logo ekologi tumbuhan - spada.uns.ac.id
TRANSCRIPT
LOGO
EKOLOGI TUMBUHAN
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
What do you know……????
Apa itu komunitas……?????
Kumpulan spesies yang hidup bersama dan memungkinkan terjadinya interaksi
Populasi spesies yang bervariasi di suatu komunitas saling berinteraksi dan membentuk suatu sistem dengan propertinya masing-masing
Komunitas berbeda dalam hal kekayaan spesies (species richness), jumlah spesies yang ada di dalamnya, dan kelimpahan relatif dari spesies yang berbeda
TUJUAN EKOLOGI KOMUNITAS
Menjelaskan mekanisme yang membentuk, menjaga, dan menentukan karakteristik suatu komunitas biologi
Memahami bagaimana variasi faktor biotik dan abiotik mempengaruhi struktur komunitas
Struktur komunitas
Struktur biotik Struktur fisik
POLA DAN PROSES DALAM KOMUNITAS
Pola adalah segala sesuatu dalam komunitas yang dapat diobservasi secara langsung – zonasi, kekayaan spesies, distribusi aktifitas musiman, dan lain sebagainya
Proses merupakan sesuatu yang dipengaruhi oleh pola – herbivori, kompetisi, predasi, ketersediaan nutrien, pola disturbansi, aliran energi, sejarah dan evolusi
Ciri struktur komunitas:
1. Komposisi spesies; keanekaragaman
2. Physiognomi: stratifikasi,
3. Struktur temporal, 4. Trophik, rantai
makanan;5. Niche, synusia dan
guilds.
Ciri numerik :
1. Kemelimpahan(abundance)
2. Dominansi
3. Indeksdiversitas
4. Frekuensi/kekerapan
PROPERTI KOMUNITAS
Ukuran (Scale)Struktur fisik, spasial, dan
temporalKekayaan spesies (species
richness)Keanekaragaman spesies
(species diversity)Komposisi dan dominansiStruktur trofikSuksesi dan disturbansi
UKURAN KOMUNITAS (SCALE)
Merupakan properti yang menggambarkan ukuran suatu komunitas
Komunitas dapat menjadi suatu sistem dengan ukuran yang bervariasi dari tetesan air, batang kayu yang busuk, hutan, permukaan samudera Pasifik, hutan, gunung
STRUKTUR SPASIAL
Merupakan struktur yang menggambarkan bagaimana suatu spesies terdistribusi relatif terhadap spesies yang lain
Beberapa spesies memiliki properti yang dapat menjadi habitat bagi spesies yang lain
Contoh: pohon pada hutan hujan dibedakan menjadi beberapa level yaitu kanopi, beberapa understories, level dasar, dan level perakaran. Setiap level merupakan habitat untuk kumpulan spesies yang berbeda-beda
STRUKTUR SPASIAL
STRUKTUR SPASIAL
Upper storey
Under storey
DBL
Lower Ground
STRUKTUR SPASIAL
STRUKTUR TEMPORAL
Waktu kemunculan dan aktifitas spesiesContoh: komunitas planktonik yang muncul pada
lahan padi sebagai respon dari irigasi
Many desert plants and animals are dormant most of the year. They emerge, or germinate, in response to seasonal rains.
KEKAYAAN SPESIES (RICHNESS)
Jumlah spesies yang ada dalam suatu komunitas
Jumlah spesies yang dapat diobservasi sebagai fungsi dari luas area sampling, orang yang melakukan sampling, dan prosedur sampling
Kekayaan spesies sangat tergantung pada bagaimana prosedur sampling
Community structure
Kemelimpahan relatif (% setiap spesiesterhadap jumlah total individu)
KEANEKARAGAMAN SPECIES
1.Kekayaan jenis, species richness2.Evenness, sebaran anggota individu di masing-
masing species3. Keanekaragaman species, kombinasi antara
kekayaan jenis dan evenness
INDEKS DIVERSITAS
s 2
SIMPSON’s C = ∑ (pi)i=1
s
SHANNON’s H = - ∑ (pi) (ln pi)i=1
N X pi (pi)2 N X pipi x lnpi
1SpeciesA
14 0,56 0,3136SpeciesA
6 0,240,34 0,15
2Species B
5 0,2 0,04Species B
5 0,20,32 0,16
3Species C
3 0,12 0,014Species C
5 0,20,32 0,16
4Species D
2 0,08 0,0064Species D
5 0,20,32 0,16
5Species E
1 0,04 0.0016Species E
4 0,160,29 0,13
250,375
625
1,59 0,76
X3,32 2,5232
KOMUNITAS A KOMUNITAS B
DIVERSITAS
Diversitas adalah jumlah spesies dalam suatu komunitas dan kelimpahan relatifnya
Spesies dalam komunitas tidak sama melimpah, ada beberapa yang memiliki kelimpahan tinggi, ada yang sangat rendah
Beberapa komunitas, seperti hutan hujan tropis, lebih tinggi diversitasnya daripada yang lain seperti gurun
Diversitas spesies sering diekspresikan sebagai indeks diversitas Simpson’sD = 1 - ∑(pi)2
DIVERSITAS SPESIES (SPECIES DIVERSITY)
Diversitas spesies dari suatu komunitas adalah keanekaragaman organisme yang menyusun suatu komunitas
Komponen diversitas spesies:1. Kekayaan spesies (species richness),
jumlah jenis spesies di komunitas2. Kelimpahan relatif (relative abundance),
proporsi setiap spesies terhadap jumlah seluruh individu dalam komunitas
DIVERSITAS SPESIES (SPECIES DIVERSITY)
Keanekaragaman spesies merupakan ciri tingkatan komunitas berdasarkan organisasi biologinya (Ardhana, 2012)
Keanekaragaman merupakan parameter yang sangat berguna untuk membandingkan berbagai komunitas, terutama untuk mempelajari pengaruh gangguan faktor-faktor lingkungan terhadap komunitas atau untuk mengetahui suksesi atau stabilitas komunitas (Fachrul, 2007).
