laporan tutorial skenario 4.docx
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tutorial skenario 4 pada Blok
Kedokteran Gigi Pencegahan yang berjudul “Space Maintainer”. Berkat dukungan
dari berbagai pihak, kami bersyukur karena kelompok kami dapat menyusun makalah
tutorial ini dengan baik.
Tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada Dr.drg. Didin Erma
Indahyani,M.Kes selaku tutor pembimbing kelompok tutorial 7 yang telah banyak
memberikan dukungan, bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan makalah ini
di sela-sela kesibukan beliau.
Kami juga berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan
banyak bantuan dalam menyediakan buku-buku referensi dan memberikan pinjaman,
serta kakak tingkat dan juga teman-teman mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi
angkatan 2011 yang telah banyak membantu.
Tiada gading yang tak retak, bagitu pula kami sangat menyadari bahwa
dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami
sangat mangharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat di kemudian hari, khususnya dalam
bidang kedokteran gigi di kalangan Universitas Jember.
Jember, 15 November 2012
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... 1
DAFTAR ISI .................................................................................................. 2
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 4
1.3 Tujuan ........................................................................................ 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Fase gigi geligi pergantian .............................................................. 6
2.2 Tanggal prematur gigi sulung .......................................................... 7
2.3 Space Maintainer ............................................................................. 10
BAB III. PEMBAHASAN
3.1 Mapping .................................................................................... 17
3.2 Fungsi space maintainer ........................................................... 17
3.3 Klasifikasi space maintiner ...................................................... 17
3.4 Perawatan yang tepat pada kasus di skenario .......................... 27
3.5 Kontrol dan instruksi kepada pasien ......................................... 28
BAB IV. KESIMPULAN .............................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 30
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gigi sulung memiliki peranan yang penting bagi anak sehingga
keberadaannya harus bisa dipertahankan pada kondisi sehat. Jika situasi yang
ada menyulitkan upaya mempertahankan gigi sulung, misalnya ada penyakit
gigi yang parah, maka pada beberapa kasus, gigi susu dapat dibiarkan tanggal
tanpa menimbulkan efek yang buruk terhadap perkembangan oklusal. Pada kasus
yang lain, tanggalnya gigi sulung dapat berakibat buruk pada terhadap
perkembangan oklusal. (Pradipta, 2009)
Periode gigi geligi pergantian merupakan periode yang paling kritis dalam
perkembangan oklusi. Pada periode ini, oklusi bersifat sementara dan tidak statis
sehingga memungkinkan berkembangnya maloklusi. Dalam bidang orthodonsia,
upaya-upaya mencegah maloklusi lebih efektif dilakukan pada periode gigi geligi
pergantian karena masih ada kesempatan untuk melakukan penyelarasan oklusi dan
menghilangkan faktor penyebab.
Pada usia 5-6 tahun gigi geligi sulung akan mulai digantikan oleh gigi geligi
permanen. Gigi insisivus sentralis rahang bawah dan gigi molar pertama merupakan
gigi geligi permanen yang pertama kali erupsi di dalam mulut.Umumnya urutan
erupsi gigi geligi pada rahang atas adalah sebagai berikut : molar pertama
(6),insisivus sentralis (1),insisivus lateralis (2),premolar pertama (4),premolar kedua
(5),kaninus (3),molar kedua (7),dan molar ketiga (8) atau biasa ditulis dengan
nomenklatur menjadi 6-1-2-4-5-3-7-8, sedangkan pada rahang bawah 6-1-2-3-4-5-7-
8.
3
Perawatan pada tanggal prematur gigi sulung memerlukan perhatian bagi para
klinisi, karena perawatan yang tidak baik akan memberikan pengaruh pada
perkembangan gigi sampai remaja. Tanggal prematur pada gigi sulung dapat
menyebabkan gangguan pada erupsi gigi permanen bila didapatkan
kekuranganlengkung rahang. Penanganan waktu yang tepat akan mempertahankan
ruang untuk pertumbuhan gigi permanen (Pinkham, 1988).
Tanggal prematur pada gigi sulung dapat terjadi pada gigi anterior (insisivus
dan kaninus) dan pada gigi posterior (molar). Penyebab utama tanggal prematur pada
gigi anterior adalah trauma dan karies gigi, sedangkan penyebab utama tanggal
prematur pada gigi posterior adalah karies dan jarang disebabkan oleh trauma
(Pinkham, 1988). Untuk mengatasi masalah kehilangan prematur gigi sulung adalah
dengan penggunaan alat penahan ruang yang dikenal dengan space maintainer.
(Hprimaywati, 2008)
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa fungsi dari penggunaan space maintainer ?
2. Apa saja klasifikasi space maintainer (meliputi syarat penggunaan, indikasi
dan kontraindikasi, serta kelebihan dan kekurangan) ?
3. Apa perawatan yang tepat pada kasus skenario tersebut?
1.3 Tujuan
1. Mampu mengetahui dan menjelaskan fungsi dari penggunaan space
maintainer
2. Mampu mengetahui dan menjelaskan klasifikasi space maintainer (meliputi
syarat penggunaan, indikasi dan kontraindikasi, serta kelebihan dan
kekurangan)
4
3. Mampu mengetahui dan menjelaskan perawatan yang tepat pada kasus
skenario tersebut
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Fase Gigi Geligi Pergantian
Masa geligi pergantian merupakan peralihan (trantitional dentition) atau
pergantian dari masa geligi sulung ke masa geligi permanen. Kadang-kadang disebut
masa geligi campuran (mixed dentition) karena di dalam rongga mulut terdapat
campuran gigi sulung dan gigi permanen. Gigi permanen yang menggantikan gigi
sulung disebut gigi pengganti (successional teeth, succedaneus teeth), yaitu insisiv
sentral permanen,insisiv lateral permanen dan kaninus permanen masing-masing
menggantikan insisiv sentral sulung,insisiv lateral sulung,dan kaninus sulung.
Sedangkan premolar pertama dan premolar kedua masing masing menggantikan
molar pertama sulung dan molar kedua sulung. Gigi permanen yang tumbuh di
sebelah distal lengkung geligi sulung disebut gigi tambahan (accessional teeth,
additional teeth), yaitu molar pertama permanen, molar kedua permanen, dan molar
ketiga permanen.
Molar pertama permanen biasanya merupakan gigi permanen pertama yang
erupsi pada usia sekitar 5-6 tahun. Diduga aktivitas metabolisme pada ligament
periodontal mempengaruhi mekanisme erupsi gigi. Diperlukan 2 proses untuk erupsi
gigi, yaitu resorpsi tulang alveolar dan akar gigi sulung sebagai jalan erupsi gigi serta
mekanisme gigi itu sendiri menuju arah yang telah tersedia. Bila akar gigi telah
terbentuk setengah sampai dua pertiga gigi tersebut siap untuk erupsi.
Gigi sulung memiliki peranan yang penting bagi anak sehingga
keberadaannya harus bisa dipertahankan pada kondisi sehat. Tanggal premature pada
gigi sulung dapat terjadi pada gigi anterior (insisivus dan caninus) maupun pada gigi
posterior. Penyebab utama tanggal premature pada gigi anterior adalah trauma dan
karies gigi. Sedangkan tanggal premature pada gigi posterior jarang disebabkan
6
karena trauma melainkan sering terjadi karena karies gigi. Tanggal premature gigi
sulung memerlukan perhatian bagi para klinis sebab perawatan yang tidak baik akan
memberikan pengaruh pada perkembangan hingga remaja (Proffit dan Fieids,1991).
Tanggal premature pada gigi sulung dapat menyebabkan gangguan pada erupsi gigi
permanen bila didapatkan pengurangan lengkung rahang. Penanganan pada waktu
yang tepat akan mempertahankan ruang untuk pertumbuhan gigi permanen
(Mathewson dan Primosch,1985;Mc Donald dkk,2004;Pinkham,2005).
2.2 Tanggal Prematur Gigi Sulung
Gigi mengalami pertumbuhan ke arah vertikal. Misalnya pada gigi bawah
tumbuh ke atas, gigi atas tumbuh ke bawah, sampai kedua gigi atas dan bawah saling
berkontak. Demikian pula dengan pergerakan ke samping, jika gigi tidak mempunyai
sandaran atau gigi di samping kiri-kanannya yang merapat erat dengan gigi tersebut,
pada saat gigi menerima beban, gigi akan condong ke arah menjauhi beban.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa gigi sulung tidak hanya berfungsi untuk
mengunyah makanan, tetapi juga sebagai penunjuk jalan bagi pertumbuhan gigi
permanen yang akan menggantikannya. Jika gigi sulung tercabut terlalu cepat, gigi
permanen akan kehilangan arahnya sehingga erupsinya dapat terganggu (Pradipto,
2009).
Kehilangan gigi sulung secara dini dapat menimbulkan anomali pada
lengkung rahang oleh karena adanya pergeseran gigi tetangga dan gigi antagonis ke
arah ruangan yang kosong sehingga menyebabkan terjadinya kehilangan panjang
lengkung rahang. Di lain pihak kehilangan gigi molar sulung sebelum waktunya
seringkali menyebabkan maloklusi. Gigi molar kedua sulung yang bersebelahan
dengan molar pertama permanen merupakan gigi sulung yang sering mengalami
karies. Keadaan ini disebabkan karenan gigi tersebut memiliki daerah morfologi yang
memudahkan retensi plak dan berkembangannya karies (Sartika, 2002).
7
2.2.2 Sebab Tanggalnya Gigi Sulung
Tanggalnya gigi sulung yang terlalu cepat dapat disebabkan karena beberapa hal,
antara lain:
• tercabutnya gigi sulung karena terjatuh atau kecelakaan
• adanya penyakit atau kondisi yang menjadi penyebab premature ekstraksi
• karies besar pada gigi yang tidak bisa dirawat lagi
• resorpsi terlalu dini dari akar-akarnya
2.2.3 Akibat Tanggalnya Gigi Sulung
Tanggal premature pada gigi sulung pada masing masing gigi dapat
mempunyai efek seperti berikut:
A. Tanggalnya gigi insisivus sulung
Pada keadaan crowded tanggalnya gigi insisivus sulung dapat berpengaruh
terhadap perkembangan oklusi dan penutupan ruang dapat terjadi. Bila gigi insisivus
sulung tanggal karena benturan maka pergeseran atau luka dari gigi pengganti dapat
terjadi.
B. Tanggalnya gigi kaninus sulung
Tanggalnya gigi kaninus yang terlalu cepat dapat diikuti dengan
hilangnya ruang. Tanggalnya gigi kaninus secara dini terutama pada rahang bawah,
dapat menimbulkan resorpsi akar gigi insisivus lateralis permanent yang
crowded. Keadaan ini seringkali unilateral sehingga gigi insisivus yang crowded
tergeser ke sisi tersebut dengan disertai pergeseran garis tengah. Keadaan ini
merupakan akibat paling serius dari tanggalnya gigi kaninus sulung karena dapat
menyebabkan oklusi yang tidak simetris.
C. Tanggalnya gigi molar sulung
8
Tanggalnya gigi molar kedua sulung yang terlalu cepat mengakibatkan
pergerakan ke depan dari gigi molar pertama tetap yang menutupi ruang untuk
erupsi gigi premolar tetap. Tanggalnya gigi molar pertama sulung juga
menyebabkan hilangnya ruang untuk erupsi gigi premolar tetap, sebagian karena
pergeseran ke mesial dari gigi belakang dan sebagian karena crowded gigi insisivus
seperti pada kaninus sulung. (Pradipto,2009)
Tanggal premature gigi sulung juga dapat mempunyai efek yang terjadi pada
kesehatan rongga mulut, psikologi dan terhadap gigi geligi permanen yang
menggantikan gigi sulung yang telah tanggal tersebut. Beberapa efek tersebut adalah
seperti berikut:
A. Efek terhadap fungsi dan kesehatan rongga mulut
Tanggalnya gigi-gigi sulung yang terlampau cepat bisa mempengaruhi
fungsi mastikasi, karena dengan hilangnya gigi geligi pada lengkung rahang maka
kemampuan kunyah akan berkurang. Tanggalnya gigi anterior pada gigi sulung yang
terlalu cepat juga bisa mempengaruhi fungsi bicara yaitu penyebutan huruf-huruf
tertentu menjadi terganggu, tanggalnya gigi anterior juga mempengaruhi fungsi
estetik karena akan mempengaruhi penampilan anak.
Pengaruh tanggalnya gigi sulung terhadap kesehatan rongga mulut yaitu,
menghilangkan daerah penimbunan makanan dan sepsis oral, selain itu tanggalnya
gigi sulung terutama gigi molar bisa mempengaruhi insiden karies bagi gigi-gigi
yang tersisa.
B. Efek psikologis terhadap anak dan orangtua
Tanggalnya gigi sulung terutama gigi anterior akan mengubah penampilan anak,
sehingga akan menimbulkan efek psikologis yang tidak diinginkan yaitu
anak-anak menjadi kurang percaya diri dan merasa malu karena giginya ompong.
Tanggalnya gigi sulung yang terlampau cepat dianggap oleh orang tua sebagai
9
kegagalan, terutama bila sudah dilakukan upaya untuk mempertahankan gigi geligi
tersebut.
C. Efek terhadap gigi-gigi tetap
Efek yang paling penting dari tanggalnya gigi geligi sulung yang terlalu cepat
adalah penutupan ruang pada lengkung rahang, sehingga gigi pengganti tidak
mempunyai tempat untuk erupsi. Tanggalnya gigi sulung pada lengkung rahang
yang sempit akan menimbulkan susunan yang berjejal pada gigi pengganti, oleh
sebab itu perlu dipertimbangkan untuk melakukan pencabutan keseimbangan atau
pemasangan alat space maintainer.
2.3 Space Maintainer
Space maintainer merupakan alat yang digunakan untuk menjaga ruang akibat
kehilangan dini gigi sulung,alat ini dipasang diantara dua gigi. Ruang yang terjadi
akibat adanya tanggal premature perlu dipertahankan sebelum gigi tetangga bergeser
ke diastema. Untuk mencegah agar ruangan tersebut tidak ditempati gigi-gigi yang
berdekatan perlu dipasang piranti yang disebut space maintainer.
(AADP,2009:Rahardjo,2009)
Fungsi dari space maintener adalah untuk mencegah pergeseran dari gigi ke
ruang yang terjadi akibat pencabutan dini, mencegah ekstrusi gigi antagonis dari gigi
yang dicabut dini, memperbaiki fungsi pengunyahan akibat pencabutan dini, dan
memperbaiki fungsi estetik dan bicara setelah pencabutan dini. (Moyers,1972)
Syarat suatu space maintainer adalah dapat menjaga ruang dimensi proksimal,
tidak mengganggu erupsi gigi antagonisnya, tidak mengganggu erupsi gigi permanen,
tidak mempengaruhi fungsi bicara, pengunyahan, dan fungsi pergerakan mandibula,
desain yang sederhana, dan mudah dibersihkan (Hprimaywati, 2008).
Meskipun berguna dalam mempertahankan ruang bekas pencabutan
tetapi penggunaan space maintainer terkadang menimbulkan kerusakan pada
10
jaringan lunak mulut terutama pada penggunaannya dalam waktu yang lama. Oleh
karena itu indikasi dan kontra indikasinya harus diperhatikan dengan baik agar
perawatan dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Berikut merupakan indikasi
dan kontra indikasi dari penggunaan space maintainer:
A. Indikasi
1. Apabila terjadi kehilangan gigi sulung dan gigi penggantinya belum
siap erupsi menggantikan posisi gigi sulung tersebut dan analisa
ruang menyatakan masih terdapat ruang yang memungkinkan untuk gigi
permanennya.
2. Jika ada kebiasaan yang buruk dari anak, misalnya menempatkan lidah di
tempat yang kosong atau menghisap bibir maka pemasangan space
maintainer ini dapat diinstruksikan sambil memberi efek menghilangkan
kebiasaan buruk.
3. Adanya tanda-tanda penyempitan ruang
4. Kebersihan mulut baik
5. Segera setelah gigi sulung lepas,setelah 6 bulan kehilangan gigi
B. Kontra Indikasi
1. Tidak terdapat tulang alveolar yang menutup mahkota gigi tetap yang akan
erupsi.
2. Kekurangan ruang untuk erupsi gigi permanen
3. Ruangan yang berlebihan untuk gigi tetapnya erupsi
4. Kekurangan ruang yang sangat banyak sehingga memerlukan tindakan
pencabutan dan perawatan orthodonti
11
5. Gigi permanen / benih gigi permanen penggantinya tidak ada (agenesi)
6. Terdapat gigi permanen yang akan erupsi
7. Pada kasus maloklusi yang perlu perawatan ortho
8. Kebersihan rongga mulut pasien buruk
9. Pasien dengan gangguan sistemik dan sindrom down
Pada beberapa keadaan penggunaan space maintainer tidak diaplikasikan pada anak,
yaitu:
1. Jika gigi yang tanggal sebelum waktunya adalah gigi insisivus decidui,
maka pemasangan space maintainer tidak perlu karena pertumbuhan
daerah ini ke arah transversal sangat laju dan pergeseran gigi-gigi kaninus
ke arah mesial hampir tidak ada.
2. Jika tonjolan dan dataran inklinasi dari gigi-gigi di samping gigi yang dicabut
itu sudah mengunci sedemikian rupa sehingga pergeseran ke arah tempat yang
kosong itu sudah dengan sendirinya terhalang.
3. Jika pergeseran ke arah tempat yang kosong itu dapat memperbaiki oklusi dari
molar pertama permanen
4. Jika pergeseran ke tempat yang kosong dapat memperbaiki adanya gigi depan
yang crowded
5. Pada anak dengan usia yang masih sangat muda sehingga sulit
kerjasama dengan dokter gigi.
Syarat penggunaan suatu space maintainer adalah :
1. Dapat menjaga ruang dimensi proksimal
2. Tidak menggangu erupsi gigi antagonisnya
12
3. Tidak menggangu erupsi gigi permanen
4. Tidak mempengaruhi fungsi bicara, pengunyahan, dan fungsi pergerakan
mandibula
5. Disain yang sederhana, dan mudah dibersihkan
6. Dapat mencegah ekstrusi gigi lawan
7. Tidak memberikan tekanan abnormal pada gigi penyangga
8. Tidak mengganggu jaringan lunak sekitarnya
9. Harus dapat mempertahankan lengkung rahang
10. Harus dapat memulihkan fungsi estetik dan dapat menghilangkan trauma
psikis
Secara radiografi syarat space maintainer adalah sebagai berikut :
1. Terlihat adanya benih gigi permanen/terdapat gigi pengganti
2. Terlihat adanya pembentukan akar gigi
3. Tidak ada kondisi patologis pada jalan erupsi gigi permanen
4. Tidak ada resorpsi patologis pada gigi penyangga
2.3.1 Macam-macam Bentuk Space Maintainer
a. Space Maintainer Lepasan
Alat ini digunakan khusus bila gigi hilang dalam satu kuadran lebih dari satu
gigi. Alat lepasan ini sering merupakan satu-satunya pilihan karena tidak adanya
gigi penyangga yang sesuai untuk alat cekat. Alat ini dapat ditambahkan gigi-gigi
artificial untuk mengembalikan fungsi estetik.
13
Alat ini digunakan pada rahang atas maupun rahang bawah dimana telah
kehilangan gigi bilateral lebih dari satu, alat ini juga digunakan pada kasus
tanggalnya gigi M2 sulung sebelum erupsi M1 permanen. space maintainer GTS
memiliki konstruksi yang sederhana, pergerakan fungsional baik dan biaya yang
relatif murah. Pembersihan GTS dan gigi yang tepat penting untuk mengurangi
kemungkinan berkembangnya lesi karies yang baru, alat space maintainer lepasan
dari berbagai tipe tidak boleh dianjurkan untuk pasien anak yang mempunyai
masalah karies dan kebersihan mulut yang jelek. Masalah yang sering timbul dari
pemakaian alat ini adalah malasnya anak memakai alat sehingga fungsi space
maintainer tidak tercapai dan alat jarang dibersihkan sehingga menyebabkan iritasi
jaringan mulut.
b. Space Maintainer Cekat
Ada beberapa macam jenis space maintainer cekat yang sering digunakan
dalam klinik, yaitu: band-loop, Crown-loop, distal shoe, dan lingual arch.
Band and loop space maintainer
Band and loop dirancang untuk mempertahankan ruang dari tanggalnya satu
gigi dalam satu kuadran. Alat ini digunakan pada kasus tanggalnya gigi molar
satu sulung dan molar dua sulung secara dini untuk mencegah migrasi ke
mesial yang berhubungan dengan erupsi gigi molar satu permanen, selain itu
alat ini juga digunakan pada kasus tanggalnya gigi kaninus sulung secara dini
untuk mencegah pergerakan insisivus lateral permanen.
Band and loop ini lebih disukai karena proses pembuatannya lebih mudah,
waktu kerja yang singkat, tidak perlu dilakukan anestesi terlebih dahulu untuk
pemasangan band karena tidak ada preparasi yang dilakukan pada gigi,
pengaplikasiaannya mudah dan lebih ekonomis.
Crown-loop Space Maintainer
14
Jenis crown loop ini biasa digunakan pada kasus:
1. gigi abutment bagian posterior mengalami karies yang luas dan memerlukan
restorasi mahkota.
2. gigi abutment pernah mendapatkan perawatan pulpa yang mana dalam kasus
mahkota perlu dilindungi secara menyeluruh.
Keuntungan:
1. konstruksinya tampak lebih ringan
2. ekonomis
3. memperbaiki fungsi kunyah
4. tidak menghalangi over erupsi gigi antagonis
Distal Shoe Space Maintainer
Alat ini digunakan dimana molar dua sulung hilang sebelum erupsi molar
satu permanen. Fungsinya adalah untuk menuntun erupsi dari molar pertama
permanen ke posisinya yang normal dalam lengkung rahang.
Adapun kontraindikasi dari penggunaan alat ini ialah pada pasien dengan
oral hygiene yang jelek, pada keadaan dimana hilangnya beberapa gigi sehingga
abutment akan kurang mendukung alloy yang disemen, dan kurangnya kerja
sama dari pasien dan orang tua.
Pada keadaan saat distal shoe merupakan kontra indikasi, perawatan yang
dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan alat yang removable atau cekat yang
tidak memasuki jaringan tetapi memberi tekanan pada ridge mesial molar
permanen yang belum erupsi.
Lingual Arch
Space maintainer lingual arch terbagi atas dua, yaitu:
15
1. Lingual arch pasif
Merupakan space maintainer pilihan setelah kehilangan banyak gigi pada
lengkung RA/RB, terutama jika insisivus permanen RB terlihat crowded. Alat
ini digunakan sebagai space maintainer bilateral cekat pada RB dan bersifat
pasif karena tidak dapat diatur begitu disemen pada molar dua sulung. Adapun
keuntungan dari alat ini yaitu karies gigi rendah, ekonomis, dan adaptasi
dengan pasien lebih baik.
2. Alat Nance rahang atas
Alat Nance digunakan ketika satu atau lebih molar susu tanggal secara
dini pada rahang atas. alat ini didesain seperti pada lingual arch soldering
kecuali pada bagian anterior kawat tidak menyentuh permukaan lingual pada
gigi depan atas, kawat lingual dapat mengikuti bentuk palatum dan kawat yang
digunakan berukuran 0.025 inchi. pada penggunaan space maintainer jenis
lingual arch ini pasien harus diperiksa secara periodic untuk memastikan bahwa
kawat lingual tidak mengganggu erupsi dari gigi C dan P, serta tidak
mengganggu jaringan palatum.
16
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Mapping
3.2 Fungsi dari space maintainer
Fungsi dari space maintener menurut Moyers adalah:
a. Mencegah pergeseran dari gigi ke ruang yang terjadi akibat pencabutan dini
b. Mencegah ekstrusi gigi antagonis dari gigi yang dicabut dini
c. Memperbaiki fungsi pengunyahan akibat pencabutan dini
d. Memperbaiki fungsi estetik dan bicara setelah pencabutan dini
3.3 Klasifikasi space maintainer
Ada berbagai macam tipe space maintainer, yang secara umum bisa
dikelompokkan menjadi dua katagori, lepasan dan cekat. Space maintainer lepasan
bisa digunakan untuk periode yang relatif singkat, biasanya sampai 1 tahun. Space
17
Tanggal Prematur
Maloklusi Tidak ada maloklusi/ Klas I Angle
Space Maintainer
Indikasi dan kontraindikasi
Macam-macam space
maintainer
Syarat space maintainer
Fungsi space
maintainer
Perawatan Ortho
maintainer cekat, jika didesain dengan baik, tidak akan begitu merusak jaringan
rongga mulut dibandingkan dengan space maintainer lepasan, dan kurang begitu
mengganggu bagi pasien. Oleh karena itu, alat ini dapat digunakan untuk waktu
yang lebih panjang, biasanya sampai 2 tahun. Penggunaan space maintainer yang
lama dapat berdampak buruk pada kesehatan mulut, karena itu apapun jenis space
maintainer yang digunakan, efeknya terhadap kesehatan rongga mulut perlu
mendapat perhatian khusus.
1. Space Maintainer Lepasan
Alat ini digunakan khusus bila gigi hilang dalam satu kuadran lebih dari satu
gigi. Alat lepasan ini sering merupakan satu-satunya pilihan karena tidak adanya gigi
penyangga yang sesuai untuk alat cekat. Alat ini dapat ditambahkan gigi-
gigi artificial untuk mengembalikan fungsi estetik. Alat ini digunakan pada rahang
atas maupun rahang bawah dimana telah kehilangan gigi bilateral lebih dari satu,
alat ini juga digunakan pada kasus tanggalnya gigi M2 sulung sebelum erupsi M1
permanen.
Kontraindikasi penggunaan space maintainer lepasan ini yakni pada pasien
anak yang memiliki masalah karies yang buruk dan oral hygiene yang kurang.
Masalah yang sering muncul yakni malasnya anak memakai alat sehingga fungsi
space maintainer tidak tercapai dan alat jarang dibersihkan sehingga dapat terjadi
iritasi jaringan mulut.
18
Gb.Space Maintainer Lepasan
Space Maintainer lepasan (Removable space maintainer) terbagi menjadi 2 :1. Tanpa Klamer Retensi
2. Dengan Klamer Retensi
- Klamer Labial Bow
19
- Klamer Adam
Merupakan alat retensi yang paling umum digunakan. Dikenakan pada gigi
molar, premolar atau gigi anterior. Diameter kawat yang digunakan 0,7 mm untuk
gigi posterior dan 0,6 mm untuk gigi anterior . Bagian-bagiannya terdiri dari :
A. Cross bar / bridge:
Merupakan bagian kawat sepanjang 2/3 mesiodistal gigi anchorage yang akan
dipasangi posisi sejajar permukaan oklusal, terletak 1 mm disebelah bukal
permukaan bukal , tidak tergigit ketika gigi beroklusi.
B. Arrow head
Terletak diujung mesial dan distal cross bar. Menempel pada permukaan gigi di
daerah undercut bagian mesiobukal dan distobukal.
C. Lengan proksimal
Merupakan lanjutan dari U loop yang melewati daerah interdental dibagian oklusal
sisi mesial dan distal gigi anchorage.Tidak tergigit sewaktu gigi beroklusi
20
- Klamer C
Klamer ini biasanya dipasang pada gigi molar kanan dan kiri tetapi bisa juga
pada gigi yang lain. Pembuatannya mudah, tidak memerlukan tang khusus, tidak
memerlukan banyak materi kawat, tidak melukai mukosa, retensinya cukup, tetapi
tidak efektif jika digunakan pada gigi desidui atau gigi permanen yang baru erupsi.
Ukuran diameter kawat yang dipakai untuk gigi molar 0,8 – 0,9 mm, sedangkan
untuk gigi premolar dan gigi anterior 0,7 mm. Terdiri dari :
A. Lengan Retensi
Berupa lengkung kawat berbentuk huruf C memeluk leher gigi di bagian
bukal dari mesial ke distal di bawah lingkaran terbesar (undercut), satu
milimeter di atas gingiva dengan ujung telah ditumpulkan.
B. Lengan Proksimal
Merupakan lanjutan dari lengan menelusuri daerah interdental
C. Tag:
Bagian kawat yang tertanam di dalam plat akrilik.
2. Space Maintainer Cekat
Ada beberapa macam jenis space maintainer cekat yang sering digunakan dalam
klinik, yaitu: band-loop, Crown-loop, distal shoe, dan lingual arch.
1. Band and loop space maintainer
21
Band and loop dirancang untuk mempertahankan ruang dari tanggalnya satu
gigi dalam satu kuadran. Alat ini digunakan pada kasus tanggalnya gigi molar
satu sulung dan molar dua sulung secara dini untuk mencegah migrasi ke
mesial yang berhubungan dengan erupsi gigi molar satu permanen, selain itu alat
ini juga digunakan pada kasus tanggalnya gigi kaninus sulung secara dini untuk
mencegah pergerakan insisivus lateral permanen. Band and loop ini lebih disukai
karena proses pembuatannya lebih mudah, waktu kerja yang singkat, tidak
perlu dilakukan anestesi terlebih dahulu untuk pemasangan band karena tidak
ada preparasi yang dilakukan pada gigi, pengaplikasiaannya mudah dan lebih
ekonomis.
Gb.Band-loop Space Maintainer
Indikasi penggunaan space maintainer jenis band loop : kehilangan unilateral
molar pertama sulung dan kehilangan bilateral molar sulung sebelum erupsinya gigi
insisif permanen.
2. Jenis crown loop ini biasa digunakan pada kasus:
a. gigi abutment bagian posterior mengalami karies yang luas
dan memerlukan restorasi mahkota.
22
b. gigi abutment pernah mendapatkan perawatan pulpa yang mana
dalam kasus mahkota perlu dilindungi secara menyeluruh.
Keuntungan : konstruksinya tampak lebih ringan, ekonomis, memperbaiki
fungsi kunyah, tidak menghalangi over erupsi gigi antagonis.
Gb.Space Maintenair Crown Loop
3. Distal Shoe Space Maintainer
Alat ini digunakan dimana molar dua sulung hilang sebelum erupsi
molar satu permanen. Fungsinya adalah untuk menuntun erupsi dari molar
pertama permanen ke posisinya yang normal dalam lengkung rahang.Adapun
kontraindikasi dari penggunaan alat ini ialah pada pasien dengan oral
hygiene yang jelek, pada keadaan dimana hilangnya beberapa gigi
sehingga abutment akan kurang mendukung alloy yang disemen, dan
kurangnya kerja sama dari pasien dan orang tua.
Pada keadaan saat distal shoe merupakan kontra indikasi, perawatan
yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan alat yang removable atau
cekat yang tidak memasuki jaringan tetapi memberi tekanan pada ridge mesial
molar permanen yang belum erupsi.
23
Gb.Space Maintenair Distal Shoe
4. Lingual Arch Space Maintenair
Gb.Space Maintenair Lingual Arch
Lingual arch pasif
Merupakan space maintainer pilihan setelah kehilangan banyak gigi
pada lengkung RA/RB, terutama jika insisivus permanen RB terlihat crowded.
Alat ini digunakan sebagai space maintainer bilateral cekat pada RB dan
bersifat pasif karena tidak dapat diatur begitu disemen pada molar dua
sulung. Adapun keuntungan dari alat ini yaitu karies gigi rendah, ekonomis,
dan adaptasidengan pasien lebih baik.
24
Gb.Space Maintenair Lingual Arch Pasif
Alat Nance rahang atas
Alat Nance digunakan ketika satu atau lebih molar susu tanggal secara
dini pada rahang atas. Alat ini didesain seperti pada lingual arch soldering
kecuali pada bagian anterior kawat tidak menyentuh permukaan lingual pada
gigi depan atas, kawat lingual dapat mengikuti bentuk palatum dan kawat
yang digunakan berukuran 0.025 inchi. Pada penggunaan space maintainer
jenis lingual arch ini pasien harus diperiksa secara periodiK untuk
memastikan bahwa kawat lingual tidak mengganggu erupsi dari gigi C dan P,
serta tidak mengganggu jaringan palatum.
Gb.Space Maintenair Alat Nance Rahang Atas
25
3.3.1 Space Maintainer Fungsional dan Nonfungsional
Salah satu contoh space maintainer fungsional adalah parsial denture.
Adanya parsial denture dapat membantu mengembalikan fungsi mastikasi,
fungsi pengucapan, dan mencegah ekstrusi gigi antagonisnya. Sedangkan space
maintainer non fungsional tidak memiliki anasir sehingga tidak mampu
mengembalikan fungsi- fungsi diatas. Selain itu, space maintainer fungsional
juga memiliki fungsi estetik karena memiliki anasir sehingga serupa dengan
gigi normal. Space maintainer fungsional selalu dapat dilepas atau removable
sehingga lebih mudah untuk dibersihkan.
3
Gb. Parsial denture sebagai space maintainer fungsional
3.3.2 Space maintainer aktif dan pasif
Space maintainer aktif (space regainer) terdiri atas komponen yang
ditambahkan yaitu berupa pegas sehingga memiliki gaya yang dapat
mendorong gigi sebelahnya dan melebarkan ruang yang ditinggalkan gigi
sulung. Biasanya alat ini dipakai pada space yang sudah menyempit akibat
pergeseran gigi- gigi sebelahnya. Namun kekurangan space tersebut tidak
lebih dari 3mm. sedangkan space maintainer pasif hanya berfungsi menahan
agar tempat yang ada tidak menyempit dan cukup untuk erupsi gigi permanen
penggantinya
26
3.3.3 Tipe- tipe Penggunaan
1. Untuk kehilangan satu gigi : Band and loop space maintainer, Distal shoe
space maintainer, Acrylic plate space maintainer.
2. Untuk kehilangan banyak gigi: Lingual arch space maintainer, Nance space
maintainer, Transpalatal space maintainer, Partial denture space maintainer.
3.4 Perawatan yang tepat pada kasus di skenario
Jenis space maintainer yang cocok digunakan untuk pasien adalah space maintainer fungsional lepasan dengan piranti gigi tiruan.
Pertimbangannya antara lain :
a. Space maintainer fungsional adalah space maintainer yang digunakan untuk
memperbaiki fungsi mastikasi. Sesuai dengan apa yang diinginkan pada
skenario yaitu agar anaknya tidak kesulitan dalam mengunyah sehingga nafsu
makannya akan kembali baik. Space maintainer ini menggunakan gigi tiruan
untuk menggantikan fungsi dari gigi-gigi posterior yang hilang sehingga
proses mengunyah akan kembali normal.
b. Space maintener lepasan dipilih karena :
Harganya yang murah seperti yang diinginkan oleh orang tua pasien.
Gigi yang hilang lebih dari satu gigi pada satu kuadran dan pada satu
lengkung yang sama yaitu rahang bawah bagian posterior.
Bisa mencegah over eruption gigi antagonisnya sehingga dapat
mempertahankan dimensi vertikal gigi.
Mudah dibersihkan, sehingga untuk pasien dengan oral hygiene yang
tidak terlalu baik dapat menggunakan space maintainer ini.
Adaptasi dengan rongga mulut baik sehingga akan nyaman dipakai.
27
3.5 Kontrol dan Instruksi Kepada Pasien
Pemasangan space maintainer memerlukan perhatian khusus dari
dokter gigi, pasien, maupun dari orang tua pasien. Rencana perawatan
ditentukan sesuai dengan diagnosis. Setelah pasien diberikan pendidikan
kesehatan gigi dan oral propilaksis, dokter gigi segera melakukan perawatan
pada pasien. Dokter gigi juga melakukan pencetakan sebagai pedoman untuk
pembuatan alat. Pada kunjungan selanjutnya dilakukan pemasangan alat. Pasien
diminta untuk datang kontrol satu minggu kemudian. Setiap pasien datang
kontrol dilakukan pemeriksaan keutuhan space maintainer, kondisi gigi
penyangga dan gingivanya. Pasien diinstruksikan untuk terus menjaga
kebersihan mulutnya dan dokter gigi juga melakukan oral propilaksis.
Perawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Aplikasi florida topical untuk mencegah karies dan dekalsifikasi gigi
2. Penyemenan ulang band molar dengan interval enam bulan
3. Pemeriksaan foto rontgen untuk melihat reaksi jaringan pada pemasangan alat
4. Scalling dengan hati-hati pada gigi yang memiliki karang gigi
5. Pengangkatan debris dan pembersihan poket
6. Penggunaan sikat gigi yang lunak untuk menghilangkan sisa-sisa makanan dan
dental plak
7. Kontrol setiap empat bulan
28
BAB IV
KESIMPULAN
Kehilangan premature gigi sulung akan mengakibatkan gigi tetangganya
bergeser karena adanya gaya ke mesial dari gigi geligi posterior yang erupsi pada
anak yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan. Kehilangan gigi
sulung dan kegagalan untuk menjaga ruang tersebut selama masa pertumbuhan dan
perkembangan akan mempengaruhi oklusi normal pada gigi permanennya. Karena itu
penggunaan space maintainer diharapkan dapat mempertahankan ruang bekas
pencabutan sehingga calon gigi yang akan tumbuh di tempat tersebut dapat tumbuh
dengan benar.
Sebelum penggunaan space maintainer perlu diperhatikan indikasi dan
kontraindikasinya serta tipe-tipe dari space maintainer yang akan digunakan sesuai
kasus pasien yang terjadi. Perlu juga diperhatikan hal-hal seperti waktu kehilangan
gigi sulung, usia pasien, ketebalan tulang yang menutupi gigi yang erupsi, ada atau
tidaknya benih gigi permanen, serta pemberitahuan masalah kepada orang tua atau
kerabat pasien.
29
DAFTAR PUSTAKA
1. Andlaw RJ, Rock WP. 1992. Perawatan Gigi Anak Edisi 2. Jakarta: Widya
Medika.
2. Foster, T.D. 2000. Buku Ajar Ortodonsi Edisi 3. Jakarta: EGC.
3. Graber TM. 1972.Orthodontict Principles and Practice 3rd Edition. Philadelphia:
W.B. Saunders Co.
4. Houston WJB. 1989.Diagnosis Orthodonsi Edisi 3 Alih Bahasa Lilian Y. Jakarta:
EGC.
5. Linden Vander. 1984. Perkembangan Gigi Geligi. Jakarta: Bina Cipta.
6. McDonald, Ralph.E. 1987. Dentistry for The Child and Adolescent. St. Louis:
The CV Mosby Company.
7. Moyers, RE. 1972. Handbook of Orthodontics for the Student and General
Practitioner. Chicago: Year Book Medical Publishers Incorporated.
8. Mundiyah, Mokhtar. 2002. Dasar-dasar Orthodonsi (Pertumbuhan dan
Perkembangan Kraniodentofasial). Jakarta: Bina Insani Pustaka.
9. Rahardjo Pambudi. 2009. Orthodonti Dasar. Surabaya: Airlangga University
Press.
10. Sim JM. 1977. Minor Tooth Movement in Children 3rd Edition. St.Louis: The CV
Mosby.
30