lib.unnes.ac.id · 2017. 2. 6. · ii pernyataan saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa...
TRANSCRIPT
EFEKTIVITAS MODEL ENVIRONMENTAL LEARNING
TERHADAP HASIL BELAJAR DAN
SIKAP PEDULI KESEHATAN LINGKUNGAN SISWA SMA
PADA MATERI VIRUS
Skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
oleh
Aisyah Fitri Astuti
4401412075
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
ii
PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang
berjudul “Efektivitas Model Environmental Learning terhadap Hasil Belajar dan
Sikap Peduli Kesehatan Lingkungan Siswa SMA pada Materi Virus” disusun
berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan dosen pembimbing. Sumber
informasi atau kutipan yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir
skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam
program sejenis di perguruan tinggi manapun.
Semarang, 14 Desember 2016
Aisyah Fitri Astuti
4401412075
iii
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul
Efektivitas Model Environmental Learning terhadap Hasil Belajar dan Sikap
Peduli Kesehatan Lingkungan Siswa SMA pada Materi Virus
disusun oleh
Aisyah Fitri Astuti
4401412075
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES pada
tanggal 21 Desember 2016.
Panitia:
Ketua Sekretaris
Prof. Dr. Zaenuri, S.E., M.Si., Akt. Dra. Endah Peniati, M.Si.
NIP 196412231988031001 NIP 196511161991032001
Ketua Penguji
Dr. Yustinus Ulung Anggraito, M.Si.
NIP 196404271990031003
Anggota Penguji/ Anggota Penguji/
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Ir. Amin Retnoningsih, M.Si. Drs. Krispinus Kedati Pukan, M.Si.
NIP 196007121990032001 NIP 195507311985031002
iv
MOTTO
Saya tidak mengukur keberhasilan seseorang dengan setinggi apa dia memanjat,
tetapi setinggi apa dia memantul ketika dia menghantam dasar.
(George Patton)
Bercita-citalah pergi ke bulan, karena sekalipun anda jatuh, anda akan mendarat
diantara bintang-bintang.
(Les Brown)
Tidak ada rahasia untuk sukses, itu adalah hasil persiapan, kerja keras, dan belajar
dari kegagalan.
(Colin Powell)
PERSEMBAHAN
Untuk almamaterku, Program Studi
Pendidikan Biologi Universitas Negeri
Semarang, orang tuaku (Bapak Zaelani dan
Ibu Tuchimah), keluarga besarku, dan
seluruh teman-temanku.
v
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq
serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul
“Efektivitas Model Environmental Learning terhadap Hasil Belajar dan Sikap
Peduli Kesehatan Lingkungan Siswa SMA pada Materi Virus”. Penyusunan
skripsi ini merupakan tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Biologi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Semarang. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati,
penulis sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Rektor Unnes yang telah memberikan segala fasilitas sehingga penulis dapat
menyelesaikan masa studi.
2. Dekan FMIPA Unnes yang telah memberikan kemudahan dan perijinan
dalam penelitian.
3. Ketua Jurusan Biologi FMIPA Unnes yang telah memberikan kemudahan
administrasi.
4. Prof. Dr. Ir. Amin Retnoningsih, M.Si. dan Drs. Krispinus Kedati Pukan,
M.Si. selaku dosen pembimbing I dan II yang telah memberikan
pengarahan, saran dan bimbingan dengan penuh kesabaran.
5. Dr. Yustinus Ulung Anggraito, M.Si. selaku dosen penguji yang telah
memberikan saran untuk penyempurnaan skripsi.
6. Dr. Nugroho Edi Kartijono, M.Si. selaku dosen wali yang telah memberikan
motivasi dan saran.
vi
7. Drs. Ibnul Mubarak, M.Sc. selaku dosen validator soal uji coba yang telah
memberikan banyak saran untuk penyempurnaan soal uji coba.
8. Drs. Sugeng Hariyadi, S.Psi., M.S. selaku dosen validator skala sikap peduli
kesehatan lingkungan yang telah memberikan banyak saran untuk
penyempurnaan skala sikap peduli kesehatan lingkungan.
9. Kepala SMAN 1 Bobotsari yang telah memberikan kemudahan dan
perizinan dalam penelitian di SMAN 1 Bobotsari.
10. Suminto Rahardjo, S.Pd. selaku guru Biologi SMA N 1 Bobotsari dan siswa
kelas X MIPA 2 dan 3 yang telah membantu terlaksananya penelitian.
11. Orang tua saya Zaelani dan Tuchimah, kakak saya Asroruddin yang selalu
memberikan doa, dukungan, motivasi, nasehat, dan semangat untuk penulis.
12. Wilis Okti Pamungkas dan Nurrofah yang ikut berkontribusi dalam proses
penelitian dan penyusunan skripsi ini.
13. Faizatin Qisthi Maula, Erlita Setiyorini, Farkhana, Nur Jazilah, Irma Aprilia,
Tiya Istiani, Ika Listiani, Ariesta Purnamasari yang telah memberikan
motivasi dan semangat untuk penulis.
14. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Tidak ada satupun yang dapat penulis berikan sebagai imbalan, kecuali
untaian doa semoga Allah SWT berkenan memberikan balasan yang terbaik.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta
menjadi bahan kajian dalam bidang ilmu yang terkait.
Semarang, 14 Desember 2016
Penulis
vii
ABSTRAK
Astuti, A.F. 2016. Efektivitas Model Environmental Learning terhadap Hasil
Belajar dan Sikap Peduli Kesehatan Lingkungan Siswa SMA pada Materi Virus.
Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Pembimbing
Utama Prof. Dr. Ir. Amin Retnoningsih, M.Si. dan Pembimbing Pendamping Drs.
Krispinus kedati Pukan, M.Si.
Katakunci: casebook, environmental learning, hasil belajar kognitif,
sikap peduli kesehatan lingkungan, virus
Kualitas kesehatan lingkungan di Indonesia masih tergolong rendah. Data
dari Kementerian Kesehatan RI (2016) menyatakan bahwa sejak tahun 2015-2016
terjadi peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) di 12 kabupaten dan 3
kota. Kurangnya kepedulian dan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan
lingkungan mengakibatkan munculnya berbagai macam penyakit. Pembentukan
sikap peduli kesehatan lingkungan dapat dilakukan melalui pendidikan di sekolah.
Hasil observasi di SMAN 1 Bobotsari menunjukkan bahwa sikap peduli kesehatan
lingkungan dan hasil belajar siswa masih rendah. Selain itu, kemampuan siswa
menyerap materi virus pada UN 2014/2015 hanya 47,65%. Environmental
learning adalah salah satu upaya yang ditawarkan untuk membentuk sikap peduli
kesehatan lingkungan dan meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dengan
melatih siswa menganalisis kasus-kasus penyakit akibat virus yang disajikan
dalam media casebook. Tujuan penelitian ini adalah menguji efektivitas model
Environmental Learning dengan media casebook terhadap hasil belajar dan sikap
peduli kesehatan lingkungan siswa di SMA N 1 Bobotsari.
Rancangan penelitian ini adalah Quasi Experimental Design jenis
Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
siswa kelas X MIPA SMAN 1 Bobotsari dan sampelnya adalah X MIPA 2 dan X
MIPA 3. Variabel bebas adalah Environmental Learning dengan media casebook
dan variabel terikatnya adalah hasil belajar dan sikap peduli kesehatan lingkungan
siswa. Analisis data meliputi analisis hasil belajar berupa nilai akhir, sikap peduli
kesehatan lingkungan berupa nilai yang diperoleh dari skala sikap peduli kesehatan
lingkungan, analisis tanggapan siswa tanggapan guru terhadap proses
pembelajaran.
Hasil belajar kognitif dan sikap peduli kesehatan lingkungan siswa kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari
rata-rata nilai akhir dan nilai sikap siswa yaitu 86 dan 81 untuk kelas eksperimen,
sedangkan 79 dan 78 untuk kelas kontrol. Selain itu, kesadaran peduli kesehatan
kelas eksperimen juga lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat
dari persentase komponen sikap kelas eksperimen yang cenderung lebih tinggi.
Persentase komponen sikap yang meliputi kognitif, afektif, dan konatif secara
berturut-turut adalah 78,3%, 79,5%, dan 84% untuk kelas eksperimen dan 73%,
77,1%, dan 83,79% untuk kelas kontrol.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model Environmental
Learning dengan media casebook efektif terhadap peningkatan hasil belajar dan
sikap peduli kesehatan lingkungan siswa kelas X SMA N 1 Bobotsari.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................. iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................... iv
PRAKATA .......................................................................................... v
ABSTRAK .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ....................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xiii
BAB
1. PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Permasalahan ........................................................................ 4
1.3 Penegasan Istilah ................................................................... 4
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................. 6
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................ 6
2. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 8
2.1 Tinjauan Pustaka ................................................................... 8
2.2 Hipotesis ............................................................................... 21
3. METODE PENELITIAN ............................................................. 22
ix
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 22
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................ 22
3.3. Variabel Penelitian ................................................................ 22
3.4. Metode dan Desain Penelitian .............................................. 23
3.5. Prosedur Penelitian ............................................................... 23
3.6. Data dan Metode Pengumpulan Data ................................... 28
3.7. Metode Analisis Data ............................................................ 29
4. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 38
4.1 Hasil Penelitian ..................................................................... 38
4.2 Pembahasan ........................................................................... 46
5. PENUTUP .................................................................................... 57
5.1 Simpulan ............................................................................... 55
5.2 Saran ..................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 56
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................. 59
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Desain dalam Pretest-Posttest Control Group Design ......... 23
3.2 Hasil analisis validitas butir soal uji coba ............................. 25
3.3 Hasil analisis reliabilitas butir soal uji coba ......................... 26
3.4 Klasifikasi indeks kesukaran soal ......................................... 27
3.5 Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal uji coba .............. 27
3.6 Klasifikasi daya pembeda soal .............................................. 28
3.7 Hasil analisis daya pembeda soal ......................................... 28
3.8 Jenis, sumber, metode pengumpulan data, dan instrumen .... 28
3.9 Hasil uji normalitas nilai pretest ........................................... 30
3.10 Hasil uji homogenitas nilai pretest ....................................... 31
3.11 Perhitungan skor pernyataan mendukung (favorable) .......... 33
3.12 Perhitungan skor pernyataan tidak mendukung (unfavorable) 33
4.1 Hasil belajar kognitif siswa .................................................. 38
4.2 Hasil perhitungan uji normalitas hasil belajar kognitif ........ 39
4.3 Hasil perhitungan uji homogenitas hasil belajar kognitif ... 39
4.4 Hasil perhitungan uji t hasil belajar kognitif ........................ 40
4.5 Kemampuan berpikir siswa .................................................. 40
4.6 Ketercapaian indikator pembelajaran ................................... 41
4.7 Hasil sikap peduli kesehatan lingkungan .............................. 41
4.8 Hasil uji normalitas sikap peduli kesehatan lingkungan ....... 42
4.9 Hasil uji homogenitas sikap peduli kesehatan lingkungan ... 42
xi
4.10 Hasil uji t sikap peduli kesehatan lingkungan ...................... 43
4.11 Komponen sikap peduli kesehatan lingkungan .................... 43
4.12 Hasil tanggapan siswa ........................................................... 44
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka berpikir tentang penelitian model Environmental
Learning terhadap hasil belajar dan sikap peduli kesehatan
lingkungan siswa SMA pada materi virus ............................ 20
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Lembar angket observasi awal ................................................ 60
2. Silabus pembelajaran materi virus .......................................... 61
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas eksperimen 65
4. Lembar hasil diskusi siswa kelas eksperimen menggunakan
casebook .................................................................................... 85
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas kontrol … ... 116
6. Lembar hasil diskusi siswa kelas kontrol … ............................ 133
7. Kisi-kisi soal uji coba .............................................................. 138
8. Soal uji coba . ........................................................................... 141
9. Lembar hasil uji coba .............................................................. 153
10. Daftar nilai hasil uji coba ........................................................ 154
11. Analisis hasil uji coba ............................................................. 155
12. Rekap hasil uji coba ................................................................ 162
13. Kisi-kisi skala sikap ................................................................ 163
14. Skala sikap .............................................................................. 164
15. Lembar validasi skala sikap .................................................... 168
16. Soal pretest dan posttest .......................................................... 171
17. Lembar hasil pretest ................................................................ 178
18. Daftar nilai pretest ................................................................... 180
19. Perhitungan uji normalitas nilai pretest .................................. 182
20. Perhitungan uji homogenitas nilai pretest ............................... 186
xiv
21. Lembar hasil posttest .............................................................. 188
22. Lembar hasil angket sikap ....................................................... 190
23. Rekap nilai akhir dan sikap ..................................................... 198
24. Perhitungan uji normalitas nilai akhir dan sikap kelas eksperimen 202
25. Perhitungan uji normalitas nilai akhir dan sikap kelas kontrol 206
26. Perhitungan uji homogenitas nilai akhir dan sikap ................. 210
27. Perhitungan uji t nilai akhir dan sikap .................................... 214
28. Analisis kemampuan berpikir siswa ....................................... 218
29. Analisis ketercapaian indikator pembelajaran ........................ 222
30. Analisis komponen sikap ........................................................ 226
31. Lembar hasil tanggapan siswa ................................................ 230
32. Analisis hasil tanggapan siswa ................................................ 231
33. Analisis hasil tanggapan guru ................................................. 232
34. Dokumentasi kegiatan penelitian ............................................ 233
35. Surat penetapan dosen pembimbing ....................................... 235
36. Surat izin penelitian dari UNNES ........................................... 236
37. Surat izin penelitian dari Dinas Pendidikan Kab. Purbalingga 237
38. Surat keterangan selesai penelitiaan ......................................... 238
xv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan lingkungan merupakan aspek yang sangat penting bagi
kehidupan manusia. Kesehatan lingkungan dan manusia saling mempengaruhi
satu sama lain. Oleh karena itu, kesehatan lingkungan perlu dijaga agar tidak
memunculkan permasalahan kesehatan dalam bentuk penyakit menular. Penyakit
menular merupakan permasalahan yang terus berkembang saat ini, tidak
terkecuali penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Hasil penelitian Kencana
et al. (2012) menunjukkan bahwa penyakit flu burung yang disebabkan oleh virus
H5N1 masih menjadi penyakit yang bersifat endemik di Bali. Hal ini dapat terjadi
karena cara pemeliharaan unggas terutama pada peternakan rakyat yang semi
intensif, berpeluang besar dalam proses penularan virus H5N1. Sistem
pemeliharaan ternak yang berbaur dengan penduduk dapat mempercepat proses
penyebaran virus dari unggas ke manusia. Hal ini menunjukkan bahwa masih
banyak masyarakat yang tidak memiliki pengetahuan dan sikap peduli kesehatan
lingkungan.
Data yang diperoleh dari Direktorat Pengendalian Penyakit Tular Vektor
dan Zoonis Kementerian Kesehatan RI (2016) menunjukkan bahwa sejak tahun
2015-2016 kasus demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan oleh virus
Dengue dari genus Flavivirus telah menyebar dan meningkat jumlahnya.
1
2
Kasus yang dilaporkan ada di 12 kabupaten dan 3 kota dari 11 provinsi di
Indonesia. Kementerian kesehatan RI (2016) mencatat jumlah penderita DBD di
Indonesia pada bulan Januari-Februari 2016 sebanyak 8.487 orang penderita DBD
dengan jumlah kematian 108 orang. Golongan terbanyak yang mengalami DBD di
Indonesia pada usia 5-14 tahun mencapai 43,44% dan usia 15-44 tahun mencapai
33,25%. Penyakit DBD ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti yang terinfeksi virus Dengue. Hasil penelitian Fauziah (2012)
menunjukkan bahwa nyamuk A. aegypti sebagai vektor DBD ditemukan pada
tempat penampungan air, terutama sumur gali. Kebersihan lingkungan juga sangat
berpengaruh. Lingkungan yang kurang dijaga kebersihannya seperti
penumpukkan kaleng-kaleng atau botol-botol bekas akan menjadi sarang nyamuk
yang berpotensi dapat menularkan penyakit DBD. Kusrini (2015) masyarakat di
tepi Sungai Kapuas memanfaatkan air sungai tersebut untuk mandi, mencuci, dan
membuang sampah. Putri & Putro (2015) kondisi persampahan di Kota Luwuk
semakin buruk akibat aktivitas mayarakat yang membuang sampah sembarangan
dan tidak peduli dengan pentingnya penanganan sampah yang baik. Hal ini dapat
terjadi karena masih banyak masyarakat yang kurang peduli terhadap kesehatan
diri dan lingkungan. Oleh karena itu, upaya pembentukan pengetahuan dan sikap
peduli kesehatan lingkungan perlu dilakukan agar kondisi lingkungan tetap terjaga
dan tidak memunculkan penyakit menular yang berbahaya.
Pembentukan sikap peduli kesehatan lingkungan dapat dilakukan melalui
pendidikan lingkungan. Pendidikan lingkungan di sekolah merupakan modal
dasar bagi pembentukan sikap peduli lingkungan pada lintas generasi (Mulyana,
3
2009). Sikap ketidakpedulian masyarakat terhadap kondisi lingkungan ini dapat
tumbuh melalui pendidikan. Pembelajaran di sekolah dapat membantu siswa
mengembangkan sikap yang bertanggungjawab terhadap lingkungan. Salah satu
pembelajaran yang dapat dilakukan adalah pembelajaran berbasis lingkungan atau
Environmental Learning (EL). EL adalah model pembelajaran yang merangsang
siswa untuk bertanggungjawab terhadap lingkungan dan dapat menumbuhkan
kecintaannya terhadap lingkungan. EL bertujuan mengembangkan kehidupan
peserta didik agar mampu menerapkan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk
membuat keputusan yang bertanggungjawab terhadap lingkungan (Ardoin, 2009).
Sikap peduli kesehatan lingkungan adalah sikap yang menunjukkan seseorang
dalam mengelola lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial budaya.
Hasil observasi pada bulan Maret 2016 di SMA N 1 Bobotsari
menggunakan angket untuk siswa menunjukkan bahwa 47 % siswa belum
memiliki kepedulian terhadap kesehatan lingkungan dan 56 % siswa kurang
tertarik dan antusias mengikuti pembelajaran. Selain itu, laporan hasil Ujian
Nasional (UN) tahun ajaran 2014/2015 menunjukkan bahwa daya serap siswa
SMA Negeri 1 Bobotsari pada materi virus hanya 47,65%. Hasil wawancara
dengan guru menyatakan bahwa proses pembelajaran belum menekankan pada
permasalahan kesehatan pada kehidupan sehari-hari dan pemanfaatan lingkungan
yang kurang maksimal serta penggunaan media yang masih terbatas dengan slide
power point, gambar, dan buku-buku pelajaran.
Peningkatan kualitas pembelajaran materi virus dapat dilakukan antara lain
dengan model EL. Model EL memiliki pengaruh positif terhadap sikap peduli
4
lingkungan siswa (Juairiah et al., 2014; Herman et al., 2012; Andre, 2005).
Penerapan model Environmental Learning dilaksanakan dengan bantuan media
casebook. Media casebook disusun berdasarkan kasus-kasus penyakit yang
disebabkan oleh virus yang terjadi pada kehidupan sehari-hari. Media casebook
akan memudahkan siswa dalam memahami kondisi kesehatan lingkungan
sehingga diharapkan dapat merangsang siswa agar lebih peka dan peduli terhadap
lingkungan, dan senantiasa menjaga kesehatan dan kebersihan dirinya sendiri.
Media casebook juga berisi konsep materi virus, sehingga siswa tidak hanya peka
dan peduli terhadap kesehatan lingkungan, tetapi juga membantu siswa
memahami konsep materi virus.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan yaitu
“Bagaimana efektivitas model Environmental Learning terhadap hasil belajar dan
sikap peduli kesehatan lingkungan siswa di SMA N 1 Bobotsari pada materi
virus?”.
1.3 Penegasan Istilah
1.3.1 Efektivitas
Efektivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tercapainya tujuan
pembelajaran. Model Environmental Learning dengan media casebook efektif
terhadap peningkatan hasil belajar siswa dan dapat menumbuhkan sikap peduli
kesehatan lingkungan. Pembelajaran ini dapat dikatakan efektif apabila hasil
belajar siswa telah mencapai KKM yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu
76 dan siswa memiliki persentase sikap peduli kesehatan lingkungan 60%.
5
1.3.2 Environmental Learning
Environmental Learning adalah model pembelajaran yang dikembangkan
agar siswa memiliki pengalaman yang lebih terkait lingkungan sekitarnya.
Pengalaman yang diperoleh siswa diharapkan mampu menumbuhkan karakter
peduli kesehatan lingkungan. Penerapan model EL bertujuan agar siswa dapat
berinteraksi dengan media pembelajaran yang telah disusun dan disesuaikan
dengan model pembelajaran. Bahan pembelajaran berupa kasus-kasus terkait
penyakit yang disebabkan oleh virus yang disajikan dalam bentuk lembar diskusi
siswa (LDS) yang terangkum dalam suatu media yang disebut casebook.
Casebook adalah media yang berisi kasus-kasus penyakit yang disebabkan
oleh virus dan konsep materi virus. Media ini diharapkan dapat menanamkan
konsep dasar materi virus sehingga mengakibatkan perubahan kognitif dan afektif
siswa. Selain itu, media ini juga diharapkan dapat membangkitkan keinginan dan
minat baru siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta dapat meningkatkan daya
tarik dan perhatian siswa mengikuti pembelajaran biologi, terutama pembelajaran
materi virus.
1.3.3 Hasil Belajar dan Sikap Peduli Kesehatan Lingkungan
Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada
ranah kognitif. Ranah kognitif yang dimaksud adalah pengetahuan siswa yang
terkait dengan ciri, pengelompokkan, peran dan berbagai penyakit yang
disebabkan oleh virus. Nilai pengetahuan ini diperoleh dari nilai saat proses
pembelajaran yang meliputi nilai LDS dan nilai tugas, serta nilai posttest siswa
setelah proses pembelajaran. Sikap peduli kesehatan lingkungan adalah sikap
6
yang mencerminkan peduli kesehatan lingkungan sebagai hasil dari proses
pembelajaran. Sikap peduli kesehatan lingkungan diharapkan menjadi karakter
setiap warga Indonesia, dengan demikian penyakit menular tidak berkembang.
Pengukuran dan pengungkapan sikap peduli kesehatan lingkungan siswa diukur
menggunakan skala sikap (attitude scales) dan dikembangkan menggunakan skala
Likert. Menurut Azwar (2015) metode pengungkapan sikap menggunakan skala
sikap (attitude scales) adalah metode yang paling dapat diandalkan. Skala sikap
yang dimaksud dalam penelitian ini berupa kumpulan pernyataan-pernyataan
mengenai ruang lingkup kesehatan lingkungan. Menurut World Health
Organization (WHO) (2016) ruang lingkup kesehatan lingkungan meliputi
kebersihan pemukiman, pengendalian vektor, kebersihan dan kesehatan diri,
kebersihan makanan/minuman, serta penyuluhan kesehatan.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah menguji efektivitas model Environmental
Learning terhadap hasil belajar dan sikap peduli kesehatan lingkungan siswa di
SMA N 1 Bobotsari.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan kajian untuk menambah
pengetahuan dalam bidang pendidikan. Model Environmental Learning dapat
dijadikan alternatif model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar
dan sikap peduli kesehatan lingkungan.
7
1.5.2 Manfaat Praktis
1.5.2.1 Bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi
virus sehingga hasil belajar siswa akan meningkat dan membuat siswa menjadi
kreatif dalam pemecahan masalah lingkungan. Selain itu, siswa juga memiliki
pengetahuan dan sikap peduli kesehatan lingkungan.
1.5.2.2 Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan
pembelajaran materi virus, sehingga menambah inovasi model pembelajaran
kepada guru.
1.5.2.3 Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu inovasi pembelajaran
biologi berbasis lingkungan bagi sekolah yaitu melalui Environmental Learning.
1.5.2.4 Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman di lapangan dan
meningkatkan kompetensi keguruan dalam memanfaatkan suatu sumber belajar
yang efektif dalam pembelajaran.
8
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Model Environmental Learning
Biologi sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan memiliki karakteristik
tersendiri dibandingkan ilmu-ilmu alam lainnya. Belajar Biologi berarti berupaya
mengenal makhluk hidup dan proses kehidupannya di lingkungan sehingga
memerlukan pendekatan dan model yang memberi ciri dan dasar kerja dalam
pengembangan konsep. Pembelajaran berbasis lingkungan adalah suatu model
pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, sasaran
belajar, dan sarana belajar. Manfaat dari pembelajaran dengan lingkungan yaitu
apa yang diperoleh dari hasil pembelajaran dapat diaplikasikan dan
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, siswa juga diharapkan
dapat mengubah perilaku terhadap kesehatan lingkungan. Perubahan perilaku ini
dapat dilakukan oleh siswa sendiri dan peran serta guru atau pendidik di sekolah.
Pembelajaran berbasis lingkungan dikenal sebagai Environmental Learning.
Menurut Ballantyne & Packer (2005), Environmental Learning dapat membantu
siswa bertanggung jawab terhadap lingkungan dan dapat menumbuhkan sikap
peduli terhadap alam secara berkelanjutan. Penelitian Juairiah et al. (2014)
menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis lingkungan efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran berbasis lingkungan sebagai
media pembelajaran merupakan suatu proses pembelajaran yang memberikan
9
pengalaman langsung kepada siswa, sehingga siswa termotivasi dalam belajar
secara aktif, kreatif, inovatif, mandiri, bertanggungjawab untuk dirinya dan tetap
menjaga kelestarian lingkungannya. Environmental Learning adalah suatu model
yang dikembangkan agar siswa memiliki pengalaman yang lebih terkait
lingkungan, dan pengalaman yang diperoleh diharapkan mampu menumbuhkan
kepedulian terhadap lingkungan. Pembelajaran biologi yang mengutamakan
pengalaman belajar pada siswa akan lebih bermakna bagi siswa, karena
pengalaman yang diperoleh akan dikonstruksi oleh siswa sendiri menjadi
pengetahuan baru.
Menurut Syukri (2013), pembelajaran berbasis lingkungan mengandung
unsur-unsur antara lain: empirik. kepedulian, estetik, dan sosial. Penjelasan
keempat unsur tersebut sebagai berikut: (1) unsur empirik, yakni memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk berinteraksi dengan
lingkungannya secara langsung. Di sini peserta didik dapat mengamati,
memahami, menganalisis, dan menginterpretasi segenap fenomena dan sumber
daya yang ia temukan di lingkungan itu, (2) unsur kepedulian, yaitu dengan
memberikan sentuhan tertentu yang mampu membangkitkan kesadaran bahwa
lingkungan merupakan suatu hal yang kompleks. Dalam hal ini, peserta didik
digiring agar memahami bahwa segenap unsur yang ada di lingkungan itu saling
berinteraksi dan saling mempengaruhi. Keberadaan unsur yang satu akan
berpengaruh terhadap unsur yang lainnya, (3) unsur estetik, yaitu memberikan
pemahaman kepada peserta didik tentang keberadaan sumber daya kenikamatan.
Peserta didik diberikan pemahaman bahwa adanya sumber-sumber daya yang
10
mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan non-fisik yang dibutuhkan manusia,
seperti pemandangan alam, tatanan lingkungan yang asri yang menyejukkan rasa
serta memberikan ketentraman, dan lain-lain. Hal ini sekaligus menanamkan rasa
tanggung jawab peserta didik terhadap sumber daya lingkungan tersebut, dan (4)
unsur sosial, dalam hal ini materi yang diberikan mencakup kehidupan sosial,
budaya, dan ekonomi masyarakat. Peserta didik hendaknya diberikan kesempatan
untuk mengamati kehidupan sosial suatu masyarakat, bagaimana suatu masyarakat
berinteraksi dengan sesama dan lingkungannya, bagaimana budaya-budaya lokal
yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan tumbuh dan terpelihara di
masyarakat serta dampak yang dihasilkannya. Dari uraian di atas, dapat diartikan
bahwa pembelajaran berbasis lingkungan adalah sistem belajar yang diberikan
guru di sekolah dengan mengintegrasikan unsur lingkungan pada setiap pelajaran
di sekolah tanpa mengurangi makna pembelajaran tersebut.
Menurut Hill (2007) prinsip model Environmental Learning yaitu: (1) harus
melibatkan siswa secara aktif, (2) harus dilaksanakan secara berkelanjutan, (3)
harus dilaksanakan dengan menghubungkan semua komponen lingkungan secara
menyeluruh, (4) mudah dilaksanakan, dan (5) harus dilaksanakan selaras dengan
kondisi sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, Environmental Learning perlu
dilakukan agar siswa aktif dalam menjaga lingkungan dan peka terhadap
kesehatan lingkungan.
Menurut Scott & Gough (2008) model Environmental Learning terdiri dari
sembilan langkah yang dikelompokkan menjadi tiga fase, yaitu penerimaan,
pengakuan, dan respon. Fase pertama adalah penerimaan yang terdiri atas tiga
11
langkah, antara lain kesempatan, minat, dan kemampuan. Fase ini memberikan
kesempatan pada siswa untuk belajar dan mengenali keadaan lingkungan
sekitarnya. Pengenalan keadaan lingkungan berfungsi untuk menumbuhkan minat
dan memotivasi siswa untuk menerapkan hasil belajarnya pada kehidupan
sehari-hari. Siswa yang sudah memiliki motivasi mampu untuk belajar
memecahkan permasalahan yang ada di lingkungan sekitarnya. Fase kedua adalah
pengakuan yang terdiri dari tiga langkah yaitu penyadaran, penghargaan, dan
pengetahuan. Fase ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran dan merangsang
siswa untuk peka dan peduli terhadap lingkungan. Munculnya sikap peduli
terhadap lingkungan akan membuat siswa menghargai dan selalu menjaga
lingkungan sekitarnya. Siswa yang menghargai dan menjaga lingkungan
sekitarnya berarti telah memiliki pengetahuan yang lebih baik terhadap
lingkungan. Fase ketiga adalah respon yang terdiri dari tiga langkah yaitu empati,
tindakan, dan evaluasi. Fase ini memungkinkan siswa untuk benar-benar empati
terhadap lingkungan sehingga memudahkan siswa untuk melakukan tindakan
yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya. Tindakan yang dilakukan oleh siswa
kemudian menjadi bahan evaluasi untuk tindakan selanjutnya.
2.1.2 Hasil Belajar
Menurut Sumantri (2007) hasil belajar adalah perubahan perilaku yang
relatif menetap dalam diri seseorang sebagai akibat dari interaksi seseorang
dengan lingkungannya. Aspek-aspek perubahan perilakunya tergantung pada apa
yang dipelajari oleh pembelajar. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran biologi memerlukan adanya interaksi antara pembelajar dan
12
lingkungannya, serta interaksi antara siswa dengan siswa lainnya. Interaksi antara
siswa dengan lingkungannya dapat diwujudkan melalui suatu pembelajaran
berbasis lingkungan (Environmental Learning).
Teori taksonomi Bloom memiliki hierarki yang dimulai dari tujuan
instruksional pada jenjang terendah sampai jenjang tertinggi. Dengan kata lain,
tujuan pada jenjang yang lebih tinggi tidak dapat dicapai sebelum tercapai tujuan
pada jenjang di bawahnya. Penting pula diingat bahwa tidak terdapat batas yang
jelas antara ranah yang satu dengan lainnya. Teori taksonomi Bloom menurut
Anderson & Krathwohl (2001) yaitu: (1) mengingat, (2) memahami/mengerti, (3)
menerapkan, (4) menganalisis, (5) mengevaluasi, dan (6) menciptakan.
