lipid

53
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lipid adalah salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia ialah lipid. Untuk memberikan defenisi yang jelas tentang lipid sangat sukar, sebab senyawa yang termasuk lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau mirip. Para ahli biokimia sepakat bahwa lemak dan senyawa organik yang mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukkan kedalam satu kelompok yang disebut lipid. Adapun sifat fisika yang dimaksud ialah: (1) tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organik misalnya ester, aseton, kloroform, benzena yang sering disebut “pelarut organik”; (2) ada hubungan dengan asam lemak atau esternya; (3) mempunyai kemungkinan digunakan oleh mahluk hidup. Jadi berdasarkan sifat fisika tersebut, lipid dapat diperoleh dari hewan atau tumbuhan dengan cara ekstraksi dengan menggunakan pelarut lemak tersebut. Jaringan bawah kulit di sekitar perut, jaringan sekitar ginjal mengandung banyak lipid terutama lemak 1

Upload: andanu-bima-saputra

Post on 23-Jul-2015

165 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lipid

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Lipid adalah salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam

tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia

ialah lipid. Untuk memberikan defenisi yang jelas tentang lipid sangat sukar,

sebab senyawa yang termasuk lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa

atau mirip. Para ahli biokimia sepakat bahwa lemak dan senyawa organik yang

mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukkan kedalam satu kelompok yang

disebut lipid. Adapun sifat fisika yang dimaksud ialah: (1) tidak larut dalam air,

tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organik misalnya ester, aseton,

kloroform, benzena yang sering disebut “pelarut organik”; (2) ada hubungan

dengan asam lemak atau esternya; (3) mempunyai kemungkinan digunakan oleh

mahluk hidup. Jadi berdasarkan sifat fisika tersebut, lipid dapat diperoleh dari

hewan atau tumbuhan dengan cara ekstraksi dengan menggunakan pelarut lemak

tersebut. Jaringan bawah kulit di sekitar perut, jaringan sekitar ginjal mengandung

banyak lipid terutama lemak kira-kira sebesar 90%, dalam jaringan otak atau

dalam telur terdapat lipid kira-kira sebesar 7,5 sampai 30% (Poedjiadi, 2006).

Salah satu Minyak dan lemak berperan sangat penting dalam gizi kita terutama

karena merupakan sumber energi, cita rasa, serta sumber vitamin A, D, E, dan K.

Salah satu Minyak dan lemak berperan sangat penting dalam gizi kita terutama

karena merupakan sumber energi, cita rasa, serta sumber vitamin A, D, E, dan K.

Manusia dapat digolongkan mahluk omnivore. Artinya makanannya terdiri dari

bahan hewani maupun nabati, karena itu dapat menerima minyak dan lemak dari

berbagai sumber maupun tanaman. Minyak merupakan jenis makanan yang

paling padat energi, yaitu mengandung 9 kkal per gram atau 37 kilojoul per gram

(Winarno, 1992).

1

Page 2: Lipid

Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah

senyawayang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut

organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air. Pelarut organik yang

dimaksud adalah pelarut organik nonpolar, seperti benzen, pentana,dietil eter,dan

karbon tetraklorida.Dengan pelarut-pelaruttersebut lipid dapat diekstraksi dari sel

dan jaringan tumbuhan ataupun hewan.Lipid di kelompokkan menjadi dua

kelompok, yaitu kelompok lipid sederhana (simplelipids) dan kelompok lipid

kompleks (complex lipid). Lipid sederhana mencakup senyawa-senyawa yang

tidak mudah terhidrolisis oleh larutan asam atau basa dalam air dan terdiri

darisubkelompok-kelompok: steroid,prostaglandin dan terpena.Lipid kompleks

meliputi subkelompok-kelompok yang mudah terhidrolisis menjadi zat-zat

penyusun yang lebih sederhana, yaitu lilin (waxes) dan gliserida. Komponen-

komponencampuran lipid dapat difraksionasi lebih lanjut dengan menggunakan

perbedaan kelarutannyadidalam berbagai pelarut organik. Sebagai contoh;

fosfolipid dapat dipisahkan dari sterol danlemak netral atas dasar

ketidaklarutannya di dalam aseton.Suatu reaksi yang sangat berguna untuk

fraksionasi lipid, adalah reaksi penyabunan.Alkali menghidrolisa lipid kompleks

dan menghasilkan sabun dari komponen-komponenyang mengandung asam-asam

lemak yang dapat diesterkan.

.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan lipid

2. Sebutkan jenis-jenis lipid

3. Apa yang dimaksud trigliserida dan kolesterol

4. Apa yang dimaksud HDL dan LDL

5. Bagaimana pemeriksaan Lipid

2

Page 3: Lipid

1.3. Tujuan

Tujuaan umum

Dapat memahami dan menguasai materi lipid dan penggolongannya..

Tujuan Khusus

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan lipid

2. Mengetahui penggolongan lipid

3. Dapat menjelaskan trigliserida dan kolesterol

4. Mengetahui HDL dan LDL

5. Dapat memeriksa lipid

1.4. Manfaat

1. Bagi dosen pengajar

Diharapkan dapat menjadi media referensi bahan ajar kepada mahasiswa.

2. Bagi mahasiswa

Diharapkan dapat menjadi bahan referensi dalam memahami materi lipid.

3

Page 4: Lipid

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi lipid

Lipid mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan

hidrofobik. Karena nonpolar, lipid tidak larut dalam pelarut polar seperti air,

tetapi larut dalam pelarut nonpolar, seperti alkohol, eter atau kloroform. Fungsi

biologis terpenting lipid di antaranya untuk menyimpan energi, sebagai

komponen struktural membran sel, dan sebagai pensinyalan molekul.

Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi

endotermal rangkaian hidrokarbon. Lipid bersifat amfifilik, artinya lipid mampu

membentuk struktur seperti vesikel, liposom, atau membran lain dalam

lingkungan basah. Lipid biologis seluruhnya atau sebagiannya berasal dari dua

jenis subsatuan atau "blok bangunan" biokimia: gugus ketoasil dan gugus

isoprena. Dengan menggunakan pendekatan ini, lipid dapat dibagi ke dalam

delapan kategori: asil lemak, gliserolipid, gliserofosfolipid, sfingolipid,

sakarolipid, dan poliketida (diturunkan dari kondensasi subsatuan ketoasil); serta

lipid sterol dan lipid prenol (diturunkan dari kondensasi subsatuan isoprena).

Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim dari lemak.

Lipid juga meliputi molekul-molekul seperti asam lemak dan turunan-turunannya

(termasuk tri-, di-, dan monogliserida dan fosfolipid, juga metabolit yang

mengandung sterol, seperti kolesterol. Meskipun manusia dan mamalia memiliki

metabolisme untuk memecah dan membentuk lipid, beberapa lipid tidak dapat

dihasilkan melalui cara ini dan harus diperoleh melalui makanan.

4

Page 5: Lipid

2.2. Penggolongan Lipid

Bloor membagi lipid dalam tiga golongan besar yakni: (1) lipid sederhana, yaitu

ester asam lemah dengan berbagai alkohol, contohnya lemak atau gliserida dan

lilin; (2) lipid gabungan yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus

tambahan, contohnya fosfolipid, serebrosida; (3) derivat lipid, yaitu senyawa yang

dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid, contohnya asam lemak, gliserol, dan sterol.