Indeks evenness (e)
Indeks evenness digunakan untuk menunjukkan kestabilan suatu komunitas tumbuhan.
Hewanyang memiliki keanekaragaman (H’) tinggi dengan indeks evenness (e) yang juga tinggi, memiliki kemantapan dan kestabilan struktur komunitas yang lebih baik di bandingkan hewan dengan keanekaragaman tinggi namun indeks evennessnya rendah.
e = H’__log2S
Keterangan:e : Indeks EvennessH’ : Indeks Keanekaragaman Shannon-WiennerS : Jumlah spesies
Community 1A: 25%B: 25%C: 25%D: 25%
Community 2A: 80%B: 5%C: 5%D: 10%
A B C D
Dua komunitas dapat memiliki kekayaan spesies yang sama tetapi berbeda dalam hal kelimpahan relatif spesiesnya
Diversitas dapat dibandingkan dengan menggunakan indeks diversitas misalnya Shannon Diversity Index (H)
H = -(pAlnpA + pBlnpB + ……dst)
dimana A, B, dan seterusnya adalah kelimpahan relatif dari setiap spesies dan ln adalah logaritma natural
Pandangan terhadap komunitas
1. Organismik
Spesies dalam asosiasi mempunyai batas distribusi serupa sepanjang aksis horizontal, dan banyak dari mereka muncul sampai melimpah secara maksimal pada titik sama (noda). Ekoton (batas) antara asosiasi yang berdekatan adalah sempit, dengan sangat sedikit adanya tumpang tindih pada kisaran-kisaran spesies, kecuali untuk beberapa taksa umum yang didapatkan dalam banyak asosiasi.
Pandangan terhadap komunitas
2. Kontinum
menyebutkan bahwa tidak adanya bentuk dominan taksa tunggal, dan juga hadirnya dan kelimpahan kelompok spesies tidak berubah secara tajam sepanjang gradien lingkungan, oleh karena itu noda-noda tidak diketemukan.
Suatu cara mempelajari susunan atau komposisi jenis dan struktur vegetasi, berupa komunitas tumbuhan
yang merupakan asosiasi konkret dari semua spesies tumbuhan yang menempati suatu habitat
(Susanto 2012 dan Ardhana, 2012)
Analisis vegetasi
Hasil analisis vegetasi disajikan secara deskripsi mengenai komposisi spesies dan struktur
komunitasnya (Indriyanto, 2008).
DAUR BIOGEOKIMIAWI
Pergerakan elemen dan senyawa anorganik di dalam biosfer yang mengikuti pola jalur spesifik dari lingkungan ke organisme dan kembali ke lingkungan lagi
Dua komponen yang dikenal dalam siklus biogeokimiawi:
1.Bagian Cadangan: bagian yang lebih besar, relatifprosesnya lebih lambat, dan umumnya bukan komponen biologi.
2.Bagian yang berubah : proporsinya lebih kecil,lebih aktif perubahannya, terjadi pada umumnya didalam organisme hidup dan lingkungan terdekat.