(1) Mengingat (remember)
Mengingat merupakan usaha mendapatkan kembali pengetahuan dari
memori atau ingatan yang telah lampau, baik yang baru saja didapatkan maupun
yang sudah lama didapatkan. Mengingat merupakan dimensi yang berperan
penting dalam proses pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) dan
pemecahan masalah (problem solving). Kemampuan ini dimanfaatkan untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan yang jauh lebih kompleks. Mengingat
meliputi mengenali (recognition) dan memanggil kembali (recalling). Mengenali
berkaitan dengan mengetahui pengetahuan masa lampau yang berkaitan dengan
hal-hal yang konkret, misalnya tanggal lahir, alamat rumah, dan usia, sedangkan
memanggil kembali (recalling) adalah proses kognitif yang membutuhkan
pengetahuan masa lampau secara cepat dan tepat.
13
(2) Memahami/mengerti (understand)
Memahami/mengerti berkaitan dengan membangun sebuah pengertian dari
berbagai sumber seperti pesan, bacaan dan komunikasi. Memahami/mengerti
berkaitan dengan aktivitas mengklasifikasikan (classification) dan
membandingkan (comparing). Mengklasifikasikan akan muncul ketika seorang
siswa berusaha mengenali pengetahuan yang merupakan anggota dari kategori
pengetahuan tertentu. Mengklasifikasikan berawal dari suatu contoh atau
informasi yang spesifik kemudian ditemukan konsep dan prinsip umumnya.
Membandingkan merujuk pada identifikasi persamaan dan perbedaan dari dua
atau lebih obyek, kejadian, ide, permasalahan, atau situasi. Membandingkan
berkaitan dengan proses kognitif menemukan satu persatu ciri-ciri dari obyek
yang diperbandingkan.
(3) Menerapkan (apply)
Menerapkan menunjuk pada proses kognitif memanfaatkan atau
mempergunakan suatu prosedur untuk melaksanakan percobaan atau
menyelesaikan permasalahan. Menerapkan berkaitan dengan dimensi pengetahuan
prosedural (procedural knowledge). Menerapkan meliputi kegiatan menjalankan
prosedur (executing) dan mengimplementasikan (implementing). Menjalankan
prosedur merupakan proses kognitif siswa dalam menyelesaikan masalah dan
melaksanakan percobaan di mana siswa sudah mengetahui informasi tersebut dan
mampu menetapkan dengan pasti prosedur apa saja yang harus dilakukan. Jika
siswa tidak mengetahui prosedur yang harus dilaksanakan dalam menyelesaikan
permasalahan maka siswa diperbolehkan melakukan modifikasi dari prosedur
14
baku yang sudah ditetapkan. Mengimplementasikan muncul apabila siswa
memilih dan menggunakan prosedur untuk hal-hal yang belum diketahui atau
masih asing. Karena siswa masih merasa asing dengan hal ini maka siswa perlu
mengenali dan memahami permasalahan terlebih dahulu kemudian baru
menetapkan prosedur yang tepat untuk menyelesaikan masalah.
Mengimplementasikan berkaitan erat dengan dimensi proses kognitif yang lain
yaitu mengerti dan menciptakan. Menerapkan merupakan proses yang kontinu,
dimulai dari siswa menyelesaikan suatu permasalahan menggunakan prosedur
baku/standar yang sudah diketahui. Kegiatan ini berjalan teratur sehingga siswa
benar-benar mampu melaksanakan prosedur ini dengan mudah, kemudian
berlanjut pada munculnya permasalahan-permasalahan baru yang asing bagi
siswa, sehingga siswa dituntut untuk mengenal dengan baik permasalahan tersebut
dan memilih prosedur yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan.
(4) Menganalisis (analyze)
Menganalisis merupakan memecahkan suatu permasalahan dengan
memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari keterkaitan dari
tiap-tiap bagian tersebut dan mencari tahu bagaimana keterkaitan tersebut dapat
menimbulkan permasalahan. Kemampuan menganalisis merupakan jenis
kemampuan yang banyak dituntut dari kegiatan pembelajaran di sekolah-sekolah.
Berbagai mata pelajaran menuntut siswa memiliki kemampuan menganalisis
dengan baik. Tuntutan terhadap siswa untuk memiliki kemampuan menganalisis
sering kali cenderung lebih penting daripada dimensi proses kognitif yang lain
seperti mengevaluasi dan menciptakan. Kegiatan pembelajaran sebagian besar
15
mengarahkan siswa untuk mampu membedakan fakta dan pendapat, menghasilkan
kesimpulan dari suatu informasi pendukung.
Menganalisis berkaitan dengan proses kognitif memberi atribut
(attributeing) dan mengorganisasikan (organizing). Memberi atribut akan muncul
apabila siswa menemukan permasalahan dan kemudian memerlukan kegiatan
membangun ulang hal yang menjadi permasalahan. Kegiatan mengarahkan siswa
pada informasi-informasi asal mula dan alasan suatu hal ditemukan dan
diciptakan. Mengorganisasikan menunjukkan identifikasi unsur-unsur hasil
komunikasi atau situasi dan mencoba mengenali bagaimana unsur-unsur ini dapat
menghasilkan hubungan yang baik. Mengorganisasikan memungkinkan siswa
membangun hubungan yang sistematis dan koheren dari potongan-potongan
informasi yang diberikan. Hal pertama yang harus dilakukan oleh siswa adalah
mengidentifikasi unsur yang paling penting dan relevan dengan permasalahan,
kemudian melanjutkan dengan membangun hubungan yang sesuai dari informasi
yang telah diberikan.
(5) Mengevaluasi (evaluate)
Evaluasi berkaitan dengan proses kognitif memberikan penilaian
berdasarkan kriteria dan standar yang sudah ada. Kriteria yang biasanya
digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Kriteria atau
standar ini dapat pula ditentukan sendiri oleh siswa. Standar ini dapat berupa
kuantitatif maupun kualitatif serta dapat ditentukan sendiri oleh siswa. Perlu
diketahui bahwa tidak semua kegiatan penilaian merupakan dimensi
mengevaluasi, namun hampir semua dimensi proses kognitif memerlukan
16
penilaian. Perbedaan antara penilaian yang dilakukan siswa dengan penilaian yang
merupakan evaluasi adalah pada standar dan kriteria yang dibuat oleh siswa. Jika
standar atau kriteria yang dibuat mengarah pada keefektifan hasil yang didapatkan
dibandingkan dengan perencanaan dan keefektifan prosedur yang digunakan maka
apa yang dilakukan siswa merupakan kegiatan evaluasi.
Evaluasi meliputi mengecek (checking) dan mengkritisi (critiquing).
Mengecek mengarah pada kegiatan pengujian hal-hal yang tidak konsisten atau
kegagalan dari suatu operasi atau produk. Jika dikaitkan dengan proses berpikir
merencanakan dan mengimplementasikan maka mengecek akan mengarah pada
penetapan sejauh mana suatu rencana berjalan dengan baik. Mengkritisi mengarah
pada penilaian suatu produk atau operasi berdasarkan pada kriteria dan standar
eksternal. Mengkritisi berkaitan erat dengan berpikir kritis. Siswa melakukan
penilaian dengan melihat sisi negatif dan positif dari suatu hal, kemudian
melakukan penilaian menggunakan standar ini.
(6) Menciptakan (create)
Menciptakan mengarah pada proses kognitif meletakkan unsur-unsur secara
bersama-sama untuk membentuk kesatuan yang koheren dan mengarahkan siswa
untuk menghasilkan suatu produk baru dengan mengorganisasikan beberapa unsur
menjadi bentuk atau pola yang berbeda dari sebelumnya. Menciptakan sangat
berkaitan erat dengan pengalaman belajar siswa pada pertemuan sebelumnya.
Meskipun menciptakan mengarah pada proses berpikir kreatif, namun tidak secara
total berpengaruh pada kemampuan siswa untuk menciptakan. Menciptakan di
sini mengarahkan siswa untuk dapat melaksanakan dan menghasilkan karya yang
17
dapat dibuat oleh semua siswa. Perbedaan menciptakan ini dengan dimensi
berpikir kognitif lainnya adalah pada dimensi yang lain seperti mengerti,
menerapkan, dan menganalisis siswa bekerja dengan informasi yang sudah
dikenal sebelumnya, sedangkan pada menciptakan siswa bekerja dan
menghasilkan sesuatu yang baru.
Menciptakan meliputi menggeneralisasikan (generating) dan memproduksi
(producing). Menggeneralisasikan merupakan kegiatan merepresentasikan
permasalahan dan penemuan alternatif hipotesis yang diperlukan.
Menggeneralisasikan ini berkaitan dengan berpikir divergen yang merupakan inti
dari berpikir kreatif. Memproduksi mengarah pada perencanaan untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Memproduksi berkaitan erat dengan
dimensi pengetahuan yang lain yaitu pengetahuan faktual, pengetahuan
konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognisi.
2.1.3 Sikap Peduli Kesehatan Lingkungan
Menurut Taylor et al. (2006) sikap berkaitan dengan komponen afektif,
konatif, dan kognitif. Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif
seseorang terhadap suatu objek sikap. Komponen konatif menunjukkan suatu
kecenderungan seseorang untuk melakukan tindakan yang berkaitan dengan objek
yang sedang dihadapinya. Komponen kognitif terkait dengan pemikiran orang
mengenai fakta yang berlaku atau benar bagi objek sikap. Menurut Azwar (2015)
sikap adalah reaksi emosional yang banyak dipengaruhi oleh kepercayaan atau
apa yang kita percayai sebagai benar dan berlaku bagi objek yang termaksud.
Kecenderungan berperilaku menunjukkan komponen konatif meliputi bentuk
18
perilaku yang tidak hanya dapat dilihat secara langsung saja, akan tetapi meliputi
pula bentuk-bentuk perilaku yang berupa pernyataan atau perkataan yang
diucapkan oleh seseorang. Kepercayaan sebagai komponen kognitif
kadang-kadang terbentuk karena kurang atau tidak adanya informasi yang benar
mengenai objek yang dihadapi. Kedua pengertian diatas menunjukkan bahwa
sikap meliputi tiga komponen yaitu kognitif, afektif, dan konatif.
Menurut Asmani (2012) nilai karakter peduli lingkungan berupa sikap dan
tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam
sekitarnya, selain itu mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan
alam yang sudah terjadi. Peduli lingkungan juga harus ditumbuhkembangkan
dalam system pendidikan. Sekolah menjadi media yang paling efektif dalam
membangun kesadaran dan kepedulian lingkungan. Menurut Naim (2012),
sekolah seharusnya menyusun metode yang efektif karena peduli lingkungan
merupakan salah satu karakter penting yang seyogyanya dimiliki secara luas oleh
setiap orang, khususnya para siswa yang menempuh jenjang pendidikan.
Penelitian Elsa (2014) menunjukkan bahwa untuk merubah sikap dan perilaku
siswa agar sadar dan peduli lingkungan dapat dilakukan melalui jalur pendidikan.
Oleh karena itu, melalui model EL diharapkan dapat menumbuhkan sikap peduli
lingkungan siswa.
Sikap peduli kesehatan lingkungan adalah sikap yang ditunjukkan seseorang
dalam mengelola lingkungan sehingga tidak mengganggu kesehatan diri sendiri,
keluarga, atau orang lain. Menurut Dimopoulos (2009), indikator bahwa siswa
telah memiliki sikap atau karakter peduli kesehatan lingkungan yaitu: (1)
19
memiliki pengetahuan dasar tentang kondisi kesehatan lingkungan, (2) memiliki
rasa ingin tahu mengenai permasalahan lingkungan dan berusaha mencari solusi
atas permasalahan tersebut, (3) dapat menyelidiki dan menilai kegiatan yang bisa
merusak lingkungan dan melestarikan lingkungan, dan (4) melakukan kegiatan
aksi nyata peduli lingkungan.
Nilai peduli kesehatan lingkungan adalah suatu sikap yang ditunjukan
dengan tingkat kualitas kesadaran manusia terhadap lingkungan. manusia
mempunyai kesadaran dan tanggung jawab atas tingkat kualitas kesehatan
lingkungan hidup. Sikap peduli kesehatan lingkungan yang dimiliki manusia
sebagai hasil dari proses belajar, dapat meningkatkan kepeduliaan manusia akan
kelestarian daya dukung dari alam lingkungannya. Pada dasarnya, peduli
kesehatan lingkungan adalah perilaku atau perubahan manusia yang secara sadar
terhadap lingkungan dengan dilandasi sikap tanggung jawab.
2.1.4 Kesehatan Lingkungan
Menurut World Health Organization (WHO) (2016) kesehatan lingkungan
adalah suatu keseimbangan ekologi antara manusia dan lingkungan sehingga
tercipta keadaan yang tenang, bersih, dan sehat.
Menurut WHO (2016) ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan, yaitu: (1)
penyediaan air minum, (2) pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran,
(3) pembuangan sampah padat, (4) pengendalian vektor, (5) pencegahan
pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia, (6) higiene makanan,
termasuk higiene susu, (7) pengendalian pencemaran udara, (8) pengendalian
radiasi, (9) kesehatan kerja, (10) pengendalian kebisingan, (11) perumahan dan
20
pemukiman, (12) aspek kesehatan lingkungan dan transportasi udara, (13)
perencanaan daerah dan perkotaan, (14) pencegahan kecelakaan, (15) rekreasi
umum dan pariwisata, (16) sanitasi yang berhubungan dengan epidemi wabah,
bencana alam, dan perpindahan penduduk, (17) tindakan pencegahan untuk
menjamin lingkungan.
2.2 Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Kerangka berpikir tentang model Environmental Learning terhadap
hasil belajar dan sikap peduli kesehatan lingkungan siswa SMA
pada materi virus
Fakta pembelajaran biologi pada materi virus di sekolah:
Sebanyak 47% siswa kurang tertarik dan antusias mengikuti
pembelajaran
Pembelajaran masih berpusat pada guru
Penggunaan model dan media pembelajaran yang kurang inovatif
dan bervariasi
Siswa belum dihadapkan pada permasalahan yang berkaitan
dengan kesehatan lingkungan
Siswa kurang peduli terhadap kesehatan lingkungan
Menerapkan model
Environmental Learning Media casebook
Membantu guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
sehingga hasil belajar siswa tuntas KKM, ≥ 76
Membantu siswa agar tertarik mengikuti pembelajaran
Membantu siswa untuk lebih peduli terhadap kesehatan
lingkungan
21
2.3 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah model Environmental Learning dengan media casebook
efektif terhadap peningkatan hasil belajar siswa dan sikap peduli kesehatan
lingkungan.
22
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bobotsari, Jalan Raya
Majapura RT 03/05, Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga pada semester
ganjil tahun ajaran 2016/2017.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIPA SMA N 1
Bobotsari. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling
yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu antara lain: 1)
rata-rata hasil belajar mata pelajaran biologi yang relatif sama, 2) kegiatan
pembelajaran dilakukan oleh guru yang sama, dan 3) pembagian kelas yang
dilakukan tidak didasarkan pada kemampuan siswa.
3.3 Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model Environmental Learning
dengan media casebook.
3.3.2 Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar dan sikap peduli
kesehatan lingkungan.
3.3.3 Variabel Kontrol
Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah guru dan materi pembelajaran
23
yang sama.
3.4 Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dengan Quasi
Experimental Design yaitu suatu desain yang tidak memungkinkan peneliti
melakukan pengontrolan penuh terhadap variabel penelitian. Tipe desain
penelitian yang digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Design. Tipe
desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random.
Kelompok pertama diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok
kedua yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol (Sugiyono, 2013).
Desain dalam Pretest-Posttest Control Group Design dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Desain dalam Pretest-Posttest Control Group Design
Sampel Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen T1 X1 T2
Kontrol T1 X2 T2
Diadaptasi dari Arikunto (2010)
Keterangan:
X1 : pembelajaran model Environmental Learning dengan media Casebook
X2 : pembelajaran model Problem Based Learning
T1 : pretest sebelum materi virus diajarkan
T2 : posttest setelah materi virus diajarkan
3.5 Prosedur Penelitian
3.5.1 Persiapan Penelitian
(1) Melakukan observasi awal ke SMA Negeri 1 Bobotsari untuk mencari
permasalahan yang ada di sekolah tersebut. Observasi dilaksanakan pada
bulan Maret 2016, selama 3 minggu.
(2) Merumuskan permasalahan dan mencari kemungkinan solusi yang tepat.
24
(3) Menyusun proposal penelitian sesuai pemasalahan yang ada.
(4) Menyusun instrumen yang akan digunakan saat penelitian meliputi rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), casebook, lembar diskusi siswa, slide
power point, soal tes formatif, kuesioner skala sikap peduli kesehatan
lingkungan, angket tanggapan siswa, dan angket tanggapan guru.
(5) Menyusun perangkat uji coba soal tes formatif dengan langkah-langkah
yaitu membatasi materi yang akan digunakan untuk tes, membuat kisi-kisi
soal, menentukan jumlah butir soal dan tipe soal sebelum diujicobakan,
menentukan batas waktu yang diperlukan untuk mengerjakan tes.
(6) Melaksanakan tes uji coba.
(7) Menganalisis tes uji coba.
Tujuan analisis soal uji coba ini adalah menentukan kelayakan soal
sebagai alat pengambil data. Indikatornya adalah menguji (a) validitas, (b)
reliabilitas, (c) tingkat kesukaran, dan (d) daya pembeda soal.
(a) Validitas
Rumus untuk mengukurnya dengan product moment (Arikunto, 2013).
rxy= ∑ ; ∑ ∑
√ ∑ ; ∑ } ∑ ∑ }
Keterangan:
rxy : koefisien korelasi antara skor item dengan skor total
X : skor tiap item
Y : skor total
N : banyaknya responden
Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut:
0,800 - 1,000 : sangat tinggi
0,600 - 0,800 : tinggi
25
0,400 - 0,600 : cukup
0,200 - 0,400 : rendah
0,000 - 0,200 : sangat rendah
Harga rxy yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan harga r product
moment pada tabel dengan taraf signifikansi 5%. Apabila harga rxy > rtabel product
moment maka butir soal tersebut dinyatakan valid.
Setelah dilakukan analisis hasil uji coba terhadap 50 soal uji coba diperoleh
30 soal dinyatakan valid dan 20 soal dinyatakan tidak valid. Hasil analisis
validitas butir soal uji coba dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Hasil analisis validitas butir soal uji coba
Kriteria Nomor soal Jumlah butir soal
Valid 1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 13, 15, 17, 21, 26, 27, 28, 29, 30,
31, 33, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 45, 46, 48, 49
30
Tidak
valid
4, 8, 10, 11, 12, 14, 16, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25,
32, 34, 35, 44, 47, 50
20
Jumlah butir soal 50
Data lengkap disajikan pada Lampiran 11
(b) Uji reliabilitas
Setelah melakukan uji validitas, langkah selanjutnya adalah dengan
melakukan pengukuran reliabilitas. Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan
alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Uji reliabilitas untuk butir soal
objektif dilakukan dengan rumus Kuder Richardson atau yang dikenal dengan
K-R 20 (Arikunto, 2013), yaitu :
r = (
; )(
; ∑
)
Keterangan:
r : reliabilitas tes secara keseluruhan
p : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
26
q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1-p) ∑ : jumlah hasil perkalian antara p dan q
n : banyaknya item
S : standar deviasi dari tes (akar varians)
Jika rhitung > rtabel maka perangkat soal tersebut reliabel,
rhitung < rtabel maka soal tidak reliabel
Setelah dilakukan analisis hasil uji coba terhadap 50 soal uji coba diperoleh
30 soal reliabel dan 20 soal tidak reliabel. Hasil analisis reliabilitas butir soal uji
coba dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Hasil analisis reliabilitas butir soal uji coba
Kriteria Nomor soal Jumlah butir soal
Reliabel
(dipakai)
1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 13, 15, 17, 21, 26, 27, 28, 29, 30,
31, 33, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 45, 46, 48,
49
30
Tidak reliabel
(tidak
dipakai)
4, 8, 10, 11, 12, 14, 16, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25,
32, 34, 35, 44, 47, 50
20
Jumlah butir soal 50
Data lengkap disajikan pada Lampiran 11
(c) Uji tingkat kesukaran soal
Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal disebut indeks
kesukaran (difficulty index). Menurut Arikunto (2013), untuk dapat mengukur
tingkat kesukaran suatu soal digunakan rumus :
P = 𝐵
𝐽
Keterangan:
P : indeks kesukaran
B : banyaknya siswa yang menjawab soal benar
JS : jumlah seluruh siswa peserta tes
Klasifikasi indeks kesukaran soal (P) dapat dilihat pada Tabel 3.4.
27
Tabel 3.4 Klasifikasi indeks kesukaran soal
Interval tingkat kesukaran Kriteria
0,00 < P ≤ 0,30 Sukar
0,30 < P ≤ 0,70 Sedang
0,70 < P < 1,00 Mudah
Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal uji coba
Kriteria Nomor soal Jumlah butir soal
Sukar 6, 8, 9, 11, 21, 22, 30, 36, 39, 40, 41 11
Sedang 1, 2, 3, 7, 13, 15, 17, 19, 20, 23, 24, 26, 27,
28, 29, 31, 32, 33, 34, 35, 37, 38, 43, 44, 45,
46, 47, 48, 49, 50
30
Mudah 4, 5, 10, 12, 14, 16, 18, 25, 42 9
Jumlah butir soal 50
Data lengkap disajikan pada Lampiran 11
(d) Daya pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang pandai dengan siswa yang berkemampuan rendah. Menurut Arikunto
(2013), untuk menentukan daya pembeda, maka digunakan rumus sebagai berikut:
D = 𝐵𝐴
𝐽𝐴 -
𝐵𝐵
𝐽𝐵 = PA – PB
Keterangan:
D : daya pembeda soal
JA : banyak siswa kelompok atas
JB : banyak siswa kelompok bawah
BA : banyak siswa kelompok atas yang menjawab benar
BB : banyak siswa kelompok bawah yang menjawab benar
PA : proporsi siswa kelompok atas yang menjawab benar
PB : proporsi siswa kelompok bawah yang menjawab benar
Klasifikasi daya pembeda soal (D) dapat dilihat pada Tabel 3.6.
28
Tabel 3.6 Klasifikasi daya pembeda soal
Interval daya pembeda Kriteria
0,00 < D ≤ 0,20 Jelek
0,21 < D ≤ 0,40 Cukup
0,41 < D < 0,70 Baik
0,71 < D < 1,00 Sangat baik
Hasil analisis daya pembeda soal uji coba dapat dilihat pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Hasil analisis daya pembeda soal
Kriteria Nomor soal Jumlah butir soal
Jelek 4, 8, 10, 11, 12, 14, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23,
24, 25, 28, 32, 34, 35, 39, 44, 47, 50
23
Cukup 1, 3, 6, 7, 9, 26, 27, 30, 31, 33, 36, 38, 40, 42,
43, 45, 46, 48,
18
Baik 2, 5, 13, 15, 17, 29, 37, 41, 49, 9
Jumlah butir soal 50
Data lengkap disajikan pada Lampiran 11
3.5.2 Pelaksanaan Penelitian
(1) Melakukan kegiatan belajar mengajar materi virus dengan model
Environmental Learning sesuai langkah-langkah pembelajaran yang ada
pada RPP yang telah dibuat.
(2) Melaksanakan pretest-posttest dan memberikan kuesioner sikap peduli
kesehatan lingkungan siswa.
3.6 Data dan Metode Pengumpulan Data
Data dan metode pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Jenis data, sumber data, metode pengumpilan data, dan instrumen
Jenis Data Sumber Data Metode Instrumen
Hasil belajar Siswa Pretest - posttest Soal tes formatif
Sikap peduli
kesehatan
Siswa Angket Skala sikap peduli
kesehatan
29
lingkungan lingkungan
Tanggapan siswa Siswa Angket Angket tanggapan
siswa
Tanggapan guru Guru Angket Angket tanggapan
guru
3.7 Metode Analisis Data
Analisis data digunakan untuk mengolah data yang diperoleh setelah
mengadakan penelitian sehingga dapat menjawab hipotesis yang dikemukakan.
3.7.1 Analsis Tahap Awal
Analisis tahap awal adalah menganalisis data awal berupa nilai pretest yang
dilakukan sebelum kegiatan penelitian. .
3.7.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan
dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Menurut Sudjana (2005)
langkah-langkah uji normalitas adalah sebagai berikut:
(1) Menentukan hipotesis
Ho : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha : data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
(2) Menentukan = 0,05
(3) Menentukan kriteria penentuan hipotesis
Ho diterima jika: hitung
(1- )(k-3), dengan k = banyak kelompok
(4) Menentukan hitung
= ∑ ;
<
30
Keterangan:
X2 : Chi-Square
Oi : Frekuensi pengamatan
Ei : Frekuensi yang diharapkan
(5) Membandingkan harga hitung dengan harga X
2 tabel. Harga X
2 tabel diperoleh
dari tabel chi kuadrat dengan dk = k-3 dan = 5%
(6) Kriteria hipotesis diterima apabila X2
tabel ≥ X2
hitung
(7) Menarik kesimpulan
Hasil uji normalitas nilai pretest kelas X MIPA 2 dan X MIPA 3 dapat
dilihat pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9 Hasil uji normalitas nilai pretest
Kelompok Rerata Xhitung Xtabel Kriteria
Eksperimen 48,81 6,27 7,81 Normal
Kontrol 48,72 5,90 9,49
Data lengkap disajikan pada Lampiran 19
Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa Xhitung < Xtabel dengan taraf
signifikansi 5% maka Ho diterima, yang berarti data nilai pretest berasal dari
populasi yang berdistribusi normal.
3.7.1.2 Uji homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang
digunakan dalam penelitian mempunyai varians yang sama atau homogen.
Menurut Sudjana (2005) uji homogentas ini menggunakan uji Fisher, dengan
langkah sebagai berikut:
(1) Menentukan taraf signifikansi ( untuk menguji hipotesis
Ho : 21 = 2
2 (varians 1 = varians 2 atau homogen)
Ha : 21 2
2 (varians 1 varians 2 atau tidak homogen)
31
Kriteria pengujian sebagai berikut:
Ho diterima jika Fhitung Ftabel
Ho ditolak jika Fhitung ≥ Ftabel
(2) Menghitung varians tiap kelompok data
(3) Menentukan nilai Fhitung, yaitu Fhitung =
(4) Menentukan Ftabel untuk taraf signifikansi , dk 1 = dk pembilang = na-1,
dan dk 2 = dk penyebut = nb-1
(5) Melakukan pengujian dengan membandingkan nilai Fhitung dan Ftabel
(6) Jika Fhitung Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data
memiliki varians yang sama atau homogen
Hasil uji homogenitas nilai pretest kelas X MIPA 2 dan X MIPA 3 dapat
dilihat pada Tabel 3.10.
Tabel 3.10 Hasil uji homogenitas nilai pretest
Kelompok Rerata Fhitung Ftabel Kriteria
Eksperimen 48,81 1,0058 1,8221 Homogen
Kontrol 48,72
Data lengkap disajikan pada Lampiran 20
Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa Fhitung < Ftabel dengan taraf
signifikansi 5% maka Ho diterima, yang berarti kedua kelompok sampel memiliki
varians yang sama atau homogen.
3.7.2 Analisis Tahap Akhir
Analisis tahap akhir adalah menganalisis data akhir yaitu data yang diambil
diakhir pembelajaran meliputi hasil belajar siswa berupa nilai akhir (NA), sikap
peduli kesehatan lingkungan, tanggapan siswa, dan tanggapan guru.
32
3.7.2.1 Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa berupa nilai akhir (NA) yang diperoleh dari nilai saat
proses pembelajaran dan nilai sesudah proses pembelajaran. Nilai saat proses
pembelajaran meliputi nilai LDS dan nilai tugas, sedangkan nilai sesudah proses
pembelajaran adalah nilai posttest.
Nilai akhir (NA) diperoleh dari perhitungan menggunakan rumus:
NA = : :
5
Keterangan:
NA : nilai akhir
N1 : nilai LDS
N2 : nilai tugas
NP : nilai posttest
Siswa dinyatakan memiliki nilai yang tuntas apabila memperoleh nilai akhir
≥76. Analisis ketuntasan klasikal dapat diperoleh menggunakan rumus sebagai
berikut:
Ketuntasan klasikal =
X 100%
3.7.2.2 Sikap peduli kesehatan lingkungan
Sikap peduli kesehatan lingkungan berupa nilai yang diperoleh dari hasil
skala sikap sesudah proses pembelajaran. Nilai diperoleh melalui perhitungan skor
pernyataan mendukung (favorable) dan pernyataan tidak mendukung
(unfavorable). Perhitungan skor skala sikap dapat dilihat pada Tabel 3.11 dan
3.12.
33
Tabel 3.11 Perhitungan skor pernyataan mendukung (favorable)
No Pilihan jawaban Skor
1 Sangat setuju (SS) 4
2 Setuju (S) 3
3 Tidak setuju (TS) 2
4 Sangat tidak setuju (STS) 1
Tabel 3.12 Perhitungan skor pernyataan tidak mendukung (unfavorable)
No Pilihan jawaban Skor
1 Sangat tidak setuju (STS) 4
2 Tidak setuju (TS) 3
3 Setuju (S) 2
4 Sangat setuju (SS) 1
Menurut Azwar (2015) data sikap peduli kesehatan lingkungan siswa
dianalisis menggunakan rumus:
Nilai =
x 100
Nilai rata-rata sikap siswa dicari dengan rumus:
P =
Keterangan:
P : nilai rata-rata
f : jumlah skor seluruh siswa
: jumlah siswa
Kriteria:
81% - 100% : sangat baik
61% - 80% : baik
41% - 60% : cukup
21% - 40% : kurang
0% - 20% : jelek
34
Nilai akhir dan nilai sikap peduli kesehatan linkgkungan yang diperoleh
kemudian dianalisis secara statistik. Analisis yang digunakan yaitu uji normalitas,
uji homogenitas, dan uji perbandingan dua rata-rata.
