lbp ischialgia
TRANSCRIPT
Case ReportLOW BACK PAIN
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT SARAFFAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2012
Dipresentasikan Oleh :Esti Mahanani, S. Ked
Pembimbing:dr. Listyo Asist Pujarini Sp. S
Dr. Eddy Raharjo, Sp. S
IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Ny. P Umur : 58 tahunJenis Kelamin : PerempuanAlamat : Matesih, KaranganyarPekerjaan : MenikahAgama : BuruhSuku : JawaTanggal pemeriksaan : 14-17 Desember 2012No RM : 2825xx
ANAMNESIS
Didapatkan secara autoanamnesis dan alloanamnesis pada tanggal 14 Desember 2012
Keluhan Utama : nyeri pada daerah pantat sampai ke kaki kanan bawah bagian belakang
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Nyeri pada daerah pantat sampai ke kaki kanan bawah bagian belakang
Sejak 1 minggu yll, memberat hingga tidak mampu berjalan, namun masih dapat mengangkat kaki dalam posisi berbaring.
Nyeri dirasakan terus terusan, bertambah jika kaki kanan digerakkan.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Mual (-)
Muntah (-)
Nyeri dada (-)
Nyeri perut
(-)
BB turun
(-)
Nyeri hebat malam hari (-)
Demam (-)
Batuk (-)
Pilek (-)
Pusing(-)
Gemetar (-)
Kesemutan
(-)
Rasa baal (-)
Kelemahan
agt gerak
(-)Kering
atberlebi
h (-)
Berdebar
debar (-)
Kejang (-)
Makan/Minum(+/+)
BAB (+)
BAK (+)
Cidera (-)
Obat2an(-)
Angkat beban berat
(+)
Menopause (+)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat keluhan serupa : diakui, kambuh kambuhan sejak ± 1 tahun yang lalu
Riwayat hipertensi : diakui, tidak rutin berobat
Riwayat DM : disangkal Riwayat penyakit jantung : disangkal Riwayat asam urat tinggi : disangkal Riwayat batuk lama : disangkal Riwayat cidera : disangkal Riwayat mengangkat beban berat diakui
RIWAYAT KELUARGA
Riwayat hipertensi : disangkal Riwayat DM : disangkal Riwayat penyakit jantung : disangkal Riwayat penyakit serupa : disangkal
RIWAYAT KEBIASAAN
Sehari-hari pasien bekerja sebagai buruh di kebun tebu, mencangkul dan mengangkat
beban berat. Kebiasaan merokok disangkal.
ANAMNESIS SISTEM
Sistem serebrospinal : penurunan kesadaran (-), nyeri kepala (-), pusing (-), kejang (-)
Sistem kardiovaskuler : pucat (-), akral hangat (+), kebiruan (-), nyeri dada (-)
Sistem respirasi : sesak nafas (-), batuk berdahak (-), napas cuping hidung (-)
Sistem gastrointestinal : kesulitan menelan (-), mual (-), muntah (-), makan/minum tersedak (-), BAB lancar (+)
Sistem musculoskeletal : kesemutan (-), kelemahan anggota gerak (-/-), otot mengecil (-), tungkai bengkak (-), nyeri pada daerah pantat sampai kaki kanan bagian belakang (+)
Sistem integumental : warna kulit sawo matang, ruam (-), gatal (-)Sistem urogenital : buang air kecil lancar (+)
RESUME ANAMNESIS
Nyeri pada daerah pantat sampai ke kaki kanan bawah bagian belakang
Sejak 1 minggu yll, memberat hingga tidak mampu berjalan, namun masih dapat mengangkat kaki dalam posisi berbaring.
Nyeri dirasakan terus terusan, bertambah jika kaki kanan digerakkan.
