laporan praktikum acra 5

22

Click here to load reader

Upload: widia-fitri

Post on 24-Oct-2015

79 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Acra 5

LAPORAN PRAKTIKUM

ACARA V

KOMPETISI INTRASPESIFIK DAN INTERSPESIFIK DALAM KOMUNITAS TUMBUHAN

Dilaporkan oleh:

Kelompok v / kelas A

Misriyani

1103136543

Asisten:

Nico herlambang

Laboratorium Ekologi

Jurusan Biologi

Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam

Universitas riau

Pekanbaru

2013

Page 2: Laporan Praktikum Acra 5

A.PENDAHULUAN

Kompetisi adalah interakksi antar individu yang muncul akibat kesamaan kebutuhan akan

sumber daya yang bersifat terbatas, sehingga membatasi kemampuan bertahan (survival),

pertumbuhan dan reproduksi individu penyaing (Begon et al .1990), sedangkan Molles (2002)

kompetisi didefinisikan sebagai interaksi antar individu yang berakibat pada pengurangan

kemampuan hidup mereka. Kompetisi dapat terjadi antar individu (intraspesifik) dan antar

individu pada satu spesies yang sama atau interspesifik. Kompetisi dapat didefenisikan sebagai

salah satu bentuk interaksi antar tumbuhan yang saling memperebutkan sumber daya alam yang

tersedia terbatas pada lahan dan waktu sama yang menimbulkan dampak negatif terhadap

pertumbuhan dan hasil salah satu jenis tumbuhan atau lebih. Sumber daya alam tersebut,

contohnya air, hara, cahaya, CO2, dan ruang tumbuh (Kastono,2005).

Definisi kompetisi sebagai interaksi antara dua atau banyak individu apabila (1) suplai

sumber yang diperlukan terbatas, dalam hubungannya dengan permintaan organisme atau (2)

kualitas sumber bervariasi dan permintaan terhadap sumber yang berkualitas tinggi lebih

banyak.organisme mungkin bersaing jika masing-masing berusaha untuk mencapai sumber yang

paling baik di sepanjang gradien kualitas atau apabila dua individu mencoba menempati tempat

yang sama secara simultan. Sumber yang dipersaingkan oleh individu adalah untuk hidup dan

bereproduksi, contohnya makanan, oksigen, dan cahaya (Noughton,1990).

Secara teoritis ,apabila dalam suatu populasi yang terdiri dari dua spesies , maka akan

terjadi interaksi diantara keduanya. Bentuk interaksi tersebut dapat bermacam-macam, salah

satunya adalah kompetisi. Kompetisi dalam arti yang luas ditujukan pada interaksi antara dua

organisme yang memperebutkan sesuatu yang sama. Kompetisi antar spesies merupakan suatu

interaksi antar dua atau lebih populasi spesies yang mempengaruhi pertumbuhannya dan

hidupnya secara merugikan. Bentuk dari kompetisi dapat bermacam-macam. Kecenderungan

dalam kompetisi menimbulkan adanya pemisahan secara ekologi, spesies yang berdekatan atau

yang serupa dan hal tersebut di kenal sebagai azaz pengecualian kompetitif (competitive

exclusion principles). Kompetisi dalam suatu komunitas dibagi menjadi dua, yaitu kompetisi

Page 3: Laporan Praktikum Acra 5

sumber daya (resources competition atau scramble atau (exploitative competition), yaitu

kompetisi dalam memanfaatkan secara bersama-sama sumber daya yang terbatas Inferensi

(inference competition atau contest competition), yaitu usaha pencarian sumber daya yang

menyebabkan kerugian pada individu lain, meskipun sumber daya tersebut tersedia secara tidak

terbatas. Biasanya proses ini diiringai dengan pengeluaran senyawa kimia (allelochemical) yang

berpengaruh negatif pada individu lain (Indriyanto. 2006)

Beberapa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persaingan intraspesifik dan

interspesifik pada tumbuhan, yaitu :

1 Jenis tanaman

Faktor ini meliputi sifat biologi tumbuhan, sistem perakaran, bentuk pertumbuhan secara

fisiologis. Misalnya adalah pada tanaman ilalang yang memiliki sistem perakaran yang

menyebar luas sehingga menyebabkan persaingan dalam memperebutkan unsure hara.

