laporan praktik pengalaman lapangan jurusan...
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
PERAN LEMBAGA KEUANGAN DALAM MENINGKATKAN KEGIATAN USAHA
PABRIK KRUPUK EDOS
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh:
ROSSALIA MAWAR REDITA
NIM. 12401173408
Dosen Pembimbing Lapangan
Ahmad Budiman, M.S.I
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN
TULUNGAGUNG
2020
ii
HALAMAN PENGESAHAN/PERSETUJUAN PRAKTIK
PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan Akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Perbankan Syariah,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung ini telah di
setujui dan disahkan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 05 November 2020
Tempat : Tulungagung
Judul : PERAN LEMBAGA KEUANGAN DALAM MENINGKATKAN
KEGIATAN USAHA PABRIK KRUPUK EDOS
MENYETUJUI
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
Ahmad Budiman, M.S.I
NIP. 198002252014031001
MENGESAHKAN
a.n. DEKAN
KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Siswahyudianto, M.M.
NIDN. 20150684
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah SWT, shalawat serta salam semoga
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW berkat limpahan rahmat, nikmat
taufik serta hidayahnya sehingga kini dapat menyelesaikan Laporan Praktik Pengalaman
Lapangan di Pabrik Krupuk Edos Desa Ketanon Kecamatan Kedungwaru Kabupaten
Tulungagung.
Pelaksanaan serta penyusunan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini
terlaksana dengan baik dan lancar adalah berkat bantuan dari berbagai pihak terkait. Oleh
karena itu, perkenankanlah saya menyampaikan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.
2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.
3. Muhammad Aqim Adlan, M.E.I., selaku Kepala Jurusan Perbankan Syariah.
4. Siswahyudianto, M.M., selaku Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.
5. Ahmad Budiman, M.S.I., selaku Dosen Pembimbing Lapangan.
6. Ibu Susi Amalia selaku pemilik usaha Pabrik Krupuk Edos beserta seluruh karyawan
Pabrik Krupuk Edos yang telah membantu dan membimbing kami dalam
melaksanakan PPL.
7. Orangtua dan keluarga yang senantiasa mendoakan dan mendukung saya. Semoga
Allah SWT senantiasa membalas segala kebaikan mereka semua.
Penulis menyadari atas keterbatasan pengetahuan dan pemahaman, maka diharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan yang akan datang. Harapan
penulis semoga laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan ini, dapat bermanfaat bagi
semua pembaca.
Tulungagung, 11 Oktober 2020
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN/PENGESAHAN ..................................... ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran .............................................................................. 1
B. Tujuan dan kegunaan ...................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ..................................................... 2
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga ................................................................................ 4
1. Sejarah Berdirinya Pabrik Krupuk Edos ................................... 4
2. Letak Geografis Pabrik Krupuk Edos ....................................... 5
3. Visi Misi Pabrik Krupuk Edos .................................................. 5
4. Tujuan Usaha ............................................................................ 6
5. Struktur Organisasi Pabrik Krupuk Edos .................................. 6
B. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan ................................... 6
C. Permasalahan di Lapangan .............................................................. 7
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik ............................ 7
BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI
A. Landasan Teori ................................................................................ 8
B. Analisis Terhadap Temuan Studi .................................................. 11
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 13
B. Saran .............................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) umumnya mempunyai peran yang strategis dalam
pembangunan ekonomi nasional, oleh karena itu selain berperan dalam pertumbuhan
ekonomi di Indonesia juga berperan penting dalam pendistribusian hasil-hasil
pembangunan. Sejak awal adanya covid-19 di Indonesia menyebabkan turunnya
pendapatan dari sektor usaha berskala besar yang mengalami kerugian yang cukup besar
bahkan mengalami stagnasi dan memberhentikan segala aktifitasnya akibat dampak dari
covid-19 di Indonesia.
Berbeda dengan sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang lumayan tangguh
dalam menghadapi krisis tersebut. Mengingat pengalaman yang telah dihadapi oleh
Indonesia selama krisis terdahulu, ada baiknya apabila pengembangan sektor swasta
difokuskan pada UKM. Terlebih lagi unit usaha ini seringkali terabaikan hanya karena
hasil produksinya dalam skala yang kecil dan belum mampu bersaing dengan unit usaha
lainnya. Pengembangan UKM harusnya mendapatkan perhatian yang besa dari
pemerintah maupun masyarakat agar nantinya dapat berkembang lebih kompetitif
bersama pelaku ekonomi yang lain. Perlunya peran pemerintah untuk memberdayakan
UKM disamping mengembangkan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara
pengusaha besar dengan pengusaha kecil.
