laporan science project

26
LAPORAN SCIENCE PROJECT PENGELOLAAN MINYAK JELANTAH DENGAN BUAH MENGKUDU DAN ALPUKAT Compiled by: Debora XI-1/07

Upload: debora-indra

Post on 19-Jan-2016

93 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Science Project

LAPORAN SCIENCE PROJECT

PENGELOLAAN MINYAK JELANTAH

DENGAN BUAH MENGKUDU DAN ALPUKAT

Compiled by:

Debora XI-1/07

SEKOLAH MENENGAH ATAS TRINITAS(Status terakreditasi A SK.NO.02.00.Ma.0170.TANGGAL 26 Januari 2006)

JALAN KEBONJATI 209 TELP.(022) 6019854 FAX. (022) 6029729 BANDUNG-40182

[ e-mail : [email protected] website : www.ypibandung.com ]

Page 2: Laporan Science Project

Laporan Science Project 2012

Lembar Pengesahan

PENGELOLAAN MINYAK JELANTAH

DENGAN BUAH MENGKUDU DAN ALPUKAT

Bandung, 6 Desember 2012

Penyusun

Debora Indra

XI-1 / 07

Menyetujui,

Didik Hermansyah, S.Pd.

Pembimbing

Biology ] Debora XI – 1 / 07

Page 3: Laporan Science Project

Laporan Science Project 2012

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesainya Laporan

Science Project Dengan segala kerendahan hati kami berterima kasih atas tugas yang telah

diberikan kurikulum atas proyek mata pelajaran IPA tahun ajaran 2012-2013,pembimbing

proyek biologi, Bapak Didik, orang tua, teman, dan narasumber yang kami dapatkan lewat

sarana dan prasarana baik lewat tulisan atau lisan, yang telah mendukung kami atas

terselesainya Laporan Science Project yang telah terangkum dalam laporan ini.

Minyak jelantah adalah minyak goring berbahan dasar kelapa yang telah digunakan

berulang ulang sehingga nilai ekonomisnya sudah berkurang maupu nilai

kegunaannya.Minyak jelantah adalah satu dari banyak limbah yan dihasilkan oleh prouksi

rumah tangga. Dalam proyek biologi ini, penulis berharap agar minyak jelantah yang kita

kenal sebagai limbah dapat didaur ulang agar nilai ekonomisnya maupun nilai kegunaannya

dapat bertambah. Terutama untuk mengurangi limbah rumah tangga dalam usaha untuk

menghijaukan dunia. Objek pembantu yang akan digunakan dalam mengelola minyak

jelantah adalah buah mengkudu ( Morinda citrifolia ) dan alpukat ( Parsea Americana ).

Semoga laporan ini berguna bagi teman – teman lain dan dapat menambah

ilmu pengetahuan. Penulis memohon maaf bila dalam laporan ini, ada kata - kata yang

kurang berkenan. Kritik dan saran akan sangat membantu dalam penyusunan laporan

berikutnya.

Atas perhatiannya kami mengucapkan terimakasih.

Tuhan memberkati.

Bandung, 06 Desember 2012

Biology ] Debora XI – 1 / 07

Page 4: Laporan Science Project

Laporan Science Project 2012

Daftar Isi

Halaman

Halaman Judul 1

Halaman Pengesahan 2

Kata Pengantar 3

Daftar Gambar 4

Daftar Table 4

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah 5

1.2 Rumusan Masalah 6

1.3 Tujuan 7

Bab II Dasar Teori

2.1 Teori Dasar Proyek 8

Bab III Objek dan Metode Penelitian

3.1 Objek Penelitian 10

3.2 Hipotesis 10

3.3 Rancangan Percobaan 10

3.4 Alat dan Bahan 11

Bab IV Data Hasil

4.1. Hasil Penelitian 12

4.2 Analisa Pengelolaan Data 12

Bab V Pembahasan

5.1 Pemaparan Data Hasil 13

Bab VI Penutup

6.1 Kesimpulan 16

6.2 Saran 16

Daftar Pustaka 17

Lampiran

Biology ] Debora XI – 1 / 07

Page 5: Laporan Science Project

Laporan Science Project 2012

Daftar Gambar Halaman

Gbr 1.1 Minyak Jelantah 7

Gbr 2.1 Mengkudu 9

Gbr 2.2 Alpukat 9

Gbr 3.1 Buah Mengkudu 10

Gbr 3.2 Buah Alpukat 10

Gbr 3.3 Minyak Jelantah 10

Gbr 3.4 Pengelolaan Buah Mengkudu 10

Gbr 3.5 Pengelolaan Buah Alpukat 11

Gbr 3.6 Minyak Jelantah 11

Gbr 3.7 Proses Memassukan Sari Mengkudu -> Minyak 11

Gbr 3.8 Proses Memassukan Sari Alpukat -> Minyak 11

Gbr 3.9 Proses Pemanasan 11

Gbr 4.1 Minyak Sari Mengkudu 12

Gbr 4.2 Perbandingan Minyak Sari Mengkudu (kiri)

