laporan reaksi kimia 2

20
REAKSI KIMIA LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR Oleh : Muhammad Dzaky Al-fawwaz (1147020043) Nur Sadrina Ghaisani Rahayu (1147020047) Risma Sri Wahyuni (1147020055) Tanggal praktikum : 10 Oktober 2014 Tanggal pengumpulan : 24 Oktober 2014 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

Upload: dzakyal-fawwaz

Post on 08-Dec-2015

106 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

kimia

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Reaksi Kimia 2

REAKSI KIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

Oleh :

Muhammad Dzaky Al-fawwaz (1147020043)

Nur Sadrina Ghaisani Rahayu (1147020047)

Risma Sri Wahyuni (1147020055)

Tanggal praktikum : 10 Oktober 2014

Tanggal pengumpulan : 24 Oktober 2014

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2014

Page 2: Laporan Reaksi Kimia 2

Praktikum ke – 3 Tanggal praktikum : 10 Oktober 2014

REAKSI KIMIA

I. PENDAHULUAN

A. Tujuan

Mengetahui indikasi-indikasi terjadinya reaksi kimia atau perubahan

kimia.

Mampu membedakan indikasi perubahan antara zat-zat asal (reaktan)

dengan hasil reaksi (produk).

B. Dasar teori

Reaksi kimia (chemical reaction) yairu suatu proses dimana zat atau

senyawa diubah menjaddi satu atau lebih senyawa baru baik dengan bantuan

zat lain maupun tidak. Dalam sebuah reaksi kimia, akan menghasilkan reaktan

dan produk dimana reaktan merupakan material awal dalam reaksi kimia,

sedangkan produk merupakan substansi yang terbentuk sebagai hasil dari

suatu reaksi kimia. Perubahan kimia yang ditandai dengan berubahnya suatu

zat menjadi zat lain ditandai dengan terjadinya perubahan wujud, perubahan

warna, ataupun menghasilkan bau dan merupakan ciri-ciri terjadinya suatu

reaksi kimia. Banyak reaksi kimia yang berlangsung dalam larutan dan pada

keadaan ini sususnan atau konsentrasi molar menyatakan jumlah mol zat

terlarut perliter larutan (Chang,2004).

Reaksi kimia dapat diartikan pula sebagai suatu proses alam yang

selalu menghasilkan antar ubahan senyawa kimia. Reaksi kimia biasanya

dikarakeristikan dengan perubahan kimiawi dan akan menghasilkan satu atau

lebih produk yang biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari reaktan.

Secara klasik, reaksi kimia melibatkan perubahan yang didalamnya terdapat

pergerakkan electron dalam pembentukan dan pemutusan ikatan kimia,

walaupun pada dasarnya konsep umum reaksi kimia juga dapat diterapkan

pada transpormasi partikel-partikel elementer seperti pada reaksi nuklir (Syukri,

1999).

Reaksi kima dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu reaksi kimia

yang berlangsung tanpa perpindahan elektron, dan reaksi kimia yang

Page 3: Laporan Reaksi Kimia 2

berlangsung dengan perpindahan electron. Reaksi tanpa perpindahan electron

biasanya meliputi penggabungan atau pemisahan ion-ion atau molekul-

molekul (Sastrohamidjojo, 2005).

Banyak resksi kimia berlangsung dalam larutan, dan pada kedaan ini susunan atau konsentrasi larutan lebih tepat dinyatakan berdasarkan molar. Molaritas atau konsentrasi molar menyatakan jumlah mol zat terlarut per liter larutan. Dari definisi-definisi ini dapat dilakukan perhitungan yang berhubungan dengan konsentrasi molar, volume larutan, dan jumlah zat terlarut. Perhitungan ini dapat dilakukan untuk larutan yang hanya mengandung satu zat atau untuk larutan campuran, larutan yang diencerkan (dengan menambah pelarut), atau larutan yang dikentalkan (dengan menguapkan pelarut). Konsentrasi molar dapat juga digunakan sebagai fakor konversi dalam perhitungan stoikiometri (Achmad, 2001).

