lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv pengesahan skripsi yang berjudul...

164
PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN STRATEGI REACT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI MAN BABAKAN LEBAKSIU TEGAL skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia oleh Akhmad Farid 4301409071 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Upload: dotruc

Post on 11-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KIMIA

DENGAN STRATEGI REACT TERHADAP HASIL

BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI MAN BABAKAN

LEBAKSIU TEGAL

skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

oleh

Akhmad Farid

4301409071

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia

Ujian Skripsi :

Hari :

Tanggal :

Semarang,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dra. Sri Nurhayati, M.Pd Dra. Sri Mantini RS, M.Si

NIP 19660106 199003 2 002 NIP 19501017197603 2 001

Page 3: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

iii

PERNYATAAN

Saya menyatakan skripsi ini bebas plagiat, dan apabila di kemudian hari terbukti

terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai

ketentuan perundang-undangan.

Semarang, Juli 2013

Akhmad Farid

4301409071

Page 4: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

iv

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap

Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI MAN Babakan Lebaksiu Tegal

disusun oleh

Akhmad Farid

4301409071

telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA Universitas

Negeri Semarang pada

hari :

tanggal :

Panitia:

Ketua Sekertaris

Prof. Dr. Wiyanto, M.Si Dra. Woro Sumarni, M.Si

NIP 19631012 198803 1 001 NIP 19650723 199303 2 001

Ketua Penguji

Drs. Eko Budi Susatyo, M.Si

NIP 19561111 199003 1 003

Anggota Penguji/ Anggota Penguji/

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dra. Sri Nurhayati, M.Pd Dra. Sri Mantini RS, M.Si

NIP 19660106 199003 2 002 NIP 19501017197603 2 001

Page 5: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Jangan pernah merasa bangga jika engkau mampu beramal sholeh, karena

jika bukan karena Allah yang menggerakkan hatimu untuk beramal sholeh,

niscaya engkau tidak akan sanggup melakukannya.

Dengan ilmu hidup akan menjadi mudah, dengan seni hidup akan menjadi

indah dan dengan iman hidup akan menjadi terarah.

Menuntut ilmu adalah taqwa. Menyampaikan ilmu adalah ibadah.

Mengulang-ulang ilmu adalah dzikir. Mencari ilmu adalah jihad. (Imam Al

Ghazali)

PERSEMBAHAN

Hasil karya ini merupakan salah satu anugerah dari Allah

SWT, rasa syukur selalu kupanjatkan kepada Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat yang tiada terkira. Karya

ini kupersembahkan untuk:

Kedua orang tuaku, Bapak Ahmad Mujahid dan Ibu

Latifah yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi,

dan doa dengan setulus hati di setiap langkahku.

Kakak dan adikku, Mas Syaikhul, Mas Zulfa, Almas,

Nabil, Izzah

Um Farid, Lik Khafsoh, dan Fuadi Maqofa Ahmad

Teman-teman seperjuangan D’Kimoro

Semua dosen kimia yang telah membagi ilmunya yang

Insya Allah bermakna dan bermanfaat.

Almamaterku, tempatku berjuang demi cita-cita masa

depan.

Page 6: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah serta anugerah nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan Pembelajaran

Kimia dengan Strategi REACT Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI

MAN Babakan Lebaksiu Tegal”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini selesai berkat bantuan,

petunjuk, saran, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu pada

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Ketua Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang.

2. Ibu Dra. Sri Nurhayati, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah banyak

memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi.

3. Ibu Dra. Sri Mantini RS, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah banyak

memberikan bimbingan, arahan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Eko Budi Susatyo, M.Si selaku dosen penguji skripsi, yang telah

meluangkan waktunya untuk menguji skripsi penulis, dan memberi masukan,

arahan untuk kesempurnaan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Kimia yang telah memberikan bekal kepada

penulis dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Drs. H. Kamaluddin,MM selaku Kepala MAN Babakan Lebaksiu

Tegal yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

7. Ibu Dra. Nur Hikmah selaku guru mata pelajaran kimia MAN Babakan

Lebaksiu Tegal yang telah banyak membantu terlaksananya penelitian ini.

8. Bapak Baghowi, M.Pd, Ibu Nurkhilfah, S.Pd, dan Ibu Muzayanah, S.Ag

selaku guru MAN Babakan Lebaksiu Tegal yang telah banyak membantu

terlaksananya penelitian ini.

9. Ayah, Ibu dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan, doa dan

motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

Page 7: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

vii

10. Keluarga besar Jurusan Kimia dan teman-teman seperjuangan Pendidikan

Kimia 2009.

11. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis tahu bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna.Oleh

karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca. Semoga skripsi

ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca khususnya dan perkembangan

pendidikan pada umumnya.

Semarang, Juli 2013

Penulis

Page 8: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

viii

ABSTRAK

Farid, Akhmad. 2013. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan

Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI MAN Babakan

Lebaksiu Tegal. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Dra. Sri

Nurhayati, M.Pd., Pembimbing Pendamping Dra. Sri Mantini RS, M.Si

Kata Kunci : Hasil belajar; Strategi REACT

Pada pembelajaran kimia, siswa diharapkan memperoleh aspek pemahaman

konsep, penalaran, komunikasi, dan pemecahan masalah. Pada kenyataannya,

masih banyak dijumpai beberapa kesulitan yang menyebabkan siswa masih sukar

dalam memahami dan mendalami materi. Oleh karena itu, perlu adanya alternatif

strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas dalam

pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

strategi pembelajaran REACT terhadap hasil belajar kompetensi dasar kelarutan

dan hasil kali kelarutan di MAN Babakan Lebaksiu Tegal. Data hasil penelitian

diperoleh melalui metode tes, observasi, dan angket. Populasi dalam penelitian ini

adalah siswa kelas XI IPA MAN Babakan Lebaksiu Tegal. Desain penelitian ini

adalah post-test only group design. Sampel diambil dengan teknik cluster random

sampling. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh rata-rata hasil post test kelas

eskperimen I dan eksperimen II sebesar 82,03 dan 77,07. Hasil uji perbedaan rata-

rata menunjukkan bahwa rata-rata nilai post-test kelas eksperimen I lebih baik

daripada kelas eksperimen II. Analisis pengaruh terhadap hasil belajar siswa

diperoleh koefisien korelasi biserial (rb) sebesar 0,45 dengan koefisien

determinasi (KD) 20,25%. Hasil belajar afektif dan psikomotorik kelas

eksperimen I lebih baik dari kelas eksperimen II. Simpulan dari penelitian ini

adalah pembelajaran kimia dengan strategi REACT berpengaruh positif terhadap

hasil belajar kimia siswa.

Page 9: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

ix

ABSTRACT

Farid, Akhmad. 2013. The Effect of Application Chemistry Learning with

REACT Strategy for Learning Outcomes Students for Eleventh Grade of MAN

Babakan Lebaksiu Tegal. Skripsi, Department of Chemistry, Faculty of

Mathematics and Natural Sciences, Semarang State University. Main supervisor

Dra. Sri Nurhayati, M.Pd., Assistant Supervisor Dra. Sri Mantini RS, M.Si.

Keywords: Strategy of REACT; Learning outcomes

In learning chemistry, students are expected to acquire aspects of conceptual

understanding, reasoning, communication, and problem solving. In fact, students

still find some difficulties that make them difficult to understand and explore the

material. So, learning alternative strategies is needed to improve motivation and

learning activities. This study aims to determine how much influence of learning

chemistry with REACT strategy given on learning outcomes basic competency

solubility and solubility product in MAN Babakan Lebaksiu Tegal. The research

data were obtained through the method of test, observation, and questionnaires.

The population in this study were students of class XI IPA MAN Babakan

Lebaksiu Tegal. Experimental design is a post-test only group design. Samples

were taken with a random cluster sampling technique. Based on the research

results, the average post test results experiment class I and II experiments at 82,03

and 77,07. Test results mean difference shows that the average value of the post-

test experimental class I was better than the experimental class II. Analysis of the

effect on student learning outcomes resulting biserial correlation coefficient (rb)

of 0.45 with a coefficient of determination (KD) 20.25%. The result of affective

and psychomotor learning outcomes of experimental class I better than

experimental class II. From the results of this study concluded that learning with

REACT strategy have a positive impact on learning outcomes.

Page 10: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii

PERNYATAAN .............................................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......... ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ......... ................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ......... .................................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... ....... 7

1.5 Batasan Masalah .............................................................................. 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Belajar dan Pembelajaran ................................................................. 9

2.2 Strategi Pembelajaran REACT ......................................................... 11

2.3 Hasil Belajar ..................................................................................... 15

2.4 Keterampilan Proses Sains ............................................................... 16

2.5 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 21

2.6 Tinjauan tentang Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan ......... 22

2.7 Kerangka Berpikir ............................................................................ . 28

2.8 Hipotesis ........................................................................................... . 30

Page 11: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

xi

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 31

3.2 Variabel Penelitian ............................................................................ 32

3.3 Desain Penelitian .............................................................................. 32

3.4 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 33

3.5 Instrumen Penelitian ......................................................................... 34

3.6 Analisis Instrumen ............................................................................ 37

3.7 Metode Analisis Data ........................................................................ 45

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 56

4.2 Pembahasan....................................................................................... 67

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ........................................................................................... 81

5.2 Saran ................................................................................................ 81

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 83

LAMPIRAN .................................................................................................... 86

Page 12: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Indikator dan Sub Indikator Keterampilan Proses Sains ...................... 17

3.1 Data SiswaKelas XI IPA MAN Babakan Lebaksiu Tegal ................... 31

3.2 Desain Penelitian .................................................................................. 33

3.3 Klasifikasi Indeks Kesukaran ................................................................ 39

3.4 Kriteria Daya Pembeda ......................................................................... 41

3.5 Klasifikasi Reliabilitas Soal ................................................................... 42

3.6 Perubahan Nomor Soal Uji Coba pada Soal Ulangan ........................... 43

3.7 Klasifikasi Nilai Aspek Afektif dan Psikomotorik ............................... 54

3.8 Kriteria Rata-Rata Skor Tiap Aspek ..................................................... 54

3.9 Klasifikasi Nilai Angket Tanggapan Siswa .......................................... 55

4.1 Data Awal Populasi .............................................................................. 56

4.2 Hasil Uji Normalitas Data Awal Populasi ............................................ 57

4.3 Hasil Uji Homogenitas Populasi ........................................................... 57

4.4 Hasil Uji Kesamaan Rata-Rata Keadaan Awal Populasi ...................... 58

4.5 Data Nilai Post-Test Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II .... 59

4.6 Hasil Uji Normalitas Data Post-Test .................................................... 59

4.7 Hasil Uji Kesamaan Dua Varians Data Post-Test ................................ 59

4.8 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Post-Test (Uji Dua Pihak) ............ 60

4.9 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Post-Test (Uji Satu Pihak) ........... 60

4.10 Hasil Uji Ketuntasan Belajar Klasikal ................................................... 62

4.11 Rata-Rata Skor Tiap Aspek Afektif ...................................................... 63

4.12 Rata-Rata Skor Tiap Aspek Psikomotorik ............................................ 64

4.13 Hasil Analisis Angket Tanggapan Siswa .............................................. 65

Page 13: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Berpikir .................................................................................... 29

4.1 Grafik Hasil Belajar Kognitif .................................................................. 70

4.2 Grafik Hasil Observasi Afektif ............................................................... 74

4.3 Grafik Hasil Observasi Psikomotorik ..................................................... 77

4.4 Hasil Analisis Angket Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran Kimia

dengan Strategi REACT ......................................................................... 79

Page 14: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Nilai Ujian Akhir Semester Gasal Kelas XI IPA .......................... 86

2. Uji Normalitas Data Populasi .................................................................. 87

3. Uji Homogenitas Data Populasi ............................................................... 91

4. Uji Kesamaan Rata-Rata Keadaan Awal Populasi.................................... 92

5. Daftar Nama Siswa Kelompok Eksperimen I dan Eksperimen II ............ 94

6. Silabus ...................................................................................................... 95

7. Contoh RPP Kelas Eksperimen I ............................................................. 97

8. Contoh RPP Kelas Eksperimen II ............................................................ 102

9. Kisi-kisi Soal Uji Coba ............................................................................ 107

10. Soal Uji Coba dan Post-Test .................................................................... 108

11. Analisis Validitas, Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba .... 116

12. Reliabilitas Soal Uji Coba ........................................................................ 119

13. Daftar Nilai Post-Test .............................................................................. 120

14. Uji Normalitas Data Post-Test ................................................................. 121

15. Uji Kesamaan Dua Varians Data Post-Test .............................................. 123

16. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Post-Test (Uji Dua Pihak) ............... 124

17. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Post-Test (Uji Satu Pihak) ............... 125

18. Analisis Pengaruh Antar Variabel ............................................................ 126

19. Daftar Ketuntasan Belajar Klasikal .......................................................... 127

20. Pedoman Penilaian Afektif ...................................................................... 128

21. Hasil Uji Coba Lembar Observasi Afektif ............................................... 131

22. Uji Reliabilitas Lembar Observasi Afektif .............................................. 132

23. Rekapitulasi Nilai Afektif Kelas Eksperimen I ........................................ 133

24. Rekapitulasi Nilai Afektif Kelas Eksperimen II ...................................... 134

25. Pedoman Penilaian Psikomotorik ............................................................ 135

26. Hasil Uji Coba Lembar Observasi Psikomotorik ..................................... 139

27. Uji Reliabilitas Lembar Observasi Psikomotorik .................................... 140

Page 15: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

xv

28. Rekapitulasi Nilai Psikomotorik Kelas Eksperimen I .............................. 141

29. Rekapitulasi Nilai Psikomotorik Kelas Eksperimen II ............................ 142

30. Angket Tangapan Siswa terhadap Pembelajaran Kimia dengan Strategi

REACT ..................................................................................................... 143

31. Analisis Angket Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran Kimia dengan

Strategi REACT ....................................................................................... 145

32. Dokumentasi Penelitian ........................................................................... 147

33. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ......................................... 149

Page 16: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mata pelajaran kimia sebagai salah satu rumpun dari Ilmu Pengetahuan

Alam menuntut siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran

kimia menekankan pada cara siswa menguasai konsep-konsep dan bukan

menghafal fakta satu sama lain. Konsep-konsep kimia mempunyai tingkat

generalisasi dan abstraksi tinggi yang menyebabkan siswa mengalami kesukaran

dalam penguasaan. Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak

terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta,

konsep, prinsip, hukum, dan teori) temuan ilmuwan dan kimia sebagai proses

(kerja ilmiah). Oleh sebab itu, pembelajaran kimia dan penilaian hasil belajar

kimia harus memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai proses dan produk.

Selain itu, pembelajaran kimia juga menekankan pada pemberian pengalaman

belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan

proses dan sikap ilmiah.

Keterampilan proses merupakan salah satu pendekatan yang harus dijadikan

acuan bagi pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran. Keterampilan

proses ini harus ditumbuhkan dalam diri peserta didik sesuai dengan taraf

perkembangan pemikirannya. Keterampilan-keterampilan ini akan menjadi

Page 17: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

2

penggerak penemuan dan pengembangan fakta dan konsep serta penumbuhan dan

pengembangan sikap, wawasan, dan nilai dari peserta didik. (Depdiknas, 2006)

Keterampilan proses sains merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah

yang terarah dan dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip

atau teori, dan untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya

(Indrawati, 2000). Pendekatan ini sangat diperlukan untuk mengembangkan

kemampuan berpikir siswa. Pendekatan ini pada dasarnya memacu pengembangan

potensi siswa berupa keterampilan intelektual, sosial, dan fisik yang bersumber

dari kemampuan-kemampuan mendasar yang pada prinsipnya telah ada pada diri

siswa (Dimyati, 2002). Untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa

diperlukan metode pembelajaran yang tepat. Salah satunya metode

eksperimen/praktikum yang dapat meningkatkan keterampilan proses sains.

Djamarah (2010) menyatakan bahwa praktikum akan memberikan

kesempatan pada siswa untuk mengalami sendiri, mengikuti proses, mengamati

suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu, sehingga pengalaman siswa bermakna

karena keterampilan proses sains lebih beragam dan materi yang diajarkan lebih

luas.

Observasi awal yang dilakukan melalui wawancara dengan guru kimia

Kelas XI MAN Babakan Lebaksiu Tegal, Dra. Nur Hikmah, menunjukkan bahwa

ketuntasan klasikal siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan tahun

ajaran 2011/2012 kurang dari 80%. Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

MAN Babakan Lebaksiu Tegal untuk mata pelajaran kimia adalah 75, sehingga

dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa untuk materi kelarutan

Page 18: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

3

dan hasil kali kelarutan tidak mencapai standar kelulusan kompetensi. Hal ini

disebabkan pengalaman belajar yang diberikan guru lebih ditekankan pada

kegiatan ceramah dan latihan soal serta praktikum di laboratorium belum optimal.

Kegiatan tersebut terkesan monoton dan belum menekankan pada kegiatan aktif

siswa (student centered) dalam membangun konsep. Salah satu cara untuk

mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan model

pembelajaran inovatif yang tepat dalam penerapannya di kelas.

Konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan merupakan salah satu konsep

kimia yang proses pembelajarannya menuntut siswa tidak hanya paham materi

saja, melainkan siswa ditantang untuk dapat mengintegrasikan dalam kehidupan

nyata. Dalam materi ini, siswa dituntut untuk mampu mengkonstruk konsep-

konsep yang relevan dan disesuaikan dengan pengalaman yang dimilikinya.

Upaya yang dilakukan siswa dalam mengkonstruk konsep-konsep dapat berupa

(1) pembuktian; (2) penemuan; dan (3) pencarian informasi-informasi dari

berbagai sumber sehingga pengetahuan siswa akan bertambah luas. Untuk

memahami materi kelarutan dan hasil kali kelarutan, siswa dituntut untuk

memahami konsep-konsep sebelumnya, seperti konsep mol, persamaan reaksi,

kesetimbangan reaksi, dan konsentrasi larutan. Adanya keterkaitan antara konsep

kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan konsep-konsep sebelumnya,

menunjukkan bahwa konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan merupakan konsep

yang kompleks.

Page 19: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

4

Strategi REACT dijabarkan oleh Crawford, bahwasannya ada lima strategi

yang harus tampak yaitu: Relating, Experiencing, Applying, Cooperating,

Transferring. Relating (mengaitkan) adalah pembelajaran dengan mengaitkan

materi yang sedang dipelajari dengan konteks pengalaman kehidupan nyata atau

pengetahuan yang sebelumnya. Experiencing (mengalami) merupakan

pembelajaran yang membuat siswa belajar dengan melakukan kegiatan (learning

by doing) melalui eksplorasi, penemuan, pencarian, aktivitas pemecahan masalah,

dan laboratorium. Applying (menerapkan) adalah belajar dengan menerapkan

konsep-konsep yang telah dipelajari untuk digunakan, dengan memberikan

latihan-latihan yang realistik dan relevan. Cooperating (bekerjasama) adalah

pembelajaran dengan mengkondisikan siswa agar bekerja sama, sharing,

merespon dan berkomunikasi dengan para pembelajar yang lainnya. Kemudian

Transferring (mentransfer) adalah pembelajaran yang mendorong siswa belajar

menggunakan pengetahuan yang telah dipelajarinya ke dalam konteks atau situasi

baru yang belum dipelajari di kelas berdasarkan pemahaman.

Hasil penelitian yang dilakukan Ismawati (2010) menunjukkan adanya

pengaruh strategi pembelajaran REACT terhadap hasil belajar kimia siswa sebesar

33,64%. Penelitian lain yang dilakukan oleh Meita (2012) tentang pengaruh

strategi pembelajaran REACT terhadap prestasi belajar ditinjau dari keterampilan

proses sains siswa, menunjukkan hasil keterampilan proses sains kelas yang

diberikan strategi pembelajaran REACT lebih baik dibandingkan dengan kelas

yang tidak menerapkan strategi pembelajaran REACT.

Page 20: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

5

Model pembelajaran kimia dengan strategi REACT diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi kelarutan dan hasil kali

kelarutan. Siswa diharapkan mampu mengaitkan konsep kelarutan dan hasil

kelarutan yang dimilikinya dalam kehidupan nyata. Siswa dituntut aktif dalam

pembelajaran dan mampu berkomunikasi dengan baik antar siswa maupun dengan

guru, karena dalam pembelajaran ini siswa akan dikelompokkan dalam kelompok-

kelompok diskusi yang menuntut terjadinya interaksi dan kerjasama yang baik

antar anggota. Dalam pembelajaran ini juga siswa akan diajak untuk menerapkan

dan melakukan percobaan-percobaan yang berkaitan dengan konsep kelarutan.

Dengan demikian, proses pembelajaran menjadi lebih menarik sebab siswa

memperoleh pengalaman langsung dan siswa dapat mengkontruksi pengetahuan

dan ide-ide kreatif yang didapatnya dari hasil pengamatan dan diskusi, sehingga

perkembangan siswa tidak hanya terjadi pada aspek pengetahuan saja tetapi juga

melalui pengalaman langsung melakukan praktikum di sekolah mengenai materi

yang diajarkan.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka untuk mengetahui pengaruh

penerapan strategi REACT terhadap hasil belajar kimia siswa, perlu diujicobakan

dalam penelitian yang berjudul “PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN

KIMIA DENGAN STRATEGI REACT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA

SISWA KELAS XI”.

Page 21: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan

yang akan diteliti adalah:

1) Apakah ada perbedaan rata-rata hasil belajar antara siswa yang diberikan

pembelajaran dengan strategi REACT dan siswa tanpa diberi strategi REACT

pada kompetensi kelarutan dan hasil kelarutan siswa kelas XI IPA MAN

Babakan Lebaksiu Tegal?

2) Berapa besar pengaruh penerapan pembelajaran kimia dengan strategi REACT

pada materi kelarutan dan hasil kelarutan terhadap hasil belajar kimia siswa

kelas XI IPA MAN Babakan Lebaksiu Tegal?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian yang akan

dilakukan ini adalah:

1) Mengetahui adanya perbedaan rata-rata hasil belajar antara siswa yang

diberikan pembelajaran dengan strategi REACT dan siswa tanpa diberi strategi

REACT pada kompetensi kelarutan dan hasil kelarutan siswa kelas XI IPA

MAN Babakan Lebaksiu Tegal.

2) Mengetahui berapa besar pengaruh penerapan pembelajaran kimia dengan

strategi REACT pada kompetensi kelarutan dan hasil kelarutan terhadap hasil

belajar kimia siswa kelas XI IPA MAN Babakan Lebaksiu Tegal.

Page 22: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

7

1.4 Manfaat

1) Manfaat Akademis

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang pembelajaran

menggunakan strategi REACT yang dapat dijadikan sebagai suatu alternatif

dalam proses pembelajaran kimia.

2) Manfaat Praktis

a) Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang baik

bagi sekolah sehingga dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran

pada khususnya dan kualitas sekolah pada umumnya.

b) Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang

penggunaan strategi REACT yang bisa dijadikan sebagai alternatif dalam

proses pembelajaran kimia.

c) Bagi Siswa

Penerapan pembelajaran kimia dengan strategi REACT diharapkan dapat

memberikan bantuan kepada siswa untuk lebih aktif dan lebih fokus

sehingga pembelajaran menjadi lebih mudah dan menyenangkan.

d) Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebaai acuan dalam

pengembangan penelitian berikutnya.

Page 23: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

8

1.5 Batasan Masalah

Penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh penerapan pembelajaran

kimia dengan strategi REACT terhadap hasil belajar kimia siswa kelas XI IPA

MAN Babakan Lebaksiu Tegal. Hasil belajar yang diukur meliputi aspek kognitif,

afektif dan psikomotorik. Hasil belajar kognitif diukur melalui tes yang dilakukan

di akhir pembelajaran, sedangkan hasil belajar aspek afektif dan psikomotorik

siswa diukur melalui observasi. Untuk observasi aspek psikomotorik, digunakan

empat indikator dari indikator-indikator keterampilan proses sains. Keempat

indikator tersebut yaitu, mengamati, berkomunikasi, menafsirkan, dan

menggunakan alat dan bahan. Dari keempat indikator tersebut, peneliti merinci

lagi sehingga terbentuk sepuluh aspek yang dapat digunakan untuk mengukur

hasil belajar siswa aspek psikomotorik.

Page 24: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Belajar dan Pembelajaran

Dalam proses pendidikan di sekolah, belajar merupakan aktivitas paling

utama. Ini berarti bahwa keberhasilan tujuan pendidikan banyak bergantung

terhadap sejauh mana proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif.

Menurut Makmun (2002) “Belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku

atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu”. Pendapat

tersebut sesuai dengan pendapat Gagne (Dahar, 1998) yang menyatakan bahwa:

“Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah

perilakunya akibat pengalaman”. Tidak semua perilaku yang terjadi pada suatu

organisme dapat dikategorikan sebagai hasil belajar. Perilaku yang menjadi

perhatian utama sebagai hasil dari proses belajar adalah perilaku verbal. Perilaku

berbicara, bergerak, menulis, dan perilaku lainnya yang memberikan kesempatan

kita untuk mempelajari perilaku-perilaku berpikir, merasa, mengingat,

memecahkan masalah, berbuat kreatif dan lainnya (Dahar 1998).

Dalam hal ini siswa harus membentuk pengetahuan mereka sendiri dan guru

hanya sebagai mediator dan fasilitator. Pengertian lain dari belajar adalah

memodifikasi atau memperteguh kekuatan melalui pengalaman. Menurut

pengertian ini belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan suatu

hasil atau tujuan. Belajar dapat juga diartikan suatu proses perubahan tingkah laku

Page 25: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

10

individu melalui interaksi dengan lingkungannya. Dalam proses belajar, setiap

individu memiliki motivasi yang berbeda-beda. Arifin (2003) mengungkapkan

bahwa “Terdapat dua motivasi seseorang untuk belajar. Dorongan untuk belajar

ini bisa datang dari dirinya sendiri yang disebut motivasi intrinsik, atau bisa juga

datang dari luar dirinya yang disebut motivasi ekstrinsik”.

Pembelajaran merupakan kegiatan belajar-mengajar yang terjadi di dalam

kelas dan direncanakan oleh guru untuk dialami siswa. Pembelajaran tersebut

membantu siswa untuk membangun konsep atau prinsip dengan kemampuan

sendiri.

Dalam kegiatan pembelajaran, berlangsung interaksi antara pengajar dan

pembelajar sebagai komponen dari pembelajaran dalam mengkonstruksi

pengetahuan pada diri pembelajar. Sesuai dengan teori konstruktivisme piaget

yang menyatakan bahwa pembelajaran adalah (a) memusatkan perhatian pada

proses berfikir atau proses mental siswa, bukan hanya kebenarannya saja, (b)

mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam

belajar, dan (c) memaklumi akan adanya perbedaan individu dalam hal kemajuan

perkembangan kognitif siswa. Dalam pembelajaran tersebut terdapat komponen

yang sangat penting yaitu materi subyek yang dikelola secara logika oleh

pedagogik materi subyek, dimana antar satu komponen dengan komponen lainnya

memiliki ketergantungan yang saling menguntungkan. Sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai dan membangun pengetahuan pembelajar.

Page 26: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

11

Strategi pembelajaran perlu mengikuti kaidah pedagogik, yaitu

pembelajaran diawali dari konkrit ke abstrak, dari sederhana ke kompleks dan dari

mudah ke sulit. Peserta didik perlu belajar secara aktif dengan berbagai cara untuk

mengkonstruksi atau pengetahuannya. Suatu rumus, konsep atau prinsip dalam

mata pelajaran seyogyanya dibangun pembelajar dalam bimbingan guru.

Strategi pembelajaran perlu mengkondisikan peserta didik untuk

menemukan pengetahuan sehingga mereka terbiasa melakukan penyelidikan dan

menemukan sesuatu. Keterampilan berbahasa, keterampilan sosial, keterampilan

matematika atau kerja ilmiah merupakan hal-hal yang perlu sering dilatihkan agar

peserta didik menguasai kompetensi dalam ilmu sosial, matematika dan sains.

2.2 Strategi Pembelajaran REACT

Startegi pembelajaran REACT terdiri dari lima komponen (Relating

Experiencing, Applying, Cooperating, dan Transferring) yang disusun

berdasarkan teori belajar. Kelima komponen tersebut merupakan satu kesatuan

yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.

2.2.1 Relating

Menurut Crawford (2001), Relating (mengaitkan/menghubungkan)

merupakan strategi pembelajaran kontekstual yang paling kuat sekaligus

merupakan inti dari konstruktivistik. Guru dikatakan menggunakan strategi

menghubungkan ketika guru mengaitkan konsep baru dengan sesuatu yang tidak

asing bagi siswa. Guru membantu menghubungkan apa yang telah diketahui oleh

siswa dengan informasi yang baru.

Page 27: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

12

Guru yang memulai pembelajaran dengan strategi relating harus selalu

mengawali pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat

dijawab oleh hampir semua siswa dari pengalamannya hidupnya diluar kelas

(Crawford, 2001). Jadi pertanyaan yang diajukan selalu dalam fenomena-

fenomena yang menarik dan sudah tidak asing lagi bagi siswa, bukan

menyampaikan sesuatu yang abstrak atau fenomena yang berada di luar jangkauan

persepsi, pemahaman dan pengetahuan para siswa.