2      Kepadatan tumbuhan

Jarak yang sempit antar tanaman pada suatu lahan dapat menyebabkan persaingan

terhadap zat-zat makanan hal ini karena zat hara yang tersedia tidak mencukupi bagi

pertumbuhan tanaman.

3      Penyebaran tanaman

Untuk menyebarkan tanaman dapat dilakukan dengan penyebaran biji atau melalui

rimpang (akar tunas). Tanaman yang penyebarannya dengan biji mempunyai kemampuan

bersaing yang lebih tinggi daripada tanaman yang menyebar dengan rimpang.

4      Waktu

Lamanya periode tanaman sejenis hidup bersama dapat memberikan tanggapan tertentu

yang mempengaruhi kegiatan fisiologis tanaman. Periode 25-30 % pertama dari daur tanaman

merupakan periode yang paling peka terhadap kerugian yang disebabkan oleh kompetisi.

Page 4: Laporan Praktikum Acra 5

Meskipun persebaran geografis pada banyak spesies sebagian besar ditentukan oleh

adaptasinya terhadap faktor-faktor lingkungan abiotik, organisme juga dipengaruhi oleh interaksi

biotik dengan individu lain yang berada disekitarnya. Koevolusi menjelaskan interaksi yang

melibatkan adaptasi evolusioner yang yang timbal balik pada dua spesies. Suatu perubahan

dalam satu spesies bertindak sebagai kekuatan selektif pada spesies lain, dan kontra-adaptasi

oleh spesies yang kedua, selanjutnya merupakan kekuatan selektif pada individu-individu spesies

pertama (Campbell, 2004. Biologi Jilid 3: 364).

Faktor-fator intraspesifik merupakan mekanisme interaksi dari dalam individu organisme

yang turut mengendalikan kelimpahan populasi. Pada hakikatnya mekanisme intraspesifik yang

di maksud merupakan perubahan biologi yang berlangsung dari waktu ke waktu (Wirakusumah,

2003.Dasar-dasar Ekologi bagi populasi dan Komunitas).

Bila dua spesies bergantung pada sumber tertentu dalam lingkungannya, maka mereka

saling bersaing untuk mendapatkan sumber tersebut. Yang paling sering terjadi sumber yang

diperebutkan adalah makanan, tetapi dapat pula hal-hal seperti tempat berlindung, sumber air dan

tempat yang disinari matahari. Semua persyaratan ekologis suatu spesies merupakan relung

ekologi spesies tersebut.tumbuhan juga selalu bersaing dengan tumbuhan lain untuk

mendapatkan cahaya matahari, tanah, air dan mineral. Untuk mendapatkannya terdapat banyak

adaptasi khusus yang dipakai oleh tumbuhan untuk mengurangi persaingan antarspesies

(Kimball, 1999. Biologi Jilid 3: 1038).

Persaingan dapat terjadi diantara sesama jenis atau antar spesies yang sama (intraspesific

competition), dan dapat pula terjadi diantara jenis-jenis yang berbeda (interspesific competition).

Persaingan sesama jenis pada umumnya terjadi lebih awal dan menimbulkan pengaruh yang

lebih buruk dibandingkan persaingan yang terjadi antar jenis yang berbeda.

Sarana pertumbuhan yang sering menjadi pembatas dan menyebabkan terjadinya persaingan

diantaranya air, nutrisi, cahaya, karbon dioksida, dan ruang. Persaingan terhadap air dan nutrisi

umumnya lebih berat karena terjadi pada waktu yang lebih awal. Faktor utama yang

mempengaruh persaingan antar jenis tanaman yang sama diantaranya kerapatan. Pengaruh

persaingan dapat terlihat pada laju pertumbuhan (misalnya tinggi tanaman dan diameter batang),

warna daun atau kandungan klorofil, serta komponen dan daya hasil.