3.7.2.3 Uji normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah hasil belajar dan sikap
peduli kesehatan lingkungan siswa pada kelas eksperimen dan kontrol
berdistribusi normal atau tidak. Menurut Sudjana (2005) langkah-langkah uji
normalitas adalah sebagai berikut:
(1) Menentukan hipotesis
Ho : data hasil belajar dan sikap peduli siswa berdistribusi normal
Ha : data hasil belajar dan sikap peduli siswa tidak berdistribusi normal
(2) Menentukan = 0,05
(3) Menentukan kriteria penentuan hipotesis
Ho diterima jika: hitung
(1- )(k-3), dengan k = banyak kelompok
(4) Menentukan hitung
= ∑ ;
<
Keterangan:
X2 : Chi-Square
Oi : Frekuensi pengamatan
Ei : Frekuensi yang diharapkan
(5) Membandingkan harga hitung dengan harga X
2 tabel. Harga X
2 tabel diperoleh
dari tabel chi kuadrat dengan dk = k-3 dan = 5%
(6) Kriteria hipotesis diterima apabila X2
tabel ≥ X2
hitung
(7) Menarik kesimpulan
35
3.7.2.4 Uji homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah hasil belajar dan
sikap peduli kesehatan lingkungan siswa pada kelas eksperimen dan kontrol
mempunyai varians yang sama atau homogen. Menurut Sudjana (2005) uji
homogentas ini menggunakan uji Fisher, dengan langkah sebagai berikut:
(1) Menentukan taraf signifikansi ( untuk menguji hipotesis
Ho : 21 = 2
2 (varians 1 = varians 2 atau homogen)
Ha : 21 2
2 (varians 1 varians 2 atau tidak homogen)
Kriteria pengujian sebagai berikut:
Ho diterima jika Fhitung Ftabel
Ho ditolak jika Fhitung ≥ Ftabel
(2) Menghitung varians tiap kelompok data
(3) Menentukan nilai Fhitung, yaitu Fhitung =
(4) Menentukan Ftabel untuk taraf signifikansi , dk 1 = dk pembilang = na-1,
dan dk 2 = dk penyebut = nb-1
(5) Melakukan pengujian dengan membandingkan nilai Fhitung dan Ftabel
(6) Jika Fhitung Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data
memiliki varians yang sama atau homogen
3.7.2.5 Uji perbandingan dua rata-rata
Uji ini bertujuan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan yaitu
mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata hasil belajar dan sikap peduli
kesehatan lingkungan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Menurut
Sukestiyarno (2013) uji yang digunakan adalah uji t dua pihak dengan langkah
36
sebagai berikut:
(1) Menentukan hipotesis
Ho : (rata-rata hasil belajar dan sikap peduli kesehatan lingkungan
siswa kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan rata-rata nilai
akhir kelas kontrol)
Ha : (rata-rata hasil belajar dan sikap peduli kesehatan lingkungan
siswa kelas eksperimen lebih dari rata-rata nilai akhir kelas kontrol)
(2) Menghitung nilai t
Jika pengujian homogenitas dihasilkan kedua kelompok homogen
maka digunakan rumus:
t = x
; x
√
:
dengan s = √
; : ;
: ;
Jika pengujian homogenitas dihasilkan kedua kelompok tidak homogen
maka digunakan rumus:
t = x
; x
√
:
dengan s = √ ;
: ;
: ;
Keterangan:
t : harga uji t
x
: rata-rata nilai akhir kelas eksperimen
x : rata rata nilai akhir kelas kontrol
s2
: varian sampel
s12 : varian pada kelas eksperimen
s22 : varian pada kelas kontrol
n1 : jumlah siswa kelas eksperimen
n2 : jumlah siswa kelas kontrol
37
(3) Menentukan ttabel untuk taraf signifikansi , dengan derajat kebebasan
= 2
(4) Melakukan pengujian dengan membandingkan nilai thitung dan ttabel
(5) Kriteria pengujian sebagai berikut:
Ho diterima jika thitung < ttabel artinya tidak ada perbedaan yang signifikan
antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, Ha diterima jika thitung > ttabel artinya ada
perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
3.7.2.6 Analisis tanggapan siswa
Data tanggapan siswa diperoleh melalui angket. Data tanggapan siswa
dianalisis menggunakan rumus:
Nilai =
x 100
Kriteria:
81% - 100% : sangat baik
61% - 80% : baik
41% - 60% : cukup
21% - 40% : kurang
0% - 20% : jelek
3.7.2.7 Analisis tanggapan guru
Data tanggapan guru diperoleh melalui angket. Data hasil hasil angket
guru tentang tanggapan model environmental learning dianalisis secara deskriptif.
38
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA N 1 Bobotsari kelas X MIPA. Sampel
dalam penelitian ini adalah kelas X MIPA 2 sebagai kelas kontrol dan kelas X
MIPA 3 sebagai kelas eksperimen. Hasil penelitian meliputi hasil belajar kognitif
siswa, sikap peduli kesehatan lingkungan, data tanggapan siswa, dan data
tanggapan guru. Keempat hasil penelitian disajikan sebagai berikut.
4.1.1 Hasil Belajar Kognitif
Hasil belajar kognitif siswa dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen dan kontrol
Hasil belajar siswa Kelas eksperimen Kelas kontrol
nilai LDS 89 83
nilai tugas 88 77
nilai posttest 80 77
nilai akhir 86 79
Nilai tertinggi 91 85
Nilai terendah 80 75
Jumlah siswa 32 32
Data lengkap disajikan pada Lampiran 23
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih
tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai
akhir siswa kelas eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
Kedua kelas tersebut sudah mencapai KKM yang ditetapkan yaitu ≥76.
Data hasil belajar siswa kemudian dianalisis secara statistik sebagai berikut.
39
4.1.1.1 Uji Normalitas
Hasil perhitungan uji normalitas terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil perhitungan uji normalitas terhadap hasil belajar kognitif siswa
Kelompok Rerata Xhitung Xtabel Kriteria
Eksperimen 86,00 4,66 7,81 Normal
Kontrol 79,00 5,59
Data lengkap disajikan pada Lampiran 24 dan 25
Hasil perhitungan uji normalitas menunjukkan bahwa Xhitung < Xtabel dengan
taraf signifikansi 5% maka Ho diterima, yang berarti data hasil belajar siswa pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.
4.1.1.2 Uji homogenitas
Hasil perhitungan uji homogenitas terhadap hasil belajar kognitif siswa
kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil perhitungan uji homogenitas terhadap hasil belajar kognitif
siswa
Kelompok Rerata Fhitung Ftabel Kriteria
Eksperimen 86,00 1,0832 1,8221 Homogen
Kontrol 79,00
Data lengkap disajikan pada Lampiran 26
Hasil perhitungan uji homogenitas menunjukkan bahwa Fhitung < Ftabel
dengan taraf signifikansi 5% maka Ho diterima, yang berarti data hasil belajar
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang sama atau
homogen.
4.1.1.3 Uji perbandingan dua rata-rata
Hasil perhitungan uji t terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.4.
40
Tabel 4.4 Hasil perhitungan uji t terhadap hasil belajar kognitif siswa
Kelompok Rerata N s2 thitung ttabel
Eksperimen 86,00 32 8,39 9,27 1,99
Kontrol 79,00
Data lengkap disajikan pada Lampiran 27
Hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa thitung > ttabel dengan taraf signifikan
5% maka Ha diterima, yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara hasil
belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Hasil analisis statistik diperkuat dengan analisis lain yaitu meliputi analisis
terhadap kemampuan berpikir siswa dan ketercapaian indikator pembelajarannya.
Analisis tersebut dapat dilihat sebagai berikut.
Persentase kemampuan berpikir siswa dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Kemampuan berpikir siswa
Kategori soal ∑Soal (%) Kelas eksperimen (%) Kelas kontrol (%)
C1 (Mengingat) 2 (6,7) 62,5 84,4
C2 (Memahami) 7 (23,4) 76,8 80,4
C3 (Menerapkan) 9 (30,0) 86,5 81,6
C4 (Menganalisis) 10 (33,4) 80,0 71,7
C5 (Mengevaluasi) 2 (6,7) 92,1 81,3
Data lengkap disajikan pada Lampiran 28
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa kemampuan berpikir siswa kelas eksperimen
didominasi oleh kemampuan berpikir kategori “mengevaluasi”, sedangkan siswa
kelas kontrol didominasi oleh kemampuan berpikir kategori “mengingat”. Selain
itu, kemampuan berpikir siswa kelas eksperimen cenderung mengalami
peningkatan dari kategori “mengingat” ke kategori “mengevaluasi”, sedangkan
kelas kontrol cenderung fluktuatif.
Persentase ketercapaian indikator pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 4.6.
41
Tabel 4.6 Ketercapaian indikator pembelajaran
No Indikator pembelajaran
Kelas
eksperimen
(%)
Kelas
kontrol
(%)
1 Mendeskripsikan ciri-ciri virus meliputi struktur
tubuh dan sifat virus
77,2 76,9
2 Mendeskripsikan replikasi virus 68,8 65,6
3 Mengelompokkan virus berdasarkan ciri-cirinya 80,3 84,8
4 Mengidentifikasi peran virus dalam aspek
kesehatan manusia
82,1 79,5
5 Mengkaji penyakit yang disebabkan oleh virus
meliputi penyebaran dan pencegahannya
89,4 71,9
Data lengkap disajikan pada Lampiran 29
Tabel 4.6 menunjukkan indikator pembelajaran materi virus yang paling
tinggi dicapai oleh siswa kelas eksperimen adalah mengkaji penyakit yang
disebabkan oleh virus meliputi penyebaran dan pencegahannya, sedangkan kelas
kontrol adalah mengelompokkan virus berdasarkan ciri-cirinya. Indikator
pembelajaran materi virus yang paling rendah kedua kelas tersebut adalah
mendeskripsikan replikasi virus.
4.1.2 Sikap Peduli Kesehatan Lingkungan
Rekapitulasi data sikap peduli kesehatan lingkungan siswa dapat dilihat
pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Sikap peduli kesehatan lingkungan siswa kelas eksperimen dan kontrol
Kelas Rerata Kriteria
Eksperimen 81 Sangat baik
Kontrol 78 Baik
Data lengkap disajikan pada Lampiran 23
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa sikap peduli kesehatan lingkungan siswa
kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini dapat
dilihat dari rata-rata nilai sikap siswa kelas eksperimen yang lebih tinggi
42
dibandingkan dengan kelas kontrol.
Data sikap peduli kesehatan lingkungan siswa kemudian dianalisis secara
statistik sebagai berikut.
4.1.2.1 Uji normalitas
Hasil perhitungan uji normalitas terhadap sikap peduli kesehatan lingkungan
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Hasil perhitungan uji normalitas terhadap sikap peduli kesehatan
lingkungan siswa
Kelompok Rerata Xhitung Xtabel Kriteria
Eksperimen 81,00 6,04 9,49 Normal
Kontrol 78,00 6,86 7,81
Data lengkap disajikan pada Lampiran 24 dan 25
Hasil perhitungan uji normalitas menunjukkan bahwa Xhitung < Xtabel dengan
taraf signifikansi 5% maka Ho diterima, yang berarti data sikap peduli kesehatan
llingkungan siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.
4.1.2.2 Uji homogenitas
Hasil perhitungan uji homogenitas terhadap sikap peduli kesehatan
llingkungan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel
4.9.
Tabel 4.9 Hasil perhitungan uji homogenitas terhadap sikap peduli kesehatan
lingkungan siswa
Kelompok Rerata Fhitung Ftabel Kriteria
Eksperimen 81,00 1,5362 1,8221 Homogen
Kontrol 78,00
Data lengkap disajikan pada Lampiran 26
Hasil perhitungan uji homogenitas menunjukkan bahwa Fhitung < Ftabel
dengan taraf signifikansi 5% maka Ho diterima, yang berarti data sikap peduli
43
kesehatan lingkungan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians
yang sama atau homogen.
4.1.2.3 Uji perbandingan dua rata-rata
Hasil perhitungan uji t terhadap sikap peduli kesehatan lingkungan siswa
kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Hasil perhitungan uji t terhadap sikap peduli kesehatan lingkungan
siswa
Kelompok Rerata N s
2 thitung ttabel
Eksperimen 81,00 32 28,02 2,10 1,99
Kontrol 78,00
Data lengkap disajikan pada Lampiran 27
Hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa thitung > ttabel dengan taraf signifikan
5% maka Ha diterima, yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara sikap
peduli kesehatan lingkungan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Hasil analisis statistik diperkuat dengan analisis lain yaitu analisis terhadap
komponen sikap peduli kesehatan lingkungan. Analisis tersebut dapat dilihat
sebagai berikut.
Persentase komponen sikap peduli kesehatan lingkungan siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11 Komponen sikap peduli kesehatan lingkungan
Komponen sikap Kelas eksperimen Kelas kontrol
Kognitif (Kepercayaan) 78,3 73,0
Afektif (Perasaan) 79,5 77,1
Konatif (Kecenderungan berperilaku) 84,0 83,7
Data lengkap disajikan pada Lampiran 30
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa persentase komponen kognitif dan afektif
siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, sedangkan
44
persentse komponen konatif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol cenderung
sama. Persentase komponen sikap kedua kelas tersebut mengalami peningkatan
dari komponen kognitif ke komponen konatif.
4.1.3 Tanggapan Siswa
Hasil tanggapan siswa terhadap model pembelajaran Environmental
Learning dengan media casebook disajikan pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12 Hasil tanggapan siswa
No Aspek yang diamati % Kategori
1 Pelaksanaan kegiatan pembelajaran 91,0 Sangat baik
2 Pemahaman konsep materi virus 82,8 Sangat baik
3 Keyakinan siswa mendapatkan nilai yang baik 78,0 Baik
4 Kepedulian siswa terhadap kesehatan lingkungan 86,0 Sangat baik
5 Ketertarikan siswa mengikuti pembelajaran 82,0 Sangat baik
6 Minat siswa mengikuti pembelajaran 86,0 Sangat baik
7 Keaktifan siswa dalam pembelajaran 81,0 Sangat baik
8 Keberanian siswa mengungkapkan pendapat dalam
pembelajaran
80,0 Baik
9 Kemampuan siswa bertanya dan menjawab
pertanyaan dari teman dan guru
82,0 Sangat baik
10 Pengetahuan siswa terkait kasus-kasus penyakit yang
disebabkan oleh virus
92,1 Sangat baik
Rata-rata 84,1 Sangat baik
Data lengkap disajikan pada Lampiran 32
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa siswa memberikan tanggapan sangat positif
terhadap pelaksanaan pembelajaran model Environmental Learning. Hal ini dapat
dilihat dari rata-rata nilai tanggapan siswa yaitu pada kategori sangat baik. Siswa
beranggapan bahwa kegiatan pembelajaran model Environmental Learning
dengan media casebook membantu siswa memahami kasus-kasus penyakit yang
disebabkan oleh virus. Namun, masih ada siswa yang kurang yakin mendapatkan
45
nilai yang baik dan belum berani mengungkapkan pendapatnya dalam kegiatan
pembelajaran.
4.1.4 Tanggapan Guru
Hasil angket tanggapan guru menunjukkan bahwa guru memberikan
tanggapan baik terhadap model Environmental Learning. Guru memberikan
tanggapan bahwa model Environmental Learning dengan media casebook sangat
membantu siswa dan guru, membantu pemahaman siswa dan membuat siswa
tertarik karena dilengkapi dengan gambar yang jelas, dan kasus yang disajikan
bervariasi. Namun, menurut guru petunjuk penggunaan casebook masih tidak
jelas.
Hasil wawancara menunjukkan bahwa pembelajaran sudah berjalan dengan
baik, siswa juga cukup antisuas dan tertarik serta aktif mengikuti pembelajaran.
Kasus-kasus yang disajikan pada casebook merupakan kasus baru yang belum
pernah disajikan pada pembelajaran sebelumnya. Selain itu, casebook juga
membantu siswa memahami cara penularan dan pencegahan penyakit sehingga
siswa diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuannya pada kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu, pembelajaran materi virus menjadi lebih kontekstual
dan bermakna. Kebermaknaan pembelajaran yang telah dilakukan diukur dengan
skala sikap peduli kesehatan lingkungan. Skala sikap tersebut dapat menjadi tolok
ukur terhadap keberhasilan pembelajaran yang menggunakan casebook. Guru
berpendapat bahwa konsep materi yang disajikan di casebook adalah konsep
materi yang tidak disajikan dalam buku siswa, sehingga siswa mendapat
pengetahuan yang baru.
46
4.2 Pembahasan
Data-data hasil penelitian yang telah disajikan, dibahas secara rinci sebagai
berikut.
4.2.2 Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa berupa nilai akhir yang diperoleh dari nilai LDS, nilai
tugas, dan nilai posttest. Hasil analisis deskriptif dan statistik menunjukkan bahwa
data hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol.
Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen yang lebih
tinggi dibandingkan kelas kontrol. Oleh karena itu, dapat diartikan bahwa
pembelajaran model Environmental Learning dengan media casebook
memberikan efek yang lebih baik terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis lingkungan
(Environmental Learning) efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa
(Juairiah et al., 2014; Herman et al., 2012).
Hasil analisis statistik diperkuat dengan analisis lain meliputi analisis
kemampuan berpikir dan ketercapaian indikator pembelajarannya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa siswa kelas eksperimen lebih dominan untuk melakukan
evaluasi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini terjadi karena pembelajaran
kelas eksperimen melatih siswa untuk mengevaluasi sikapnya terhadap kesehatan
lingkungan, misalnya cara pencegahan penyakit influenza, sedangkan
pembelajaran kelas kontrol hanya dapat melatih siswa untuk mengingat ingatan
yang telah lampau, misalnya penyebab seseorang terkena penyakit influenza.
Menurut Anderson & Krathwohl (2001) siswa yang sudah sampai pada kategori
47
“mengevaluasi” berarti siswa tersebut mampu mengecek dan mengkritisi.
Kemampuan mengecek mengarah pada kegiatan pengujian hal-hal yang tidak
konsisten atau kegagalan dari suatu operasi atau produk, sedangkan kemampuan
mengkritisi mengarah pada penilaian suatu produk atau operasi berdasarkan pada
kriteria dan standar eksternal.
Persentase kemampuan berpikir terendah kelas eksperimen adalah kategori
mengingat. Hal ini berbanding terbalik dengan kelas kontrol yaitu pada kategori
mengingat memiliki persentase tertinggi. Hal ini terjadi karena pembelajaran kelas
eksperimen tidak lagi melatih siswa mengingat ingatan masa lampau. Siswa kelas
eksperimen dianggap sudah memiliki pengetahuan yang cukup terkait materi
virus. Pembelajaran kelas eksperimen membantu siswa melakukan evaluasi
terhadap sikap yang harus dilakukan agar terhindar dari penyakit yang disebabkan
oleh virus melalui media casebook. Siswa kelas eksperimen yang sudah sampai
pada kategori evaluasi berarti siswa tersebut sudah mencapai kategori sebelumnya
yaitu kategori menganalisis. Namun, kategori yang dicapai tidak dibatasi oleh
tinggi rendahnya persentase yang diperoleh. Taksonomi kemampuan berpikir
memerlukan adanya hierarki yang dimulai dari tujuan instruksional pada jenjang
terendah sampai jenjang tertinggi. Dengan kata lain, tujuan pada jenjang yang
lebih tinggi tidak dapat dicapai sebelum tercapai tujuan pada jenjang di bawahnya
(Anderson & Krathwohl , 2001).
Kemampuan berpikir kelas eksperimen yang didominasi kategori
“mengevaluasi” tidak terlepas dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Proses
pembelajaran kelas eksperimen yang menyajikan kasus-kasus penyakit akibat
48
virus dapat merangsang siswa untuk berpikir tingkat tinggi dan berpikir kritis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai LDS dan nilai tugas siswa
kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini
menunjukkan bahwa pembelajaran kelas eksperimen melatih siswa untuk berpikir
tingkat tinggi dan berpikir kritis. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir
tinggi, maka hasil belajarnya akan tinggi pula. Penelitian lain menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang positif antara kemampuan berpikir dengan hasil belajar
siswa (Rosana, 2014; Nuriadin & Perbowo, 2013).
Ketercapaian indikator pembelajaran juga dapat memperkuat hasil analisis
statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator pembelajaran materi virus
yang paling tinggi dicapai oleh siswa kelas eksperimen adalah mengkaji penyakit
yang disebabkan oleh virus meliputi penyebaran dan pencegahannya, sedangkan
kelas kontrol adalah mengelompokkan virus berdasarkan ciri-cirinya. Hal ini tidak
terlepas dengan penggunaan media casebook. Media ini dapat memudahkan siswa
memahami cara penularan dan pencegahan penyakit menular yang disebabkan
oleh virus, sehingga diharapkan siswa dapat mengaplikasikan pengetahuannya
pada kehidupan sehari-hari. Penelitian lain menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan hasil belajar dan perilaku siswa yang telah mengikuti pembelajaran
dengan menyajikan kasus-kasus (Arum & Minangwati, 2014; Khairunnisa et al.,
2013).
Penggunaan model Environmental Learning pada kelas eksperimen dapat
merangsang minat dan motivasi yang tinggi karena siswa diminta untuk berpikir
terkait sikap yang harus dilakukan terhadap kasus yang disajikan. Hal ini dapat
49
mengubah kebiasaan siswa dalam belajar, sehingga hasil belajar siswa meningkat.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Syamsudduha & Rapi (2012)
bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada siswa yang memiliki kemauan tinggi
dalam belajar, serta adanya perubahan kebiasaan siswa dalam memecahkan
masalah secara mandiri, sehingga aktivitas belajar berjalan dengan baik. Penelitian
yang sama juga dilakukan oleh Ahmar (2012) bahwa pelaksanaan pembelajaran
IPA berbasis lingkungan menjadikan siswa antusias dalam aktivitas belajar, hal ini
karena proses pembelajaran memberikan konsep yang nyata kepada siswa.
Perubahan kebiasaan belajar dan aktivitas belajar yang baik pada kelas eksperimen
akan mempengaruhi hasil belajar siswa pada kelas tersebut.
4.2.2 Sikap Peduli Kesehatan Lingkungan
Sikap peduli kesehatan lingkungan dalam penelitian ini diperoleh melalui
angket yang diberikan kepada siswa diakhir pembelajaran. Hasil analisis
deskriptif dan statistik menunjukkan bahwa sikap peduli kesehatan lingkungan
siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini
dapat dilihat dari nilai rata-rata sikap peduli kesehatan lingkungan siswa kelas
eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Oleh karena itu,
dapat diartikan bahwa pembelajaran model Environmental Learning dengan
media casebook memberikan efek yang lebih baik terhadap peningkatan sikap
peduli kesehatan lingkungan. Model Environmental Learning dapat membuat
siswa memahami diri sendiri dan lingkungannya serta dapat menumbuhkan
kecintaan mereka terhadap lingkungan melalui implementasi sikap peduli
kesehatan lingkungan. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa pembelajaran
50
model Environmental Learning berpengaruh positif terhadap sikap peduli
kesehatan lingkungan siswa (Herman et al., 2012; Andre, 2005).
Hasil analisis statistik diperkuat dengan analisis komponen sikap. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa persentase komponen kognitif, afektif, dan konatif
siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hal ini berarti
siswa kelas eksperimen memiliki pengetahuan, sikap postif, dan kecenderungan
berperilaku peduli kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol.
Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh siswa
tentang peduli kesehatan lingkungan, komponen afektif menyangkut reaksi
emosional yang banyak dipengaruhi oleh kepercayaan atau apa yang kita percayai
sebagai benar dan berlaku bagi objek termaksud, sedangkan komponen konatif
dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana kecenderungan berperilaku yang
ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya (Azwar,
2015).
Landasan pada penyimpulan sikap siswa yang dicerminkan melalui skala
sikap dilihat dari konsistensi antara kepercayaan sebagai komponen kognitif,
perasaan sebagai komponen afektif, dengan tendensi perilaku sebagai komponen
konatif. Siswa kelas eksperimen dan kontrol memiliki konsistensi antara ketiga
komponen sikap tersebut, terlihat pada persentase sikap yang cenderung
meningkat dari komponen kognitif ke komponen konatif. Hal ini berarti
kecenderungan berperilaku siswa selaras dengan komponen kognitif dan
afektifnya. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Azwar (2015) bahwa
kecenderungan berperilaku secara konsisten, selaras dengan kepercayaan dan
51
perasaan yang membentuk sikap individu tersebut. Namun, kecenderungan
berperilaku dalam hal ini tidak diartikan sebagai perilaku yang nyata, karena tidak
ada jaminan bahwa kecenderungan berperilaku itu akan benar-benar ditampakkan
dalam bentuk perilaku yang sesuai apabila individu berada pada situasi tertentu.
Hal ini berarti tidak ada jaminan bahwa siswa yang memiliki sikap positif
terhadap kesehatan lingkungan akan berperilaku nyata peduli kesehatan
lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan yang intensif dari
orang-orang terdekat siswa, agar siswa senantiasa menjaga kesehatan lingkungan.
Persentase komponen sikap kelas eksperimen yang lebih tinggi
dibandingkan kelas kontrol menunjukkan bahwa siswa kelas eksperimen memiliki
kesadaran peduli kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
Kesadaran peduli kesehatan yang tinggi pada kelas eksperimen tidak terlepas
dengan model pembelajaran Environmental Learning yang diterapkan. Model
Environmental Learning dapat membantu menumbuhkan kesadaran peduli
lingkungan siswa sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Scott & Gough
(2008) bahwa model Environmental Learning memiliki fase penyadaran yang
bertujuan untuk menanamkan kesadaran dan merangsang siswa untuk peka dan
peduli terhadap lingkungan. Fase penyadaran merupakan fase yang hanya ada
pada pembelajaran Environmental Learning. Munculnya sikap peduli terhadap
lingkungan akan membuat siswa menghargai dan selalu menjaga lingkungan
sekitarnya. Siswa yang menghargai dan menjaga lingkungan sekitarnya berarti
telah memiliki pengetahuan yang lebih baik terhadap lingkungan. Pengetahuan
52
dalam hal ini dapat diartikan sebagai kepercayaan yang merupakan komponen
kognitif.
Sikap peduli kesehatan lingkungan merupakan sikap yang senantiasa
menjaga lingkungan sehingga tercipta suasana yang bersih, tenang, dan sehat. Hal
ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Asmani (2012) bahwa nilai karakter
peduli lingkungan berupa sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam sekitarnya, selain itu mengembangkan
upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Upaya untuk
mengubah sikap seseorang akan lebih efektif melalui jalur pendidikan. Penelitian
Elsa (2014) menunjukkan bahwa untuk mengubah sikap dan perilaku siswa agar
sadar dan peduli lingkungan dapat dilakukan melalui jalur pendidikan. Penelitian
yang sama juga dilakukan oleh Ballantyne et al. (2001) bahwa pendidikan
lingkungan dapat mengubah sikap atau perilaku yang akan dilakukan siswa
melalui pembahasan isu-isu di luar batas-batas kelas. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa penerapan model Environmental Learning efektif untuk
merangsang siswa peduli kesehatan lingkungan.
4.2.3 Tanggapan siswa dan tanggapan guru
Hasil tanggapan siswa terhadap model pembelajaran Environmental
Learning dengan media casebook menunjukkan bahwa siswa memberikan
tanggapan positif terhadap pelaksanaan pembelajaran model Environmental
Learning. Siswa beranggapan bahwa kegiatan pembelajaran model Environmental
Learning dengan media casebook membantu memahami kasus-kasus penyakit
yang disebabkan oleh virus. Hal ini terjadi karena saat membaca casebook, siswa
53
akan merasa tertarik dan menikmati dalam pembelajaran. Siswa juga merasa
mudah dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan karena terkait dengan kehidupan
sehari-hari. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Levie & Lentz
(2011), bahwa media dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi dan fokus pada materi pelajaran yang disajikan serta media dapat
membuat siswa menikmati materi dan proses pembelajaran. Oleh karena itu, siswa
lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, pembelajaran yang
dilakukan membuat siswa lebih bersemangat, dan pembelajaran membuat siswa
tertarik dengan materi yang diajarkan. Siswa beranggapan bahwa pembelajaran
membuat siswa mengetahui tentang kasus-kasus penyakit menular akibat virus
dan membuat siswa lebih peduli terhadap kesehatan diri dan lingkungan.
Pembelajaran model Environmental Learning yang dikombinasikan dengan media
casebook menyajikan kasus-kasus penyakit sehingga siswa berpikir tentang
sikap-sikap yang harus dilakukan agar terhindar dari penyakit tersebut.
Skor hasil tanggapan siswa diintrepresentasikan pada kategori sangat baik.
Hal ini menunjukkan bahwa indikator tercapainya tanggapan siswa sudah
memenuhi kriteria sangat baik dan siswa memberikan penilaian yang positif
terhadap penggunaan model Environmental Learning dengan media casebook.
Namun, pembelajaran tersebut belum meyakinkan siswa mendapatkan nilai yang
baik pada materi virus karena siswa menyadari bahwa nilai yang baik dipengaruhi
oleh usaha masing-masing siswa, bukan semata-mata dari pembelajaran di
sekolah.
Berdasarkan hasil angket dan wawancara guru menunjukkan tanggapan
54
yang positif terhadap pembelajaran. Guru tertarik untuk menerapkan model
pembelajaran tersebut. Ketertarikan guru terhadap model pembelajaran ini karena
siswa lebih aktif selama pembelajaran, dan hasil belajar menjadi lebih baik. Selain
itu, guru menganggap kasus-kasus yang disajikan pada casebook merupakan
kasus baru yang belum pernah disajikan pada pembelajaran sebelumnya. Selain
itu, casebook juga membantu siswa memahami cara penularan dan pencegahan
penyakit sehingga siswa diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuannya pada
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pembelajaran materi virus menjadi lebih
kontekstual dan bermakna. Proses pembelajaran yang demikian, guru bisa
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk membangun konsep,
bertanya, menjawab pertayaan, mengemukakan pendapat, dan memberikan
tanggapan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Deporter et al. (2010) yang
menyatakan bahwa guru berperan sebagai mediator dan fasilitator untuk
membantu optimalisasi belajar siswa. Kebermaknaan pembelajaran yang telah
dilakukan diukur dengan skala sikap peduli kesehatan lingkungan. Skala sikap
tersebut dapat menjadi tolak ukur terhadap keberhasilan pembelajaran yang
menggunakan casebook.
55
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model
Environmental Learning dengan media casebook efektif terhadap peningkatan
hasil belajar dan sikap peduli kesehatan lingkungan siswa kelas X SMA N 1
Bobotsari.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diajukan adalah
sebagai berikut: (1) pada penelitian yang sejenis, diperlukan penilaian lembar
diskusi siswa yang baku, (2) pengumpulan data tanggapan siswa, sebaiknya
menggunakan metode triangulasi data, dan (3) penggunaan casebook dalam
penelitian ini hanya sebatas untuk meneliti pada materi virus, untuk penelitian
selanjutnya dapat diterapkan pada materi lain yang sejenis.
56
DAFTAR PUSTAKA
Ahmar, D.A.P. 2012. Pelaksanaan pembelajaran IPA berbasis lingkungan alam
sekitar kelas III di SD Islam Terpadu Ibnu Mas’ud Kulon Progo. Skripsi.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Anderson, L.W., & D.R. Krathwohl. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching,
and Assesing; A Revision of Bloom’s Taxonomy of Education Objectives.
New York: Addison Wesley Lonman Inc.
Ardoin, N. (ed). 2009. Behavior change theories and free-choice environmental
learning. Lanham MD: AltaMira Press.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
________. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arum, D.R., & S. Minangwati. 2014. Penerapan metode pembelajaran studi kasus
berbantuan modul untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis.
Chemistry in Education, 3(2): 178-184.
Asmani, J.M. 2012. Buku Panduan Internalisasi pendidikan Karakter di Sekolah.
Jogjakarta: DIVA Press.
Azwar, S. 2015. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Ballantyne, R., D. Anderson, & J. Packer. 2010. Exploring the impact of
integrated fieldwork, reflective and metacognitive experience on student
environmental learning outcome. Australian Journal of Environmental
Education, 26:47-64.
Ballantyne, R., J. Fien, & J. Packer. 2001. School environmental education
programme impacts upon student and family learning: a case study analysis.
Environmental Education Research, 7(1):23-37.
Ballantyne, R., & J. Packer. 2005. Promoting environmentally sustainable
attitudes and behavior through free-choice learning experiences: What is
the state of the game? Environmental Education Research, 11:281–296.
Deporter, B., M. Reardon, & S.S. Nourie. 2010. Quantum Teaching,
Mempraktikan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Terjemahan A
Nilandari: 1999. Edisi Kedua Cetakan II. Badung: PT Mizan Pustaka.
Diomopoulos, D.I. 2009. Planning educational activities and teaching strategies
on constructing a conservation educational module. International Journal
of Environmental & Science Education, 4:351-364.
