laporan size reduction
DESCRIPTION
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia ITRANSCRIPT
BAB III
SIZE REDUCTION
1. TUJUAN
a. Mampu melakukan pengukuran partikel dengan metode sieving.
b. mampumenghitungreduction ratio untukbahan yang berbeda-beda.
c. Mampu mengukur daya (energi) yang terpakai pada size reduction dengan
kapasitas yang berbeda-beda.
d. Mampu menerapkan hukum kick dan rittinger dan menghitung indeks kerja.
e. Mampu menghitung power transmission factor (energy penggerusan).
2. DASAR TEORI
Size reduction adalah proses
penguranganukurandenganmemotongataumemecahsuatupadatanhinggamenjadike
cil. Mengurangiukuranpartikeldapatmeningkatkanreaktivitaspadatan,
sehinggamemungkinkanpemisahanbahanyang
tidakdiinginkandenganmetodemekanis,
mengurangisebagianbesarbahanberseratuntukmemudahkanpenanganandanpembua
nganlimbah.Peralatanpenguranganukurandibagimenjadicrusher, penggiling,
penggilingultrafine, danmesinpemotong. (Mc.Cabe,1993)
Ada berbagaimacammetode yang digunakandalam size
reduction.Metode penyaringan dan klasifikasi sieving adalah metode analisis yang
mungkin paling sering digunakan dan disalahgunakan karena peralatan, prosedur
analitis, dan konsep dasar yang sederhana. Dalam penyaringan, partikel disiapkan
dengan ukuran lubang yang sama yang menyusun serangkaian go-no-go
pengukur. Analisis dengan saringan memiliki tiga kesulitan utama: (1) dengan
saringan anyaman kawat, proses tenun menghasilkan lubang tiga dimensi dengan
toleransi yang cukup besar, terutama untuk fine-anyaman jala; (2) mesh mudah
rusak digunakan; (3) partikel harus efisien disampaikan kepada saringalubang.
(Perry,R.H,1999).
A. Macam‐macamAlat Size Reduction MenurutProduk
a. Crusher
Alat size reduction yang memecahkanbongkahanpadatan yang
besarmenjadibongkahan‐bongkahan yang lebihkecil,
dimanaukurannyasampaibatasbeberapa inch.
Primary crusher
Mampuberoperasiuntuksegalaukuran feed. Produk yang
dihasilkanmempunyaiukuran 6‐10 inch.
Secondary crusher
Mampuberoperasidenganukuran feed, seperti di produk primary crusher
denganukuran /4 inch.
b. Grinder
Alatiniberoperasiuntukmemecahbongkahan yang dihasilkan crusher,
sehinggabongkahaninimenjadibubuk.Untuk intermediate grinder, produk yang
dihasilkan ± 40 mesh. Ultrafine grinder hanyadapatmenerimaukuran feed
lebihkecil /4 mesh.
c. Cutter
Alatinimempunyaicarakerja yang berbedadengan size reduction sebelumnya. Pada
cutter ini, carakerjanyadenganmemotong.
Alatinidipakaiuntukprodukuletdantidakbisadiperkecildengancarasebelumnya.
Ukuranproduk 2‐10 mesh.(Steffanny yuliana, 2013)
Operasi size reduction seringdigunakanpadaindusri‐industri yang
memerlukanbahanbakudalamukurantertentudanprodukdalamukurantertentu,
misalnyaindustri semen, batu bara, pertambangan, pupuk, keramik, dll.
Pemilihanjenisalat yang digunakanbiasanyaberdasarkanukuran feed padaproduk,
sifatbahan, kekerasanbahan, dankapasitasnya.
Energi yang dibutuhkanuntukoperasi size reduction
sangatbergantungdariukuranpartikel yang dihasilkan.Makinkecilpartikel,
makamakinbesarenergi yang dibutuhkan.
B. Hukum-hukum Size Reduction
a. Hukum Kick
Kick beranggapanbahwaenergi yang
dibutuhkanuntukpemecahanpartikelzatpadatadalahberbandinglurusdenga
n ratio dari feed denganproduk. Secaramatematisdinyatakandengan:
dimana,
E : tenaga yang dibutuhkanuntukmemecahkanpartikelzat
padatatau feed
k : konstanta Kick
Xf : diameter rata-rata feed
( A. Jankovic*, H. Dundar, and R. Mehta)
b. HukumRittinger
Rittingerberanggapanbahwabesarnya power yang diperlukanuntuk size
reduction berbandinglurusdenganselisih diameter
partikelawaldanakhirdaribahan,( A. Jankovic*, H. Dundar, and R.
Mehta)
c. Hukum Bond
Persamaanlain yang bisadigunakanadalahpersamaan Bond.
Bond beranggapanbahwaenergi yang
dibutuhkanuntukmembuatpartikeldenganukuranDpdari feed
denganukuransangatbesaradalahberbandinglurusdengan volume produk.
Denganmemecahkan factor sphericity:
Cp / Vp = G / (v). (Dp)
dimana, Cp : luasanpartikelproduk
Vp : volume partikelproduk
υ :sphericity
Tenaga
sphericityuntukberbagaimacamprodukdapatdilihatdaribermacambuku,
misalnya Mc Cabe table 26‐1 halaman 80. Besarnyaenergi yang
dibutuhkan :
p / M = Kb / (Dp)^0,5
Dimana Kb adalahsuatukonstanta yang besarnyasama,
tergantungpadatipemesindan material yang akandireduksi.
Hubunganantara Kb dan W sebagaiberikut:
Kb = Wi = 0,3162 Wi
dimana, Wi adalahenergidalam Kwh tiap ton feed yang
dibutuhkanuntukmereduksi feed denganukuran yang
sangatbesarsampaimenghasilkanproduk yang 90%
mampumelewatisaringan 100μ, dimana:
P : dalamsatuankwh
M : dalamsatuan ton/jam
Dp : dalamsatuan mm
Bila 80% feed mampumelewati screen denganukuranDpadan 80%
produkmampumelewati screen denganukuran,
makagabunganpersamaansebagaiberikut:
D=0.3162Wi( 1
Dpb12−Dpa
12
)
HargaindekstenagaWidapatdibacapada Mc Cabehal 77 tabel 27‐1.
Peramaanumum :dE = dx/xn
dimana, E : energi yang dibutuhkan
x :ukuranpartikel
Bilaharga n = 1, makaintegrasiakanmenghasilkanpersamaanRittinger:
E=C ( 1/xp – 1/xf)
Untuk n = 1,5, makapadaintegrasiakanmuncul:
E=C( 1
xp12
− 1
xf12
)
Sedangkan untuk n>1, secara umum persamaan differensial di atas
mempunyaiintegrasi :
E= cx( 1xpn−1−
1xf n−1 )
Persamaanlain yang harusdicatatadalahgrindabilitysuatubahan.
Didefinisikansebagai ton/jam bahan yang
dapatdihasilkanmenjadiukurantertentudalampesawattertentu.Grindabilitas
relatifadalahperbandingansuatubahanstandardan data
grindabilitastersebutdapatdigunakanuntukmemperkirakankebutuhanenerg
imereduksibahan, memperkirakanukuranjenispesawat. (Mc Cabe)
III. PROSEDUR KERJA
I. Alat
a. Mortar
b. Timbangan
c. Cawan Porselen
d. Blender
e. Spatula
f. Baskom
g. Saringan 150 mesh
h. Saringan 34 mesh
GambarIII.1. Peralatan size reduction
Penghancuran
Penimbangan
Pengukuran diameter
Biji Kopi
Pengukuran partikel bahan Bahan diblender
Biji Kopi yang halus
Penyaringanukuran 150 mesh
Biji kopi yang lolos saringan
Perhitungan Dinginkan di air es 0,5 jam
Hukum Rittinger Hukum Kick Hukum Bond
Beras halus
Hukum Bond
Bubuk beras lolos saringan 150 mesh
Hukum KickHukum Rittinger
Beras
Pengayakan(150 mesh)
- Pengukuran diameter
II. Bahan :
Beras160 gram
KacangHijau 160 gram
III. Skema Kerja :
Gambar III.2 Skema Kerja Size Reduction pada Beras
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. HasilPengamatan
Tabel II.1 Data Pengamatan Size Reduction
No Perlakuan Hasil Pengamatan1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pengukuran diameter beras dan kacang hijau
8. Variabel 1, yaitu beras dan kacang hijau diambil sebanyak 35 gr, kemudian dihancurkan dengan mortar selama 30 detik.
Hasil penghancuran diayak dengan saringan 34 mesh dan ditimbang massanya, dengan target massa hasil = 80%.
Dihitung konstanta Rittinger, Kick, dan indeks kerja dari proses pengecilan ukuran beras dan kacang hijau.
Variabel 2, yaitu beras dan kacang hijau diambil sebanyak 35 gr, kemudian dihancurkan dengan mortar selama 2 menit.Hasil penghancuran diayak dengan saringan 150 mesh, hasil pengayakan ditimbang massanya dan dihitung presentasinya.
- Diameter beras: 0,58 cm- Diameter beras : 0.44 cm Batu bata tampak lebih lembut, dan ukuran menjadi lebih kecil seperti serbuk.
Massa beras = 33,75 gr
% massa=33 , 7530
x100 %
= 95,45%Massa kacang hijau = 33,39
% massa=33 , 3930
x100 %
= 95,4%
Beras : -Kr= 6,699 gr/N-Kk= 4118,12 gr/N-Wi = 1172,11Kacang hijau :-Kr= 0,17 gr/N-Kk= 150,36 gr/N-Wi = 33,81(data perhitungan disebutkan pada analisis data)
Beras tampak lebih lembut dengan ukuran seperti serbuk.
Massa beras = 18,05 gr
% massa=18 , 0535
x100 %
= 51,5%Massa kacang hijau = 20,67
% massa=20 , 6735
x 100 %
= 59,05 %
7. Dihitung konstanta Rittinger, Kick, dan indeks kerja dari proses pengecilan ukuran
Beras : -Kr = 0,259 gr/N-Kk = 599,67 gr/N-Wi = 72,21Kacang hijau :-Kr = 0,26 gr/N-Kk = 644,136 gr/N-Wi = 92,502
(data perhitungan disebutkan pada analisis data)
2. Analisa Data dan Pembahasan
a. Analisa Data
1.) Beras
Massa= 35 gr
t = 30detik
power mortar diasumsikan sama dengan power blender, maka
P = 400 watt = 400 Nm/s
Laju alir feed ( m ) =
massat
=35 gr30 s
=1 , 67 grs
Diameter awal (Xf) =0,58 cm = 0,0058 m
Diameter akhir (Xp) = 34 mesh = 400 μm=4,5 x 10−4 m
a) Mencari konstanta Rittinger (Kr)
E=Kr(1Xp
−1Xf )
Pm
=Kr (1Xp−1
Xf )4001 , 67
=Kr (14,5 x10− 4 −10 . 0058 )
14440 , 43=Kr (2222 ,22−172 , 41 )
Kr=14440 , 432049 , 8
Kr=5 , 97 grN
b) Mencari konstanta Kick (Kk)
Kk=Pm
x 1
ln (XfXp )
=4001 , 167
x 1
ln(0 , 00584,5 x 10−4 )
¿342 , 85x 10 , 276
¿1241 ,097 grN
c) Menghitung nilai indeks kerja (Wi) dengan Hukum Bond
Pm
=Kb(√1db
−√1da )
Kb=0 ,3162 Widb=Xpda=XfPm
=0 ,3162 Wi(√1db
−√1da )
4001 ,167 =0 ,3162 Wi(√1
4,5 x10−4 −√10 ,0058 )
342 , 85=0 , 3162 Wi ( 47 , 14−1, 313 )
Wi=342, 850 ,3162 x 45 , 82
¿23 , 66
2.) Kacang hijau
Massa= 35 gr
t = 30 detik
power mortar diasumsikan sama dengan power blender, maka
P = 400 watt = 400 Nm/s
Laju alir feed ( m ) =
massat
=35 gr30 s
=1 , 67 grs
Diameter awal (Xf) =0,44 cm = 0,0044 m
Diameter akhir (Xp) = 34 mesh = 400 μm=4,5 x 10−4 m
a) Mencari konstanta Rittinger (Kr)
E=Kr(1Xp
−1Xf )
Pm
=Kr (1Xp−1
Xf )4001 ,67
=Kr (14,5 x10−4 −10 . 0044 )
342 , 85=Kr (2222, 22−227 ,27 )
Kr=342 , 851994 , 94
Kr=0 , 171 grN
b) Mencari konstanta Kick (Kk)
Kk=Pm
x 1
ln (XfXp )
=4001 , 167
x 1
ln(0 , 00444,5 x 10−4 )
¿342 , 85x 12 ,28
¿150 , 81grN
c) Menghitung nilai indeks kerja (Wi) dengan Hukum Bond
1.) Beras
Massa = 35 gr
t = 30 s
P = 400 watt = 400 Nm/s
Laju alir feed ( m) =
massat
=45120
=0 ,29 grs
Diameter awal ( Xf ) = 0,58 cm = 0,0058 m
Diameter akhir ( Xp ) = 150 mesh = 106 μm=1 ,06 x 10−4 m
Mencari konstanta Rittinger (Kr)
Pm
=Kb(√1db
−√1da )
Kb=0 ,3162 Widb=Xpda=XfPm
=0 ,3162 Wi(√1db
−√1da )
4001 ,167 =0 ,3162 Wi(√1
4,5 x10−4 −√10 ,0044 )
342 ,85=0 ,3162 Wi ( 47 ,14−15 ,07 )
Wi=342,850 ,3162 x
32, 06
¿33 ,81
E=Kr(1Xp
−1Xf )
Pm
=Kr (1Xp−1
Xf )4000 ,29166
=Kr(11,06 x 10−4 −1
5,8 x 10−3 )¿ Kr ( 9433 ,96−172 ,41 )
Kr=0 ,291669261 , 548
Kr=0 ,14 grN
Mencari Konstanta Kick (Kk)
Kk=Pm
x1
ln(XfXp )
=4000 ,291
x1
ln(5,8 x10−3
1 ,06 x10−4 )¿1371 , 429 x 1
4 , 002
¿342 ,67 grN
Menghitung nilai indeks kerja (Wi) dengan hukum Bond,
Pm
=Kb(√1db
−√1da )
Kb=0 ,3162 Widb=Xpda=XfPm
=0 ,3162 Wi(√1db
−√1da )
4000 ,0203 =0 ,3162Wi(√1
1 , 06 x10−4 −√15,8 x 10−3 )
1371 , 429=0 ,3162 Wi (97 , 129−1 ,313 )
Wi=1371 , 4290 ,3162 x 95 ,816
Wi=45 , 261.) Kacang hijau
Massa = 35 gr
t = 150 s
P = 400 watt = 400 Nm/s
Laju alir feed ( m) =
massat
=45150
=0 ,2333 grs
Diameter awal ( Xf ) = 0,58 cm = 0,0044 m
Diameter akhir ( Xp ) = 150 mesh = 106 μm=1 ,06 x 10−4 m
Mencari konstanta Rittinger (Kr)
E=Kr(1Xp
−1Xf )
Pm
=Kr (1Xp−1
Xf )4000 ,29166
=Kr(11,06 x 10−4 −1
4,4 x10−3 )¿ Kr ( 9433 ,96−227 , 27 )
Kr=0 ,291669261 ,548
Kr=0 ,186 grN
Mencari Konstanta Kick (Kk)
Kk=Pm
x1
ln(XfXp )
=4000 ,291
x1
ln(4,4 x10−3
1 ,06 x10−4 )¿1371 , 429 x 1
3 , 725
¿460 ,09 grN
Menghitung nilai indeks kerja (Wi) dengan hukum Bond,
Pm
=Kb(√1db
−√1da )
Kb=0 ,3162 Widb=Xpda=XfPm
=0 ,3162 Wi(√1db
−√1da )
4000 ,0203 =0 , 3162Wi(√1
1 ,06 x10−4 −√14,4 x 10−3 )
1371 ,429=0 ,3162 Wi (97 , 129−15 ,07 )
Wi=1371,4290 ,3162 x82 ,053
Wi=66 ,07
Pembahasan
Pada praktikum size reduction ini digunakan dua variabel bahan yaitu
beras dan kacanng hijau. Bahanyang digunakan harus benar-benar kering karena
dalam proses size reduction ini sampel akan menerima panas akibat energi yang
dikeluarkan oleh alat size reduction yaitu mortar, jika sampel yang digunakan
masih mengandung air, maka akan terjadi penggumpalan saat proses
penghancuran sehingga akan menyulitkan pada tahap screening. Kemudian,
prinsipkerjadarialat size reduction yang digunakan, yaitu mortar,
adalahattrition/rubbing, yaitupenggerusan/penggesekan.
Massa masing-masing bahan yang pertama yaitu 35 gram, diameter beras
dan kacang hijau diukur menggunakan mistar dengan megukur lima sampel beras,
didapatkan diameter rata-rata beras sebesar 0,58 cm, dan kacang hijau sebesar
0,44 cm. Pengukuran diameter tersebut bertujuan untuk mengetahui ukuran awal
suatu sampel sebelum mengalami proses size reduction. Bahan tersebut kemudian
dihancurkan menggunakan mortar dan selanjutnya diayak dengan mengguanakan
saringan 34 mesh, dalam waktu 30 detik didapat produk beras 34 mesh sebanyak
95,45% sedangkan untuk kacang hijau didapatka produk sebesar 95,4%.
Selanjutnya yaitu menimbang kedua bahan masing-masing sebesar 45 gram,
kemudian dihancurkan menggunakan mortar selama 30 detik. Hasilnya disaring
dengan menggunakan saringan 34 mesh, dan didapatkan produk beras sebesar
89,6% dan kacang hijau sebesar 98,04%.
Langkah selanjutnya yaitu penghancuran dan pengayakan dengan
menggunakan saringan 150 mesh. Massa masing-masing bahan yaitu 35 gram.
Bahan tersebut dihancurkan secara bergantian selama 2 menit, bahan yang sudah
hancur kemudian disaring dengan menggunakan saringan 150mesh. Didapatkan
produk 150 mesh beras sebanyak 51,5% dan kacang hijau sebanyak 62,8%.
Dari penghancuran dan pengayakan kedua bahan tersebut, dapat
dibandingkan bahwa persen massa yang dihasilkan (yield) untuk sampel dengan
34 mesh yaitu sampel kacang hijau lebih besar dari beras dalam waktu 30 detik.
Sama halnya dengan menggunakan saringan 150 mesh, yield kacang hijau lebih
besar dari beras dalam waktu 2 menit. Salah satufaktor yang
mempengaruhihaltersebutadalahtingkatkekerasandankeringnyabahan.Berasmemp
unyaiteksturlebihpadatdankeras dibanding kacang hijau. Beras juga mengandung
kadar air lebih tinggi dibanding kacang hijau.
Apabiladilakukankominusidenganukuranpartikelawal, ukuranpartikelakhir,
alatsize reduction, dan power yang diberikansama, makakacang
hijauakanlebihcepathancurdanyield yang
dihasilkanlebihbanyakdibandingberasuntukwaktu size reduction yang sama pula.
Dilihatdarikebutuhanenerginya, saatbahanlebihsulituntukdihancurkan,
makakebutuhanenergiuntukmenghancurkanbahantersebutakanbertambah agar
bahandapatsegeradihancurkan. Dari percobaanini, dapatdikatakanbahwa power
yang
dibutuhkanuntukmenghancurkanbatubatamerahlebihsedikitdibandingkanberas.Sel
ainitu, saatmembandingkanjumlahyieldbatubatamerahdenganberas, maka mortar
dikatakankurangefisienuntukdigunakansebagaialatkominusiuntukberas.
Data yang didapat dari proses pengecilan ukuran batu bata dan beras
digunakan untuk menghitung konstanta Rittinger, Kick, dan Bond. Perhitungan
dengan ketiga hukum tersebut bertujuan untuk mengestimasi energi atau power
yang digunakan alat size reduction. Dari hasilperhitungan, yang mengguakan 34
meshpadaberas 35 gram dihasilkankonstantaRittinger (Kr) sebesar5,97 gr/N,
konstanta Kick (Kk)1241,09 gr/N, dannilaiindekskerja (Wi) 23,66. Pada kacang
hijau 35 gram dihasilkan konstantaRittinger (Kr) sebesar0,17 gr/N, konstanta
Kick (Kk)150,36 gr/N, dannilaiindekskerja (Wi) 33,81. Untuk bahan dengan massa
45 gram didpatkan nilai Kr, Kk, dan Wi sama dengan yang 35 gram.Sedangkan
penggunaan saringan 150 meshpadabahanberas, dihasilkankonstantaRittinger (Kr)
sebesar0,14 gr/N, konstanta Kick (Kk) 342,67 gr/N, dannilaiindekskerja (Wi)
45,26 dan pada kacang hijau dihasilkan konstantaRittinger (Kr) sebesar0,14 gr/N,
konstanta Kick (Kk) 368,077 gr/N, dannilaiindekskerja (Wi) 52,85.
Kemudian, denganmenggunakankonstanta Rittinger (Kr), konstantaKick
(Kk), dan indekskerja (Wi) yang didapat, digunakanuntukmenganalisiskebutuhan
power padakasus yang diberikan.
Kasus :Analisis berapa power yang dibutuhkan untuk proses size reduction
padasuatupabrikTurabika yang inginmemproduksi kopi dengan diameter 250
mesh dan 150 mesh. Denganinputan 300 ton/jam dankonversi yang
diinginkanyaitu 80%.
Dengan menggunakan data praktikum yang sudah didapat.
1.) UntukSerbuk Kopi250 mesh
Hukum Rittinger
asumsi diameter rata-rata kopi = 0,65 cm
Diameter awal (Xf)= 0,0065 m
Diameter akhir (Xp)= 250 mesh =1 ,016 x10−4 m
Konstanta Rittinger = 0 , 171 gr
N
Laju alir feed ( m )
300 tonjam
|1000000 gr1 ton
| 1 jam3600 s
=27777 ,78 grs
m= 80% x 27777,78 gr/s
= 22222,224
Ditanya: Power ?
Jawab
E=Kr(1Xp
−1Xf )
Pm
=Kr (1Xp−1
Xf )P=Kr .m(1Xp
−1Xf )
P=0 ,171 x22222 ,224(11 , 016 x 10−4 −10 , 0065 )
P=3800 (9842 , 52−153 ,85 )P=3800 (9688 , 67 )
P=36816946 Nms
2.) UntukSerbuk Kopi150 mesh
Hukum Rittinger
asumsi diameter rata-rata kopi = 0,65 cm
Diameter awal (Xf)= 0,0065 m
Diameter akhir (Xp)= 150 mesh =1 , 693 x10−4 m
Konstanta Rittinger = 0 ,171 gr
N
Laju alir feed ( m )
300 tonjam
|1000000 gr1 ton
| 1 jam3600 s
=27777 ,78 grs
m= 80% x 27777,78 gr/s
= 22222,224
Ditanya: Power ?
Jawab
E=Kr(1Xp
−1Xf )
Pm
=Kr (1Xp−1
Xf )P=Kr . m(1Xp
−1Xf )
P=0 ,171 x22222 , 224(11 , 693 x10−4 −10 , 0065 )
P=3800 (5906 , 67−153 , 85 )P=3800 (5752 , 82 )
P=21860716 Nms
V. SIMPULAN DAN SARAN
a. Simpulan
1. Diameter awal rata-rata beras dan kacang hijauadalah0,58dan 0,44
cmsetelahdilakukan proses size reduction diperoleh diameter akhir450, dan 106
µm.
2. Reduction ratio yang didapatkanadalah 80 % untuk 34 mesh sedangkanuntuk 150
mesh < 80%.
3. Hukum Kick, Rittinger, dan Bond
dapatdiaplikasikanuntukmenghitungestimasikebutuhan power/energidarialatsize
reduction.
4. Dayaenergi yang digunakandalampercobaan size reduction sebesar 400 watt. Dan
untukstudikasus debit massa 300 ton/jam diperolehdaya yang dibutuhkanuntuk
150 mesh dengankonversi 80% sebesar21860716 Nm/sdaya yang
dibutuhkanuntuk 250 mesh denganvariabel yang samasebesar36816946 Nm/s
5. Faktor yang mempengaruhikebutuhanenergipada proses size
reductionberasdankacang hijauadalahtingkatkekerasanbahandanluasanpartikelbaru
yang dihasilkan.
b. Saran
1. Perhatikanbahan yang digunakan benar-benar kering, agar proses pengayakan
dapat mudah lolos.
2. Pastikan bahan yang digunakan memenuhi untuk proses size reduction.
3. Perhatikan efesiensi waktu dalam proses size reduction untuk masing-masing
bahan.
DAFTAR PUSTAKA
Perry, R.H., Green, D.W. 1999. Perry’s Chemical Engineers Handbook, edisi ke-
7. Mc Graw Hill Companies, Inc.
Mc. Cabe, W.L., Smith. J.C., Harriot.1993. Unit Operation of Chemical
Engineering, edisi ke-5. Mc. Graw Hill International Edition.Co. Ltd.
Singapore.
Geankoplis, C.J. 1993. Transport Process and Unit Operations, edisi ke-3.
Prentice-Hall, Inc. New Jersey, USA.
Sinnott, R. K. 2005. Coulson & Richardson, Chemical Engineering Design,
volume ke-6, edisi ke-4.Elsevier Butterworth-Heinemann, New York.