Pengembangan UKM tentunya sangat terkait dengan tersedianya modal yang
seharusnya perlu diperhatikan. Karena pada dasarnya modal merupakan hal yang
diutamakan dalam pembentukan UKM dan pengembangannya. Selama ini masalah yang
sering dihadapi oleh pelaku UKM sendiri lebih condong pada permasalahan internal,
yaitu kurangnya permodalan dan terbatasnya akses pembiayaan. Permodalan merupakan
faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Sehingga para
pelaku UKM harus pandai dalam mendapatkan modal yang nantinya menjadi acuan
dalam mengembangkan usahanya.
Oleh karena itulah selain pemerintah, UKM juga harus memiliki kerjasama dengan
lembaga khusus yang bersedia untuk membantu dalam hal permodalan ataupun
pembiayaan. Lembaga tersebut tidak lain adalah bank ataupun koperasi. Secara umum
merupakan sebuah lembaga intermediasi keuangan yang umumnya didirikan dengan
kewenangan untuk menhimpun dana dan menyalurkan dana di masyarakat serta
2
menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Dari permasalahan yang ada
diatas maka penulis memutuskan untuk mengambil judul laporan terkait “Peran
Lembaga Keuangan dalam Meningkatkan Kegiatan Usaha Pabrik Krupuk Edos”.
B. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan
Tujuan dari Penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk menambah ilmu atau wawasan terkait UMKM khususnya usaha kerupuk
dalam praktek di lapangan dan juga agar dapat mengetahui permasalahan yang
terjadi didalamnya beserta penyelesaiannya.
b. Untuk menerapkan dan juga mempraktikkan ilmu yang telah dipelajari selama di
bangku perkuliahan.
c. Untuk mengetahui peran lembaga keuangan dalam membantu meningkatkan
kegiatan usaha seperti UMKM.
Kegunaan
Adapun keguanaan pada laporan penelitian ini diantaranya adalah:
a. Bagi mahasiswa, diharapkan dapat berguna untuk menambah wawasan keilmuan
tentang peran lembaga keuangan dalam membantu meningkatkan kegiatan usaha
seperti umkm khususnya usaha kerupuk.
b. Bagi akademik, diharapkan mampu memberikan bahan pembelajaran serta
pemecahan masalah dalam kaitannya dengan bidang perkuliahan serta sebagai
referensi bagi para mahasiswa dalam melakukan praktik penelitian dengan
lembaga.
c. Bagi lembaga, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan
bagi perusahaan, dan melihat bagaimana peran lembaga keuangan seperti bank
ataupun koperasi dalam membantu meningkatkan kegiatan usaha.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) FEBI IAIN Tulungagung gelombang 3 ini
merupakan salah satu bentuk kewajiban setiap mahasiswa untuk memenuhi persyaratan
semester VII. Adapun waktu dan tempat pelaksanaan PPL adalah sebagai berikut:
Waktu 05 Oktober – 05 November 2020
Tempat Pabrik Krupuk Edos
Alamat Jl. Pahlawan Gg. 6 N0. 11 Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru,
Kabupaten Tulungagung.
3
Dengan jadwal efektif 3 kali observasi yang dilakukan ke lembaga dalam waktu 1 bulan.
Hal ini di karenakan adanya pandemic covid-19 yang mengharuskan membatasi
beberapa kegiatan demi mencegah penularan covid-19 ataupun membantu memberantas
penularannya. Untuk itu kegiatan praktik dilakukan secara daring yang mana dapat
bertanya langsung kepada narasumber melalui telfon ataupun melalui media social
lainnya.
4
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
Nama Lembaga : Pabrik Krupuk Edos
Alamat : Jl. Pahlawan Gg. 6 No. 11 Desa Ketanon
Telepon : 085236205543
Mulai Berdiri : Tahun 1975
1. Sejarah Berdirinya Pabrik Krupuk Edos
Awal mula berdirinya Pabrik Krupuk Edos pada tahun 1975, dimana saat itu
merek yang mereka gunakan adalah “Krupuk Si Unyil”. Pendiri Pabrik Krupuk Edos
sendiri adalah kakek dari ibu Susi Amalia, beliau bernama Rohman Shodiq, jadi
Pabrik Krupuk Edos ini merupakan usaha turun temurun di keluarga ibu Susi Amalia
(selaku pemilik Pabrik Krupuk Edos yang sekarang), di awal mendirikan usaha ini
kakek dari Ibu Susi Amalia memiliki 5 orang karyawan yang membantunya, dimana
semua karyawan adalah tetangga sekitar dan diawal usaha kerupuk ini memiliki
feedback yang cukup baik di masyarakat sekitar sehingga akhirnya semakin maju dan
berkembang pesat. Untuk karyawan pun yang awalnya hanya 5 orang bertambah
menjadi 25 orang, disaat itu juga usaha kerupuk ini mulai banyak dikenal orang d luar
desa dan memberikan keuntungan yang besar.
