laporan praktikum kimia klinis minggu ke 2

9
Laporan Praktikum I Hari, Tanggal : Sabtu pagi / 22 Februari 2014 Mata Kuliah : Kimia Klinis Waktu : 07.00- 11.00 WIB Dosen : Drh. Saptina Aryani Asisten : Dimas RN, S.Si Wahyu Aji Al Amin, SKH KONTRAK PRAKTIKUM KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA Kelompok 1 Disusun oleh Efitra Imartyasari J3L212210 1 Fika Muthia Kanza J3L112049 2 Indah Ayu J3L112109 3 M. Arifan J3L112183 4 Rahmadani Lestari J3L112015 5 Tania Dwi Lestari J3L112131 6 Sazli Okta Firdaus J3L112088 7

Upload: hartonoklusiana

Post on 27-Jan-2016

260 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Laporan Praktikum

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Kimia Klinis Minggu ke 2

Laporan Praktikum I Hari, Tanggal : Sabtu pagi / 22 Februari 2014Mata Kuliah : Kimia Klinis Waktu : 07.00-11.00 WIB

Dosen : Drh. Saptina Aryani Asisten : Dimas RN, S.Si

Wahyu Aji Al Amin, SKH

KONTRAK PRAKTIKUM KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA

Kelompok 1

Disusun oleh

Efitra Imartyasari J3L212210 1Fika Muthia Kanza J3L112049 2Indah Ayu J3L112109 3M. Arifan J3L112183 4Rahmadani Lestari J3L112015 5Tania Dwi Lestari J3L112131 6Sazli Okta Firdaus J3L112088 7

PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIAPROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR

2014

Page 2: Laporan Praktikum Kimia Klinis Minggu ke 2

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kegiatan percobaan di laboratorium kimia klinis melibatkan peralatan yang berbeda dari laboratorium kimia biasa. Peralatan yang digunakan dalam laboratorium kimia klinis terdiri peralatan inti dan pendukung. Peralatan inti adalah peralatan laboratorium yang berfungsi untuk melakukan proses pengujian dengan aman. Peralatan inti terdiri dari alat pengukuran, alat penimbangan, alat pengendapan, pengujian atau deteksi, visualisasi, sterilisasi, dan pemusnah limbah. Peralatan tersebut harus disesuaikan dengan fungsinya agar tidak terjadi adanya kontaminasi, kesalahan pengukuran dan memudahkan saat bekerja di laboratorium. Peralatan terdiri dari alat kaca atau gelas maupun berbahan plastik yang ketahanannya atau kekuatanya harus diperhatikan. Peralatan minimal yang harus ada dalam laboratorium klinis antara lain adalah tabung darah, haemacytometer, hemoglobinometer, pipe thoma, tabung Sahli, mikroskop, refraktometer, sentrifuge dan peralatan pendukung lainya.

Alat-alat laboratorium dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu alat-alat ringan dan alat-alat berat. Alat ringan biasanya terbuat dari kayu, gelas, plastik, karet. Sebagian besar alat-alat laboratorium terbuat dari gelas. Alat gelas yang digunakan di laboratorium umumnya merupakan gelas boroksilikat. Gelas ini terbuat dari kuarsa atau silikat oksida berkualitas tinggi, boron oksida, aluminium oksida, dan natrium oksida. Gelas jenis ini mencair pada suhu agak tinggi dan mempunyai angka mulai yang kecil, oleh karena itu dapat dipanaskan hingga suhu tinggi dan dapat direndam di dalam air dingin atatu es tanpa terjadi keretakan atau pecah. Selain itu gelas boroksilikat juga tidak bereaksi dengan bahan kimia sehingga cocok digunakan sebagai alat gelas laboratorium.

Tujuan Percobaan

Praktikum bertujuan menjelaskan peralatan dan bahan laboratorium yang digunakan dalam laboratorium klinis dan juga menjelaskan kegunaan dan prinsip dari masing-masing peralatan yang ada.

METODE

Prosedur Kerja

Percobaan dilakukan pertama-tama memperhatikan semua peralatan praktikum yang disediakan permeja dan menuliskan nama-nama alat, prinsip kerja alat dan pemakaiannya. Setiap peralatan percobaan dicoba dan mengenal berbagai jenis tabung darah beserta antikoagulan dan tujuan penggunaannya kemudian mengisi lembar kerja mahasiswa.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 3: Laporan Praktikum Kimia Klinis Minggu ke 2

Hasil

Tabel 1. Alat-alat laboratorium kimia klinisNo.