Dengan Minyak Jelantah (kanan) 12

Gbr 4.3 Minyak Sari Alpukat 12

Gbr 4.4 Perbandingan Minyak Sari Alpukat (kanan)

Dengan Minyak Jelantah (kiri) 12

Gbr 5.1 Kedua Campuran Saat Minyak Dipanaskan 15

Gbr 5.2 Perbandingan Semua Minyak dari Pinggir 15

Daftar Table Halaman

Tabel 3.1 Langkah – Langkah Percobaan 10

Tabel 4.1 Hasil Percobaan 12

Biology ] Debora XI – 1 / 07

Page 6: Laporan Science Project

Laporan Science Project 2012

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Minyak goreng merupakan salah satu bahan pokok yang banyak digunakan di dalam

rumah tangga.Di Indonesia, minyak goreng dari kelapa sawit dihasilkan dalam skala besar.

Hingga tahun 2010 diperkirakan produksi minyak kelapa sawit mencapai 3 juta ton per tahun

(Rosita dan Widasari, 2009). Menurut standarisasi kesehatan, minyak goreng sebaiknya

tidak dipergunakan berulang kali karena membuat komposisi kimia minyak tersebut

meningkat (dilihat dari bilangan asam dan peroksidanya), dan menghasilkan senyawa

karsinogenik (senyewa pemicu kanker) yang terjadi selama proses penggorengan. Minyak

dengan kondisi ini dikenal dengan nama minyak jelantah (waste cooking oil). Penggunaan

minyak jelantah yang berkelanjutan oleh manusia dapat menyebabkan berbagai macam

penyakit diantaranya penyakit kanker, dapat mengurangi kecerdasan generasi berikutnya,

dan pengendapan lemak dan pembuluh darah (artherosclerosis). Selain itu, selama

penggorengan akan terbentuk senyawa akrolein yang bersifat racun dan menimbulkan gatal

pada tenggorokan.

Salah satu usaha untuk mengurangi limbah minyak jelantah ini adalah dengan

mengelola kembali minyak dengan melakukan pengendapan dan penyaringan. Namun,

tidak sedikit orang yang mengelola minyak jelantah dengan menggunakan bahan

berbahaya seperti mencampurkan minyak jelantah dengan oli ataupun plastic, maupun

dengan zat kimia berbahaya seperti . Dengan memasukkan bahan – bahan kimia yang

berbahaya tersebut akan mengakibatkan gangguan kesehatan pada tubuh bahkan pemicu

berbagai penyakit.

Penggunaan bahan alami masih sangat jarang digunakan. Karena mengingat

prosesnya yang lebih memerlukan jangka waktu yang relative dibandingkan dengan zat

kimia. Tetapi, sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sudah selayaknya kita menjaga dan

mencintai tubuh kita sendiri dengan menjauhi penyakit.Pengelolaan minyak dengan bahan

alami mungkin dapat mengurangi resiko pemicu penyakit pada tubuh.

Biology ] Debora XI – 1 / 07

Page 7: Laporan Science Project

Laporan Science Project 2012

1.2 Rumusan Masalah

Banyak pedagang kaki lima yang masih menggunakan minyak jelantah sebagai

bahan baku penggorengan. Selain minyak jelantah yang digunakan, minyak dicampur

bahan – bahan kimia berbahaya yang dapat membuat tampilan minyak menjadi jernih.

Masuknya bahan – bahan kimia berbahaya ke dalam tubuh karena dikonsumsi, akan

memicu berbagai macam penyakit.Untuk mengurangi resiko tersebut.Lebih baik

menggunakan bahan – bahan alami yang memungkinkan untuk melakukan penjernihan

minyak. Agar bahan kimia yang terkandung dalam minyak tidak semakin banyak dan

mengurangi peluang masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh.

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah menggunakan bahan alami dari alam berupa buah

mengkudu dan alpukat untuk menjernihkan kembali minyak jelantah.