Namun ketika kakek dari ibu Susi telah tiada dan akhirnya dikelola oleh
orangtua dari ibu Susi, selang beberapa tahun tepatnya tahun 1992 merek yang
awalnya “Krupuk Si Unyil” berganti menjadi “Krupuk Edos” karena merek “Krupuk
Si Unyil” diberikan kepada paman dari Ibu Susi Sendiri. Awal mula pastinya jatuh
bangun karena harus memulai memperkenalkan sesuatu yang baru namun akhirnya
merek baru mereka mulai banyak diterima di masyarakat terutama di pasar, dan kini
Kerupuk Edos telah dikelola oleh 2 orang dimana yang satu merupakan ibu Susi
sendiri dan satunya dikelola oleh kakaknya, selama beberapa tahun kerupuk Edos
terus berkembang dengan menciptakan Kerupuk-kerupuk baru dengan kualitas yang
baik namun harga tetap terjangkau bagi masyarakat yang awalnya Kerupuk Edos
hanya memiliki 2 Varian kini telah memiliki lebih dari 10 varian yang dipasarkan.
Dengan semakin banyaknya varian dan berkembangnya usaha ibu Susi ini, membuat
5
banyak pembeli yang awalnya hanya membeli beberapa kerupuk kini telah bergabung
menjadi reseller di Pabrik Krupuk Edos.
Hingga saat ini pun semakin banyak dan terus bertambah peminat dari
kerupuk edos terutama reseller yang semakin banyak juga, meskipun kini ibu Susi
hanya memiliki sekitar 12 karyawan saja namun usahanya tetap di kelola dengan baik
dan memiliki omset yang tinggi tiap bulannya. Dan untuk alasan karyawan ibu Susi
kini hanya 12 orang saja di karenakan kini pabrik Kerupuk Edos tidak sepenuhnya
membuat bahan mentahannya sendiri, hal itu dilakukan karena untuk memangkas
biaya produksi yang semakin tinggi dan gaji karyawan yang banyak, karena ibu Susi
tetap ingin mempertahankan harga jual kerupuk yang terjangkau sehingga ibu Susi
memilih untuk mengambil sebagian bahan mentahan dari mitranya. Dimana hal itu
dapat memangkas pengeluaran yang tinggi dan tetap bisa menjual produknya dengan
harga yang terjangkau bagi semua kalangan.
2. Letak Geografis Objek Penelitian
Letak Pabrik Krupuk Edos berada di Dusun Ketanon RT. 05 / RW. 01 Desa
Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung yang mana tak jauh dari
jalur provinsi ataupun jalan raya sehingga memudahkan akses pemasarannya.
3. Visi dan Misi Pabrik Krupuk Edos
a. Visi
Menjadikan Pabrik Krupuk Edos sebagai pabrik penghasil kerupuk yang
berkualitas, beraneka varian, enak dan pastinya terjangkau bagi seluruh
kalangan.
b. Misi
1) Menambah variasi produk kerupuk yang berkualitas tinggi.
2) Memberikan pelayanan yang baik dan ramah terhadap pembeli.
3) Meningkatkan kualitas produk beserta pelayanan demi kepuasan
pelanggan.
4) Menetapkan harga yang ramah di kantong ( terjangkau ).
5) Membuka cabang agar dapat menambah lapangan pekerjaan bagi
warga sekitar.
6) Mendorong berkembangnya ekonomi bagi sektor usaha kecil dan
menengah.
6
4. Tujuan Usaha
a. Memberikan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.
b. Menyediakan makanan ringan yang berkualitas dengan rasa yang cocok di
lidah masyarakat dan pastinya dengan harga yang terjangkau.
c. Ikut mengembangkan industri rumahan / home industri.
d. Memperoleh keuntungan.
