latihan 1

20
PRAKTIKUM SISTEM PNEUMATIK DI LABOLATORIUM TEKNOLOGI FPTK UPI Laporan Dosen : Purnawan, S. Pd. M. T Oleh : Ekky Meidy Dwiatna 1306858 Hegar Permadi P 1306202 Tonny Vernando 1306472 Wildan Kharisma M 1306667 Firman Nurhidayat 1306841

Upload: ekky

Post on 11-Nov-2015

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nn

TRANSCRIPT

PRAKTIKUM SISTEM PNEUMATIKDI LABOLATORIUM TEKNOLOGI FPTK UPI

LaporanDosen :Purnawan, S. Pd. M. T

Oleh :Ekky Meidy Dwiatna1306858Hegar Permadi P1306202Tonny Vernando1306472Wildan Kharisma M 1306667Firman Nurhidayat1306841

PRODI D3 PRODUKSI DAN PERANCANGANJURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESINFAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUANUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA2014

Foto anggota kelompok 3

Latihan 1Masalah :Batang piston silinder kerja ganda harus keluar setelah tombol di tekan dan segera masuk kembali apabila tombol di lepas. Silinder ini berdiameter 250mm dan memerlukan sedikit udara untuk mengontrolnya.Deskripsi Kerja :

Gambar 1. Ketika tombol belum di tekan Pada posisi awal, batang piston silinder kerja ganda 1.0 berada pada keadaan masuk. Katup control 1.1 dalam keadaan aktif 1p ke 2 mendorong piston kearah dalam katup tombol 3/2 membuka aliran udara dari 1p ke 2a dan sinyal di bangkitkan pada saluran aktuasi 12z dari katup control.

Gambar 2. Keadaan max ketika tombol diaktifkanKatup control 1.1 diaktifkan melawan gaya pegas pengembali dan saluran 1p dibuka ke salruan 4a, sehingga menyebabkan silinder kerja ganda bergerak ke luar. Sinyal aktuasi pada saluran 12z tetap ada selama tombol di tekan. Akibatnya silinder tetap berada diluar sampai tombol tekan di lepas.

Gambar 3. Keadaan ketika tombol tekan di lepasSinyal aktuasi pada saluran 12z hilang ketika tombol tekan di lepas. Akibatnya silinder kembali ke posisi semula saat tombol tekan di lepas.

Komponen-komponen yang dibutuhkan :a. Aktuator : Double Acting Cylinder(1 buah)b. Final Control: DCV 5/2 T - Pg(1 buah)c. Energy Suply: Air Service Unit(1 buah)

Gambar Diagram Sirkuit :

Latihan 5Masalah :Silinder kerja ganda mendorong benda kerja dari tempat penyimpanan ke keranjang. Silinder akan keluar jika tombol dioperasikan silinder tidak akan kembali sampai posisi maksimum tercapai. Posisi maksimum ditentukan oleh katup tuas rol. Batang piston silinder harus bergerak maju terus walaupun tombol dilepaskan. Kecepatan silinder harus dapat diatur kedua arah.Deskripsi Kerja :

Gambar 1. Keadaan awal sebelum tombol di tekan

Pada posisi awal, batang piston kerja ganda 1.0 berada dalam keadaan masuk (di dalam tabung silinder). Katup 1.2 dan 1.4 merupakan katup normaly close, metode pengaktifan katup 1.2 menggunakan pengaktifan manual yaitu dengan tombol dan metode pengembalian menggunakan pegas. Saat Katup 1.2 pada posisi sebelum ditekan, saluran input (P) tertutup, sedangkan saluran output (B) terhubung ke saluran exhaust (R). Pada posisi awal, katup 1.1 saluran input (P) terhubung ke saluran output (B), saluran output (A) terhubung ke saluran exhaust (R), sedangkan saluran exhaust (S) tertutup. Katup 1.01 merupakan katup one way flow control valve yang disetting sekitar 40 %.

. Katup 1.01 merupakan katup one way flow control valve yang disetting sekitar 40 %. Saat katup tombol 1.2 ditekan udara mengalir dari 1P melalui 2A kemudian memberi sinyal pada procesor melalui 12(z). Pada posisi kedua katup 1.1 saluran input 1(P) terhubung ke saluran output 4(A), saluran output 2(B) terhubung ke saluran exhaust 3(S), sedangkan saluran exhaust 5(R) tertutup. Dan final control 1.1 berpindah posisi. Kemudian udara mengalir dari final control 1(p) melalui lubang 4(a) kemudian bergerak menuju katup one way valve untuk menyeting undara yang keluar menuju actuator. Dankemudian actuator bergerak maju. Dan saat di posisi maksimum actuator menyentuh katup roll 1.3.

Gambar 3. Setelah actuator menyetuh katup roll 1.3

Setelah actuator menyentuh katup roll 1.3 maka katup roll 1.3 bergerak kemudian udara bergerak dari 1(p) menuju 2(A) (katup roll aktif). Dan udara mengalir memberi sinyal menuju 12(Y) processor 1.1.

Final control bergerak ke posisi awal, katup 1.1 saluran input 1(P) terhubung ke saluran output 2(B), saluran output (A) terhubung ke saluran exhaust (R), sedangkan saluran exhaust (S) tertutup. Katup 1.02 merupakan katup one way flow control valve yang disetting sekitar 50 %. Kemudian actuator bergerak mundur.

Komponen-komponen yang dibutuhkan :a. Aktuator : Double Acting Cylinder(1 buah)b. Final Control: OWFCV(2 buah)c. Processor: KKA 5/2 P-Pg(1 buah)d. Sensor: DCV 3/2 T-Pg(1 buah) DCV 3/2 R-Pg (1 buah)e. Energy Suply: Air Service Unit(1 buah) DCV 3/2 T-detent Pg(1buah)

Gambar Diagram Sirkuit :

Latihan 6Masalah :Dengan menjalankan dua katup tombol sekaligus, Stempel mesin lipat bergerak keluar dan melipat bahan. Stempel digerakkan oleh silinder kerja ganda. Untuk meningkatkan kecepatan gerakkan keluar, harus dipasang katup buang cepat. Jika salah satu tombol dilepas, stempel kembali ke posisi awal dengan pelan.Deskripsi Kerja :

Gambar 1. Keadaan awal sebelum tombol di tekanPada posisi awal, batang piston kerja ganda 1.0 berada dalam keadaan masuk (di dalam tabung silinder). Katup 1.2 dan 1.4 merupakan katup normaly close, metode pengaktifan menggunakan pengaktifan manual yaitu dengan tombol berdetentdan metode pengembalian menggunakan pegas. Katup 1.2 dan 1.4 pada posisi sebelum ditekan, saluran input (P) tertutup, sedangkan saluran output (B) terhubung ke saluran exhaust (R). Katup DAN 1.6 menghubungkan antara katup 1.2 dan 1.4 yang melalui saluran input (P) terhubung ke katup 1.1 melalui saluran output (B) karena katup 1.1 menggunakan metode pengaktifan pneumatik langsung atau udara dan metode pengembaliannya menggunakan pegas. Pada posisi awal, katup 1.1 saluran input (P) terhubung ke saluran output (B), saluran output (A) terhubung ke saluran exhaust (R), sedangkan saluran exhaust (S) tertutup. Katup 1.01 merupakan katup one way flow control valve yang disetting sekitar 40 %. Katup 1.02 merupakan katup buang cepat.

Gambar 2. Keadaan Max ketika kedua tombol ditekanKetika katup 1.2 dan 1.4 ditekan menjadi berubah ke posisi kedua yaitu saluran input (P) terhubung ke saluran output (B), dan saluran exhaust (S) tertutup. Udara dari saluran output (B) katup tersebut terhubung ke saluran input (P) dari katup DAN 1.6, saluran output (B) dari katup DAN terhubung ke katup 1.1 sebagai pengaktifan yang menyebabkan katup 1.1 berubah ke posisi kedua yaitu saluran input (P) terhubung ke saluran output (A), saluran output (B) terhubung ke saluran exhaust (S), sedangkan saluran exhaust (R) tertutup. Dari saluran output (A) katup 1.1, dihubungkan ke katup 1.01 dan selanjutnya udara langsung dihubungkan ke saluran input dari silinder kerja ganda sebagai pengaktifan agar batang piston keluar. Karena pada saluran yang lain terhubung dengan katup buang cepat menjadikan batang piston keluar dengan cepat.

Gambar 3. Keadaan ketika salah satu tombol dilepas.Ketika salah satu katup 1.2 atau 1.4 dilepas dan berubah ke posisi pertama, batang piston kembali masuk ke dalam silinder karena pada bagian processor dipasang katup DAN yang artinya tidak ada udara yang mengaktifkan katup 1.1 yang berubah kembali ke posisi pertama. Batang piston masuk kembali ke dalam silinder denagn keadaan perlahan, karena saluran outputnya terhubung dengan one way flow control valve yang telah disetting sebelumnya.keduanya ditekan udara terhubung ke katup DAN 1.6 lalu saluran output (B) dari katup DAN 1.6 terhubung ke katup jalan 5/2 1.1 yang metode pengaktifannya menggunakan pneumatic langsung atau udara. Pada posisi pertama katup 1.1, saluran input (P) terhubung ke saluran Output (B) dan saluran output (A) terhubung ke saluran exhaust (S), sedangkan saluran exhaust (R) tertutup.

Komponen-komponen yang dibutuhkan :f. Aktuator : Double Acting Cylinder(1 buah)g. Final Control: OWFCV(1 buah) KBC(1 buah)h. Processor: KKA 5/2 P-Pg(1 buah) Katup DAN(1 buah)i. Sensor: DCV 3/2 Tdetent-Pg(2 buah)j. Energy Suply: Air Service Unit(1 buah)DCV 2/2 T Pg(1buah)

Gambar Diagram Sirkuit

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum yang telah kami laksanakan dapat disimpulkan bahwa praktikum pneumatik ini bertujuan untuk lebih mengenalkan system pneumatik secara nyata kepada mahasiswa sehingga mahasiswa mampu merancang dan memperoleh hasil yang nyata dari praktikum yang telah dilaksanakan. Selain itu mahasiswa mampu mengetahui dan mebedakan cara kerja maupun fingsi dari tiap tiap komponen pneumatic itu sendiri. Kekurangan yang terjadi pada saat praktikum yaitu kebocoran dari selang yang sedikit sulit di deteksi dan suara bising yang ditimbulkan akibat kebocoran tersebut.SARANDibutuhkan ketelitian ketika praktek, terutama saat menghubungkan selang harus terkunci dengan tepat karena jika tidak pas selang dapat mengalami kebocoran karena tekanan udara yang sangat kuat. Juga ketika memasang dan melepas selang harus sesuai prosedur dan interuksi yang telah diarahkan oleh dosen pembimbing.