Biology ] Debora XI – 1 / 07

Page 8: Laporan Science Project

Laporan Science Project 2012

Bab II

Dasar Teori

2.1 Teori Dasar Proyek

Percobaan pengelolaan minyak jelantah dengan menggunakan buah

mengkudu dan alpukat sangat berkaitan dengan salah satu unsure zat kimia organic yaitu

lemak yang tersusun dari rantai karbon, hydrogen, dan oksigen. Minyak jelantah merupakan

lemak yang sudah mengalami pengolahan menjadi bentuk cair. Sedangkan lemak yang

berbentuk padat barulah dapat dikatakan sebagai lemak. Lemak cair/minyak jelantah yang

menjadi objek penelitian ini memiliki sifat – sifat sebagai berikut :

a) Hidrofobik (sulit untuk larut dalam air).

b) Hanya larut dalam larutan non-polar seperti klorofom, eter, dan benzene.

c) 1 gram lemak menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal.

Oksidasi asam lemak tidak jenuh akan menghasilkan peroksida dan selanjutnya akan

terbentuk aldehida. Inilah yang menyebabkan terjadinya bau dan rasa yang tak enak atau

tengik. Dalam percobaan ini diharapkan, sari buah dapat memperlambat oksidasi pada

minyak jelantah.

Dengan proses hidrolisis lemak akan terurai menjadi asam lemak gliserol. Proses ini

dapat berjalan dengan menggunakan asam, basa, atau enzim tertentu. Dalam percobaan ini

zat yang digunakan untuk proses hidrolisis adalah enzim. Enzim tersebut yang dicari dalam

buah mengkudu dan alpukat. Karena melihat fungsi lemak sebagai penyekat, bantalan dan

cadangan energi. Fungsi penyekat tampak jelas pada membran sel. Seluruh sel mahluk

hidup dibungkus oleh membran yang antara lain terdiri dari molekul-molekul lemak yang

tersusun sedemikian rupa sehingga isi sel terpisah dari dunia luar.

Senyawa organik lemak terdapat dalam semua sel dan berfungsi sebagai :

1. Penyimpan energi dan transpor

2. Struktur membran

3. Kulit pelindung, komponen dinding sel

4. Penyampai kimia

Beberapa senyawa lipida mempunyai aktivitas biologis yang sangat penting dalam tubuh,

diantaranya vitamin dan hormon.

LipidTerhidrolisis

Lipid terhidrolisis merupakan ester dari gliserol dengan suatu asam lemak atau asam fosfat

yang mengikat etanolamin atau serin

a. Steroid

Biology ] Debora XI – 1 / 07

Page 9: Laporan Science Project

Laporan Science Project 2012

Steroid merupakan senyawa turunan (derivat) lipid yang tidak terhidrolisis. Senyawa yang

termasuk turunan steroid, misalnya kolesterol, ergosterol, dan estrogen. Pada umumnya

steroid berfungsi sebagai hormon. Steroid mempunyai struktur inti. Perbedaan jenis steroid

yang satu dengan steroid yang lain terletak pada rantai samping (cabang) yang diikatnya.

b. Terpenoid

Seperti halnya steroid, terpenoid juga merupakan derivat dari lipid. Senyawa ini umumnya

terdapat pada minyak atsiri, misalnya sitral (minyak sereh), geraniol (minyak mawar),

limonen (jeruk), dan juga sebagai vitamin A.

Biology ] Debora XI – 1 / 07

Page 10: Laporan Science Project

Laporan Science Project 2012

Bab III

Objek Penelitian

3.1 Objek Penelitian

Objek yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

Minyak jelantah atau waste cooking oil. Minyak jelantah merupakan minyak goreng

dengan berbahan dasar kelapa sawit yang telah digunakan berkali – kali sehingga

mengalami penurunan kualitas/mutu dari minyak kelapa sawit itu sendiri. Penurunan kualitas

tersebut dikarenakan mutu minyak goring yang sudah mengandung banyak zat kimia yang

berbahaya bagi tubuh.

3.2 Hipotesis

Kemampuan sari mengkudu sebagai antioksidan dalam menyerap kotoran

minyak goreng jelantah, sehingga dapat meningkatkan mutu minyak goreng yang telah

rusak akibat oksidasi. Dalam percobaan ini, sari mengkudu di uji coba dari 2 bagian

tanaman yaitu buah. Kemampuan sari mengkudu ini akan dicoba digantikan oleh alpukat

karena ada beberapa persamaan pada kangdungan alpukat yang diharapkan dapat

menyerap pula kotoran minyak jelantah.

