leaflet hipertensi unai bandung
DESCRIPTION
satuan acara penyuluhan perawatan hipertensi. di desa nyingkir kecamatan parongpong bandung. tugas SAP keperawatan komunitas universitas advent bandung.TRANSCRIPT
PROSES PELAKSANAAN
No.Tahap
KegiatanPemberi Materi Klien/Keluarga Waktu Media
1. Pembukaan a. Membuka dengan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan topik penyuluhan
d. Menjelaskan tujuan penyuluhan
e. Melakukan kontrak waktu
a. Menjawab salam
b. Mendengarkan dan memperhatikan
c. Mendengarkan dan memperhatikan
d. Mendengarkan dan memperhatikan
e. Menyepakati kontrak waktu
5 menit Penyampaian
Secara Verbal
2. Pre Test Mengukur tekanan darah klien sambil
menanyakan 3 pertanyaan
Menjawab 5 menit Stetoskop dan
spigmomanometer
serta soal pretest.
3. Penyampaian
Materi
a. Menjelaskan materi penyuluhan,
meliputi:
- Pengertian hipertensi.
- Penyebab atau faktor resiko
hipertensi.
- Tanda dan gejala hipertensi.
- Komplikasi hipertensi.
a. Mendengarkan dan memperhatikan 20 menit Penyampaian
secara verbal,
power point, dan
Lefleat
- Perawatan dan pencegahan
hipertensi.
- Diet hipertensi
- Pengobatan tradisional untuk
menurunkan tekanan darah tinggi
b. Memberikan kesempatan untuk
bertanya tentang materi yang
dijelaskan
c. Menjawab pertanyaan yang diajukan
sasaran
b. Mengajukan pertanyaan
c. Mendengarkan dan memperhatikan
4. Demonstrasi a.Mendemonstrasikan cara pembuatan jus
ketimun dan belimbing
b.memberikan hasil jus ketimun dan
belimbing kepada klien untuk diminum.
a.Memperhatikan cara membuat jus
Ketimun dan Belimbing.
b. meminum jus ketimun dan belimbing.
20 menit Blender, buah
ketimun,belimbing,
dan air putih.
3. Penutupan a. Memberikan pertanyaan untuk evaluasi
b. Memberikan kesempatan sasaran untuk
menjawab
c. Menyimpulkan hasil penyuluhan
a. Mendengarkan
b. Menjawab pertanyaan
c. Mendengarkan dan memperhatikan
10 menit Penyampaian
secara verbal
b. Menutup dengan salam d. Menjawab salam
Setting Tempat
IbuKader
Penyaji
Ibu U
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PokokBahasan: Hipertensi
Sub Pokok bahasan : Perawatan dan Pencegahan Hipertensi
A. LATAR BELAKANG
Penyakit degeneratif atau penyakit kronis saat ini semakin meningkat.
Salah satunya ialah hipertensi. Hipertensi atau darah tinggi adalah
peningkatan tekanan darah sistolik >140 mmHg atau tekanan diastole >90
mmHg dan berlangsung secara menetap (Kaplan dan Weber, 2010). Secara
global hipertensi telah menyebabkan kematian kurang lebih 36 juta jiwa pada
tahun 2008 (WHO,2012). Prevelensi hipertensi di indonesia mencapai 31,7 %
(RISKESDAS, 2007). Hasil pengkajian di lingkungan RW 02 Kelurahan
Cihideung yang telah dikumpulkan menunjukan bahwa dalam enam bulan
terakhir terdapat 142 warga yang memiliki hipertensi. Ibu U Adalah salah
satu warga RW 02 yang mengalami hipertensi namun belum mengetahui
dengan jelas definisi, faktor-faktor yang mempengaruhi dan bagaimana
mengatasi maupun mencegah agar tidak terjadi pada anggota keluarga lainya.
Ibu U sebelumnya mengkonsumsi anti hipertensi dan sekarang hanya
mengonsumsi obat herbal untuk mengatasi hipertensinya.
Menurut Marliani dan Tantan (2007) pengobatan hipertensi dibagi menjadi
dua cara, yaitu secara farmakologis dan non farmakologis. Kedua jenis
pengobatan ini memiliki efektivitas yang sama penting untuk menurunkan
tekanan darah. Sehingga akan sangat baik bila dilakukan secara beriringan.
