log kombinasi
DESCRIPTION
combinasiTRANSCRIPT
BAB VI
LOG KOMBINASI
6.1. TUJUAN ANALISIS LOG KOMBINASI
1. Mengetahui lithologi jenis batuan.
2. Mengetahui jenis fluida yang terkandung dalam suatu lapisan batuan.
3. Menentukan porositas dan saturasi air.
4. Menentukan lapisan/zona prospek.
6.2. DASARTEORI
Dalam melakukan kombinasi log, hal yang perlu diperhatikan adalah pemilihan
jenis log yang akan dikombinasikan, sehingga dapat memperoleh hasil yang
akurat. Kombinasi log yang optimum merupakan kombinasi log sumuran yang
komposisi atau jumlah “minimal”, tetapi mampu menghasilkan data
pengukuranyang akurat.
Untuk mendapatkan suatu kombinasi log sumuran yang optimum, maka perlu
dilakukan pemilihan terhadap berbagai jenis log sumuran yang tersedia di
lapangan.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangankan dalam pemilihan kombinasi
logging open hole yang optimum adalah :
1. Jenis fluida (lumpur) pemboran yang digunakan (salt mud, water base mud,
oil base mud).
2. Jenis formasi batuan yang ditembus lubang bor (sand stone, carbonat,
vulcanic/tuff).
3. Karakteristik invasi filtrat lumpur.
4. Kondisi Lubang bor (diameter lubang bor, cased hole, dan lain sebagainya).
5. Ketebalan lapisan batuan yang akan diukur logging.
6. Distribusi porositas dan resistivitas batuan.
7. Kondisi optimum darisetiap peralatan logging sumur yang ada.
Komposisi kombinasi log minimal harus meliputi tiga jenis log, yaitu:
1. Log lithologi.
2. Log resistivitas.
3. Log porositas.
Dari ketiga kelompok log di atas, yang paling banyak dipengaruhi oleh fluida
pemboran adalah log resistivitas (listrik).
Data alat logging digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam
evaluasi formasi serta menentukan potensial produktivitas yang dimiliki.Potensial
produksi dilakukan dengan cara pengujian terhadap lapisan yang diperkirakan
mempunyai prospek mempunyai kandungan hidrokarbon. Penilaian suatu
lapangan ditunjukkan pada penentuan parameter fisik yang terdiri dari ketebalan
lapisan, permeabilitas, porositas dan kandungan minyak. Metode interprestasi log
ada dua:
1. Metode Kualitatif.
2. Metode Kuantitatif (Quick Look dan Detail Evaluation).
6.3. ANALISIS
6.3.1 Data
6.3.1.1 Data percobaan
Ketebalan : 2200-2250 ft
Interval pengukuran : 10 ft
Ts : 75oF
BHT : 1290F
Bit Size : 12,25 in
ρ Clay : 2,6 gr/cc
ρ ma : 2,65 gr/cc
ρf : 0.85 gr/cc
Rmf@Ts : 2,18 ohmm
Depth BHT : 2843,76
a (Sandstone) : 1
6.3.1.2. Tabel
Depth Tf Rmf@tf Rw Grmax Grmin Grlog ASP
2200 116.7757 1.4428560.74047
1160 53 75 1.96
2210 116.9656 1.4406420.73949
7160 53 76 9.8
2220 117.1555 1.4384340.73852
6160 53 78 -5.88
2230 117.3453 1.4362330.73755
8160 53 86 -13.33
2240 117.5352 1.4340390.73659
3160 53 82 -7.764
2250 117.7251 1.431852 0.73563 160 53 79 -3.843
Depth Vclay SP Vclay GR ρb Ø D Ødclay ØDC
2200 1.089091 0.258824 1.955 0.386111 0.027778 0.378922
2210 1.445455 0.27381 2.21 0.244444 0.027778 0.236839
2220 0.732727 0.304878 2.171 0.266111 0.027778 0.257642
2230 0.394091 0.445946 2.249 0.222778 0.027778 0.21039
2240 0.647091 0.371795 2.19 0.255556 0.027778 0.245228
2250 0.825318 0.320988 2.288 0.201111 0.027778 0.192195
Depth Ønlog ØN ØNC Ø* Rxo Sxo
2200 0.376 0.426020.31472
60.364656 3.699 0.888775
2210 0.318 0.366860.24912
20.239568 4.126 0.988473
2220 0.318 0.366860.23576
20.25278 4.554 0.860885
2230 0.318 0.366860.17510
30.202549 2.599 0.944965
2240 0.329 0.378080.21820
80.239224 4.239 0.799239
2250 0.306 0.354620.21659
50.197617 3.908 0.978828
6.3.1.2. Tabel Lanjutan
Depth Shr Ø*c Rt Sw
2200 0.111225 0.3606 3.699 0.74226
2210 0.011527 0.239292 4.126 0.853635
2220 0.139115 0.249264 4.48 0.757611
2230 0.055035 0.201434 4.486 0.653972
2240 0.200761 0.234421 4.239 0.713138
2250 0.021172 0.197199 3.7 0.893928
6.3.2 Prosedur Perhitungan
1. Menentukan kedalaman lapisan yang dianalisa dengan interval kedalaman =
10 ft.