3.3 Rancangan Percobaan

Tabel 3.1 Langkah – langkah percobaan

1. Siapkan bahan – bahan yang diperlukan yaitu buah mengkudu,

mengkudu, alpukat, dan objek penelitiannya minyak jelantah

2. Untuk mengambil sari buah

mengkudu mula-mula buah

mengkudu dipotong lalu masukkan

ke blender. Kemudian di saring

untuk diambil sarinya

Biology ] Debora XI – 1 / 07

Page 11: Laporan Science Project

Laporan Science Project 2012

3. Untuk mengambil sari buah

alpukat sama seperti

mengambil sari buah

mengkudu mula-mula buah

alpukat diambil dagingnya

lalu masukkan ke

blegambnder. Kemudian di

saring untuk diambil sarinya

4. Siapkan minyak jelantah ke dalam 2 gelas, lalu campurkan sari buah

mengkudu ke gelas 1, dan sari alpukat ke gelas 2

5. Setelah tercampur, dibiarkan selama kurang lebih 5 sampi 10 menit,

6. Selanjutnya diendapkan,

dipanaskan sampai minyak terlihat

sudah terlarut

7. Lalu kedua percobaan disaring dan dibandingkan hasilnya dengan

minyak jelantah semula

3.4 Alat dan Bahan

Alat :

Gelas 4 cangkir

Blender

Panci

Saringan

Pisau

Api

Pengaduk

Bahan :

Minyak Jelantah

Buah Mengkudu

Alpukat

Air

Biology ] Debora XI – 1 / 07

Page 12: Laporan Science Project

Laporan Science Project 2012

Bab IV

Data Hasil

4.1 Hasil Penelitian

Tabel 4.1 Hasil Percobaan

Volume MinyakVolume Sari

MengkuduHasil Akhir

70 mL 50 mL

Setelah didiamkan selama

10 menit

70 mL 50 ml

Setelah dipanaskan dan

disaring

Volume MinyakVolume Sari

AlpukatHasil Akhir

70 mL 50 mL Setelah didiamkan selama

10 menit

70 mL 50 ml Setelah dipanaskan dan

disaring

Biology ] Debora XI – 1 / 07

Page 13: Laporan Science Project

Laporan Science Project 2012

4.2 Analisa pengelolaan data

Percobaan pertama adalah membandingkan minyak jelantah dengan mynyak

jelantah yang sudah diolah dengan sari buah. Dengan perbandingan sari buahdan

minyak jelantah 5:7 sehingga dapat disumsikan 50mL sari buah dan 70 mL minyak

jelantah.

Pada 10 menit pertama setelah minyak jelantah di masukkan sari

mengkudu, terlihat bahwa sari mengkudu menggumpal di dasar gelas. Ada juga

tetesan – tetesan air mengkudu yang diam di permukaan minyak jelantah terlihat

berisi oksigen. Karena sari mengkudu yang semula mengapung terlihat halus seperti

ada bintik – bintik kecil.

Pada 10 menit pertama setelah minyak jelantah di masukkan sari alpukat,

terlihat sari alpukat juga menggumpal di bagian bawah, namun tetap terlihat halus

pada permukaannya, berbeda dengan sari mengkudu.

Kemudian dilakukan pengelolaan pada kedua percobaan tersebut dengan

memanaskan minyak jelantah yang telah dicampur dengan media penghantar panas

air.

Pada minyak jelantah dengan sari mengkudu terlihat bahwa warna minyak

berubah menjadi coklat sama seperti minyak jelantah dengan sari alpukat. Namun,

berubahnya warna lebih cepat terjadi pada minyak dengan sari mengkudu.

Pada percobaan ini hanya terjadi perubahan warna. Bau tengik belum dapat

hilang. Perubahan warna yang terjadi pun belum signifikan.

Biology ] Debora XI – 1 / 07

Page 14: Laporan Science Project

Laporan Science Project 2012

Bab V

Pembahasan

5.1 Pemaparan Data Hasil

Seperti yang telah diutarakan dalam teori dasar sebelumnya bahwa lemak

yang berbentuk cair adalah minyak. Minyak yang mengandung unsur karbon,

hydrogen, dan oksigen dapat melakukan oksidasi sehingga menghasilkan bau tengik

pada minyak. Proses tersebut dapat kita temukan pada minyak jelantah.Minyak

jelantah yang merupakan limbah cair rumah tangga yang sudah tidak layak pakai

terutama karena efek yang ditimbulkan paling parah adalah penyakit kanker karena

mengandung zat karsinogen (zat pemicu kanker ). Untuk itulah minyak jelantah

harus dibuang dan tidak dipakai lagi. Namun, jika ingin dibuang ke lingkungan sekitar

harus diolah terlebih dahulu sehingga tidak menjadi bahan polutan bagi

lingkungan.Salah satu cara yang ditemukan adalah dengan mengelola

menggunakan sari mengkudu. Yang sebelumnya pernah di percobakan. Namun, kali

ini akan diuji coba juga pada buah mengandung lemak pula yaitu sari alpukat.