2.2.2 Experiencing

Experiencing (mengalami) adalah menghubungkan informasi baru dengan

berbagai pengalaman atau pengetahuan sebelumnya. Pengalaman yang dimaksud

disini adalah yang dialami siswa selama proses belajar. Experiencing ini disebut

juga learning by doing, melalui exploration (penggalian), discovery (penemuan),

dan invention (penciptaan). Relating dan experiencing merupakan dua strategi

untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari berbagai konsep baru.

Tetapi guru harus tahu kapan dan bagaimana caranya mengintegrasikan strategi-

strategi dalam pembelajaran tidaklah sederhana (Crawford, 2001). Di sini guru

memerlukan ketelitian, kolaborasi dan kecermatan dalam menyajikan materi-

materi pembelajaran. Guru dapat mengetahui kapan saatnya mengaktifkan

pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki siswa sebelumnya, sehingga dapat

membantu menyusun pengetahuan baru bagi siswa.

Page 28: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

13

2.2.3 Applying

Pada strategi Applying (menerapkan) ini siswa belajar untuk menerapkan

konsep-konsep ketika mereka melakukan aktivitas pemecahan masalah. Guru

harus mampu memotivasi siswa untuk memahami konsep-konsep yang diberikan

dengan latihan-latihan yang lebih realistis dan relevan dengan kehidupan nyata.

Agar proses pembelajaran dapat menunjukkan motivasi siswa dalam mempelajari

konsep-konsep serta pemahaman siswa menjadi lebih mendalam, (Crawford,

2001) merekomendasikan untuk memfokuskan pada aspek-aspek aktivitas

pembelajaran yang bermakna. Setelah itu merancang tugas-tugas untuk sesuatu

yang baru, bervariasi, beraneka ragam dan menarik. Terakhir merancang tugas-

tugas yang menantang tetapi masuk akal dalam kaitannya dengan kemampuan

siswa.

2.2.4 Cooperating

Siswa yang melakukan aktivitas belajar secara individual kadang-kadang

tidak mampu menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam menyelesaikan

masalah (Crawford, 2001). Belajar dalam kelompok kecil, dapat membuat siswa

lebih mampu menghadapi latihan-latihan yang sulit. Mereka lebih mampu

menjelaskan apa yang mereka sudah pahami kepada teman-teman satu kelompok.

Untuk menghindari adanya siswa yang tidak berpartisipasi dalam aktivitas

kelompok, menolak atau menerima tanggung jawab atas pekerjaan kelompok;

atau mungkin kelompok yang terlalu tergantung pada bimbingan guru, atau

kelompok yang terlibat dalam konflik. David Johnson dan Roger Johnson (dalam

Crawford, 2001) memberikan beberapa petunjuk untuk menghindari hal tersebut

Page 29: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

14

dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman

konsep yang lebih mendalam, antara lain: (1) menciptakan ketergantungan positif.

Ketergantungan positif berarti bahwa setiap individu akan berhasil jika setiap

individu yang lain dalam satu kelompok tersebut juga berhasil; (2) membangun

interaksi antara siswa dengan siswa melalui diskusi pemecahan masalah; (3)

memberikan tanggung jawab kelompok kepada setiap individu, sehingga tidak ada

ketergantungan kelompok terhadap satu individu saja.

2.2.5 Transferring

Dalam strategi Transferring (mentransfer) ini siswa diharapkan dapat

menggunakan pengetahuan ke dalam konteks yang baru atau situasi yang baru.

Pembelajaran diarahkan untuk menganalisis dan memecahkan suatu permasalahan

dalam kehidupan sehari-hari dengan menerapkan pengetahuan yang sudah

dimilikinya. Disini guru dituntut untuk merancang tugas-tugas untuk mencapai

sesuatu yang baru dan beranekaragam sehingga tujuan-tujuan, minat, motivasi,

keterlibatan dan penguasaan siswa terhadap pelajaran kimia dapat meningkat.

Selain itu, (Rohati, 2011) guru seharusnya memiliki kemampuan alamiah

untuk memperkenalkan gagasan-gagasan baru yang dapat memberikan motivasi

terhadap siswa secara intrinsik dengan memancing rasa penasaran atau emosi.

Oleh karena itu guru secara efektif memberikan latihan-latihan untuk memancing

rasa penasaran dan emosi siswa. Guru juga berperan sebagai motivator dalam

mentransfer gagasan dari satu konteks ke konteks lain. Dengan demikian rasa

bermakna yang timbul dalam pembelajaran dengan strategi ini dapat melibatkan

emosi siswa.

Page 30: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

15

2.3 Hasil Belajar

Anni (2009:85) berpendapat bahwa hasil belajar merupakan perubahan

tingkah laku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan

aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh

peserta didik.

Benyamin S. Bloom (dalam Anni 2009:86) membagi hasil belajar menjadi

tiga ranah yaitu :

1) Ranah Kognitif

Ranah kognitif berkenaan dengan pengetahuan, kemampuan, dan kemahiran

intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan, pemahaman,

penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian.

2) Ranah Afektif

Ranah afektif berkenaan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai yang terdiri dari

lima aspek yaitu penerimaan, penanggapan, penilaian, pengorganisasian, dan

pembentukan pola hidup.

3) Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotorik berkenaan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan

motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf yang terdiri dari tujuh

aspek yaitu persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan

kompleks, penyesuaian, dan kreativitas. Pada penelitian ini, aspek-aspek yang

digunakan untuk mengukur psikomotorik siswa diambil dari indikator

keterampilan proses sains, antara lain: mengamati, berkomunikasi, menafsirkan,

dan menggunakan alat dan bahan.

Page 31: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

16

Secara garis besar, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah

sebagai berikut (Anni, 2009:96):

1) Faktor internal, mencakup (1) kondisi fisik, seperti kesehatan organ tubuh; (2)

kondisi psikis, seperti kemampuan intelektual dan emosional; serta (3)

kondisi sosial, seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungannya.

2) Faktor eksternal, meliputi variasi dan tingkat kesulitan materi belajar yang

dipelajari, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan, dan budaya belajar

masyarakat akan mempengaruhi hasil belajar.

2.4 Keterampilan Proses Sains (KPS)

Keterampilan proses meliputi keterampilan intelektual, sosial, dan fisik.

Kemampuan ini pada dasarnya merupakan pengembangan diri sikap ingin tahu

pada setiap anak. Indrawati (2000), menyatakan bahwa keterampilan proses

merupakan keseluruhan keterampilan terarah (baik kognitif maupun psikomotor)

yang digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori untuk

mengembangkan konsep yang ada sebelumnya, ataupun untuk melakukan

penyangkalan terhadap suatu penemuan (flasifikasi). Menurut Krischner (2002)

praktikum merupakan sarana yang tepat untuk membantu siswa mengembangkan

keterampilan khusus. Keterampilan khusus yang dimaksud adalah: membedakan,

mengamati, mengukur, menilai, menggunakan alat dan bahan, merencanakann

dan mengkomunikasikan. Keterampilan-keterampilan tersebut merupakan

keterampilan proses dasar yang dimiliki dan dikembangkan oleh para ilmuwan.

Page 32: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

17

Kegiatan praktikum merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari

pembelajaran sains (Hodson, 1996). Sebagaimana yang diungkapkan oleh Arifin

dkk (2003) bahwa mempelajari sains kurang dapat berhasil bila tidak ditunjang

dengan kegiatan laboratorium. Woolnough (dalam Rowe, 1996) mengemukakan

empat alasan pentingnya praktikum, yaitu: (1) praktikum membangkitkan

motivasi belajar IPA, (2) praktikum mengembangkan keterampilan dasar

melakukan eksperimen, (3) praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah,

dan (4) praktikum menunjang materi pelajaran.

Rustaman (2005) menyatakan bahwa keterampilan proses perlu

dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman langsung sebagai pengalaman

pembelajaran. Melalui pengalaman langsung seseorang dapat lebih menghayati

proses atau kegiatan yang sedang dilakukan. Jenis-jenis indikator keterampilan

proses sains beserta sub indikatornya disajikan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Indikator dan Sub Indikator Keterampilan Proses Sains

Indikator

Keterampilan Proses

Sains

Sub Indikator Keterampilan Proses Sains

Mengamati Menggunakan sebanyak mungkin alat indera

Mengumpulkan/menggunakan fakta yang relevan

Mengelompokkan

atau Klasifikasi

Mencatat setiap pengamatan secara terpisah

Mencari perbedaan, persamaan

Mengontraskan ciri-ciri

Membandingkan

Mencari dasar pengelompokkan atau penggolongan

Menafsirkan Menghubungkan hasil-hasil pengamatan

Menemukan pola dalam suatu seri pengamatan

Menyimpulkan

Meramalkan Menggunakan pola-pola hasil pengamatan

Mengungkapkan apa yang mungkin terjadi pada

Keadaan yang belum diamati

Mengajukan

Pertanyaan

Bertanya apa, mengapa, dan bagaimana.

Bertanya untuk meminta penjelasan

Mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang

Page 33: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

18

hipotesis.

Merumusakan

Hipotesis

Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan

penjelasan dari suatu kejadian.

Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji

kebenarannya dengan memperoleh bukti lebih banyak

atau melakukan cara pemecahan masalah

Merencanakan

Percobaan

Menentukan alat/bahan/sumber yang akan digunakan

Mentukan variabel/ faktor penentu

Menetukan apa yang akan diukur, diamati, dicatat

Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa

langkah kerja

Menggunakan

alat/bahan

Memakai alat/bahan

Mengetahui alasan mengapa menggunakan alat/bahan

Mengetahui bagaimana menggunakan alat/ bahan.

Menerapkan konsep Menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi

baru

Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk

menjelaskan apa yang sedang terjadi

Berkomunikasi Mengubah bentuk penyajian

Menggambarkan data empiris hasil percobaan atau

pengamatan dengan grafik atau tabel atau diagram

Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis

Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian

Membaca grafik atau tabel atau diagram

Mendiskusikan hasil kegiatan mengenai suatu masalah

atau suatu peristiwa

Deskripsi mengenai indikator-indikator keterampilan proses sains sebagai

berikut:

1) Mengamati

Mengamati adalah proses pengumpulan data tentang fenomena atau peristiwa

dengan menggunakan beberapa indera. Indera yang digunakan siswa yakni

melihat, mendengar, merasakan, mencium dan mengecap. Siswa harus dapat

mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dan memadai melalui kemampuan ini.

2) Mengelompokkan atau Klasifikasi

Mengelompokkan adalah suatu sistematika yang digunakan untuk

menggolongkan sesuatu berdasarkan syarat-syarat tertentu. Proses

Page 34: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

19

mengklasifikasikan tercakup beberapa kegiatan seperti mencari kesamaan,

mencari perbedaan, mengontraskan ciri-ciri, membandingkan, dan mencari dasar

penggolongan.

3) Menafsirkan

Menafsirkan hasil pengamatan adalah menarik kesimpulan tentatif dari data yang

dicatatnya. Hasil-hasil pengamatan tidak akan berguna bila tidak ditafsirkan.

Karena dari mengamati langsung, mencatat setiap pengamatan secara terpisah,

kemudian menghubung-hubungkan hasil-hasil pengamatan membuat siswa

mencoba menemukan pola dalam suatu seri pegamatan, dan akhirnya membuat

kesimpulan.

4) Meramalkan

Meramalkan adalah mengemukakan atau memperkirakan apa yang mungkin

terjadi pada keadaan yang belum diamati berdasarkan penggunaan pola

keteraturan atau kecenderungan-kecenderungan gejala tertentu yang telah

diketahui sebelumnya.

5) Mengajukan pertanyaan

Kemampuan mengajukan pertanyaan dapat diperoleh siswa dengan mengajukan

pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana, pertanyaan untuk meminta penjelasan

atau pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis.

6) Merumusakan hipotesis

Kemampuan membuat suatu perkiraan atau jawaban sementara yang beralasan

(logis) untuk menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu. Hipotesis

dapat dirumuskan dengan penalaran induktif berdasarkan data hasil pengamatan

Page 35: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

20

atau penalaran deduktif berdasarkan teori.Kebenaran hipotesis dapat diuji melalui

percobaan yang dilakukan oleh siswa.

7) Merencanakan percobaan

Kemampuan menentukan alat dan bahan, variabel-variabel, menentukan variabel

yang harus dibuat tetap dan variable yang berubah dalam percobaan. Siswa harus

dapat menentukan apa yang akan diamati, diukur atau ditulis, menentukan cara

dan langkah-langkah kerja serta bagaimana mengolah hasil-hasil pengamatan.

8) Menggunakan alat/bahan

Keterampilan menggunakan alat dan bahan dapat dimiliki dengan sendirinya.

Siswa harus menggunakan alat dan bahan secara langsung agar dapat memperoleh

pengalaman langsung dan mengetahui konsep mengapa dan bagaimana

menggunakan alat dan bahan.

9) Menerapkan konsep

Keterampilan menerapkan konsep yang telah dikuasai untuk memecahkan

masalah tertentu atau menjelaskan suatu peristiwa yang dipelajarinya dalam

situasi baru atau pada pengalaman-pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang

sedang terjadi.

10) Berkomunikasi

Keterampilan mendiskusikan dan menyampaikan hasil penemuannya kepada

orang lain. Keterampilan ini disampaikan secara lisan maupun tulisan yang dapat

berupa membaca grafik, tabel, atau diagram dari hasil percobaan.

Menggambarkan data empiris dengan grafik, tabel, atau diagram juga termasuk

berkomunikasi.

Page 36: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

21

Assesment keterampilan proses sains bertujuan untuk menilai kemampuan

siswa dalam menguasai aspek atau indikator, assessment ini dapat berupa

observasi, tes tertulis dan penilaian laporan hasil eksperimen (Feyzioglu, 2009:

118-120). Observasi dapat dilakukan pada setiap pembelajaran di kelas melalui

diskusi, di laboratorium maupun di lapangan dengan menggunakan lembar

observasi penilaian keterampilan proses sains. Tes tertulis dapat dilakukan

menggunakan tes obyektif dan uraian. Tes ini untuk mengetahui keterampilan

proses sains siswa, yang di dalamnya berisi pokok uji tes obyektif dengan masalah

yang open ended. Siswa dituntut untuk mengemukakan alasan mengapa memilih

jawaban itu. Hal ini dilakukan untuk mengintrepetasikan apakah siswa hanya

menebak, salah konsep, tidak menguasai konsep dan keterampilan proses sains

atau menguasai konsep dan keterampilan proses sains. Penilaian laporan hasil

eksperimen dilakukan dengan kriteria yang dibuat oleh peneliti dan divalidasi para

ahli.

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang mendukung rencana penelitian ini diantaranya:

1) Hasil penelitian Tapilouw Marthen (2010) yang berjudul “Pembelajaran

Melalui Pendekatan REACT Meningkatkan Kemampuan Matematis Siswa

SMP” menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman matematis, penalaran

matematis, dan kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengalami

pembelajaran melalui pendekatan REACT lebih tinggi dari siswa yang

belajarnya konvensional.

Page 37: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

22

2) Hasil penelitian Yuniawatika (2011) menunjukkan bahwa pembelajaran

matematika dengan strategi REACT dapat meningkatkan kemampuan

koneksi dan representasi matematik siswa. Pembelajaran matematika dengan

strategi REACT secara signifikan lebih baik dalam meningkatkan

kemampuan koneksi dan representasi matematik siswa sekolah dasar

dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan strategi

konvensional ditinjau dari level sekolah (baik dan sedang) maupun ditinjau

dari kemampuan matematika siswa (tinggi, sedang, dan rendah).

3) Hasil penelitian Meita (2012) membuktikan bahwa penerapan strategi

pembelajaran REACT berpengaruh positif terhadap keterampilan proses sains

siswa. Siswa yang diberikan perlakuan dengan strategi pembelajaran REACT

memiliki keterampilan proses sains yang lebih baik dibandingkan kelas yang

tidak diberikan strategi pembelajaran REACT.

2.6 Tinjauan tentang Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Banyak proses alam yang terjadi disebabkan oleh pengendapan atau

kelarutan garam yang sukar larut dalam air. Sebagai contoh terbentuknya stalaktit

dan stalakmit dalam gua kapur atau terbentuknya batu ginjal dalam tubuh.

Stalaktit dan Stalakmit terbentuk pada saat air merembes dari atas bukit gua

melalui rongga-rongga dan melarutkan kapur sedikit-sedikit. Di dalam gua ini

kapur ada yang jatuh dan menempel di atap gua sehingga dalam waktu ribuan

tahun terbentuk stalaktit dan stalakmit. Stalaktit dan stalakmit yang terbentuk

selama ribuan tahun ini merupakan CaCO3 yang mengendap dari air kapur.

Page 38: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

23

Batu ginjal dalam tubuh akan terbentuk bila terjadi pengendapan garam

kalsium fosfat atau kalsium oksalat secara perlahan-lahan. Pengendapan akan

terjadi dalam proses pencernaan bila konsentrasi ion oksalatnya berlebihan dan

menimbulkan terbentuknya kalsium oksalat. Ion kalsium dalam plasma darah

yang berfungsi sebagai pengontrol gerak otot akan berkurang bila diikat oleh ion

oksalat. Hal ini akan menyebabkan kekejangan yang mendadak. Pengendapan-

pengendapan tersebut ada hubungannya dengan konsentrasi ion dan hasil kali

kelarutan. Sebagai contoh batu ginjal terbentuk jika konsentrasi ion kalsium dan

ion oksalat cukup besar.

2.6.1 Pengertian Kelarutan

Jika suatu senyawa ion dilarutkan ke dalam air, biasanya akan larut sebagai

ion. Bagi senyawa yang sedikit larut akan terjadi kesetimbangan antara senyawa

yang padat dan ion-ion dalam larutan jenuhnya. Larutan jenuh didefinisikan

sebagai larutan yang telah mengandung zat terlarut dalam konsentrasi yang

maksimum, tidak dapat ditambah lagi. Harga konsentrasi maksimum ini berbeda-

beda untuk masing-masing senyawa. Konsentrasi maksimum yang dapat dicapai

oleh suatu zat dalam suatu larutan disebut kelarutan.

2.6.2 Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

Apabila kita melarutkan kapur ke dalam air sedikit demi sedikit, awalnya

kapur larut dalam air. Tetapi, lama kelamaan kapur yang ditambahkan tidak bisa

larut lagi. Keadaan pada saat pelarut sudah tidak mampu lagi melarutkan zat yang

ditambahkan disebut keadaan jenuh. Seluruh zat elektrolit akan terionisasi

Page 39: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

24

membentuk ion-ionnya. Pada keadaan jenuh terjadi kesetimbangan heterogen

antara padatan dan ion-ion yang terlarut.

Hasil kali kelarutan ialah hasil kali konsentrasi ion-ion dari larutan jenuh

garam yang sukar larut dalam air, setelah masing-masing konsentrasi

dipangkatkan dengan koefisien menurut persamaan ionisasinya.

Suatu larutan jenuh elektrolit AxBy dalam air yang berisi AxBy padat.

Dalam larutan terjadi kesetimbangan ion.

AxBy(s) AxBy(aq) xAy+

(aq) + yBx-

(aq)

Berdasarkan reaksi kesetimbangan ini dapat dihitung harga tetapan

kesetimbangan :

Di dalam larutan jenuh AxBy konsentrasi AxBy yang terlarut tidak

berubah selama AxBy padat masih terdapat dalam larutan dan suhu percobaan

tetap. Persamaan (1) dapat juga ditulis sebagai berikut:

Karena harga K tetap dan harga konsentrasi AxBy merupakan tetapan baru.

Tetapan baru ini dinyatakan dengan notasi Ksp, maka persamaan (2) dapat ditulis:

Keterangan:

Ksp zat AxBy = hasil kali kelarutan AxBy

[Ay+

] dan [Bx–

] = konsentrasi ion-ion Ax+

dan By–

Page 40: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

25

2.6.3 Hubungan antara Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutaan (s dan Ksp)

Nilai kelarutan dapat dihitung berdasarkan hubungan antara Ksp dan

kelarutan (s). Hubungan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

AxBy(s) AxBy(aq) xAy+

(aq) + yBx-

(aq)

s x s y s

Bila kelarutan zat AxBy adalah S (dalam satuan molar), secara stoikiometri

[Ay+

] yang terbentuk adalah xS dan [Bx-

] yang terbentuk adalah yS, maka

persamaan Ksp-nya menjadi:

Ksp = [Ay+

]x[B

x-]

y

= (xs)x(ys)

y

= (xxy

y)s

(x+y) atau S =

𝐾𝑠𝑝

𝑥𝑥 × 𝑦𝑦

𝑥+𝑦

2.6.4 Pengaruh Ion Senama atau Ion Sejenis

Kelarutan dalam air murni akan berbeda dengan kelarutan dalam suatu

larutan. Seringkali kelarutan elektrolit dalam suatu larutan tidak hanya berasal dari

satu sumber saja, melainkan terdapat sumber lain dari ion senama (sejenis) dalam

larutan.

Coba kita perhatikan contoh berikut ini. Apakah yang akan terjadi apabila

ke dalam larutan jenuh Ag2CrO4 kita tambahkan larutan AgNO3 atau larutan

K2CrO4?

Dalam larutan jenuh Ag2CrO4 terdapat kesetimbangan antara Ag2CrO4 padat

dengan ion Ag+ dan ion CrO4

2- :

Ag2CrO4 (s) Ag2CrO4 (aq) 2 Ag+

(aq) + CrO42-

(aq)

Page 41: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

26

Penambahan larutan AgNO3 atau K2CrO4 akan memperbesar konsentrasi

ion Ag+ atau ion CrO4

2- dalam larutan.

AgNO3 (aq) Ag+

(aq) + NO3-(aq)

K2CrO4 (aq) 2K+

(aq) + CrO42-

(aq)

Sesuai dengan azas Le Chatelier tentang pergeseran kesetimbangan,

penambahan konsentrasi ion Ag+ atau ion CrO4

2- akan menggeser kesetimbangan

ke kiri. Akibat dari pergeseran itu, jumlah Ag2CrO4 yang larut menjadi berkurang.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa keberadaan ion senama akan memperkecil

kelarutan. Akan tetapi, sebagaimana halnya kesetimbangan pada umumnya, ion

senama tidak mempengaruhi harga tetapan hasil kali kelarutan, asal suhunya tidak

berubah.

2.6.5 pH dan Kelarutan

Beberapa zat padat hanya sedikit larut dalam air tetapi sangat larut dalam

larutan asam. Sebagai contoh, bijih tembaga dan nikel sulfida dapat larut dengan

asam kuat. Suatu fakta yang amat membantu dalam pemisahan dan pengambilan

logam berharga ini dari bentuk unsurnya. Pengaruh pH terhadap kelarutan

ditunjukkan secara dramatis pada kerusakan bangunan dan monumen oleh

pengendapan asam. Ada sebagian senyawa ionik dengan kelarutan rendah

mempunyai daya larut yang bergantung pada pH larutan. pH mempengaruhi daya

larut ion hidroksida dan garam yang mengandung anion basa lemah. Untuk

memahaminya, simak contoh berikut :

Page 42: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

27

Kalsium karbonat (CaCO3) sukar larut dalam air, tetapi larut dalam HCl.

Fakta ini dapat diterangkan sebagai berikut: Dalam larutan jenuh CaCO3 terdapat

kesetimbangan sebagai berikut :

CaCO3 (s) CaCO3(aq) Ca2+

(aq) + CO32-

(aq)

Saat asam kuat ditambahkan ke kalsium karbonat, ion hidrogen (H+) bereaksi

dengan ion karbonat membentuk HCO3-

atau H2CO3. H2CO3 selanjutnya akan

terurai membentuk CO2 dan H2O. Gelembung-gelembung gas karbon dioksida

akan timbul saat kalsium karbonat larut. Hal ini akan menggeser kesetimbangan di

atas ke kanan. Dengan kata lain, menyebabkan CaCO3 melarut.

2.6.6 Reaksi Pengendapan

Suatu ion dapat dikeluarkan dari larutannya melalui reaksi pengendapan.

Sebagaimana telah dipelajari ketika membahas kesetimbangan kimia, hasil kali

konsentrasi seperti dalam rumus tetapan kesetimbangan (bukan konsentrasi

setimbang) disebut sebagai Qc. Jadi, apakah keadaan suatu larutan belum jenuh,

jenuh atau lewat jenuh, dapat ditentukan dengan memeriksa nilai Qc –nya dengan

ketentuan sebagai berikut:

AxBy(s) AxBy(aq) xAy+

(aq) + yBx-

(aq)

(1) Jika hasilkali konsentrasi ion-ion yang dipangkatkan dengan koefisien

masing-masing lebih kecil dari harga Ksp (Qc < Ksp) , maka larutan tersebut

masih belum jenuh.

(2) Jika hasilkali konsentrasi ion-ion yang dipangkatkan dengan koefisien

masing-masing sama dengan harga Ksp (Qc = Ksp) , maka larutan tepat

jenuh.

Page 43: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

28

(3) Jika hasilkali konsentrasi ion-ion yang dipangkatkan dengan koefisien

masing-masing lebih besar dari harga Ksp (Qc > Ksp) , maka larutan lewat

jenuh.

2.7 Kerangka Berpikir

Dalam pembelajaran kimia SMA, siswa diharapkan memperoleh aspek

pemahaman konsep, penalaran, komunikasi, dan pemecahan masalah. Pada

kenyataanya masih dijumpai beberapa kesulitan yang menyebabkan siswa masih

sukar dalam memahami dan mendalami materi kimia. Permasalahan terjadi bukan

hanya dari faktor kemampuan siswa, namun bagaimana guru menyampaikan

materi pembelajaran juga memiliki andil dalam hal ini. Kompetensi dasar

Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan merupakan salah satu materi yang

membutuhkan pemahaman cukup tinggi. Kenyataan menunjukkan bahwa masih

banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menghadapi, mendalami, dan

mengaplikasikannya. Siswa belum bisa melakukan kegiatan ilmiah yang

dilakukan oleh ilmuwan maupun mengkonstruk konsep-konsep yang berkaitan

dengan materi secara mandiri dalam proses pembelajaran. Hal ini menyebabkan

hasil belajar kimia siswa menjadi kurang maksimal. Pembelajaran yang monoton

sering kali membuat siswa merasa bosan dan kurang termotivasi. Hal ini membuat

siswa sulit memahami materi sehingga nilai yang diperoleh menjadi kurang

maksimal. Keadaan yang demikian sangat disayangkan terlebih lagi bila siswa

sebenarnya memiliki kemampuan intelegensi yang baik.

Berdasarkan permasalahan ini, maka perlu adanya alternatif strategi

pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa. Dalam

Page 44: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

29

penelitian ini digunakan pembelajaran dengan strategi REACT pada kelas

eksperimen I dan pembelajaran tanpa strategi REACT pada kelas eksperimen II.

Setelah diberi perlakuan pada masing-masing kelas, hasil belajar kimia kedua

kelas kemudian dibandingkan untuk mengetahui kelompok atau kelas mana yang

memiliki hasil belajar yang lebih baik. Secara ringkas alur penelitian yang akan

dilakukan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Siswa kesulitan memahami materi

Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Hasil belajar kurang maksimal

Pembelajaran kimia dengan

strategi REACT

Pembelajaran kimia tanpa

strategi REACT

Kelas eksperimen I Kelas eksperimen II

Siswa aktif dalam pembelajaran Siswa aktif dalam pembelajaran

Hasil Belajar Siswa

Dibandingkan

Uji Hipotesis

Page 45: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

30

2.8 Hipotesis

Dalam penelitian ini disusun hipotesis yang akan diuji kebenarannya.

Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut:

H0: tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar kimia antara siswa yang diberikan

pembelajaran dengan strategi REACT dan siswa tanpa diberi strategi REACT

pada kompetensi kelarutan dan hasil kali kelarutan

Ha: ada perbedaan rata-rata hasil belajar kimia antara siswa yang diberikan

pembelajaran dengan strategi REACT dan siswa tanpa diberi strategi REACT

pada kompetensi kelarutan dan hasil kali kelarutan

Page 46: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

31

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian

3.1.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi, 2006: 130).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA

MAN Babakan Lebaksiu Tegal yang berjumlah empat kelas, dengan rincian

sebagai berikut:

Tabel 3.1 Data Siswa Kelas XI IPA MAN Babakan Lebaksiu Tegal

No. Kelas Jumlah siswa

1 XI IPA 1 30

2 XI IPA 2 29

3 XI IPA 3 41

4 XI IPA 4 42

Jumlah 142

(Sumber: Administrasi kesiswaan MAN Babakan Lebaksiu Tegal tahun

pelajaran 2012/2013)

3.1.2 Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi (Sudjana, 2005: 6).

Menurut Suharsimi (2006: 131), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang

diteliti. Dalam penelitian ini penentuan sampel menggunakan teknik cluster

random sampling, yaitu pengambilan sampel penelitian berupa kelompok yang

dilakukan secara acak dengan pertimbangan populasi yang ada terbagi dalam

kelas-kelas yang memiliki homogenitas yang tidak berbeda dan berdistribusi

Page 47: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

32

normal. Data yang digunakan untuk uji normalitas dan homogenitas yaitu nilai

ulangan umum semester I pada mata pelajaran kimia kelas XI IPA MAN Babakan

Lebaksiu Tegal. Dalam penelitian ini, diambil siswa dari 2 kelas yang akan

dijadikan sebagai sampel. Satu kelas sebagai kelas eksperimen I dengan

menggunakan strategi pembelajaran REACT. Dan satu kelas lainnya sebagai kelas

eksperimen II dengan pembelajaran tanpa strategi REACT.