II. METODE

A. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan :

- Tabung reaksi

- Batang pengaduk

- Rak tabung reaksi

- Pembakar bursen

- Penjepit tabung reaksi

Bahan yang digunakan :

- Na2CO3 1% - CuSO4 0,1 M

- NaHCO3 1% - NH4OH 6 M

- HCL encer - AgNO3 0,1 M

- Larutan Ca(OH)2 - NaCl 0,1 M

- Logam Zn - K2CrO4 10%

- NaOH 1 M - HgCl 10%

- KIO3 1 M - Kertas lakmus merah

- KI 10% - Korek api

- H2SO4 encer

- FeCl3 10%

- KSCN 1 M

Page 4: Laporan Reaksi Kimia 2

B. Cara kerja

Dalam praktikum kali ini terdapat beberapa prosedur kerja

yang dilakukan berdasarkan indikator reaksi yang terjadi, yang

pertama yaitu reaksi kimia yang menghasilkan gas, kemudian reaksi

yang menghasilkan larutan berwarna, dan reaksi yang menghasilkan

endapan.

Terdapat empat percobaan berbeda dalam reaksi yang

menghasilkan gas. Untuk percobaan pertama, dalam reaksi ini yaitu

dilarutkan 1 ml Na2CO3 dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan

beberapa tetes HCl encer. Setelah itu diamati gas yang terjadi.

Kemudian gas hasil reaksi dikenakan pada batang pengaduk yang

telah dibasahi dengan larutan Ca(OH)2 dan diamati perubahan yang

terjadi pada permukaan batang pengaduk. Untuk percobaan kedua,

hal pertama yang dilakukan yaitu, melarutkan 1 ml HCl dalam tabung

reaksi, kemudian ditambahkan satu butir logam Zn, dan diamati gas

yang terjadi. Setelah itu dilakukan proses pemanasan untuk dapat

melihat dengan jelas gas yang terbentuk. Untuk percobaan yang

ketiga yaitu, dilarutkan 1 ml garam ammonium (NH4OH) dalam

tabung reaksi, dan ditambahkan 1ml larutan NaOH encer. Kemudian

gas yang terbentuk diamati dengan cara gas tersebut dicium

aromanya. Saat pencampuran zat tersebut berlangsung disimpan

kertas lakmus merah yang telah dibasahi air diatas tabung reaksi

sebagai penegasan. Kemudian diamati perubahan warna pada kertas

lakmus tersebut. Untuk percobaan keempat, prosedur pertama yang

dilakukan yaitu dilarutkan 1ml KIO3 didalam tabung reaksi,

kemudian ditambahkan 1 ml larutan KI encer dan beberapa tetes

larutan H2SO4 encer. Kemudian diamati gas berwarna yang

terbentuk..

Dalam reaksi yang menghasilkan larutan berwarna terdapat

dua percobaan yang menggunakan bahan berbeda. Untuk percobaan

pertama hal yang harus dilakukan yaitu dilarutkan 1 ml larutan yang

mengandung FeCl3 kemudian ditambahkan beberapa tetes larutan

H2SO4 encer dan beberapa tetes larutan KSCN. Setelah itu, diamati

Page 5: Laporan Reaksi Kimia 2

warna larutan hasil dari reaksi tersebut. Untuk percobaan kedua, yaitu

dilarutkan 1 ml larutan CUSO4 dalam tabung reaksi, kemudian

ditambah larutan NH4OH tetes demi tetes hingga larutan berbau

amoniak. Setelah itu diamati perubahan yang terjadi sejak awal

penetesan NH4OH hingga penambahan NH4OH berlebih.

Terakhir, dalam reaksi yang menghasilkan endapan terdapat

tiga percobaan berbeda. Prosedur pada percobaan pertama yaitu

dilarutkan 1 ml larutan yang mengandung NaCl dalam tabung reaksi,

kemudian ditambahkan beberapa tetes larutan AgNO3. Setelah itu,

diamati perubahan yang terjadi. Untuk percobaan kedua, yaitu

dilarutkan 1 ml AgNO3 dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan

beberapa tetes larutan K2CrO4. Setelah itu, diamati perubahan yang

terjadi. Untuk percobaan ketiga hal pertama yang harus dilakukan

adalah dilarutkan 1 ml larutan HgCl2 didalam tabung reaksi,

kemudian ditambahkan beberapa tetes larutan KI encer dan diamati

perubahan yang terjadi. Setelah itu, ditambahkan kembali larutan KI

sampai terjai perubahan.

