leadership theories and decision making technique
TRANSCRIPT
LEADERSHIP THEORIES and DECISION MAKING TECHNIQUE
Yuni Erikawati
LEADERSHIP THEORIES
1. Trait Theories
merupakan teori sifat untuk menggambarkan jenis perilaku dan kepribadian yang cenderung berkaitan dengan kepemimpinan yang efektif. Teori ini berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki oleh seseorang yang sifat-sifat tersebut memiliki potensi hubungan dengan kepemimpinan yang efektif.
2. Behavioral theories
merupakan teori perilaku untuk menggambarkan seorang pemimpin bahwa kepemimpinannya tersebut berdasarkan perilaku yang telah dilakukan, dapat dibentuk, dapat dipelajari, bukan bawaan dari lahir dan tidak berdasarkan pada kualitas pada pemimpin atau seseorang. Teori ini, dapat dimiliki oleh semua orang dengan cara pembelajaran atau observasi.
3. Situational theories
merupakan teori kepemimpinan dimana seorang pemimpin dalam mengambil keputusan berdasarkan pada variable situasi yang telah terjadi, karena setiap situasi yang berbeda memilki karakteristik yang berbeda.
4. Contingency theories
merupakan teori penyempurnaan dari teori situational. Teori ini memiliki sudut pandang yang lebih luas dibanding teori situasional yaitu mencakup factor-faktor tentang kemampuan pemimpin dan variable lain pada situasi tertentu.
5. Reciprocal theories
merupakan teori kepemimpina berdasarkan hubungan timbal balik. Hubungan timbal balik tersebut antara pemimpin dan bawahannya yang dapat menimbulkan pengaruh baik maupun buruk antara pemimpin terhadap bawahannya atau bawahan terhadap pemimpinnya.
Decision Making Technique
Decision Making Network merupakan metode yang digunakan sebagai
dasar pemodelan, merupakan metode baru
pengambilan keputusan pada permasalahan
yang bersifat teknis-sosial (socio-technical)
berdasarkan sejumlah criteria (multi-criteria).
Teknik ini adalah generalisasi dari Analytic
Hierarki Process (AHP) dengan memasukkan
factor feedback.
Langkah-langkah dalam merumuskan teknik Decision Making Network:1) Pemodelan2) Pembobotan3) Menghitung bobot prioritas4) Normalisasi limiting matrix
Decision Making Linear Programming
Teknik ini adalah pendekatan optimasi yang
penekanannya pada penyediaan solusi optimal
untuk alokasi sumber daya. Penggunaan Linear
Programming yang efektif, memerlukan
perumusan model yang realistis dan akurat
dengan tujuan untuk mengoptimalkan (yaitu
memaksimalkan dan meminimalkan) fungsi linear
untuk beberapa kendala yang dinyatakan dalam
bentuk linear dalam persamaan.
Langkah-langkah
merumuskan model Linear
Programming:
1)Identifikasi variable keputusan.
2)Identifikasi kendala/ masalah
3)Identifikasi tujuan
Keuntungan Linear Programming
1) Pendekatan ilmiah untuk memecahkan sebuah masalah.
2) Memberika alternatif solusi yang optimal
3) Membantu dalam re-evaluasi rencana kerja yang lebih baik
4) Memberikan kualitas keputusan yang praktis, tepat dan lebih
baik
5) Fokus pada hambatan dalam produksi
6) Fleksibilitas, karena dapat dimanfaatkan dalam berbagai
masalah
7) Memberikan database penting untuk mengatur alokasi
sumber daya
8) Membantu dalam pemanfaatan yang optimal dari berbagai
factor produksi misal, tenaga erja, bahan baku, dll
Keterbatasan Linear Programming
1) Linear Programming hanya dapat diterapkan pada
masalah yang dapat disajikan dalam bentuk
persamaan linear dengan variabel keputusan yang
berbeda.
2) Koefisien fungsi tujuan dan persamaan kendala
harus benar-benar dketahui
3) Tidak dapat menyelesaikan maslah yang
perhitungannya sangat kompleks
4) Hanya dapat bekerja optimal jika suatu maslaah
memilki dan focus terhadap satu tujuan
Terimakasih