Berdasarkan sifat kimia yang penting, lipid dapat dibagi dalam dua golongan

yang besar, yakni lipid yang dapat disabunkan, yakni dapat dihidrolisis dengan

basa, contohnya lemak, dan lipid yang tidak dapat disabunkan, contohnya steroid.

Lipid dibagi dalam beberapa golongan berdasarkan kemiripan struktur kimianya,

yaitu (1) asam lemak; (2) lemak; (3) lilin; (4) fosfolipid; (5) sfingolipid; (6)

terpen; (7) steroid; (8) lipid kompleks.

 

Asam Lemak

Struktur

Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida, baik

yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Asam ini adalah asam karboksilat. Rantai

karbon yang jenuh ialah rantai karbon yang tidak mengandung ikatan rangkap,

sedangkan yang mengandung ikatan rangkap disebut rantai karbon tidak jenuh.

Pada umumnya asam lemak mempunyai jumlah atom karbon genap.

Sifat Fisika

Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik leburnya. Di samping itu makin

banyak jumlah ikatan rangkap, makin rendah titik leburnya. Kelarutan asam

lemak dalam air berkurang dengan bertambah panjangnya rantai karbon.

Umumnya asam lemak larut dalam eter atau alkohol panas.

Sifat Kimia

Asam lemak adalah asam lemah. Apabila dapat larut dalam air molekul asam

lemak akan terionisasi sebagian dan melepaskan ion H+. pH larutan bergantung

pada konstanta keasaman dan derajat ionisasi masing-masing asam lemak.

persamaan Henderson-Hasselbach.

5

Page 6: Lipid

Garam natrium dan kalium yang dihasilkan oleh asam lemak dapat larut dalam air

dan dikenal sebagai sabun. Asam lemak yang digunakan untuk sabun umumnya

adalah asam palmitat atau stearat.  Minyak adalah ester asam lemak tidak jenuh

dengan gliserol. Melalui proses hidrogenasi dengan bantuan katalis logam Pt atau

Ni, asam lemak tidak jenuh diubah menjadi asam lemak jenuh, dan melalui proses

penyabunan dengan basa NaOH atau KOH akan terbentuk sabun dan gliserol.

Molekul sabun terdiri atas rantai hidrokarbon dengan gugus –COO- pada

ujungnya. Bagian hidrokarbon bersifat hidrofob, sedangkan gugus –COO- bersifat

hidrofil. Karena adanya dua bagian ini, molekul sabun membentuk misel, yaitu

kumpulan rantai hidrokarbon dengan ujung yang bersifat hidrofil di bagian luar.

Sabun dapat berfungsi sebagai emulgator. Pada proses pembentukan emulsi ini,

bagian hidrofob molekul sabun masuk ke dalam lemak, sedangkan ujung yang

bermuatan negatif ada di bagian luar. Sabun mempunyai sifat dapat menurunkan

tegangan permukaan air.

Asam lemak tidak jenuh mudah mengadakan reaksi pada ikatan rangkapnya.

Dengan gas hidrogen dan katalis Ni dapat terjadi reaksi hidrogenasi, yaitu

pemecahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal. Proses hidrogenasi ini

mempunyai arti penting karena dapat mengubah asam lemak yang cair menjadi

asam lemak padat.

Karena ada ikatan rangkap, maka asam lemak tidak jenuh dapat mengalami

oksidasi yang mengakibatkan putusnya ikatan C=C dan terbentuknya gugus –

COOH.

Lemak

Struktur

Yang dimaksud dengan lemak di sini ialah suatu ester asam lemak dengan

gliserol. Gliserol ialah suatu trihidroksi alkohol yang terdiri atas tiga atom karbon.

Pada lemak, satu molekul gliserol mengikat tiga molekul asam lemak, oleh karena

itu lemak adalah suatu trigliserida.

6

Page 7: Lipid

Sifat

Lemak hewan pada umumnya berupa zat padat pada suhu ruangan, sedangkan

lemak yang berasal dari tumbuhan berupa zat cair. Tristearin, yaitu ester gliserol

dengan tiga molekul asam stearat titik lebur 710C, triolein, yaitu ester gliserol

dengan tiga molekul asam oleat titik lebur –170C. Untuk menentukan derajat

ketidakjenuhan asam lemak yang terkandung di dalamnya diukur dengan bilangan

iodium. Tiap molekul iodium mengadakan reaksi adisi pada suatu ikatan rangkap.

Bilangan iodium ialah banyaknya gram iodium yang dapat bereaksi dengan 100

gram lemak. Lemak atau gliserida asam lemak pendek dapat larut dlaam air,

sedangkan gliserida asam lemak panjang tidak larut. Semua gliserida larut dalam

ester, kloroform atau benzena. Alkohol panas adalah pelarut lemak yang baik.

Dengan proses hidrolisis lemak akan terurai menjadi asam lemak dan gliserol.

Proses ini dapat berjalan dengan menggunakan asam, basa atau enzim tertentu.

Jumlah miligram KOH yang diperlukan untuk menyabunkan 1 gram lemak

disebut bilangan penyabunan. Lemak juga dapat terhidrolisis oleh enzim.

Lemak apabila dibiarkan lama di udara akan menimbulkan rasa dan bau yang

tidak enak. Disebabkan oleh: proses hidrolisis yang menghasilkan asam lemak

bebas, proses oksidasi terhadap asam lemak tidak jenuh, oksidasi asam lemak

tidak jenuh akan menghasilkan peroksida dan selanjutnya akan terbentuk

aldehida. Kelembaban udara, cahaya, suhu tinggi dan adanya bakteri perusak

adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya ketengikan lemak. Apabila

gliserol dicampur dengan KHSO4 dan dipanaskan hati-hati, akan timbul bau yang

tajam khas seperti bau lemak yang terbakar yang disebabkan oleh terbentuknya

akrilaldehida atau akrolein.

Lilin

Yang dimaksud dengan lilin (wax) ialah ester asam lemak dengan monohidroksi

alkohol yang mempunyai rantai karbon panjang, antara 14 sampai 34 atom

karbon. Contoh alkohol panjang adalah setilalkohol dan mirisilalkohol.

CH3 – (CH2)14 – CH2OH                    CH3 – (CH2)28 – CH2OH

Setilakohol                                          Mirisilalkohol

7

Page 8: Lipid

Lilin dapat diperoleh antara lain dari lebah madu dan dari ikan paus atau lumba-

lumba. Lilin berfungsi sebagai: lapisan pelindung terhadap air, penahan air pada

binatang. Lilin tidak mudah terhidrolisis seperti lemak dan tidak dapat diuraikan

oleh enzim yang menguraikan lemak.

Fosfolipid

Struktur

Fosfolipid atau fosfatidat ialah suatu gliserida yang mengandung fosfor dalam

bentuk ester asam fosfat. Gugus yang diikat oleh asam fosfatidat ini antara lain

kolin, etanolamina, serin dan inositol. Senyawa yang termasuk fosfolipid ini ialah

fosfatidilkolin, fosfatifiletanolamina, fosfatifilserin, dan fosfatidilinositol.

Sifat

Lesitin berupa zat padat lunak seperti lilin, berwarna putih dan dapat diubah

menjadi coklat bila kena cahaya dan bersifat higroskopik dan bila dicampur

dengan air membentuk larutan koloid, larut dalam semua pelarut lemak kecuali

aseton, dikocok dengan asam sulfat akan terjadi asam fosfatidat dan kolin, apabila

dipanaskan dengan basa atau asam akan menghasilkan asam lemak, kolin, gliserol

dan asam fosfat. Hidrolisis juga dapat terjadi dengan bantuan enzim lesitinase.