III. HASIL PENGAMATAN

Hasil pengamatan

NO. Perlakuan Hasil

1. Reaksi yang menghasilkan gas

Reaksi Na2CO3+HCL

Ditambahkan beberapa

tetes HCL encer pada

larutan Na2CO3 dalam

tabung reaksi.

Dikenakan pada batang

pengaduk yang telah

dibasahi larutan Ca(OH)2

Gelembung gas berupa

uap

Page 6: Laporan Reaksi Kimia 2

Reaksi HCl + logam Zn

Ditambahakan 1 butir

logam Zn pada 1 ml

larutan HCl dalam tabung

reaksi.

Panaskan tabung yang

berisi 1 ml larutan HCl

dan satu butir logam Zn

Reaksi NH4Cl + NaOH

Ditambahkan 1 ml larutan

NaOH encer pada 1 ml

larutan garam ammonium

(NH4Cl) dalam tabung

reaksi.

Gas dikenakan pada kertas

lakmus merah yang telah

dibasahi air.

Reaksi KIO3+KI+H2SO4

Ditambahkan 1 ml larutan

KI encer dan beberapa

tetes larutan H2SO4 pada

1ml larutan KIO3 dalam

tabung reaksi.

Sedikit gelembung gas.

Banyak gelembung gas.

Bau gas amoniak.

Kertas lakmus merah

berubah menjadi biru.

Gas berwarna merah.

2. Reaksi yang menghasilkan larutan

berwarna :

Reaksi FeCl3+H2SO4+KSCN

Ditambahkan beberapa

tetes larutan H2SO4 encer

Warna larutan kuning dan

menjadi merah

Page 7: Laporan Reaksi Kimia 2

dan beberapa tetes larutan

KSCN pada 1 ml larutan

FeCl3 dalam tabung reaksi

Reaksi CuSO4+NH4OH

Ditambahkan larutan

NH4OH tetes demi tetes

pada 1ml larutan CuSO4

dalam tabung reaksi.

Ditambahkan NH4OH

secara berlebih

Warna larutan biru langit

Warna larutan biru langit

pekat

3. Reaksi yang menghasilkan

endapan :

Reaksi NaCl+AgNO3

Ditambahkan beberapa

tetes larutan AgNO3 pada

1ml larutan NaCl dalam

tabung reaksi

Reaksi AgNO3+K2CrO4

Ditambahkan beberapa

tetes K2CrO4 pada 1ml

larutan AgNO3 dalam

tabung reaksi

Reaksi HgCl +KI

Ditambahkan larutan KI

encer pada 1 ml larutan

HgCl didalam tabung

reaksi.

Ditambahkan kembali

larutan KI.

Endapan berwarna putih

Endapan berwarna merah

bata

Endapan berwarna oranye

di tengah larutan

Endapan berwarna oranye

menghilang

Page 8: Laporan Reaksi Kimia 2

IV. PEMBAHASAN

Dalam percobaan kali ini dilakukan pengamatan terhadap perubahan pada

suatu reaksi kimia. Perubahan yang terjadi berupa sifat-sifat fisik pada reaksi

kimia seperti reaksi yang menghasilkan gas, mengalami perubahan warna, dan

menghasilkan endapan.

Dalam percobaan reaksi yang menghasilkan gas, hasil dari pencampuran

antara Na2CO3 (cairan tidak berwarna) dengan HCl (cairan asam tidak berwarna)

akan menghasilkan larutan cair tidak berwarna dengan menimbulkan sedikit gas

gelembung berupa uap pada tabung reaksi dan setelah dikenakan pada batang

pengaduk yang telah dibasahi Ca(OH)2 terdapat banyak gelembung pada batang

pengaduk. Hal tersebut terjadi karena adanya gas H2 dari hasil reaksi antara

Na2CO3 dengan HCl. Pada percobaan kedua reaksi yang menghasilkan gas yaitu

percampuran antara HCl (cairan asam tidak berwarna) dengan logam Zn (padatan

berwarna silver) terdapat sedikit gelembung disekitar logam Zn. Setelah dilakukan

