latar belakang

4
1. Latar Belakang Stroke merupakan penyakit pembunuh ketiga setelah Penyakit Jantung dan Kanker dan menduduki peringkat pertama penyebab kecacatan. Insiden dan prevalensi stroke di Indonesia belum diketahui secara pasti, diperkirakan 500.000 penduduk terkena stroke setiap tahunnya. Sekitar 2,5% atau 125.000 orang meninggal dunia karena stroke dan sisanya yaitu sebesar 97,5% cacat ringan (Suyono, 2005). Kediri merupakan salah satu kota yang memiliki tingkat hipertensi tinggi di Jawa Timur yaitu sebesar 38.626 jiwa. Jumlah angka hipertensi di Jawa Timur mencapai 275.000 jiwa dan hal itu memiliki faktor resiko stroke (Dinkes Jawa Timur, 2009). Sutrisno (2007) menjelaskan bahwa berdasarkan penyebab terjadinya, stroke dibagi menjadi dua yaitu stroke hemoragik dan stroke non hemoragik. Stroke hemoragik berupa pendarahan mendadak karena pecahnya pembuluh darah di otak dan stroke non hemoragik yang terjadi karena penyumbatan pembuluh darah otak. Adapun salah satu cara mengurangi resiko. Gordon (2002) menyatakan bahwa terdapat beberapa cara untuk mencegah terjadinya stroke yaitu antara lain menjaga diit sehat secara

Upload: luluk-minarsih

Post on 16-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

l

TRANSCRIPT

1. Latar BelakangStroke merupakan penyakit pembunuh ketiga setelah Penyakit Jantung dan Kanker dan menduduki peringkat pertama penyebab kecacatan. Insiden dan prevalensi stroke di Indonesia belum diketahui secara pasti, diperkirakan 500.000 penduduk terkena stroke setiap tahunnya. Sekitar 2,5% atau 125.000 orang meninggal dunia karena stroke dan sisanya yaitu sebesar 97,5% cacat ringan (Suyono, 2005). Kediri merupakan salah satu kota yang memiliki tingkat hipertensi tinggi di Jawa Timur yaitu sebesar 38.626 jiwa. Jumlah angka hipertensi di Jawa Timur mencapai 275.000 jiwa dan hal itu memiliki faktor resiko stroke (Dinkes Jawa Timur, 2009).

Sutrisno (2007) menjelaskan bahwa berdasarkan penyebab terjadinya, stroke dibagi menjadi dua yaitu stroke hemoragik dan stroke non hemoragik. Stroke hemoragik berupa pendarahan mendadak karena pecahnya pembuluh darah di otak dan stroke non hemoragik yang terjadi karena penyumbatan pembuluh darah otak. Adapun salah satu cara mengurangi resiko. Gordon (2002) menyatakan bahwa terdapat beberapa cara untuk mencegah terjadinya stroke yaitu antara lain menjaga diit sehat secara teratur dan senantiasa menjalankan latihan-latihan olahraga. Senam anti stroke merupakan latihan rentang gerak yang melatih gerak motorik, sensorik, dan keseimbangan. Gerakan pada senam anti Stroke dapat melancarkan peredaran darah dalam pembuluh darah sehingga dapat mencegah penyumbatan pembuluh darah dan juga mencegah tekanna aliran darah berlebih pada pembuluh darah.

c. Data yang perlu dikaji lebih lanjut1) Tekanan darah2) Penyakit sebelumnya3) Pola hidup4) Riwayat alergi5) Riwayat pengobatan6) Mekanisme koping7) Dukungan keluarga (SDM dan motivasi anggota keluarga)2. Rencana Keperawatana. Masalah Keperawatan KeluargaAnggota keluarga mengalami strokeb. Tujuan umumSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x30 menit, keluarga mampu memahami diit yang sehat untuk Tn. S dan mampu menyusun menu makanan yang sesuai dengan kondisi kesehatan Tn. S.c. Tujuan khususSetelah dilakukan tindakan keperawatan, Tn. S dan keluarga mampu memahami dengan kriteria Hasil:1) keluarga mampu menjelaskan makanan sehat bagi klien yang mengalami stroke2) keluarga mampu menjelaskan pantangan makanan bagi klien yang mengalami stroke 3) keluarga mampu menyusun menu makanan yang sesuai dengan kondisi kesehatan klien yang mengalami stroke.

3. Rancangan Kegiatana. TopikPendidikan Kesehatan Tentang Diit untuk Klien yang Mengalami Strokeb. MetodePendidkan kesehatan dan pelatihanc. Medialeafletd. Waktu dan tempatRumah Tn. S; 9 Juni 2014, jam 09.00 WIBe. Setting tempat

= Keluarga

= Tn. S

= Penyuluh

f. Pengorganisasian4. Kriteria evaluasia. Kriteria StrukturPemateri mengkaji keluarga untuk mendapatkan data-data yang diperlukan, kemudian merumuskan diagnosa terhadap permasalahan keluarga dan membuat rencana tindakan sesuai dengan masalah yang muncul.b. Kriteria ProsesKeluarga memahami penjelasan dari pemateri dan bersedia mengikuti arahan serta pelatihan dari pemateri.c. Kriteria HasilSetelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan pada keluarga diharapkan keluarga mampu menyusun dan menyediakan menu yang sesuai bagi kondisi kesehatan klien yang mengalami stroke.