Page 5: Laporan Praktikum Acra 5

Beberapa waktu terakhir, berbagai upaya memaksimalkan hasil tanaman budidaya telah

banyak dilakaukan. Upaya-upaya tersebut dapat berupa penggunaan bibit unggul atau mengatur

jarak tanam. Pengaturan populasi tanaman pada hakekatnya adalah pengaturan jarak tanam yang

nantinya akan berpengaruh pada persaingan dalam penyerapan zat hara, air, dan cahaya

matahari. Jika hal tersebut tidak diatur dengan baik , hasil tanaman akan ikut terpengaruh. Jarak

tanam rapat akan mengakibatkan terjadinya suatu kompetisi, baik inter maupun intraspesies.

Beberapa penelitian tentang jarak tanam menunjukkan bahwa semakin rapat jarak tanam maka

semakin tinggi tanaman tersebut dan secara nyata akan berpengaruh terhadap jumlah cabang,

luas permukaan daun dan pertumbuhan tanaman. (Michael. 1994)

Secara teoritis ,apabila dalam suatu populasi yang terdiri dari dua spesies , maka akan

terjadi interaksi diantara keduanya. Bentuk interaksi tersebut dapat bermacam-macam,salah

satunya adalah kompetisi. Kompetisi dalam arti yang luas ditujukan pada interaksi antara dua

organisme yang memperebutkan sesuatu yang sama. Kompetisi antar spesies merupakan suatu

interaksi antar dua atau lebih populasi spesies yang mempengaruhi pertumbuhannya dan

hidupnya secar merugikan.Bentuk dari kompetisi dapat bermacam-macam. Kecenderungan

dalam kompetisi menimbulkan adanya pemisahan secara ekologi , species yang berdekatan atau

yang serupa dan hal tersebut di kenal sebagai azaz pengecualian kompetitif ( competitive

exclusion principles ).

Persaingan diantara tumbuhan secara tidak langsung terbawa oleh modifikasi lingkungan.

Di dalam tanah, system-sistem akan bersaing untuk air dan bahan makanan, dan karena mereka

tak bergerak, ruang menjadi faktor yang penting. Di atas tanah, tumbuhan yang lebih tinggi

mengurangi jumlah sinar yang mencapai tumbuhan yang lebih rendah dan memodifikasi suhu,

kelembapan serta aliran udara pada permukaan tanah.( Wirakusumah, S. 1003)

Kacang hijau dan jagung merupakan jenis tumbuhan dengan habitat yang berbeda. Akan

tetapi, jika keduanya ditanam pada satu media bukan tidak mungkin akan terjadi suatu interaksi.

Interaksi tersebut tentu saja berupa kompetisi dimana keduanya tidak hanya memperebutkan

tempat tumbuh, tetapi juga saling memperebutkan unsur hara, air  dan cahaya matahari untuk

berfotosintesis. Hal ini berarti terjadi tumpang tindih relung ekologi antara kacang hijau dan

Page 6: Laporan Praktikum Acra 5

jagung. Tumpang tindihnya relung ekologi antara kacang hijau dan Jagung akan mempengaruhi

pertumbuhan dan daya hidup keduanya. Oleh karena itulah percobaan ini dilakukan sehingga

dapat diketahui pengaruh kompetisi terhadap pertumbuhan kacang hijau (Phaseolus radiates)

dan jagung (Zea mays).

TUJUAN

1. Memperagakan kompetisi intraspesifik dan interspesifik dalam sebuah populasi dan

komunitas tumbuhan.

2. Memberikan latihan dalam menganalisis dampak dari sebuah kompetisi intraspesifik dan

interspesifik terhadap proses pertumbuhan dari tiga jenis tumbuhan.

METODE

1. Siapkan 5 buah polybag dengan ukuran (t = 15 cm, d = 30 cm) dan masing-masing

polybag diberi label A, B, C, D, dan E

2. Siapkan campuran tanah urug dengan tanah hitam dengan perbandingan 3 : 1

3. Isi semua polybag dengan campuran tanah urug dan tanah hitam

4. Siapkan 50 biji kacang hijau dan 50 biji jagung

5. Tanamkan 5 biji kacang hijau di polybag A, 5 biji jagung di polybag B, 30 biji kacang

hijau di polybag C, 30 biji jagung di polybag D, dan 15 biji kacang hijau dan 15 biji

jagung di polybag E.