5. Struktur Organisasi Pabrik Krupuk Edos
Dalam menjalankan usahanya, Pemilik Pabrik Krupuk Edos memiliki total
karyawan sebanyak 12 orang dalam menjalankan usahanya, yang mana untuk
bagian produksi di handle oleh 2 karyawan ( laki-laki), 8 karyawan (perempuan)
dibagian pengemasan, serta sisanya 2 orang bagian pemasaran dan layanan.
B. PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Pabrik Krupuk
Edos tepatnya di Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung
dimulai dengan penyampaian surat izin dari kampus kepada pihak lembaga terkait.
Setelah kami mendapatkan pesetujuan dari pihak lembaga, kami membuat perjanjian
untuk melakukan observasi di waktu yang telah disepakati bersama. Pada saat waktu
yang sudah di tentukan sesuai perjanjian, kami datang ke lembaga untuk melakukan
sesi wawancara dan observasi kepada pihak lembaga.
Kemudian pihak lembaga atau selaku pemilik usaha menyampaikan informasi
dan menjawab semua pertanyaan yang kami ajukan saat wawancara, Banyak hal-hal
yang menarik yang kami dapatkan saat wawancara dari pemilik usaha. Kemudian
kami di ajak oleh pemilik usaha untuk melihat bagaimana proses pembuatan dan
pengolahan krupuk, dari mentahan awal lalu penggarangan atau pemanasan krupuk
setelah dijemur dibawah matahari kemudian pengeringan dan digoreng sampai yang
terakhir di pengemasan. Setelah beberapa kali kami datang ke lembaga untuk
wawancara dan observasi kamipun juga diperbolehkan mengambil beberapa foto saat
pengolahan awal kerupuk hingga yang terakhir pengemasan untuk di jadikan bukti
bahwa kami terjun langsung ke lembaga serta tak lupa kamipun meminta ijin untuk
melakukan foto bersama dengan pemilik usaha untuk mengabadikan momen tersebut.
7
C. PERMASALAHAN DI LAPANGAN
Pabrik Kerupuk Edos merupakan pabrik atau perusahaan yang bergerak dalam
bidang pembuatan makanan ringan yang mana terdapat kegiatan produksi dan
pemasaran didalamnya. Di dalam sebuah kegiatan produksi ataupun pemasaran
pastinya terdapat permasalahan, dimana tidak menutup kemungkinan pemasalahan itu
dapat berupa kerugian ataupun turunnya pendapatan yang diperoleh.
Kasus ini pun juga terjadi pada usaha milik ibu Susi yaitu Pabrik Kerupuk
Edos, yang mana di awal pandemi covid-19 semua kegiatan sangat dibatasi, hal inilah
yang menjadi faktor penurunan keuntungan dan berdampak menjadi kerugian bagi
usaha milik ibu Susi, dari masalah kerugian akibat covid-19 ini pun, ibu Susi
berinisiatif untuk menanggulangi kerugian tersebut dengan mengajukan pinjaman atau
modal pada lembaga keuangan seperti koperasi dan bank konvensional agar usahanya
tetap berjalan dan dapat membayar gaji para karyawannya.
D. TANGGAPAN DARI PIHAK LEMBAGA
Tanggapan dari pihak lembaga (Pabrik Krupuk Edos) kepada kami mahasiswa
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) sangat baik dan begitu ramah. Pihak lembaga
menyambut dengan baik kedatangan kami serta membantu kami dengan memberi
informasi yang ingin kami ketahui atau butuhkan terkait Pabrik Krupuk Edos sendiri,
pihak lembaga juga menjelaskkan banyak hal sehingga kami dapat dengan mudah
memperoleh hal-hal yang dibutuhkan.
Selanjutnya, terkait adanya permasalahan yang ada di lapangan dari pihak
lembaga (Pabrik Krupuk Edos) juga memberikan tanggapan mengenai hal tersebut.
Bahwasannya permodalan atau pinjaman yang pemilik usaha Pabrik Krupuk Edos
ajukan pada lembaga keuangan seperti koperasi dan bank konvesional adalah untuk
menanggulangi kerugian yang dialami akibat adanya pandemi covid-19, dari
pinjaman yang diajukan ke pihak bank serta koperasi digunakan untuk menjalankan
usahanya kembali agar tetap berjalan dengan baik dengan begitu dapat menghasilkan
keuntungan, yang mana dari keuntungan tersebut digunakan untuk membayar hutang
pinjaman ataupun membayar gaji para karyawannya.
8
BAB III
PEMBAHASAN DAN ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI
A. Landasan Teori
1. Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang
menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini
diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah. Bentuk umum dari lembaga
keuangan ini termasuk perbankan, koperasi, pialang saham, aset manajemen,
modal ventura, asuransi, dana pensiun, reksadana dan bursa efek.
Secara umum lembaga keuangan dapat di kelompokkan dalam 2 bentuk yaitu
bank dan bukan bank, dimana perbedaan utama antara kedua lembaga tersebut
adalah pada penghimpunan dana. Dalam penghimpunan dana secara tegas
disebutkan bahwa bank dapat menghimpun dana baik secara langsung maupun
tidak langsung dari masyarakat sedangkan lembaga keuangan bukan bank hanya
dapat menghimpun dana secara tidak langsung dari masyarakat. Sedangkan dalam
hal penyaluran dana, tidak memberikan perbedaan secara tegas, Bank dapat
menyalurkan dana untuk tujuan modal kerja, untuk tujuan investasi. Hal ini tidak
berarti bahwa lembaga keuangan bukan bank tidak diperbolehkan
menyalurkan dana untuk tujuan modal kerja dan konsumsi.
Lembaga keuangan baik itu bank maupun lembaga keuangan bukan bank
mempunyai peran yang sangat penting bagi aktifitas perekonomian. Peran strategis
lembaga keuangan tersebut sebagai wahana yang mampu menghimpun dan
menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien kearah peningkatan taraf
hidup rakyat. Lembaga keuangan merupakan lembaga perantara keuangan
(financial intermediaries) sebagai perantara pendukung yang amat vital untuk
menjunjung kelancaran perekonomian. Lembaga keuangan pada dasarnya
mempunyai fungsi mentranfer dana-dana (loanable funds) dari penabung atau
unit surplus (lenders) kepada peminjam (borrowers) atau unit devisit. Dana-dana
tersebut dialokasikan dengan negosiasi antara pemilik dana dengan memakai dana
melalui pasar uang dan pasar modal1.
1 Jamal Wiwoho, “Peran Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank dalam Memberikan
Distribusi Keadilan Bagi Masyarakat”, Jurnal MMH, Vol. 43 No. 1, 2014, hal. 88-89
9
Proses transaksi lembaga keuangan dengan produk ditransaksikan dapat
berupa sekuritas primer (satuan obligasi, promes, dan sebagainya) serta sekuritas
sekunder (giro, tabungan, deposito, dan sebagainya). Sekuritas sekunder
diterbitkan oleh lembaga keuangan ditawarkan kepada unit surplus. Unit surplus
akan menerima pendapatan, dana yang dihimpun dari unit surplus disalurkan
kembali kepada unit defisit dan unit defisit akan membayar biaya bunga kepada
Lembaga keuangan yang menyalurkan dana tersebut. Dalam perkembangannya
hingga saat ini, penyaluran dana lembaga keuangan bukan bank untuk tujuan
modal kerja dan konsumsi tidak kalah intensifnya dengan tujuan investasi. Oleh
karena itu dapat dikatakan bahwa lembaga keungan baik bank maupun lembaga
keuangan bukan bank dapat berperan serta secara aktif kepada masyarakat dalam
memberikan distribusi keadilan.
2. Pembiayaan Mikro
Pinjaman yang sesuai untuk UMKM adalah pembiayaan mikro dari lembaga
keuangan mikro (microfinance). Lembaga keuangan mikro menurut UU no.1
Tahun 2013 adalah lembaga keuangan yang khusus didirikan untuk memberikan
jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman
atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat,
pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha
yang tidak semata-mata mencari keuntungan.
Berdasarkan Keppres No.61 Tahun 1988 ada 3 sistem lembaga keuangan yaitu
lembaga keuangan bank, lembaga keuangan non bank dan perusahaan
pembiayaan (Kementerian Perdagangan, 2013). Pada lembaga keuangan bank
terdapat 2 macam pembiayaan yang dapat membantu UMKM yaitu pembiayaan
mikro dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hampir 80% pembiayaan UMKM di
Indonesia dilakukan oleh perbankan khususnya BRI lewat program KUR. Sektor
ekonomi yang paling banyak menggunakan pembiayaan KUR adalah sektor
perdagangan2
Microfinance atau dikenal sebagai Lembaga Keuangan Mikro berada dalam
pengawasan Otoritas Jasa Keuangan. Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga
negara yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 21 tahun 2011 yang berfungsi
menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap
2 Marieska Lupikawaty, Yusleli Herawati, dan Elvia Zahara, “Peran Pembiayaan Mikro Terhadap Laba Usaha
Bagi Pedagang di Pasar Bukit Kecil Kota Palembang”, Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis, Vol. 16, 2016, hal. 66
10
keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan (Budisantoso dan
Nuritomo,2014). Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12-
14/POJK.05/2014, lembaga keuangan mikro adalah lembaga keuangan yang
khusus didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan
masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro
kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa
konsultasi pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencari keuntungan
(POJK, 2014) Menurut UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan
Menengah.
3. Pengertian Usaha Kecil dan Usaha Menengah
a. Usaha Kecil
Usaha kecil merupakan usaha yang integral dalam dunia usaha nasional
yang memiliki kedudukan, potensi, dan peranan yang signifikan dalam
mewujudkan tujuan pembangunan nasional pada umumnya dan pembangunan
ekonomi pada khususnya. Selain itu, usaha kecil juga merupakan kegiatan
usaha dalam memperluas lapangan pekerjaan dan memberikan pelayanan
ekonomi yang luas, agar dapat mempercepat proses pemerataan dan
pendapatan ekonomi masyarakat3. Definisi usaha kecil menurut Undang-
Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang
dilakukan oleh orang perorangan yang dilakukan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari
usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang.
1) Kelemahan usaha kecil
Modal terbatas
Kredibilitas
Permasalahan pegawai
2) Kekuatan usaha kecil
Sentuhan pribadi
Motivasi yang lebih tinggi
3
Fika Fitriasari, “Strategi Pengembangan Pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di
Indonesia”, Vol. 1 No. 1, 2017, hal. 132
11
Fleksibilitas yang tinggi
b. Usaha Menengah
Usaha Menengah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Republik
Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur
dalam undang-undang4.
1) Kelemahan usaha menengah
Modal dalam pengembangan terbatas
Sulit untuk mendapatkan karyawan
Relatif lemah dalam spesialisasi
2) Kekuatan usaha menengah
Peran serta dalam melakukan usaha atau tindakan
Menyesuaikan kepada kebutuhan setempat
Kebebasan untuk bertindak
B. Analisis Tentang Temuan Studi
Dengan adanya peran lembaga keuangan seperti bank ataupun koperasi sangat
membantu dalam meningkatkan kegiatan usaha pabrik krupuk edos, karena dengan
adanya lembaga keuangan maka kegiatan usaha seperti pabrik krupuk edos dapat
menanggulangi kerugian yang disebabkan akibat dampak dari covid-19,jika dilihat
kebanyakan sektor usaha baik berskala besar ataupun kecil mengalami dampaknya
bahkan untuk sektor usaha berskala besar banyak juga yang mengalami gulung tikar
atau kerugian yang cukup tinggi.
Meskipun untuk sektor usaha berskala kecil lumayan tangguh dalam
menghadapi dampak seperti covid-19 tetapi kebanyakan dari sektor usaha kecil
mengalami kelemahan internal seperti kurangnya modal atau butuhnya pinjaman
4 Ibid. 136
12
untuk usaha mereka agar mereka dapat meningkatkan atau mengoptimalkan kegiatan
usaha mereka supaya lebih berkembang.
Namun dengan adanya pinjaman modal dari lembaga keuangan seperti bank
pada sektor usaha kecil dan menengah sangat membantu para pengusaha apalagi di
saat covid-19, dalam kasus ini lembaga keuangan seperti bank dan koperasi
membantu usaha pabrik krupuk edos, mereka menawarkan pembiayaan atau pinjaman
modal untuk membantu pengembangan usaha pabrik krupuk edos dengan bunga yang
cukup rendah setelah melakukan survey dan banyak tahapan lainnya pada usaha
pabrik krupuk edos.
Pabrik krupuk edos memanfaatkan pinjaman modal dari bank dan koperasi
dengan sebaik mungkin, mulai dari mengoptimalkan kegiatan usahanya, membayar
gaji karyawannya, membeli bahan-bahan untuk memproduksi kerupuk dengan jumlah
yang lebih banyak, menambah tempat penjualan untuk sarana pemasaran agar lebih
banyak dijangkau pembeli, menambah reseller untuk memasarkan produknya dengan
jumlah yang banyak, memberikan harga ynng terjangkau agar minat pembeli semakin
tinggi dan pastinya setelah keuntungan yang didapat mencapai jumlah yang kembali
normal bahkan lebih tinggi dari biasanya, pabrik krupuk edos membayar pinjaman
yang diberikan bank ataupun koperasi dari hasil keuntungan penjualan yang
meningkat.
Dari pinjaman modal yang diperoleh pabrik krupuk edos sangat bermanfaat
bagi kegiatan usahanya dan pengembangan usahanya, karena setelah mendapat
pinjaman modal dan pengelolaan modal yang baik membuat penjualan krupuk
mengalami lonjakan penjualan dari para pembeli dan semakin bertambahnya
keuntungan pabrik krupuk edos dari yang sebelumnya mendapatkan keuntungan /
laba kotor sekitar 90 juta perbulan menjadi kisaran 100 jt perbulan, hal ini berdampak
sangat baik bagi usaha pabrik krupuk edos meskipun sebelumnya sempat mengalami
kerugian akibat covid-19 kini usahanya berjalan dengan lancar kembali bahkan
pendapatan yang dihasilkan meningkat.
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Pabrik Krupuk Edos Desa
Ketanon Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung terkait pemahaman dan
pembahasan yang telah di bahas dan diuraikan sebelumnya mengenai peran lembaga
keuangan dalam meningkatkan kegiatan usaha Pabrik Krupuk Edos di Desa Ketanon
maka dapat diambil kesimpulannya bahwa peran lembaga keungan dalam kegiatan
usaha seperti usaha Pabrik Krupuk Edos sangat membantu para pelaku usaha, selain
dapat membantu mengembangkan usahanya, juga membantu meningkatkan
pendapatan.
Dari pinjaman modal yang diperoleh pabrik krupuk edos sangat bermanfaat
bagi kegiatan usahanya dan pengembangan usahanya, karena setelah mendapat
pinjaman modal dan pengelolaan modal yang baik membuat penjualan krupuk
mengalami lonjakan penjualan dari para pembeli dan semakin bertambahnya
keuntungan pabrik krupuk edos, hal ini tentu saja berdampak sangat baik bagi usaha
pabrik krupuk edos meskipun sebelumnya sempat mengalami kerugian akibat covid-
19 kini usahanya berjalan dengan lancar kembali bahkan pendapatan yang dihasilkan
meningkat.
Selain itu peran lembaga keuangan sangat penting dalam membantu para
pelaku usaha terutama pelaku sektor usaha berskala kecil dengan memberikan
pinjaman modal untuk pengembangan usaha, pemberdayaan masyarakat, pemberian
jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak semata-mata hanya mencari
keuntungan saja, dan sebagai lembaga perantara keuangan (financial
intermediaries) yang menunjang kelancaran perekonomian salah satunya
perekonomian usaha mikro kecil dan menengah
B. Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam diharapkan dapat menambah jaringan
kerjasama dengan perusahaan atau lembaga untuk penempatan PPL mahasiswa yang
tiap tahunnya semakin bertambah banyak, selain itu juga harus sesuai dengan visi
14
misi tiap jurusan yang mana nantinya dapat meningkatkan keilmuwan / wawasan
mahasiswa ketika melaksanakan PPL.
2. Untuk Instansi/Lembaga Praktik PPL
Diharapkan dapat melakukan kerja sama lagi dengan mahasiswa IAIN Tulungagung
agar bisa menambah wawasan dan pengalaman bagi mahasiswa yang melaksanakan
PPL.
3. Untuk Mahasiswa sebagai Peserta Praktik Pengalaman Lapangan
Untuk mahasiswa sebagai peserta PPL diharapkan dapat memahami lebih banyak
ilmu berdasarkan pengalaman yang di dapatkan selama kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan dengan lembaga yang dituju.
15
DAFTAR PUSTAKA
Fitriasari, Fika. 2017. Strategi Pengembangan Pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) di Indonesia. Malang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang. Vol. 1 No. 1
Wiwoho, Jamal. 2014. Peran Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan
Bukan Bank dalam Memberikan Distribusi Keadilan Bagi Masyarakat.
