laporan rekristalisasi

3
Larutan A NaCl (aq) + CaO (s) CaCl (aq) + NaO (aq ) 2 NaCl (aq) + Ba(OH)2 (aq) BaCl2 (aq) + 2 NaOH (s ) 2 NaOH (s) + (NH4)2CO3 (aq) 2 NH4OH (aq) + Na2CO3 (s ) Na2CO3 (s) + 2 HCl (aq) H2CO3 (aq) + 2 NaCl (s ) Larutan B 2 NaCl (aq) + H2SO4 (aq) Na2SO4 (aq) + 2 HCl (g ) NaCl (aq) + HCl (g) NaCl (s) + HCl (aq ) NaCl(s) + H2O NaCl(aq) + Pengotor (kotoran) NaCl(aq) + CaO(s) + H2O 2NaOH(aq) + CaCl2 (soda api) (endapan) NaOH(aq) + CaCl2(s) + Ba(OH)2(aq) NaOH(aq) + [Ca(OH)2, BaCl2] NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l) pH netral NaCl(aq) NaCl(s) (endapan garam dapur murni) C. Pembahasan Salah satu metode pemurnian suatu zat berbentuk krystal adalah kristalisasi. Metode ini berdasarkan pada perbedaan daya larut antara zat yang dimurnikan dengan kotoran dalam suatu pelarut tertentu. Pemurnian dengan metode ini banyak dilakukan pada industri atau laboratorium untuk menigkatkan kualitas suatu zat Dalam pemurnian bahan melalui rekristalisasi, zat yang paling umum dimurnikan biasanya berupa garam – garam ionik, karena sifat garam ini mudah larut didalam pelarut air dan biasanya memberikan daya larut yang cukup besar terhadap pengotornya, dibanding garam kovalen yang lebih sukar larut dalam pelarut air dan memiliki perbedaan daya larut yang sangat kecil terhadap pengotornya. Pada percobaan kali ini yakni pemurnian bahan melalui rekristalisasi. (kristalisasi ulang). Percobaan ini bertujuan untuk memurnikan garam dapur pasaran yang dimana garam dapur tersebut dimurnikan dari pengotornya agar mendapatkan garam dapur yang lebih bersih dan murni.garam dapur atau NaCl merupakan salah satu contoh padatan ionik karena tersusun atas ion-ion berlawanan muatan yang saling tarik menarik. Senyawa penyusun NaCl sendiri memiliki sifat khasnya masing-masing dan sangat berbeda dengan senyawa yang disusunnya. Contohnya, unsur Na yang mudah meledak dalam air dan ternyata justru berlainan sifat dengan NaCl yang cenderung mudah larut

Upload: diah-sponsbob

Post on 28-Sep-2015

25 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kimia organik

TRANSCRIPT

Larutan ANaCl (aq) + CaO (s) CaCl (aq) + NaO (aq)2 NaCl (aq) + Ba(OH)2 (aq) BaCl2 (aq) + 2 NaOH (s)2 NaOH (s) + (NH4)2CO3 (aq) 2 NH4OH (aq) + Na2CO3 (s)Na2CO3 (s) + 2 HCl (aq) H2CO3 (aq) + 2 NaCl (s)Larutan B2 NaCl (aq) + H2SO4 (aq) Na2SO4 (aq) + 2 HCl (g)NaCl (aq) + HCl (g) NaCl (s) + HCl (aq)

NaCl(s) + H2O NaCl(aq) + Pengotor (kotoran)NaCl(aq) + CaO(s) + H2O 2NaOH(aq) + CaCl2(soda api) (endapan)NaOH(aq) + CaCl2(s) + Ba(OH)2(aq) NaOH(aq) + [Ca(OH)2, BaCl2]NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l)pH netralNaCl(aq) NaCl(s)(endapan garam dapur murni)

C. Pembahasan

Salah satu metode pemurnian suatu zat berbentuk krystal adalah kristalisasi. Metode ini berdasarkan pada perbedaan daya larut antara zat yang dimurnikan dengan kotoran dalam suatu pelarut tertentu. Pemurnian dengan metode ini banyak dilakukan pada industri atau laboratorium untuk menigkatkan kualitas suatu zatDalam pemurnian bahan melalui rekristalisasi, zat yang paling umum dimurnikan biasanya berupa garam garam ionik, karena sifat garam ini mudah larut didalam pelarut air dan biasanya memberikan daya larut yang cukup besar terhadap pengotornya, dibanding garam kovalen yang lebih sukar larut dalam pelarut air dan memiliki perbedaan daya larut yang sangat kecil terhadap pengotornya.

Pada percobaan kali ini yakni pemurnian bahan melalui rekristalisasi.(kristalisasi ulang). Percobaan ini bertujuan untuk memurnikan garam dapur pasaran yang dimana garam dapur tersebut dimurnikan dari pengotornya agar mendapatkan garam dapur yang lebih bersih dan murni.garam dapur atau NaCl merupakan salah satu contoh padatan ionik karena tersusun atas ion-ion berlawanan muatan yang saling tarik menarik. Senyawa penyusun NaCl sendiri memiliki sifat khasnya masing-masing dan sangat berbeda dengan senyawa yang disusunnya. Contohnya, unsur Na yang mudah meledak dalam air dan ternyata justru berlainan sifat dengan NaCl yang cenderung mudah larut dalam air dan terionisasi. Hal ini diakibatkan adanya pengaruh anion-anion yang diikat oleh Na dalam NaCl sehingga menyebabkan sifat asli dari Na hilang.

