laporan praktik pengalaman lapangan jurusan...
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
STRATEGI BADAN USAHA MILIK DESA SAMBI DALAM UPAYA
MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MELALUI
USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH
DI DESA SAMBI KABUPATEN KEDIRI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh:
AULIANA FAJRIN
NIM. 12401173248
Dosen Pembimbing Lapangan:
Sri Dwi Estiningrum, SE.Ak.M.M.
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG
2020
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PERBANKAN SYARIAH
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan Perbankan (PPL) Jurusan Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah disetujui
dan disahkan pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 17 September 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan : Strategi Badan Usaha Miliki Desa Sambi dalam Upaya Meningkatkan
Perekonomian Melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Desa Sambi Kabupaten Kediri.
MENYETUJUI,
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
(Sri Dwi Estiningrum, SE.Ak.,M,MM)
NIP. 197209082007102001
MENGESAHKAN,
a.n. DEKAN FEBI
KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS ISLAM
Siswahyudianto, M.M
NIDN. 2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan kegiatan dan penyusunan laporan
Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ) Jurusan Perbankan Syariah yang
dilaksanakan di BUMDES DESA SAMBI KABUPATEN KEDIRI mulai tanggal
01 Agustus 2020 sampai dengan 31 Agustus 2020 yang berjudul “Strategi Badan
Usaha Milik Desa (BUMDES) Sambi Dalam Upaya Meningkatkan Perekonomian
Melalui UMKM Di Desa Sambi Kabupaten Kediri”
Terselesaikannya laporan ini merupakan bukti dari pelaksanaan kegiatan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Keberhasilan dan kesuksesan dalam
pelaksanaan PPL ini tidak terlepas dari dukungan, pengarahan, bimbingan, dan
motivasi dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. H. Dede Nurohman, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Tulungagung.
2. M. Aqim Adlan, M.E.I., selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung.
3. Siswahyudianto, M.M., selaku kepala laboratorium Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
4. Sri Dwi Estiningrum, SE.Ak.,M.MM, selaku Dosen Pembimbing Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) di BUMDES DESA SAMBI KABUPATEN
KEDIRI yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada
mahasiswa selama menjalankan Praktik Pengalaman Lapangan.
5. David Ahsin Susandari, S.kom, selaku pemimpin BUMDES SAMBI
KABUPATEN KEDIRI yang telah memberikan pengarahan kepada
mahasiswa selama menjalankan Praktik Pengalaman Lapangan.
iv
6. Bapak/Ibu karyawan dan staf di BUMDES SAMBI KABUPATEN KEDIRI
yang telah memberikan pengarahan, dan perhatian penuh kepada mahasiswa
selama menjalankan Praktik Pengalaman Lapangan.
7. Teman-teman PPL yang telah memberikan semangat, dan motivasi dalam
melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan di BUMDES SAMBI
KABUPATEN KEDIRI
8. Kedua orang tua yang selalu memberikan semangat, bimbingan, dan doa
kepada penulis dalam melaksanakan dan menyusun laporan Praktik
Pengalaman Lapangan.
9. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu
terselesaikannya penyusunan laporan PPL ini.
Semoga amal baik dari semua pihak mendapat pahala yang berlipat ganda dari
Allah SWT. Penulis sadar bahwa dalam penyusunan Laporan Praktik Lapangan ini
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
sangat diharapkan guna kesempurnaan laporan ini. Dengan segala kerendahan hati
saya berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak, serta
menumbuhkan ilmu yang bermanfaat dan mendapat ridho Allah SWT.
Wa’alaikumsalam Wr. Wb.
Kediri, 31 Agustus 2020
Auliana fajrin
NIM. 12401173248
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ......................................................................................... 1
B. Tujuan dan Kegunaan ................................................................................ 2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................................................................ 3
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga........................................................................................... 5
B. Pelaksanaan Praktik ................................................................................... 7
C. Permasalahan di Lapangan ........................................................................ 8
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik ....................................... 8
BAB III PEMBAHASAN
A. Kajian Teori ............................................................................................. 10
B. Analisis Temuan Studi ............................................................................. 15
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 20
B. Saran ........................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Setiap daerah akan meningkatkan keberhasilan pembangunan secara
nasional. Sehingga desa tidak lepas dari kekuatan dalam penggalian potensi
kearifan lokal dan semangat gotong royong warganya. Oleh sebab itu
pembangunan masyarakat pedesaan harus terus ditingkatkan melalui
pengembangan. Kemampuan sumber daya manusia yang ada di pedesaan
sehingga kreativitas maupun aktivitasnya dapat semakin terus berkembang dan
dapat membuat kesadaran lingkungannya semakin tinggi. Kementerian negara
pembangunan daerah tertinggal telah melakukan perubahan dengan
didirikannya Lembaga ekonomi desa. Salah satunya ialah BUMDES (Badan
Usaha Milik Desa).
BUMDES merupakan cara untuk memanfaatkan Undang-Undang sebagai
salah satu program dalam meningkatkan pembangunan serta kemandirian dan
kreativitas masyarakat. Dengan adanya BUMDES pemerintah desa memiliki
hak pengelolaan sumber daya alam serta menentukan program yang sesuai
dengan potensi desa tersebut. Tetapi saat ini telah banyak BUMDES didirikan
namun setelah didirikannya BUMDES tersebut kegiatan operasionalnya tidak
berjalan karena berbagai faktor. Oleh karena itu perlu adanya strategi yang
digunakan untuk dapat mengembangkan potensi desa melalui BUMDES.
Dalam memilih strategi dilihat dari berbagai segi permasalahan yang dihadapi
agar dapat berupaya dalam mengembangankannya. Salah satu yang telah
mendirikan BUMDES ialah di Desa Sambi Kecamatan Ringinrejo Kabupaten
Kediri.
Pada tahun 2016 Pemerintah Desa Sambi membentuk BUMDES Sambi
yang di dalamnya terdapat beberapa unit usaha yaitu unit usaha perdagangan,
unit usaha kerjasama, unit usaha persewaan, unit usaha pertanian, dan unit
usaha perantara. Dalam perkembangannya tidak semua unit usaha berjalan.
Ada beberapa unit yang berjalan saat ini unit usaha perdagangan, unit usaha
2
pertanian, unit usaha peternakan dan unit usaha kerjasama. Tetapi yang paling
berkembang ialah unit usaha perdagangan atau UMKM.
UMKM di Desa Sambi sendiri belum begitu banyak tetapi telah menjadi
tonggak perekonomian masyarakat setempat, meskipun pada kenyataannya
sebagian besar usaha UMKM masih berjalan ala kadarnya dan masih berskala
rumah tangga. Dengan adanya potensi tersebut adanya BUMDES Sambi
merupakan alternatif untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di desa
sambi. Namun dalam menjalankan kegiatan operasional dan mengembangkan
potensi UMKM masih dihadapi dengan berbagai permasalahan. Permasalahan
yang terjadi di UMKM diantaranya terbatasnya permodalan, rendahnya
kualitas tenaga kerja, kurangnya inovasi dan pemasaran. Dari permasalahan
tersebut perekonomian masyarakat menjadi turun serta banyaknya yang tidak
bisa melanjutkan usahanya.
Tidak hanya permasalahan UMKM saja tetapi dari Lembaga BUMDES juga
terdapat kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan
perekonomian di Desa Sambi. Sebagai Lembaga yang mempunyai peranan
yang sangat penting dalam menggerakan perekonomian masyarakat desa sambi
menjadikan BUMDES harus mempunyai strategi bagi semua permasalahan
yang terjadi pada UMKM di Desa Sambi.
Maka Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk menyusun laporan
dengan judul “Strategi BUMDES Sambi Dalam Upaya Meningkatkan
Perekonomian Melalui UMKM Di Desa Sambi Kabupaten Kediri”.
