laporan sistem informasi akuntansi pada d besto chicken
TRANSCRIPT
1
TUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
SIKLUS BISNIS RESTORAN D’BESTO
DISUSUN OLEH KELOMPOK 5
- Arief Budiman Purba
- Fauzia ainunnisa
- Hery Erian Bustiama
- Khalif Ardziansyah
- Raka Danar Trisna Sakti
Dosen Pembimbing : Rohmad Adi Siaman
DIII AKUNTANSI
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
2
I. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat tuhan yang maha esa dimana berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
yang kami beri judul “Siklus Bisnis Restoran D’Besto”.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan, teman, dan semua pihak terkait
yang telah banyak membantu kami sehingga tugas makalah ini bisa diselesaikan dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna, untuk itu setiap
kesalahan dan kekhilafan kami mohon maaf kepada para pembaca. Kami sangat menghargai dan
mengharapkan setiap saran dan kritik yang dapat membantu kami untuk menjadi lebih baik lagi
dalam waktu kedepannya.
Bintaro, 7 Februari 2016
Tim Penulis
3
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................ 3
I. PENDAHULUAN ........................................................................ 4
A. Latar Belakang ........................................................................ ….4
B. Metodologi Penelitian ............................................................................ 5
C. Landasan Teori ............................................................................ 7
II. PEMBAHASAN ...................................................................... 16
A. Siklus Pendapatan .......................................................................... 16
B. Siklus Produksi .......................................................................... 20
C. Siklus SDM dan Penggajian ......................................................................... 22
D. Siklus Pelaporan ......................................................................... 24
E. Siklus Pengeluaran ......................................................................... 25
III. PENUTUP ..................................................................... 27
A. Simpulan ......................................................................... 27
B. Saran ......................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 29
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
D’besto merupakan salah satu restoran cepat saji yang menjual makanan yang
disukai masyarakat berbagai kalangan. Beraneka menu olahan dari ayam disajikan di
restoran ini yang terletak di daerah Ceger, Tangerang Selatan. Untuk menjalankan
operasional perusahaan, organisasi harus menentukan keputusan apa yang mereka perlu
buat, informasi apa yang mereka perlukan, dan bagaimana cara mengumpulkan dan
mengolah data yang diperlukan untuk menghasikan informasi. Untuk itu, Dalam
menjalankan bisnisnya diperlukan sistem informasi akuntansi yang baik.
Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu jenis system informasi yang
diperlukan oleh perusahaan dalam menangani kegiatan operasionalnya sehari-hari untuk
menghasilkan informasi-informasi akuntansi serta informasi lainnya mengenai proses
bisnis perusahaan yang diperlukan oleh manajemen dan pihak-pihak terkait lainnya
sehubungan dengan pengambilan keputusan dan kebijakan-kebijakan lainnya.
Sistem informasi akuntansi mempunyai hubungan yang erat dengan teknologi.
Saat ini teknologi komunikasi dan informasi terus-menerus berkembang dan
mempengaruhi bagaimana perusahaan dalam mengendalikan, mengelola dan
mengembangkan bisnis yang mereka miliki. Teknologi ini dapat menjadi penentu
kemenangan dalam persaingan bagi yang memilikinya dan dapat menjadi kekalahan bagi
yang tidak memiliki ataupun memiliki namun tidak secara baik dikelola.
Prosedur untuk pengolaha operasional perusahaan yang baik seharusnya
dijalankan dengan efektif. Untuk itu maka diperlukan informasi yang relevan sebagai
sarana komunikasi yang nantinya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bagi
pihak yang berkepentingan. Informasi merupakan kebutuhan utama manajemen dalam
melaksanakan fungsi-fungsinya. Manajemen membutuhkan banyak informasi agar dapat
bekerja secara efektif dan efisien. Informasi yang banyak tersebut tidak mungkin
ditampung seluruhnya oleh manajemen. Untuk itu diperlukan suatu sistem yang dapat
5
mendukung kebutuhan manajemen dalam mengelola perusahaan yaitu sistem informasi
akuntansi.
Sistem Informasi Akuntansi merupakan salah satu sarana untuk melakukan
pengendalian terhadap prosedur pendapatan, pengeluaran, produksi, penggajian, aktiva
tetap, serta laporan dan buku besar agar pelaksanaannya dapat berjalan sesuai rencana
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan adanya Sistem Informasi
Akuntansi yang baik diharapkan dapat menghindari penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi di perusahaan.
Oleh karena itu, kami sebagai peneliti akan mengangkat perusahaan D’besto
sebagai objek penelitian kami dalam hal kegiatan operasional perusahaan melalui system
informasi akuntansi.
B. Metodelogi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif
merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. (Bogdan dan
Taylor, 1975:5 dalam Lexy J. Moleong,2007). Tipe penelitian ini adalah studi kasus,
yaitu penelitian tentang fenomena kasus yang hadir dalam suatu konteks yang
terbatas (bounded context), Meski batas antara fenomena dan konteks tidak
sepenuhnya jelas. Kasus itu dapat berupa individu, peran, kelompok kecil, organisasi,
komunitas, atau bahkan suatu bangsa. Kasus dapat pula berupa keputusan, proses,
kebijaksanaan, atau suatu peristiwa khusus tertentu (Punch , 1998 dalam Kristi
Poerwandari, 2005).
2. Site
Site adalah konteks tempat terjadinya suatu fenomena atau aktivitas. Konteks
tempat dalam penelitian ini yaitu di Jalan Ceger Raya, Tangerang Selatan.
6
3. Informan
Tabel 1.1
Data Informan
No Data Informan Informan
1 Nama Fadli
2 Usia 32 tahun
3 Pekerjaan Manager
Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan adalah
purposive sampling. Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber
data atau informan dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya
orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau
mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi
obyek atau situasi sosial yang diteliti.1
Informan yang peneliti pilih adalah bapak Fadli. Kami memilih beliau sebagai
informan karena mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang Sistem Informasi
Akuntansi yang ada di perusahaan D’besto, karena Bapak Fadli merupakan Manager
dari Rumah Makan D’besto yang terletak di Ceger, Tangerang Selatan sehingga
peneliti dapat memiliki banyak informasi tentang Sistem Informasi Akuntansi yang
ada di Rumah Makan D’besto tersebut. Selain itu, ia juga dapat meluangkan waktu
yang cukup untuk peneliti dalam memberikan informasi tentang Sistem Informasi
Akuntansi yang ada di Rumah Makan D’besto.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah :
4.1 Observasi
Observasi adalah pengamatan secara langsung kepada suatu objek yang
akan diteliti (Keraf, 2001: 162). Dalam hal ini observasi dilakukan langsung pada
Rumah Makan D’besto yang berada di Jalan Ceger Raya. Metode ini digunakan
1 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung : Alfabeta. 2008) hal. 300
7
untuk mengetahui kegiatan usaha yang dijalankan oleh pengusaha. dalam
pelaksanaannya peneliti mengamati kegiatan usaha yang ada pada Rumah Makan
D’besto.
4.2 Studi Literatur
Dalam hal ini, peneliti mencari teori atau landasan sebagai penguat proses
penyelesaian masalah. Teori yang penulis pilih adalah teori yang bersesuaian
dengan ruang lingkup masalah dalam penelitian ini yakni teori yang berkaitan
dengan Sistem Informasi Akuntansi
4.3 Wawancara
Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk
mencapai tujuan tertentu. Wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud
untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami
individu berkenaan dengan topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan
eksplorasi terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan dengan
pendekatan lain (Banister dkk.. 1994). Pedoman wawancara yang disusun berisi
open-ended question yang bertujuan untuk menjaga arah wawancara sesuai
dengan tujuan penelitian.
4.4 Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu usaha yang dilakukan dalam penelitian untuk
mengumpulkan data dengan cara menggunakan data yang tersedia sebagai sumber
informasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam pelaksanaannya
metode ini digunakan untuk mengambil dokumen-dokumen yang dibutuhkan
dalam penelitian.
