: Longlife Magazine 3rd Edition

Youth Ltd Money Tees

instagram.com/youth.ltdyouthlimited.tumblr.com

Model : Imaniar WeldaPhotography by Bagus Aditya

12

Page 13: Longlife Magazine 3rd Edition

Youth Ltd Money Tees

instagram.com/youth.ltdyouthlimited.tumblr.com

Model : Imaniar WeldaPhotography by Bagus Aditya

13

Page 14: Longlife Magazine 3rd Edition

Pleasure Authentic Candice Tees

instagram.com/pleasureauthentic

Model : Jasey BeerlingPhotography by Bhisma S. Diandra

14

Page 15: Longlife Magazine 3rd Edition

Pleasure Authentic Candice Hoodie

instagram.com/pleasureauthentic

Model : Jasey BeerlingPhotography by Bhisma S. Diandra

15

Page 16: Longlife Magazine 3rd Edition

Pleasure Authentic Capital Ease Tees

instagram.com/pleasureauthentic

Model : Jasey BeerlingPhotography by Bhisma S. Diandra

16

Page 17: Longlife Magazine 3rd Edition

instagram.com/smokahontasid

Smokahontas Molotov Tees

Model : Bima NovriansyahPhotography by Ovasmokas

17

Page 18: Longlife Magazine 3rd Edition

instagram.com/smokahontasid

Smokahontas Futura Tees Model : Rizky APhotography by Ovasmokas

18

Page 19: Longlife Magazine 3rd Edition

instagram.com/smokahontasid

Smokahontas Local Proud Tees Model : Rizky APhotography by Ovasmokas

19

Page 20: Longlife Magazine 3rd Edition

instagram.com/moneyltd

Money Ltd Oxymoron Longsleeve Model : Yoga Indra PPhotography by Dias Yuda

20

Page 21: Longlife Magazine 3rd Edition

instagram.com/moneyltd

Money Ltd Dollar Sign Longsleeve Model : Herin AnggrainiPhotography by Ardhana T

21

Page 22: Longlife Magazine 3rd Edition

instagram.com/moneyltd

Money Ltd Moon Rise Tees Model : Lintang SPhotography by Ardhana T

22

Page 23: Longlife Magazine 3rd Edition

instagram.com/moneyltd

Money Ltd Collard Greens Longsleeve Model : Yoga Indra PPhotography by Ardhana T

23

Page 24: Longlife Magazine 3rd Edition

Perubahan signifikan pada design direction kami untuk koleksi DAYTONA Rolltop merupakan langkah kami untuk mem-perkuat tujuan dari BASIC SERIES, yaitu sebagai media kami untuk memuaskan keinginan konstan kami untuk lebih eksper-imental - berkembang, tumbuh dan mencoba hal hal baru sebagai sebuah brand.

Pendekatan design yang berbeda ini merupakan sebuah respon terhadap keinginan kami untuk menghadirkan jajaran koleksi yang memiliki penampilan sederhana namun memiliki tingkat fungsionalitas tinggi untuk menunjang aktifitas sehari hari.Seri DAYTONA Rolltop merupakan penanda koleksi BASIC kami yang ke 6 setelah 6 tahun eksistensi kami – kami ingin menunjukkan sesuatu yang berbeda; seuatu yang sederhana namun di desain dengan tingkat fungsionalitas tinggi.DAYTONA Rolltop Koleksi terdiri 3 berupa Backpack, SlingBag dan WaistPack.

Terbuat dari berbagai pilihan fabric utama, mulai dari PU Coated Nylon 600D with DWR Coated, PU Coated 80/20 Cotton Blend dan 420D 80/20 poly Cotton w/Silicone Coated. Semua fabric weatherproof tersebut dgabungkan dengan fabric waterproof membrane coated light nylon liner fabric.Dengan menggunakan material kualitas tinggi seperti YKK Zipper Sets, Duraflex & YKK hardware dan SERAFIL W / R dan level craftsmanship kami ang unggul. DAYTONA Rolltop telah menetapkan standar kualitas baru untuk sebuah BASIC Carry Goods..

Dengan bangga, semua koleksi DAYTONA di buat di studio in house kami di Jakarta, Indonesia.Dan tersedia di www.west-wardworks.com dengan harga dari Rp 299.000, - menjadi Rp 549,000, - mulai 26 Mei 2016.

Koleksi DAYTONA Rolltop

24

Page 25: Longlife Magazine 3rd Edition

25

Page 26: Longlife Magazine 3rd Edition

Salah satu unit indie rock asal Kota Semarang yaitu Stepping Stone meluncurkan sebuah EP dengan jumlah yang terbatas pada saat Record Store Day 2106. EP yang berjudul Out of the Blue ini secara harfiah berarti tiba-tiba. Pengambilan nama ini diambil dari proses penggarapan rilisan berbentuk Extended Play ini yang dilakukan secara tiba-tiba dan secara ekstrim bisa dikatakan rilisan yang tidak disangka akan terjadi.

Mini album ini berisi 5 track, Bla bla hey!,” Cigs”, “I will Killed By Music”, dan “Mereka”. Lagu “Bla bla hey!” terinspirasi oleh kisah Jim Morrison dari band The Doors yang merasa dirasuki oleh Shaman/Dukun suku Indian, dalam lagu ini kami menco-ba untuk mengakses penglihatan Jim Morrison tersebut dalam versi kami sendiri.

Lagu “Cigs” tentang bagaimana fenomena merokok yang juga kami rasakan. Ketika rokok tersebut secara sadar diketahui bahwa kandungannya membawa pengaruh buruk bagi tubuh tetapi para perokok tetap menghisapnya, seakan-akan tidak peduli akan pengetahuannya tentang kadungan asap rokok dan dampak yang ditimbulkan. Track selanjutnya “I Will Killed By Music” adalah rangkuman

perjalanan kami sebagai sebuah band maupun individu mulai dari mencoba-coba mencover lagu dari The Libertines, berada di panggung yang sama dengan band-band Semarang yang lebih dulu lahir seperti Moiss, The Chemo, dan Sugar Bitter, hingga dengan berbekal progresi tiga nada mencoba mengkonstruksi lagu sendiri, merekamnya, dan membuat mini album ini dengan bumbu-bumbu romantisme dalam kehidupan bermusik kami.Dan track terakhir,berjudul “Mereka” adalah buah fantasi kami yang bercerita tentang seseorang yang merasa lelah dengan dunia ini, melihat dunia ini dengan penuh kesinisan. Seseo-rang ini berpendapat bahwa segala pernak-pernik dalam hidup adalah sebuah kekosongan. Melihat segala evolusi dan revolusi kehidupan pasti menghadirkan kepetingan demi keuntungan, tetapi tidak bisa merubah kondisi sesuai dengan harapannya sehingga dia tidak segan untuk meninggalkan “dunia” yang di-anggap fana.

Tak lengkap jika kita tidak mendengarkan beberapa lagu dari Stepping Stone. Tentunya kalian juga harus memiliki rilisan fisik tersebut. Untuk info lebih lengkap kalian bisa kunjungi Stepping Stone di halaman instagram mereka di instagram.com/steppingstonegarage .

“Out of Blue” EP Baru dari Stepping Stone

26

Page 27: Longlife Magazine 3rd Edition

Sugar Bitter, band asal kota Port of Java yang berada dibawah aliran indie rock telah merilis EP terbaru dan pertama mereka pada hari Minggu, 24 April 2016 lalu tak disangka-sangka di-hadiri banyak penonton yang datang dan EP ini menjadi Gear Starter bagi karir Sugar Bitter kedepannya.

EP Spark Plug ini berisi 6 single, Casket of Cosiness, Caffein-ated Man, Story Teller, You Only Die Once, Melancholic Tri-umph, Heart Failure. Musik dari Spark Plug itu sendiri berada di bawah payung indie rock yang sempat menjamur di tahun 2000an dengan memasukkan beberapa unsur dari beragam gen-re terutama post-punk revival dan garage rock. Riff gitar dan ritem yang saling berpautan menjadi fokus utama dari musik Sugar Bitter, dipadukan dengan drum yang agresif serta bass yang mengikat keseluruhan lagu. Vokal yang padat dan tajam menjadi titik tengah dari lagu mereka. Selain itu, Sugar Bitter juga terpengaruh unsur dari stoner rock dan desert rock yang menyebabkan musik mereka agresif dan berenergi, dan juga dengan sentuhan mood psychedelic sehingga memberikan sua-sana dark dengan modulasi semacam delay dan rotary.Single-single yang diciptakan oleh Sugar Bitter tentunya memi-liki arti sendiri bagi mereka dan cerita apa dibalik sebuah single

tersebut, Casket of Cosiness bercerita tentang perasaan aneh yang tidak bisa dijelaskan mengenai seseorang yang akan pergi ke kehidupan barunya yaitu ke dunia luar dan meninggalkan tempat lamanya demi mencari kehidupan yang sesungguhnya. Orang tersebut sebenarnya memiliki bekal yang mumpuni dan juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain. Namun, ketakutan dan keraguan pun muncul di saat yang bersamaan ketika dia merasa sangat excited untuk menyambut kehidupan barunya . Perasaan yang campur aduk antara senang, sedih, kha-watir, ragu, dan juga haru tercampur manis di lagu ini.

So, pasti kalian semua penasaran dengan semua cerita dibalik lagu-lagu Sugar Bitter yang inspiratif dan menyentuh, pastikan kalian punya rilisan fisik dari EP Spark Plug ini karena hanya satu single yang bisa kalian dengarkan secara gratis via soun-cloud yaitu Caffeinated Man, kalian bisa mampir ke web mere-ka di sugarbitterband.com

Sugar Bitter meluncurkan EP “Spark Plug”

27

Page 28: Longlife Magazine 3rd Edition

Soundgrass, Bibit Baru Grunge Kota Lunpia: Memainkan Musik Rock 90’s yang Baik dan Benar“Hanya ingin memainkan rock 90an yang baik dan benar.” Begitulah kata Batul, frontman dari band yang terbilang baru ini, di tiap aksi-aksi panggungnya. Tahun 2014 terbentuk, sempat mengalami vakum ka-rena pergantian anggota dan satu-dua hal lainnya dan akhirnya, 2015 akhir, Soundgrass aktif kembali, terbukti dengan dua lagu teranyar yang mereka telurkan setelah satu lagu pertama di awal terbentuk.