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
Tujuan diadakannya Praktik Pengalaman Lapangan mahasiswa
jurusan Perbankan Syariah IAIN Tulungagung adalah :
a. Untuk mengetahui apa saja strategi BUMDES Sambi dalam
meningkatkan perekonomian melalui UMKM di Desa Sambi Kabupaten
Kediri.
3
b. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi pendukung dan
penghambat BUMDES Sambi dalam meningkatkan perekonomian
melalui UMKM di Desa Sambi.
c. Menyelesaikan tugas akhir Praktik Pengalaman Lapangan Perbankan
Syariah IAIN Tulungagung.
2. Kegunaan
a. Bagi Mahasiswa
Diadakannya Praktik Pengalaman Lapangan berguna bagi
mahasiswa untuk bisa mengamati dan melaksanakan aktivitas di dunia
kerja dan Lembaga keuangan, serta dapat memahami antara teori yang
diterima di bangku perkuliahan dengan praktik yang dilakukan di
lapangan yang nantinya bisa bermanfaat bagi mahasiswa sebelum
memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
b. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Berguna sebagai salah satu media informasi yang bermanfaat
untuk penyelarasan kurikulum dengan perkembangan kebutuhan di
lapangan serta sebagai media sosialisasi untuk penyebarluasan informasi
kepada masyarakat. Dapat dijadikan sebagai sarana untuk menjalin
kerjasama dengan Lembaga Keuangan Syariah yang kelak akan
bermanfaat bagi fakultas sendiri maupun bagi kampus.
c. Bagi Lembaga
Hasil dari penulisan kajian ini diharapkan dapat berguna bagi
BUMDES SAMBI dalam mengembangkan strategi-strategi untuk
mewujudkan tujuan BUMDES SAMBI yaitu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dengan cara menciptakan produktivitas
ekonomi bagi desa dengan berdasar pada ragam di Desa Sambi.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Perbankan Syariah gelombang 2 tahun
2020 dilaksanakan 1 bulan, dimulai pada hari Sabtu 01 Agustus 2020 sampai
dengan hari Senin 31 Agustus 2020. Praktik dilaksanakan di beberapa lokasi,
secara mandiri dari rumah dan desa masing-masing dengan teknis berupa
4
observasi dan wawancara di desa masing-masing. Waktu observasi atau
wawancara disesuaikan dengan Lembaga atau narasumber yaitu fleksibel
dikarenakan untuk mencegah klaster baru penyebaran covid-19 serta selalu
menempatkan protokol Kesehatan. Untuk saat ini karena kantor sedang ditutup
dipakai pilkada maka ditempatkan di kediaman bapak ketua BUMDES dengan
waktu fleksibel.
5
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
1. Sejarah BUMDES DESA SAMBI
BUMDES Sambi merupakan badan usaha desa yang dikelola oleh
pemerintah desa dan berbadan hukum. Terbentuknya BUMDES ini sesuai
dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Desa, pembangunan daerah
tertinggal dan transmigrasi nomor 4 tahun 2015 tentang pendirian,
pengurusan dan pengelolaan dan pembubaran Badan Usaha Milik Desa.
Selain itu sesuai dengan Peraturan Bupati Kediri nomor 38 tahun 2015
tentang tata cara penyusunan peraturan di desa, maka diputuskan melalui
musyawarah desa untuk mendirikan “BUMDES Sambi” berdasarkan
peraturan Desa Sambi nomor 3 tahun 2016.
BUMDES pada dasarnya didirikan untuk membangun tradisi
berdemokrasi di desa untuk mencapai derajat ekonomi masyarakat yang
lebih tinggi. BUMDES Sambi dalam perjalanannya mengalami banyak
kendala, meskipun sudah menjadi keputusan Bersama tetapi masih ada saja
masyarakat yang memandang sebelah mata. Selain itu masalah keterbatasn
SDM menjadikan sangat sulit menemukan orang yang betul-betul mau
berjuang untuk merintis dan mengelola BUMDES yang merupakan
Lembaga baru.
Pemerintah Desa Sambi membentuk BUMDES Sambi yang di
dalamnya terdapat beberapa unit usaha yaitu unit usaha perdagangan, unit
usaha kerjasama, unit usaha persewaan, unit usaha pertanian, unit usaha
peternakan dan unit usaha perantara. Dalam perkembangannya tidak semua
unit usaha berjalan. Ada beberapa unit yang berjalan saat ini unit usaha
perdagangan, unit usaha pertanian, unit usaha peternakan dan unit usaha
kerjasama. Tetapi yang paling berkembang ialah unit usaha perdagangan
atau UMKM. Dengan dibukanya BUMDES Sambi ini, diharapkan dapat
menjadi wadah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara
6
menciptakan produktivitas ekonomi bagi desa dengan berdasar pada ragam
di Desa Sambi.
2. Visi dan Misi BUMDES Desa Sambi
a. Visi
“Menjadi lembaga usaha Desa Sambi yang mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dengan cara menciptakan produktivitas
ekonomi bagi desa dengan berdasar pada ragam di Desa Sambi.”
b. Misi
1) Menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi desa untuk
meningkatkan pendapatan asli desa.
2) Meningkatkan mutu dan inovasi hasil produksi ekonomi secara
konsisten
3) Memberikan pelayanan kepada anggota/masyarakat secara jujur dan
adil.
4) Melakukan Kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian desa
lainnya.
5) Melaksanakan dan mengembangkan BUMDES agar menjadi
Lembaga yang melayani kebutuhan ekonomi atau pelayanan umum
masyarakat desa.
3. Struktur Kepengurusan BUMDES DESA SAMBI
PENGAWAS BPD
PENASEHAT
Marhendro Santoso S.E
DIREKTUR
David Ahsin Susandri, S.Kom
Bendahara
Risky Randra Mahardika
SEKRETARIS
Riski Bahtiar
Unit Usaha
Persewaan
Unit Usaha
Perantara
Unit Usaha
Kerja Sama
Unit Usaha
Pertanian
Unit Usaha
Perdagangan
7
B. Pelaksanaan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan)
Praktik dilaksanakan di beberapa lokasi, secara mandiri dari rumah dan
desa masing-masing mulai tanggal 1-31 Agustus 2020. Dengan teknis
melakukan observasi dan wawancara di desa masing-masing yaitu BUMDES
Sambi Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri. Berikut kegiatan yang
dilakukan selama Praktik Pengalaman Kerja di BUMDES Sambi dengan teknis
wawancara dan observasi:
1. Wawancara secara langsung Bersama bapak ketua BUMDES
2. Wawancara dan observasi secara online Bersama nasabah yang bekerja
sama dengan BUMDES yang mempunyai usaha.
3. Survei dan wawancara secara langsung Bersama nasabah yang bekerja
sama dengan BUMDES yang mempunyai usaha.
4. Membantu membuat excel pendataan keuangan.
5. Melakukan pengecekan data Nasabah
6. Menganalisis hasil wawancara
7. Melaporkan kegiatan harian kepada DPL.
C. Permasalahan di Lapangan
Setiap usaha yang dijalankan pasti memiliki permasalahan, baik
permasalahan kecil ataupun rumit. Seperti halnya BUMDES Sambi dalam
menggerakan perekonomian desa. Keberadaan BUMDES belum bisa
mendukung perekonomian masyarakat karena masih belum adanya tenaga
profesional yang turut serta dalam pengelolaan BUMDES. Sementara dalam
pelaksanaan kegiatan harus diimbangi dengan potensi Sumber Daya Manusia
maupun Sumber Daya Alam. Selain itu didalam perkembangannya tidak semua
unit usaha berjalan. Ada beberapa unit BUMDES Sambi yang berjalan saat ini
yaitu unit usaha perdagangan, unit usaha pertanian, unit usaha peternakan dan
unit usaha kerjasama. Tetapi yang paling berkembang ialah unit usaha
perdagangan atau UMKM. UMKM didesa sambi sendiri belum begitu banyak
tetapi telah menjadi tonggak perekonomian masyarakat setempat, meskipun
pada kenyataannya sebagian besar usaha UMKM masih berjalan ala kadarnya
dan masih berskala rumah tangga.