Surakarta: Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. Vol. 43 No.1
Zahara, Elvia, Marieska Lupikawaty dan Yusleli Herawati. 2016. Peran Pembiayaan
Mikro Terhadap Laba Usaha Bagi Pedagang di Pasar Bukit Kecil Kota
Palembang. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya. Vol. 16
16
LAPORAN KEGIATAN HARIAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG III
JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
TAHUN 2020
Nama Mahasiswa : Rossalia Mawar Redita
NIM : 12401173408
Jurusan : Perbankan Syariah
Lembaga PPL : Pabrik Krupuk Edos
NO HARI/TANGGAL URAIAN KEGIATAN
1 Kamis / 01 Oktober 2020 Mengikuti kegiatiatan pembekalan PPL
gelombang 3 lewat youtube
2 Senin / 05 Oktober 2020 Menyampaikan surat izin PPL ke pihak
lembaga
3 Selasa / 06 Oktober 2020 Menghubungi pihak lembaga terkait
kedatangan kami ke tempat usaha
4 Rabu / 07 Oktober 2020 Mulai menyusun pertanyaan untuk
wawancara setelah mendapat izin dari
lembaga
5 Kamis / 08 Oktober 2020 Datang ke tempat usaha untuk
melaksanakan wawancara dan observasi
yang pertama
6 Jumat / 09 Oktober 2020 Menganalisa kembali hasil wawancara
7 Sabtu / 10 Oktober 2020 Konsul kepada DPL lewat Whatsapp terkait
judul yang akan saya ambil
8 Minggu / 11 Oktober 2020 Membuat cover laporan
9 Senin / 12 Oktober 2020 Menghubungi pihak lembaga tekait
kedatangan kami lagi ke tempat usaha
10 Selasa / 13 oktober 2020 Datang ke tempat usaha untuk kedua kalinya
setelah mendapatkan ijin dari pihak
lembaga. Kami melakukan observasi
kembali, dan pemilik usaha mengajak kami
untuk melihat proses pembuatan krupuk
11 Rabu / 14 oktober 2020 Menganalisa hasil observasi
12 Kamis / 15 oktober 2020 Mulai menyusun laporan PPL
17
13 Jumat / 16 Oktober 2020 Mencari referensi dari jurnal
14 Sabtu / 17 Oktober 2020 Mengerjakan kembali laporan hingga bab 2
15 Minggu / 18 Oktober 2020 Mengisi laporan kegiatan harian PPL dan
mengisi berita konsultasi DPL
16 Senin / 19 Oktober 2020 Melanjutkan mengerjakan laporan hingga
bab 3
17 Selasa / 20 Oktober 2020 Mengerjakan resume pendalaman materi
PPL
18 Rabu / 21 Oktober 2020 Menghubungi pihak lembaga/pemilik usaha
terkait observasi kami kembali ke tempat
usaha beserta pengambilan foto dan video
19 Kamis / 22 Oktober 2020 Melihat hasil observasi dan meneliti kembali
20 Jumat / 23 Oktober 2020 Mengerjakan kembali laporan PPL hingga
bab 4
21 Sabtu / 24 Oktober 2020 Mengisi laporan kegiatan harian PPL
22 Minggu / 25 Oktober 2020 Diskusi dengan teman satu tempat PPL
terkait video
23 Senin / 26 Oktober 2020 Menyusun konsep video
24 Selasa / 27 Oktober 2020 Diskusi dengan teman membahas laporan
PPL
25 Rabu / 28 Oktober 2020 Mulai membuat video
26 Kamis / 29 Oktober 2020 Mengerjakan pembuatan video
27 Jumat / 30 Oktober 2020 Mengisi kembali laporan kegiatan harian PPL
28 Sabtu / 31 Oktober 2020 Mengedit kembali laporan PPL dan
menyelesaikannya hingga daftar pustaka
29 Minggu / 01 November 2020 Mengisi laporan kegiatan harian PPL dan
mengisi berita konsultasi DPL
30 Rabu / 04 November 2020 Konsultasi laporan PPL dengan DPL
Tulungagung, 04 November 2020
Rossalia Mawar Redita
NIM. 12401173408
18
BUKTI BIMBINGAN MAHASISWA PPL GELOMBANG III JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG TAHUN 2020
Nama Mahasiswa : Rossalia Mawar Redita Nama DPL : Ahmad Budiman, M.S.I Lokasi PPL : Pabrik Krupuk Edos Alamat Lokasi PPL : Jl. Pahlawan Gg.6 No.11 Desa Ketanon, Kecamatan
Kedungwaru, Tulungagung.
No.
TANGGAL
LAPORAN MAHASISWA PPL
BIMBINGAN DPL
1. 10/10/2020 Konsultasi judul setelah menemukan inti
masalah di lapangan.
2. 04/11/2020 Konsultasi isi / materi laporan.
3. ACC keseluruhan
Tulungagung, 05 November 2020 Mengetahui, Dosen Pembimbing Lapangan Ahmad Budiman, M.S.I NIP. 198002252014031001
19
LAMPIRAN DOKUMENTASI
PROSES PENJEMURAN KRUPUK MENTAH
PROSES PENGGARANGAN (MEMANASKAN KERUPUK)
20
PENGGORENGAN KRUPUK
FOTO BERSAMA PEMILIK PABRIK KRUPUK EDOS