57
57
Elsa, F. 2014. Penerapan pendidikan karakter peduli lingkungan melalui metode
Inkuiri terhadap sikap dan perilaku siswa pada materi pencemaran dan
kerusakan lingkungan di SMP Negeri 6 Banda Aceh. Jurnal Biotik. 2:1-76.
Herman, B.C., J.K. Olson, J.D. Holts, & J.T. Colbert. 2012. The relationship
between environmental learning free-choice learning and students’
learning, attitudes, and policy views about waterways. International
Journal of Science and Mathematics Education, 11:1327-1350.
Hill, R. 2007. Environmental Education for a Sustainable Future. Australia:
Commonwealth.
Juairiah., Y. Yunus, & Djufri. 2014. Pembelajaran berbasis lingkungan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep keanekaragaman
Spermatophyta. Jurnal Biologi Edukasi, 6(2): 83-88.
[Kemenkes] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Buletin Jendela
Epidemiologi. Online. Tersedia di http://www.depkes.go.id [diakses
tanggal 1 Mei 2016].
Kencana, G.A.Y., I.G.N.K. Mahardika, I.B.K. Suardana, I.N.M. Astawa, N.M.K.
Dewi & G.N.N. Putra. 2012. Pelacakan kasus flu burung pada ayam
dengan Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction. Jurnal
Veteriner, 13(3): 303-308.
Khairunnisa, A., M. Doyin, & U. Qomariyah. 2013. Merefleksi isi puisi dengan
metode studi kasus kreasi siswa menggunakan media audiovisual. Jurnal
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(1): 1-8.
Kusrini, T. 2015. Perilaku membuang sampah oleh masyarakat di tepian Sungai
Kapuas. Jurnal S-1 Sosiologi, 3(3):1-16.
Levie, W.H. & R. Lentz. 2011. Effects of text illustrations: a review of research.
Educational Communication and Technology Journal, 30:195-232.
Maggi, S., & C. Howell. 2004. Foundation of Problem Based Learning. New York:
Open University Press.
Mulyana, R. 2009. Penanaman etika lingkungan melalui sekolah peduli dan
berbudaya lingkungan. Jurnal Tabularsa PPS UNIMED, 6(2): 175-180.
Naim, N. 2012. Character Building Optimalisasi Peran Pendidikan dalam
Pengembangan Ilmu & Pembentukan Karakter Bangsa. Jakarta: Ar-Ruzz
Media.
Nuriadin, I., & K.S. Perbowo. 2013. Analisis korelasi kemampuan berpikir kreatif
matematik terhadap hasil belajar matematika peserta didik SMP Negeri 3
Lurangung Kuningan Jawa Barat. Jurnal Ilmiah Program Studi
Matematika STKIP Siliwangi Bandung, 2(1): 65-74.
58
58
Putri, S.A., & Putro H.P.H. 2015. Kajian hubungan yang membentuk perilaku
masyarakat terhadap pola pembuangan sampah di Luwuk. Jurnal
Perencanaan Wilayah dan Kota, 4(2):419-427.
Rosana, L.N. 2014. Pengaruh metode pembelajaran dan kemampuan berpikir
kritis terhadap hasil belajar Sejarah siswa. Jurnal Pendidikan Sejarah, 3(1):
34-44.
Scott, W., & S. Gough. 2008. Environmental Learning and Categories of Interest:
Exploring Modes of Participation and Learning in a Conservation NGO.
Online. Tersedia di http://link.springer.com/chapter/10.1007%2F978-1-4
020-6416-6_5#page-2 [diakses tanggal 29 April 2016].
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Albeta.
Sukestiyarno. 2013. Olah Data Penelitian Berbantuan SPSS. Semarang: Unnes
Press.
Sumantri, M. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Universitas Terbuka.
Syamsudduha, & Rapi. 2012. Penggunaan lingkungan sekolah sebagai sumber
belajar dalam meningkatkan hasil belajar Biologi. Jurnal Lentera
Pendidikan, 15.
Hamzah, S. 2013. Pendidikan Lingkungan. Bandung: Refika Aditama.
Taylor, S.E., L.A. Peplau, & D.O. Sears. 2006. Social Psychology. USA: Viacom
Company.
[WHO] World Health Organization. 2016. Environmental Health. Online.
http://www.who.int/topics/environmental_health/en/ [diakses tanggal 11
Mei 2016].
Wulandari, B. 2013. Pengaruh Problem Based Learning terhadap hasil belajar
ditinjau dari motivasi belajar PLC di SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, 3(2):
179-191.
59
59
LAMPIRAN-LAMPIRAN
60
60
Lampiran 1 Lembar angket observasi awal
61
Lampiran 2 Silabus kegiatan pembelajaran
SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN
SATUAN PENDIDIKAN : SMA
MATA PELAJARAN : BIOLOGI
KOMPETENSI INTI :
KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan
pro aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
61
62
62
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI
WAKTU
MEDIA, ALAT,
DAN BAHAN
1.1 Mengagumi keteraturan dan
kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang keanekaragaman
hayati, ekosistem dan
lingkungan hidup
Virus, ciri, dan
peranannya dalam
kehidupan
Ciri-ciri virus:
struktur dan
reproduksi
Pengelompokan
virus
Peran virus
dalam kehidupan
Partisipasi
remaja dalam
mencegah
penyebaran virus
HIV dan lainnya
Mengamati
Diberikan berbagai
kasus penyakit yang
merebak saat ini yang
disebabkan oleh virus
seperti influenza, Aids,
dan flu burung, siswa
mengamati fenomena
tersebut, kemudian
menjelaskan secara
lisan mengenai video
tersebut
Menanya
Siswa menanya
tentang apa penyebab
beberapa penyakit
tersebut?
Afektif
Skala sikap
peduli
kesehatan
lingkungan
Kognitif
Tes tertulis
pilihan ganda
ulangan
harian
Lembar
diskusi siswa
2 minggu x 3
jam pelajaran
Lembar
diskusi siswa
Casebook
Slide power
point
Buku siswa
Charta virus
Charta
replikasi virus
Foto/gambar
berbagai
penyakit yang
disebabkan
oleh virus
Video
pembelajaran
1.2 Menyadari dan mengagumi
pola pikir ilmiah
dalam kemampuan
mengamati bioproses
1.3 Peka dan peduli terhadap
permasalahan
lingkungan hidup,
menjaga dan
menyayangi
lingkungan sebagai
manisfestasi
pengamalan ajaran
62
63
63
agama yang
dianutnya
Bagaimana ciri-ciri,
struktur,
pengelompokkan, dan
replikasi virus?
Bagaimana cara
penularan dan
pencegahannya?
Apa peran virus bagi
kesehatan manusia?
Mengumpulkan Data
Mengamati struktur
virus dari slide power
point
Mendeskripsikan
replikasi virus pada
organisme hidup
Mendiskusikan
penyebaran virus HIV
Mendiskusikan
dampak ekonomi dan
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti,
tekun, jujur terhadap
data dan fakta,
disiplin, tanggung
jawab, dan peduli
dalam observasi dan
eksperimen, berani
dan santun dalam
mengajukan
pertanyaan dan
berargumentasi,
peduli lingkungan,
gotong royong,
bekerjasama, cinta
damai, berpendapat
secara ilmiah dan
kritis, responsif dan
proaktif dalam dalam
63
64
64
setiap tindakan dan
dalam melakukan
pengamatan dan
percobaan di dalam
kelas/laboratorium
maupun di luar
kelas/laboratorium
sosial akibat serangan
virus
Mendiskusikan
tentang perilaku yang
perlu dilakukan agar
terhindar dari penyakit
menular berbahaya
Mengasosiasikan
Mendiskusikan
tentang materi yang
sudah di dapat dari
pembelajaran dengan
perilaku yang harus
dilakukan
Mengkomunikasikan
Menjelaskan ciri
struktur,
pengelompokkan, dan
2.2 Peduli terhadap
keselamatan diri dan
lingkungan dengan
menerapkan prinsip
keselamatan kerja
saat melakukan
kegiatan pengamatan
dan percobaan di
laboratorium dan di
lingkungan sekitar.
3.4 Menganalisis struktur dan
replikasi, serta peran
virus dalam aspek
64
65
65
kesehatan masyarakat replikasi virus secara
lisan melalui kegiatan
presentasi setiap
kelompok
4.4 Melakukan kampanye
tentang bahaya virus
dalam kehidupan
terutama bahaya
AIDS berdasarkan
tingkat virulensinya
melalui berbagai
media informasi
65
66
66
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) kelas eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
SEKOLAH : SMA NEGERI 1 BOBOTSARI
MATA PELAJARAN : BIOLOGI
MATERI POKOK : VIRUS
ALOKASI WAKTU : 2 minggu x 3 jam pelajaran
A. KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
1.1 Mengagumi keteraturan dan
kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang keanekaragaman hayati,
ekosistem, dan lingkungan hidup
1.1.1 Merasa bersyukur terhadap karunia
Tuhan atas kesempatan mempelajari
keanekaragaman hayati, ekosistem, dan
lingkungan hidup
1.2 Menyadari dan mengagumi pola
pikir ilmiah dalam kemampuan
mengamati bioproses
1.2.1 Merasa kagum terhadap karunia Tuhan
atas adanya proses-proses biologi
66
67
67
1.3 Peka dan peduli terhadap
permasalahan lingkungan hidup,
menjaga dan menyayangi
lingkungan sebagai manisfestasi
pengamalan ajaran agama yang
dianutnya
1.3.1 Memiliki kepedulian terhadap
lingkungan hidup serta senantiasa
menjaga kelsetarian makhluk hidup
sebagai wujud pengamalan ajaran agama
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro aktif sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
4.1.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun,
jujur terhadap data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab, dan
peduli dalam observasi dan
eksperimen, berani dan santun
dalam mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, peduli lingkungan,
gotong royong, bekerjasama, cinta
damai, berpendapat secara ilmiah
dan kritis, responsif dan proaktif
dalam setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan
percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium
1.1.1 Menunjukkan sikap bertanggungjawab
dalam menyelesaikan tugas dari guru
67
68
68
4.2.1 Peduli terhadap keselamatan diri
dan lingkungan dengan
menerapkan prinsip keselamatan
kerja saat melakukan kegiatan
pengamatan dan percobaan di
laboratorium dan di lingkungan
sekitar.
2.1.1 Menunjukkan sikap peduli terhadap
lingkungan sekitar
3. Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
4.3.1 Mendeskripsikan ciri-ciri dan
replikasi, serta peran virus dalam
aspek kesehatan masyarakat
3.4.1 Mendeskripsikan ciri-ciri virus yang
meliputi struktur tubuh dan sifat virus
3.4.2 Mendeskripsikan replikasi virus
3.4.3 Mengelompokkan virus berdasarkan
ciri-cirinya
3.4.4 Mengidentifikasi peran virus dalam
aspek kesehatan manusia
68
69
69
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan
4.4 Melakukan kampanye tentang
bahaya virus dalam kehidupan
terutama bahaya AIDS berdasarkan
tingkat virulensinya melalui
berbagai media informasi
4.4.1 Mengkaji penyakit yang disebabkan oleh
virus meliputi penyebaran dan
pencegahannya
69
70
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah
informasi, dan mengkomunikasikan hasil dalam penugasan individu dan kelompok,
maka diharapkan:
Pertemuan 1 (2 JP)
1. Siswa mampu mendeskripsikan struktur tubuh virus melalui kegiatan diskusi dan
kajian pustaka menggunakan casebook.
2. Siswa mampu mendeskripsikan sifat-sifat virus melalui diskusi dan kajian
pustaka menggunakan casebook.
3. Siswa mampu mengelompokkan virus berdasarkan ciri-cirinya melalui kegiatan
penelaahan berbagai kasus penyakit menggunakan casebook serta penayangan
video tentang penyakit yang disebabkan oleh virus.
Pertemuan 2 (2 JP)
4. Siswa mampu mendeskripsikan replikasi virus melalui kegiatan diskusi dan
kajian pustaka menggunakan casebook serta pengamatan video proses replikasi
virus.
Pertemuan 2 (2 JP)
5. Siswa mampu mengidentifikasi peran virus dalam aspek kesehatan manusia
melalui diskusi dan penelaahan materi menggunakan casebook serta media
internet (smartphone)
C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Ciri virus: struktur dan sifat virus
2. Pengelompokkan virus
3. Replikasi virus
4. Peran virus bagi kehidupan manusia
5. Penyakit yang disebabkan oleh virus
D. MODEL, METODE, DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Model : Environmental Learning
Metode : tanya jawab dan dikusi kelompok
Pendekatan pembelajaran : Scientific Learning
E. MEDIA DAN ALAT
Media : Casebook, LDS, PPT, gambar, internet
Alat : LCD, proyektor, dan papan tulis
70
71
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1 90 mnt
KEGIATAN PENDAHULUAN
Tahap
pembelajaran Scientific
Kegiatan pembelajaran
Waktu
Kegiatan guru Kegiatan siswa
Fase I: Penerimaan
1. Pengenalan
Guru memusatkan perhatian siswa dengan
mengecek kehadiran
Guru memberikan apersepsi dengan
melakukan tanya jawab dengan siswa “apa
yang dipelajari pada materi sebelumnya?”,
“bagaimana keterkaitan antara materi
sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari, yaitu materi virus?”, “apakah
balita di lingkungan rumahmu melakukan
vaksinasi? “mengapa balita perlu
melakukan vaksinasi?”
Siswa memperhatikan dan
mendengarkan guru
Siswa menjawab pertanyaan tersebut.
10
mnt
71
72
72
2. Minat dan
motivasi
Guru memberikan motivasi kepada siswa
dengan memberikan pertanyaan “apa
pentingnya mempelajari virus?”
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok,
masing-masing kelompok terdiri atas 4
orang
Guru memberikan instruksi kepada siswa
untuk duduk bersama dengan teman
kelompoknya, hal ini berlaku pada
pertemuan selanjutnya
Siswa menjawab pertanyaan tersebut.
Siswa mencermati dan memperhatikan
guru
Siswa berhitung 1-8 untuk membentuk
kelompok
Siswa duduk dengan anggota
kelompoknya
10 mnt
72
73
73
KEGIATAN INTI 60 mnt
Tahap
pembelajaran Scientific
Kegiatan pembelajaran
Waktu
Kegiatan guru Kegiatan siswa
Mengamati Guru menayangkan video tentang berbagai
penyakit (influenza, AIDS, Ebola, Zika,
dll).
Siswa menonton dan mengamati video
yang ditayangkan oleh guru
7 mnt
Menanya Guru mewajibkan siswa membuat
pertanyaan yang terkait dengan video yang
ditayangkan
Guru membagikan casebook yang berisi
konsep materi virus dan kasus terkait
penyakit yang disebabkan oleh virus
Siswa membuat pertanyaan yang terkait
dengan video yang ditayangkan
Siswa menerima casebook yang
dibagiakn oleh guru
3 mnt
73
74
74
3. Pemecahan
masalah
Mengumpu
lkan
informasi
Guru meminta setiap kelompok
mendiskusikan kasus-kasus yang ada di
casebook dan menjawab pertanyaan yang
ada
Guru membimbing siswa mengumpulkan
informasi dari berbagai buku dan media
(internet) yang sesuai untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada di
lembar diskusi
Setiap kelompok berdiskusi tentang
kasus yang ada di casebook dan
pertanyaan yang ada
Siswa mengumpulkan informasi dari
casebook dan media lain (internet)
20 mnt 74
75
75
Fase II: Pengakuan
4. Penyadaran Mengasosia
sikan
Guru meminta siswa mengaitkan
informasi yang baru di dapat dari
casebook dengan informasi yang di dapat
dari media (internet) atau sumber lain.
Guru meminta siswa mengaitkan
informasi yang didapat dengan struktur
dan sifat serta pengelompokkan virus
Guru meminta siswa mengaitkan
kasus-kasus tersebut dengan sikap yang
harus dilakukaan agar terindar dari
penyakit akibat virus
Guru meminta semua kelompok bersiap
memperesentasikan hasil diskusinya
Siswa mengaitkan informasi informasi
yang baru di dapat dari casebook dengan
informasi yang di dapat dari media
(internet) atau sumber lain
Siswa mengaitkan informasi yang
didapat dengan struktur dan sifat serta
pengelompokkan virus
Siswa mengaitkan kasus-kasus tersebut
dengan sikap yang harus dilakukaan agar
terindar dari penyakit akibat virus
Semua kelompok bersiap
memperesentasikan hasil diskusinya
10 mnt
5. Penghargaan
dan
6. Pengetahuan
Mengkomu
nikasikan
Guru memberikan kesempatan salah satu
kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya
Guru meminta siswa menyampaikan pesan
moral yang terkandung dari hasil
diskusinya
Salah satu kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya
Siswa menyampaikan pesan untuk
senantiasa peduli dengan kesehatan
lingkungan agar tidak terjangkit penyakit
berbahaya
20 mnt
75
76
76
KEGIATAN PENUTUP
Tahap
pembelajaran Scientific
Kegiatan pembelajaran
Waktu
Kegiatan guru Kegiatan siswa
Fase III: Respon
7. Empati Guru memberikan penguatan konsep
materi virus dan mengajak siswa selalu
peduli terhadap kesehatan lingkungan
Siswa mencermati dan memperhatikan
penguatan yang disampaikan oleh guru
10 mnt
8. Tindakan Guru meminta siswa menyimpulkan
materi yang telah didapat, dan sikap yang
harus dilakukan
Salah satu siswa menyimpulkan materi
yang telah didapat, dan sikap yang harus
dilakukan
9. Evaluasi Guru meminta siswa mengevaluasi
sikapnya
Guru memberi pekerjaan rumah (PR)
kepada siswa untuk mengerjakan
soal-soal yang ada di casebook dan
mewajibkan siswa mengumpulkannya
pada pertemuan selanjutnya
Siswa mengevaluasi sikapnya
Siswa mencermati apa yang disampaikan
oleh guru
76
77
77
PERTEMUAN 2 90 mnt
KEGIATAN PENDAHULUAN
Tahap
pembelajaran Scientific
Kegiatan pembelajaran
Waktu
Kegiatan guru Kegiatan siswa
Fase I: Penerimaan
1. Pengenalan
Guru memusatkan perhatian siswa dengan
mengecek kehadiran
Guru memberikan apersepsi dengan
memberikan pertanyaan “mengapa
seseorang bisa terkena influenza?”,
bagaimanakah proses infeksinya?”, “apa
yang dilakukan virus setelah menginfeksi
sel inang?”
Siswa memperhatikan dan
mendengarkan guru
Siswa menjawab pertanyaan tersebut.
10
mnt
77
78
78
2. Minat dan
motivasi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru meminta siswa duduk dengan
anggota kelompoknya
Siswa mencermati dan memperhatikan
tujuan pembelajaran yang disampaikan
oleh guru
Siswa duduk dengan anggota
kelompoknya
KEGIATAN INTI 70 mnt
Tahap
pembelajaran Scientific
Kegiatan pembelajaran
Waktu
Kegiatan guru Kegiatan siswa
Mengamati Guru menayangkan video tentang proses
seseorang yang sedang terinfeksi virus
influenza dan virus yang sedang
menginfeksi bakteri.
Siswa menonton dan mengamati video
yang ditayangkan oleh guru
7 mnt
78
79
79
Menanya Guru mewajibkan siswa membuat
pertanyaan yang terkait dengan video yang
ditayangkan
Guru membagikan casebook yang berisi
konsep materi virus dan kasus terkait
penyakit yang disebabkan oleh virus
Siswa membuat pertanyaan yang terkait
dengan video yang ditayangkan
Siswa menerima casebook yang
dibagiakn oleh guru
3 mnt
3. Pemecahan
masalah
Mengumpu
lkan
informasi
Guru meminta setiap kelompok
mendiskusikan pertanyaan yang ada di
casebook terkait replikasi virus
Guru membimbing siswa mengumpulkan
informasi dari casebook dan media lain
(internet)
Setiap kelompok berdiskusi tentang
pertanyaan yang ada di casebook
terkait replikasi virus
Siswa mengumpulkan informasi dari
casebook dan media lain (internet)
30 mnt
Fase II: Pengakuan
79
80
80
4. Penyadaran Mengasosia
sikan
Guru meminta siswa mengaitkan
informasi yang baru di dapat dari
casebook dengan informasi yang di dapat
dari media (internet) atau sumber lain.
Guru meminta siswa mengaitkan
pertanyaan yang ada di casebook dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi
seseorang mudah terinfeksi virus
Guru meminta semua kelompok bersiap
memperesentasikan hasil diskusinya
Siswa mengaitkan informasi informasi
yang baru di dapat dari casebook dengan
informasi yang di dapat dari media
(internet) atau sumber lain
Siswa mengaitkan pertanyaan yang ada
di casebook dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi seseorang mudah
terinfeksi virus
Semua kelompok bersiap
memperesentasikan hasil diskusinya
10 mnt
5. Penghargaan
dan
6. Pengetahuan
Mengkomu
nikasikan
Guru memberikan kesempatan salah satu
kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya
Guru meminta siswa menyampaikan pesan
moral yang terkandung dari hasil
diskusinya
Salah satu kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya
Siswa menyampaikan pesan untuk
senantiasa peduli dengan kesehatan
lingkungan agar tidak terjangkit penyakit
berbahaya
20 mnt
80
81
81
KEGIATAN PENUTUP
Tahap
pembelajaran Scientific
Kegiatan pembelajaran
Waktu
Kegiatan guru Kegiatan siswa
Fase III: Respon
7. Empati Guru memberikan penguatan tentang
replikasi virus dan mengajak siswa
menjaga diri dari resiko tertular virus
Siswa mencermati dan memperhatikan
penguatan yang disampaikan oleh guru
10 mnt
8. Tindakan Guru meminta siswa menyimpulkan
materi yang telah didapat, dan
faktor-faktor yang menyebabkan
seseorang mudah terinfeksi virus
Salah satu siswa menyimpulkan materi
yang telah didapat, dan menyampaikan
faktor-faktor yang menyebabkan
seseorang mudah terinfeksi virus
9. Evaluasi Guru meminta siswa mengevaluasi
sikapnya
Guru memberikan PR kepada siswa yaitu
mencari peran virus dalam aspek
kesehatan manusia dan mewajibkan
siswa mengumpulkannya pada
pertemuan selanjutnya
Siswa mengevaluasi sikapnya
Siswa mencermati dan mencatat PR yang
disampaikan oleh guru
81
82
82
PERTEMUAN 3 90 mnt
KEGIATAN PENDAHULUAN
Tahap
pembelajaran Scientific
Kegiatan pembelajaran
Waktu
Kegiatan guru Kegiatan siswa
Fase I: Penerimaan
1. Pengenalan
Guru memusatkan perhatian siswa dengan
mengecek kehadiran
Guru memberikan apersepsi dengan
memberikan pertanyaan “apakah ada virus
yang menguntungkan bagi kesehatan
manusia?”
Siswa memperhatikan dan
mendengarkan guru
Siswa menjawab pertanyaan tersebut.
10
mnt
82
83
83
2. Minat dan
motivasi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru meminta siswa duduk dengan
anggota kelompoknya
Siswa mencermati dan memperhatikan
tujuan pembelajaran yang disampaikan
oleh guru
Siswa duduk dengan anggota
kelompoknya
KEGIATAN INTI 70 mnt
Tahap
pembelajaran Scientific
Kegiatan pembelajaran
Waktu
Kegiatan guru Kegiatan siswa
Mengamati Guru menayangkan video tentang proses
balita yang sedang diberi vaksin.
Siswa menonton dan mengamati video
yang ditayangkan oleh guru
7 mnt
Menanya Guru mewajibkan siswa membuat
pertanyaan yang terkait dengan video yang
ditayangkan
Guru membagikan casebook yang berisi
konsep materi virus dan kasus terkait
penyakit yang disebabkan oleh virus
Siswa membuat pertanyaan yang terkait
dengan video yang ditayangkan
Siswa menerima casebook yang
dibagiakn oleh guru
3 mnt
83
84
84
3. Pemecahan
masalah
Mengumpu
lkan
informasi
Guru meminta setiap kelompok
mendiskusikan peran virus dan
kasus-kasus penyakit serta cara
pengobatannya yang ada di casebook.
Guru membimbing siswa mengumpulkan
informasi dari casebook dan media lain
(internet)
Setiap kelompok mendiskusikan peran
virus dan kasus-kasus penyakit serta cara
pengobatannya yang ada di casebook.
Siswa mengumpulkan informasi dari
casebook dan media lain (internet)
30 mnt
Fase II: Pengakuan
4. Penyadaran Mengasosia
sikan
Guru meminta siswa mengaitkan
informasi yang baru di dapat dari
casebook dengan informasi yang di dapat
dari media (internet) atau sumber lain.
Guru meminta siswa mengaitkan
pertanyaan yang ada di casebook dengan
sikap yang dapat mencegah terjangkit
penyakit akibat virus
Guru meminta semua kelompok bersiap
memperesentasikan hasil diskusinya
Siswa mengaitkan informasi informasi
yang baru di dapat dari casebook dengan
informasi yang di dapat dari media
(internet) atau sumber lain
Siswa mengaitkan pertanyaan yang ada
di casebook dengan sikap yang dapat
mencegah terjangkit penyakit akibat
virus
Semua kelompok bersiap
memperesentasikan hasil diskusinya
10 mnt
84
85
85
5. Penghargaan
dan
6. Pengetahuan
Mengkomu
nikasikan
Guru memberikan kesempatan salah satu
kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya
Guru meminta siswa menyampaikan pesan
moral yang terkandung dari hasil
diskusinya
Salah satu kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya
Siswa menyampaikan pesan untuk
senantiasa peduli dengan kesehatan
lingkungan agar tidak terjangkit penyakit
berbahaya
20 mnt
KEGIATAN PENUTUP
Tahap
pembelaj
aran
Scientific
Kegiatan pembelajaran
Waktu
Kegiatan guru Kegiatan siswa
Fase III: Respon
7. Empati Guru memberikan penguatan tentang
peran dan penyakit yang disebabkan oleh
virus dan mengajak siswa menjaga diri
dari resiko tertular virus
Siswa mencermati dan memperhatikan
penguatan yang disampaikan oleh guru 10 mnt
85
86
86
8. Tindakan Guru meminta siswa menyimpulkan
materi yang telah didapat, dan sikap yang
dapat mencegah resiko tertular virus
Salah satu siswa menyimpulkan materi
yang telah didapat, dan menyampaikan
sikap yang dapat mencegah resiko
tertular virus
9. Evaluasi Guru meminta siswa mengevaluasi
sikapnya
Guru memberikan tugas kepada siswa
membuat media untuk aksi kampanye
kesehatan lingkungan, media ini di
upload di media sosial dan dikumpulkan
kepada guru.
Siswa mengevaluasi sikapnya
Siswa membuat media untuk aksi
kampanye kesehatan lingkungan, media
ini di upload di media sosial dan
dikumpulkan kepada guru
86
87
G. PENILAIAN HASIL BELAJAR
1. Instrumen penilaian sikap peduli kesehatan lingkungan
Instrumen yang digunakan untuk penilaian sikap peduli kesehatan
lingkungan berupa skala sikap peduli kesehatan lingkungan yang sudah divalidasi
oleh dosen ahli.
Jenis data Teknik Instrumen
Sikap peduli kesehatan
lingkungan
Angket Skala sikap peduli
kesehatan lingkungan
2. Intrumen penilaian pengetahuan dan pemahaman
Instrumen yang digunakan untuk penilaian pengetahuan dan pemahaman
materi virus berupa soal pilihan ganda yang sudah divalidasi oleh dosen ahli.
Jenis data Teknik Instrumen
Hasil belajar ranah
kognitif
Posttest Soal formatif
H. REMIDIAL
1. Berikan keterangan dan fungsi pada gambar di bawah ini.
2. Mengapa HIV disebut retrovirus?
No Keterangan Fungsi
87
88
88
3. Jelaskan mekanisme replikasi virus di bawah ini!
4. Bagaimanakah peran virus dalam mengantarkan gen?
5. Bagaimanakah HIV menyerang manusia?
I. PENGAYAAN
1. Bandingkan struktur virus mosaik tembakau (TMV) dengan virus infulenza.
2. Bandingkan efek sel inang pada siklus litik dan siklus lisogenik.
3. Bagaimanakah sejumlah virus bereplikasi tanpa pernah menyintesis RNA?
4. Mengapa HIV disebut retrovirus?
5. Cara apa yang mungkin telah membantu penyebaran virus flu burung H5N1 dari
Asia ke Afrika dan Eropa? Mungkinkah perjalanan manusia dengan pesawat
udara telah menyebarkan virus ini?
89
Lampiran 4 Lembar hasil diskusi siswa kelas ekperimen menggunakan Casebook
LEMBAR HASIL DISKUSI SISWA KELAS EKPERIMEN
MENGGUNAKAN CASEBOOK
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
SEKOLAH : SMA NEGERI 1 BOBOTSARI
MATA PELAJARAN : BIOLOGI
MATERI POKOK : VIRUS
ALOKASI WAKTU : 2 minggu x 3 jam pelajaran
A. KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
5. Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
1.4 Mengagumi keteraturan dan
kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang keanekaragaman hayati,
ekosistem, dan lingkungan hidup
1.4.1 Merasa bersyukur terhadap karunia
Tuhan atas kesempatan mempelajari
keanekaragaman hayati, ekosistem, dan
lingkungan hidup
1.5 Menyadari dan mengagumi pola
pikir ilmiah dalam kemampuan
1.5.1 Merasa kagum terhadap karunia Tuhan
atas adanya proses-proses biologi
120
121
121
mengamati bioproses
1.6 Peka dan peduli terhadap
permasalahan lingkungan hidup,
menjaga dan menyayangi
lingkungan sebagai manisfestasi
pengamalan ajaran agama yang
dianutnya
1.6.1 Memiliki kepedulian terhadap
lingkungan hidup serta senantiasa
menjaga kelsetarian makhluk hidup
sebagai wujud pengamalan ajaran agama
6. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro aktif sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
4.5.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun,
jujur terhadap data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab, dan
peduli dalam observasi dan
eksperimen, berani dan santun
dalam mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, peduli lingkungan,
gotong royong, bekerjasama, cinta
damai, berpendapat secara ilmiah
dan kritis, responsif dan proaktif
dalam setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan
percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar
3.1.1 Menunjukkan sikap bertanggungjawab
dalam menyelesaikan tugas dari guru
121
122
122
kelas/laboratorium
4.6.1 Peduli terhadap keselamatan diri
dan lingkungan dengan
menerapkan prinsip keselamatan
kerja saat melakukan kegiatan
pengamatan dan percobaan di
laboratorium dan di lingkungan
sekitar.
4.1.1 Menunjukkan sikap peduli terhadap
lingkungan sekitar
7. Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
4.7.1 Mendeskripsikan struktur dan
replikasi, serta peran virus dalam
aspek kesehatan masyarakat
3.4.5 Mendeskripsikan ciri-ciri virus yang
meliputi struktur tubuh dan sifat virus
3.4.6 Mendeskripsikan replikasi virus
3.4.7 Mengelompokkan virus berdasarkan
ciri-cirinya
3.4.8 Mengidentifikasi peran dalam aspek
kesehatan manusia
122
123
123
8. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan
4.4 Melakukan kampanye tentang
bahaya virus dalam kehidupan
terutama bahaya AIDS berdasarkan
tingkat virulensinya melalui
berbagai media informasi
4.8.1 Mengkaji penyakit yang disebabkan oleh
virus meliputi penyebaran dan
pencegahannya
123
124
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah
informasi, dan mengkomunikasikan hasil dalam penugasan individu dan kelompok,
maka diharapkan:
Pertemuan 1 (2 JP)
1. Siswa mampu mendeskripsikan struktur tubuh dan sifat virus melalui kegiatan
diskusi dan kajian pustaka.