Salah satu cara nonfarmakologi yang dapat diterapkan ialah dengan
pengobatan tradisional (herbal).
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai hipertensi, diharapkan klien
mampu memahami hipertensi dan dapat melakukan perawatan dan
pencegahan hipertensi secara mandiri.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah proses penyuluhan tentang perawatan dan pencegahan hipertensi,
diharapkan klien dan keluarga dapat:
1. Menjelaskan pengertian hipertensi
2. Menyebutkan minimal 3 faktor penyebab hipertensi
3. Menyebutkan minimal 3 tanda dan gejala hipertensi
4. Menyebutkan minimal 2 komplikasi hipertensi
5. Menyebutkan minimal 4 cara melakukan perawatan dan pencegahan
hipertensi
6. Menjelaskan cara diet untuk penderita hipertensi
7. Menyebutkan 5 pengobatan tradisional untuk menurunkan hipertensi
C. PELAKSANAAN
1. Hari dan Tanggal : Minggu, 27 September 2015
2. Waktu : 1 x pertemuan, 60 menit
3. Tempat : Rumah Ibu U RT 02 RW 02, Cihideung
4. Sasaran : Ibu U
5. Metode : Presentasi, diskusi (tanya-jawab), demostrasi serta
praktek.
6. Media/Alat : leaflet dan slide materi
7. Penyaji : Anita Sylvia Suryali
D. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struksur
Meliputi persiapan dan kegiatan:
a. Persiapan materi yang akan diberikan
b. Persiapan media dan alat-alat
2. Evaluasi Proses
a. Selama proses penyuluhan klien memperhatikan penjelasan yang
disampaikan
b. Klien dapat memahami hipertensi dan terapi alternatifnya
c. Klien dapat mendemonstrasikan membuat jus ketimun dan belimbing
d. Tempat dan waktu sesuai dengan perencanaan
e. Klien aktif bertanya
3. Evaluasi Hasil
Klien mampu menjawab pertanyaan terkait materi yang telah
disampaikan.
E. REFERENSI
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990, Kamus Besar BahasaIndonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Dewi, Y I. Aini, N. T. Arneliawati. (2013). Efektivitas Kombinasi Terapi Kukusan Labu Siam dan senam Anti Stroke terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien dengan Hipertensi.
Dwipayanti, P. I. (2011). Efektifitas Buah Belimbing terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Sumolopen Kelurahan Balonsari Kota Mojokerto. Jurnal Keperawatan Vol 01. No 01.
Fitriani, D W. (2013). Efektifitas Temulawak dalam Menurunkan Tekanan Darah Pada Lansia di UPT Panti Sosial Tresna Werdha Mulia Dharma Kabupaten Kubu Raya. Universitas Tanjungpura Pontianak.
Hancock.C, 1997, Kamus Keperawatan Edisi 17, Jakarta: EGC.
Kaplan, N., dan Weber, M. (2010). Hypertension Essentials, edisi 2. USA: Jones and Bartlett Publishers, LLC.
Lizel Rachel Tangkilisan, Somny Kalangi, dan Gresty Masi. (2013). Pengaruh Terapi Diet Pisang Ambon (Musa Paradisiacavar Sapientum Linn) Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Klien Hipertensi Di Kota Bitung.
Mansjoer.A, et al, 2000, Kapita Selekta Kedokteran Edisi III Jilid 2, Jakarta: Penerbit Media Aesculapius FKUI.
Marliani, L., Tantan. (2007). 100 Question & Answer Hipertensi. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Menti Juliana Pandiangan. (2013). Pengaruh Konsumsi Buah Pisang Ambon (Musa Accuminata Colla) Terhadap Tekanan Darah Pada Mahasiswa Prehipertensi Di Universitas Advent Indonesia Bandung.