8
Setelah melihat kondisi UMKM di desa sambi masih banyak menghadapi
permasalahan. Permasalahan yang terjadi ialah terbatasnya permodalan,
rendahnya kualitas tenaga kerja, kurangnya inovasi dan pemasaran.
Permasalahan terbatasnya permodalan masih sering terjadi karena masih
kurangnya minat masyarakat serta pendanaan masih kurang cukup untuk
pembiayaan usaha yang menghambat upaya ekspansi. Selanjutnya
permasalahan rendahnya kualitas tenaga kerja karena masih kurangnya
pemahaman dalam produksi dan pengelolaan manajemen produksi yang
rendah masih kurangnya semangat dalam berwirausaha. Dan yang terakhir
yang menjadi permasalahan juga kurangnya inovasi dan pemasaran
diakibatkan karena rendahnya jaringan pemasaran, tidak mempunyai strategi
dalam memperoleh informasi pemasaran yang baik dan keterbatasan informasi
yang dimiliki tentang peluang pasar.
Disamping dari pihak pelaku usaha terdapat permasalahan yang
menghambat BUMDES Sambi dalam meningkatkan perekonomian ialah
permasalahan internal dan eksternal dari aspek pemerintahan, sumber daya
manusia, sumber daya alam dan potensi. Kepercayaan masyarakat patut
dibangun juga akan dalam berkembang lebih baik. Dan yang menjadi
terhambat ialah pada proses pendanaan yang masih kurang cukup untuk
pembiayaan usaha menjadikan kurangnya minat masyarakat untuk bekerja
sama dengan BUMDES Sambi. Dari kondisi diatas masih dibilang sulit untuk
meningkatkan perekonomian di Desa Sambi. Maka dengan adanya BUMDES
yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam menggerakan
perekonomian masyarakat desa sambi menjadikan BUMDES harus
mempunyai strategi bagi semua permasalahan yang terjadi pada UMKM di
Desa Sambi.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga
Tanggapan dari pihak Lembaga dengan adanya permasalahan diatas
memang sudah terjadi adanya permasalahan di UMKM yang menjadi resiko
dalam meningkatkan perekonomian di desa sambi. Hal ini pihak Lembaga
sangat antusias jika penulis mengambil permasalahan yang telah terjadi dalam
9
meningkatkan perekonomian melalui UMKM. Karena saat ini UMKM menjadi
tonggak perekonomian masyarakat meskipun usaha masih berjalan ala
kadarnya dan masih berskala rumah tangga. Dari hal tersebut BUMDES Sambi
masih selalu berupaya dalam memperbaiki pengelolaan serta strategi dalam
permasalahan tersebut. Strategi yang diterapkan disesuaikan dengan apa
permasalahan yang terjadi saat ini. Agar perekonomian di desa sambi bisa lebih
meningkat melalui UMKM. Serta untuk pemenuhan kebutuhan dalam
menunjang usaha bisnis agar dapat berjalan lancar dan dapat dikembangkan
untuk mendapatkan keuntungan yang dibutuhkan. Dengan analisis ini pihak
BUMDES Sambi dapat mengukur dan mengembangkan potensi desa melalui
UMKM di Desa Sambi.
10
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
1. Perekonomian
Secara Bahasa ekonomi merupakan pemanfaatan uang, tenaga,
waktu, dan sebagainya yang berharga atau tata kehidupan perekonomian
suatu negara. Sedangkan perekonomian adalah aturan atau cara berekonomi.
Menurut Tom Gunadi sistem perekonomian adalah sistem sosial atau
kemasyarakatan dilihat dalam rangka usaha keseluruhan sosial untuk
mencapai kemakmuran.1 Menurut Sumodiningrat, perekonomian rakyat
merupakan perekonomian yang diselenggarakan oleh rakyat. Perekonomian
rakyat merupakan perekonomian nasional yang berakar pada potensi dan
kekuatan masyarakat secara luas untuk menjalankan roda perekonomian
mereka sendiri. Sedangkan pemberdayaan ekonomi rakyat adalah usaha
untuk menjadikan ekonomi yang kuat, besar, modern, dan berdaya saing
tinggi dalam mekanisme pasar yang besar. Perekonomian rakyat juga harus
diimbangi dengan adanya perubahan struktural masyarakat.2 Ada dua
pendekatan tentang ekonomi rakyat yaitu pendekatan kegiatan ekonomi dari
perilaku ekonomi berskala kecil dan pendekatan sistem ekonomi yaitu
demokrasi ekonomi atau biasa disebut pembangunan partifipatif.
Menurut Mubyarto, upaya mengembangkan ekonomi rakyat dapat
dilihat dari tiga sisi yaitu menciptakan suasana atau iklim yang
memungkinkan potensi masyarakat berkembang. Upaya yang kedua
peningkatan taraf Pendidikan, pencerahan, peningkatan derajat Kesehatan
serta terbukanya kesempatan untuk memanfaatkan peluang ekonomi. Dan
yang ketiga melindungi rakyat dan mencegah terjadinya persaingan yang
tidak seimbang serta mencegah eksploitasi golongan ekonomi yang kuat
1 Nurseto, dkk, Perekonomian Indonesia, (Universitas Negeri Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial, 2011), hal.32 2 Mardi Hutomo, Pemberdayaan Masyarakat Dalam Bidang Ekonomi: Tinjauan Teoritik dan Implementasi dalam Jurnal Ilmu Pertanian, (2000), hal.6
11
atas lemah.3 Perekonomian rakyat juga tidak hanya dengan peningkatan
produktivitas, memberikan kesempatan berusaha yang sama, dan
memberikan modal stimulan. Tetapi harus menjamin adanya Kerjasama
serta kemitraan yang erat yang telah maju dan sedang berkembang. Adapun
indikator perekonomian rakyat ialah sebagai berikut:
1. Memberikan peluang atau akses yang lebih besar pada aset produksi
atau modal
2. Penguatan industri kecil
3. Memperkuat kemitraan usaha ekonomi
4. Mendorong munculnya wirausaha baru
5. Adanya pemerataan
selain itu terdapat aspek-aspek dalam perekonomian rakyat yaitu aspek
pembinaan, aspek pembiayaan, aspek kemitraan, aspek yuridis formal.4
Tidak hanya itu perekonomian industri kreatif juga mendorong
perkembangan perekonomian rakyat. Ekonomi industri adalah wujud upaya
dari pembangunan berkelanjutan melalui kreatifitas. Sedangkan industri
kreatif merupakan kegiatan ekonomi yang dibangun oleh para pekerja
kreatif dan pekerja di sektor budaya. Industri kreatif dapat dilakukan melalui
tiga pendekatan yaitu aspek budaya, aspek hak cipta, dan aspek kreativitas.
Industri kreatif memiliki beberapa karakter ialah sebagai berikut:
1. Fluktuasi pertumbuhan nilai tambah diikuti oleh fluktuasi
pertumbuhan jumlah industri dengan sensitivitas yang tinggi pula.
Maksudnya pondasi industri yang belum kokoh.
2. Fluktuasi pertumbuhan nilai tambah terjadi diseluruh subsektor
industri kreatif.
