latar belakang milikan
TRANSCRIPT
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Elektron merupakan bagian dari cahaya atom yang bermuatan negatif.
Elektron ditemukan pada tahun 1909 oleh Robert A Milikan. Dalam percobaannya
ia berhasil menemukan harga muatan elektron secara akurat dan menunjukkan
bahwa muatan elektron bersifat diskrit. Percobaan yang di lakukan di kenal
dengan percobaan tetes minyak milikan atau percobaan Oil drop.
Penemuan elektron sangat berpengaruh terhadap perkembangan teknologi.
Karena elektron sangat berperan penting dalam mempelajari gejala kelistrikan dan
kemagnetan. Oleh karena itu percobaan tetes minyak milikan penting untuk
dipelajari guna menambah pengetahuan mengenai sifat-sifat elektron dan
bermanfaat bagi pengembangan ilmu kelistrikan dan kemagnetan.
Pada praktikum ini akan membahas tentang tetes minyak milikan yang
memperoleh nilai muatan elektron (e). Percobaan ini di lakukan dengan
menyemprotkan minyak milikan melalui atomizer, dengan cara mengarahkan
nozle atomizer tegak lurus pada lubang chamber sehingga minyak akan jatuh
perlahan-lahan pada chamber dengan di pengaruhi oleh gaya stoke dan gaya
gravitasi. Diana pada saat tetes minyak milikan tersebut akan bergerak ke bawah
sedangkan pada saat mengalami gaya stoke tetes minyak milikan akan bergerak ke
atas.
Percobaan tetes minyak milikan adalah percobaan yang melakukan dua
kesetimbangan gaya, yaitu gaya gravitasi dan gaya stoke pada satu tetes minyak
yang berada di antara dua buah plat konduktor yang bermuatan (+) dan bermuatan
(-). Pada percobaan minyak tetes milikan selain untuk mengetahui muatan listrik
elementer atau muatan elektron (e). Percobaan ini di lakukan untuk menunjukkan
sifat diskrit dari satu muatan elektron.
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dari eksperimen tetes minyak milikan ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh kecepatan jatuh stasioner (Vf) dan kecepatan naik
stasioner (Vr)?
2. Bagaimana harga hasil muatan elektron (e) acuan dengan hasil muatan
elektron (e) percobaan?
3. Bagaimana hasil nilai muatan elementer elektron (e) dan bilangan
Avogadro (N)?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari eksperimen tetes minyak milikan adalah menentukan
muatan satuan elektron (e) dan menentukan bilangan Avogadro (N) berdasarkan
Hukum Faraday serta menunjukkan sifat diskrit muatan elektron.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari eksperimen tetes minyak milikan ini adalah
mengetahui nilai muatan satuan elektron dan nilai bilangan Avogadro serta dapat
membagikan antara pengaruh kecepatan jauh stasioner (Vf) dengan kecepatan
naik stasioner (Vr) dan dapat menunjukkan sifat kediskritan muatan elektron.
2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam rangkaian penelitian di universitas chicago antara tahun 1909-1913,
Robert Andreo Milikan hanya dapat menyingkapkan secara mengagumkan sifat
muatan listrik, tetapi juga mengukur muatan satu elektron. Percobaan milikan di
sebut juga percobaan Oil drop (1909). Percobaan ini di rancang untuk mengukur
muatan listrik elektron. Robert A. Milikan melakukan percobaan dengan
menyeimbangkan gaya-gaya antara gravitasi dan gaya listrik pada satu tetes kecil
minyak yang berada di antara dua buah plat elektroda, asing- asing plat
berdiameter 20 cm dan terpisah sejauh 7,67 cm (Zemansky,1986).
Di dalam tetes minyak yang bermassa m bekerja gaya gravitasi mg, yang
di imbangi gaya friksi, menurut stokes 6 πnrv . Dari pengertian ini di peroleh:
mg=6πnrv....................................................................... (2.1)
v= mg6 πnrv
......................................................................... (2.2)
Dimana:
r= jari-jari tetes minyak (m)
v= kecepatan jatuh tetes (m/s)
m= massa tetes (kg)
Jika kedua plat diberikan medan listrik, kuat medan dapat di atur sehingga gaya
listrik dapat mengimbangi gaya gravitasi dan tetes minyak tidak akan lagi jatuh
(Ahmad,1992).
Percobaan milikan juga dapat di sebut dengan percobaan Oil drop. Di sini
elektron mempunyai peran penting dalam mempelajari gejala kelistrikan
kemagnetan. Dalam percobaan ini minyak tetes di teteskan dengan terkesan kecil
melalui dua buah plat logam dengan dua buah plat yang dapat menarik muatan
3
listrik dari terkesan minyak pada bagian atas. Beda tegangan di atur untuk
mengimbangi gaya gravitasi pada tetes minyak maka partikel-partikel minyak
yang mengandung muatan akan melayang karena keseimbangan gaya tersebut.