Riskesdas (2007). Hipertensi. Diunduh 15 September 2015 dari www.depkes.go.id/resources/download/.../hasil%20riskesdas%202013 .pdf
Sobel. Barry J. M.D. and George L. Bakris. M.D., FACP ; Alih Bahasa, Adi Wibowo, 1996, Hipertensi: Pedoman Klinis Diagnosis & Terapi, Jakarta: Hipokrates
World Health Organization. (2012). World health statistic 2012 report. Diunduh 15 September 2015 dari http://www.who.int/mediacentre/ne ws/releases/2012/world_health_statistics_20120516/en/
Lampiran
MATERI PENYULUHAN
HIPERTENSI
A. Pengertian
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah gangguan pada
pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa
oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Pada
umumnya, terjadi berhubungan dengan proses penuaan dengan usia lebih dari
40 tahun (Gunawan, 2001).
Kriteria hipertensi:
KriteriaTekanan Darah
Sistolik DiastolikNormal < 130 < 85Perbatasan 130-139 85-89HipertensiDerajat I: RinganDerajat II: SedangDerajat III: BeratDerajat IV: Sangat Berat
140-159160-179180-209
>210
90-99100-109110-119
>120
B. Penyebab
1. Faktor yang tidak dapat dikontrol
a. Keturunan/ Genetik: Jika seseorang memiliki orang tua atau saudara
yang memiliki hipertensi, maka kemungkinan untuk menderita
hipertensi lebih besar.
b. Usia: Seiring bertambahnya usia, tekanan darah akan semakin
meningkat karena adanya penyempitan pembuluh darah, sehingga
lebih beresiko untuk menderita hipertensi.
2. Faktor yang dapat dikontrol
a. Obesitas atau kegemukan: Daya pompa jantung dan sirkulasi volume
darah penderita obesitas dengan hipertensi lebih tinggi dibanding
dengan hipertensi dengan berat badan normal.
b. Asupan garam: Garam mempunyai sifat menahan air. Konsumsi
garam berlebih dengan sendirinya akan menaikkan tekanan darah.
c. Asupan kolesterol: Timbunan kolesterol dan lemak yang berlebihan
dalam darah menyebabkan pembuluh darah menyempit, sehingga
tekanan darah akan meningkat.
d. Stress: Stress dapat meningkatkan tekanan darah dengan cara
mengaktifkan bagian otak dan sistem saraf yang mengendalikan
tekanann darah.
e. Rokok: Nikotin dalam rokok dapat meningkatkan pengumpulan
darah dalam pembuluh darah dan menyebabkan terjadinya
pengapuran pada dinding pembuluh darah.
f. Kafein: Kafein yang terdapat pada kopi maupun minuman bersoda
dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
g. Alkohol: Efek dari alkohol akan merangsang hipertensi karena
adanya peningkatan katekolamin yangg dalam jumlah besar dapat
memicu naiknya tekanan darah.
h. Kurang olahraga: Kurang olahraga dan aktivitas dapat menyebabkan
tekanan darah dalam tubuh meningkat
C. Tanda dan Gejala
Adapun tanda-tanda gejala pada hipertensi antara lain:
1. Tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
2. Sakit kepala
3. Pusing. migrain
4. Rasa berat ditekuk
5. Sukar tidur
6. Gangguan penglihatan atau mata berkunang-kunang
7. Lemah dan lelah
8. Mimisan
9. Sesak nafas
10. Muka pucat
D. Komplikasi
1. Mata
Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan
pembuluh darah dan saraf pada mata. Hipertensi ini dapat menyebabkan
retinophaty hipertensi, bahkan dapat menyebabkan kebutaan.
2. Jantung
Tekanan darah yang terlalu tinggi memaksa otot jantung bekerja lebih
berat untuk memompa darah dan menyebabkan pembesaran otot jantung
kiri, sehingga mengalami gagal fungsi.
3. Ginjal
Tingginya tekanan darah membuat pembuluh darah dalam ginjal tertekan
dan akhirnya menyebabkan pembuluh darah rusak. Akibatnya fungsi
ginjal menurun hingga mengalami gagal ginjal.
4. Otak
Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pecahnya
pembuluh darah otak (stroke). Stroke sendiri merupakan kematian
jaringan otak yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen
ke otak.
E. Perawatan dan Pencegahan
1. Terapi tanpa obat
Cara yang paling baik untuk mencegah hipertensi adalah dengan
mengubah gaya atau pola hidup yang lebih sehat, seperti:
- Mengurangi/mencegah konsumsi garam yang berlebihan.
