laporan tutorial skenario a blok 5
DESCRIPTION
asaddaTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Blok Homeostasis, Stress, Adaptasi, dan Metabolisme adalah blok
kelima semester 2 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario A
yang memaparkan kasus Nn. Siti, 17 tahun, BB 55 kg, TB 160 cm, pelajar
di SMU Muhammadiyah Palembang. Selain sebagai ketua OSIS Siti juga
masuk dalam anggota paskibraka di sekolah. Untuk menjaga kesehatannya
Siti selalu makan teratur dengan konsumsi makanan yang mengandung
karbohidrat, lemak dan protein. Kadang-kadang Siti mengkonsumsi tablet
multivitamin dan mineral. Siti suka makan dan minum yang manis-manis
walaupun kata ibuya makanan manis dapata membuat gemuk. Siti merasa
energi bertambah untuk melakukan aktivitas setelah makan dan minum yang
manis.Hari ini Siti kesiangan sehingga pergi kesekolah tidak sempat
sarapan. Pada pelajaran olahraga, Siti harus melakukan lari sprint. Setelah
lari, Siti merasa kelelahan dan pegal pada kedua kaki. Menjelang siang
mengikuti latihan baris-berbaris dan hanya sempat minum air putih segelas.
Saat latihan Siti merasa pusing , lemas dan berkeringat dingin. Merasa tidak
kuat Siti langsung keruang UKS. Guru UKS mengatakan kemungkinan
kadar glukosa darah Siti turun. Setelah diberi segelas air the manis, Siti
merasa segar kembali.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari materi tutorial ini, yaitu:
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari
sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang.
1
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan
metode analisis dan diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Data Tutorial
Tutor : Indri Ramayanti, S.Si, M.Sc
Moderator : Aditya Nur Firmansyah
Notulis : Tiara Yosepha
Sekretaris : Dwi Puspita Sari
Waktu : Selasa, 17 Maret 2015
Rule tutorial : 1. Dilarang mengaktifkan ponsel.
2. Dilarang makan di dalam ruangan.
3. Dilarang keluar tanpa izin tutor.
4. Boleh menjawab/mengajukan pertanyaan
setelah ditunjuk oleh moderator.
2.2. Skenario
Nn. Siti, 17 tahun, BB 55 kg, TB 160 cm, pelajar di SMU
Muhammadiyah Palembang. Selain sebagai ketua OSIS Siti juga masuk
dalam anggota paskibraka di sekolah. Untuk menjaga kesehatannya Siti
selalu makan teratur dengan konsumsi makanan yang mengandung
karbohidrat, lemak dan protein. Kadang-kadang Siti mengkonsumsi tablet
multivitamin dan mineral. Siti suka makan dan minum yang manis-manis
walaupun kata ibuya makanan manis dapata membuat gemuk. Siti merasa
energi bertambah untuk melakukan aktivitas setelah makan dan minum
yang manis.
Hari ini Siti kesiangan sehingga pergi kesekolah tidak sempat
sarapan. Pada pelajaran olahraga, Siti harus melakukan lari sprint. Setelah
lari, Siti merasa kelelahan dan pegal pada kedua kaki. Menjelang siang
mengikuti latihan baris-berbaris dan hanya sempat minum air putih
segelas. Saat latihan Siti merasa pusing , lemas dan berkeringat dingin.
Merasa tidak kuat Siti langsung keruang UKS. Guru UKS mengatakan
3
kemungkinan kadar glukosa darah Siti turun. Setelah diberi segelas air the
manis, Siti merasa segar kembali.
2.3. Seven Jump Step
2.3.1 Klarifikasi Istilah
1. Karbohidrat : senyawa organik karbon, nitrogen dan oksigen dan aksi
gen yang terdiri atas molekul gula sederhana atau lebih
yang berfungsi terutama sebagai bahan bakar, cadangan
makanan dan materi pembangun (Dorland, 2010)
2. Lemak : jaringan adiposa membentukan bantalan diantara organ
yang berperan dalam menghaluskan dan membulatkan
kontur tubuh serta menyediakan makanan.(Dorland, 2010)
3. Protein : adalah setiap kelompok senyawa organik kompleks yang
mengandung carbon, hidrogen, oksigen nitrogen. (Dorland
2010)
4. Tablet multivitamin : obat dalam bentuk pipih yang mengandung
bermacam macam vitamin yang diperlukan.
5. Mineral : zat organik yang dalam jumlah tertentu diperlukan oleh
tubuh untuk proses metabolisme normal yang di dapat dari
makanan seharu hari
6. Energi : tenaga yang di dapat diubah menjadi gerak untuk
mengatasi atau mempengaruhi perubahan fisik
kamampuan untuk melakkuan kerja fisik kemamouan
untuk melakukan banyak bekerja. (Dorland, 2010)
7. Lari sprint : lari dalam jarak 100 m (Dorland, 2010)
8. Pegal : berasa kaku (tulang /sendi) karena banyak bekerja
9. Pusing : perasaan terhadap ruang yang terganggu atau perasaan
terombang ambing dan perasaa adanya pergerakan daerah
kepala.(Dorland,2010)
10. Lemas : gejala atau sensai kurangnya tenaga.
4
11. Berkeringat dingin : suatu kondisi yang tidak normal yang diatandai
dengan keluarnya keringat berlebihan dan tubuh
terasa dingin
12. Kadar glukosa darah : gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dan
disimpan sebagai glokogen dalam hati dan otot
2.3.2 Identifikasi Masalah
1. Nn. Siti, 17 tahun, BB 55 kg, TB 160 cm, pelajar di SMU Muhammadiyah
Palembang. Selain sebagai ketua OSIS Siti juga masuk dalam anggota
paskibraka di sekolah. Untuk menjaga kesehatannya Siti selalu makan
teratur dengan konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, lemak
dan protein
2. Kadang-kadang Siti mengkonsumsi tablet multivitamin dan mineral
3. Siti suka makan dan minum yang manis-manis walaupun kata ibuya
makanan manis dapata membuat gemuk. Siti merasa energi bertambah
untuk melakukan aktivitas setelah makan dan minum yang manis.
4. Hari ini Siti kesiangan sehingga pergi kesekolah tidak sempat sarapan.
5. Pada pelajaran olahraga, Siti harus melakukan lari sprint. Setelah lari, Siti
merasa kelelahan dan pegal pada kedua kaki
6. Menjelang siang mengikuti latihan baris-berbaris dan hanya sempat
minum air putih segelas. Saat latihan Siti merasa pusing , lemas dan
berkeringat dingin
7. Merasa tidak kuat Siti langsung keruang UKS. Guru UKS mengatakan
kemungkinan kadar glukosa darah Siti turun. Setelah diberi segelas air the
manis, Siti merasa segar kembali.
2.3.3 Prioritas Masalah
Merasa tidak kuat Siti langsung keruang UKS. Guru UKS
mengatakan kemungkinan kadar glukosa darah Siti turun. Setelah diberi
segelas air the manis, Siti merasa segar kembali.
5
2.3.4 Analisis Masalah
1. Nn. Siti, 17 tahun, BB 55 kg, TB 160 cm, pelajar di SMU Muhammadiyah
Palembang. Selain sebagai ketua OSIS Siti juga masuk dalam anggota
paskibraka di sekolah. Untuk menjaga kesehatannya Siti selalu makan
teratur dengan konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, lemak
dan protein.
a. Apa fungsi karbohidrat, lemak dan protein ?
Jawab :
Lemak
Fungsi utama lemak :
1. Sebagai penghasil energi
2. Sebagai pembangun atau pembentuk susunan tubuh,
pelindung kehilangan panastubuh atau pengatur temperatur
tubuh.
3. Sebagai penghemat protein
4. Sebagai penghasil asam lemak esensial
5. Sebagai pelarut vitamin tertentu, seperti A,D,E,K.
Fungsi lain dari lemak :
1. Sebagai pelumas diantara persendian dan membantu
pengeluaran sisa-sisa makanan dari dalam tubuh.
2. Sebagai penahan rasa lapar.
Protein
Fungsi Protein :
1. perbaikan jaringan rusak
2. pembentukan jaringan baru
3. dioksidasi → sumber panas & tenaga
4. sekresi cairan tubuh
5. mempertahankan tekanan osmotik
6. menjaga keseimbangan asam-basa
6
7. transport substrat plasma
8. pertahanan tubuh
9. metabolisme (kelebihan dikonversi ke glikogen atau
trigliserida)
Fungsi karbohidrat di dalam tubuh adalah:
1. Fungsi utamanya sebagai sumber enersi (1 gram karbohidrat
menghasilkan 4 kalori) bagi kebutuhan sel-sel jaringan
tubuh. Sebagian dari karbohidrat diubah langsung menjadi
enersi untuk aktifitas tubuh, clan sebagian lagi disimpan
dalam bentuk glikogen di hati dan di otot. Ada beberapa
jaringan tubuh seperti sistem syaraf dan eritrosit, hanya dapat
menggunakan enersi yang berasal dari karbohidrat saja.
2. Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil
energi.Kebutuhan tubuh akan enersi merupakan prioritas
pertama; bila karbohidrat yang di konsumsi tidak mencukupi
untuk kebutuhan enersi tubuh dan jika tidak cukup terdapat
lemak di dalam makanan atau cadangan lemak yang disimpan
di dalam tubuh, maka protein akan menggantikan fungsi
karbohidrat sebagai penghasil enersi. Dengan demikian
protein akan meninggalkan fungsi utamanya sebagai zat
pembangun. Apabila keadaan ini berlangsung terus menerus,
makakeadaan kekurangan enersi dan protein (KEP) tidak
dapat dihindari lagi.
3. Membantu metabolisme lemak dan protein dengan demikian
dapat mencegah terjadinya ketosis dan pemecahan protein
yang berlebihan.
4. Didalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik
tertentu.
5. Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus
didalam tubuh. Laktosa rnisalnya berfungsi membantu
7
penyerapan kalsium. Ribosa merupakan merupakan
komponen yang penting dalam asam nukleat.
6. Selain itu beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat
dicerna, mengandung serat (dietary fiber) berguna untuk
pencernaan, memperlancar defekasi.
(Murray , 2009)
b. Bagaimana metabolisme karbohidrat, lemak protein ?
Jawab :
Metabolisme Karbohidrat
1) Glikolisis
Glikolisis terjadi di sitoplasma sel.
Hasil dari satu kali reaksi glikolisis adalah 2C6H12O6
4 ATP + 2 NADH + 2 pyruvat. Namun hasil bersih dari
glikolisis hanyalah 2 ATP, karena, setelah di sitoplasma 2
pyruvat tersebut akan ke mitokondria untuk mengalami reaksi
8
selanjutnya. Dimana ke mitokondria tersebut memerlukan energi
sebesar 2 ATP.
(Lehninger, 1982)
2) Dekarboksilasi Oksidatif
Dekarboksilasi oksidtif (DO) berlangsung di mitokondria. DO
adalah reaksi yang mengubah piruvat yang beratom 3C manjadi
senyawa baru yang beratom C dua, yaitu Asetil Koenzim-A.
Piruvat diubah menjadi Asetil Koenzim A dengan bantuan
Koenzim A. Satu kali reaksi menghasilkan 2 mol Piruvat +
Koenzim A 2 NADH + 2 Asetil Koenzim A.
3) Siklus Asam Sitrat
Siklus asam sitrat adalah serangkaian reaksi di mitokondria yang
mengoksidasi gugus asetil pada asetil-Koa dan mereduksi
koenzim yang ter-reoksidasi melai rantai transpor elektron yang
berhubungan dengan pembentukan ATP.
9
Siklus diawali dengan reaksi antara gugus asetil pada asetil-KoA
dan asam dikarboksilat empat-karbon oksaloasetat yang membentuk
asam trikarboksilat enam-karbon, yaitu sitrat. Pada reaksi reaksi
berikutnya, terjadi pembebasan dua molekul CO2 dan pembentukan
ulang oksaloasetat. Hanya sejumlah oksaloasetat yang dibutuhkan
untuk mengoksidasi asetil-KoA dalam jumlh besar; senyawa ini
dianggap memiliki peran katalitik.
Reaksi awal antara asetil-KoA dan oksaloasetat untuk
membentuk sitrat dikatalisis oleh sitrat sintase yang membentuk ikatan
karbon-ke-karbon antara karbon metil pada asetil-KoA dan karbon
karbonil pada oksaloasetat.
10
Sitrat mengalami isomerisasi menjadi isositrat oleh ezim
akonitase(akonitrat hidratase). Isositrat mengalami dehidrogenase
yang dikatalisis oleh isositrat dehidrogenase untuk membentuk,
oksalosuksinat pada awalnya, yang tetap terikat pada enzim dan
mengalami dekarboksilasi menjadi alpha-ketoglutarat. Dekarboksilasi
ini memerlukan ion Mg++ atau Mn++.
Selanjutnya alpha-ketoglutarat mengalami dekarboksilasi
oksidatif sehingga menadi Suksinil Ko-A dan dihasilkan juga CO2.
Suksinil-KoA diubah menjadi suksinat oleh enzim suksinat tiokinase
(suksinil-KoA sintetase).
Reaksi dehidrogenasi pertama yang membentu fumarat
dikatalisis oleh suksinat dehidrogenase yang terikat pada permukaan
dalam membran dalam mitokondria. Fumarase (fumarat hidratase)
mengatalisis penambahan air pada ikatan rangkap fumarat sehingga
menghasilkan malat. Malat diubah menajdi oksaloasetat oleh malat
dehidrogenase.
Akibat oksidasi yang dikatalisis oleh berbagai dehidrogenase
pada siklus asam sitrat, dihasilkan 3 NADH, 1 FADH2, dan 1 GTP
(atau 1 ATP), per satu molekul Asetil-KoA.
(Murray, 2009 : !53-155)
4) Rantai Respiratorik
Ekuivalen energetika (aerob) dipindahkan ke rantai respiratorik,
tempat reoksidasi masing masing NADH menghasilkan pembentukan
~3ATP dan FADH2~2ATP.
(Murray, 2009 : 155)
11
Reaksi Hasil ATP
Glikolisis 2ATP + 2 NADH 8
DO 2 NADH 6
Siklus Asam Sitrat 2 ATP + 3NADH + 2FADH2 24
Total 38
Stoikiometri setiap metabolisme satu molekul glukosa sebagai berikut :
C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 (SISA) + 12 H2O + 38 ATP (energi yg digunakan)
c. Apasaja sumber makanan yang mengandung karbohirat protein dan
lemak ?
Jawab:
Sumber makanan yang mengandung karbohidrat
1) Sukrosa
2) Laktosa
3) Polisakarida
Sumber makanan yang mengandung protein
1) Protein sempurna
2) Protein tidak sempurna
3) P[rotein kurang sempurna
Sumber makanan yang mengandung lemak
1) Lemak nabati
2) Lemak hewani
Sumber makanan yang mengandung karbohidrat:
1) Sukrosa yang merupakan disakarida yang dikenal sebagai gula
tebu.
2) Laktosa suatu disakarida yang terdapat didalam susu dan
tepung.
12
3) Polisakarida yang terdapat pada hampir semua bahan makanan
bukan hewani dan terutama terdapat pada kentang-kentangan
dan beragam jenis padi-padian.
(Guyton, 2007. hal 850)
Sumber makanan yang mengandung protein:
1) Protein sempurna (Complete Protein) di dapatkan dari hewani.
2) Protein tidak sempurna (Incomplete Protein) di dapatkan dari
jagung dan protein nabati lainnya.
3) Protein kurang sempurna (Partially Complete Protein) di
dapatkan dari kacang-kacangan.
Sumber makanan yang mengandung lemak:
1) Lemak Hewani: Lemak berasal dari hewan. Contohnya: Asam
Palmitat, Asam Stearat dan Asam Oleat.
2) Lemak Nabati, yang terpenting adalah asam lemak esensial
seperti: Asam Linoleat, Linolenat, dan arakhidonat, banyak
terdapat pada minyak sayur (minyak jagung, minyak kacang,
kedele) dan alpokat. Di antara ketiga asam lemak esensial ini
yang terpenting asam linolenat karena tubuh sebenarnya dapat
membentuk asam linolenat yang didapat dari minyak nabati
dan diketahui ASI (Air Susu Ibu) kaya akan asam linolenat.
Asam lemak esensial mempunyai fungsi membantu proses
pertumbuhan serta menjaga kesehatan kulit (mencegah
terjadinya dermatitis/peradangan kulit).
d. Bagaimana perhitungan IMT Nn.Siti ?
Menurut Kemenkes RI 2011: IMT = BB(kg)/TB(m)xTB(m)
Dalam skenario: IMT = 55 kg / 1,6 m x 1,6 m
= 55/2,56
= 21.48
KEADAAN KATEGOR IMT RESIKO
13
IKOMORBIDITA
S
KurusBB
Kurang
<
18,
5
Rendah
Normal BB Ideal
18,
5 –
22,
9
Rata-rata
Gemuk BB Lebih
23
–
24,
9
Meningkat
Obesitas
Obesitas I
25
-
29,
9
Sedang
Obesitas
II
≥
30Berat
IMT adalah cara menentukan berat badan ideal yang sehat dan juga
cocok dengan orang dewasa berusia diatas 18 tahun dan juga remaja
(Kemenkes RI, 2011)
e. Berapa kandungan kesetaraan gizi dari 1 gr kebutuhan karbohidrat,
lemak dan protein ?
Jawab :
kandungan kesetaraan gizi dari 1 gr kebutuhan karbohidrat, lemak dan
protein adalah :
1 gram karbohidrat ………………………………… 4 Kalori
1 gram lemak ……………………………………… 9 Kalori
14
1 gram protein …………………………………….. 4 Kalori
Unit untuk mengukur energi adalah kalori (=kal) dimana satu
kalori menyatakan banyaknya panas yang dipakai untuk menaikkan
suhu satu liter air setinggi satu derajat Celsius. Dalam Bomb
Calorimeter oksidasi 1 gram karbohidrat menghasilkan 4.1 Kalori,1
gram lemak 9.45 Kalori, dan 1 gram protein 5.65 Kalori. Di dalam
tubuh baik karbohidrat,lemak,maupun protein tidak seluruhnya dapat
terbakar,karena adanya kehilangan-kehilangan dalam proses
pencernaan dan ekskresi. Karena itu oleh Atwater dan Bryant
disarankan agar dilakukan reduksi sebanyak 2% untuk karbohidrat,5
% untuk lemak, dan 29,2% untuk protein,sehingga setelah dihitung
dengan pembulatan-pembulatan diperoleh angka sebagai berikut:
1 gram karbohidrat ………………………………… 4 Kalori
1 gram lemak ……………………………………… 9 Kalori
1 gram protein …………………………………….. 4 Kalori
Angka-angka tersebut kemudian dikenal sebagai “Faktor Atwater”
yang biasa digunakan dalam memperhitungkan nilai energi makanan
atau bahan makanan.
