laporan praktik lapangan rt 04 rw 06 kelurahan samoja bandung
DESCRIPTION
praktik lapangan community nursing programTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS III
RT 04 RW 06 KELURAHAN SAMOJA
KOTA BANDUNG
Disusun untuk memenuhi tugas praktik lapangan mata kuliah
Community Nursing Program III
Disusun oleh :
Melda Iskawati 220110110043
Anggun Friska YL 220110110049
Nurnila Novia 220110110031
Nurul Iklima 220110110055
Safrina Darayani 220110110037
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
i
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL : LAPORAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
III RT 04 RW 06 KELURAHAN SAMOJA KOTA
BANDUNG
PENYUSUN : KELOMPOK 4
MELDA ISKAWATI 220110110043
ANGGUN FRISKA YL 220110110049
NURNILA NOVIA 220110110031
NURUL IKLIMA 220110110055
SAFRINA DARAYANI 220110110037
Sumedang, Januari 2015
Menyetujui,
Ketua RT 04 RW 06 Kader RT 04 RW 06
Bapak Mulyadi Ibu Narsih
Pembimbing Lapangan
Citra Windani M.S., S.Kep., Ners, M.Kep
NIP . 198310132006042001
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, karena atas berkat
dan rahmat-Nya penyusun bisa menyelesaikan penyusunan laporan ini.Laporan
ini merupakan laporan Praktik Keperawatan Komunitas III di RT 04 RW 06
Kelurahan Samoja Kota Bandung yang disusun untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Community Nursing Program III.
Dalam penyelesaian laporan ini, penyusun menyadari bahwa dalam proses
awal pembuatan laporan hingga akhir terselesaikannya laporan tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penyusun ingin
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberikan nikmat sehat maupun rezki dari mulai
proses pengkajian masalah hingga penyusunan laporan.
2. Para dosen keperawatan Komunitas yang telah mengarahkan pemikirannya
dan juga membimbing kami dalam proses praktik lapangan di Puskesmas.
3. Pak Lurah dan Pak RW 06 yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk mengkaji masalah yang ada di RT04 RW06.
4. Bapak RT 04, Bu Kader RT 04 dan seluruh warga RT 04 yang telah
menyempatkan waktunya untuk pengkajian, MMRT dan Kegiatan Kesehatan.
5. Kepada orang tua penyusun yang telah yang telah memberikan dukungan
moril maupun materil kepada kami selama proses pembelajaran di Puskesmas.
6. Teman – teman keperawatan 2011 yang sama – sama saling memberi
dukungan selama proses belajar di Kelurahan Samoja.
Penyusun menyadari bahwa ada kekurangan yang terdapat dalam laporan
ini.walaupun demikian penyusun berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi
dunia kesehatan khususnya dalam bidang keperawatan. Kritik dan saran yang
membangun sangat penyusun harapkan untuk perbaikan selanjutnya.
Sumedang, Januari 2015
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... v
ABSTRAK........................................................................................................ 1
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 2
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 2
1.2 Tujuan......................................................................................................... 4
1.3 Metode Penulisan........................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN LAPANGAN................................................................. 5
2.1 Pengkajian Komunitas................................................................................ 5
2.1.1 Data Umum......................................................................................... 5
2.1.2 Data Khusus........................................................................................ 12
2.2 Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan................................................... 45
2.3 Implementasi Keperawatan Komunitas...................................................... 57
2.4 Evaluasi....................................................................................................... 58
BAB III PEMBAHASAN............................................................................... 61
BAB IV PENUTUP......................................................................................... 64
4.1 Kesimpulan................................................................................................. 64
4.2 Rekomendasi ............................................................................................. 64
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................172
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pre Planning Survey Mawas Diri.................................................. 65
Lampiran 2 Implementasi Pre Planning Survey Mawas Diri........................... 70
Lampiran 3 Pre Planning Pra MMRT dan MMRT .......................................... 76
Lampiran 4 Implementasi Pre Planning Pra MMRT dan MMRT.................... 83
Lampiran 5 Pre Planning Penyuluhan.............................................................. 97
Lampiran 6 Implementasi Pre Planning Penyuluhan........................................103
Lampiran 7 Pre Planning Screaning Test.........................................................118
Lampiran 8 Implementasi Pre Planning Screaning Test...................................124
Lampiran 9 SAP ISPA......................................................................................140
Lampiran 10 SAP Hipertensi dan Asam Urat...................................................151
Lampiran 11 Format Wawancara Tokoh Masyaraka.......................................166
v
ABSTRAK
Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan kelompok risiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan rehabilitasi dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagi mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan.
Program praktik lapangan Community Nursing Program III merupakan penerapan konsep, prinsip dan proses keperawatan komunitas yang diarahkan agar mahasiswa dapat mengaplikasikan teori keperawatan komunitas dan manajemen keperawatan. Tujuan dari Praktik lapangan ini mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan komunitas dengan pendekatan proses keperawatan komunitas. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam kegiatan praktik belajar lapangan ini berupa kuisioner, wawancara, dan observasi di wilayah RT 04 RW 06 Kelurahan Samoja, Bandung.
Sebagai salah satu mata kuliah di Fakultas Keperawatan Universits Padjadjaran, maka mahasiaswa melakukan praktik keperawatan komunitas yang dilakukan di Kelurahan Samoja, Kecamatan Laswi Jawa barat. Praktik keperawatan dilakukan mulai dari melakukan Survey Mawas Diri, Musyawarah Masyarakat tingkat RT, melakukan intervensi hingga evaluasi. Dalam pelaksanaan praktek di RT 04 RW 06 kelurahan Samoja ditemukan masalh yang terjasdi di tengah tengah masyarakat. Masalah tersebut antara lain masih sedikitnya masyarakat yang memiliki jaminan kesehatan, kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai ISPA dan penyakit degeneratif.
Setelah melalui Musyawarah dengan masyarakat, maka disepakatilah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi msalah tersebut, yaitu dengan mengadakan penyuluhan megenai penyakit degeneratif, melakukan pemerikasaan kesehatan, membuat poster ISPA dan pembentukan tim advokasi pembuatan jaminan kesehatan dari masyarakat.
Kata kunci : Keperawatan Komunitas, Praktik, Samoja
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan adalah kebutuhan dasar yang merupakan modal utama untuk
hidup, karena setiap manusia berhak untuk hidup dan memiliki kesehatan.
Kenyataannya tidak semua orang memperoleh atau memiliki derajat kesehatan
yang optimal, karena berbagai masalah secara global diantaranya adalah
kesehatan lingkungan yang buruk, sosial ekonomi yang rendah yang
menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan gizi, pemeliharaan kesehatan
pendidikan dan kebutuhan lainnya. Oleh karena itu pelayanan kesehatan utama
merupakan salah satu pendekatan dan alat untuk mencapai kesehatan bagi semua
pada tahun 2010 sebagai tujuan pembangunan kesehatan dalam rangka mencapai
derajad kesehatan yang optimal.
Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal dan mampu
mendorong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. Berbagai upaya kesehatan
telah diselenggarakan. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yaitu melalui
Puskesmas dan Rumah Sakit sebagai rujukannya. Hal ini merupakan Sistem
Pelayanan Kesehatan yang dikembangkan dalam Sistem Kesehatan Nasional
dengan melibatkan peran serta masyarakat.
Upaya untuk mengoptimalkan kesehatan masyarakat yang memerlukan
dukungan dan peran serta aktif masyarakat antara lain adalah : Pelayanan
Kesehatan Dasar Puskesmas khususnya Kesehatan Ibu dan Anak, Perbaikan Gizi,
Keluarga Berencana, Pemberantasan Penyakit Menular, Penyuluhan Kesehatan,
Perawatan Kesehatan Masyarakat, Perawatan Usia Lanjut, dan sebagainya.
Di wilayah Jajar RT 04 RW 06 desa Batununggal Kelurahan Samoja,
Kota Bandung terdiri dari 97 KK, 27 KK pindah ke lokasi lain, dan yang berhasil
terkaji adalah 57 KK. Lebih rinci hasilnya adalah sebagai berikut jumlah
penduduk 203 jiwa ( laki-laki 99 jiwa dan perempuan 104 jiwa ), kondisi
lingkungan di RT 04 RW 06 merupakan daerah pemukiman padat, perkampungan
dengan kondisi jalan yang rata, saluran pembuangan yang cukup lancar,
2
pembuangan sampah yang cukup, namun dapat memungkinkan terjadinya
penyakit yang berbasis pada lingkungan seperti ISPA, diare, TBC dan lain-lain.
Perawat sebagai orang pertama dalam tatanan pelayanan kesehatan,
melaksanakan fungsi-fungsi yang sangat relevan dengan kebutuhan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.. Dalam kesehatan masyarakat keluarga
sebagai unit utama yang menjadi sasaran pelayanan, kerena keluarga merupakan
unit terkecil dalam masyarakat. Apabila ada salah satu anggota keluarga
mempunyai masalah keperawatan atau kesehatan akan mempengaruhi anggota
keluarga yang lain, demikian pula terhadap kelompok dan masyarakat
disekitarnya.
Kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya perawatan kesehatan
masyarakat yang lebih menekankan kepada upaya peningkatan kesehatan dan
pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan dan keperawatan, dengan
tidak melupakan upaya-upaya pengobatan dan perawatan serta pemulihan bagi
yang sedang menderita penyakit maupun dalam kondisi pemulihan terhadap
penyakit. Perawatan kesehatan masyarakat ditujukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan, serta memberikan bantuan melalui intervensi
keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan
kesehatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan tugas praktik belajar lapangan pada mata kuliah Community
Nursing Program III, yaitu Mengorganisir masyarakat baik dalam bentuk wadah
maupun kegiatan dan membuat rancangan pembangunan masyarakat di bidang
kesehatan (POA)” yang akan kami realisasikan dalam bentuk kegiatan – kegiatan
yang kami laksanakan di seperti yang akan kami paparkan dalam laporan ini.
Adapun penjelasan program praktik lapangan Community Nursing Program III
merupakan penerapan konsep, prinsip dan proses keperawatan komunitas yang
diarahkan agar mahasiswa dapat mengaplikasikan teori keperawatan komunitas
dan manajemen keperawatan
3
1.2 Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan praktik belajar lapangan ini mahasiswa mampu
menerapkan asuhan keperawatan komunitas dengan pendekatan proses
keperawatan komunitas.
1.2.2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan Program praktik lapangan Community Nursing
Program III mahasiswa dapat :
a. Melaksanakan asuhan keperawatan komunitas dengan menerapkan model
konseptual keperawatan relevan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, implementasi dan evaluasi.
b. Menerapkan pendidikan kesehatan dan strategi organisasi komunitas dalam
melaksanakan implementasi keperawatan (khususnya dalam Penyuluhan
tentang penyakit berbasis lingkungan seperti, ISPA dan penyakit kronis
seperti hipertensi dan asam urat)
c. Melaksanakan keperawatan komunitas berdasarkan faktor risiko personal,
sosial dan lingkungan
1.3 Metode penulisan
1.3.1. Lokasi PKL
Lokasi praktik belajar lapangan ini bertempat di RT 04 RW 06
Kelurahan Samoja Kota Bandung.
1.3.2. Waktu PKL
Waktu praktik belajar lapangan Community Nursing Program III ini
dilakukan mulai pada tanggal 16 Desember 2014- 9 Januari 2015.
4
1.3.3. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam kegiatan praktik
belajar lapangan ini berupa kuisioner, wawancara, dan observasi.
1.3.4 Data yang digunakan
Data yang kami dapatkan berdasarkan metode teknik pengumpulan data
yangkami lakukan berupa data sekunder (data yang kami dapat dari pengurus
RT dan kader setempat) dan data primer (data yang kami dapat melalui hasil
wawancara kepada warga setempat).
5
BAB II
TINJAUAN LAPANGAN
2.1. Pengkajian Komunitas
2.1.1 Data Umum
1. Riwayat atau Sejarah
RT 04 RW 06 berada di wilayah Kelurahan Samoja Kecamatan Desa
Batunnggal Kota Bandung terdiri dari 5 RT. Pada awalnya merupakan kebun
liar tidak berpenghuni. Sekitar tahun 1950 seorang warga bermigrasi ke
tempat ini bernama bapak Koko Taryana. lahan ini oleh bapak Koko digarap
menjadi pemukiman. Awalnya hanya terdiri dari tiga rumah saja, sekarang
sudah menjadi 50 rumah. Mulanya RT 4 termasuk kedalam wilayah Rukun
Keluarga (RK) 11, tahun 1970 an berubah menjadi RW hingga sekarang
termasuk RW 06. Pergantian RW dan RT setiap tiga tahun sekali. RW
pertama bernama Bapak Masjuki Rasyid, RW kedua bernama Bapak Anda,
Ketiga bernama Bapak Rahmat, RW keempat bernama Bapak Yatino, dan
sekarang dijabat oleh bapak Oloan Dalumente. Sedangkan Bapak Mulyadi
merupakan ketua RT yang menjabat sekarang.