- Mengurangi/menghindari makanan yang tinggi kolesterol dan lemak
jenuh; daging kambing/sapi, jeroan.
- Mengurangi/hindari alkohol, berhenti merokok, dan berhenti minum
kopi.
- Tingkatkan konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan. Sayuran dan
buah yang baik untuk mencegah hipertensi adalah melon, tomat, dan
sayuran hijau.
- Menghindari stress, atasi stress dengan baik, istirahat cukup,
relaksasi (menarik nafas dalam).
- Meningkatkan aktivitas fisik; banyak bergerak/berolahraga secara
teratur. Olahraga yang baik untuk penderita hipertensi adalah
olahraga ringan selama 30 menit dan seminggu paling tidak 3 kali
seperti bersepeda dan berjalan kaki.
- Kontrol teratur, misal: ke balai pengobatan, Puskesmas/Rumah
Sakit, maupun ke Dokter.
2. Terapi dengan obat
Sesuai dengan resep dan petunjuk dokter.
F. Diet Hipertensi
Diet hipertensi diberikan kepada pasien dengan tekanan darah diatas normal
(120/90 mmHg). Tujuannya adalah membantu menurunkan tekanan darah dan
mencegah terjadinya komplikasi akibat peningkatan tekanan darah
1. Syarat Diet
- Makanan beranekaragam mengikuti pola gizi seimbang
- Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi penderita
- Jumlah garam disesuaikan dengan berat ringannya penyakit
hipertensi
2. Makanan yang Dianjurkan
- Makanan yang segar: sumber karbohidrat (beras), protein nabati dan
hewani, sayuran dan buah tinggi serat.
- Sumber protein hewani: daging, ayam, ikan paling banyak 100
gr/hari, telur ayam/bebek 1 butir/hari
- Susu segar 200 ml/hari
3. Makanan yang Dibatasi
- Pemakaian garam dapur
- Pemakaian bahan makanan yang mengandung natrium, seperti soda
kue
4. Makanan yang Dihindari
- Jeroan, daging kambing
- Makanan yang diolah menggunakan garam natrium: cracker, krupuk,
keripik, makanan kering yang asin
- Makanan dan minuman dalam kaleng: sarden, sosis, kornet
- Makanan yang diawetkan: dendeng, abon, ikan asin, ikan pindang,
udang kering, telur asin, telur pindang, selai kacang
- Mentega dan keju
- Bumbu-bumbu: kecap asin, terasi, petis, garam, bumbu penyedap
lainnya
- Makanan yang mengandung alcohol: durian, tape
5. Cara Mengatur Diet
- Rasa tawar dapat diperbaiki/ digantikan dengan menambah gula
merah, bawangmerah, bawangputih, jahe, kencur, salam, danbumbu
lain yang tidak mengandung atau sedikit mengandung garam.
- Gunakan garam beryodium tidak lebih dari 1/2 sendok teh/hari
- Dapat menggunakan garam yang mengandung rendah natrium (low
sodium salt)
G. Pengobatan Tradisional Penurun Tekanan darah Tinggi
1. Mentimun
Mentimun merupakan sayuran yang mengandung kalium dan magnesium
serta serat dalam timun terbukti efektif mengobati tekanan darah tinggi.
Kusnul Z dan Munir Z () dalam penelitiannya ditemukan bahwa dengan
pemberian jus mentimun sebanyak 100 gr yang diblender dengan 100 cc
air tanpa tambahan bahan apapun dan diberikan setiap hari dapat
menurunkan tekanan darah. Penurunan bermakna ditemui pada hari ke 4
dam 5 setelah pemberian intervensi dan 2 jam setelah responden minum
jus mentimun. Lebalado (2014) juga telah melakukan penelitian yang
sama. Ia memberikan perlakuan pada respondennya dengan memberikan
jus mentimun sebanyak 100 gr dengan 50 cc air selama 7 hari dan
ditemukan bahwa dengan jus mentimun 150 ml selama 7 hari dapat
menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik.