(Supariasa.D.N, dkk. 2002)
f. Bagaimana struktur kimia dari karbohidrat, protein dan lemak ?
Jawab :
Karbohidrat
1. Monosakarida ( gula sederhana )
Struktur monosakarida
15
2. Struktur monosakarida menurut konformasi Fitcher
3. Struktur monosakarida menurut Haworth
4. Disakarida
Struktur disakarida
Sukrosa
16
Laktosa dan maltose
1. Karbohidrat kompleks
Polisakarida
17
Protein
18
19
Lipid
20
Karbohidrat
21
Karbohidrat merupakan jenis senyawa organik yang terdiri dari
karbon, hidrogen, dan oksigen yang merupakan sumber makanan dan
energi yang penting bagi manusia dan hewan. Karbohidrat dihasilkan
oleh tumbuhan hijau pada proses fotosintesis. Berdasarkan reaksi
hidrolisis dan ukuran molekulnya, karbohidrat dibedakan menjadi
karbohidrat sederhana (monosakarida dan disakarida) dan karbohidrat
kompleks (polisakarida).
- Karbohidrat Sederhana
Karbohidrat sederhana sangat mudah dikenali melalui rumus
empirisnya, karena perbandingan antara atom karbon, hidrogen, dan
oksigennya yaitu 1:2:1, contohnya adalah C3H6O3 (triosa) atau
C5H5O10 (pentosa). Selain itu, karbohidrat sederhana umumnya juga
dapat diidentifikasi melalui tata namanya yang sesuai dengan jumlah
atom karbon yang terdapat dalam molekul, contohnya adalah triosa
yang memiliki 3 atom karbon, pentosa yang memilik 5 atom karbon,
dan heksosa yang memilik 6 atom karbon. Berdasarkan jumlah
molekulnya, karbohidrat sederehana dibagi menjadi monosakarida dan
polisakarida.
1. Monosakarida (Gula Sederhana)
Struktur Monosakarida
Monosakarida dapat berupa aldosa atau ketosa. Semua monosakarida
mempunyai atom C asimetris. Dalam hal ini, atom C asimetris terjadi
22
jika atom karbon mengikat empat gugus yang berbeda. Pada dasarnya
struktur monosakarida dapat digambarkan dengan menggunakan
struktur yang dikemukakan oleh Emil Fischer yang dikenal sebagai
konformasi Fischer dan struktur lingkaran yang dikemukakan oleh
Tollens dan direalisasikan oleh Haworth yang dikenal sebagai struktur
Haworth.
2. Struktur Monosakarida menurut Konformasi Fitcher
Struktur-struktur monosakarida yang digambarkan pada gambar 1.1,
dan 1.2 merupakan contoh-contoh konformasi Fitcher. Berdasarkan
gambar 1.1, dapat terlihat bahwa glukosa dan galaktosa mempunyai
rumus dan struktur molekul yang sama tetapi keduanya berbeda
konfigurasi. Keduanya merupakan isomer optik. Keadaan ini
disebabkan karena monosakarida mempunyai atom C asimetris.
Struktur setiap monosakarida terdiri dari dua konfigurasi yaitu D dan
L. Konfigurasi-konfigurasi tersebut didasarkan pada arah gugus OH
pada atom C asimetris nomor terbesar. Berdasarkan konformasi
Fitcher, jika gugus tersebut mengarah ke kanan, maka monosakarida
ditandai dengan D, sedangkan jika gugus tersebut mengarah ke kiri,
maka monosakarida ditadai dengan L seperti pada gambar 1.2.
23
3. Struktur Monosakarida menurut Struktur Haworth
Pada dasarnya, setiap konformasi Fitcher dapat diubah menjadi
struktur Haworth, seperti gambar berikut ini.
4. Disakarida
Struktur Disakarida
Sukroasa
Sukrosa merupakan disakarida umum yang dihasilkan oleh beberapa
tumbuhan, seperti tebu dan bit. Jika sukrosa dihidrolisis, maka akan
dihasilkan glukosa dan fruktosa). Struktur sukrosa sebagai berikut.
24
Sukrosa tidak dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict, dan
Tollens. Hal ini karena gugus aldehid sukrosa terikat pada fruktosa.
Selain itu, sukrosa juga tidak dapat difermentasi.
Laktosa dan Maltosa
Laktosa merupakan jenis disakarida lainnya yang biasanya dikenal
dengan gula susu. Hal ini karena laktosa diproduksi secara alamiah
dalam susu. Jika laktosa dihidrolisis, maka akan dihasilkan glukosa
dan galaktosa. Dalam hal ini, hidrolisis laktosa dapat terjadi dengan
bantuan enzim laktase. Laktosa tidak dapat difermentasi, tetapi dapat
mereduksi pereaksi Fehling, Benedict dan Tollens. Struktur laktosa
sebagai beriku
Maltosa merupakan disakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa.
Oleh karena itu, jika laktosa dihidrolisis, maka akan dihasilkan dua
buah molekul glukosa. Dalam hal ini, hidrolisis laktosa dapat terjadi
dengan bantuan enzim maltase. Secara alamiah, maltosa tidak terdapat
25
dalam keadaan bebas, tetapi dapat dibuat melalui hidrolisis zat pati
(amilum) dengan bantuan enzim amilase. Maltosa dapat difermentasi
membentuk etanol dan dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict
dan Tollens. Struktur maltosa sebagai berikut.
- Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat sederhana dapat dikombinasikan satu sama lain untuk
membentuk karbohidrat kompleks. Saat dua karbohidrat sederhana
saling terikat satu sama lain, maka terbentuk disakarida. Saat tiga
karbohidrat sederhana saling terikat satu sama lain, maka terbentuk
trisakarida. Pada umumnya, sebuah karbohidrat kompleks yang lebih
besar dari disakarida dan trisakarida disebut polisakarida.
Polisakarida
Struktur Polisakarida
Gambar berikut ini menunjukkan struktur selulosa dan amilum.
26
Selulosa merupakan polimer yang berantai panjang dan tidak
bercabang. Suatu molekul tunggal selulosa merupakan polimer rantai
lurus dari 1,4’-β-D-glukosa. Hidrolisis selulosa dalam HCl 4% dalam
air menghasilkan D-glukosa.
Amilosa adalah polimer linier dari α-D-glukosa yang dihubungkan
dengan ikatan 1,4-α. Dalam satu molekul amilosa terdapat 250 satuan
glukosa atau lebih. Amilosa membentuk senyawa kompleks berwarna
biru dengan iodium. Warna ini merupakan uji untuk mengidentifikasi
adanya pati.
Molekul amilopektin lebih besar dari amilosa. Strukturnya bercabang.
Rantai utama mengandung α-D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan
1,4′-α. Tiap molekul glukosa pada titik percabangan dihubungkan oleh
ikatan 1,6′-α.
27
Protein
Protein adalah polimer yang tersusun dari monomer yang biasa
disebut asam amino. Asam amino adalah rangka karbon pendek yang
mengandung gugus amino fungsional (nitrogen dan hidrogen dua)
yang melekat pada salah satu ujung kerangka dan gugus asam
karboksilat di ujung lain. Protein tersusun atas unsur karbon (C),
hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan terkadang mengandung
zat belerang (S) dan fosfor (P). Protein merupakan komponen utama
makhluk hidup dan berperan penting dalam aktivitas sel. Protein
mengatur aktivitas metabolisme, mengkatalisis reaksi-reaksi biokimia,
dan menjaga keutuhan strukur sel. Protein terdapat dalam semua
jaringan hidup dan disebut sebagai pembangun kehidupan.
Secara kimia, protein merupakan molekul biologis yang besar. Protein
tersusun atas asam amino yang terikat dalam rantai lurus yang disebut
ikatan peptida yang membentuk suatu zat kompleks. Oleh karena itu,
protein digolongkan ke dalam polimer yang monomer-monomenya
adalah asam amino.
Asam Amino
Asam amino merupakan kelompok senyawa karbon yang terdiri dari
karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Akan tetapi, terdapat juga
dua asam amino yang juga mengandung belerang, yaitu sistein dan
metionin. Sampai saat ini telah dikenal 20 jenis asam amino yang
biasanya terdapat dalam protein. Semua asam amino sekurang-
kurangnya sebuah gugus amino (NH2) dan gugus karboksil (—
COOH). Masing-masing dari 20 asam amino mempunyai gugus R
yang berbeda. Dalam hal ini, komposisi kimia dari gugus R yang khas
28
menentukan sifat-sifat asam amino, seperti reaktivitas, muatan ion,
dan hidropobisitas relatif (sifat ketidaksukaan terhadap air). 20 macam
asam amino adalah sebagai berikut
Struktur Protein
Setiap protein terdiri dari satu atau lebih rantai polipeptida. Akibatnya,
terdapat empat struktur protein, yaitu sebagai berikut.