Mual (-)
Muntah (-)
Nyeri dada/ perut (-/-)
Kejang (-)
BB turun
(-)
Nyeri hebat
malam hari (-)
Demam (-)
Batuk (-)
Pilek (-)
Pusing(-)
Gemetar (-)
Kesemutan
(-)
Rasa baal
(-)
Kelemahan
agt gerak
(-)Keringat
berlebih (-)
Berdebar
debar (-)
Makan/Minum (+/+)
Riwayat
Hipertensi (+)
BAB/BAK(+/+)
Keluhan
serupa(+)
Cidera (-)
Obat2an(-)
Angkat Bebanberat (+)
Menopause (+)
RESUME ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK-STATUS GENERALISATA
Keadaan Umum : cukup Kesadaran : compos mentis Vital Sign
• Tekanan Darah : 150/90 mmHg• Nadi : 68 x/menit• RR : 22 x/menit• Suhu : 36,5 0C
PEMERIKSAAN FISIK-STATUS GENERALISATA
-Kepala : normocephal, deformitas (-)
- Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
edema palpebra (-/-), reflek cahaya (+/+),
pupil bulat isokor (3mm/3mm)
- Leher : bentuk normal, pembesaran KGB (-),
JVP tidak meningkat
PEMERIKSAAN FISIK-STATUS GENERALISATA
Cor Hasil Pemeriksaan
Inspeksi Ictus cordis tidak tampak
Palpasi Ictus cordis pada SIC V linea midclavicularis sinistra
2 cm ke medial, kuat angkat (+)
Perkusi Batas kanan atas : SIC II, linea parasternalis dextra
Batas kanan bawah : SIC IV, linea parasternalis dextra
Batas kiri atas : SIC II, linea parasternalis sinistra
Batas kiri bawah : SIC V, linea midclavicula sinistra
Auskultasi Bunyi jantung I-II intensitas regular, bising (-)
PEMERIKSAAN FISIK-STATUS GENERALISATA
Pulmo Depan Belakang
Inspeksi Simetris,
Ketinggalan gerak (-)
Retraksi intercostae (-)
Simetris,
Ketinggalan gerak (-)
Retraksi intercostae (-)
Palpasi Gerak dada simetris
Fremitus normal
Gerak dada simetris
Fremitus normal
Perkusi Sonor Sonor
Auskultasi SDV (+/+)
Wh (-/-), Rh (-/-)
SDV (+/+)
Wh (-/-), Rh (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK-STATUS GENERALISATA
Abdomen Hasil Pemeriksaan
Inspeksi Permukaan perut sama tinggi dengan
permukaan dada, tidak ada sikatrik
Auskultasi Peristaltik (+) normal
Palpasi Tidak teraba massa, tidak ada nyeri tekan
Perkusi Timpani tersebar merata di keempat kuadran
abdomen
PEMERIKSAAN FISIK-STATUS GENERALISATA
Ekstremitas Hasil Pemeriksaan
Superior dextra Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)
Superior sinistra Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)
Inferior dextra Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)
Inferior sinistra Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)
STATUS PSIKIS
Cara berpikir : kurang baik
(selama beberapa hari follow up, pasien dapat berbicara dengan
lancar namun seringkali jawaban pasien tidak sesuai dengan
pertanyaan pemeriksa atau tidak dapat menuruti perintah
pemeriksa)
Orientasi : baik
Perasaan hati : normal
Tingkah laku : normoaktif
Ingatan : baik
Kecerdasan : baik
STATUS NEUROLOGIS
GCS E4V5 M 6 VAS tidak valid dievaluasi, karena pasien mengalamipenurunan kemampuan komunikasi
KepalaBentuk : normocephalSimetri : simetri
LeherSikap : normalPergerakan : bebasKaku kuduk : tidak adaNyeri tekan : tidak adaBentuk vertebra : normal
STATUS NEUROLOGIS-MENINGEAL SIGN
Kaku kuduk : (-) Brudzinski 1 : (-) Brudzinski II : (-) Brudzinski III : (-) Brudzinski IV : (-) Kernig : (-)
STATUS NEUROLOGIS-NERVI CRANIALIS I
Kanan Kiri
Subyektif N N
Dengan Bahan N N
STATUS NEUROLOGIS-NERVI CRANIALIS II