3.2 Variabel Penelitian

3.1 Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan strategi

REACT

3.2 Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar kimia siswa kelas

XI IPA MAN Babakan Lebaksiu Tegal kompetensi dasar kelarutan dan hasil kali

kelarutan.

3.3 Variabel Kontrol

Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah kurikulum, guru, kompetensi

dasar, dan jumlah jam pelajaran yang sama

3.3 Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah post test only group

design, yaitu desain penelitian dengan melihat perbedaan hasil post test antara

kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Desain tersebut dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Page 48: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

33

Tabel 3.2 Desain Penelitian

Kelas Perlakuan Keadaan Akhir

Eksperimen I X T

Eksperimen II Y T

Keterangan:

X : Pembelajaran kimia dengan strategi REACT

Y : Pembelajaran kimia tanpa strategi REACT

T : Kelas eksperimen I dan II diberikan post test

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah cara memperoleh data mengenai hal-hal atau

variabel-variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen, rapat, agenda, dan sebagainya (Suharsimi, 2006). Metode

dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data tentang

jumlah populasi untuk penentuan sampel. Data awal yang digunakan adalah nilai

ulangan ulangan umum semester I tahun ajaran 2012/2013

3.4.2 Metode Tes

Tes dalam penelitian ini merupakan tes prestasi, yaitu tes yang digunakan

untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu (Suharsimi,

2006). Dalam penelitian ini, tes digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif

siswa kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Metode tes yang digunakan

adalah post test.

Page 49: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

34

3.4.3 Metode Observasi

Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian

berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila

responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2010:203). Dalam

penelitian ini metode observasi digunakan untuk mengukur hasil belajar pada

aspek afektif dan psikomotorik siswa. Dalam lembar pengamatan dicantumkan

indikator-indikator yang dapat dijadikan acuan untuk mengukur aspek afektif dan

psikomotorik.

3.4.4 Angket

Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai

pembelajaran dengan strategi REACT yang diberikan pada siswa di akhir

pembelajaran.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

untuk memperoleh data yang diharapkan agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga

lebih mudah diolah (Suharsimi, 2006: 160). Dalam penelitian ini, instrumen yang

digunakan berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), angket,

instrumen tes, serta lembar observasi afektif dan psikomotorik.

Sebelum mengadakan pembelajaran harus dipersiapkan rancangan

pembelajaran yang dituangkan dalam silabus dan rencana pembelajaran. Berbagai

rancangan pembelajaran yang disusun peneliti disesuaikan dengan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan.

Page 50: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

35

3.5.1 Metode Penyusunan Instrumen Tes Hasil Belajar Kognitif

Dalam penyusunan instrumen tes, dilakukan tahap-tahap sebagai berikut:

3.5.1.1 Tahap persiapan

1) Menetapkan kompetensi yang diuji.

Bahan yang diujikan adalah bidang studi kimia kompetensi dasar

kelarutan dan hasil kali kelarutan

2) Menentukan alokasi waktu

Jumlah waktu yang digunakan untuk mengerjakan tes adalah 90 menit.

3) Menyusun jumlah soal

Jumlah soal yang digunakan uji coba dalam penelitian adalah 50 soal.

4) Menentukan tipe soal

Dalam penelitian ini bentuk soal yang digunakan adalah obyektif dan

bertipe pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban, dengan satu jawaban

benar diantara jawaban-jawaban dalam pilihan yang disediakan.

5) Menentukan komposisi jenjang soal

Komposisi jenjang soal dari perangkat tes uji coba penelitian ini, yaitu:

a) Aspek pengetahuan (C1) terdiri dari 9 soal = 18%

b) Aspek pemahaman (C2) terdiri dari 18 soal = 36%

c) Aspek penerapan (C3) terdiri dari 15 soal = 30%

d) Aspek analisis (C4) terdiri dari 8 soal = 16%

Page 51: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

36

6) Menyusun kisi-kisi

Kisi-kisi tes disusun dengan mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan dengan tujuan sama seperti dalam standar kompetensi yang

berlaku.

7) Penyusunan butir tes

Setelah kisi-kisi dibuat, langkah selanjutnya membuat soal sejumlah 50

butir. Semua butir soal diperkirakan membutuhkan waktu 90 menit,

sedangkan untuk tes sesungguhnya disediakan waktu 60 menit karena

instrumen tesnya terdiri dari 30 butir soal.

3.5.1.2 Tahap pelaksanaan uji coba soal

Sebelum instrumen ini digunakan, terlebih dahulu diuji cobakan pada siswa

di luar sampel. Uji coba soal dilakukan pada siswa kelas XII IPA. Uji coba

dimaksudkan agar soal yang digunakan dapat memenuhi kriteria-kriteria tentang

soal yang baik. Kemudian hasil uji coba dianalisis untuk mengetahui apakah

instrumen itu memenuhi syarat atau tidak untuk digunakan sebagai alat pengambil

data.

3.5.2 Metode Penyusunan Lembar Observasi Afektif dan Psikomotorik

Adapun langkah-langkah penyusunan instrumen lembar observasi, sebagai

berikut:

1) Menentukan jumlah aspek yang akan diamati untuk mengukur dan menilai

aspek afektif dan psikomotorik siswa.

2) Menentukan tipe atau bentuk lembar observasi.

3) Menyusun aspek yang telah ditentukan ke dalam lembar observasi.

Page 52: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

37

4) Mengkonsultasikan lembar observasi yang telah disusun kepada ahli, yaitu

dosen pembimbing I dan doesn pembimbing II.

3.5.3 Metode Penyusunan Instrumen Angket

Langkah-langkah penyusunan instrumen lembar angket adalah sebagai

berikut:

1) Menentukan jumlah indikator yang akan diamati untuk mengetahui respon

siswa.

2) Menentukan tipe atau bentuk angket respon yang berupa daftar check list

dengan jawaban sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju.

3) Menyusun aspek yang telah ditentukan ke dalam lembar angket.

4) Mengkonsultasikan isi lembar angket yang telah disusun kepada ahli, yaitu

dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II.

3.6 Analisis Instrumen

3.6.1 Instrumen Tes Hasil Belajar Kognitif

3.6.1.1 Validitas Isi Soal

Perangkat tes dikatakan telah memenuhi validitas isi apabila materinya telah

disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku. Pengujian validitas isi dilakukan

dengan expert validity yaitu validitas yang disesuaikan dengan kurikulum dan

dikonsultasikan dan disetujui oleh ahli. Dalam hal ini ahli yang dimaksud adalah

dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II.

Page 53: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

38

3.6.1.2 Uji Validitas Butir Soal

Suharsimi (2006 : 168) menjelaskan bahwa sebuah tes dikatakan valid

apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Valid juga diartikan

sebagai kesejajaran dengan skor total. Rumus yang digunakan adalah:

rpbis=Mp−M t

St

p

q

Keterangan:

rpbis = koefisien korelasi point biseral

Mp = rerata skor siswa yang menjawab benar

Mt = rerata skor siswa total

p = proporsi siswa yang menjawab benar

q = proporsi siswa yang menjawab salah (1 – p)

St = standar deviasi dari skor total

(Suharsimi, 2009:79)

rpbis yang diperoleh diuji dengan taraf signifikan (t hitung) 5% dan dk = n-2

dengan rumus:

thit ung =rpbis n−2

1−rpbis2

Keterangan :

t hitung = uji signifikansi

rpbis = koefisien korelasi biserial

n = jumlah siswa yang mengerjakan soal

Berdasarkan perhitungan validitas butir soal, terdapat 36 soal valid dan 14

soal tidak valid. Soal yang valid yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 7, 9, 10, 11, 13, 14,

Page 54: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

39

15, 16, 17, 18, 22, 23, 24, 25, 26, 29, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43,

46, 47, 48, dan 49. Sedangkan soal yang tidak valid adalah soal nomor 5, 6, 8, 12,

19, 20, 21, 27, 28, 30, 31, 44, 45, dan 50. Perhitungan selengkapnya dimuat pada

lampiran 11.

3.6.1.3 Analisis Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah.

Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal disebut indeks

kesukaran yang besarnya antara 0,00 – 1,00 (Suharsimi 2006:207). Tingkat

kesukaran soal dapat dihitung dari rumus :

IK =B

JS

Keterangan:

IK = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Tabel 3.3 Klasifikasi Indeks Kesukaran

Interval Kriteria

P = 0.00

0,00 P 0,30

0,30 P 0.70

0,70 P 1,00

P = 1,00

Terlalu sukar

Sukar

Sedang

Mudah

Terlalu mudah

Berdasarkan analisis tingkat kesukaran, diperoleh hasil sebagai berikut: soal

yang termasuk kategori mudah yaitu 5, 39, dan 49. Soal yang termasuk kategori

„sedang‟ yaitu 1, 2, 3, 4, 7, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24,

25, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 40, 41, 42, 43, 45, 46, 47, dan 48.

Dan soal yang termasuk kategori „sukar‟ yaitu 6, 8, 12, 31, 44, dan 50.

Page 55: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

40

Perhitungan analisis tingkat kesukaran selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 11.

3.6.1.4 Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa

yang mempunyai kemampuan tinggi dan siswa yang mempunyai kemampuan

rendah. Adapun yang menunjukan besarnya daya beda disebut indeks diskriminasi

dan disingkat D.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung besarnya daya beda

soal adalah :

1) Seluruh siswa tes dibagi dua yaitu kelas atas dan kelas bawah

2) Seluruh pengikut tes diurutkan mulai dari skor teratas sampai skor terbawah

3) Menghitung indeks diskriminasi soal diambil dari buku Suharsimi (2006:218)

dengan rumus :

D =BA

JA−

BB

JB= PA − PB

Keterangan:

D = Daya beda

JA = Banyaknya peserta kelompok atas

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar

Page 56: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

41

Daya pembeda soal dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 3.4 Kriteria Daya Pembeda

Inteval Kriteria

D 0,00

0,00 < D 0,20

0,20 < D 0,40

0,40 < D 0,70

0,70 < D 1,00

Sangat jelek

Jelek

Cukup

Baik

Sangat baik

Bila D negatif, semua jenjang tidak baik. Sehingga butir soal yang

mempunyai D negatif, sebaiknya dibuang. (Suharsimi, 2006: 218)

Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda soal, diperoleh soal yang

mempunyai daya beda “sangat jelek” yaitu 6, 8, 12, 27, 30, 31, 44 dan 50. Soal

yang mempunyai daya beda “jelek” yaitu 5, 20, 28, 39, dan 45. Soal yang

mempunyai daya beda “cukup” yaitu 1, 2, 3, 4, 9, 10, 11, 13, 14, 17, 18, 19, 21,

22, 23, 24, 25, 26, 29, 34, 35, 36, 37, 38, 40, 41, 42 43, 46, 47, 48, dan 49. Soal

yang mempunyai daya beda “baik” yaitu 7, 15, 16, 32, dan 33. Perhitungan daya

pembeda soal selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11.

3.6.1.5 Uji Reliabilitas Soal

Reliabilitas soal adalah ketepatan suatu tes apabila diteskan pada objek yang

sama (Suharsimi, 2006). Untuk mengetahui reliabilitas soal, maka digunakan

KR–21:

tVk

MkM

k

kr

.

)(1

111

Keterangan :

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

k = banyaknya butir soal

Page 57: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

42

M = skor rata-rata

Vt = varians total (Suharsimi, 2009:103)

Klasifikasi reliabilitas soal yang digunakan dalam penelitian disajikan pada

Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Klasifikasi reliabilitas soal

Interval Kriteria

0,80 ≤ r 11 ≤ 1,00 Sangat tinggi

0,60 ≤ r 11 < 0,80 Tinggi

0,40 ≤ r 11 < 0,60 Cukup

0,20 ≤ r 11 < 0,40 Rendah

r 11 < 0,20 Sangat rendah

Berdasarkan hasil analisis reliabilitas soal, diperoleh data r11 = 0,738

sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen soal dapat dinyatakan reliabel,

dengan kriteria reliabilitas tinggi. Perhitungan reliabilitas soal uji coba dapat

dilihat pada lampiran 12.

3.6.1.6 Transformasi Nomor Soal

Berdasarkan hasil analisis validitas, tingkat kesukaran, daya beda dan

reliabilitas pada soal uji coba, diperoleh 35 butir soal yang baik dan dapat

digunakan sebagai alat pengukur hasil belajar kognitif siswa. Nomor soal yang

dapat digunakan yaitu 1, 2, 3, 4, 7, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 22, 23, 24, 25,

26, 29, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 40, 41, 42, 43, 46, 47, 48, dan 49.

Dari 35 butir soal yang dapat digunakan sebagai alat ukur aspek kognitif

siswa akan 30 butir soal saja. Ke-30 nomor butir soal tersebut yaitu 1, 2, 3, 4, 7, 9,

10, 11, 13, 14, 16, 17, 18, 22, 23, 24, 25, 26, 29, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 40, 46,

47, dan 48. 30 nomor soal yang dipilih sebagai alat ukur aspek kognitif siswa akan

ditransformasikan kedalam urutan nomor soal yang baru dan akan dipergunakan

Page 58: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

43

pada soal post-test siswa. Perubahan nomor soal uji coba kedalam soal post-test

siswa dimuat pada tabel 3.6.

Tabel 3.6. Perubahan Nomor Soal Uji Coba pada Soal Ulangan

No. Awal

(soal uji coba)

No. Akhir

(soal post-test)

No. Awal

(soal uji coba)

No. Akhir

(soal post-test)

1 1 24 16

2 2 25 17

3 3 26 18

4 4 29 19

7 5 32 20

9 6 33 21

10 7 34 22

11 8 35 23

13 9 36 24

14 10 37 25

16 11 38 26

17 12 40 27

18 13 46 28

22 14 47 29

23 15 48 30

3.6.2 Instrumen Tes Lembar Observasi

3.6.2.1 Validitas

Lembar observasi diuji vailiditas isi dengan menggunakan expert validity

yaitu validitas yang disesuaikan dengan kompetensi dasar pelajaran, kondisi siswa

dan dikonsultasikan dan disetujui oleh ahli yaitu dosen pembimbing I dan dosen

pembimbing II.

3.6.2.2 Reliabilitas

Reliabilitas untuk instrumen lembar observasi menggunakan rumus korelasi

Spearman, yaitu:

Rho = 1 − 6 ∑ B2

N (N2 − 1)

Page 59: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

44

Keterangan:

Rho = Reliabilitas kesepakatan

B = Beda peringkat antara pengamat I dengan pengamat II

N = Jumlah siswa yang diamati

Lembar observasi dinyatakan reliabel apabila harga Rho ≥ 0,7. Atau

melebihi harga Rho tabel pada tabel harga kritik Rho Spearman. (Widodo,

2009:61)

Lembar observasi afektif dilakukan uji coba pada proses kegiatan belajar

mengajar yang dilakukan di kelas. Dilakukan observasi pada 10 siswa di dalam

pembelajaran dengan dua pengamat untuk mengetahui reliabilitas kesepakatan

antar pengamat. Berdasarkan hasil analisis reliabilitas antar pengamat untuk

lembar observasi afektif, diperoleh Rho = 0,880 atau Rho > 0,700, sehingga dapat

disimpulkan bahwa kedua pengamat sepakat dan dapat dikatakan lembar

observasi afektif reliabel. Perhitungan reliabilitas instrumen afektif dapat dilihat

pada lampiran 22.

Lembar observasi psikomotorik dilakukan uji coba pada kegiatan

praktikum. Pada uji coba ini dilakukan pengamatan pada kegiatan praktikum

kimia dasar mahasiswa semester II, kemudian dilakukan observasi pada 10 siswa

dari dua kelompok dengan dua pengamat. Berdasarkan hasil analisis reliabilitas

antar pengamat untuk lembar observasi psikomotik, diperoleh Rho = 0,845 atau

Rho > 0,700, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua pengamat sepakat dan

dapat dikatakan lembar observasi psikomotorik tersebut reliabel. Perhitungan

reliabilitas lembar observasi psikomotorik dapat dilihat pada lampiran 27.

Page 60: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

45

3.7 Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap awal yang merupakan

tahap pemadanan sampel dan tahap akhir yang merupakan tahap analisis data

untuk menguji hipotesis penelitian.

3.7.1 Analisis Data Tahap Awal

3.7.1.1 Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui data yang akan dianalisis berdistribusi

normal atau tidak dan untuk menentukan uji selanjutnya apakah memakai statistik

parametrik atau non parametrik. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-

kuadrat dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menyusun data dan mencari nilai tertinggi dan terendah.

2) Membuat interval kelas dan menentukan batas kelas.

3) Menghitung rata-rata dan simpangan baku.

4) Membuat tabulasi data ke dalam interval kelas.

5) Menghitung nilai Z dari setiap batas kelas dengan rumus:

𝑍𝑡 =𝑋𝑡 − 𝑋

𝑠

6) Mengubah harga Z menjadi luas daerah kurva normal dengan

menggunakan tabel.

7) Menghitung frekuensi harapan berdasarkan kurva dengan rumus:

χ2 = Oi − Ei

2

Ei

k

i=1

Page 61: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

46

Keterangan:

2 = chi kuadrat

Oi = frekuensi pengamatan

Ei = frekuensi yang diharapkan

k = banyak kelas interval (Sudjana, 2005 : 273)

Hipotesis yang diuji:

Ho : data berdistribusi normal

Ha : data tidak berdistribusi normal

Harga χ2

hitung yang diperoleh dibandingkan dengan nilai χ2

tabel dengan derajat

kebebasan dk = k-3 (k adalah banyaknya kelas interval) dan taraf signifikansi

α = 5%. Kriteria pengujian hipotesisnya adalah Ho diterima (data berdistribusi

normal) jika χ2

hitung < χ2

(1-α)(k-3).

3.7.1.2 Uji Homogenitas

Homogenitas populasi perlu diuji untuk menentukan teknik sampling yang

akan dipakai. Sampling dengan menggunakan teknik cluster random sampling

mensyaratkan data populasi memiliki homogenitas yang sama. Untuk menguji

homogenitas populasi digunakan uji Bartlet.

Hipotesis yang diajukan adalah:

Ho : Populasi mempunyai varians yang sama

(12 = 2

2 = ... = n

2)

Ha : Populasi mempunyai varians yang berbeda

(Paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku)

Page 62: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

47

Langkah-langkah perhitungan uji homogenitas adalah sebagai berikut:

1) Menghitung S2dari masing-masing kelas.

2) Menghitung varians gabungan dari semua kelas dengan rumus:

S2 =∑ ni − 1 Si

2

∑ ni − 1

3) Menghitung harga satuan B dengan rumus:

B = log Si2 ni − 1

4) Menghitung nilai statis chi-kuadrat χ2

dengan rumus:

χ2 = ln 10 B − ni − 1 log Si2

Keterangan:

si2 = variansi masing-masing kelompok

s2 = variansi gabungan

B = koefisien Bartlett

ni = jumlah siswa dalam kelas

(Sudjana, 2005, 263)

Kriteria pengujian yang digunakan adalah Ho diterima jika

2hitung ≤ 2

(1-a)(k-1), dengan taraf signifikansi α = 5%. Hal ini berarti populasi

memiliki homogenitas varians yang sama.

3.7.1.3 Uji Kesamaan Rata-Rata Keadaan Awal Populasi (Uji Anava)

Uji ini digunakan untuk mengetahui kesamaan rata-rata dari keempat kelas

anggota populasi. Uji ini dilakukan dengan menggunakan uji anava. Hipotesis

statistik yang diuji adalah:

Page 63: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

48

Ho = µ1 = µ2 = ….= µk

Ho = tidak semua µ1 sama, untuk I = 1, 2, 3, …, k.

Perhitungan uji ini ada beberapa langkah yaitu:

1) Menentukan jumlah kuadrat rata-rata (RY)

RY = ∑ x 2

n

2) Menentukan jumlah kuadrat antar kelompok (AY)

AY = ∑ xi

2

ni− RY

3) Menentukan jumlah kuadrat total (JK total)

JKtot = RY − AY

4) Menentukan jumlah kudrat dalam kelompok (DY)

DY = JKtot − RY − AY

Kriteria pengujian: Ho diterima jika Fhitung < F α (k-1)(n-k), ini berarti bahwa tidak

ada perbedaan rata-rata keadaan awal populasi (Sudjana, 2005: 305).

3.7.2 Analisis Data Tahap Akhir

3.7.2.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas pada tahap ini digunakan untuk menunjukkan data

berdistribusi normal atau tidak dan untuk menentukan uji selanjutnya apakah

menggunakan statistik parametrik atau nonparametrik.

Hipotesis yang diajukan:

Ho : data berdistribusi normal

Ha : data tidak berdistribusi normal

Page 64: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

49

Untuk menguji normalitas ini, rumus dan langkah-langkah serta kriteria

pengujian yang digunakan sama seperti uji normalitas pada analisis tahap awal,

hanya saja nilai yang diuji pada tahap ini adalah nilai post test siswa kelas

eksperimen I dan kelas eksperimen II.

3.7.2.2 Uji Kesamaan Dua Varians

Uji kesamaan varians digunakan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen

I dan kelas eksperimen II mempunyai tingkat varians data post test yang sama

atau tidak. Hasil uji ini digunakan untuk menentukan rumus yang digunakan

dalam uji hipotesis.

Hipotesis yang diuji adalah:

Ho : kelas eksperimen I dan eksperimen II mempunyai varians yang sama

(s12 = s2

2)

Ha : kelas eksperimen I dan eksperimen II mempunyai varians yang berbeda

(s12 ≠ s2

2)

Rumus yang digunakan adalah:

F =terkecil

terbesar

ians

ians

var

var

Dengan taraf signifikansi α = 5% dan dk pembilang adalah banyaknya data

varian terbesar dikurangi satu, dan dk penyebut adalah banyaknya data varian

terkecil dikurangi satu, maka diperoleh F½α(nb-1)(nk-1) sebagai Ftabel.

Setelah didapat nilai Fhitung kemudian dibandingkan dengan nilai Ftabel. Jika

harga Fhitung < F½α(nb-1)(nk-1) dengan (s1 2 = s2

2) berarti kedua kelas mempunyai

varians tidak berbeda sehingga diuji dengan rumus t. Jika harga Fhitung ≥ F½α(nb-

Page 65: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

50

1)(nk-1) dengan (s1 2 ≠ s2

2 ) berarti kedua kelas mempunyai varians beda sehingga

diuji dengan rumus t’.

3.7.2.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini dilakukan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang

diajukan. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji perbedaan dua rata-

rata satu pihak kanan dan uji ketuntasan belajar.

3.7.2.3.1 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Hasil Belajar Kognitif

Uji Hipotesis menggunakan uji rata-rata satu pihak kanan. Sudjana

(2002:243) menyatakan uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar

kognitif siswa kelas eksperimen I lebih baik daripada kelas eksperimen II.

Berdasarkan uji kesamaan dua varians:

1) Jika dua kelas mempunyai varians tidak berbeda(s12 = s2

2) digunakan rumus t

thitung =

21

21

11

nns

XX dengan s = 2

11

21

2

22

2

11

nn

snsn

dk = n1 + n2 -2

Keterangan :

X1 = Rata-rata postes kelas eksperimen I

X2 = Rata-rata postes kelas eksperimen II

1n = Jumlah siswa kelas eksperimen I

= Jumlah siswa kelas eksperimen II

2

1s = Varians data kelas eksperimen I

2

1s = Varians data kelas eksperimen II

2n

Page 66: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

51

s = Simpangan baku gabungan

Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

a) Jika thitung < t(1-α)(n1+n2-2) hal ini berarti rata-rata hasil belajar kognitif kelas

eksperimen I tidak lebih baik dari kelas eksperimen II

b) Jika thitung t(1-)(n1+n2-2) hal ini berarti rata-rata hasil belajar kognitif kelas

eksperimen I lebih baik dari pada kelas eksperimen II.

2) Jika dua kelas mempunyai varians yang berbeda(s12 s2

2) digunakan rumus t’

t’hitung = 2

2

21

2

1

21

// nsns

XX

Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

a) Jika t’ <21

2211

ww

twtw

hal ini berarti rata-rata hasil belajar kognitif kelas

eksperimen I tidak lebih baik dari kelas eksperimen II.

b) Jika t’

21

2211

ww

twtw

hal ini berarti rata-rata hasil belajar kognitif kelas

eksperimen I lebih baik dari pada kelas eksperimen II.

dengan w1 = 1

2

1

n

s, w2 =

2

2

2

n

s, t1 = t(1-α)(n1-1) dan t2 = t(1-α)(n2-1)

Keterangan :

X 1 = Rata-rata post test kelas eksperimen I

X 2 = Rata-rata post test kelas eksperimen II

n1 = Jumlah siswa kelas eksperimen I

n2 = Jumlah siswa kelas eksperimen II

s1 = Simpangan baku kelas eksperimen I

Page 67: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

52

s2 = Simpangan baku kelas eksperimen II

s = Simpangan baku gabungan.

3.7.2.3.2 Analisis Pengaruh Antar Variabel

Menurut Sudjana (2002 : 247), rumus yang digunakan untuk menganalisis

pengaruh antar variabel adalah:

rb = syu

pqXX

.

)( 21

Keterangan :

rb = koefisien biserial

X1 = rata-rata hasil belajar kognitif kelas eksperimen I

X2 = rata-rata hasil belajar kognitif kelas eksperimen II

P = proporsi pengamatan pada kelas eksperimen I

q = proporsi pengamatan pada kelas eksperimen II

u = tinggi ordinat dari kurva normal baku pada titik z yang memotong

bagian luas normal baku menjadi bagian p dan q

sy = simpangan baku dari kedua kelas

3.7.2.3.3 Penentuan Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi merupakan koefisien yang menyatakan berapa persen

(%) besarnya pengaruh suatu variabel bebas terhadap variabel terikat, dalam hal

ini yaitu penerapan strategi REACT terhadap hasil belajar siswa. Rumus yang

digunakan adalah :

KD = rb2 x 100%

Page 68: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

53

Keterangan

KD = koefisien determinasi

rb = indeks determinasi yang diperoleh dari harga kuadrat rb (koefisien

biserial)

3.7.2.3.4 Uji Ketuntasan Belajar Klasikal

Menurut Mulyasa (2002: 99) keberhasilan kelas dapat dilihat dari sekurang-

kurangnya 85% dari jumlah yang ada di kelas tersebut telah mencapai ketuntasan

individu. Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan klasikal yaitu,

sebagai berikut:

100%Xn

(%)

Keterangan:

n = jumlah seluruh

x = jumlah yang mencapai ketuntasan belajar

(Yunianingrum 2008: 40)

3.7.2.4 Analisis Deskriptif Data Afektif dan Psikomotorik

Pada analisis tahap akhir ini, digunakan data hasil belajar afektif dan

psikomotorik. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, yang bertujuan

untuk mengetahui nilai afektif dan psikomotorik siswa.

Perhitungan nilai afektif dan psikomotorik siswa, dengan menjumlahkan

skor tiap aspek, kemudian hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel

klasifikasi nilai afektif dan psikomotorik.

Page 69: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

54

Tabel 3.7 Klasifikasi Nilai Aspek Afektif dan Psikomotorik

Skor Siswa Kriteria

x ≥ 𝑥 + 1.SBx Sangat Tinggi

𝑥 + 1.SBx > x ≥ 𝑥 Tinggi

𝑥 > x ≥ 𝑥 - 1.SBx Rendah

x < 𝑥 + 1.SBx Sangat Rendah

(Mardapi, 2012: 162)

Tiap aspek dari hasil belajar afektif dan psikomotorik kedua kelas dianalisis untuk

mengetahui rata-rata nilai tiap aspek dalam satu kelas tersebut. Adapun rumus

yang digunakan adalah:

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛

dari tiap aspek dalam penilaian afektif maupun psikomotorik dapat dikategorikan

sebagai berikut :

Tabel 3.8 Kriteria rata-rata skor tiap aspek

Rata-rata nilai kelas Kriteria

3,40 < x ≤ 4,00

2,80 < x ≤ 3,40

2,20 < x ≤ 2,80

1,60 < x ≤ 2,20

1,00 < x ≤ 1,60

Sangat tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat rendah

3.7.2.5 Analisis Angket Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran Kimia

dengan Strategi REACT

Pada analisis tahap ini, digunakan data hasil pengisian angket oleh siswa.

Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk

mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran kimia kompetensi dasar

pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan yang diungkapkan dalam bentuk angket.