1. Struktur primer, yaitu struktur protein yang rantai
polipeptidanya berbentuk linier.
2. Struktur sekunder, yaitu struktur protein yang rantai
polipeptidanya mempunyai pola teratur, misalnya pola
memilin (menggulung).
3. Struktur tersier, yaitu struktur protein yang rantai
polipeptidanya bengkok atau bergulung (berpilin), sehingga
membentuk struktur tidak dimensi bulat.
29
4. Struktur kuarterner, yaitu struktur protein yang berkaitan
dengan kenyataan bahwa beberapa protein dapat terdiri lebih
dari satu rantai polipeptida. Setiap rantai polipeptida dapat
merupakan polipeptida yang sama atau berbeda.
Hormon, adalah protein yang dihasilkan oleh kelenjar endoktrin
tubuh atau sel-sel tertentu lainnya. Hormon berfungsi untuk mengatur
dan merangsang beberapa proses dalam makhluk hidup, misalnya
30
metabolisme. Contoh hormon protein antara lain adalah insulin,
lipoprotein, dan prolaktin.
Imunoglobulin (zat anti bodi), yaitu protein pelindung yang
berperan penting dalam respon kekebalan makhluk hidup untuk
menetralisasi zat-zat asing yang menyebabkan infeksi. Contohnya
adalah interferon, dan trombin.
Mengatur dan melaksanakan metabolisme tubuh, seperti enzim,
protein yang mengaktifkan dan berpartisipasi pada reaksi kimia
kehidupan
Sebagai senyawa buffer, yakni berperan menjaga stabilitas pH
cairan tubuh dan sebagai zat larut dalam cairan tubuh, protein
membantu dalam pemeliharaan tekanan osmotik di dalam sekat-sekat
rongga tubuh.
Protein transpor, yaitu protein yang berfungsi untuk memindahkan
atau menyimpan beberapa senyawa kimia dan ion. Contohnya adalah
hemoglobin untuk mengangkut oksigen dan protein integral yang
membawa zat-zat yang dibutuhkan sel.
31
Protein motor, yaitu protein yang berfungsi untuk mengubah energi
kimia menjadi energi mekanik. Contohnya adalah aktin dan miosin.
Protein struktur, yaitu protein yang berfungsi untuk perbaikan,
pertumbuhan, dan pemeliharaan struktur sel, jaringan, atau komponen-
komponen biologis lainnya. Contohnya adalah kolagen, elastin, dan
keratin.
Protein reseptor, yaitu protein yang berfungsi untuk mendeteksi
sinyal (rangsangan) dan menerjemahkan sinyal tersebut menjadi
sinyal jenis lain. Contohnya adalah rhodopsin.
Protein penunjuk, yaitu protein yang berfungsi untuk memberikan
sinyal atau mengkomunikasikan rangsangan dalam proses translasi.
Contohnya adalah GTP (guanosinin trifosfat)
Protein penyimpan, yaitu protein yang mengandung energi, yang
dapat dilepaskan dalam proses-proses metabolisme pada makhluk
hidup. Contohnya adalah albumin.
1. Asam Nukleat
Asam nukleat merupakan polimer senyawa organik yang menyimpan
dan mengirimkan informasi genetik di dalam sel. Ada dua jenis asam
nukleat: asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA).
DNA berfungsi sebagai materi genetik, sedangkan RNA memainkan
peran penting dalam menggunakan informasi genetik untuk
memproduksi protein. Semua asam nukleat dibentuk dari monomer-
monomer yang dikenal sebagai nukleotida. Nukleotida juga
menyediakan sumber energi langsung untuk reaksi yang terjadi dalam
sel. Setiap nukleotida terdiri dari tiga bagian: (1) sebuah molekul
32
pentosa, yang bisa menjadi ribosa atau deoksiribosa, (2) sebuah grup
fosfat, dan (3) sebuah basa nitrogen. Basa nitrogen yang dimiliki ialah
satu dari 5 jenisnya. Dua diantaranya lebih besar dari yang lain,
molekul cincin ganda Adenin dan Guanin, basa yang terkecil adalah
basa cincin tunggal Timin, Sitosin, dan Urasil..
Nukleotida (monomer), terikat dalam rantai yang panjang (polimer),
sehingga gula dan gugus fosfat secara terurut membentu rangkaian
“tulang belakang” dan basa nitrogen sebagai penyanggah sisinya.
DNA memiliki gula deoksiribosa dan basa A, T, G dan C, sedangkan
RNA memiliki gula Ribosa dan basa A, U, G, dan C.
33
Lipid
Lipid merupakan zat lemak yang berperan dalam berbagai sel hidup.
Seperti halnya karbohidrat, lipid tersusun atas unsur karbon (CH),
hidrogen (H), dan oksigen (O), serta kadang kala ditambah fosfor (P)
serta nitrogen (N). Beberapa di antaranya disimpan sebagai sumber
energi sekunder dan sebagian lain bertindak sebagai komponen
penting dari membran sel. Lipid terdapat pada tumbuhan, hewan,
manusia, dan mikroorganisme. Lipid terasa licin, tidak larut dalam air,
tetapi dapat larut dalam alkohol, eter, dan pelarut-pelarut organik
lainnya. Lipid terdiri dari beberapa jenis, yang terpenting adalah
lemak, fosfolipid, dan steroid.
Lemak
Lemak sangatlah penting, molekul organik kompleks yang digunakan
sebagi suber energi, hingga hal lain. Pembangun lemak adalah sintesis
dehidrasi antara molekul gliserol dan asam lemak. Gliserol adalah
rangkakarbon yang memiliki tiga gugus alkohol. Rumus empirisnya
adalah C3H4(OH)3. Asam lemak merupakan rantai karbon yang
panjang yang memiliki gugus karboksil. Jika terdapat rantai karbon
yang memiliki banyak ikatan hidrogen, maka disebut asam lemak
jenuh. Sedangkan, disebut tidak jenuh jika atom-atom karbonnya
memiliki ikatan rangkap lebih dari satu.
34
Secara kimia, lemak identik dengan minyak hewani dan minyak
nabati yang terutama terdiri dari gliserida. Lemak merupakan ester
yang terbentuk melalui reaksi tiga molekul asam lemak dan sebuah
molekul gliserol. Lemak bersifat tidak mudah menguap, tidak larut
dalam air, terasa berminyak atau licin ketika disentuh, dan berbentuk
padat pada suhu kamar.
Beberapa jenis lemak ditunjukkan dengan gambar berikut.
35
Lebih dari 90 persen lemak diperoleh dari sekitar 20 jenis tumbuhan
dan hewan. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan atau sumber
energi di dalam tubuh.
Steroid
Steroid merupakan senyawa turunan lipid yang tidak terhidrolisis.
Steroid berfungsi sebagai hormon, seperti hormon seks, hormon
adrenal kortikal, asam empedu, sterol, dan agen anabolisme. Contoh-
contoh steroid antara lain adalah kolesterol, esterogen, dan testosteron.
Fosfolipid
Fosfolipid merupakan lipid yang berjumlah banyak (sebagai lesitin
atau fosfatidietanolamin) yang di dalamnya asam fosfat serta asam
lemak diesterifikasi menjadi gliserol dan terdapat dalam semua sel
hidup serta dalam plasma membran. Fosfolipid merupakan jenis
lemak majemuk. Struktur fosfolipid antara lain adalah sebagai berikut.
36
Beberapa fungsi fosfolipid antara lain adalah: lesitin membawa lemak
dalam aliran darah dari satu jaringan ke jaringan lainya;
fosfatidiletanolamin berperan dalam proses pembekuan darah; dan
fosfolipid merupakan komponen utama dinding sel.
(Soewoto, 2009)
g. Apa saja klasifikasi karbohidrat, protein, lemak ?
Jawab :
Klasifikasi karbohidrat
1) Monosakarida
2) Disakarida
3) Oligosakarida
4) Polisakarida
Klasifikasi protein
1) Protein Fibrous
2) Protein glogular
3) Protein konjungsi
Klasifikiasi Lemak
1) Lemak sederhana
2) Lemak kompleks
Klasifikasi Karbohidrat :
37
Karbohidrat yaitu senyawa organik terdiri dari unsur
karbon, hidrogen, dan oksigen. Klasifikasi Karbohidrat:
- Monosakarida : terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini
tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam dalam
air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana.
Berikut macam-macam monosakarida : triosa (C3),
tetrosa (C4), pentosa (C5), heksosa (C6), heptosa
(C7).
- Disakarida : Senyawanya terbentuk dari 2 molekul
monosakarida yg sejenis atau tidak. Disakarida dapat
dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga
terurai menjadi 2 molekul monosakarida. Hidrolisis :
terdiri dari 2 monosakarida.
Sukrosa : glukosa + fruktosa (C 1-2), maltosa : 2
glukosa (C 1-4), Trehalosa : 2 glukosa (C1-1),
laktosa ; glukosa + galaktosa (C1-4).
38
- Oligosakarida : Senyawa yang terdiri dari gabungan
molekul2 monosakarida yang banyak gabungan dari
3 – 6 monosakarida, dihidrolisis : gabungan dari 3 –
6 monosakarida misalnya maltotriosa.
- Polisakarida : Senyawa yang terdiri dari gabungan
molekul- molekul monosakarida yang banyak
jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi
banyak molekul monosakarida. Polisakarida
merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih
6 monosakarida dengan rantai lurus/cabang
(Murray, RK., dkk,
2012)
Metabolisme pembentukan ATP selama pemecahan
glukosa
39
1)Glikolisis
2) Siklus asam sitrat
40
3) Fosforilasi oksidatif
41
Klasifikasi protein :
42
Protein terdapat dalam bentuk serabut (fibrous), globular, dan kunjungsi.
a. Protein dalam bentuk serabut.Terdiri atas beberapa rantai
peptida berbentuk spiral dan terjalin satu sama lain.
Karakteristiknya :
•Rendah daya larutnya.
•Mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi.
•Tahan terhadap enzim pencernaan.Contoh protein serabut : Kolagen, elastin,
keratin, miosin.
b. Protein Globular
Karakteristiknya :
•Berbentuk bola.
•Larut dalam larutan garam dan asam encer.
•Mudah berubah dalam pengaruh suhu.
•Konsentrasi garam mudah mengalami denaturasi.Contoh : Albumin, globumin,
histon, protamin.
c. Ptotein Konjungsi
Merupakan protein sederhana yang terikat dengan bahan-bahan non
asamamino (gugus prostetik).Contoh: Nukleoprotein, lipoprotein, fosfoprotein,
metaloprotein.
Unsur utama penyusun protein adalah asam
amino. Struktur utama asam amino yaitu mempunyai
satu gugus asam (-COOH) dan satu atom nitrogen
yang biasanya melekat pada molekul, yang biasanya
berupa gugus amino (NH4).
43
Gambar: Struktur umum asam
amino
Asam amino dibagi menjadi 2, yaitu asam amino
esensial dan asam amino non esensial. Asam amino
esensial yaitu asam amino yang tidak dapat disintesis
dalam jumlah yang cukup di dalam tubuh. Sedangkan
asam amino non esensial adalah asam amino yang
dapat diperoleh dari dalam tubuh dalam jumlah yang
cukup.
44
Gambar Asam-asam amino
(Guyton, A.,
2009)
Protein dicerna menjadi asam-asam amino. Selanjutnya
asam-asam amino tersebut masuk ke jalur metabolism
menjadi piruvat, asetil KoA, atau langsung masuk ke
jalur siklus Krebs.
(Sumardjo,2009)
Klasifikasi lemak :
Lipid merupakan sekelompok senyawa heterogen
yang tidak dapat larut pada pelarut polar (air) tetapi
45
hanya dapat larut pada pelarut non polar (eter dan
klorofom).
Lipid diklasifikasikan menjadi:
1. Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan
berbagai alcohol
a. Lemak (fat) yaitu ester asam lemak dengan gliserol.
b. Minyak yaitu lemak dalam keadaan cair.
c. Malam (wax) yaitu ester lemak dengan alcohol
monohidrat dengan berat molekul yang tinggi.
2. Lemak kompleks yaitu ester asam lemak yang
mengandung gugus selain alcohol dan asam lemak.
a. Fosfolipid adalah lipid yang mengandung suatu
residuasam fosfor selain asam lemak dan alcohol.
b. Glikolipid adalah lipid yang mengandung asam
lemak, spingosindan karbohidrat.
c. Lipid kompleks lainnya yaitu sulfolipid, aminolipid dan
lipoprotein.
3. Precursor lipid turunan yaitu kelompok yang mencakup
asam lemak, gliserol, steroid, aldehide lemak, badan
keton, vitamin yang larut dalam lipid, dan hormone.
Asam lemak dibedakan menjadi:
a. Asam lemak jenuh yaitu asam lemak yang tidak
memiliki ikatan rangkap.
b. Asam lemak tak jenuh yaitu asam lemak yang
memiliki ikatan rangkap cis.
Metabolism lipid berpusat pada asam lemak dan kolesterol.
Asam lemak dapat dioksidasi menjadi Asetil CoA (oksidasi ᵝ) atau
diesterifikasi dengan gliserol yang membentuk trigliserol (lemak)
sebagai cadangan utama bahan bakar tubuh.
46
Gambar Gambaran singkat metabolisme asam lemak
Fungsi lipid yaitu
1. Sebagai penyusun membrane sel.
2. Sebagai cadangan energy utama yang disimpan
didalam jaringan adipose.
3. Sebagai hormone dan vitamin. Hormon untuk mengatur
komunikasi sel sedangkan vitamin membantu regulasi
proses biologis.
47
(Murray, RK., dkk. :
2012)
h. Berapa nilai kebutuhan kalori perhari sesuai dengan aktivitas Nn.Siti ?
Jawab :
Kalori
1) AMB(angka Metabolisme basal)
= 0,9 kkal x BB(kg) x 24 jam
= 0,9 x 55 x 24
= 1,188
2) Kebutuhan energi harian :
= 1,70 x 1,188
= 2,019 kkal
UsiaAsupanKalori
Pria Wanita
15-22 3000 kkal 2100 kkal
48
Aktivitas Kebutuhan energi
harian
Ringan 1,55
Sedang 1,70
Berat 2,00
22-50 2700 kkal 2000 kkal
>51 2400 kkal 1800 kkal
(Arisman,2004)
2. Kadang-kadang Siti mengkonsumsi tablet multivitamin dan mineral
a. Apa saja manfaat dan peran tablet multivitamin dan mineral bagi tubuh
?
Jawab :
Secara umum manfaat food suplemen adalah sebagai berikut :
Mencegah terjadinya penurunan kualitas nutrisi bagi tubuh
Mencegah penurunan kualitas gaya hidup
Memenuhi kebutuhan tubuh akan komponen utama nutrisi yang
meliputi karbohidrat, lemak, asam lemak esensial, protein, asam
amino, air, vitamin, mineral, enzim, antioksidan, karotenoid,
flavonoid, alkaloid, dan fitoestrogen
Menghindarkan kekurangan gizi akibat pola makan tidak teratur
dan tida sehat
Membantu mengembalikan vitalitas tubuh
(Dzulqaidah, 2012)
Vitamin
Vitamin berfungsi membantu metabolisme tubuh dan produksi
energi. Vitamin terdiri dari vitamin larut lemak ( A, D, E, K ) dan
vitamin tidak larut lemak ( B, C, asam folat, Biotin ).
Vitamin A (retinol) Membantu daya penglihatan ( malam dan
warna ), dan mempertahankan kesehatan kulit dan rambut.
49
Dosis RDA untuk pria 1000 IU dan wanita 800 IU sehari.
Untuk mengatasi ganggan pnyakit tertentu, misalnya infeksi
atau peradangan, digunakan dalam dosis tinggi 5000 IU
sehari selama infeksi, tetapi tidak lebih dari satu bulan
pemakaian.
Vitamin B1 (thiamin) Memelihara fungsi saraf,
mengoptimalkan aktifitas kognitif dan fungsi otak, membantu
proses metabolisme karbohidrat, lemak, protein, dan
mengatur sirkulasi dan fungsi darah. Dosis RDA 1 – 1,5 mg
sehari, terapi 30 – 100 mg sehari.
Vitamin B2 (riboflavin)Membantu mencegah katarak,
gangguan pencernaan, kulit, dan depresi. Dosis RDA 1,7 mg
sehari. Dosis terapi 25 mg sehari.
Niasin (vitamin B3 – asam nikotinat) Membantu melepaskan
energi dari makanan, mempertahankan kesehatan sistem
susunan saraf dan rambut. Dosis RDA 20 mg sehari.
Viamin B5 (asam pantotenat)Membantu melepaskan energi
dari makanan, mempertahankan kesehatan jaringan dan
rambut. Dosis RDA 10 mg sehari.
Vitamin B6 (piridoksin) Berperan dalam metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak, menguatkan kekebalan tubuh,
membantu transmisi impuls saraf, menjaga keseimbangan
elektrolit tubuh (natrium dan kalium), merangsang
pertumbuhan sel darah merah, dan membantu sintesa DNA
dan RNA. Dosis RDA 2 mg sehari, terapi 25 – 100 mg
sehari.
Vitamin B8 (biotin)Mempertahankan kesehatan kulit dan
rambut. Dosis RDA 300 mcg sehari.
Asam folat Membantu pembentukan sel darah merah dan
mempertahankan kesehatan sistem pencernaan. Dosis RDA
untuk pria 170 mcg dan wanita 150 mcg sehari. Ibu hamil
50
disarankan mendapat tambahan 400 mcg sehari.
Vitamin B12 (sianokobalamin)Mengatur pembentukan sel
darah merah, mencegah kerusakan dinding saraf, sintesa
DNA, mengubah karbohidrat, lemak, dan protein menjadi
energi. Dosis RDA 6 mcg sehari, terapi 5 – 50 mcg sehari.
Kolin Pelindung hati dan membantu pengontrolan kolesterol
darah. Dosis RDA 1000 mg sehari.
Inositol Dosis RDA 50 mg sehari, diberikan sebagai bagian
multivitamin. Sedangkan untuk mengatasi serangan panik,
gunakan dosis terapi 1000 – 2000 mg sehari, atau dalam dua
atau tiga dosis sesuai dengan keperluan.
Vitamin C (asam askorbat)Membantu penyembuhan luka,
penyerapan zat besi dan kalsium, dan mempertahankan
kesehatan kulit dan jaringan. Dosis RDA untuk pria 60 mg
sehari dan wanita 60 mg sehari. Untuk terapi sebagai
antioksidan digunakan dalam dosis tinggi 500 – 2000 mg
sehari.
Vitamin D (kalsiferol)Membantu pembentukan tulang dan
gigi dan pembekuan darah. Dosis RDA 400 IU.
Vitamin E (tokoferol)Mempertahankan kesehatan umum,
kulit dan rambut. Dosis RDA 30 IU. Untk terapi digunakan
dosis 400 IU per hari.
Vitamin K (quinon) Membantu proses pembekuan darah,
membantu mengaktifkan osteocalcin, protein pembangun
tulang, untuk menjaga tulang dari kerapuhan yang terjadi
pada usia tua. Namun penggunaan vitamin K sebagai
suplemen hanya digunakan dengan pengawasan dokter.
Mineral
Kalsium Membantu pembentukan gigi dan tulang, pembekuan
darah pada luka, dan mempertahankan kesehatan fungsi saraf dan
otot. Dosis RDA 1000 mg sehari.
51
MagnesiumMenjaga kesehatan jantung. Dosis 400 mg sehari.
FosforMenjaga kondisi tulang dari kehilangan kalsium, membentuk
otot, dan membantu sintesa hormon testosteron. Dosis RDA 2 – 5
mg sehari.
Zat besi Membantu pembentukan hemoglobin dalam sel darah
merah dan mencegah anemia. Dosis RDA 18 mg sehari.
ManganDosis RDA 2 – 5 mg sehari dan sebagai antioksidan dosis
10 mg sehari.
Kalium Mempertahankan keseimbangan garam dan air dalam
tubuh dan kesehatan fungsi saraf dan otot. Dosis RDA 800 mg
sehari.
NatriumMempertahankan keseimbangan garam dan air dalam
tubuh dan kesehatan fungsi saraf dan otot. Dosis RDA 500 mg
sehari.
(Poedjiadi, 1994)
b. Apa kandungan tablet multivitamin dan mineral ?
Jawab :
Kandungan multivitamin dan mineral pada tablet aggran (Taisho
pharmaceutical)
vitamin A 5000 iu,vitamin B1 3 mg, vitamin B6 2 mg, vitamin B2 2 mcg, vitamin C 75 mg, vitamin D 400 iu, niacinamide 20 mg, kalsium pantothenate 5 mg, kalsium 100 mg, iodine 150 mcg, ferro 30 mg, copper 1 mg, manganese 1 mg, zinc 1.5 mg.
c. Apa saja jenis mineral yang dibutuhkan oleh tubuh ?
52
Jawab :
Mineral sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama untuk proses
metabolisme. Mineral dibagi dalam 2 kelompok yaitu mineral mikro
(boron, kromium, kobalt, copper, flourida, iodin, besi, mangan,
molybdenum, selenium, silikon, vanadium, seng) dan mineral makro
(kalsium, fosfor, kalium, natrium klorida, magnesium, sulfur).
(Dzulqaidah,2012)
d. Apa macam macam vitamin ?
Jawab :
Ada tiga belas macam vitamin dimana senyawa kimianya sudah diketahui
dan dapat dibuat di laboratorium terdiri atas:
Vitamin A : Akseroftol
Vitamin B1 : Tiamin
Vitamin B : Riboflavin
VitaminB6 : Piridoksin
Niacin : Asam nikotinat
Biotin : Biotin
Asam pantotenat : Asam pantotenat
Asam folin : Asam pteroilglutamat
Vitamin B 12 : Kobalamin
Vitamin C : Asam askorbat
Vitamin D : Kalsiferol
Vitamin E : Tokoferol
Vitamin K : Fillokhinon.
(Arisman, 2008)
e. Apa saja peranan vitamin yang terkandung dalam multivitamin untuk
metabolisme tubuh ?
Jawab :
Peran vitamin utk metabolisme
Vitamin Fungsi
Vitamin Larut Air
53
Asam askorbat
(Vitamin C)
Agen pereduksi (bertindak sebagai
antioksidan), bereaksi dengan radikal bebas.
Kofaktor untuk enzim hidroksilase dalam
sintesis neurotransmitter, kolagen. Memacu
absorpsi besi
Tiamin
(Vitamin B1)
Sebagai tiamin difosfat; bertindak sebagai
kofaktor bagi sejumlah reaksi metabolik,
terutama terlibat dalam metabolisme
karbohidrat
Riboflavin
(Vitamin B2)
Sebagai bagian koenzim flavoprotein, memiliki
peran kunci pada reaksi oksidasi-reduksi dalam
jalr metabolik; pelepasan energi
Niasin
(Vitamin B3)
Sebagai bagian dari NAD, berperan dalam
reaksi yang menghasilkan dan memerlukan
energi. Metabolisme karbohidrat, protein, dan
lemak
Asam pantotenat
(Vitamin B5)
Bagian dari koenzim A : memiliki peran sentral
dalam hampir semua reaksi metabolik yang
menghasilkan energi
Piridoksin
(Vitamin B6)
Berperan dalam reaksi metabolik, terutama
yang melibatkan metabolisme asam amino.
Juga berperan dalam metabolisme lipid dan
glikogen. Sistesis neurotransmitter otak dan
porfirin untuk sel daah merah
Biotin
(Vitamin B7)
Kofaktor untuk enzim karboksilase dignakan
untuk lipogenesis, glukoneogenesis, dan
metabolisme asam amino rantai cabang
Folat
(Vitamin B9)
Berperan dalam sintesis purin dan purimidin
untuk pembentukan DNA dan RNA
Cyanocobalamin
(Vitamin B12)
Kofaktor untuk metiltransferase, terkait erat
dengan metabolisme folat. Sintesis metionin.
54
Mielinasi saraf. Metabolisme asam lemak
(Barasi, 2009 : 130)
f. Mineral apa yang berperan dalam metabolisme dan apa fungsinya ?
Jawab :
Makromineral Sensual :
Kalsium
Komponen integral dalam mekanisme pembekuan darah
Metabolisme: absorbsi memerlukan protein pengikat
kalsium yang diatur oleh vitamin D, hormon paratiroid
dan kalsitonin.
Fungsi: unsur pembentuk tulang, gigi, dan pengaturan
fungsi sel dan impuls saraf.
Fosfor
Terlibat dalam metabolisme energi sebagai bagian dari
ATP. Ikut dalam pengaktifan beberapa reaksi dalam
semua metabolisme.
Fungsi: unsur pembentuk tulang, gigi, ATP intermediat
metabolik terfosforilasi, asam nukleat.
Natrium
Fungsi: Kation utama di dalam cairan ekstrasel. Mengatur
volume plasma, keseimbangan asam-basa, fungsi saraf dan
otot, Na+/ K+-ATPase
Kalium
Fungsi: Kation utama didalam cairan intrasel; fungsi saraf
dan otot, Na+/K+- ATPase,keseimbangan asam basa
Klorida
Fungsi: Keseimbangan cairan dan elektrolit,
keseimbangan asam basa, getah lambung, pergeseran
klorida pada transpor HCO3 - didalam eritrosit
Magnesium
55
fungsinya menstabilkan ATP dalam reaksi enzim yang
membutuhkan ATP ( siklus Krebs,glikolisis, siklasi
adenil,fosfatase,reaksi sintesis protein dan asam nukleat.
Berperan dalam transmisi dan aktivitas neuromuskular.
Erat hubungan dengan mineral lain yang terlibat dalam
metabolisme tulang atau jaringan lunak.
Fungsi : mobilisasi mineral tulang dan hormon paratyroid.
( Winarno, 1997)
3. Siti suka makan dan minum yang manis-manis walaupun kata ibuya
makanan manis dapata membuat gemuk. Siti merasa energi bertambah
untuk melakukan aktivitas setelah makan dan minum yang manis.
a. Bagaimana makanan manis bisa menambah energi ?
Jawab :
Glukosa
Di dalam tubuh manusia glukosa yang telah diserap oleh usus halus
akan terdistribusi ke semua sel tubuh . Glukosa dapat tersimpan dalam
bentuk glikogen di otot & hati dan dapat tersimpan pada plasma darah
dalam bentuk glukosa darah (blood glucose).
Glukosa berperan sebagai:
- bahan bakar bagi proses metabolisme,
- sumber energi utama bagi kerja otak.
Melalui proses oksidasi , digunakan untuk mensintesis ATP yang
merupakan molukel dasar penghasil energi glukosa menyediakan hampir
50—75% dari total kebutuhan energi tubuh.Untuk dapat menghasilkan
energi, proses metabolisme glukosa akan berlangsung melalui 2
mekanisme utama yaitu melalui proses anaerobik (di sitoplasma) dan
proses aerobik (di mitokondria) dengan kehadiran oksigen. Tahap awal
konversi glukosa menjadi energi secara anaerobik melalui proses
Glikolisis. Tahap berikutnya secara aerobik melalui tahapan proses
respirasi selular (Cellular respiration).terdiri dari 3 tahap:
- produksi Acetyl-CoA,
56
- proses oksidasi Acetyl-CoA dalam siklus asam sitrat
- Rantai Transpor Elektron (fosforilasi oksidatif)
57
58
In Cytosol In Mitochondria
Glikolisis
Ada 2 proses glikolisis
1. Glikolisis anaerob
- berlangsung tanpa oksigen
- menghasilkan piruvat dan laktat
2. Glikolisis aerob
- berlangsung dalam suasana aerob
- menghasilkan CO2 dan H2O
Glokolisis Anaerob
59
1 mol glukosa menghasilkan 2 mol piruvat laktat
Total ATP dihasilkan : 2 ATP (4 ATP – 2 ATP)
Mampu menghasilkan energi lebih cepat (100 kali lebih cepat) tetapi
kurang efisien menghasilkan ATP
Walaupun sangat membantu dalam waktu pendek dan intensitas tinggi
untuk bekerja, tapi tidak dapat bertahan dalam jangka waktu lama (hanya
30 detik hingga 2 menit)
GLIKOLISIS AEROB
adalah metode yang dilakukan oleh sel otot untuk memproduksi energi
intensitas rendah selama periode di mana oksigen berlimpah.
Bila glukosa dioksidasi sempurna, hasil akhir jalur EM hanya sampai
membentuk asam piruvat shg dihasilkan 2 ATP dan 2 NADH (8 ATP).
Selanjutnya piruvat diubah menjadi asetil-SKoA melalui reaksi
dekarboksilasi oksidatif
(kuliah integrasi, 2015)
b. Bagaimana mekanisme metabolisme makanan yang manis
(karbohidrat) dapat menyebabkan penumpukan lemak ?
Jawab :
Konsumsi glukosa yang banyak gula darah naik Saraf pusat
(otak) menstimulasi nucleus hypothalamus ventromedial kenyang
pancreas memproduksi hormone insulin (sel beta) menurunkan
60
gula darah kadar gula darah yang masih tersisa diubah menjadi
glikogen jumlah glikogen dalam otot dan hati cukup namun kadar
gula darah masih tinggi glikogenesis pembentukan lemak
disimpan di dalam tubuh sebagai sumber cadangan makanan
gemuk.
c. Apa jenis lemak penyimpanan dan dimana letak penyimpanannya ?
Jawab :
Jika lemak berlebih, Triasigliserol, tersimpan di dalam jaringan
adipose.Lemak yang disimpan dalam tubuh dibedakan menjadi dua
jenis yaitu lemak subkutan dan lemak visceral. Lemak subkutan
terdapat tepat dibawah jaringan kulit sementara lemak visceral terdapat
di dekat organ tubuh bagian dalam. Lemak visceral ini berfungsi untuk
melindungi organ-organ tubuh bagian dalam. Kedua jenis lemak
tersebut dapat dikurangi dengan cara yang berbeda. Lemak visceral
dapat dikontrol dengan menjaga pola makan lemak yang tidak
berlebihan, sementara lemak yang terdapat langsung dibawah kulit
dapat dikurangi dengan berolahraga. Kelebihan lemak ini biasanya
akan menumpuk pada bagian tertentu pada tubuh seperti perut,
pinggul, dan paha, namun yang paling jelas terlihat pada bagian perut.
(Boyle, MA and SL Roth.2010)
d. Bagaimana pengaturan kadar glukosa setelah banyak makan yang
manis ? (hormon yang berperan dalam pengaturan glukosa)
Jawab :
1. Glukagon
Dihasilkan oleh sel alfa pada pankreas fungsinya untuk
meningkatkan kadar gula darah karena berperan dalam
pemecahan glikogen menjadi glukosa yang akan digunakan
untuk metabolisme tubuh.
61
2. Insulin
Dihasilkan oleh sel beta di pankreas yang berfungsi :
menurunkan kadar gula darah
Membantu pembakaran dan penyerapan glukosa oleh
sel badan
Mengimbangkan paras glukosa didalam darah dan
mencegah kencing manis.
Membantu proses penyimpanan glukosa berlebihan
dalam bentuk lemak didalam hati
e. Apa dampak banyak mengkonsumsi makan manis ?
Jawab :
dampak banyak mengkonsumsi makan manis yaitu :
1. Dapat meningkatkan faktor risiko diabetes yang dikarenakan kadar
gula darah yang berlebihan. DM tipe 2
2. Menyebabkan obesitas yang disebabkan gula yang berlebihan
dalam darah disimpan dalam bentuk lemak.
3. Meningkatkan tekanan darah karena terjadinya vasokontriksi pada
pembuluh darah
4. Gangguan gizi yang tidak seimbang karena orang yang terlalu
banyak mengkonsumsi manis cendrung akan menolak makan yang
lain karena sudah merasa kenyang padahal jumlah gizi yang
dikonsumsi tidak seimbang.
5. Meningkatkan risiko penyakit jantung, makanan manis dapat
mempengaruhi kadar kolestrol seseorang, yang dapat
menyebabkan terjadinya aterosklerosis pada pembuluh darah.
(guyton & hall)
4. Hari ini Siti kesiangan sehingga pergi kesekolah tidak sempat sarapan
a. Apa dampak tidak sarapan terhadap tubuh nona siti ?
Jawab :
62
dampak tidak sarapan terhadap tubuh nona siti adalah
1. Konsentrasi menurun: Fokus dan konsentrasi yang tidak optimal
mempengaruhi kemampuannya pada saat membaca dan belajar.
2. Sering sakit: Dapat menyebabkan sering sakit dan pusing yang
disebabkan kurangnya nutrisi dari rumah.
3. Kemampuan fisik menurun: sering merasa lemas pada saat
beraktivitas, dan biasanya dapat menyebabkan os merasa lebih
lapar dari sebelumnya.
4. Gizi tidak seimbang: dapat menyebabkan kurang gizi maupun
obesitas.
(Devi, 2010)
b. Apa manfaat sarapan bagi tubuh ?
Jawab :
Manfaat sarapan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Sarapan dapat menyediakan karbohidrat yang siap digunakan
untuk meningkatkan kadar gula darah. Dengan kadar gula darah
yang normal konsentrasi lebih baik sehingga dapat berdampak
positif pada saat melakukan aktivitas.
2. Sarapan dapat memberikan kontribusi penting akan beberapa zat
gizi yang diperlukan tubuh seperti protein, lemak, vitamin dan
mineral. Ketersediaan zat gizi ini bermanfaat untuk berfungsinya
proses fisiologis dalam tubuh.
5. Pada pelajaran olahraga, Siti harus melakukan lari sprint. Setelah lari, Siti
merasa kelelahan dan pegal pada kedua kaki
a. Bagaimana mekanisme kelelahan pada kedua kaki Nn.Siti ?
Jawab :
Latihan fisik dan pekerjaan berat yang dilakukan tubuh akan
berkompensasi dengan melakukan respirasi cepat, dan bila oksigen
berkurang maka glikogen otot dirombak sebagai energi melalui
proses anaerob yang akhirnya menghasilkan asam laktat. Bila
63
dengan istirahat oksigen terpenuhi kembali maka hati akan
mengubah kembali asam laktat menjadi glikogen (glikogen hati),
proses ini disebut glikoneogenesis. Pada saat diperlukan dapat
dipecah kembali (glikogenolisis) menjadi glukosa bebas yang
beredar dalam darah. Keseluruhan proses ini disebut siklus Cori.
Apabila oksigen tidak terpenuhi maka asam laktat akan menumpuk
dalam otot dan menyebabkan kelelahan otot (fatigue) karena terjadi
proses keasaman oleh asam laktat.
(Devi, 2010)
6. Menjelang siang mengikuti latihan baris-berbaris dan hanya sempat
minum air putih segelas. Saat latihan Siti merasa pusing , lemas dan
berkeringat dingin
a. Apa penyebab Nn.Siti pusing dan lemas dan berkeringat dingin ?
Jawab :
Penyebab pusing : karena suplay oksigen dalam otak berkurang
Penyebab lemas : karena kekurangan ATP diotot
Penyebab berkeringat dingin : karena hipoglikemia
b. Bagaimana mekanisme Nn siti merasa pusing dan lemas ?
Jawab :
Mekanisme lemas
ATP membangkitkan kontraksi otot jadi apabila kadar glukosa
menurun maka ATP yang dibentuk dari glikolisis aerob / anaerob
menghasilkan ATP yang sedikit sehingga kontraksi otot berkurang
jadi lemas.
Mekanisme pusing
Pusingkadar suplai karbohidrat dalam darah berkurang karena
hanya karbohidrat berupa glukosa yang dapat digunakan dalam sel –
sel otak jadi apabila kadar glukosa menurun otomatis asupannya
kurang sehingga menyebabkan pusing.
64
(Guyton, 2007)
c. Bagaimana metabolisme energi pada saat siti mengikuti latihan baris
berbaris ? ( glikogenolisis, glukoneogenesis )
Jawab :
Dikarenakan Nn.Siti tidak sarapan sedangkan aktivitasnya
memerlukan banyak energi, membuat kadar glukosanya rendah.
Sehingga tubuh Nn.Siti melakukan metabolisme untuk meningkatkan
kembali kadar glukosa darah, sehingga tubuhnya tetap bisa
menghasilkan energi dari glukosa. Metabolisme yang terjadi adalah
glikogenolisis dan glukoneogenesis.