Kanan Kiri
Daya penglihatan >6/60 >6/60
Pengenalan warna N N
Medan penglihatan N N
Fundus okuli Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Papil Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Arteri / vena Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Perdarahan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
STATUS NEUROLOGIS-NERVI CRANIALIS III
Kanan Kiri
Ptosis (-) (-)
Diplopia (-) (-)
Strabismus divergen (-) (-)
Gerak mata
(atas, medial, bawah)
N N
Ukuran pupil 3 mm 3 mm
Bentuk pupil bulat, isokor,
batas licin
bulat, isokor,
batas licin
Reflek cahaya direct (+) (+)
Reflek cahaya indirect (+) (+)
STATUS NEUROLOGIS-NERVI CRANIALIS IV
Kanan Kiri
Pergerakan mata ke lateral bawah N N
Strabismus konvergen - -
Diplopia - -
STATUS NEUROLOGIS-NERVI CRANIALIS V
Membuka mulut N
Menggigit N
Sensibilitas muka + / +
Refleks kornea + / +
Refleks bersin +
Refleks maseter - / -
Trismus -
STATUS NEUROLOGIS-NERVI CRANIALIS VI
Kanan Kiri
Pergerakan mata ke lateral N N
Strabismus konvergen - -
Diplopia - -
STATUS NEUROLOGIS-NERVI CRANIALIS VII
Kerutan kulit dahi + / +
Kedipan mata + / +
Lipatan naso-labial + / +
Sudut mulut + / +
Mengerutkan dahi + / +
Mengerutkan alis + / +
Menutup mata + / +
Meringis + / +
Menggembungkan pipi + / +
Tiks fasial - / -
Lakrimasi N / N
Daya kecap lidah 2/3 depan N
Refleks Gabella - / -
Tanda Chovstek -
Bersiul +
STATUS NEUROLOGIS-NERVI CRANIALIS VIII
Kanan Kiri
Mendengar suara berbisik N N
Mendengar detik arloji N N
Tes Rinne (+) (+)
Tes Schwabach Sama dengan pemeriksa
Sama dengan pemeriksa
Tes Weber Tidak ada lateralisasi
Tidak ada lateralisasi
STATUS NEUROLOGIS-NERVI CRANIALIS IX
Interpretasi
Arkus faring uvula di tengah
Daya kecap lidah 1/3 belakang N
Reflek muntah (+)
Tersedak (-)
Sengau (-)
STATUS NEUROLOGIS-NERVI CRANIALIS X
Interpretasi
Arkus faring uvula di tengah
Nadi N
Bersuara (+)
Gangguan menelan (-)
STATUS NEUROLOGIS-NERVI CRANIALIS XI
Kanan Kiri
Memalingkan kepala (+) (+)
Sikap bahu N (simetris) N ( simetris)
Mengangkat bahu (+) (+)
Trofi otot bahu Eutrofi Eutrofi
STATUS NEUROLOGIS-NERVI CRANIALIS XII
Interpretasi
Sikap lidah N
Artikulasi N
Tremor lidah (-)
Menjulurkan lidah N
Kekuatan lidah N
Trofi otot lidah N
Fasikulasi lidah N
STATUS NEUROLOGIS-BADAN
Trofi otot punggung Eutrofi
Nyeri membungkukkan badan (+)
Kolumna vertebralis Dalam batas normal
Trofi otot dada Eutrofi
Palpasi dinding perut Supel, distensi (-), nyeri tekan (-)
Gerakan Terbatas
Refleks dinding perut N
Drop hand (-/-)
Pitcher’s hand (-/-)
Warna kulit Sawo matang
Claw hand (-/-)
Kontraktur (-)
STATUS NEUROLOGIS-ANGGOTA GERAK ATAS
Lengan atas Lengan bawah Tangan
Gerakan Bebas/Bebas Bebas/Bebas Bebas/Bebas
Kekuatan 5/5 5/5 5/5
Tonus Normotonus Normotonus Normotonus
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Nyeri N/N N/N N/N
Termis N/N N/N N/N
Taktil N/N N/N N/N
Diskriminasi N/N N/N N/N
Posisi N/N N/N N/N
STATUS NEUROLOGIS-ANGGOTA GERAK ATAS
STATUS NEUROLOGIS-ANGGOTA GERAK ATAS
Biceps Triceps
Reflek fisiologis (+/+) (+/+)
Perluasan refleks (-/-) (-/-)
Refleks silang (-/-) (-/-)
Refleks Patologis Interpretasi
Hoffman -/-
Tromner -/-
STATUS NEUROLOGIS-ANGGOTA GERAK BAWAH
Drop foot -/-
Palpasi : oedem -/-
Kontraktur -/-