Tiap aspek dari pembelajaran kimia dianalisis untuk mengetahui rata-rata

nilai tiap indikator dalam kelas eksperimen. Dalam menganalisis data yang berasal

Page 70: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

55

dari angket bergradasi atau berperingkat satu sampai dengan lima, peneliti

menyimpulkan makna setiap alternatif sebagai berikut:

1) “Sangat setuju” menunjukkan gradasi paling tinggi. Untuk kondisi tersebut

diberi nilai 4

2) “Setuju”, menunjukkan peringkat lebih rendah dibandingkan dengan kata

“Sangat”. Oleh karena itu kondisi tersebut diberi nilai 3

3) “Kurang setuju”, karena berada dibawah “Setuju”, diberi nilai 2

4) “Tidak Setuju” yang berada di bawah “Kurang Setuju”, diberi nilai 1

Hasil angket tanggapan siswa kemudian dianalisis. Untuk mengetahui rata-rata

nilai tiap aspek dalam kelas. Rumus yang digunakan adalah :

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑅𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛 𝑥 100%

Adapun klasifikasi nilai angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran,

sebagai berikut:

Tabel 3.9 Klasifikasi nilai angket tanggapan siswa

Rentang Kriteria

≥ 85

71–84

55–70

41 – 55

≤ 40

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat kurang

Page 71: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

56

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di MAN Babakan Lebaksiu

Tegal pada mata pelajaran kimia kompeteni dasar Kelarutan dan Hasil Kali

Kelarutan, maka hasil penelitian disajikan dalam bentuk analisis data tahap awal,

dan analisis data tahap akhir. Analisis data tersebut digunakan untuk menarik

simpulan terhadap hipotesis yang diajukan.

4.1.1 Analisis Data Tahap Awal

Data yang digunakan pada analisis tahap awal adalah data nilai ulangan

akhir semester gasal kelas XI IPA MAN Babakan Lebaksiu Tegal. Berikut ini data

awal populasi kelas XI IPA yang berjumlah 4 kelas.

Tabel 4.1 Data Awal Populasi

Kelas n Rata-rata SD Skor tertinggi Skor terendah

XI IPA 1 30 74,47 7,67 88 58

XI IPA 2 29 74,59 6,88 90 62

XI IPA 3 41 76,12 9,30 92 58

XI IPA 4 42 75,91 6,93 93 63

(Sumber: Data Primer)

Page 72: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

57

4.1.1.1 Uji Normalitas

Hasil uji normalitas populasi dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Awal Populasi

No Kelas χ2

hitung χ2

tabel Kriteria

1 XI IPA 1 3,39 7,81 Berdistribusi normal

2 XI IPA 2 4,84 7,81 Berdistribusi normal

3 XI IPA 3 8,63 9,49 Berdistribusi normal

4 XI IPA 4 6,50 9,49 Berdistribusi normal

(Sumber: Data Primer)

Berdasarkan perhitungan uji normalitas data populasi pada semua kelas

diperoleh χ2

hitung < χ2

tabel, maka dapat disimpulkan bahwa semua kelas berdistribusi

normal, sehingga memenuhi syarat untuk dijadikan sampel dalam penelitian.

Analisis uji normalitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2.

4.1.1.2 Uji Homogenitas

Hasil analisis uji homogenitas populasi dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Populasi

Data 𝜒ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

2 Kriteria

Nilai ulangan akhir semester gasal 4,67 7,81 Homogenitas sama

(Sumber: Data Primer)

Berdasarkan hasil analisis, diperoleh χ2

hitung = 4,67 dan χ2

tabel = 7,81 dengan

dk = 3 dan α =5%. Karena χ2

hitung < χ2

tabel maka dapat disimpulkan bahwa Ho

diterima. Hal ini berarti keempat kelas mempunyai varians yang tidak berbeda

(memiliki homogenitas yang sama). Analisis uji homogenitas selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran 3.

Page 73: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

58

4.1.1.3 Uji Kesamaan Rata-Rata Keadaan Awal Populasi (Uji Anava)

Hasil analisis uji kesamaan rata-rata populasi (uji Anava) dapat dilihat pada

tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil Uji Kesamaan Rata-Rata Keadaan Awal Populasi

Data F hitung F table Keterangan

Nilai ulangan akhir semester gasal 0,42 2,67 Tidak ada perbedaan

(Sumber: Data Primer)

Berdasarkan hasil analisis uji kesamaan rata-rata keadaan awal populasi

diperoleh Fhitung = 0,42 dan Ftabel = 2,67 dengan dk = 3 dan α = 5%. Karena Fhitung

kurang dari Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata

diantara kelompok populasi. Perhitungan uji kesamaan rata-rata keadaan awal

populasi dapat dilihat pada lampiran 4.

Berdasarkan hasil analisis uji homogenitas dan uji anava, populasi memiliki

homogenitas yang sama dan tidak ada perbedaan rata-rata dari populasi, sehingga

syarat pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling terpenuhi.

Berdasarkan pengambilan sampel secara acak terpilih kelas XI IPA 1 dan kelas

XI IPA 2 sebagai sampel dalam penelitian ini.

4.1.2 Analisis Data Tahap Akhir

Analisis data tahap akhir meliputi uji normalitas, uji kesamaan dua varians,

uji perbedaan rata-rata hasil belajar, uji hipotesis, uji ketuntasan hasil belajar, serta

analisis deskriptif hasil belajar afektif dan psikomotorik. Data yang digunakan

dalam analisis tahap akhir adalah data hasil tes akhir (post-test) kedua kelas, yang

disajikan dalam tabel 4.5. Data hasil tes akhir (post-test) dapat dilihat pada

lampiran 13.

Page 74: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

59

Tabel 4.5 Data Nilai Post-Test Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II

Kelas N Rata-rata SD Nilai

tertinggi

Nilai

terendah

Eksperimen I (XI IPA 1) 30 82,03 7,05 93 63

Eksperimen II (XI IPA 2) 29 77,07 6,87 93 67

(Sumber: Data Primer)

4.1.2.1. Uji Normalitas Data Post-Test

Hasil perhitungan uji normalitas data post test dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Post Test

Kelas dk χ2

hitung χ2

tabel Kriteria

Eksperimen I (XI IPA 1) 3 4,8775 7,81 Berdistribusi normal

Eksperimen II (XI IPA 2) 3 4,7606 7,81 Berdistribusi normal

(Sumber: Data Primer)

Berdasarkan hasil analisis diperoleh χ2

hitung untuk setiap data lebih kecil dari

χ2

tabel dengan dk = 3 dan = 5%, yang berarti data tersebut berdistribusi normal.

Karena data berdistribusi normal, maka uji selanjutnya memakai statistik

parametrik. Perhitungan uji normalitas data post-test dapat dilihat pada

lampiran 14.

4.1.2.2. Uji Kesamaan Dua Varians Data Post-Test

Hasil uji kesamaan dua varians data post test dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Hasil Uji Kesamaan Dua Varians Data Post-Test

Data Fhitung Ftabel Kriteria

Post-Test 1,0556 2,11 Kedua kelompok mempunyai varians yang sama

(Sumber: Data Primer)

Berdasarkan hasil analisis, diperoleh nilai Fhitung sebesar 1,0964 dan Ftabel

sebesar 2,11. Karena Fhitung < Ftabel, maka kedua kelas memiliki varians yang

sama. Hasil analisis uji kesamaan dua varians dapat dilihat pada lampiran 15.

Page 75: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

60

4.1.2.3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji perbedaan dua rata-rata

satu pihak kanan data post-test. Selanjutnya, data post-test dianalisis dengan

menggunakan analisis koefisien korelasi biserial untuk mengetahui adanya

pengaruh dan koefisien determinasi untuk mengetahui besarnya pengaruh

penerapan pembelajaran kimia dengan strategi REACT terhadap hasil belajar

kimia siswa.

4.1.2.3.1. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Post-Test (Uji Dua Pihak)

Hasil uji perbedaan dua rata-rata data post-test dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Post-Test (Uji Dua Pihak)

Data thitung ttabel Keterangan

Post Test 2,74 2,002 Ada perbedaan

(Sumber: Data Primer)

Berdasarkan hasil analisis tersebut, terlihat bahwa thitung > ttabel yang berarti

terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas eksperimen I dengan

kelas eksperimen II. Dari perbedaan rata-rata hasil belajar ini, dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh pada penerapan strategi pembelajaran REACT pada

materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Hasil analisis uji perbedaan rata-rata

(dua pihak) dapat dilihat pada lampiran 16.

4.1.2.3.2. Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Post-Test (Uji Satu Pihak)

Hasil uji perbedaan rata-rata satu pihak kanan dapat dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Post-Test (Uji Satu Pihak)

Data thitung ttabel Keterangan

Post Test 2,738 2,002 Hasil belajar kelas eksperimen I

lebih baik dari kelas eksperimen II

(Sumber: Data Primer)

Page 76: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

61

Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh nilai thitung lebih besar dari ttabel

dengan dk = 57 dan taraf signifikan 5%. Hal ini berarti bahwa rata-rata hasil

belajar siswa yang diberikan pembelajaran dengan strategi REACT lebih baik

daripada siswa yang dalam pembelajarannya tanpa menggunakan strategi

REACT, sehingga dapat pula disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kimia

dengan strategi REACT memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar

siswa. Perhitungan uji perbedaan dua rata-rata (satu pihak) dapat dilihat pada

lampiran 17.

4.1.2.3.3. Analisis Pengaruh Antar Variabel

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan strategi pembelajaran

REACT, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar kimia materi kelarutan

dan hasil kali kelarutan siswa kelas XI IPA MAN Babakan Lebaksiu Tegal. Untuk

menentukan besarnya pengaruh strategi pembelajaran REACT terhadap hasil

belajar kimia siswa digunakan koefisien korelasi biserial.

Berdasarkan data yang diperoleh, besarnya Y1 = 82,03; Y2 = 77,07; Sy =

6,96; p = 0,51; q = 0,49 dan u =0,3989. Selanjutnya diperoleh besarnya koefisien

korelasi biserial hasil belajar siswa (rb) = 0,45. Sesuai pedoman untuk

memberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi (Sugiyono, 2007:231), maka

penerapan strategi pembelajaran REACT mempuyai pengaruh sedang terhadap

hasil belajar kimia kompetensi dasar Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.

Perhitungan analisis pengaruh antar variabel dapat dilihat pada lampiran 18.

Page 77: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

62

4.1.2.3.4. Penentuan Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh besarnya koefisien korelasi

biserial hasil belajar (rb) sebesar 0,45 dan termasuk dalam kategori sedang,

sehingga besarnya koefisien determinasi (KD) adalah 20,25%. Jadi, besarnya

kontribusi penerapan strategi pembelajaran REACT terhadap hasil belajar siswa

materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan sebesar 20,25%. Perhitungan

koefisien determinasi hasil belajar dapat dilihat pada lampiran 18.

4.1.2.3.5. Uji Ketuntasan Belajar Klasikal

Hasil uji ketuntasan belajar kelas eksperimen I dan eksperimen II dapat

dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Hasil Uji Ketuntasan Belajar Klasikal

Kelas Rata-rata Jumlah

siswa tuntas

Jumlah

seluruh siswa Kriteria

Ekperimen I 82,03 26 30 Tuntas

Eksperimen II 77,07 18 29 Belum Tuntas

(Sumber: Data Primer)

Berdasarkan hasil analisis tersebut, kelas eksperimen I sudah mencapai

ketuntasan belajar karena persentase ketuntasan belajar klasikal. Sedangkan kelas

eksperimen II belum mencapai ketuntasan belajar.

4.1.2.4. Analisis Deskriptif Lembar Observasi Afektif

Terdapat tujuh aspek yang diamati pada penilaian afektif baik untuk kelas

eksperimen I maupun kelas eksperimen II. Tiap aspek dianalisis secara deskriptif

dengan tujuan untuk mengetahui aspek mana yang perlu dibina dan

dikembangkan lagi. Kriterianya meliputi sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah dan

sangat rendah. Rata-rata skor tiap aspek afektif dapat dilihat pada tabel 4.11.

Page 78: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

63

Tabel 4.11 Rata-rata Skor Tiap Aspek Afektif

No Aspek

Eksperimen I Eksperimen II

Rata-

rata

Kategori Rata-

rata

Kategori

1 Kehadiran siswa di

kelas

3,81 Sangat tinggi 3,94 Sangat tinggi

2 Aktivitas siswa dalam

pembelajaran

3,23 Tinggi 2,99 Tinggi

3 Keaktifan siswa

memberikan tanggapan

3,42 Sangat tinggi 3,25 Tinggi

4 Bertanggung Jawab 3,41 Sangat tinggi 3,43 Sangat tinggi

5 Disiplin Tugas 3,52 Sangat tinggi 3,22 Tinggi

6 Bekerjasama 3,48 Sangat tinggi 3,38 Tinggi

7 Kesopanan 3,80 Sangat tinggi 3,91 Sangat tinggi

Rata-Rata 3,53 Sangat tinggi 3,44 Sangat tinggi

Jumlah 24,68 24,11

(Sumber: Data Primer)

Rata-rata skor tiap aspek afektif siswa pada kelas eksperimen I sebesar 3,53

dan kelas eksperimen II sebesar 3,44. Rata-rata skor tiap aspek afektif siswa kelas

eksperimen I dan kelas eksperimen II termasuk dalam kriteria sangat tinggi.

Analisis deskriptif lembar observasi afektif dapat dilihat pada lampiran 23 dan 24.

4.1.2.5. Analisis Deskriptif Lembar Observasi Psikomotorik

Terdapat sepuluh aspek yang digunakan untuk menilai aspek psikomotorik

siswa. Tiap aspek dianalisis secara deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui

aspek mana yang perlu untuk dibina dan dikembangkan lagi. Kriterianya meliputi

sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Rata-rata skor tiap aspek

psikomotorik siswa dapat dilihat pada tabel 4.12.

Page 79: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

64

Tabel 4.12 Rata-rata Skor Tiap Aspek Psikomotorik

No Aspek

Eksperimen I Eksperimen II

Rata-

rata

Kategori Rata-

rata

Kategori

1 Membaca prosedur

percobaan

3,55 Sangat tinggi 3,47 Sangat tinggi

2 Mengamati perubahan

yang terjadi

3,23 Tinggi 3,09 Tinggi

3 Bekerjasama dengan

anggota kelompok

3,65 Sangat tinggi 3,62 Sangat tinggi

4 Mendiskusikan hasil

percobaan

3,62 Sangat tinggi 3,38 Tinggi

5 Menyusun laporan

praktikum

3,28 Tinggi 3,28 Tinggi

6. Menuliskan hasil (laporan

sementara)

3,50 Sangat tinggi 3,16 Tinggi

7. Menarik kesimpulan 2,87 Tinggi 2,66 Sedang

8. Mempersiapkan alat dan

bahan

4,00 Sangat tinggi 4,00 Sangat tinggi

9. Mengecek kebersihan alat 3,67 Sangat tinggi 3,72 Sangat tinggi

10. Mengetahui fungsi alat

dan bahan

3,52 Sangat tinggi 3,38 Sangat tinggi

Rata-Rata 3,49 Sangat tinggi 3,37 Tinggi

Jumlah 34,88 33,74

(Sumber: Data Primer)

Rata-rata skor tiap aspek psikomotorik siswa pada kelas eksperimen I

sebesar 3,49 dan kelas eksperimen II sebesar 3,37. Rata-rata skor tiap aspek

psikomotorik siswa kelas eksperimen I termasuk dalam kategori sangat tinggi,

sedangkan rata-rata skor kelas eksperimen II termasuk dalam kategori tinggi.

Analisis deskriptif nilai psikomotorik siswa dapat dilihat pada lampiran 28 dan 29.

Page 80: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

65

4.1.2.6. Analisis Angket Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran Kimia

dengan Strategi REACT

Penyebaran angket dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh

mana penerimaan siswa terhadap proses pembelajaran dengan strategi REACT

pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Hasil penyebaran angket dapat

dilihat pada tabel 4.13.

Tabel 4.13 Hasil Analisis Angket Tanggapan Siswa

No Pernyataan Jawaban (%)

SS S TS STS

1 Saya tertarik mengikuti pelajaran

kimia materi pokok kelarutan dan hasil

kali kelarutan dengan strategi REACT

10,00 70,00 20,00 0,00

2 Saya merasa senang mengikuti

pelajaran kimia materi pokok

kelarutan dan hasil kali kelarutan

dengan strategi REACT

6,67 93,33 0,00 0,00

3 Saya senang dengan pelajaran kimia

karena bermanfaat bagi kehidupan

46,67 53,33 0,00 0,00

4 Strategi pembelajaran REACT dapat

memudahkan saya memahami konsep

kelarutan dan hasil kali kelarutan

dengan baik

13,33 66,67 20,00 0,00

5 Strategi pembelajaran REACT dapat

meningkatkan keterampilan proses

sains saya

10,00 76,67 13,33 0,00

6 Strategi pembelajaran REACT dapat

meningkatkan cara berpikir saya

dalam memecahkan masalah

13,33 70,00 16,67 0,00

7 Guru melibatkan saya dalam proses

pembelajaran

26,67 63,33 6,67 3,33

8 Saya tidak segan bertanya kepada guru

jika ada konsep yang belum jelas

16,67 73,33 10,00 0,00

9 Guru kimia saya mau membantu saya

saat menghadapi kesulitan dalam

memahami materi

36,67 56,67 6,67 0,00

10 Guru menguasai materi kelarutan dan

hasil kali kelarutan dengan baik

23,33 73,33 3,33 0,00

11 Guru mampu mengkondisikan kelas

dengan baik

3,33 63,33 33,33 0,00

12 Saya menjawab pertanyaan yang 10,00 70,00 20,00 0,00

Page 81: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

66

diberikan guru dengan percaya diri

13 Saya mengerjakan soal ulangan atau

tes dengan kemampuan saya sendiri

6,67 90,00 3,33 0,00

14 Saya mengerjakan tugas yang

diberikan guru dengan sungguh-

sungguh

10,00 83,33 6,67 0,00

15 Saya mengumpulkan tugas yang

diberikan guru tepat waktu

6,67 76,67 16,67 0,00

16 Dengan strategi pembelajaran

REACT, saya mengerti beberapa

penerapan konsep kelarutan dan hasil

kali kelarutan dalam kehidupan sehari-

hari.

13,33 76,67 10,00 0,00

17 Saya bersemangat melakukan kegiatan

praktikum dalam materi kelarutan dan

hasil kali kelarutan

16,67 80,00 3,33 0,00

18 Saya merasa senang bisa

membuktikan apa yang saya pelajari

melalui praktikum

20,00 80,00 0,00 0,00

19 Strategi pembelajaran REACT dapat

meningkatkan tanggung jawab saya

dalam kelompok

3,33 93,33 0,00 3,33

20 Strategi pembelajaran REACT dapat

memotivasi saya untuk aktif dalam

pembelajaran.

16,67 73,33 10,00 0,00

Rata-Rata (%) 15,50 74,17 10,00 0,33

(Sumber: Data Primer)

Dari tabel hasil perhitungan diperoleh rata-rata banyaknya siswa yang

memilih SS = 15,55%, S = 74,17%, TS = 10,00 %, dan STS = 0,33 %. Hal ini

menunjukkan bahwa siswa setuju menggunakan strategi pembelajaran REACT

untuk membantu belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.

Siswa menyukai pembelajaran yang menerapkan strategi pembelajaran REACT

karena lebih menarik, menyenangkan dan dapat membuat siswa lebih mudah

memahami materi, dan lebih termotivasi untuk giat belajar. Perhitungan analisis

angket tanggapan siswa selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 31.

Page 82: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

67

4.2 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh dan berapa

besarnya pengaruh penerapan pembelajaran kimia dengan strategi REACT

terhadap hasil belajar kimia siswa MAN Babakan Lebaksiu Tegal, pada

kompetensi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Penelitian ini merupakan penelitian

eksperimen, dibagi dalam dua kelas, yaitu kelas eksperimen I dan kelas

eksperimen II.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA MAN

Babakan Lebaksiu Tegal tahun ajaran 2012-2013 yang terdiri dari empat kelas

dengan jumlah siswa sebanyak 142 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan

menggunakan teknik cluster random sampling dengan terlebih dahulu melakukan

uji normalitas, uji homogenitas dan uji kesamaan rata-rata (uji anava) terhadap

hasil ulangan akhir semester gasal kelas XI IPA MAN Babakan Lebaksiu Tegal.

Berdasarkan hasil analisis diketahui data dari masing-masing kelas

berdistribusi normal, semua kelas yang merupakan populasi mempunyai varians

yang sama, dan mempunyai kesamaan rata-rata. Hal ini dapat diambil kesimpulan

sampel mempunyai kondisi awal yang sama. Karena mempunyai kondisi awal

yang sama, maka dapat dilakukan pengambilan sampel dengan teknik cluster

random sampling. Berdasarkan hasil pengundian terpilih kelas XI IPA 1 sebagai

kelas eksperimen I, yaitu kelas yang mendapatkan pembelajaran dengan strategi

REACT, sedangkan kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen II dengan

pembelajaran tanpa strategi REACT. Kegiatan penelitian dilakukan pada bulan

April – Mei 2013. Jumlah jam pelajaran yang digunakan untuk menyampaikan

Page 83: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

68

kompetensi kelarutan dan hasil kali kelarutan pada kelas eksperimen I maupun

kelas eksperimen II adalah sama, yaitu 10 jam pelajaran.

4.2.1. Proses Pembelajaran

Pada kelas eksperimen I digunakan pembelajaran dengan strategi REACT.

Sebelum pembelajaran dimulai, siswa diberikan sedikit penjelasan mengenai

strategi pembelajaran REACT yang akan digunakan ini. Siswa dibentuk dalam

kelompok kecil dimana setiap kelompok maksimal terdapat 5 orang, sehingga

terbentuklah 6 kelompok belajar dalam kelas. Dalam pembelajaran yang

menggunakan strategi REACT siswa dapat saling bekerjasama dan saling

membantu demi keberhasilan seluruh anggota kelompok. Setiap anggota

kelompok memiliki tanggung jawab individu maupun tanggung jawab terhadap

kelompok. Keberhasilan individu dari siswa akan bergantung pada keberhasilan

kelompok dan keberhasilan individu-individu lain yang ada didalam kelompok

tersebut. Melalui strategi REACT ini tercipta kompetisi aktif antar kelompok yang

mendorong siswa untuk terlibat lebih dalam pembelajaran. Dengan kompetisi

antar kelompok siswa lebih termotivasi untuk lebih baik dari yang lainnya dan

meningkatkan ketertarikan siswa selama pembelajaran. Interaksi yang terjadi

didalam kelompok memberikan dampak yang positif, seperti misalnya jika ada

siswa yang belum memahami materi dan malu bertanya kepada guru, ia dapat

bertanya dan belajar kepada temannya dalam kelompok.

Dalam pembelajaran REACT, guru memulai pembelajaran dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat dijawab oleh hampir semua siswa

dari pengalamannya hidupnya diluar kelas. Selanjutnya, menghubungkan

Page 84: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

69

informasi baru yang akan dipelajari dengan berbagai pengalaman atau

pengetahuan sebelumnya yang telah dimiliki oleh siswa. Adanya kesempatan

siswa dalam berdiskusi, mengeksplorasi diri dan melakukan aktivitas, selain dapat

terjalin komunikasi yang baik antar siswa, tetapi juga siswa merasa menjadi lebih

tertarik dan semangat dalam dalam mengikuti pembelajaran, keadaan seperti ini

dapat menghilangkan kebosanan pada saat pembelajaran dan mengembangkan

pola pikir siswa menjadi lebih aktif dan kritis dalam memecahkan suatu masalah.

Pada kelas eksperimen II diberikan pembelajaran kimia tanpa strategi

REACT. Siswa tidak dikelompokkan dalam kelompok-kelompok kecil, melainkan

tetap dalam satu kelompok besar dalam kelas. Diskusi yang dilakukan pun dalam

skala besar. Guru menjelaskan semua informasi tentang materi kelarutan dan hasil

kali kelarutan, sedangkan siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan

guru. Kemudian siswa diberikan latihan soal-soal untuk mengetahui sejauh mana

ketercapaian indikator keberhasilan pembelajaran pada kelas eksperimen.

Praktikum yang dilaksanakan pada kelas eksperimen II sama dengan praktikum

pada kelas eksperimen I.

4.2.2. Hasil Belajar Kognitif

Pada pertemuan terakhir dilaksanakan tes akhir (post-test) pada kedua kelas

objek penelitian untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa. Nilai dari post test

inilah yang digunakan untuk uji hipotesis. Sebelum melakukan uji hipotesis,

terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji kesamaan dua varians data nilai

post-test pada kedua kelas eksperimen. Hasil perhitungan uji normalitas dapat

disimpulkan bahwa data kedua kelas eksperimen berdistribusi normal. Sehingga

Page 85: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

70

Rat

a-ra

ta

nil

uji selanjutnya menggunakan statistik parametrik. Sedangkan dari uji kesamaan

dua varians diperoleh data memiliki varians yang sama.

Berdasarkan analisis data diperoleh hasil yaitu adanya pengaruh positif

pembelajaran menggunakan strategi REACT terhadap hasil belajar siswa. Dari

data post-test diketahui bahwa rata-rata hasil belajar kognitif kelas eksperimen I

lebih besar dari kelas eksperimen II, yaitu masing-masing sebesar 82,03 dan 77,07

(lihat gambar 4.1).

Gambar 4.1. Grafik Hasil Belajar Kognitif

Untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan menggunakan strategi

pembelajaran REACT pada kelas eksperimen I lebih baik daripada kelas

eksperimen II digunakan uji perbedaan dua rata-rata pihak kanan. Rumus yang

digunakan adalah uji t. Hal ini disebabkan karena kelas eksperimen I dan kelas

eksperimen II mempunyai varians yang sama. Berdasarkan hasil perhitungan

diperoleh harga thitung sebesar 2,583 sedangkan harga t(0,95)(57) sebesar 2,002 karena

thitung lebih besar dari ttabel sehingga H0 ditolak yang berarti kelas eksperimen I

lebih baik dari kelas eksperimen II.

Page 86: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

71

Uji hipotesis untuk mengetahui adanya pengaruh dan besarnya pengaruh

pembelajaran dengan menggunakan strategi REACT terhadap hasil belajar kimia

kompetensi dasar kelarutan dan hasil kali kelarutan digunakan koefisien korelasi

biserial (rb) dan koefisien determinasi (KD). Dari hasil perhitungan diperoleh

besarnya koefisien korelasi biserial hasil belajar siswa (rb) sebesar 0,45. Jika

disesuaikan dengan pedoman pemberian interprestasi terhadap koefisien korelasi

(Sugiyono 2005 : 216) maka dapat dikatakan bahwa penerapan strategi

pembelajaran REACT berpengaruh sedang terhadap hasil belajar kimia.

Kemudian dari harga koefisien korelasi biserial (rb) ini dihitung harga koefisien

determinasinya (KD). Harga koefisien determinasi (KD) ini diperoleh dari rb2 x

100%. Berdasarkan perhitungan diperoleh harga koefisien determinasi (KD) hasil

belajar sebesar 20,25%. Artinya, penerapan strategi pembelajaran REACT hanya

memengaruhi hasil belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan

sebesar 20,25% sedangkan 79,75% hasil belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor

lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Uji ketuntasan belajar bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar

kimia kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II dapat mencapai ketuntasan

belajar atau tidak. Untuk mengetahui ketuntasan belajar individu dapat dilihat dari

data hasil belajar siswa dan dikatakan tuntas jika hasil belajarnya mendapat nilai

75 atau lebih. Menurut Mulyasa (2007:254) keberhasilan kelas dapat dilihat dari

sekurang-kurangnya 85% dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut telah

mencapai ketuntasan individu. Berdasarkan perhitungan uji ketuntasan belajar

diperoleh hasil dimana ketuntasan belajar pada kelas eksperimen I dan eksperimen

Page 87: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

72

II sebesar 86,67% dan 62,07%. Dari hasil tersebut dikatakan bahwa kelas

eksperimen I telah mencapai ketuntasan belajar karena hasilnya lebih dari 85%,

sedangkan kelas eksperimen II belum mencapai ketuntasan belajar karena

hasilnya kurang dari 85%.

Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen I lebih baik daripada kelas

eksperimen II dikarenakan pembelajaran pada kelas eksperimen I menerapkan

strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa di dalam kelas.

Strategi REACT mampu menghadirkan keterkaitan antara materi yang dipelajari

dengan kehidupan sehari-hari, serta melatih kepercayaan diri dan tanggung jawab

siswa terhadap teman sekelompok. Adanya penghargaan kepada siswa akan

keberhasilan yang dicapai dalam pembelajaran, akan membuat siswa lebih

termotivasi dalam belajar. Hal ini ditunjukan pada saat pembelajaran siswa terlihat

antusias, siswa cenderung lebih aktif bertanya pada teman maupun pada guru.

Menurut silberman (2005) pada saat belajar aktif, siswa dapat melakukan sebagian

besar pekerjaan yang mereka lakukan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa

yang telah dipelajari.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kimia dengan

strategi REACT berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Dalam

penerapan strategi REACT, siswa secara langsung terlibat dalam proses

pembelajaran, sehingga mendorong siswa untuk lebih aktif dan antusias dalam

mengikuti kegiatan belajar. Hal ini sesuai dengan pernyataan Crawford (2001)

yang menyatakan bahwa strategi REACT dapat memperdalam pemahaman siswa

serta membuat belajar menyeluruh dan menyenangkan. Strategi REACT juga

Page 88: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

73

sesuai dengan pandangan konstruktivisme yang menurut Hudoyo (1998)

berorientasi pada investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah

pemecahan masalah.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ismawati (2010) menunjukkan

hasil belajar kelas eksperimen yang diberikan strategi pembelajaran REACT lebih

baik secara signifikan bila dibandingkan dengan kelas yang tidak menggunakan

strategi REACT. Strategi REACT mempengaruhi hasil belajar siswa sebesar

33,64%. Menurut Mulyasa (2006), agar murid dapat belajar secara aktif guru

perlu menciptakan strategi yang tepat guna, sehingga siswa mempunyai motivasi

tinggi untuk belajar. Motivasi yang seperti ini akan dapat tercipta jika guru dapat

menciptakan suasana pembelajaran selalu tampak menarik, tidak membosankan.