Pada keadaan ini gaya gravitasi sama dengan gaya elektrostatik, sehingga besar
muatan dapat diketahui (Finn,1992).
Adanya medan listrik dalam suatu ruang dikarenakan adanya muatan
listrik Q, hal ini menunjukkan bahwa gaya elektrostatik terjadi untuk muatan lain
Q yang berada di dalam ruang itu. Makin banyak muatan Q maka makin kuat gaya
F dan makin banyak medan listrik yang di berikan oleh Q tersebut. Sehingga
dapat di katakan bahwa kuat medan listrik di dalam ruang di tentukan oleh
banyaknya muatan Q yang menimbulkan medan listrik (Peter,1992).
Milikan melakukan percobaan-percobaan ini dengan berulang-ulang
dengan butiran yang berbeda (massanya). Sehingga milikan memberi kesimpulan
bahwa muatan listrik yang dimiliki oleh setiap butiran merupakan kelipatan bulat
dari bilangan tertentu dengan muatan muatan listrik elektron (Hans,2005).
4
BAB 3. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan dalam eksperimen tetes minyak milikan ini adalah
sebagai berikut:
1. Milikan Oil Drop Apparatus, untuk
2. Adaptor DC 12 volt, untuk menghasilkan tegangan DC 12 volt pada lampu
halogen.
3. High voltage DC Power supply, berfungsi sebagai sumber tegangan.
4. Atomizer + minyak σ=886kg
m3 , berfungsi untuk menyemprotkan minyak
milikan ke dalam Chamber.
5. Multimeter digital berfungsi untuk mengukur nilai arus listrik dan
tegangan listrik.
6. Stopwatch berfungsi untuk mengetahui waktu tempuh partikel.
7. Barometer berfungsi untuk mengetahui besarnya tekanan udara pada saat
praktikum.
8. Teropong berfungsi untuk melihat jatuhnya minyak.
3.2 Desain Rangkaian
Adapun desain rangkaian dalam eksperimen tetes minyak milikan ini adalah
sebagai berikut:
5
Gambar 3.1 Desain Rangkaian Eksperimen Minyak Milikan
(sumber : modul eksperimen 1 pasco, 1996)
3.3 Langkah Kerja
Adapun langkah kerja yang di lakukan dalam eksperimen tetes minyak
milikan ini adalah sebagai berikut:
1. Peralatan di susun seperti pada gambar 3.2.1
2. Lampu halogen di hidupkan.
3. Atomizer di letakkan pada posisi siap semprot, nozle atomizer di
arahkan tegak lurus pada lubang Chamber posisi switch ionisasi source
di pindahkan ke posisi spray dropket.
4. Atomizer di semprotkan dengan sekali tekan. Pada saat pengamatan
atomizer di semprotkan lagi untuk mendorong tetes minyak masuk ke
dalam Chamber kemudian pindahkan ionisasi level ke posisi off
setelah hujan tetes minyak terlihat.
5. Tetes minyak yang mempunyai kecepatan sekitar 0,02-0,05mm
s di
pilih.
6. Sinar alpha di tembakkan, ionisasi level di pindahkan ke posisi ON
selama 3-4 detik untuk diberi muatan pada tetes minyak yang sama.
6
Selanjutnya di beri tegangan DC pada plat konduktor. Switch di
pindahkan dari nol ke positif.
7. Tegangan pada plat konduktor di lepaskan, maka tetes minyak akan
jatuh lagi, dan kecepatan jatuhnya di catat. Di beri tegangan pada plat
maka tetes akan naik lagi dan di catat kecepatan naiknya.
8. Jika respons tidak di berikan oleh tetes terhadap plat, maka sinar alpha
di tembakkan lagi untuk memberi muatan tetes (3-4) detik. Kecepatan
jatuh dan naik tetes minyak di catat.