6. Tanaman tersebut disiram setiap 3 hari sekali.

7. Amati pertumbuhan tanaman, tinggi batang, lebar daun, dan kondisi tanaman setiap hari.

8. Buatlah Diagram Persentase Kehidupan dari masing-masing polybag.

9. Hitung berat akar, berat batang dan berat total dari masing-masing polybag.

10. Tabulasikan data berat akar, berat batang, dan berat total.

Buatlah Tabel Analisis Statistik (uji t)

Page 7: Laporan Praktikum Acra 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

TABULASI DATA

Polibag Parameter

KH1

KH2

KH3

JG1

JG2

JG3 X S

S2(varians) SX

t hit

t tab

Kesimpulan

A

BA0.6 0 1

0.463

0.14572

0.02123

0.084

5.501

4.303

Tolak H0

BB0.2 0 0

0.143

0.04041

0.00163

0.023

6.136

Tolak H0

BT0.8 0 1

0.607

0.18583

0.03453

0.107

5.648

Tolak H0

B

BA 0.3 0 00.350

0.10149

0.01030

0.059

5.966

Tolak H0

BB 0 0 00.030

0.01000

0.00010

0.006

5.190

Tolak H0

BT 0.3 0 00.380

0.09849

0.00970

0.057

6.675

Tolak H0

C

BA0.3 0 0

0.263

0.05686

0.00323

0.033

8.012

Tolak H0

BB0.2 0 0

0.117

0.05859

0.00343

0.034

3.445

Terima H0

BT0.4 0 0

0.380

0.11269

0.01270

0.065

5.833

Tolak H0

D

BA 0.7 0 00.430

0.20075

0.04030

0.116

3.706

Terima H0

BB 0.1 0 00.040

0.02646

0.00070

0.015

2.616

Terima H0

BT 0.7 0 00.493

0.19655

0.03863

0.114

4.342

Tolak H0

EBA 0.4 1 0

0.557

0.31660

0.10023

0.183

3.042

Terima H0

BB 0 0 00.047

0.02082

0.00043

0.012

3.878

Terima H0

BT 0.4 1 00.603

0.30925

0.09563

0.179

3.375

Terima H0

BA0.2 1 1

0.557

0.31070

0.09653

0.180

3.100

Terima H0

BB 0.1

0 0 0.107

0.02082

0.00043

0.012

8.865

Tolak H0

Page 8: Laporan Praktikum Acra 5

BT 0 1 10.573

0.48003

0.23043

0.277

2.066

Terima H0

PERBANDINGAN POLYBAG A dan B

Jagung Kacang hijau

BA 0.46 0.35

BB 0.14 0.03

BT 0.61 0.38

PERBANDINGA POLYBAG C dan D

Jagung Kacang hijau

BA 0.26 0.43

BB 0.12 0.04

BT 0.38 0.49

PERBANDINGAN POLYBAG E

Jagung E Kacang hijau E

BA 0.06 0.56

BB 0.11 0.05

BT 0.57 0.60

PERBANDINGAN A dan CJagung A Jagung C

BA 0.46 0.26BB 0.14 0.12

Page 9: Laporan Praktikum Acra 5

BT 0.61 0.38

PERBANDINGAN B dan DKacang hijau B Kacang hijau D

BA 0.35 0.43BB 0.03 0.04BT 0.38 0.49

PERBANDINGAN A dan EJagung A Jagung E

BA 0.46 0.06BB 0.14 0.11BT 0.61 0.57

PERBANDINGAN B dan EKacang hijau B Kacang hijau E

BA 0.35 0.56BB 0.03 0.05BT 0.38 0.60

Page 10: Laporan Praktikum Acra 5

1 2 30.00

0.10

0.20

0.30

0.40

0.50

0.60

0.70

Perbandingan Polybag A dan B

JagungKacang hijau

1 2 30.00

0.10

0.20

0.30

0.40

0.50

0.60

Perbandingan Polybag C dan D

JagungKacang hijau

Page 11: Laporan Praktikum Acra 5

1 2 30.00

0.10

0.20

0.30

0.40

0.50

0.60

0.70

Perbandingan Polybag E

Jagung EKacang hijau E

1 2 30.00

0.10

0.20

0.30

0.40

0.50

0.60

0.70

Prbandingan Polybag A dan C

Jagung AJagung C

1 2 30.00

0.10

0.20

0.30

0.40

0.50

0.60

Perbandinga Polybag B dan D

Kacang hijau BKacang hijau D

Page 12: Laporan Praktikum Acra 5

