li c 19

15
I. Klarifikasi Istilah 1. Panas tidak tinggi : peningkatan suhu tubuh diatas normal, diatas 37-38 °C 2. Batuk : eksplosi udara yang tiba tiba sambil mengeluarkan suara dari paru paru 3. Agitasi : kegelisahan adalah suatu bentuk gangguan yang menunjukkan aktivitas motoric berlebihan yang tak bertujuan atau kelelahan. Biasanya di hubungkan dengan keadaaan tegang atau anxietas 4. Sianosis : perubahan warna menjadi kebiruan pada kulit dan membrane mukosa 5. Mengorok : suara kasar yang timbul akibat obstruksi jalan nafas 6. Capillary refill time : tes pengukuran pengisian darah pada kapiler yang kosong dengan cara memegang tangan lebih tinggi dari jantung (di catat waktu yang dibutuhkan sampai warna kulit kembali setelah tekanan pada jari dilepaskan) 7. Retraksi supra sternal : keadaan tertariknya kembali supra sternal 8. Ronkhi: bunyi gaduh yang dalam terdengar selama ekspirasi biasanya disebabkan adanya obstruksi jalan nafas

Upload: ayu-aliyah-rizal

Post on 28-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

I. Klarifikasi Istilah

1. Panas tidak tinggi : peningkatan suhu tubuh diatas normal, diatas 37-38 °C

2. Batuk : eksplosi udara yang tiba tiba sambil mengeluarkan suara dari paru

paru

3. Agitasi : kegelisahan adalah suatu bentuk gangguan yang menunjukkan

aktivitas motoric berlebihan yang tak bertujuan atau kelelahan. Biasanya di

hubungkan dengan keadaaan tegang atau anxietas

4. Sianosis : perubahan warna menjadi kebiruan pada kulit dan membrane

mukosa

5. Mengorok : suara kasar yang timbul akibat obstruksi jalan nafas

6. Capillary refill time : tes pengukuran pengisian darah pada kapiler yang

kosong dengan cara memegang tangan lebih tinggi dari jantung (di catat

waktu yang dibutuhkan sampai warna kulit kembali setelah tekanan pada jari

dilepaskan)

7. Retraksi supra sternal : keadaan tertariknya kembali supra sternal

8. Ronkhi: bunyi gaduh yang dalam terdengar selama ekspirasi biasanya

disebabkan adanya obstruksi jalan nafas

II. Identifikasi Masalah

1. Yudi, anak laki laki 2 tahun, dibawa ibunya ke UGD karena

mengalami kesulitan bernafas

2. Dua hari sebelumnya, Yudi menderita panas tidak tinggi dan batuk

pilek

3. Pemeriksaan fisik

III. Analisis Masalah

1. Yudi, anak laki laki 2 tahun, dibawa ibunya ke UGD karena mengalami

kesulitan bernafas

a) Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem pernafasan pada anak? 1,

11, 10

b) Bagaimana etiologi dan mekanisme kesulitan bernafas pada kasus

ini? 2, 1, 11

2. Dua hari sebelumnya, Yudi menderita panas tidak tinggi dan batuk pilek

a. Bagaimana etiologi panas tidak tinggi, batuk pilek? 3, 2, 1

Demam yang tidak terlalu tinggi yang disertai batuk pilek pada anak dapat

disebabkan karena beberapa hal :

a. Infeksi bakteri : difteria

b. Infeksi virus : croup (parainfluenza, H.influenzae)

b. Bagaimana mekanisme demam? 4, 3, 2

c. Etiologi panas tidak tinggi : virus

Mekanisme : Virus influenza saluran nafas atas aktifasi makrofag

mengaktifkan IL 1 ditangkap oleh sel-sel endotel hipothalamus asam

arakhidonat PGE (prostaglandin) perubahan termostat tubuh

demam

d. Bagaimana mekanisme batuk pilek? 5, 4, 3

Mekanisme batuk pilek : infiltrasi virus influenza ke saluran nafas atas

reaksi inflamasi agen proinflamasi (IL1, IL6, TNF alpha,dll) & sel-sel

polinuklear iritasi pd membran mukosa sal. Nafas atas edema

mukosa sekresi mukus berlebihan; pada mukosa hidung (flu)

dianggap benda asing batuk (upaya mengeluarkan)

e. Bagaimana hubungan panas tidak tinggi dan batuk pilek dengan

kesulitan bernafas? 6, 5, 4

Panas tidak terlalu tinggi dan batuk pilek menunjukkan adanya infeksi virus

(croup/ laringotrakeobronkitis akut)

Sulit bernafas ini terjadi karena

Infeksi virus pada croup dimulai dari nasofarings dan menyebar ke epitel

respiratorius larings dan trakea. Inflamasi difus, eritema, dan udem

berkembang di larings dan dinding trakea, sehingga gerakan pita suara

terganggu. Daerah subglotis merupakan bagian yang paling sempit pada

saluran nafas anak. Area subglotis ini dikelilingi oleh kartilago, dan setiap

pembengkakan di daerah tersebut akan berpengaruh terhadap jalan nafas

dan menyebabkan pengurangan aliran udara secara bermakna.

Dengan berlanjutnya penyakit, lumen trakea menjadi tersumbat oleh

sekret yang semula encer lalu kental, dan menjadi krusta, sehingga

penderita menjadi lebih sulit bernafas.