3.4 Analisis Data
Adapun analisis data dalam eksperimen tetes minyak milikan ini adalah
sebagai berikut:
3.4.1 Tabel Pengamatan
Hambatan Resistor :
Tekanan Ruang :
Tetes Jarak (mm) Waktu (s)Naik/
TurunRata-rata waktu v
1A
s/d
1E
7
3.4.2 Kecepatan Tetes Minyak
Kecepatan Jatuh
v f=st( m
s)
Kecepatan Naik
vr=st(m
s)
3.4.3 Muatan Turun Tetes Minyak (C)
en=43
πσd (√( b2 p )
2
+9 η vr
2gσ− b
2 p )3
( v f +vr
ΔV (vr))3.4.4 Muatan Naik Tetes Minyak (C)
en=43
πσd (√( b2 p )
2
+9 η v f
2gσ− b
2 p )3
( v f +vr
ΔV (v f ))Dimana : en= muatan tetes minyak (C)
d= jarak antara kedua plat (¿0,00767 m)
σ= rapat massa minyak (kg /m3)
ρ= rapat massa udara (kg /m3)
g= percepatan gravitasi (m /s2)
b= konstanta (=8,20 x 10-3 Pa m)
p=tekanan atmosfer (Pa)
η= viskositas udara (N /m2)
v f = kecepatan jatuh stasioner (m /s)
vr= kecepatan naik stasioner (m /s)
8
ΔV= beda tegangan antar plat (volt)
3.4.5 Bilangan Avogadro (N)
N=9,625 × 107( C
kgberat ekui valen )e (C)
3.4.6 Diskripansi Nilai Muatan Elektron
D=|epercobaan+eacuan
eacuan|×100 %
Keterangan : eacuan=1,602 ×10−19 C
3.4.7 Diskrepansi Bilangan Avogadro
D=|N percobaan+Nacuan
N acuan|× 100 %
Keterangan : Nacuan=6,022 ×1023melekul/mol
9
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Tabel hasil pengamatan
Tetes Jarak (mm) Waktu (s) Naik/Turun Rata-rata waktu v
1A
0,5 3,7 U
3,566666667 0,0001401870,5 3,4 U
0,5 3,6 U
0,5 2,7 D
2,866666667 0,0001744190,5 2,8 D
0,5 3,1 D
2A
0,5 3,3 U
3,066666667 0,0001630430,5 2,9 U
0,5 3 U
0,5 2,1 D
2,1 0,0002380950,5 1,9 D
0,5 2,3 D
3A
0,5 1,7 U
1,9 0,0002631580,5 1,7 U
0,5 2,3 U
0,5 2,4 D
2,433333333 0,0002054790,5 2,6 D
0,5 2,3 D
4A 0,5 2,4 U
2,4 0,0002083330,5 2,4 U
0,5 2,4 U
0,5 3,1 D 3,3 0,000151515
10
0,5 3,5 D
0,5 3,3 D
0,5 2,6 U
5A
0,5 2,4 U2,433333333 0,000205479
0,5 2,3 U
0,5 2,2 D
2,066666667 0,0002419350,5 2,1 D
0,5 1,9 D
4.1.2 Nilai Muatan Tetes Minyak
Tetes Minyak e Naik (C) e Turun (C) e Rata-rata
1A 2,31E-18 2,61E-18 2,46E-18
1B 3,2E-18 3,93E-18 3,565E-18
1C 4,85E-18 4,24E-18 4,545E-18
1D 3,28E-18 2,76E-18 3,02E-18
1E 4,05E-18 4,43E-18 4,24E-18
4.1.3 Analisis Akhir
Tetes Minyak e Rata-rata Selisih Muatan Banyak e
1A 2,46E-18 E-A 1,78E-18 1
1B 3,02E-18 C-A 2,09E-18 2
1C 3,57E-18 C-A 1,53E-18 2
1D 4,24E-18 Rata-rata 1,53E-18 2
1E 4,55E-18 3
4.1.4 Bilangan Avogadro
Bilangan Avogadro (literatur) 6,02E+23
Bilangan Avogadro (percobaan) 5,3475E+25
11
D (%) 8,78E+03
4.1.5 Diskrepansi Nilai Muatan Elektron
e (literatur) 1,6E-19
e (percobaan) 1,8E-18
D (%) 1025
4.2 Pembahasan
Pada eksperimen tetes minyak milikan, diperoleh besar muatan elektron
(e) dengan perlakuan menyeimbangkan perbandingan gaya gravitasi dan gaya
listrik pada tetes minyak yang disemprotkan dari atomizer. Pada saat tetes
minyak yang jatuh pada saat penyemprotan, maka tetes tersebut akan
mendapatkan gaya tarik ke bawah yang disebabkan oleh gaya gravitasi.
Sehubungan dengan itu, tetes minyak yang mendapatkan gaya gravitasi (Fg) akan
mendapatkan gaya penghenti yang sering disebut dengan gaya stoke (Fs), dengan
adanya gaya stoke ini maka tetes minyak akan mengakibatkan perlambatan laju
gerak pada tetes minyak jatuh yang termuati. Gerak yang terjadi pada tetes
minyak ke atas dan ke bawah dipengaruhi oleh beda potensial di antara kedua plat
konduktor.
Pada praktikum tetes minyak milikan dilakukan 15 kali pengukuran
kecepatan tetes minyak yang bermuatan, yaitu masing-masing kecepatan naik dan
kecepatan turun. Praktikum ini bertujuan mencari nilai muatan tetes minyak
milikan. Hasil dari perhitungan menunjukkan kecepatan yang diperoleh
bervariasi. Hal ini disebabkan tetes minyak yang diamati berbeda untuk setiap
pengukuran, hal ini membuktikan bahwa untuk kecepatan turun atau naik
dipengaruhi beberapa gaya yaitu, gaya berat, gaya stokes, dan gaya listrik.
Besar harga muatan tetes minyak yang ditunjukkan dalam lembar hasil
bervariasi. Besar muatan dipengaruhi oleh ukuran tetes minyak yang diukur.
12
Ukuran tetes minyak tersebut akan mempengaruhi kecepatan tetes. Jadi besar
muatan yang bervariasi disebabkan tidak kontinu objek yang diukur, sedangkan
dalam percobaan yang dilakukan terlihat adanya beberapa ukuran tetes yang
berbeda, selain itu hasil perhitungan juga menunjukkan bahwa radius tetes yang
diperoleh bervariasi, hal ini cukup membuktikan bahwa variasi nilai muatan yang
diperoleh disebabkan tidak kontinu objek yang diamati .
Ionisasi yang dilakukan menyebabkan tetes minyak tersebut bereksitasi
dari keadaan dasar. Eksitasi yang terjadi menyebabkan elektron mempunyai
energi kinetik. Hal ini dapat dilihat ketika plat dialiri beda potensial sebesar 120
volt. Akan tetapi kecepatan yang diperoleh berubah-ubah, tentunya energi kinetik
dari elektron tersebut tidak kontinu.
Dari percobaan ini diperoleh nilai muatan elektron untuk masing-masing
arah geraknya. Nilai muatan yang diperoleh sangat jauh dari nilai muatan elektron
acuan, meskipun orde pangkat dari muatan elektron hasil perhitungan dapat dilihat
pada bab empat lembar hasil. Hal ini dapat disebabkan ionisasi yang berkali-kali
sehingga menyebabkan tetes minyak memiliki muatan, muatan yang dimiliki
minyak dimungkinkan lebih dari satu elektron karena ionisasi yang dilakukan
menggunakan sinar alpa. Diana sinar alpa memiliki empat elektron dalam sekali
tembak. Hal ini menyebabkan muatan tetes minyak yang diukur bervariasi, dan
nilai muatan elektron tidak selalu bernilai 1,6022 × 10−19 columb, dengan
demikian menandakan terjadinya kuantisasi elektron yang sekaligus menyatakan
elektron tersebut bersifat diskrit.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bilangan Avogadro yang dimiliki
orde yang sama dengan kata lain cukup mendekati bilangan Avogadro yang
sebenarnya, jika ditinjau dari pangkat ordenya. Akan tetapi nilai diskrepansi
sangat tinggi, sehingga data yang diperoleh masih belum dikatakan valid. Adapun
nilai Avogadro yang diperoleh sebesar 3,30 × 1025 1kg
ekuivalen.
13
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari eksperimen tetes minyak
milikan adalah sebagai berikut :
1. Harga kecepatan dari tetes minyak milikan baik kecepatan naik maupun
turun yang diperoleh dapat mempengaruhi harga muatan elektron (e). Jika
kecepatannya semakin besar pula, begitu juga sebaliknya jika
kecepatannya semakin kecil maka harga muatan elektron semakin kecil.
2. Dengan mengamati perubahan harga muatan dengan bilangan integer pada
eksperimen tetes minyak milikan ini maka dapat terlihat sifat diskrit dari
satu elektron.
3. Bilangan Avogadro yang dihasilkan dari eksperimen tetes minyak milikan
adalah sebesar 3,30 × 1025 1kg
ekuivalen.
5.2 Saran
Ketika melaksanakan pengambilan data harus dengan ketelitian yang baik,
terutama saat melihat tetes-tetes minyak. Ketelitian juga diperlukan ketika
melakukan pengolahan data. Untuk mempengaruhi terhambatnya eksperimen
maka setiap akan melakukan percobaan keadaan instrumen ( alat ) yang akan
digunakan dilihat terlebih dahulu.
14
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, H. 1992. Struktur Atom Struktur Molekul Struktur Periodik. Bandung :
PT cita Aditya bakti.
Finn, A. 1992. Dasar-dasar Fisika Universitas Edisi ke-2. Jakarta : Erlangga.
Hans, J. 2005. Dari Atomos Hingga Quark. Jakarta : Universitas Atma Jaya.
Peter, S. 1992. Azas-azas Ilmu Fisika Jilid 3 Optika. Yogyakarta : Universitas
Gajah Mada.
Zemansky, S. 1986. Fisika Untuk Universitas Edisi 1 Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
15
LAMPIRAN
16
17