Adanya praktikum yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam strategi

pembelajaran REACT mendorong siswa untuk lebih aktif dan antusias dalam

mengikuti pembelajaran. Hal tersebut secara otomatis menjadi daya tarik bagi

siswa yang sesuai dengan pernyataan Bruce : ”Experimenting and gathering data

are essential to science course and are usually interesting to students” (praktikum

dan pengumpulan data merupakan sesuatu yang penting dalam sains dan biasanya

menarik bagi siswa). Daya tarik tersebut dapat dijadikan sebagai dasar

peningkatan motivasi belajar untuk memahami konsep lebih baik, karena motivasi

yang tinggi akan berpengaruh terhadap proses belajar siswa mempelajari suatu

materi.

Page 89: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

74

4.2.3. Hasil Observasi Afektif

Penilaian aspek afektif secara umum menunjukan kelas eksperimen I lebih

baik daripada kelas eksperimen II. Hal ini berarti penerapan startegi pembelajaran

REACT tidak hanya berpengaruh pada hasil belajar kognitif saja, tetapi pada

aspek afektif juga. Rata-rata pada kelas eksperimen mencapai 24,68 dan kelas

eksperimen II 24,11. Selain itu diketahui banyaknya siswa yang memperoleh nilai

afektif dengan kriteria tinggi di kelas eksperimen I sebanyak 11 siswa dan nilai

dengan kriteria sangat tinggi sebanyak 7 siswa. Sedangkan di kelas eksperimen II,

banyaknya siswa yang memperoleh nilai dengan kriteria tinggi sebanyak 13 siswa

dan nilai dengan kriteria sangat tinggi sebanyak 3 siswa. Artinya, jumlah siswa

yang tuntas aspek afektif pada kelas eksperimen I sebanyak 18 siswa, sedangkan

di kelas eksperimen II sebanyak 16 siswa. Hasil observasi aspek afektif kelas

eksperimen I dan kelas eksperimen II dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2. Grafik Hasil Observasi Afektif

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00

3,50

4,00

1 2 3 4 5 6 7

Rat

a-R

ata

Sko

r

Aspek yang Dinilai

Hasil Observasi Afektif

Eksperimen I

Eksperimen II

Page 90: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

75

Keterangan:

1 : Kehadiran siswa di kelas 5 : Disiplin tugas

2 : Aktivitas siswa dalam pembelajaran 6 : Bekerjasama

3 : Keaktifan siswa memberikan tanggapan 7 : Kesopanan

4 : Bertanggung jawab

Pada kelas eksperimen siswa I cenderung lebih aktif, hal ini terlihat jelas

pada aspek kedua, ketiga, kelima, dan keenam. Aspek kedua dan ketiga yaitu

aktivitas siswa dalam pembelajaran dan keaktifan siswa dalam memberikan

tanggapan, siswa kelas eksperimen I lebih bisa memberikan perhatian lebih

terhadap proses belajar, sehingga siswa lebih aktif dalam memberikan tanggapan

atau umpan balik terhadap materi yang disampaikan guru. Sedangkan kelas

eksperimen II kurang bisa memberikan perhatian lebih terhadap proses

pembelajaran, sehingga keaktifan dalam memberikan tanggapan terhadap materi

juga kurang. Pada aspek kelima dan keenam yaitu disiplin tugas dan bekerjasama,

siswa kelas eksperimen I lebih memiliki disiplin tugas yang tinggi dikarenakan

dapat menjalin kerjasama yang baik antar anggota kelompoknya. Kerja kelompok

dapat juga bermanfaat tuntuk mengatasi atau mengurangi kefakuman, karena

siswa yang mampu diharapkan dapat membimbing temannya yang kurang mampu

(Saleh, 2012).

Tingginya aspek afektif pada kelas eksperimen I dikarenakan penciptaan

lingkungan yang baru di dalam kelas melalui strategi pembelajaran REACT. Pada

penerapan strategi pembelajaran REACT, siswa terlibat secara maksimal dalam

proses kegiatan belajar, siswa belajar untuk mengembangkan sikap percaya diri

tentang apa yang ditemukan dalam proses diskusi. Pembelajaran kelompok tidak

hanya membantu siswa dalam berinteraksi satu sama lain, namun secara tidak

Page 91: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

76

langsung dapat menumbuhkan ide-ide alternatif serta menghasilkan suatu

pemecahan masalah melalui adanya diskusi (Pandey & Kishore, 2003). Adanya

diskusi dan tanya jawab yang dilakukan selama pembelajaran pada kelas

eksperimen I mendorong siswa untuk aktif dan berfikir dalam pembelajaran. Hal

ini dapat terjadi, karena belajar merupakan proses aktif siswa untuk mempelajari

dan memahami konsep-konsep yang dikembangkan melalui bimbingan. Sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar yang sesuai dengan hasil penelitian Steven

bahwa pemahaman konsep melalui metode diskusi menunjukan hasil yang lebih

baik daripada siswa yang hanya membaca dari buku ajar (Arifin, 2003). Selain itu,

dengan adanya berfikir maka seseorang akan mengalami perkembangan

intelektual yang semakin matang.

4.2.4. Hasil Observasi Psikomotorik

Pada analisis deskriptif aspek psikomotorik diperoleh rata-rata nilai

psikomotorik kelas eksperimen I sebesar 34,88 dan kelas eksperimen II sebesar

33,74. Hasil ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran REACT tidak hanya

berpengaruh pada hasil belajar siswa aspek kognitif saja, tetapi juga berpengaruh

positif terhadap aspek psikomotorik siswa. Selain itu diketahui banyaknya siswa

yang memperoleh nilai dengan kriteria tinggi di kelas eksperimen I sebanyak 16

siswa dan nilai dengan kriteria sangat tinggi sebanyak 4 siswa. Sedangkan di kelas

eksperimen II, banyaknya siswa yang memperoleh nilai dengan kriteria tinggi

sebanyak 13 siswa dan nilai dengan kriteria sangat tinggi sebanyak 3 siswa.

Artinya, jumlah siswa yang tuntas aspek afektif pada kelas eksperimen I sebanyak

Page 92: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

77

20 siswa, sedangkan di kelas eksperimen II sebanyak 16 siswa. Hasil observasi

psikomotorik siswa dapat dilihat pada gambar 4.3.

Gambar 4.3. Grafik Hasil Observasi Psikomotorik

Keterangan:

1 : Melaksanakan prosedur percobaan 6 : Menuliskan hasil pengamatan

2 : Mengamati perubahan yang terjadi 7 : Menarik kesimpulan

3 : Bekerjasama dengan anggota kelompok 8 : Mempersiapkan alat dan bahan

4 : Mendiskusikan hasil percobaan 9 : Mengecek kebersihan alat

5 : Menyusun laporan praktikum 10 : Mengetahui fungsi alat & bahan

Hasil analisis lembar observasi psikomotorik menunjukkan hasil yang

bervariasi, secara keseluruhan tiap aspek pada kelas eksperimen I menunjukkan

hasil yang lebih baik daripada kelas eksperimen II, yaitu pada aspek

melaksanakan prosedur percobaan, mengamati perubahan yang terjadi,

mendiskusikan hasil percobaan, menuliskan laporan sementara, menarik

kesimpulan, dan mengetahui fungsi alat dan bahan. Kelas eksperimen II

menunjukkan hasil yang sedikit lebih baik dari kelas eskperimen II pada aspek

kelima dan kesembilan, yaitu aspek menyusun laporan praktikum dan mengecek

kebersihan alat.

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00

3,50

4,00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Rat

a-R

ata

Sko

r

Aspek yang Dinilai

Hasil Observasi Psikomotorik

Eksperimen I

Eksperimen II

Page 93: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

78

Hasil analisis ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kimia

dengan strategi REACT memberikan pengaruh positif terhadap psikomotorik

siswa. Hal ini terjadi karena siswa kelas eksperimen I sudah terbiasa belajar

bekerjasama, berkomunikasi, dan saling bertukar pendapat dengan teman

sebayanya dalam kelompok. Sedangkan kelas eksperimen II belum terbiasa

dengan kerjasama tim, dan masih cenderung individualistik. Penelitian terdahulu

yang dilakukan oleh Meita (2012) juga menujukkan bahwa kelas yang diberikan

pembelajaran dengan REACT memiliki keterampilan proses sains yang lebih baik

dibandingkan dengan kelas tidak diberikan strategi REACT. Penelitian lainnya

yaitu penelitian tentang pengaruh pembelajaran melalui metode pemecahan

masalah terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar oleh Aka et al.

(2010). Hasil yang diperoleh dalam penelitian tersebut adalah keterampilan proses

sains dan hasil belajar pada kelompok eksperimen yang belajar melalui metode

pemecahan masalah cenderung lebih unggul dibandingkan kelompok kontrol yang

belajar melalui metode tradisional. Adapun relevansinya terhadap penelitian

dengan strategi pembelajaran REACT, yaitu terletak pada prinsip di mana strategi

pembelajaran REACT menekankan pembelajaran yang terkait dengan berbagai

permasalahan-permasalahan pada situasi dunia nyata.

4.2.5. Analisis Angket Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Kimia

dengan Strategi REACT

Hasil analisis angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran kimia dengan

strategi REACT dapat disimpulkan bahwa siswa menyukai pembelajaran dengan

strategi REACT. Rata-rata siswa memberikan tanggapan positif (senang) terhadap

Page 94: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

79

masing-masing indikator yang terdapat dalam angket. Tanggapan siswa tersebut

menunjukan bahwa pembelajaran dengan strategi REACT membuat siswa lebih

aktif dan dapat memahami materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan lebih

jelas, sehingga hasil belajarnya lebih baik.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penerapan strategi REACT

memiliki beberapa kelebihan, yaitu : (1) lebih tercipta suasana pembelajaran kimia

yang menyenangkan karena penerapan strategi REACT melibatkan siswa secara

langsung untuk terlibat aktif dalam pembelajaran, (2) dapat meningkatkan hasil

belajar siswa karena dalam penerapan strategi REACT membuat perhatian siswa

berpusat pada pembelajaran, lebih termotivasi untuk giat belajar karena merasa

tertarik dengan model pembelajaran REACT ini, (3) mempermudah siswa dalam

memecahkan masalah sebab dalam strategi pembelajaran ini siswa dituntut untuk

dapat memecahkan masalah secara mandiri maupun bekerjasama dengan teman

sebayanya. Hasil analisis angket selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4. Hasil Analisis Angket Tanggapan Siswa terhadap

Pembelajaran Kimia Dengan Strategi REACT

0,0010,0020,0030,0040,0050,0060,0070,0080,0090,00

100,00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Jum

lah

re

spo

nd

en

(%)

Pernyataan dalam Angket

Hasil Analisis Angket Tanggapan Siswa

SS

S

TS

STS

Page 95: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

80

Selama penelitian penerapan pembelajaran dengan strategi REACT, peneliti

menemui beberapa kendala antara lain: (1) waktu yang diperlukan untuk

pembelajaran lebih lama karena dalam pembelajaran siswa tidak langsung

diberikan materi tetapi terlebih dahulu diberikan permasalahan dan siswa

diarahkan untuk lebih aktif agar dapat memecahkan masalah; (2) masih ada siswa

yang belum aktif dalam kegiatan kelompok dan mengandalkan teman yang pintar

dalam kelompoknya.

Untuk mengatasi kendala yang muncul selama penelitian, peneliti

melakukan langkah-langkah, yaitu: (1) melakukan persiapan yang matang dengan

mempertimbangkan pengalokasian waktu pada setiap langkah-langkah

pembelajaran REACT; (2) memberikan motivasi dan pertanyaan pemicu kepada

siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran agar lebih mampu melakukan

eksplorasi dan penyelidikan terhadap masalah yang ada; dan (3) memberikan

apresiasi lebih terhadap siswa jika mampu melaksanakan tugas dengan baik.

Page 96: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

81

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil

simpulan sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar antara siswa yang diberikan

pembelajaran kimia dengan strategi REACT dengan siswa yang tidak

diberikan pembelajaran dengan strategi REACT pada materi kelarutan dan

hasil kali kelarutan siswa kelas XI IPA MAN Babakan Lebaksiu Tegal.

2. Penerapan pembelajaran kimia dengan strategi REACT berpengaruh sebesar

20,25% terhadap hasil belajar kimia siswa pada kompetensi kelarutan dan

hasil kali kelarutan siswa kelas XI IPA MAN Babakan Lebaksiu Tegal.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti

menyarankan :

1. Dalam pembelajaran hendaknya melibatkan siswa secara aktif agar siswa

merasa lebih dihargai dan diperhatikan sehingga akan meningkatkan

perilaku belajar yang baik.

2. Dalam penerapan strategi pembelajaran REACT, diharapkan guru

melakukan persiapan secara matang agar pembelajaran dapat berjalan lancar

dengan mempertimbangkan pengalokasian waktu pada setiap langkah-

langkah pembelajaran.

Page 97: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

82

3. Dalam tahapan cooperting, hendaknya guru tidak hanya mengelompokkan

siswa dan membiarkan siswa bekerjasama tetapi juga harus mendorong

semua siswa di setiap kelompok untuk berpartisipasi dalam aktivitas

kelompok dan menumbuhkan tanggung jawab di setiap diri siswa.

4. Hendaknya guru mengarahkan siswa dalam mengkonstruki konsep dengan

bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti siswa.

5. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai strategi pembelajaran

REACT, agar pembelajaran kimia di sekolah dapat berkembang dan dapat

diketahui faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar kimia siswa.

Page 98: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

83

DAFTAR PUSTAKA

Anni, Catharina Tri. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UPT UNNES

Press

Arifin, M. 2003. Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Jurusan

Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

Aka, E. I., Ezgi, G., & Mustava, A. 2010. Effect of problem solving method on

science process skills and academic achievement. Journal of Turkish

Science Education 7(4).

Crawford, L.M. 2001. Teaching Contextually: Research, Rationale, and

Tachniques for Improving Student Motivation and Achievment in

Mathematics and Sciences. Texas: CCI Publishing, INC

Dahar, R. W. 1998. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Dimyati, M. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, S. B. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Feyzioglu, B. 2009.An Investigation of the Relationship between Science

Process Skills with Efficient Laboratory Use and Science Achievement

in Chemistry Education.Journal of Turkish Science Education Volume

6, issue 3: 114- 132. Tersedia di http://www.tused.org

Hodson, T.R. 1996. Practical Work in School Science; Exploring some

Directions for Changes. International Journal of Science Education.

755-760.

Hudoyo. 1988. Mengajar Belajar Matemtika. Jakarta: Depdikbud.

Indrawati. 2000. Model-Model Pembelajaran IPA. Bandung: Depdikbud Pusat

Pengembangan Penataran Guru IPA

Ismawati, Riva. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Berstrategi

REACT Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 4

Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Krischner, P.A. 1992. Epistimology Practical Work and Academic Skill in

Science Education. Journal of Science and Education. 273-279

Makmun, A.S. 2002. Modul Psikologi Pendidikan Perangkat Sistem

Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya

Page 99: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

84

Meita, N. M. 2012. Pengaruh Strategi Pembelajaran REACT terhadap Prestasi

Belajar Fisika Ditinjau dari Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X

SMA Negeri 7 Malang. Tesis. Universitas Negeri Malang

Mardapi, Djemari. 2012. PengukuranPenilaian&EvaluasiPendidikan.

Yogyakarta: Nuha Medika

Mulyasa. 2006. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya

______. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Pandey, N.N. & Kishore, K. 2003. Effect of Cooperative Learning on

Cognitive Achievement in Sciene. Journal of Science and Mathematics

Education in S.E. Asia. 26(2): 52-60

Rohati. 2011. Pengembangan Bahan Ajar Materi Bangun Ruang dengan

Menggunakan Strategi Relating, Experiencing, Applying, Cooperting,

Transferring (REACT) di Sekolah Menengah Pertama. ISSN 2088-

2157 Jurnal Edumatica Volume 01 Nomor 02: 61-73. Jambi: FMIPA

FKIP Universitas Jambi. Tersedia di http://online-journal.unja.ac.id

[diakses 15-01-2013]

Rowe, Jhon. 1996. The Enhancement of Science Process Skill in Primary

Teacher Education Students. Australian Journal of Teacher Education.

Vol. 21, No. 1. Australia: Edith Cowan University

Rustaman, N. Y. 2003. Common Text Book (Edisi Revisi) Strategi Belajar

Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.

_____________. 2005. Perkembangan Penelitian Pembelajaran Inkuiri dalam

Pendidikan Sains. Makalah pada Seminar FMIPA Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung.

Saleh. M. 2012. Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Pendidikan

Matematika Realistic (PMR). Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu. 13(2):

51-59

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung. Tarsito.

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi, A. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (edisi revisi

VI). Jakarta: Rineka Cipta.

Page 100: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

85

Suparman, Atwi. 1997. Model-Model Pembelajaran Interaktif. Jakarta: STIA

LAN Press

Yunianingrum, Devi. 2008. Pengaruh Penggunaan Media Flow Chart dengan

Pendekatan Kontekstual terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X pada

Pokok Materi Stoikiometri. Skripsi. Semarang: FMIPA UNNES

Yuniawatika. 2011. Penerapan Pembelajaran Matematika dengan Strategi

REACT untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi dan Representasi

Matematika Siswa Sekolah Dasar. ISSN 1412-565X, Edisi Khusus No.

2, Agustus 2011: 107-120. Tersedia di http://jurnal.upi.edu [diakses 15-

01-2013]

Widodo, A. T. 2009. Pengembangan Assesmen Pembelajaran Pendidikan

Kimia. Semarang: LP3 UNNES.

Page 101: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

Lampiran 1 86

Page 102: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

Lampiran 2 87

Page 103: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

88

Page 104: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

89

Page 105: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

90

Page 106: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

Lampiran 3 91

Page 107: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

Lampiran 4 92

Page 108: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

93

Page 109: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

Lampiran 5 94

Page 110: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

95

SILABUS

Nama Sekolah : MAN Babakan Lebaksiu Tegal

Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas/Semester : XI/2

Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran dan terapannya.

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

waktu

Sumber/

Bahan/alat

4.6 Memprediksi

terbentuknya

endapan dari

suatu reaksi

berdasarkan

prinsip

kelarutan dan

hasil kali

kelarutan

Kelarutan dan

Hasil Kali

Kelarutan

Menjelaskan pengertian larutan tak

jenuh, jenuh, dan lewat jenuh dengan

komunikatif Mendiskusikan kesetimbangan dalam

larutan jenuh atau larutan garam yang

sukar larut dengan komunikatif,

tanggung jawab dan toleransi Mendiskusikan aplikasi kelarutan dan

hasil kali kelarutan dalam kehidupan

sehari-hari dengan komunikatif,

tanggung jawab dan toleransi

Mendiskusikan tetapan hasil kali

kelarutan dengan tingkat kelarutan atau

pengendapannya dengan komunikatif,

tanggung jawab dan toleransi Menuliskan ungkapan Ksp berbagai zat

elektrolit yang sukar larut dalam air

dengan teliti dan percaya diri melalui

diskusi

Menghitung kelarutan suatu elektrolit

sukar larut berdasarkan data harga Ksp

atau sebaliknya dengan teliti dan

percaya diri

Menjelaskan

kesetimbangan dalam

larutan jenuh atau larutan

garam yang sukar larut

Menjelaskan hubungan

hasil kali kelarutan dengan

kelarutannya dan

menuliskan ungkapan Ksp-

nya

Menghitung kelarutan

suatu elektrolit yang sukar

larut berdasarkan data

harga Ksp atau sebaliknya.

Terlampir 10 JP Sumber:

Buku

Kimia

Bahan:

LKS

Bahan

dan alat

untuk

percobaan

Lamp

iran 6

Page 111: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

96

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

waktu

Sumber/

Bahan/alat

Pengaruh ion

senama

Pengaruh pH

terhadap

kelarutan

Reaksi

pengendapan

Mendiskusikan pengaruh penambahan

ion senama dalam larutan dengan

komunikatif, tanggung jawab dan

toleransi Mendiskusikan aplikasi pengaruh

penambahan ion senama terhadap

kelarutan dalam kehidupan sehari-hari

dengan komunikatif, tanggung jawab

dan toleransi

Mendiskusikan pengaruh pH terhadap

kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan

komunikatif, tanggung jawab dan

toleransi

Melakukan percobaan untuk menentukan

kelarutan garam dan membandingkannya

dengan hasil kali kelarutan dengan teliti,

hati-hati, kerjasama, dan tanggung

jawab

Menjelaskan pengaruh

penambahan ion senama

terhadap kelarutan dan

penerapannya

Menjelaskan pengaruh pH

terhadap kelarutan dan

hasil kali kelarutan

Memperkirakan

terbentuknya endapan

berdasarkan harga Ksp.

Semarang, Maret 2013

Mahasiswa Praktikan,

Akhmad Farid

NIM. 4301409071

Page 112: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

97

96

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kelas Eksperimen I

Satuan Pendidikan : MAN BABAKAN LEBAKSIU TEGAL

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : Kelas XI/ Semester 2

Materi Pokok : Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x45 menit)

A. STANDAR KOMPETENSI

Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya

B. KOMPETENSI DASAR

Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan

dan hasil kali kelarutan

C. INDIKATOR

1. Menjelaskan pengertian larutan tak jenuh, jenuh, dan lewat jenuh

2. Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan garam yang sukar

larut

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian larutan tak jenuh, jenuh, dan lewat jenuh

2. Siswa dapat menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan garam

yang sukar larut

Karakter siswa yang diharapkan:

Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa

dinilai Membuat kemajuan dalam menunjukkan karakter kejujuran, kerja keras,

rasa ingin tahu, tanggung jawab, hati-hati, dan teliti.

Keterampilan sosial yang diharapkan:

Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa

dinilai Membuat kemajuan dalam menunjukkan perilaku keterampilan sosial

bertanya, menyumbang ide atau berpendapat, menjadi pendengar yang baik,

toleransi, dan komunikatif.

Lampiran 7

Page 113: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

98

96

E. ANALISIS MATERI

Banyak proses alam yang terjadi disebabkan oleh pengendapan atau kelarutan

garam yang sukar larut dalam air. Sebagai contoh terbentuknya stalaktit dan

stalakmit dalam gua kapur atau terbentuknya batu ginjal dalam tubuh. Stalaktit dan

Stalakmit terbentuk pada saat air merembes dari atas bukit gua melalui rongga-

rongga dan melarutkan kapur sedikit-sedikit. Di dalam gua ini kapur ada yang jatuh

dan menempel di atap gua sehingga dalam waktu ribuan tahun terbentuk stalaktit

dan stalakmit. Stalaktit dan stalakmit yang terbentuk selama ribuan tahun ini

merupakan CaCO3 yang mengendap dari air kapur.

1. Pengertian Kelarutan

Kelarutan adalah jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu

pelarut. Biasanya dinyatakan dalam satuan gram / liter atau mol / liter. Berdasarkan

definisi tersebut, maka larutan dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :

a. Larutan jenuh, adalah suatu keadaan ketika suatu larutan telah mengandung

suatu zat terlarut dengan konsentrasi maksimum.

b. Larutan tak jenuh, adalah larutan yang masih dapat melarutkan zat terlarut.

c. Larutan lewat Jenuh, adalah larutan yang sudah tidak dapat lagi melarutkan zat

terlarut, sehingga menyebabkan terbentuknya endapan.

2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kelarutan

a. Jenis Pelarut dan Zat Terlarut

Secara umum, larutan – larutan dengan molekul – molekul yang secara struktur

sama dengan molekul – molekul pelarut mempunyai kelarutan yang tinggi.

Sebagai contoh, etanol (C2H5OH) dan air (H2O) mempunyai molekul – molekul

sama secara struktur dan keduanya dapat saling larut dengan baik satu sama lain.

Sehingga dalam hal ini jenis pelarut dan zat terlarut yang mempengaruhi

kelarutan zat adalah kepolaran suatu zat. Zat – zat yang mempunyai kepolaran

yang sejenis dapat saling melarutkan satu sama lain.

b. Suhu

Kelarutan sebagian besar zat meningkat dengan adanya peningkatan suhu. Akan

tetapi, untuk beberapa zat seperti gas dan garam – garam organik dari kalsium,

kelarutannya dalam cairan meningkat dengan penurunan suhu.

Page 114: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

99

96

c. Tekanan

Untuk zat terlarut padat dan cairan, perubahan tekanan secara praktis tidak

mempengaruhi kelarutan. Akan tetapi, untuk zat terlarut gas, peningkatan

tekanan meningkatkan kelarutan dan penurunan tekanan memperkecil kelarutan.

Sebagai contoh, ketika tutup botol suatu minuman soda di buka, maka tekanan

dihilangkan, sehingga zat terlarut gas keluar dari larutan.

3. Kesetimbangan Kimia

Kesetimbangan kimia adalah reaksi kimia yang berlangsung dua arah,

yaitu hasil reaksi dapat berubah kembali menjadi pereaksinya hingga

konsentrasi reaktan dan produk konstan. Contoh penulisan reaksi

kesetimbangan :

mA + nB pC + qD 𝐾𝑐 = [𝐶]𝑝 [𝐷]𝑞

[𝐴]𝑚 [𝐵]𝑛

2HI H2 (g) + I2 (g)

F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN

Model Pembelajaran : Pembelajaran dengan strategi REACT

Metode Pembelajaran : Penjelasan Informasi, Diskusi, Tanya-Jawab, Penugasan

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Kegiatan Belajar Waktu

1 Pendahuluan

a. Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka

b. Guru mengkondisikan siswa agar fokus dan disiplin dalam

kegiatan pembelajaran

c. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil, setiap

kelompok terdiri dari 4-5 orang.

d. Guru menjelaskan indikator dan tujuan yang akan dicapai

5 menit

2 Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Guru menggali rasa ingin tahu siswa melalui tanya jawab

dengan penuh percaya diri

Page 115: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

100

96

b. Guru mengingatkan kembali konsep sebelumnya yang

berhubungan dengan konsep kelarutan, seperti konsep mol,

persamaan reaksi, kesetimbangan reaksi, dan konsentrasi

larutan dengan seksama (Relating)

75 menit

Elaborasi

a. Guru menjelaskan konsep kelarutan dan kesetimbangan dalam

larutan jenuh

b. Guru meminta siswa untuk memberikan contoh penerapan

konsep kelarutan dalam kehidupan sehari-hari dengan percaya

diri (Experiencing)

c. Guru memberikan latihan soal (Applying)

d. Guru meminta siswa mengerjakan di depan kelas dengan teliti,

percaya diri dan tanggung jawab

e. Guru mendiskusikan atau memberikan penguatan terhadap

jawaban yang ada di papan tulis, serta memberikan informasi

tambahan jika diperlukan. (Cooperating)

Konfirmasi

a. Siswa dengan penuh rasa ingin tahu diberi kesempatan untuk

bertanya

b. Guru membimbing siswa untuk menyamakan persepsi tentang

kelarutan dan kesetimbangan dalam larutan jenuh dengan

percaya diri

3 Penutup

a. Guru membimbing siswa untuk membuat simpulan dari materi

yang telah dibahas dengan percaya diri

b. Guru memberi tugas kepada siswa untuk mengetahui

ketercapaian indikator dan kompetensi dengan jujur dan

penuh tanggung jawab

c. Guru menghubungkan materi yang telah dipelajari dengan

materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya

(Transferring)

d. Guru menutup pelajaran dengan salam penutup

10 menit

Page 116: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

101

96

H. PENILAIAN HASIL BELAJAR

1. Ranah Kognitif

Instrumen : latihan soal

2. Ranah Afektif dan Psikomotorik

Prosedur : Observasi langsung

Instrumen : lembar observasi

I. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

Budi Utami, dkk. 2009. Kimia 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Nasional

Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

Buku kimia lain yang relevan dengan materi kelarutan dan hasil kali kelarutan

J. EVALUASI

Pertanyaan:

1. Jelaskan mengapa pada keadaan jenuh, menambahkan senyawa ion ke dalam

larutan akan menghasilkan endapan?

2. Tuliskan tetapan kesetimbangan dari reaksi berikut!

2NO (g) + O2 (g) 2NO2 (g)

Jawaban:

1. Karena senyawa ion yang ditambahkan ke dalam larutan jenuh tidak terionisasi.

Pada keadaan ini terjadi kesetimbangan heterogen antara zat padat dengan ion –

ionnya di dalam larutan.