uji panas, gelembung tersebut semakin banyak, yang mengindikasikan

terbentuknya gas. Hal tersebut dapat terjadi karena logam Zn mengalami reaksi

redoks spontan. Pada percobaan ketiga yaitu percampuran antara NH4Cl (cairan

tidak berwarna) dengan NaOH encer (tidak berwarna) tercipta larutan tidak

berwarna yang mengeluarkan bau khas amoniak. Dalam penegasan yang

dilakukan oleh kertas lakmus merah, warna dari kertas lakmus berubah menjadi

biru, hal tersebut membuktikan bahwa larutan tersebut bersifat basa. Pada

percobaan keempat yaitu pencampuran antara KIO3 (cairan tidak berwarana)

dengan KI (cairan tidak berwarana) dan KSCN (cairan tidak berwarana)

menghasilkan larutan dengan gas berwarna merah yang membuktikan bahwa

larutan tersebut mudah menguap pada suhu kamar.

Pada percobaan reaksi yang menghasilkan perubahan warna, reaksi pertama

berupa pencampuran antara FeCl2 (cairan tidak berwarana) dengan H2SO4 (cairan

tidak berwarana) warna larutan menjadi kekuningan. Kemudian, setelah larutan

tersebut ditambahkan KSCN (cairan tidak berwarana), warna larutan berubah

menjadi merah karena efek dari penambahan KSCN. Reaksi yang kedua yaitu

reaksi dari pencampuran CuSO4 (cairan tidak berwarana) dengan NaOH (cairan

Page 9: Laporan Reaksi Kimia 2

tidak berwarana) menghasilkan larutan berwarna biru langit, ketika diberi tetesan

NaOH berlebih, warna dari larutan tersebut menjadi biru langit pekat.

Pada percobaan ketiga, yaitu percobaan yang menghasilkan endapan, reaksi

pertama terdapat pada pencampuran larutan NaCl (cairan tidak berwarana) dengan

AgNO3 menghasilkan larutan berwarna putih susu. Penyebabnya yaitu adanya

endapan AgNO3 pada larutan NaCl karena AgNO3 memiliki sifat padat (meskipun

berwujud cair) sehingga mengendap. Reaksi selanjutnya yaitu pada pencampuran

AgNO3 (cairan tidak berwarana) dengan K2CrO4 (cairan berwarna kuning)

menghasilkan larutan berwarna merah dengan endapan pada laruta tersebut.

Endapan tersebut berasal dari AgNO3 yang mengendap dan warna merah yang

dihasilkan merupakan efek dari penambahan K2CrO4. Reaksi yang menghasilkan

endapan yang terakhir yaitu reaksi yang dihasilkan dari pencampuran HgCl2

(cairan tidak berwarana) dengan KI (cairan tidak berwarana). Ketika kedua larutan

tersebut dicampurkan secara wajar, terdapat endapan berwarna oranye di tengah

larutan, hal tersebut terjadi karena HgCl2 yang mengendap pada KI, namun pada

saat larutan tersebut diberika tambahan larutan KI, endapan tersebut menghilang

karena pemberian KI yang berlebih.

V. KESIMPULAN

Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa,

Terdapat beberapa indikasi terjadinya suatu reaksi kimia,

diantaranya yaitu terbentuknya suatu gas, terjadinya

perubahan warna, dan terdapat endapan dalam suatu larutan.

Dalam sebuah reaksi akan terjadi perubahan antara zat-zat

asal (reaktan) dengan hasil reaksi (produk) baik itu

perubahan wujud asal reaktan secara fisik maupun perubahan

wujud hasil (produk) dari reaksi tersebut.

Page 10: Laporan Reaksi Kimia 2

VI. DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Hiskia. 2001. “Kimia Larutan”. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Chang, Raymond.2003.”Kimia Dasar”.Jakrta: Erlangga.