3. Memiliki level teknologi dan produktivitas yang relatif konstan.
3 Indra Ismawan, Sukses di Era Ekonomi Liberal bagi Koperasi dan Perusahaan Kecil Menengah, (Jakarta: PT. Grasindo, 2001), hal.97 4 Zurkarnain, Membangun Ekonomi Rakyat: Persepsi Tentang Pemberdayaan Ekonomi Rakyat. (Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2003), hal.10
12
Fakta tersebut menunjukan bahwa untuk mengembangkan industri
kreatif perlu dilakukan penguatan produksi dan pilar-pilar industri kreatif
dapat bertumbuh kembang lebih tinggi.5
2. Badan Usaha Milik Desa (BUMDES)
Pengertian BUMDES
BUMDES adalah Lembaga usaha desa yang di Kelola oleh
masyarakat dan pemerintah desa dalam upaya memperkuat perekonomian
desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan potensi desa. Sedangkan menurut
Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah ialah dapat
mendirikan badan usaha sesuai dengan potensi dan kebutuhan desa untuk
meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat. BUMDES salah satu
Lembaga ekonomi yang beroperasi di pedesaan, maka harus memiliki
perbedaan dengan Lembaga ekonomi pada umumnya. Agar keberadaan
BUMDES mampu memberikan konstribusi yang signifikan terhadap
peningkatan kesejahteraan warga desa.
BUMDES dikelola dari desa untuk desa yang bertujuan untuk
mensejahterakan masyarakatnya sehingga mampu mengejar ketertinggalan
dengan daerah-daerah yang ada di Indonesia. Dengan adanya BUMDES
juga akan memberikan kepada masyarakat untuk menggali, mengelola, dan
mengembang potensi sumber daya desa sesuai dengan kebutuhan
masyarakatnya. Tujuan utama dari pendirian BUMDES yaitu meningkatkan
perekonomian desa, meningkatkan pendapatan asli desa, meningkatkan
pengolahan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan menjadi
tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi pedesaan.6
Fungsi BUMDES ialah sebagai motor penggerak perekonomian
desa, sebagai Lembaga usaha yang menghasilkan pendapatan desa, dan
5 Basuki, Konsep Ekonomi Kreatif:Peluang dan Tantangan dalam Pembangunan di Indonesia, dalam Jurnal Ekonomi, (2008), hal.38 6 Departemen Pendidikan Nasional Pusat Kajian Dinamika Sistem Pembangunan (PKDSP) Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, Buku Panduan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa, (Jakarta Selatan: Pimpinan Pusat Relawan Pemberdayaan Desa Nusantara (PP-RPDN), 2007), Hal.4
13
sebagai sarana untuk mendorong percepatan peningkatan kesejahteraan
masyarakat desa. Dengan adanya BUMDES ini diharapkan desa menjadi
lebih mandiri dan masyarakatnya pun menjadi lebih sejahtera. Peraturan
Menteri Dalam Negeri nomor 39 tahun 2010 menerangkan bahwa
BUMDES adalah peningkatan kemampuan keuangan pemerintah desa
dalam penyelenggaraan pemerintah dan meningkatkan pendapatan
masyarakat dari berbagai kegiatan usaha ekonomi masyarakat pedesaan
sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa. Maksudnya adanya potensi desa
diimbangi dengan adanya potensi Sumber Daya Manusia yang kompetitif
tidak cukup untuk menanggulangi perekonomian tanpa adanya pihak ketiga
yaitu aparatur pemerintah desa. Karena pemerintah desa dapat menciptakan
desa yang maju, berdedikasi dan Makmur.
Menurut maryunani, Terdapat ciri utama yang membedakan
BUMDES dengan Lembaga ekonomi pada umumnya, diantaranya:
1. Badan usaha ini dimiliki oleh desa dan Bersama serta bidang
usaha yang dijalankan berdasarkan pada potensi dan hasil
informasi pasar.
2. Modal usaha bersumber dari desa 51% dan dari masyarakat 49%
melalui penyertaan modal.
3. Keuntungan yang diperoleh ditujukan untuk meningkatkan
kesejahteraan anggota dan masyarakat melalui kebijakan desa.
4. Difasilitasi oleh Pemerintah, Pemprov, Pemkab, dan Pemdes.
5. Pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah dilakukan
melalui musyawarah desa.7
BUMDES juga sebagai suatu Lembaga ekonomi modal usahanya
dibangun atas inisiatif masyarakat dan menganut atas mandiri, hal ini berarti
pemenuhan modal BUMDES harus bersumber dari masyarakat. Meskipun
demikian tidak menutup kemungkinan BUMDES dapat mengajukan
pinjaman modal kepada pihak luar seperti kepada pemerintah desa atau
pihak ketiga. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan
7 Maryunani, Pembangunan Bumdes dan Pemberdayaan Pemerintah Desa, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2008), hal.51
14
No. 6 tahun 2014. Terdapat prinsip-prinsip dalam mengelola BUMDES
yaitu (1) koperatif, maksudnya adanya partisipasi keseluruhan komponen
dalam mengelola BUMDES dan mampu saling bekerja sama dengan baik.
(2) partisipatif, maksudnya keseluruhan komponen ikut terlibat dalam
pengelolaan BUMDES diharuskan memberikan dukungan serta konstribusi
secara sukarela. (3) emansipatif, maksudnya keseluruhan komponen yang
ikut serta dalam pengelolaan BUMDES diperlukan seimbang tanpa
membedakan golongan. (4) transparan, maksudnya seluruh kegiatan
dilaksanakan dalam pengelolaan BUMDES dan memiliki pengaruh pada
kepentingan umum harus terbuka dan seluruh lapisan masyarakat
mengetahui seluruh kegiatan tersebut. (5) akuntabel, maksudnya
keseluruhan kegiatan baik teknis maupun administratif harus
dipertanggungjawabkan. (6) sustainable, maksudnya melakukan
pengembangan berkelanjutan.8
3. UMKM
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan usaha ekonomi
produktif yang berdiri sendiri dan dilakukan oleh orang perorang atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki. UMKM mempunyai peranan yang strategi dalam
meningkatkan perekonomian nasional. Selain itu UMKM berperan dalam
menciptakan lapangan pekerjaan serta sebagai tonggak pertumbuhan
ekonomi. UMKM memiliki peran dalam bidang sosial ialah mampu
mereduksi ketimpangan pendapatan terutama di negara-negara
berkembang. Tidak hanya berperan dalam menyediakan barang dan jasa
bagi konsumen berdaya beli rendah tetapi UMKM juga mampu meyediakan
barang dan jasa untuk konsumen berdaya beli tinggi.9
UMKM juga mampu memberikan masukan terhadap produk
domestik bruto paling besar di bandingkan jenis usaha besar. Selain itu
8 Universitas Brawijaya, Buku Panduan Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa; BUMDES, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2007), hal.11 9 Musa Hubeis, Prospek Usaha Kecil dalam Wadah Inkubator Bisnis, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), hal.20
15
UMKM juga memiliki peran khususnya dalam pespektif kesempatan kerja
dan sumber pendapatan miskin, distribusi pendapatan dan pengurangan
kemiskinan, serta berperan dalam pembangunan ekonomi pedesaan.
Pengembangan UMKM yang tepat agar menjadi pelaku ekonomi yang
berdaya saing maka UMKM lebih diarahkan kepada ketahanan pelaku
ekonomi dalam menghadapi daya saing dan peningkatan produktivitas yang
didukung dengan upaya peningkatan adaptasi terhadap kebutuhan pasar,
pemanfaatan hasil inovasi dan penerapan teknologi.10
4. Strategi
Strategi adalah cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan
menggunakan potensi-potensi yang ada. Strategi yang tepat dapat
berpeluang memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi. Untuk dapat
membuat strategi yang tepat perlu menelaah berbagai potensi untuk
mendukung strategi tersebut. Sedangkan strategi pengembangan merupakan
cara untuk memperkuat posisi atau memperluas tujuan yang telah dicapai.
BUMDES adalah suatu strategi penguatan ekonomi. Adapun peran strategi
antara lain:
1. Pendukung untuk pengambilan keputusan dengan adanya
strategi dapat menjadi pertimbangan seorang individu ataupun
organisasi dalam menetapkan keputusan.
