laporan praktik pengalaman lapangan...
TRANSCRIPT
i
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
IMPLEMENTASI PROGRAM DANA TALANGAN
PADA HOME INDUSTRI KUE KERING SUPIKU
KARANGREJO
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh
NADIA PUTRI ROSANTI
NIM. 12401173199
Dosen Pembimbing Lapangan
Refki Rusyadi, M.Pd.I
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah disetujui dan disahkan pada:
Hari : Senin
Tanggal : 31 Agustus 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan : Implementasi Program Dana Talangan pada Home Industri Kue Kering
Supiku Karangrejo
MENYETUJUI
Dosen Pembimbing Lapangan
(Refki Rusyadi, M.Pd.I)
NIDN.2027128601
Mengesahkan
a.n. Dekan
Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
(Siswahyudianto, M.M.)
NIDN.2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kehadirat Allah SWT, atas segala
karunia-Nya sehingga Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini dapat terlaksana dengan baik.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW.
Sehubungan dengan terselesaikannya penulisan laporan ini maka penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung.
2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.
3. Muhammad Aqim Adlan, S.Ag. S.Pd.,M.E.I., selaku Ketua Jurusan Perbankan
Syariah Institut Agama Islam Negeri Tulungagung
4. Refki Rusyadi, M.Pd.I, selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah
memberikan arahan dan koreksi dalam proses pembuatan laporan.
5. Ibu Lilis Purwahyuningsih, selaku pemilik Home Industri Kue Kering Supiku
Karangrejo.
6. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan penulisan laporan ini.
Demikian laporan ini dibuat, semoga dapat memberikan nilai tambah untuk
melengkapi proses belajar mengajar. Kritik dan saran diharapkan sebagai masukan dalam
memperbaiki penulisan laporan selanjutnya.
Tulungagung, 31 Agustus 2020
NADIA PUTRI ROSANTI
NIM. 12401173199
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran .................................................................................................. 1
B. Tujuan dan Kegunaan ......................................................................................... 1
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ......................................................................... 2
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga .................................................................................................... 3
B. Pelaksanaan Praktik ............................................................................................ 4
C. Permasalahan di Lapangan .................................................................................. 4
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik ................................................ 5
BAB III ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI
A. UMKM ................................................................................................................ 6
B. Peranan UMKM dalam Perekonomian ............................................................... 8
C. Dana Talangan .................................................................................................... 9
D. Implementasi Dana Talangan pada Home Industri Supiku .............................. 10
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 12
B. Saran-saran ........................................................................................................ 12
DAFTAR RUJUKAN ................................................................................................. 13
LAMPIRAN................................................................................................................. 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Usaha mikro kecil menengah atau (UMKM) adalah istilah umum ekonomi
yang merujuk pada usaha ekonomi produktif yang dimiliki perorangan maupun badan
usaha sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Undang-Undang No.20 Tahun
2008.1
UMKM ini memiliki peran yang sangat penting dalam ekonomi suatu negara.
Jika ditilik dari krisis ekonomi moneter yang terjadi pada tahun 1998, hanya UMKM
yang relatif mampu bertahan. Berbeda pada masa pandemi Covid-19 ini, UMKM
terasa loyo. Pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), membuat
ruang gerak UMKM menjadi sempit.
Dalam kondisi seperti ini, UMKM praktis tidak memiliki kontribusi dalam
menjaga pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah. Menurunnya tingkat konsumsi
akibat Covid-19 ini berdampak pada produksi serta modal pada UMKM, salah
satunya adalah home industri kue kering Supiku di daerah Karangrejo Boyolangu.
Berkaitan dengan modal yang dibutuhkan pada UMKM, lembaga pembiayaan
memiliki andil yang sangat besar dalam membantu kekurangan modal yang dialami.
Pemberian dana dalam bentuk pembiayaan secara kredit mampu menopang usaha
tersebut untuk bertahan.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk membahas lebih dalam
mengenai peranan bank/non bank terhadap UMKM dengan judul “Implementasi
Program Dana Talangan pada Home Industri Kue Kering Supiku Karangrejo”.
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan
a. Melengkapi pengetahuan teoritik mahasiswa serta seluk beluk praktik di
lapangan.