2. 2NO (g) + O2 (g) 2NO2 (g)

𝐾 = [𝑁𝑂2]2

[𝑁𝑂]2 𝑂2

Semarang, Maret 2013

Mengetahui,

Guru Kimia MAN Babakan Mahasiswa Praktikan,

Dra. Nur Hikmah Akhmad Farid

NIP 196805251994032001 NIM 4301409071

Page 117: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

102

96

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kelas Eksperimen II

Satuan Pendidikan : MAN BABAKAN LEBAKSIU TEGAL

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : Kelas XI/ Semester 2

Materi Pokok : Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x45 menit)

A. STANDAR KOMPETENSI

Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya

B. KOMPETENSI DASAR

Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan

dan hasil kali kelarutan

C. INDIKATOR

1. Menjelaskan pengertian larutan tak jenuh, jenuh, dan lewat jenuh

2. Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan garam yang sukar

larut

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian larutan tak jenuh, jenuh, dan lewat jenuh

2. Siswa dapat menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan garam

yang sukar larut

Karakter siswa yang diharapkan:

Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa

dinilai Membuat kemajuan dalam menunjukkan karakter kejujuran, kerja keras,

rasa ingin tahu, tanggung jawab, hati-hati, dan teliti.

Keterampilan sosial yang diharapkan:

Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa

dinilai Membuat kemajuan dalam menunjukkan perilaku keterampilan sosial

bertanya, menyumbang ide atau berpendapat, menjadi pendengar yang baik,

toleransi, dan komunikatif.

Lampiran 8

Page 118: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

103

96

E. ANALISIS MATERI

Banyak proses alam yang terjadi disebabkan oleh pengendapan atau kelarutan

garam yang sukar larut dalam air. Sebagai contoh terbentuknya stalaktit dan

stalakmit dalam gua kapur atau terbentuknya batu ginjal dalam tubuh. Stalaktit dan

Stalakmit terbentuk pada saat air merembes dari atas bukit gua melalui rongga-

rongga dan melarutkan kapur sedikit-sedikit. Di dalam gua ini kapur ada yang jatuh

dan menempel di atap gua sehingga dalam waktu ribuan tahun terbentuk stalaktit

dan stalakmit. Stalaktit dan stalakmit yang terbentuk selama ribuan tahun ini

merupakan CaCO3 yang mengendap dari air kapur.

4. Pengertian Kelarutan

Kelarutan adalah jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu

pelarut. Biasanya dinyatakan dalam satuan gram / liter atau mol / liter. Berdasarkan

definisi tersebut, maka larutan dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :

a. Larutan jenuh, adalah suatu keadaan ketika suatu larutan telah mengandung

suatu zat terlarut dengan konsentrasi maksimum.

b. Larutan tak jenuh, adalah larutan yang masih dapat melarutkan zat terlarut.

c. Larutan lewat Jenuh, adalah larutan yang sudah tidak dapat lagi melarutkan zat

terlarut, sehingga menyebabkan terbentuknya endapan.

5. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kelarutan

a. Jenis Pelarut dan Zat Terlarut

Secara umum, larutan – larutan dengan molekul – molekul yang secara struktur

sama dengan molekul – molekul pelarut mempunyai kelarutan yang tinggi.

Sebagai contoh, etanol (C2H5OH) dan air (H2O) mempunyai molekul – molekul

sama secara struktur dan keduanya dapat saling larut dengan baik satu sama lain.

Sehingga dalam hal ini jenis pelarut dan zat terlarut yang mempengaruhi

kelarutan zat adalah kepolaran suatu zat. Zat – zat yang mempunyai kepolaran

yang sejenis dapat saling melarutkan satu sama lain.

b. Suhu

Kelarutan sebagian besar zat meningkat dengan adanya peningkatan suhu. Akan

tetapi, untuk beberapa zat seperti gas dan garam – garam organik dari kalsium,

kelarutannya dalam cairan meningkat dengan penurunan suhu.

Page 119: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

104

96

c. Tekanan

Untuk zat terlarut padat dan cairan, perubahan tekanan secara praktis tidak

mempengaruhi kelarutan. Akan tetapi, untuk zat terlarut gas, peningkatan

tekanan meningkatkan kelarutan dan penurunan tekanan memperkecil kelarutan.

Sebagai contoh, ketika tutup botol suatu minuman soda di buka, maka tekanan

dihilangkan, sehingga zat terlarut gas keluar dari larutan.

6. Kesetimbangan Kimia

Kesetimbangan kimia adalah reaksi kimia yang berlangsung dua arah,

yaitu hasil reaksi dapat berubah kembali menjadi pereaksinya hingga

konsentrasi reaktan dan produk konstan. Contoh penulisan reaksi

kesetimbangan :

mA + nB pC + qD 𝐾𝑐 = [𝐶]𝑝 [𝐷]𝑞

[𝐴]𝑚 [𝐵]𝑛

2HI H2 (g) + I2 (g)

F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN

Model Pembelajaran : Pembelajaran tanpa strategi REACT

Metode Pembelajaran : Ceramah, Tanya-Jawab, Penugasan

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Kegiatan Belajar Waktu

1 Pendahuluan

a. Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka

b. Guru mengkondisikan siswa fokus dan disiplin dalam

kegiatan pembelajaran

c. Guru menjelaskan indikator dan tujuan yang akan dicapai

5 menit

2 Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Guru mengadakan pre test mengenai materi kelarutan dan hasil

kali kelarutan

b. Guru menjelaskan konsep kelarutan dan kesetimbangan dalam

larutan jenuh

75 menit

Page 120: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

105

96

Elaborasi

a. Guru memberikan latihan soal

b. Guru meminta siswa mengerjakan di depan kelas dengan teliti,

percaya diri dan tanggung jawab

Konfirmasi

a. Siswa dengan penuh rasa ingin tahu diberi kesempatan untuk

bertanya

b. Guru membimbing siswa untuk menyamakan persepsi tentang

kelarutan dan kesetimbangan dalam larutan jenuh dengan

percaya diri

3 Penutup

a. Guru membimbing siswa untuk membuat simpulan dari materi

yang telah dibahas dengan percaya diri

b. Guru memberi tugas kepada siswa untuk mengetahui

ketercapaian indikator dan kompetensi dengan jujur dan

penuh tanggung jawab

c. Guru menutup pelajaran dengan salam penutup

10 menit

H. PENILAIAN HASIL BELAJAR

1. Ranah Kognitif

Instrumen : latihan soal

2. Ranah Afektif dan Psikomotorik

Prosedur : Observasi langsung

Instrumen : lembar observasi

I. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

Budi Utami, dkk. 2009. Kimia 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Nasional

Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

Buku kimia lain yang relevan dengan materi kelarutan dan hasil kali kelarutan

Page 121: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

106

96

J. EVALUASI

Pertanyaan:

1. Jelaskan mengapa pada keadaan jenuh, menambahkan senyawa ion ke dalam

larutan akan menghasilkan endapan?

2. Tuliskan tetapan kesetimbangan dari reaksi berikut!

2NO (g) + O2 (g) 2NO2 (g)

Jawaban:

1. Karena senyawa ion yang ditambahkan ke dalam larutan jenuh tidak terionisasi.

Pada keadaan ini terjadi kesetimbangan heterogen antara zat padat dengan ion –

ionnya di dalam larutan.

2. 2NO (g) + O2 (g) 2NO2 (g)

𝐾 = [𝑁𝑂2]2

[𝑁𝑂]2 𝑂2

Semarang, Maret 2013

Mengetahui,

Guru Kimia MAN Babakan Mahasiswa Praktikan,

Dra. Nur Hikmah Akhmad Farid

NIP 196805251994032001 NIM 4301409071

Page 122: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

14

1 KISI-KISI SOAL UJI COBA

Nama Sekolah : MAN Babakan Lebaksiu Tegal Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : XI/2 Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran dan terapannya.

Kompetensi Dasar

Indikator Jenjang/No. Soal

Jumlah C1 C2 C3 C4

4.6 Memprediksi

terbentuknya

endapan dari

suatu reaksi

berdasarkan

prinsip

kelarutan dan

hasil kali

kelarutan

Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan garam yang sukar larut

1, 2, 5 9 4

Menjelaskan hubungan hasil kali kelarutan dengan kelarutannya dan menuliskan ungkapan Ksp-nya

3, 4, 7, 32

11, 14, 34, 49

8

Menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan data harga Ksp atau sebaliknya.

15, 18, 43

22, 26, 35, 44

31, 47 9

Menjelaskan pengaruh penambahan ion senama terhadap kelarutan dan penerapannya

8, 27, 40 17, 19, 25, 42

23, 36, 37

12 11

Menjelaskan pengaruh pH terhadap kelarutan dan hasil kali kelarutan

21, 28, 29, 41

24, 33 16, 20 8

Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga Ksp.

6, 13, 39 10, 46 30, 45 38, 48, 50 10

Jumlah 9 18 15 8 50

Presentase 18% 36% 30% 16% 100%

Catatan: Nomor soal yang dicetak tebal adalah soal yang digunakan dalam post test

Lamp

iran 9

Page 123: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

108

14

1

SOAL UJI COBA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas : XI IPA

Materi Pokok : Kelaruan dan Hasil Kali Kelarutan

Waktu : 90 menit

Hari/ Tanggal :

Tahun Pelajaran : 2012/2013

PETUNJUK UMUM

1. Tulis nama, nomor absen, dan kelas pada lembar jawaban yang tersedia

2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum anda menjawab pertanyaan

3. Jumlah soal sebanyak 50 butir soal objektif dengan 5 pilihan jawaban untuk masing-

masing soal.

4. Apabila ada jawaban yang anda anggap salah dan ingin memperbaikinya, lakukan

langkah sebagai berikut:

Semula : A B C D E

Pembetulan : A B C D E

5. Diperbolehkan menggunakan kalkulator

6. Tanyakan pada pengawas jika ada sesuatu yang belum jelas

Pilihlah satu jawaban yang benar !

1. (1) Jumlah maksimum mol zat yang dapat larut dalam satu liter pelarut disebut...

a. Hasil kali kelarutan d. Fraksi mol

b. Molalitas e. Kelarutan

c. Larutan

2. (2) Kelarutan dari timbal (II) klorida dapat bertambah jika...

a. Suhu sistem diturunkan

b. Suhu sistem dinaikkan

c. Dilarutkan dalam larutan penyangga

d. Konsentrasi ion Pb2+

dinaikkan

e. Ditambahkan asam klorida

3. (3) Bila kelarutan CaC2O4 adalah s mol/liter, maka harga Ksp larutan tersebut

adalah...

a. s2 d. 27s

4

b. 4s3 e. 108s

5

c. 9s4

4. (4) Persamaan tetapan hasil kali kelarutan dari suatu garam yang sukar larut

adalah Ksp = [A4+

][B-]4. Rumus kimia dari garam tersebut adalah...

a. A4B d. A2B4

b. AB4 e. AB

c. A4B4

5. Jika hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan besarnya sama dengan harga Ksp, maka

larutan itu disebut...

a. Larutan pekat d. Larutan lewat jenuh

b. Larutan belum jenuh e. Larutan penyangga

c. Larutan tepat jenuh

Lampiran 10

Page 124: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

109

14

1

6. Suatu larutan dapat dikatakan jenuh jika memiliki ciri-ciri seperti berikut, kecuali...

a. Qc ≥ Ksp

b. Zat padat tidak dapat larut lagi

c. Hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan sama dengan Ksp

d. Masih ada sedikit padatan yang dapat larut dalam larutan

e. Terjadi kesetimbangan dinamis antara zat padat (yang tidak larut) dengan ion-ionnya

7. (5) Jika harga Ksp dari Ag2SO4 adalah x, maka kelarutan Ag2SO4 tersebut adalah...

a. √𝒙 d. ∛𝒙

b. 2√𝒙 e. ∜𝟑𝒙

c. ∛𝒙

𝟒

8. Dengan adanya ion senama, maka kelarutan garam menjadi...

a. Sama besar dengan harga kelarutan awal

b. Lebih besar dari harga kelarutan awal

c. Lebih kecil dari harga kelarutan awal

d. Setengah kali harga kelarutan awal

e. Dua kali harga kelarutan awal

9. (6) Dalam 250 ml larutan jenuh AgCl terkandung AgCl sebanyak 0,005mmol.

Kelarutan garam tersebut adalah...

a. 2 x 10-5

mol/L d. 2 x 10-8

mol/L

b. 2 x 10-6

mol/L e. 2 x 10-9

mol/L

c. 2 x 10-7

mol/L

10. (7) Untuk menurunkan kesadahan air, maka ke dalam larutan yang mengandung

ion Ca2+

atau Mg2+

dapat ditambahkan...

a. Na2CO3 d. NaNO3

b. NH4Cl e. CH3COONa

c. HCl

11. (8) Jika konsentrasi Ca2+

dalam larutan jenuh CaF2 sebesar 2 x 10-3

mol/L, maka

hasil kali kelarutan CaF2 adalah...

a. 3,2 x 10-10

d. 8 x 10-8

b. 3,2 x 10-9

e. 1,6 x 10-10

c. 3,2 x 10-8

12. Diketahui Ksp BaSO4 = 10-10

M

1) Kelarutan BaSO4 dalam air = 10-5

M

2) Kelarutan BaSO4 dalam H2SO4 0,1M = 10-9

M

3) BaSO4 makin sukar larut dalam larutan Ba(NO3)2

4) BaSO4 makin mudah larut dalam NaNO3

Dari pernyataan diatas, yang benar adalah.....

a. 1, 2, dan 3 d. Hanya 4

b. 1 dan 3 e. Semuanya benar

c. 2 dan 4

Page 125: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

110

14

1

13. (9) Berikut ini yang merupakan contoh penerapan kelarutan dan hasil kali

kelarutan dalam kehidupan sehari-hari adalah...

a. Perkaratan besi d. Pembuatan alkohol dari tape

b. Penyepuhan logam e. Pembentukan stalaktit

c. Pemisahan minyak bumi

14. (10) Kelarutan Mg(OH)2 dalam air sebesar 1 x10-2

mol/L, maka Ksp Mg(OH)2...

a. 4 x 10-4

d. 1 x 10-6

b. 2 x 10-6

e. 4 x 10-6

c. 2 x 10-4

15. Diantara garam yang sukar larut berikut ini, yang mempunyai harga kelarutan terbesar

adalah...

a. CaF2 (Ksp = 3,4 x 10-11

)

b. Ag2CrO4 (Ksp = 1,1 x 10-12

)

c. AgCl (Ksp = 1,8 x 10-10

)

d. BaSO4 (Ksp = 1,1 x 10-10

)

e. BaCrO4 (Ksp = 1,2 x 10-10

)

16. (11) Jika ke dalam larutan MnCl2 0,01M ditambahkan NaOH hingga pH larutan

menjadi 8, maka yang akan terjadi adalah.... (Ksp Mn(OH)2 = 4 x 10-14

)

a. Terbentuk endapan MnCl d. Tidak terbentuk endapan

b. Terbentuk endapan Mn(OH)2 e. Larutan tepat jenuh

c. Terbentuk endapan NaCl

17. (12) Kelarutan garam AgCl bertambah kecil dalam larutan...

a. NH4OH pekat d. AgNO3 dan NH4OH

b. NaCN dan AgNO3 e. NaCl dan AgNO3

c. NaCl dan NaCN

18. (13) Pada suhu kamar, diketahui harga Ksp sebagai berikut:

CuBr = 1,6 x 10-11

mol2/L

2

CuCl = 1,0 x 10-6

mol2/L

2

CuI = 5,0 x 10-12

mol2/L

2

Cu2S = 2,0 x 10-47

mol3/L

3

Jika kelarutan dinyatakan dalam s, maka urutan dibawah ini yang benar adalah...

a. s CuBr > s CuCl > s CuI > Cu2S

b. s CuBr < s CuCl < s CuI < Cu2S

c. s CuCl > s CuBr > s CuI > Cu2S

d. s CuCl < s CuBr < s CuI < Cu2S

e. s Cu2S < s CuBr < s CuI < s CuCl

19. Kelarutan PbSO4 akan menjadi lebih kecil jika ditambah larutan dibawah ini, kecuali...

a. Na2SO4 d. K2SO4

b. BaCl2 e. PbCl2

c. (NH4)2SO4

20. Diketahui Ksp Mg(OH)2 = 4 x 10-12

1) pH = 10

2) mudah larut dalam larutan dengan pH = 12

3) konsentrasi ion Mg2+

= 2 x 10-14

M

Page 126: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

111

14

1

4) kelarutan dalam air = 10-4

M

dari pernyataan diatas, yang benar adalah...

a. 1, 2, dan 3 d. Hanya 4

b. 1 dan 3 e. Semuanya benar

c. 2 dan 4

21. Pada kelarutan Zn(OH)2, bila larutan tersebut berada dalam suasana lebih asam, maka...

a. Konsentrasi ion hidroksida tetap

b. Konsentrasi ion Zn2+

(aq) berkurang

c. Konsentrasi ion hidroksida bertambah

d. Seng hidroksida lebih sukar larut

e. Konsentrasi ion hidroksida berkurang

22. (14) Jika Ksp Ag2CrO4 = 1,1 x 10-11

, maka kelarutan Ag2CrO4 dalam air adalah...

a. 1,4 x 10-4

mol/L d. 1,3 x 10-5

mol/L

b. 1,8 x 10-4

mol/L e. 6,5 x 10-5

mol/L

c. 0,9 x 10-5

mol/L

23. (15) Bila kelarutan AgBr dalam air adalah 3 x 10–6

mol/L, maka kelarutan AgBr

dalam larutan CaBr2 0,05 M adalah...

a. 3 x 10-5

mol/L d. 9 x 10-11

mol/L

b. 6 x 10-9

mol/L e. 3 x 10-9

mol/L

c. 9 x 10-9

mol/L

24. (16) Larutan basa lemah tepat jenuh L(OH)2 mempunyai pH = 11 Ksp basa tersebut

adalah ... mol3/L

3

a. 2 x 10-10

d. 5 x 10-11

b. 4 x 10-10

e. 5 x 10-12

c. 5 x 10-10

25. (17) Kelarutan Mg(OH)2 terkecil dalam...

a. Air d. 0,5 NaCl

b. 0,1 NaOH e. Suhu yang lebih tinggi

c. 0,4 MgCl2

26. (18) Suatu garam LM dilarutkan dalam 500ml air, jika pada suhu tertentu Ksp

garam tersebut adalah 1,6 x 10-11

. Maka mol garam LM yang larut adalah...

a. 2 x 10-6

mol d. 8 x 10-6

mol

b. 4 x 10-5

mol e. 4 x 10-6

mol

c. 2 x 10-5

mol

27. Pernyataan berikut ini benar, kecuali...

a. Penambahan ion sejenis memperbesar kelarutan suatu zat

b. Penambahan ion sejenis memperkecil kelarutan suatu zat

c. Penambahan kation sejenis memperkecil kelarutan suatu zat

d. Penambahan ion sejenis akan menggeser kesetimbangan ke arah reaktan

e. Harga kelarutan suatu zat berubah jika dilakukan penambahan anion sejenis

28. Penyataan yang benar tentang pengaruh pH terhadap kelarutan basa yang sukar larut

yaitu...

a. Perubahan pH tidak mempengaruhi kelarutan

b. Apabila pH dinaikkan maka kelarutan garam akan bertambah

Page 127: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

112

14

1

c. Apabila pH diturunkan maka kelarutan basa akan berkurang

d. Apabila pH diturunkan maka kelarutan basa akan bertambah

e. Kelarutan tidak berubah pada pH berapapun

29. (19) Kalsium karbonat dalam pualam dan batu kapur memiliki kelarutan yang

lebih besar bila dilarutkan dalam...

a. Alkohol d. Buffer basa

b. Asam e. Air

c. Basa

30. Diketahui 500ml larutan Na2CO3 0,05M dan 500ml Na2SO4 0,03M. Kemudian masing-

masing larutan ditambahkan larutan CaCl2 0,05 M sampai volume 1 L. Jika diketahui

Ksp CaSO4 = 2 x 10-4

dan Ksp CaCO3 = 1 x 10-6

, maka kesimpulan yang dapat diambil

adalah...

a. CaSO4 dan CaCO3 mengendap

b. Hanya CaSO4 yang mengendap

c. Hanya CaCO3 yang mengendap

d. CaSO4 dan CaCO3 larut

e. Tidak terbentuk reaksi

31. Diketahui kelarutan AgCl dalam air sebesar 1,0 x 10-5

mol/L, pernyataan berikut ini yang

tidak sesuai adalah....

a. Garam AgCl dalam air bersifat asam

b. Hasil kali kelarutan AgCl sebesar 10-10

c. Kelarutan AgCl makin kecil dalam larutan BaCl2

d. Hasil kali kelarutan AgCl makin kecil dalam larutan NaCl

e. Jika konsentrasi ion Cl- dalam larutan adalah 10

-6 maka konsentrasi ion Ag

+ = 10

-4

32. (20) Bila kelarutan Ba3(PO4)2 ialah x mol, maka Ksp zat itu adalah...

a. x2 d. 27x

b. 4x3 e. 108x

5

c. 27x4

33. (21) Larutan jenuh basa L(OH)3 mempunyai pH = 10. Nilai Ksp basa itu adalah...

a. 3,2 x 10-17

d. 4 x 10-16

b. 1,1 x 10-17

e. 4 x 10-12

c. 2,7 x 10-15

34. (22) Sebanyak 1,16 mg magnesium hidroksida (Mr= 58) dapat larut dalam 100cm3

air. Harga Ksp dari Mg(OH)2 adalah...

a. 1,6 x 10-10

d. 2,3 x 10-12

b. 3,2 x 10-11

e. 6,4 x 10-12

c. 1,6 x 10-11

35. (23) Diketahui kelarutan Ca(OH)2 = 1 x 10-2

mol/L, maka Ksp Ca(OH)2 adalah...

a. 1 x 10-6

d. 2 x 10-4

b. 2 x 10-6

e. 4 x 10-4

c. 4 x 10-6

Page 128: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

113

14

1

36. (24) Bila Ksp CaF2 = 4 x 10-11

, maka kelarutan CaF2 dalam 0,01M CaCl2 adalah...

a. 2,3 x 10-5

d. 3,4 x 10-4

b. 3,2 x 10-5

e. 4,3 x 10-4

c. 1,28 x 10-4

37. (25) Kelarutan AgCl dalam air adalah 1 x 10-5

mol L-1

. Kelarutan AgCl dalam

larutan CaCl2 0,05M adalah...

a. 2 x 10-9

d. 2 x 10-4

b. 1 x 10-9

e. 1 x 10-4

c. 5 x 10-10

38. (26) Dalam suatu larutan terdapat ion-ion Ca2+

, Sr2+

, Ba2+

, dan Pb2+

dengan

konsentrasi sama. Apabila larutan itu ditetesi Na2SO4, maka zat yang mula-mula

akan mengendap adalah...

a. CaSO4(Ksp = 2,4 x 10-6

) d. PbSO4(Ksp = 1,7 x 10-8

)

b. SrSO4(Ksp = 2,5 x 10-7

) e. Mengendap bersama-sama

c. BaSO4(Ksp = 1,1 x 10-10

)

39. Syarat untuk terjadinya endapan adalah dengan membandingkan nilai Qc dengan Ksp.

Dengan perbandingannya adalah...

a. Qc < Ksp d. Qc = 0

b. Qc > Ksp e. Qc ≤ Ksp

c. Qc = Ksp

40. (27) Diberikan beberapa larutan sebagai berikut:

1) K2SO4 3) Ca(NO3)2

2) BaCl2 4) NaCl

Dibandingkan kelarutannya dalam air, kelarutan BaSO4 menjadi lebih kecil dalam

larutan yang mengandung...

a. 1, 2, 3 d. 2, 3

b. 1, 3 e. 1, 4

c. 1, 2

41. Kalsium karbonat CaCO3 sukar larut dalam air, tetapi dapat larut dalam asam seperti

HCl, hal ini dikarenakan...

a. Ion karbonat akan bereaksi dengan ion klorida

b. Penambahan HCl akan menurunkan pH larutan

c. Dengan adanya ion H+ dari asam, kesetimbangan akan bergeser ke kiri

d. Penambahan asam kuat akan mempercepat laju reaksi

e. Dalam larutan asam, ion CO32-

akan diikat oleh H+

42. Lima gelas kimia yang berisi larutan dengan volume yang sama. Jika ke dalam kelima

gelas kimia itu dilarutkan sejumlah perak klorida padat, maka perak klorida padat akan

paling mudah larut dalam gelas kimia yang berisi...

a. 0,01M HCl d. 0,20M HCl

b. 0,10M HCl e. 2,00M HCl

c. 1,00M HCl

Page 129: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

114

14

1

43. Hasil kali kelarutan Cr(OH)2 pada 298K adalah 1,08 x 10-19

mol3L

-3. Kelarutan dari

Cr(OH)2 adalah...

a. 16,4 x 10-10

molL-1

d. 3,22 x 10-9

molL-1

b. 6,65 x 10-10

molL-1

e. 3,0 x 10-7

molL-1

c. 3,28 x 10-9

molL-1

44. Dalam 500ml larutan mangan (II) sulfida terdapat 6,321 x 1012

ion Mn2+

. Ksp dari

mangan sulfida ini adalah...

a. 3,70 x 10-32

d. 4,41 x 10-22

b. 4,41 x 10-28

e. 2,21 x 10-14

c. 1,44 x 10-22

45. Jika 10ml 0,001M AgNO3 ditambahkan ke dalam 490ml 0,002M K2CrO4 (Ksp Ag2CrO4

= 2,4 x 10-12

), maka yang terjadi adalah...

a. Larutan tepat jenuh d. Terbentuk endapan

b. Larutan belum jenuh

e. Larutan akan mengendap

c. Larutan lewat jenuh

46. (28) Ke dalam 200ml larutan AgNO3 0,02M dicampur dengan 300ml larutan

Al2(SO4)3 0,05M. Jika Ksp Ag2SO4 = 1,5 x 10-5

, maka...

a. Terjadi senyawa AgSO4 d. Ag2SO4 mengendap

b. Terjadi senyawa Ag(SO4)2 e. Ag2SO4 tidak mengendap

c. Tepat jenuh dengan Ag2SO4

47. (29) Jika ke dalam larutan MnCl2 0,01M ditambahkan NaOH hingga pH larutan

menjadi 8, maka yang terjadi adalah... Ksp Mn(OH)2 = 4 x 10-14

a. Larutan tepat jenuh d. Terbentuk endapan Mn(OH)2

b. Terbentuk endapan NaCl e. Terbentuk endapan MnCl2

c. Tidak terbentuk endapan

48. (30) Ke dalam 100ml larutan yang merupakan campuran dari larutan garam KCl,

Na2CrO4, dan K2SO4 0,001M ditambah 100ml larutan Pb(NO3)2 0,002M. Ksp PbCl2

= 1,7 x 10-5

; Ksp PbCrO4 = 1,8 x 10-14

; Ksp PbSO4 = 1,8 x 10-8

Endapan yang terjadi adalah...

a. PbCl2 saja d. PbCl2 dan PbCrO4

b. PbSO4 saja e. PbCrO4 dan PbSO4

c. PbCrO4 saja

49. Bentuk persamaan tetepan hasil kali kelarutan dari Cu(OH)2 adalah...

a. Ksp = [Cu2+

][OH-] d. Ksp = [Cu

2+][OH

-]

2

b. Ksp = [Cu2+

][2OH-] e. Ksp = [Cu

2+]2[OH

-]

c. Ksp = [Cu2+

][2OH-]2

50. suatu larutan mengandung Ca2+

, Fe2+

, La3+

masing-masing 2 x 10-3

M. Untuk menjaga

pH larutan 8, volume diperbesar 2 kali dengan penambahan buffer NH3-NH4Cl. Dengan

memperhatikan data berikut, Ksp Ca(OH)2 = 2 x 10-16

; Ksp Fe(OH)2 = 8 x 10-15

; Ksp

La(OH)3 = 1 x 10-19

, manakah hidroksida yang mengendap?

a. Hanya La(OH)3 d. La(OH)3 dan Fe(OH)2

b. Hanya Ca(OH)2 e. Semuanya mengendap

c. Ca(OH)2 dan La(OH)3

Page 130: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

115

14

1

Keterangan:

1. Soal yang dicetak tebal adalah soal yang digunakan dalam post test

2. Pilihan jawaban yang dicetak miring adalah kunci jawaban

3. Nomor didalam kurung merupakan nomor soal yang digunakan dalam soal post test

Page 131: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

Lampiran 11 116

13

3

Analisis Validitas, Daya Pembeda, dan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba

Kode Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Afiqoh Nur AyniUC_01 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1

Aisah MunawarohUC_02 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1

Amalia UC_03 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0

Ana Amalia SafitriUC_04 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0

Anisa Ayu SuciningrumUC_05 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1

Desi Indah KomsepsianaUC_06 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0

Dewi ZulaevaUC_07 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1

Dini Mahfiatul LaenaUC_08 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0

Eka Zahrotul LaenaUC_09 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0

Ficky Karimatun Ni'mahUC_10 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1

Fikriyah ShofaUC_11 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

Fithry AuliaUC_12 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1

Iana ZahwaUC_13 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0

Ika Krisna NandaniUC_14 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0

Ika Septiani PutriUC_15 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1

Indi RahmawatiUC_16 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

Ismatul Maula A.HUC_17 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0

Ismi SeptianaUC_18 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0

Khoerunnisa UC_19 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1

Rina ZakiyahUC_20 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0

Rizky FauziyahUC_21 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0

Roikhatun Nurul JannahUC_22 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1

Meliana FarlinaUC_23 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0

Muhibatul KhusnaUC_24 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1

Novi HandayaniUC_25 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0

Nunung FaoziyahUC_26 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0

Nur Fitri UC_27 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0

Nur Haiziyah AhfasyUC_28 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0

Nurul HidayahUC_29 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0

Siti NurkomariyahUC_30 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0

Solikhatul RokhmahUC_31 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1

Sabrina Nurul HidayahUC_32 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0

Sakinatul FitrohUC_33 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0

Syifa Nala FauziyahUC_34 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0

Tati RizqilillahUC_35 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

Tri Laela Aji NingrumUC_36 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0

Utfi Qurotul AiniUC_37 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0

Yeti KhalalahUC_38 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

Yulianingsih S.AUC_39 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0

Umi ShohifaturifqiUC_40 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1

Wirda AmaliaUC_41 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1

Zuhriyah UC_42 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

Σ 27 13 13 26 33 8 22 12 28 14 15 8 14 17 13 13

Mp 22,333 25,000 25,538 22,500 21,364 17,250 24,273 20,917 22,107 24,357 24,000 17,375 24,071 24,353 27,615 24,615

Mt 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762

p 0,643 0,310 0,310 0,619 0,786 0,190 0,524 0,286 0,667 0,333 0,357 0,190 0,333 0,405 0,310 0,310

q 0,357 0,690 0,690 0,381 0,214 0,810 0,476 0,714 0,333 0,667 0,643 0,810 0,667 0,595 0,690 0,690

pq 0,230 0,214 0,214 0,236 0,168 0,154 0,249 0,204 0,222 0,222 0,230 0,154 0,222 0,241 0,214 0,214

St 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622

rpbis 0,318 0,429 0,483 0,335 0,174 -0,257 0,556 0,015 0,287 0,384 0,364 -0,248 0,353 0,447 0,693 0,390

thitung 2,124 3,000 3,489 2,246 1,118 -1,684 4,232 0,094 1,897 2,630 2,476 -1,620 2,389 3,162 6,079 2,676

ttabel 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680

Kriteria OK OK OK OK Bad Bad OK Bad OK OK OK Bad OK OK OK OK

∑ benar 27 13 13 26 33 8 22 12 28 14 15 8 14 17 13 13

∑ siswa 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42

TK 0,643 0,310 0,310 0,619 0,786 0,190 0,524 0,286 0,667 0,333 0,357 0,190 0,333 0,405 0,310 0,310

Kriteria Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sukar Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang

JBa 16 10 10 16 17 1 17 6 17 11 10 1 11 12 13 12

JBb 11 3 3 10 16 7 5 6 11 3 5 7 3 5 0 1

nA 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

nB 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

DB 0,2381 0,33333 0,33333 0,28571 0,04762 -0,2857 0,57143 0 0,28571 0,38095 0,2381 -0,2857 0,38095 0,33333 0,61905 0,52381

Kriteria Cukup Cukup Cukup Cukup JelekSangat

JelekBaik

Sangat

JelekCukup Cukup Cukup

Sangat

JelekCukup Cukup Baik Baik

Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai

Tin

gk

at

Kes

uk

aran

Day

a B

eda

Val

idit

as

Page 132: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

117

14

1

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1

1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1

0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0

0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0

0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0

0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0

0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1

1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0

0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0

0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1

0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1

1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1

0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0

0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0

0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1

0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0

1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1

0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1

0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1

0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0

1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0

1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1

1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1

0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0

0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1

0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1

1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1

0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0

0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0

1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1

0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0

0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1

0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1

0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0

0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0

0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0

1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1

1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0

13 28 23 19 20 13 13 14 16 15 19 21 16 11 7 18 14 21

24,000 22,250 22,130 21,053 21,800 24,308 25,000 26,357 23,875 23,333 19,789 21,095 24,625 20,636 21,714 24,389 25,214 22,714

20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762

0,310 0,667 0,548 0,452 0,476 0,310 0,310 0,333 0,381 0,357 0,452 0,500 0,381 0,262 0,167 0,429 0,333 0,500

0,690 0,333 0,452 0,548 0,524 0,690 0,690 0,667 0,619 0,643 0,548 0,500 0,619 0,738 0,833 0,571 0,667 0,500

0,214 0,222 0,248 0,248 0,249 0,214 0,214 0,222 0,236 0,230 0,248 0,250 0,236 0,193 0,139 0,245 0,222 0,250

6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622

0,327 0,318 0,227 0,040 0,149 0,359 0,429 0,598 0,369 0,289 -0,133 0,050 0,458 -0,011 0,064 0,474 0,475 0,295

2,192 2,120 1,477 0,253 0,956 2,429 3,000 4,713 2,510 1,913 -0,852 0,319 3,256 -0,071 0,408 3,408 3,418 1,952

1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680

OK OK Bad Bad Bad OK OK OK OK OK Bad Bad OK Bad Bad OK OK OK

13 28 23 19 20 13 13 14 16 15 19 21 16 11 7 18 14 21

42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42

0,310 0,667 0,548 0,452 0,476 0,310 0,310 0,333 0,381 0,357 0,452 0,500 0,381 0,262 0,167 0,429 0,333 0,500

Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sukar Sedang Sedang Sedang

10 18 15 10 13 10 10 11 11 10 9 11 12 4 3 14 12 14

3 10 8 9 7 3 3 3 5 5 10 10 4 7 4 4 2 7

21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

0,33333 0,38095 0,33333 0,04762 0,28571 0,33333 0,33333 0,38095 0,28571 0,2381 -0,0476 0,04762 0,38095 -0,1429 -0,0476 0,47619 0,47619 0,33333

Cukup Cukup Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup CukupSangat

JelekJelek Cukup

Sangat

Jelek

Sangat

JelekBaik Baik Cukup

Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai

Page 133: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

118

14

1

35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 Y Y^2

0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 28 784

1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 29 841

0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 16 256

0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 14 196

1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 28 784

1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 17 289

1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 26 676

1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 31 961

0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 11 121

0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 23 529

0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 17 289

1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 24 576

1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 29 841

1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 30 900

1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 24 576

0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 13 169

1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 13 169

1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 17 289

1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 25 625

1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 16 256

1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 23 529

0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 25 625

0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 18 324

1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 23 529

1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 25 625

0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 29 841

0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 18 324

1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 23 529

1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 14 196

1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 14 196

1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 29 841

1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 29 841

1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 16 256

1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 35 1225

1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 17 289

1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 13 169

0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 12 144

0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 13 169

1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 256

0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 13 169

1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 23 529

1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 13 169

28 26 13 20 38 13 13 20 22 12 13 13 17 13 31 3 872 19902

20,762

6,621508

22,214 22,269 24,923 23,000 21,579 23,385 23,923 22,800 22,727 20,917 22,385 24,000 22,824 24,692 21,903 13,000

20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762 20,762

0,667 0,619 0,310 0,476 0,905 0,310 0,310 0,476 0,524 0,286 0,310 0,310 0,405 0,310 0,738 0,071

0,333 0,381 0,690 0,524 0,095 0,690 0,690 0,524 0,476 0,714 0,690 0,690 0,595 0,690 0,262 0,929

0,222 0,236 0,214 0,249 0,086 0,214 0,214 0,249 0,249 0,204 0,214 0,214 0,241 0,214 0,193 0,066

6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622 6,622

0,310 0,290 0,421 0,322 0,380 0,265 0,320 0,293 0,311 0,015 0,164 0,327 0,257 0,397 0,289 -0,325

2,064 1,918 2,933 2,153 2,601 1,740 2,134 1,942 2,072 0,094 1,052 2,192 1,680 2,739 1,912 -2,174

1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680

OK OK OK OK OK OK OK OK OK Bad Bad OK OK OK OK Bad

28 26 13 20 38 13 13 20 22 12 13 13 17 13 31 3

42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42

0,667 0,619 0,310 0,476 0,905 0,310 0,310 0,476 0,524 0,286 0,310 0,310 0,405 0,310 0,738 0,071

Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sukar

17 16 10 13 21 9 9 13 14 6 8 9 11 10 18 0

11 10 3 7 17 4 4 7 8 6 5 4 6 3 13 3

21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

0,28571 0,28571 0,33333 0,28571 0,19048 0,2381 0,2381 0,28571 0,28571 0 0,14286 0,2381 0,2381 0,33333 0,2381 -0,1429

Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup CukupSangat

JelekJelek Cukup Cukup Cukup Cukup

Sangat

Jelek

Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang

Rata-Rata

Standar Deviasi

Page 134: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

Lampiran 12 119

13

3

Page 135: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

Lampiran 13 120

13

3

XI IPA 1 (Eksperimen I) XI IPA 2 (Eksperimen II)

1 83 80

2 70 77

3 83 80

4 77 67

5 80 77

6 77 77

7 83 87

8 80 77

9 87 93

10 77 80

11 87 80

12 90 77

13 77 73

14 83 83

15 80 70

16 83 87

17 93 70

18 87 67

19 93 77

20 73 67

21 63 73

22 73 73

23 93 67

24 83 73

25 93 70

26 80 83

27 83 87

28 83 83

29 80 80

30 87

Xrata 82,0333 77,0690

∑ 2461 2235

n 30 29

log n 1,477121255 1,462397998

Khitung 5,874500141 5,825913393

K 6 6

max 93 93

min 63 67

rentang 30 26

panjang 5 5

S2

49,75747126 47,13793103

S 7,053897594 6,865706885

No. AbsenKelas

Daftar Nilai Post-Test

Page 136: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

Lampiran 14 121

13

3

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis: Kriteria yang digunakan

Rumus yang digunakan: Ho diterima jika 2

2 tabel

2

(a)(k-3)

No. batas Peluang Luas Ei (Oi-Ei)²

Kelas kelas Untuk Z UntukZ Ei

1 63 - 68 62,5 1 82,03 7,05 -2,77 2,77 0,4972 0,0247 0,7907 0,0554

2 69 - 74 68,5 3 82,03 7,05 -1,92 1,92 0,4725 0,1152 3,6879 0,1283

3 75 - 80 74,5 9 82,03 7,05 -1,07 1,07 0,3572 0,2712 8,6781 0,0119

4 81 - 86 80,5 8 82,03 7,05 -0,22 0,22 0,0860 0,1507 4,8212 2,0959

5 87 - 92 86,5 5 82,03 7,05 0,63 0,63 0,2367 0,1944 6,2197 0,2392

6 93 - 98 92,5 4 82,03 7,05 1,48 1,48 0,4311 0,0591 1,8925 2,346898,5 82,03 7,05 2,33 2,33 0,4902

4,8775

Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel =7,81

7,81

Karena 2

(hitung) < 2

(tabel), maka data tersebut berdistribusi normal

Jumlah

4,8775

Kelas

Oi Me(X) S Z-score [Z-score]Interval

Uji Normalitas Data Post-Test Kelas Eksperimen I (XI IPA 1)

Daerah penerimaan Ho

Daerah penolakan

Daerah penerimaan Ho

Daerah penolakan Ho

å

k

1i i

2ii2

E

EO

Page 137: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

122

14

1

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis: Kriteria yang digunakan

Rumus yang digunakan: Ho diterima jika 2

2 tabel

2

(a)(k-3)

No. batas Peluang Luas Ei (Oi-Ei)²Kelas kelas Untuk Z UntukZ Ei

1 67 - 72 66,5 7 77,07 6,87 -1,54 1,54 0,4381 0,1910 6,1126 0,1288

2 73 - 78 72,5 10 77,07 6,87 -0,67 0,67 0,2471 0,1646 5,2663 4,2549

3 79 - 84 78,5 8 77,07 6,87 0,21 0,21 0,0826 0,2779 8,8926 0,0896

4 85 - 90 84,5 3 77,07 6,87 1,08 1,08 0,3604 0,1143 3,6586 0,1186

5 91 - 96 90,5 1 77,07 6,87 1,96 1,96 0,4748 0,0229 0,7325 0,0977

6 97 - 102 96,5 0 77,07 6,87 2,83 2,83 0,4977 0,0022 0,0710 0,0710102,5 77,07 6,87 3,70 3,70 0,4999

4,7606

Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = 7,81

7,81

Karena 2

(hitung) < 2

(tabel), maka data tersebut berdistribusi normal

Jumlah

4,7606

KelasOi Me(X) S Z-score [Z-score]Interval

Uji Normalitas Data Post-Test Kelas Eksperimen II (XI IPA 2)

Daerah penerimaan

Ho

Daerah penolakan

Ho

Daerah penerimaan Ho

Daerah penolakan Ho

å

k

1i

2

i2 O

i

i

E

E

Page 138: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

Lampiran 15 123

13

3

Hipotesis

H0 :s2

1 = s2

2

H1 :s2

1 ≠ s2

2

Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Ho diterima apabila F < F 1/2a (nb-1):(nk-1)

F 1/2a (nb-1):(nk-1)

Dari data diperoleh:

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

Pada a = 5% dengan:

dk pembilang = nb - 1 = 29 - 1 = 28

dk penyebut = nk -1 = 30 - 1 = 29

F (0.025)(28:29) =

Karena F berada pada daerah penerimaanHo, maka dapat disimpulkan bahwa varians

nilai post test kelas eksperimen I dan eksperimen II tidak berbeda

2,11

1,0556 2,1102 0,0000

F =49,76

= 1,055647,14

Varians (s2) 49,76 47,14

Standart deviasi (s) 7,05 6,87

n 30 29

x 82,03 77,07

Uji Kesamaan Dua Varians

Data Post-Test Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II

Jumlah 2461,00 2235,00

Sumber variasiKelompok

Eksperimen I

Kelompok

Eksperimen II

Daerah penerimaan Ho

Daerah penerimaan Ho

terkecilVarians

terbesarVarians F

Page 139: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

Lampiran 16 124

13

3

Ho : =

Ha : ≠

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Dimana,

Ho ditolak apabila t > t(1-1/2a)(n1+n2-2)

Dari data diperoleh:

30 -1 + 29 -1

30 + 29 - 2

=

-

1 1

30 29

Pada a = 5% dengan dk = 30 + 29 - 2 = 57 diperoleh t(0.95)(57) =

Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Post-Test Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II

Hipotesis

m1 m2

m1 m2

Uji Hipotesis

Sumber variasi Kelas eksperimen I Kelas eksperimen II

Jumlah 2461 2235

n 30 29

x 82,03 77,07

6,962

Varians (s2) 49,76 47,14

Standart deviasi (s) 7,05 6,87

s =49,76 47,14

Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan ada perbedaan rata-rata

nilai post-test antara kelas eksperimen I dengan eksperimen II

t =82,03 77,07

= 2,746,962

+

2,002

-2,74 -2,002 2,002 2,74

Daerah penerimaan Ho

Daerah penerimaan Ho

21 n

1

n

1 s

xx t 21

2nn

1n1n s

21

222

211

ss

Page 140: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

Lampiran 17 125

13

3

Hipotesis

Ho : m1 < m2

Ha : m1 > m2

Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:

dimana

Ho diterima apabila t < t(1-a)(n1+n2-2)

Dari data diperoleh:

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

1 + 1

+ 2

1 1

30 29

Pada a = 5% dengan dk = 30 + 29 - 2 = 57 diperoleh t(0.95)(57) = 2,002

2,738

49,7575 29 47,1379

Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan nilai rata-rata post-test kelas eksperimen I (XI IPA 1)

lebih baik daripada eksperimen II (XI IPA 2)

6,962088736 +

2,00247 2,738

t =82,03 77,07

=

Standart deviasi (s) 6,8657 7,0539

= 6,96208873630 29

s =30

x 77,07 82,03

Varians (s2) 47,1379 49,7575

n 29 30

Jumlah 2235,00 2461,00

Uji Perbedaan Dua Rata-Rata (Uji t Pihak Kanan) Data Post-Test

Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II

Sumber variasi Kelas XI IPA 2 (EKSPERIMEN II) Kelas XI IPA 1 (EKSPERIMEN I)

Daerah

penerimaan Ho

Daerah penerimaan

Ho

Daerah penolakan Ho

21 n

1

n

1 s

xx t 21

2nn

1n1n s

21

2

22

2

11

ss

Page 141: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

Lampiran 18 126

13

3

Rumus

Y1 - Y2 pq

uSy

Keterangan

Y1 = Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen I

Y2 = Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen II

Sy = Simpangan baku dari kedua kelompok

p = Proporsi pengamatan pada kelas eksperimen I

q = Proporsi pengamatan pada kelas eksperimen II

u =

normal baku menjadi bagian p dan q

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh:

Y1 =

Y2 =

Sy =

p =

q =

z = (diperoleh dari daftar F, Sudjana, 2005: 490)

Dari daftar tinggi ordinat normal baku, dengan Z = 0.02 diperoleh nilai

u = (diperoleh dari daftar E, Sudjana, 2005: 489)

Y1 - Y2 pq

uSy

- x

Rumus

KD = rb2 x 100%

Keterangan :

rb : nilai koefisien korelasi biserial

Dari data hasil analisis pengaruh treathment terhadap hasil belajar kimia diperoleh

rb =

sehingga KD :

KD = rb2 x 100%

= (0,45)2 x 100%

= x 100%

= %

20,25 %

0,45

Dari hasil perhitungan didapatkan nilai rb = 0,45 dan berdasarkan data Pedoman untuk memberikan interprestasi terhadap

koefisien korelasi biserial (rb) dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran REACT berpengaruh sedang

terhadap hasil belajar kimia

Dari hasil perhitungan didapatkan nilai KD =

0,2025

20,25

UJI KOEFISIEN DETERMINASI

82,03 77,07 0,51

= 0,45

82,03

77,07

Tinggi ordinat dari kurva normal baku pada titik z yang memotong bagian luas

Analisis Pengaruh Antar Variabel

0,49=

rb =

rb =

2,7763

6,96

0,51

0,49

0,02

0,3989

Page 142: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

Lampiran 19 127

13

3

1 E1-1 83 1 E2-1 80

2 E1-2 70 2 E2-2 77

3 E1-3 83 3 E2-3 80

4 E1-4 77 4 E2-4 67

5 E1-5 80 5 E2-5 77

6 E1-6 77 6 E2-6 77

7 E1-7 83 7 E2-7 87

8 E1-8 80 8 E2-8 77

9 E1-9 87 9 E2-9 93

10 E1-10 77 10 E2-10 80

11 E1-11 87 11 E2-11 80

12 E1-12 90 12 E2-12 77

13 E1-13 77 13 E2-13 73

14 E1-14 83 14 E2-14 83

15 E1-15 80 15 E2-15 70

16 E1-16 83 16 E2-16 87

17 E1-17 93 17 E2-17 70

18 E1-18 87 18 E2-18 67

19 E1-19 93 19 E2-19 77

20 E1-20 73 20 E2-20 67

21 E1-21 63 21 E2-21 73

22 E1-22 73 22 E2-22 73

23 E1-23 93 23 E2-23 67

24 E1-24 83 24 E2-24 73

25 E1-25 93 25 E2-25 70

26 E1-26 80 26 E2-26 83

27 E1-27 83 27 E2-27 87

28 E1-28 83 28 E2-28 83

29 E1-29 80 29 E2-29 80

30 E1-30 87

Tuntas 86,7% Tuntas 62,07%

Tidak 13,33 Tidak 37,93%

KETUNTASAN KLASIKAL Eksperimen I : siswa yang tuntas sebanyak 26 dari 30 siswa

Eksperimen II : siswa yang tuntas sebanyak 18 dari 29 siswa

Tuntas Tuntas

Tidak Tuntas

Daftar Ketuntasan Belajar Klasikal

Kelas Eksperimen I (Kelas XI IPA 1) Kelas Eksperimen II (Kelas XI IPA 2)

No KodeNilai

PostesKriteria No Kode

Nilai

PostesKriteria

Tuntas

Tuntas Tidak Tuntas

Tuntas Tuntas

Tuntas Tuntas

Tuntas Tuntas

Tuntas Tuntas

Tuntas Tuntas

Tuntas Tuntas

Tuntas Tuntas

Tuntas Tuntas

Tuntas Tuntas

Tuntas Tidak Tuntas

Tuntas Tuntas

Tuntas Tidak Tuntas

Tuntas Tuntas

Tuntas Tidak Tuntas

Tuntas Tidak Tuntas

Tuntas Tuntas

Tidak Tuntas Tidak Tuntas

Tidak Tuntas Tidak Tuntas

Tidak Tuntas Tidak Tuntas

Tuntas Tidak Tuntas

Tuntas Tidak Tuntas

Tuntas Tidak Tuntas

Tuntas Tuntas

Tuntas Tuntas

Tuntas Tuntas

Tuntas Tuntas

Tuntas

Persentase Persentase

Jumlah 2461 Jumlah 2235

Rata-rata 82,03 Rata-rata 77,07

Page 143: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

128

14

1

PEDOMAN PENILAIAN ASPEK AFEKTIF

Jenis Penilaian : Afektif

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas / Semester : XI / 2

Materi Pokok : Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Tujuan : Mengamati dan menilai sikap serta keterampilan siswa dalam

pembelajaran kimia menggunakan strategi REACT

Aspek yang dinilai:

1 : Kehadiran siswa di kelas

2 : Aktivitas siswa dalam pembelajaran

3 : Keaktifan siswa memberikan tanggapan

4 : Bertanggung jawab

5 : Disiplin dalam melaksanakan tugas

6 : Bekerjasama

7 : Kesopanan

Panduan Penilaian :

1 : Kehadiran siswa di kelas

Skor Kriteria

4 Siswa selalu hadir dalam kegiatan pembelajaran tepat pada waktunya

3 Siswa selalu hadir dalam kegiatan pembelajaran akan tetapi tidak tepat

waktu

2 Siswa tidak hadir dengan ijin yang jelas

1 Siswa tidak hadir tanpa ijin yang jelas

2 : Aktivitas siswa dalam pembelajaran

Skor Kriteria

4 Siswa memperhatikan penjelasan guru, mencatat, dan memberikan

tanggapan

3 Siswa memperhatikan penjelasan guru dan mencatat

2 Siswa hanya memperhatikan penjelasan guru, tetapi tidak mencatat

1 Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru

Lampiran 20

Page 144: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

129

14

1

3 : Keaktifan siswa memberikan tanggapan

Skor Kriteria

4 Siswa mampu memberikan tanggapan terhadap materi secara mandiri

dengan baik

3 Siswa mampu memberikan tanggapan terhadap materi dengan bantuan

teman

2 Siswa mampu memberikan tanggapan terhadap materi dengan bantuan

guru

1 Siswa tidak memberikan tanggapan terhadap materi yang diajarkan

4 : Bertanggung jawab

Skor Kriteria

4 Siswa mampu berdiskusi, mengikuti pembelajaran, dan mengerjakan

tugas di kelas dengan baik

3 Siswa melakukan 2 dari 3 kegiatan tersebut

2 Siswa melakukan 1 dari 3 kegiatan tersebut

1 Siswa tidak melakukan perbuatan tersebut

5: Disiplin dalam tugas

Skor Kriteria

4 Siswa mengumpulkan tugas dengan benar dan tepat pada waktunya

3 Siswa mengumpulkan tugas tepat pada waktunya tetapi masih ada

kekeliruan

2 Siswa mengumpulkan tugas tidak tepat pada waktunya dan masih ada

kesalahan

1 Siswa tidak mengumpulkan tugas

6 : Bekerjasama

Skor Kriteria

4 Mampu bekerjasama dengan semua anggota kelompok

3 Hanya mampu bekerjasama dengan beberapa anggota kelompok

2 Hanya mampu bekerja dengan salah satu anggota kelompok

1 Siswa tidak mampu bekerja sama dengan anggota kelompok

Page 145: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

130

14

1

7 : Kesopanan

Skor Kriteria

4 Siswa bersikap sopan dan santun terhadap guru dan siswa yang lainnya

baik dalam kelas maupun luar kelas

3 Siswa bersikap sopan dan santun terhadap guru dan siswa yang lainnya

baik tetapi hanya dalam kelas

2 Siswa bersikap sopan dan santun hanya terhadap guru di dalam kelas.

1 tidak bersikap sopan dan santun terhadap guru dan siswa lainnya baik

dalam kelas maupun luar kelas

Page 146: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

Lampiran 21 131

14

1

1 2 3 4 5 6 7

1 UC-01 4 3 4 3 3 3 4

2 UC-02 3 3 3 3 3 3 4

3 UC-03 4 3 4 2 3 2 3

4 UC-04 4 3 3 3 3 3 4

5 UC-05 4 3 3 3 3 3 4

6 UC-06 4 3 3 3 3 4 4

7 UC-07 4 3 3 3 3 3 4

8 UC-08 4 2 4 2 2 3 3

9 UC-09 4 4 3 3 4 4 4

10 UC-10 4 3 3 3 4 3 3

1 2 3 4 5 6 7

1 UC-01 4 3 4 3 3 4 3

2 UC-02 4 3 3 3 3 3 4

3 UC-03 4 3 4 2 3 3 3

4 UC-04 4 3 3 4 3 3 4

5 UC-05 4 3 3 4 3 3 4

6 UC-06 4 3 3 3 3 4 4

7 UC-07 4 3 3 3 4 3 4

8 UC-08 4 2 4 3 2 3 3

9 UC-09 4 4 4 3 4 4 4

10 UC-10 4 3 4 3 3 3 3

Hasil Uji Coba Lembar Observasi Afektif

No Kode

Aspek yang dinilai

Pengamat I

No Kode

Aspek yang dinilai

Pengamat II

Page 147: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

Lampiran 22 132

14

1

Page 148: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

13

3

I II IIIRata-

rataI II III

Rata-

rataI II III

Rata-

rataI II III

Rata-

rataI II III

Rata-

rataI II III

Rata-

rataI II III

Rata-

rata

1 E1-01 4 4 3 3,67 3 3 3 3,00 4 4 4 4,00 3 3 4 3,33 4 3 3 3,33 4 4 4 4,00 4 3 4 3,67 25,00 Tinggi

2 E1-02 3 4 4 3,67 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 3 3 4 3,33 3 3 3 3,00 3 3 4 3,33 4 4 4 4,00 23,33 Rendah

3 E1-03 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 4 4 4 4,00 2 2 3 2,33 3 3 3 3,00 2 3 3 2,67 3 3 3 3,00 22,00 Sangat Rendah

4 E1-04 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 3 4 4 3,67 3 3 3 3,00 3 3 4 3,33 4 4 4 4,00 24,00 Rendah

5 E1-05 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 4 3 3 3,33 3 4 4 3,67 4 3 3 3,33 4 3 4 3,67 4 4 4 4,00 25,00 Tinggi

6 E1-06 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 24,00 Rendah

7 E1-07 4 4 3 3,67 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 3 3 4 3,33 3 4 3 3,33 3 3 4 3,33 4 4 4 4,00 23,67 Rendah

8 E1-08 4 4 4 4,00 2 2 2 2,00 4 4 4 4,00 2 3 3 2,67 2 2 3 2,33 3 3 4 3,33 3 3 3 3,00 21,33 Sangat Rendah

9 E1-09 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 3 4 4 3,67 3 3 4 3,33 3 4 4 3,67 3 4 4 3,67 4 4 4 4,00 26,33 Sangat Tinggi

10 E1-10 4 4 3 3,67 3 3 3 3,00 3 4 4 3,67 3 3 4 3,33 4 3 3 3,33 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 23,00 Sangat Rendah

11 E1-11 3 4 4 3,67 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 3 4 4 3,67 4 4 4 4,00 3 3 4 3,33 4 4 4 4,00 26,67 Sangat Tinggi

12 E1-12 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 3 3 4 3,33 3 4 4 3,67 3 4 4 3,67 4 3 4 3,67 4 4 4 4,00 26,33 Sangat Tinggi

13 E1-13 3 4 4 3,67 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 3 4 4 3,67 4 4 4 4,00 4 3 4 3,67 4 4 4 4,00 25,00 Tinggi

14 E1-14 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 4 4 3,67 3 3 4 3,33 4 4 4 4,00 3 4 4 3,67 4 3 3 3,33 25,00 Tinggi

15 E1-15 3 4 4 3,67 3 3 3 3,00 3 3 4 3,33 3 3 4 3,33 4 4 4 4,00 3 4 4 3,67 4 4 4 4,00 25,00 Tinggi

16 E1-16 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 4 4 3,67 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 3 4 4 3,67 4 4 4 4,00 26,33 Sangat Tinggi

17 E1-17 4 3 4 3,67 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 3 3 4 3,33 3 4 3 3,33 3 4 4 3,67 4 4 4 4,00 26,00 Tinggi

18 E1-18 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 3 4 3,33 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 3 3 4 3,33 4 4 4 4,00 25,67 Tinggi

19 E1-19 4 3 4 3,67 4 4 4 4,00 3 4 4 3,67 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 4 4 4 4,00 26,33 Sangat Tinggi

20 E1-20 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 3 3 4 3,33 4 4 4 4,00 25,33 Tinggi

21 E1-21 3 3 4 3,33 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 3 4 4 3,67 3 3 4 3,33 4 4 4 4,00 23,33 Rendah

22 E1-22 4 4 4 4,00 2 2 2 2,00 3 3 3 3,00 2 3 3 2,67 3 2 3 2,67 3 3 4 3,33 4 4 4 4,00 21,67 Sangat Rendah

23 E1-23 4 3 3 3,33 4 4 4 4,00 3 3 4 3,33 3 3 4 3,33 3 4 3 3,33 4 4 3 3,67 3 3 3 3,00 24,00 Rendah

24 E1-24 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 3 4 4 3,67 3 3 4 3,33 4 4 4 4,00 3 3 4 3,33 4 4 4 4,00 26,33 Sangat Tinggi