2. MenentukanTf.
Tf = Ts+(BHT - Tsdepth BHT
× Depth Analisa)3.MenentukanRmf@Tf.
Rmf @Tf =(Ts+ 6,77Tf +6 , 77
× Rmf@Ts)4. Menentukan SSP dari slip Spontaneous Potential Log.
5. MenentukanRw.
Rw=Rmf
10[SSP
-70,7(Tf ∘F + 46077∘ F+460 ) ]
6. MenentukanVclay.
o Vclay Gamma Ray
VclayGR=GRlog - GRminGRmax - GRmin
o VclaySpontaneous Potential.
VclaySP= 1 - (SPSSP )
7. MenentukanØD.
ΦD=ρ ma - ρbρ ma−ρf
8. MenentukanØDC.
Φ DC=ΦD - (Vclay×Φ Dclay )
Φ Dclay=ρ ma−ρclayρ ma−ρf
9. MenentukanØN.
ΦN= 1. 02 ΦN log+0 . 0425
10. MenentukanØNC.
Φ NC=ΦN−(Vclayx Φ Nclay )
11. Menentukanporositas FDL-CNL (Ø*).
Φ∗¿ 2Φ NC+7 Φ DC9
12. MenentukanSxo.
Sxo= 1
√ Rxo ¿¿¿¿
o Rxodari chart ILM (Medium).
o Rclaydar chart ILD (Rtminimum pada GammaRay max).
13. MenentukanShr.
Shr= 1 - Sxo
14. Menentukanporositas FDL-CNL (Ø*c)
Φ∗c=2 Φ NC+ 7 Φ DC9
×(1 - 0 . 1Shr )
15. MenentukanSw
Sw= 1
√ Rt [Vclay(1-
Vclay2 )
√Rclay+
Φ∗c
√axRw ]o Rtdari chart ILD.
6.3.3. Perhitungan
1. Tf = Ts+(BHT - Ts
depth BHT× Depth Analisa)
- Kedalaman 2200 ft
Tf = 75+(129 - 75
2843,76× 2200)=116,776° F
2.
Rmf @Tf =(Ts+ 6,77Tf +6 , 77
× Rmf@Ts)
- Kedalaman 2200 ft
Rm@Tf =(75+ 6,77116,776+6 , 77
× 2,18)= 1,44286 ohm-m
3. SSP = -22 mV
4.
Rw=Rmf
10[SSP
-70,7(Tf ∘F + 46077∘ F+460 ) ]
- Kedalaman 2200 ft
Rw=1,44286
10[27
-70,7(116,776∘F + 46077∘ F+460 ) ]
= 0,74047 ohm-m
5. VclayGR=GRlog - GRmin
GRmax - GRmin
VclaySP= 1 - (SPSSP )
- Kedalaman 2200 ft
VclayGR=75 - 53160 - 53
= 0,25882
VclaySP= 1 - |1,96-22
|= 1,08909
6.
ΦD=ρ ma - ρbρ ma−ρf
-Kedalaman 2200 ft
ΦD=2,65 - 1,9552 ,65−0 ,85
= 0,38611
7. Φ DC=ΦD - (Vclay×Φ Dclay )
- Kedalaman 2200 ft
Φ DC= 0,38611- (0,25882× 0,02778 )= 0,37892
8. ΦN= 1. 02 ΦN log+0 . 0425
- Kedalaman 2200 ft
ΦN= 1. 02 x 0,376+0 . 0425=0,42602
9. Φ NC=ΦN−(Vclayx Φ Nclay )
- Kedalaman 2200 ft
Φ NC= 0,42602−(0,25882 x 0,43)=0,31473
10.
Φ∗¿ 2Φ NC+7 Φ DC9
- Kedalaman 2200 ft
Φ∗¿2 x0,31473+7 x 0,378929
=0,36466
11.
Sxo= 1
√ Rxo ¿¿¿¿
- Kedalaman 2200 ft
Sxo= 1
√3,699[0,25882(1-
0,258822 )
√1,2+
0,36466
√1 ×1,44286 ]= 0,88878
12. Shr= 1 - Sxo
- Kedalaman 2200 ft
Shr = 1- 0,888775 = 0,111225
13.
Φ∗c=Φ∗¿ (1 - 0,1Shr )
- Kedalaman 2200 ft
Φ∗c= 0,36466 ×(1 - 0,1 x0,111225 )= 0,3606
14.
Sw= 1
√ Rt [Vclay(1-
Vclay2 )
√Rclay+
Φ∗c
√axRw ]
- Kedalaman 2200 ft
Sw= 1
√3,699[0,25882(1-
0,258822 )
√1,2+
0,3606
√1 x0,74047 ]= 0,74226
6.3.4 Analisa Data
1. Pada kedalaman 2200 ft, kedalaman tersebut memiliki suhu sebesar
116.77 oF, nilai Rmf pada Tf sebesar 1,442, Rw sebesar 0.7404, Rt sebesar
3,699, GR log yang dibaca sebesar 75, nilai ASP sebesar 1,96, Sw sebesar
0,798 harga porositas 0,364 yang dikatagorikan porositas sangat baik, dan
memiliki harga Vclay sebesar 0,2056 yang merupakan jenis lithology
batuan shally sand sehingga lapisan tersebut berpotensi menjadi batuan
reservoir.
2. Pada kedalaman 2210 ft, kedalaman tersebut memiliki suhu sebesar
116.965 oF, nilai Rmf pada Tf sebesar 1,4406, Rw sebesar 0.7394, Rt
sebesar 4,126 , GR log yang dibaca sebesar 71, nilai ASP sebesar 9,8, Sw
sebesar 1,02, harga porositas 0,2395 yang dikatagorikan porositas sangat
baik, dan memiliki harga Vclay sebesar 0,168 yang merupakan jenis
lithology batuan clean sand sehingga lapisan tersebut berpotensi menjadi
batuan reservoir.
3. Pada kedalaman 2220 ft, kedalaman tersebut memiliki suhu sebesar
117.155 oF, nilai Rmf pada Tf sebesar 1,4384, Rw sebesar 0.7385, Rt
sebesar 4,48 , GR log yang dibaca sebesar 75, nilai ASP sebesar -5,88 , Sw
sebesar 0,8489 harga porositas 0,2527 yang dikatagorikan porositas sangat
baik, dan memiliki harga Vclay sebesar 0,2336 yang merupakan jenis
lithology batuan shally sand sehingga lapisan tersebut berpotensi menjadi
batuan reservoir.
4. Pada kedalaman 2230 ft, kedalaman tersebut memiliki suhu sebesar
117.3453 oF, nilai Rmf pada Tf sebesar 1,4362, Rw sebesar 0.7375, Rt
sebesar 4,486 , GR log yang dibaca sebesar 78, nilai ASP sebesar -13,33 ,
Sw sebesar 0,7907 harga porositas 0,2025 yang dikatagorikan porositas
baik, dan memiliki harga Vclay sebesar 0,3084 yang merupakan jenis
lithology batuan shally sand sehingga lapisan tersebut berpotensi menjadi
batuan reservoir.
5. Pada kedalaman 2240 ft, kedalaman tersebut memiliki suhu sebesar
117.5352 oF, nilai Rmf pada Tf sebesar 1,4340, Rw sebesar 0.7365, Rt
sebesar 4,239 , GR log yang dibaca sebesar 82, nilai ASP sebesar -7.764 ,
Sw sebesar 0,827 harga porositas 0,2329 yang dikatagorikan porositas
sangat baik, dan memiliki harga Vclay sebesar 0,27108 yang merupakan
jenis lithology batuan shally sand sehingga lapisan tersebut berpotensi
menjadi batuan reservoir.
6. Pada kedalaman 2250 ft, kedalaman tersebut memiliki suhu sebesar
117,7251 oF, nilai Rmf pada Tf sebesar 1,4318, Rw sebesar 0.7356, Rt
sebesar 2,908 , GR log yang dibaca sebesar 67, nilai ASP sebesar -3,843 ,
Sw sebesar 1,415 harga porositas 0,197 yang dikatagorikan porositas
sangat baik, dan memiliki harga Vclay sebesar 0,1308 yang merupakan
jenis lithology batuan clean sand sehingga lapisan tersebut berpotensi
menjadi batuan reservoir.
6.4. PEMBAHASAN
Kombinasi log dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran lithologi
batuan, harga porositas dan saturasi air untuk setiap kedalaman. Dengan begitu
akan dapat dikorelasikan antara porositas dan saturasi air dalam batuan serta letak
saturasi air minimum ataupun maksimum sehingga dapat ditentukan lapisan yang
prospek untuk diproduksikan. Interpretasi log dapat saling melengkapi, sehingga
data yang didapat akan lebih akurat. Dengan data yang akurat maka penentuan
lithologi batuan juga akan lebih akurat sehingga kesalahan dalam perencanaan
kedepan dapat diminimalisasi.
Percobaan yang kita lakukan adalah interpretasi log dengan metode
kuantitatif yaitu metode detailed evaluatin dan metode quick look. Pada metode
detailed evaluation ini dimaksudkan untuk mencari harga-harga porositas dan
saturasi air untuk setiap interval kedalaman.
Kombinasi log nantinya menentukan indikasi apakah formasi batuan
mengandung hydrokarbon apa tidak. Dalam percobaan kombinasi log ini
menggunakan beberapa log antara lain : Gamma ray log, Induksi log, caliper log,
dan Neutron porosity log.
Vclay merupakan kandungan clay (shale) pada formasi. Hal ini tidak
digunakan untuk perhitungan karena Vclay hasil dari log SP tidak akurat. Dimana
formasi tidak terlalu resistif
Sebelum menghitung Vclay, perlu dihitung terlebih dahulu besarnya
temperatur formasi (Tf), Rmf, ESSP, Rw. Harga Tf dipakai untuk mencari harga
Rmf.
Untuk lapisan yang prospek yakni, pada kedalaman 2200-2250 ft . pada
kedalaman 2200 ft memiliki harga prositas yang besar, mengindikasikan semkin
porous batuan itu, dan juga pada kedalaman ini memiliki harga Sw yang kecil,
dengan kecil nya harga Sw ini maka semakin besar cadanan yang kita memiliki.
Adapun harga porositas dan Sw nya masing-masing yakni 0,364 dan 0,798.
Aplikasi lapangan dari praktikum ini yakni, menentukan permeabilitas,
porositas batuan. Serta juga menentukan lapisan yang mengandung unsur
hidrokarbon dengan kombinasi beberapa log agar lebih efektik hasilnya.
6.5. KESIMPULAN
1. Kombinasi log minimal harus memiliki : log lithologi, resistivitas, dan
juga porositas.
2. Jika harga Sw besar akan mengakibatkan harga So menjadi kecil dan
sebaliknya.
3. Dari harga Sw yang besar dan porositas yang tergolong sedang maka
lapisan ini tergolong tidak prospek karena pori-pori batuan sebagian besar
terisi oleh air formasi.
4. Kombinasi log diperlukan dalam evaluasi formasi serta menentukan
potensial produktivitas lapisan tertentu.
5. Metode kualitatif dalam interpretasi log dilakukan untuk mengetahui
ketebalan lapisan porous dan permeabilitasnya kandungan fluida dalam
batuan dan jenis lithologi.
6. Adapun lapisan yang prospek yakni pada kedalaman ft sebab harga
porositasnya besar 0,364 dan juga Sw yang kecil yakni 0,798, semakin
kecil harga Sw maka semakin besar cadangan yang kita miliki.