1 2 30.00

0.10

0.20

0.30

0.40

0.50

0.60

0.70

Perbandingan Polybag A dan E

Jagung AJagung E

1 2 30.00

0.10

0.20

0.30

0.40

0.50

0.60

0.70

Perbandinagan Polybag B dan E

Kacang hijau BKacang hijau E

Page 13: Laporan Praktikum Acra 5

PEMBAHASAN

Kompetisi dapat didefinisikan sebagai salah satu bentuk interaksi antar tumbuhan yang

saling memperebutkan sumber daya alam yang tersedia terbatas pada lahan dan waktu yang sama

yang menimbulkan dampak negatif terhadap pertumbuhan dan hasil salah satu jenis tumbuhan

atau lebih. Sumber daya alam tersebut contohnya air, zat hara, cahaya, CO2, dan ruang tumbuh.

Kompetisi terjadi apabila, suplai sumber daya yang diperlukan terbatas, kualitas sumber daya

bervariasi, dan permintaan terhadap sumber daya yang berkualitas pun tinggi. Hal ini dapat

dilihat pada percobaan kompetisi intraspesifik dan interspesifik pada kacang hijau dan jagung.

Kacang hijau dan jagung merupakan jenis tumbuhan dengan habitat yang berbeda. Akan

tetapi, jika keduanya ditanam pada satu media bukan tidak mungkin akan terjadi suatu interaksi.

Interaksi tersebut tentu saja berupa kompetisi dimana keduanya tidak hanya memperebutkan

tempat tumbuh, tetapi juga saling memperebutkan unsur hara, air  dan cahaya matahari untuk

berfotosintesis. Hal ini berarti terjadi tumpang tindih relung ekologi antara kacang hijau dan

jagung. Tumpang tindihnya relung ekologi antara kacang hijau dan Jagung akan mempengaruhi

pertumbuhan dan daya hidup keduanya. Oleh karena itulah percobaan ini dilakukan sehingga

dapat diketahui pengaruh kompetisi terhadap pertumbuhan kacang hijau (Phaseolus radiates)

dan jagung (Zea mays).

Pada praktikum ini dilihat adanya interaksi diantara spsies tanaman jagung itu sendiri

(interaksi intraspesifik) dan interaksi diantara tanaman jagung dan kacang hijau (interaksi

interspesifik). Kompetisi intraspesifik menimbulkan kompetisi yang sangat besar diantara

individu-individu sejenis yang menempati habitat yang sama, sebab terjadi persaingan dalam

memperebutkan zat-zat yang sama, sementara jumlah zat yang dibutuhkan sangat terbatas.

Kompetisi ini dapat menghambat pertumbuhan individu lainnya.

Selain memperebutkan zat-zat hara yang sama, factor kepadatan sangat pula menentukan

besar kecilnya tingkat kompetisi diantara organisme anggota populasi. Dimana semakin tinggi

tingkat kepadatan populasi maka kompetisi yang terjadi diantara angoota populasi akan semakin

besar pula, begitu pula sebaliknya.

Page 14: Laporan Praktikum Acra 5

Dari diagram diatas dapat dilihat semua tanaman mengalami pertumbuhan dan

penambahan tinggi sejalan dengan bertambahnya usia tanaman, dapat dilihat pada polibag A (5

kacang hijau) pertumbuhannya 100% sedangkan pada polibag B (5 jagung) juga 100% tanaman

yang hidup, ini bisa terjadi karena dalam polibag itu tidak tersedia nutrisi atau unsure hara, pada

polibag C pertumbuhannya 100% karena banyaknya sumber daya yang tersedia dan tingkat