Sefalin adalah fosfogliserida yang tidak larut dalam aseton dan alkohol. Yang

termasuk sefalin ialah fosfatidiletanolamina dan fosfatidilserin.

Fosfatidiletanolamina dan fosfatidilserin dapat dihidrolisis sempurna,

menghasilkan asam lemak, gliserol dan fosfat. Hidrolisis parsial menggunakan

enzim fosfatidase tertentu, sehingga asam lemak pada atom karbon nomor 2 dapat

diuraikan dan menghasilkan lisosefalin.

Sfingolipid

Merupakan senyawa derivat sfingosin atau mempunyai struktur yang mirip.

Seramida adalah derivat sfingosin yang mengandung gugus asil dari asam lemak.

Gugus ini terikat pada gugus amino dalam bentuk amida. Sfingomielin adalah

kelompok senyawa sfingolipid yang mengandung fosfat. Golongan sfingolipid

yang mengandung karbohidrat disebut glikolipid.

8

Page 9: Lipid

Terpen

Senyawa yang molekulnya dapat dianggap terdiri atas beberapa molekul isoprena

(2-metilbutadiena) atau mempunyai hubungan struktural dengan isoprena

dikelompokkan dalam golongan terpen. Yang termasuk terpen antara lain: sitral,

pinen, geraniol,  kamfer, karoten, vitamin A, fitol dan skualen.

Sitral, pinen dan geraniol terdapat dalam minyak atsiri. Sitronelal terdapat dalam

minyak sereh. Kamfer terdapat dalam pohon kamfer. Wortel mengandung banyak

karoten pembentuk vitamin A. Fitol adalah salah satu hasil hidrolisis klorofil.

Skualen dapat diperoleh dari minyak ikan hiu.

Steroid

Struktur

Senyawa lipid yang mempunyai struktur dasar yang sama dan dapat dianggap

sebagai derivat perhidroksiklopentanofenantrena, yang terdiri atas 3 cincin

sikloheksana terpadu seperti bentuk fenantrena (cincin A, B, dan C) dan sebuah

cincin siklopentana yang tergabung pada ujung cincin sikloheksana tersebut.

Adapun karakteristik yang dimaksud ialah adanya atom oksigen atau gugus

hidroksil pada atom C nomor 3 dan gugus metil pada atom C nomor 10 dan 13.

Tata Nama

Untuk memberikan nama kepada steroid digunakan patokan, yaitu beberapa jenis

hidrokarbon yang mempunyai rumus tertentu sebagai senyawa asal, misalnya

etiokolana, alopregnana, androstana, pregnana, estrana.

Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan tanda segitiga (D) dengan angka di

bagian atasnya yang menyatakan atom karbon yang menjadi awal ikatan rangkap

tersebut, misalnya D5-androstena berarti ikatan rangkap berawal dari atom karbon

nomor 5 dan berakhir pada atom karbon nomor 6.

Tanda (a) dan (b) untuk menyatakan konfigurasi suatu garis tertentu bila

dibandingkan dengan keseluruhan struktur. Pada molekul testosteron gugus –OH

pada atom C nomor 17 sama dengan kedua gugus metil pada atom C nomor 10

dan nomor 13 diberi tanda (b).

9

Page 10: Lipid

Beberapa Jenis Steroid

Kolesterol

Dari rumus kolesterol dapat dilihat bahwa gugus hidroksil yang terdapat pada

atom C nomor 3 mempunyai posisi b oleh karena dihubungkan dengan garis

penuh.

Kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak, misalnya eter, kloroform, benzena dan

alkohol panas. Adanya kolesterol dapat ditentukan dengan menggunakan

beberapa reaksi berwarna. Apabila kolesterol dilarutkan dalam kloroform dan

larutan ini dituangkan di atas larutan asam sulfat pekat dengan hati-hati, maka

bagian asam berwarna kekuningan dengan fluoresensi hijau bila dikenai cahaya.

Bagian kloroform akan berwarna biru dan yang berubah menjadi merah dan ungu.

Larutan kolesterol dalam kloroform bila ditambah anhidrida asam asetat dan asam

sulfat pekat, maka larutan tersebut mula-mula akan berwarna merah, kemudian

biru dan hijau disebut reaksi Lieberman Burchard. Warna hijau yang terjadi ini

sebanding dengan konsentrasi kolesterol. Reaksi Lieberman Burchard dapat

digunakan untuk menentukan kolesterol secara kuantitatif. Dalam darah manusia

normal terdapat antara 150-200 miligram taip 100 mL darah.

7-Dehidrokolesterol

Senyawa ini terdapat di bawah kulit dan hanya berbeda sedikit dari kolesterol,

yaitu terdapat ikatan rangkap C=C antara atom C nomor 7 dan nomor 8. Dengan

sinar ultraviolet 7-Dehidrokolesterol dapat diubah menjadi vitamin D yang sangat

berguna bagi tubuh.

Ergosterol

Sterol ini mempunyai struktur inti sama dengan 7-Dehidrokolesterol, tetapi

berbeda pada rantai sampingnya. Ergosterol dapat juga membentuk vitamin D

apabila dikenai sinar ultraviolet. Ergosterol maupun 7-Dehidrokolesterol disebut

provitamin D.

Asam-asam Empedu

Asam-asam empedu yang terdapat dalam cairan empedu antara lain ialah asam

kolat, asam deoksikolat, dan asam litokolat. Asam deoksikolat bergabung dengan

10

Page 11: Lipid

glisin membentuk asam glikodeoksikolat, sedangkan asam litokolat bergabung

dengan taurin membentuk asam taurolitokolat. Garam-garam empedu ini

berfungsi sebagai emulgator, yaitu suatu zat yang menyebabkan kestabilan suatu

emulsi.

Hormon Kelamin

Testosteron dan androsteron adalah hormon kelamin laki-laki. Testosteron

diperoleh dari ekstrak testes dalam bentuk kristal, sedangkan androsteron didapati

pada urine dan mungkin merupakan hasil perubahan kimia atau metabolisme

testosteron. Hormon kelamin perempuan ada dua jenis yaitu estrogen dan

progesteron. Estrol, estradiol dan estriol adalah hormon yang termasuk estrogen.

Pregnandiol adalah hasil metabolisme progesteron.

Lipid Kompleks

Lipid kompleks ialah lipid yang terdapat dalam alam bergabung dengan senyawa

lain. Gabungan antara lipid dengan protein disebut lipoprotein. Bagian lipid

dalam lipoprotein pada umumnya ialah trigliserida, fosfolipid atau kolesterol.

.

2.3. Trigliserida dan Kolestrol

Di dalam darah hanya ada 3 jenis lemak dasar, yaitu kolesterol, trigliserida dan

fosfolipid. Oleh karena sifat lemak yang tidak dapat larut dalam air (sedangkan

darah kita terdiri dari air sebagai komponen utama), maka 3 bentuk lemak

tersebut harus bercampur dengan zat pelarut untuk dapat beredar dalam darah. Zat

tersebut adalah suatu jenis protein yang disebut Apoprotein (disngkat Apo).

Senyawa lemak (gabungan dari 3 jenis lemak diatas) yang bergabung dengan Apo

membentuk lipoprotein (LP). Jadi LP adalah kolesterol + trigliserida + fosfolipid

+ Apo.

Lipoprotein (LP) berbeda dalam ukuran, densitas, komposisi lemak dan

komposisi Apo. Perbedaan tersebut membuat terdapat beberapa jenis LP yaitu

HDL, LDL, IDL, VLDL, kilomikron dan Lp(a). Jadi harus dimengerti bahwa

istilah HDL atau LDL dll itu adalah suatu bentuk gabungan kolesterol, trigliserid,

fosfolipid dan protein

11

Page 12: Lipid

Trigliserida

Trigliserida (atau lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserida) adalah sebuah

gliserida, yaitu ester dari gliserol dan tiga asam lemak. Trigliserida merupakan

penyusun utama minyak nabati dan lemak hewani.

Struktur kimia

Struktur umum trigliserida

Rumus kimia trigliserida adalah CH2COOR-CHCOOR'-CH2-COOR", dimana R,

R' dan R" masing-masing adalah sebuah rantai alkil yang panjang. Ketiga asam

lemak RCOOH, R'COOH and R"COOH bisa jadi semuanya sama, semuanya

berbeda ataupun hanya dua diantaranya yang sama.

Panjang rantai asam lemak pada trigliserida yang terdapat secara alami dapat

bervariasi, namun panjang yang paling umum adalah 16, 18, atau 20 atom karbon.

Asam lemak alami yang ditemukan pada tumbuhan dan hewan biasanya terdiri

dari jumlah atom karbon yang genap disebabkan cara asam lemak dibiosintesis

dari asetil-KoA. Sekalipun begitu, bakteria memiliki kemampuan untuk

menyintesis asam lemak dengan atom karbon ganjil ataupun rantai bercabang.

Karena itu, hewan memamah biak biasanya memiliki asam lemak berkarbon

ganjil, misalnya 15, karena aksi bakteria di dalam rumennya.

Kebanyakan lemak alami memiliki campuran kompleks dari berbagai macam

trigliserida; karena ini, lemak mencair pada suhu yang berbeda-beda. Lemak

seperti mentega kokoa hanya terdiri dari beberapa trigliserida, salah satunya

mengandung berturut-turut palmitat, oleat, dan stearat. Hal ini menyebabkan

terjadinya titik lebur yang tajam, yang menyebabkan coklat meleleh dalam mulut

tanpa terasa berminyak.

12

Page 13: Lipid

Pada sel, trigliserida (atau lemak netral) dapat melalui membran sel dengan bebas,

tidak seperti molekul lainnya, karena karakteristiknya yang non-polar sehingga

tidak bereaksi dengan lapisan ganda fosfolipid pada membran.

Kolestrol

Kolesterol merupakan sterol utama dalam tubuh manusia. Kolesterol merupakan

komponen struktural membran sel dan lipoprotein plasma, dan juga merupakan

bahan awal pembentukan asam empedu serta hormon steroid. Sterol dan

derivatnya sukar larut dalam larutan berair tetapi larut dalam pelarut organik,

terutama alkohol. Sehingga senyawa ini dimasukkan kedalam golongan lipid.

Ketidaknormalan dalam metabolisme atau pengankutan kolesterol lewat plasma

rupa-rupanya ada kaitannya dengan dengan perkembangan arterosklerosis.

Selain itu batu empedu yang yang terjadi tersusun terutama dari kolesterol

(Montgomery, 1993).

Kolesterol merupakan steroida penting, bukan saja karena merupakan

komponen membran tetapi juga karena merupakan pelopor biosintetik umum

untuk steroida lain termasuk hormon steroida dan garam empedu (Page, 1985).

Kolesterol dihubungkan dengan metabolisme lipid, dan merupakan sumber

untuk sintesa hormon steroid. Ia dieksresikan ke dalam empedu sebagai

kolesterol yang tak berubah atau asam empedu, kolesterol dipertahankan dalam

13

Page 14: Lipid

bentuk larutan didalam empedu oleh garam-garam empedu dan fospolipid.

Kolesterol yang dilepaskan dari jaringan tepi diesterifikasi di dalam plasma

dengan asam lemak yang berasal dari lesitin oleh lesistin kolesterol

asiltransferase (LCAT) dan diangkut sebagai HDL ke hepar. Ester kolesterol ini

bias diangkut ke lipoprotewin lain oleh penukaran dengan trigliserida.

Penurunan ester kolesterol plasma timbul bila terdapat kerusakan sel parenkim

hepar, karena defesiensi LCAT yang berasal dari hepar. Terdapat defisiensi

LCAT yang jarang, pada mana terjadi akumulasi kolesterol bebas di dalam

plasma dan jaringan (Baron, D.N 1990).

Manfaat kolesterol

• Pembentuk dinding sel tubuh

Kolesterol dibutuhkan sebagai salah satu komponen pembentuk dinding-dinding

sel tubug. Dinding-dinding sel itu lah yang membentuk tubuh dengan baik.

• Pembentukan hormon

Kolesterol merupakan bahan penting yang dibutuhkan oleh tubuh sebagai bahan

dasar pembentukan hormon testotero, estrogen dsn progesteron.

• Pembentukan vitamin D

Kolesterol ini dibutuhkan untuk membuat vitamin D yang penting bagi

kesehatan tulang dan kulit.

• Membantu proses kerja tubuh di empedu

Sebagai bahan pembentukan asam dan garam empedu yang berfungsi

mengemulsi lemak di dalam tubuh

• Sumber energi

Sebagai salah satu senyawa lemak, maka kolestrol itu merupakan salah satu

sumber energi yang memberikan kalori yang sangat tinggi bagi tubuh (Graha,

2010).

Jenis-jenis kolesterol

Lemak dalam darah terdiri dari beberapa jenis yakni, kolesterol, trigliserida,

fospolipid dan asam lemak bebas. Tiga jenis pertama disebut lippoprotein yang

terbagi menjadi 4 bagian kilomikron, yakni very low density lipoprotein

14

Page 15: Lipid

(VLDL), intermediate density lipoprotein (IDL), low density lipoprotein (LDL),

dan high density lipoprotein (HDL). Dari yang kelima yang penting diketahui

adalah HDL dan LDL (Wiryowidagno, 2002).

1. Low Density Lipoprotein (LDL) ini sering disebut dengan istilah kolesterol

jahat adalah kolesterol yang mengangkut paling banyak kolesterol dan lemak di

dalam darah. Kadar LDL yang tinggi dan pekat ini akan menyebabkan

kolesterol lebih banyak melekat pada dinding-dinding pembulu darah pada saat

transportasi dilakukan. Kolesterol yang melekat itu perlahan-lahan akan mudah

membentuk tumpukan-tumpukan yang mengendap, seperti plak pada dinding-

dinding pembulu darah. Akibatnya saluran darah terganggu dan ini bisa

meningkatkan resiko penyakit pada tubuh seseorang seperti stroke, jantung

koroner, dan lain sebagainya (Graha, 2010).

2. High Density Lippoprotein (HDL) ini sering disebut dengan istilah kolesterol

baik. Kolesterol HDL ini mengangkut kolesterol lebih sedikit dan mengandung

banyak protein. HDL berfungsi membuang kelebihan kolesterol yang dibawa

oleh LDL dengan membawanya kembali kehati dan kemudian diurai kembali.

Dengan membawa kelebihan koletserol yang dibawa oleh LDL tadi, maka HDL

membantu mencegah terjadinya pengendapan dan mengurangi terjadinya plak

dipembulu darah yang dapat mengganggu peredaran darah dan membahayakan

tubuh. Karena itu kolesterol HDL ini disebut kolesterol baik (Graha, 2010).

Pemeriksaan Kolesterol

Pemeriksaan kolesterol itu dilakukan setelah terlebih dahulu puasa sepanjang

malam kurang lebih 9-12 jam lamamya sebelum pemeriksaan. Tujuan puasa ini

adalah agar tidak terjadi kesalah pengukuran karena adanya pengaruh lemak

yang baru dikonsumsi yang berasal dari makanan yang baru saja dimakan.

Biasanya dokter melakukan pemeriksaan kolesterol ini di pagi hari dan pasien

harus puasa sebelumnya. 24 jam sebelum melakukan pemeriksaan kolesterol ini

pula, sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik yang berat ataupun olahraga

berat karena kelelahan yang amat sangat dapat mempengaruhi pula hasil tes

yang dilakukan. Kemudian pemeriksaan lemak dalam darah dimulai dengan

15

Page 16: Lipid

cara mengambil darah dari tubuh pasien yang akan diperiksa. Darah yang telah

diambil itu diukur kadar kolesterolnya. Pemeriksaan ini dapat menghasilkan

informasi perkiraan kadar kolesterol yang beredar didalam sirkulasi darah

seseorang. Hasil data yang ditemukan dalam pemeriksaan itu akan

dibandingkan dengan table klasifikasi kadar kolesterol standar dalam dunia

kedokteran yang ada sehingga dapat dianalisis bagaimana kedaan kolesterol

seseorang itu. Disamping hasil pemeriksaan darah, para dokter akan

mendiagnosis pasiennya dengan menanyakan riwayat kolesterol tinggi

dikeluarga pasien serta penyakit-penyakit yang dideritanya sebagai bahan

analisis terhadap kedaan pasiennya (Graha, 2010).

Hasil dari Pemeriksaan Kolesterol

Kolesterol biasanya diketahui lewat pemeriksaan darah dilaboraturium.

Kolesterol itudiukur dalam satuan milligram per desiliter darah yang biasanya

disingkat mg/dl, dan ada juga yang menggunakan satuan millimol per liter

darah disingkat dengan mmol/L. ketika mendapat hasil dari pemeriksaan

kolesterol dari sebuah laboraturium atau rumah sakit biasanya di kertas laporan

hasilnya akan tertera informasi sebagai berikut:

• Total Kolesterol

• HDL Kolesterol

• LDL Kolesterol

• Trigliserida

Keempat komponen diatas merupakan lemak utama dalam darah yang diukur

dan dapat memberikan hasil yang memberikan gambaran tubuh seseorang.

Total Kolesterol

Total kolesterol menunjukkan jumlah antara HDL kolesterol, LDL kolesterol

dan trigliserida.

16

Page 17: Lipid

Dalam melihat hasil dari total kolesterol ini perlu juga diperhatikan nilai dari

masing-masing jenis kolesterol yaitu HDL kolesterol, LDL kolesterol dan juga

trigliseridanya.

2.4. HDL dan LDL

HDL (high density lipoprotein) adalah bentuk LP yang memiliki komponen

kolesterol paling sedikit. Dibentuk di usus dan hati, HDL ini akan menyerap

kolesterol bebas dari pembuluh darah, atau bagian tubuh lain seperti sel makrofag,

kemudian membawanya ke hati, hal inilah yang membuat HDL dijuluki kolesterol

baik (walau istilah ini tidak tepat setelah kita mengerti apa itu LP).

VLDL (very low density LP) adalah LP yang dibentuk di hati yang kemudian

akan diubah di pembuluh darah menjadi LDL (low density LP). Bentuk LP ini

memiliki komponen kolesterol paling banyak dan akan membawa kolesterol

tersebut ke jaringan seperti dinding pembuluh darah.

Bila kadar kolesterol di pembuluh darah tinggi, hal ini akan membuat diameter

pembuluh darah menjadi sempit, (analogikan dengan selang air yang dinding

dalamnya tertutup oleh lumut, maka aliran air tidak akan lancar). Pada keadaan

yang berat dimana terjadi sumbatan total dari pembuluh darah maka akan terjadi

kerusakan organ, misalkan bila pembuluh koroner yang tertutup, maka terjadi

serangan jantung, atau bila pembuluh darah otak yang tertutup akan terjadi stroke.

HDL akan membawa kolesterol bebas dari pembuluh darah ke hati sehingga

diameter pembuluh akan melebar, sedangkan bila kadar VLDL dan LDL tinggi

17

Page 18: Lipid

maka akan terjadi hal sebaliknya yang akan memperberat penyempitan pembuluh

darah.

Perbedaan Fungsi LDL dan HDL

LDL dan HDL mempunyai fungsi yang berlawanan. LDL bersifat efek aterogenik

dan disebut juga dengan kolesterol jahat karena mudah melekat pada pembuluh

darah dan menyebabkan penumpukan lemak yang lambat laun mengeras

(membentuk flak) dan menyumbat pembuluh darah yang disebut dengan

aterosklerosis (penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri). Proses

aterosklerosis yang terjadi di pembuluh darah jantung dapat memicu terjadinya

jantung koroner, apabila terjadi di pembuluh darah otak dapat menyebabkan

terjadinya stroke. HDl disebut juga dengan kolesterol baik karena mempunyai

efek antiaterogenik yaitu mengangkut kolesterol bebas dari pembuluh darah dan

jaringan lain menuju hati selanjutnya mengeluarkannya lewat empedu.

Kadar LDL yang tinggi cenderung disertai dengan kadar trigliserida yang tinggi

pula, sedangkan apabila kadar HDL tinggi maka kadar trigliserida cenderung

rendah.

Gaya hidup modern berkaitan erat dengan faktor-faktor yang mempengaruhi

kolesterol dan trigliserida tinggi, seperti makanan yang mengandung lemak jenuh

dan kalori tinggi yang dapat menyebabkan kegemukan, kurang mengkonsumsi

serat, merokok, kurang berolah raga dan stress. Kolesterol tinggi juga dipengaruhi

olah faktor genetik dan usia, kecuali kedua faktor tersebut, faktor lainnya dapat

dikontrol/dikendalikan.

2.5. Pemeriksaan Lipid

Lipid adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen yang tidak larut

dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik. Komponen lipid utama

yang dapat dijumpai dalam plasma adalah trigliserida, kolesterol dan fosfolipid.

Trigliserida merupakan asam lemak yang dibentuk dari esterifikasi tiga molekul

asam lemak menjadi satu molekul gliserol. Jaringan adiposa memiliki simpanan

18

Page 19: Lipid

trigliserid yang berfungsi sebagai ‘gudang’ lemak yang segera dapat digunakan.

Dengan masuk dan keluar dari molekul trigliserida di jaringan adiposa, asam-

asam lemak merupakan bahan untuk konversi menjadi glukosa

(glukoneogenesis) serta untuk pembakaran langsung untuk menghasilkan

energi.

Asam lemak dapat berasal dari makanan, tetapi juga berasal dari kelebihan

glukosa yang diubah oleh hati dan jaringan lemak menjadi energi yang dapat

disimpan. Lebih dari 95% lemak yang berasal dari makanan adalah trigliserida.

Proses pencernaan trigliserida dari asam lemak dalam diet (eksogenus), dan

diantarkan ke aliran darah sebagai kilomikron (droplet lemak kecil yang

diselubungi protein), yang memberikan tampilan seperti susu atau krim pada

serum setelah mengkonsumsi makanan yang tinggi kandungan lemaknya.

Kolesterol berasal dari makanan dan sintesis endogen di dalam tubuh. Sumber

kolesterol dalam makanan seperti kuning telur, susu, daging, lemak (gajih), dan

sebaginya terutama dalam keadaan ester. Dalam usus, ester tersebut kemudian

dihidrolisis oleh kolesterol esterase yang berasal dari pankreas dan kolesterol

bebas yang terbentuk diserap oleh mukosa usus dengan kilomikron sebagai alat

transport ke sistem limfatik dan akhirnya ke sirkulasi vena. Kira-kira 70%

kolesterol yang diesterifikasi (dikombinasikan dengan asam lemak), serta 30%

dalam bentuk bebas.

Kolesterol disintesis di hati dan usus serta ditemukan dalam eritrosit, membran

sel, dan otot.

Sebagian besar kolesterol yang dibutuhkan tubuh disintesis dari asetil koenzim

A melalui betahidroksi-betametil glutamil KoA. Kolesterol penting dalam

struktur dinding sel dan dalam bahan yang membuat kulit kedap air. Kolesterol

digunakan tubuh untuk membentuk garam empedu sebagai fasilitator untuk

pencernaan lemak dan untuk pembentukan hormon steroid (misal kortisol,

estrogen, androgen) oleh kalenjar adrenal, ovarium, dan testis.

Fosfolipid, lesitin, sfingomielin, dan sefalin merupakan komponen utama pada

membrane sel dan juga bekerja dalam larutan untuk mengubah tegangan

permukaan cairan (misal aktifitas surfaktan cairan di paru). Fosfolipid dalam

19

Page 20: Lipid

darah berasal dari hati dan usus, serta dalam jumlah kecil sintesis di berbagai

jaringan. Fosfolipid dalam darah dapat ikut serta dalam metabolisme sel dan

juga dalam koagulasi darah.

Karena lipid tidak dapat larut dalam air, maka itu memerlukan suatu

‘pengangkut’ agar bisa masuk dalam sirkulasi darah. Pengangkut itu adalah

suatu protein yang dinamakan lipoprotein. Lipoprotein dalam sirkulasi terdiri

dari partikel berbagai ukuran yang juga mengandung kolesterol, trigliserida,

fosfolipid, protein dalam jumlah berbeda sehingga masing-masing lipoprotein

memiliki karakteristik densitas yang berbeda. Lipoprotein terbesar dan paling

rendah densitasnya adalah kilomikron, diikuti oleh lipoprotein densitas sangat

rendah (very low density lipoprotein, VLDL), lipoprotein densitas rendah (low

density lipoprotein, LDL), lipoprotein densitas sedang (intermediate density

lipoprotein, IDL), dan lipoprotein densitas tinggi (high density lipoprotein,

HDL).

Sebagian besar trigliserida pada plasma tidak dalam keadaan puasa terdapat

dalam bentuk kilomikron, sedangkan pada sampel plasma puasa, trigliserida

terutama terdapat dalam bentuk VLDL. Sebagian kolesterol plasma terkandung

dalam LDL. Sebagian kecil (15-25%) kolesterol berada dalam HDL.

Jalur eksogen atau makanan pengangkutan lemak melibatkan penyerapan

trigliserida dan kolesterol melalui usus, disertai pembentukan dan pembebasan

kilomikron ke dalam limfe dank e aliran darah melalui duktur torasikus.

Kilomikron membebaskan trigliserida ke jaringan adiposa sewaktu beredar

dalam sirkulasi. Selain itu, juga mengaktifkan lipoprotein lipase yang dapat

melepaskan asam lemak bebas dari trigliserida sehingga ukuran kilomikron

berkurang menjadi sisa yang akhirnya diserap oleh hati. Asam-asam lemak yang

dikeluarkan pada gilirannya diserap oleh sel otot dan adiposa.

VLDL terutama dibentuk oleh sel hati, sebagian oleh usus. VLDL terutama

terdiri dari trigliserid endogen yang dibentuk oleh sel hati dari karbohidrat. Ia

bertugas membawa kolesterol yang dikeluarkan dari hati ke jaringan otot untuk

disimpan sebagai cadangan energi.

20

Page 21: Lipid

LDL berasal dari katabolisme VLDL, bertugas mengangkut kolesterol dalam

plasma darah ke jaringan perifer untuk keperluan pertukaran zat. LDL

mengandung 45% kolesterol. LDL ini mudah sekali menempel pada dinding

pembuluh koroner sehingga menimbulkan kerak kolesterol (plak). Itu sebabnya

LDL sering disebut sebagai “kolesterol jahat”.

HDL dibentuk oleh sel hati dan usus, bertugas menyedot timbunan kolesterol di

jaringan tersebut, lalu mengangkutnya ke hati dan selanjutnya membuangnya ke

dalam empedu. Karena itu maka HDL disebut sebagai “kolesterol baik”. Bila

HDL rendah, maka kolesterol akan dideposit pada jaringan arteri.

Pengukuran Lipid

Penetapan lipid biasanya dilakukan dengan serum, tetapi dapat juga

menggunakan plasma EDTA atau plasma heparin. Baik serum maupun plasma

harus segera dipisahkan dari sel-sel darah dan jika tidak segera diperiksa, harus

disimpan dalam lemari es supaya distribusi kolesterol tidak berubah dan enzim-

enzim tidak sempat mengubah proporsi lipoprotein. Sampel darah harus

diperoleh setelah klien berpuasa 10 – 12 jam sebelum pengambilan.

Pengukuran lipid serum yang paling relevan adalah kolesterol total, trigliserida,

kolesterol HDL, dan kolesterol LDL. Pengukuran lipid dapat dilakukan dengan

metode kimiawi kolorimetrik.

Pengukuran kolesterol total dapat menggunakan enzim kolesterol oksidase.

Trigliserida diukur melalui pengeluaran asam lemak secara hidrolisis diikuti

oleh kuantifikasi gliserol yang dibebaskan. Pengukuran kolesterol HDL

menggunakan pengendapan semua lipoprotein selain HDL, kemudian kolesterol

HDL yang tersisa dalam larutan diukur. Sedangkan kolesterol LDL diukur dari

pengukuran trigliserida, kolesterol total, dan kolesterol HDL dengan pendekatan

Friedewald sebagai berikut :

Kolesterol LDL = Kolesterol total – kolesterol HDL – (trigliserida/5)

Kalkulasi ini masih sahih untuk kadar trigliserida sampai sekitar 400 mg/dL.

21

Page 22: Lipid

Sekarang pengukuran kolesterol LDL dapat dilakukan langsung dengan tehnik

imunopresipitasi selektif fraksi lipoprotein lain.

Nilai Rujukan

Trigliserida

DEWASA : Usia 12-29 tahun : 10 – 140 mg/dl. Usia 30 – 39 tahun : 20 – 150

mg/dl. Usia 40-49 tahun : 30 – 160 mg/dl. Usia > 50 tahun : 40 – 190 mg/dl.

ANAK : Bayi : 5 – 40 mg/dl. Usia 5-11 tahun : 10 – 135 mg/dl.

Kolesterol total

DEWASA. Nilai ideal : < style="font-style: italic;">Risiko sedang : 200 – 240

mg/dl. Risiko tinggi : > 240 mg/dl. Kehamilan : kadar berisiko tinggi, tetapi

akan kembali normal seperti sebelum kehamilan 1 bulan setelah kelahiran.