Warna kulit Sawo matang
STATUS NEUROLOGIS-ANGGOTA GERAK BAWAH
Tungkai atas Tungkai bawah Kaki
Gerakan terbatas karena nyeri terbatas karena nyeri bebas/bebas
Kekuatan 5/5 5/5 5/5
Tonus normotonus normotonus normotonus
Trofi eutrofi eutrofi eutrofi
Nyeri N/N N/N N/N
Termis N/N N/N N/N
Taktil N/N N/N N/N
Diskriminasi N/N N/N N/N
Posisi N/N N/N N/N
Vibrasi N/N N/N N/N
STATUS NEUROLOGIS-ANGGOTA GERAK BAWAH
Patella Achilles
Reflek fisiologis +/+ +/+
Perluasan refleks -/- -/-
Refleks silang -/- -/-
Refleks patologis Interpretasi
Babinski -/-
Chaddock -/-
Oppenheim -/-
Gordon -/-
Schaeffer -/-
STATUS NEUROLOGIS-TES PROVOKASI NYERI
Tes valsava dan nafziger : tidak valid dievaluasi
Kanan Kiri
Tes Lasegue (+) (-)
Tes O’connel (-) (-)
Tes Patrick (+) (-)
Tes Kontra patrick (+) (-)
KOORDINASI, LANGKAH, KESEIMBANGAN
Cara Berjalan : sulit dievaluasi karena pasien tidak
mampu berdiri
Tes Romberg : sulit dievaluasi karena pasien tidak
mampu berdiri
Diadokokinesis : normal
Ataksia : (-)
Dismetri : (-)
Nistagmus : (-)
STATUS NEUROLOGIS-GERAKAN ABNORMAL
Tremor : (-)
Atetosis : (-)
STATUS NEUROLOGIS-FUNGSI OTONOM
Miksi : normal
Defekasi : normal
Keringat berlebih : (-)
Berdebar debar : (-)
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Nilai Nilai Normal
Kolesterol total 200 Sampai 220 mg/ 100 mlAsam urat 2,5 2,4-7 mg/dl
Hb 13 L = 14-18 g/%P = 12-16 g/%
Leukosit 9.000 5000-10.000/ mm3
Eritrosit 4.800.000 L = 4,5 – 5,5 Jt/mm3P = 4,0 – 5,0 Jt/mm3
HCT 39,7 L = 40-43 Vol %L = 37-43 Vol %
Hitung Jenis
Basofil 0 0 -1 %
EOS 0 1-3 %
Batang 0 2-6 %
Segmen 68 50-70 %
Limfosit 10 20-40 %
Mono 2 2-8 %
Trombosit 290.000 150.000 – 300.000 ribu/ mm3
MCV 87,5 82-92 mm3
MCH 25,9 27-31 Pg
MCHC 33 32-37 %
GDS 132 Sampai 150 mg/ 100 ml
HASIL RONTGEN
RESUME PEMERIKSAAN
Kesadaran : compos mentis, GCS 15 (E4V5M6 )
Pasien mengalami penurunan kemampuan komunikasi VAS tidak valid dievaluasi
Meningeal sign : (-)
N.Craniales : dalam batas normal
Gerakan badan : terbatas karena nyeri
Gerakan anggota gerak inferior
Kanan Kiri
Terbatas karena nyeri Bebas
RESUME PEMERIKSAAN
Kekuatan Otot Tonus
Kanan Kiri
5/5/5 5/5/5
5/5/5 5/5/5
Kanan Kiri
N N
N N
Klonus Trofi
Kanan Kiri
(-) (-)
Kanan Kiri
Eutrofi Eutrofi
Eutrofi Eutrofi
RESUME PEMERIKSAAN
Sensibilitas ekstremitas superior : dalam batas normal Sensibilitas ekstremitas inferior : dalam batas normal
Reflek Fisiologis Reflek Patologis
Kanan Kiri
(+) (+)
(+) (+)
Kanan Kiri
(-) (-)
(-) (-)
RESUME PEMERIKSAAN
Tes valsava dan nafziger : tidak valid dievaluasiFungsi vegetatif : dalam batas normal
Test Provokasi Nyeri
Kanan Kiri
Tes Laseque (+) (-)
Tes Patrick (+) (-)
Tes Kontra patrick (+) (-)
Tes O’Connel (-) (-)
DIAGNOSIS
Diagnosis Klinik : - nyeri pada daerah pantat sampai ke kaki kanan bawah bagian belakang - penurunan kemampuan komunikasi /afasia transkortikal sensoris
Diagnosis Topis : - dermatom S1-S2 - temporoparietal oksipital hemisfer sinistra
Diagnosis Etiologi : - Low Back Pain - OA - CVA
USULAN PEMERIKSAAN
MRI
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa Infus RL 20 tpm B1, B6, B12 inj/12 jam Inj Ketorolac 30mg/ml 1 ampul/12 jam Inj Piracetam 3gr/6 jam Amitriptyline tab 25mg 2x½ tab Diazepam tab 2 mg 2x1 tab Kalsitriol tab 0,25 mcg 0-1-0 p.c.