Pengelolaan minyak jelantah ini, mengandalkan enzim yang terdapat dalam

sari buah agar dapat melarutkan minyak dan mengurangi oksidasi yang terjadi di

dalam minyak.Buah mengkudu mengandung senyawa terpenoid adalah senyawa

hidrokarbon isometrik yang juga terdapat pada lemak/minyak esensial (essential

oils), yaitu sejenis lemak yang sangat penting bagi tubuh. Zat-zat terpenoid

membantu tubuh dalam proses sintesa organik dan pemulihan sel-sel tubuh.Zat

terpenoid yang diharapkan dapat melarutkan minyak dan mengurangi

oksidasi.Sedangkan untuk buah alpukat, alpukat memiliki kandungan lemak yang

tinggi. Lemaknya adalah lemak tak jenuh tunggal..

Dari dua buah mengkudu matang dengan ukuran sekepal tangan dapat

dihasilkan 100ml sari buah mengkudu. Dari 150gr alpukat menghasilkan 120ml sari

alpukat.Dalam percobaan ini minyak jelantah yang digunakan adalah minyak jelantah

penggorengan ayam. Setelah dicampurkan dan diolah dengan kedua sari buah

tersebut sebanyak 5:7 dapat diketahui hasilnya terjadi perubahan warna minyak

jelantah meskipun tidak signifikan. Bau tengik nya pun masih sama. Ketika minyak

yang telah diolah didiamkan pada suhu ruangan, minyak yang telah diolah dengan

minyak jelantah memang hanya terjadi perubahan warna yang tidak signifikan.

Namun pada percobaan sari mengkudu, terlihat bahwa sari mengkudu

mengikat oksigen pada minyak karena ditemukan bintik – bintik kecil pada sari buah

mengkudu. Hal tersebut menunjukkan bahwa oksigen yang terdapat di minyak

jelantah dapat diikat oleh sari mengkudu. Sehingga dapat dikatan bahwa kandungan

Biology ] Debora XI – 1 / 07

Page 15: Laporan Science Project

Laporan Science Project 2012

lemak terpenoid pada sari mengkudu dapat melarutkan lemak.Karena memiliki

senyewa hidrokarbon isometric. Sedangkan pada alpukat tidak ditemukan

pengikatan – pengikatan unsure hidrogennya.

Biology ] Debora XI – 1 / 07

Page 16: Laporan Science Project

Laporan Science Project 2012

Bab VI

Penutup

6.1 Kesimpulan

Tidak semua buah yang mengandung lemak dapat melarutkan lemak.

Namun yang sudah terbukti dapat mengurangi oksidasi pada minyak adalah

mengkudu. Warna yang sudah sedikit berubah meskipun masih tidak

signifikan perubahannya. Pada proses pengambilan sari buah juga harus

tepat serta pada proses pemanasan dan pengendapan juga harus tepat.

Sehingga hasilnya pun baik. Tetapi, untuk benar – benar menghindari diri dari

penyakit leih baik kita tidak mengkonsumsi minyak jelantah dan membeli

minyak kelapa baru.

6.2 Saran

Percobaan ini sebaiknya dilakukan lebih banyak lagi dan diujicoba

bagaimana kandungan minyak jelantah yang ada didalamnya apakah masih

layak untuk dikonsumsi atau tidak. Meskipun warnanya sudah mendekati

minyak normal pada umumnya dan baunya sudah hilang.

Biology ] Debora XI – 1 / 07

Page 17: Laporan Science Project

Laporan Science Project 2012

DAFTAR PUSTAKA

http://www.deherba.com/kandungan-mengkudu.html#ixzz2EBFK4tEJ

http://www.karyailmiah.polnes.ac.id/index.php/media-perspektif/terbitan-jurnal/vol-10-

nomor-1-juni-2010/80-regenerasi-minyak-jelantah-waste-cooking-oil-dengan-

penambahan-sari-mengkudu

http://ssicommunity.com/kesehatan/2297-manfaat-buah-mengkudu.html

http://minyakangin-aromatherapy.com/bisnis/buah-mengkudu-untuk-menjernihkan-

minyak-goreng-bekas.html

http://www.utilitychest.com/index.jhtml?partner=ZOxdm033

http://atamalaubanget.blogspot.com/2009/12/mengkudu-nama-latin-morinda-

citrifolia.html

http://rahartri.blogspot.com/2010/03/lemak-dan-minyak.html

http://groups.yahoo.com/group/kimia-industri/message/2449

http://jurnal.ump.ac.id/index.php/techno/article/view/190

Biology ] Debora XI – 1 / 07