RT 04 tidak mempercayai mengenai mistis, hanya saja ada adat-adat
yang masih berlaku seperti mandi bunga, tujuh bulanan bagi ibu hamil seperti
ngerujak, silaturahmi keliling RT saat lebaran namun tidak bersifat wajib.
2. Demografi
Berdasarkan data kelurahan jumlah penduduk di RT 4 RW 6
Kelurahan Samoja sebanyak 97 KK yang terdaftar di RT 04 RW 06 Kelurahan
Samoja, berdasarkan laporan dari Ibu Narsih, Ibu RT 04, menyatakan bahwa
KK yang menetap untuk saat ini hanya sekitar 70 KK. Selama proses
pengkajian masyarakat dengan metode SMD, terdapat 2 KK menolak untuk
dilakukan pengkajian dengan kunjungan yang ke dua kalinya. Terdapat 11
rumah yang tidak dapat dikaji dikarenakan oleh pemilik rumah yang sedang
bekerja setiap dilaksanakan SMD oleh mahasiswa.
6
Sehingga hanya 57 KK yang dapat dikaji. Berdasarkan hasil
pengkajian terhadap 203 masyarakat RT 04 RW 06 sebagian besar penduduk
RT 04 adalah perempuan (104 jiwa) dan sebagian lainnya adalah laki-laki (99
jiwa). Sebagian besar masyarakat RT 04 berada pada rentang usia 21 – 45
tahun dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 42 jiwa dan perempuan 39
jiwa. Kemudian usia pra lansia (46 – 60 tahun) sebanyak 22 jiwa laki-laki dan
19 jiwa perempuan. Tingkat pendidikan terakhir penduduk sebagian besar
tamat SMA sebanyak 70 jiwa (35%) , sebanyak 64 jiwa (34%) tamat SD, dan
sebanyak 44 jiwa (22%) tamat SMP.
Berikut ini adalah diagram penduduk RT 04 RW 06 kelurahan Samoja
Bandung:
Berikut adalah diagram jumlah penduduk sesuai usia
7
0-5 tahun 6-11 tahun 12-20 tahun 21-45 tahun 46-60 tahun > 60 tahun0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Pl
Suku terbanyak adalah Sunda dengan persentase 91% , jawa 8% dan
1% suku batak. Masyarakat RT 04 memiliki status marital 53% sudah kawin
dan 45% belum kawin. Untuk agama 99% masyarakt RT 04 memeluk agama
islam dan 1% lainnya memeluk agama Khatolik. Sebagian besar masyarakat
RT 04 adalah pelajar dengan persentase 30%, ibu rumah tangga sebesar 23%,
dan bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 14%, bekerja sebagai buruh10%,
pegawai swaswa 13 %, pensiunan 1 %, dan tidak bekerja sebanyak 9 %.
8
53%45%
0%1%
Status Marital
Kawin Belum Kawin Duda Janda
91%
8%
1%
Suku yang Terkaji
SundaJawaBatak
Sementara untuk imunisasi, hampir semua balita yang ada di RT 04 RW
06 imunisasinya lengkap. Dimana, imunisasi BCG, DPT, polio, dan hepatitis
sudah 16 balita yang mendapatkannya, dan untuk imunisasi campak masih 22
balita yang mendapatkannya, serta untuk HIB ada 8 orang.
9
13%
14%
23%
10%
30%
1% 11%
Pekerjaan
Swasta
Wiraswasta
PNS
IRT
Tidak Bekerja
Pelajar
Pensiunan
Buruh
19%
19%
19%
19%
18%
7%
Imunisasi
BCGHBODPTPOLIOHEPATITISCAMPAKHIB
Tipe keluarga di RT 04 sebagian besar adalah keluarga inti (nuclear family)
dengan persetase 91%, dengan sisa sebanyak 9% extended family.
Berikut ini adalah diagram tahap perkembangan keluarga RT 04 :
10
89%
9%
2%
Tipe Keluarga
NuclearExtendedsingle
7%2%
9%
11%
30%
22%
7% 11%
Tahap Perkembangan
newly
Child bearing
Pra sekolah
sekolah
remaja
Dewasa muda
Petengahan
lanjut
Tahap perkembangan yang dominan pada keluarga penduduk RT 4 adalah
pada tahap keluarga usia remaja dengan persentase 30%, selanjutnya posisi kedua
adalah tahap perkembangan keluarga dengan dewasa muda (22%), dan ketiga
tahapa perkembangan keluarga dengan anak sekolah (11%), dan usia lanjut
(11%). Sedangkan terdapat 9 % tahap perkembangan dengan anak pra sekolah, 8
% dengan tahap perkembangan newly, 7 % dengan tahap perkembangan usia
pertengahan, dan yang paling kecil 2 % keluarga dengan tahap perkembangan
chlid bearing.
3. Angka Statistik Penting
A. Angka Kematian
Di wilayah RT 04 RW 06 kelurahan Samoja dalam 1 tahun terakhir tidak
ada yang meninggal.
B. Angka Kelahiran
Setelah dilakukan survey dengan melakukan wawancara data kelahiran
anggota keluarga dalam satu terakhir di RT 04 RW04 adalah sebanyak 4%.
Terdapat 2 kelahiran dalam setahun terakhir di RT 04. Keadaan bayi saat
kelahiran adalah normal. Tempat persalinan ada yang di rumah dan di rumah
sakit. Saat melahirkan, seorang bayi lahir secara normal dan bayi yang lainnya
11
7%2%
9%
11%
30%
22%
7% 11%
Tahap Perkembangan
newly
Child bearing
Pra sekolah
sekolah
remaja
Dewasa muda
Petengahan
lanjut
melalui SC (operasi). Dalam wawancara mengatakan ketika melahirkan di
rumah sakit dibantu oleh dokter, sedangkan seorang ibu lainnya melahirkan di
rumah karena tidak sempat ke rumah sakit. Saat akan pegi ke rumah sakit, tiba-
tiba merasakan kontraksi melahirkan. Persalinan berjalan dengan normal tanpa
bantuan tenaga medis. Namun, keluarga akhirnya memanggil seorang bidan
untuk memeriksa kelahiran bayinya.
ya4%
tidak96%
Angka Kelahiran setahun
4. Nilai, Norma, Agama dalam Masyarakat
Kebiasaan masyarakat berkaitan dengan nilai-nilai yang dianut seperti
pengajian dan pernikahan. Norma yang dianut dan dilaksanakan oleh
masyarakat seperti norma-norma pada umumnya seperti norma agama, norma
kesopanan, norma kesusilaan. Contohnya menghormati orang yang lebih tua,
berbakti kepada orang tua, larangan untuk meninggalkan ibadah, larangan
berzina, tidak mencuri dan lain-lain.
Dilihat dari data demografi penduduk mayoritas menganut agama Islam
dan sedikit yang beragama Kristen katolik .Jenis kegiatan keagamaan di RT 04
RW06 yang umum adalah pengajian ibu dan pengajian bapak. Tidak ada
budaya masyarakat yang terkait dan berpengaruh terhadap kesehatan.
2.1.2 Data Khusus/ Data Subsistem
1. Lingkungan Fisik
A. Perumahan
12
Untuk kualitas udara di RT 4 sudah baik, karena lingkungan RT 04
bebas dari polusi udara. Terdapat 88% rumah masyarakat terbebas dari
polusi dan hanya 12% yang rumahnya terdapat polusi udara. Sebagian besar
rumah masyarakat RT 04 sudah pemanen 82%, hanya 16% semi permanen
dan 2% tidak permanen. Lantai rumah masyarakat RT 4 menggunakan
keramik sebanyak 86%, plester 10%, dan papan 2% serta lantai tanah 2%.
Berikut ini adalah diagram polusi udara lingkunga RT 04 :
12%
88%
Terdapat polusiYa Tidak
Atap rumah masyarakat RT 4 sebagian besar menggunakan genteng
dengan persentase 86%, kemudian seng 11%, dan atap sirap 3%. Sekitar 82%
rumah masyarakat RT 04 memiliki jendela, dan 18% rumah yang tidak
memiliki jendela. Dengan ukuran jendela < 20% luas lantai sebanyak 82%
rumah, > 20% luas lantai sebanyak 11 %, dan tidak memiliki jendela sebanyak
13
82%
16%
2%
Jenis Rumah
PermanenSemi PermanenTidak Paten
2% 2%
86%
11%
Lantai Rumah
TanahPapanKeramikPlester
7% jumlah rumah. Berdasarkan data tersebut maka sebanyak 72% rumah
terkena sinar matahari, dan 28% tidak tersinari oleh matahari. Rumah yang
ditempati oleh masyarakat RT 04 sebanyak 93% kurang dari 8m2 / orang, dan 7
% rumah dengan luas ≥ 8m2 / orang.
Berikut adalah diagram atap warga, ukuran jendela, luas lantai :
14
4%11%
86%
Atap RumahSirap Seng Genteng Lain Lain
2% 2%
86%
11%
Lantai RumahTanah Papan Keramik Plester
Hampir keseluruhan masyarakat RT 4 menempati rumah milik sendiri
sebanyak 93%, , 3% lainnya menyewa rumah, dan sisanya 3 % menumpang.
Berikut ini adalah diagram kepemilikan rumah:
4% 4%
93%
Kepemilikan Rumah
Sewa
Numpang
Milik Sendiri
Berdasarkan hasil observasi, terdapat beberapa vektor yang
membahayakan seperti nyamuk sebanyak 34%, kecoa 21% dan lalat sebanyak
25%, tikus 8%, kucing 8%, dan burung 4%. Masyarakat cukup
memperhatikan kebersihan dalam rumah dengan persentase “cukup bersih”
sebesar 81%, 16 % bersih dan sisanya tidak bersih.
Beikuti ini adalah diagram kondisi rumah :
15
B. Halaman Rumah
Karena keadaan yang begitu padat maka 91% rumah masyarakat tidak
memiliki perkarangan, meskipun ada 9% rumah masyarakat yang memiliki
perkarangan, hanya 2 % yang memanfaatkan pekarangannya.
C. Pembuangan
C Pembuangan
Sebanyak 93 % rumah tangga melakukan mandi dan cuci di WC, baik
umum maupun pribadi. Sekitar 48% rumah memiliki jamban pribadi, dengan
100% jenis jamban cemplung langsung ke sungai. 89% jamban warga
terpelihara dan 11% lainnya tidak terpelihara.
16
Terpelihara89%
Tdk terpelihara11%
Kondisi Jamban
D. Sumber AirSumber air yang masyarakat gunakan sebagian besar adalah sumur pompa
sebanyak 48%, 47% sumur gali, dan 5% PDAM. Untuk penyediaan air minum
masyarakat membeli dengan persentase sebesar 52%, PDAM 12%, sumur gali
22%, dan sisanya berasal dari sumur pompa. Seluruh masyarakat memasak air
sebelum dikonsumsi.
E. Tempat Penampungan Air
17
Rata-rata masyarakat menyimpan air di gentong ataupun ember dengan
keadaan tertutup sebanyak 9% dan 91% keadaan terbuka. Seluruh masyarakat
(100%) melakukan pengurasan tempat penyimpanan air. Sebanyak 21%
melakukan pengurasan dua kali seminggu, 77% satu kali dalam seminggu, dan
2% menguras lebih dari 1 kali seminggu.
18
2%
98%
Terdapat Jentik
Ya Tidak
Sebanyak 68% kondisi air berwarna, dan hanya 32 % air yang tidak
berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Dengan hasil pengamatan sebanyak
98% air yang ditampung tidak terdapat jentik nyamuk.
F. Pembuangan Sampah dan Limbah
Semua masyarakat RT 04 melakukan pengolahan sampah dengan cara
dibuang. Sampah rumah tangga dibuang oleh petugas sebanyak 88% rumah, dan
12% secara mandiri membuang ke TPU. Sebanyak 44 % rumah tidak memiliki
tempat sampah pribadi.
Dari 56% rumah yang memiliki tempat sampah pribadi, kondisi tempat
sampah ada yang terbuka sebanyak 47 % dan tertutup sebanyak 53%. Dengan
keadaan tersebut ternyata sebagian masyarakat (91 %) RT 4 tidak mengetahui
19
bagaimana cara pengolahan sampah menjadi pupuk. Selain sampah dalam bentuk
padat terdapat juga limbah cair rumah tangga, seluruh masyarakat RT 4
membuang ke sungai hal ada ini dapat mencemarkan air sungai.
Berikut ini diagram tata cara pengelolaan sampah warga RT 04 :
Selain itu selokan yang ada di sekitar rumah masyarakat RT 4 seluruhnya
dalam keadaan terbuka. Hal ini tentu saja memicu bibit penyakit menjadi
berkembang, seperti tempat hidup jentik nyamuk, bau yang dapat menganggu
pernapasan, serta memungkinkan sampah menyumbat saluran. Namun dengan
demikian masyarakat RT 4 menyatakan bahwa kelancaran selokan sekitar 63%,
dimana 37% masyarakat yang menyatakan salurannya tergenang.