2. Sarana koordinasi dan komunikasi, strategi dapat menjadikan
koordinasi menjadi lebih mudah untuk berkomunikasi.11
B. Analisis Terhadap Temuan Studi
BUMDES merupakan sebuah instrumen pemberdayaan ekonomi
dengan berbagai ragam jenis potensi. BUMDES dikelola dari desa untuk desa
yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakatnya sehingga mampu
mengejar ketertinggalan dengan daerah-daerah yang ada di Indonesia. Dengan
10 Mulyadi Nitisusantro, Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, (Jakarta: Afabeta, 2009), hal.37 11 Zakiyah, Strategy og natural Resources Management of ponggok Village, (Ponggok: Ilmu Pengetahuan Alam, 2017), hal.84
16
adanya BUMDES juga akan memberikan kepada masyarakat untuk menggali,
mengelola, dan mengembang potensi sumber daya desa sesuai dengan
kebutuhan masyarakatnya. Pada tahun 2016 BUMDES Sambi didirikan dalam
upaya dapat meningkatkan perekonomian di Desa Sambi. Kegiatan usaha yang
dimiliki oleh BUMDES Sambi yaitu unit usaha perdagangan, unit usaha
kerjasama, unit usaha persewaan, unit usaha pertanian, dan unit usaha
perantara. Dalam perkembangannya tidak semua unit usaha berjalan. Ada
beberapa unit yang berjalan saat ini unit usaha perdagangan, unit usaha
pertanian, unit usaha peternakan dan unit usaha kerjasama. Tetapi yang paling
berkembang ialah unit usaha perdagangan atau UMKM. Dengan adanya
potensi pada UMKM saat ini BUMDES Sambi berupaya dalam meningkatkan
perekonomian melalui UMKM. UMKM juga memiliki peran khususnya dalam
pespektif kesempatan kerja dan sumber pendapatan miskin, distribusi
pendapatan dan pengurangan kemiskinan, serta berperan dalam pembangunan
ekonomi pedesaan. Meskipun begitu BUMDES Sambi dalam perjalanannya
mengalami banyak kendala, meskipun sudah menjadi keputusan Bersama
tetapi masih ada saja masyarakat yang memandang sebelah mata. Selain itu
masalah keterbatasan SDM menjadikan sangat sulit menemukan orang yang
betul-betul mau berjuang untuk merintis dan mengelola BUMDES yang
merupakan Lembaga baru. Tidak hanya itu di dalam menjalankan kegiatan
operasional dan mengembangkan potensi UMKM masih dihadapi dengan
berbagai permasalahan. Permasalahan yang terjadi di UMKM diantaranya
terbatasnya permodalan, rendahnya kualitas tenaga kerja, kurangnya inovasi
dan pemasaran.
Permasalahan diatas Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari
narasumber pelaku UMKM dan pengurus BUMDES Sambi. Dari
permasalahan-permasalahan yang diperoleh saat ini perlu adanya strategi untuk
memperkuat posisi atau memperluas tujuan yang telah dicapai. ada beberapa
strategi yang telah diterapkan BUMDES Sambi untuk mengatasi permasalahan
tersebut. (1) meningkatkan kesadaran masyarakat melalui sosialisasi. Potensi
yang ada di desa sambi ialah pada unit usaha perdagangan atau UMKM. Dilihat
dari perkembangannya unit usaha yang berjalan pada saat ini ialah UMKM.
17
Permasalahannya terletak pada sumber daya manusia yang sulit menyadarkan
masyarakat karena kebanyakan seperti sulitya untuk berkembang melalui
wirausaha. BUMDES mencoba mensosialisasikan terhadap masyarakat
dengan melakukan pendekatan bagaimana menumbuhkan jiwa masyarakat
yang sadar berwirausaha. Sosialisasi juga digunakan untuk menjelaskan
kepada masyarakat terkait urgensi program yang dibentuk, bahwa nantinya
program tersebut dapat membantu masyarakat dalam menunjang
perekonomian. Sosialisasi ini bisa dilakukan dengan karang taruna, PKK, serta
pengurus lainnya dengan cara berdiskusi terkait program yang ada. (2)
membenahi manajemen pengelolaan. BUMDES Sambi Dalam hal ini berperan
secara langsung dalam menangani permasalahan manajemen dan membenahi
langsung ke lapangan sehingga unit usaha dapat terus berjalan. (3)
meningkatkan kompetensi SDM melalui pelatihan. SDM yang tersedia pada
BUMDES kebanyakan terkait manajemen pengelolaan yang belum terlalu
berkompeten. Dalam hal ini harus dilakukan pelatihan untuk dapat
meningkatkan kinerja serta studi banding dengan BUMDES lain yang telah
berkembang. (4) mengoptimalkan pada akses permodalan. Permodalan adalah
salah satu kendala yang dihadapi BUMDES Sambi, saat ini cara yang ditempuh
dengan terus meningkatkan serta mengoptimalkan hasil keuntungan usaha
yang ada sehingga arus kas terus berputar dan dari hasil keuntungan dapat
digunakan untuk modal berikutnya. (5) mengadakan pelatihan usaha secara
bertahap. Permasalahan yang terjadi pada UMKM di desa sambi yaitu
kurangnya inovasi dan pemasaran karena masih banyaknya masyarakat yang
belum konsisten pada permintaan pasar. Rencananya BUMDES Sambi akan
fokus terhadap penjualan dengan mempromosikan melalui online.
Pengembangan pasar ini juga dapat dilakukan dengan terus mengadakan
pelatihan yang telah berjalan setiap tahunnya dengan mendatangkan
naarasumber dari luar yang dapat memotivasi dalam pengembangan yang
inovatif. Karena pelatihan ini juga dilakukan dari produksi hingga kemasan
serta bagaimana memasarkannya. BUMDES Sambi juga membantu dalam
proses perizinan produk atau PIRT. Dari semua hal itu jika sudah bisa berjalan
BUMDES Sambi akan berperan dalam pelatihan marketing yang selanjutnya
18
akan direalisasikan secara bertahap untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
(6) melakukan control dan evaluasi. BUMDES Sambi setiap bulannya
mengadakan control untuk mengevaluasi program yang telah berjalan serta apa
saja permasalahan yang dihadapi. Dari evaluasi ini dapat mengetahui apa saja
strategi yang perlu diterapkan dari permasalahan yang terjadi. Agar BUMDES
Sambi dapat terus berkembang dalam hal perekonomian.
BUMDES juga harus dikelola dengan baik agar memberikan dampak
positif termasuk pada desa sambi yang telah mendirikan BUMDES Sambi.
Maka dari itu harus lebih maksimal dalam melakukan peningkatan terhadap
perekonomian. Ada solusi yang dapat dilakukan BUMDES Sambi dalam
mengembangkan upaya meningkatankan perekonomian ialah dari SDM yang
telah tersedia harus diolah secara efektif agar menghasilkan output yang
berkualitas. Dalam pemasaran juga harus mulai aktif menggunakan media
sosial karena dari media sosial dapat berperan sebagai sarana marketing yang
saat ini hampir semua masyarakat modern menggunakannya. Maka dari media
sosial produk yang dijual bisa diketahui oleh masyarakat lain serta penjualan
akan semakin meningkat. BUMDES juga harus selalu memperhatikan dan
meninjau jalannya program atau usaha agar dapat mengetahui berjalan atau
tidaknya usaha tersebut. Serta BUMDES harus selalu memperhatikan
kebutuhan masyarakat agar nantinya program yang dibuat bisa berjalan sesuai
dengan kebutuhan yang ada di lapangan. Untuk mewujudkan suatu yang efektif
dalam pelaksanaan peran dan strateginya, BUMDES Sambi tidak lepas dari
faktor yang mendukung dalam upaya meningkatkan perekonomiannya ialah
BUMDES Sambi memiliki peluang dalam pengembangan yang lebih besar
karena adanya partisipasi masyarakat. Selain itu BUMDES Sambi juga
memberikan pelatihan yang dapat menjunjung keberhasilan masyarakatnya
dalam mempertahankan perekonomian. BUMDES Sambi juga memberi
kemudahan dalam proses kegiatan, perizinan, dan pendanaan. Serta BUMDES
Sambi didukung dengan adanya peran pemerintah desa sampai kementerian
desa.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa strategi
BUMDES Sambi dalam upaya meningkatkan perekonomian melalui UMKM
19
di Desa Sambi sangat signifikan dibuktikan dengan beberapa peranan ialah
meningkatkan semangat wirausaha dalam aspek yang lebih luas dan baik, dapat
meningkatkan kreatifitas dan inovasi masyarakat dalam berwirausaha,
meningkatkan kesadaran masyarakat dalam wirausaha, dan kemajuan dan
peningkatan perekonomian tentu membawa dampak positif dan lebih baik bagi
masyarakat di Desa Sambi.
20
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
BUMDES merupakan sebuah instrumen pemberdayaan ekonomi
dengan berbagai ragam jenis potensi. BUMDES dikelola dari desa untuk desa
yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakatnya sehingga mampu
mengejar ketertinggalan dengan daerah-daerah yang ada di Indonesia. Dengan
adanya BUMDES juga akan memberikan kepada masyarakat untuk menggali,
mengelola, dan mengembang potensi sumber daya desa sesuai dengan
kebutuhan masyarakatnya. Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan
permasalahan yang terjadi pada BUMDES Sambi dalam upaya meningkatkan
perekonomian melalui UMKM di Desa Sambi. Permasalahan yang terjadi
keterbatasan SDM menjadikan sangat sulit menemukan orang yang betul-betul
mau berjuang untuk merintis dan mengelola BUMDES yang merupakan
Lembaga baru. Tidak hanya itu di dalam menjalankan kegiatan operasional dan
mengembangkan potensi UMKM masih dihadapi dengan berbagai
permasalahan. Permasalahan yang terjadi di UMKM diantaranya terbatasnya
permodalan, rendahnya kualitas tenaga kerja, kurangnya inovasi dan
pemasaran.
. Dari munculnya permasalahan tersebut maka ada beberapa strategi
yang dilakukan BUMDES Sambi diantaranya meningkatkan kesadaran
masyarakat melalui sosialisasi, membenahi manajemen pengelolaan,
mengoptimalkan pada akses permodalan, mengadakan pelatihan usaha secara
bertahap, meningkatkan kompetensi SDM melalui pelatihan dan melakukan
control dan evaluasi. Untuk mewujudkan suatu yang efektif dalam pelaksanaan
peran dan strateginya, BUMDES Sambi tidak lepas dari faktor yang
mendukung dalam upaya meningkatkan perekonomiannya ialah BUMDES
Sambi memiliki peluang dalam pengembangan yang lebih besar karena adanya
partisipasi masyarakat. Selain itu BUMDES Sambi juga memberikan pelatihan
yang dapat menjunjung keberhasilan masyarakatnya dalam mempertahankan
perekonomian. BUMDES Sambi juga memberi kemudahan dalam proses
21
kegiatan, perizinan, dan pendanaan. Serta BUMDES Sambi didukung dengan
adanya peran pemerintah desa sampai kementerian desa.
B. Saran
Ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan dalam penelitian ini,
antara lain ialah:
1. Bagi fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelola Praktik
Pengalaman Lapangan
a) Melaksanakan pelatihan terlebih dahulu kepada mahasiswa sebelum
terjun dilapangan
b) Diharapkan kepada pihak kampus lebih efektif memantau PPL yang
dilakukan mahasiswa IAIN Tulungagung
c) Ada kerjasama pada pihak Lembaga Keuangan supaya PPL dapat
berlanjut
2. Bagi BUMDES Sambi diharapkan agar dapat selalu menerapkan strategi
yang telah dibuat untuk mengatsi permasalahan yang terjadi sehingga dapat
berkembang dalam meningkatkan perekonomian. Serta perlu juga
melakukan studi banding dengan BUMDES yang telah berkembang agar
menambah wawasan dan agar menjadi lebih baik dalam meningkatkan
perekonomian dari sebelumnya.
3. Bagi peserta PPL selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai bahan untuk menambah wawasan, pengetahuan dan
referensi untuk penelitian selanjutnya.
22
DAFTAR PUSTAKA
Basuki. 2008. Konsep Ekonomi Kreatif:Peluang dan Tantangan dalam
Pembangunan di Indonesia, dalam Jurnal Ekonomi.
Departemen Pendidikan Nasional Pusat Kajian Dinamika Sistem Pembangunan
(PKDSP) Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, Buku Panduan dan
Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa. 2007. Jakarta Selatan: Pimpinan
Pusat Relawan Pemberdayaan Desa Nusantara (PP-RPDN).
Hutomo, Mardi. 2000. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Bidang Ekonomi:
Tinjauan Teoritik dan Implementasi dalam Jurnal Ilmu Pertanian.
Hubeis, Musa. 2011. Prospek Usaha Kecil dalam Wadah Inkubator Bisnis. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Ismawan, Indra. 2001.Sukses di Era Ekonomi Liberal bagi Koperasi dan
Perusahaan Kecil Menengah. Jakarta: PT. Grasindo.
Maryunani. 2008. Pembangunan Bumdes dan Pemberdayaan Pemerintah Desa.
Bandung: CV. Pustaka Setia.
Nurseto, dkk. 2011. Perekonomian Indonesia. Universitas Negeri Yogyakarta:
Fakultas Ilmu Sosial.
Nitisusantro, Mulyadi. 2009. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil.
Jakarta: Afabeta.
Universitas Brawijaya. 2007. Buku Panduan Pendirian dan Pengelolaan Badan
Usaha Milik Desa; BUMDES. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Zurkarnain. 2003. Membangun Ekonomi Rakyat: Persepsi Tentang Pemberdayaan
Ekonomi Rakyat. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
Zakiyah. 2017. Strategy og natural Resources Management of ponggok Village.
Ponggok: Ilmu Pengetahuan Alam.
23
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. BERITA ACARA INDIVIDUAL
BERITA ACARA HARIAN
PPL JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG II TAHUN 2020
Pada tanggal 1 Sampai tanggal 31bulan Agustus Tahun 2020, bertempat di
Lembaga BUMDES Desa Sambi telah dilaksanakan PPL Jurusan Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung gelombang II
Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :
Nama : Auliana Fajrin
NIM : 12401173248
Jurusan : Perbankan Syariah
NO Hari/Tgl Pukul Kegiatan
1. Sabtu/1-8-2020 10.00 Pada hari sabtu merupakan PPL hari pertama,
kegiatan yang saya lakukan ialah melakukan
konfirmasi kepada ketua BUMDES tentang
dimulainya PPL melalui whatshapp dan
konfirmasi untuk bertemu melakukan
wawancara.
2. Minggu/2-8-2020 18.00 Hari minggu adalah hari kedua PPL dan
berhubung hari libur saya membuat pertanyaan
untuk wawancara kepada ketua BUMDES
3. Senin / 3-8-2020 20.00 Pada hari senin saya melakukan observasi dan
wawancara Bersama ketua BUMDES dirumah
beliau. Beliau menjelaskan informasi tentang
BUMDES serta unit usaha yang ada di
BUMDES.beliau juga menjelaskan bahwa saat
ini kantor BUMDES sedang dipakai untuk
pilkada jadi tutup sementara sampai akhir tahun.
Untuk aktivitasnnya semua dihandle oleh Bapak
ketua BUMDES sendiri melalui alat komunikasi
24
serta pendataan dilakukan dirumah. Maka dari
itu saya disuruh untuk observasi atau survei
langsung Bersama nasabah yang bekerja sama
dengan BUMDES sambi. Nasabah pun belum
banyak atau hanya beberapa yang berjalan
dikarenakan baru pergantian jabatan. Beliau juga
menjelaskan kendala dan permaslahan yang
dihadapi saat ini baik dilembaga dan yang terjadi
di unit usaha yang ada.
4. Selasa/4-8-2020 10.00 Selanjutnya pada hari selasa kegiatan saya sesuai
petunjuk atau informasi dari bapak ketua
BUMDES untuk langsung melakukan observasi
dengan nasabah Bumdes. Saya melakukan survei
dan observasi dengan nasabah yang mempunyai
usaha pembuatan masker dan jilbab untuk
mencari informasi tentang BUMDES serta usaha
yang dilakukan. Beliau menceritakan tentang
informasi BUMDES, awal kerjasama, kontribusi
BUMDES dan permasalahan usaha tersebut.
5. Rabu/5-8-2020 09.21 Hari rabu saya Melakukan wawancara online
melalui whatsapp dikarenakan tidak bisa
bertemu langsung dengan nasabah BUMDES.
Nasabah ini mempunyai UMKM stik bawang
yang sudah mempunyai PIRT. Dari wawancara
yang dilakukan saya mendapatkan info tentang
kontribusi BUMDES yang dilakukan terhadap
usaha ini. Permasalahan yang terjadi pada usaha
ini ialah masih kurangnya pemasaran
dikarenakan produksi juga hanya setiap bulan
puasa atau menjelang lebaran.
6. Kamis/6-8-2020 18.30 Pada hari ini adalah PPL hari keenam saya tidak
survei dan observasi jadi saya Menganalisis hasil
wawancara hari sebelumnya Bersama ketua
BUMDES, narasumber 1, dan 2 untuk
menentukan judul laporan yang akan
dikonsultasikan kepada DPL.
7. Jumat/7-8-2020 19.33 Hari jumat ialah hari saya tidak melakukan
survei dilapangan. Hari ini dipakai untuk
konsultasi judul Bersama DPL.
8. Sabtu/8-8-2020 10.00 Pada hari sabtu, kegiatan saya membuat latar
belakang untuk draf laporan mengenai judul
yang dikonsultasikan kepada DPL.
25
9. Minggu/9-8-2020 19.00 Selanjutnya pada hari minggu saya melanjutkan
membuat draf laporan mengenai pemaparan
data, cara menggali data serta siapa
informan/responden yang akan dikonsultasikan
kepada DPL.
10. Senin/10-8-2020 08.00 Hari senin adalah hari kesepuluh yang tadinya
akan melakukan observasi terhadap nasabah
BUMDES tetapi beliau dihubungi tidak bisa jadi
saat ini saya Memperbaiki draf laporan
mengenai judul untuk dikonsultasikan kepada
DPL.
11. Selasa/11-8-2020 18.30 Pada hari selasa saya melakukan observasi dan
wawancara kepada nasabah BUMDES yang
mempunyai usaha prasmanan. Wawancara
tersebut mengenai informasi tentang BUMDES,
peran BUMDES selama ini, dan permasalahan
yang terjadi pada usaha tersebut saat ini.
12. Rabu/12-8-2020 10.00 Hari rabu kegiatan saya ialah menganalisis data
wawancara hari sebelumnya mengenai informasi
tentang BUMDES, peran BUMDES selama ini,
dan permasalahan yang terjadi Bersama nasabah
BUMDES yang mempunyai usaha prasmanan.
13. Kamis/13-8-2020 09.00 Pada hari kamis ialah hari ketiga belas PPL saya
dipasrahkan untuk menyalin data nasabah
BUMDES dirumah. nasabah BUMDES di desa
sambi masih minim karna kurangnya
pemahaman tentang adanya BUMDES serta
lembaga belum terlalu berkembang.
14. Jumat/14-8-2020 10.00 Pada hari ini ialah hari jumat saya melakukan
survei dan wawancara Bersama nasabah yang
bekerja sama dengan BUMDES yang
mempunyai usaha LJN atau pemasangan wifi.
Wawancara ini untuk mengetahui informasi awal
bekerja sama dengan BUMDES, peran
BUMDES terhadap usaha ini, perkembangan
setelah bekerja sama serta kendala yang dihadapi
pada usaha ini.
15. Sabtu/15-8-2020 17.00 Hari sabtu adalah hari PPL ke lima belas,
kegiatan saya hari ini tidak melakukan survei
atau wawancara kepada nasabah tetapi hari ini
saya menganalisis hasil wawancara kemaren
Bersama nasabah yang mempunyai usaha LJN
26
atau pemasangan wifi. Dari wawancara kemaren
dapat mengetahui awal bekerja sama dengan
BUMDES pada awal saat izin kekantor desa
mengenai perizinan pemasangan tiang wifi.
Selanjutnya ditawarkan oleh bapak lurah untuk
bekerja sama dengan BUMDES. Peran
BUMDES dalam usaha tersebut yaitu mengenai
perizinan, membantu mempromosikan dan
membantu pemeliharaan. Saat ini kendala yang
dihadapi ialah dari pihak luar saja. Sedangkan
dari yang lainnya masih tidak ada karna kondisi
saat ini banyak yang membutuhkan wifi untuk
keperluan sekolah dan sebagainya.
16. Minggu/16-8-2020 13.00 Pada hari ini meskipun hari minggu saya tetap
melakukan survei dengan nasabah yang bekerja
sama dengan BUMDES. Nasabah pada hari ini
yang saya survei dan wawancara ialah
mempunyai usaha pusat oleh-oleh dan
mempunyai umkm kripik pare, kripik usus dan
stik bawang. Wawancara pada hari ini untuk
mengetahui bagaimana perkembangan usaha
saat ini atau masa pandemi ini, serta peran
BUMDES terhadap perekembangan usaha
tersebut dan permasalahan yang terjadi pada
usaha yang saat ini dalam kondisi covid.
17. Senin/17-8-2020 19.00 Pada hari ini berhubung hari kemerdekaan
Indonesia saya tidak melakukan kegiatan
dilapangan tetapi melakukan kegiatan dirumah
ialah menganalisis dan mereview hasil
wawancara kemaren dengan nasabah yang
mempunyai usaha pusat oleh-oleh dan
memproduksi kripik. Hasil wawancara kemaren
nasabah menjelaskan saat kondisi seperti saat ini
hasil penjualan lebih berkurang karena
kurangnya konsumen. Tidak hanya itu karyawan
yang diperkejakan juga ikut dikurangi akibat
kondisi pandemi ini serta produksi juga
berkurang. Peran yang dilakukan BUMDES saat
ini hanya bisa mempromosikan lewat media
sosial. Sedangkan permasalahan yang terjadi
masih terkendala dalam pemasaran karna
persaingan diluar yang banyak.
27
18. Selasa/18-8-2020 10.00 Hari ini adalah hari ke delapan belas PPL saya
melakukan kegiatan ditempat Lembaga atau
karna kantornya sedang dipakai buat pilkada
sampai bulan 12 jadi ditempatkan dirumah bapak
ketua BUMDES dan yang menghendel hanya
ketua BUMDES melalui media sosial. Hari ini
saya diminta untuk membantu membuat excel
pendataan keuangan. Saya dipantau oleh bapak
ketua melalui online karna beliau bekerja
ditempat lain selain menjadi ketua BUMDES.
19. Rabu/19-8-2020 19.30 Pada hari ini saya tidak melakukan kegiatan
dilapangan ataupun dirumah bapak ketua maka
saya melakukan kegiatan dirumah dengan
mengerjakan resuman lanjutan pendalaman
materi PPL yang akan dikumpulkan pada akhir
ppl yang paling sedikit 1000 kata.
20. Kamis/20-8-2020 18.30 Hari ini bertepatan dengan tanggal merah saya
melakukan kegiatan dirumah dengan mencari
referensi jurnal mengenai judul laporan yang
akan dibahas sambal menunggu acc judul
laporan yang dikonsultasikan.
21. Jumat/21-8-2020 18.21 Pada hari ini saya melakukan kegiatan secara
online dengan wawancara melalui whatssap
Bersama nasabah BUMDES yang mempunyai
usaha toko sembako. Wawancara ini untuk
mengetahui seberapa penting peran BUMDES
dalam usaha tersebut serta mengetahui
permasalahan yang terjadi.
22. Sabtu/22-8-2020 16.00 Hari ini saya melakukan kegiatan dirumah
dengan menganalisis hasil wawancara kemaren
Bersama nasabah BUMDES yang mempunyai
usaha toko sembako. Dari wawancara kemaren
mendapatkan informasi peran BUMDES
terhadap usaha tersebut yaitu dengan kerjasama
dengan BUMDES sangat membantu dalam
mengembangkan usaha tersebut dari segi modal
serta sosialisasi yang bisa membangkitkan
semangat dalam usaha. Namun ada juga
permasalahan yang terjadi dalam usaha tersebut
ialah dari luar atau persaingan yang sekarang
sudah banyak yang membuka usaha tersebut.
28
23. Minggu/23-8-2020 16.30 Pada hari ini bertepatan hari minggu saya
melakukan kegiatan dirumah dengan
menganalisis apa saja yang perlu di teliti
mengenai judul yag akan dijadikan laporan.
24. Senin/24-8-2020 10.00 Hari ini ialah hari senin saya melakukan kegiatan
pengecekan data nama-nama nasabah yang
bekerja sama dengan BUMDES sambi serta
melakukan pengecekan data nominal pinjaman
yang dikeluarkan kepada nasabah yang bekerja
sama dengan BUMDES sambi. Kegiatan ini
dilakukan dikediaman bapak ketua BUMDES
dikarenakan kantornya sedang dipakai buat
pilkada sampai bulan 12 jadi ditempatkan
dirumah bapak ketua BUMDES dan seperti biasa
dipantau melalui online dikarenakan bekerja
ditempat lain juga.
25. Selasa/25-8-2020 19.00 Pada hari ini saya tidak di Lembaga ataupun
dilapangan tetapi saya melakukan kegiatan
dirumah dengan memulai Menyusun laporan
akhir. Hari ini saya membuat ketentuan Laporan
PPL(Cover, Halaman Pengesahan, Kata
Pengantar, Daftar Isi)
26. Rabu/26-8-2020 18.30 Hari ini saya melakukan kegiatan dirumah
dengan melanjutkan pembuatan laporan akhir.
Dengan membuat laporan bab1 (dasar
pemikiran, tujuan dan kegunaan, dan waktu serta
tempat).
27. Kamis/27-8-2020 16.00 Pada hari ini saya melakukan kegiatan dirumah
dengan melanjutkan membuat laporan akhir.
Hari ini saya melanjutkan membuat laporan bab
2(profil Lembaga, pelaksanaan, permasalahan di
lapangan, dan tanggapan dari pihak Lembaga).
28. Jumat/28-8-2020 14.00 Pada hari ini saya melakukan kegiatan dirumah
dengan koordinasi PPL Bersama DPL melalui
ruang meeting zoom.
29. Sabtu/29-8-2020 18.30 Hari ini adalah PPL hari ke 29 saya melakukan
kegiatan dirumah melanjutkan mengerjakan
laporan akhir bab 3 pembahasan dan
membetulkan kekurangan yang telah dijelaskan
saat meting zoom dengan DPL.
30. Minggu/30-8-2020 13.00 Hari ini bertepatan hari minggu dan detik-detik
PPL mau berakhir saya melakukan kegiatan
29
melanjutkan membuat laporan akhir dan mencari
referensi untuk kajian teori.
31. Senin/31-8-2020 18.30 Pada hari ini ialah hari terakhir PPL gelombang
2 dilaksanakan. Hari ini saya melakukan
kegiatan bertemu dengan ketua BUMDES sambi
dalam hal mengucapkan terima kasih atas
pengarahan selama satu bulan ini yang banyak
berperan walaupun waktu untuk bertemu
terkadang melalui online karena ada pekerjaan
lain selain sebagai ketua BUMDES. Beliau juga
mengucapkan maaf apabila tidak semaksimal
mungkin dalam melakukan penelitian ini
dikarenakan kendala kantor juga yang sedang
dipakai dan diperbaiki. Selain itu saya juga
menyampaikan bahwa PPL sudah berakhir.
Kediri, 31 Agustus 2020
AULIANA FAJRIN
NIM. 12401173248
30
2. FORM BUKTI KONSULTASI DENGAN DPL
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Auliana Fajrin
NIM : 12401173248
Jurusan : Perbankan Syariah
DPL : Sri Dwi Estiningrum, SE.Ak.,M.MM
Tempat PPL : BUMDES Desa Sambi Kabupaten Kediri
Judul Laporan : Strategi Badan Usaha Miliki Desa Sambi dalam Upaya
Meningkatkan Perekonomian Melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah di
Desa Sambi Kabupaten Kediri.
No Tanggal Hal Yang dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1 30-7-2020 Konsultasi mengenai judul Tatacara PPL virtual
dengan menjaga
etika
dan citra almamater
2 4-8-2020 Konsultasi mengenai laporan Judul lebih
mendekatkan
dengan
permasalahan di
lapangan dan
sesuai
jurusan
3 10-8-2020 Judul Judul disetujui
4 24-8-2020 Laporan harian - Kerjakan setiap
tugas segera.
- Tugas harian
berdasarkan
aktivitas yang
dilakukan.
31
- Tidak
diperkenankan tidak
memiliki kegiatan
dalam satu
hari 5 28-8-2020 Pengarahan penyusunan
laporan akhir PPL
Persamaan persepsi
akan Laporan harus
disertai dengan bukti
pendukung berupa
foto, video dan/atau
rekaman suara
selama
kegiatan laporan akhir
6 1-9-2020 Pelaporan tugas harian
7
10-9-2020
Pengumpulan laporan PPL
Penyempurnaan dan pengecekan kelengkapan. laporan
Tulungagung, 17 September 2020
Sri Dwi Estiningrum, SE.Ak.,M,MM
NIP. 197209082007102001
32
3. FOTO-FOTO KEGIATAN PPL
1. Kegiatan tgl 3-8-2020 2. Kegiatan tgl 4-8-2020
Melakukan wawancara Bersama
Bapak ketua BUMDES sambi
Melakukan survei dan observasi
Bersama nasabah yang mempunyai
usaha jilbab dan masker
3. Kegiatan tgl 5-8-2020 4. Kegiatan tgl 7-8-2020
Melakukan wawancara online
dengan nasabah yang mempunyai
UMKM stik bawang
Konsultasi judul kepada DPL
33
5. Kegiatan tgl 11-8-2020 6. Kegiatan tgl 13-8-2020
Melakukan survei dan wawancara
Bersama nasabah yang
mempunyai usaha prasmanan
Dipasrahkan oleh bapak ketua
BUMDES untuk menyalin data
nasabah di rumah
7. Kegiatan tgl 14-8-2020 8. Kegiatan tgl 16-8-2020
Melakukan wawancara dan survei
Bersama nasabah yang mempuntai
usaha LJN atau pemasangan wifi
Melakukan survei dan wawancara
Bersama nasabah yang mempunyai
usaha pusat oleh-oleh dan
memproduksi kripik
9. Kegiatan tgl 18-8-2020 10. Kegiatan tgl 21-8-2020
34
Melakukan kegiatan membuat
pendataan keuangan di excel yang
bertempat dirumah bapak ketua
BUMDES dikarenakan kantor
sementara ditutup
Melakukan wawancara secara online
dengan nasabah BUMDES yang
mempunyai usaha toko sembako
11. Kegiatan tgl 24-8-2020 12. Kegiatan tgl 28-8-2020
melakukan kegiatan pengecekan
data nama-nama nasabah dan
pengecekan data nominal yang
dikeluarkan oleh BUMDES
kepada nasabahnya di rumah
bapak ketua BUMDES
Koordinasi PPL Bersama DPL
melalui ruang meeting zoom
13. Kegiatan tgl 31-8-2020
35
Bertemu dengan Ketua BUMDES
sambi dalam hal mengucapkan
terima kasih dan menyampaikan
bahwa PPL sudah selesai.
36