persaingan hanya sedikit, pada polibag D pertumbuhannya 90% sedangkan pada polibag E

kacang hijau pertumbuhannya 46,66% dan jagung pertumbuhannya 46,66%

Pada polibag C, D, dan E semakin rapat jarak suatu tanaman maka pertumbuhanya akan

semakin terhambat karena persaingan mendapatkan sumber daya atau unsur hara dari tanah

semakin ketat. pada tabel rata-rata jumlah berat akar, berat batang dan berat total pada polibag C

memiliki jumlah yang paling besar sedangkan pada polibag B memiliki jumlah yang paling kecil,

tetapi jika dilihat dari jumlah biji yang ditanam pada polibag A dan B terdapat jumlah biji yang

sama.

Layunya tanaman pada polibag D dapat dikarenakan oleh adanya kompetisi berupa

perebutan unsur hara dan air dari tanah. pertambahan tinggi pada tanaman ini dipengaruhi oleh

unsur hara yang tersedia dipolibag. umumnya semakin banyak tanaman dalam satu polibag maka

tinggi tanaman dalam satu polibag maka akan semakin rendah karena terjadi persaingan

memperebutkan sumberdaya yang terbatas didalam polibag.

Pada kacang hijau dan jagung terdapat perbedaan pertumbuhannya, dapat dilihat dari

laju pertumbuhannya (tinggi dan diameter batang), kandungan klorofil, lebar daun, serta

komponen dan daya hasil. Kacang hijau dan jagung yang tumbuhnya agak rendah disebabkan

karena pertumbuhannya terhambat akibat terjadinya persaingan dalam memperebutkan sumber

dayanya kurang. Sedangkan kacang hijau dan jagung yang tumbuh tinggi disebabkan tumbuhan

tersebut mendapatkan sumberdaya yang cukup untuk pertumbuhannya. Pada akarnya juga dapat

kita lihat, akarnya yang panjang diakibatkan adanya kompetisi yang terjadi dalam

memperebutkan sumber makanan.

Secara umum, pertumbuhan tanaman kacang hijau baik pada pola interaksi kompetisi

intraspesifik maupun pola kompetisi interspesifik pertumbuhannya lebih baik dibandingkan

dengan tanaman jagung. Selain dilihat dari tinggi tanaman juga dapat dilihat dari banyaknya biji

Page 15: Laporan Praktikum Acra 5

yang tumbuh ataupun banyaknya biji yang tidak tumbuh. Tinggi tanaman muda kacang hijau

lebih tinggi dibandingkan tinggi tanaman muda jagung.

Pada uji t, jika t hitungnya lebih besar dari t tabelnya maka akan terjadi kompetisi, dan

jika t hitungnya lebih kecil dari t tabelnya maka tidak akan terjadi kompetisi atau jika thit > ttab,

tolak HO dan terima H1, artinya terjadi kompetisi dan jika ttab<thit, terima HO dan tolak H1,

artinya tidak terjadi kompetisi.

KESIMPULAN

1. semakin banyak tanaman dalam satu polybag maka tinggi tanaman akan semakin rendah

karena terjadi persaingan memperebutkan sumberdaya yang terbatas di dalam polybag.

2. Pertumbuhan tanaman kacang hijau lebih cepat daripada tanaman jagung.

3. Tanaman jagung bersaing intraspesifik dengan sesama tanaman jagung dan bersaing

interspesifik dengan tanaman kacang hijau.

4. Persaingan intraspesifik dan persaingan interspesifik memberi pengaruh terhadap

pertumbuhan tanaman jagung maupun tanaman kacang hijau

REFERENSI

Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Bumi Aksara: Jakarta.

Naughton. 1998. Ekologi Umum, edisi kedua. UGM Press . Yogyakarta.

Page 16: Laporan Praktikum Acra 5

Michael. 1994. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Lapangan dan Laboratorium. UI Press .

Jakarta.

Odum, Eugene P. 1996. Dasar-dasar ekologi edisi ketiga. Yogyakarta : Universitas Gajah

Mada.

Wirakusumah, S. 1003. Dasar-dasar Ekologi bagi populasi dan Komunitas. UI-Press: Jakarta.