Glikogenolisis adalah proses mengubah glikogen menjadi
glukosa untuk memenuhi kebutuhan glukosa di tubuh. Glikogen
merupakan bentuk simpanan utama karbohidrat di dalam tuuh,
terutama di hati dan otot. Di hati, glikogen fungsi utamanya adalah
menyediakan gluukosan untuk jaringan ekstrahepatik. Di otot,
senyawa ini berfungsi utama sebagai sumber bahan bakar metabolik
yang dapat segera digunakan oleh otot. (Murray, 2009 : 172).
Glikogenolisis menyebabkan terbentuknya glukosa di hati dan
laktat di otot masing-masing karena keberadaan dan ketiadaa glukosa-
6-fosfatase. Berikut reaksi glikogenolisis :
Di Hati
Glikogen
Glucose-1-phosphate
Glucose-6-phosphate Glukosa
65
Glucogen phosporylase
Phosphoglucomutase
Glucose-6-phosphatase
Di Otot
Glikogen
Glucose-1-phosphate
Glucose-6-phosphate
(Anaerobik)
Pyruvat Lactate
(Aerobik)
A CO2
cetyl CoA Masuk ke Siklus Krebs
Glukoneogenesis adaah proses mengubah prekursor nonkarbohidrat
menjadi glukosa atau glikogen. Substrat utamanya adalah asam-asam amino
glukogenik, laktat, gliserol, dan propionat. Hati dan ginjal adalah jaringan
glukoneogenetik utama (Murray, 2009 : 174)
Glukoneogenesis memenuhi kebutuhan glukosa tubuh jika karbohidrat
dari makanan atau cadangan gikogen kurang memadai. Pasokan glukosa
merupakan hal yang esensial tertama bagi sistem saraf dan eritrosit. (Murray,
2009 : 174).
66
Glucogen phosporylase
Phosphoglucomutase
Masuk ke reaksi glikolisis
Lactate dehidrogenasePyruvat dehidrogenase
Reaksi glukoneogenesis :
Laktat di otot Pyruvat
Fruktosa 1,6-bifosfat
Fruktosa 6 fosfat
Glukosa-6-fosfat
Glukosa
Setelah terbentuk glukosa, senyawa tersebut dapat dimetabolisme
untuk memenuhi kebutuhan energi.
(Barasi, 2010)
d. Bagaimana mekanisme pengaturan glukosa darah pada keadaan ini ?
Jawab :
Nn.Siti mengalami penurunan glukosa darah (hipoglikemia) karena
tidak sarapan, sehingga kekurangan sasupan karbohidrat, sedangkan
aktivitasnya memerlukan banyak energi. Keadaan hipoglikemia
67
Menuju hati
Melalui vena porta hepatika
Frukotsa 1,6 bifosfatase
Glukosa 6 fosfatase
tersebut akan merangsang beberapa hormon yang berfungsi ntuk
meningkatkan kadar glukosa darah sehingga homeostatis tubuh bisa
dipertahankan.
Glukagon adalah hormon yang dihasilkan oleh sel alpha pulau
pankreas. Sekresinya dirangsang oleh hipoglikemia. Untuk menaikkan
glukosa darah, di hati, glukagon merangsang glikogenolisis dengan
mengaktifkan fosforilase. Glukagon juga meningkatkan
glukoneogenesis dari asam amino dan laktat.
Kelenjar hipofisis anterior menyeksekresikan hormon yang
cenderung meningkatkan kadar glukosa darah. Hipoglikemia akan
merangsang hipofisis anterior menyekresikan growth hormone.
Hormon tersebut akan menurunkan penyarapan glukosa di otot dengan
cara mobilisasi asam lemak bebas dari adiposa yang menghambat
pemakaian glukosa.
Glukokortiroid disekresikan oleh korteks adrenal. Hormon ini
bekerja dengan meningkatkan glukoneogenesis melalui pengingkatan
katabolisme asam amino di hati. Selain itu, glukokortiroid
menghambat pemakaian glukosa di jaringan ekstrahepatik.
Rangsangan hipoglikemia akan menyebabkan medula adrenal
mensekresikan hormon epinefrin. Epinefrin akan menyebabkan
glikogenolisis di hati dan otot karena stimulasi fosforilase
(Murray, 2009 : 181)
7. Merasa tidak kuat Siti langsung keruang UKS. Guru UKS mengatakan
kemungkinan kadar glukosa darah Siti turun. Setelah diberi segelas air the
manis, Siti merasa segar kembali.
a. Berapa kadar glukosa darah ? (sewaktu puasa, 2 jam post prandial )
Jawab : Menurut WHO kadar normal gula darah:
1. Gula darah sewaktu
145-179 mg/dl
2. Gula darah puasa
68
4-7 mmol/l atau 72-126 mg/dl
3. Gula darah dua jam setelah makan (post prandial)
10 mm0l/l atau 80-180 mg/dl
b. Bagaimana perhitungan kadar glukosa darah ?
Jawab :
Dalam tubuh manusia, kadar glukosadarah normal adalah 70-90 mg/dl (1
dl= 100 mL). Namun, kadar glukosa darah tersebut tergantung dengan
waktu setelah makan dalam satu jam pertama setelah makan, kadar gula
darah meningkat sekitar 130 mg/dl darah, lalu menurun setelah 2-3 jam
berikutnyasetelahglukosatersebutdigunakandalamberbagaijaringan.
Sejumlah glukosa diubah menjadi glikogen dan disimpan dalam hati dan
otot. Bila glukosa diperlukan untuk energy atau glikogen, kelebihan
glukosa akan diubah menjadi lemak. Glikogen merupakan sumber energy
cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat
dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga
menjadi sumber energy cadangan, Lemak tidak pernah secara langsung
dikonversi menjadi glukosa. Fruktosadangalaktosa lain yang dihasilkan
dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati yang
mengkonversinya menjadi glukosa.
Kadar glukosa darah =[ A sampelA standar ] x C standar x Pengenceran
c. Berapa kandungan kalori dalam segelas air teh manis ?
Jawab :
Ringkasan Gizi:
Kal
90-200
Lemak
0g
Karb
23,44g
Prot
0,02g
Terdapat 90-200 kalori dalam Teh (1 cangkir). (Sesuai kepekatannya)
Rincian Kalori: 0% lemak, 100% karb, 0% prot.
69
d. Mengapa setelah diberi segelas air teh manis siti merasa segar
kembali ?
Jawab :
Karena pada segelas teh manis terdapat kandungan gula sederhana
yang tidak memerlukan proses yang lama untuk dicerna dan langsung
bisa diubah menjadi energi.
(Arisman, 2008)
8. Bagaimana pandangan islam pada kasus ini ?
Jawab :
Mengenai “Menzhalimi Diri Sendiri”
“Wahai hambaku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan diriku berbuat
zalim dan menjadikan haram juga antara kamu, Maka janganlah kamu
saling menzhalimi.” HR. Abu Dzar.
2.3.5 Kesimpulan
Nn.Siti 17 tahun mengalami pusing, lemas dan berkeringat dingin karena
mengalami hipoglikemia.
70
2.3.6 Kerangka Konsep
71
Tidak Sarapan
Melakukan aktivitas anerob
Glikolisis anaerob
Lelah dan pegal Tidak makan siang, LBB
Hipoglikemia
Otot kekurangan ATP
Otot kekurngan suplay glukosa
Pengaruh saraf
otonom
Pusing lemas Berkeringat dingin
DAFTAR PUSTAKA
Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi. Buku Kedokteran
EGC: Jakarta.
Barasi, 2009. At a Glance Ilmu Gizi. Jakarta : Erlangga.
Devi, N. 2010. Nutrition and Food: Gizi Untuk Keluarga. Surabaya: Graha Medika
Dzulqaidah,A. (2012). Pengaturan Pemilihan Makanan Untuk Memenuhi
Kebutuhan Kalori dengan Algoritma Pemograman Dinamis. Website :
(http://informatika.stei.itb.ac.id.pdf diakses pada 21 Maret 2015)
Guyton, A., 2009. Buku Ajar Kedokteran. Jakarta: EGC
Kemenkes RI. 2011. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi dan Anak.
Jakarta. Indonesia.
Lehninger, L Albert, 1982. Dasar – Dasar Biokimia.Surabaya:Erlangga
Miller, K., : 1998. The Metabolic Pathways of Biochemistry.
( online) http://www.gwu.edu/_mpb.( diakses pada 20 maret
2015)
Murray, Robert K.dkk.2009.Biokimia Harrper.Jakarta : EGC
Poedjiadi, A. (1994). Dasar – Dasar Biokimia. Jakarta : Universitas Indonesia
Press.
72
Vitaheart. 2006. Nutrition and Food: Gizi untuk Keluarga. Surabaya : Graha
Medika
Soewoto,H.(2009). Biokimia dan Biologi Molekuler. Website :
(http://repository.ui.ac.id/dokumen/lihat/2980.pdf diakses pada 20 Maret 2015)
Sumardjo, D. (2009). Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa
Kedokteran. Jakarta: EGC.
Supariasa.D.N, dkk. Penilaian status gizi. Jakarta : EGC)
73