2. Siswa mampu mendeskripsikan sifat virus melalui kegiatan diskusi dan kajian
pustaka.
3. Siswa mampu mengelompokkan virus berdasarkan ciri-cirinya melalui kegiatan
diskusi dan kajian pustaka.
Pertemuan 2 (2 JP)
4. Siswa mampu mendeksripsikan replikasi virus melalui kegaiatan diskusi dan
pengamatan video proses replikasi virus.
Pertemuan 3 (2 JP)
5. Siswa mampu mengidentifikasi peran virus dalam aspek kesehatan manusia
melalui kegiatan diskusi dan kajian pustaka menggunakan media internet
(smartphone)
C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Ciri-ciri virus: struktur dan sifat virus
2. Pengelompokkan virus
3. Replikasi virus
4. Peran virus bagi kehidupan manusia
5. Penyakit yang disebabkan oleh virus
D. MODEL, METODE, DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Model : Problem Based Learning
Metode : tanya jawab dan dikusi kelompok
Pendekatan pembelajaran : Scientific Learning
E. MEDIA DAN ALAT
Media : Lembar diskusi siswa, buku pelajaran, video pembelajaran tentang replikasi
virus, foto/ gambar, dan media elektronik lain (smartphone)
Alat : LCD proyektor, laptop, dan papan tulis
\
124
125
125
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1 90 mnt
KEGIATAN PENDAHULUAN 10 mnt
Tahap
pembelajaran Scientific
Kegiatan pembelajaran
Waktu
Kegiatan guru Kegiatan siswa
1. Mengorient
asi siswa
pada
masalah
Guru memusatkan perhatian siswa
dengan mengecek kehadiran
Guru melakukan apersepsi dan motivasi
siswa untuk berperan aktif dalam
pembelajaran dengan memberikan
pertanyaan “mengapa balita perlu
melakukan vaksinasi?”
“bagaimana jika balita tidak melakukan
vaksinasi? Kira-kira apa yang akan
terjadi?”
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Siswa memperhatikan dan mendengarkan
guru
Siswa mencermati apersepsi yang diberika
oleh guru dan menjawab pertanyaan guru
Siswa mencermati dan mendengarkan
tujuan pembelajaran yang disampaikan
oleh guru
10 mnt
125
126
126
KEGIATAN INTI 70 mnt
Tahap
pembelajaran Scientific
Kegiatan pembelajaran
Waktu
Kegiatan guru Kegiatan siswa
2. Mengorganis
asikan siswa
untuk belajar
Mengamati
Menanya
d. Guru membagi siswa menjadi 8
kelompok yang terdiri atas 4-5
orang
e. Guru memberikan instruksi kepada
siswa untuk bergabung bersama
dengan teman kelompoknya, hal ini
berlaku pada pertemuan selanjutnya
f. Guru menayangkan video
pembelajaran tentang berbagai
penyakit yang disebabkan oleh virus
g. Guru mewajibkan siswa membuat
pertanyaan yang terkait dengan
video yang ditayangkan
d. Siswa membentuk kelompok dengan berhitung
dari 1 sampai 8
e. Siswa bergabung dengan anggota
kelompoknya
f. Siswa menonton dan mengamati video
g. Siswa membuat pertanyaan yang terkait
dengan video yang ditayangkan
20 mnt
111
126
127
127
h. Guru membagikan lembar diskusi
siswa yang berisi teks permasalahan
penyakit yang disebabkan oleh virus
kemudian siswa mengaitkannya
dengan ciri dan pengelompokkan
virus yang menyebabkannya. Teks
yang dibagikan terdiri atas 3 judul
yaitu:
1. Influenza dapat menular dari
manusia ke manusia
2. Penularan penyakit flu burung
oleh unggas ke manusia
3. Seks bebas memicu seseorang
terjangkit AIDS
h. Siswa menerima lembar diskusi
3. Membimbing
investigasi
individu dan
kelompok
Mengumpul
kan
informasi
i. Guru membimbing siswa
mengumpulkan informasi dari
berbagai buku dan media (internet)
yang sesuai untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada di lembar
diskusi
i. Siswa mengumpulkan informasi dari
berbagai buku dan media (internet) yang sesuai
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada
di lembar diskusi
20 mnt
127
128
128
4. Mengemban
gkan dan
menyajikan
hasil diskusi
Mengasosia
sikan
j. Guru meminta siswa mengaitkan
informasi yang diperoleh dengan
informasi yang sudah dimiliki
sebelumnya dan berdiskusi untuk
menjawab pertanyaan yang ada pada
lembar diskusi
k. Guru meminta siswa bersiap untuk
mempresentasikan hasil diskusinya
j. Siswa mengaitkan informasi yang diperoleh
dengan informasi yang sudah dimiliki
sebelumnya dan berdiskusi untuk menjawab
pertanyaan yang ada pada lembar diskusi
k. Siswa bersiap untuk mempresentasikan hasil
diskusinya
10 mnt
Mengkomu
nikasikan
l. Guru memberikan kesempatan
kepada salah satu kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
l. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya
20 mnt
KEGIATAN PENUTUP
Tahap
pembelajaran Scientific
Kegiatan pembelajaran
Waktu
Kegiatan guru Kegiatan siswa
5. Menganalisis
dan
mengevaluas
i proses
l. Guru memberikan penguatan konsep
terkait struktur, ciri, dan
pengelompokkan virus
m. Guru meminta salah satu siswa
l. Siswa mencermati dan memperhatikan guru
m. Salah satu siswa menyimpulkan materi yang
10 mnt
128
129
129
pemecahan
masalah
menyimpulkan apa yang telah di
dapat pada pembelajaran kali ini
n. Guru memberi tugas rumah kepada
siswa untuk mengerjakan soal-soal
yang ada di buku pelajaran dan
mewajibkan siswa mengumpulkan
tugas tersebut pada pertemuan
selanjutnya
telah dipelajari
n. Siswa mencermati dan memperhatikan guru
PERTEMUAN 2 90 mnt
KEGIATAN PENDAHULUAN 10 mnt
Tahap
pembelajaran Scientific
Kegiatan pembelajaran
Waktu
Kegiatan guru Kegiatan siswa
129
130
130
1. Mengorient
asi siswa
pada
masalah
a. Guru memusatkan perhatian siswa dengan
mengecek kehadiran
b. Guru melakukan apersepsi dan motivasi
siswa untuk berperan aktif dalam
pembelajaran dengan memberikan pertanyaan
“apa yang dilakukan virus setelah
menginfeksi sel inang?”
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
a. Siswa memperhatikan dan mendengarkan
guru
b. Siswa mencermati apersepsi yang diberika
oleh guru dan menjawab pertanyaan guru
c. Siswa mencermati dan mendengarkan
tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh
guru
10 mnt
KEGIATAN INTI 70 mnt
Tahap
pembelajaran Scientific
Kegiatan pembelajaran
Waktu
Kegiatan guru Kegiatan siswa
2. Mengorganis
asikan siswa
d. Guru memberikan instruksi kepada
siswa untuk duduk bersama dengan
d. Siswa duduk dengan anggota kelompoknya 20 mnt
130
131
131
untuk belajar
Mengamati
Menanya
teman kelompoknya
e. Guru menayangkan video
pembelajaran tentang proses
masuknya virus ke dalam sel bakteri
f. Guru mewajibkan siswa membuat
pertanyaan yang terkait dengan isi
video yang ditayangkan
g. Guru membagikan lembar diskusi
siswa
e. Siswa menonton dan mengamati video
f. Siswa membuat pertanyaan yang terkait
dengan isi video yang ditayangkan
g. Siswa menerima lembar diskusi
3. Membimbing
investigasi
individu dan
kelompok
Mengumpul
kan
informasi
h. Guru membimbing siswa
mengumpulkan informasi dari
berbagai buku dan media (internet)
yang sesuai untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada di lembar
diskusi
h. Siswa mengumpulkan informasi dari
berbagai buku dan media (internet) yang sesuai
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada
di lembar diskusi
20 mnt
4. Mengemban
gkan dan
menyajikan
hasil diskusi
Mengasosia
sikan
i. Guru meminta siswa mengaitkan
informasi yang diperoleh dengan
informasi yang sudah dimiliki
sebelumnya dan berdiskusi untuk
i. Siswa mengaitkan informasi yang diperoleh
dengan informasi yang sudah dimiliki
sebelumnya dan berdiskusi untuk menjawab
pertanyaan yang ada pada lembar diskusi
10 mnt
131
132
132
menjawab pertanyaan yang ada pada
lembar diskusi
j. Guru meminta siswa bersiap untuk
mempresentasikan hasil diskusinya
j. Siswa bersiap untuk mempresentasikan hasil
diskusinya
Mengkomu
nikasikan
k. Guru memberikan kesempatan
kepada salah satu kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
k. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya
20 mnt
KEGIATAN PENUTUP
Tahap
pembelajaran Scientific
Kegiatan pembelajaran
Waktu
Kegiatan guru Kegiatan siswa
6. Menganalisis
dan
mengevaluas
i proses
pemecahan
masalah
l. Guru memberikan penguatan konsep
terkait replikasi virus
m. Guru meminta salah satu siswa
menyimpulkan apa yang telah di
dapat pada pembelajaran kali ini
l. Siswa mencermati dan memperhatikan guru
m. Salah satu siswa menyimpulkan materi yang
telah dipelajari
10 mnt
132
133
133
PERTEMUAN 3 90 mnt
KEGIATAN PENDAHULUAN 10 mnt
Tahap
pembelajaran Scientific
Kegiatan pembelajaran
Waktu
Kegiatan guru Kegiatan siswa
1. Mengorient
asi siswa
pada
masalah
a. Guru memusatkan perhatian siswa dengan
mengecek kehadiran
b. Guru melakukan apersepsi dan motivasi
siswa untuk berperan aktif dalam
pembelajaran dengan memberikan pertanyaan
“apa semua virus merugikan?”
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
a. Siswa memperhatikan dan mendengarkan
guru
b. Siswa mencermati apersepsi yang diberika
oleh guru dan menjawab pertanyaan guru
c. Siswa mencermati dan mendengarkan
tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh
guru
10 mnt
133
134
134
KEGIATAN INTI 70 mnt
Tahap
pembelajaran Scientific
Kegiatan pembelajaran
Waktu
Kegiatan guru Kegiatan siswa
2. Mengorganis
asikan siswa
untuk belajar
Mengamati
Menanya
d. Guru memberikan instruksi kepada
siswa untuk duduk bersama dengan
teman kelompoknya
e. Guru menayangkan video
pembelajaran tentang proses
pembuatan vaksin dan meminta
siswa menyampaikan isi video yang
ditayangkan
f. Guru mewajibkan siswa membuat
pertanyaan yang terkait dengan isi
video yang ditayangkan
g. Guru membagikan lembar diskusi
siswa
d. Siswa duduk dengan anggota kelompoknya
e. Siswa menonton dan mengamati video
f. Siswa membuat pertanyaan yang terkait
dengan isi video yang ditayangkan
g. Siswa menerima lembar diskusi
20 mnt
3. Membimbing Mengumpul h. Guru membimbing siswa h. Siswa mengumpulkan informasi dari 20 mnt
134
135
135
investigasi
individu dan
kelompok
kan
informasi
mengumpulkan informasi dari
berbagai buku dan media (internet)
yang sesuai untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada di lembar
diskusi
berbagai buku dan media (internet) yang sesuai
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada
di lembar diskusi
4. Mengemban
gkan dan
menyajikan
hasil diskusi
Mengasosia
sikan
i. Guru meminta siswa mengaitkan
informasi yang diperoleh dengan
informasi yang sudah dimiliki
sebelumnya dan berdiskusi untuk
menjawab pertanyaan yang ada pada
lembar diskusi
j. Guru meminta siswa bersiap untuk
mempresentasikan hasil diskusinya
i. Siswa mengaitkan informasi yang diperoleh
dengan informasi yang sudah dimiliki
sebelumnya dan berdiskusi untuk menjawab
pertanyaan yang ada pada lembar diskusi
j. Siswa bersiap untuk mempresentasikan hasil
diskusinya
10 mnt
Mengkomu
nikasikan
k. Guru memberikan kesempatan
kepada salah satu kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
k. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya
20 mnt
135
136
136
KEGIATAN PENUTUP
Tahap
pembelajaran Scientific
Kegiatan pembelajaran
Waktu
Kegiatan guru Kegiatan siswa
5. Menganalisis
dan
mengevaluas
i proses
pemecahan
masalah
l. Guru memberikan penguatan konsep
peran virus yang penyakit yang
disebabkannya
m. Guru meminta salah satu siswa
menyimpulkan apa yang telah di
dapat pada pembelajaran kali ini
l. Siswa mencermati dan memperhatikan guru
m. Salah satu siswa menyimpulkan materi yang
telah dipelajari
10 mnt
136
137
137
G. PENILAIAN HASIL BELAJAR
1. Instrumen penilaian sikap peduli kesehatan lingkungan
Instrumen yang digunakan untuk penilaian sikap peduli kesehatan
lingkungan berupa skala sikap peduli kesehatan lingkungan yang sudah divalidasi
oleh dosen ahli.
Jenis data Teknik Instrumen
Sikap peduli kesehatan
lingkungan
Angket Skala sikap peduli
kesehatan lingkungan
2. Intrumen penilaian pengetahuan dan pemahaman
Instrumen yang digunakan untuk penilaian pengetahuan dan pemahaman
materi virus berupa soal pilihan ganda yang sudah divalidasi oleh dosen ahli.
Jenis data Teknik Instrumen
Hasil belajar ranah
kognitif
Posttest Soal formatif
H. REMIDIAL
1. Berikan keterangan dan fungsi pada gambar di bawah ini.
2. Mengapa HIV disebut retrovirus?
No Keterangan Fungsi
138
138
3. Jelaskan mekanisme replikasi virus di bawah ini!
4. Bagaimanakah peran virus dalam mengantarkan gen?
5. Bagaimanakah HIV menyerang manusia?
I. PENGAYAAN
1. Bandingkan struktur virus mosaik tembakau (TMV) dengan virus infulenza.
2. Bandingkan efek sel inang pada siklus litik dan siklus lisogenik.
3. Bagaimanakah sejumlah virus bereplikasi tanpa pernah menyintesis RNA?
4. Mengapa HIV disebut retrovirus?
5. Cara apa yang mungkin telah membantu penyebaran virus flu burung H5N1 dari
Asia ke Afrika dan Eropa? Mungkinkah perjalanan manusia dengan pesawat
udara telah menyebarkan virus ini?
139
139
Lampiran 6 Lembar hasil diskusi siswa kelas kontrol
LEMBAR HASIL DISKUSI SISWA KELAS KONTROL
120
140
140
141
141
142
142
143
143
144
Lampiran 7 Kisi-kisi soal uji coba
KISI-KISI SOAL
Sekolah : SMA Negeri 1 Bobotsari
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : X/ Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (90 menit)
Kompetensi
dasar Indikator
No.
s
o
a
l
Jenjang kemampuan Jml.
S
o
a
l
Kunci
jawaban C1 C2 C3 C4 C5 C6
3.4 Mendeskripsi
kan ciri-ciri
dan replikasi,
serta peran
virus dalam
aspek
kesehatan
masyarakat
3.4.1 Mendeskripsik
an struktur
tubuh virus
1 √
8
b
2 √ c
3 √ e
4 √ b
5 √ a
6 √ e
7 √ a
8 √ a
3.4.2 Mendeskripsik
an sifat virus
9 √
9
d
10 √ c
145
11 √ d
12 √ b
13 √ b
14 √ a
15 √ e
16 √ a
17 √ c
3.4.3 Mengelompok
kan virus
berdasarkan
ciri-cirinya
18 √
8
e
19 √ e
20 √ c
21 √ e
22 √ c
23 √ b
24 √ d
25 √ e
3.4.4 Mendeskripsik
an replikasi
virus
26 √
9
c
27 √ d
28 √ b
29 √ c
30 √ a
146
31 √ b
32 √ c
33 √ b
34 √ a
3.4.5 Mengidentifik
asi peran
dalam aspek
kesehatan
manusia
35 √
8
a
36 √ d
37 √ a
38 √ c
39 √ b
40 √ e
41 √ d
42 √ b
3.4.6 Mengkaji
tentang
penyakit yang
disebabkan
oleh virus
43 √
8
d
44 √ c
45 √ a
46 √ e
47 √ d
48 √ e
49 √ d
50 √ d
147
Lampiran 8 Kisi-kisi soal uji coba
Mata pelajaran : Biologi
Materi pokok : Virus
Kelas/Semester : X MIPA/ Ganjil
Petunjuk menjawab soal:
1. Sebelum menjawab soal, tulislah nama dan nomor presensi secara lengkap pada Lembar
Jawab yang disediakan.
2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab.
3. Kerjakan soal yang menurut kamu mudah terlebih dahulu.
4. Tidak diperkenankan melihat pekerjaan teman lain.
5. Berikanlah tanda silang (x) pada salah satu huruf a,b,c,d atau e yang menurut kamu paling
benar pada Lembar Jawab yang tersedia.
1. Perhatikan senyawa kimia di bawah
ini:
1) DNA
2) Lipid
3) Kolesterol
4) Karbohidrat
5) Protein
Manakah senyawa kimia yang
merupakan pembangun bakteriofag T4
....
a. 1 dan 2
b. 1 dan 5
c. 2 dan 4
d. 3 dan 5
e. 1 dan 3
2. Perhatikan gambar virus di bawah ini!
Bagian yang pertama kali menempel
pada sel inang saat infeksi virus adalah
nomor ....
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
149
3. Perhatikan gambar berikut ini.
Bagian yang ditunjuk berfungsi untuk
....
a. menancapkan diri ke berbagai
substrat
b. pergerakan bakteri
c. pergerakan virus
d. reproduksi virus
e. menancapkan diri ke bakteri
4. Perhatikan gambar berikut ini.
Pada virus, struktur di atas diselubungi
oleh ....
a. Virion
b. Kapsid
c. Vaksin
d. Partikel virus
e. Hospes
5. Perhatikan gambar di bawah ini.
Struktur yang ditunjuk oleh tanda
panah tersusun atas ....
a. Protein
b. Glikoprotein
c. Fosfolipid
d. Kolesterol
e. Karbohidrat
6. Perhatikan gambar di bawah ini!
Pada tahapan penetrasi, bagian yang
berperan adalah nomor ....
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
7. Perhatikan macam-macam virus di
bawah ini!
1) Adenovirus
2) Herpesvirus
3) Papovavirus
150
4) Ortomyxovirus
5) Filovirus
Virus yang memiliki materi genetik
DNA adalah nomor ....
a. 1, 2 dan 3
b. 2, 3 dan 5
c. 1, 3 dan 4
d. 2, 4 dan 5
e. 3, 4 dan 5
8. Virus influenza memiliki struktur
aksesori yang membantu virus
menginfeksi sel inang. Struktur
aksesori tersebut tersusun dari ...
a. Protein, fosfolipid, dan
glikoprotein
b. Protein, DNA, dan fosfolipid
c. Protein, DNA, dan karbohidrat
d. Protein, karbohidrat, dan lipid
e. Protein, fosfolipid, dan glikolipid
9. Temuan Stanley bahwa sebagian
virus bisa dikristalisasi merupakan
berita yang menarik sekaligus
membingungkan, karena sel paling
sederhana sekalipun tidak bisa
beregregasi menjadi kristal teratur.
Oleh karena itu, virus tidak
digolongkan ke dalam sel, karena ...
a. Virus tidak memiliki organel
b. Virus hanya dapat hidup pada
organisme hidup
c. Tidak memiliki sitoplasma dan
membran plasma
d. Dapat membentuk kristal di luar
sel organisme
e. Virus tidak dapat menyintesis DNA
10. Perhatikan gambar berikut ini.
(1) (2) (3)
(4) (5)
Bakteriofage T4 hanya dapat hidup
pada organisme nomor ....
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
11. Perhatikan gambar virus di bawah ini.
Berikut ini pernyataan yang benar
tentang gambar virus di atas yaitu ....
a. Virus yang dapat menginfeksi
bakteri
151
b. Virus yang membentuk kapsid
polihedral
c. Virus yang menginfeksi saluran
pernapasan
d. Virus yang membentuk kapsid
heliks
e. Virus yang memiliki amplop
bermembran (membran envelope)
12. Virus menggunakan perlengkapan dan
molekul-molekul kecil sel inangnya
untuk bereproduksi. Oleh karena itu
virus dapat dikatakan sebagai ....
a. Partikel penginfeksi
b. Parasit obligat intraselular
c. Substansi tak hidup
d. Substansi aseluler
e. Parasit
13. Pengelompokan virus ribovirus dan
deoksiribovirus, didasarkan atas….
a. Daur hidupnya
b. Kandungan asam nukleatnya
c. Cara replikasinya
d. Inang yang diinfeksinya
e. Penyakit yang disebabkannya
14. Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar di atas menujukkan ciri virus
sebagai makhluk hidup adalah
kemampuannya untuk ...
a. Melakukan reproduksi
b. Memasuki jaringan
c. Mengikat oksigen
d. Dapat dikristalkan
e. Memiliki sitoplasma
15. Virus adalah substansi yang dapat
menggandakan dirinya sendiri.
Komponen berikut mana yang terdapat
pada virus dan berperan dalam
penggandaannya ...
a. Selubung protein
b. Kapsid
c. Inti
d. Sentriol
e. Materi genetik
16. Pernyataan di bawah ini yang sesuai
dengan ciri-cri virus adalah ...
a. Substansi terkecil yang terdiri
atas DNA atau RNA dan
diselubungi protein yang dapat
melakukan fungsi hidup seperti
makhluk hidup apabila berada
di sel inang
b. Substansi terkecil yang hanya
terdiri atas nukleoprotein dan
dapat melakukan fungsi hidup
seperti makhluk hidup apabila
berada di sel inang
152
c. Sel yang hanya terdiri atas
membran sel dan DNA atau RNA
saja
d. Sel yang sangat kecil hanya dapat
dilihat dengan mikroskop elektron
e. Organisme yang tak dapat dilihat,
karena terdiri atas substansi
protoplasma
17. Virus tidak dapat dikelompokkan ke
dalam makhluk hidup karena ....
a. Virus dapat melakukan replikasi
b. Virus dapat menularkan penyakit
c. Virus dapat dikristalkan
d. Virus berukuran sangat kecil
e. Virus tidak memiliki sitoplasma
18. Perhatikan tabel di bawah ini!
No Virus Hewan/ Tumbuhan
1 Tidak memiliki
sitoplasma
Memiliki
sitoplasma
2 Makroskopis Makroskopis
3 Melakukan
metabolisme
hanya pada
jaringan hidup
Melakukan
metabolisme
4 Dapat
dikristalkan
Tidak dapat
dikristalkan
Pernyataan yang benar adalah nomor ...
a. 1, 2, 3 dan 4
b. 1, 2 dan 3
c. 1, 2 dan 4
d. 2, 3, dan 4
e. 1, 3, dan 4
19. Perhatikan gambar di bawah ini.
(1) (2)
Manakah di antara karakteristik,
struktur, atau proses berikut yang
sama-sama dimiliki oleh kedua gambar
di atas ....
a. Metabolisme
b. Ribosom
c. Pembelahan sel
d. Kehidupan mandiri
e. Materi genetik
20. Virus merupakan garis batas antara
hidup dan tak hidup. Maksud dari
pernyataan tersebut adalah ....
a. Virus dapat hidup dan dapat mati
sesukanya
b. Awalnya virus mati dan menjadi
hidup saat menemukan inangnya
c. Virus dikatakan hidup apabila
berada di dalam sel inang
d. Virus dikatakan hidup apabila
berada di luar sel inang
e. Virus tidak dapat hidup jika berada
pada sel inang
21. Virus tidak tampak memiliki
organisasi sel seperti makhluk hidup
lainnya. Hal ini bisa tampak bahwa
virus ...
153
a. Tidak dapat memperbanyak diri
dalam medium yang bebas
makhluk hidup lain
b. Dapat berkembangbiak dalam
medium agar
c. Dapat berkembangbiak dalam
biakan sel hewan
d. Terbungkus oleh selubung protein
e. Tidak dapat mensintesis protein
sendiri
22. Perbedaan antara virus dan bakteri
dapat dilihat dari, kecuali ...
a. Ukuran
b. Perkembangbiakan
c. Materi genetik
d. Struktur tubuh
e. Aktivitas metabolisme
23. Perhatikan gambar di bawah ini!
Bagian yang sama-sama dimiliki oleh
virus dan makhluk hidup adalah nomor
...
a. 1
b. 2
c. 3
d. 1 dan 2
e. 1, 2, dan 3
24. Perhatikan gambar di bawah ini!
Bagian virus yang tidak dimiliki oleh
organisme lain adalah nomor ....
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 1, 2, dan 5
d. 2, 3, dan 4
e. 3, 4, dan 5
25. Perhatikan daftar ciri-ciri berikut ini:
1. Memiliki organisasi sel
2. Merupakan organisme autotrof
3. Mempunyai materi genetik
4. Bentuk tubuh batang, oval, dan
huruf T
5. Mempunyai selubung yang
disebut kapsid
Ciri-ciri virus ditunjukkan oleh nomor
...
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 1, 2, dan 5
d. 2, 3, dan 4
e. 3, 4, dan 5
154
26. Setelah DNA virus masuk ke sel
bakteri, fungsi DNA bakteri akan
diambil alih oleh DNA virus. Tujuan
tindakan ini adalah ...
a. Melipatgandakan bakteri
b. Agar DNA bakteri melakukan
replikasi sebagai persiapan
pembelahan sel
c. Mensintesis protein dan
membuat struktur tubuh virus
yang baru
d. Untuk menghancurkan bakteri
e. Untuk mengaktifkan inti sel bakteri
sehingga dapat memproduksi
enzim baru
27. Virus yang menginfeksi bakteri
disebut ...
a. Mikrobakteri
b. Profag
c. Makrobakteri
d. Bakteriofag
e. Mikrofag
28. Perhatikan gambar daur hidup virus di
bawah ini!
Tahapan nomor 1,2, dan 3
berturut-turut yaitu ....
a. Sintesis, lisis, dan penetrasi
b. Perakitan, lisis, dan penetrasi
c. Perakitan, lisis, dan absorpsi
d. Sintesis, lisis, dan perakitan
e. Perkitan, lisis, dan sintesis
29. Virus DNA beruntai ganda bisa
bereplikasi melalui dua mekanisme.
Replikasi virus yang diakhiri dengan
matinya sel inang disebut ....
a. Infeksi sel inang
b. Lisis
c. Siklus litik
d. Proliferasi
e. Siklus lisogenik
30. Ketika berada dalam daur lisogenik,
bakteri yang terinfeksi virus tidak
menunjukkan gejala terganggu karena
...
a. DNA virus belum aktif
b. Virus tidak bersifat parasit
c. Virus belum menginjeksikan
materi genetik
d. Jumlah asam nukleat virus masih
sedikit
e. Bakteri mampu melawan virus
31. Fag mengarahkan produksi sejenis
enzim yang merusak dinding sel
bakteri, memungkinkan cairan masuk.
Sel menggembung dan akhirnya
pecah, melepaskan 100-200 partikel
fag. Kondisi tersebut terjadi dalam
siklus litik pada tahap ....
a. Pelekatan
155
b. Penetrasi
c. Sintesis
d. Perakitan
e. Pelepasan
32. Dalam bentuk profag sebagian gen
bersifat tidak aktif. Fenomena ini
terjadi pada fase ...
a. Absorpsi
b. Infeksi
c. Penggabungan
d. Replikasi
e. Penetrasi
33. Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar di atas terjadi pada tahap ...
a. Sintesis
b. Perakitan
c. Injeksi
d. Absorpsi
e. Replikasi
34. Saat siklus lisogenik, molekul DNA
virus digabungkan ke dalam sebuah
situs spesifik pada kromosom E. coli
oleh protein-protein virus yang
memutus kedua molekul DNA
melingkar dan menggabungkan
keduanya. Saat terintegrasi dengan
cara ini, DNA virus dikenal sebagai
….
a. Profag
b. Bakteriofag
c. Makrofag
d. Mikrofag
e. Fag
35. Pemberian vaksin dengan melalui
mulut (per oral) adalah pencegahan
terhadap penyakit ...
a.
b.
c.
d. N
e.
Polio
Gandongan
Influenza
AIDS
Ebola
156
36. Saat imunisasi seorang bayi diberi
vaksin polio. Hal ini dilakukan agar
bayi tidak terkena penyakit polio.
Bagaimanakah mekanisme kerja
vaksin dalam mencegah bayi terkena
polio ....
a. Vaksin akan langsung membunuh
virus yang masuk ke dalam sel
tubuh
b. Vaksin merangsang sistem
kekebalan tubuh untuk
membangkitkan pertahanan
terhadap virus polio
c. Vaksin akan merangsang enzim di
dalam tubuh untuk menghancurkan
virus
d. Vaksin akan merusak struktur
virus, sehingga infeksi tidak akan
terjadi
e. Vaksin akan melumpuhkan virus
37. Azidothymidine (AZT) dapat
menghambat replikasi virus.
Reproduksi virus yang dimaksud
adalah virus ...
a. HIV
b. Herpesvirus
c. Campak
d. Cacar
e. Hepattis
38. Seorang ahli Epidemiologi mencoba
mengisolasi virus Ebola dari daerah
Afrika tengah. Ia menyiapkan medium
untuk perkembangbiakan virus
tersebut. Medium di bawah ini,
manakah yang sesuai untuk kultur
virus Ebola tersebut ....
a. Ekstrak agar
b. Air murni
c. Embryo ayam hidup
d. Air dengan larutan nutrisi
e. Larutan garam fisiologis isotonis
39. Virus dapat menimbulkan penyakit.
Umumnya penyakit yang disebabkan
oleh virus sulit untuk diobati. Hal ini
dapat terjadi karena ...
a. Virus hanya hidup pada jaringan
hidup
b. Materi genetik virus dapat
mengalami mutasi spontan
c. Virus dapat menyerang bakteri
patogen
d. Virus peka terhadap antibiotik
e. Virus dapat membentuk virion
40. Pembuatan antitoksin dimulai dengan
menggabungkan DNA virus dan DNA
manusia yang mengontrol sintesis
antitoksin. Selanjutnya gen tersebut
digabungkan ke sel bakteri. Dari uraian
di atas dapat disimpulkan bahwa ...
a. Virus dapat memproduksi
antibakteri
b. Virus dapat mengontrol sintesis
antitoksin
c. Virus diekstraksi
d. Virus dapat membawa gen
manusia
157
e. Virus dapat dititipi gen dari
manusia
41. Acyclovir merupakan salah satu contoh
antivirus yang dapat mencegah
replikasi herpesvirus. Bagaimanakah
prinsip kerja pencegahan antivirus
tersebut terhadap herpesvirus ....
a. Menghancurkan herpesvirus
b. Menyembuhkan sebagian besar
infeksi virus
c. Mengganggu enzim yang merakit
virus
d. Mengacaukan sintesis asam
nukleat virus
e. Menghasilkan antibakteri
42. Seseorang yang terinfeksi HIV akan
mudah terserang berbagai penyakit.