G. Kandang Ternak
Hanya 2 rumah yang memiliki kandang ternak sebesar 4% dari seluruh
masyarakat RT 04, dengan letak kandang terpisah dari rumah namun kurang dari
10 meter jarak kandang dari rumah, dan kotoran ternak ditampung. Kondisi
kandang ternaknya pun terawat. Binatang yang dipelihara adalah ayam, da tidak
ada hewan yang mati dalam 3 bulan terkahir.
Berikut adalah diagram kepemilikan kandang dan letak kandang warga RT
04 :
20
4%
96%
Kepemilikan Kandang
YaTidak
2. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
Ada beberapa sarana kesehatan yang dekat dengan komunitas masyarakat
RT 04, menurut masyarakat RT 3 sebanyak 74% menyatakan bahwa Puskesmas
adalah sarana kesehatan yang terdekat, disusul oleh dokter praktek dan bidan.
Sebanyak 96% masyarakat RT 04 menyatakan bahwa mereka memanfaatkan
sarana kesehatan. Sisanya 4% tidak memanfaatkan sarana kesehatan dengan
alasan jauh dan jarang sakit. Dari sarana kesehatan yang ada, sebanyak 68%
masyarakat menyatakan bahwa mereka lebih menggunakan puskesmas, dokter
praktek 30%, dan Rumah Sakit 2%.
Berikut ini adalah diagram sarana kesehatan:
3. Ekonomi
21
4%
96%
Kepemilikan Kandang
YaTidak
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap status ekonomi penduduk,
didapatkan penghasilan 67% masyarakat perbulan di RT 04 di bawah UMR.
Disamping itu pengeluaran 58% masyarakat RT 04 lebih besar dari pada
pemasukan menurut pernyataan masyarakat. Selain itu hanya 44 % masyarakat
yang memiliki jaminan kesehatan.
Berikut adalah diagram status ekonomi penduduk:
Berikut ini adalah diagram kepemilikan Jaminan Kesehatan
22
88%
12%
Pengeluaran Rata- rata
> Pemasukan < Pemasukan
67%
33%
Penghasilan Rata2
< UMR> UMR
Ya44%
Tidak56%
Kepemilikan JamKes
4. Transportasi dan Keamanan
A. Transportasi
Banyak sarana trasnposrtasi yang dapat digunakan, namun sebagian
besar masyarakat menggunakan angkutan umum sebagai pilihan utama dengan
persentase 61 %. Selain itu masyarakat juga menggunakan kendaraan sendiri
dengan persentase 37 %. Untuk mencapai sarana kesehatan masyarakat juga
menggunakan angkutan umum sebagai pilihan utama dengan persentase 61%,
2% masyarakat memilih untuk jalan kaki menuju sarana kesehatan terdekat, 2
% menggunakan mobil, dan pilihan lain adalah adalah sepeda motor dengan
persentase sebesar 35%.
B. Keamanan
Sistem keamanan yang dimiliki di daerah RT 04 RW 06 pos ronda dan
didaerah ini ada yang berjaga keliling. Jenis tindakan kriminal yang ada di
daerah ini pencurian tapi ini jarang terjadi sehingga masyarakat merasa aman
tinggal didaerah ini. Upaya dari masyarakat dalam menjaga keamanan
lingkungan adalah kerja bakti 3 bulan sekali, saling mengawasi rumah
23
tetangganya jika sedang ditinggalkan. Daerah RT 04 sangat dekat dengan
sungai sebagian kecil rumah berada di dekat sungai. Hal tersebut
mengkhawatirkan karena sungai dekat kawasan RT 04 RW 06 sudah
mengalami pendangkalan dan banyak sampah yang tertimbun sehingga ketika
hujan deras akan mengakibatkan banjir. Warga menuturkan di RT 04 pernah
terjadi banjir ketika hujan sangat deras, air dari sungai meluap ke permukaan
memasuki perumahan warga. Namun biasanya banjirnya tidak lama hanya saja
meninggalkan sampah dan mengotori rumah.
Pemukiman RT 04 RW 06 ini belum pernah terjadi kebakaran. Lokasi
pemadam kebakaran cukup dekat dengan daerah ini. kawasan RT 04 ini pula
sangat dekat dengan akses jalan utama sehingga akan mudah di jangkau ketika
sewaktu-waktu terjadi bencana.
5. Politik dan Pemerintahan
A. Politik
Pada saat dilakukan pengkajian RT 04 tidak sedang dilakukan
pemilihan umum sehingga tidak terdapat poster kampanye atau kegiatan
kampanye. Pemilihan ketua RT dan RW di daerah ini setiap 5 tahun sekali.
Ketika kegiatan kampanye datang, warga menerima dengan postif hal tersebut
ditunjukan pula dengan tingkat partisipasi aktif ketika pemilu presiden, ataupun
pemilihan gubernur, pemilihan bupati, pemilahan lurah, ketua RT, dan ketua
RW.
Ada warga yang tergabung dalam partai politik hanya tidak banyak.
Konflik perbedaan pendapat pernah muncul, namun tidak lama kemudian
masalah telah berhasil teratasi.
B. Kebijakan Pemerintah
Program pemerintah dibidang kesehatan yang digunakan oleh masyarakat
di RT 04 RW 06 adalah BPJS masih sedikit, Jamkesmas, asuransi kesehatan,
dan imunisasi. Bantuan dari pemerintah dalam mengatasi masalah gizi adalah
pemberian beras secara bergilir dan pemberian makanan tambahan di
posyandu .Sosialisasi kebijakan pemerintah bidang kesehatan bersifat tertutup.
Partisipasi masyarakat di daerah ini, terhadap kebijakan pemerintah dalam
24
bidang kesehatan (KB, Imunisasi) yang diberlakukan cukup tinggi. Dilihat dari
data demografi semua balita di RT 04 di imunisasi lengkap dan pasangan usia
subur mayoritas menggunakan alat kontrasepsi.
C. Pengambilan Keputusan
Mekanisme pengambilan keputusan didaerah RT 04 RW 06 diambil
dengan jalan musyawarah.Masyarakat ikut dalam pengambilan keputusan
terkait daerah dan dilibatkan dalam penyusunan program pemerintah terkait
kesehatan.
6. Komunikasi
Tempat yang digunakan masyarakat RT 04 RW 06 untuk berkumpul
adalah GSG (gedung serba guna) atau di rumah warga yang cukup luas. Pada
omunikasi Verbal sudah terdapat media surat kabar, radio, televisi, layanan kantor
pos, layanan/ jaringan telepon, dan jaringan internet yang masuk di daerah ini.
Komunikasi informal : di masjid dan madrasah terdapat papan pengumuman dan
poster. Masyarakat sering memperoleh informasi dari mulut ke mulut, radio, TV,
dan surat.
7. Pendidikan
Sarana Pendidikan di RW 06 terdapat Tempat Pengajian Al Qur’an (TPA),
sedangkan di kelurahan Samoja ada TK, SD, dan SMP. SD yang terdekat dengan
RT 04 adalah SD Cienteh dan SD Gambir. Sedangkan SMP yang terdekat dengan
RT 04 adalah SMP 20 Bandung, SMP 4 Bnadung, dan SMP PGRI.
Perbandingan tenaga pengajar dengan peserta didik sudah seimbang. Tidak ada
perpustakaan khusus di daerah ini. Sehingga pelajar hanya bisa meminjam buku di
sekolah.
8. Rekreasi
25
Di daerah ini tidak ada tersedia lahan untuk lokasi rekreasi / tempat
bermain. Jenis rekreasi yang dilakukan oleh masyarakat didaerah ini seperti pergi
ke tempat wisata, berkumpul dengan keluarga dan berbelanja ke pasar.
9. Persepsi Masyarakat Tentang Kesehatan
Kekuatan masyarakat d RT 04 dalam bidang kesehatan adalah jika
masyarakat sakit selalu mendatangi tenaga kesehatan, masyarakat telah sadar
pentingnya kesehatan dan ada kemauan untuk mengikuti kegiatan kesehatan.
Anggapan masyarakat terhadap masalah kesehatan adalah dari kebijakan
pemerintah yang belum berjalan maksimal, jumlah kader yang sedkit dan masalah
membuang sampah kecil ke sungai walaupun sudah ada petugas yang mengangkut
sampah.
Taraf kesehatan masyarakat di RT 04 cukup baik. Masalah dan risiko
masalah di RT 04 adalah pola hidup yang kurang sehat karena warga yang kurang
olahraga, makan buah dan sayur tiap hari dan merokok didalam rumah yang dapat
berdampak pada kesehatan, seperti: hipertensi dan diabetes melitus. Dari ventilasi
rumah warga yang sebagian besar kurang, bisa mencetuskan penyakit seperti
ISPA, TBC. Kondisi rumah yang terlalu dekat dan penyinaran cahaya yang
kurang karena luas jendela yang kecil mengakibatkan rumah menjadi gelap,
lembab, dan kurang cahaya. Hal tersebut dapat meningkatkan resiko penyakit
seperti TBC.
10. Data Hasil Pengkajian Lainnya
A. Status Gizi
Berdasarkan pengkajian terhadap status gizi RT 04 didapatkan hasil
sebagian besar msyarakat makan dengan frekuensi tiga kali sehari sebanyak
51%. Masyarakat RT 04 juga membiasakan diri untuk sarapan yang
ditunjukkan berdasarkan hasil pengkajian sebesar 77%. Dalam mengolah
sayuran untuk dimasak, masyarakat mengolah sayuran dengan proses
dipotong-dicuci dan dimasak dengan persentase 61%, sisanya dengan cara di
cuci- potong- masak sebanyak 37 %.
26
Berikut adalah diagram status gizi RT 04 :
61%
37%
2%
Cara MemasakDipotong-cuci-masak Cuci-dipotong-mask Potong-masak
Kebiasaan masyarakat dalam mengonsumsi lauk-pauk (daging, ikan, tahu,
tempe, dsb) dalam seminngu memiliki frekuensi sebanyak 1-3 kali yang ditujukan
dengan persentase sebesar 56%.Sama dengan konsumsi buah-buahan dikonsumsi
1-3 kali dalam seminggu oleh 67% masyarakat Berbeda dengan konsumsi sayur,
masyarakat rata rata mengkonsumsi sayur 4-7 kali seminggu (60%).
Berikut adalah diagram kebiasaan makan :
27
Dalam mengonsumsi garam, 100% masyarakat mengkonsumsi garam
beryodium. Berdasarkan pengkajian dalam hal pantangan makanan, masyarakat
sebagian besar menunjukkan tidak adanya pantangan (91%), 9% masyarakat rata-
rata memiliki pantangan disesbabkan status kesehatannya seperti hipertensi,
kolesterol, asam urat dan DM. Hanya 17% masyarakat melakukan penimbangan
BB secara teratur tiap bulan. Ada 17% balita yang tidak mendapatkan vitamin A.
Pada pemeberian Fe hanya 35 % yang tidak mengonsumsi saat hamil.
Berikut ini diagram penimbangan BB perbulan:
28
Ya 17%
Tidak83%
Penimbagan BB perbulan
Berikut adalah diagram pemberian vitamin A pada balita dan suplemen
Fe :
Ya83%
Tidak17%
Pemberian Vit A
B. Kesehatan, Pengobatan Tradisional, dan Peran dalam Kesehatan
Kesehatan
29
Ya65%
Tidak35%
Suplemen Fe saat hamil
Selama tiga bulan terakhir jumlah masyarakat yang sakit sebanyak 40%.
Penyakit yang diderita adalah ISPA sebanyak 29%, demam sebanyak 31%,
gastritis 22 %, dan hipertensi 17%, typhoid 13% dan sisanya adalah penyakit,
gastritis, asma, rematik, dan penyakit lainnya. Masyarakat mengobatinya dengan
berkunjung ke puskesmas sebanyak 68%, kemudian ke dokter umum 18%.
Berikut adalah diagram penyakit yang sering diderita :
29%
17%
4%
21%
8%
4%
4%
13%
Penyakit Yg diderita
Ispa
Hipertensi
TBC
DBD
Deman
Gastritis
lain-lain
Asthma
Rheuma
typoid
kulit
Beikut adalah diagram cara mengatasi sakit :
68%
5%
5%
18%
5%
Cara mengatasi sakit
Puskesmas
RS
Perawat/Bidan
Dokter Umum
Sendiri
Saat dilakukan pengkajian terdapat 10 (18 %) warga yang sakit. Penyakit
yang dideritanya meliputi hipertensi 40 % , ISPA 30 % ,asam urat 10 %, dan
30
Talasemia 10 %. Sebagian besar warga yang sakit mengobatinya ke puskesmas 50
%, diobati sendiri 40 %, dan berobat ke RS 10 %.
Masyarakat RT 4 memiliki kondisi beresiko tinggi penyakit kronis
dengan persentasi 43% menempati kedudukan pertama pada kondisi yang
beresiko tinggi. Warga yag memiliki resiko tinggi adalah sekitar 7 orang (70 %).