25 E1-25 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 3 3 4 3,33 3 4 3 3,33 3 4 4 3,67 4 4 4 4,00 26,33 Sangat Tinggi

26 E1-26 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 3 4 4 3,67 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 23,67 Rendah

27 E1-27 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 3 4 3 3,33 4 4 4 4,00 3 3 4 3,33 4 4 4 4,00 23,67 Rendah

28 E1-28 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 4 4 2 3,33 4 4 4 4,00 4 3 4 3,67 4 4 4 4,00 25,00 Tinggi

29 E1-29 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 25,00 Tinggi

30 E1-30 4 4 3 3,67 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 3 3 4 3,33 4 3 3 3,33 3 4 4 3,67 4 4 4 4,00 26,00 Tinggi

3,8 3,8 3,8 3,81 3,2 3,2 3,2 3,23 3,3 3,4 3,6 3,42 3,1 3,4 3,7 3,41 3,5 3,6 3,5 3,52 3,2 3,4 3,8 3,48 3,8 3,8 3,8 3,80 24,68 Tinggi

San

gat

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

Tin

gg

i

Tin

gg

i

Tin

gg

i

Tin

gg

i

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

Tin

gg

i

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

Rata-rata

Kriteria

Rekapitulasi Nilai Afektif Kelas Eksperimen I

No KodeJumlah

SkorKriteria

Skor yang diperoleh tiap aspek

KesopananBekerjasamaKehadiran Siswa Aktivitas Siswa Keaktifan Siswa Disiplin TugasBertanggung

Jawab

Lamp

iran 23

Page 149: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

13

4

I II IIIRata-

rataI II III

Rata-

rataI II III

Rata-

rataI II III

Rata-

rataI II III

Rata-

rataI II III

Rata-

rataI II III

Rata-

rata

1 EII-01 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 4 3 4 3,67 3 3 3 3,00 3 3 4 3,33 4 4 4 4,00 24,00 Rendah

2 EII-02 4 4 4 4,00 2 3 3 2,67 3 4 4 3,67 2 2 3 2,33 3 4 4 3,67 2 2 3 2,33 4 4 4 4,00 22,67 Rendah

3 EII-03 4 4 4 4,00 2 3 3 2,67 3 4 4 3,67 2 2 3 2,33 3 4 4 3,67 2 2 3 2,33 3 4 4 3,67 22,33 Sangat Rendah

4 EII-04 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 2 2 2 2,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 4 4 4 4,00 22,00 Sangat Rendah

5 EII-05 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 3 4 3,33 4 4 4 4,00 2 3 3 2,67 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 25,00 Tinggi

6 EII-06 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 3 4 3,33 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 3 4 3,33 4 4 4 4,00 24,67 Tinggi

7 EII-07 4 4 4 4,00 4 3 3 3,33 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 3 4 4 3,67 4 4 4 4,00 27,00 Sangat Tinggi

8 EII-08 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 4 4 4 4,00 24,00 Rendah

9 EII-09 4 4 4 4,00 4 3 3 3,33 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 27,33 Sangat Tinggi

10 EII-10 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 2 2 2 2,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 3 4 4 3,67 21,67 Sangat Rendah

11 EII-11 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 3 4 3,33 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 4 4 3,67 4 4 4 4,00 25,00 Tinggi

12 EII-12 3 4 4 3,67 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 4 4 4 4,00 2 3 3 2,67 3 3 4 3,33 4 4 4 4,00 23,67 Rendah

13 EII-13 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 2 3 3 2,67 3 3 3 3,00 3 4 4 3,67 22,33 Sangat Rendah

14 EII-14 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 4 4 3,67 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 25,67 Tinggi

15 EII-15 3 4 4 3,67 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 25,67 Tinggi

16 EII-16 4 4 4 4,00 4 3 3 3,33 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 4 4 3,67 4 4 4 4,00 26,00 Sangat Tinggi

17 EII-17 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 2 2 2 2,00 3 3 3 3,00 3 3 4 3,33 3 4 4 3,67 22,00 Sangat Rendah

18 EII-18 4 4 4 4,00 2 3 3 2,67 3 3 3 3,00 2 2 2 2,00 3 3 3 3,00 3 3 4 3,33 3 4 4 3,67 21,67 Sangat Rendah

19 EII-19 3 4 4 3,67 2 3 3 2,67 3 3 3 3,00 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 24,33 Tinggi

20 EII-20 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 3 4 3,33 4 4 4 4,00 24,33 Tinggi

21 EII-21 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 3 4 3,33 4 4 4 4,00 24,33 Tinggi

22 EII-22 4 4 4 4,00 2 3 3 2,67 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 3 4 4 3,67 24,33 Tinggi

23 EII-23 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 3 4 3,33 2 2 2 2,00 3 3 3 3,00 2 3 3 2,67 3 4 4 3,67 21,67 Sangat Rendah

24 EII-24 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 4 4 4 4,00 24,00 Rendah

25 EII-25 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 3 4 3 3,33 3 4 4 3,67 23,00 Rendah

26 EII-26 4 4 4 4,00 4 3 3 3,33 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 4 4 4 4,00 25,33 Tinggi

27 EII-27 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 4 4 4 4,00 25,00 Tinggi

28 EII-28 3 4 4 3,67 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 25,67 Tinggi

29 EII-29 3 4 4 3,67 3 3 3 3,00 3 3 3 3,00 4 4 4 4,00 3 3 3 3,00 4 4 4 4,00 4 4 4 4,00 24,67 Tinggi

3,8 4 4 3,94 3 3 3 2,99 3,1 3,2 3,4 3,25 3,4 3,4 3,5 3,43 3,1 3,3 3,3 3,22 3,2 3,3 3,6 3,38 3,7 4 4 3,91 24,11 Tinggi

San

gat

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

Tin

gg

i

Tin

gg

i

Tin

gg

i

Tin

gg

i

Tin

gg

i

Tin

gg

i

Tin

gg

i

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

Tin

gg

i

Tin

gg

i

Tin

gg

i

Tin

gg

i

Tin

gg

i

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

San

gat

Tin

gg

i

Rata-rata

Rekapitulasi Nilai Afektif Kelas Eksperimen II

No Kode

Skor yang diperoleh tiap aspek

Skor

TotalKriteria

Kehadiran Siswa Aktivitas Siswa Keaktifan SiswaBertanggung

JawabDisiplin Tugas Bekerjasama Kesopanan

Kriteria

Lamp

iran 24

Page 150: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

135

13

4

PEDOMAN PENILAIAN PSIKOMOTORIK

Jenis Penilaian : Psikomotorik

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas / Semester : XI / 2

Materi Pokok : Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Judul Praktikum : Mengamati zat yang sukar larut dalam air dan pengaruh ion sejenis

terhadap kelarutan

Tujuan : Mengamati sikap dan keterampilan siswa dalam kegiatan

praktikum

Aspek yang dinilai:

1 : Melaksanakan prosedur percobaan

2 : Mengamati perubahan yang terjadi

3 : Bekerjasama dengan anggota kelompok

4 : Mendiskusikan hasil percobaan

5 : Menyusun laporan praktikum

6 : Menuliskan hasil pengamatan

7 : Menarik kesimpulan

8 : Mempersiapkan alat dan bahan

9 : Mengecek kebersihan alat

10: Mengetahui fungsi alat & bahan

Panduan Penilaian:

1 : Melaksanakan prosedur percobaan

Skor Kiteria

1 Tidak dapat melakukan percobaan

2 Melakukan percobaan dengan bantuan orang lain tanpa melihat petunjuk praktikum

3 Dapat melakukan percobaan dengan melihat petunjuk prkatikum

4 Dapat melakukan percobaan secara mandiri tanpa melihat petunjuk praktikum

Lampiran 25

Page 151: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

136

13

4

2 : Mengamati perubahan yang terjadi

Skor Kiteria

1 Tidak dapat melakukan pengamatan

2 Dapat melakukan pengamatan dan mencatat hasil percobaan dengan bantuan guru

3 Dapat melakukan pengamatan dan mencatat hasil percobaan secara mandiri, namun

kurang tepat

4 Dapat melakukan pengamatan dan mencatat hasil percobaan secara mandiri

3 : Bekerjasama dengan anggota kelompok

Skor Kiteria

1 Tidak dapat bekerjasama dalam kelompok

2 Tidak dapat bekerjasama dalam kelompok, tetapi bekerjasama diluar kelompok

3 Dapat bekerjasama dengan baik hanya dengan beberapa anggota kelompok

4 Dapat bekerjasama dengan baik dengan semua anggota kelompok

4 : Mendiskusikan hasil percobaan

Skor Kiteria

1 Tidak mendiskusikan hasil percobaan

2 Tidak mendiskusikan hasil percobaan dalam kelompok, tetatpi diluar kelompok

3 Mediskusikan hasil percobaan hanya dengan beberapa anggota kelompok

4 Mendiskusikan hasil percobaan dengan semua anggota kelompok

5 : Menyusun laporan praktikum

Skor Kiteria

1 Tidak menyusun laporan praktikum

2 Menyusun laporan praktikum, namun kurang lengkap

3 Menyusun laporan praktikum dengan lengkap, namun tidak sistematis

4 Menyusun laporan praktikum secara lengkap dan sitematis

Page 152: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

137

13

4

6 : Menuliskan hasil pengamatan

Skor Kiteria

1 Tidak menuliskan hasil pengamatan

2 Hasil pengamatan tidak dituliskan pada lembar pengamatan

3 Menuliskan hasil pengamatan pada lembar pengamatan, tetapi kurang lengkap

4 Menuliskan hasil pengamatan pada lembar pengamatan secara lengkap

7 : Menarik kesimpulan

Skor Kiteria

1 Tidak membuat kesimpulan

2 Membuat kesimpulan dengan bantuan guru

3 Memberikan kesimpulan secara mandiri, tetapi kurang lengkap

4 Memberikan kesimpulan secara mandiri dengan lengkap

8 : Mempersiapkan alat dan bahan

Skor Kiteria

1 Tidak dapat mempersiapkan alat dan bahan

2 Mempersiapkan alat dan bahan dengan bantuan guru

3 Mempersiapkan alat dan bahan secara mandiri, tetapi kurang lengkap

4 Mempersiapkan alat dan bahan secara mandiri

9 : Mengecek kebersihan alat

Skor Kiteria

1 Tidak membersihkan alat

2 Hanya membersihkan alat ketika sudah melakukan percobaan

3 Membersihkan alat baik sebelum dan sesudah percobaan, tetapi tidak merapikan

tempat

4 Membersihkan alat dan merapikan tempat serta mengembalikan ke tempat semula

Page 153: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

138

13

4

10: Mengetahui fungsi alat & bahan

Skor Kiteria

1 Tidak terampil menggunakan alat dan bahan yang tersedia

2 Menggunakan alat dan bahan secara berlebihan

3 Menggunakan alat dengan bantuan guru

4 Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya

Page 154: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

Lampiran 26 139

13

4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 UC-01 3 4 3 3 4 4 1 4 3 4

2 UC-02 2 3 3 3 4 4 1 4 4 4

3 UC-03 3 4 3 3 4 4 1 4 3 4

4 UC-04 3 4 3 3 4 4 1 4 3 4

5 UC-05 2 3 3 3 4 4 1 4 4 3

6 UC-06 2 1 2 3 4 4 1 3 3 3

7 UC-07 2 3 3 3 4 4 1 3 3 4

8 UC-08 1 1 1 3 4 4 1 3 3 1

9 UC-09 3 4 3 3 4 4 1 3 2 4

10 UC-10 3 4 3 3 4 4 1 3 2 4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 UC-01 3 4 4 4 4 3 1 2 4 4

2 UC-02 3 4 4 4 3 2 1 2 4 4

3 UC-03 4 4 4 4 3 2 1 2 4 4

4 UC-04 3 4 4 4 4 3 1 2 4 4

5 UC-05 3 4 4 3 3 2 1 2 4 4

6 UC-06 2 1 4 3 2 1 1 2 3 1

7 UC-07 3 4 4 3 3 2 1 2 3 4

8 UC-08 2 3 4 3 3 4 1 2 3 4

9 UC-09 2 4 4 3 3 2 1 2 3 4

10 UC-10 3 3 4 3 3 2 1 2 3 4

Aspek yang dinilai

Pengamat IINo Kode

Hasil Uji Coba Lembar Observasi Psikomotorik

No Kode

Aspek yang dinilai

Pengamat I

Page 155: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

Lampiran 27 140

13

4

Page 156: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

14

1 Lam

piran

28

I IIRata-

rataI II

Rata-

rataI II

Rata-

rataI II

Rata-

rataI II

Rata-

rataI II

Rata-

rataI II

Rata-

rataI II

Rata-

rataI II

Rata-

rataI II

Rata-

rata

1 EI-01 4 3 3,5 3 3 3 4 3 3,5 4 3 3,5 4 3 3,5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 35 Tinggi

2 EI-02 4 4 4 2 3 2,5 3 4 3,5 3 4 3,5 4 4 4 4 3 3,5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 Tinggi

3 EI-03 4 3 3,5 3 3 3 4 3 3,5 4 3 3,5 4 4 4 3 4 3,5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 35 Tinggi

4 EI-04 2 3 2,5 2 3 2,5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3,5 2 3 2,5 31 Sangat Rendah

5 EI-05 4 4 4 4 3 3,5 4 4 4 4 4 4 4 3 3,5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 38 Sangat Tinggi

6 EI-06 4 3 3,5 4 3 3,5 4 4 4 4 3 3,5 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 3 3,5 3 3 3 33 Rendah

7 EI-07 4 3 3,5 4 3 3,5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 36 Tinggi

8 EI-08 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3,5 2 3 2,5 29 Sangat Rendah

9 EI-09 4 4 4 3 3 3 4 3 3,5 4 4 4 4 3 3,5 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 3 3,5 3 4 3,5 34 Rendah

10 EI-10 4 4 4 4 3 3,5 4 3 3,5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 Tinggi

11 EI-11 4 4 4 3 4 3,5 4 3 3,5 4 3 3,5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 36,5 Tinggi

12 EI-12 4 3 3,5 4 3 3,5 4 4 4 4 3 3,5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3,5 3 4 3,5 35,5 Tinggi

13 EI-13 3 4 3,5 3 3 3 4 3 3,5 4 3 3,5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3,5 2 3 2,5 32,5 Sangat Rendah

14 EI-14 3 4 3,5 3 4 3,5 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 35 Tinggi

15 EI-15 4 4 4 3 3 3 4 3 3,5 4 3 3,5 4 3 3,5 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 35,5 Tinggi

16 EI-16 4 3 3,5 3 4 3,5 4 4 4 4 3 3,5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3,5 4 4 4 36 Tinggi

17 EI-17 4 3 3,5 2 3 2,5 3 3 3 3 3 3 4 3 3,5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 33,5 Rendah

18 EI-18 3 3 3 4 3 3,5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 37,5 Sangat Tinggi

19 EI-19 4 4 4 3 4 3,5 4 3 3,5 4 3 3,5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3,5 4 3 3,5 36,5 Tinggi

20 EI-20 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 37 Tinggi

21 EI-21 4 3 3,5 3 3 3 4 4 4 4 3 3,5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 34 Rendah

22 EI-22 3 3 3 4 3 3,5 4 4 4 4 3 3,5 1 1 1 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 33 Rendah

23 EI-23 4 3 3,5 2 3 2,5 3 4 3,5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3,5 4 4 4 35 Tinggi

24 EI-24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 38 Sangat Tinggi

25 EI-25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 38 Sangat Tinggi

26 EI-26 4 4 4 4 3 3,5 4 3 3,5 4 4 4 1 1 1 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 34 Rendah

27 EI-27 3 3 3 2 3 2,5 4 4 4 4 4 4 1 1 1 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3,5 3 3 3 31 Sangat Rendah

28 EI-28 3 3 3 4 3 3,5 4 4 4 4 3 3,5 4 3 3,5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3,5 35 Tinggi

29 EI-29 3 4 3,5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 1,5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 35 Tinggi

30 EI-30 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 35 Tinggi

3,6 3,5 3,55 3,2 3,2 3,23 3,8 3,5 3,65 4 3 3,62 3 3 3,3 3,5 4 3,5 2,9 2,9 2,87 4 4 4 3,83 3,5 3,67 3,43 3,6 3,52 34,883 Tinggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

Tin

ggi

Tin

ggi

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

Mengetahui fungsi

alat dan bahan

Mengecek kebersihan

alat

Rata-rata

Kriteria

Rekapitulasi Nilai Psikomotorik Kelas Eksperimen I

Menarik

kesimpulan

Mempersiapkan

alat dan bahanNo Kode KriteriaJumlah

skor

Melaksanakan

prosedur

percobaan

Mengamati

perubahan yang

terjadi

Bekerjasama

dengan anggota

kelompok

Mendiskusikan

hasil percobaan

Menyusun

laporan

praktikum

Menuliskan hasil

(laporan

sementara)

Skor yang diperoleh tiap aspek

Lamp

iran 24

Page 157: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

14

2 Lam

piran

29

I IIRata-

rataI II

Rata-

rataI II

Rata-

rataI II

Rata-

rataI II

Rata-

rataI II

Rata-

rataI II

Rata-

rataI II

Rata-

rataI II

Rata-

rataI II

Rata-

rata

1 EII-01 4 4 4 2 2 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 1 2 1,5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 32,5 Rendah

2 EII-02 3 4 3,5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3,5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2 32 Rendah

3 EII-03 4 3 3,5 4 4 4 4 4 4 3 4 3,5 4 3 3,5 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 34,5 Tinggi

4 EII-04 3 3 3 2 2 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 1 2 1,5 4 4 4 4 3 3,5 4 4 4 32 Rendah

5 EII-05 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3,5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 37,5 Sangat Tinggi

6 EII-06 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 1 1 1 4 4 4 4 4 4 3 3 3 33 Rendah

7 EII-07 4 4 4 3 4 3,5 4 3 3,5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 36 Sangat Tinggi

8 EII-08 4 4 4 3 4 3,5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 1,5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 33 Rendah

9 EII-09 2 3 2,5 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3,5 3 4 3,5 4 4 4 4 4 4 2 2 2 30,5 Sangat Rendah

10 EII-10 4 4 4 2 3 2,5 3 3 3 3 4 3,5 4 3 3,5 4 3 3,5 3 4 3,5 4 4 4 4 3 3,5 4 4 4 35 Tinggi

11 EII-11 4 3 3,5 1 4 2,5 3 4 3,5 3 4 3,5 4 3 3,5 4 3 3,5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 35 Tinggi

12 EII-12 4 4 4 4 3 3,5 4 4 4 3 3 3 4 3 3,5 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 3 3,5 4 4 4 34,5 Tinggi

13 EII-13 4 4 4 4 3 3,5 4 3 3,5 3 3 3 4 3 3,5 3 3 3 3 2 2,5 4 4 4 4 3 3,5 4 4 4 34,5 Tinggi

14 EII-14 3 4 3,5 2 3 2,5 3 3 3 3 4 3,5 4 4 4 4 3 3,5 3 4 3,5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 35,5 Tinggi

15 EII-15 4 3 3,5 3 2 2,5 4 3 3,5 4 4 4 4 3 3,5 3 3 3 3 4 3,5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 35,5 Tinggi

16 EII-16 4 4 4 2 3 2,5 3 4 3,5 3 4 3,5 3 3 3 4 3 3,5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 34 Tinggi

17 EII-17 4 3 3,5 4 4 4 4 3 3,5 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2,5 4 4 4 4 3 3,5 3 3 3 34 Tinggi

18 EII-18 3 3 3 2 2 2 3 4 3,5 3 4 3,5 3 3 3 4 3 3,5 3 3 3 4 4 4 4 3 3,5 2 2 2 31 Sangat Rendah

19 EII-19 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 1 2 1,5 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 32,5 Rendah

20 EII-20 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3,5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 35,5 Tinggi

21 EII-21 3 3 3 2 3 2,5 4 3 3,5 3 4 3,5 1 2 1,5 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 3 3,5 3 3 3 29,5 Sangat Rendah

22 EII-22 3 3 3 3 3 3 4 3 3,5 3 3 3 4 3 3,5 3 3 3 1 2 1,5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 32,5 Rendah

23 EII-23 3 3 3 3 3 3 3 4 3,5 3 3 3 4 3 3,5 4 3 3,5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 34,5 Tinggi

24 EII-24 3 3 3 3 3 3 4 3 3,5 4 3 3,5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 34 Tinggi

25 EII-25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 33 Rendah

26 EII-26 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 3 3 3 3 4 3,5 4 4 4 4 3 3,5 3 3 3 33 Rendah

27 EII-27 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 33 Rendah

28 EII-28 4 4 4 3 3 3 4 3 3,5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3,5 4 4 4 4 3 3,5 4 3 3,5 36 Sangat Tinggi

29 EII-29 4 4 4 2 3 2,5 3 3 3 3 4 3,5 4 4 4 4 3 3,5 3 4 3,5 4 4 4 4 3 3,5 4 3 3,5 35 Tinggi

3,5 3,4 3,5 3 3,2 3,1 3,7 3,6 3,6 3,3 3,5 3,4 3,4 3,2 3,3 3,3 3 3,2 2,5 2,8 2,7 4 4 4 3,9 3,6 3,7 3,4 3,3 3,4 33,741 Tinggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

Tin

ggi

Tin

ggi

Tin

ggi

Tin

ggi

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

San

gat

Tin

ggi

Rata-rata

Kriteria

Kriteria

Menuliskan hasil

(laporan

sementara)

Menarik

kesimpulan

Mempersiapkan

alat dan bahan

Skor yang diperoleh tiap aspek

Mengecek

kebersihan alat

Mengetahui

fungsi alat dan

bahan

Rekapitulasi Nilai Psikomotorik Kelas Eksperimen II

No KodeJumlah

skor

Melaksanakan

prosedur

percobaan

Mengamati

perubahan yang

terjadi

Bekerjasama

dengan anggota

kelompok

Mendiskusikan

hasil percobaan

Menyusun

laporan

praktikum

Page 158: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

Lampiran 30 143

14

1

ANGKET PENDAPAT SISWA TENTANG PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN

STRATEGI REACT

Nama : No. Presensi : Kelas :

I. Petunjuk pengisian

1. Bacalah semua pernyataan dengan teliti dan cermat.

2. Pilih satu kriteria yang sesuai dengan pendapat anda, dengan cara memberi tanda (√) pada

salah satu kriteria skor.

3. Tanyakan jika ada yang kurang jelas

4. Keterangan kriteria skor:

TS : tidak setuju

KS : kurang setuju

S : setuju

SS : sangat setuju

No. Pernyataan Pendapat Anda

TS KS S SS

1. Saya tertarik mengikuti pelajaran kimia materi pokok

kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan strategi REACT

2. Saya merasa senang mengikuti pelajaran kimia materi pokok

kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan strategi REACT

3. Saya senang dengan pelajaran kimia karena bermanfaat bagi

kehidupan

4.

Strategi pembelajaran REACT dapat memudahkan saya

memahami konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan

baik

5. Strategi pembelajaran REACT dapat meningkatkan

keterampilan proses sains saya

6. Strategi pembelajaran REACT dapat meningkatkan cara

berpikir saya dalam memecahkan masalah

7. Guru melibatkan saya dalam proses pembelajaran

8. Saya tidak segan bertanya kepada guru jika ada konsep yang

belum jelas

9. Guru kimia saya mau membantu saya saat menghadapi

kesulitan dalam memahami materi

10. Guru menguasai materi kelarutan dan hasil kali kelarutan

dengan baik

11. Guru mampu mengkondisikan kelas dengan baik

12. Saya menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan

percaya diri

Page 159: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

14

2 Lam

piran

29

13. Saya mengerjakan soal ulangan atau tes dengan kemampuan

saya sendiri

14. Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan

sungguh-sungguh

15. Saya mengumpulkan tugas yang diberikan guru tepat waktu

16.

Dengan strategi pembelajaran REACT, saya mengerti

beberapa penerapan konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan

dalam kehidupan sehari-hari.

17. Saya bersemangat melakukan kegiatan praktikum dalam

materi kelarutan dan hasil kali kelarutan

18. Saya merasa senang bisa membuktikan apa yang saya

pelajari melalui praktikum

19. Strategi pembelajaran REACT dapat meningkatkan tanggung

jawab saya dalam kelompok

20. Strategi pembelajaran REACT dapat memotivasi saya untuk

aktif dalam pembelajaran.

Keterangan:

presentase skor = skor yang diperoleh

skor maksimal× 100%

Kriteria presentase skor :

Sangat Baik (SB) : bila 85 % < % skor ≤ 100 %

Baik (B) : bila 70 % < % skor ≤ 85 %

Cukup (C) : bila 55 % < % skor ≤ 70 %

Kurang (K) : bila 40 % < % skor ≤ 55 %

Sangat Kurang (SK) : bila 25 % < % skor ≤ 40 %

Page 160: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

14

5 Lam

piran

31

1 SS S TS STS 2 SS S TS STS 3 SS S TS STS 4 SS S TS STS 5 SS S TS STS 6 SS S TS STS 7 SS S TS STS 8 SS S TS STS 9 SS S TS STS 10 SS S TS STS 11 SS S TS STS

1 EI-01 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0 2 0 0 1 0 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0

2 EI-02 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0

3 EI-03 4 1 0 0 0 4 1 0 0 0 4 1 0 0 0 4 1 0 0 0 4 1 0 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0

4 EI-04 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0 2 0 0 1 0 2 0 0 1 0

5 EI-05 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0

6 EI-06 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 1 0 0 0 1 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0

7 EI-07 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0

8 EI-08 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0

9 EI-09 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0

10 EI-10 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 4 1 0 0 0

11 EI-11 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0

12 EI-12 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 4 1 0 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0

13 EI-13 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0

14 EI-14 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0

15 EI-15 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0

16 EI-16 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0

17 EI-17 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0

18 EI-18 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0

19 EI-19 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0

20 EI-20 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0

21 EI-21 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0

22 EI-22 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0

23 EI-23 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0

24 EI-24 4 1 0 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0

25 EI-25 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0

26 EI-26 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0

27 EI-27 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0

28 EI-28 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 4 1 0 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0

29 EI-29 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0

30 EI-30 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0

Jumlah 3 21 6 0 2 28 0 0 14 16 0 0 4 20 6 0 3 23 4 0 4 21 5 0 8 19 2 1 3 24 3 0 11 17 2 0 7 22 1 0 1 19 10 0

Presentase 10 70 20 0 7 93 0 0 47 53 0 0 13 67 20 0 10 77 13 0 13 70 17 0 27 63 7 3 10 80 10 0 37 57 7 0 23 73 3 0 3 63 33 0

NoKode

Responden

Nomor Aspek Tanggapan

ANALISIS ANGKET TANGGAPAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN KIMIA KELOMPOK EKSPERIMEN I

Page 161: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

14

6

12 SS S TS STS 13 SS S TS STS 14 SS S TS STS 15 SS S TS STS 16 SS S TS STS 17 SS S TS STS 18 SS S TS STS 19 SS S TS STS 20 SS S TS STS y

3 0 1 0 0 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0 55 68,75 baik

3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 57 71,25 baik

2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 65 81,25 sangat baik

3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 55 68,75 baik

3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 64 80 sangat baik

2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 56 70 baik

3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 64 80 sangat baik

3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 61 76,25 baik

3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 4 1 0 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0 65 81,25 sangat baik

2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 65 81,25 sangat baik

4 1 0 0 0 4 1 0 0 0 4 1 0 0 0 2 0 0 1 0 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 63 78,75 baik

3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 66 82,5 sangat baik

3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 61 76,25 baik

2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 56 70 baik

2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 57 71,25 baik

3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 62 77,5 baik

3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 56 70 baik

3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 58 72,5 baik

3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 62 77,5 baik

3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 61 76,25 baik

2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 1 0 0 0 1 4 1 0 0 0 53 66,25 baik

3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 60 75 baik

3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 58 72,5 baik

3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 68 85 sangat baik

4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 62 77,5 baik

3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 61 76,25 baik

3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0 59 73,75 baik

3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 65 81,25 sangat baik

4 1 0 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 64 80 sangat baik

3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 4 1 0 0 0 3 0 1 0 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 68 85 sangat baik

3 21 6 0 2 27 1 0 3 25 2 0 2 23 5 0 4 23 3 0 5 24 1 0 6 24 0 0 1 28 0 1 5 22 3 0 0 76,125 baik

10 70 20 0 7 90 3 0 10 83 7 0 7 77 17 0 13 77 10 0 17 80 3 0 20 80 0 0 3 93 0 3 17 73 10 0 0 26,2231

KETNomor Aspek Tanggapan

Y

Page 162: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

147

14

6

DOKUMENTASI PENELITIAN

Kegiatan Belajar Mengajar Kelas Eksperimen I

Kegiatan Belajar Mengajar Kelas Eksperimen II

Guru membimbing siswa berdiskusi

Lampiran 32

Page 163: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

148

14

6

Siswa mengerjakan soal di depan kelas

Siswa melakukan percobaan

Observer menilai keterampilan praktikum siswa

Page 164: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19649/1/4301409071.pdf · iv PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kimia dengan Strategi REACT terhadap Hasil Belajar Kimia

Lampiran 33 149

14

6