Pada percobaan ini ada beberapa metode yang digunakan dalam memurnikan kembali garam dapur pasaran. Yakni metode kristalisasi melalui penguapan dan metode kristalisasi melalui pengendapan.percobaan ini menggunakan metode kristalisasi penguapan. Untuk dalam kelancaran pemurnian rekristalisasi, yang perlu diperhatikan adalah pelarutnya yang digunakan untuk melarutkan zat yang dimurnikan agar terhindar dari pengotornya. Pelarut yang digunakan yakni pelarut yang memiliki syarat yakni, memberikan perbedaan daya larut yang cukup besar antara antara zat yang dimurnikan dan zat dengan zat pengotornya, Tidak meninggalkan zat pengotor pada Kristal, mudah dipisahkan dari Kristal, Bersifat inert (tidak mudah bereaksi dengan Kristal).

Pada percobaan ini,garam dapur yang digunakan merupakan garam dapur pasaran dan air sebagai pelarutnya. Pada perlakuan awal, pelarut yang digunakan (air) dipanaskan dalam gelas beker sampai mendidih. Hal ini dilakukan agar supaya kristal NaCl mudah atau lebih cepat larut dalam pelarutnya serta karena titik lebur yang dimiliki oleh garam NaCl sendiri melebihi titih didih yang dimiliki air sendiri, sehingga diperlukan energi yang cukup besar untuk memecahkan partikel garam tersebut untuk menjadi ion ionnya.Garam dapur yang dibutuhkan untuk dimurnikan yakni sebanyak 30 gram dan dilarutkan ke dalam 250 ml air yang telah dipanaskan dan kemudian diaduk. Pada perlakuan ini terlihat bahwa garam dapur (NaCl) telah larut dan tidak dapat lagi dibedakan dengan pelarutnya.Terkecuali dengan pengotornya,pengotor dari garam dapur tersebut dapat terlihat atau dibedakan dengan larutan NaCl tersebut dimana pengotornya tersebut ada yang berada diatas permukaan dan ada yang berada didasar.Pengotornya tersebut biasanya merupakan ion-ion +, Mg2+, Al3+, SO42-, I- dan Br.Setelah semua telah larut, kemudian larutan garam dapur tersebut disaring dengan kertas saring melalui corong dan dimasukkan ke dalam 2 buah gelas kimia dan larutannya dibagi rata.Hal ini dilakukan agar pengotornya tersebut tertahan pada penyaring agar tidak terikut oleh larutan garamnya.

Pada proses berikutnya yakni proses inti dari sebuah rekristalisasi suatu zat dan digunakan metode penguapan. Setengah dari larutan tersebut kemudian ditambahkan dengan CaO(serbuk kapur) sebanyak 1 gram.Kemudian dari campuran larutan tersebut,ditambahkan larutan Ba(OH)2 encer perlahan-lahan atau tetes demi tetes hingga tidak ada lagi endapan yang terbentuk dari penambahan CaO.Kemudian ,setelah tidak terbentuk lagi endapan maka larutan tersebut kemudian ditambahkan dengan larutan (NH4)CO3 tetes demi tetes. Penambahan penambahan dari bahan bahan tersebut dimaksudkan karena CaO yang berfungsi memutihkan garam yang dihasilkan nantinya karena dapat mengikat pengotor berupa Ca2+. Selanjutnya dengan penambahan Ba(OH)2 juga memiliki fungsi yang sama dengan CaO, tetapi khusus mengikat pengotor berupa ion Mg2+ atau Al3+. Terakhir dilakukan dengan penambahan pelarut (NH4)2CO3 yang berguna untuk mengikat sisa-sisa zat pengotor yang mungkin masih ada dalam larutan garam tetapi tidak bisa terikat oleh 2 pelarut sebelumnya. Zat-zat pengotor itu mungkin berada dalam bentuk ion SO42-, I-, Br, dll. Dengan adanya penambahan 3 pelarut tadi, maka dapat disumsikan bahwa larutan garam sudah murni dan tidak mengandung zat pengotor lagi. Zat-zat pengotor tersebut terikat dengan pelarut sehingga tersuspensi dan dapat dipisahkan melalui penyaringan . Penambahan HCl pada filtrat diperlukan karena larutan garam sudah bersifat basa akibat dari penambahan Ba(OH)2. Diusahakan agar larutan garam netral (pH=7). Larutan garam kemudian dipanaskan sehingga diperoleh NaCl murni dalam bentuk serbuk karena setelah melalui pemanasan serta pelarutan menyebabkan ikatan-ikatan antar ion dalam kisi kristal sebagian besar putus dan tidak lagi terdapat dalam bentuk bongkahan.

Setelah larutan tersebut netral, maka pada larutan itu dilakukan penguapan atau pemanasan hingga terbentuk kristal garam dapur kembali (rekristalisasi). Bentuk kristal garam dapur setelah dilakukannya proses rekristalisasi adalah strukturnya lebih lembut dan warnanya putih bersih. Kristal yang diperoleh ini kemudian ditimbang. Dari hasil penimbangan diperoleh berat kristal sebesar 15,63 gram. Sedangkan rendemen yang diperoleh dari percobaan ini memiliki nilai sebesar 52,1 %.

V. SimpulanKesimpulan dari percobaan ini adalah bahwa garam dapur yang dimurnikan pada percobaan ini, menggunakan prinsip rekristalisasi dengan penguapan dan dilakukan dengan melarutkan garam dapur kasar. Garam dapur tersebut dilarutkan ke dalam air panas dan disaring serta ditambahkan pelarut atau zat yang spesifik untuk memberikan perbedaan daya larut yang cukup besar dengan pengotornya sehingga garam dapat dipisahkan dari pengotornya garam dapur hasil rekristalisasi yang diperoleh sebesar 15,63 gram dan rendemennya sebesar 52,1%