1 Wikipedia
2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, hal 1
2
b. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengetahui ada tidaknya
kesenjangan antara teori dengan praktik di lembaga dan serta mengetahui ada
tidaknya kesenjangan antara teori dengan operasionalisasi di lapangan.
c. Untuk mengetahui peran bank/non bank terhadap UMKM yang ada di desa.
2. Kegunaan Praktik Pengalaman Lapangan
a. Bagi mahasiswa, berguna untuk memperkaya wawasan keilmuan dalam
rangka pembentukan keahlian akademik di instansi/lembaga usaha.
b. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, berguna sebagai salah satu media
penyerapan informasi yang bermanfaat untuk penyelarasan kurikulum dengan
perkembangan kebutuhan di lapangan, dan sebagai media sosialisasi karena
Perguruan tinggi memiliki akses yang memadai untuk penyebarluasan
informasi kepada masyarakat.
c. Bagi lembaga, sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan pinjaman kredit
khususnya program dana talangan untuk pengembangan usaha.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan praktik pengalaman lapangan dilakukan selama satu bulan
dimulai pada tanggal 1-31 Agustus 2020 secara mandiri dari rumah dan desa masing-
masing, akibat dampak pandemi Covid-19. Adapun pelaksanaannya bertempat di:
1. Nama Lembaga/UMKM Home Industri Kue Kering Supiku
2. Alamat RT/RW 02/03 Dsn. Kandenan, Ds.
Karangrejo, Kec. Boyolangu, Kab.
Tulungagung, Jawa Timur, 66271
3. No. Telp 0812-3449-9850
4. Hari Selasa dan Kamis (tergantung proses
produksi)
5. Waktu Pagi/siang
3
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
1. Sejarah Home Industri Kue Kering Supiku
Industri rumahan kue kering Supiku ini mulai berdiri pada tahun 2010 oleh ibu
Lilis Purwahyuningsih. Awal mula usaha ini didirikan saat ibu Lilis mengikuti
pelatihan pembuatan olahan makanan seperti stik dan abon dari Dinas Perikanan
dan Kelautan Tulungagung. Pada saat itu beliau dianjurkan untuk berproduksi.
Produksi pertamanya adalah stik ikan, kemudian dilanjut dengan memproduksi
macam-macam jenis stik, yakni stik bawang dan stik ubi ungu. Ada juga olahan
lain seperti kembang goyang atau matahari, sagon, dan ciput ketan.
Menurut penjelasan beliau, produksi tidak bisa dilakukan sekali namun secara
bertahap. Usaha ini adalah milik pribadi yang tergolong usaha mikro menengah,
karena produksinya sudah melibatkan masyarakat daerah lingkungan industri
rumahan tersebut dan sudah memiliki konsumen dari berbagai kota mulai dari
Trenggalek, Kediri, Blitar, dan sekitarnya.
Pada hari biasa, jumlah pekerjanya ada empat orang sedangkan untuk hari raya
atau hari besar lainnya bisa mencapai 10 orang pekerja. Mengenai sistem
upahnya, kalau hari biasa itu langsung dibayar sedangkan untuk hari besar atau
lebaran itu sebulan sekali. Salah satu pekerja yang bernama ibu Nur (bagian
pengemasan) juga mengaku bahwa pemberian upah bisa diminta kapan saja
dengan menulis pekerjaan yang telah usai di nota bon.
Berdasarkan keterangan dari bu Lilis, pemasarannya aneka produk Supiku
dengan cara dititipkan ke toko oleh-oleh di Tulungagung seperti Intan Jaya,
Jenang Lasimun, Barokah, Jelita, Wisata Blimbing, Toko Surabaya, Tamanan,
Bravo, dan agen seperti Niki sae, tentrem, dll. Usaha ini kemudian makin
berkembang dan memiliki pelanggan tetap bukan hanya konsumen menengah
kebawah tapi juga merambah sampai ke konsumen menengah atas.
2. Letak Geografis
Home industri Kue Kering Supiku berlokasi di desa Karangrejo kecamatan
Boyolangu, kabupaten Tulungagung. Lokasinya agak masuk ke gang berpaving,
melewati toko bunga “Kelakon Kembang”. Daerah sekitar industri rumahannya
4
tidak tergolong padat karena wilayahnya juga masih tergolong desa. Untuk
batasan wilayahnya:
a. Sebelah utara berbatasan langsung dengan desa Tanjungsari
b. Sebelah selatan berbatasan langsung dengan desa Junjung
c. Sebelah timur berbatasan langsung dengan desa Doroampel
d. Sebelah barat berbatasan langsung dengan desa Kepuh
3. Struktur Organisasi
Industri rumahan kue kering Supiku ini dijalankan sendiri oleh pemilik, ibu
Lilis Purwahyuningsih. Beliau mempekerjakan 4-10 orang tergantung dari
pesanan atau saat hari besar, diambil dari masyarakat yang tinggal dekat dengan
industri rumahan Supiku.
B. Pelaksanaan Praktik
Pelaksanaan praktik pengalaman lapangan di Home Industri Kue Kering
Supiku dimulai pada tanggal 1 Agustus sampai dengan 31 Agustus 2020 berjalan
dengan lancar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Akibat dari pandemi
Covid-19, mahasiswa PPL hanya diperkenankan untuk melakukan survey dan
observasi di lembaga yang bersangkutan beberapa kali. Berikut kegiatan yang
dilakukan pada saat obervasi/kunjungan:
1. Mahasiswa melakukan survei lokasi tempat usaha.
2. Mahasiswa melakukan wawancara dengan pemilik tempat usaha mengenai
profil usaha dan masalah yang dihadapi.
3. Mahasiswa turut membantu dalam kegiatan produksi usaha, misal dengan
mengemas produk jadi.
4. Mahasiswa melakukan pengambilan gambar dan video untuk dokumentasi
laporan.
C. Permasalahan di Lapangan
Permasalahan yang muncul di industri rumahan Supiku terkait dengan modal
usaha. Karena kisaran modal awal yang tergolong sedikit (hanya satu juta rupiah),
dan pemilik usaha ingin usahanya berkembang lebih jauh, maka beliaupun berani
meminjam modal ke bank.
5
Masalah lain yakni mengenai penurunan permintaan dari konsumen akibat
pandemi Covid-19. Sehingga jika hari biasa bahan baku habis, sebaliknya pada saat
pandemi bahan bakunya masih ada.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Dari pihak home industri, ibu Lilis menanggapi soal persoalan tersebut beliau
kemudian meminjam uang ke Bank Bpr UMKM Jatim menggunakan pembiayaan
dana talangan saat lebaran tiba dengan jaminan. Untuk proses pembayarannya sekali
bayar di akhir dan dananya juga cepat cair. Sedangkan untuk permasalahan mengenai
penurunan permintaan konsumen, beliau mengakali dengan menyusut produksi kue
kering, juga produksi diutamakan bagi konsumen yang sudah memesan terlebih
dahulu.
6
BAB III
PEMBAHASAN/ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI
A. UMKM
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu
penggerak laju perekonomian Indonesia. Pundi-pundi rupiah mengalir dan peluang
kerja semakin terbuka. Maka dari itu, perkembangan UMKM juga sangat penting agar
tetap kokoh menghadapi rintangan dan persaingan yang ada.
Meskipun Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah telah menunjukkan peranannya
dalam perekonomian nasional, namun masih menghadapi berbagai hambatan dan
kendala, baik yang bersifat internal maupun eksternal, dalam hal produksi dan
pengolahan, pemasaran, sumber daya manusia, desain dan teknologi, permodalan,
serta iklim usaha.2
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah, yang dimaksud dengan:
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur
dalam undang-undang.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha
Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam
undang-undang.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur
dalam undang-undang.
2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, hal 1
7
4. Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari
Usaha Menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha
patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.
5. Dunia Usaha adalah Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha
Besar yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia dan berdomisili di
Indonesia.
Adapun definisi atau kriteria UMKM berdasarkan Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang
berlaku saat ini didasarkan kepada nilai kekayaan bersih dan nilai hasil penjualan
sebagaimana dapat dibaca pada tabel 1.3
Sumber: Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah
3 Abdul Aziz dan A. Herani Rusland, Peranan Bank Indonesia di Dalam Mendukung Pengembangan
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, (Jakarta: PPSK BI, 2009), hal. 4
Tabel 1
Difinisi atau Kriteria UMKM
Skala Usaha Kriteria
Usaha Mikro
Memiliki kekayaan bersih maksimal Rp. 50 juta (tidak termasuk
tanah dan
bangunan tempat usaha)
Memiliki hasil penjualan tahunan sampai dengan Rp. 300 juta Usaha Kecil Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50 juta sampai dengan
Rp. 500 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha)
Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300 juta sampai
dengan
Rp. 2,5 milyar
Usaha
Menengah Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500 juta sampai dengan
Rp. 10 milyar (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha)
Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2,5 milyar sampai
dengan
Rp. 10 milyar
8
Di Indonesia, UMKM selama ini berperan sebagai sumber penciptaan
lapangan kerja pendorong utama roda perekonomian di pedesaan, yang banyak
memberikan andil dalam mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan.
Pengalaman menunjukan bahwa ketika Indonesia dilanda krisis ekonomi pada
pertengahan tahun 1997, UMKM dengan beberapa kelebihannya tersebut dapat
bertahan terhadap goncangan krisis ekonomi dan tetap menunjukkan eksistensinya di
dalam perekonomian.4 Maka dari itu, peran pemerintah dalam mengembangan usaha
pelaku industri sangat diperlukan baik dari segi pembinaan maupun dalam segi
permodalan.
Berdasarkan hal tersebut, upaya pemberdayaan UMKM telah menjadi prioritas
program pemerintah, di negara berkembang maupun negara maju, bahkan telah
menjadi perhatian dunia, terutama untuk mengatasi kesenjangan ekonomi antara
negara-negara sedang berkembang dan negara maju, dalam mengatasi masalah
pengangguran dan kemiskinan. Sehubungan dengan itu berbagai lembaga
internasional, antara lain; Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia, Bank Pembangunan
Islam dan lembaga Internasional lainnya, telah banyak memberikan bantuan keuangan
maupun bantuan teknis kepada Negara-negara yang membutuhkan.5
B. Peranan UMKM dalam Perekonomian
Pengalaman di berbagai negara dan beberapa studi yang dilakukan tentang
UMKM telah membuktikan bahwa sektor usaha tersebut merupakan bagian penting
dari perekonomian negara karena mereka telah memberikan kontribusi yang besar
dalam mendorong perekonomian, antara lain kontribusinya dalam membuka
kesempatan kerja baru sebagai pemacu pertumbuhan ekonomi dan sebagai sumber
inovasi.
Di samping itu, dalam struktur perekonomian, umumnya UMKM merupakan
lapisan pelaku usaha yang paling besar, yang sering juga disebut dengan pelaku
ekonomi rakyat. Oleh karena itu, eksistensi dan peran UMKM ini harus terus
dipelihara dan dijaga kesinambungannya dalam membentuk perekonomian yang
tangguh. Dalam era perubahan lingkungan ekonomi global dan perdagangan bebas,
yang diikuti dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, UMKM
mempunyai peranan baru yang lebih penting lagi bagi perekonomian, yaitu sebagai
4 Ibid, hal. 1
5 Ibid, hal. 2
9
salah satu sumber pendorong pertumbuhan ekspor nonmigas, dan sebagai unit usaha
pendukung bagi usaha besar dengan menyediakan bahan-bahan tertentu.6
Meskipun saat ini UMKM sedang terombang-ambing untuk bangkit kembali
pada masa pandemi Covid-19 ini, berbeda dengan tahun 1998 yang mampu menopang
kokoh perekonomian Indonesia. Dalam hal ini pemerintah melalui Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mengalokasikan anggaran bagi koperasi dan
UMKM dengan total Rp 124 triliun. Anggaran tersebut mencakup insentif pajak,
relaksasi dan restrukturisasi kredit dan perluasan modal kerja UMKM untuk menekan
dampak pandemic, khususnya pada masyarakat menengah ke bawah.7
Dalam hal ini, pemerintah memberikan bantuan kepada pelaku UMKM
sebagai bagian Pemulihan Ekonomi Nasional. Keduanya adalah program listrik gratis
dan bantuan langsung tunai (BLT) untuk modal usaha Rp 2,4 juta. Bantuan tersebut
diberikan kepada jutaan UMKM di seluruh wilayah Indonesia. Untuk program listrik
hanya berlaku bagi industri kecil yang berlangganan B1 450 VA dan I1 450 VA. Ada
sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh UMKM agar mendapat bantuan modal,
yakni:8
Pelaku usaha merupakan warga negara Indonesia
Mempunyai nomor induk kependudukan (KTP)
Mempunyai usaha mikro yang dibuktikan dengan surat usulan dari
pengusul lampirannya
Bukan ASN, TNI/Polri, atau pegawai BUMN/BUMD
C. Dana Talangan
Dana talangan merupakan dana yang disediakan oleh Bank Indonesia yang
digunakan untuk melakukan pembayaran terlebih dahulu kepada kreditur bank dan
akan menjadi utang bank tersebut kepada Bank Indonesia. Jika dalam keadaan sangat
mendesak, dana talangan dapat menjadi solusi dana yang paling mudah jika
membutuhkan modal yang harus cair dalam waktu singkat.
Dalam peraturan OJK tentang Penyelenggaraan Usaha Pembiayaan Syariah,
pembiayaan jasa adalah pemberian/penyediaan jasa baik dalam bentuk pemberian
manfaat atas suatu barang, pemberian pinjaman (dana talangan) dan/ atau pemberian
6 Ibid, hal. 6
7 Web resmi COVID-19
8 Web resmi Kompas
10
pelayanan dengan dan/ atau tanpa pembayaran imbal jasa (ujrah) sesuai dengan
perjanjian pembiayaan syariah yang disepakati oleh para pihak. Dana talangan
(Qardh) adalah penyediaan dana secara tunai dalam rangka pembiayaan yang
pembayarannya dilakukan dengan menggunakan kartu yang berfungsi sebagai kartu
kredit yang sesuai dengan prinsip syariah (sharia card) dan dana talangan dalam
rangka anjak piutang syariah. 9
Pinjaman Qardh yang diberikan adalah penyediaan dana atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara
peminjam dan pihak yang meminjamkan yang mewajibkan peminjam melunasi
hutangnya setelah jangka waktu tertentu.
Pinjaman Qardh yang diberikan merupakan pinjaman yang tidak
mempersyaratkan adanya imbalan. Bank dapat meminta jaminan atas pemberian
pinjaman Qardh. Bank hanya boleh mengenakan biaya administrasi atas pinjaman
Qardh. Akad Qardh dalam Lembaga Keuangan Syariah terdiri dari dua macam:10
1. Akad Qardh yang berdiri sendiri untuk tujuan sosial semata sebagaimana
dimaksud dalam Fatwa DSN-MUI Nomor: 19/DSN-MUI/IV/2001 tentang al-
Qardh, bukan sebagai sarana atau kelengkapan bagi transaksi lain dalam produk
yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan;
2. Akad Qardh yang dilakukan sebagai sarana atau kelengkapan bagi transaksi lain
yang menggunakan akad-akad mu’awadhah (pertukaran dan dapat bersifat
komersial) dalam produk yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Penggunaan dana dari pihak ketiga hanya diperbolehkan untuk tujuan komersial
antara lain seperti produk Rahn Emas, Pembiayaan Pengurusan Haji Lembaga
Keuangan Syariah, Pengalihan Utang, dan Anjak Piutang.
D. Implementasi Dana Talangan pada Home Industri Supiku
Dari jawaban yang telah disampaikan oleh pemilik usaha, dana awal yang
digunakan untuk modal usaha adalah Rp 1 juta. Modal tersebut adalah modal sendiri.
Saat kekurangan modal dan ingin agar usaha terus berkembang, pemilik usaha
mengajukan pembiayaan dana talangan pada Bank BPR UMKM Jatim. Untuk
kemudian melakukan pinjaman pertama sejumlah Rp 5 juta setiap lebaran dengan
9 POJK No. 31 tentang Penyelenggaran Usaha Pembiayaan Syariah, (Jakarta: OJK, 2014), hal. 3
10 SAK ETAP Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, (Jakarta: OJK), hal. 67
11
jaminan sertifikat tanah. Model pelunasan kreditnya adalah sekali bayar di akhir
bulan.
Karena pemilik usaha merasa pinjaman tersebut berjalan lancar dan cepat cair,
maka beliau melakukan pembiayaan lagi selama 5 tahun berturut-turut. Untuk
persyaratannya yakni dengan meminta surat keterangan dari desa bahwa pemilik
usaha benar-benar mengelola sebuah usaha dan bank melakukan survei ke tempat
pemilik. Setelah disurvei dilakukan rapat dan dua hari kemudian modal dapat cair.
Pembiayaan ini menurut pemilik tidak memberatkan, malah bisa membantu pelaku
usaha lain pada saat kekurangan modal dan butuh dana dengan segera.
12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
UMKM adalah salah satu roda penggerak ekonomi sekaligus menjadi
penyedia lapangan kerja. Tentunya pemerintah juga memiliki andil penting dalam
membantu pengembangan industri ekonomi. Dengan adanya bantuan dari pemerintah
dan peran bank/non bank, UMKM mampu sedikit demi sedikit bergerak untuk
bangkit kembali menopang kegiatan perekonomian.
Salah satu program atau pembiayaan dana talangan mampu memberikan
modal usaha kepada pelaku UMKM sehingga krisis yang dialami dapat diatasi.
Pembiayaan atau pinjaman tersebut dalam syariah biasa disebut dengan Qardh.
Dengan modal yang cepat cair dan proses pelunasan yang mudah diakhir bulan
menjadikan pembiayaan dana talangan digemari banyak pelaku usaha yang sedang
kekurangan modal.
B. Saran-Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
a. Alangkah lebih baiknya pihak yang mengurus kegiatan PPL memiliki
kesabaran dan ketabahan dalam hati sehingga tidak meluapkan emosi pada
grup PPL karena kesalahan pada saat mengisi form pendaftaran online.
b. Lebih banyak melakukan kerjasama dengan instansi-instansi perbankan terkait
tempat PPL.
2. Untuk Instansi/lembaga
a. Pemberian papan nama lembaga yang bersangkutan dan petunjuk arah, dengan
ukuran besar dan memiliki desain yang bagus agar terlihat mencolok sehingga
mampu menarik perhatian konsumen.
3. Untuk mahasiswa
a. Karena pelaksanaan PPL dilakukan secara online akibat pandemi Covid-19,
diharapkan mahasiswa menyimak informasi dengan cermat dan teliti.
b. Aktif dalam kegiatan PPL.
13
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Abdul dan A. Herani Rusland. 2009. Peranan Bank Indonesia di Dalam Mendukung
Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Jakarta: Pusat Pendidikan dan
Studi Kebanksentralan (PPSK) Bank Indonesia.
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 2013. Analisis Peran Lembaga Pembiayaan
dalam Pengembangan UMKM. Jakarta: Pusat Kebijakan Perdagangan dalam Negeri.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31 /POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan
Usaha Pembiayaan Syariah. 2014. Jakarta: Kemenkumham.
SAK ETAP Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. Jakarta: OJK.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. 2008.
Jakarta: Kemenkumham.
www.ojk.go.id
www.bi.go.id
covid19.go.id
www.kompas.com
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Usaha_mikro_kecil_menengah
14
LAMPIRAN
Lampiran 1
BERITA ACARA HARIAN
PPL JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG II TAHUN 2020
Pada tanggal 1 sampai tanggal 31 bulan Agustus tahun 2020, bertempat di Lembaga
Home Industri Kue Kering SUPIKU, telah dilaksanakan PPL Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung gelombang II Tahun 2020 oleh
mahasiswa dengan identitas sebagai berikut:
Nama : Nadia Putri Rosanti
NIM : 12401173199
Jurusan : Perbankan Syariah
No. Hari/Tgl Pukul Kegiatan
1. Sabtu, 1 Agustus
2020
-
2. Minggu, 2 Agustus
2020
-
3. Senin, 3 Agustus
2020
09.00 Janji temu dengan pemilik usaha
melalui anak dari pemilik, lewat
4. Selasa, 4 Agustus
2020
Kunjungan batal
5. Rabu, 5 Agustus
2020
Chat Whatsapp untuk janji temu besok.
6. Kamis, 6 Agustus
2020
07.39
Kunjungan ke lembaga PKL, bertemu
dengan pemilik usaha dan melihat
15
10.00
proses pembuatan kue kering sagon.
Pembekalan dan tanya jawab oleh DPL
mengenai hal-hal yang belum dipahami
pada saat proses PPL nanti.
7. Jum’at, 7 Agustus
2020
-
8. Sabtu, 8 Agustus
2020
-
9. Minggu, 9 Agustus
2020
-
10. Senin, 10 Agustus
2020
-
11. Selasa, 11 Agustus
2020
-
12. Rabu, 12 Agustus
2020
15.48
14.13
Review materi pendalaman PPL Gel. II
dan mencatat hal-hal yang perlu
dikerjakan selama satu bulan PPL
Tanya melalui Whatsapp kapan lagi
melakukan produksi
13. Kamis, 13 Agustus
2020
13.03 Tanya-tanya mengenai kendala dalam
pada saat pandemi yang dijawab oleh
anak dari pemilik usaha
14. Jum’at, 14 Agustus
2020
09.47 Menulis pertanyaan yang diajukan
untuk wawancara nanti
15. Sabtu, 15 Agustus
2020
-
16 Minggu, 16 Agustus
2020
15.29
19.17
20.19
Chat Whatsapp untuk melakukan janji
temu esok apakah ada waktu luang atau
tidak
Chat Whatsapp kepada DPL, bertanya
mengenai poin D dalam bab I yang
belum dipahami
Menulis tambahan pertanyaan
16
wawancara
17 Senin, 17 Agustus
2020
09.00 Berkunjung ke tempat usaha dan
melakukan wawancara dengan pemilik
usaha
18 Selasa, 18 Agustus
2020
-
19 Rabu, 19 Agustus
2020
-
20 Kamis, 20 Agustus
2020
18.26 Chat Whatsapp janji temu besok untuk
melihat proses pembuatan stik ubi ungu
21 Jum’at, 21 Agustus
2020
05.00
08.27
Review materi pembekalan PPL Gel. II
Kunjungan ke lokasi PPL dan melihat
proses pembuatan stik ubi ungu
22 Sabtu, 22 Agustus
2020
-
23 Minggu, 23 Agustus
2020
09.41
09.43
10.08
Konsultasi mengenai judul laporan ke
DPL melalui Whatsapp
Diskusi janji temu kapan melakukan
produksi lagi melalui Whatsapp
Mengerjakan laporan
24 Senin, 24 Agustus
2020
06.38 Diskusi janji temu kapan melakukan
produksi lagi melalui Whatsapp
25 Selasa, 25 Agustus
2020
05.30
15.04
Review pembekalan PPL Gel. II
Diskusi janji temu kapan melakukan
produksi lagi melalui Whatsapp
26 Rabu, 26 Agustus
2020
10.41
14.30
Kunjungan ke tempat usaha untuk
melihat proses pengemasan kembang
goyang/matahari
Mengerjakan laporan
27 Kamis, 27 Agustus
2020
-
28 Jum’at, 28 Agustus
2020
-
17
29 Sabtu, 29 Agustus
2020
-
30 Minggu, 30 Agustus
2020
18.30 Mengerjakan laporan
31 Senin, 31 Agustus
2020
10.00- Selesai Mengerjakan laporan + menyelesaikan
review pembekalan materi PPL Gel. II
Tulungagung, 31 Agustus 2020
Nadia Putri Rosanti
(12401173199)
18
Lampiran 2
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Nadia Putri Rosanti
NIM : 12401173199
Jurusan : Perbankan Syariah
DPL : Refki Rusyadi, M.Pd.I
Tempat PPL : Home Industri Kue Kering SUPIKU
Judul Laporan : Implementasi Program Dana Talangan pada Home Industri Kue
Kering Supiku Karangrejo
No. Hal yang dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1. Konsultasi grup DPL Bapak Refky
mengenai hal-hal yang belum
dipahami dan tempat pelaksanaan PPL
melalui Google meet
ACC
2. Konsultasi pribadi mengenai poin
“tanggapan dari lembaga” yang belum
dipahami melalui chat Whatsapp
Isinya mengenai kendala apa saja
yang dialami
3. Konsultasi judul laporan PPL
ACC
Tulungagung, 31 Agustus 2020
Refki Rusyadi, M.Pd.I
NIDN. 2027128601
19
Lampiran 3
FOTO-FOTO KEGIATAN PPL
1. Kunjungan ke Home Industri Supiku (Kamis, 6 Agustus 2020)
Proses pembuatan sagon
Proses pembuatan sagon
Proses pembuatan sagon
20
2. Kunjungan ke Home Industri Supiku untuk wawancara (Senin, 17 Agustus 2020)
Observasi dan wawancara
Observasi dan wawancara
21
3. Kunjungan ke Home Industri Supiku (Jum’at, 21 Agustus 2020)
Proses pembuatan stik ubi ungu
Proses pembuatan stik ubi ungu
Pengolahan
Hasil jadi
Proses pembuatan stik ubi ungu
22
4. Kunjungan ke Home Industri Supiku (Rabu, 26 Agustus 2020)
Pengemasan matahari
Penimbangan matahari
Penimbangan matahari
Matahari yang sudah dikemas