2. Tomat
Tomat mengandung kalium yang mampu menurunkan tekanan sistolik
dan diastolik dengan menghambat pelepasan renin, sehingga terjadi
penurunan ekskresi natrium dan air. Rahyuningsih H dan Lestari A P
(2012) Melakukan penelitian dengan memberikan jus tomat sebanyak
200 ml yang terbuat dari 150 gr tomat, 5 gr gula pasir, dan 50 ml air
dibuat dengan cara diblender dan diberikan 1 kali selama 7 hari berturut-
turut. Dengan perlakuan tersebur, penelitian menyimpulkan bahwa
pemberian jus tomat berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah
sistolik sebesar 11,76 mmHg dan diastolik sebesar 8,82 mmHg.
3. Belimbing
Buah belimbing memiliki kadar potasium (kalium) yang tinggi dengan
natrium yang rendah sebagai obat hipertensi yang tepat. Penyembuhan
hipertensi banyak dilakukan dengan terapi belimbing dengan
mengkonsumsinya secara rutin. Sulistiyono (2009) telah melakukan
penelitian dengan memberikan jus belimbing sebanyak 500 ml yang
berasal dari belimbing 280 gr selama 7 hari dan ditemukan terdapat
penurunan tekanan sistolik dan diastolik. Selain itu, Dwipayanti (2011)
juga telah melakukan penelitian tentang efektivitas buah belimbing
terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Dalam
penelitian tersebut dilakukan pemberian terapi buah belimbing pada
pasien hipertensi selama 3 hari berturut-turut dengan frekuensi sebanyak
2 kali dalam sehari, ditemukan bahwa terjadi penurunan MAP dari
126,45 mmHg menjadi 112,78 mmHg.
4. Pisang
Pisang merupakan buah berkalium tinggi yang dapat menjaga kesehatan
jantung dan dapat menurunkan tekanan darah. Pisang mengandung
kalium sebanyak 422 mg kalium. Tangkilisan (2013) telah melakukan
penelitian dengan memberikan pisang ambon sebanyak 3 buah dalam
sehari selama satu minggu pada penderita hipertensi dan ditemukan
bahwa terdapat penuruan rerata tekanan darah sistole sebesar 9,54 mmHg
dan diastol 9,09 mmHg.
5. Labu Siam
Labu siam merupakan obat alami penurun tekanan darah tinggi karena
mengandung kalium. Dewi, Aini, dan Arneliawati telah melakukan
tentang efektivitas kombinasi kukusan labu siam dan senam anti stroke
terhadap penurunan hipertensi dan ditemukan bahwa terdapat penurunan
yang signifikan setelah diberikan terapi tersebut selama 3 hari. Selain itu,
Yuninda (2009) dalam penelitiannya terhadap jus labu siam juga
menemukan hasil yang sama. Yuninda memberikan jus labu siam selama
3 hari dan ditemukan bahwa terdapat penurunan tekanan sistolik setiap
hari sebesar 12,66 mmHg, 9,53 mmHg, 7,27 mmHg dan tekanan
diastolik sebesar 5,66 mmHg, 3,4 mmHg, dan 2,99 mmHg.
6. Temulawak
Ekstrak temulawak dapat menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida
darah, dan menurut Badan POM (2005) dapat menghambat
penggumpalann darah sehingga dapat mengatasi penyumbatan pembuluh
darah dan akhirnya menurunnakn tekanan darah. Fitriani (2013) dalam
penelitiannya menggunakan dosis temulawak 25 gram dididihkan dalam
200 ml air hingga diperoleh air rebusan 100 ml (Badan POM RI, 2005).
Lama perebusan temulawak selama 2-5 menit. Temulawak diberikan satu
kali selama satu minggu. Dari penelitian tersebut ditemukan adanya
perubahan nilai tekanan darah sistole sebesar 11,67 mmHg dan diastol
sebesar 7,50 mmHg.
Soal Pretest
4. Apa yang dimaksud dengan hipertensi?
5. Berapa rentang nilai tekanan darah untuk hipertensi?
6. Apa saja yang menjadi faktor resiko hipertensi?
7. Bagaimana cara membuat jus ketimun dan belimbing?
Soal PostTest
1. Apa yang dimaksud dengan hipertensi?
2. Berapa rentang nilai tekanan darah untuk hipertensi?
3. Apa saja yang menjadi faktor resiko hipertensi?
4. Bagaimana cara membuat jus ketimun dan belimbing?