Pengobatan Tradisional
Hampir sebagian besar masyarakat 93% tidak menggunakan pengobatan
tradisional, dan yang menggunakan pengobatan tradisional sebanyak 4 warga atau
sekitar 7%. Dari yang menggunakan pengobatan tradisional mereka menyatakan
bahwa pengobatan yang digunakan memberikan kesembuhan. Masyarakat yang
menggunakan pengobatan tradisional melakukan pengobatan di rumah.
31
Ya7%
Tidak93%
Pengobatan Tradisional
Peran dalam Kesehatan
Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat RT 04 RW 06,
mayoritas mereka tidak memiliki anggota keluarga yang menjadi kader kesehatan
yaitu dengan persentase 98% dan hanya 2 orang (sekitar 2% ) saja yang memiiki
anggota keluarga kader kesehatan. Para kader belum pernah mendapat pelatihan.
Para kader aktif dalam kegiatan seperti posyandu, dan kegiatan yang diadakan
oleh puskesmas.
Sekitar 23% masyarakat tidak pernah mendapat pembinaan dari tenaga
kesehatan dan 77% keluarga pernah mendapat pembinaan dari tenaga kesehatan.
Menurut masyarakat RT 04 93% keluarga perlu mendapat penyuluhan dari tenaga
kesehatan hanya sebagian kecil yang keluarga yang merasa tidak perlu mendapat
penyuluhan kesehatan dengan persentase 7%.
32
Ya 23%
Tidak77%
Mendapat Pembinaan Kader
94%
6%
Perlu Mendapat Penyuluhan
YaTidak
C. Data PUS, BUMIL, Persalinan, dan BUTEKI
PUS
Masyarakat PUS RT 4 kebanyakan menggunakan alat kontrasepsi (93 %),
mayoritas lebih memiih menggunakan alat kontrasepsi dengan beberapa pilihan
57% memilih suntik, 18% menggunakan pil KB, 11% menggunakan IUD, 11 %
dengan cara alami, dan hanya 3% masyarakat memilih kondom sebagai alat
kontrasepsi. Hanya 7 % yang tidak menggunakan KB dengan alasan diantaranya
sedang hamil dan keinginan pribadi.
BUMIL
33
Bumil (Ibu hamil)
Terdapat 2 orang ibu hamil di RT 04 (4%). Ibu hamil pertama tidak
memiliki KMS sekarang menginjak trimester 2 (12-24 minggu) dan memiliki
resiko yakni usia ibu hamil kurang dari 20 tahun. Ibu hamil pertama
memeriksakan kandungannya 1-3 x kunjungan pertama pada usia kehamilan 2
bulan, kunjungan kedua pada usia 3 bulan, kunjungan ketiga pada usia 4 bulan.
Ibu hamil pertama selalu memeriksakan kandungannya ke bidan dan
mengonsumsi tablet penambah darah (Fe). Ia berencana akan melahirkan di bidan
dengan kendaraan yang sudah dipersiapkan, sejauh ini keluarga tidak ada yang
siap donor darah.
Hasil pengkajian pada ibu hamil kedua, ibu tersebut memiliki KMS. Ia
menuturkan bahwa ini adalah kehamilan pertama yang sudah menginjak trimester
2. Dari hasil wawancara dan observasi terdapat risiko kehamilan lebih dari satu
yakni usia bumil kurang dari 20 tahun dan lingkar lengan atas < 23,5 cm. ibu
tersebut telah 2 kali memeriksakan kansungannya ke bidan. Kunjungan pertama
pada bulan ke dua, dan kunjungan ke dua pada bulan ke tiga kehamilan. Beliau
menuturkan mengonsumsi tablet penambah darah yang diperoleh dari bidan, dan
akan berencana melahirkan di bidan. Sejauh ini tidak ada persediaan transportasi
yang siap mengantar saat lahiran dan belum ada yang siap untuk mendonorkan
darah.
Persalinan
Dari hasil diagram diatas, diketahui bahwa masyarakat RT.04 RW 06
ketika melaksanakan persalinan dibantu oleh Tenaga medis sebanyak 95% dan
dukun 5% dibantu oleh dukun beranak. Warga memilih ke dukun karena biayanya
lebih murah.
Berdasarkan tempat pertolongan persalinan, masyarakat RT 04 RW 06
dominan menuju ke Bidan sebanyak 61 %, diikuti Rumah Sakit sebanyak 14 %
dan Puskesmas 16%. Hanya 7% saja yg bersalin di rumahnya. Dari cara
persalinan, Ibu-ibu RT 04 RW 06 dominan Spontan atau lancar sebanyak 98%.
Untuk Seksio hanya 2 %. Untuk persiapan biaya persalinan, rata-rata masyarakat
34
RT 04 RW 06 sudah mensiapkannya terlebih dahulu sebanyak 88%. Hanya 12%
masyarakat yang tidak menyiapkan biaya persalinannya.
Berikut ini adalah diagram persalinan warga RT 04 :
98%
2%
Cara Persalinan
SpontanSC
BUTEKI (Ibu Menyusui)
Di masyarakat RT.04 RW 06 Hanya 4% saja yang masih menjadi Buteki
(ibu menyusui), sisanya tidak sebanyak 96%. Pada buteki, semuanya masih
35
72%
28%
Sudah Menyiapkan Biaya
YaTidak
menyusui dengan ASI eksklusif dan tidak terdapat kesulitan dalam menyusui
anaknya.
Ada4%
Tidak Ada96%
Buteki
C. Bayi/balita
Pada balita di masyarakat RT 04 RW 06, hanya 28% saja masyarakatnya
yang masih memiliki anggota keluarga balita, sisanya 72% tidak memiliki balita
di dalam keluarganya. Pada masyarakat RT.04 RW.06 yang memiiki balita,
sekitar 81% yang datang ke posyandu secara rutin. 19% masyarakat kadang-
kadang membawa balitanya ke posyandu. Pada masyarakat RT.04 RW.04 yang
memiiki balita, sekitar 94% masyarakat memiliki KMS untuk balitanya. 6%
masyarakat tidak memiliki KMS dikarenakan hilang. Seluruh balita mendapat
vitamin A dan tidak ada yang bersekolah di PAUD.
Berikut adalah diagram mengenai balita di RT 04 RW 06 Kelurahan
Samoja :
36
Untuk menstimulasi tumbuh kembang anak ibu memenuhi kebutuhan
tumbuh kembang anak, misalnya pada fase oral sang ibu memahami ketika
bayinya sering mengigit mainan. Ketika bayi sudah menginjak 6 bulan
37
kebanyakan ibu telah memberikan makanan tambahan. Tidak lupa pemberian ASI
ekslusif juga selama 6 bulan pertama dilakukan oleh semua ibu. Ibu selalu
memperhatikan kondisi balitanya ketika dirasa ada yang bermasalh segera
diperiksa ke tenaga kesehatan. Para ibu yang memiliki balita tidak
menyekolahkan ke PAUD karena PAUD yang terdekat sudah tidak membuka
lagi.
D. Kesehatan Remaja
Pada masyarakat RT. 04 RW.06, diketahui 53% masyarakatnya memiliki
anggota keluarga yang masih remaja & 53% masyarakat lainnya tidak memiliki
anggota keluarga remaja. Para remaja di lingkungan RT.04 RW.06, setelah pulang
dari sekolah, sekitar 42% masyarakat remaja melakukan olah raga sebagai
kegiatan setelah sekolah. Lalu sekitar 10% remaja melakukan kegiatan karang
taruna sisanya melakukan hal lain seperti membantu orangtua. Penggunaan waktu
luang para remaja di RT.04 RW.06 berupa membantu orangtua, menonton TV
sekitar 55%, rekreasi 41%, dan 4% remaja melewati waktu luangnya untuk
begadang. Untuk kebiasaan tidak sehat oleh para remaja di RT.04 RW.06, hanya
3% remaja yang merokok dan sisanya 97% tidak ada kebiasaan tidak sehat.
Berikut ini merupakan diagram seputar remaja di RT 04 RW 06 :
38
E. Kesehatan Lansia
Pada masyarakat RT.04 RW.06, terdapat 61% masyarakatnya memiliki
anggota keluarga lansia dan 39% tidak memiliki anggota keluarga lansia. Usia pra
lansia di RT.04 RW.06, dominasi pada usia 45-60 tahun (pra menopause) dengan
persentase 80%. Lalu 17% masyarakat lansia berusia 61-70 tahun & hanya 5%
lansia saja yang menyentuh usia lebih dari 70 tahun.
Berikut merupakan diagram warga lansia RT 04
Untuk keluhan kesehatan yang dialami para lansia di RT.04 RW.06,
hanya 26 % yang menyatakan memiliki keluhan. Jenis penyakit yang diderita para
lansia di RT.04 RW.06 bermacam-macam. 50% lansia mengalami asam urat, sakit
kepala dan hipertensi sekitar 20%, dan kolesterol tinggi sekitar 10%. Untuk upaya
kesehatan yang dilakukan para lansia di RT.04 RW.06, sebagian besar masyarakat
39
ya61%
tidak39%
Ada Lansia
80%
15%
5%
Usia Lansia
45-6060-70>70
lansia merespon untuk berobat jika mengalami keluhan kesehatan sekitar 7 %
yang tidak berobat.
Berobat ke puskesmas93%
tidak berobat7%
Upaya Kesehatan
Dalam penggunaan waktu luangnya, para lansia di RT.04 RW.06
melakukan berbagai macam kegiatan seperti menonton tv sebanyak 41%, bekerja
sekitar 24 %, berkebun 4%, mengikuti pengajian 4%, dan 27 % masyarakat lansia
melakukan kegiatan lainnya. Tidak ada lansia yang mengikuti kegiatan Poskesdes
karena tidak ada program tersebut di RT 04 RW 06 Kelurahan Samoja.
40
Ya26%
Tidak74%
Keluhan Penyakit
20%
10%
50%
20%
Penyakit
hipertensi kolesterol
Asam Urat Nyeri kepala
24%
41%
4%
4%
27%
Penggunaan Waktu Luang
kerjanonton TVPengajianBerkebunLainnya
Untuk kemandirian tiap masyarakat lansia di RT.04 RW.06, berdasarkan
penilaian KATZ, sebanyak 88% lansia termasuk Indeks A yaitu segala akivitas
dilakukan secara mandiri. Sisanya, 12% lansia termasuk Indeks B, yaitu satu
aktivitas saja yang tidak bisa dilakukan secara mandiri. Untuk kebiasaan merokok
pada para lansia di RT.04 RW.06, hanya 17% masyarakat lansia saja yang
melakukan merokok.Sisanya sekitar 74% masyarakat lansia tidak mengkonsusmsi
rokok.
41
88%
12%
Kemandirian Lansia
Ind AInd BInd CInd D
Ya26%
Tidak74%
Kebiasaan Merokok
F. PHBS
Setelah melakukan pengkajian pada RT 04 RW 06 dengan jumlah 57 keluarga
hasil yang didapat tentang PHBS adalah sebagai berikut :
1. 54 keluarga (95 %)melakukan persalinan dengan tenaga kesehatan dan 3
lainnya ( 5%) tidak.
2. 44 keluarga (77%) memberikan Asi eksklusif dan 13 lainnya (23%) tidak.
3. 26 keluarga (46%) memiliki jaminan kesehatan dan 31 lainnya (54%)
tidak.
4. 52 keluarga (91%) menggunakan air bersih dan 5 lainnya ( 9%) tidak.
5. 52 keluarga (91%) mencuci tangan dengan sabun dan 5 lainnya (9%) tidak
6. 44 keluarga (77%) menggunakan jamban sehat dan13 lainnya ( 23%)
tidak.
7. 53 keluarga (93%) memiliki rumah bebas jentik dan 4 lainnya (7%) tidak.
8. 13 keluarga (23%) mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari dan 44
lainnya (77%) tidak.
9. 13 keluarga (23%) melakukan aktivitas fisik /olah raga setiap hari dan 44
lainnya (77%) tidak.
10. 14 keluarga (25%) tidak merokok didalam rumah dan 43 keluarga (75%)
lainnya merokok didalam rumah.
42
Berikut ini adalah diagram Pola Hidup Bersih dan Sehat RT 04 RW 06 Kelurahan Samoja Bandung :
43
Persa
linan
oleh N
akes
ASI Ek
slusif
Kepem
ilikan
JamKes
Men
ggunak
an A
ir Ber
sih
Men
cuci
Tanga
n dgn s.
..
Keterse
diaan Ja
mban
Rumah Beb
as Je
ntik
Mak
an sa
yur b
uah tiap
...
Aktivit
as fisik
tiap har
i
Tdk m
eroko
k dlm
rumah
0
10
20
30
40
50
60
YaTidak
G. Tingkat Pengetahuan keluarga
Berdasarkan hasil wawancara, sebagian besar masyarakat memiliki
pengetahuan yang kurang terutama mengenai masalah TBC, ISPA, dan diare.