Non Medikamentosa Tirah baring, fisioterapi, pemakaian korset pinggang
PROGNOSIS
Death : ad bonam
Disease : dubia ad bonam
Disability : dubia ad bonam
Discomfort : dubia ad bonam
Dissatisfaction : dubia ad bonam
FOLLOW UP-1
S/ pasien mengeluh nyeri pada daerah pantat sampai ke kaki kanan bawah bagian belakang sejak 1 minggu yang lalu. Nyeri dirasakan terus terusan, bertambah saat bergerak. Pasien tidak dapat berjalan karena nyeri, namun masih dapat mengangkat kaki dalam posisi berbaring. Keluhan lain nyeri dada (-), nyeri perut (-), nyeri hebat pada malam hari (-), penurunan berat badan (-), kelemahan gerak anggota badan (-), mual (-), muntah (-), kesemutan (-), rasa baal (-), demam (-), pusing (-), makan/minum (+/+), bab/bak (+/+), riwayat batuk lama (-), riwayat cidera (-), riwayat keluhan serupa (+), riwayat mengangkat beban berat (+), menstruasi (-).
O/ Keadaan umum baik, compos mentis Vital sign TD 140/90, N 64, RR 22, S 36.5 0C VAS tidak valid dievaluasi Status Generalisata dbn Status Neurologis GCS (E4V5M6) Kaku kuduk (-/-) Rx meningeal (-/-) N. Cranialis dbn Test provokasi nyeri pada tungkai kanan : Patrick (+), Kontra patrick (+), Laseque (+)
FOLLOW UP-1
Kekuatan otot 555-555 555-555
R. fisiologis (+/+) R patologis (-/-) Tonus (n/n) Klonus (-/-) Trofi (eutrofi/eutrofi) R. Sensibilitas (n/n)
A/ Dx Klinis : nyeri pada daerah pantat sampai ke kaki kanan bawah bagian belakang Dx Topic : dermatom S1-S2 Dx Etiologi : LBP
P/ Infus RL 20 tpm Neurobat drip/12 jam Inj Ketoprofen 1 ampul/12 jam Diazepam 2 mg 2x1 tab Amytriptilin 25mg 2x½ tab Fisioterapi
FOLLOW UP-2
S/ pasien mengeluh nyeri pada daerah pantat sampai ke kaki kanan bawah bagian belakang. Nyeri dirasakan mulai berkurang. Pasien belum dapat berjalan, namun masih dapat mengangkat kaki dalam posisi berbaring. Keluhan lain nyeri dada (-), nyeri perut (-), nyeri hebat pada malam hari (-), mual (-), muntah (-), pusing (-), demam (-), kesemutan (-), makan minum (+/+), bab/bak (+/+)
O/ Keadaan umum baik, compos mentis Vital sign TD 150/90, N 68, RR 20, S 36.5 0C VAS tidak valid dievaluasi Status Generalisata dbn Status Neurologis GCS (E4V5M6) Kaku kuduk (-/-) Rx meningeal (-/-) N. Cranialis dbn Test provokasi nyeri pada tungkai kanan : Patrick (+), Kontra patrick (+), Laseque (+) Kekuatan otot 555-555
555-555 R. fisiologis (+/+)
FOLLOW UP-2
R patologis (-/-) Tonus (n/n) Klonus (-/-) Trofi (eutrofi/eutrofi) R. Sensibilitas (n/n)
A/ Dx Klinis : nyeri pada daerah pantat sampai ke kaki kanan bawah bagian belakang penurunan kemampuan komunikasi/afasia transkortikal sensoris Dx Topic : dermatom S1-S2 temporoparietal oksipital hemisfer sinistra Dx Etiologi : LBP, OA, CVA
P/ Infus RL 20 tpm Neurobat drip/12 jam Inj Ketoprofen 1 ampul/12 jam Inj Piracetam 3gr/6 jam Amytriptilin 25mg 2x½ tab Diazepam 2 mg 2x1 tab Kolkatriol tab 0-1-0 p.c. Fisioterapi
FOLLOW UP-3
S/ pasien mengeluh nyeri pada daerah pantat sampai ke kaki kanan bawah bagian belakang. Nyeri dirasakan mulai berkurang. Pasien belum dapat berjalan, namun masih dapat mengangkat kaki dengan beban dalam posisi berbaring. Keluhan lain nyeri dada (-), nyeri perut (-), mual (-), muntah (-), pusing (-), kesemutan (-), demam (-), makan minum (+/+), bab/bak (+/+)