Gambar Nama Alat No Gambar Nama Alat

1. Hemoglobinometer

12. Mikropipet

2. Haemocytometer

13. Refraktometer

3. Erlenmayer 14. Lancet

4. Gelas piala 15. Urinometer

5. Gelas ukur 16. Tabung reaksi

6. A Pipet Thoma leukositB Pipet Thoma eritrosit

17. A Continer urineB Continer feses

7. Bunsen 18. Combure test

8. Bulp merah 19. Sentrifuse

9. Neraca analitik

20. Sarung tangan

Pembahasan

Pengenalan alat-alat laboratorium kimia klinis oleh praktikan bertujuan agar sebuah praktikum dapat berjalan sebagaimana mestinya. Selain itu, praktikan juga harus mengetahui fungsi dan prinsip dari masing-masing alat laboratorium kimia klinis tersebut. Untuk mengetahui lebih rinci mengenai alat-alat laboratorium kimia klinis, berikut penjelasannya. Hemoglobinometer adalah instrument laboratorium untuk menentukan kadar hemoglobin dalam darah

a

b

Page 4: Laporan Praktikum Kimia Klinis Minggu ke 2

berdasarkan satuan warna (colorimetric). Metode yang digunakan adalah membandingkan warna sample darah dengan warna merah standard. Prinsip Hemoglobinometer adalah darah direaksikan dengan HCl 0,1 N menjadi asam hematin yang berwarna kecoklat-coklatan, warna ini diencerkan dalam tabung bereskala sampai warnanya sama dengan warna pembanding. Tinggi meniscus pada skala menunjukkan kadar Hb dalam satuan gram %(gram/dl). Hemositometer adalah alat yang dipakai untuk menghitung jumlah sel darah dan terdiri dari kamar hitung, kaca penutupnya dan dua macam pipet. Prinsip kerja hemositometer adalah penghitungan konsentrasi sel yang didasarkan pada volume di bawah kaca penutup. Erlenmeyer adalah peralatan gelas yang seringkali di gunakan untuk analisa dalam laboratorium. Labu Erlenmeyer dapat digunakan utk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades, dan kultivasi mikroba dalam kultur cair. Gelas piala merupakan wadah yang terbuat dari borosilikat dan yang bersifat korosif terbuat dari PTPE. Berfungsi untuk menampung akuades, larutan reagen, atau bahan lain yang berbentuk cairan. Pembakar Bunsen (Bunsen Burner) Salah satu alat yang berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril adalah pembakar bunsen. Untuk sterilisasi jarum ose atau yang lain. Gelas Ukur Berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. (Poerwanto 2005).

Pipet Thoma untuk pengenceran eritrosit (pipet eritrosit) terdiri dari sebuah pipa kapiler yang bergaris – bagi dan membesar pada salah satu ujung menjadi bola. Dalam bola itu terdapat sebutir kaca merah(Gandasoebrata R 2007). Pipet thoma untuk pengenceran leukosit (pipet leukosit) terdiri dari sebuah pipa kapiler yang bergaris – bagi dan membesar pada salah satu ujung menjadi bola. Dalam bola itu terdapat sebutir kaca putih berfungsi untuk menghomogenkan sampel darah(Summamur 2008). Bulb merah adalah alat digunakan untuk membantu memompa zat cair masuk dan keluar dari dalam pipet ukur. Karet sebagai bahan filler merupakan karet yang resisten bahan kimia. Filler memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S (suction) merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas(Firebiology 2007). Obyek Glass berfungsi untuk tempat preparat apus darah, untuk tempat pemeriksaan masa pembekuaan cara oject glass, dan untuk tempat sediaan, sedangkan Cover Glass berfungsi untuk menutup sediaan mikrosopis dan menutup kamar hitung, Cover Glass yang digunakan untuk menutup kamar hitung. Neraca Analitik adalah Alat untuk mengukur berat (terutama yang berukuran kecil). Alat ini berfungsi untuk menimbang bahan yang akan digunakan untuk menimbang suatu zat dengan tingkat ketelitian yang tinggi(Poerwanto 2005). Pot atau Wadah Sampel berfungsi sebagai tempat menampung sampel sebelum atau sesudah di analisis. Urinometer adalah instrument yang digunakan untuk mengukur berat jenis darah. Urinometer memiliki skala 1.0000-1.0060 (tiga desimal) dan umumnya dipergunakan pada temperatur 60oF atau 15,5 oC. Bila temperatur cairan yang akan dikur bukan 15,5oC, maka harus diadakan koreksi. Sarung Tangan adalah salah satu bagian dari alat pelindung diri yang digunakan untuk melindungi bagian tangan dari resiko tumpahan bahan kimia berbahaya dan resiko kerja lainnya.