Pengetahuan masyarakat mengenai TBC termasuk rendah hanya 26% masyarakat
paham mengenai TBC. Untuk ISPA hanya 25% masyarakat yang mengetahui.
Sedangkan untuk Diare hanya sebagian besar dari masyarakat yang
mengetahuinya yaitu sebesar 84%. Warga dikatakan mengetahui jika warga dapat
menyebutkan 3 dari salah satu indikator ( pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
komplikasi, pencegahan, pengobatan)
Berdasarkan wawancara terhadap warga RT 04 diketahui bahwa mengenai
TBC masyarakat sebagian besar hanya mengetahui pengertian dan tanda gejala
namun tidak mengetahui komplikasi, pencegahan, dan pengobatannya. Kawasan
RT 04 yang padat sebenarnya dapat meningkatkan resiko TBC hanya saja warga
tidak menyadari hal itu. Mengenai pengobatan beberapa keluarga menyebutkan
akan berobat ke puskesmas ataupun rumah sakit dna tidak menegtahui
bahwasanya pengobatan TBC berkelanjutan. Dari hasil pengkajian tedapat
seorang warga yang sedang mengalami kekambuhan TBC karena droup out dari
pengobatan, ia mengira ia sudah sembuh. Sebanyak 57 Kepala Keluarga tidak
mengetahui komplikasi aaupun akibat penyakit TBC.
44
TBC ISPA Diare
15 14
48
42 43
9
Tingkat PengetahuanTahu Tidak Tahu
Berikut iniadalah hasil pengakajian menganai tingkat pengetahuan warga
terhadap penyakit berbasis lingkungan :
ISPA merupakan Infeksi Saluran Pernapasan Akut hanya sekitar 25 % saja
warga yang mengetahui. Umumnya warga tidak mengetahui jenis ISPA hanya
mengetahui gejalanya saja seperti batuk pilek. Warga hanya mengetahui tanda
gejala dan cara pengobatan, namun tidak banyak yang mengetahui mengenai
penyebab, komplikasi, dan pencegahan. Berdasarkan hasil pengkajian, penyakakit
yang diderita warga 3 bulan kebelakang adalah ISPA. Hal tersebut menunjukan
tingkat penderita ISPA di RT 04 cukup tinggi. Berdasarkan hasil wawancara 50
KK tidak mengetahui komplikasi dari ISPA.
Berikut iniadalah hasil pengakajian menganai tingkat pengetahuan warga
terhadap penyakit berbasis lingkungan :
45
Pengetahuan TBC Jumlah
Pengertian 14
Penyebab 14
tanda& gejala 20
Komplikasi 0
Pencegahan 5
Pengobatan 8
Pengetahuan ISPA Jumlah
Pengertian 13
Penyebab 6
tanda& gejala 20
Komplikasi 7
Pencegahan 1
Pengobatan 10
Sedangkan untuk diare sebagian besar warga 84 % sudah mengetahui diare
mulai dari pengertian, tanda gejala, dan pengobatan. 50 KK mampu menjawab
pengobatan diare dengan benar misalnya menggunakan larutan oralit. Menegani
penyebab hanya sekitar 12 KK yang mampu menjawab tidak hanya karena
mengonsumsi makanan pedas tetapi karena bakteri. Berdasarkan hasil wawancara
55 KK tidak mengetahui komplikasi dari diare.
Berikut iniadalah hasil pengakajian menganai tingkat pengetahuan warga
terhadap penyakit berbasis lingkungan :
46
Pengetahuan Diare Jumlah
Pengertian 45
Penyebab 26
tanda& gejala 48
Komplikasi 2
Pencegahan 13
Pengobatan 50
2.2. ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
2.2.1 Analisa Data
No. Data Kemungkinan Penyebab Masalah1 DS :
- Warga menyatakan belum mengerti tentang ISPA
- Warga jarang mendapatkan informasi atau mengenai penyakit
ISPA
- Warga menyatakan luas rumah sempit sehingga satu rumah dihuni
oleh lebih dari satu Kepala Keluarga
- Warga menyatakan RT 04 merupakan pemukiman yang sangat
padat
DO :
- Dari 57 keluarga yang dikaji, 29 % keluarga menderita ISPA
- Dari 57 keluarga yang dikaji, 75 % keluarga tidak mengetahui
ISPA
- Dari 57 keluarga terkaji, 82 % keluarga memiliki ventilasi kurang
dari 20 % luas lantai
- Kondisi ventilasi rumah
yang kurang baik
- Kurangnya informasi
kesehatan mengenai
ISPA dari petugas
kesehatan
- Kurangnya kesadaran
warga untuk menjaga
kesehatan seperti masih
merokok
Risiko peningkatan
kejadian ISPA di RT 04
RW 06 Desa Batununggal
Kelurahan Samoja Kota
Bandung
47
- Dari 57 keluarga terkaji, 75 % warga RT 04 masih merokok di
dalam rumah
2. DS :
- Warga menyatakan belum mengerti tentang pembuatan jaminan
kesehatan
- Warga ingin mengetahui tentang proses pembuatan jaminan
kesehatan
- Warga menyatakan telah mendaftar namun belum ada kejelasan
- Warga menyatakan banyak warga RT 04 tidak memiliki jaminan
kesehatan
- Sebagian kecil warga menyatakan tidak mau berobat ke pelayanan
kesehatan karena mengkhawatirkan biaya yang mahal
DO :
- Dari 57 keluarga yang dikaji, 44 % keluarga tidak memiliki
jaminan kesehatan
- Kurangnya sosialisasi
dari petugas kesehatan
kepada warga RT 04
mengenai program
jaminan kesehatan
- Kurangnya sosialisai
dari kelurahan terkait
proses pembuatan
jaminan kesehatan
Resiko meningkatnya
angka kesakitan warga RT
04 RW 06 Desa
Batununggal Kelurahan
Samoja Kota Bandung
48
- Dari 57 keluarga yang dikaji, 40 % keluarga mengalami sakit
dalam 3 bulan terakhir
- Dari 57 keluarga terkaji, penghasilan rata-rata warga RT 04 67 %
kurang dari UMR
- Dari 57 keluarga terkaji, 10 % lansia mengalami keluhan seperti
hipertensi, asam urat, dan kolesterol tinggi.
3 DS :
- Warga menyatakan tidak mengetahui tentang penyakit
degenerative
- Beberapa warga menyatakan tidak mengetahui apa penyakit yang
diderita.
- Tidak ada kegiatan poskesdes
- Warga lansia menyatakan malas melakukan olah raga
DO:
- Dari 57 keluarga yang dikaji, 22 % warga lansia
- Dari 44 lansia yang dikaji, 26 % memiliki keluhan penyakit
- Kurangnya informasi
kesehatan dari petugas
kesehatan kepada warga
- Kurangnya kesadaran
warga untuk mencegah
penyakit yang diderita
Risiko penurunan derajat
kesehatan pada lansia RT
04 RW 06 Desa
Batununggal Kelurahan
Samoja Kota Bandung
49
- Dari 10 lansia yang memiliki keluhan, 50 % menderita asam urat
- Dari 10 lansia yang memiliki keluhan, 20 % menderita hipertensi
- Dari 10 lansia yang memiliki keluhan, 20 % menderita sakit
kepala
- Dari 10 lansia yang memiliki keluhan, 10 % memiliki kolesterol
tinggi
- Dari 34 lansia yang dikaji 26% anggota keluarga lansia merokok.
50
2.2.2 Diagnosa Keperawatan
No. Masalah Diagnosa Keperawatan
1 Risiko peningkatan
kejadian ISPA di RT 04
RW 06 Desa
Batununggal Kelurahan
Samoja kota Bandung
Risiko peningkatan kejadian ISPA di RT 04 RW 06 Kelurahan Samoja kota Bandung berhubungan
dengan kurang pengetahuan masyarakat mengenai ISPA
2 Resiko meningkatnya
angka kesakitan warga
RT 04 RW 06 Desa
Batununggal Kelurahan
Samoja Kota Bandung
Resiko meningkatnya angka kesakitan warga RT 04 RW 06 Kelurahan Samoja Kota Bandung
berhubungan dengan kurang pengetahuan masyarakat tentang pembuatan jaminan kesehatan
3 Risiko penurunan
derajat kesehatan pada
lansia RT 04 RW 06
Desa Batununggal
Kelurahan Samoja Kota
Bandung
Risiko penurunan derajat kesehatan pada lansia RT 04 RW 06 Kelurahan Samoja Kota Bandung
berhubungan dengan kurang pengetahuan lansia
51
2.3 Rencana Keperawatan Komunitas
No.DX
Tujuan
Kriteria hasilSasa- ran Intervensi PJ
Waktu dan
tempatMetode MediaTujuan
umumTujuan khusus
1 Setelah
diberikan
penyuluhan
tentang
ISPA,
selama 25
menit,
sasaran
mampu
memahami
tentang
ISPA
1. Warga
mengetahu
i tentang
pengertian
dan
penyebab
ISPA
2. Warga
dapat
mengetahu
i tanda
gejala,
cara
penularan
1. Warga
menyebutkan
pengertian
penyebab ISPA
2. Warga dapat
menyebutkan
minimal 2 tanda
gejala, minimal 1
cara penularan
ISPA
3. Warga dapat
menyebutkan
minimal 2 cara
pencegahan dan
Seluruh
warga
RT 04
RW 06
1. Berikan penyuluhan
Menjelaskan, diskusi
dan Tanya jawab
tentang ISPA
Pengertian
penyebab ISPA
Tanda dan
gejala ISPA
Cara penularan
ISPA
Pencegahan
dan perawatan
Ibu
Narsih
(Kader
)
Melda
(Mahas
iswa)
4 Januari
di
gedung
serba
guna
RW 06
Penyu
luhan
Poster
52
ISPA
3. Warga
dapat
mengetahi
pencegaha
n,
perawatan
ISPA
4. warga
dapat
mengetahu
i
komplikasi
ISPA
perawatan ISPA
4. Warga
mengetahui
minimal 2
komplikasi ISPA
ISPA
Komplikasi
ISPA
2. Diskusikan
bersama warga
tentang
tindakan yang
dapat dilakukan
oleh warga jika
ada anggota
keluarga yang
sakit.
2 Setelah
dibentuk tim
advokasi
jaminan
kesehatan
1. Warga
mengetahu
i tentang
kegunaan
program
1. Terbentuk tim
advokasi
sebanyak 6
warga RT 04
2. Tim advokasi
Seluruh
warga
RT 04
RW 06
1)
1. Diskusikan
bersama warga
tentang
Ibu
Cici
(warga
),
Safrina
4 – 8
Januari
2015 di
RW 06
advokasi -
53
sasaran
mengetahui
program
pemerintah
jaminan
kesehatan
jaminan
kesehatan
2. Warga
mengetahu
i tentang
proses
pembuatan
kartu
jaminan
kesehatan
melakukan
advokasi ke
ketua RW
mengenai
sejauh mana
pembuatan
kartu jaminan
kesehatan
warga RT 04
3. Tim advokasi
dapat
menginformasi
kannya kepada
warga yang
lainnya
mengenai
kejelasan
program
jaminan
keberlangsung
an program
jaminan
kesehatan di
RT 04
2. Diskusikan
dengan warga
mengenai
pembentukan
tim advokasi
mengenai
program
jamina
kesehatan
1.