O/ Keadaan umum baik, compos mentis Vital sign TD 150/90, N 64, RR 20, S 36.5 0C VAS tidak valid dievaluasi Status Generalisata dbn Status Neurologis GCS (E4V5M6) Kaku kuduk (-/-) Rx meningeal (-/-) N. Cranialis dbn Test provokasi nyeri pada tungkai kanan : Patrick (+), Kontra patrick (+), Laseque (+) Kekuatan otot 555-555
555-555 R. fisiologis (+/+)
FOLLOW UP-3
R patologis (-/-) Tonus (n/n) Klonus (-/-) Trofi (eutrofi/eutrofi) R. Sensibilitas (n/n)
A/ Dx Klinis : nyeri pada daerah pantat sampai ke kaki kanan bawah bagian belakang penurunan kemampuan komunikasi/afasia transkortikal sensoris Dx Topic : dermatom S1-S2 temporoparietal oksipital hemisfer sinistra Dx Etiologi : LBP, OA, CVA
P/ BLPL B1 tab 0-1-0 Amytriptilin 25mg 2x½ tab Kolkatriol tab 0-1-0 p.c. Piracetam 1200 gr 2x1 tab Meloxicam 7,5 mg 2x1 tab Fisioterapi Korset pinggang
TINJAUAN PUSTAKA-LOW BACK PAIN
Low Back Pain adalah nyeri yang dirasakan daerah punggung bawah, dapat merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawah sampai di daerah lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah tungkai dan kaki.
LBP
Chronic
OA, RA
Tumor
Acute
Trauma
TINJAUAN PUSTAKA-LOW BACK PAIN
Faktor risiko : usia, jenis kelamin, berat badan, etnis, merokok, paparan getaran, angkat beban yang berat yang berulang-ulang, membungkuk, duduk lama, geometri kanal lumbal spinal. Pada laki-laki risiko nyeri pinggang meningkat sampai usia 50 tahun kemudian menurun, tetapi pada wanita tetap terus meningkat.
Sakroiliaca
Pantat
Tungkai
Kaki
Paha
Koksigeus
TINJAUAN PUSTAKA-LOW BACK PAIN
RED FLAGS
- LBP dengan adanya cidera atau kondisi patologis yang berat pada spine- Karakteristik : trauma fisik (jatuh atau kecelakaan)- Nyeri non mekanik, konstan, progresif- Nyeri abdominal- Nyeri torakal- Nyeri hebat pada malam hari- Riwayat kanker- Penurunan berat badan- Menggigil/demam- Flexi lumbal terbatas- Saddle anastesia- Inkontinensia urine- Resiko kondisi yang lebih berat adalah awitan pada usia <20 tahun atau
>50 tahun.
TINJAUAN PUSTAKA-LOW BACK PAIN
YELLOW FLAGS
- Dengan keterlibatan neurologis- Nyeri menjalar ke lutut, tungkai, kaki, atau rasa baal
pada daerah nyeri- Tanda iritasi radikuler- Gangguan motorik- Gangguan sensorik- Gangguan refleks
TINJAUAN PUSTAKA-LOW BACK PAIN
GREEN FLAGS
- Nyeri pada lumbal atau lumbosakral tanpa penjalaran- Nyeri mekanik, derajat nyeri bervariasi setiap waktu
tergantung aktifitas fisik- Kondisi umum baik
TINJAUAN PUSTAKA-LOW BACK PAIN
Penegakan diagnosis : anamnesis, pemeriksaan neurologis (VAS, refleks,kekuatan otot, test provokasi nyeri, sensibilitas), pemeriksaan penunjang (darah rutin, rontgen, myelografi, MRI).
Penatalaksanaan 1. Bed rest2. Analgetik3. Pemberian muscle relaxan4. Injeksi local kortikosteroid5. Fisioterapi (stretching dan strengthening)
Edukasi6. Pemakaian korset pinggang7. Tidak tidur pada kasur yang terlalu empuk8. Hindari mengangkat beban berat, duduk terlalu lama
TINJAUAN PUSTAKA-LOW BACK PAIN
PROGNOSIS
Kebanyakan pasien akan membaik keadaannya kepada aktivitas normal tanpa terapi yang agresif, dan dapat sembuh sempurna dalam hitungan kira-kira 1-2 bulan. Tetapi sebagian kecil akan berlanjut menjadi kronik nyeri punggung bawah walaupun telah menjalani terapi.