Beranggotakan Batul (vokal), Bram (drum), Martian (bass), dan Haryo (gitar), Soundgrass sejauh ini mencoba untuk mencipta-kan musik-musik yang dulu sempat menjamur di Seattle, Wash-ington sekitar paruh awal 1990. ‘Seattle Sound’ mungkin lebih spesfik dan tepat untuk menggambarkan aliran yang mereka usung. Sebut saja Nirvana, Pearl Jam, dan Soundgarden, band-band yang pasti pernah anda dengar, – walaupun hanya na-manya saja – mereka adalah pionir-pionir dari jenis musik ini. “Kalo grunge yang baru-baru juga banyak kayak Queen of the Stone Age, Foo Fighters, tapi kita lebih ke yang awal yaitu Seat-tle Sound tahun 90an. Kalo diantara band-band Seattle Sound-nya itu, kami lebih ke Nirvana-nya sih,” terang vokalis, Batul.

Mereka memiliki visi-misi yang sedikit banyak berbeda den-gan band pada umumnya. Menurut hasil obrol punya obrol, mereka tidak melulu mengejar manggung karena sarana pro-mosi bukan hanya disitu. Bukan karena mereka tidak ingin manggung atau picky, tetapi band ini lebih memilih untuk pro-

duktif – terutama di karya lagu – untuk mematenkan eksis-tensinya. Walaupun demikian, mereka tetap mengutamakan enjoy dalam berkarir di band dan bukan tipe yang ‘spaneng’.

Tema-tema yang diambil dari Soundgrass sejauh ini seputar permasalahan-permasalahan yang sering kita jumpai di ling-kungan terdekat kita. Tidak sok-sok an untuk membahas masalah yang sifatnya tinggi dan berat, mereka lebih memi-lih hal-hal sederhana yang kerap melanda orang sehari-hari.Sekarang mereka sedang disibukkan untuk pematangan ma-teri yang akan masuk lagi ke dapur rekamanan. Memanfaat-kan momen Ramadhan, mereka katanya akan rilis Single ter-baru. Tema belum dibocorkan, semoga saja lagunya bertema religi sehingga sangat cocok dengan bulan yang suci di kala mereka rilis. Rencana jangka panjang yang telah terpikirkan oleh mereka adalah untuk melakukan Live Session Video, bek-erja sama dengan rekan-rekannya yang juga akan mengada-kan sebuah rekaman sesi live dan juga diambil videonya.

Music News

WORD BY A. LUTHFI MAAJID

28

Page 29: Longlife Magazine 3rd Edition

Stepping Stone, Segera Adakan ‘Syukuran’Semarang – Setelah ‘membocorkan’ lagu-lagu teran-yar mereka lewat kopian terbatas dari EP ‘Out of the Blue’ pada Record Store Day yang diselenggarakan bulan April lalu, Stepping Stone, oktet garage-rock Se-marang, segera mengadakan formalisasi perilisan EP tersebut pada 11 Juni mendatang dengan mengajak band-band lokal Semarang untuk turut berpartisipasi. Sugar Bitter, Rubber Heat, Soundgrass, Kodewkana, The Rooms, dan Flutterby telah direncanakan akan ikut meramaikan acara ‘syukuran’ dari rencang-ren-cang Stepping Stone.Brand apparel Trevor juga akan membuka stand disamping lapak resmi dari Stepping Stone yang akan menjual CD dari EP ‘Out of the Blue’ dan merch-nya.

Yang unik dari acara perilisan ini, band yang terdiri dari Angus (gitar ritem), Temon (vokal), Shady (drum), Rangsang (gitar utama), dan Ivan (bass) ini, membocorkan bahwa acaranya akan berkonsep seperti gigs, tetapi ada ritual layaknya ‘syukuran’ yang biasa terjadi di mas-yarakat. Mungkin karena hari yang bertepatan bulan puasakah?

Berbicara tentang musik pada EP baru mereka ini, influens utama tertuju pada garage-rock a la The Strokes dan The Libertines. Musik yang secara sengaja dibuat ‘berantakan’, ditambah dengan proses rekaman dengan carasemi-live, memberi unsur raw yang kerap dilekat-kan dengan genre garage itu sendiri.

Band yang sebelumnya telah kerap mengisi panggung-panggung Pentas Seni dan Gigs ini mengaku bahwa rilisan ini, sesuai dengan arti harfiah dari namanya, tiba-tiba muncul dan tiba-tiba rilis. Walaupun serba tiba-tiba, perilisan dari band ini patut dinantikan oleh para pecinta musik di Semarang. Tidak hanya berdampak pada Stepping Stone, perilisan semacam ini nantinya akan merangsang produktivitas band-band indie Semarang pada umumnya

“Gimme Danger”: Film ‘Essay’ tentang Ikon Punk Dunia, Iggy Pop and the StoogesSiapa yang tidak kenal akan Iggy and the Stooges, ikon musik punk dari era 60s dan 70s yang telah menginfluens banyak band-band punk selanjutnya maupun genre turunannya macam post-punk, proto-punk, bahkan rock n’ roll. Iggy pop itu sendiri, si ‘godfather of punk’, yang pertama kali mencetuskan crowd surfing atau melom-pat ke kerumunan penonton sebagai aksi panggung yang sangat erat dengan tingkah musik punk itu. Baru-baru ini, sutradara film independen Jim Jarmusch, membuat film dokumenter tentang Iggy and the Stooges dengan judul “Gimme Danger” yang telah tayang perdana pada helatan tahunan festival film paling bergengsi di dunia, Cannes Film Festival 2016 pada 19 Mei lalu di Cannes, Perancis. Gimmie Danger diputar dalam sesi a special midnight screening yang berarti bahwa film ini tidak untuk dilom-bakan pada festival film bergengsi itu.

WORD BY A. LUTHFI MAAJID

WORD BY A. LUTHFI MAAJID

29

Page 30: Longlife Magazine 3rd Edition

REGA

GARMENT COURSECreate a passion from a process form

Handwritting – Batik process from Indonesia . Keindahan sentuhan warisan budaya Indonesia dalam mahakarya textile dituang ke dalam panic panas, dicoret dengan canting penuh perasaan dan kesabaran. Cerita yang diukir pada selembar kain mori begitu terasa menggam-barkan sosok tangan sang empunya. Proses yang selalu terabaikan, namun memang perlu dikesampingkan dalam kondisi tertentu. In fact, passion dapat timbul dari pemaha-man sebuah process.

30

Page 31: Longlife Magazine 3rd Edition

Garment pada kaedahnya memiliki siklus pada umumnya seperti pembuatan bahan (kain), garment process / treatment, proses jahit, finishing, pemasaran. Pada episode ini kita akan coba mem-bahas garment process, sejauh apa nilai esensi, jenis, dan unsure di dalamnya. Let’s discuss.

Jenis kegiatan daripada garment process menurut yang saya pa-hami terdiri dari beberapa kegiatan yakni, pemintalan kpas men-jadi benan(pemintalan benang), penenunan (weaving), pewarnaan benang/kain (dyeing). Selanjutnya dari garment process akan masuk ke tahap proses jahit, proses yang merupakan kegiatan pengolahan atau pembuatan bahan baku berupa kain menjadi produk jadi. Produk jadi melalui proses finishing terlebih dahulu baru kemudian siap didistribusikan ke konsumen.

Pemintalan benang dilakukan dengan memfilter ukuran staples benang sebagai dasar kualitas benang tersebut. Pada proses weav-ing, biasanya digunakan mesin shuttle loom atau air jet loom un-tuk mendapatkan quantity yang besar dengan quality yang mum-puni.nMesin ini mampu memberikan output per hari 100-500

meter kain setiap mesinnya. Pewarnaan kain atau pun benang juga menggunakan mesin industrial yang biasanya disebut mesin rope dyeing serta dapat digunakan juga sebagai mesin untuk mentreat-ment kain yang telah selesai di tenun. Uraian di atas merupakan contoh gambaran garment process dalam industry garment yang ada saat ini.

Namun, bila dilihat dari segi esensinya Indonesia mampu menyu-guhkan sebuah nilai warisan yang layak untuk dipertahankan serta dikembangkan sehingga dapat terakulturasi dengan perkemban-gan jaman. Batik atau handwriting, adalah saksi hidup perjalanan revolusi industry garment di Negara kita. Motif seni bernilai luhur yang tinggi ini didapat dengan metode tradisional dengan keter-ampilan dan cita rasa dalam proses pembuatannya. Oleh karena itu, banyak kolektor batik atau para penikmat keindahan seni gar-ment dalam product yang satu ini.

Singkat cerita, peganglah warisan budaya ini khususnya batik sebagai pondasi kita dalam menghadapi pasar bebas yang ada, khususnya dalam industry garment. See you later!

31

Page 32: Longlife Magazine 3rd Edition

WORD BY DHEO GALIH P

Komunitas Semarang Coret : Berkreasi Lewat PenaPHOTO BY BELMEN

Halo kynan, selamat sore bagaimana kabarnya ?Hi Longlife syukur Alhamdulillah kabar saya sangat baik

Oke, langsung saja bisa diceritakan sedikit kepada kami, bagaimana Komunitas Semarang Coret ini bisa berjalan sampai sekarang ?Oke, Halo nama saya Kynan Koes saya disini sebagai ketua Ko-munitas Semarang Coret .Saya akan sedikit bercerita sejarah ber-dirinya Komunitas Semarang Coret ini adalah ketika Edison Sapu-tro bertemu dengan ke-3 teman – teman Belmen (Belajar Menulis) dari beberapa kota. Ketika mereka meet uptersebut, Edison Sapu-tro berniat untuk membangun Komunitas Semarang Coret yang bertujuan memawadahi muda – mudi yang memiliki hobi tipografi atau handlettering.

Jadi, apakah sudah banyak muda – mudi di Semarang yang berseni melalui Tipografi atau Handlettering ? dan bagaimana perkembanganya ?Sudah lumayan banyak muda – mudi di Semarang yang memiliki hobi menggambar tipografi atau yang sering kita sebut sebagai handlettering . Tapi menurut saya perkembangan tipografi atau handlettering di Semarang termasuk terlambat karena lebih dahu-lu Belmen (Belajar Menulis) dari Jakarta, Solo dan, Malang.

Wah keren ya Kynan… untuk saat ini kira – kira sudah berapa anggota yang bergabung di Komunitas Semarang Coret ?Kalo untuk saat ini sih Komunitas Semarang Coret sudah ada 44

orang yang bergabung dan diantara mereka ada 20 orang yang berpartisipasi ketika Komunitas Semarang Coret ini ikut atau mengadakan event.

Sumbangsih atau prestasi apa saja sih yang sudah Komuni-tas Semarang Coret berikan untuk Kota Semarang ?Bahas prestasi sih saat ini kita lebih ke pribadi masing – masing sih, karena hasil karya tipografi atauhandlettering mereka gunakan untuk bisnis mereka sendiri . Tapi ketika di Semarang ada event tertentu kadang kita juga menyumbangkan hasil karya khususnya untuk Kota Semarang itu sendiri.

Bagaimana sih cara bergabung dengan Komunitas Sema-rang Coret ?Untuk cara bergabungnya sih kita menerima siapa saja yang niat dan berminat untuk bergabung dengan kami. Yang terpenting sih niat dan mau belajar saja, kita disini semuanya juga masih sama – sama belajar . dan untuk info bagaimana cara bergabungnya pasti kita infokan melalui instagram kami di @semarangcoret pasti kita infokan tentang event dan cara bergabung di Komunitas Sema-rang Coret.

Kesan dan pesan untuk teman – teman yang memiliki hobi tipografi itu apa sih ?Pesanya sih jangan takut untuk berseni , semua berawal dari eng-gak bisa menjadi bisa .Semua karena belajar juga .

Handlettering merupakan seni melukis huruf dengan tangan. Munculnya hand lettering sebenarnya sudah ada sejak dahulu kala dimana penulisan huruf masih menggunakan tinta cair. Berkembangnya alat untuk menulis atau menggambar, kini para seniman handlettering biasa menggunakan pensil, drawing pen, pen brush sebagai senjata pamungkasnya. Penyusunan huruf merupakan sebuah modal utama untuk menjadikan sebuah hasil.

Dewasa ini, seni Tipografi atau yang sering disebut dengan handelttering mlaui booming dikalangan muda – mudi Indonesia. Kini telah berdiri suatu komunitas Semarang coret yang didirikan oleh Edison Saputro.

Sejarah berdirinya Komunitas Semarang Coret ini, ketika Edison Saputro melihat perkembangan muda – mudi yang memiliki hobi seni dalam tipografi maupun handlettering. Pada saat itu (7/01/2014) Edison Saputro bersama dengan rekan – rekan pendiri komunitas Bel-men (Belajar Menulis) dari kota lain meet up di salah satu kedai susu sapi di Kota Semarang. Lalu berbincang – bincang dan atas dasar niat founder @semarangcoret ini untuk mewadahi muda – mudi di Kota Semarang. Dari hal tersebut, resmi lahirnya Komunitas Semarang Coret.

Dalam rubik interview kali ini kami mendapat kesempatan untuk ngobrol dengan ketua Komunitas Semarang Coret, yaitu Kynan Koes. Kami berkesempatan untuk mengetahui lebih dalam tentang kegiatan apa saja yang dilakukan oleh anggota Komunitas Semarang Coret.

32

Page 33: Longlife Magazine 3rd Edition

Oke, Sebelumnya terimakasih ya Kynan atas waktunya untuk sharing dan berbincang – bincang tentang seputar Komunitas Semarang Coret. Semoga teman – teman yang memiliki bakat atau hobi menggambar tipografi atau handlettering terinspira-si dan bergabung bersama Komunitas Semarang Coret.Sama – sama longlife, Join with us!“ Dalam seni itu ada sebuah semangat, yakni menciptakan sesuatu , Jika itu dibudayakan terus, maka akan banyak penemuan seni – seni yang baru “ So… Jangan Ragu untuk berseni yuk intip @semarang-coret di instagram sekarang ya!

33

Page 34: Longlife Magazine 3rd Edition

WORD BY DHEO GALIH P

Karamba Art : Perpaduan Seni Visual dan Desain GrafisPHOTO BY KARAMBA_ART

Halo Karamba , apa kabar nih ?Halo Longlife, kabar saya sangat baik . ngomong – ngomong terimasih sudah bertanya

Oke, mungkin langsung saja ke pertanyaan dari kami . Bisa diceritakan kepada kami sejak kapan komunitas Karamba Art berdiri dan bagaimana sejarah terbentuknya Komuni-tas Karamba Art ?Oke, jadi Karamba art ini resmi berdiri pada bulan Februari 2010 silam. Awalnya dari 4 orang mahasiswa seni rupa dan dkv Unnes. Sebagian di Semarang sebagian di Jakarta. Namun ruang gerakn-ya masih berpusat di Semarang, melalui diskusi yang melahirkan ide – ide dari beberapa teman yang memiliki hobi seni maka kita mendirikan komunitas Karamba ini guna mewadahi teman – teman yang ingin membuat kesenian dalam bentuk apapun. Kebetulan kita mahasiswa yang pada waktu itu secara skill dan sumber dana terbatas. Untuk mengaktualisasikan ide-ide gila kita, kita membentuk sebuah kolektif. Apalagi waktu itu (bahkan sam-pe saat ini) kampus kan belum bisa mengakomodir ide-ide liar dari mahasiswa. Maka terbentuklah Karamba.

Sebenarnya komunitas Karamba Art segmennya terletak di kalangan remaja atau anak – anak?Sebenernya semua bisa masuk, memang kebanyakan karya kita dikonsumsi 18+ sampai orang-orang tua. Namun kami pun per-nah menggarap proyek di kampung, di toilet umum warga yang dimanfaatkan oleh semua gender dan rentang usia.

Kegiatan apa aja sih yang dilakukan didalam komunitas Karamba Art ini?

Untuk kegiatan yang sering kita lakukan sih seperti membuat do-kumentasi seni, arsip, work shop dan lain sebagainya. Namun kegiatan yang terdekat untuk saat ini adalah workshop urban toys, endingnya kita mau buat pameran. Biar gayeng.

Sumbangsih atau prestasi apa saja yang telah karamba berikan untuk Kota Semarang ?Hmm, sebenarnya tidak ada kontribusi yang spesifik buat Sema-rang sih ya. Tapi kita senang berproses di kota ini. Kalau pas pameran atau projek di luar kota si kita bawa nama Semarang. Beberapa kali bikin proyek di Semarang, salah satunya yang ber-skala nasional desember 2012 bikin mural untuk KPK berani, jujur, hebat serentak di 9 kota di Indonesia.

Untuk saat ini kira – kira bisa diceritakan kepada kami be-rapa teman – teman yang sudah bergabung untuk menjadi anggota resmi di komunitas Karamba Art ?Resmi 8, tapi kita membangun relasi dengan beberapa mahasis-wa, seniman, maupun komunitas lain. Saat kita ada program bi-asanya kita garap bareng.

Bagaimana cara bergabung dengan Karamba? Bisa sedikit diceritakan ? Atau ada syarat yang lain untuk dapat berg-abung bersama teman – teman karamba art ini sendiri ? Asal mau ikutan mengurusi dalam arti mau berpartisipasi dalam proyek seni baik yang sosial maupun komersial. Tertarik untuk memiliki banyak teman dan menambah banyak ilmu bisa ber-gabung. Untuk saat ini kita sedang memperbaiki database arsip seni kami, serta akan menulis beberapa tulisan tentang seni di semarang untuk kemudian kami update ke karambaart.com.

Semarang – Seni pada mulanya adalah proses dari manusia dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas setiap manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang tentunya mengandung keindahan.

Seperti Karamba Art, salah satu komunitas seni dari Kota Semarang ini merupakan komunitas yang melahirkan gabungan – gabungan antara seni visual kemudian desain grafis dan strategi komunikasi. Tidak hanya di Kota Semarang, Karamba Art juga berkreasi di Kota Jakarta yang selalu melahirkan seni – seni yang unik pula. Komunitas seni yang resmi berdiri sejak Februari 2010 silam juga dapat mewu-judkan karyanya seperti workshop, diskusi, dokumentasi seni, arsip, dan tentu masih banyak kegiatan lain didalam komunitas ini yang tentu saja selalu membawa arus positive.

Kali ini dirubrik interview community, team Longlife berkesempatan berbincang – bincang bersama rekan – rekan dari komunitas Karam-ba Art seputar kegiatan seni apa saja yang dilakukan dalam sebuah komunitas dan bagaimana prosesnya, mari simak wawancara berikut.

34

Page 35: Longlife Magazine 3rd Edition

Kesan dan pesan untuk teman – teman yang memiliki jiwa seni ?Baik, untuk kesan dan pesanya terus berproses kreatif, gali terus ilmu baru karena sekarang harus serba cepat,multitasking, multi skill ( haha-haha ) dan jangan lupa banyak bergaul dengan siapapun orangnya dan banyakin teman juga.

Anyway…. Terimakasih sudah mau menjawab beberapa pertan-yaan dari kami dan sudah mau membantu team longlife, sukses selalu ya buat Karamba ArtYuhu.. siap sama – sama dan tentunya sukses buat Longlife Magazine ya semoga banyak yang baca juga.” Seniman adalah orang yang tak pernah merasa dirinya takut dianggap gila hanya karena ia berbeda norma dengan yang lain ” So, untuk Info selanjutnya bisa kalian simak di social media @karamba_art on Insta-gram ya!

35

Page 36: Longlife Magazine 3rd Edition

STEEZE is a streetwear brand based in Solo, Indonesia which brought the late 90s street culture. Founded in 2013 as a clothing brand. Lot of custom-ers asked for the whereabouts our store, in March 2016 we’re open our first flagship store in Jl. Perintis Kemerdekaan No.23 Purwosari, Laweyan, Solo.STEEZE Store provide mostly STEEZE stuff and some curated lo-cal streetwear brands and international brands like FUCT,HUF,BENNY GOLD,VANS which incidentally still has the same concept as STEEZE.

Steeze StoreWORD & PHOTOGRAPHY BY STEEZE STORE

36

Page 37: Longlife Magazine 3rd Edition

STEEZE is a streetwear brand based in Solo, Indonesia which brought the late 90s street culture. Founded in 2013 as a clothing brand. Lot of custom-ers asked for the whereabouts our store, in March 2016 we’re open our first flagship store in Jl. Perintis Kemerdekaan No.23 Purwosari, Laweyan, Solo.STEEZE Store provide mostly STEEZE stuff and some curated lo-cal streetwear brands and international brands like FUCT,HUF,BENNY GOLD,VANS which incidentally still has the same concept as STEEZE.

Steeze StoreWORD & PHOTOGRAPHY BY STEEZE STORE

37

Page 38: Longlife Magazine 3rd Edition

WORD BY F. MELLISA

Terobosan Kuliner Mie ala Kelab Malam

PHOTOGRAPHY BY BAGUS ADITYA

Semarang – Dunia kuliner Semarang kembali disambut dengan terobosan baru yang diciptakan oleh kedai MieClubbing. Berlokasi di Jalan Ngesrep Timur V/43A, Tembalang, Semarang, Mie Clubbing berhasil memberikan nuansa baru bagi para penikmat kuliner Semarang, khususnya bagi para

pecinta mie.

38

Page 39: Longlife Magazine 3rd Edition

Kedai mie yang berlokasi di Tembalang ini buka setiap hari pada pukul 15:00 – 23:00. Menu yang disediakan adalah mie sebagai menu utama, dimsum, dan minuman segar dengan nama bernuansa kelab malam. Sekilas kedai Mie Clubbing tampak seperti kedai makan yang terlihat mewah. Namun, para calon pengunjung tidak perlu khawatir, harga yang ditawarkan masih bisa dijangkau dengan kantong mahasiswa.

Kelab malam adalah konsep yang menjadi ciri khas utama dari Mie Club-bing. Lampu gemerlap ala kelab malam dan musik yang disediakan oleh Mie Clubbing, berhasil membuat calon pengunjung ingin merasakan nuansa makan mie ala kelab malam. Tidak salah apabila setiap harin-ya, kedai yang berlokasi di daerah tembalang ini selalu terlihat ramai.

Pengunjung yang hadir juga tidak hanya berasal dari kalan-gan remaja, namun, anak-anak dan orang tua pun ikut pena-saran bagaimana sensasinya makan mie dengan suasana ala kelab malam. Jangan mengaku sebagai pencinta mie kal-au Anda belum mencicipi mie ala kelab malam yang satu ini.

Berlangsungnya Grand Opening pada Rabu, 13 April 2016 lalu, berhasil mengundang banyak kala-ngan untuk datang dan mencipipi olahan mie tersebut. Tentunya, ka-rena promosi gratis 150 packs bagi pengunjung yang telah mengikuti akun instagram dari Mie Clubbing. Promosi tersebut berlangsung se-lama dua hari, yaitu pada 13-14 April 2016. Tidak heran, saat baru buka saja kedai mie itu berhas-il menarik banyak massa untuk mencicipi mie pedas andalannya.

39

Page 40: Longlife Magazine 3rd Edition

WORD BY F. MELLISA

Pesan Cocktail Favoritmu di AtoZ Semarang!

PHOTO BY AtoZ Bar

Semarang – AtoZ Bar, Wine & Brasserie hadir di Semarang dengan memberikan sensasi baru bagi para pecinta minuman di Indonesia. Resto Bar yang berloka-si di Jalan Sumbing 10, Semarang ini berhasil menarik pengunjung dengan minuman ala cocktail-nya.

40

Page 41: Longlife Magazine 3rd Edition

WORD BY F. MELLISAPHOTO BY AtoZ Bar

Selain itu, AtoZ Bar, Wine, & Brasserie juga menyediakan menu makanan yang berasal dari Asian, Western, Mexico, hingga berbagai kudapan yang dibuat khusus oleh Chef Kinney yang memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun menjadi Head Chef di Amerika. Pemilihan nama makanan juga dikemas secara unik, mulai dari Snail in Blanket, Grandma’s Rabbit, Pepes Salmon, hingga Rawon dapat di pesan di AtoZ Bar, Wine, & Brasserie.

Menurut Obin Robin, selaku Marketing Manager, hadirnya AtoZ Bar, Wine, & Brasserie tidak hanya menyediakan wadah bagi penikmat minuman untuk sekedar nongkrong atau wadah pertemuan para pengusaha. Namun, RestoBar ini ingin agar para penikmat minuman dapat mengetahui seni dan tata cara minum yang berkelas.

“Setiap pengunjung tentunya dipastikan oleh staff, mengenai menu yang dipesan, dan kepuasan dari pengunjung, seperti halnya pen-gunjung dapat memesan apapun makanan atau cocktail yang diingkan. Bukan hanya itu, Kami juga memberikan edukasi sekaligus peng-etahuan secara enjoy. Karena minum itu bukan sekedarstyle, tetapi bagaimana merasakan kenikmatan lain dari aneka produk tersebut,” Ujar Obin.

Bagi calon pengunjung bisa datang dan menikmati sajian cocktail mulai dari pukul 11:00 – 01:00. Soft Openingpun telah dilaksanakan sejak 10 Desember 2015 lalu. Resto AtoZ Bar, Wine, & Brasserie berhasil menciptakan inovasi baru dalam penyajian cocktail. Pengunjung bisa me-mesan jenis cocktail apa saja, di luar menu yang tersedia. Penawaran ini tentu tidak banyak ditemukan di Kota Semarang.

Resto AtoZ Bar, Wine, & Brasserie juga memiliki puluhan botol minuman yang dipajang di belakang mejabartender. Ter-sedia beberapa merek, cita rasa, dan kual-itas yang berbeda, mulai dari American Whiskey, Scotch Whiskey, Japanese Whis-key, Irish Whiskey, Vodka, Gin, Tequila. Cognac, Liqueur, Mezcal, hingga ratusan winelainnya yang terpampang rapi di wine cellar.

41

Page 42: Longlife Magazine 3rd Edition

Keseruan Lantai Dansa After School Awesome Party

Hingar bingar kesenangan telah sukses di gelar oleh Sick-steen Management melalui acara After School Awesome Party. Acara yang dibentuk oleh para remaja kelas 3 SMA ini mampu menarik perhatian para remaja dengan mampu menyedot ratusan penikmat musik di Kota Semarang. Diada-kan pada hari Minggu, 24 April 2015 di E-Plaza Semarang para penikmat musik sudah memadati venue sejak acara dim-ulai.

Acara dimulai sejak sore hari dengan dibuka oleh band Sa-vory. Dengan menghadirkan beberapa DJ kelas nasional malam itu suasana berjalan seru dan lantai dansa penuh ses-ak. Hangatnya malam itu dibuka oleh penampilan Brit Boys X DJ BOE feat VJ Abe. Penampilan yang agresif melalui be-berapa remix lagu ini disambut dengan meriah oleh penikma-ti musik edm di lantai dansa. Setelah itu ada penampilan dari DJ Bilydequilettes, salah satu dj muda yang sudah memiliki jam terbang tinggi.

Setelah dua jam dihajar oleh remix lagu dari beberapa dj, sampailah pada puncak acara dengan ditutup oleh penampi-lan Barasuara. Namun helatan malam itu kurang sempurna karena salah satu personil dari Barasuara yaitu Putichitara kondisinya belum fit sehingga tidak dapat ikut menuju Se-marang. Sembilan lagu dari album Taifun dibawakan malam itu. Dibuka dengan Mengunci Ingatan menjadi pemanasan panggung malam itu. Kemudian berlanjut ke Hagia, Nyala Suara dan ditutup oleh Bahas Bahasa.

“Acaranya seru apalagi ada Barasuara, ditambah nontonnya bisa sedeket ini dengan para personilnya.” ucap Vioni salah satu penonton.

Acara yang berjalan lancar ini patut diacungi jempol kare-na keberanian dari panitia yang membuat acara seperti ini. Semoga kekurangan dari acara ini dapat diperbaiki diacara selanjutnya.

WORD & PHOTOGRAPHY BY DEGA BINTANG R

42

Page 43: Longlife Magazine 3rd Edition
Page 44: Longlife Magazine 3rd Edition

44

Page 45: Longlife Magazine 3rd Edition

45

Page 46: Longlife Magazine 3rd Edition

Lokomotif uap bernomor B2502 dan B2503 ke-marin Minggu (24/4) baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke 5 semenjak Ia diberi nama Bobo dan Boni. Lokomotif itu sendiri sudah berusia 112 tahun berada di Indonesia. Humas PT KAI Daop IV Gatut Sutiyamoko mengatakan PT KAI meng-gelar berbagai acara untuk memperingati hari ulang tahun Bobo dan Boni. “Tracking (napak tilas) dari Ambarawa menuju ke Tuntang, kegiatan fotografi, dan cuci lokomotif,” ucap beliau.Corporate Deputy Director Reservation of Ar-chitecture PT Kereta Api Indonesia (KAI) Laila Ubaidi mengatakan lokomotif uap berusia 112 ta-hun itu adalah loko pertama di Indonesia. Pertama

kali loko tersebut diturunkan di pelabuhan Sema-rang. Menurutnya perayaan tersebut berguna untuk mengenang sejarah kereta api atau dapat dijadikan sarana hiburan, pendidikan, dan atraksi pariwisa-ta. “Bobo dan Boni adalah lokomotif biasa untuk mengangkut barang, penumpang, dan militer,” tu-turnya.Lokomotif uap seperti ini hanya dua negara yang memilikinya yaitu Indonesia dan Swiss. Wisatawan yang hadir pun dapat mencoba lokomotif ini dari stasiun Ambarawa menuju Tuntang. Mereka sangat menikmati sensasi menaiki lokomotif uap ini kare-na sensasinya pasti berbeda dengan kereta komersil lainnya.

WORD BY RIZKY FEBRIAN

Peringatan 5 Tahun Bobo Boni Lokomotif Kembar Milik IndonesiaPHOTOGRAPHY BY HENGGAL W

46

Page 47: Longlife Magazine 3rd Edition

47

Page 48: Longlife Magazine 3rd Edition

48

Page 49: Longlife Magazine 3rd Edition

49

Page 50: Longlife Magazine 3rd Edition

Keberhasilan Unfest 2016 di Tahun Pertamanya!WORD BY DIRHAM RIZALDI

Semarang – Rabu, 11 Mei 2016 Telah terselenggaranya Unnes Night Festival (Unfest) 2016, yang merupakan event pertama yang di adakan di Universi-tas Negeri Semarang (Unnes) berhasil memberikan warna baru bagi event-event sebelumnya yang ada di Unnes dan Sema-rang pada Umumnya. Dengan total jumlah penonton lebih dari 5000 orang, yang terdiri dari mahasiswa Unnes dan umum, membuat event Unfest 2016 terbilang berhasil dan meriah.

Unnes Night Festival (Unfest) 2016 merupakan sebuah acara yang masuk dalam serangkaian Dies Natalis Universitas Neg-eri Semarang ke-51, yang diselenggarakan pada tanggal 16-17 April 2016. Dengan mengusung tema Sparkling, Art, and Cul-

ture yang merupakan bentuk perlawanan dari marak dampak dari globalisasi dan westernisasi, dimana remaja semarang mu-lai lupa dan kurang respect akan potensinya sendiri dan bu-daya lokal. Unsur Sparkling (ex: Gemerlap) disisipkan kedalam unsur Art and Culture (ex: Seni dan Budaya) dengan tujuan se-bagai pemanis, agar para remaja mau menonton seni dan kedu-dayaan yang notabanenya merupakan hasil dari potensi lo-cal dan karya local sehingga dapat terus mensupport hal itu.

PHOTOGRAPHY BY FAKHRI HARDIANTO

50

Page 51: Longlife Magazine 3rd Edition

Terdiri dari dua rangkaian acara, In-tegrated Expo dan Music Concert, Art and Culture diadakan selama 2 hari, yaitu pada tanggal 16-17 April 2016. Bertempat di kawasan Gedung Prof. Soegijono Universitas Negeri Sema-rang, Integrated Expo diadakan pada tanggal 16-17 April 2016. Dengan konsep expo, secara garis umum aca-ra tersebut diisi oleh pameran kar-ya anak Unnes, pameran Alutsista, wahana Unfest, foodcorner, Local Brand, dance/tari, dan music/band performance. Dimulai dari pukul 09.00 WIB, Integrated Expo sudah ra-mai didatangi oleh para pengunjung. Pengunjung tersebut lintas umur, dikarenakan Expo tersebut mewadahi semua kalangan. Terlihat para pen-gungjung merasa puas dan dimanja-

kan, karena saat memasuki gate masuk mereka sudah dimanjakan dengan Pameran tank dan alutsista yang merupakan hasil kerjasama dengan Kodam IV Diponegoro. Setelah itu terdapat juga pameran karya mahasiswa Unnes, diantaranya mobil pandawa, lukisan, serta prestasi dan hasil karya Unnes Tingkat nasional dan internasional. Pengunjung juga dipuaskan dengan product-product dari local Brand seperti Erigo dan Flanel Semarang dengan kualitas produk dan sale yang diberikan, oleh karenanya pengunjung banyak yang meman-faatkan moment tersebut untuk berbelanja. pengunjung lebih semakin dimanjakan saat mereka merasa lapar dan haus, mereka disuguh-kan oleh pengisi-pengisi foodcorner diantaranya Chatime dan Mie Nges-Nges. Sorak penonton semakin riuh dan tak jarang mengikuti alunan music yang disuguhkan oleh Realistis aja, Wagieman, Give Me Some Advice, dll , hal itu menjadikan Integrated Expo semakin seru, oleh karenanya tak ayal jikalau banyak pengunjung yang mengabadikan momentnya di Integrated Expo Unfest selama 2 hari tersebut.

Respon positif banyak dilontarkan oleh berbagai pihak sebagai bukti dari berhasilnya Unfest 2016. “Unfest 2016 keren banget dan ngejual banget, selain dapat menghibur juga sangat informatif. Seperti misalnya adanya pameran alutsista, pameran karya, seni, dan tarian lokal. Jadi ngebuat kita itu peduli dan selalu respect sama potensi dan budaya lokal. Semoga acara yang kaya gini, yang dapat terus ada di Unnes atau di Semarang juga” Ujar Arif Adiputro salah satu penonton Unfest 2016. Hal itu sesaui dengan tujuan dari adanya Unfest 2016 “ Unfest itu merupakan wadah dari setiap potensi dan karya mahasiswa yang ada di Unnes, itu salah satu bentuk apresiasi terhadap mereka.

Dan Acara Unfest 2016 dibuat juga bukan karna dengan tujuan meng-hibur aja, melainkan juga sebagai media informasi kepada khalayak udah waktunya kalo kita sekarang itu harus respect kepada potensi dan karya-karya lokal” ujar Akhmad Lutfhi selaku producer Unfest 2016.

51

Page 52: Longlife Magazine 3rd Edition

Mari Merayakan Hari Rilisan Fisik

Records Store Day Kota Semarang telah sukses digelar tadi malam di Spiegel Bar & Bistro. Ratusan masyar-akat khususnya para pemuda pemudi Kota Semarang memenuhi venue acara. Acara dibuka pukul 17.00 WIB dengan penampilan dari Rubber Heat yang langsung menghangatkan suasana.Selain menampilkan beberapa band pengisi acara sep-erti Rubber Heat, Stepping Stone, Figura Renata, Sugar Bitter, Moiss, Something About Lola, Oswag ada juga sesi bidding beberapa koleksi rilisan fisik dan sesi disk-usi. Tak hanya itu disisi lain dari venue ternyata ada beberapa lapak rilisan fisik yang menjual rilisan dari berbagai pemusik. Mulai dari CD, kaset pita, piringan

hitam dan berbagai bentuk merchandise lainnya sangat meggoda para penggemar rilisan fisik. “Acaranya rame, kebetulan nunggu acara ini karena tahun sebelumnya juga dateng ke acara ini dan pena-saran gimana acara tahun ini. Ternyata sama ramenya dan lapak rilisannya tambah banyak.” ujar Bintang salah satu pengunjung Records Store Day.Bagi yang kelewatan Records Store Day hari pertama di Kota Semarang, tak perlu risau karena hari ini akan ada Records Store Day hari kedua. Acara hari ke dua akan digelar di Jl. Pleburan Barat no. 4 Semarang.

WORD & PHOTOGRAPHY BY DEGA BINTANG R

52

Page 53: Longlife Magazine 3rd Edition

53

Page 54: Longlife Magazine 3rd Edition

WORD BY DIRHAM RIZALDI

Lagi-lagi, Mechanical Stock Undip Sukses Menarik Perhatian Masyarakat Semarang dan SekitarPHOTOGRAPHY BY HENGGAL W

Semarang – Telah terselenggaranya dengan sukses event ta-hunan Mechanical Stock 2016 yang diadakan hari Sabtu, 14 Mei 2016 di Auditorium Imam Barjo Undip, Peleburan berhasil me-narik perhatian ribuan orang untuk hadir dan meramaikan aca-ra tersebut. Mechanical Stock 2016 merupakan event tahunan yang dibuat oleh Himpunan Mahasiswa Mesin Undip, Semarang. Kancah Mechanical Stock sudah cukup lama sebagai event be-sar Universitas di Semarang yang recommended untuk diton-ton, terhitung mulai dari tahun 2005 Mechanical Stock mampu mendatangkan artis/guest star Nasional seperti Seventeen, Af-gan, Endah and Rhesa, Bugerkill dan Netral. Kini tiba saatnya Mechanical Stock 2016 mengundang Rastaline, Elephant Kind, dan Deadsquad untuk menjadi lineup guest star dan pengisi acara dari event tersebut. Mengangkat tema A Journey Of Im-agination Through The Time, yang secara garis besar mengenai perjalanan waktu yang terbagi dalam 3 masa, yaitu masa lampau, masa kini, dan masa depan yang disisipkan dalam konsep aca-ra yang terbagi menjadi market, food festival, dan pentas seni.

Setelah open gate dibuka, banyak para penonton yang sudah berdatangan menuju acara Mechanical Stock. Saat memasuki gate para pengunjung sudah disuguhkan oleh stand-stand Market, seperti Shittt Clothing, Zapato, Able Coffee and Store, sampai official brand Deadsquad dan Elephant Kind. Tidak tanggung-tangung hampir setiap stand market yang ada memberikan harga promo/diskon kepada para pengun-jung, sehingga menarik peminat pengunjung untuk menda-tangi stand-stand tersebut dan membeli produknya. Tidak hanya itu, pada saat itu juga ada band-band lokal yang turut mer-amaikan dan mempertunjukan hasil karyanya kepada penonton.

Waktu menunjukan sekitar pukul 20.00 WIB, tiba giliran Elephant Kind untuk membuat penonton bergoyang dan membuat girang dengan alunan musik yang terbilang masih jarang di Indonesia. Band yang terbilang masih baru ini mampu membuat penonton berdecak kagum dengan musikalitas musiknya sehingga seringkali penonton memberikan tepuk tangan. Asiknya alunan musik sam-pai-sampai penonton tidak dapat berhenti untuk bergoyang dan kegirangan, Why did to have to go salah satu lagu Elephant kind yang membuat penonton terhipnotis sehingga melakukan hal sep-erti itu. Usai beberapa lagu dibawakan, sang vokalis menyambut para penonton dan langsung melantunkan lirik dari Oh well “some-

times I feel like I can turn the world upside down, sometime I feel like I can never be wrong” lantas langsung diikuti oleh para pe-nonton. Riuh dalam alunan nada riang penonton terpuaskan oleh penampilan dari Elephant Kind. Selepas Elephant Kind, tiba saat-nya Rastaline yang membuat suasana berubah menjadi reggae dan ska, penonton langsung menyambutnya tanpa mengenal rasa letih.

Selesai dibuat semangat dan riang oleh kedua guest star, banyak para penonton yang mengisi tenaga dan menghilangkan dahaga untuk dapat melanjutkan acara selanjutnya. Terdapat food festi-val di dalam Mechanical Stock, yang di isi oleh beberapa food and drink local semarang dengan cita rasa yang dapat meman-jakan lidah penonton. Damn Wings, D’Samyang, Kedai Man-tap, dan Mooi Poffertjes and Choco Story merupakan beber-apa pengisi food festival yang dikunjungi oleh para penonton .

Waktu menunjukan sekitar pukul 22.00 WIB, tibalah saat guest star yang ditunggu-tunggu untuk tampil dan menghibur para pasukan mati sebutan fans Deadsquad. Pasukan mati yang hadir tidak hanya yang ada di Semarang saja, melainkan sam-pai ke Blora, Magelang, Tegal, dan Yogyakarta. Riuh penon-ton mulai memanggil Deadsquad untuk menaiki panggung, dan datanglah Deadsquad disambut dengan suarakan dan te-riakan para penonton. Total 10 lagu berhasil dibawakan Dead-squad, untuk membuat para penonton berjingkrakan ala mu-sic cadas. Terlihat, pada saat lagu pasukan mati dimainkan, sontakan teriak penonton menyambut lagu tersebut dan tidak jarang para penonton melakukan mossing sampai crowd surfing.

“Mechanical Stock 2016 memang hadir dengan tujuan untuk mendobrak event-event yang ada di Semarang. Selain men-jual Guest Star yang lintas genre Mechanical Stock juga men-jual konsep yang berbeda diantara event-event yang ada di Semarang” ujar Diki selaku panitia Mechanical Stock 2016.t“Pokoknya konsep acaranya keren, dia ngundang band yang lagi ada promo dan juga udah lama ga main di Semarang, selain itu acaranya juga ga cuman musik aja, ada food festival sama mar-ketnya juga.” ujar Kisrun selaku pengisi stand dan juga penonton.Maka tepat dikatakan, jika Mechanical Stock selalu berhasil menar-ik perhatian antusias warga Semarang dan sekitar, karena memang banyak sekali respon positif yang diberikan untuk event tersebut.

54

Page 55: Longlife Magazine 3rd Edition

55

Page 56: Longlife Magazine 3rd Edition

WORD BY DEGA BINTANG

Menanti Sheila di Artur Summer FestPHOTOGRAPHY BY HENGGAL W, DEGA BINTANG, LUQMAN AFIF

Semarang – Hujan mengguyur di sore hari tak menyurut-kan penonton untuk tetap datang ke Stadion Diponegoro Semarang. Sabtu, 21 Mei 2016, merupakan hari digelarnya acara Artur Summer Fest yang diadakan oleh Wadah Seni Ma-hasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis Unika Soegijapranata Se-marang. Artur Summer Festmerupakan gelaran ketiga setelah dua gelaran sebelumnya diadakan di Kampus Unika Soegi-japranata Semarang. Kini Artur Summer Fest, memberan-ikan diri mengundang salah satu artis nasional Sheila on 7.

Selain Sheila on 7, juga ada penampilan dari Offside Mouth, Serempet Gudal, dan Mayhem. Sejak sore hari, panggu-ng sudah mulai digetarkan oleh beberapa band pembuka dan modern dance. Namun, hujan yang sempat mengguyur ven-ue membuat penonton takut untuk merapat ke depan stage.

Setelah adzan berkumandang, hujan pun mulai reda. Penonton mulai menapakkan kakinya untuk maju mendekatstage. Offside Mouth, band pop punk andalan Kota Semarang ini langsung menggeber panggung dengan trackandalannya. Setelah 60 men-it berlalu, pertunjukkan pun dilanjut dengan Serempet Gudal.

Guyonan dan celotehan khas Semarangan merupakan ciri khas dari setiap penampilan Serempet Gudal. Ditambah dengan ward-robe yang dipakai membuat band ini menguatkan kesan komed-inya di atas panggung. Selalu sukses menghibur, itulah kesan yang didapat setelah menonton penampilan Serempet Gudal. Sebut saja Kimcil, Lagu Saru adalah contoh lagu yang paling sering untuk di-request oleh penonton. “Kami senang kali ini mengisi acara dari FEB Unika, semoga kami terus naik pang-gung dari acara ini.” Ungkap Sela vokalis dari Serempet Gudal.

Setelah selesai memberi pertunjukkan yang menggemparkan penonton, Serempet Gudal pun turun panggung. Kini saatnya Sheila On 7, band yang dinanti penonton tampil untuk meng-hibur para kaula muda. Namun, penonton yang sudah hadir, terpaksa harus menunggu kehadiran Duta dan kawan – ka-wan selama kurang lebih satu jam. Menurut panitia acara, Shei-la on 7 terjebak kemacetan di beberapa titik karena jalan yang

dilalui padat lalu lintas akibat banyaknya acara di hari itu, seh-ingga menghambat perjalanan menuju venue. Penonton pun sedikit kecewa karena mereka merasa harus menunggu lama.

Hingga pada akhirnya, Sheila on 7 muncul dengan memainkan lagu Hari Bersamanya untuk menyambut penonton yang telah lama menanti. Total sebelas lagu mampu mengobati rasa kangen Sheila Geng dan seluruh penonton yang hadir. “Saya salut kepada semua yang hadir karena hingga saat ini kalian masih mau bertahan un-tuk bersenang – senang bersama.” Kata Duta vokalis Sheila on 7.

Terbayar dengan puas dari penampilan Sheila on 7, acara ditut-up oleh Mayhem yang menghentak dinginnya malam itu dengan beat yang dimainkan. Penonton diajak bergoyang dengan track re-mix andalan Mayhem. Mayhem sukses menutup acara malam itu.

Berjalan dengan lumayan lancar meskipun terdapat sedikit catatan untuk panitia agar lebih memperhatikan dan mengantisipasi keadaan di luar venue. Seperti padatnya lalu lintas saat acara berlangsung, atau pun melihat acara apa saja yang sedang berlangsung di hari yang sama. Seharusnya, artis yang sedang dalam perjalanan dapat diantisipasi untuk tidak melewati kawasan padat lalu lintas. Semoga ke depannya lebih baik dan selalu kreatif dalam menggelar acara.

56

Page 57: Longlife Magazine 3rd Edition

57

Page 58: Longlife Magazine 3rd Edition

WORD BY DIRHAM RIZALDI

Event Anti Main-stream? Lawfest 2016 Jawabannya!PHOTOGRAPHY BY FAKHRI, BAGUS

Semarang – Telah terselenggaranya event tahunan Law Festival 2016 yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Fakultas Hukum an-gkatan 2013, Universitas Diponegoro (Undip), berhasil menarik ribuan masyarakat Semarang untuk turut meramaikan acara terse-but. Event yang anti mainstream ini di adakan pada hari Sabtu, 21 Mei 2016 di Balai Kota Semarang dan dipadati sekitar 3000 penonton.

Law Festival (Lawfest) 2016 merupakan event tahunan yang dise-lenggarakan oleh mahasiswa fakultas Hukum dan kali ini yang berkesempatan menggarapnya adalah mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2013, Universitas Diponegoro (Undip). Dalam rangka menyambut mahasiswa baru dan malam pengakraban lintas ang-katan, Lawfest 2016 hadir dalam rangka malam inagurasi. Lawfest sudah hadir sejak tahun 2007, dengan mengangkat konsep, tema, dan guest star yang berbeda-beda dari setiap tahunnya. Untuk tahun 2016, Lawfest hadir dengan mengusung tema Explosion Through The Century. Dengan tema tersebut, Lawfest menghad-

irkan segala bentuk musik, atribut, dance, maupun visual art yang paling menonjol dan berkesan pada sebelum tahun 2000 dan ses-udah tahun 2000, yang nantinya dikemas secara keseluruhan dida-lam Lawfest 2016. Hal itu terlihat dari adanya Zona 70-an, pamer-an foto, kabaret, dance, dekorasi panggung, dan band lintas genre.

Berbeda halnya dengan event pada umumnya, Lawfest 2016 itu event yang anti mainstream karena tidak dikenai harga tiket masuk (htm). Jadi setiap penonton yang ingin datang tidak perlu menge-luarkan uang untuk dapat masuk, seperti tagline Lawfest 2016 “acara bayar biasa, acara gratis luar biasa”. Tidak semua event dan sembarang event dapat berlokasi di Balai Kota Semarang, namun Lawfest membuktikannya bahwa event tersebut bisa dan bukan event yang sembarangan. Selain itu, Lawfest 2016 makin spek-takuler karena turut dimeriahkan oleh beberapa pengisi acara, seperti Lizzie, Something About Lola, Kabaret Show, Pom-pom Boys, Oswag x Hi/lo dan guest star nasional Teza Sumendra.

58

Page 59: Longlife Magazine 3rd Edition

Dimulai pukul 15.00 WIB, walaupun pada hari itu cuaca kota Semarang kurang cerah namun tidak menyurutkan antusias para penonton untuk dapat meramaikan acara tersebut. Saat memasuki gate Lawfest, penonton sudah disuguhkan oleh pam-eran foto karya mahasiswa Undip. Foto-foto yang dipamerkan merupakan hasil hunting dari mahasiswa Undip. Selain itu para penonton juga dihibur oleh beberapa band pembuka yang turut meramaikan acara Lawfest 2016. Band pembuka tersebut dian-taranya adalah Scare Crow, Differensi, Owl Osca, dan Automic.Penonton dibuat tidak bosan, karena di lawfest ada wahana yang dapat dikunjungi oleh para penonton. Terdapat Zona tahun 70-an, pada zona tersebut diisi dengan barang-barang vintage, seakan mengajak dan mengingatkan para penonton untuk bernostalgia pada tahun tersebut. selain ada zona 70-an, di Lawfest 2016 juga ter-dapat photo booth dan juga food corner. Jadi penonton tidak selalu dimanjakan oleh pengisi acara yang ada dipanggung saja, dilain sisi penonton juga dimanjakan oleh wahana yang ada di Lawfest 2016.

Waktu menunjukan pukul 19.00 WIB kini giliran band asal Bandung, Lizzie. Dengan membawakan lagu yang sarat dengan unsur rock, Lizzie mampu menggemparkan suasana Lawfest 2016. Tidak mau kalah, Something About Lola juga mampu membangkitkan euphoria para penonton. Bukan Lawfest jika tidak memberikan kejutan bagi penonton dan membuat para penonton merasa terhibur. Hal itu terbukti, saat tiba giliran Ka-baret show dan Pom-Pom Boys melakukan aksinya. Gelak tawa dan decak kagum para penonton tidak kunjung surut melihat kedua pengisi acara tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh putri, selaku penonton yang turut meramaikan Lawfest 2016 “aksi pom-pom boys itu keren banget, aku kagum sama mere-ka” ujar Putri saat diwawancarai oleh tim Longlife Magazine.

Kabaret show dan Pom-Pom Boys bukanlah akhir dari acara Law-fest 2016, masih ada guest star yang ditunggu-tunggu oleh penon-

ton, yaitu Teza Sumendra. Tibalah giliran Teza Sumendra untuk naik panggung, sambut histeris penonton menyambut kedatan-gannya. Beberapa lagu berhasil dibawakan oleh Teza, diantaranya I Want You, Love , Hotline Bling. Teza berhasil menyihir penonton dan membuat para penonton masuk kedalam suasana alunan musik jazzy-nya. Hampir sekitar 45 menit teza menyuguhkan suara mer-dunya dan membuat para penonton mengikuti beat dan lagunya, sampai tibalah diakhir kebersamaannya di Lawfest 2016. Sebagai penutup, teza membawakan lagu Uptown Funk milik Bruno Mars.

Selang Teza Sumendra, masih terdapat after party yang di-meriahkan oleh Oswag X Hi/Lo. Alunan edm ciamik yang disuguhkan oleh Oswag X Hi/Lo mampu membangkitkan kembali euphoria penonton. Sampailah puncak acara Law-fest 2016 berakhir, ditutup ciamik oleh Oswag X Hi/Lo me-munculkan beragam kesan positif dari para penonton. “Aca-ranya keren banget, seru banyak kejutan dari pengisi acara. Selain itu juga ada Teza Sumendra, keren lawfest 2016 berani manggil Teza” ujar Marisca selaku penonton Lawfest 2016.

Lawfest 2016 berhasil menjadi event yang anti mainstream di Semarang dan sesuai dengan ekspetasi dari panitia, seperti yang diungkapkan oleh Berlian “Tema Lawfest terealisasi sesuai den-gan konsep acara dan itu dapat dibuktikan sendiri oleh para pe-nonton. Kita juga menyuguhkan pengisi acara yang keren seperti Kabaret Show dan Pom-Pom Boys dan juga guest star Lawfest 2016 Teza Sumendra. Yang paling beda lagi dan membuat aca-ra Lawfest keren adalah acara kita gratis dan di Balai kota Sema-rang, itu yang membuat Lawfest beda dengan acara yang lain.” Ujar Berlian saat diwawancara oleh tim Longlife Magazine. So, bagi kalian yang ingin mengilihat cuplikan foto maupun vid-eo kesuksesan Lawfest 2016, silahkan dapat diliat di chanel website maupun akun youtube official Longlife Magazine.

59

Page 60: Longlife Magazine 3rd Edition

WORD BY DIRHAM RIZALDI

Semarang Mods May-Day 2016 Sebagai Ajang Scooterist Bersuara dan BerkaryaPHOTOGRAPHY BY BAGUS ADITYA

Semarang – Sabtu, 14 Mei 2016, stigma terhadap para scoot-erist yang merupakan pengendara apatis, urakan, dan tidak taat aturan tampaknya sudah pudar. Hal itu terbukti, salah satunya melalui event tahunan yang ada di Semarang, yaitu Semarang Mods May Day 2016. Event yang di gagas oleh The Strug-gle Crew kali ini bertempat di Gedung Kesenian Jawa Ten-gah (GKJT) yang berlokasi di Komplek Reskreasi dan Promo-si Pembangunan ( PRPP) Semarang. Hampir sekitar 300 vespa dan 400 scooterist bertumpah ruah mensukseskan event ini se-bagai bentuk apresiasi mereka terhadap Mods May Day 2016.

Mods MayDay 2016 merupakan event yang dibuat dalam rang-ka memperingati Hari Buruh dan ulang tahun Kota Semarang yang ke-469. Mods MayDay kali ini mengangkat tema “Classic and Music”, terdiri dari 2 rangkaian acara, yaitu rolling scooter dan pentas musik. Dimulai pada pukul 14.00 WIB, Semarang Mods MayDay 2016 resmi dibuka dan ratusan scooterist sudah memadati event tersebut. Sekitar pukul 15.00 WIB, mulai ter-dengar para scooterist menarik gas vespanya maka mulailah para scooterist mengitari Kota Semarang bersama-sama. Dengan rute tujuan Arteri Yos Sudarso, Jl. Kaligarang, Jl. Veteran, Jl. Pahla-wan, Jl. Ahmad Yani, Jl. Mt. Haryono, Kota Lama, Jl. Pemuda, Tugu Muda, Jl. Jendral Sudirman, PRPP, dan kembali ketitik awal di GKJT. Pada saat rolling scooter berlangsung para scooterist sukses menarik perhatian masyarakat Kota Semarang. Hal terse-but dapat dilihat, setiap para scooterist melewati rute tersebut, banyak masyarakat umum yang tertarik sampai mengikutinya.

Banyak dari mereka yang terheran-heran kenapa acara tersebut bisa ramai sekali dan terlihat dari tampilan para scooterist rapih-rapih dan necis tentunya. Selain itu para scooterist juga saat men-gendarai vespa tertib dengan aturan lalu lintas, hal itu terlihat dari berhentinya saat lampu merah, menggunakan helm dan atribut pengendaraan yang lengkap dan banyaknya vespa yang hidup pajak-nya. “Vespanya bagus-bagus, pengendaranya rapi-rapi jadi senang saya melihatnya” ujar ibu Aminah pedagang dikawasan Arteri.

Selesai rolling scooter diadakan, kini tiba waktunya karya dari anak vespa dan para pengisi acara mempertunjukan poten-si dan karya yang dimilikinya. Terdapat kontes vespa di Mods

MayDay 2016 tersebut, dapat dilihat dari kresi dan inovasi para anak vespa dalam menghias dan memperindah vespa. Hal itu dilakukan, karena merupakan kecintaan kepada vespa dan sisi artistik para pengendara. Kesan Mods sangat kental disa-na, selain vespa yang sudah dihiasi, tak mau kalah mereka juga menghiasi dan memperindah diri mereka sendiri melalui fash-ion. Parka, kemaja, harrington, dan sepatu boots sangat mele-kat dengan fashion mereka dengan potongan pendek dan juga klimis, mengingatkan perjuangan para mods ( identik dengan buruh) di Inggris menuntut hak politik dan aspirasinya kala itu.

Tak lengkap rasanya bila sebuah event tidak dilengkapi dengan musik, begitupun dengan Mods May Day 2016. Dalam event ini terdapat pengisi acara yang menyuguhkan sebuah alunan nada musik, diantaranya Pingkel Standing ( Ska/rock steady), Billy The Kid (Iris/celtic punk), dan Exocet (early reggae). Se-lain itu, Mods Mayday 2016 juga semakin menghibur, ramai, dan sukses tentunya karena terdapat pameran vespa classic, fashion show, lapak stand, dan berbagai komunitas-komuni-tas serta semua pihak yang turut mendukung acara tersebut.

“Sesuai dengan konsep dan tujuan dari adanya Semarang Mods MayDay 2016, adalah untuk memperingati hari buruh (yang iden-tik dengan Mods vespa di Inggris) dan menghargai para buruh. Selain itu juga kita ingin mempertemukan dan mewadahi kepada para scooteris untuk berkumpul, saling mengenal dan member-itahu kepada masyarakat Semarang khususnya, bahwa para scoot-eris itu solid, tidak apatis, dan bisa berkarya. Dapat dibuktikan dari suksesnya acara Mods May Day tahun ini” ujar Adi Setiawan selaku panitia Mods MayDay 2016. Berbagai respon positif ber-datangan dari para scooteris, diantaranya “Acaranya sukses, dan kita para scooteris bisa ngebuktiin kalo anak vespa itu juga ga apatis, tau kondisi sosial dan taat peraturan tentunya, pokoknya acara-acara yang kaya gini yang mesti terus diadain dan didukung” ujar Pentoel seorang scooterist dan pesertaMods May Day 2016.

60

Page 61: Longlife Magazine 3rd Edition

61

Page 62: Longlife Magazine 3rd Edition

WORD & PHOTOGRAPHY BY JAGADAWE

Sejarah Semarang dalam PickNickArtWeek 2016

Semarang – HM DKV Udinus Semarang mempersembah-kan PickNickArtWeek 2016. PickNickArtweek 2016merupa-kan sebuah acara yang diselenggarakan HM DKV Udinus Se-marang yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali, acara ini merupakan acara pameran seni dan perlombaan seni tentang ide-ide kreatif, serta seminar dan talkshow yang tentunya sangat menginspirasi dari pembicara-pembicara yang dihadirkan oleh panitia, bazar dan PickNick Night yang tentunya akan mem-buat PickNickArtWeek 2016 ini akan menjadi lebih spesial.

PickNickArtWeek 2016 telah terselenggara di Wisma Perdamaian selama dua hari berturut-turut yaitu pada tanggal 21-22 Mei 2016 dengan mengangkat tema Semarangan. Tema Semarangan sendiri diambil karena jika Jakarta punya setiap langkah di Jakarta memiliki arti, Semarang juga punya setiap jengkal di Semarang memiliki se-jarah. Acara ini juga mengambil judul MATA LALU dimana dari judulnya sendiri tentunya akan sangat jelas apa yang akan dipersem-bahkan panitia dalam acara PickNickArtWeek 2016 kali ini.

Hari pertama PickNickArtWeek 2016 pada tanggal 21 Mei ini dibuka dengan opening oleh Dr.Ir.Edi Noer Sasongko, M.Kom selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang pada pukul 09.00. Acara ini juga turut dihadiri oleh dosen-dosen DKV Udinus yang tentunya sangat mendukung acara dua tahunan yang dibuat oleh mahasiswanya.Opening dari acara ini para penon-ton disuguhkan penampilan tari dari mahasiswa Unnes, Musik Keroncong, dan SHR atau Semarang Historical Reenactment.

Inti acara dari PickNickArtWeek 2016 pada hari pertama dimulai sekitar pukul 10.00 dengan acara inti berupa seminar dan talkshow. Seminar yang diadakan, dibawakan oleh Hastjarjo Boedi Wibowo, M.Sn. selaku ketua umum asosiasi profesional desain komunikas visual Indonesia dengan tema “Strategi Desainer Menghadapi MEA” dan workshop sendiri dibawakan oleh Faza Meonk sela-ku creator dari “Si Juki”. Hasil dari Workshop ini akan dijadikan challenge dan akan diumumkan di PickNick Night di hari kedua.

Hari kedua PickNickArtWeek 2016 pada tanggal 22 Mei ini dibu-ka pukul 09.00 dengan Talkshow yang dimulai pada pukul 14.00 yang diisi oleh Prof. Dr. Dewi Yulianti. MA. selaku dosen Juru-san Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, selain itu yang juga tidak kalah menarik talkshow ini juga menghadir-kan Ir. Tjahjono Rahardjo, MA. dari Komunitas Penggiat Seja-rah Semarang, acara ini juga dimoderatori oleh Koordinator ko-munitas Penggiat Sejarah Semarang yaitu oleh Rukardi Achmadi.

Tema yang diusung dari talkshow pada hari kedua ini adalah Unsung Heroes. Para peserta pun juga terlihat sangat antusias dalam mengikuti talkshow hari kedua dari PickNickArtWeek 2016 ini dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang ditan-yakan oleh para peserta saat sesi tanya jawab dibuka. Acara ini merupakan acara yang tentunya sangat langka dan menarik ka-rena mengangkat kisah sejarah yang utamanya sejarah dari Kota Semarang sendiri, tidak mengherankan banyaknya para peser-ta yang sangat antusias dalam mengikuti jalannnyatalkshow ini.

Salah satu acara yang paling dinantikan oleh banyak orang dari PickNickArtWeek 2016 ini yaitu PickNick Nightyang diadakan pada malam harinya dari PickNickArtWeek 2016 hari kedua yaitu pada tanggal 22 Mei. PickNick Night dimulai sekitar pukul 19.00 dengan situasi yang mendung diperlihatkan di langit Kota Semarang malam itu, tak lama kemudian hujan deras mengguyur daerah Kota Semarang dan juga Wisma Perdamaian pada khususnya.PickNick Night sendiri berada di kawasan outdoor dari Wisma Perdamaian sendiri dengan alat musik dan soundyang sudah siap sedia dan juga stand-stand yang sudah berdiri disana. Pada akhirnya PickNick Night dipindahkan ke area indoor dari Wisma Perdamaian.

PickNick Night yang pada akhirnya diselenggarakan di kawa-san indoor Wisma Perdamaian ini dimulai sekitar pukul 20.30, walaupun diguyur hujan yang lebat suasana PickNick Night sendiri tetap berlangsung sangat meriah dan para penonton pun tetap antusias dalam mengikuti rangkaian acara PickNick Night.

PickNick Night dibuka dengan penampilan dari Beauty & D’Beats yang mengajak para penonton PickNick Nightsemakin bersemangat untuk ikut menonton dan memeriahkan PickNight Night, acara ini juga ikut dimeriahkan oleh band-band dan juga perkusi lokal seperti Skylovone, Koper, Sidewalk The Bends. Seperti yang dituliskan sebelumnya pada hari kedua akan ada penyerahan hadiah kepada para pemenang kompetisi dan chal-lenge dariworkshop yang telah diadakan pada hari pertama.

PickNickArtWeek 2016 yang ditutup dengan acara PickNick Night ini ditutup dengan penampilan dari Figura Rena-ta yang membuat para penonton yang datang merasa senang dengan suara dari Figura Renata yang calm andsweet.

62

Page 63: Longlife Magazine 3rd Edition

63

Page 64: Longlife Magazine 3rd Edition

WORD BY DIRHAM RIZALDI

Tidak Hanya Soal Musik, Loenpia Jazz 2016 Juga Peduli Terhadap Lingkungan PHOTOGRAPHY BY FAKHRI H, ANDREW T

Semarang, 30 Mei 2016 – Loenpia Jazz kembali digelar dan mendapat respon positif dari berbagai kalangan khususnya para penikmat musik Jazz. Terbukti, ribuan penonton datang memada-ti Loenpia Jazz 2016 yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 Mei 2016 di Kawasan Gor Jatidiri, Semarang. Dengan mengangkat tema go green, Jazz Ngisoringin selaku penggagas Loenpia Jazz 2016 tidak hanya berbicara tentang musik jazz semata, melainkan bagaimana kita sebagai manusia harus mencintai dan peduli terh-adap lingkungan di sekitar kita.

Loenpia Jazz merupakan event tahunan musik jazz di Kota Se-marang yang diprakarsai oleh Komunitas Jazz Ngisoringin. Pada mulanya, Komunitas Jazz Ngisoringin ditahun pertamanya tahun 2012 membuat event Loenpia Jazz dengan konsep yang seder-hana dan hanya terdapat 1 stage yang berlokasi di Taman KB. Seiring waktu, ditahun beributnya karena animo masyarakat se-marang semakin tinggi akan kehadiran musik jazz, Loenpia Jazz semakin banyak mendapat dukungan dan acaranya Loenpia Jazz ditahun-tahun berikutnya semakin berkembang.

Pada kali ini, Loenpia Jazz 2016 mengankat tema go green dengan tagline “Ngejazz Sik Ben Ora Edan”. Hal itu dikarenakan semak-in maraknya masalah lingkungan khususnya sampah dan semak-in banyaknya individu yang bodoh “Edan” karena merusak dan mengotori lingkungan mereka. Loenpia Jazz 2016 merefleksikan kembali kepada para pengunjung bagaimana cara mencintai dan peduli terhadap lingkungan. Dan hal itu berhasil divisualisasikan dalam 4 zona Loenpia Jazz 2016, zona recycle (daur ulang), Zona reuse (pemanfaatan kembali). Zona reduce (pengurangan), dan zona dream town (kota impian).

Dalam Loenpia Jazz pada tahun ini diramaikan oleh sederet bin-tang, sebut saja The Groove, Fariz RM, Calvin Jeremy, dan Dewa Budjana berhasil memukau para penonton dengan aksinya. Loen-pia Jazz juga turut mengundang dan bekerja sama dengan komu-nitas-komunitas yang ada di Semarang dan di Indonesia, seperti Jazz Mben Senen Yogyakarta, Komunitas Jazz Kemayoran, sam-pai Komunitas Rompok Bolong Malang. Selain itu terdapat waha-na photo booth, gate, komunitas, dan food corner yang menam-bah warna dari Loenpia Jazz pada tahun ini.

64

Page 65: Longlife Magazine 3rd Edition

Acara dimulai pada pukul 13.00 wib, diisi oleh Mechanical Per-cussion di stage 1 zona recycle. Dengan menyuguhkan penam-pilan yang ciamik Mechanical Percussion mampu memukau para penonton. Kian lama para penonton semakin ramai, terlihat pada gate utama para penonton mulai memasuki pintu gate awal. Sekitar pukul 7 malam kini gilirannya Dewa Budjana, memper-tontonkan skillnya dalam bermain gitar. Saat Dewa Budjana me-naiki stage 1 penonton sudah memedatinya. Tibalah saat dimana para penenton terkagum melihat penampilan dari dewa budjana dan tidak jarang para penonton memberikan uplause kepadan-ya. Dilain stage, tepatnya di stage 3 zona reduce Calvin Jeremy juga mampu menghibur penonton dan membuat para penonton masuk kedalam alunan music yang dia suguhkan. Saat Calvin membawakan lagu “maaf ” para penonton ikut terbawa suasana dan mengikutinya bernyanyi.

Semakin malam, loenpia jazz 2016 semakin ramai dan dipadati oleh penonton. Keseruan Loenpia Jazz pada tahun ini, setiap pe-nonton dapat memilih untuk menonton artis yang dia suka dan dapat jalan-jalan kesetiap zona yang ada. Hal itu seperti yang di-ungkapkan oleh penonton “Loenpia Jazz 2016 keren, bisa jalan-jalan kesetiap zona yang mengingatkan aku supaya peduli sama lingkungan. Artisnya juga keren ada Dewa Budjana” ujar fahmi salah satu penonton Loenpia Jazz 2016.

Tibalah giliran Faris RM untuk menghibur penonton Loenpia Jazz 2016. Saat Faris RM menaiki stage 4 Dreamtown, penonton su-dah memberikan uplause kepadanya. Salah satu tembang andalan-nya “pusaka” berhasil mendendangkan penonton dengan irama jazznya. Sorak sorai penonton memberikan penghargaan kepada Faris RM karena telah berhasil menghibur penonton. Setelahnya, tibalah saatnya band The Groove untuk menutup acara di stage 4. Sorak sorai penonton bertambah ramai menyambut The Groove saat menaiki panggung, tampak muka ceria tersinar dari wajah para penonton karena Loenpia Jazz 2016 telah mengobati kerin-

duan mereka dari penampilan The Groove. Seusai sampai diatas panggung, Rieke dan Reza langsung menyapa penonton Loenpia Jazz 2016 mengucapkan terimakasih atas euphoria dan sambutan hangat para penonton. The Groove berhasil menghibur para pe-nonton dan mengobati rasa rindunya karena The Grooe sendiri sudah sangat lama tidak pernah manggung di Semarang. Lagu andalan seperti let’s go reunian, dahulu, dan khayalan berhasil di bawakan dengan ciamik dan menutup malam Loenpia Jazz 2016 dengan indah.

Loenpia Jazz 2016 tidak terlepas dari kekurangannya, namun diba-lik itu semua Loenpia Jazz 2016 sangatlah sukses dan bisa mem-berikan kesan yang baik kepada para penonton. Berbagai komen-tar berdatangan dari para penonton menanggapi event Loenpia Jazz 2016, seperti yang diungkapkang “saya berharap betul di Jawa tengah di banyak kota dan Semarang tentunya bisa memuncul-kan kreasi, seni, dan budaya agar kota itu punya jiwa agar kota itu menjadi hidup dan kemudian banyak orang yang menikmati dari sisi rasa, kita lihat saat The Groove main semua bergoyang-go-yang semua ikut bernyanyi pasti semua bisa terlepaskan dan inilah merupakan makanan jiwa untuk masyarakat Jawa Tengah” ujar Guberner Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Selain itu ko-mentar juga datang dari salah satu line up dari Loenpia Jazz 2016, menurutnya menanggapi Loenpia Jazz 2016 “Bagus sekali ya, saya baru pertama kali main di sini ternyata antusiasnya tinggi juga, semoga Loenpia Jazz bisa semakin berkembang lagi dan mengun-dang Band Internasional sehingga dapat menambah refrensi para musisi lokal dalam bermain” Ujar Faris RM saat diwawancarai oleh tim Longlife magazine.

Loenpia Jazz 2016 yang merupakan event Nasional telah berhasil diselenggarakan dan membuat para penonton merasa terpuaskan. So bagi kalian yang ingin melihat cuplikan foto dan video Loenpia Jazz 2016, kalian bisa lihat di bawah sini dan di akun official you-tube Longlife tv.

65

Page 66: Longlife Magazine 3rd Edition

66

Page 67: Longlife Magazine 3rd Edition

67

Playlist Of The MonthM E I 2 0 1 6

Figura Renata - ElegiSugar Bitter - Caffeinated Man

Stepping Stone - I Will Be Killed By MusicGVM - Waktu Bersama

Soul Motion - Awal PerkenalanBarasuara - Bahas Bahasa

Musikimia - Bertahan UntukmuDekat - Berkhayal

Teza Sumendra - If I Could Love AgainRich Chigga - Dat $tick

Disco Hue - Gotta Find YouTa-ku & Wafia - Meet In The MiddleAlina Baraz & Galimatias - Unfold

Yuna & Usher - CrushDream Koala - Saturn Boy

Page 68: Longlife Magazine 3rd Edition