laporan tugas akhir implementasi pencatatan …
TRANSCRIPT
LAPORAN TUGAS AKHIR
IMPLEMENTASI PENCATATAN UANG PERSEDIAAN (UP)
DALAM BUKU KAS UMUM (BKU) MELALUI APLIKASI SISTEM
INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH (SIPD)
PADA KANTOR BPKAD KOTA JAMBI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya ( A.Md)
Disusun Oleh :
Nama Mahasiswa : Vema Rosalia
Nomor Mahasiswa : C0C018010
PROGRAM D3 AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2021
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Dengan ini, Dosen Pembimbing Laporan Tugas Akhir, Ketua
Program Studi dan Instruktur Lapangan, menyatakan bahwa Laporan Tugas
Akhir yang disusun oleh :
Nama : Vema Rosalia
NIM : C0C018010
Program Studi : Akuntansi
Judul Laporan : Implementasi Pencatatan Uang Perediaan (UP) Dalam
BKU (Buku Kas Umum) Melalui Aplikasi SIPD pada
Kantor BPKAD Kota Jambi
Telah disetujui dan disahkan sesuai dengan prosedur, ketentuan dan
kelaziman yang berlaku dalam ujian komprehensif dan laporan tugas akhir pada
tanggal yang tertera di bawah ini
Disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Tugas Akhir
Nela Safelia, SE, M.Si Muhammad Husni, SE
NIP 197904222008122001 NIP 196508301994031002
Mengetahui :
Ketua Program Studi Akuntansi
Dr. Ratih Kusumastuti, SE., M.M M.Si., Ak., CA
NIP 197904222008122001
Jambi,……………
Instruktur Lapangan
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Tugas Akhir ini telah dipertahankan dihadapan Panitia Penguji
Laporan Tugas Akhir dan Ujian Komprehensif Program Studi Akuntansi Program
Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 24 Juni 2021
Jam : 08.00 s/d Selesai
Tempat : Gedung DIII Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Panitia Penguji
Disahkan oleh :
Ketua Jurusan Akuntansi Ketua Program Studi
Mengetahui :
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Dr. H. Junaidi. S.E., M.Si
NIP 196706021992031003
Jabatan Nama Tanda Tangan
1. Ketua : Reni Yustien, S.E., M.Si., Ak.,CA
2. Sekeretaris : Riski Hernando, S.E., M.Sc
3. Anggota 1 : Ratih Kusumastuti, S.E., M.Si., Ak.,CA
4. Anggota 2 (DPA) : Nela Safelia, S.E., M.Si
Dr. Ratih Kusumastuti, SE., M.M M.Si., Ak., CA
NIP 197904222008122001
Dr. Enggar Diah Puspa Arum. S.E.,M.Si.,A.k., C.A
NIP 197610032000122001
iii
IMPLEMENTASI PENCATATAN UANG PERSEDIAAN (UP)
DALAM BUKU KAS UMUM (BKU) MELALUI APLIKASI SISTEM
INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH (SIPD)
PADA KANTOR BPKAD KOTA JAMBI
Vema Rosalia
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Abstrak
Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana alur proses pencatatan
transaksi Uang Persediaan (UP) dalam BKU melalui Aplikasi SIPD dan apakah
mempunyai kendala dalam penggunaanya sehingga dapat dipertanggung
jawabkan kepada pihak berkepentingan. Sehingga laporan tugas akhir ini berjudul
“Implementasi Pencatatan Uang Persediaan (UP) Dalam Buku Kas Umum
(BKU) Melalui Aplikasi Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD)
Pada Kantor BPKAD Kota Jambi’’. Namun dalam pembahuruan aplikasi ini
penggunaan dalam sistem ini masih belum sempurna dan terdapat kendala.
Metode yang digunakan dalam laporan ini adalah data wawancara dan
menggunakan data deskriptif kualitatif. Dengan adanya data yang telah
menggunakan berbasis akrual dapat diperoleh kesimpulan bahwa pencatatan Uang
Persediaan (UP) yang dikelola oleh Bendahara Pengeluaran SKPD Kota Jambi
telah sesuai dengan RKA SKPD sehingga menunujukkan bahwa dalam
penggunaan Aplikasi SIPD namun masih mempunyai sedikit kendala.
Kata Kunci : Uang Persediaan (UP) Aplikasi SIPD (Sistem Informasi
fffffffffffffffffffPemerintahan Daerah) BKU (Buku Kas Umum)
iv
IMPLEMENTATION OF RECORDING INVENTORY (UP) IN THE
GENERAL CASH BOOK (BKU) THROUGH THE APPLICATION OF
THE REGIONAL GOVERMENT INFORMATION SYSTEM (SIPD) AT
THE BPKAD OFFICE, JAMBI CITY
Vema Rosalia
Faculty of Economics and Business Jambi University
Abstract
The research aims to find out how the flow of the process of recording
Money Supply (UP) transactions in the BKU through the SIPD application and
whether it has problems in its use so that it can be accounted for to interested
parties So that this final report is entitled "Implementation Of Recording
Inventory (UP) In The General Cash Book (BKU) Through The Application Of
The Regional Goverment Information System (SIPD) At The BPKAD Office,
Jambi City''. However, in updating this application, the use in this system is still
not perfect and there are obstacles. The method used in this report is interview
data and uses qualitative descriptive data. With the data that has been using the
accrual basis, it can be concluded that the recording of Inventory Money (UP)
managed by the Jambi City SKPD Expenditure Treasurer is in accordance with
the SKPD RKA so that it shows that in the use of the SIPD Application but still
has a few obstacles
Keywords : Money Supply (UP) SIPD Application (Regional Government
ffffffffffffffiiifInformation System) BKU (General Cash Book)
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul
“IMPLEMENTASI PENCATATAN UANG PERSEDIAAN (UP)
DALAM BKU (BUKU KAS UMUM) MELALUI APLIKASI SISTEM
INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH (SIPD) PADA KANTOR
BPKAD KOTA JAMBI”. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi syarat
memperoleh sebutan Ahli Madya Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jambi. Berbagai kesulitan saya hadapi dalam menyusun Tugas Akhir
ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak, baik moral maupun spiritual, lahir
maupun batin, dan langsung maupun tidak langsung saya dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini.
Dalam kesempatan ini, dengan kerendahan dan ketulusan hati, saya
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas
Jambi.
2. Bapak Dr. H. Junaidi, S.E, M.Si Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Jambi.
3. Ibu Dr. Enggar Diah Puspa Arum. S.E.,M.Si.,A.k., C.A Selaku Ketua
Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi.
4. Ibu Ratih Kusumastuti SE., M.M M.Si., Ak., CA Selaku Ketua Prodi
Akuntansi dan Dosen Pembimbing Akhir yang telah membimbing dalam
penulisan laporan Magang hingga terselesaikan laporan ini.
5. Ibu Ratih Kusumastuti, SE., M.M M.Si., Ak., CA selaku Dosen
Pembimbing Lapangan yang telah memberikan arahan mengenai Praktik
Magang.
6. Ibu Nela Safelia, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah membantu urusan mengenai perkuliahan.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberi
ilmu perkuliahan.
vi
8. Seluruh Staf dan Sekretaris Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Jambi.
9. Bapak Muhammad Husni, SE selaku Kepala Badan Pengelola Keuangan
Asset Daerah Kota Jambi.
10. Bapak Dadang dan Galih selaku pembimbing selama melaksanakan
magang.
11. Terimakasih kepada selaku orang tua saya Bapak Manan Selamat, SE. Dan
Ibu Amrosvera, SE. Yang selalu mendoakan, menasehati dan yang selalu
menyemangati.
12. Teman-teman seperjuangan terima kasih sudah memberi dorongan dan
dukungan dalam segala hal dan sukses untuk kita semua.
Saya menyadari Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, saya menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
pihak dengan hati terbuka. Saya berharap tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Jambi, 2021
Vema Rosalia
NIM C0C018010
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
Abstrak .................................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv
BAB 1 ..................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 3
1.3 Tujuan Dan Manfaat Penulisan .................................................................. 4
1.3.1 Tujuan Penulisan.................................................................................... 4
1.3.2 Manfaat Penulisan.................................................................................. 5
1.4 Metode Penulisan ........................................................................................ 5
1.4.1 Jenis Data ............................................................................................... 5
1.4.2.1Metode Pengumpulan Data ................................................................. 6
1.5.Waktu Dan Lokasi Magang ........................................................................ 6
1.6 Sistematika Penulisan ................................................................................... 7
BAB II .................................................................................................................. 8
LANDASAN TEORI ............................................................................................ 8
2.1 Landasan Teori ............................................................................................. 8
2.1.1 Pengertian Sistem Dan Prosedur.......................................................... 8
2.1.2 Pengertian Sistem Akuntansi ............................................................... 9
2.1.3 Akuntansi Pemerintahan ..................................................................... 10
2.1.4 Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) .............................................. 11
2.2 Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) ...................................... 12
2.3 Pencatatan Uang Persediaan (UP) Dalam Permendagri 77 Tahun 2020 ..... 15
2.3.1 Pengertian Uang Persediaan ............................................................... 15
2.3.2 Fungsi Yang Terkait Dalam Sistem Pengeluaran Kas Pembebanan
UP/GU/TU ..................................................................................................... 15
2.4 Tata Cara Pelaksanaan Uang Persediaan ................................................. 17
BAB III ................................................................................................................ 18
PEMBAHASAN .................................................................................................. 18
3.1 Gambaran Umum Instansi Magang .......................................................... 18
3.1.1 Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah ............................. 18
3.1.2 Visi Dan Misi Kantor BPKAD Kota Jambi .................................... 19
viii
3.1.3 Bagan Struktur Organisasi BPKAD Kota Jambi ............................. 18
3.2 Apa Hambatan Yang Terjadi Dalam Pembahuruan Aplikasi SIPD Pada
Kota Jambi?. ..................................................................................................... 19
3.3 Bagaimana Solusi dan Upaya Pemecahan Dari Masalah Proses Dalam
Pembahuruan Aplikasi SIPD Pada Kota Jambi? ............................................. 19
3.4 Bagan Alur (Flowchart) ............................................................................. 19
3.5 Sub Sistem Uang Persediaan (UP) Dalam Sistem Infromasi
Pemerintahan Daerah (SIPD) .......................................................................... 31
3.5.1 Prosedur Penerbitan SPD .................................................................... 31
3.5.2 Prosedur Pengajuan SPP-UP .............................................................. 32
3.5.3 Prosedur Penerbitan SPM-UP ............................................................. 33
3.5.4 Prosedur Penerbitan SP2D-UP ........................................................... 34
3.6. Siklus Uang Persediaan (UP) Melalui Sistem SIPD ............................ 35
BAB IV ................................................................................................................ 71
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 71
4.1 Kesimpulan .................................................................................................. 71
4.2 Saran ............................................................................................................ 72
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... v
LAMPIRAN ........................................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix
Daftar Riwayat Hidup ...................................................................................... ix
DAFTAR KEGIATAN HARIAN MAGANG ................................................. x
Foto Kegiatan Magang .................................................................................... xx
Foto Penilaian Instruktur Magang ................................................................. xxi
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengelola Keuangan Daerah adalah pejabat pengelola keuangan daerah
yang melakukan keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,penganggaran,
pelaksanaan,penatausahaan,pelaporan,pertanggungjawaban,dan pengawasan serta
Keuangan Daerah. Pelaksanaan tugas dan wewenang Pengelola Keuangan
Daerah dapat melibatkan informasi, aliran data, penggunaan dan penyajian
dokumen yang dilakukan secara elektronik. Dokumen dalam Peraturan
Menteri ini, disajikan dalam bentuk ilustrasi dokumen berupa contoh yang
menggambarkan kebutuhan informasi yang bersifat dinamis dalam setiap tahapan
pengelolaan keuangan daerah. Menurut Abdul Halim (2007), Pendapatan Asli
Daerah (PAD) merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber
ekonomi asli daerah. Sedangkan Menurut Mardiasmo (2002), PAD adalah
penerimaan daerah dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan
milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain
Pendapatan Asli Daerah yang sah. Maka dapat ditarik kesimpulan Pendapatan
Asli Daerah adalah Penerimaan daerah dari Pajak Daerah, retribusi daerah dan
hasil pengelolaan kekayaan daerah serta lain-lain pendapatan asli daerah yang
merupakan sumber ekonomi asli daerah yang telah diatur dalam perundang-
undangan.
Pada masyarakat dunia memiliki kewajiban untuk secara terus-menerus
berpartisipasi dalam mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance).
World Bank dalam Mardiasmo (2004) mendefenisikan Good governance sebagai
suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang sejalan dengan prinsip
demokrasi, penghindaran salah alokasi dana investasi, pencegahan korupsi baik
secara politik dan administratif. Kepemerintahan yang baik setidaknya ditandai
dengan tiga elemen yaitu transparansi, partisipasi dan akuntabilitas. Transparansi
dibangun atas dasar kebebasan memperoleh informasi. Partisipasi maksudnya
mengikutsertakan keterlibatan masyarakat dalam pembuatan keputusan baik
2
secara langsung maupun tidak langsung melalui Lembaga perwakilan yang dapat
menyalurkan aspirasinya. Dalam rangka mewujudkan good governance
diperlukan perubahan paradigma pemerintahan yang mendasar dari sistem lama
yang serba sentralistis,dimana pemerintah pusat sangat kuat dalam menentukan
kebijakan. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 yang merupakan
turunan dari Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 dalam pasal 35
mengamanatkan bahwa “penatausahaan dan 37 Trias Politika, Vol 1. No.2
Oktober 2017 pertanggungjawaban keuangan daerah berpedoman pada standar
akuntansi keuangan pemerintah”. Pada tahun 2004 terbit Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan negara kembali mengamanatkan
penyusunan laporan pertanggungjawaban pemerintah pusat dan daerah sesuai
dengan standar akuntansi pemerintah. Pasal 56 ayat 4 Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2004 menyebutkan bahwa Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah selaku
Pengguna Anggaran atau Pengguna Barang memberikan pernyataan bahwa
pengelolaan APBD telah diselenggarakan berdasarkan system pengendalian intern
yang memadai dan akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai dengan
standar akuntansi pemerintah.
Pada sistem Pemerintah ini yang semakin meningkat pada era reformasi
saat ini, tidak terkecuali dalam pengelolaan keuangan Pemerintah Daerah.
Pemerintah Daerah diwajibkan menyusun laporan pertanggungjawaban yang
menggunakan sistem akuntansi yang diatur oleh pemerintah pusat dalam bentuk
Undang-undang dan Peraturan Pemerintah yang bersifat mengikat seluruh
Pemerintah Daerah. Dalam system Pemerintah Daerah terdapat 2 subsistem, yaitu
Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) dan Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD). Laporan Keuangan SKPD merupakan sumber untuk menyusun
Laporan Keuangan SKPKD, oleh karena itu setiap SKPD harus menyusun
Laporan Keuangan sebaik mungkin.
Sebagai upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan keuangan negara atau daerah adalah penyampaian laporan
pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang memenuhi prinsip tepat waktu
dan dapat diandalkan (reliable) serta disusun dengan mengikuti Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah diterima secara umum. Serta pada
3
kantor BPKAD Kota Jambi ini memacu dan telah diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan
Permendagri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.
Selaku Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah (PKPKD),
Kepala Daerah (Gubernur, Bupati, Walikota) yang mendelegasikan sebagian
kewenangannya kepada kepala SKPD, pada akhirnya akan meminta kepala SKPD
membuat pertanggungjawaban atas kewenangan yang dilaksanakannya. Bentuk
pertanggungjawaban tersebut bukanlah SPJ (surat pertanggungjawaban), tetapi
berupa laporan keuangan. Penyebutan SKPD selaku entitas akuntansi (accounting
entity) pada dasarnya untuk menunjukkan bahwa SKPD melaksanakan proses
akuntansi untuk menyusun laporan keuangan yang akan disampaikan kepada
Gubernur/Bupati/Walikota melalui Pejabat Pengelola Keuangan Daerah sebagai
bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah.
Pada kantor BPKAD Kota Jambi ini juga memacu pada sebuah Teknologi
Informasi yang dimana ialah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah
data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi
data, dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu
informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan
pemerintahan, dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan
keputusan. Dan dalam menjalankan program ini banyak menemui kendala dalam
pelaksanaan di daerah, mulai dari persoalan sumber daya manusia, infrastruktur,
maupun ketersediaan data yang dibutuhkan. Persoalan ini ternyata masih menjadi
masalah utama dalam penerapan berbagai model sistem informasi, dalam
mendukung kinerja pemerintah. Apabila program ini berjalan dengan baik,
tentunya akan sangat bermanfaat, terhadap penyediaan data yang akurat, uptodate,
dan sangat informatif. Karena itu, perlu usaha keras perubahan cara berpikir
(mindset) terhadap sistem informasi, dan dukungan anggaran yang memadai,demi
penerapan sistem informasi yang lebih baik. (Haruman,Tendi,Sri rahayu 2007).
4
Pembahuruan sistem dalam Kantor BPKAD Kota Jambi ini memacu pada
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana merupakan Surat Perintah Membayar
UP yang selanjutnya disingkat SPM-UP adalah dokumen yang digunakan untuk
penerbitan surat perintah pencairan dana atas Beban pengeluaran DPA SKPD
yang dipergunakan sebagai UP untuk mendanai Kegiatan. Serta terdapat sejumlah
Surat Pertanggungjawaban (SPJ) penggunaan uang persediaan pada periode waktu
tertentu. Dan uang persediaan inilah yang menyebabkan peran bendaharawan,
sebagai manajemen kontrol dari seluruh proses pengeluaran dalam SIPD menjadi
sangat nyata. Namun, bagaimana tata cara pelaksanaan ganti uang tersebut apabila
melalui suatu aplikasi, tentu yang menjadi tanda tanya besar,apakah pencatatan
Uang Persediaan (UP) tersebut telah sesuai dengan aturan-aturan yang telah
dibuat, dan bisakah hasilnya dipertanggungjawabkan dihadapan pemeriksa (BPK).
Pertanyaan tersebut merupakan alasan utama bagi penulis untuk mengambil
laporan denganjudul “Implementasi Pencatatan Uang Persediaan (UP) Dalam
Buku Kas Umum (BKU) Melalui Aplikasi SIPD Pada BPKAD Kota Jambi”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang maka penulis dapat merumuskan
masalah pokok laporan yaitu :
a) Bagaimana alur proses dan pencatatan transaksi Uang Persediaan (UP)
dalam Buku Kas Umum (BKU) melalui aplikasi SIPD (Sistem Informasi
Pemerintahan Daerah) ?
b) Apakah ada kendala dalam pelaksanaan pertanggung jawaban dalam
penggunaan Pencatatan Uang Persediaan dalam pembaharuan sistem
SIPD?
1.3 Tujuan Dan Manfaat Penulisan
1.3.1 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana alur proses dan pencatatan transaksi Uang
Peersediaan (UP) dalam Buku Kas Umum (BKU) melalui aplikasi SIPD
(Sistem Informasi Pemerintahan Daerah).
5
2. Mengetahui apakah bisa dilaksanakan pertanggung jawaban dalam
penggunaan Pencatatan Uang Persediaan dalam pembaharuan sistem SIPD
1.3.2 Manfaat Penulisan
1. Bagi Mahasiswa
a. Menambah wawasan, dan untuk memperluas pengetahuan, mengasah
keterampilan dan bakat serta melatih untuk menjadi tenaga kerja yang
profesional.
b. Melatih untuk berfikir secara optimal dan dapat membandingkan antara
teori yang didapat diperkuliahan dengan realita dunia kerja sesungguhnya.
c. Untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya sert
membangun jiwa profesional mahasiswa dalam dunia kerja.
2. Bagi Akademis
a. Sebagai publikasi tentang adanya Lembaga pendidikan penulis yaitu
Program Diploma III yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Akuntansi
Universitas Jambi.
b. Sebagai acuan bagi mahasiswa Program Diploma III yaitu Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Prodi Akuntansi Jambi untuk mendalami teori yang
didapat selama perliahan di realita dunia kerja.
3. Bagi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Jambi
a. Sebagai bahan acuan bagi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Kota Jambi
b. Untuk menjalin kerjasama dan hubungan baik antara pihak fakultas
dengan instansi yang terkait.
1.4 Metode Penulisan
1.4.1 Jenis Data
a. Data Primer
Data ini diperoleh dengan cara melakukan observasi dan interview di
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
6
b. Data Sekunder
Data ini diperoleh dari beberapa sumber yang relevan seperti, perpustakaan
dan internet.
1.4.2.1Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini penulis menggunakan metode
pengumpulan data :
1.4.2.2 Metode Observasi
Yaitu dengan cara mengamati langsung objek penelitian, mengumpulkan
data dan informasi serta data-data yang diberikan oleh Kantor BPKAD Kota
Jambi
1.4.2.3 Metode Wawancara
Yaitu pengumpulan data dan informasi melalui tanya jawab secara
langsung antara penulis dengan salah satu pegawai di BPKAD Kota Jambi
1.4.2.4 Metode Kepustakaan
Yaitu metode yang digunakan dengan cara mengumpulkan dan
mempelajari buku-buku, modul perkuliahan dan buku analisis kinerja
keuangan dan perencanaan keuangan serta peraturan perundang-undangan
yang berlaku serta literature lainnya yang berkaitan dengan materi Laporan
Kerja Praktik Lapangan ini sebagai bahan pelengkap.
1.5.Waktu Dan Lokasi Magang
Sesuai dengan surat pengantar magang Nomor :
60/UN21.5.2.1/KS/2021 bahwa pelaksanaan magang ini dilaksanakan pada :
Waktu : 08 Februari 2021 s/d 08 April 2021
Tempat : Kantor BPKAD Jambi
Alamat : Jl. Jend. Basuki Rahmat, Handil Jaya, Kec. Jelutung, Kota Jambi,
Jambi 36129
Telephone : (0741) 40827
7
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan yang akan penulis bahas meliputi :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam Bab ini menguraikan tentang latar belakang, masalah pokok
laporan, tujuam dan manfaat penulisan metode penulisan, waktu
dan lokasi magang, dan sistematika penulisan
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini berisi uraian tentang tinjauan teori atau konsep
yang digunakan untuk pembahasan serta deskripsi mengenai data
yang ditemui selama magang, yang relevan dan berhubungan erat
dengan judul dan pokok bahasan laporan
BAB III : PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisikan tentang evaluasi terhadap data dan fakta
yang ditemukan.
BAB IV : PENUTUP
Dalam bab ini berisikan tentang kesimpulan yang ditarik dari
analisi/evaluasi di BAB III dan saran yang diajukan sesuai dengan
kesimpulan tersebut.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Sistem Dan Prosedur
Pada dasarnya asal kata sistem berasal dari bahasa Latin systema dan
bahasa Yunani sustema. Pengertian sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri
komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran
informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.
Sistem menyatakan bahwa sistem ialah suatu sistem yang terdiri dari
bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai
beberapa suatu sasaran dan maksud. (Gordon B. Davis). Dari pengertian diatas
dapat disimpulkan bahwa sistem adalah perangkat unsur yang teratur saling
berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Pengertian lain dari Sistem adalah
susunan dari pandangan, teori, asas dan sebagainya.
Prosedur berasal dari bahasa Inggris “procedure” yang bisa diartikan
sebagai cara atau tata cara. Akan tetapi kata procedure lazim digunakan dalam
kosakata Bahasa Indonesia yang dikenal dengan kata prosedur. Prosedur adalah
urutan langkah-langkah (atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), di mana
pekerjaan tersebut dilakukan, berhubungan dengan apa yang dilakukan,
bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, di mana melakukannya, dan
siapa yang melakukannya.” (Ida Nuraida,2008),
Dari kedua pengertian sistem dan prosedur diatas dapat diketahui
perbedaan antara sistem dengan prosedur. Suatu sistem terdiri dari rangkaian
prosedur untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan prosedur merupakan
prosedur pastinya akan tercantum cara bagaimana setiap tugas dilakukan,
berhubungan dengan apa, bilamana tugas tersebut dilakukan dan oleh siapa saja
tugas harus diselesaikan. Hal ini tentu sangat wajar dilakukan karena sebuah
prosedur yang dibuat memiliki tujuan untuk mempermudah kita dalam
melaksanakan suatu kegiatan (Ida Nuraida,2008).
9
2.1.2 Pengertian Sistem Akuntansi
Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi
menghasilkan informasi yang menjelaskan kinerja keuangan entitas dalam suatu
periode tertentu dan kondisi keuangan entitas pada tanggal tertentu. Secara umum,
akuntansi dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan
untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi
perusahaan. Selain itu, ada juga pengertian akuntansi menurut beberapa ahli yaitu
(Surwadjono,2015) menyatakan bahwa :
“Akuntansi dapat didefinisikan sebagai seperangkat yang mempelajari
perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif unit-unit
organisasi dalam suatu lingkungan negara tertentu dan cara penyampaian
(pelaporan) informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan
dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik”.
Sujarweni (2015:18) menjelaskan bahwa Akuntansi pemerintahan adalah
akuntansi yang bersa ngkutan dengan bidang keuangan negara, dari anggaran
sampai dengan pelaksanaan dan pelaporannya, termasuk segala pengaruh yang
ditimbulkannya. Akuntansi Pemerintahan termasuk pula akuntansi lembaga-
lembaga nonprofit atau institusional accounting, mengkhususkan pada masalah
pencatatan dan pelaporan transaksi dari unit-unit pemerintah dan organisasi
nonprofit lainnya, seperti: mesjid, lembaga amal, yayasan, rumah sakit, dan
lembaga-lembaga pendidikan. Fungsi akuntansi pemerintah adalah menyediakan
laporan akuntansi yang bermanfaat mengenai aspek kepengurusan administrasi
pemerintah, serta membantu manajemen dalam melaksanakan pengawasan atas
pengeluaran melalui anggaran, sesuai dengan ketentuan undang-undang yang
berlaku (Sadeli, 2015:6).
Dalam arti sempit sebagai proses, fungsi, atau praktik, akuntansi dapat
didefinisikan sebagai :
a. Proses pengidentifikasian, pengesahan, pengukuran, pengakuan,
pengklasifikasian, penggabungan, peringkasan, dan penyajian data keuangan
dasar (bahan olah akuntansi) yang terjadi dari kejadian-kejadian, transaksi-
10
transaksi, atau kegiatan operasi suatu unit organisasi dengan cara tertentu
untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang berkepentingan.
b. Menurut Charles T. Horngren, dan Walter T.Harrison (Horngren
Harrison,2007:4) pengertian akuntansi adalah sebagai berikut:
“Akuntansi merupakan sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis,
memproses data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada
para pengambil keputusan”.
c. Menurut Suparwoto L (1990 : 2) pengertian akuntansi adalah sebagai berikut:
“Akuntansi adalah sebagai suatu system atau tehnik untuk mengukur dan
mengelola transaksi keuangan dan memberikan hasil pengelolaan tersebut
dalam bentuk informasi kepada pihak-pihak intern dan ekstern perusahaan.
Pihak ekstern ini terdiri dari investor, kreditur pemerintah, serikat buruh dan
lain-lain”.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa definisi
akuntansi adalah suatu proses mengumpulkan, menganalisis, mengklasifikasikan,
mencatat dan menyajikan informasi yang diberikan organisasi melalui laporan
keuangan dengan tujuan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai
kondisi suatu organisasi maupun keuangan. Seperti halnya dalam sistem
pencatatan laporan keuangan dalam pemerintah.
2.1.3 Akuntansi Pemerintahan
(Arifin Sabeni dan Imam Ghazali) menjelaskan tentang akuntansi
pemerintahan adalah berbagai data akuntansi yang digunakan untuk memberi
suatu informasi tentang seluruh transaksi ekonomi serta keuangan yang
menyangkut organisasi pemerintahan dan organisasi – organisasi dengan tujuan
non profit atau tidak menghasilkan laba. Dan Dapat disimpulkan Akuntansi
pemerintahan mengkhususkan dalam pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi
yang terjadi di badan pemerintah. Akuntansi pemerintah laporan akuntansi tentang
aspek kepengurusan dari administrasi keuangan Negara. Menurut Peraturan
Pemerintah No. 12 Tahun 2019 bahwa Keuangan Daerah adalah semua hak dan
kewajiban Daerah dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang
dapat dinilai dengan uang serta segala bentuk kekayaan yang dapat dijadikan
milik Daerah berhubung dengan hak dan kewajiban Daerah tersebut.
11
2.1.4 Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 pasal 1 ayat 8
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, SAP Berbasis Akrual adalah SAP yang
mengakui pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial
berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam
pelapor an pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBD.
Dan berdasarakan Peraturan Pemerintah 12 Tahun 2019 bahwa Standar
Akuntansi Pemerintahan yang selanjutnya disingkat SAP adalah merupakan
prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan
laporan keuangan pemerintah. Dan Keuangan Daerah adalah semua hak dan
kewajiban Daerah dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang
dapat dinilai dengan uang serta segala bentuk kekayaan yang dapat dijadikan
milik Daerah berhubung dengan hak dan kewajiban Daerah tersebut.
Perubahan basis akuntansi ini tidak serta merta muncul karena sebenarnya
sudah disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan sebelumnya yaitu pada
pasal 1 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 dijelaskan bahwa, pendapatan
negara atau daerah adalah hak pemerintah pusat/daerah yang diakui sebagai
penambah nilai kekayaan bersih, sedangkan Belanja negara atau daerah adalah
kewajiban pemerintah pusat atau daerah yang diakui sebagai pengurang nilai
kekayaan bersih.
Pada Peraturan Pemerintah 12 tahun 2019 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) adalah Standar Akuntansi Pemerintahan yang selanjutnya
disingkat SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun
dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Demikian SAP merupakan
persyaratan dan dasar yang mempunyai kekuatan hukum dalam upaya
meningkatkan kualitas pelaporan keuangan pemerintah kabupaten maupun kota.
Demikian dengan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah yang selanjutnya
disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara,
peralatan dan elemen lain untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis
transaksi sampai dengan pelaporan keuangan di lingkungan organisasi
Pemerintahan Daerah
12
Kebijakan Akuntansi yang diterapkan dalam Penyusunan Laporan
Keuangan ini pada dasarnya berpedoman pada Peraturan Permerintah Nomor 12
Tahun 2019 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan ini juga mengembalikan
tugas dan wewenang bendahara sebagai pemegang kas dan juru bayar yang
sebagian fungsinya banyak beralih kepada Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan
(PPTK). Pemisahan tugas antara pihak yang melakukan otorisasi, pihak yang
menyimpan uang, dan pihak yang melakukan pencatatan juga menjadi fokus
Peraturan Pemerintah ini. Pemisahan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya
kecurangan selama Pengelolaan Keuangan Daerah serta meningkatkan kontrol
internal Pemerintah Daerah. Proses pelaksanaan dan penatausahaan ini harus
meningkatkan koordinasi antar berbagai pihak dalam menyusunan laporan
keuangan berbasis akrual. Dokumen pelaksanaan dan penatausahaan juga harus
mengalir sehingga bisa mendukung pencatatan berbasis akrual. Basis akrual ini
merupakan basis yang baru untuk Pemerintah Daerah sehingga dukungan dan
kerja sama dari berbagai pihak di Pemerintahan Daerah diperlukan untuk
menciptakan kesuksesan penerapan basis akuntasi akrual.
Terkait dengan pertanggungiawaban Keuangan Daerah, setidaknya ada 7
(tujuh) laporan keuangan yang harus dibuat oleh Pemerintah Daerah yaitu, neraca,
laporan realisasi anggaran, laporan operasional, laporan perubahan saldo anggaran
lebih, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan. Penambahan jumlah laporan keuangan yang harus dibuat oleh
Pemerintah Daerah merupakan dampak dari penggunaan akuntansi berbasis
akrual. Pemberlakuan akuntansi berbasis akrual ini merupakan tantangan
tersendiri bagi setiap Pemerintah Daerah karena akan ada banyak hal yang
dipersiapkan oleh Pemerintah Daerah salah satunya yaitu sumber daya manusia.
2.2 Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD)
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) menggunakan perangkat
daerah yang menggunakan Teknologi Informasi dalam menyampaikan
pembahurauan dalam mencapai suatu sasaran,terlebih dahulu terdapat pengertian
Teknologi Informasi dalam SIPD ini merupakan suatu teknologi yang digunakan
untuk mengolah data,termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
13
memanipulasi data, dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan
untuk keperluan pemerintahan, dan merupakan informasi yang strategis untuk
pengambilan keputusan. Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang
Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keungan antara Pemerintah Pusat
dan Daerah, menjelaskan bahwa penyelenggaraan Pemerintah Daerah dilakukan
berdasarkan kewenangan yang seluas-luasnya, nyata dan bertanggungjawab,serta
asas tugas pembantuan dan dekonsentrasi yang merupakan penugasan dari
Pemerintah untuk melaksanakan Sebagian urusan pemerintahan dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat yakni Pendapatan Asli Daerah (PAD)
merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli
daerah. (Halim,2012: 101). Dan mengacu pada Pasal 30 sampai dengan Pasal
33 Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019, ketentuan terkait Pendapatan
Asli Daerah diatur sebagai berikut Pendapatan Asli Daerah terdiri atas:
a) Pajak daerah;
b) Retribusi daerah;
c) Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan
d) Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah
Dalam teknologi informasi terdapat dalam pelaksanaan pengelolaan
keuangan daerah, Pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan Pedoman
Pengelolaan Keuangan diantaranya sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 169, tambahan
Lembaran Republik Indonesia Nomor 3890).
2. Undang-Undang Nomor 01 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1355).
14
3. Pasal 221 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah
4. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322)
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
20l5 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679).
Dasar hukum diatas, diharapkan terlaksananya pencatatan administrasi
yang tertib, sesuai dengan dasar hukum yang ada. Sehingga dalam pencatatan
ransaksi keuangan melalui aplikasi SIPD (Sistem Informasi Pemerintahan
Daerah), dapat lebih efisien dan efektif, sehingga mempermudahkan bendahara
pengeluaran dalam menjalankan tugasnya.
Pembahuruan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) merupakan
sistem informasi yang memuat sistem perencanaan pembangunan daerah dan
sistem keuangan daerah, serta sistem pemerintahan daerah yang lain, termasuk
sistem pembinaan dan pengawasan pemerintahan daerah. Yang mempunyai tujuan
untuk menyinergikan substansi Permendagri Nomor 77 Tahun 2020 kepada
Pemerintah Daerah, baik di Provinsi, Kabupaten/Kota sehingga dapat mendorong
penyelenggaraan pemerintahan yang lebih berkualitas, inovatif dan cepat. Data
SIPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 diolah dan disajikan dalam bentuk
informasi pembangunan daerah. Informasi pembangunan daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a) informasi perencanaan pembangunan daerah; dan
b) informasi kondisi pembangunan daerah.
15
2.3 Pencatatan Uang Persediaan (UP) Dalam Permendagri 77 Tahun 2020
2.3.1 Pengertian Uang Persediaan
Uang Persediaan (UP) adalah sejumlah uang yang disediakan untuk satker
dalam melaksanakan kegiatan operasional kantor sehari-hari. UP merupakan uang
muka kerja dengan jumlah tertentu yang bersifat daur ulang (revolving), diberikan
kepada bendahara pengeluaran satker hanya untuk membiayai kegiatan
operasional kantor sehari-hari yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran
langsung.
Penetapan besaran Uang Persediaan (selanjutnya disebut UP) merupakan
kebijakan Pemerintah Daerah masing-masing yang ditetapkan dalam keputusan
Kepala Daerah berdasarkan perhitungan besaran UP yang dilakukan oleh BUD.
Beberapa ketentuan umum terkait penetapan besaran UP untuk setiap SKPD
adalah sebagai berikut:
a. Besaran UP merupakan besaran belanja yang direncanakan tidak
menggunakan mekanisme LS. Dengan demikian, penghitungan besaran
UP didahului dengan melakukan perhitungan besaran anggaran belanja
yang akan menggunakan LS.
b. Besaran UP dapat juga dihitung berdasarkan proporsi tertentu dari
keseluruhan anggaran belanja yang ditetapkan pada DPA-SKPD.
2.3.2 Fungsi Yang Terkait Dalam Sistem Pengeluaran Kas Pembebanan
UP/GU/TU
Kegiatan akuntansi memerlukan fungsi yang terkait dengan masing-
masing bagian kewenangan. Fungsi yang terkait dalam sistem pengeluaran kas
pembebanan UP/GU/TU menurut Ratmono dan Sholihin (2015) dalam bukunya
Akuntansi Keuangan Daerah, Berbasis Akrual, adalah sebagai berikut:
1. Pejabat Pengguna Anggaran
Kepala SKPD selaku pejabat pengguna anggaran/barang mempunyai tugas
untuk:
a) Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran SKPD (RKA SKPD)
b) Menyusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA SKPD)
16
c) Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban
anggaran belanja
d) Melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya
e) Melaksanakan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran
f) Menandatangani surat perintah membayar (SPM)
g) Mengelola hutang piutang yang menjadi tanggungjawab SKPD yang
dipimpinnya.
h) Mengelola barang milik daerah/kekayaan daerah yang menjadi
tanggungjawab SKPD yang dipimpinnya.
i) Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang
dipimpinnya
j) Mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya
k) Melaksanakan tugas pengguna anggaran/pengguna barang lainnya
berdasarkan kuasa yang dilimpahkan Kepala Daerah.
l) Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Daerah
melalui Sekretaris Daerah.
2. Bendahara Pengeluaran
Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional yang ditunjuk untuk
menerima,menyimpan,membayarkan,serta mempertanggungjawabkan uang untuk
keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD.
3. Fungsi Akuntansi Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD
Untuk melaksanakan anggaran yang dimuat dalam Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) SKPD, Kepala SKPD menetapkan pejabat yang melaksanakan
fungsi tata usaha keuangan kepada SKPD sebagai Pejabat Penatausahaan
Keuangan SKPD.
4. Kuasa BUD
Kepala SKPKD dalam melaksankan fungsinya selaku Bendahara Umum
Daerah (BUD) berwenang untuk:
a) Menyusun kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD
b) Mengesahkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD
c) Melakukan pengendalian pelaksanaan APBD
17
d) Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem pengeluaran kas daerah
Menetapkan Surat Penyediaan Dana (SPD)
2.4 Tata Cara Pelaksanaan Uang Persediaan
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia 77
Tahun 2020 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Uang Persediaan seperti Perhitungan
besaran UP dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Membagi total belanja UP dengan frekuensi pengajuan LPJ UP
a. Menentukan besaran rencana belanja dengan LS, yang merupakan
penjumlahan antara besaran LS dari belanja operasi, belanja modal, belanja
tak terduga, dan belanja transfer.
b. Menentukan keseluruhan rencana belanja yang akan menggunakan UP,
dengan cara melakukan pengurangan total belanja berdasarkan DPA SKPD
dengan jumlah besaran belanja LS yang sudah dihitung.
c. Melakukan proyeksi frekuensi berapa kali bendahara melakukan LPJ UP
dalam setahun berdasarkan justifikasi dan/atau pengalaman tahun-tahun
sebelumnya.
d. Menentukan besaran UP dengan rumus:
Besaran UP = Rencana Pembayaran Belanja Menggunakan Uang Persediaan
Proyeksi Frekuensi Pengajuan LPJ UP Dalam Setahun
18
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Gambaran Umum Instansi Magang
3.1.1 Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah (BPKAD) merupakan
organisasi Pengelola Keuangan Daerah yang memberikan pelayanan di bidang
pengelola keuangan daerah di lingkungan pemerintah Kota Jambi.Dengan
dukungan struktur terdiri atas Sekretariat dan 4 (empat) Bidang.
Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Jambi (BPKAD)
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 14 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota
Jambi Tahun 2016 Nomor 14). Berdasarkan Perda tersebut BPKAD adalah badan
yang melaksanakan fungsi penunjang pengelolaan keuangan dan aset daerah
mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan urusan pemerintahan
dibidang Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, yang dipimpin oleh seorang
kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota
melalui Sekretaris Daerah.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas, BPKAD
mempunyai fungsi :
a. Perumusan dan penyusunan regulasi dan kebijakan di bidang pengelolaan
keuangan dan aset daerah;
b. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan keuangan dan aset
daerah;
c. Pemberian dukungan dan koordinasi atas penyelenggaraan pemerintahan
daerah di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah;
d. Penyusunan pedoman, penataan, pembinaan dan pengendalian
pelaksanaan administrasi pengelolaan keuangan dan aset daerah;
e. Perumusan dan penyusun pendapatan serta koordinator pendapatan
19
daerah;
f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program di bidang pengelolaan
keuangan dan aset daerah;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
3.1.2 Visi Dan Misi Kantor BPKAD Kota Jambi
Pada dasarnya laporan keuangan Badan Pengelolaan dan Asset Daerah
Kota Jambi Tahun yang disusun berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1
Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah dan Peraturan Menkeu
Nomor : 238/PMK.05/2011 Tahun 2011 Tentang Pedoman Umum Sistem
Pemerintah dan Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Penarapan Standar
Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah System
pengendalian intern yang memadai dan isinya telah menyajikan informasi
pelaksanaan Anggaran, posisi Keuangan dan Catatan atas Laporan Keuangan
secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah. Terdapat Visi dan Misi
BPKAD seperti :
A. Misi BPKAD
a. Meningkatkan pengelolaan keuangan daerah.
b. Meningkatkan pengelolaan aset daerah.
c. Meningkatkan sarana dan prasarana aparatur
B. Visi BPKAD
Visi merupakan pandangan masa depan yang dapat menyatukan
(consensus) semua untuk bekerja sama dalam menapainya dan memberikan
keyakinan bahwa kita menuju satu sasaran tertentu. Visi dapat menunjukkan
kepedulian atas kondisi lingkungan dan keinginan mencapai kondisi yang lebih
baik, berkaitan dengan tantangan yang dihadapi. Visi merupakan pandangan yang
jauh kedepan yang menggambarkan yang ingin dicapai dari organisasi kedepan.
20
Untuk mewujudkan mimpi BPKAD maka pedoman yang dijadikan acuan
adalah berdasarkan beberapa referensi dari dokumen RPJMD Kota Jambi yang
sudah disahkan dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2014 tentang RPJMD
Kota Jambi Tahun 2013-2018 pada tanggal 20 Agustus 2014 serta berpedoman
pada tugas pokok dan fungsi BPKAD itu sendiri.
“TERWUJUDNYA PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH
YANG PROFESIONAL DAN AKUNTABEL MEUNUJU KOTA JAMBI
BANGKIT”
Berdasarkan visi tersebut, BPKAD pada limat tahun kedepan bercita-cita
mewujudkan Pengelolaan Keuangan yang Profesional dan Akuntabel. Dengan
demikian berarti BPKAD harus menjadi Lembaga keuangan dan asset daerah
yang mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan peraturan
dan standar pelayanan yang ditetapkan dengan didukung SDM yang competen
dibidangnya
18
3.1.3 Bagan Struktur Organisasi BPKAD Kota Jambi
Struktur Organisasi Badan Pengelola
Keuangan Dan Aset Daerah
Sumber : Badan Pengelola dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Jambi
19
3.2 Apa Hambatan Yang Terjadi Dalam Pembahuruan Aplikasi SIPD
Pada Kota Jambi?
Pada Kantor BPKAD Kota Jambi yang melakukan pembahuruan sistem
yang terdiri dari beberapa sub sistem seperti perencanaan,penganggaran,serta
penatausahaan,dan pertanggung jawaban. Masalah yang sering terjadi dalam
menjalankan sistem ini yakni terkendalanya seperti dalam pertanggung jawaban
dalam penggunaan Pencatatan Uang Persediaan melalui Sistem Informasi
Pemerintahan Daerah (SIPD) tidak kunci rekening ini,yang dimana pada sering
terjadi secara tidak beraturan dan tidak sempurna dalam penyelesaian pencatatan,
dan selebihnya menggunakan sistem manual.
3.3 Bagaimana Solusi dan Upaya Pemecahan Dari Masalah Proses Dalam
Pembahuruan Aplikasi SIPD Pada Kota Jambi?
Pada pembahuruan Aplikasi Sistem Informasi Pemerintahan Daerah
(SIPD) ini harus lebih teliti lagi jika menyelesaikan dengan cara manual,sehingga
dapat meminimalisir terjadinya masalah dalam melakukan pencatatan Uang
Persediaan (UP) pada Kantor BPKAD Kota Jambi.
Upaya yang bisa dilakukan dengan cara mengakomodir dalam menyusun
dan dalam membuat pencatatan Uang Persediaan (UP) ini serta dapat
menyesuaikan dengan kinerja setiap daerah dan dapat mengikuti peraturan yang
sesuai dengan Kemendagri.
3.4 Bagan Alur (Flowchart)
Menurut (Indrajani,2011) Flowchart yaitu salah satu gambaran secara
grafik dari langkah-langkah dan urutan prosedur suatu program. Flowchart
merupakan salah satu penyajian yang sistematis tentang proses dan logika dari
kegiatan, penanganan suatu informasi atau penggambaran secara grafik dari
langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart
menolong analis dan programmer untuk dapat memecahkan masalah kedalam
segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-
alternatif lain dalam pengoperasian.
20
Flowchart biasanya untuk mempermudah penyelesaian suatu masalah
khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Flowchart
diasumsikan sebagai salah satu cara sebuah penyajian dari suatu algoritma. Dalam
perancangan suatu flowchart sebenarnya tidak ada rumus atau patokan yang
bersifat mutlak (pasti). Hal ini dapat didasari oleh flowchart (bagan alir) adalah
sebuah gambaran dari hasil pemikiran dalam menganalisa suatu permasalahan
dalam komputer. Selain itu, bagan alir dipergunakan untuk menggambarkan
proses kegiatan dalam suatu organisasi. Berikut format form UP jika telah selesai
melakukan pendaftaran melalui sistem dan terdapat pula simbol bagan alir
dokumen antara lain :
21
Gambar 3.1 Simbol-simbol Bagan Alir
Sumber Data : Mulyadi (2001)
22
Gambar 3.1.1 Simbol-simbol Bagan Alir
Sumber Data : Mulyadi (2001)
23
Gambar 3.1.2 Simbol-simbol Bagan Alir
Sumber Data : Mulyadi (2001)
24
Gambar 3.2 Pengajuan SPP dan Penerbitan SPM-UP
Sumber : PERMENDAGRI No. 13 Tahun 2006, Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah
25
Gambar 3.2.1 Penerbitan SP2D-UP
Sumber : PERMENDAGRI No. 13 Tahun 2006, Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah
Dan terdapat Format Form UP ini terbagi menjadi beberapa bagian yang
terdiri dari :
1. Dokumen Terkait sebagai Ilustrasi dokumen permintaan pembayaran yaitu
SPP-UP. Yang dimana pernyataan pengguna anggaran bahwa uang persediaan
akan digunakan sesuai dengan peruntukannya.
26
Gambar 3.2.2 Format Form SPP Uang Penerimaan (UP)
Sumber : PERMENDAGRI No. 77 Tahun 2020, Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah
27
Gambar 3.2.3 Format Form SPP Uang Persediaan (UP)
Sumber : PERMENDAGRI No. 77 Tahun 2020, Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah
2. Dokumen terkait selanjutnya adalah sebagai Ilustrasi dokumen perintah
membayar yaitu Form SPM-UP. Yaitu yang dimana SPM-UP ini membayar
didahului dengan proses verifikasi belanja oleh PPK SKPD yang sekaligus
menandai pengakuan belanja tersebut.
28
Gambar 3.2.4 Format Form SM Uang Persediaan (UP)
Sumber : PERMENDAGRI No. 77 Tahun 2020, Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah
3. Dan yang selanjutnya yaitu sebagai Ilustrasi dokumen Perintah Pencairan
Dana yaitu SP2D-UP. Pencairan dana ini ditujukan kepada bank operasional
mitra kerjanya untuk mencairkan dana di RKUD dengan tujuan pembayaran
kepada pihak-pihak terkait sesuai jenis SPM dan SPP yang diajukan.
29
Gambar 3.2.5 Format Form SP2D Uang Persediaan (UP)
Sumber : PERMENDAGRI No. 77 Tahun 2020, Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah
4. Proses selanjutnya akan disimpan sebagai pembukuan bendahara pengeluaran
(BKU). Dan dilakukan berdasarkan bukti-bukti belanja yang disampaikan PPTK
secara tunai/non tunai, dilakukan pembukuan dengan mencatat pada BKU di sisi
pengeluaran, pada Buku Pembantu Kas Tunai/Buku Pembantu Bank di sisi
pengeluaran, dan pada Pembantu Sub Rincian Objek Belanja pada kolom
UP/GU/TU sejumlah nilai belanja bruto. Dan terdapat contoh akun jurnal pada
Buku Kas Umum (BKU) seperti belanja sewa alat kantor lainnya,belanja sewa
peralatan cetak,belanja sewa bangunan gedung kantor,belanja sewa jaringan
30
telepon lainnya,dsb. Dan Ilustrasi dokumen pembukuan bendahara pengeluaran
seperti :
Gambar 3.3 Format Form BKU Uang Persediaan (UP)
Sumber : PERMENDAGRI No. 77 Tahun 2020, Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah
5. Dan terakhir akan disimpan sebagai penyampaian Laporan
Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran Uang Persediaan. Serta dalam
Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu ini harus
menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban atau (LPJ). Yang Ilustrasi
dokumen penyampaian laporan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran
seperti :
31
Gambar 3.3.1 Format Form LPJ Uang Persediaan (UP)
Sumber : PERMENDAGRI No. 77 Tahun 2020, Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah
3.5 Sub Sistem Uang Persediaan (UP) Dalam Sistem Infromasi
Pemerintahan Daerah (SIPD)
3.5.1 Prosedur Penerbitan SPD
Pengertian SPD (Surat Penyedia Dana) merupakan dokumen yang
menyatakan tersedianya dana untuk melaksanakan kegiatan sebagai dasar
penerbitan SPP (Surat Permintaan Pembayaran). SPD ini dibuat oleh Kuasa
Bendahara Umum Daerah (Kuasa BUD) dalam rangka manajemen kas daerah.
32
Informasi dalam SPD menunjukkan secara jelas alokasi tiap kegiatan. Dalam
menerbitkan SPD terdiri atas 3 (tiga) lembar yaitu :
a. Lembar 1 diterima oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu;
b. Lembar 2 diterima oleh Bendahara Pengeluaran;
c. Lembar 3 sebagai arsip Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)
selaku BUD.
Berdasarkan SPD atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SPD,
Bendahara Pengeluaran mengajukan SPP UP/GU/TU/LS untuk memperoleh
pembayaran kepada Pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang melalui PPK-
SKPD sesuai dengan ketentuan yang telah berlaku.
3.5.2 Prosedur Pengajuan SPP-UP
SPP-UP adalah dokumen yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran
untuk permintaan uang muka kerja yang bersifat pengisian kembali (revolving)
yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung. Prosedur pengajuan
SPP-UP antara lain:
A. Pada permulaan tahun anggaran setelah Keputusan Penunjukan Pengelola
Keuangan SKPD, DPA-SKPD dan SPD ditetapkan oleh 50 Gubernur dan
Kepala Biro Keuangan (PPKD), Bendahara Pengeluaran mengajukan SPP-
UP kepada Pejabat Pengguna Anggaran melalui Pejabat Penatausahaan
Keuangan – Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK-SKPD) dalam rangka
pengisian uang persediaan;
B. Ketentuan dalam pengajuan SPP-UP:
a) Setinggi-tingginya 1/12 (seperduabelas) dari pagu anggaran setelah
dikurangi belanja gaji dan tunjangan pegawai, dan belanja yang akan
dilakukan dengan mekanisme LS
b) Uang Persediaan diberikan sekali dalam setahun yaitu pada bulan Januari
tahun anggaran berkenaan
c) Digunakan untuk keperluan pengeluaran sehari-hari yang harus
dipertanggungjawabkan oleh Bendahara
33
d) Belum membebani Kode Rekening anggaran yang tersedia dalam DPA-
SKPD;
e) Pengisian kembali Uang Persediaan hanya dapat dilakukan apabila telah
dipergunakan sekurang-kurangnya 60% dari UP yang diterima.
C. Daftar kelengkapan dokumen dalam pengajuan SPP-UP: -
a) Surat Pengantar SPP-UP; - Ringkasan SPP-UP; -
b) Rincian SPP-UP; -
c) Salinan SPD; -
d) Draft Surat Pernyataan;
e) Lampiran lainnya.
D. Dalam mengajukan SPP-UP dibuat 4 (empat) lembar antara lain:
a) Lembar asli untuk Pengguna Anggaran/PPK-OPD
b) Salinan 1 untuk Kuasa BUD
c) Salinan 2 untuk Bendahara Pengeluaran/Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan (PPTK)
d) Salinan 3 untuk Arsip Bendahara Pengeluaran.
3.5.3 Prosedur Penerbitan SPM-UP
SPM-UP adalah dokumen yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran
untuk penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana atas beban pengeluaran Dokumen
Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah yang digunakan sebagai
uang persediaan untuk mendanai kegiatan. Prosedur penerbitan SPM-UP adalah
sebagai berikut:
a) PPK-SKPD menerima SPP-UP yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran;
b) PPK-SKPD meneliti kelengkapan dokumen SPP-UP sebagai syarat untuk
menerbitkan SPM-UP;
c) Setelah diperiksa oleh PPK-SKPD dan kelengkapan dokumen SPP-UP
dinyatakan sah/lengkap maka PPK-SKPD menyiapkan SPM-UP untuk
ditandatangani oleh Pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang;
d) Jika kelengkapan dokumen SPP-UP dinyatakan tidak lengkap atau tidak
sah, maka PPK-SKPD menolak untuk menerbitkan SPM-UP dan
mengembalikan SPP-UP paling lambat 1 (satu) hari kerja terhitung sejak
34
diterimanya pengajuan SPP kepada Bendahara Pengeluaran untuk
dilengkapi dan diperbaiki;
e) Kemudian, PPK-SKPD mencatat SPP-UP yang diterima ke dalam register
SPP;
f) Pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menerbitkan SPM-UP
paling lambat 2 (dua) hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan
SPP-UP yang dinyatakan lengkap dan sah
g) PPK-SKPD mencatat penerbitan SPM-UP/GU/TU/LS yang diterima ke
dalam Registrasi Penerbitan SPM;
h) PPK-SKPD mencatat penolakan SPM-UP/GU/TU/LS yang diterima ke
dalam Registrasi Penolakan SPM;
3.5.4 Prosedur Penerbitan SP2D-UP
SP2D-UP dapat diterbitkan jika kelengkapan dokumen saat mengajukan
SPP-UP dan SPM-UP telah sesuai dengan peraturan 52 perundangan-undangan
dan pengeluaran yang diminta tidak melebihi nilai pagu anggaran yang tersedia.
Prosedur penerbitan SP2D-UP antara lain:
a) Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan menerima SPM-UP yang diajukan
oleh Pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang;
b) Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan mencatat SPM-UP yang diterima ke
dalam Register SPM;
c) Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan meneliti dan menguji kelengkapan
dokumen sebagai syarat untuk menerbitkan SP2D-UP;
d) Kelengkapan dokumen untuk menerbitkan SP2D-UP antara lain:
- SPM-UP;
- Surat Pengantar SPM-UP;
- Lampiran sesuai kelengkapan dalam pengajuan SPP-UP.
e) Kepala Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan akan menerbitkan SP2D-UP
jika kelengkapan dokumen SPM-UP lengkap dan sah paling lambat 2 (dua)
hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SPM;
f) Kelengkapan dokumen SPM-UP yang dinyatakan tidak lengkap dan tidak
sah, maka Kepala Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan menolak
35
menerbitkan SP2D-UP paling lama 1 (satu) hari kerja terhitung sejak
diterimanya pengajuan SPM-UP
g) Dalam hal Kepala Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan berhalangan
sementara, dapat ditunjuk pejabat yang diberi wewenang untuk
menandatangani SP2D
h) Apabila terjadi kekeliruan pembebanan kode rekening dalam penerbitan
SP2D UP/GU/TU dan LS dilakukan pembetulan dengan cara membuat surat
permohonan koreksi dari Pengguna Anggaran kepada Biro Keuangan Cq.
Bagian Akuntansi
i) Dalam menerbitkan SP2D-UP dibuat 4 (empat) lembar antara lain:
- Lembar 1 untuk Bank yang ditunjuk;
- Lembar 2 untuk Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran;
- Lembar 3 untuk Arsip Kuasa BUD;
- Lembar 4 untuk Pihak Ketiga.
3.6. Siklus Uang Persediaan (UP) Melalui Sistem SIPD
1) Untuk menuju ke sistem aplikasi SIPD, silahkan kunjungi
https://sipd.kemendagri.go.id/siap/login
2) Setelah membuka situs diatas, maka akan muncul menu tampilan seperti
Login dengan memasukkan username, password dan kabupaten kemudian
klik login;
3) Lalu akan muncul tampilan menu dashboard seperti dibawah ini :
36
Gambar 3.6.1 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
MEMBUAT SPP UP TIDAK KUNCI REKENING
(Akun Bendahara Pengeluaran SKPD)
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
1) Dalam menu Membuat SPP UP Tidak Kunci Rekening ini Langkah
selanjutnya yaitu klik pilih menu “Penatausahaan Pengeluaran”
kemudian klik untuk pilih “Pembuatan SPP”
Gambar 3.6.2 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
2) Lalu dalam menu “Pembuatan SPP” ini pilih Tab “Uang Persediaan”
kemudian pilih “+Buat SPP UP” dan
37
Gambar 3.6.3 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
3) Selanjutnya ke menu pengisian Form UP dan klik Unchecklist Kunci
Rekening untuk UP gelondongan/tidak kunci rekening pada kolom
yang tertera.
Gambar 3.6.4 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
4) Dan setelah diklik terdapat Tampilan Form SPP UP Tidak Kunci
Rekening lalu Setelah tampil FORM SPP klik input rincian terlebih
dahulu untuk mengisi rincian,serta cantumkan nominal isi nilai SPP
yang tidak melebihi nilai SPD kemudian klik kirim. Seperti pada
gambar dibawah ini:
38
Gambar 3.6.5 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
5) Dan jika SPP yang sudah disimpan akan muncul di sub tab “SPP UP
yang sudah dikeluarkan” dan setelah selesai klik untuk cetak dokumen
SPP sebagai bukti jika sudah benar. Seperti tampilan berikut:
Gambar 3.6.6 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
6) Selanjutnya masuk pada menu Verifikasi SPP UP Tidak Kunci
Rekening akan tampil seperti dibawah ini :
39
Gambar 3.6.7 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
VERIFIKASI SPP UP TIDAK KUNCI REKENING
(Akun PPK SKPD)
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
7) Dalam menu ini pilihlah dibagian menu “Penatausahaan Pengeluaran”
kemudian klik Pilih “Verifikasi SPP” seperti pada gambar berikut :
Gambar 3.6.8 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
40
8) Dan menu selanjutnya silahkan Pilih tab “SPP Belum Terverifikasi”,
lalu pilih SPP yang akan diverifikasi kemudian klik “Verifikasi
Sekarang” jika data sudah benar. Seperti pada gambar berikut :
Gambar 3.6.9 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
9) Selanjutnya akan beralih ke menu Pengisian Form Verifikasi SPP
sesuai pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.6.10 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
41
10) Selanjutnya silahkan Isi Form Verifikasi SPP, kemudian klik tombol
Verifikasi
11) Jika SPP sudah benar dan lengkap maka SPP yang sudah terverifikasi
akan masuk ke tab “SPP Terverifikasi” seperti pada gambar berikut :
Gambar 3.6.11 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
12) Selanjutnya setelah lengkap mengisi Verifikasi SPP UP maka akan
masuk ke menu selanjutnya yaitu Pembuatan SPM UP Tidak Kunci
Rekening seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.5.12 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
PEMBUATAN SPM UP TIDAK KUNCI REKENING
(Akun PPK SKPD)
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
42
13) Pada menu utama pilihlah menu “Penatausahaan Pengeluaran”
kemudian klik Pilih “Pembuatan SPM”
Gambar 3.6.13 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
14) Setelah Pembuatan SPM selesai,maka pilih menu atau klik Pilih tab
pada “Pembuatan SPM UP”, kemudian pilih sub tab “Tidak Kunci
Rekening”. Kemudian pilih SPP UP yang akan dibuatkan SPM nya dan
klik tombol Buat SPM UP.
Gambar 3.6.14 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
43
15) Setelah selesai Pembuatan SPM UP maka selanjutnya isi Form Data
SPM,jika sudah selesai melengkapi form data SPM maka klik Kirim
untuk menyimpan data.
Gambar 3.6.15 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
16) Dan SPM yang sudah dibuat akan masuk ke tab “SPM yang telah
dibuat” lalu jangan lupa untuk mencetak dokumen SPM untuk
menyertakan sebagai bukti.
Gambar 3.6.16 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
44
17) Jika sudah selesai pada tahap Pengisian SPM,maka langkah selanjutnya
adalah ke menu “Verifikasi SPM UP” seperti pada gambar berikut :
Gambar 3.6.17 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
VERIFIKASI SPM UP TIDAK KUNCI REKENING
(Akun KUASA BUD)
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
18) Setelah masuk menu utama klik pada Pilih menu “Penatausahaan
Pengeluaran” kemudian Pilih “Verifikasi SPM” seperti pada gambar
berikut :
Gambar 3.6.18 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
19) Dan jika telah selesai selanjutnya Pilih tab “SPM Belum Terverifikasi”,
pilih SPM yang akan diverifikasi kemudian klik “Verifikasi Sekarang” .
45
Gambar 3.6.19 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
20) Langkah selanjutnya yaitu pengisian Form Verifikasi SPM, kemudian
klik tombol “Verifikasi” jika data telah diisi dengan benar.
Gambar 3.6.20 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
21) Dan yang terakhir jika data SPP yang sudah lengkap dan benar maka
selanjutnya data yang terverifikasi akan masuk ke tab “SPP
Terverifikasi”
46
Gambar 3.6.21 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
22) Selanjutnya kita akan beralih ke menu Pembuatan SP2D UP Tidak
Kunci Rekening pada menu utama seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.6.22 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
PEMBUATAN SP2D UP T IDAK KUNCI REKENING
(Akun KUASA BUD)
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
23) Selanjutnya silahkan klik pilih menu “Penatausahaan Pengeluaran”
kemudian Pilih “Pembuatan SP2D”.
47
Gambar 3.6.23 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
24) Lalu setelah itu klik Pilih tab “Cari SPM”, kemudian pilih sub tab
“Tidak Kunci Rekening”. Kemudian pilih SPM UP yang akan dibuatkan
SP2D nya dan klik tombol “Buat SP2D” seperti pada gambar berikut :
Gambar 3.6.24 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
25) Langkah selanjutnya yaitu pengisian Form Surat Perintah Pencairan
Dana, kemudian klik tombol Kirim jika sudah dilengkapi dengan benar.
Dan jika sudah terisi maka akan masuk ke proses SP2D.
48
Gambar 3.6.25 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
26) Dan jika SP2D yang sudah dibuat maka akan masuk ke tab “SP2D yang
sudah terbit” dan jangan lupa untuk mencetak dokumen sebagai tanda
bukti, seperti pada gambar berikut :
Gambar 3.6.26 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
27) Selanjutnya kita akan masuk ke menu Verifikasi SP2D UP lalu Pilih
menu “Penatausahaan Pengeluaran” sesuai dengan gambar dibawah
ini:
49
Gambar 3.6.27 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
VERIFIKASI SP2D UP TIDAK KUNCI REKENING
(Akun KUASA BUD)
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
28) Dan Langkah selanjutnya akan masuk ke menu awal lalu pilih menu
“Penatausahaan Pengeluarn” kemudian klik pilih “Verifikasi SP2D”.
Gambar 3.6.28 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
29) Dan setelah itu klik pada Pilih tab “SP2D Belum Terverifikasi”, lalu
silahkan pilih SP2D yang akan diverifikasi kemudian klik kolom warna
hijau yang bertuliskan “Verifikasi”.
50
Gambar 3.6.29 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
30) Setelah selesai maka selanjutnya beralih untuk mengisi Form Verifikasi
SP2D, kemudian klik tombol Verifikasi yang tertera pada menu. Seperti
pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.6.30 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
31) Dan setelah Pengisian Form selesai dan diisi dengan benar serta akurat,
maka SP2D yang sudah terverifikasi akan masuk ke tab “SP2D
Terverifikasi”.
51
Gambar 3.6.31 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
Gambar 3.6.32 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
PELIMPAHAN
(Akun BP SKPD)
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
32) Selanjutnya ke menu akun Pelimpahan Pertanggungjawaban. Pilih
menu “Penatausahaan Pengeluaran” kemudian Pilih “Pembuatan
SP2D” sepert padai gambar berikut :
52
Gambar 3.6.33 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
33) Lalu klik Pilih tab “Pelimpahan SP2D UP”, kemudian pilih sub tab
“Pendistribusian UP Non Rekening”. Kemudian pilih SP2D UP yang
akan dilimpahkan dengan klik tombol warna hijau yang bertuliskan “Buat
Pendistribusian” . Seperti pada gambar berikut :
Gambar 3.6.34 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
34) Langkah selanjutnya ke menu Pengisian Form Pendistribusian
Pelimpahan SP2D, kemudian klik tombol Simpan jika data sudah benar
dan akurat.
53
Gambar 3.6.35 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
35) Jika Pengisian Form sudah terisi maka SP2D yang sudah dilimpahkan
akan masuk ke tab “Sudah Pelimpahan SP2D” seperti pada gambar
dibawah ini :
Gambar 3.6.36 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
36) Langkah selanjutnya kita beralih ke menu Pembuatan Tanda Bukti
Pembayaran Uang Persediaan. Seperti pada gambar dibawah ini :
54
Gambar 3.6.37 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
PEMBUATAN TANDA BUKTI PEMBAYARAN
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
37) Untuk menu awal klik pilih menu “Penatausahaan Pengeluaran”
kemudian Pilih “Pembuatan TBP & STS” lalu Pilih tab “Pelimpahan
TBP & STS”, kemudian pilih sub tab “Non Rekening”. Kemudian klik
tombol “Buat TBP & STS. Seperti pada gambar berikut :
Gambar 3.6.38 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
38) Selanjutnya mengisi Form Data Tanda Bukti Pembayaran pada :
- Pilih sub kegiatan
55
Gambar 3.6.39 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
- Form Data Tanda Bukti Pembayaran
Yaitu Isi nominal pengajuan pada rekening yang akan dilakukan
transaksi/dibelanjakan
Gambar 3.6.40 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
- Form Data Tanda Bukti Pembayaran
Selanjutnya upload file bukti pembayaran sesuai dengan jumlah
transaksi pembayaran,kemudian isi nilai transaksi dengan total nilai
sesuai dengan Nilai Pengajuan seperti pada gambar berikut :
56
Gambar 3.6.41 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
- Lalu mengisi Form Data Tanda Bukti Pembayaran yakni
melakukan pengisian Data Tujuan Pembayaran, kemudian klik
Transfer seperti pada gambar berikut :
Gambar 3.6.42 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
- Dan jika sudah selesai maka TBP yang sudah dibuat akan masuk ke tab
“TBP yang sudah dikeluarkan”
57
Gambar 3.6.43 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
- Berikut contoh Tanda Bukti Pembayaran (TBP)
Gambar 3.6.44 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
39) Dan langkah selanjutnya masuk ke pembukuan pada Buku Kas Umum
dan terdapat beberapa akun jurnal sebelum melakukan pencairan secara
tunai. Dan terdapat gambaran BKU seperti :
58
Gambar 3.6.45 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
40) Langkah selanjutnya kita beralih ke menu Pembuatan LPJ. Seperti pada
gambar dibawah ini :
Gambar 3.6.46 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
PEMBUATAN LPJ
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
59
41) Pada menu utama silahkan klik menu “Penatausahaan Pengeluaran”
kemudian Pilih “Pembuatan LPJ” seperti pada gambar berikut :
Gambar 3.6.47 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
42) Dan jika sudah klik Pembuatan SPJ maka langkah selanjutnya klik Pilih
tab “Pembuatan LPJ”, kemudian pilih TBP yang akan dibuatkan LPJ.
Kemudian klik tombol “Buat LPJ” seperti pada gambar berikut
Gambar 3.6.48 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
60
43) Dan setelah selesai Pembuatan LPJ maka dapat melakukan Pengisian
Form Laporan Pertanggungjawaban seperti pada gambar berikut :
Gambar 3.6.49 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
44) Selanjutnya jika pengisian Form Laporan Pertanggungjawaban telah
selesai maka LPJ yang sudah dibuat akan masuk ke tab “LPJ yang sudah
dibuat” .
Gambar 3.6.50Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
61
45) Setelah semua selesai maka terdapat contoh dokumen LPJ seperti :
3.6.51 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
46) Selanjutnya kita ke menu awal yaitu Verifikasi LPJ. Seperti pada
gambar dibawah ini :
Gambar 3.6.52 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
VERIFIKASI LPJ
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
47) Lalu masuk ke menu utama yakni Pilih menu “Penatausahaan
Pengeluaran” kemudian Pilih “Verifikasi LPJ” seperti pada gambar
berikut :
62
Gambar 3.6.53 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
48) Setelah melakukan Verifikasi LPJ selanjutnya Pilih tab “Verifikasi
LPJ”, kemudian pilih LPJ yang akan diverifikasi. Kemudian klik tombol
“Verifikasi” seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.6.54 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
49) Lalu jika telah selesai melakukan Verifikasi LPJ maka selanjutnya
adalah Pengisian Form Verifikasi LPJ
63
Gambar 3.6.55 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
50) Dan jika pengisian Form Verifikasi LPJ telah benar,maka selanjutnya
LPJ yang sudah diverifikasi akan masuk ke tab “LPJ sudah
terverifikasi” seperti pada gambar berikut ini :
Gambar 3.6.56 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
51) Selanjutnya kita ke menu Pengesahan LPJ. Seperti menu utam pada
gambar dibawah ini :
64
Gambar 3.6.57 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
PENGESAHAN LPJ
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
52) Pada menu utama Pilihlah menu “Penatausahaan Pengeluaran”
kemudian Pilih “Pengesahan LPJ” lalu
Gambar 3.6.58 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
53) Selanjutnya klik Pilih tab “LPJ belum disahkan”. Pilih LPJ yang akan
disahkan, kemudian klik tombol “Pengesahan LPJ” seperti pada gambar
berikut :
65
Gambar 3.6.59 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
54) Dan jika telah Pengesan LPJ selesai,selannjutnya masuk ke Pengisian
Form Pengesahan LPJ, kemudian klik Simpan jika data sudah benar
dan akurat.
Gambar 3.6.60 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
55) Dan jika Pengisian Form Pengesahan LPJ telah selesai maka LPJ yang
sudah disahkan akan masuk ke tab “LPJ yang sudah disahkan” lalu
Cetak LPJ Administratif dan Fungsional seperti apda gambar dibawah
ini :
66
Gambar 3.6.61 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
56) Terdapat Contoh dokumen LPJ Administratif (di ttd oleh Bendahara
Pengeluaran)
Gambar 3.6.62 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
57) Terdapat Contoh dokumen LPJ Fungsional (di ttd oleh Bendahara
Pengeluaran dan PA) seperti berikut :
67
Gambar 3.6.63 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
58) Selanjutnya kita ke menu Pembuatan SPJ yang dimana menu utama
seperti apda gambar dibawah ini
Gambar 3.6.64 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
PEMBUATAN SPJ
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
59) Pada menu awal langsung saja klik pada Pilih menu “Penatausahaan
Pengeluaran” kemudian Pilih “Pembuatan SPJ
68
Gambar 3.6.65 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
60) Dan jika sudah selesai klik Pembuatan SPJ maka selanjutnya kita klik
Pada tab “Data SPJ”, klik tombol “Buat SPJ”
Gambar 3.6.66 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
61) Dan jika semua data telah selesai,selanjutnya melakukan Pengisian Form
Pembuatan SPJ seperti berikut :
69
Gambar 3.6.67 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
62) Selanjutnya Pengisian Form SPJ silahkan lengkapi dengan data Input
Tanggal dan Pilih bulan
Gambar 3.6.68 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
63) Dan jika pegisian Tanggal dan Bulan telah selesai maka akan muncul
daftar SP2D yang sudah dibuat TBPnya, lalu klik “+ Kirim jika data
sudah benar dan akurat.
70
Gambar 3.6.69 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
64) Selanjutnya langkah terakhir yaitu pengisian pada tab “Data SPJ” akan
muncul SPJ yang berhasil disimpan, klik logo printer untuk mencetak
SPJ seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.6.70 Tampilan Sistem Aplikasi SIPD
Sumber : sipd.kemendagri.go.id
71
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan pembahasan masalah
pada bab sebelumnya serta data yang diproleh, maka diproleh kesimpulan sebagai
berikut :
1. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa adanya pembahuruan
dalam Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) pada Kantor BPKAD
Kota Jambi yang mempunyai proses alur uang persediaan ini yang dilakukan
melalui :
a) Pengisian Form SPP-UP yang dilakukan oleh Bendahara
b) Lanjut proses pengisian Form SPM-UP dilakukan oleh PPK serta
c) Pencairan dana non-tunai Pada Kantor BPKAD
d) Dan terakhir melakukan Pencatatan Buku Kas Umum (BKU) untuk
melakukan Pencairan Dana secara tunai yang dilakukan oleh
Perbendaharaan dalam setiap perangkat daerah dengan menggunakan
Aplikasi SIPD.
2. Sistem ini masih belum sempurna dan terdapat kendala dan telah
menghubungkan dan mampu menangani konsolidasi data antara Satuan Kerja
Prangkat Daerah (SKPD) dengan Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah
(SKPKD). Dalam perangkat daerah terutama dalam penggunaan Pencatatan
Uang Persediaan dalam Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) pada
Kantor BPKAD Kota Jambi ini yang dilakukan oleh perbendaharaan adanya
beberapa yang berjalan dengan baik,sehingga selebihnya menggunakan sistem
manual yaitu Ms. Excel dalam sistem pencatatan dan masih dalam proses
pengembangan sehingga harus menunggu persetujuan dan pengembangan
aplikasi tersebut dari Kemendagri dalam mencapai suatu sasaran kegiatan yang
diinginkan.
72
4.2 Saran
Setelah menyusun laporan keuangan mengenai pengaruh sistem informasi
pengelolaan keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah
Kota Jambi, penulis mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi
masukan yang berguna bagi pihak-pihak terkait, sebagai berikut :
1. Dengan ditetapkanya Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD)
berdasarkan Permendagri Nomor 77 Tahun 2020 sebagai penunjang dalam
Pengelolaan Penatausahaan Keuangan diharapkan sistem informasi berbasis
komputer ini tidak selalu terjadi kendala dalam jaringan komputer, sehingga
perlu penyempurnaan lebih lanjut agar mampu menghubungkan dan
menangani konsolidasi data antara Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
dengan Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD), Sehingga data
di Pemerintah Daerah dapat terintegrasi dengan baik dan memudahkan
pelaporan dan pengendalian, serta mempermudah mendapatkan informasi
2. Dalam pembahuruan dalam Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD)
ini yang memiliki kendala hanya bisa menjalankan aplikasi lain sebagai
pendamping dalam proses penatausahaan untuk menghindari human error
yang terjadi (Terlalu tinggi seperti tidak terkontrol ataupun kas bocor).
v
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim. (2007). Akuntansi Sektor Publik Akuntansi keuangan daerah”,
VGRyyiiiiiiEdisi Revisi, Jakarta, Salemba Empat. Jurnal. Universitas Kepulauan Riau,
VGRyyiiiiiiBatam Indonesia
Abdul Halim. 2012 Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah.
VGRyyiiiiiKeempat. Penerbit Salemba Empat. Jakarta
Arifin Sabeni dan Imam Ghozali, (2001). ”Pokok-Pokok Akuntansi
VGRuuuiiiPemerintahan”, Edisi Empat, BPFE , Yogyakarta.
Bodnar. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta, Salemba Empat
Charles T.Horngren dan Walter T. Harrison Jr.2007. Akuntansi Jilid Satu . Edisi
VGRiuuiiiiTujuh. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Davis, Gordon B, Kerangka Dasar: Sistem Informasi Manajemen, Bagian I
VGRiiiiiiiiiPengantar. Seri Manajemen No. 90-A. Cetakan Kedua Belas, Jakarta: PT.
VGRiiiiiiiiiPustaka Binawan Pressindo, 2002
File:///C:/Users/ACER/Downloads/20101-40752-1-SM.pdf. Pengertian PAD,diakses
fsfsiiiiiiiiddpada 18 Maret 2021 pukul 14.37 wib.
Halim, A. 2001. Akuntansi Keuangan Daerah. Jl Wijaya 2, Jakarta 12160: Salemba
sfsfsiiiiiiiiiiiEmpat.
Haruman, Tendi & Rahayu, Sri. 2007. Penyusunan Anggaran Perusahaan. Yogyakarta :
sfsfsiiiiiiiiiiGraha Imu.
Ida Nuraida. (2008). Manajemen Administrasi Perkantoran. Kanisius: Yogyakarta.
Indrajani. 2011. Perancangan Basis Data dalam All in 1. Jakarta: PT. Elex Media
VGRiiiiiiii Komputindo
Ismail. (2010). Manajemen Perbankan. Kencana: Jakarta.
L Suparwoto, (1990), Akuntansi Keuangan Lanjutan, Edisi 1. BFE, Yogyakarta
Mardiasmo,2002.Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Penerbit Andi Yogyakarta
Mardiasmo. 2004. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta : Andi
vi
Mardiasmo.(2006). Perwujudan Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalui Akuntansi
RiiiiiiiiiiRiiSektor Publik: Suatu Saran Good Governance. Jurnal Akuntansi
RiiiiiiiiiiIIIiPemerintahan. Volume 2 Nomor 1. Mei 2006. Hal 2-4
Mardiasmo. 2011. “Perpajakan Edisi Revisi”. Yogyakarta: Andi
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Salemba Empat.
Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006. Tentang Pedoman
VGRiiiiiiiiiiPengelolaan Keuangan Daerah.
Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020. Permendagri-77-2020-
VGRiiiiididPedoman Teknis Pengelolaan Keu-Daerah.pdf.
Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 Tentang perbendaharaan keuangan daerah
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi
sfsfsffiiiifffPemerintah dan Peraturan Menkeu Nomor : 238/PMK.05/2011 Tahun 2011
sfsfsffiiiifffTentang Pedoman Umum Sistem Pemerintah
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010 pasal 1 ayat 8 Tentang Standar
adadaiiiiiiiAkuntansi Pemerintahan.
Peraturan Pemerintah (PP) No. 12 tahun 2019. Peraturan Pemerintah Jakarta:
sfsfiiiisiiidIKementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. PP Nomor 12 Tahun
sfsfiiiisiiidI2019.pdf
Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Penarapan Standar Akuntansi
fssfsgsiiiiiiIPemerintah Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah
Ratmono. Dwi, & Sholihin.Mahfud. (2015). “ Akuntansi Keuangan Daerah
affsfsffiiiiiffBerbasis Akrual”. Cetakan pertama. Upp Stim Ykpn : Yoyakarta.
Sadeli, Lili M. 2015. Accounting Theory. Edisi 5. Salemba Empat, Jakarta
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) 2020 tentang Tata Cara SIPD.
DIDAiiiiiffIThhttps://docplayer.info/71136579-Kelompok-data-sipd-serta-tata-cara-
fsffsifsiiiiffIpengu. Diakses pada 01 April 2021 pukul 19.21 wib.
Sujarweni, V Wiratna. 2015. Akuntansi Sektor Publik. Pustaka Baru Press,
ffsfsfsfiiiifsfIYogyakarta.
Suwardjono. 2010. Teori Akuntansi: Pengungkapan dan Sarana Interpretatif.
sfsfssfiiiiifffIEdisi Ketiga. BPFE, Yogyakarta.
vii
Suwardjono. (2015). Teori Akuntansi Perekayasaan Laporan Keuangan, Edisi 3.
hhfhfihiiiffisssYogyakarta: BPFE.
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang perbendaharaan keuangan daerah
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan negara dan penyusunan
hhfhfihiiiffissslaporan pertanggungjawaban standar akuntansi pemerintah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Pendapatan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
Undang-Undang Nomor 01 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
viii
LAMPIRAN
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Daftar Riwayat Hidup
Program Studi : DIII Akuntansi
1. Nama Lengkap : Vema Rosalia
2. No. HP : 085378899019
3. Tempat/Tanggal Lahir : Jambi, 21 Maret 2001
4. Alamat Rumah : Jl. Pintu Besi Rt 28 Kec. Kotabaru. Kel. Paal V
5. Alamat : Jl. Pintu Besi Rt 28 Kec. Kotabaru. Kel. Paal V
6. e-mail : [email protected]
7. Riwayat Pendidikan :
NO Nama
Pendidikan
Tempat Tahun Spesialisasi
Bidang Dari Sampai
1 TK Aisiyah Jambi 2005 2006 Umum
2 SD N 74 Jambi Jambi 2006 2012 Umum
3 SMP N 14 Jambi Jambi 2012 2015 Umum
4 SMA N 6 Jambi Jambi 2015 2018 IPA
5 Universitas Jambi Jambi 2018 Sekarang Akuntansi
Kursus dan Pelatihan
Waktu Kursus dan Pelatihan Tempat
2019 Himade Universitas Jambi
Jambi, 2021
VemaRosalia
NIM.C0C018010
x
Lampiran 2
DAFTAR KEGIATAN HARIAN MAGANG MAHASISWA
PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PERIODE
08 FEBRUARI – 08 APRIL 2021
Catatan Harian Tanggal : 08 Februari 2021
Hari : Senin
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
09.00 PERKENALAN
Catatan Harian Tanggal : 09 Februari 2021
Hari : Selasa
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.25 Memindahkan berkas serta mengarsipkan berkas
12.00-13.00 ISTIRAHAT
14.41 – 16.00 Melanjutkan meng-input data
Catatan Harian Tanggal : 10 Februari 2021
Hari : Rabu
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.40 Mengumpulkan data no.rek kebagian hukum
12.00-13.00 ISTIRAHAT
13.30 – 16.00 Mengantarkan berkas ke Kantor BRI Thehok
Catatan Harian Tanggal : 11 Februari 2021
Hari : Kamis
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
09.45 Menyusun SPJ Tahun 2020 di Seretariat
12.00-13.00 ISTIRAHAT
14.21 – 16.00 Melanjutkan meng-input data
xi
Catatan Harian Tanggal : 12 Februari 2021
Hari : Jumat
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
LIBUR HARI RAYA IMLEK
Catatan Harian Tanggal : 15 Februari 2021
Hari : Senin
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
10.10 Meng-input data DPA dan SPD Pada Ms. Excel
12.00-13.00 ISTIRAHAT
13.41 – 16.00 Melanjutkan meng-input data
Catatan Harian Tanggal : 16 Februari 2021
Hari : Selasa
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
09.00 Menyusun dokumen rekonsilasi BIMD Kota Jambi
12.00-13.00 ISTIRAHAT
15.41 – 16.45 Melanjutkan meng-input data
Catatan Harian Tanggal : 17 Februari 2021
Hari : Rabu
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.25 Menyusun dokumentasi kegiatan-kegiatan terkait rekonsilasi
12.00-13.00 ISTIRAHAT
15.00 – 16.00 Melanjutkan meng-input data
Catatan Harian Tanggal : 18 Februari 2021
Hari : Kamis
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
09.00 Menyusun dokumen rekonsiliasi Dinas Lingkungan Kota
Jambi
12.00-13.00 ISTIRAHAT
14.00 – 16.00 Menyusun dokumen rekonsiliasi Dinas Kesehatan Kota Jambi
xii
Catatan Harian Tanggal : 19 Februari 2021
Hari : Jumat
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.49 Melakukan serta mengecek pendataan SK Pengurusan Barang
12.00-13.00 ISTIRAHAT
14.50 – 16.00 Melanjutkan meng-input data
Catatan Harian Tanggal : 22 Februari 2021
Hari : Senin
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.15 Merekap data BPKB
12.00-13.00 ISTIRAHAT
13.49 – 16.00 Melanjutkan meng-input data
Catatan Harian Tanggal : 23 Februari 2021
Hari : Selasa
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.55 Mengantar SK beserta nota Dinas ke bagian surat masuk
12.00-13.00 ISTIRAHAT
15.03 – 16.00 Melanjutkan meng-input data
Catatan Harian Tanggal : 24 Februari 2021
Hari : Rabu
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.25 Menghitung jumlah BPKB yang telah dikembalikan dan
dipinjam pada Tahun 2020
12.00-13.00 ISTIRAHAT
14.12 - 16.00 Membantu mengganti data register dan Nopol Baru yang telah
di mutasi oleh DPD
Catatan Harian Tanggal : 25 Februari 2021
Hari : Kamis
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.25 Membantu menulis pada data BPKB yang teah dikembalikan
oleh DPD
12.00-13.00 ISTIRAHAT
xiii
14.16 – 16.00 Melanjutkan meng-input data
Catatan Harian Tanggal : 26 Februari 2021
Hari : Jumat
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
11.09 Mengecek SK Pengurus Barang
12.00-13.00 ISTIRAHAT
13.59 – 16.00 Melanjutkan meng-input data
Catatan Harian Tanggal : 01 Maret 2021
Hari : Senin
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.09 Mengkoreksi dokumen Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Barang
12.00-13.00 ISTIRAHAT
14.00 – 16.00 Melanjutkan meng-input data
Catatan Harian Tanggal : 02 Maret 2021
Hari : Selasa
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.59 Rekap data tukar guling (Ruislagh) asset antara Rs. Baiturahim
dan Pemkot Jambi
12.00-13.00 ISTIRAHAT
14.41 – 16.00 Melanjutkan meng-input data
Catatan Harian Tanggal : 03 Maret 2021
Hari : Rabu
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.25 Membuat SPJ
12.00-13.00 ISTIRAHAT
14.41 – 16.00 Mengantarkan data serta menyalin data SPJ
Catatan Harian Tanggal : 04 Maret 2021
Hari : Kamis
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
xiv
08.00 Merekap pengembalian BPKB dan memperbarui
12.00-13.00 ISTIRAHAT
13.23 – 16.00 Melanjutkan meng-input data
Catatan Harian Tanggal : 05 Maret 2021
Hari :Jumat
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.12 Menyusun berkas Pajak dan SKP
12.00-13.00 ISTIRAHAT
14.41- 16.00 Melanjutkan meng-input data
Catatan Harian Tanggal : 08 Maret 2021
Hari : Senin
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.40 Membuat laporan SPJ
12.00-13.00 ISTIRAHAT
15.12 – 16.00 Melanjutkan meng-input data
Catatan Harian Tanggal : 09 Maret 2021
Hari : Selasa
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.00 Merekap data laporan SPJ
12.00-13.00 ISTIRAHAT
14.00 – 16.00 Membuat nota SPJ
Catatan Harian Tanggal : 10 Maret 2021
Hari : Rabu
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
10.00 Mengganti data berkas pemeriksaan
12.00-13.00 ISTIRAHAT
13.48 – 16.00 Melanjutkan meng-input data
xv
Catatan Harian Tanggal : 11 Maret 2021
Hari : Kamis
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
LIBUR ISRA MIRAJ
Catatan Harian Tanggal : 12 Maret 2021
Hari : Jumat
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.25 Membuat portal UKPBJ
12.00-13.00 ISTIRAHAT
14.39 – 16.00 Merekap RUP
Catatan Harian Tanggal : 15 Maret 2021
Hari : Senin
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.19 Menginput laporan SPJ
12.00-13.00 ISTIRAHAT
13.56 – 16.00 Membuat Laporan SPL
Catatan Harian Tanggal : 16 Maret 2021
Hari : Selasa
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.29 Menginput laporan SPJ
12.00-13.00 ISTIRAHAT
14.21 – 16.00 Membuat Laporan SPL
Catatan Harian Tanggal : 17 Maret 2021
Hari : Rabu
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.25 Menginput dan merevisi data rencana Kerja Anggaran Kas
SKPD BPKAD Kota Jambi dengan menggunakan Portal RUP
LPSE pada Bidang Sekertariat
12.00-13.00 ISTIRAHAT
xvi
14.41 – 16.00 Memasukan dan Merevisi rincian belanja Sub Kegiatan SKPD
Menggunakan Portal RUP
Catatan Harian Tanggal : 18 Maret 2021
Hari : Kamis
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.25 Memindahkan berkas serta mengarsipkan berkas
12.00-13.00 ISTIRAHAT
13.27 – 16.00 Membuat Laporan SPL
Catatan Harian Tanggal : 19 Maret 2021
Hari : Jumat
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
LIBUR HARI RAYA NYEPI
Catatan Harian Tanggal : 22 Maret 2021
Hari : Senin
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.28 Membuat portal UKPBJ
12.00-13.00 ISTIRAHAT
14.27 – 16.00 Merekap RUP
Catatan Harian Tanggal : 23 Maret 2021
Hari : Selasa
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.08 Mengkoreksi Data laporan SPJ
12.00-13.00 ISTIRAHAT
13.07 – 16.00 Mengkoreksi data laporan RUP
Catatan Harian Tanggal : 24 Maret 2021
Hari : Rabu
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.25 Mengkoreksi data laporan RUP
12.00-13.00 ISTIRAHAT
13.27 – 16.00 Membuat Laporan SPL
xvii
Catatan Harian Tanggal : 25 Maret 2021
Hari : Kamis
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
09.36 Membuat Laporan SPL
12.00-13.00 ISTIRAHAT
13.49 – 16.00 Mengkoreksi data laporan SPJ
Catatan Harian Tanggal : 26 Maret 2021
Hari : Jumat
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.00 Mengkoreksi data laporan SPJ
12.00-13.00 ISTIRAHAT
15.27 – 16.00 Mengkoreksi data laporan RUP
Catatan Harian Tanggal : 29 Maret 2021
Hari : Senin
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.25 Membuat laporan SPJ
12.00-13.00 ISTIRAHAT
13.27 – 16.00 Merekap RUP
Catatan Harian Tanggal : 30 Maret 2021
Hari : Selasa
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.10 Membuat laporan SPJ
12.00-13.00 ISTIRAHAT
14.27 – 16.00 Merekap RUP
Catatan Harian Tanggal : 31 Maret 2021
Hari : Rabu
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.58 Membuat laporan SPJ
12.00-13.00 ISTIRAHAT
13.56 – 16.00 Merekap RUP
xviii
Catatan Harian Tanggal : 01 April 2021
Hari : Kamis
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.00 Membuat laporan SPJ
12.00-13.00 ISTIRAHAT
13.27 – 16.00 Merekap RUP
Catatan Harian Tanggal : 02 April 2021
Hari : Jumat
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
LIBUR HARI RAYA PASKAH
Catatan Harian Tanggal : 05 April 2021
Hari : Senin
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.00 Menyalin dan merekap data RUP tentang kegiatan
penatausahaan,rekonsiliasi,penyusunan dan pembiayaan BMD
(Barang Milik Daerah)
12.00-13.00 ISTIRAHAT
13.27 – 16.00 Melanjutkan menginput data
Catatan Harian Tanggal : 06 April 2021
Hari : Selasa
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.00 Menyusun berkas laporan Walikota
12.00-13.00 ISTIRAHAT
14.00 - 16.00 Mengantar berkas laporan ke Gedung Sekretariat
Menyusun Rasionalisasi APBD
Catatan Harian Tanggal : 07 April 2021
Hari : Rabu
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
xix
08.00 Membuat laporan pertanaggungjawaban bendahara
pengeluaran
Membuat laporan SPJ Belanja dan Fungsional
12.00-13.00 ISTIRAHAT
13.27 – 16.00 Melanjutkan menginput data
Catatan Harian Tanggal : 08 April 2021
Hari : Kamis
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.00 Mencatat jurnal penerimaan dan jurnal belanja Tahun
2020/2021
12.00-13.00 ISTIRAHAT
13.27 – 16.00 Melanjutkan menginput data
Catatan Harian Tanggal : 09 April 2021
Hari : Kamis
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.00 Mencatat jurnal penerimaan dan jurnal belanja Tahun 2020
12.00-13.00 ISTIRAHAT
13.27 – 16.00 Melanjutkan menginput data
Catatan Harian Tanggal : 10 April 2021
Hari : Jumat
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
PERPISAHAN
xx
Lampiran 3
Foto Kegiatan Magang
xxi
Foto Penilaian Instruktur Magang
xxii