TINJAUAN PUSTAKA-AFASIA
Afasia merupakan penurunan kemampuan berbahasa, berhubungan dengan proses reseptif dan ekspresif, yang disebabkan oleh rusaknya area di otak yang bertanggung jawab dalam proses bahasa.
Macam Afasia Ciri Lokasi Kerusakan
Afasia Broca Kesulitan dalam bertutur, kesulitan koordinasi gerakan
bibir atau lidah
Frontoparietal hemisfer sinistra
Afasia Wernick Bicara lancar, logorrea, pemahaman auditif terganggu,
depresif
Emboli di arteri cerebri media inferior sinistra
Afasia Konduksi Kemampuan pengulangan yang buruk
Kerusakan di fasikulus arkuatus hemisfer sinistra, karena emboli arteri cerebri
media sinistra
TINJAUAN PUSTAKA-AFASIA
Macam Afasia Ciri Lokasi Kerusakan
Afasia GlobalSemua aspek bahasa terganggu
Frontotemporo-parietal perisylvis hemisfer sinistra
Afasia TranskortikalMotoris
Bicara gagap, pemahaman tidak terganggu
Frontal hemisfer sinistra
Afasia TranskortikalSensoris
Bicara spontan lancar, pemahaman terganggu
Temporoparietal-oksipital hemisfer sinistra
Afasia TranskortikalCampuran
Tidak dapat bicara spontan, hanya dapat bicara singkat,
pemahaman terganggu
Korteks asosiasi dan posterior
Afasia Anomis Kesulitan menemukan kata Temporoparietal, temporooksipital hemisfer
sinistra
PEMBAHASAN
Faktor risiko usia > 50 tahun, menopause, riwayat pekerjaan mengangkat beban berat.
Nyeri pada daerah pantat sampai ke kaki kanan bawah bagian belakang
LBPNyeri pada daerah pantat bertambah jika kaki kanan digerakkan.
Laseque (+), Patrick (+), Kontra Patrick (+) pada tungkai kanan
PEMBAHASAN
Nyeri pinggang yang diperberat oleh aktifitas diakibatkan oleh gangguan muskuloskeletal.
Chronic LBPOA, RA
Tumor
Rasa nyeri menyerang lebih dari 3 bulan/rasa nyeri yang berulang-
ulang/kambuh kembali.
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Nyeri akan sembuh dalam 6 minggu dengan tirah baring, pengurangan stress dan relaksasi. Pasien dianjurkan untuk tidur dengan alas yang padat dan menggunakan korset pinggang. Fisioterapi perlu diberikan untuk mengurangi nyeri dan spasme otot. Analgetik digunakan untuk mengurangi nyeri. Relaksan otot dan penenang digunakan untuk mengurangi spasme otot dan membuat pasien rileks. Kortikosteroid jangka pendek dapat mengurangi respons inflamasi dan mencegah timbulnya neurofibrosis.
PEMBAHASAN
afasia transkortikal sensoris
Selama beberapa hari follow up, pasien dapat
berbicara dengan lancar namun
seringkali jawaban pasien tidak sesuai dengan pertanyaan
pemeriksa atau pasien tidak dapat menuruti perintah pemeriksa.
DAFTAR PUSTAKA
Bratton, Robert L. Assessment And Management Of Acute Low Back Pain.
The American Academy Of Family Physician.Dewanto G., Wita J.S., Budi R., Yuda T., 2009. Diagnosis dan Tata
Laksana Penyakit Saraf. Jakarta : EGCKoes BW, van Tulder MW, Thomas S. Clinical review: Diagnosis and
treatment of low back pain. BMJMansjoer, Arif, et all., 2007. Ilmu Penyakit Saraf Kapita Selekta
Kedokteran edisi III jilid kedua. Jakarta : Media Aesculapius. 54-59Sidharta, Priguna., 2004. Neurologi Klinis Dalam Praktik Umum edisi III.
Jakarta : PT Dian Rakyat. 203-205Sinaki, M. 2007. Low Back Pain and Disorders of the lumbar spine. In :
Braddon RL, editor. Physical medicine and rehabilitation. 2nd
edition. Philadelphia: W.B Saunders Company.
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH