layanan happy counseling di smp negeri 4...

i

LAYANAN HAPPY COUNSELING DI SMP NEGERI 4 BALIKPAPAN

Disusun oleh:

YULI ANGGRAINI, S.Pd.

NDH: 40

PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

DAN KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

SAMARINDA

2020

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI

Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa Laporan Aktualisasi Peserta Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan IX Tahun 2020:

Nama : Yuli Anggraini, S.Pd.

NDH : 40

NIP : 19920719 201903 2 018

Jabatan : Guru Bimbingan dan Konseling Ahli Pertama

Instansi : SMP Negeri 4 Balikpapan

Judul Rancangan Aktualisasi: “Layanan happy Counseling di SMP Negeri 4 Balikpapan”

Dinyatakan LAYAK untuk diajukan dalam Seminar Hasil Aktualisasi pada hari Kamis, tanggal

19 Maret 2020 bertempat di Kampus Puslatbang KDOD LAN Samarinda.

Mentor Coach

Afandi, S.Pd Ahmad Zaini, S.E, M.E

NIP. 19700316 199702 1 002 NIP. 19811001 200912 1 002

iii

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI

Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa Laporan Aktualisasi Peserta Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan IX Tahun 2020:

Nama : Yuli Anggraini, S.Pd.

NDH : 40

NIP : 19920719 201903 2 018

Jabatan : Guru Bimbingan dan Konseling Ahli Pertama

Instansi : SMP Negeri 4 Balikpapan

Judul Rancangan Aktualisasi: “Layanan Happy Counseling di SMP Negeri 4 Balikpapan”

TELAH DISEMINARKAN dalam Seminar Hasil Aktualisasi pada hari Kamis, tanggal 19 Maret

2020 bertempat di Kampus Puslatbang KDOD LAN Samarinda.

Mentor,

Afandi, S.Pd.

NIP 19700316 199702 1 002

Coach,

Ahmad Zaini, S.E, M.E.

NIP 19811001 200912 1 002

Penguji,

Windra Mariani, SH.,MH

NIP 19820305 200501 2 001

iv

LEMBAR KONSULTASI COACH

PELATIHAN DASAR CPNS ANGKATAN IX

NAMA : YULI ANGGRAINI

NDH : 40

JABATAN : GURU BIMBINGAN DAN KONSELING AHLI PERTAMA

INSTANSI : PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN

No. Hari / Tanggal Uraian Konsultasi Media Tanda Tangan

1. Kamis, 23 Januari

2020 Arahan Singkat Tatap muka

2.

Selasa, 28 Januari

2020 Konsultasi Isu dan kegiatan Tatap muka

3.

Kamis 30 Januari

2020 Konsultasi judul, Bab 1-4 Tatap muka

v

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat,

dan hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan

Rancangan Aktualisasi tepat waktu. Rancangan Aktualisasi ini disusun untuk memenuhi salah

satu syarat menyelesaikan Latihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan IX Tahun 2020 Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan yang diselenggarakan di Puslatbang KDOD LAN

Samarinda.

Penyusunan Rancangan Aktualisasi ini tidak lepas dari hambatan dan beberapa kesulitan.

Meskipun demikian, penulis mendapatkan bimbingan, bantuan, nasehat, dan motivasi serta

saran-saran dari berbagai pihak, khususnya coach dan mentor, sehingga segala hambatan dan

kesulitan tersebut dapat teratasi dengan baik. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini dengan

setulus hati penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. Mariman Darto, M.Si. selaku Kepala Puslatbang KDOD LAN Samarinda beserta

jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III

Angakatan IX Pemerintah Kota Balikpapan;

2. Ahmad Zaini, SE, M.E.. selaku coach, atas semua inspirasi, motivasi, saran, dan

bimbingannya dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini;

3. Afandi, S.Pd. selaku mentor, atas arahan, motivasi, dukungan, masukan, dan bimbingan

selama perancangan program aktualisasi;

4. Seluruh panitia penyelenggara Diklatsar CPNS Golongan III, widyaiswara yang telah

membimbing dan memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat

diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi;

5. BKPSDM Pemerintah Kota Balikpapan yang telah memfasilitasi kegiatan Diklatsar CPNS

Golongan III Angkatan IX Tahun 2020;

6. Suami dan keluarga yang telah memberikan dukungan materiil dan moril;

7. Segenap dewan guru dan karyawan di SMP Negeri 4 Balikpapan;

8. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan IX tahun 2020.

vi

Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, penulis berharap saran dan masukan dari berbagai pihak agar Rancangan Aktualisasi

ini menjadi lebih baik sehingga dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan

aktualisasi nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat bagi semua pihak.

Samarinda, Maret 2020

Penulis

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul............................................................................................................. i

Halaman Persetujuan ................................................................................................ ii

Halaman Pengesahan ................................................................................................. iii

Lembar Konsultasi dengan Coach ........................................................................ iv

Lembar Konsultasi dengan Mentor ...................................................................... v

Kata Pengantar ............................................................................................................ vi

Daftar Isi ........................................................................................................................ vii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Tujuan ......................................................................................................... 2

C. Manfaat ...................................................................................................... 3

D. Ruang Lingkup ......................................................................................... 3

II. GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Profil Sekolah ........................................................................................... 4

B. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ............................................................. 4

C. Susunan Organisasi.................................................................................. 8

D. Uraian Tugas ............................................................................................. 9

III. LANDASAN TEORI

A. Nilai-Nilai Dasar ASN

1. Akuntabilitas ..................................................................................... 11

2. Nasionalisme ..................................................................................... 12

3. Etika Publik ....................................................................................... 13

4. Komitmen Mutu ............................................................................... 14

5. Anti Korupsi ...................................................................................... 15

B. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI

1. Whole of Government (WoG) ....................................................... 15

2. Manajemen ASN .............................................................................. 16

3. Pelayanan Publik .............................................................................. 16

viii

IV. RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu .......................................................................................... 19

B. Judul Kegiatan dan Deskripsi ................................................................ 22

C. Rancangan Aktualisasi ............................................................................ 22

D. Jadwal Kegiatan Aktualisasi .................................................................. 35

V. PELAKSANAAN AKTUALISASI

1. Layanan Konseling Individu dengan media kotak bimbingan .........33

2. Layanan Bimbingan Klasikal .......................................................... 36

3. Layanan Bimbingan Kelompok .......................................................40

4. Layanan kolaborasi dengan wali murid ...........................................43

5. Layanan Happy counseling ..............................................................49

VI. PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................56

B. Saran ..............................................................................................56

C. Role model .....................................................................................57

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................58

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003

pasal 3 dinyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

Dalam proses pendidikan, semua stakeholder yang terkait dengan proses tersebut

mempunyai peran dan tanggungjawab sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Masing-

masing peran tersebut harus berjalan secara sinergis saling melengkapi sehingga

membentuk suatu sistem yang bersinergi. Dari peran-peran yang ada, peran guru

bimbingan dan konseling sangat diperlukan sehingga kegiatan belajar dapat berlangsung

dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Bimbingan dan konseling merupakan

pelayanan dari, untuk, dan oleh manusia memiliki pengertian yang khas. Dengan

bimbingan dan konseling tersebut, siswa akan melakukan aktifitas belajar sesuai dengan

apa yang telah ditentukan, atau telah diatur dalam suatu aturan (norma). Sebagaimana

dikemukakan oleh Moeliono (1993: 208) bahwa disiplin adalah ketaatan (kepatuhan)

kepada peraturan tata tertib, aturan, atau norma.

Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional maka dirumuskan tujuan pendidikan

dasar yakni memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan

kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat

manusia serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan menengah (pasal 3 PP

nomor 28 tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar). Pendidikan merupakan salah satu pilar

utama dalam rangka pembangunan suatu bangsa. Pendidikan merupakan sebuah modal

dasar bagaimana bangsa bisa tumbuh dan berkembang dalam menghadapi berbagai

macam perkembangan dunia dan perkembangan masa yang semakin menantang. Dalam

pendidikan terkandung berbagai macam aspek, salah satu diantaranya adalah proses

belajar mengajar yang menjadi ujung tombak dimana para peserta didik yakni generasi

muda bangsa mendapatkan sebuah ilmu dan berbagai pemahaman tentang berbagai

macam pengetahuan.

2

Bimbingan merupakan bantuan kepada individu dalam menghadapi persoalan-

persoalan yang dapat timbul dalam hidupnya. Bantuan semacam itu sangat tepat jika

diberikan di sekolah, supaya setiap siswa lebih berkembang ke arah yang semaksimal

mungkin yang diharapkan. Dengan demikian bimbingan menjadi bidang layanan khusus

dalam keseluruhan kegiatan pendidikan sekolah yang ditangani oleh tenaga-tenaga ahli

dalam bidang tersebut.

Rendahnya tingkat kesadaran siswa atau keengganan dalam melakukan layanan

BK salah satunya konseling, karena masih banyak siswa yang menganggap guru BK

sebagai polisi sekolah, siswa takut dimarahin guru BK, dan siswa malu pada teman-

temannya karena ketika dia dipanggil atau menghadap guru BK kebanyakkan teman-

temannya menganggap kalau siswa tersebut pasti mempunyai masalah. Kebayakkan

siswa menganggap jika menghadap atau bertemu dengan guru BK untuk bimbingan atau

konseling adalah hal yang menegangkan. Dalam hal ini, guru BK dianggap sebagai

pemberi hukuman di sekolah/ polisi sekolah. Melalui kotak masalah diharapkan dengan

kedepannya siswa tidak lagi takut untuk melakukan konseling di ruang bk baik yang

bermasalah maupun yang tidak bermasalah. Serta dengan melakukan layanan happy

counseling diharapkan siswa merasa nyaman dan bahagia ketika melakukan layanan BK.

Sehingga pran guru BK menjadi optimal. Oleh karena itu penulis tertarik menjadikan

rancangan aktualisasi dengan judul “Layanan Happy Counseling Di SMP Negeri 4

Balikpapan.

B. Tujuan Aktualisasi

a. Siswa mampu lebih menyadari aktif, intens berkonsultasi dengan guru BK

melalui kotak bimbingan tanpa harus ada panggilan khusus dengan label siswa

bermasalah.

b. Siswa merasa nyaman dan bahagia ketika bertemu dengan guru BK melakukan

konseling

C. Manfaat Aktualisasi

Membuat siswa lebih sering berkonsultasi untuk melakukan konseling di ruang

BK untuk mencapai perkembangan yang optimal

3

D. Ruang Lingkup

Kegiatan aktualisasi dilaksanakan di SMP Negeri 4 Balikpapan yang beralamat di

jalan bukit pelajar sidodadi kecamatan Balikpapan Barat Kota Balikpapan, Provinsi

Kalimantan Timur. Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi, penulis tetap berpedoman

pada tugas pokok dan fungsi penulis sebagai guru Bimingan dan Konseling. Salah satu

tugas pokok guru Bimbingan dan Konseling adalah memberikan layanan yang dibutuhkan

oleh siswa sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga kegiatan aktualisasi yang akan penulis

lakukan adalah membuat kotak bimbingan agar siswa tidak lagi takut untuk berkonsultasi

yang nantinya akan terbagi menjadi empat kegiatan yaitu : 1) layanan informasi

bimbingan klasikal, 2) layanan bimbingan kelompok (sosio drama), 3) layanan kolaborasi

dengan wali murid, 4) layanan konseling individu dengan media kotak bimbingan.

4

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Profil Sekolah

SMP Negeri 4 Balikpapan adalah salah satu sekolah menengah pertama yang ada

di Kota Balikpapan. Sekolah ini berada di daerah Barat Kota Balikpapan. Sekolah ini

beralamat di Jalan Bukit Pelajar Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Balikpapan Barat.

SMP Negeri 4 terakreditasi “A” Kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran

adalah Kurikulum 2013 (K-13), dan waktu pembelajaran adalah sehari penuh (5 hari per

minggu). Dalam hal sarana prasarana SMP Negeri 4 Balikpapan memiliki 32 ruang

kelas, 1 ruang laboratorium, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang guru, 1 rumah ibadah

(masjid), dan 1 ruang kepala sekolah. Adapun jumlah pegawai di SMP Negeri 4

Balikpapan tahun 2020 sebanyak 49 orang, dengan rincian 38 guru laki-laki dan 11 guru

perempuan, sedangkan tenaga kependidikan berjumlah 16 orang, dengan rincian 8 orang

laki-laki dan 8 orang perempuan. Jumlah total peserta didik di SMP Negeri 4 Balikpapan

ada 1089 siswa/i, dengan rincian 502 laki-laki dan 587 perempuan.

B. Visi dan Misi SMP Negeri 4 Balikpapan

1. Visi SMP Negeri 4 Balikpapan

“ Berakhlak Mulia, Berprestasi, Kreatif, Berbudaya Lingkungan, Dijiwai Oleh

Nilai-Nilai Karakter Bangsa. ”

Indikator :

1. Unggul dalam pengembangan kurikulum yang adaptif yang dijiwai nilai – nilai

budaya dan berkarakter bangsa

2. Unggul dalam sumber daya manusia pendidikan dan profesional

3. Unggul dalam proses pembelajaran, inovatif, menyenangkan

4. Unggul dalam sarana dan prasarana pendidikan yang relevan dan muhtahir

5. Unggul dalam kelulusan prestasi akademik, non akademik dan imtaq

6. Unggul dalam kelembagaan manajemen sekolah, tangguh dan berbasis ICT

5

7. Unggul dalam lingkungan yang nyaman dan asri

8. Unggul dalam standar penilaian pembelajaran

2. Misi SMP Negeri 4 Balikpapan

Untuk mencapai Visi di atas maka Misi SMP Negeri 4 Balikpapan sebagai berikut :

1. Menanamkan nilai-nilai akhlak mulia melalui program pembiasaan dan

keteladanaan

2. Melaksanakan pengembangan kurikulum K-13 yang lengkap mutakhir dan

berwawasan kedepan.

3. Melaksanakan pengembangan SDM tenaga pendidikan yang profesional, handal,

komitmen tinggi.

4. Melaksanakan proses pembelajaran yang aktif kreatif, inovatif dan

menyenangkan.

5. Melasanakan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan yang relevan dan

mutakhir untuk pembelajaran.

6. Mewujudkan lulusan yang cerdas pikir, spiritual dan amal.

7. Melaksanakan implementasi MBS

8. Melaksanakan penataan lingkungan yang nyaman dan asri

9. Melaksanakan pengembangan standar penilaian pembelajaran yang lengkap.

10. Melaksanakan upaya pelestarian, pencegahan terjadinya pencemaran, dan

kerusakan lingkungan hidup di sekolah

6

c. Tujuan SMP Negeri 4 Balikpapan

a. Tujuan Sekolah Dalam 4 Tahun

1. Dimilikinya dokumen Kurikulum 2013

2. Perolehan rata-rata Nilai Ujian Nasional rata-rata 7,60 dengan kelulusan 100 %

3. Persentasi siswa yang diterima sekolah lanjutan atas Negeri 80 %

4. Sekolah mampu mewujudkan mutu menjadi jaminan mutu didorong dengan 100%

guru memiliki sertifikat pendidik dan 25% memiliki kualifikasi S2.

5. 85% tenaga pendidik dan minimal 75% dari tenaga kependidikan menguasai IT

6. Sekolah mampu meraih kejuaraan di bidang sains, olahraga, kesenian teknologi

dan keterampilan minimal ditingkat kota

7. Mewujudkan 90% peserta didik beperilaku terpuji dan beribadah sesuai agama

masing-masing

8. Menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, asri

9. Menciptakan warga sekolah yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian

lingkungan, dan mencegah pencemaran serta kerusakan lingkungan

b. Tujuan Jangka Pendek

1. Sekolah memiliki dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang yang

mengandung nilai budaya karakter dan bermuatan Kurikulum 2013 bagi kelas VII,

kelas VIII dan kelas IX

2. Perolehan rata-rata Nilai Ujian Nasional rata-rata 7,0 dengan kelulusan 100 %

3. Minimal 80 % lulusan diterima di sekolah lanjutan negeri

4. Sekolah mampu meraih kejuaraan di bidang sains, olahraga, pramuka, kesenian,

teknologi dan keterampilan minimal ditingkat kota

7

5. Sekolah mampu mewujudkan mutu menjadi jaminan mutu didorong dengan 90%

guru memiliki sertifikat pendidik dan 25% memiliki kualifikasi S2.

6. 85% tenaga pendidik dan minimal 75% dari tenaga kependidikan menguasai IT

7. Mewujudkan 80% peserta didik beperilaku terpuji dan beribadah sesui

agamanya

8. 70% siswa mengucapkan salam dan bersalaman dengan guru/karyawan/tamu

sekolah

9. 70% pengajaran berbasis lingkungan

10. 60% lingkungan sekolah terdiri dari lingkungan hjau dengan dilengkapi taman

sekolah

11. 80% lingkungan sekolah bersih dan indah

12. 80% warga sekolah menerapkan nilai-nilai cinta, peduli terhadap pelestarian

lingkungan, dan mencegah terjadinya pencemaran serta kerusakan lingkungan,

8

C. STRUKTUR ORGANISASI

9

D. DISTRIBUSI JAM BK

Jumlah Siswa : Kelas VII-8 : 38 siswa

Kelas VII-9 : 38 siswa



Kelas VIII-1 : 36 siswa




E. Fungsi dan Tugas Guru

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, guru adalah pendidik

profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selain itu, guru juga

memiliki tugas sebagai berikut:

1. Merencanakan pembelajaran;

2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;

3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;

4. Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;

5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;

6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai;

7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara

berkelanjutan.

10

Fungsi guru berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 adalah sebagai

berikut:

1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;

2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru,

serta nilai-nilai agama dan etika;

3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis

dan dialogis;

4. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan;

dan

5. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai

dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.1

F. Nilai-nilai Organisasi

Budaya organisasi merupakan nilai-nilai luhur yang diyakini dan harus dihayati

dan diamalkan oleh seluruh anggota organisasi dalam melaksanakan tugasnya. Untuk

memberikan panduan kepada ASN dilingkungan Pemerintah Kota Balikpapan telah

diterbitkan Peraturan Walikota Balikpapan Nomor 32 tahun 2013 Tentang Kode Etik

Pegawai Di Lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan. Nilai-nilai dasar organisasi yang

harus dijadikan acuan dalam bekerja oleh seluruh Aparatur Sipil Negera di lingkungan

Pemerintah Kota Balikpapan antara lain :

1. Responsif; Antisipatif dan responsif dalam mengatasi masalah.

2. Humanis; Mengutamakan keterbukaan, saling percaya dan komunikasi yang baik.

3. Profesional; Menegakkan profesionalisme dengan integritas, objektivitas, ketekunan

dan komitmen yang tinggi.

4. Integritas; konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi

nilai-nilai luhur dan keyakinan.

11

BAB III

LANDASAN TEORI

A. Konsep Aktualisasi Nilai Dasar Aneka

1. Akuntabilitas

Berdasarkan isi modul akuntabilitas, akuntabilitas adalah kewajiban

pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap

individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi

amanahnya. Menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel harus memenuhi indikator

dengan cara :

a) Kepemimpinan

Seorang pemimpin atau guru dapat memberikan contoh pada peserta didik, adanya

komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan sehingga memberikan efek positif

bagi pihak lain.

b) Transparansi

Tujuan dari adanya transparansi adalah :

1) Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama antara kelompok internal

dan eksternal

2) Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi

dalam pengambilan keputusan

3) Meningkatkan akuntablitas dalam keputusan-keputusan

4) Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan secara keseluruhan

c) Integritas

Dengan adanya integritas yang dimiliki oleh seorang guru dapat memberikan

kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan/atau stakeholder.

d) Tanggung Jawab (Responsibilitas)

Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan memberikan kewajiban bagi

setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang

telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas keputusan

yang telah dibuat.

e) Keadilan

Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus dipelihara dan

dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya. Oleh sebab itu,

12

ketidakadilan harus dihindari karena dapat menghancurkan kepercayaan dan

kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal.

f) Kepercayaan

Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan

melahirkan akuntabilitas. Dengan kata lain, lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir

dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya.

g) Keseimbangan

Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan adanya

keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.

Setiap individu yang ada dilingkungan kerja harus dapat menggunakan

kewenangannya untuk meningkatkan kinerja.

2. Nasionalisme

Berdasarkan isi modul, nasionalisme adalah bentuk kesetiaan dan cinta kepada

bangsa ataupun tanah airnya diatas kepentingan pribadi. Aparatur Sipil Negara (ASN)

menjalankan tugasnya sebagai abdi negara. ASN memiliki tiga fungsi yaitu : pelaksana

kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. ASN harus mampu

mengaktualisasikan nilai-nilai pancasila.

ASN sebagai pelaksana kebijakan adalah memiliki nilai-nilai kepublikan,

berorientasi pada kepentingan publik dan mengutamakan kepentingan publik, bangsa dan

negara diatas kepentingan lainnya. Nilai-nilai kepublikan harus dimiliki oleh ASN dalam

menjalankan langkah-langkah pelaksana kebijakan publik.

Setiap pegawai ASN harus senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminasi

dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. ASN harus bersikap profesional dan

integritas dalam memberikan pelayanan. Senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai

kejujuran, keadilan, tidak korupsi, akuntabel, dan memuaskan publik.

3. Etika Publik

Berdasarkan isi modul etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk,

benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar. Kode

etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus,

sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-

ketentuan publik. Berdasarkan undang-undang kode etik dan kode perilaku ASN sebagai

berikut :

13

a) Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi

b) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin

c) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan

d) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

e) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang

sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika

pemerintah

f) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara

g) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif,

dan efisien

h) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya

i) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang

memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan

j) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan

jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan, dan jabatannya untuk mendapat

atau untuk orang lain

k) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN

l) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai

ASN

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-undang

ASN, yakni sebagai berikut :

a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara Pancasila

b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik

Indonesia 1945

c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak

d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian

e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif

f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur

g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik

h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah

i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya

guna, berhasil guna, dan santun

j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi

k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan bekerjasama

14

l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai

m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan

n. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat

sistem karir

4. Komitmen Mutu

Berdasarkan isi modul komitmen, komitmen mutu erat kaitannya dengan

efektif, efisien, dan inovatif. Efektifitas dalam kegiatan pembelajaran adalah materi dapat

dimengerti dan dipahami dengan tepat oleh semua peserta didik. Efisiensi organisasi

ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang, dan manusia yang dibutuhkan untuk

menghasilkan jumlah keluaran tertentu. Efisiensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber

daya yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa efisiensi diukur dari ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan

bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga dapat diketahui ada atau tidak adanya

pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan

mekanisme yang keluar alur.

Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan

untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya. Perubahan bisa

dipicu antara lain oleh pergeseranselera pasar, peningkatan harapan dan daya beli

masyarakat, pergeseran gaya hidup, peningkatan kesejahteraan, perkembangan ekonomi,

pengaruh globalisasi, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Inovasi dapat

terjadi pada banyak aspek, misalnya perubaha produk barang/jasa yang dihasilkan,

proses produksi, nilai-nilai kelembagaan, perubahan cara kerja, teknologi yang

digunakan, layanan sistem manajemen.

Mutu adalah membantu pelanggan untuk memecahkan permasalahan atau

persengketaan dan mendapatkan pelayanan atau informasi yang mereka butuhkan ketika

mereka tidak puas dengan sistem penanganan keluhan.

5. Anti Korupsi

Berdasarkan isi modul sadar anti korupsi, korupsi adalah tindakan yang secara

tidak wajar dan ilegal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuaskan kepada

mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak. Indikator yang ada pada nilai dasar anti

korupsi meliputi :

15

a) Mandiri yang membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga menjadi

tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain

b) Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu

pekerjaan

c) Berani mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang jika

mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan

d) Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undang yang

mengatur

e) Peduli berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain

f) Jujur berkata yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran

g) Tanggung jawab yaitu berani menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan dalam

bentuk apapun

h) Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan ikhlas terhadap apa yang

ada dan telah diberikan oleh Tuhan kepada kita

i) Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakandalam perkataan maupun

perbuatan saat memutuskan peristiwa yang sudah terjadi

B. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI

1. Whole of Government

Berdasarkan isi modul Whole of Government (WoG), Whole of Government

(WoG)adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-

upaya kolaboratif pemerintah dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi

yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen

program dan pelayanan publik.

Pendekatan WoG dapat dilihat dibedakan berdasarkan perbedaan kategori

hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut :

a) Koordinasi, yang tipe hubungannya dibagi menjadi :

1. Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangnkan dampak

2. Dialog atau pertukaran informasi

3. Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara

b) Integrasi yang tipe hubungannya dibagi menjadi :

1. Joint working, atau kolaborasi sementara

2. Joint venture, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan besar

yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama

16

3. Satelit, yaitu entias yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai mekanisme

integratif

c) Kedekatan dan perlibatan, yang tipe hubungannya menjadi :

1. Aliansi strategi yaitu perencanaan jangka panjang kerjasama kerjasama pada isu besar

yang menjadi urusan utama yang salah satu peserta kerjasama

2. Union berupa unifikasi resmi identitas masing-masing masih nampak merger yaitu

penggabungan kedalam struktur baru

2. Manajemen ASN

Berdasarkan isi modul manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk

menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar etika, etika profesi,

bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme.

Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga

diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul selaras

dengan perkembangan zaman. Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain :

a. Kepastian hukum

b. Profesionalitas

c. Proporsionalitas

d. Keterpaduan

e. Delegasi

f. Netralitas

g. Akuntabilitas

h. Efektif dan efisien

i. Keterbukaan

j. Non Diskriminatif

k. Persatuan

l. Kesetaraan

m. Keadilan

n. Kesejahteraan

3. Pelayanan Publik

Berdasarkan isi modul pelayanan publik, pelayanan publik menurut LAN adalah

segala bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah dipusat dan daerah

dan dilakukan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan jasa baik dalam

17

pemenuhan kebutuhan masyarakat. Adapun prinsip yang baik dalam mewujudkan

pelayanan prima :

a. Partisipatif

Masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,

melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.

b. Transparan

Pemerintah sebagai penyelenggara pelaksana layanan publik harus menyediakan askses

bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik.

c. Responsif

Pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya

terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan mekanisme

penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya.

d. Tidak Diskriminatif

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan anatar

satu warga negara dengan warga negara lain atas dasar perbedaan identitas.

e. Mudah dan murah

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk

mencari keuntungan melainkan memenuhi mandat konstitusi.

f. Efektif dan efisien

Cara mewujudkan tujuan layanan dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga

kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.

g. Aksesibel

Pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah dapat dijangkau baik fisik maupun

non fisik.

h. Akuntabel

Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan harus dapatdipertanggungjawabkan secara

terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.

i. Berkeadilan

Penyelenggara pelayanan publik harus dapat dijadikan alat melindungi kelompok lemah

ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.

18

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu

a. Identifikasi Isu

Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul pada

instansi penulis yaitu SMP Negeri 4 Balikpapan. Sekolah ini memiliki visi ”Unggul dalam

prestasi, berakhlak mulia, kreatif, berwawasan lingkungan berdasarkan budaya dan

berkarakter bangsa”. Indikator dalam visi tersebut adalah memiliki keimanan yang baik,

juara dalam segala bidang, kedisiplinan, kreatif dan mampu menjaga lingkungan.

Berdasarkan visi sekolah tersebut, maka identifikasi isu muncul yaitu :

1. Kurang optimalnya peran guru BK dalam pemberian layanan konseling

Rendahnya tingkat kesadaran siswa atau keengganan dalam melakukan layanan BK

salah satunya konseling, karena masih banyak siswa yang menganggap guru BK

sebagai polisi sekolah, siswa takut dimarahin guru BK, dan siswa malu pada teman-

temannya karena ketika dia dipanggil atau menghadap guru BK kebanyakkan teman-

temannya menganggap kalau siswa tersebut pasti mempunyai masalah. Kebayakkan

siswa menganggap jika menghadap atau bertemu dengan guru BK untuk bimbingan

atau konseling adalah hal yang menegangkan. Dalam hal ini, guru BK dianggap

sebagai pemberi hukuman di sekolah/ polisi sekolah. Melalui kotak masalah

diharapkan dengan kedepannya siswa tidak lagi takut untuk melakukan konseling di

ruang bk baik yang bermasalah maupun yang tidak bermasalah. Serta dengan

melakukan layanan happy counseling diharapkan siswa merasa nyaman dan bahagia

ketika melakukan layanan BK

2. Kurangnya kesadaran siswa dalam hal belajar

Rendahnya tingkat kesadaran diri siswa dalam belajar, terutama siswa kelas IX yang

beranggapan pasti lulus UNBK, mereka kurang menyadari efek apabila nilai yang

mereka dapatkan rendah, siswa tentu akan sulit untuk masuk sekolah impian apabila

nilai mereka rendah, yang mereka pikir yang penting lulus SMP.

3. Kurang disiplinnya siswa dalam menjaga kebersihan sekolah

Rendahnya tingkat kesadaran diri siswa dalam menjaga kebersihan sekolah, masih

banyak siswa yang membuang sampah di dalam laci meja kelas. Mencoret coret

dinding sekolah, meninggalkan peralatan makan seperti piring, gelas di tangga tangga

19

sekolah, tidak membersihkan/menyiram toilet setelah membuang air kecil sehingga

toilet menjadi kotor dan beraroma tidak sedap.

Selanjutnya identifikasi dilakukan untuk mencapai core issue, dengan

menggunakan analisis isu USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). Urgency (urgensi),

yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak, atau tidak masalah tersebut diselesaikan.

Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas

kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak dan sebagainya.

Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut berkembang sedemikian

rupa sehinga sulit, sebagai berikut :

Tabel 4.1 Identifikasi Isu

No Identifikasi Isu Prinsip

ASN Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan

1. Kurang optimalnya

peran guru BK

dalam pemberian

layanan konseling

Pelayanan Publik

Masih banyaknya siswa yang enggan melakukan konseling ketika mereka mempunyai masalah karena menganggap guru BK sebagai polisi sekolah

Siswa tidak lagi menganggap guru BK sebagai polisi sekolah dan dapat mengoptimalkan layanan konseling yang nyaman dan bahagia


Pelayanan Publik

Masih kurangnya kesadaran siswa dalam belajar terutama kelas IX karena mereka menganggap pasti akan lulus ujian

Siswa memiliki kesadaran bahwa bukan hanya lulus ujian saja tapi lulus dengan nilai yang maksimal sehingga dapat melanjutkan sekolah sesuai keinginan

3. Kurang disiplinnya

siswa dalam

menjaga

kebersihan sekolah

Pelayanan Publik

Sebagian besar siswa masih banyak yang suka membuang sampah disembarang tempat

Peserta didik dapat memanfaatkan gadget dengan baik dalam proses pembelajaran

20

a. Prioritas / Tehnik Analisis

Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan

proses analisis isu untuk menentukan isu yang menjadi prioritas yang dapat dicarikan

solusi oleh penulis. Proses tersebut menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas

isu USG (Urgency, Seriousness, dan Growth).

Analisis USG mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan

perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1-5.

a. Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak

masalah tersebut diselesaikan.

b. Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap

produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau

tidak, dan sebagainya.

c. Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut berkembang

sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.

Tabel 4.2 Analisis Isu Strategis

Prinsip

ASN Identifikasi Isu

Kriteria RanU S G ∑

Pelayanan Publik

Kurang optimalnya peran guru BK dalam

pemberian layanan konseling

4 3 3 10 1

Pelayanan Publik

Kurangnya kesadaran siswa dalam hal belajar

3 3 2 8 2

Pelayanan Publik

Kurang disiplinnya siswa dalam menjaga

kebersihan sekolah

2 2 3 7 3

21

b. Isu Terpilih

Isu yang paling prioritas yakni “Kurang optimalnya peran guru BK dalam

layanan konseling karena kengganan siswa untuk konseling karena masih

menganggap guru BK sebagai polisi Sekolah dan siswa beranggapan bila konseling

atau bimbingan dengan guru BK itu adalah hal yang menegangkan” dengan perolehan

skor USG 10. Adapun dampak jika tidak terselesaikan dari isu terpilih yang telah

dianalisis menggunakan metode USG dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.3 Dampak Isu Tidak Terselesaikan

Sumber Isu Identifikasi Isu Dampak

Pelayanan Publik

Kurang optimalnya

peran guru BK dalam

pemberian layanan

konseling

Sulitnya mewujudkan visi misi sekolah

Sulitnya menekan tingkat kenakalan siswa

A. Rancangan Aktualisasi

Judul : Layanan Happy Counseling di SMP Negeri 4 Balikpapan

Nama : Yuli Anggraini, S.Pd

Jabatan : Guru Bimbingan dan Konseling

Unit Kerja : SMP Negeri 4 Balikpapan

Coach : Ahmad Zaini, SE, ME

Mentor : Afandi, S.Pd

Identifikasi Isu :

1. Kurang optimalnya peran guru BK dalam pemberian layanan konseling di SMP

Negeri 4 Balikpapan


3. Kurang disiplinnya siswa dalam menjaga kebersihan sekolah

22

Isu terpilih dari tiga isu di atas adalah “Kurang optimalnya peran guru BK

dalam pemberian layanan konseling”. Gagasan penyelesaian isu tersebut adalah

dengan menanamkan nilai-nilai akhlak mulia kepada peserta didik. Adapun langkah-

langkah kegiatannya sebagai berikut :

1. Layanan konseling individu dengan media kotak bimbingan

2. Layanan informasi bimbingan klasikal,

3. Layanan bimbingan kelompok (sosio drama),

4. Layanan kolaborasi dengan wali murid,

5. Layanan Happy Counseling

23

Tabel 4.4 Rancangan Aktualisasi

Unit Keja : SMP Negeri 4 Balikpapan

Identifikasi Isu : Kurang optimalnya peran guru BK dalam pemberian layanan konseling di SMP Negeri 4 Balikpapan

Gagasan Pemecah isu : Layanan Happy Counseling di SMP Negeri 4 Balikpapan

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil/output Keterkaitan dengan Nilai Dasar

ANEKA

Kontribusi

Terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguata

n Nilai

Organisas

i

1 2 3 4 5 6 7

1 “Layanan

konseling

individu dengan

menggunakan

media kotak

bimbingan”

Sasaran:

Siswa/I SMPN 4

Balikpapan

a. Berkonsultasi dengan

kepala sekolah mengenai

kegiatan layanan

konseling individu

dengan menggunakan

media kotak masalah

b. Berkonsultasi dengan

koordinator BK

c. menjelaskan mengapa

dibuatnya kotak

bimbingan, agar seluruh

a. Arahan

b. Hasil konsultasi

dengan

koordinator BK

c. alat dan bahan

yang digunakan

untuk membuat

kotak bimbingan

d. Materi Penjelasan

mengapa

dibuatnya media

Akuntabilitas:

menjelaskan mengapa dibuatnya

kotak bimbingan, agar seluruh

siswa dapat curhat tanpa takut ke

ruang bk melalui media surat

(kejelasan

Nasionalisme:

Menyimpulkan kegiatan yang

dilaksanakan

(kebersamaan)

Misi :

Menanamkan

nilai-nilai akhlak

mulia melalui

program

pembiasaan dan

keteladanaan

Responsif

24


ANEKA

Kontribusi

Terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguata

n Nilai

Organisas

i

1 2 3 4 5 6 7

siswa tertarik untuk

masuk ke ruang BK

tanpa rasa takut karna

dianggap siswa

bermasalah

d. Kotak bimbingan di

letakan di tempat

strategis agar siswa

mudah untuk

memasukkan surat

penghubung

e. Kotak bimbingan

Etika Publik:

Melakukan komunikasi yang baik

dengan kepala sekolah,

menggunakan sikap tubuh yang

baik dan mengenakan pakaian

yang sopan. (sopan dan santun)

Komitmen Mutu:

Membuat kotak bimbingan

dibantu siswa diluar jam pelajaran

(perjanjian)

Anti Korupsi:

Menyiapkan alat dan bahan yang

digunakan untuk membuat kotak

masalah seperti palu,paku,cat

dengan menggunakan biaya

sendiri

2 Layanan

informasi



a. Arahan

b. Hasil konsultasi

Akuntabilitas:

Menjelaskan materi yang akan

Menanamkan

nilai-nilai akhlak

Humanis

25


ANEKA

Kontribusi

Terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguata

n Nilai

Organisas

i

1 2 3 4 5 6 7

bimbingan

klasikal

kegiatan layanan

bimbingan klasikal


koordinator BK

c. Menyiapkan materi yang

menarik yang akan

disampaikan pada

layanan bimbingan

klasikal.

d. Menjelaskan apa saja

kegiatan yang akan

dilakukan kepada siswa

e. Meminta siswa

menyimpulkan materi

yang telah disampaikan

f. melakukan evaluasi

dengan meminta

pendapat siswa tentang

dengan

koordinator BK

c. Materi yang akan

disampaikan pada

layanan

bimbingan

klasikal

d. Dokumentasi

Kegiatan

e. Rangkuman

materi dari siswa

f. Hasil evaluasi

disampaikan serta pemilihan

materi yang sesuai dengan

kebutuhan siswa

(kejelasan)

Nasionalisme:

Menjelaskan kepada semua siswa

tentang apa saja kegiatan yang

akan dilakukan

(keadilan- sila ke-5)

Etika Publik:

Guru BK berusaha untuk

memberikan informasi dan

meminta siswa untuk

mengemukakan pendapat apa saja

yang diperoleh dari kegiatan ini

(pelayanan)

Komitmen Mutu:

mulia melalui

program

pembiasaan dan

keteladanaan

26


ANEKA

Kontribusi

Terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguata

n Nilai

Organisas

i

1 2 3 4 5 6 7

kegiatan ini.

Membuat sendiri bahan atau

materi layanan

(kreatif)

Anti Korupsi:

Datang tepat waktu ketika masuk

kelas/ akan memberikan materi

layanan (disiplin)

3 Layanan

bimbingan

kelompok (sosio

drama)

Sasaran:

Siswa/i SMPN 4


kepala sekolah

mengenai kegiatan

layanan bimbingan

kelompok


koordinator BK

c. Menyiapkan materi

a. Arahan

b. Hasil konsultasi

dengan

koordinator BK

c. Materi yang

akan

disampaikan

pada layanan

Akuntabilitas:

Menjelaskan informasi-informasi

yang bermanfaat dari kegiatan

yang dilakukan

(Kejelasan)

Nasionalisme:

Memberikan kesempatan kepada

semua siswa untuk bertanya lalu

Menanamkan

nilai-nilai akhlak

mulia melalui

program

pembiasaan dan

keteladanaan

Integritas

27


ANEKA

Kontribusi

Terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguata

n Nilai

Organisas

i

1 2 3 4 5 6 7

Balikpapan yang akan disampaikan

pada layanan

bimbingan kelompok

d. memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk bertanya

lalu diskusikan dulu apa

jawabannya, kemudian

siswa yang bertanya

diminta untuk

menyimpulkan dari

jawaban-jawaban

temannya

bimbingan

kelompok

d. Hasil diskusi

dengan siswa

e. Kesimpulan

Hasil Diskusi

f. Materi deskripsi

layanan BK

diskusikan dulu apa jawabannya,

kemudian siswa yang bertanya

diminta untuk menyimpulkan dari

jawaban-jawaban temannya

(Keadilan sila ke 5)

Etika Publik:

Mengkonfirmasi apakah

kesimpulan itu benar atau tidak

(akurat)

Komitmen Mutu:

Siswa menyimpulkan apa saja

yang bisa kita dapat dari kegiatan

bimbingan kelompok (sosio

drama)

(efektif dan efisien)

Anti Korupsi:

Kegiatan ini diikuti seluruh

peserta bimbingan kelompok

28


ANEKA

Kontribusi

Terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguata

n Nilai

Organisas

i

1 2 3 4 5 6 7

selama 30 menit (tepat waktu)

4 Layanan

Kolaborasi

dengan wali

murid



kegiatan layanan

kolaborasi


koordinator BK

c. Menyiapkan buku home

visit

d. Menyiapkan data-data

informasi apa saja yang

akan disampaikan kepada

wali murid

e. Menyampaikan

informasi dengan jujur

mengenai apa saja yang

terjadi/dilakukan anak

tanpa sepengetahuan

a. Arahan

b. Jadwal dan

tempat kegiatan

c. Dokumentasi

d. Form home visit

Akuntabilitas

Menyampaikan informasi dengan

baik mengenai apa saja yang

terjadi/dilakukan anak tanpa

sepengetahuan wali murid

(kejelasan)

Nasionalisme

Kolaborasi wali murid untuk

sama-sama mengawasi,

mengedukasi anak dalam

penggunaan media sosial dengan

bijak. ( persatuan sila ke 3)

Etika Publik

Menyampaikan informasi kepada

orang tua dengan pakaian yang

rapi (sopan santun)

Komitmen Mutu

Menanamkan

nilai-nilai akhlak

mulia melalui

program

pembiasaan dan

keteladanaan

Responsif

29


ANEKA

Kontribusi

Terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguata

n Nilai

Organisas

i

1 2 3 4 5 6 7

orangtua

f. Meminta bantuan wali

murid untuk sama-sama

mengawasi dan

mengedukasi

penggunaan social media

dengan sehat dan bijak

g. Bertanggung jawab

bersama-sama antara

guru BK dan wali murid

dalam tugas

perkembangan anak

Berbagai peranan tersebut

menjadi kontribusi penting dalam

penyelenggaraan program BK

disekolah

(Efektif & Efisien)

Anti Korupsi

Guru BK dengan wali murid

bertanggung jawab dalam tugas

perkembangan anak

(Peduli)

5 Layanan Happy

Counseling



kegiatan layanan happy

counseling


a. Arahan

b. Jadwal dan

tempat kegiatan

c. Dokumentasi

Akuntabilitas

Menyiapkan materi konseling

yang akan disampaikan serta

pemilihan materi yang sesuai

dengan kebutuhan siswa

Menanamkan

nilai-nilai akhlak

mulia melalui

program

pembiasaan dan

Humanis

30


ANEKA

Kontribusi

Terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguata

n Nilai

Organisas

i

1 2 3 4 5 6 7

koordinator BK

(Kejelasan)

Nasionalisme

Menjelaskan kepada semua siswa

tentang apa saja kegiatan happy

counseling yang akan dilakukan

(Keadilan sila ke 5)

Etika Publik

Guru BK berusaha untuk

melakukan kegiatan yang santai,

ramah.

(ramah)

Komitmen Mutu

Siswa menyimpulkan materi yang

telah disampaikan (hasil evaluasi)

(Efektif & Efisien)

Anti Korupsi

Proses konseling tidak

keteladanaan

31


ANEKA

Kontribusi

Terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguata

n Nilai

Organisas

i

1 2 3 4 5 6 7

mengganggu jam pelajaran.

(disiplin)

32

A. Jadwal Kegiatan

Rencana pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai ANEKA yang terdiri dari kegiatan : 1).

Layanan konseling individu dengan media kotak bimbingan, 2) Layanan informasi

bimbingan klasikal, 3). Layanan bimbingan kelompok (sosio drama), 4). Layanan

kolaborasi dengan wali murid, 5). Layanan Happy Counseling, Berlokasi di SMP

Negeri 4 Balikpapan. Program aktualisasi dilaksanakan selama masa habituasi.

Tabel 2 Jadwal Kegiatan

No Kegiatan

Bulan / Minggu ke -

Februari 2020

1 2 3 4 5 Bukti Kegiatan

1

Layanan konseling individu

dengan menggunakan kotak

bimbingan

√ √

2 Layanan informasi bimbingan

klasikal

√

3 Layanan bimbingan

kelompok (sosio drama)

√

4 Layanan kolaborasi dengan

wali murid

√

5 Layanan happy konseling √ √

33

BAB V

PELAKSANAAN AKTUALISASI

Nilai – nilai dasar CPNS yang didapatkan saat menjalani masa habituasi telah

diimplementasikan dalam kegiatan off campus atau aktualisasi. Kegiatan aktualisasi dilaksanakan

terhitung tanggal 05 Februari 2020 sampai dengan 17 Maret 2020. Identifikasi isu dalam

kegiatan aktualisasi ini adalah kurang optimalnya penanaman nilai-nilai akhlak mulia di SMP

Negeri 4 Balikpapan. Langkah-langkah penyelesaian atau gagasan pemecah isu yang penulis

tawarkan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut terdiri dari 1). Layanan konseling individu

dengan media kotak bimbingan, 2) Layanan informasi bimbingan klasikal, 3). Layanan

bimbingan kelompok (sosio drama), 4). Layanan kolaborasi dengan wali murid, 5). Layanan

Happy Counseling, Berlokasi di SMP Negeri 4 Balikpapan. Adapun tahapan, bukti dan

hasil/output dari kegiatan-kegiatan aktualisasi tersebut diuraikan sebagai berikut:

1). Layanan konseling individu dengan media kotak bimbingan

a. Deskripsi Kegiatan

a. Konsultasi dengan Kepala Sekolah

Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan layanan

konseling individu dengan menggunakan media kotak bimbingan. Konsultasi ini

dilaksanakan pada tanggal 6 Februari 2020. Pada kesempatan ini , mendiskusikan

langkah awal untuk sosialisasi kotak bimbingan yang akan digunakan oleh siswa

dengan tujuan memaksimalkan peran guru BK. Program ini dilaksanakan pada

satu kelas untuk kelas percontohan sebagai langkah awal dalam memulai.

(Konsultasi dengan Kepala SMP Negeri 4 Balikpapan)

34

Kegiatan di atas dilaksanakan sebagai langkah untuk menciptakan suasana

lingkungan kerja yang akuntabel. Nilai akuntabilitas yang digambarkan dari

pelaksanaan konsultasi antara penulis dengan atasan di unit kerja adalah adanya

kejelasan. Konsultasi dan bimbingan yang dilakukan penulis dengan mentor

sebagai perwujudan nilai dasar etika publik. Penulis menerpakan aspek

menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama sebelum melaksankaan

suatu kegiatan di unit kerja. Sehingga dengan penerapa nilai etika publik ini

diharapkan lebih mengutamakan pencapaian hasil.

b. Berkonsultasi dengan koordinator BK

Berdasarkan hasil konsultasi dengan mentor, sosialisasi pertama

disampaikan kepada Koordinator Guru BK. Kegiatan ini dilaksanakan pada

tanggal 7 Februari 2020. kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan masukan

saran agar terlaksannya kegiatan dengan baik. menjangkau ke seluruh sekolah

maupun seluruh warga sekolah. Konsultasi, sosialisasi yang dilakukan dalam

tahap ini adalah bentuk impelemntasi nilai dasar ASN berupa nasionalisme. Pada

kegiatan ini menunjukkan adanya musyawarah untuk mencapai tujuan dan hasil

yang akan diperoleh dari program yang akan dilaksanakan. Selain itu, kegiatan ini

sebagai perwujudan nilai dasar ASN berupa etika publik seperti yang telah

diuraikan pada tahap sebelumnya.

(Kosultasi dengan Koordinator BK)

35

c. Menjelaskan tujuan dan manfaat kotak bimbingan, agar seluruh siswa tertarik

untuk masuk ke ruang BK tanpa rasa takut karna dianggap siswa bermasalah.

Sosialisasi kotak bimbingan ini dilakukan pada tanggal 14 Februari 2020 di kelas

7-11. Pada kegiatan ini juga guru BK menjelaskan kotak bimbingan akan

diletakkan ditempat yang strategis. Dan bukan hanya kotak bimbingan saja yang

dapat dilakukan siswa dalam curhat atau menceritakan keluh kesahnya, kegiatan

konseling dapat dilakukan via social media (whatsapp dan Instagram). Dalam

kegiatan ini siswa cukup antusias mendengarkan sosialisasi kotak bimbingan.

Kegiatan ini sebagai implementasi nilai dasar nasionalisme dengan keadilan.

siswa dapat merasakan semua kegiatan yang akan dilaksanakan serta dapat

memaksimalkan peran guru BK.

36

a). Output

Kumpulan hasil curhatan siswa

Kotak bimbingan

b). Apabila tidak diterapkan nilai-nilai ANEKA maka maka siswa masih merasa asing dan

takut untuk bercerita secara individu dengan guru bk. Siswa siswi di sekolah lebih

tertutup pada masalah di kehidupannya. Adanya kotak bimbingan diharapakan sebagai

media penghubung siswa siswi dengan guru bk. Sehingga image guru bk sebagai polisi

sekolah, pemberi hukuman di sekolah pelan pelan akan terminimalisir.

c). Melalui kegiatan ini dapat memperkuat nilai organisasi yaitu responsif.

2). Layanan informasi bimbingan klasikal


Layanan informasi adalah layanan yang memberikan segala data dan informasi yang

diberikan kepada peserta didik untuk memberikan pemahaman baru secara lebih luas

tentang kebutuhan peserta didik dan sebagai pertimbangan peserta didik dalam

mengambil keputusan.

a). Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan layanan bimbingan klasikal

Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan layanan bimbingan

klasikal. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6 Februari 2020. Pada kesempatan ini

mendiskusikan langkah awal untuk melaksanakan kegiatan layanan bimbingan

klasikal dengan kepada kepala sekolah. Nilai akuntabilitas yang digambarkan dari


kejelasan.

(Konsultasi dengan Kepala Sekolah)

37

b). Berkonsultasi dengan koordinator BK

Konsultasi dengan koordinator BK ini dilaksanakan pada tanggal 7 Februari 2020.

kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan masukan saran agar terlaksannya kegiatan

dengan baik. Memastikan materi yang akan disampaikan kepada siswa sudah

benar.ke seluruh sekolah maupun seluruh warga sekolah. Konsultasi yang dilakukan

dalam tahap ini adalah bentuk impelemntasi nilai dasar ASN berupa nasionalisme.

Pada kegiatan ini menunjukkan adanya musyawarah untuk mencapai tujuan dan

hasil yang akan diperoleh dari program yang akan dilaksanakan. Selain itu, kegiatan

ini sebagai perwujudan nilai dasar ASN berupa etika publik seperti yang telah

diuraikan pada tahap sebelumnya.

(Konsultasi dengan Koordinator BK)

38

c). Menyiapkan materi yang akan disampaikan pada layanan bimbingan klasikal

Tahap berikutnya untuk kelancaran kegiatan layanan happy counseling

adalah membuat materi yang akan disampaikan kepada. Hal ini diharapkan demi

kelancaran kegiatan yang akan dilaksankan. Sehingga, hasil dari kegiatan ini dapat

berjalan dengan lancer dan maksimal. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10

Februari 2020. Kegiatan ini sebagai penerapan nilai dasar komitmen mutu dengan

berorientasi pada aspek kejelasan.

(Menyiapkan materi)

d). Menjelaskan apa saja kegiatan yang akandisampaikan kepada siswa

kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 2020. Kegiatan ini

dilaksanakan pada siswa kelas 7-10. Guru BK membuka materi dengan salam dan

berdoa bersama kemudian mengabsen siswa. Kemudian guru BK memberitahu

materi yang akan disampaikan kepada siswa dan menjelaskan materi, yaitu

pemahaman tentang layanan bk di sekolah. Guru BK memberikan pertanyaan kepada

siswa apa hal hal apa saja yang tidak diketahui mengenai program bk di sekolah.

Siswa masih merasa asing tentang tugas dan fungsi layanan bk di sekolah, karena

waktu masih sekolah dasar tidak ada guru bk. Guru BK menanggapi jawaban dari

siswa,

39

Menjelaskan tentang pern guru bk di sekolah. Guru BK menghimbau bahwa setelah proses

bimbingan klasikal ini selesai maka harus ada perubahan dan dampak positif bagi kebiasaan

siswa dalam menjalani kehidupan dengan memanfaatkan tugas dan peran guru bk di

sekolah. Kegiatan ini sebagai implementasi nilai dasar nasionalisme dengan musyawarah

bersama siswa siswi membahas berdiskusi tentang peranan guru BK.

e). Guru BK meminta siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan

kegiatan ini dilaksanakan dengan cara siswa maju ke depan kelas

menyampaikan/ menyimpulkan materi yang telah disampaikan. Dari kegiatan ini

siswa tampak memahami yang awalnya mempunyai pikiran negative tentang guru

BK mereka menjadi memahami peranan guru bk yang sebenarnya. Kegiatan ini

sebagai penerapan nilai dasar komitmen mutu dengan berorientasi pada aspek

kejelasan.

40

f). Guru BK melakukan evaluasi dengan meminta pendapat siswa tentang kegiatan ini

Pada kegiatan ini guru BK melakukan evaluasi dengan cara meminta pendapat

siswa tentang peranan guru BK. Siswa maju kedepan kelas tanpa disuruh atau atas

keinginan diri sendiri dan menyampaikan dengan baik. Hal ini sebagai bentuk penerapan

nilai akuntabilitas berupa kepercayaan terhadap individu untuk mencapai tujuan

sehingga menunjukkan integritas

a). Output

Arahan

Hasil konsultasi dengan koordinator BK

Materi yang akan disampaikan pada layanan bimbingan klasikal

Dokumentasi Kegiatan

b). Jika nilai responsif tidak diterapkan, maka tidak ada kesadaran pada siswa bahwa

dirinya membutuhkan guru bk untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami.

Dengan diadakannya layanan bimbingan klasikal ini siswa lebih jujur mengungkapkan

kebiasaan sehari-hari dan mampu terbuka untuk menceritakan tentang dirinya.

c). Melalui kegiatan ini dapat memperkuat nilai organisasi yaitu responsif.

3). Layanan bimbingan kelompok (sosio drama)


a). Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan layanan bimbingan kelompok

Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan layanan konseling

individu dengan menggunakan media kotak bimbingan. Konsultasi ini dilaksanakan

pada tanggal 6 Februari 2020. Pada kesempatan ini , mendiskusikan langkah awal

41

untuk sosialisasi kotak bimbingan yang akan digunakan oleh siswa dengan tujuan

memaksimalkan peran guru BK. Program ini dilaksanakan pada satu kelas untuk

kelas percontohan sebagai langkah awal dalam memulai. Kegiatan di atas

dilaksanakan sebagai langkah untuk menciptakan suasana lingkungan kerja yang

akuntabel. Nilai akuntabilitas yang digambarkan dari pelaksanaan konsultasi antara

penulis dengan atasan di unit kerja adalah adanya kejelasan. Konsultasi dan

bimbingan yang dilakukan penulis dengan mentor sebagai perwujudan nilai dasar

etika publik. Penulis menerpakan aspek menghargai komunikasi, konsultasi, dan

kerja sama sebelum melaksankaan suatu kegiatan di unit kerja. Sehingga dengan

penerapa nilai etika publik ini diharapkan lebih mengutamakan pencapaian hasil.


Konsultasi dengan koordinator BK ini dilaksanakan pada tanggal 7

Februari 2020. kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan masukan saran agar

terlaksannya kegiatan dengan baik. Memastikan materi yang akan disampaikan

kepada siswa sudah benar.ke seluruh sekolah maupun seluruh warga sekolah.

Konsultasi yang dilakukan dalam tahap ini adalah bentuk impelemntasi nilai dasar

ASN berupa nasionalisme. Pada kegiatan ini menunjukkan adanya musyawarah

untuk mencapai tujuan dan hasil yang akan diperoleh dari program yang akan

dilaksanakan. Selain itu, kegiatan ini sebagai perwujudan nilai dasar ASN berupa

etika publik seperti yang telah diuraikan pada tahap sebelumnya.

42


d).Meminta siswa berdiskusi mengenai kebiasaan sehari-hari tentang waktu yang

digunakan dalam belajar dirumah, dan saling sharing mengenai permasalahn apa saja

yang di hadapi tiap siswa salah satunya pandangan siswa tentang guru bk. Kegiatan

ini dilaksanakan pada tanggal 13 februari 2020. Membentuk kelompok yang terdiri

dari 5 orang dan membahas tentang peranan guru BK. Ada yang menjadi moderator.

Setiap siswa menyampaikan pandangannya masing-masing. Kemudian guru BK

melakukan penjelasan dari yang disampaikan setiap siswa. Kegiatan ini merupakan

nilai akuntabilitas berupa kejelasan.

e).Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya lalu diskusikan dulu apa

jawabannya, kemudian siswa yang bertanya diminta untuk menyimpulkan dari

jawaban-jawaban temannya. Dari kegiatan ini siswa sangat antusias karena dapat

menyampaikan pendapatnya secara bebas tanpa ada yang memarahinnya. Kegiatan ini

merupakan nilai akuntabilitas berupa keadilan dan kejelasan.

43

a). Output

Hasil konsultasi dengan koordinator BK

Materi yang akan disampaikan pada layanan bimbingan kelompok

Hasil diskusi dengan siswa

Kesimpulan Hasil Diskusi

Materi deskripsi layanan BK

b). Jika nilai inovasi ini tidak diterapkan maka tentunya siswa tidak dapat mengetahui apa

bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik sosio drama, ini tentunya hal baru

yang diperoleh siswa disekolah sehingga siswa mendapatkan wawasan baru dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi

4). Layanan kolaborasi dengan wali murid


Kolaborasi adalah suatu kegiatan kerjasama interaktif antara guru bimbingan dan

konseling atau konselor dengan pihak lain (guru mata pelajaran, orang tua, ahli lain dan

lembaga), yang dapat memberikan sumbangan pemikiran dan atau tenaga untuk

mengembangkan dan melaksanakan program layanan bimbingan dan konseling. Kerja

sama tersebut dilakukan dengan komunikasi serta berbagai pemikiran, gagasan dan atau

tenaga secara berkesinambungan.

a). Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan layanan kolaborasi

Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan layanan konseling

individu dengan menggunakan media kotak bimbingan. Konsultasi ini dilaksanakan

pada tanggal 6 Februari 2020. Pada kesempatan ini , mendiskusikan langkah awal

44

untuk sosialisasi kotak bimbingan yang akan digunakan oleh siswa dengan tujuan

memaksimalkan peran guru BK. Program ini dilaksanakan pada satu kelas untuk

kelas percontohan sebagai langkah awal dalam memulai. Kegiatan di atas

dilaksanakan sebagai langkah untuk menciptakan suasana lingkungan kerja yang

akuntabel. Nilai akuntabilitas yang digambarkan dari pelaksanaan konsultasi antara

penulis dengan atasan di unit kerja adalah adanya kejelasan. Konsultasi dan

bimbingan yang dilakukan penulis dengan mentor sebagai perwujudan nilai dasar

etika publik. Penulis menerpakan aspek menghargai komunikasi, konsultasi, dan

kerja sama sebelum melaksankaan suatu kegiatan di unit kerja. Sehingga dengan

penerapa nilai etika publik ini diharapkan lebih mengutamakan pencapaian hasil.