Sastrohamidjojo. 2005. “Kimia Fisika”. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Syukri, S. 1999. “Kimia Dasar 2”. Bandung: ITB

Page 11: Laporan Reaksi Kimia 2

LAMPIRAN

1. NaCO3 1% dalam 150ml aquades Mr NaCO3 = 2(23) + 12 + 3(16) = 46 + 12 + 48 = 106

%(b/v) = berat zat terlarut x 100% 150ml larutan

1% = berat zat terlarut x 100% 150ml

15 = berat zat terlarut x 10Berat zat terlarut = 15/10

= 1,5 grJadi, 1,5 gram NaCO3 1% dalam 150ml aquades

2. HCl 0,1 M 50ml 12Mm2 = 0,1 M v2 = 150mlm1 = 12 M v1 = ?

Mr HCl = 36,5

m1.v1 = m2.v2

12.v1 = 0,1M.150

v1 = 15/12

= 1,25ml

V total = 150 - 1,25 = 148,75 H2O

3. NaOH dalam 150ml aquades

Mr NaOH = 1(23)+1(16)+1(1)

Mr NaOH = 40

massa = M x Mr x V

1000

= 1 x 40 x 150

1000

= 6 gr

Jadi, 6gr NaOH dalam 150ml aquades

Page 12: Laporan Reaksi Kimia 2

4. KIO3 0,05 M dalam 150ml aquades

gr = M x Mr x V

1000

= 214 x 0,05 x 20

1000

= 0,214 gr

Jadi, 0,214 gr KIO3 dalam 150ml aquades

5. KI 10% dalam 150ml aquades

10% x 150 15 ml, KI = 15gr

100 135 ml, Ar = 135 gr

Mr KI = 126 + 39 = 165

M = 10 x 1,178 x 10 = 0,714

165

n = m . V

= 0,714 . 15 = 10,71

n = gr/Mr

gr = n x Mr

= 10,71 x 165

= 1767,15 gr

Jadi, 1767,15 gr KI 10% dalam 150ml aquades

6. H2SO4 0,1 M, 150ml aquades dan 12 M

v1 . m1 = v2 . m2

v1. 12 = 150 . 0,1

12 . v1 = 15, v1 v1 = 15 / 12 = 1,25 ml

Jadi, H2SO4 yang dibutuhkan = 1,25ml dan aquades yg dibutuhkan = 148,75ml

Page 13: Laporan Reaksi Kimia 2

7. FeCl3 10% dalam 150ml

% (b/v) = 10 x 150 = 15gr

100

Jadi, 15gr FeCl3 10% dalam 150ml aquades

8. KSCN 1M dalam 150ml

150ml = 0,15ml

M = Mol mol = massa

L Mr

1 = mol 0,15 = m

0,15 97

mol = 1 x 0,15 m = 0,15 . 97

0,15 = 14,55 gr

jadi, 14,55gr KSCN 1M dalam 150ml aquades

9. CuSO4 0,1 M dalam 150ml

M = massa x 1000

Mr V

0,1 = m x 1000

159 150

m = 0,1 x 159 x 150 = 2, 385gr

1000

Jadi, 2,385gr CuSO4 0,1 dalam 150ml aquades

10. NaCl 0,1 M dalam 150 ml aquades

M = massa x 1000

Mr V

Page 14: Laporan Reaksi Kimia 2

M = massa x v x Mr

1000

= 0,1 x 150 x 38,5

1000

= 0,87gr

aquades = 149,13 ml

Jadi, 0,87gr NaCl 0,1 M dalam 149,13 ml aquades

11. K2CrO4 10% dalam 150ml aquades

% (b/v) = 10 x 150 = 15gr

100

Jadi, 15gr K2CrO4 10% dalam 150ml aquades

12. AgNO3 0,1 M dalam 150ml aqudes

M = massa x 1000

Mr V

0,1 = massa x 1000

150 170

0,1 = 6,66 x massa

170

m = 0,1 x 170 = 0,255gr

6,66

Jadi, 0,255gr AgNO3 0,1 M dalam 150ml aqudes

13. HgCl2 dalam 150ml aquades

%(b/v) = 10 x 150 = 15gr Jadi, 15 gr HgCl2 dalam 150ml aquades

100