Hal ini dapat terjadi karena ...
a. Peningkatan kadar trombosit
b. Rapuhnya sistem kekebalan
tubuh
c. Penurunan kadar eritrosit
d. Kerusakan hati dan limfa
e. Peningkatan kadar eritrosit
43. Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar di atas menunjukkan tanaman
yang terinfeksi oleh ....
a. New Castle Disease
b. Citrus Vein Phloem Degeneration
c. Foot and Mouth Disease
d. Mozaik Virus
e. Tungro
44. Agar bisa menyebabkan pandemi pada
manusia, virus flu burung/ H5N1 harus
….
a. Menyebar ke primata sampai
simpanse
b. Mampu menular dari manusia ke
manusia
c. Berkembang menjadi strain
virus dengan kisaran inang yang
berbeda
d. Muncul sendiri pada ayam
e. Menjadi lebih patogenik
45. Perhatikan penampang sel darah
manusia di bawah ini.
(1) (2) (3)
(4) (5)
Seseorang yang menderita HIV akan
mengalami penurunan sistem
kekebalan tubuh karena virus HIV
menyerang sel darah putih. Dari
158
gambar di atas, manakah jenis sel
darah putih yang diserang oleh virus
HIV ....
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
46. Perhatikan tabel di bawah ini.
No Penyakit
1 Tuberculosis
2 Disentri
3 Influenza
4 Demam berdarah dengue
5 Polio
Dari tabel di atas, manakah penyakit
yang disebabkan oleh virus ....
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 4
c. 1, 3, dan 5
d. 2, 3, dan 4
e. 3, 4, dan 5
47. Perhatikan gambar di bawah ini.
(1)
Unggas dimasukkan kandang yang
tertutup tanpa pagar
(2)
Unggas dimasukkan kandang dan
berpagar tertutup
(3) ...
Unggas di biarkan berkeliaran di luar
kandang dan berpagar tertutup
(4)
Unggas di biarkan berkeliaran di
lingkungan warga dan persawahan
(5)
Unggas dibiarkan berkeliaran di luar
kandang dan berpagar terbuka
159
Kondisi nomor berapakah yang paling
berpotensi menularkan virus flu
burung ....
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
48. Di bawah ini penyakit yang disebabkan
oleh virus:
1. New Castle Disease
2. Citrus Vein Phloem Degeneration
3. Foot and Mouth Disease
4. Tobacco Mozaik Virus
5. Tungro
Penyakit yang menyerang tumbuhan
adalah ...
a. 1, 4, dan 5
b. 2, 3, dan 4
c. 3, 4, dan 5
d. 1, 2, dan 5
e. 2, 4, dan 5
49. Seseorang menderita pusing, nyeri dan
demam. Selanjutnya muncul
ruam-ruam di tubuh korban lalu
diikuti dengan diare dan muntah
seperti biasa. Proses ini terjadi selama
8-10 hari. Fase kritis selanjutnya
adalah separuh penderita mengalami
kencing darah atau muntah darah.
Berdasarkan gejala di atas, maka
orang tersebut menderita penyakit . ...
a. AIDS
b. Tuberculosis
c. Hepatitis
d. Ebola
e. Cacar
50. Virus tungro adalah virus yang
merupakan parasit pada tanaman padi
penyebarnya adalah wereng coklat dan
wereng hijau. Penyakit yang
disebabkan oleh virus ini
mengakibatkan ...
a. Tanaman tidak berbunga
b. Tanaman tidak berbuah
c. Tanaman tidak terjadi
penyerbukan
d. Tanaman menjadi besar dan layu
e. Tanaman menjadi kerdil
160
Lampiran 9 Lembar hasil soal uji coba
LEMBAR HASIL SOAL UJI COBA
161
Lampiran 10 Daftar nilai hasil uji coba
DAFTAR NILAI HASIL UJI COBA
No Kode siswa Jumlah skor Nilai
1 UC-1 33 66
2 UC-2 30 60
3 UC-3 20 40
4 UC-4 23 46
5 UC-5 19 38
6 UC-6 25 50
7 UC-7 26 52
8 UC-8 23 46
9 UC-9 23 46
10 UC-10 31 62
11 UC-11 16 32
12 UC-12 27 54
13 UC-13 27 54
14 UC-14 34 68
15 UC-15 25 50
16 UC-16 35 70
17 UC-17 16 32
18 UC-18 28 56
19 UC-19 28 56
20 UC-20 20 40
21 UC-21 26 52
22 UC-22 20 40
23 UC-23 39 78
24 UC-24 14 28
25 UC-25 21 42
26 UC-26 11 22
27 UC-27 35 70
28 UC-28 21 42
29 UC-29 18 36
30 UC-30 35 70
163
Lampiran 11 Analisis hasil soal uji coba
No Kode siswa Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8
1 UC-1 1 1 1 1 1 0 1 0
2 UC-2 1 1 0 1 1 0 0 0
3 UC-3 1 0 1 1 0 0 1 0
4 UC-4 1 1 0 1 1 0 1 1
5 UC-5 0 0 0 1 0 0 0 0
6 UC-6 0 0 0 1 1 1 0 1
7 UC-7 0 1 0 1 1 0 1 1
8 UC-8 0 1 1 1 0 0 1 0
9 UC-9 1 1 0 1 1 0 0 0
10 UC-10 0 1 1 1 1 1 0 0
11 UC-11 0 1 0 1 0 0 0 0
12 UC-12 1 0 0 1 1 0 1 0
13 UC-13 1 1 1 0 1 0 1 0
14 UC-14 0 0 1 1 1 1 0 0
15 UC-15 1 1 0 1 1 0 1 1
16 UC-16 1 0 1 1 1 1 1 0
17 UC-17 0 0 0 1 0 0 0 0
18 UC-18 1 1 0 1 1 0 1 0
19 UC-19 1 1 0 1 1 0 1 0
20 UC-20 0 0 1 0 1 0 1 0
21 UC-21 1 0 0 1 1 0 0 0
22 UC-22 0 0 0 1 1 0 0 0
23 UC-23 1 1 0 1 1 1 1 1
24 UC-24 0 0 0 1 0 0 0 0
25 UC-25 0 0 0 1 1 0 0 1
26 UC-26 1 0 0 0 0 0 0 0
27 UC-27 1 1 1 1 1 0 1 0
28 UC-28 0 0 0 0 1 1 1 0
29 UC-29 1 0 0 1 1 0 0 0
30 UC-30 1 1 1 1 1 0 1 0
Jumlah 17 15 10 26 23 6 16 6
Indeks Kesukaran 0,5666667 0,5 0,3333333 0,8666667 0,7666667 0,2 0,5333333 0,2
Kategori Sedang Sedang Sedang Mudah Mudah Sukar Sedang Sukar
Daya Pembeda Cukup Baik Cukup Jelek Baik Cukup Cukup Jelek
r(hitung)Pearson 0,3780164 0,4614206 0,4464798 0,2981474 0,6404075 0,4274212 0,4433024 0,1117124
r(tabel) 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36
Reliabilitas Reliabel Reliabel Reliabel Tidak
reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Tidak
reliabel
Validitas Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Tidak valid
Keterangan Dipakai Dipakai Dipakai Tida
dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
Tidak
dipakai
164
No Kode siswa Nomor Soal
9 10 11 12 13 14 15 16
1 UC-1 1 1 0 1 1 1 1 1
2 UC-2 0 0 0 1 0 1 1 1
3 UC-3 0 0 1 1 0 1 0 1
4 UC-4 0 1 0 1 1 1 1 1
5 UC-5 0 1 0 1 0 1 1 1
6 UC-6 1 1 0 1 0 1 1 1
7 UC-7 0 1 0 1 1 1 1 1
8 UC-8 0 1 0 1 0 1 0 1
9 UC-9 1 1 0 0 0 1 0 1
10 UC-10 0 0 1 1 0 1 1 1
11 UC-11 0 1 0 0 0 1 0 1
12 UC-12 1 1 0 0 1 1 0 1
13 UC-13 0 1 0 1 0 1 0 1
14 UC-14 1 0 0 1 0 1 0 1
15 UC-15 0 1 0 1 1 1 1 1
16 UC-16 1 1 0 1 0 1 1 1
17 UC-17 0 1 0 1 0 1 1 1
18 UC-18 0 1 0 0 1 1 1 1
19 UC-19 1 1 0 1 1 1 1 1
20 UC-20 0 1 0 1 0 1 0 1
21 UC-21 1 1 1 1 0 1 1 0
22 UC-22 0 1 0 1 0 1 0 1
23 UC-23 1 1 0 1 1 1 1 1
24 UC-24 0 1 0 0 0 1 0 1
25 UC-25 0 1 0 1 0 1 1 1
26 UC-26 0 1 0 1 0 1 0 1
27 UC-27 0 1 1 0 1 1 1 1
28 UC-28 0 1 0 1 0 1 0 1
29 UC-29 0 0 0 1 0 1 1 1
30 UC-30 0 1 1 1 1 1 1 1
Jumlah 9 25 5 24 10 30 18 29
Indeks Kesukaran 0,3 0,8333333 0,1666667 0,8 0,3333333 1 0,6 0,9666667
Kategori Sukar Mudah Sukar Mudah Sedang Mudah Sedang Mudah
Daya Pembeda Cukup Jelek Jelek Jelek Baik Jelek Baik Jelek
r(hitung)Pearson 0,4082483 0,0597614 0,1195229 -0,2004459 0,3307189 #DIV/0! -0,0545545 0,1737021
r(tabel) 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36
Reliabilitas Reliabel Tidak
reliabel
Tidak
reliabel
Tidak
reliabel Reliabel
Tidak
reliabel Reliabel
Tidak
reliabel
Validitas Valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid
Keterangan Dipakai Tidak
dipakai
Tidak
dipakai
Tidak
dipakai Dipakai
Tidak
dipakai Dipakai
Tidak
dipakai
165
No Kode siswa Nomor Soal
17 18 19 20 21 22 23 24
1 UC-1 1 1 0 1 0 1 0 0
2 UC-2 1 1 1 0 1 0 0 1
3 UC-3 0 1 0 0 0 0 0 0
4 UC-4 0 1 1 0 0 0 1 0
5 UC-5 0 1 0 1 1 0 1 0
6 UC-6 0 0 0 1 0 1 1 1
7 UC-7 0 1 1 1 0 0 0 1
8 UC-8 0 1 1 1 0 1 0 1
9 UC-9 0 1 0 1 0 0 1 0
10 UC-10 1 0 1 0 1 1 1 0
11 UC-11 0 1 0 1 0 0 0 0
12 UC-12 1 1 1 0 0 0 0 0
13 UC-13 1 1 1 0 0 0 0 0
14 UC-14 1 1 1 1 1 0 1 1
15 UC-15 0 1 1 1 0 0 0 1
16 UC-16 1 1 0 1 0 0 1 0
17 UC-17 0 1 0 1 0 0 1 0
18 UC-18 1 1 0 0 0 0 1 0
19 UC-19 1 1 0 1 0 1 0 0
20 UC-20 1 1 1 0 0 0 0 0
21 UC-21 1 1 1 1 0 0 0 0
22 UC-22 0 1 0 1 0 0 1 1
23 UC-23 1 1 1 1 1 1 0 0
24 UC-24 0 1 1 1 0 1 0 1
25 UC-25 0 0 0 1 0 1 1 1
26 UC-26 0 1 1 0 0 0 0 0
27 UC-27 0 1 1 1 0 0 0 0
28 UC-28 1 1 1 0 0 0 0 0
29 UC-29 0 1 0 0 0 0 0 1
30 UC-30 1 1 1 1 0 0 0 1
Jumlah 14 27 17 19 5 8 11 11
Indeks Kesukaran 0,4666667 0,9 0,5666667 0,6333333 0,1666667 0,2666667 0,3666667 0,3666667
Kategori Sedang Mudah Sedang Sedang Sukar Sukar Sedang Sedang
Daya Pembeda Baik Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek
r(hitung)Pearson 0,0818317 -0,2721655 -0,0274618 -0,0564782 3,801E-17 0,0307729 0,0564782 0,0564782
r(tabel) 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36
Reliabilitas Reliabel Tidak
reliabel
Tidak
reliabel
Tidak
reliabel Reliabel
Tidak
reliabel
Tidak
reliabel
Tidak
reliabel
Validitas Valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid
Keterangan Dipakai Tidak
dipakai
Tidak
dipakai
Tidak
dipakai Dipakai
Tidak
dipakai
Tidak
dipakai
Tidak
dipakai
166
No Kode siswa Nomor Soal
25 26 27 28 29 30 31 32
1 UC-1 1 0 1 1 1 1 1 0
2 UC-2 1 1 1 1 1 0 1 1
3 UC-3 1 0 1 1 1 0 1 0
4 UC-4 1 1 0 0 0 0 1 0
5 UC-5 1 0 1 1 0 0 0 0
6 UC-6 1 0 1 1 1 0 0 0
7 UC-7 1 0 0 0 1 0 1 0
8 UC-8 1 0 0 0 1 0 1 0
9 UC-9 1 0 0 1 1 0 0 1
10 UC-10 1 1 1 1 1 0 1 1
11 UC-11 1 1 0 1 0 1 0 0
12 UC-12 1 1 0 0 1 1 1 0
13 UC-13 1 1 1 1 1 0 1 1
14 UC-14 1 1 1 1 1 0 1 0
15 UC-15 1 0 0 0 1 0 1 0
16 UC-16 1 1 1 1 1 1 1 0
17 UC-17 1 0 1 0 0 0 0 0
18 UC-18 1 1 1 0 1 0 0 1
19 UC-19 1 0 1 1 1 1 1 0
20 UC-20 1 1 1 1 1 0 0 1
21 UC-21 1 1 1 0 0 0 1 0
22 UC-22 1 1 0 1 1 0 0 1
23 UC-23 1 1 1 1 1 1 0 1
24 UC-24 1 0 0 0 0 0 0 0
25 UC-25 1 0 1 0 1 0 0 0
26 UC-26 1 0 0 0 0 0 0 0
27 UC-27 1 1 1 1 1 1 0 0
28 UC-28 1 1 1 1 1 0 0 1
29 UC-29 1 0 1 0 0 0 1 0
30 UC-30 1 1 1 1 0 1 1 1
Jumlah 30 16 20 18 21 8 16 10
Indeks Kesukaran 1 0,5333333 0,6666667 0,6 0,7 0,2666667 0,5333333 0,3333333
Kategori Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang
Daya Pembeda Jelek Cukup Cukup Jelek Baik Cukup Cukup Jelek
r(hitung)Pearson #DIV/0! 0,1889822 1 0,4330127 0,1543033 0,1066004 0,0472456 0,2
r(tabel) 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36
Reliabilitas Tidak
reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Tidak
reliabel
Validitas Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid
Keterangan Tidak
dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
Tidak
dipakai
167
No Kode siswa Nomor Soal
33 34 35 36 37 38 39 40
1 UC-1 1 1 0 1 0 1 0 0
2 UC-2 1 1 1 0 1 0 0 0
3 UC-3 0 1 1 0 0 0 0 0
4 UC-4 1 0 0 0 0 0 0 0
5 UC-5 1 0 1 0 0 1 0 0
6 UC-6 1 0 1 0 1 0 0 1
7 UC-7 1 1 0 1 0 0 0 0
8 UC-8 0 0 1 0 1 0 0 0
9 UC-9 0 1 0 1 0 0 0 0
10 UC-10 1 0 1 0 1 1 0 0
11 UC-11 1 1 1 0 0 0 0 0
12 UC-12 0 0 1 0 0 1 0 0
13 UC-13 1 1 1 0 1 0 0 0
14 UC-14 1 1 0 1 0 1 0 1
15 UC-15 1 1 0 0 0 0 1 0
16 UC-16 1 1 1 0 1 0 1 0
17 UC-17 1 0 1 0 0 1 0 0
18 UC-18 1 1 0 0 1 1 0 0
19 UC-19 0 1 0 0 0 1 0 0
20 UC-20 0 1 1 0 0 0 0 0
21 UC-21 1 1 1 0 1 0 0 0
22 UC-22 1 0 1 0 0 0 0 0
23 UC-23 1 1 0 0 1 0 1 1
24 UC-24 0 0 1 0 0 0 0 0
25 UC-25 1 0 1 0 1 0 0 1
26 UC-26 0 0 0 0 0 0 0 0
27 UC-27 1 0 0 1 1 1 0 1
28 UC-28 1 1 1 0 0 0 0 0
29 UC-29 0 1 0 0 0 1 0 0
30 UC-30 1 0 1 1 0 0 0 0
Jumlah 21 17 18 6 11 10 3 5
Indeks Kesukaran 0,7 0,5666667 0,6 0,2 0,3666667 0,3333333 0,1 0,1666667
Kategori Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sukar Sukar
Daya Pembeda Cukup Jelek Jelek Cukup Baik Cukup Jelek Cukup
r(hitung)Pearson 0,0146789 -0,0859729 -0,0274618 0,1009009 0,1070184 0,1070184 0,0672673 0,0300828
r(tabel) 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36
Reliabilitas Reliabel Tidak
reliabel
Tidak
reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Validitas Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid
Keterangan Dipakai Tidak
dipakai
Tidak
dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
168
No Kode siswa Nomor Soal
41 42 43 44 45 46 47 48
1 UC-1 0 1 1 1 1 0 0 1
2 UC-2 1 1 0 0 0 1 1 1
3 UC-3 0 1 1 0 0 0 1 0
4 UC-4 0 1 0 0 0 0 0 1
5 UC-5 0 0 0 1 1 1 0 0
6 UC-6 0 1 1 0 0 0 0 0
7 UC-7 1 1 1 0 0 0 0 1
8 UC-8 0 0 1 0 1 0 1 1
9 UC-9 0 1 1 0 1 1 0 1
10 UC-10 0 1 0 0 1 1 0 1
11 UC-11 0 1 0 0 0 0 1 0
12 UC-12 1 1 1 1 0 1 1 1
13 UC-13 0 1 0 1 1 0 0 0
14 UC-14 1 1 1 1 1 0 1 1
15 UC-15 1 0 0 0 0 0 0 0
16 UC-16 0 1 1 1 1 1 1 1
17 UC-17 0 0 0 1 0 0 0 1
18 UC-18 0 1 1 1 1 1 1 0
19 UC-19 0 1 1 1 0 0 0 1
20 UC-20 0 1 0 1 0 0 0 0
21 UC-21 0 0 0 0 0 1 1 1
22 UC-22 0 1 1 0 0 0 1 0
23 UC-23 1 1 0 0 1 1 1 1
24 UC-24 0 1 0 0 0 0 1 0
25 UC-25 0 0 0 0 0 1 0 0
26 UC-26 0 0 0 1 0 0 0 1
27 UC-27 1 1 1 1 1 1 1 0
28 UC-28 0 1 0 1 0 0 0 0
29 UC-29 0 1 0 0 0 1 1 0
30 UC-30 1 1 1 0 0 1 0 1
Jumlah 8 23 14 13 11 13 14 16
Indeks Kesukaran 0,2666667 0,7666667 0,4666667 0,4333333 0,3666667 0,4333333 0,4666667 0,5333333
Kategori Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
Daya Pembeda Baik Cukup Cukup Jelek Cukup Cukup Jelek Cukup
r(hitung)Pearson 0,13484 0,0352454 0,1195229 -0,2105799 0,0309344 0,3309113 0,1195229 0,0597614
r(tabel) 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36
Reliabilitas Reliabel Reliabel Reliabel Tidak
reliabel Reliabel Reliabel
Tidak
reliabel Reliabel
Validitas Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Valid
Keterangan Dipakai Dipakai Dipakai Tidak
dipakai Dipakai Dipakai
Tidak
dipakai Dipakai
169
No Kode siswa Nomor Soal
49 50
1 UC-1 1 0
2 UC-2 1 0
3 UC-3 0 1
4 UC-4 1 1
5 UC-5 0 0
6 UC-6 0 1
7 UC-7 1 0
8 UC-8 0 1
9 UC-9 1 0
10 UC-10 1 0
11 UC-11 0 0
12 UC-12 0 1
13 UC-13 1 0
14 UC-14 1 0
15 UC-15 1 1
16 UC-16 0 0
17 UC-17 0 0
18 UC-18 0 0
19 UC-19 0 0
20 UC-20 0 0
21 UC-21 1 1
22 UC-22 0 0
23 UC-23 1 0
24 UC-24 0 1
25 UC-25 0 1
26 UC-26 1 0
27 UC-27 1 1
28 UC-28 0 0
29 UC-29 0 1
30 UC-30 1 1
Jumlah 14 12
Indeks Kesukaran 0,4666667 0,4
Kategori Sedang Sedang
Daya Pembeda Baik Jelek
r(hitung)Pearson -0,0714286 0,0545545
r(tabel) 0,36 0,36
Reliabilitas Reliabel Tidak reliabel
Validitas Valid Tidak valid
Keterangan Dipakai Tidak dipakai
170
Lampiran 12 Rekap hasil soal uji coba
REKAP HASIL SOAL UJI COBA
No Nomor
soal Validitas Reliabilitas
Daya
pembeda
Tingkat
kesukaran Keterangan
1 1 Valid Reliabel Cukup Sedang Dipakai
2 2 Valid Reliabel Baik Sedang Dipakai
3 3 Valid Reliabel Cukup Sedang Dipakai
4 4 Tidak valid Tidak reliabel Jelek Mudah Tidak dipakai
5 5 Valid Reliabel Baik Mudah Dipakai
6 6 Valid Reliabel Cukup Sukar Dipakai
7 7 Valid Reliabel Cukup Sedang Dipakai
8 8 Tidak valid Tidak reliabel Jelek Sukar Tidak dipakai
9 9 Valid Reliabel Cukup Sukar Dipakai
10 10 Tidak valid Tidak reliabel Jelek Mudah Tidak dipakai
11 11 Tidak valid Tidak reliabel Jelek Sukar Tidak dipakai
12 12 Tidak valid Tidak reliabel Jelek Mudah Tidak dipakai
13 13 Valid Reliabel Baik Sedang Dipakai
14 14 Tidak valid Tidak reliabel Jelek Mudah Tidak dipakai
15 15 Valid Reliabel Baik Sedang Dipakai
16 16 Tidak valid Tidak reliabel Jelek Mudah Tidak dipakai
17 17 Valid Reliabel Baik Sedang Dipakai
18 18 Tidak valid Tidak reliabel Jelek Mudah Tidak dipakai
19 19 Tidak valid Tidak reliabel Jelek Sedang Tidak dipakai
20 20 Tidak valid Tidak reliabel Jelek Sedang Tidak dipakai
21 21 Valid Reliabel Jelek Sukar Dipakai
22 22 Tidak valid Tidak reliabel Jelek Sukar Tidak dipakai
23 23 Tidak valid Tidak reliabel Jelek Sedang Tidak dipakai
24 24 Tidak valid Tidak reliabel Jelek Sedang Tidak dipakai
25 25 Tidak valid Tidak reliabel Jelek Mudah Tidak dipakai
26 26 Valid Reliabel Cukup Sedang Dipakai
27 27 Valid Reliabel Cukup Sedang Dipakai
28 28 Valid Reliabel Jelek Sedang Dipakai
29 29 Valid Reliabel Baik Sedang Dipakai
30 30 Valid Reliabel Cukup Sukar Dipakai
31 31 Valid Reliabel Cukup Sedang Dipakai
32 32 Tidak valid Tidak reliabel Jelek Sedang Tidak dipakai
33 33 Valid Reliabel Cukup Sedang Dipakai
34 34 Tidak valid Tidak reliabel Jelek Sedang Tidak dipakai
35 35 Tidak valid Tidak reliabel Jelek Sedang Tidak dipakai
36 36 Valid Reliabel Cukup Sukar Dipakai
37 37 Valid Reliabel Baik Sedang Dipakai
38 38 Valid Reliabel Cukup Sedang Dipakai
39 39 Valid Reliabel Jelek Sukar Dipakai
40 40 Valid Reliabel Cukup Sukar Dipakai
41 41 Valid Reliabel Baik Sedang Dipakai
42 42 Valid Reliabel Cukup Mudah Dipakai
43 43 Valid Reliabel Cukup Sedang Dipakai
44 44 Tidak valid Tidak reliabel Jelek Sedang Tidak dipakai
45 45 Valid Reliabel Cukup Sedang Dipakai
46 46 Valid Reliabel Cukup Sedang Dipakai
47 47 Tidak valid Tidak reliabel Jelek Sedang Tidak dipakai
48 48 Valid Reliabel Cukup Sedang Dipakai
49 49 Valid Reliabel Baik Sedang Dipakai
50 50 Tidak valid Tidak reliabel Jelek s Sedang Tidak dipakai
171
Lampiran 13 Kisi-kisi skala sikap peduli kesehatan lingkungan
KISI-KISI SKALA SIKAP PEDULI KESEHATAN LINGKUNGAN
Variabel Aspek Indikator Nomor item Jml item
Favorable Unfavorable
Sikap
peduli
kesehatan
lingkungan
terhadap
penyakit
menular
akibat virus
Kognitif Pengetahuan tentang
penyakit Influenza,
Flu burung, DBD,
SARS, MERS, AIDS,
Ebola, Zika, Herpes,
Hepatitis
1,2, 4, 5,
7, 9, 12,
13, 14, 15
3, 6, 8, 10, 11 15
Afektif dan
konatif
Perasaan dan
kecenderungan
tentang penyakit
Influenza, Flu
burung, DBD, SARS,
MERS, AIDS, Ebola,
Zika, Herpes,
Hepatitis
16, 21, 23,
24, 27, 29,
30
17, 18, 19,
20, 22, 25,
26, 28
15
Jumlah item 17 13 30
172
Lampiran 14 Skala sikap peduli kesehatan lingkungan
SKALA SIKAP PEDULI KESEHATAN LINGKUNGAN
Identitas siswa:
Nama :
No. Absen :
Kelas :
PETUNJUK PENGISIAN
1. Berikut ini disajikan beberapa pernyataan mengenai kepedulian terhadap
kesehatan lingkungan. Anda diharapkan menyatakan sikap Anda terhadap
isi pernyataan-pernyataan tersebut dengan cara memilih:
a. Aspek kognitif
Ya atau Tidak
b. Aspek afektif dan konatif
SS : bila kamu Sangat Setuju
S : bila kamu Setuju
TS : bila kamuTidak Setuju
STS : bila kamu Sangat Tidak Setuju
2. Jawaban diberikan dengan cara memberi tanda silang (X) pada kotak yang
Anda pilih untuk setiap nomor pernyataan.
3. Tidak ada jawaban yang salah, semua jawaban benar jika sesuai dengan
keadaan Anda yang sebenarnya.
4. Jawaban bersifat subjektif, hanya berlaku untuk diri sendiri, maka dilarang
bekerja sama dengan teman lain.
173
a. Aspek kognitif
PERNYATAAN PILIHAN
1. Penularan virus influenza dapat terjadi
melalui batuk dan bersin.
2. Lokalisasi virus influenza berada di traktus
respiratorius.
3. Pemeliharaan unggas yang jauh
perumahan warga berpeluang besar
terhadap penularan virus flu burung.
4. Unggas yang mati mendadak
kemungkinan besar telah terjangkit virus
flu burung.
5. Keberadaan tandon di lingkungan rumah
sangat berperan dalam kepadatan jentik
nyamuk Aedes aegypti, yang merupakan
vektor dari virus dengue yang
menyebabkan penyakit demam beradarah.
6. Usia yang paling rentan terkena penyakit
demam berdarah adalah usia balita.
7. Penyakit SARS disebabkan oleh
coronavirus.
8. Penyakit SARS merupakan strain baru dari
coronavirus.
9. Penyakit AIDS dapat menginfeksi
seseorang yang selalu melakukan
pergaulan bebas.
10. Ebola dapat ditularkan melalui batuk dan
bersin.
[Ya] [Tidak]
[ ] [ ]
[ ] [ ]
[ ] [ ]
[ ] [ ]
[ ] [ ]
[ ] [ ]
[ ] [ ]
[ ] [ ]
[ ] [ ]
[ ] [ ]
174
11. Herpes dapat ditularkan hanya saat
gejalanya muncul.
12. Virus zika yang menjangkiti ibu hamil,
dapat mengakibatkan bayi yang
dikandungnya menderita mikrosefali.
13. Infeksi virus zika disebabkan oleh gigitan
nyamuk Aedes aegypti.
14. Hepatitis merupakan penyakit yang
menyebabkan kulit dan mata berwarna
kekuning-kuningan.
15. Hepatitis dapat ditularkan melalui
penggunaan peralatan yang sama dengan
penderita.
[ ] [ ]
[ ] [ ]
[ ] [ ]
[ ] [ ]
[ ] [ ]
b. Aspek afektif dan konatif
PERNYATAAN PILIHAN
16. Saya suka memakai masker saat terkena
infulenza.
17. Saya suka memelihara unggas di dekat
rumah.
18. Saya tidak suka membersihkan selokan di
dekat rumah.
19. Saya suka memelihara hewan peliharaan
(kucing, hamster, kelinci, kambing, sapi,
dll)
20. Saya tidak suka melakukan pemeriksaan di
rumah sakit walaupun dalam keadaan
sehat.
[SS] [S] [TS] [STS]
[ ] [ ] [ ] [ ]
[ ] [ ] [ ] [ ]
[ ] [ ] [ ] [ ]
[ ] [ ] [ ] [ ]
[ ] [ ] [ ] [ ]
175
21. Saya suka menggunakan lotion anti
nyamuk.
22. Saya suka menggunakan peralatan makan
yang sama dengan orang lain.
23. Saya akan memakai masker saat sedang
menderita penyakit.
24. Saya akan menguras bak mandi setiap
seminggu sekali.
25. Saya tidak akan melakukan pemerikasaan
kesehatan saat sedang sehat.
26. Saya akan menggunakan obat nyamuk
bakar, untuk menghindari gigitan nyamuk.
27. Saya akan mandi 2 kali sehari.
28. Saya akan berbagi peralatan makan
dengan orang lain.
29. Saya akan membersihkan kandang unggas
setiap hari, apabila memiliki.
30. Saya tidak akan melakukan pergaulan
bebas.
[ ] [ ] [ ] [ ]
[ ] [ ] [ ] [ ]
[ ] [ ] [ ] [ ]
[ ] [ ] [ ] [ ]
[ ] [ ] [ ] [ ]
[ ] [ ] [ ] [ ]
[ ] [ ] [ ] [ ]
[ ] [ ] [ ] [ ]
[ ] [ ] [ ] [ ]
[ ] [ ] [ ] [ ]
TERIMA KASIH
176
Lampiran 15 Lembar validasi skala sikap peduli kesehatan lingkungan
LEMBAR VALIDASI SKALA SIKAP PEDULI KESEHATAN LINGKUNGAN
177
178
179
Lampiran 16 Soal pretest dan posttest
Mata pelajaran : Biologi
Materi pokok : Virus
Kelas/Semester : X MIPA/ Ganjil
Petunjuk menjawab soal:
1. Sebelum menjawab soal, tulislah nama dan nomor presensi secara lengkap pada Lembar
Jawab yang disediakan.
2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab.
3. Kerjakan soal yang menurut kamu mudah terlebih dahulu.
4. Tidak diperkenankan melihat pekerjaan teman lain.
5. Berikanlah tanda silang (x) pada salah satu huruf a,b,c,d atau e yang menurut kamu paling
benar pada Lembar Jawab yang tersedia.
1. Perhatikan senyawa kimia di bawah
ini:
1) DNA
2) Lipid
3) Kolesterol
4) Karbohidrat
5) Protein
Manakah senyawa kimia yang
merupakan pembangun bakteriofag T4
....
a. 1 dan 2
b. 1 dan 5
c. 2 dan 4
d. 3 dan 5
e. 1 dan 3
2. Perhatikan gambar virus di bawah ini!
Bagian yang pertama kali menempel
pada sel inang saat infeksi virus adalah
nomor ....
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
181
3. Perhatikan gambar berikut ini.
Bagian yang ditunjuk berfungsi untuk
....
a. menancapkan diri ke berbagai
substrat
b. pergerakan bakteri
c. pergerakan virus
d. reproduksi virus
e. menancapkan diri ke bakteri
4. Perhatikan gambar di bawah ini.
Struktur yang ditunjuk oleh tanda
panah tersusun atas ....
a. Protein
b. Glikoprotein
c. Fosfolipid
d. Kolesterol
e. Karbohidrat
5. Perhatikan gambar di bawah ini!
Pada tahapan penetrasi, bagian yang
berperan adalah nomor ....
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
6. Perhatikan macam-macam virus di
bawah ini!
1) Adenovirus
2) Herpesvirus
3) Papovavirus
4) Ortomyxovirus
5) Filovirus
Virus yang memiliki materi genetik
DNA adalah nomor ....
a. 1, 2 dan 3
b. 2, 3 dan 5
c. 1, 3 dan 4
d. 2, 4 dan 5
e. 3, 4 dan 5
182
7. Temuan Stanley bahwa sebagian
virus bisa dikristalisasi merupakan
berita yang menarik sekaligus
membingungkan, karena sel paling
sederhana sekalipun tidak bisa
beregregasi menjadi kristal teratur.
Oleh karena itu, virus tidak
digolongkan ke dalam sel, karena ...
a. Virus tidak memiliki organel
b. Virus hanya dapat hidup pada
organisme hidup
c. Tidak memiliki sitoplasma dan
membran plasma
d. Dapat membentuk kristal di luar
sel organisme
e. Virus tidak dapat menyintesis DNA
8. Pengelompokan virus ribovirus dan
deoksiribovirus, didasarkan atas….
a. Daur hidupnya
b. Kandungan asam nukleatnya
c. Cara replikasinya
d. Inang yang diinfeksinya
e. Penyakit yang disebabkannya
9. Virus adalah substansi yang dapat
menggandakan dirinya sendiri.
Komponen berikut mana yang terdapat
pada virus dan berperan dalam
penggandaannya ...
a. Selubung protein
b. Kapsid
c. Inti
d. Sentriol
e. Materi genetik
10. Virus tidak dapat dikelompokkan ke
dalam makhluk hidup karena ....
a. Virus dapat melakukan replikasi
b. Virus dapat menularkan penyakit
c. Virus dapat dikristalkan
d. Virus berukuran sangat kecil
e. Virus tidak memiliki sitoplasma
11. Virus tidak tampak memiliki
organisasi sel seperti makhluk hidup
lainnya. Hal ini bisa tampak bahwa
virus ...
a. Tidak dapat memperbanyak diri
dalam medium yang bebas
makhluk hidup lain
b. Dapat berkembangbiak dalam
medium agar
c. Dapat berkembangbiak dalam
biakan sel hewan
d. Terbungkus oleh selubung protein
e. Tidak dapat mensintesis protein
sendiri
12. Setelah DNA virus masuk ke sel
bakteri, fungsi DNA bakteri akan
diambil alih oleh DNA virus. Tujuan
tindakan ini adalah ...
a. Melipatgandakan bakteri
b. Agar DNA bakteri melakukan
replikasi sebagai persiapan
pembelahan sel
c. Mensintesis protein dan
membuat struktur tubuh virus
yang baru
d. Untuk menghancurkan bakteri
183
e. Untuk mengaktifkan inti sel bakteri
sehingga dapat memproduksi
enzim baru
13. Virus yang menginfeksi bakteri
disebut ...
a. Mikrobakteri
b. Profag
c. Makrobakteri
d. Bakteriofag
e. Mikrofag
14. Perhatikan gambar daur hidup virus di
bawah ini!
Tahapan nomor 1,2, dan 3
berturut-turut yaitu ....
a. Sintesis, lisis, dan penetrasi
b. Perakitan, lisis, dan penetrasi
c. Perakitan, lisis, dan absorpsi
d. Sintesis, lisis, dan perakitan
e. Perkitan, lisis, dan sintesis
15. Virus DNA beruntai ganda bisa
bereplikasi melalui dua mekanisme.
Replikasi virus yang diakhiri dengan
matinya sel inang disebut ....
a. Infeksi sel inang
b. Lisis
c. Siklus litik
d. Proliferasi
e. Siklus lisogenik
16. Ketika berada dalam daur lisogenik,
bakteri yang terinfeksi virus tidak
menunjukkan gejala terganggu karena
...
a. DNA virus belum aktif
b. Virus tidak bersifat parasit
c. Virus belum menginjeksikan
materi genetik
d. Jumlah asam nukleat virus masih
sedikit
e. Bakteri mampu melawan virus
17. Fag mengarahkan produksi sejenis
enzim yang merusak dinding sel
bakteri, memungkinkan cairan masuk.
Sel menggembung dan akhirnya
pecah, melepaskan 100-200 partikel
fag. Kondisi tersebut terjadi dalam
siklus litik pada tahap ....
a. Pelekatan
b. Penetrasi
c. Sintesis
d. Perakitan
e. Pelepasan
184
18. Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar di atas terjadi pada tahap ...
a. Sintesis
b. Perakitan
c. Injeksi
d. Absorpsi
e. Replikasi
19. Saat imunisasi seorang bayi diberi
vaksin polio. Hal ini dilakukan agar
bayi tidak terkena penyakit polio.
Bagaimanakah mekanisme kerja
vaksin dalam mencegah bayi terkena
polio ....
a. Vaksin akan langsung membunuh
virus yang masuk ke dalam sel
tubuh
b. Vaksin merangsang sistem
kekebalan tubuh untuk
membangkitkan pertahanan
terhadap virus polio
c. Vaksin akan merangsang enzim di
dalam tubuh untuk menghancurkan
virus
d. Vaksin akan merusak struktur
virus, sehingga infeksi tidak akan
terjadi
e. Vaksin akan melumpuhkan virus
20. Azidothymidine (AZT) dapat
menghambat replikasi virus.
Reproduksi virus yang dimaksud
adalah virus ...
a. HIV
b. Herpesvirus
c. Campak
d. Cacar
e. Hepattis
21. Seorang ahli Epidemiologi mencoba
mengisolasi virus Ebola dari daerah
Afrika tengah. Ia menyiapkan medium
untuk perkembangbiakan virus
tersebut. Medium di bawah ini,
manakah yang sesuai untuk kultur
virus Ebola tersebut ....
a. Ekstrak agar
b. Air murni
c. Embryo ayam hidup
d. Air dengan larutan nutrisi
e. Larutan garam fisiologis isotonis
22. Virus dapat menimbulkan penyakit.
Umumnya penyakit yang disebabkan
oleh virus sulit untuk diobati. Hal ini
dapat terjadi karena ...
a. Virus hanya hidup pada jaringan
hidup
b. Materi genetik virus dapat
mengalami mutasi spontan
185
c. Virus dapat menyerang bakteri
patogen
d. Virus peka terhadap antibiotik
e. Virus dapat membentuk virion
23. Pembuatan antitoksin dimulai dengan
menggabungkan DNA virus dan DNA
manusia yang mengontrol sintesis
antitoksin. Selanjutnya gen tersebut
digabungkan ke sel bakteri. Dari uraian
di atas dapat disimpulkan bahwa ...
a. Virus dapat memproduksi
antibakteri
b. Virus dapat mengontrol sintesis
antitoksin
c. Virus diekstraksi
d. Virus dapat membawa gen
manusia
e. Virus dapat dititipi gen dari
manusia
24. Acyclovir merupakan salah satu contoh
antivirus yang dapat mencegah
replikasi herpesvirus. Bagaimanakah
prinsip kerja pencegahan antivirus
tersebut terhadap herpesvirus ....
a. Menghancurkan herpesvirus
b. Menyembuhkan sebagian besar
infeksi virus
c. Mengganggu enzim yang merakit
virus
d. Mengacaukan sintesis asam
nukleat virus
e. Menghasilkan antibakteri
25. Seseorang yang terinfeksi HIV akan
mudah terserang berbagai penyakit.
Hal ini dapat terjadi karena ...
a. Peningkatan kadar trombosit
b. Rapuhnya sistem kekebalan
tubuh
c. Penurunan kadar eritrosit
d. Kerusakan hati dan limfa
e. Peningkatan kadar eritrosit
26. Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar di atas menunjukkan tanaman
yang terinfeksi oleh ....
a. New Castle Disease
b. Citrus Vein Phloem Degeneration
c. Foot and Mouth Disease
d. Mozaik Virus
e. Tungro
186
27. Perhatikan penampang sel darah
manusia di bawah ini.
(1) (2) (3)
(4) (5)
Seseorang yang menderita HIV akan
mengalami penurunan sistem
kekebalan tubuh karena virus HIV
menyerang sel darah putih. Dari
gambar di atas, manakah jenis sel
darah putih yang diserang oleh virus
HIV ....
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
28. Perhatikan tabel di bawah ini.
No Penyakit
1 Tuberculosis
2 Disentri
3 Influenza
4 Demam berdarah dengue
5 Polio
Dari tabel di atas, manakah penyakit
yang disebabkan oleh virus ....
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 4
c. 1, 3, dan 5
d. 2, 3, dan 4
e. 3, 4, dan 5
29. Di bawah ini penyakit yang disebabkan
oleh virus:
1. New Castle Disease
2. Citrus Vein Phloem Degeneration
3. Foot and Mouth Disease
4. Tobacco Mozaik Virus
5. Tungro
Penyakit yang menyerang tumbuhan
adalah ...
a. 1, 4, dan 5
b. 2, 3, dan 4
c. 3, 4, dan 5
d. 1, 2, dan 5
e. 2, 4, dan 5
30. Seseorang menderita pusing, nyeri dan
demam. Selanjutnya muncul
ruam-ruam di tubuh korban lalu
diikuti dengan diare dan muntah
seperti biasa. Proses ini terjadi selama
8-10 hari. Fase kritis selanjutnya
adalah separuh penderita mengalami
kencing darah atau muntah darah.
Berdasarkan gejala di atas, maka
orang tersebut menderita penyakit . ...
a. AIDS
b. Tuberculosis
c. Hepatitis
d. Ebola
e. Cacar
187
Lampiran 17 Lembar hasil pretest kelas eksperimen dan kontrol
LEMBAR HASIL PRETEST KELAS EKSPERIMEN
188
LEMBAR HASIL PRETEST KELAS KONTROL
189
Lampiran 18 Daftar nilai pretest kelas eksperimen dan kontrol
DAFTAR NILAI PRETEST KELAS EKSPERIMEN
X MIPA 3
No Kode siswa Jumlah skor Nilai
1 E-1 13 43
2 E-2 21 70
3 E-3 11 36
4 E-4 15 50
5 E-5 15 50
6 E-6 11 40
7 E-7 13 43
8 E-8 12 40
9 E-9 15 50
10 E-10 14 46
11 E-11 18 60
12 E-12 17 56
13 E-13 18 60
14 E-14 16 53
15 E-15 17 56
16 E-16 15 50
17 E-17 13 43
18 E-18 12 40
19 E-19 14 46
20 E-20 15 50
21 E-21 15 50
22 E-22 16 53
23 E-23 13 43
24 E-24 13 43
25 E-25 14 46
26 E-26 15 50
27 E-27 16 53
28 E-28 12 40
29 E-29 16 53
30 E-30 16 53
31 E-31 16 53
32 E-32 13 43
Nilai tertinggi 70
Nilai terendah 36
Rata-rata 48
191
DAFTAR NILAI PRETEST KELAS KONTROL
X MIPA 2
No Kode siswa Jumlah skor Nilai
1 K-1 14 46
2 K-2 20 66
3 K-3 13 43
4 K-4 13 43
5 K-5 7 23
6 K-6 11 36
7 K-7 17 56
8 K-8 10 33
9 K-9 9 30
10 K-10 18 60
11 K-11 10 33
12 K-12 18 60
13 K-13 22 73
14 K-14 18 60
15 K-15 15 50
16 K-16 16 53
17 K-17 16 53
18 K-18 17 56
19 K-19 18 60
20 K-20 13 43
21 K-21 12 40
22 K-22 8 26
23 K-23 22 73
24 K-24 16 53
25 K-25 14 46
26 K-26 12 40
27 K-27 17 56
28 K-28 16 53
29 K-29 16 53
30 K-30 16 53
31 K-31 14 46
32 K-32 13 43
Nilai tertinggi 73
Nilai terendah 23
Rata-rata 49
192
Lampiran 19 Hasil uji normalitas pretest kelas eksperimen dan kontrol
HASIL UJI NORMALITAS NILAI PRETEST SISWA KELAS
EKSPERIMEN X MIPA 3
Uji normalitas nilai pretest siswa diuji dengan uji Chi Square, perhitungan
menggunakan Microsoft Excel. Berikut hasil perhitungan uji normalitas
menggunakan Microsoft Excel.
1. Hipotesis
𝐻0 : data nilai pretest siswa berasal dari populasi yang berdistribusi normal
𝐻 : data nilai pretest siswa berasal dari populasi yang tidak berdistribusi
normal
2. Rumus Chi Square
𝜒 = ∑ 𝑂 − 𝐸
𝐸
<
Keterangan
𝜒 : Chi Square
𝑂 : frekuensi yang diperoleh dari data penelitian
𝐸 : frekuensi yang diharapkan
𝑘 : banyak kelas interval
3. Kriteria Pengujian
𝐻0 diterima jika 𝜒 hitung
𝜒 tabel
yaitu 𝜒 hitung
𝜒 ;𝛼 ; ;3
dengan
taraf signifikan ( ) = 5% dan 𝑑𝑘 = 𝑘 − 3
4. Statistik Hitung
Nilai maksimum 70
Nilai minimum 36
Rentang 34
Banyak kelas 5,97 ≈ 6
Panjang kelas 5,70 ≈ 6
Rata-rata 48,81
Simpangan baku (s) 7,2264635
Banyak data (n) 32
193
No Kelas
Interval
Batas
Kelas
Z untuk
Batas Kelas
Peluang
Z
Luas Kelas
Untuk Z Ei Oi (Oi-Ei)^2/Ei
1 36-41 35,5 -1,84 0,4671 0,1233 3,9456 6 1,069687591
2 42-47 41,5 -1,01 0,3438 0,2724 8,7168 8 0,058943906
3 48-53 47,5 -0,18 0,0714 0,3136 10,0352 13 0,875920663
4 54-59 53,5 0,65 0,2422 0,1884 6,0288 2 2,692281953
5 60-65 59,5 1,48 0,4306 0,059 1,888 2 0,006644068
6 66-71 65,5 2,31 0,4896 0,0096 0,3072 1 1,562408333
71,5 3,14 0,4992
Xhitung 6,27
5. Pengujian Hipotesis
Diperoleh harga 𝜒 hitung
= 6,27
Dan untuk taraf signifikan 5% dengan 𝑑𝑘 = 6 − 3 = 3 diperoleh
𝜒 tabel
= 𝜒 (0,95);(3)
= 7,8 .
Karena 𝜒 hitung
𝜒 tabel
maka 𝐻0 diterima.
Jadi, data nilai pretest siswa kelas eksperimen berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
194
HASIL UJI NORMALITAS NILAI PRETEST SISWA KELAS KONTROL X
MIPA 2
Uji normalitas nilai pretest siswa diuji dengan uji Chi Square, perhitungan
menggunakan Microsoft Excel. Berikut hasil perhitungan uji normalitas
menggunakan Microsoft Excel.
1. Hipotesis
𝐻0 : data nilai pretest siswa berasal dari populasi yang berdistribusi normal
𝐻 : data nilai pretest siswa berasal dari populasi yang tidak berdistribusi
normal
2. Rumus Chi Square
𝜒 = ∑ 𝑂 − 𝐸
𝐸
<
Keterangan
𝜒 : Chi Square
𝑂 : frekuensi yang diperoleh dari data penelitian
𝐸 : frekuensi yang diharapkan
𝑘 : banyak kelas interval
3. Kriteria Pengujian
𝐻0 diterima jika 𝜒 hitung
𝜒 tabel
yaitu 𝜒 hitung
𝜒 ;𝛼 ; ;3
dengan
taraf signifikan ( ) = 5% dan 𝑑𝑘 = 𝑘 − 3
4. Statistik Hitung
Nilai maksimum 73
Nilai minimum 23
Rentang 50
Banyak kelas 5,97 ≈ 6
Panjang kelas 8,38 ≈ 8
Rata-rata 48,72
Simpangan baku (s) 12,37
Banyak data (n) 32
195
No Kelas
Interval
Batas
Kelas
Z untuk
Batas Kelas
Peluang
Z
Luas Kelas
Untuk Z Ei Oi (Oi-Ei)^2/Ei
1 23-30 22,5 -2,12 0,483 0,0538 1,7216 3 0,949295167
2 31-38 30,5 -1,47 0,4292 0,1325 4,24 2 1,183396226
3 39-46 38,5 -0,83 0,2967 0,2253 7,2096 10 1,079995029
4 47-54 46,5 -0,18 0,0714 0,2522 8,0704 7 0,141970182
5 55-62 54,5 0,47 0,1808 0,1857 5,9424 7 0,188226602
6 63-70 62,5 1,11 0,3665 0,0943 3,0176 1 1,348989183
7 71-78 70,5 1,76 0,4608 0,0312 0,9984 2 1,004810256
78,5 2,41 0,492
Xhitung 5,90
5. Pengujian Hipotesis
Diperoleh harga 𝜒 hitung
= 5,90
Dan untuk taraf signifikan 5% dengan 𝑑𝑘 = 7 − 3 = 3 diperoleh
𝜒 tabel
= 𝜒 (0,95);(3)
= 9,49.
Karena 𝜒 hitung
𝜒 tabel
maka 𝐻0 diterima.
Jadi, data nilai pretest siswa kelas kontrol berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
196
Lampiran 20 Hasil uji homogenitas nilai pretest kelas eksperimen dan kontrol
UJI HOMOGENITAS NILAI PRETEST SISWA KELAS EKSPERIMEN
DAN KONTROL
Uji homogenitas data nilai pretest siswa diuji dengan uji 𝐹, perhitungan
menggunakan Microsoft Excel. Berikut hasil perhitungan uji 𝐹 menggunakan
Microsoft Excel.
1. Hipotesis
𝐻0 : =
(varians 1 = varians 2 atau homogen)
𝐻 :
(varians 1 varians 2 atau tidak homogen)
2. Rumus Uji 𝑭
𝐹 =𝑉
𝑉
3. Kriteria Pengujian
Tolak 𝐻0 jika 𝐹hitung ≥ 𝐹tabel dengan 𝐹tabel = 𝐹
𝛼 ,
didapat dari tabel
distribusi normal dengan peluang
dengan taraf signifikan ( ) = 5% dan
= 𝑑𝑘 pembilang dan = 𝑑𝑘 penyebut.
4. Statistik Hitung
Sumber variasi Kelas eksperimen Kelas kontrol
Jumlah 1562 1559
N 32 32
Rata-rata 48,81 48,72
Varians 152,22 153,11
Standar deviasi 7,226463464 12,37383914
Berdasarkan rumus maka diperoleh,
𝐹 =𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
𝐹 = 53,
5 ,
𝐹 = ,0058
197
5. Pengujian hipotesis
Diperoleh 𝐹hitung = ,0058
Dengan peluang
dengan taraf signifikan ( ) = 5%
= 𝑑𝑘 pembilang = 3 − = 3
= 𝑑𝑘 penyebut = 3 − = 3
Didapat 𝐹tabel = ,8
Karena 𝐹hitung < 𝐹tabel maka 𝐻0 diterima.
Jadi, data nilai akhir siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai
varians yang sama atau homogen.
198
Lampiran 21 Lembar hasil posttest kelas eksperimen dan kontrol
LEMBAR HASIL POSTTEST KELAS EKSPERIMEN
199
LEMBAR HASIL POSTTEST KELAS KONTROL
200
Lampiran 22 Lembar hasil skala sikap peduli kesehatan lingkungan siswa kelas
eksperimen dan kontrol
LEMBAR HASIL SKALA SIKAP SISWA KELAS EKSPERIMEN
201
202
203
204
LEMBAR HASIL SKALA SIKAP SISWA KELAS KONTROL
205
206
207
208
Lampiran 23 Rekapitulasi hasil belajar dan sikap peduli kesehatan lingkungan
siswa kelas eksperimen dan kontrol
REKAPITULASI HASIL BELAJAR DAN SIKAP PEDULI KESEHATAN
LINGKUNGAN SISWA KELAS X MIPA 3
No Kode
Siswa
N1 Rata-rata NT NP NA NS Ketuntasan Kategori
1 2 3
1 E-01 96 95 90 94 90 86 91 76 Tuntas Baik
2 E-02 96 88 90 91 89 90 90 81 Tuntas Sangat Baik
3 E-03 96 87 95 93 86 66 85 81 Tuntas Sangat Baik
4 E-04 84 89 90 88 90 80 87 83 Tuntas Sangat Baik
5 E-05 96 92 75 88 86 76 85 87 Tuntas Sangat Baik
6 E-06 96 72 80 83 86 70 82 77 Tuntas Baik
7 E-07 88 88 90 89 88 80 87 75 Tuntas Baik
8 E-08 84 89 90 88 90 80 87 70 Tuntas Baik
9 E-09 96 95 90 94 90 83 90 81 Tuntas Sangat Baik
10 E-10 96 87 95 93 86 86 89 85 Tuntas Sangat Baik
11 E-11 96 95 90 94 90 90 91 80 Tuntas Baik
12 E-12 96 92 75 88 86 66 83 84 Tuntas Sangat Baik
13 E-13 80 72 80 77 85 80 81 79 Tuntas Baik
14 E-14 84 89 90 88 90 86 88 81 Tuntas Sangat Baik
15 E-15 88 88 90 89 88 83 87 89 Tuntas Sangat Baik
16 E-16 80 72 80 77 85 80 81 80 Tuntas Baik
17 E-17 96 87 95 92 86 76 87 85 Tuntas Sangat Baik
18 E-18 88 88 90 89 88 86 88 73 Tuntas Baik
19 E-19 84 89 90 88 90 73 86 83 Tuntas Sangat Baik
20 E-20 96 72 80 83 86 80 83 87 Tuntas Sangat Baik
21 E-21 96 92 75 88 86 86 87 88 Tuntas Sangat Baik
22 E-22 96 95 90 94 90 80 89 83 Tuntas Sangat Baik
23 E-23 96 87 95 93 86 76 87 70 Tuntas Baik
24 E-24 96 92 75 88 86 83 86 80 Tuntas Baik
25 E-25 96 88 90 91 89 80 88 80 Tuntas Baik
26 E-26 96 72 80 83 86 76 83 85 Tuntas Sangat Baik
27 E-27 80 72 80 77 85 76 80 79 Tuntas Baik
28 E-28 96 88 90 91 89 83 89 80 Tuntas Baik
29 E-29 96 72 80 83 86 86 85 87 Tuntas Sangat Baik
30 E-30 88 88 90 89 88 90 88 81 Tuntas Sangat Baik
31 E-31 96 88 90 91 89 76 87 84 Tuntas Sangat Baik
32 E-32 80 72 80 77 85 83 82 77 Tuntas Baik
209
Rata-rata 89 88 80 86 81
Sangat Baik
Nilai Tertinggi 94 90 90 91 89
Nilai Terendah 77 85 66 80 70
Ketuntasan Klasikal (%)
100
Keterangan:
N1 : nilai casebook
NT : nilai tugas
NP : nilai posttest
NA : nilai akhir aspek kognitif
NS : nilai sikap peduli kesehatan lingkungan
210
REKAPITULASI HASIL BELAJAR DAN SIKAP PEDULI KESEHATAN
LINGKUNGAN SISWA KELAS X MIPA 2
No Kode
Siswa
N1 Rata-rata NT NP NA NS Ketuntasan Kategori
1 2 3
1 K-01 90 82 90 87 86 80 85 73 Tuntas Baik
2 K-02 88 88 90 89 76 80 82 80 Tuntas Baik
3 K-03 86 87 90 88 76 66 79 76 Tuntas Baik
4 K-04 76 80 88 81 76 83 80 83 Tuntas Sangat Baik
5 K-05 72 80 75 76 76 80 77 93 Tuntas Sangat Baik
6 K-06 72 80 75 76 76 73 75 80 Tidak tuntas Baik
7 K-07 88 88 90 89 76 76 81 70 Tuntas Baik
8 K-08 90 82 90 87 86 76 84 79 Tuntas Baik
9 K-09 86 76 80 81 76 76 78 74 Tuntas Baik
10 K-10 76 80 88 81 76 83 80 83 Tuntas Sangat Baik
11 K-11 80 72 80 77 76 80 77 73 Tuntas Baik
12 K-12 90 88 75 84 76 80 80 77 Tuntas Baik
13 K-13 86 87 90 88 76 83 82 72 Tuntas Baik
14 K-14 90 82 90 87 86 76 85 70 Tuntas Baik
15 K-15 88 88 90 89 76 73 80 83 Tuntas Sangat Baik
16 K-16 86 87 90 88 76 76 81 73 Tuntas Baik
17 K-17 76 80 88 81 76 76 78 79 Tuntas Baik
18 K-18 90 82 90 87 86 80 85 76 Tuntas Baik
19 K-19 86 76 80 81 76 83 79 83 Tuntas Sangat Baik
20 K-20 76 80 88 81 76 80 79 70 Tuntas Baik
21 K-21 90 88 75 84 76 76 79 71 Tuntas Baik
22 K-22 90 88 75 84 76 76 79 76 Tuntas Baik
23 K-23 80 72 80 77 76 76 77 73 Tuntas Baik
24 K-24 86 76 80 81 76 76 78 77 Tuntas Baik
25 K-25 72 80 75 76 76 73 75 84 Tidak tuntas Sangat Baik
26 K-26 72 80 75 76 76 70 75 79 Tidak tuntas Baik
27 K-27 80 72 80 77 76 66 75 85 Tidak tuntas Sangat Baik
28 K-28 90 88 75 84 76 80 80 73 Tuntas Baik
29 K-29 86 87 90 88 76 83 82 81 Tuntas Sangat Baik
30 K-30 88 88 90 89 76 83 82 79 Tuntas Baik
31 K-31 86 76 80 81 76 76 78 89 Tuntas Sangat Baik
32 K-32 80 72 80 77 76 76 77 88 Tuntas Sangat Baik
211
Rata-rata 83 77 77 79 78
Baik
Nilai Tertinggi 89 86 83 85 93
Nilai Terendah 76 76 66 75 70
Ketuntasan Klasikal (%) 88
Keterangan:
N1 : nilai LDS
NT : nilai tugas
NP : nilai posttest
NA : nilai akhir aspek kognitif
NS : nilai sikap peduli kesehatan lingkungan
212
Lampiran 24 Hasil uji normalitas nilai akhir aspek kognitif dan sikap peduli
kesehatan lingkungan siswa kelas eksperimen
HASIL UJI NORMALITAS NILAI AKHIR ASPEK KOGNITIF SISWA
KELAS X MIPA 3
Uji normalitas nilai akhir aspek kognitif siswa diuji dengan uji Chi Square,
perhitungan menggunakan Microsoft Excel. Berikut hasil perhitungan uji
normalitas menggunakan Microsoft Excel.
1. Hipotesis
𝐻0 : data nilai akhir siswa berdistribusi normal
𝐻 : data nilai skhir siswa tidak berdistribusi normal
2. Rumus Chi Square
𝜒 = ∑ 𝑂 − 𝐸
𝐸
<
Keterangan
𝜒 : Chi Square
𝑂 : frekuensi yang diperoleh dari data penelitian
𝐸 : frekuensi yang diharapkan
𝑘 : banyak kelas interval
3. Kriteria Pengujian
𝐻0 diterima jika 𝜒 hitung
𝜒 tabel
yaitu 𝜒 hitung
𝜒 ;𝛼 ; ;3
dengan
taraf signifikan ( ) = 5% dan 𝑑𝑘 = 𝑘 − 3
4. Statistik Hitung
Nilai maksimum 91
Nilai minimum 80
Rentang 11
Banyak kelas 5,97 ≈ 6
Panjang kelas 1,84 ≈ 2
Rata-rata 86,22
Simpangan baku (s) 3,00
Banyak data (n) 32
213
No Kelas
Interval
Batas
Kelas
Z untuk
Batas Kelas
Peluang
Z
Luas Kelas
Untuk Z Ei Oi (Oi-Ei)^2/Ei
1 80-81 79,5 -2,24 0,4875 0,0457 1,4624 3 1,616666958
2 82-83 81,5 -1,57 0,4418 0,1232 3,9424 5 0,000001998
3 84-85 83,5 -0,91 0,3186 0,2238 7,1616 3 2,418302413
4 86-87 85,5 -0,24 0,0948 0,2612 8,3584 10 0,322412251
5 88-89 87,5 0,43 0,1664 0,1957 6,2624 7 0,086876239
6 90-91 89,5 1,09 0,3621 0,0987 3,1584 4 0,22425613
91,5 1,76 0,4608
X2 hitung 4,668515989
5. Pengujian Hipotesis
Diperoleh harga 𝜒 hitung
= 4,67
Dan untuk taraf signifikan 5% dengan 𝑑𝑘 = 6 − 3 = 3 diperoleh
𝜒 tabel
= 𝜒 (0,95);(3)
= 7,8 .
Karena 𝜒 hitung
𝜒 tabel
maka 𝐻0 diterima.
Jadi, data nilai akhir siswa kelas eksperimen berdistribusi normal.
214
HASIL UJI NORMALITAS NILAI SIKAP PEDULI KESEHATAN
LINGKUNGAN SISWA KELAS X MIPA 3
Uji normalitas nilai nilai sikap peduli kesehatan lingkungan siswa diuji
dengan uji Chi Square, perhitungan menggunakan Microsoft Excel. Berikut hasil
perhitungan uji normalitas menggunakan Microsoft Excel.
1. Hipotesis
𝐻0 : data nilai sikap siswa berdistribusi normal
𝐻 : data nilai sikap siswa tidak berdistribusi normal
2. Rumus Chi Square
𝜒 = ∑ 𝑂 − 𝐸
𝐸
<
Keterangan
𝜒 : Chi Square
𝑂 : frekuensi yang diperoleh dari data penelitian
𝐸 : frekuensi yang diharapkan
𝑘 : banyak kelas interval
3. Kriteria Pengujian
𝐻0 diterima jika 𝜒 hitung
𝜒 tabel
yaitu 𝜒 hitung
𝜒 ;𝛼 ; ;3
dengan
taraf signifikan ( ) = 5% dan 𝑑𝑘 = 𝑘 − 3
4. Statistik Hitung
Nilai maksimum 89
Nilai minimum 70
Rentang 19
Banyak kelas 6,10 ≈ 6
Panjang kelas 3,12 ≈ 3
Rata-rata 80,97
Simpangan baku (s) 4,79
Banyak data (n) 32
215
No Kelas
Interval
Batas
Kelas
Z untuk
Batas Kelas
Peluang
Z
Luas Kelas
Untuk Z Ei Oi (Oi-Ei)^2/Ei
1 70-72 69,5 -2,39 0,4916 0,03 0,96 2 1,126666667
2 73-75 72,5 -1,77 0,4616 0,0887 2,8384 2 0,247644645
3 76-78 75,5 -1,14 0,3729 0,1744 5,5808 3 1,193472018
4 79-81 78,5 -0,52 0,1985 0,2423 7,7536 12 2,325618159
5 82-84 81,5 0,11 0,0438 0,2266 7,2512 5 0,698905207
6 85-87 84,5 0,74 0,2704 0,1427 4,5664 6 0,450072039
7 88-90 87,5 1,36 0,4131 0,0636 2,0352 2 0,000608805
90,5 1,99 0,4767
𝜒 hitung
6,04
5. Pengujian Hipotesis
Diperoleh harga 𝜒 hitung
= 6,04
Dan untuk taraf signifikan 5% dengan 𝑑𝑘 = 7 − 3 = 4 diperoleh
𝜒 tabel
= 𝜒 (0,95);(3)
= 9,49.