df
(Mahas
iswa)
54
kesehatan
3 Setelah
diberikan
penyuluhan
tentang
hipertensi
dan asam
urat selama
25 menit,
sasaran
mampu
memahami
tentang
hipertensi
dan asam
urat
1. Warga
mengetah
ui tentang
pengertia
n dan
penyebab
penyakit
hipertensi
dan asam
urat
2. Warga
dapat
menge-
tahui
tanda
gejala,
asam urat,
1. Warga
menyebutka
n pengertian
penyebab
penyakit
asam urat
dan
hipertensi
2. Warga dapat
menyebutkan
minimal 2 tanda
gejala hipertensi
dan asam urat
3. Warga dapat
menyebutkan
minimal 2 cara
pencegahan dan
Seluruh
warga
RT 04
RW 06
Menjelaskan, diskusi
dan Tanya jawab
tentang hipertensi
Pengertian,
penyebab
penyakit
hipertensi
Tanda dan
gejala
hipertensi
Pencegahan
dan perawatan
penyakit
hipertensi
Menjelaskan, diskusi
dan Tanya jawab
tentang penyakit asam
Ibu
Narsih
(kader)
,
Nurnil
a
(mahas
iswa)
4 januari
2015 di
Gedung
Serba
Guna
RW 06
penyulu
han
PPT,
leaflet
55
dan tanda
gejala,
kompli-
kasi
hipertensi
3. Warga
dapat
menge-
tahui
pencegah
an,
perawatan
penyakit
hipertensi
dan asam
urat
perawatan
penyakit
hipertensi dan
asam urat
urat
Pengertian dan
penyebab asam
urat
Tanda dan
gejala penyakit
asam urat
Pencegahan
dan perawatan
penyakit asam
urat
3 Setelah
dilakukan
1. Lansia dan
pra lansia
1. Lansia
menyebutkan 3
Pra
lansia
1. Pemeriksaan Bu
Aan
4 Januari
2015 di
Scree-
ning
Timba-
ngan,
56
screening
test
diharapkan
penurunan
derajat
kesehatan
lansia dan
pra lansia
dapat
diminimalisi
r
menge-
tahui jenis-
jenis
degenerati
ve
2. Lansia
dan pra
lansia
dapat
menye-
butkan
cara
mengatasi
keluhan
dengan
sederhana
3. Lansia dan
pralansia
dapat
jenis penyakit
degeneratif
2. Lansia dapat
menyebutkan 2
cara mengatasi
keluhan dengan
sederhana
3. Lansia dapat
mengetahui batas
nilai normal gula
darah, kolesterol
dan asam
dan
lansia
RT 04
RW 06
Tekanan Darah
2. Penimbangan Berat
Badan
3. Pemeriksaan Gula
darah, dan asam
urat
4. Konsultasi edukasi
individu dan massa
(warga
),
Nurnil
a
(Mahas
iswa)
Gedung
Serba
Guna
RW 06
Test tensime
ter, alat
pengu-
kur
gula
darah,
alat
pengu-
kur
asam
urat,
strip
gula
darah
dan
asam
urat
57
menge-
tahui batas
nilai
normal
gula darah,
kolesterol
dan asam
urat
2.4 IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS
(Terlampir)
2.5 EVALUASI
Tanggal No. Dx Evaluasi
58
Keperawatan
04– 01 – 2015 1 dan 3 S :
- Warga mendapat informasi tentang penyakit ISPA
- Warga mendapat informasi tentang penyakit hipertensi
- Warga mendapat informasi tentang penyakit asam urat
O :
- Warga dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, klasifikasi, pencegahan, dan
perawatan ISPA
- Warga dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, tingkatan hipertensi, pencegahan,
komplikasi, dan pengobatan hipertensi
- Warga dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, tingkatan hipertensi, pencegahan,
komplikasi, dan pengobatan asam urat
A :
Masalah teratasi
P :
Penyuluhan dapat dilanjutkan oleh petugas kesehatan dan kader RT 04
04 Januari 2015 2 S :
- Warga dapat membentuk tim advokasi program jaminan kesehatan
59
- Warga dapat melakukan proses advokasi mengenai permasalahan kartu jaminan kesehatan kepada
pejabat kelurahan ataupun ketua RW
- Warga mendapat meninformasikan hasil dari advokasi
O :
- Warga membentuk 6 orang tim advokasi program jaminan kesehatan
- Tim advokasi melakukan proses advokasi mengenai permasalahan kartu jaminan kesehatan kepada
pejabat kelurahan ataupun ketua RW mulai tanggal 4-8 Januari 2015
- Tim advokasi meninformasikan hasil dari advokasi kepada masyarakat yang lain
A :
Masalah teratasi sebagian
P :
Advokasi mengenai program jaminan kesehatan dapat dilakukan oleh tim advokasi
04 – 01 – 2015 3 S:
- Lansia di RT 04 RW 06 mengetahui jenis – jenis penyakit degeneratif
- Lansia mengetahui cara mengatasi keluhan dengan sederhana
- Lansia mengetahui nilai normal tekanan darah, gula darah, dan asam urat
60
O:
- Lansia di RT 04 RW 06 dapat menyebutkan jenis – jenis penyakit degeneratif
- Lansia dapat menyebutkan cara mengatasi keluhan dengan sederhana
- Lansia dapat menyebutkan nilai normal tekanan darah, gula darah, dan asam urat
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Pembentukan Posbindu di RT 04 RW 06 sehingga lansia dapat mengontrol kesehatannya
61
BAB III
PEMBAHASAN
Dari hasil Survey Mawas Diri jumlah KK yang berhasil terkaji adalah 57 KK.
Terdapat 51 % penduduk perempuan dan sisanya laki-laki sebanyak 49 %. Warga RT
04 RW 06 mayoritas berjenis kelamin perempuan, hal ini merupakan sebuah potensi
untuk warga karena dapat dimanfaatkan untuk pemberdayaan wanita, seperti PKK,
kursus keterampilan, home industry, dll. Walaupun peran laki – laki juga dibutuhkan.
Hampir dari setengah jumlah warganya (53 %) berstatus sudah menikah. Dan
mayoritas bersuku Sunda. Pendidikan terakhir yang ditempuh warga adalah paling
banyak SMA. Untuk agama paling banyak menganut agama Islam, RT 04 tidak
memiliki tempat ibadah. Namun, biasanya warga melakukan ibadah di mesjid RT 03
RW 06 karen ajaraknya dekat.
Sebagian besar warga mengaku membawa anggota keluarganya ke sarana
kesehatan jika ada anggota keluarga yang sakit. Dan Puskesmas adalah tempat yang
paling sering dikunjungi untuk berobat.
Sementara itu, partisipasi kunjungan ke posyandu cukup tinggi.Dan juga hampir
seluruh balita telah mendapatkan imunisasi lengkap. Status gizi dalam kategori baik
cukup tinggi. Warga sudah cukup mengerti tentang ASI ekslusif, hal ini dilihat dari
beberapa ibu yang mengaku memberikan bayinya ASI ekslusif 6 bulan.
Jumlah pasangan usia subur adalah sebanyak 53 % dari 57 KK yang terkaji dan
hampir semua pasangan usia subur tersebut memakai KB, hanya 11 diantaranya yang
alami. Untuk pemakaian KB, warga lebih banyak menggunakan KB suntik sebagai alat
kontrasepsi yang digunakan, sisanya menggunakan pil KB dan IUD. Dan kebanyakan
warga mendapatkan pelayanan KB di Puskesmas, praktik bidan,dan Rumah Sakit
Dari semua ibu yang terdata, 5 % warga melahirkan di paraji (dukun). Hal ini
disebabkan karena keterbatasan biaya dan budaya mereka. Dan sebanyak 95 % telah
melahirkan dibantu oleh tenaga kesehatan. Untuk tempatnya, kebanyakan warga
melahirkan di praktik bidan, dan sisanya di rumah sakit dan puskesmas. Jumlah
pralansia dan lansia yang dikaji sebesar 44 orang (22 %) dan diantaranya memiliki
keluhan hipertensi, asam urat, sakit kepala, dan kolesterol tinggi.
62
MMRT 04 dilaksanakan pada tanggal 24 Desember 2014 yang dihadiri oleh 10
warga yang terdiri dari ketua RT, kader RT 04, dan warga umum. Pada saat MMRT
dilakukan penyampaian data hasil Survey Mawas Diri dan diskusi tentang masalah
kesehatan yang ada di RT 04 RW 06. Terlihat warga sudah cukup sadar akan
lingkungan, terutama masalah sampah. Mereka membuang sampah ke TPU atau di
buang dalam kantong kresek karena ada petugas yang mengambil. Sebagian kecil warga
ada pula yang membuang sampah kecil ke sungai. Masalah lainnya yang diangkat
dalam MMRT adalah masalah kader RT 04. Kader di RT 04 ini hanya satu orang,
dimana jika hanya ada 1 kader, maka tugas dari kader itu tidak terlaksana dengan baik
dan tidak maksimal, karena ia harus bertanggung jawab dengan KK yang banyak di RT
tesebut. Kemudian masalah pengetahuan tentang penyakit berbasis lingkungan, dan
penyakit kronis masih kurang dan juga risiko penurunan derajat kesehatan karena
tingkat kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan per individu masih
kurang. Warga meminta untuk diadakannya penjelasan tentang reumatik, asam urat,
hipertensi, dan ISPA. Selain masalah diatas dari hasil pengkajian juga didapatkan 54 %
warga tidak memiliki jaminan kesehatan. Hal ini telah menjadi perbincangan di RT 04
mengenai pembuatan kartu jaminan kesehatan namun belum ada kepastian mengenai
program tersebut.
Hasil dari MMRT adalah akan diadakannya program penyuluhan tentang
penyakit berbasis lingkungan, seperti ISPA serta penyakit kronis (hipertensi dan asam
urat) dan juga diadakannya pemeriksaan kesehatan, seperti pemeriksaan tekanan darah,
glukosa, dan asam urat. Selain itupula untuk mengatasi masalah masih banyaknya yang
belum memiliki jaminan kesehatan, maka akan dibentuk tim advokasi jaminan
kesehatan RT 04.
Berdasarkan hasil pengkajian dan MMRT kami mengambil masalah
keperawatan yakni risiko peningkatan kejadian ISPA, resiko meningkatnya angka
kesakitan warga, dan risiko penurunan derajat kesehatan pada lansia di RT 04 RW 06
Desa Batununggal Kelurahan Samoja Kota Bandung.
Program penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 4 Januari 2015. Jumlah warga
yang datang cukup banyak, yakni 45 orang dan terlihat antusias mengikuti kegiatan.
Setelah kegiatan dilakukan, peserta yang datang mendapatkan informasi dan
63
pengetahuan tentang penyakit berbasis lingkungan (ISPA) dan penyakit kronis seperti
Hipertensi dan asam urat.
Warga juga melakukan screening test kesehatan berupa tekanan darah, gula
darah, dan asam urat. Hasil yang didapatkan dari pemeriksaan terdapat 6 warga yang
pre hipertensi, 20 orang warga hipertensi, 2 warga memiliki tekanan darah rendah, 12
warga memiliki asam urat tinggi, 2 orang memiliki gula darah diatas 200, dan sisanya
11 orang normal. Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan warga RT 04 RW 06
menjadi tahu kondisi kesehatan mereka.
64
BAB IV
PENUTUP
4. 1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan praktik komunitas yang
kami lakukan selama kurang lebih tiga minggu di wilayah RT 04 RW 06
Desa Batununggal Kelurahan Samoja kota Bandung, data yang kami
temukan sebagai permasalahan di daerah tersebut yaitu pendangkalan
sungai, kurangnya kader, kurangnya pengetahuan tentang penyakit
berbasis lingkungan, dan penyakit kronis, kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai pembatan jaminan kesehatn, dan kurangnya
kesadaran masyarakat tentang kesehatan perindividu.
Masalah keperawatan yang kami ambil adalah risiko peningkatan
kejadian ISPA, resiko meningkatny angka kesakitan warga RT 04, dan
risiko penurunan derrajat kesehatan pada lansia .Untuk menanggulangi
permasalahan – pemasalahan tersebut upaya yang kami lakukan berupa
penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan yang kami laksanakan pada hari
Minggu, 4 Januari 2015 bertempat di Gedung Serba Guna RW 06.
4. 2 Rekomendasi
Hal – hal yang masih perlu dilakukan dalam upaya menangani
permasalahan – permasalahan yang terjadi di wilayah tersebut adalah
1. Memaksimalkan upaya promotif dengan membentuk posbindu di wilayah
tersebut dengan cara kader mengadvokasikan pembentukan posbindu bersama
dengan stakeholder di RT 04 RW 06
2. Mengadvokasi kepada aparat pemerintah untuk pengangkutan sampah di
sungai
3. Pelaksanaan penyuluhan tentang kesehatan, termasuk didalamnya diet yang
baik untuk penderita penyakit kronis seperti hipertensi. Penyuluhan tentang
kesehatan ini seharusnya rutin dilaksanakan tiap bulannya oleh petugas
kesehatan setempat.
65
LAMPIRAN - LAMPIRAN
RENCANA KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
SURVEY MAWAS DIRI RT 04 RW 06 KELUARAHAN SAMOJA KOTA
BANDUNG
Disusun untuk memenuhi tugas praktik lapangan mata kuliah Community Nursing
Program III
Disusun Oleh : Kelompok 4
Anggun Friska YL 220110110049
Melda Iskawati 220110110043
Nurnila Novia 220110110031
Nurul Iklima 220110110055
Safrina Darayani 220110110037
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
66
I. Nama Kegiatan
Survey Mawas Diri RT 04 RW 06 Kelurahan Samoja Kota Bandung
II. Latar Belakang
Pengkajian merupakan tahap pertama dari proses keperawatan yang
merupakan langkah awal untuk mengetahui masalah keperawatan apa saja
yang ditemukan pada warga. Dalam pengumpulan data dapat dilakukan
melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi dan pemeriksaan fisik.
Pengkajian ini meliputi beberapa aspek yang harus dikaji antara lain
demografi, tipe keluarga, tahap perkembangan keluarga, data sosial ekonomi,
transportasi, gizi, lingkungan fisik, status kesehatan, perilaku hidup bersih
dan sehat, dan tingkat pengetahuan berbasis lingkungan.
Untuk mengetahui masalah keperawatan komunitas yang ada pada
warga RT 04 RW 06 maka diperlukan survey mawas diri RT 04 terhadap 90
Kepala Keluarga.
III. Tujuan
Tujuan Umum :
Untuk mendapatkan data pada warga RT 04 RW kelurahan Samoja
Kota Bandung
Tujuan Khusus:
1. Mengetahui data umum warga RT 04 RW 06
2. Mengetahui data pengklasifikasian keluarga warga RT 04 RW
06
3. Mengetahui sosial ekonomi warga RT 04 RW 06
4. Mengetahui transportasi warga RT 04 RW 06
5. Mengetahui gizi warga RT 04 RW 06
6. Mengetahui lingkungan fisik warga RT 04 RW 06
7. Mengetahui status kesehatan warga RT 04 RW 06
67
8. Mengetahui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat warga RT 04 RW
06
9. Mengetahui tingkat pengetahuan penyakit berbasis lingkungan
warga RT 04 RW 06
IV. Strategi
Strategi :
1. Wawancara warga RT 04 RW 06 sebanyak 90 KK
2. Observasi keadaan wilayah RT 04 RW 06
3. Analisa data hasil pengkajian
V. Kegiatan
a. Pra Pelaksanaan
Pra pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah bertemu dengan ketua
RW 06 beserta kader dari setiap RT untuk orientasi wilayah RT 04
RW 06.
b. Pelaksanaan
Tanggal : 18-22 Desember 2014
Waktu : 09.00 – 16.00 WIB
c. Pasca Pelaksanaan
Evaluasi kegiatan Survey Mawas Diri
VI. Indikator Output/ Outcome
Indikator :
1. Sosialisasi dengan ketua RW 06, Ketua RT 04, Kader RT 04,
Perwakilan puskesmas
2. Sebanyak 80 % warga terkaji
VII. Teknik Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Menyiapkan pre planning
Kontrak waktu dengan kader RT 04 mengenai waktu SMD
68
Menyiapkan instrument pengkajian, alat tulis
2. Evaluasi Proses
warga menyambut kedatangan
warga kooperatif terhadap pertanyaan yang diajukan untuk
melengkapi data.
Wawancara berjalan dengan lancar
3. Evaluasi hasil
Didapatkan 80 % data pada warga RT 04 RW 06 Kelurahan
Samoja Kota Bandung meliputi demografi, tipe keluarga, tahap
perkembangan keluarga, data sosial ekonomi, transportasi, gizi,
lingkungan fisik, status kesehatan, perilaku hidup bersih dan sehat,
dan tingkat pengetahuan berbasis lingkungan.
VIII. Penanggung Jawab
Penanggung Jawab
Ibu Narsih, Kader RT 04 RW 06
Melda Iskawati, Ketua Kelompok RT 04
IX. Waktu
No. Tahap Kegiatan
1. Prainteraksi
( 5 menit )
- Menyampaikan salam
- Memperkenalkan diri
- Menyampaikan maksud dan tujuan
2. Interaksi
( 10 menit )
- Wawancara dengan keluarga tentang data
yang diperlukan.
3. Terminasi
( 2 menit )
- Mengucapkan terima kasih
69
X. Tempat
Rumah warga RT 04 RW 06 Keluarahan Samoja Kota Bandung
XI. Pembiayaan
Instrumen pengakajian sebanyak 60 : Rp 60.000
Iuran anggota perorang : Rp 12.000
XII. Standar Kegiatan
a. Persiapan
Semua kebutuhan kegiatan dapat teridentifikasi dan disiapkan
secara rapi.
b. Pelaksanaan
Diharapkan semua mahasiswa berperan aktif dalam kegiatan
survey mawas diri. Selain itu pula warga dapat menerima
kedatangan mahasiswa sehingga indikator tercapai.
c. Pasca Pelaksanaan
Dapat berjalan dengan lancar dan baik.
70
LAPORAN KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
SURVEY MAWAS DIRI RT 04 RW 06 KELUARAHAN SAMOJA KOTA
BANDUNG
Disusun untuk memenuhi tugas praktik lapangan mata kuliah Community Nursing
Program III
Disusun Oleh : Kelompok 4
Anggun Friska YL 220110110049
Melda Iskawati 220110110043
Nurnila Novia 220110110031
Nurul Iklima 220110110055
Safrina Darayani 220110110037
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
71
I. Nama Kegiatan
Survey Mawas Diri RT 04 RW 06 Kelurahan Samoja Kota Bandung
II. Latar Belakang
Pengkajian merupakan tahap pertama dari proses keperawatan yang
merupakan langkah awal untuk mengetahui masalah keperawatan apa saja
yang ditemukan pada warga. Dalam pengumpulan data dapat dilakukan
melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi dan pemeriksaan fisik.
Pengkajian ini meliputi beberapa aspek yang harus dikaji antara lain
demografi, tipe keluarga, tahap perkembangan keluarga, data sosial ekonomi,
transportasi, gizi, lingkungan fisik, status kesehatan, perilaku hidup bersih
dan sehat, dan tingkat pengetahuan berbasis lingkungan.
Untuk mengetahui masalah keperawatan komunitas yang ada pada
warga RT 04 RW 06 maka diperlukan survey mawas diri RT 04 terhadap 90
Kepala Keluarga.
III. Tujuan
Tujuan Umum :
Untuk mendapatkan data pada warga RT 04 RW kelurahan Samoja
Kota Bandung
Tujuan Khusus:
1. Mengetahui data umum warga RT 04 RW 06
2. Mengetahui data pengklasifikasian keluarga warga RT 04 RW
06
3. Mengetahui sosial ekonomi warga RT 04 RW 06
4. Mengetahui transportasi warga RT 04 RW 06
5. Mengetahui gizi warga RT 04 RW 06
6. Mengetahui lingkungan fisik warga RT 04 RW 06
7. Mengetahui status kesehatan warga RT 04 RW 06
8. Mengetahui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat warga RT 04 RW
06
72
9. Mengetahui tingkat pengetahuan penyakit berbasis lingkungan
warga RT 04 RW 06
IV. Strategi
Strategi :
1.Wawancara warga RT 04 RW 06 sebanyak 97 KK
Wawancara berhasil dilakukan terhadap 57 KK, serta wawancara
terhadap dua tokoh masyarakat yakni Ibu RT 04 dan Ibu Ina terkait
pengakajian komunitas mengenai riwayat sejarah, nilai keyakinan
masyarakat, norma masyarakat, pola budaya, agama, sosial
ekonomi. Keamanan, politik dan pemerintahan, kebijakan
pemerintah, pengambilan keputusan, lingkungan, pendidikan,
komunikasi, dan rekreasi.
Wawancara hanya terhadap 57 KK karena menurut penjelasan
ketua RT 04 jumlah KK RT 04 yakni 97 KK namun sebagian ada
yang pindah wilayah, sehingga yang ada di wilayah tersebut sekitar
70 KK.
2.Observasi keadaan wilayah RT 04 RW 06
Observasi dilakukan terhadap 57 KK
V. Kegiatan
a. Pra Pelaksanaan
Pada pra pelaksanaan kelompok menghadiri penerimaan dari pihak
puskesmas dan kelurahan Samoja Kota Bandung. Keesokan
harinya kelompok 4 menghadiri penerimaan ditingkat RW dan
bertemu setiap kader perwakilan RT 1-5. Seteleh kegiatan
penerimaan selesei, kami diajak keliling wilayah RT 04 oleh Ibu
Narsih selaku kader RT 04.
b. Pelaksanaan
Tanggal : 18-22 Desember 2014
Waktu : 09.00 – 16.00 WIB
73
Pada saat pelaksanaan kami mengunjungi rumah satu persatu
di wilayah RT 04. Keluarga sebagian besar menerima kehadiran
kami sat dijelaskan tujuan dan maksud kedatangan, ada beberapa
yang menolak, dan ada warga yang tidak ada di rumah setiap pagi
hari sehingga tidak semua warga RT 04 terkaji.
c. Pasca Pelaksanaan
Pada pasca pelaksanaan kami melakukan evaluasi terkait proses
pelaksanaan. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan jumlah
KK yang di peroleh dari ketua RT 04 dengan hasil pengkajian dan
observasi secara langsung.
VI. Indikator Output/ Outcome
Indikator :
i. Sosialisasi dengan ketua RW 06, Ketua RT 04, Kader RT 04,
Perwakilan puskesmas.
Sosialisasi terhadap ketua RW 06, ketua RT 04, kader RT 04, dan
perwakilan puskesmas tercapai pada tanggal 17 Desember 2014
ii. Sebanyak 80 % warga terkaji
Tidak semua warga terkaji karena ada beberapa kendala
diantaranya setiap pagi kepala keluarga maupun anggota keluarga
tidak ada di rumah, sebagian warga pindah ke wilayah lain namun
masih tercatat KK RT 04, sebagian menolak dilakukan pengkajian
karena alasan sibuk. Dari hasil pengakajian indikator 80 % tercapai
dari 70 KK berhasil di kaji 57 KK.
VII. Teknik Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Menyiapkan pre planning
Kontrak waktu dengan kader RT 04 mengenai waktu SMD
Menyiapkan instrument pengkajian, alat tulis
2. Evaluasi Proses
warga menyambut kedatangan
74
warga kooperatif terhadap pertanyaan yang diajukan untuk
melengkapi data.
Wawancara berjalan dengan lancar
3. Evaluasi hasil
Didapatkan 80 % data pada warga RT 04 RW 06 Kelurahan
Samoja Kota Bandung meliputi demografi, tipe keluarga, tahap
perkembangan keluarga, data sosial ekonomi, transportasi, gizi,
lingkungan fisik, status kesehatan, perilaku hidup bersih dan sehat,
dan tingkat pengetahuan berbasis lingkungan.
VIII. Penanggung Jawab
Penanggung Jawab
Ibu Narsih, Kader RT 04 RW 06
Melda Iskawati, Ketua Kelompok RT 04
IX. Waktu
No. Tahap Kegiatan
1. Prainteraksi
( 5 menit )
- Menyampaikan salam
- Memperkenalkan diri
- Menyampaikan maksud dan tujuan
2. Interaksi
( 10 menit )
- Wawancara dengan keluarga tentang data
yang diperlukan.
3. Terminasi
( 2 menit )
- Mengucapkan terima kasih
X. Tempat
Rumah warga RT 04 RW 06 Keluarahan Samoja Kota Bandung
75
XI. Pembiayaan
Instrumen pengakajian sebanyak 60 : Rp 60.000
Iuran anggota perorang : Rp 12.000
XII. Standar Kegiatan
a. Persiapan
Semua kebutuhan kegiatan dapat teridentifikasi dan disiapkan
secara rapi.
b. Pelaksanaan
Semua mahasiswa aktif dalam survey mawas diri. Namun tidak
sesmua warga RT 04 terkaji, dari 70 KK yang ada di warga RT
04 RW 06 hanya 80 % yang terkaji karena beberapa kendala
diantaranya warga yang bekerja setiap pagi hingga sore, warga
yang menolak karena sibuk.
c. Pasca Pelaksanaan
Dapat berjalan dengan lancar dan baik.
XIII. Kesimpulan dan saran
a. Kesimpulan
Dari hasil Survey Mawas Diri diperoleh data sebanyak 57 Kepala
Keluarga dari 70 Kepala Keluarga yang terdapat di RT 04 RW 06
Kelurahan Samoja Bandung. Pada saat pelaksanaan kegiatan
berlangsung lancar, proses pengkajian dimulai pada pukul 09.00
dan berakhir pada pukul 15.00 WIB.
b. Saran
Sebelum dilakukan pengakajian sebaiknya mencari data mengenai
jumlah penduduk, jumlah KK kepada RW 06 ataupun kepada ketua
RT 04 sehingga sudah mempunyai data awal dan ketika ke warga
kita sudah mempunyai gambaran mengenai umur dan jumlah
anggota keluarga sehingga proses pengkajian lebih efektif.
76
PROGRAM KEPERAWATAN KOMUNITAS III
RENCANA KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
PRE-PLANNING PRA MMRT DAN MMRT
Disusun Oleh :
Anggun Friska Yohana Lumbantobing
Melda Iskawati
Nurnila Novi
Nurul Iklima
Safrina Darayani
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014-2015
77
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya dan bantuan berbagai pihak akhirnya penulis
dapat menyelesaikan laporan rencana kegiatan.Yang berfokus pada “Pre-
Planning”.Laporan ini diajukan untuk melengkapi tugas mata kuliah
Keperawatan Komunitas 3.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak terlepas dari
bantuan ataupun saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
proses penyelesaian laporan ini.
Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik atau masukan untuk penyempurnaan.Semoga
laporan ini bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.