ANAK. Bayi : 90 – 130 mg/dl. Anak usia 2 – 19 tahun : nilai ideal 130 – 170

mg/dl, risiko sedang 171 – 184 mg/dl, risiko tinggi > 185 mg/dl.

Kolesterol HDL

Usia 20-24 tahun : 30 – 79 mg/dl. Usia 25-29 tahun : 31 – 83 mg/dl. Usia 30-34

tahun : 28 – 77 mg/dl. Usia 35-39 tahun : 36 – 62 mg/dl. Usia 40-44 tahun : 34

– 67 mg/dl. Usia 45-49 tahun : 30 – 87 mg/dl. Usia 50-54 tahun : 28 – 92

mg/dl.

Kolesterol LDL

Yang dianjurkan : Risiko sedang : 130 – 159 mg/dl. Risiko tinggi : >= 160

mg/dl.

Sedangkan menurut PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) tahun

2004, kadar lipid serum yang dianggap optimal dan yang abnormal dapat dilihat

pada tabel berikut :

22

Page 23: Lipid

Masalah Klinis

Peningkatan kadar lemak darah dapat menimbulkan risiko penyakit arteri

koronaria atau penyakit kardiovaskuler. Peningkatan kadar kolesterol

(hiperkolesterolemia) menyebabkan penumpukan kerak lemak di arteri koroner

(arteriosklerosis) dan risiko penyakit jantung (infark miokardial). Kadar kolesterol

serum tinggi dapat berhubungan dengan kecenderungan genetik (herediter),

obstruksi bilier, dan/atau asupan diet. Peningkatan trigliserid dalam waktu yang

lama akan menjadi gajih di bawah kulit dan menyebabkan obesitas. Gajih yang

berlebih akan diubah juga menjadi kolesterol LDL. Kolesterol LDL yang tinggi

dan kolesterol HDL yang rendah merupakan risiko penyakit aterosklerosis.

Sebaliknya, kolesterol LDL yang rendah dan kolesterol HDL tinggi dapat

menurunkan risiko penyakit arteri koronaria.

23

Page 24: Lipid

Peningkatan kadar kolesterol dapat dijumpai pada : infak miokardial (MCI) akut,

aterosklerosis, hiperkolesterolemia keluarga, hiperlipoproteinemia tipe II, III dan

V, diet tinggi kolesterol (lemak hewani). Selain itu juga dijumpai pada :

hipotiroidisme, obstruksi bilier, sirosis bilier, miksedema, hepatitis infeksiosa,

DM yang tidak terkontrol, sindrom nefrotik, pankreatektomi, kehamilan trimester

III, periode stress berat. Pengaruh obat : aspirin, kostikosteroid, steroid (agens

anabolic dan androgen), kontrasepsi oral, epinefrin dan norepinefrin, bromide,

fenotiazin (klorpromazin [Thorazine], trifluoperazin [Stelazine]), Vitamin A dan

D, sulfonamide, fenitoin (Dilantin)

Peningkatan kadar trigliserida dapat dijumpai pada : hiperlipoproteinemia, infark

miokardial akut, hipertensi, thrombosis serebral, arteriosklerosis, diet tinggi

karbohidrat. Juga dapat dijumpai pada : hipotiroidisme, sindrom nefrotik, sirosis

Laennec atau alkoholik, DM tak terkontrol, pancreatitis, sindrom Down, stress,

kehamilan. Pengaruh obat : Estrogen, kontrasepsi oral.

Peningkatan lemak darah umumnya dipengaruhi oleh faktor makanan. Konsumsi

makanan tinggi kalori dalam jangka waktu lama terutama yang banyak

mengandung lemak, menyebabkan peningkatan persisten trigliserida yang

terutama berada dalam partikel VLDL. Asupan karbohidrat yang tinggi

menyebabkan peningkatan cepat trigliserida dan VLDL. Kolesterol dalam

makanan meningkatkan kandungan kolesterol LDL, demikian juga asupan asam

lemak jenuh melalui makanan; konsumsi asam lemak tak jenuh mungkin

menurunkan kolesterol total. Alkohol meningkatkan konsentrasi trigliserida,

terutama mempengaruhi VLDL dan kadang-kadang kilomikron.

Faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium :

Obat aspirin dan kortison dapat menyebabkan penurunan atau peningkatan kadar

kolesterol serum,

Diet tinggi kolesterol yang dikonsumsi sebelum pemeriksaan menyebabkan

peningkatan kadar kolesterol serum,

Hipoksia berat dapat meningkatkan kadar kolesterol serum,

24

Page 25: Lipid

Hemolisis pada sampel darah dapat menyebabkan hasil uji kolesterol serum

meningkat,

Diet tinggi karbohidrat dan alcohol dapat meningkatkan kadar trigliserida serum.

2.6. Hipertensi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi

peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita

yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi

140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi.

Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk stroke,

serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab

utama gagal jantung kronis.

Tekanan darah

Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi

diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah

diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang dari

120/80 mmHg didefinisikan sebagai "normal". Pada tekanan darah tinggi,

biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi biasanya

terjadi pada tekanan darah 140/90 mmHg atau ke atas, diukur di kedua lengan tiga

kali dalam jangka beberapa minggu.

25

Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa menurut JNC VII [1]

Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik

Normal < 120 mmHg (dan) < 80 mmHg

Pre-hipertensi 120-139 mmHg (atau) 80-89 mmHg

Stadium 1 140-159 mmHg (atau) 90-99 mmHg

Stadium 2 >= 160 mmHg (atau) >= 100 mmHg

Page 26: Lipid

Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih,

tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam

kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.

Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan

tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan

diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara

perlahan atau bahkan menurun drastis.

Dalam pasien dengan diabetes mellitus atau penyakit ginjal, penelitian telah

menunjukkan bahwa tekanan darah di atas 130/80 mmHg harus dianggap sebagai

faktor risiko dan sebaiknya diberikan perawatan.

Pengaturan tekanan darah

Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:

Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada

setiap detiknya

Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak

dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut.

Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh

yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang

terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena

arteriosklerosis. Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat

terjadi "vasokonstriksi", yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu

mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.

Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan

darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu

membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh

meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.

Sebaliknya, jika:

26

Page 27: Lipid

Aktivitas memompa jantung berkurang

Arteri mengalami pelebaran

Banyak cairan keluar dari sirkulasi

Maka tekanan darah akan menurun atau menjadi lebih kecil.

Penyesuaian terhadap faktor-faktor tersebut dilaksanakan oleh perubahan di

dalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari sistem saraf yang

mengatur berbagai fungsi tubuh secara otomatis).

Perubahan fungsi ginjal

Ginjal mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara:

Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air,

yang akan menyebabkan berkurangnya volume darah dan mengembalikan

tekanan darah ke normal.

Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air,

sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali ke normal.

Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang

disebut renin, yang memicu pembentukan hormon angiotensin, yang selanjutnya

akan memicu pelepasan hormon aldosteron.

Ginjal merupakan organ penting dalam mengendalikan tekanan darah; karena itu

berbagai penyakit dan kelainan pda ginjal bisa menyebabkan terjadinya tekanan

darah tinggi.

Misalnya penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri

renalis) bisa menyebabkan hipertensi.

Peradangan dan cedera pada salah satu atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan

naiknya tekanan darah.