Karena 𝜒 hitung
𝜒 tabel
maka 𝐻0 diterima.
Jadi, data nilai sikap siswa kelas eksperimen berdistribusi normal.
216
Lampiran 25 Hasil uji normalitas nilai akhir aspek kognitif dan sikap peduli
kesehatan lingkungan siswa kelas kontrol
HASIL UJI NORMALITAS NILAI AKHIR ASPEK KOGNITIF SISWA
KELAS X MIPA 2
Uji normalitas nilai akhir aspek kognitif siswa diuji dengan uji Chi Square,
perhitungan menggunakan Microsoft Excel. Berikut hasil perhitungan uji
normalitas menggunakan Microsoft Excel.
1. Hipotesis
𝐻0 : data nilai akhir siswa berdistribusi normal
𝐻 : data nilai skhir siswa tidak berdistribusi normal
2. Rumus Chi Square
𝜒 = ∑ 𝑂 − 𝐸
𝐸
<
Keterangan
𝜒 : Chi Square
𝑂 : frekuensi yang diperoleh dari data penelitian
𝐸 : frekuensi yang diharapkan
𝑘 : banyak kelas interval
3. Kriteria Pengujian
𝐻0 diterima jika 𝜒 hitung
𝜒 tabel
yaitu 𝜒 hitung
𝜒 ;𝛼 ; ;3
dengan
taraf signifikan ( ) = 5% dan 𝑑𝑘 = 𝑘 − 3
4. Statistik Hitung
Nilai maksimum 85
Nilai minimum 75
Rentang 10
Banyak kelas 5,97 ≈ 6
Panjang kelas 1,68 ≈ 2
Rata-rata 79,50
Simpangan baku (s) 2,88
Banyak data (n) 32
217
No Kelas
Interval
Batas
Kelas
Z untuk
Batas Kelas
Peluang
Z
Luas Kelas
Untuk Z Ei Oi (Oi-Ei)^2/Ei
1 75-76 74,5 -1,73 0,4582 0,1074 3,4368 4 0,092293482
2 77-78 76,5 -1,04 0,3508 0,214 6,848 8 0,193794393
3 79-80 78,5 -0,35 0,1368 0,2736 8,7552 10 0,176983626
4 81-82 80,5 0,35 0,1368 0,214 6,848 6 0,105009346
5 83-84 82,5 1,04 0,3508 0,1074 3,4368 1 1,727768343
6 85-86 84,5 1,73 0,4582 0,0343 1,0976 3 3,297308455
86,5 2,43 0,4925
X2 hitung 5,59
5. Pengujian Hipotesis
Diperoleh harga 𝜒 hitung
= 5,59
Dan untuk taraf signifikan 5% dengan 𝑑𝑘 = 6 − 3 = 3 diperoleh
𝜒 tabel
= 𝜒 (0,95);(3)
= 7,8 .
Karena 𝜒 hitung
𝜒 tabel
maka 𝐻0 diterima.
Jadi, data nilai akhir siswa kelas eksperimen berdistribusi normal.
218
HASIL UJI NORMALITAS NILAI SIKAP PEDULI KESEHATAN
LINGKUNGAN SISWA KELAS X MIPA 2
Uji normalitas nilai nilai sikap peduli kesehatan lingkungan siswa diuji
dengan uji Chi Square, perhitungan menggunakan Microsoft Excel. Berikut hasil
perhitungan uji normalitas menggunakan Microsoft Excel.
1. Hipotesis
𝐻0 : data nilai sikap siswa berdistribusi normal
𝐻 : data nilai sikap siswa tidak berdistribusi normal
2. Rumus Chi Square
𝜒 = ∑ 𝑂 − 𝐸
𝐸
<
Keterangan
𝜒 : Chi Square
𝑂 : frekuensi yang diperoleh dari data penelitian
𝐸 : frekuensi yang diharapkan
𝑘 : banyak kelas interval
3. Kriteria Pengujian
𝐻0 diterima jika 𝜒 hitung
𝜒 tabel
yaitu 𝜒 hitung
𝜒 ;𝛼 ; ;3
dengan
taraf signifikan ( ) = 5% dan 𝑑𝑘 = 𝑘 − 3
4. Statistik Hitung
Nilai maksimum 93
Nilai minimum 70
Rentang 23
Banyak kelas 6,05 ≈ 6
Panjang kelas 3,80 ≈ 4
Rata-rata 78,19
Simpangan baku (s) 5,91
Banyak data (n) 34
219
No Kelas
Interval
Batas
Kelas
Z untuk
Batas Kelas
Peluang
Z
Luas Kelas
Untuk Z Ei Oi (Oi-Ei)^2/Ei
1 70-73 69,5 -1,47 0,4279 0,1456 4,6592 10 6,122112088
2 74-77 73,5 -0,79 0,2823 0,2385 7,632 6 0,348981132
3 78-81 77,5 -0,12 0,0438 0,2561 8,1952 7 0,174309723
4 82-85 81,5 0,56 0,2123 0,1802 5,7664 6 0,009463263
5 86-89 85,5 1,24 0,3925 0,0794 2,5408 2 0,115107305
6 90-93 89,5 1,91 0,4719 0,0232 0,7424 1 0,089382759
93,5 2,59 0,4951
𝜒 hitung
6,86
5. Pengujian Hipotesis
Diperoleh harga 𝜒 hitung
= 6,86
Dan untuk taraf signifikan 5% dengan 𝑑𝑘 = 6 − 3 = 3 diperoleh
𝜒 tabel
= 𝜒 (0,95);(3)
= 7,8 .
Karena 𝜒 hitung
𝜒 tabel
maka 𝐻0 diterima.
Jadi, data nilai sikap siswa kelas eksperimen berdistribusi normal.
220
Lampiran 26 Hasil uji homogenitas nilai akhir aspek kognitif dan sikap peduli
kesehatan lingkungan siswa kelas eksperimen dan kontrol
UJI HOMOGENITAS NILAI AKHIR SISWA KELAS EKSPERIMEN DAN
KELAS KONTROL
Uji homogenitas data nilai akhir siswa diuji dengan uji 𝐹, perhitungan
menggunakan Microsoft Excel. Berikut hasil perhitungan uji 𝐹 menggunakan
Microsoft Excel.
1. Hipotesis
𝐻0 : =
(varians 1 = varians 2 atau homogen)
𝐻 :
(varians 1 varians 2 atau tidak homogen)
2. Rumus Uji 𝑭
𝐹 =𝑉
𝑉
3. Kriteria Pengujian
Tolak 𝐻0 jika 𝐹hitung ≥ 𝐹tabel dengan 𝐹tabel = 𝐹
𝛼 ,
didapat dari tabel
distribusi normal dengan peluang
dengan taraf signifikan ( ) = 5% dan
= 𝑑𝑘 pembilang dan = 𝑑𝑘 penyebut.
4. Statistik Hitung
Sumber variasi Kelas eksperimen Kelas kontrol
Jumlah 2759 2544
N 32 32
Rata-rata 86,22 79,50
Varians 9,02 8,32
Standar deviasi 3,002519104 2,884888325
Berdasarkan rumus maka diperoleh,
𝐹 =𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
𝐹 =9,0
8,3
𝐹 = ,083
221
5. Pengujian hipotesis
Diperoleh 𝐹hitung = ,083
Dengan peluang
dengan taraf signifikan ( ) = 5%
= 𝑑𝑘 pembilang = 3 − = 3
= 𝑑𝑘 penyebut = 3 − = 3
Didapat 𝐹tabel = ,8
Karena 𝐹hitung < 𝐹tabel maka 𝐻0 diterima.
Jadi, data nilai akhir siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai
varians yang sama atau homogen.
222
UJI HOMOGENITAS NILAI SIKAP PEDULI KESEHATAN
LINGKUNGAN SISWA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Uji homogenitas data nilai sikap peduli kesehatan lingkungan siswa diuji
dengan uji 𝐹 , perhitungan menggunakan Microsoft Excel. Berikut hasil
perhitungan uji 𝐹 menggunakan Microsoft Excel.
1. Hipotesis
𝐻0 : =
(varians 1 = varians 2 atau homogen)
𝐻 :
(varians 1 varians 2 atau tidak homogen)
2. Rumus Uji 𝑭
𝐹 =𝑉
𝑉
3. Kriteria Pengujian
Tolak 𝐻0 jika 𝐹hitung ≥ 𝐹tabel dengan 𝐹tabel = 𝐹
𝛼 ,
didapat dari tabel
distribusi normal dengan peluang
dengan taraf signifikan ( ) = 5% dan
= 𝑑𝑘 pembilang dan = 𝑑𝑘 penyebut.
4. Statistik Hitung
Sumber variasi Kelas eksperimen Kelas kontrol
Jumlah 2591 2501
N 32 32
Rata-rata 80,97 78,16
Varians 22,93 35,23
Standar deviasi 4,788995282 5,935727664
Berdasarkan rumus maka diperoleh,
𝐹 =𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
𝐹 =35, 3
,93
𝐹 = ,536
223
5. Pengujian hipotesis
Diperoleh 𝐹hitung = ,536
Dengan peluang
dengan taraf signifikan ( ) = 5%
= 𝑑𝑘 pembilang = 3 − = 3
= 𝑑𝑘 penyebut = 3 − = 3
Didapat 𝐹tabel = ,8
Karena 𝐹hitung < 𝐹tabel maka 𝐻0 diterima.
Jadi, data nilai sikap peduli kesehatan lingkungan siswa kelas eksperimen dan
kelas kontrol mempunyai varians yang sama atau homogen.
224
Lampiran 27 Hasil uji perbandingan dua rata-rata hasil belajar aspek kognitif
dan sikap peduli kesehatan lingkungan siswa kelas eksperimen dan
kelas kontrol
HASIL UJI PERBANDINGAN DUA RATA-RATA HASIL BELAJAR
SISWA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Uji perbandingan dua rata-rata ini digunakan untuk menguji rata-rata data
nilai hasil belajar kelas eksperimen dan kontrol.
1. Hipotesis:
Ho : (rata-rata nilai akhir siswa kelas eksperimen kurang dari atau
sama dengan rata-rata nilai akhir kelas kontrol)
Ha : (rata-rata nilai akhir siswa kelas eksperimen lebih dari
rata-rata nilai akhir kelas kontrol)
2. Rumus
t = x
; x
√
:
Dengan
s = √ ;
: ;
: ;
Keterangan:
t : harga uji t
x
: rata-rata nilai akhir kelas eksperimen
x : rata rata nilai akhir kelas kontrol
s2
: varian sampel
s12 : varian pada kelas eksperimen
s22 : varian pada kelas kontrol
n1 : jumlah siswa kelas eksperimen
n2 : jumlah siswa kelas kontrol
225
3. Kriteria Pengujian
𝐻0 diterima jika 𝑡 < 𝑡 ; , dengan 𝑡 ; diperoleh dari daftar distribusi t
dengan 𝑑𝑘 = − dan peluang − .
4. Statistik Hitung
s = √ ;
: ;
: ;
s = √ 3 ; 9,0 5 0968: 3 ; 8,3 580645
3 : 3 ;
s = √8,397949 9
s = 2,897921534
Maka,
𝑡 = −
𝑠√
𝑡 =86, − 79,50
,8979 534√ 3
3
𝑡 = 9, 7389
5. Pengujian Hipotesis
Diperoleh 𝑡hitung = 9, 7389
Dengan peluang − , taraf signifikan ( ) = 5% dan 𝑑𝑘 = 3 3 − =
6 .
Didapat 𝑡tabel = ,9977 9633
Karena 𝑡hitung 𝑡tabel maka 𝐻0 ditolak.
Jadi, rata-rata data nilai akhir aspek kognitif siswa kelas eksperimen lebih dari
rata-rata nilai akhir siswa kelas kontrol. Artinya terjadi perbedaan peningkatan
hasil belajar aspek kognitif secara signifikan antara kelas eksperimen dengan
kelas kontrol.
226
HASIL UJI PERBANDINGAN DUA RATA-RATA SIKAP PEDULI
KESEHATAN LINGKUNGAN SISWA KELAS EKSPERIMEN DAN
KELAS KONTROL
Uji perbandingan dua rata-rata ini digunakan untuk menguji rata-rata data
nilai hasil belajar kelas eksperimen dan kontrol.
1. Hipotesis:
Ho : (rata-rata nilai sikap siswa kelas eksperimen kurang dari atau
sama dengan rata-rata nilai akhir kelas kontrol)
Ha : (rata-rata nilai sikap siswa kelas eksperimen lebih dari
rata-rata nilai akhir kelas kontrol)
2. Rumus
t = x
; x
√
:
Dengan
s = √ ;
: ;
: ;
Keterangan:
t : harga uji t
x
: rata-rata nilai akhir kelas eksperimen
x : rata rata nilai akhir kelas kontrol
s2
: varian sampel
s12 : varian pada kelas eksperimen
s22 : varian pada kelas kontrol
n1 : jumlah siswa kelas eksperimen
n2 : jumlah siswa kelas kontrol
3. Kriteria Pengujian
𝐻0 diterima jika 𝑡 < 𝑡 ; , dengan 𝑡 ; diperoleh dari daftar distribusi t
227
dengan 𝑑𝑘 = − dan peluang − .
4. Statistik Hitung
s = √ ;
: ;
: ;
s = √ 3 ; ,9344758 : 3 ; 34,93 45 6
3 : 3 ;
s = √ 8,0 880859
s = 5,294224079
Maka,
𝑡 = −
𝑠√
𝑡 =80,97 − 78, 9
5, 94 4079√ 3
3
𝑡 = , 0 35
5. Pengujian Hipotesis
Diperoleh 𝑡hitung = , 0 35
Dengan peluang − , taraf signifikan ( ) = 5% dan 𝑑𝑘 = 3 3 − =
6 .
Didapat 𝑡tabel = ,9977 9633
Karena 𝑡hitung 𝑡tabel maka 𝐻0 ditolak.
Jadi, rata-rata data nilai sikap peduli kesehatan lingkungan siswa kelas
eksperimen lebih dari rata-rata nilai akhir siswa kelas kontrol. Artinya terjadi
perbedaan peningkatan sikap peduli kesehatan lingkungan secara signifikan
antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
228
Lampiran 28 Persentase kemampuan berpikir siswa kelas eksperimen dan kontrol
PERSENTASE KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA KELAS EKSPERIMEN
No Kode
Siswa
Tingkatan Soal /Nomor Soal
C1 C2 C3
10 13 4 8 9 11 12 20 25 1 2 3 5 6 7 17 18 19
1 E-01 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 E-02 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
3 E-03 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
4 E-04 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
5 E-05 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1
6 E-06 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
7 E-07 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
8 E-08 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 E-09 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 E-10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
11 E-11 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 E-12 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1
13 E-13 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
14 E-14 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
15 E-15 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 E-16 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
17 E-17 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
18 E-18 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 E-19 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1
20 E-20 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
21 E-21 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 E-22 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 E-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
24 E-24 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
25 E-25 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 E-26 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
27 E-27 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
28 E-28 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
29 E-29 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1
30 E-30 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
31 E-31 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
32 E-32 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Jumlah 16 24 24 25 25 22 24 20 32 26 30 20 28 28 25 29 31 32
Persentase 62,5 76,78571429 86,45833333
229
No Kode
Siswa
Tingkatan Soal /Nomor Soal
C4 C5
15 16 21 22 23 24 26 27 28 29 14 30
1 E-01 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
2 E-02 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
3 E-03 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1
4 E-04 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
5 E-05 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1
6 E-06 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1
7 E-07 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
8 E-08 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
9 E-09 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
10 E-10 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
11 E-11 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 E-12 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
13 E-13 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
14 E-14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 E-15 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
16 E-16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
17 E-17 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1
18 E-18 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 E-19 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
20 E-20 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
21 E-21 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 E-22 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
23 E-23 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1
24 E-24 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
25 E-25 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
26 E-26 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
27 E-27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
28 E-28 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29 E-29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
30 E-30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
31 E-31 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
32 E-32 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
Jumlah 25 20 27 21 24 28 31 25 25 30 27 32
Persentase 80 92,1875
230
PERSENTASE KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA KELAS KONTROL
No Kode
Siswa
Tingkatan Soal /Nomor Soal
C1 C2 C3
10 13 4 8 9 11 12 20 25 1 2 3 5 6 7 17 18 19
1 K-01 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 K-02 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 K-03 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1
4 K-04 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
5 K-05 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
6 K-06 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
7 K-07 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
8 K-08 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
9 K-09 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 K-10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 K-11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0
12 K-12 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
13 K-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
14 K-14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
15 K-15 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 K-16 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 K-17 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1
18 K-18 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
19 K-19 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1
20 K-20 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
21 K-21 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
22 K-22 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
23 K-23 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1
24 K-24 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
25 K-25 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
26 K-26 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
27 K-27 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
28 K-28 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1
29 K-29 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
30 K-30 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
31 K-31 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1
32 K-32 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1
Jumlah 24 30 31 22 27 21 28 20 31 26 24 20 22 26 24 30 32 31
Persentase 84,375 80,35714286 81,59722222
231
No Kode
Siswa
Tingkatan Soal /Nomor Soal
C4 C5
15 16 21 22 23 24 26 27 28 29 14 30
1 K-01 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
2 K-02 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1
3 K-03 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
4 K-04 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 K-05 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1
6 K-06 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1
7 K-07 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1
8 K-08 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1
9 K-09 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
10 K-10 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1
11 K-11 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 K-12 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
13 K-13 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1
14 K-14 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0
15 K-15 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0
16 K-16 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1
17 K-17 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
18 K-18 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
19 K-19 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
20 K-20 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0
21 K-21 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
22 K-22 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
23 K-23 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
24 K-24 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1
25 K-25 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1
26 K-26 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1
27 K-27 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1
28 K-28 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
29 K-29 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
30 K-30 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
31 K-31 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1
32 K-32 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
Jumlah 25 20 22 26 24 24 23 15 25 25 25 27
Persentase 71,5625 81,25
232
Lampiran 29 Persentase ketercapaian indikator pembelajaran kelas eksperimen dan kontrol
KETERCAPAIAN INDIKATOR PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN
No Kode
Siswa
INDIKATOR
I II III
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 E-01 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
2 E-02 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
3 E-03 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0
4 E-04 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
5 E-05 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1
6 E-06 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1
7 E-07 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
8 E-08 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
9 E-09 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
10 E-10 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
11 E-11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
12 E-12 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1
13 E-13 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 E-14 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
15 E-15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1
16 E-16 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
17 E-17 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1
18 E-18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
19 E-19 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1
20 E-20 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1
21 E-21 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1
22 E-22 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
23 E-23 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1
24 E-24 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
25 E-25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1
26 E-26 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
27 E-27 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1
28 E-28 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1
29 E-29 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
30 E-30 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
31 E-31 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
32 E-32 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1
Jumlah 26 30 20 24 28 28 25 25 25 16 22 24 24 27 25 20 29 31
Persentase 77,1875 69 80,35714286
233
No Kode
Siswa
INDIKATOR
IV V
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 E-01 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
2 E-02 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
3 E-03 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1
4 E-04 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
5 E-05 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
6 E-06 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
7 E-07 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
8 E-08 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
9 E-09 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
10 E-10 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
11 E-11 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 E-12 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
13 E-13 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
14 E-14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 E-15 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1
16 E-16 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
17 E-17 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
18 E-18 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 E-19 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
20 E-20 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1
21 E-21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 E-22 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
23 E-23 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
24 E-24 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
25 E-25 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
26 E-26 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
27 E-27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
28 E-28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29 E-29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
30 E-30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
31 E-31 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
32 E-32 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
Jumlah 32 20 27 21 24 28 32 31 25 25 30 32
Persentase 82,14285714 89,375
234
KETERCAPAIAN INDIKATOR PEMBELAJARAN KELAS KONTROL
No Kode
Siswa
INDIKATOR
I II III
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 K-01 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
2 K-02 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
3 K-03 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1
4 K-04 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
5 K-05 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 K-06 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
7 K-07 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
8 K-08 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
9 K-09 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1
10 K-10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
11 K-11 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
12 K-12 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
13 K-13 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 K-14 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 K-15 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1
16 K-16 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
17 K-17 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
18 K-18 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
19 K-19 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 K-20 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
21 K-21 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1
22 K-22 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1
23 K-23 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
24 K-24 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
25 K-25 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
26 K-26 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1
27 K-27 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1
28 K-28 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
29 K-29 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
30 K-30 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1
31 K-31 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
32 K-32 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
Jumlah 26 24 20 31 22 26 24 22 27 24 21 28 30 25 25 20 30 32
Persentase 76,875 65,6 84,82142857
235
No Kode
Siswa
INDIKATOR
IV V
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 K-01 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
2 K-02 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
3 K-03 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1
4 K-04 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 K-05 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1
6 K-06 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
7 K-07 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1
8 K-08 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1
9 K-09 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
10 K-10 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
11 K-11 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 K-12 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
13 K-13 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1
14 K-14 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0
15 K-15 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0
16 K-16 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
17 K-17 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1
18 K-18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
19 K-19 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
20 K-20 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0
21 K-21 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
22 K-22 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
23 K-23 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
24 K-24 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1
25 K-25 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1
26 K-26 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1
27 K-27 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1
28 K-28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29 K-29 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
30 K-30 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
31 K-31 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
32 K-32 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
Jumlah 31 20 22 26 24 24 31 23 15 25 25 27
Persentase 79,46428571 71,875
236
Lampiran 30 Persentase komponen sikap siswa kelas eksperimen dan kontrol
PERSENTASE KOMPONEN SIKAP SISWA KELAS EKSPERIMEN
No Kode
Siswa
Komponen Kognitif
Nomor Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 E-01 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1
2 E-02 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
3 E-03 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1
4 E-04 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
5 E-05 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1
6 E-06 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1
7 E-07 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1
8 E-08 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1
9 E-09 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1
10 E-10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
11 E-11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
12 E-12 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
13 E-13 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1
14 E-14 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
15 E-15 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1
16 E-16 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
17 E-17 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1
18 E-18 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1
19 E-19 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1
20 E-20 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
21 E-21 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
22 E-22 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1
23 E-23 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1
24 E-24 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1
25 E-25 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1
26 E-26 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
27 E-27 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1
28 E-28 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1
29 E-29 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1
30 E-30 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
31 E-31 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
32 E-32 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
Jumlah 31 28 29 29 31 16 28 4 31 30 9 32 14 32 32
376
Persentase 78,33333333
237
No Kode
Siswa
Komponen Afektif Komponen Konatif
Nomor Pernyataan Nomor Pernyataan
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 E-01 2 4 3 4 2 2 4 3 2 2 4 4 3 3 4
2 E-02 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 4
3 E-03 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4
4 E-04 4 3 4 2 3 2 4 3 4 2 3 4 3 4 4
5 E-05 4 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4
6 E-06 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 4 4
7 E-07 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4
8 E-08 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 4 3 2 3 4
9 E-09 3 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4
10 E-10 4 3 4 2 3 4 4 4 4 3 2 4 3 3 4
11 E-11 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4
12 E-12 3 3 4 3 3 4 4 1 4 3 3 4 4 4 4
13 E-13 4 2 4 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4
14 E-14 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 4
15 E-15 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4
16 E-16 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4
17 E-17 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 1 4 4 3 4
18 E-18 4 3 3 2 2 3 3 2 4 3 2 4 3 3 4
19 E-19 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4
20 E-20 4 4 4 2 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4
21 E-21 4 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4
22 E-22 4 2 4 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
23 E-23 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4
24 E-24 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
25 E-25 4 3 4 2 2 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4
26 E-26 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4
27 E-27 3 2 3 3 4 2 4 3 4 4 2 4 3 4 4
28 E-28 4 4 3 3 2 2 4 4 4 2 4 4 4 1 4
29 E-29 4 4 4 2 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4
30 E-30 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 2 4
31 E-31 4 4 4 2 3 3 4 2 2 3 4 4 4 3 4
32 E-32 4 2 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4
Jumlah 116 98 114 80 93 97 114 105 108 95 92 121 104 106 127
712 858
Persentase 79,46428571 83,7890625
238
PERSENTASE KOMPONEN SIKAP SISWA KELAS KONTROL
No Kode
Siswa
Komponen Kognitif
Nomor Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 K-01 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1
2 K-02 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0
3 K-03 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1
4 K-04 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
5 K-05 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0
6 K-06 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1
7 K-07 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1
8 K-08 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1
9 K-09 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1
10 K-10 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0
11 K-11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1
12 K-12 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1
13 K-13 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1
14 K-14 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1
15 K-15 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1
16 K-16 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1
17 K-17 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0
18 K-18 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1
19 K-19 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1
20 K-20 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1
21 K-21 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0
22 K-22 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0
23 K-23 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0
24 K-24 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
25 K-25 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
26 K-26 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
27 K-27 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1
28 K-28 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1
29 K-29 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1
30 K-30 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
31 K-31 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1
32 K-32 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
Jumlah 31 27 31 29 27 6 27 7 32 25 12 31 18 26 23
352
Persentase
73,33333333
239
No Kode
Siswa
Komponen Afektif Komponen Konatif
Nomor Pernyataan Nomor Pernyataan
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 K-01 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 K-02 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4
3 K-03 4 3 4 2 3 3 3 4 1 3 4 3 2 3 3
4 K-04 3 3 1 2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4
5 K-05 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
6 K-06 3 2 4 1 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4
7 K-07 4 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3
8 K-08 0 3 4 3 2 3 4 3 4 3 2 4 4 4 4
9 K-09 3 2 4 1 2 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4
10 K-10 3 3 4 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4
11 K-11 4 2 4 2 4 4 4 4 1 4 1 3 1 4 4
12 K-12 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4
13 K-13 3 3 1 2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 4
14 K-14 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3 4 4
15 K-15 3 3 4 1 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4
16 K-16 4 4 4 1 1 1 4 4 1 4 1 4 4 4 4
17 K-17 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4
18 K-18 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4
19 K-19 4 3 4 3 1 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4
20 K-20 4 3 4 3 2 2 4 3 4 4 2 4 3 4 4
21 K-21 4 2 4 2 1 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4
22 K-22 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3
23 K-23 4 4 4 3 2 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4
24 K-24 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4
25 K-25 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4
26 K-26 4 4 3 2 4 3 4 1 3 4 2 3 2 4 4
27 K-27 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4
28 K-28 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4
29 K-29 3 4 4 2 2 4 4 2 3 2 4 4 3 4 4
30 K-30 4 4 3 2 2 3 4 3 3 2 2 4 3 3 4
31 K-31 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
32 K-32 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4
Jumlah 110 96 112 72 91 97 113 102 102 101 93 119 107 110 124
691 858
Persentase 77,12053571 83,7890625
240
Lampiran 31 Lembar hasil tanggapan siswa
LEMBAR HASIL TANGGAPAN SISWA
241
Lampiran 32 Analisis hasil tanggapan siswa
No Kode
Siswa
Pernyataan Jumlah
Skor Nilai Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 E-01 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29 72,5 Baik
2 E-02 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 37 92,5 Sangat Baik
3 E-03 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 34 85 Sangat Baik
4 E-04 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75 Baik
5 E-05 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 36 90 Sangat Baik
6 E-06 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 34 85 Sangat Baik
7 E-07 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 35 87,5 Sangat Baik
8 E-08 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 36 90 Sangat Baik
9 E-09 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 33 82,5 Sangat Baik
10 E-10 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 35 87,5 Sangat Baik
11 E-11 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 32 80 Baik
12 E-12 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 33 82,5 Sangat Baik
13 E-13 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 33 82,5 Sangat Baik
14 E-14 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 37 92,5 Sangat Baik
15 E-15 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38 95 Sangat Baik
16 E-16 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 34 85 Sangat Baik
17 E-17 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 33 82,5 Sangat Baik
18 E-18 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 31 77,5 Baik
19 E-19 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 77,5 Baik
20 E-20 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 36 90 Sangat Baik
21 E-21 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39 97,5 Sangat Baik
22 E-22 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 36 90 Sangat Baik
23 E-23 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 35 87,5 Sangat Baik
24 E-24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75 Baik
25 E-25 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 34 85 Sangat Baik
26 E-26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75 Baik
27 E-27 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 32 80 Baik
28 E-28 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 36 90 Sangat Baik
29 E-29 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 33 82,5 Sangat Baik
30 E-30 4 3 3 3 3 3 2 2 2 4 29 72,5 Baik
31 E-31 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 33 82,5 Sangat Baik
32 E-32 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 33 82,5 Sangat Baik
Rata-rata 84,1 Sangat Baik
Skor 116 106 100 110 105 110 104 103 105 118
Nilai 91 82,8 78 86 82 86 81 80 82 92,188
Kategori
San
gat
Bai
k
San
gat
Bai
k
Bai
k
San
gat
Bai
k
San
gat
Bai
k
San
gat
Bai
k
San
gat
Bai
k
San
gat
Bai
k
San
gat
Bai
k
San
gat
Bai
k
242
Lampiran 33 Analisis hasil tanggapan guru
ANALISIS HASIL TANGGAPAN GURU
No Pernyataan Skor
1
Pembelajaran materi virus menggunakan model
Environmental Learning sangat membantu guru
maupun siswa
1
2 Casebook yang digunakan secara keseluruhan
menarik 1
3 Petunjuk penggunaan Casebook sangat jelas 0
4 Tujuan pembelajaran dan konsep materi virus
dirumuskan sangat jelas 1
5 Penyajian materi dalam Casebook tersusun secara
sistematis dan mudah dipahami 1
6 Materi yang disajikan dalam Casebook sangat
lengkap 1
7 Kasus yang disajikan dalam Casebook bervariasi 1
8 Pembelajarn ini sangat membantu dalam
pemahaman siswa 1
9 Penggunaan gambar dalam Casebook sangat
membantu dalam pemahaman konsep materi virus 1
10 Penggunaan Casebook membuat siswa tertarik dan
aktif dalam pembelajaran 1
Jumlah skor 9
243
Lampiran 34 Dokumentasi kegiatan penelitian kelas eksperimen dan kontrol
DOKUMENTASI KEGIATAN PENELITIAN KELAS EKSPERIMEN
1. Fase penerimaan
2. Fase pengkuan
3. Fase respon
244
DOKUMENTASI KEGIATAN PENELITIAN KELAS KONTROL
245
Lampiran 35 Surat penetapan dosen pembimbing
SURAT PENETAPAN DOSEN PEMBIMBING
246
Lampiran 36 Surat izin penelitian dari UNNES
SURAT IZIN PENELITIAN DARI UNNES
247
Lampiran 37 Surat izin penelitian dari Dinas Pendidikan Kab. Purbalingga
SURAT IZIN PENELITIAN DARI DINAS PENDIDIKAN KAB.
PURBALINGGA
248
Lampiran 38 Surat keterangan selesai penelitian
SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN