laporan sementara

11
Tabel 2. Angka Indikator Rawat Inap RSUD Wates periode Juli – September 2012

Upload: harajoku

Post on 02-Feb-2016

29 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan sementara

Tabel 2. Angka Indikator Rawat Inap RSUD Wates periode Juli – September 2012

Berdasarkan data pada periode Juli – September 2012 (Tabel 1 dan 2), nilai GDR adalah

16,95 per million angka ini lebih kecil bila dibandingkan dengan nilai standarnya yaitu 45 per

million. Hal ini berarti bahwa mutu penanganan pasien kasus gawat darurat sudah optimal,

namun sebaiknya terus dipertahankan agar selalu di bawah batas standar GDR. Dari

perhitungan data periode Juli – September 2012 diperoleh nilai NDR 6,68 per million yang

masih lebih kecil daripada nilai standar yang seharusnya 25 per million. Hal ini berarti bahwa

pelayanan pasien rawat inap masih memadai. Hasil perhitungan BOR bulan periode Juli –

N

O

UPF GDR

(permil)

NDR

(permil

)

BOR

(%)

AvLOS

(hari)

TOI

(hari)

BTO

(kali)

1 Anak 4,15 0,24 47,94 3,16 2,82 50,32

2 Bedah dan THT 8,7 0,48 75,25 4,34 0,48 62,22

3 Saraf 4,15 0,24 47,94 3,16 2,82 50,32

4 Dalam 46,51 1,43 80,71 3,53 -0,04 76,77

5 Obsgyn 0.00 0.00 81,69 2,26 -0,40 124,45

6 ICU 137,93 1,19 86,74 3,01 -0,39 92,04

7 NICU 7,78 0,00 80,82 3,93 -0,04 72,83

8 VIP 1 11,49 0,48 112,77 3,39 -1,51 86,29

9 VIP 2 15,00 0,48 71,15 3,63 0,49 72,13

10 Umum 1 9,52 0,48 84,49 3,66 -0,19 75,74

11 Umum 3 22,57 0,72 85,05 4,16 -0,24 73,23

12 Mini Unit

Stroke

152,17 0,72 80,07 4,59 0,26 60,83

13 Kamar Bersalin 0.00 0.00 67,25 0,64 0,17 193,61

14 Indikator RSU 16,95 6,68 73,04 3,02 1,23 80,29

Page 2: laporan sementara

September 2012 menunjukkan nilai 73,04% berada dalam rentang nilai standar BOR

(60%-85%, Depkes, 2005), dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan fasilitas tempat tidur

telah optimal. Pada penghitungan nilai AvLOS periode Juli – September 2012, diperoleh

nilai 3,02 hari, yang berarti masih berada di bawah rentang nilai normal AvLOS (6-9 hari).

Hal ini berarti bahwa pelayanan rawat inap secara umum sudah baik. Pada perhitungan

TOI bulan Desember 2011 diperoleh nilai 1,23 hari yang berarti masih termasuk dalam

nilai standar TOI (1-3 hari). Hal ini menunjukkan bahwa interval antara tempat tidur

kosong hingga terisi kembali oleh pasien sudah baik. Data dari BTO periode Juli –

September 2012, diperoleh nilai 80,29 kali, hasil ini sudah di atas rentang nilai BTO (40-

50 kali untuk periode satu tahun). Untuk mengetahui interpretasi BTO maka perlu

dilakukan analisis bersama indikator lain yang dituangkan pada diagram Barber Johnson

dan ditentukan area efisiennya.

Page 3: laporan sementara

Tabel 3. Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Inap (RL 2A periode Juli – September 2012

2011

No. Jenis Penyakit Kode ICD-X Jumlah

Kasus

1 Gastroenteritis akut(diare)(Coilitis)(Enteritis) A 09 99

2 Congestive heart failure 150,0 73

3 Cerebral Infarction, unspecified 163,9 71

4 Concussion/commotio cerebri S06.0 66

5 Urinary tract infection, site not specified N39.0 50

6 Febrile convulsions R56.0 41

7 Anaemia, unspecified D64.9 39

8 Aphakia H27.0 36

9 Hipertensi esensial I10 34

10 Intracerebral haemorrhage, unspecified 161,9 29

Dari data pada tabel 3 maka dapat diketahui bahwa penyakit terbanyak yang dirawat

di rawat inap RSUD Wates selama periode Juli – September 2012 adalah kasus-kasus

Diare dan Gastroenteritis oleh karena infeksi tertentu (kolitis enteritis) dengan jumlah 99

pasien, sehingga mungkin dari hasil ini dapat dilakukan upaya-upaya promotif dan

preventif yang lebih intensif untuk merespon banyaknya kasus ini di masyarakat. Data ini

juga dapat digunakan sebagai sumber penentuan dan perencanaan RSUD kedepan terkait

SDM, fasilitas, dan bahan perawatan kasus-kasus yang sering muncul sebagai kasus-kasus

terbanyak di setiap bulannya.

Rumus Statistik Kesehatan

Page 4: laporan sementara

Indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat pemanfaatan sarana pelayanan,

mutu pelayanan dan tingkat efisiensi pelayanan adalah formula statistik kesehatan sebagai

berikut:

Rumus Standar Keterangan

Kunjungan rawat Jalan

ADOA = Jumlah kunjungan

Jumlah hari pelayanan

Cakupan Pelayanan ADOA = Advantage Daily

Outpatient Attendance =

rata-rata kunjungan rawat

jalan perhari

Rawat Inap

BOR = Jumlah hari rawat x 100%

Jml TT x hari periode tsb

Pemanfaatan TT

(75% - 85%)

Bed Occupancy Rate =

% jumlah tempat tidur

terpakai

BTO =Jumlah pasien keluar H + M

Jumlah tempat tidur

Efisiensi penggunaan

TT 40 – 50 kali/tahun

Bed Turn Over = jumlah

pasien per tempat tidur

dalam setahun

TOI = (Jml TT x 365)– Jml Hr Rwt

Jml Pasien keluar H+M

Efisiensi penggunaan

TT: 1-3 hari

Turn Over Interval = jumlah

hari rata-rata tempat tidur

kosong hingga terisi lagi

oleh pasien

AvLOS = Jml Lama Perawatan

Jml Pasien Keluar H+M

Efisiensi & mutu

pelayanan 4-9 hari

(<12)

Length of Stay = rata-rata

lama rawat pasien

GDR = Jml pasien mati x 100%

Jml pasien keluar H+M

Mutu pelayanan

<45/1000

Gross Death Rate = angka

kematian pasien rawat

NDR = Jml Pas Mati >48jamx100%

Jml pasien keluar H+M

Mutu Pelayanan

<25/1000

Net Death rate = angka

kematian sesudah 48 jam

ADR= Jml Kematian Anest x 100% Mutu pelayanan Anesthetic Death Rate =

Page 5: laporan sementara

Jml pas. yg diberi anestesi

1/5000 Jumlah pasien meninggal

karena anestesi

4. KEGIATAN EVALUASI MUTU DI RSUD WATES

Kegiatan evaluasi mutu yang dilakukan RSUD wates adalah proses deteksi dan

koreksi adanya penyimpangan atau perubahan segera. Sehingga mutu pelayanan dapat dipertahankan

atau ditingkatkan.

BAB VIII

PERENCANAAN STRATEGIK RUMAH SAKIT

1. PENGERTIAN PERENCAAN STRATEGIK

Perencanaan merupkan proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk

mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan

taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan rumah sakit.

Page 6: laporan sementara

Perencanaan di bidang kesehatan adalah proses untuk merumuskan masalah-

masalah kesehatan di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang

tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok, dan menyusun langkah-

langkah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Perencanaan merupakan fungsi yang penting karena akan menentukan fungsi-

fungsi manajemen yang lainnya dan merupakan landasan dasar dari fungsi

manajemen secara keseluruhan. Perencanaan manajerial akan memberikan pola

pandag secara menyeluruh terhadap semua pekerjaan yang akan dijalankan, siapa

yang akan melakukan dan kapan akan dilakukan. Perencaaan merupakan tuntutan

terhadap proses pencapaian tujuan secara efektif dan efisien

2. GAMBARAN PERENCANAAN STRATEGIK RUMAH SAKIT

A. Visi, Misi dan Budaya Kerja RSUD Wates

Visi RSUD Wates adalah “terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah Wates

Kabupaten Kulon Progo yang unggul dalam pelayanan yang bermutu dan memberi

kepuasan pelanggan”.

Keunggulan-keunggulan yang dimaksud adalah:

1. Sumber Daya Menusia (SDM) yang professional

2. Kualitas dan Kuantitas SDM yang memadai

3. SDM yang bertanggung jawab

4. SDM yang sejahtera

5. Sarana dan prasarana yang memadai

6. Lingkungan yang mendukung (aman, nyaman dan bersih)

7. Pelayanan cepat sesuai standar pelayanan yang telah ditetapkan

8. Kepastian biaya

9. Tarif terjangkau

10. Kepuasan pelanggaan

Misi RSUD Wates adalah :

1. Meningkatkan kemampuan dan komitmen karyawan

2. Meningkatkan manajemen rumah sakit yang lebih efektif dan efisien

3. Menyelenggarakan pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan

Page 7: laporan sementara

4. Melaksanakan kegiatan klinik secara profesional

5. Meningkatkan citra RSUD wates melalui upaya promosi dan pemasaran

6. Meningkatkan pengembangan karir SDM dan kesejahteraan karyawan

Budaya kerja karyawan RSUD Wates adalah :

1. Kejujuran

2. Keadilan

3. Keterbukaan

4. Kerjasama

5. Pelayanan pelanggan

6. Profesionalisme

Motto RSUD Wates adalah mengutamakan mutu dan kepuasan pelanggan.

B. Tujuan Pokok dan Fungsi Kerja RSUD Wates

RSUD Wates melaksanakan pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil

guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan

secara serasi dan terpadu.

Tugas pokok RSUD Wates adalah melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan secara

berdaya guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang

dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan

pelayanan rujukan. Tugas-tugas tersebut bukanlah hal yang sederhana karena menyangkut

pembangunan kesehatan dalam wilayah Kabupaten Kulon Progo sehingga memerlukan

perhatian dari banyak pihak terkait, meliputi pemerintah kabupaten, penyelenggara

(penyedia pelayanan kesehatan) yaitu rumah sakit, masyarakat sebagai pengguna

pelayanan kesehatan, termasuk juga pihak-pihak yang menjalin kerjasama (mitra) dalam

hal penjaminan pembayaran dengan rumah sakit (ASKES, JAMKESMAS, JAMKESDA,

JAMKESOS, JAMSOSTEK). Mutu pelayanan di RSUD Wates dapat terus ditingkatkan

sehingga turut andil dalam mendukung pembangunan kesehatan dan pembangunan secara

umum di Kabupaten Kulon Progo.

Fungsi RSUD Wates sebagai berikut :

1. menyelenggarakan pelayanan medis

2. menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis

3. menyelenggarakan pelayanan asuhan keperawatan

4. menyelenggarakan pelayanan rujukan

5. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan

6. menyelenggarakan pelatihan dan pengembangan

Page 8: laporan sementara

7. menyelenggarakan administrasi umum dan kepegawaian