Page 5: Laporan Praktikum Kimia Klinis Minggu ke 2

Micro Centrifuge adalah alat yang digunakan untuk memisahkan bahan tersuspensi dari medianya. Prinsip kerja centrifuge adalah dengan memanfaatkan gaya sentrifugal sehingga bahan tersebut terpisah. Micro Centrifuge untuk memisahkan suatu padatan dari cairan, misalnya memisahkan plasma dari sel darah(Poerwanto 2005). Pipet transfer berfungsi untuk membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang kecil yaitu setetes demi tetes(Summamur 2008). Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yg bervolume sangat kecil, biasanya kurang dari 1000 µl. Dalam penggunaannya, mikropipet memerlukan tip, ujung tip yang terdiri dari dua ukuran yaitu 20 – 200 µL untuk tip kuning dan 100 – 1000 µL untuk tip biru. Lancet adalah Lancet adalah perangkat berpegas yang digunakan untuk menusuk kulit dengan jarum kecil untuk mendapatkan sampel  tetes darah. Lancet digunakan untuk mengambil darah untuk pemeriksaan di laboratorium dengan jalan menusuk ujung jari dengan alat tersebut. Tabung reaksi dalam kimia klinis ini berfungsi untuk wadah sampel dalam bentuk cairan yang akan diuji seperti urin. Combure test adalah untuk mengetahui adanya leukosit, nitrit, protein, glukosa, keton, urobilin, bilirubin, blood, Bj, dan pH pada urine secara teliti dan cepat. Prinsip kerjanya yaitu kombinasi indikator methyl red dan bromthymol blue yang terkandung pada carik memungkinkan perubahan warna carik sesuai dengan pH urin.

Lemari asam biasanya dipakai bila mereaksikan suatu zat, mencampur-kan zat berbahaya atau melakukan percobaan yang menghasilkan gas berbahaya. Fotometer dipakai untuk analisa sampel cair, untuk mengetahui konsentrasi sampel. Prinsipnya dengan penghamburan cahaya. Alat lainnya adalah Tabung darah, tabung darah dibagi menjadi dua jenis yaitu, tabung dengan zat antikoagulan diantaranya ialah K3EDTA, Heparine tube, Sodium Citrate tube (3,2 atau 3,8%), dan Potassium atau Ammonium Oxalate tube. Lalu tabung tanpa zat antikoagulan salah satunya ialah Acid Citrate Dextrose. Setiap tabung mempunyai prinsip dan kegunaan yang berbeda untuk menangani sampel darah. Fungsi K3EDTA tube ialah mengkelasi kalsium dalam bentuk garam potasium atau sodium, serta untuk pemeriksaan Hematologi seperti CBC, dengan tutup tabung berwarna ungu. Heparine tube, berfungsi menghambat konversi protombin menjadi trombin dengan tutup tabung berwarna biru. Sodium citrate tube, berfungsi untuk pembekuan darah untuk pembekuan darah untuk protombin dengan cara kerja mengikat kalsium, bengan tutup tabung berwarna biru muda. Potassium atau Ammonium oxalate, berfungsi untuk analisa gula darah dengan presipitasi kalsium, oksalat bersama dengan zat antiglikalitik seperti Sodium flouride, dengan tutup tabung abu-abu. Lalu tabung Acid Citrate Dextrose, berfungsi untuk uji imunohematologi seperti tes parenitas dan kompabilitas transplantasi dengan cara mengikat kalsium dengan tutup tabung berwarna kuning.

Sampel darah dapat diujikan dengan menggunakan tabung darah sesuai tujuan analisa, tabung dengan zat antikoagulan dapat menganalisa benda darah berupa plasma, lalu tabung tanpa zat antikoagulan dapat menganalisa benda darah berupa serrum setelah masing-masing tabung disentrifusa. Serta Whole blood, merupakan darah utuh dan segar dapat dianalisa dengan tabung manapun sesuai pemisahan yang akan dilakukan. Sample urin dapat ditampung dengan menggunakan gelas ukur dan dianalisa dengan urinometer. Berikut macam-

Page 6: Laporan Praktikum Kimia Klinis Minggu ke 2

macam pengambilan sampel urin untuk analisa ialah random (acak), sampel dikoleksi dan dianalisis secara acak. Kedua, urin 24 jam, sampel dikoleksi selama 24 jam dan dianalisa 2 atau 3 gelas. Lalu yang ketiga, urin pagi, sampel dianalisa setelah 2 atau 3 jam setelah makan pagi. Keempat, Midstream urin, sampel urin ditampung beberapa detik setelah output. Kelima, aspirasi, pengambilan sampel dilakukan dengan cara ditudukan jarum suntik pada kantung kemih.Keenam, katerisasi, pengambilan sampel dibantu dengan menggunakan selang kateter pada uretra.

SIMPULAN

Laboratorium kimia klinis dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya dilengkapi dengan peralatan memadai sesuai kebutuhannya dan pengetahuan serta pemahaman akan peralatan, bahan dan penanganan sampel menjadi hal yang wajib dipelajari bagi setiap orang yang bekerja di dalam laboratorium kimia klinis.

DAFTAR PUSTAKA

Feribiology. 2007. Teknik Pengenalan, Penyiapan dan Penggunaan Alat Laboratorium Mikrobiologi. Jakarta: Gramedia.

Gandasoebrata R. 1992. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta.Karyati T. 2008. Pendidikan lingkungan dan budaya. Jakarta : Genecca Exact.Poerwanto, Helena, Syaifullah. 2005. Hukum Perburuhan Bidang Kesehatan dan

Keselamatan Kerja. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Sumamur. 2008. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: Gunung Agung.