3. Pemeriksaan fisik

a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal pemeriksaan fisik?

(keadaan umum) 7, 6, 5

- Apa itu agitasi? 8, 7, 6

Infeksi (virus, bakteri)

batuk

pilek

demam

Inflamasi, eritema, edema, spasme pada nasofaring dan laryngotrakea

Obstruksi saluran nafas atas

Sulit bernafas

- Bagaimana cara memeriksa kesadaran pada anak usia 2 tahun? 9,

8, 7

- Apa etiologi dan mekanisme agitasi? 10, 9, 8

b. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksaan

pernafasan? 11,10, 9

- Apa yang menyebabkan peningkatan usaha nafas? 1, 11, 10

- Apa yang menyebabkan terdengarnya suara mengorok dan bagian

apa yang terganggu? 2, 1, 11

- Mengapa terjadi takipnue?3, 2, 1

- Mengapa terjadi nafas cuping hidung? 4, 3, 2

- Nafas cuping hidung(+):

adanya alat bantu nafas , mekanismenya terjadi obstruksi parsial laring

akibat inflamasi, edema, eritem akhirnya sulit bernafas O2 kurang

didalam tubuh penderita sehingga kompensasinya tubuh akan

menghirup O2 lebih banyak dengan cara mempergunakan alat bantu

nafas dengan cara mengembang kempiskan cuping hidung.

- Mengapa terjadi retraksi supra sternal?5, 4, 3

- Retraksi suprasternal dan sela iga (+): Kompensasi tubuh akibat

hipoksia

- Bagaimana cara membedakan obstruksi jalan nafas atas dan

bawah? 6, 5, 4

c. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksaan

jantung? 7, 6, 5

- Apa yang menyebabkan HR meningkat? 8, 7, 6

- Bagaimana cara pemeriksaan capillary refill time?9, 8, 7

d. Bagaimana inisial assessment pada anak? 10, 9, 8

4. Apa DD pada kasus ini?11, 10, 9

5. Bagaimana penegakkan diagnosis dan working diagnosis pada kasus ini?

1,11, 10

6. Apa etiolog dan faktor risiko?2,1, 11

7. Bagaimana epidemiologi pada kasus ini?3, 2, 1

8. Bagaimana manifestasi klinis pada kasus ini?4, 3, 2

Diawali dengan gejala infeksi saluran nafas atas ringan, seperti

demam (38-39°C, namun dapat melebihi 40°C), pilek, rhinorrhea (keluar

cairan/ingus dari hidung atau "meler"), sakit di kerongkongan/tenggorokan

(sore throat), dan batuk ringan.

Obstruksi saluran nafas akibat inflamasi (peradangan) daerah

subglotis, dengan gejala: suara serak, batuk kering seperti menggonggong

(croupy/barky cough), stridor inspirasi dengan atau tanpa demam, dan

bahkan gagal napas (respiratory distress).

Gejala-gejala di atas dapat berhenti dalam 3-7 hari, namun dapat

terus berlangsung selama 2 minggu.

Gejala umum yang biasanya muncul pada pasien croup antara lain :

Infeksi trkatus respiratorik atas

Stridor inspiratorik

Suara parau

Obstruksi laringeal dan distres respiratorik

Batuk tajam (keras)

Gejala khusus meliputi jenis :

Memburuk di malam hari

Inflamasi yang menyebabkan edema bronki dan bronkia dan kesulitan

yang semakin parah

Demam

Bunyi napas yang berkurang secara terdifusi, ronki ekspiratorik dan

dedas terpencar

9. Bagaimana pathogenesis pada kasus ini? 5, 4, 3

10. Apa saja alat bantu pernafasan yang bisa digunakan pada anak yang

mengalami kesulitan bernafas? 6, 5, 4

11. Apa tatalaksana pada kasus ini? 7, 6, 5

12. Apa komplikasi pada kasus ini? 8, 7, 6

13. Bagaimana prognosis pada kasus ini? 9, 8, 7

14. Apa KDU pada kasus ini? 10, 9, 8

LI :

1. Anatomi sistem pernafasan pada anak 1, 2, 3

2. Fisiologi sistem pernafasan pada anak 4, 5

3. Respiratory Distress 6, 7, 8

Faktor infeksi (virus, bakteri, jamur), mekanis, dan atau alergi

Inflamasi, eritema, edema, spasme pada laring dan trakea (khususnya pada subglotis)

Obstruksi saluran nafas atas

Peningkatan usaha bernafas (nafas cuping, retraksi) dan nafas cepat

Peningkatan kecepatan dan turbulensi aliran udara lewat

Saat aliran udara ini melewati plica vocalis dan arytenoepiglottic folds,

akan menggetarkan struktur tersebut

Terdengar stridor inspiratori

Edema pada plica vocalis

Suara parau

Batuk, pilek, demam ringan

Agitasi

4. Infeksi Croup Viral 9, 10, 11

IV. Kerangka Konsep

V. Hipotesis

Yudi, anak laki laki 2 tahun mengalami respiratory distress karena infeksi

ANALISIS DAN LI (Format : Times New Roman 12 1,5

line) DI KIRIM PALING LAMBAT HARI RABU JAM

21.00 KE [email protected]

Pembagian :

1. Vitria

2. Lina

3. Nissa

4. Ayu aliyah

5. Arga

6. Isek

7. Nurul

8. Ashita

9. Bulbul

10. Vina

11. Binbon