DAUR BIOGEOKIMIAWI
Hubungan vegetasi dan faktor lingkungan
Komunitas tumbuhan akan berinteraksi dengan faktor-faktor lingkungan, dan dapat mempengaruhi jenis spesies yang terdapat
dalam ekosistem (Reyhan & Amiraslani, 2006). Interaksi ini selalu terjadi seiring perubahan ruang dan waktu untuk mencapai suatu kesetimbangan
Faktor lingkungan berupa suhu tanah, pH, dan kandungan nutrien dalam tanah mempengaruhi keanekaragaman vegetasi penyusun
suatu area (baik densitas maupun kekayaan spesiesnya) (Gupta, et al., 2008)
Distribusi vegetasi dipengaruhi oleh elevasi, kondisi lereng, topografi, salinitas, dan karakteristik tanah seperti tekstur, materi
organik, batu, faktor fisik dan kimia, serta persentase gravitasi (Tilaki, et
al., 2011).
Kondisi iklim di habitat tumbuhan juga berpengaruh terhadap komunitas tumbuhan (Krebs, 2009 dan Ardhana, 2012)
DIKENAL 2 MACAM DAUR
1.Daur Atmosfer: bagian cadangan berada di atmosfer, misal: daur Nitrogen, CO2
dan O2
2.Daur Sedimen: bagian cadangan berada di sedimen, misal: daur fosfor (P), daur belerang (S)
DAUR AIR
Intersepsi
Intersepsi air hujan yang dapat ditahan oleh kanopi tumbuhan (daun, batang, dan cabang), serta air yang tertahan oleh residu tumbuhan dipermukaan tanah dan sebagian air yang tertahan kanopi akan di evaporasikan ke atmosfer (Lambrano, et al., 2013 dan Yulianur, et al. (2012)
Presipitasi
Intersepsi
kanopi
Throughfall
Th
rou
gh
fall
Stem
flow
Intersepsi
serasah
infiltrasi
Infiltrasi merupakan proses dimana air di permukaan tanah berpindah ke dalam/memasuki tanah, melalui pori-pori tanah (Eze, et al., 2011 dan Diamond & Thomas
2003).
Limpasan permukaan (runoff) dipengaruhi oleh kondisi alami seperti presipitasi, penutupan vegetasi, struktur tanah, serta aktivitas manusia. Faktor yang paling utama adalah presipitasi dan penutupan vegetasi (Du, et al., 2013)
Air Tanah
Salah satu sumber daya air yang paling penting adalah air tanah.
Air tanah menurut Indarto (2010) biasanya terdapat di aquifer, suatu daerah di bawah permukaan bumi yang terdiri dari bebatuan dan partikel tanah yang tidak terkonsolidasi. Akuifer ini mampu untuk menyalurkan dan menyimpan air.
Keterdapatan air tanah dipengaruhi oleh perkembangan dan sifat-sifat geologi, kondisi batas formasi, iklim, aktivitas manusia, dan kondisi lingkungan (Kashef, 1986).
Siklus hidrologi(Wibowo, 2003)
Air Tanah (2) Mata-air
Mata-air sumber air yang muncul dengan sendirinya ke permukaan tanah (Adi, 2009) , dan merupakan titik akhir dari sistem aliran air tanah (Kurchaski, 2010).
Salah satu bagian dari air tanah adalah mata-air (spring)
Faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik dan persebaran mata-air menurut Santosa (2006) antara lain: perubahan morfologi lereng, proses geomorfologis, jenis batuan, dan struktur geologis penyusunnya.
mata-air diklasifikasikan menjadi dua yaitu mata-air yang dihasilkan oleh tenaga non gravitasi (non gravitational spring), dan mata-air yang dihasilkan oleh tenaga gravitasi (gravitational spring)
Keberadaan mata-air menurut Djunaedi (2012) sangat dipengaruhi oleh kondisi lahan dan vegetasi (tumbuhan) yang ada di daerah tangkapan airnya.
Peranan Vegetasi Terhadap air
Adanya vegetasi mengakibatkan air akan tertahan secara memadai di permukaan tanah dan terjadi infiltrasi, sehingga air hujan tidak langsung dilimpaskan ke
permukaan tanah (Sunaryo, dkk 2004)
Berperan dalam pengaturan air tanahkarena vegetasi dapat merubah sifat tanah dalam hubungannya dengan air, dapat mempengaruhi kondisi permukaan tanah, dan mempengaruhi
besar kecilnya aliran permukaan tanah (Asdak, 2002).
Peranan penutupan vegetasi dalam mengatur siklus hidrologi terletak pada skala temporal dan spasial yang bervariasi, Peranan ini terutama
berkaitan dengan regulasi debit air (Sun, et al.,2008).
Menahan air hujan, menurunkan velositas air serta menahan air melalui fungsi sistem perakarannya (Chandy, 2010)
DAUR HARA ESENSIAL NITROGEN
PROTOPLASMA
N2 DI UDARA
SEKRESI
AMMONIAK
NITRIT
NITRAT