45


c). Menyiapkan buku home visit

Guru BK menyiapkan form home visit. Disini guru bk menyiapkan 2 form home

visit. Karena akan melakukan home visit pada siswa berprestasi dan non berprestasi.

Kegiatan ini dilakukan dengan 2 siswa yang berbeda. Kegiatan ini dilaksanakan pada

tanggal 20 februari 2020 dan 24 februari 2020. Dari kegiatan ini merupakan nilai

akuntabilitas berupa kejelasan.

e). Menyampaikan maksud dan tujuan melakukan home visit.

Kegiatan ini dilakukan pada siswa yang berprestasi. Guru bk menyampaikan maksud

dan tujuan meelakukan home visit yaitu ingin mengetahui pola asuh yang dilakukan

orang tua sehinggan siswa dapat memperoleh prestasi dibidang catur. Kegiatan ini

46

merupakan penerapan nilai etika public berupa professional dan melayani dengan

santun

(Menyiapkan form home visit) (Kolaborasi dengan wali murid)

48

Home visit yang kedua dilakukan dengan siswa non prestasi. Guru bk menjelaskan

maksud dan tujuan melakukan home visit. Mencari tahu alasan siswa jarang masuk

sekolahSiswa ini jarang masuk sekolah/alpa sudah mencapai 15 dalam satu semester. Sehingga

guru bk melakukan home visit. Alasan siswa tidak masuk sekolah karena keadaan keluarga yang

tidak memungkinkan. Pada kegiatan ini menerapkan nilai nasionalisme berupa musyawarah

49

a). Output

Jadwal dan tempat kegiatan

Dokumentasi

Form home visit

b). Jika nilai musyawarah ini tidak diterapkan maka tentunya orang tua tidak mengetahui

masalah yang terjadi pada anaknya, guru BK khawatir dikemudian hari orang tua

menuntut sekolah jika terjadi apa-apa pada anaknya jika masalah ini tidak segera

50

5). Kegiatan Layanan Happy Counseling


Layanan Happy Counseling adalah sebuah layanan yang diberikan kepada siswa

yang bermasalah namun dengan suasana yang berbeda, dalam artian memberikan rasa

nyaman dan betah agar siswa tidak lagi merasa di adili dalam ruang bk, namun lebih

membuat siswa merasa seperti lagi berbincang dengan teman ataupun orang tua sendiri.

a). Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan layanan happy counseling

Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan layanan happy

counseling. Konsultasi ini dilaksanakan pada tanggal 6 Februari 2020. Pada

kesempatan ini , mendiskusikan langkah awal untuk sosialisasi kotak bimbingan

yang akan digunakan oleh siswa dengan tujuan memaksimalkan peran guru BK.

Kegiatan di atas dilaksanakan sebagai langkah untuk menciptakan suasana

lingkungan kerja yang akuntabel. Nilai akuntabilitas yang digambarkan dari


kejelasan. Konsultasi dan bimbingan yang dilakukan penulis dengan mentor

sebagai perwujudan nilai dasar etika publik. Penulis menerpakan aspek

menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama sebelum melaksankaan

suatu kegiatan di unit kerja. Sehingga dengan penerapa nilai etika publik ini

diharapkan lebih mengutamakan pencapaian hasil.

51












c). Pelaksanaan Layanan happy Counseling

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanngal 20 Februari 2020. Siswa mendatangi guru

BK untuk melakukan layanan happy counseling. Guru menyambut siswa dengan

ramah. Serta menyiapkan ruangan konseling dengan nyaman serta didukung dengan

suguhan cemilan, tisu dan music klasik yang membuat siswa menjadi nyaman dalam

menceritkan keluh kesah yang dihadpinya. Pada kegiatan ini merupakan penerapan

nilai etika public berupa menghargai komunikasi

54

a). Output

Buku konsultasi

dokumentasi

Kegiatan Tes Bakat Minat (Referal ke Psikolog)

(Pelaksanaan Tes Bakat Minat)

(Evaluasi Kegiatan)

55

(Penyaluran Bakat Siswa Melalui Jumat Ekspresi)

56

BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi merupakan salah satu dari tahapan kegiatan

Pelatihan Dasar yang penulis ikuti. Dalam tahap aktualisasi penulis melakukan

implementasi atau kegiatan riil dari rancangan yang telah disusun pada tahap on campus.

Dalam pelaksanaan aktualisasi, mentor melakukan bimbingan terhadap CPNS, dalam hal ini

penulis agar setiap rancangan dapat terlaksana dengan baik.

1. Rincian kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis adalah sebagai berikut :

a. Layanan dengan menggunakan media kotak bimbingan

b. Layanan informasi bimbingan klasikal

c. Layanan bimbingan kelompok (sosio drama)

d. Layanan kolaborasi dengan wali murid

e. Layanan konseling individu (happy counseling)

Berdasarkan pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang penulis lakukan maka dapat

disimpulkan bahwa siswa mampu lebih menyadari aktif, intens berkonsultasi dengan guru

BK melalui kotak bimbingan tanpa harus ada panggilan khusus dengan label siswa

bermasalah. Siswa merasa nyaman dan bahagia ketika bertemu dengan guru BK melakukan

konseling

B. SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka penulis mengajukan saran-saran sebagai

berikut :

a. Siswa

Diharapkan kepada siswa agar selalu terbuka kepada guru bk dan tidak segan untuk

datang melakukan konseling individual

b. Guru

Diharapkan kepada guru mata pelajaran sering mengingatkan dan menasehati siswanya

tentang menyikapi setiap permasalahan siswa dan berkolaborasi dengan guru bk.

57

c. Orang tua

Diharapakan kepada orang tua untuk selalu mengawasi secara intensif pada anakya

karena anak lebih banyak waktu dirumah dengan orang tua dari pada disekolah.

C. Role Model

Peranan adalah suatu perilaku yang diharpkan oleh orang lain dari seseorang yang

menduduki status tertentu. Peraan atau role ada beberapa, salah satunya yaitu model

peranan (role model) adalah seseorang yang memiliki tingkah laku dapat kita contoh, tiru,

diikuti. Dalam kegiatan aktualisasi ini, yang menjadi role model adalah kepala sekolah

SMP Negeri 4 Balikpapan yaitu bapak Afandi, S.Pd. Alasan beliau dijadikan role model

karena beliau merupakan sosok yang memiliki jiwa kepemimpinan yang patut diteladani.

Selain memberikan bimbingan, beliau juga banyak memberi masukan dan saran

selama penulis melaksanakan aktulisasi. Dalam kesehariannya, beliau orang yang

disiplin, pekerja keras, tegas dalam mengambil keputusan. Beliau mengajarkan bahwa

seorang guru memiliki peranan yang besar bagi peserta didik, tidak hanya sebagai

pelaksana kebijakan, tetapi juga sebagai orangtua peserta didik di sekolah. Jadi tanggung

jawab seorang guru untuk tidak hanya membuat anak pintar tetapi mengubah karakter

anak menjadi lebih baik dan santun.

58

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP Negeri 6 Bontang.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Golongan III Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.


Golongan III Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.


Golongan III Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.


Golongan III Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.


Golongan III Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.


Golongan III Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Purwanto, Agus Erwan, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Fatimah, Elly; Irawati, Erma. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen

Aparatur Sipil Negara . Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Suwarno, Yogi; Sejati, Atmojo Tri. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Habituasi.

Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

layanan happy counseling di smp negeri 4...

Documents