C. Landasan Teori
1. Sistem Informasi Akuntansi
1.1 Pengertian Sistem
Menurut Mulyadi (2001:2) “Suatu system pada dasarnya adalah sekelompok
unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya yang berfungsi bersama-sama
8
untuk mencapai tujuan tertentu”. Dari definisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut
pengertian umum mengenai system yaitu sebagai berikut :
a. Setiap system terdiri dari unsur-unsur
b. Unsur-unsur tersebut adalah bagian yang terpadu dari system yang
bersangkutan
c. Unsure suatu system bekerja sama untuk mencapat tujuan system
d. Suatu system merupakan bagian dari system yang lain yang lebih besar.
1.2 Pengertian Sistem Akuntansi
Bodnar dan Hopwood yang diterjemahkan oleh Jusuf A.A.(2000)
mendefinisikan, “system informasi suatu organisasi terdiri dari metode-metode
dan catatan-catatan yang dibuat untuk mengidentifikasikan, mengumpulkan,
menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi-transaksi organisasi dan
menyelenggarakan pertanggungjawaban bagi aktiva dan kewajiban yang
berkaitan.
Mulyadi (2001) menulis, “system akuntansi adalah organisasi formulir-
formulir, catatan-catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
memudahkan pengelolaan perusahaan.”
1.3 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Bodnar dan Hopwood seperti yang diterjemahkan Amir Abadi Jusuf,
“system informasi akuntansi adalah sebagai system berbasis komputer yang
dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi, tetapi istilah system
informasi akuntansi diperluas mencakup siklus-siklus pemrosesan transaksi,
penggunaan teknologi informasi, dan pengembangan system informasi”.
Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah system yang mengumpulkan,
mencatat, menyimpan, dan memproses data untuk menghasilkan informasi untuk
membuat keputusan.’’(Romney, 2006:6).
2. Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney dan Steinbart (2009, p.28-29), terdapat enam komponen
sistem informasi akuntansi, yaitu:
1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem dan melakukan berbagai fungsi
9
2. Prosedur dan instruksi, baik manual dan otomatis, termasuk di
dalamnyamengumpulkan, mengolah, dan menyimpan data aktivitas organisasi
3. Data tentang organisasi dan proses bisnis
4. Software yang digunakan untuk mengolah data organisasi
5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, perangkat jaringandan
komunikasi yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpanmengolah, dan
mengirimkan data dan informasi
6. Pengendalian internal dan keamanan dalam menjaga data sistem informasi
akuntansi
3. Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi
3.1 Siklus Pendapatan
Menurut Romney, siklus pendapatan adalah serangkaian aktivitas bisnis
dan operasi pemrosesan informasi terkait yang terus-menerus dengan
menyediakan barang dan jasa kepada pelanggan dan menerima kas sebagai
pembayaran atas penjualan tersebut.
Tujuan siklus pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat ditempat
yang tepat pada saat yang tepat untuk harga yang sesuai. Umtuk mencapai tujuan
tersebut, manajemen harus membuat keputusan-keputusan penting sebagai
berikut.
a. Sampai sejuah mana produk dapat dan harus disesuaikan dengan kebutuhan
dan keinginan pelanggan individu?
b. Seberapa banyak persediaan yang harus dimiliki dan dimana persediaan
tersebut harus ditempatkan?
c. Bagaimana seharusnya barang dagangan dikirim ke pelanggan?
d. Berapa harga optimal untuk setiap produk atau jasa?
e. Haruskah kredit diperpanjang untuk pelanggan?
f. Bagaimana pembayaran pelanggan dapat diproses untuk memaksimalkan arus
kas?
Empat aktivitas dasar pada siklus pendapatan adalah:
a. Entri pesanan penjualan
10
b. Pengiriman
c. Penagihan
d. Penerimaan kas
3.2 Siklus Pengeluaran
Siklus pengeluaran adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi
pemrosesan informasi terkait yang terus menerus berhubungan dengan pembelian
serta pembayaran barang dan jasa.
Dalam sikluspengeluaran, pertukaran informasi eksternal utama dengan
pemasoknya (vendor). Di dalam perusahaan, informasi mengenai kebutuhan
untuk membeli barang dan bahan baku mengalir ke siklus pengeluaran dari siklus
pendapatan dan produksi, pengendalian persediaan, dan berbagai departemen.
Setelah barang dan bahan baku tiba, pemberitahuan dan penerimaannya mengalir
kembali ke sumber-sumber dari siklus pengeluaran. Data biaya juga mengalir dari
siklus pengeluaran ke buku besar umum dan fungsi pelaporan untuk dimasukkan
dalam laporan keuangan dan berbagai laporan manajemen.
Tujuan umum dari siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan total
biaya perolehan dan pemeliharaan persediaan, perlengkapan, dan berbagai
layanan yang diperlukan perusahaan untuk berfungsi.
Empat aktivitas dasar dari siklus pengeluaran adalah sebagai berikut.
a. Memesan bahan baku, perlengkapan dan jasa.
b. Menerima bahan baku, perlengkapan, dan jasa.
c. Menyetujui faktur pemasok
d. Pengeluaran kas.
Dokumen yang digunakan dalam siklus ini adalah:
Jenis Transaksi Dokumen yang Digunakan
Pembelian Kredit Permintaan Pembelian
Pesanan Pembelian
Laporan Penerimaan Barang
Voucher
11
Pengeluaran Kas Check
Retur Pembelian Memo Debit
3.3 Siklus produksi
Siklus produksi adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi
pemrosesan info terkait yang terus menerus berhubungan dengan pembuatan
produk. Aktivitas siklus produksi dilakukan secara efisien dan efektif.
Adapun tujuan siklus produksi :
a. Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik.
b. Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya.
c. Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.
d. Semua transaksi siklus produksi dicatat dengan akurat.
e. Catatan yang akurat dipelihara dan dilindungi dari kehilangan.
f. Aktivitas siklus produksi dilakukan secara efisien dan efektif.
Terdapat empat aktivitas dasar dalam siklus produksi, yaitu :
a. Desain Produk
b. Perencanaan dan penjadwalan
c. Operasi produksi
d. Akuntansi biaya
3.4 Sistem Penggajian dan Pengupahan
Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dirancang untuk menangani
transaksi perhitungan gaji dan upah karyawan dan pembayarannya.
Fungsi yang terlibat dalam sistem penggajian dan pengupahan yaitu:
a. Fungsi kepegawaian, yaitu bertanggung jawab terhadap segala hal
tentang karyawan, seperti pengangkatan, promosi dan penurunan
pangkat, mutasi, dll.
12
b. Fungsi keuangan, yaitu bertanggung jawab atas pembayaran gaji dan
upah.
c. Fungsi akuntansi, yaitu bertanggung jawab atas pencatatan biaya
tenaga kerja untuk kepentingan perhitungan harga pokok produk.
Informasi yang diperlukan manajemen dalam penggajian dan pengupahan:
a. jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaan.
b. Jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban setiap pusat
pertanggung jawaban.
c. Jumlah gaji dan upah yang diterima karyawan.
d. Rincian unsure biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaan
dan pusat pertanggungjawaban.
Dokumen yang digunakan dalam siklus penggajian dan pengupahan:
a. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah
b. Kartu jam hadir
c. Kartu jam kerja
d. Daftar gaji dan daftar upah
e. Rekap daftar gaj dan rekap daftar upah
f. Surat pernyataan gaji dan upah
g. Amplop gaji dan upah
h. Bukti kas keluar.
3.5 Sistem Akuntansi Aktiva Tetap
Aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud,
mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, diperoleh untuk
melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali.
Dokumen yang digunakan dalam siklus akuntansi aktiva tetap:
a. Surat permintaan otorisasi investasi
b. Surat permintaan reparasi
c. Surat permintaan transfer aktiva tetap
13
d. Surat permintaan penghentian aktiva tetap
e. Surat perintah kerja
f. Surat order pembelian
g. Laporan penerimaan barang
h. Faktur darin pemasok
i. Bukti kas keluar
j. Daftar depresiasi aktiva tetap
k. Bukti memorial
Tujuan Sistem Aktiva Tetap:
a. Memudahkan perusahaan melacak aktiva tetap yang saat ini di miliki
perusahaan.
b. Memudahkan perusahaan untuk menghitung beban depresiasi.
c. Memudahkan perusahaan untuk merekam transaksi yang terkait
dengan aktiva tetap.
d. Memasrikan bahwa perusahaan merekam harga perolehan yang benar
pada saat pembelian aktiva tetap.
e. Memastikan bahwa perusahaan merekam harga perolehan yang benar
pada saat membuat atau membangun sendiri aktiva tetap.
3.6 Sistem Buku Besar dan Pelaporan
Sistem akuntansi buku besar merupakan organisasi formulir, catatan, dan
laporan. Sistem akuntansi dalam perusahaan manufaktur terdiri atas formulir atau
dokumen(business papers, jurnal, buku besar, buku pembantu, dan laporan.
Unsur-unsur sistem akuntansi ini dirancang oleh manajemen untuk menyajikan
informasi keeuangan bagi kepentingan pengelolaan perusahaan dan pertanggung
jawaban keuangan kepada pihak luar perusahaan ( seperti investor, kreditur, dan
kantor pelayanan pajak).
Siklus ini menerima berbagai informasi dari sumber lain :
14
a. Informasi mengenai transaksi regular (siklus
pendapatan, pengeluaran, sistem produksi,akuntansi biaya, dan sistem persediaan).
b. Bagian keuangan yaitu transaksi pendanaan dan investasi
c. Departemen anggaran (berupa data anggaran)
d. Kepala departemen keuangan (berupa transaksi penyesuaian.
Tujuan sistem buku besar :
a. Untuk mencatat transaksi akuntansi dengan tepat dan akurat
b. Untuk memposting pada rekening yang tepat
c. Untuk menjaga keseimbangan jumlah dalam sisi debit dan kredit
d. Mengakomodai kebutuhan pembuatan jurnal penyesuian
e. Untuk menyediakan laporan keuangan yang tepat
4. Pengendalian Internal
Menurut Mulyadi, pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh
dewan komisaris, manajemen, dan personal lain yang di desain untuk memberikan
keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan yaitu, keandalan
pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, dan
efektifitas dan efisiensi operasi.
Sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-
ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen.
Lima komponen Model Pengendalian Internal COSO yang Saling berhubungan :
a. Lingkungan pengendalian inti dari bisnis apapun adalah orang-orangnya –
ciri perorangan, termasukintegritas, nilai-nilai etika, dan kompentensi -
serta lingkungan tempat beroperasi. Mereka adalah mesin yang
mengemudikan organisasi dan dasr tempat segala hal terletak.
b. Aktivitas pengendalian, Kebijakan dan prosedur pengendalian harus dibuat
dan dilaksanakan untuk membantu memastikan bahwa tindakan yang
15
diidentifikasi oleh pihak manajemen untuk mengatasi risiko pencapaian
tujuan organsasi, secara efektif dijalankan.
c. Penilaian risiko, Organisasi harus sadar akan dan berurusan dengan risiko
yang dihadapinya. Organisasi harus menempatkan tujuan, yang terintegrasi
dengan penjualan, produksi, pemasaran, keuangan, dan kegiatan lainnya,
agar organisasi beroperasi secara harmonis. Organisasi juga harus membuat
mekanisme unuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko yang
terkait.
d. Informasi dan komunikasi, disekitar aktivitas pengendalian terdapat system
informasi dan komunikasi. Mereka memungkinkan orang-orang dalam
organisasi untuk mendapat dan bertukar informasi yang dibutuhkan untuk
melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan operasinya.
e. Pengawasan, Seluruh poses harus diawasi, dan perubahan dilakukan sesuai
dengan dengan kebutuhan. Melalui cara ini, sistem dapat beraksi secara
dinamis, berubah sesuai tuntutan keadaan.
16
BAB II
PEMBAHASAN
A. Siklus Pendapatan
1. Entri pesanan penjualan
1.1 Mengambil pesanan pelanggan
Rumah makan D’besto mengambil pesanan pelanggan dengan cara
manual, yaitu pelanggan memesan di tempat pemesanan kemudian
dilayani. Pelanggan juga dapat melakukan pesanan melalui telepon
yang kemudian pesanan akan diantar.
1.2 Pengecekan Ketersediaan Barang
Rumah makan D’besto menyiapkan persediaan barang dengan
menggunakan perkiraan berdasarkan hari-hari sebelumnya. Apabila
persediaan habis, D’besto segera menghubungi supplier penyedia
bahan baku.
17
1.3 Merespon Permintaan Pelanggan
Untuk memudahkan dan memuaskan pelanggan, D’besto menyediakan
nomor telepon customer service untuk merespon permintaan
pelanggan.
1.1
Mengambilpe
sanan
1.3
Merespon
permintaan
pelanggan
1.2
Mengecek
ketersediaan
pesanan
pelanggan
penagihan
Gudang
Pembelian
Pengiriman
persediaan
Pesanan penjualan
Pengakuan
permintaan
respon
Pesanan
Pesanan disetujui
Pesanan penjualan Pesanan penjualan Perhitungan fisik
pelanggan
18
2. Pengiriman
2.1 Mengambil dan Mengepak Pesanan
Rumah makan D’besto mengambil persediaan yang dipesan oleh
pelanggan kemudian dicatat dan dilakukan pengemasan dengan rapi
menggunakan kotak makanan berbahan kertas kardus.
2.2 Mengirim Persediaan ke Pelanggan
Rumah makan D’besto hanya menerima pesanan berupa acara pesta,
ulang tahun dan lain sebagainya.
2.1
Mengambil
dan mengepak
2.2
Mengirimkan
barang
Entri
Pesanan
Penjualan
Siklus
pengeluaran
dan produksi
Kurir
Penagihan
Pesanan penjualan
Persediaan
Pengiriman
Pesanan penjualan
19
3. Penagihan
3.1 Penagihan Faktur
Untuk melakukan penagihan, rumah makan D’besto melakukan
penagihan faktur pada saat pelanggan memesan pesanan atau ketika
pelanggan telah selesai makan di tempat.
3.2 Pemeliharaan Piutang
D’besto hanya menggunakan system tunai dalam pembayarannya.
4. Penerimaan Kas
D’besto melakukan penerimaan kas langsung ketika faktur tagihan telah
diberikan kepada pelanggan ketika makanan sudah disajikan atau telah
dilakukan pengepakan. D’besto menerapkan system tunai dalam
pembayarannya dari pelanggan.
5. Ancaman dan Pengendalian
Nomor Ancaman Pengendalian
a. Pencurian uang oleh
pekerja
Menggunakan mesin kasir
atau barcode
b. Pencurian persediaan
oleh pekerja
Perhitungan fisik
persediaan secara periodic
serta rekonsiliasi terhadap
kuantitas tercatat
c. Kehilangan pelanggan Memberikan kenyamanan
dalam pelayanan
d. Kehabisan stok atau
kelebihan persediaan
Melakukan perkiraan
persediaan dengan acuan
pada hari-hari sebelumnya
20
B. Siklus Produksi
1. Proses pruduksi
1.0 Penrimaan Bahan Baku
Pihak pengeluaran mengerimkan bahan baku berupa persediaan ayam
potong yang siap untuk di goring ke bagian produksi (koki).
2.0 Pemrosesan Bahan Baku
Koki mengambil alih bahan baku dan memrosesnya hingga menjadi
barang jadi yang siap di jual,selanjutnya dilakukannya pendataan bahan
baku yang dipakai
3.0 Barang jadi
Barang jadi yang siap di jual akan di alihkan ke siklus pendapatan yang
berhubungan langsung dengan konsumen,dan dilakukannya pendataan
setiap jumlah barang yang sudah diproduksi.
2. Ancaman dalam siklus produksi
a. Ketidakamanan informasi yang sensitif
Kemungkinan adanya kebocoran rahasia perusahaan dalam hal
produksi seperti terbongkarnya resep masakan perusahaan
b. Data produksi hilang
Kemungkinan adanya kehilangan data yang memuat semua daftar
jumlah barang yang telah di produksi
3. Control terhadap ancaman
c. Pembatasan akses
Pembatasan akses terhadap hal yang berhubungan rahasia
perusahaan,sehingga hanya orang tertentu saja yang boleh
mengetahuinya
d. Membuat salianan
Setiap pendataan yang berkenaan dengan daftar jumlah produksi
ataupun arsip perusahaan harus di buat salinannya guna mengantisipasi
apabila kehilangan satu data atau arsip
21
22
C. Siklus Sumber Daya Manusia dan Penggajian
1. Karyawan
Karyawan yang telah diterima kerja di D’Besto pada mulanya akan diberikan pelatihan
selama 3 bulan agar bisa bekerja di restoran D’Besto. Saat jam kerja akan mulai, karyawan akan
mengisi daftar hadir menggunakan fingerprint. Supervisor akan mengawasi dan melakukan
kontrol setiap hari di masing-masing restoran D’Besto terhadap karyawan agar bekerja sesuai
dengan SOP yang berlaku. Setiap pelanggaran yang dilakukan karyawan akan mendapat teguran
dari supervisor.
2. Supervisor
Ketika jam kerja restoran D’Besto sudah selesai, maka supervisor akan melakukan
pengecekan dan pengawasan terhadap kegiatan karyawan dan penjualan persediaan akhir.
Supervisor akan membuat laporan kinerja para karyawan apakah sesuai dengan SOP(Standar
Operasi Prosedur) dan supervisor juga akan menghitung daftar penjualan harian. Supervisor akan
membuar laporan tentang daftar penjualan harian. Laporan tentang kinerja para karyawan dan
penjualan harian akan disatukan menjadi laporan kinerja yang nantinya akan
dipetanggungjawabkan kepada perusahaan induk dan kepala toko, sedangkan khusus laporan
penjualan harian hanya akan dipertanggung jawabkan kepada kepala toko saja.
3. Kepala Toko
Kepala Toko menerima laporan kinerja, laporan penjualan harian, dan laporan daftar
hadir karyawan tokonya. Lalu data dari semua laporan tersebut akan digunakan untuk
menghitung gaji dan bonus para karyawan sesuai dengan keuntungan serta prestasi para
karyawan. Setelah dihitung, Kepala Toko akan mengirimkan gaji serta bonus kepada karyawan
melalui transfer rekening bank kepada para karyawan. Bukti transfer/pembayaran gaji akan
diberikan kepada karyawan dan akan diarsipkan oleh Kepala Toko untuk selanjutnya akan
dilaporkan kedalam laporan keuangan.
23
Ancaman Pada Siklus Sumber Daya Manusia dan Siklus Penggajian
1. Bisa terjadinya pembocoran informasi tentang penggajian
2. Daftar hadir yang tidak akurat
3. Kesalahan dalam memproses penggajian
4. Pendistribusian yang tidak sesusai dengan daftar penggajian
5. Keterlambatan pembayaran gaji
Pengendalian yang mungkin dapat dilakukan
1. Melakukan pemeriksaan kembali daftar hadir dan jumlah gaji sebelum dibayarkan kepada
karyawan
2. Memberikan laporan penggajian kepada karyawan
3. Memberikn penjelasan
24
D. Siklus Pelaporan
Pertama karyawan akan membuat laporan daftar penjualan barang dagangan dan
pembelian atas barang dagangan. Karyawan akan memasukkan salinan faktur atas penjualan
barang dan pembelian barang sebagai bukti atas laporan. Laporan keuangan selanjutnya akan
dipertanggungjawabkan kepada Supervisor dan Kepala Toko.
Ancaman pada Siklus pelaporan
1. Laporan keuangan tidak akurat
2. Kecurangan dalam pembuatan laporan keuangan
Pengendalian yang dapat dilakukan
1. Melakukan audit
2. Pengendalian akses
25
E. Siklus Pengeluaran
Kepala Toko dari Restoran D’Besto akan melakukan pemesanan bahan baku. Bahan baku
akan dipesan sesuai dengan daftar pemesanan bahan baku yang diperlukan. Setelah bahan baku
didapat, maka kepala toko akan melakukan pengecekan antara bahan baku yang tersedia dengan
faktur pembelian dan pemesanan barang. Bila bahan baku sudah sesuai dengan yang diinginkan,
maka kepala toko akan melakukan pembayaran kepada pemasok. Kepala toko akan mencatat dan
menyimpan daftar persediaan bahan baku serta bukti pelunasan sebagai bentuk laporan kepada
perusahaan induk. Bahan baku selanjutnya akan diserahkan kepada karyawan restoran.
Ancaman yang mungkin terjadi pada Siklus Pengeluaran
1. Kinerja yang buruk
2. Kehilangan faktur
3. Jumlah dan kualitas barang tidak sesuai dengan pesanan
4. Kesalahan penghitungan
26
Pengendalian yang mungkin dapat dilakukan
1. Briefing dan pengawasan
2. Membuat salinan faktur
3. Menghitung ulang persediaan bersama sama
4. Meminta penggantian bahan baku atau mengembalikan persediaan
27
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
D’besto merupakan salah satu restoran cepat saji yang menjual makanan yang
disukai masyarakat berbagai kalangan. Beraneka menu olahan dari ayam disajikan di
restoran ini yang terletak di daerah Ceger, Tangerang Selatan. Untuk menjalankan
operasional perusahaan, organisasi harus menentukan keputusan apa yang mereka perlu
buat, informasi apa yang mereka perlukan, dan bagaimana cara mengumpulkan dan
mengolah data yang diperlukan untuk menghasikan informasi. Untuk itu, Dalam
menjalankan bisnisnya diperlukan sistem informasi akuntansi yang baik.
Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu jenis sistem informasi yang
diperlukan oleh perusahaan dalam menangani kegiatan operasionalnya sehari-hari untuk
menghasilkan informasi-informasi akuntansi serta informasi lainnya mengenai proses
bisnis perusahaan yang diperlukan oleh manajemen dan pihak-pihak terkait lainnya
sehubungan dengan pengambilan keputusan dan kebijakan-kebijakan lainnya.
Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah system yang mengumpulkan,
mencatat, menyimpan, dan memproses data untuk menghasilkan informasi untuk
membuat keputusan.’’(romney, 2006:6).
Aplikasikan Sistem Informasi Akuntansi di Rumah Makan D’besto memiliki 6 sistem
utama, yaitu :
1. Siklus Pendapatan
Aktivitas dasar pada siklus pendapatan
a. Entri Pesanan Penjualan
b. Pengiriman
c. Penagihan
d. Penerimaan Kas
2. Siklus Pengeluaran
Aktivitas dasar Siklus Pengeluaran
28
a. Memesan bahan baku dan perlengkapan
b. Menerima bahan baku dan perlengkapan
c. Pengeluaran kas
3. Siklus Produksi
a. Desain produk
b. Perencanaaan dan Penjadwalan
c. Operasi Produksi
d. Akuntansi Biaya
4. Siklus Penggajian
5. Sistem Buku Besar dan Pelaporan
Dari keenam sistem tersebut, tiap-tiap sistem mempunyai ancaman. Oleh karena
itu diperlukan pengendalian untuk mengatasi ancaman tersebut. Beberapa ancaman sudah
dikendalikan ,namun ada beberapa ancaman lain yang perlu diwaspadai. Untuk
mengendalikan ancaman tersebut serta demi kemajuan usaha D’besto, pengembangan
sistem akuntansi sangat diperlukan.
B. Saran
Adapun saran dari kelompok kami ialah bahwa sebagian ancaman yang sebagaimana
yang telah kami paparkan ada baiknya untuk diperhatikan. Kami memberikan saran kepada
Restoran D’Besto agar pengendalian-pengendalian yang telah kami usulkan agar dapat
diterapkan dengan bijak.
29
DAFTAR PUSTAKA
Romney, Marshall B dan Paul John Steinbart.2014.Sistem Informasi Akuntansi edisi 13.Jakarta:Salemba
Empat
30