Sistem saraf otonom

27

Page 28: Lipid

Sistem saraf simpatis merupakan bagian dari sistem saraf otonom, yang untuk

sementara waktu akan:

meningkatkan tekanan darah selama respon fight-or-flight (reaksi fisik tubuh

terhadap ancaman dari luar)

meningkatkan kecepatan dan kekuatan denyut jantung; juga mempersempit

sebagian besar arteriola, tetapi memperlebar arteriola di daerah tertentu (misalnya

otot rangka, yang memerlukan pasokan darah yang lebih banyak)

mengurangi pembuangan air dan garam oleh ginjal, sehingga akan meningkatkan

volume darah dalam tubuh

melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin), yang

merangsang jantung dan pembuluh darah.

Gejala

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun

secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya

berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala

yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah

kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi,

maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.

Penyebab hipertensi

Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis :

1. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum diketahui

penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi).

2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari

adanya penyakit lain.

28

Page 29: Lipid

Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan

pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan

meningkatnya tekanan darah.

Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Pada sekitar 5-

10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%,

penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya

pil KB).

Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor

pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau

norepinefrin (noradrenalin).

Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stres,

alkohol atau garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada

orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan. Stres cenderung menyebabkan

kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka

tekanan darah biasanya akan kembali normal.

Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:

1. Penyakit Ginjal

o Stenosis arteri renalis

o Pielonefritis

o Glomerulonefritis

o Tumor-tumor ginjal

o Penyakit ginjal polikista (biasanya

diturunkan)

o Trauma pada ginjal (luka yang

mengenai ginjal)

o Terapi penyinaran yang mengenai

ginjal

2. Kelainan Hormonal

o Hiperaldosteronisme

o Sindroma Cushing

o Feokromositoma

3. Obat-obatan

o Pil KB

o Kortikosteroid

o Siklosporin

o Eritropoietin

o Kokain

o Penyalahgunaan alkohol

29

Page 30: Lipid

o Kayu manis (dalam jumlah sangat

besar)

4. Penyebab Lainnya

o Koartasio aorta

o Preeklamsi pada kehamilan

o Porfiria intermiten akut

o Keracunan timbal akut.

Hipertensi dalam kehamilan

Hipertensi ditemukan pada ibu hamil baik pada penyakit sebelumnya (5-15% dari

total ibu hamil) atau sebagai gangguan yang berhubungan dengan kehamilan, pre-

eklamsia (Lyoyd, dalam Wylie). Hipertensi dijuluki sebagai the silent killer

karena biasanya tidak menunjukkan gejala dan hanya terdiagnosis melalui

skrinning atau ketika penyakit tersebut bermanifestasi pada komplikasi gangguan

tertentu. Hipertensi sangat signifikan berkontribusi terhadap angka kesakitan dan

kematian ibu dan janin sehingga perlu dilakukan skrinning awal dan pemeriksaan

lanjutan selama kehamilan.

Obat tradisional yang dapat digunakan

Gamat/Teripang/Mentimun Laut

Teh Murbei [2]

daun cincau hijau

seladri (tidak boleh lebih 1-10 gr per hari, karena dapat menyebabkan penurunan

tekanan darah secara drastis)

bawang putih (tidak boleh lebih dari 3-7 siung sehari)

Rosela

daun misai kucing

minuman serai. teh serai yang kering atau serai basah(fresh) diminum 3 kali

sehari. Dalam seminggu dapat nampak penurunan tekanan darah tinggi

30

Page 31: Lipid

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi

endotermal rangkaian hidrokarbon. Lipid bersifat amfifilik, artinya lipid mampu

membentuk struktur seperti vesikel, liposom, atau membran lain dalam

lingkungan basah. Lipid biologis seluruhnya atau sebagiannya berasal dari dua

jenis subsatuan atau "blok bangunan" biokimia: gugus ketoasil dan gugus

isoprena.

Bloor membagi lipid dalam tiga golongan besar yakni: (1) lipid sederhana, yaitu

ester asam lemah dengan berbagai alkohol, contohnya lemak atau gliserida dan

lilin; (2) lipid gabungan yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus

tambahan, contohnya fosfolipid, serebrosida; (3) derivat lipid, yaitu senyawa yang

dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid, contohnya asam lemak, gliserol, dan sterol.

Trigliserida (atau lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserida) adalah sebuah

gliserida, yaitu ester dari gliserol dan tiga asam lemak. Trigliserida merupakan

penyusun utama minyak nabati dan lemak hewani

Kolesterol merupakan sterol utama dalam tubuh manusia. Kolesterol merupakan

komponen struktural membran sel dan lipoprotein plasma, dan juga merupakan

bahan awal pembentukan asam empedu serta hormon steroid.

B. Saran

Diharapkan dengan adanya makalah ini, pemahaman tentang lipid miningkat dan

dapat mengaplikasikannya.

31

Page 32: Lipid

DAFATAR PUSTAKA

Anonim. www.wikipedia.com/lipid//. April 2012

Bhagavan NV. (2002). Medical Biochemistry. San Diego: Harcourt/Academic Press. ISBN 0-12-095440-0.

Devlin TM. (1997). Textbook of Biochemistry: With Clinical Correlations (edisi ke-4th). Chichester: John Wiley & Sons. ISBN 0-471-17053-4.

Stryer L, Berg JM, Tymoczko JL. (2007). Biochemistry (edisi ke-6th). San Francisco: W.H. Freeman. ISBN 0-7167-8724-5.

Van Holde KE, Mathews CK. (1996). Biochemistry (edisi ke-2nd). Menlo Park, Calif:

Benjamin/Cummings Pub. Co. ISBN 0-8053-3931-0.

32

Page 33: Lipid

DAFTAR ISI

HAL

KATA PENGANTAR..................................................................................i

Daftar isi.......................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan

1.1. Latar belakang..............................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.......................................................................2

1.3. Tujuan............................................................................................3

1.4. Manfaat..........................................................................................3

Bab II Pembahasan

2.1. Definisi Lipid.................................................................................4

2.2. Penggolongan Lipid......................................................................5

2.3. Trigliserida dan Kolesterol..........................................................11

2.4. HDL dan LDL...............................................................................17

2.5. Pemeriksaan Lipid........................................................................18

2.6. Hipertensi.......................................................................................25

Bab III PENUTUP

3.1 Kesimpulan....................................................................................31

3.2 Saran..............................................................................................31

DAFATAR PUSTAKA...............................................................................32

33

Page 34: Lipid

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan

kemudahan bagi kami sebagai penyusun untuk dapat menyelesaikan tugas ini

tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Patologi,

yang mana dengan tugas ini kami sebagai mahasiswa dapat mengetahui lebih

jauh dari materi yang diberikan dosen.

Makalah yang berjudul ” Lipid ” ini merupakan tugas Individu yang

nantinya akan dipresentasikan sebagai interprensi penilaian dari mata kuliah

ini. Dalam makalah ini kami mencoba menggali lebih dalam segala sesuatu

tentang Lipid dan penggolongannya. Mengenai penjelasan lebih lanjut kami

memaparkannya dalam bagian pembahasan makalah ini.

Dengan harapan makalah ini dapat bermanfaat, maka kami sebagai

penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telahmembantu kami dalam penyelesaian makalah ini.Saran dan kritik yang

membangun dengan terbuka kami terima untuk meningkatkan kualitas

makalah ini.

  Bengkulu, April 2012

Penulis

34

i

ii