Bandung, Desember 2014
Penulis
78
I. Nama Kegiatan
1. Pra-Musyawarah Masyarakat RT 04 RW 06
2. Musyawarah Masyarakat RT 04 RW 06
II. Latar Belakang
Sejak tanggal 18-22 Desember mahasiswa sudah melakukan
Survei Mawas Diri (SMD) kepada masyarakat RT 04 RW 06. Dari
hasil survei mawas diri mahasiswa telah melakukan tabulasi data dan
interpretasi data. Maka diperlukan langkah lebih lanjut, yaitu
menyampaikan hasil dari tabulasi dan interpretasi data kepada
masyarakat, untuk selanjutnya dapat menemukan masalah bersama
dengan masyarakat. Selain menemukan masalah diharapkan
masyarakat dapat bersama sama memikirkan solusi untuk masalah
yang telah ditemukan.Untuk itu maka diperlukan pelaksanaan
Musyawarah masyarakat desa dengan mengumpulkan para masyarakat
dan aparat desa.
Sebelum menyampaikan data kepada masyarakat, diperlukan
kesepahaman dengan masyarakat dalm hal ini aparat desa seperti ketua
RT dan ibu kader di RT04 RW 06. Maka diperlukan adanya Pra-
Musyawarah Masyarakat RT.
III. Tujuan
1. Tujuan UmumRencana Kegiatan I:
Setelah dilakukan Pra-MMRT diharapkan mahasiswa dan aparat
desa dapat menyepakati hasil SMD, dan bersedia bekerjasama
dalam melaksanakan MMRT
2. Tujuan Umum Rencana Kegiatan II :
79
Setelah dilakukan MMRT diharapkan warga RT 04 menyadari
masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat dan menemukan
solusi untuk masalahkesehatan mereka.
1. Tujuan Khusus Rencana Kegiatan I:
- Aparat desa mengetahui masalah yang ada dalam masyarakat
terlebih dahulu
- Aparat desa terlibat dalam melaksanakan MMRT
2. Tujuan Khusus Rencana Kegiatan II:
-Masyarakat datang menghadiri MMRT
-Masyarakat terlibat aktif dalam diskusi MMRT
-Masyarakat bersedia untuk terlibat dalam setiap rencana yang
telah didiskusikan di MMRT
IV. Strategi
Strategi Rencana Kegiatan I:
1. Mendatangi rumah bapak RT untuk bertemudan menyampaikan
hasil SMD
2. Meminta kerjasama Ibu kader dan bapak RT untuk melaksanakan
MMRT
Strategi Rencana Kegiatan II:
1. Mempersiapkan alat presentasi dan handsout untuk masyarakat
2. Menyajikan data dan masalah yang terjadi
3. Mengajak masyarakat untuk berdiskusi mengenai masalah dan
kemungkinan solusi yang bisa di capai.
4. Membuat Plan of Action (POA).
V. Kegiatan
Rencana Kegiatan I:
V.1Pra Pelaksanaan
Rapat persiapan pra-MMRT
V.2Pelaksanaan
80
Mendatangi rumah Bapak RT dan Ibu Kader
V.3Paska Pelaksanaan
Terjadwalnya kegiatan MMRT
Rencana Kegiatan II :
5.1 Pra Pelaksanaan
Rapat persiapan MMRT
Mengkoordinasikan kembali dengan aparat desa tentang
jadwal pelaksanaan MMRT
Mempersiapkan flipchart, konsumsi dan tempat MMRT
5.2 Pelaksanaan
Melaksanakan diskusi dengan
5.3 Paska Pelaksanaan
Terbentuk Plan of Action
VI. Indikator Output/Outcome
Indikator Rencana Kegiatan I:
1. Aparat desa bersedia dilakukan Pra-MMRT
2. Aparat desa mau terlibat dalam pelaksanaan MMRT
Indikator Strategi Rencana Kegiatan II:
1. MMRT dihadiri mnimal 5 orang warga, dan aparat desa
2. Masyarakat mau terlibat aktif dalam diskusi
3. Terbentuk Plan of Action
VII.Teknik Evaluasi
Teknik Evaluasi Rencana Kegiatan I:
1. Follow up Aparat desa
Teknik Evaluasi Strategi Rencana Kegiatan II:
1. Absensi masyarakat yang hadir
2. Observasi keaktifan warga dalam MMRT hingga menghasilkan PoA
VIII.Penanggung Jawab
81
Penanggung Jawab Rencana Kegiatan I:
1. Melda Iskawati
Penanggung Jawab Rencana Kegiatan II:
1. Mahasiswa Kelompok 4 RT 04 RW 06
2. Ibu kader RT 04 Ibu narsih
IX. Waktu
Kegiatan
Rencana Kegiatan I
Waktu
22 Desember 2014
Datang ke rumah Bapak RT dan Ibu
Kader RT 04 RW0614.00-14.30
Kegiatan
Rencana Kegiatan II
Waktu
24 Desember 2014
1. Registrasi
2. Pembukaan acara
3. Penyajian data
4. Tanya Jawab dengan warga
5. Pembuatan POA dan pembentukan
penanggung jawab kegitan dai
warga
09.00-selesai
X. Tempat
Tempat Rencana Kegiatan I:
Rumah Bpk. Mulyadi (Ketua RW 06 RT 04)
Tempat Rencana Kegiatan II:
Gedung Serba Guna RW 06
XI. Pembiayaan
Pembiayaan Rencana Kegiatan I:
Rp. 0,-
82
Pembiayaan Rencana Kegiatan II:
Konsumsi : Rp.40.000
Flipchart & ATK : Rp. 15.000
Total :Rp. 55.000
XII. Standar Kegiatan
5.2 Persiapan
Semua kebutuhan kegiatan baik rencana kegiatan I maupun rencana
kegiatan II dapat teridentifikasi dan disiapkan secara rapih.
5.3 Pelaksanaan
Diharapkan semua mahasiswa berperan aktif dalam kegiatan Pra-MMRT
dan MMRT dan semua anggota kelompok dapat membagi tugas dalam
pelaksanaan Pra-MMRT dan MMRT.
Diharapkan semua anggota kelompok berperan aktif dalam kegiatan ini
dengan mejalankan tugas seusai dengan pembagian tugas yang telah
ditentukan.Menemui orang-orang terkait, yang bertanggung jawab di
tingkat RT.
5.4 Pasca Pelaksanaan
Dapat berjalan dengan lancer, baik rencana kegiatan I maupun II.
83
LAPORAN KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
(IMPLEMENTASI PRE-PLANNING PRA-MMRT dan MMRT)
Disusun Oleh :
Anggun Friska Yohana Lumbantobing
Melda Iskawati
Nurnila Novi
Nurul Iklima
Safrina Darayani
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014-2015
84
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya dan bantuan berbagai pihak akhirnya penulis
dapat menyelesaikan laporan rencana kegiatan. Laporan ini berfokus pada
“Implementasi Pre-Planning Pra-MMRT dan MMRT 04 RW 06”. Laporan
ini diajukan untuk melengkapi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas
3.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak terlepas dari
bantuan ataupun saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
proses penyelesaian laporan ini.
Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik atau masukan untuk penyempurnaan. Semoga
laporan ini bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.
Bandung, Desember 2014
Penulis
85
I. Nama Kegiatan
Pra-MMRT dan MMRT 04 RW 06
II. Latar Belakang
Sejak tanggal 18-22 Desember mahasiswa sudah melakukan Survei
Mawas Diri (SMD) kepada masyarakat RT 04 RW 06. Dari hasil survei
mawas diri mahasiswa telah melakukan tabulasi data dan interpretasi data.
Maka diperlukan langkah lebih lanjut, yaitu menyampaikan hasil dari
tabulasi dan interpretasi data kepada masyarakat, untuk selanjutnya dapat
menemukan masalah bersama dengan masyarakat. Selain menemukan
masalah diharapkan masyarakat dapat bersama sama memikirkan solusi
untuk masalah yang telah ditemukan.Untuk itu maka diperlukan
pelaksanaan Musyawarah masyarakat desa dengan mengumpulkan para
masyarakat dan aparat desa.
Sebelum menyampaikan data kepada masyarakat, diperlukan
kesepahaman dengan masyarakat dalm hal ini aparat desa seperti ketua RT
dan ibu kader di RT 04 RW 06. Maka diperlukan adanya Pra-Musyawarah
Masyarakat RT.
III. Tujuan
3. Tujuan Umum Kegiatan I:
Setelah dilakukan Pra-MMRT diharapkan mahasiswa dan aparat
desa dapat menyepakati hasil SMD, dan bersedia bekerjasama
dalam melaksanakan MMRT
4. Tujuan Umum Kegiatan II :
86
Setelah dilakukan MMRT diharapkan warga RT 04 menyadari
masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat dan menemukan
solusi untuk masalah kesehatan mereka.
1. Tujuan Khusus Kegiatan I:
- Aparat desa mengetahui masalah yang ada dalam masyarakat
terlebih dahulu
- Aparat desa terlibat dalam melaksanakan MMRT
2. Tujuan Khusus Kegiatan II:
- Masyarakat datang menghadiri MMRT
- Masyarakat terlibat aktif dalam diskusi MMRT
- Masyarakat bersedia untuk terlibat dalam setiap rencana yang
telah didiskusikan di MMRT
IV. Strategi
Strategi Kegiatan I:
3. Mendatangi rumah bapak RT untuk bertemudan menyampaikan
hasil SMD
4. Meminta kerjasama Ibu kader dan bapak RT untuk melaksanakan
MMRT
Strategi II:
5. Mempersiapkan alat presentasi dan handsout untuk masyarakat
6. Menyajikan data dan masalah yang terjadi
7. Mengajak masyarakat untuk berdiskusi mengenai masalah dan
kemungkinan solusi yang bisa di capai.
8. Membuat Plan of Action (POA).
V. Kegiatan
Rencana Kegiatan I:
V.1Pra Pelaksanaan
Rapat persiapan pra-MMRT
V.2Pelaksanaan
87
Mendatangi rumah Bapak RT dan Ibu Kader
V.3Paska Pelaksanaan
Terjadwalnya kegiatan MMRT
Rencana Kegiatan II :
5.5 Pra Pelaksanaan
Rapat persiapan MMRT
Mengkoordinasikan kembali dengan aparat desa tentang
jadwal pelaksanaan MMRT
Mempersiapkan flipchart, konsumsi dan tempat MMRT
5.2 Pelaksanaan
Melaksanakan diskusi dengan masyarakat
5.4 Paska Pelaksanaan
Terbentuk Plan of Action
VI. Indikator Output/Outcome
Indikator Kegiatan I:
3. Aparat desa bersedia dilakukan Pra-MMRT
4. Aparat desa terlibat dalam pelaksanaan MMRT
Indikator Strategi Kegiatan II:
4. MMRT dihadiri 10 orang warga, dan aparat desa
5. Masyarakat terlibat aktif dalam diskusi
6. Terbentuk Plan of Action
VII. Teknik Evaluasi
Teknik Evaluasi Rencana Kegiatan I:
2. Follow up Aparat desa
Teknik Evaluasi Strategi Rencana Kegiatan II:
3. Absensi masyarakat yang hadir
4. Observasi keaktifan warga dalam MMRT hingga menghasilkan
PoA
88
VIII. Penanggung Jawab
Penanggung Jawab Kegiatan I:
2. Melda Iskawati
Penanggung Jawab Kegiatan II:
3. Mahasiswa Kelompok 4 RT 04 RW 06
4. Ibu kader RT 04 Ibu narsih
IX. Waktu
Kegiatan
Rencana Kegiatan I
Waktu
22 Desember 2014
Datang ke rumah Bapak RT dan Ibu
Kader RT 04 RW0614.00-14.30
Kegiatan
Rencana Kegiatan II
Waktu
24 Desember 2014
6. Registrasi
7. Pembukaan acara
8. Penyajian data
9. Tanya Jawab dengan warga
10. Pembuatan POA dan
pembentukan penanggung
jawab kegitan dai warga
09.00-selesai
X. Tempat
Tempat Kegiatan I:
Rumah Bpk. Mulyadi (Ketua RW 06 RT 04)
Tempat Rencana Kegiatan II:
Gedung Serba Guna RW 06
XI. Pembiayaan
Pembiayaan Rencana Kegiatan I:
Rp. 0,-
89
Pembiayaan Rencana Kegiatan II:
Konsumsi : Rp.40.000
Flipchart & ATK : Rp. 15.000
Total :Rp. 55.000
XII. Standar Kegiatan
XII.1Persiapan
Semua kebutuhan kegiatan baik rencana kegiatan I maupun
rencana kegiatan II dapat teridentifikasi dan disiapkan secara
rapih.
XII.2Pelaksanaan
Semua mahasiswa berperan aktif dalam kegiatan Pra-MMRT dan
MMRT dan semua anggota kelompok dapat membagi tugas
dalam pelaksanaan Pra-MMRT dan MMRT.
Semua anggota kelompok berperan aktif dalam kegiatan ini
dengan mejalankan tugas seusai dengan pembagian tugas yang
telah ditentukan.
Menemui orang-orang terkait, yang bertanggung jawab di tingkat
RT.
XII.3Pasca Pelaksanaan
Berjalan dengan lancer, baik rencana kegiatan I maupun II.
XIII. Kesimpulan dan Saran
13.1 Kesimpulan
Pra-MMRT terlaksana pada tanggal 23 Desember 2014 di rumah
bapak Mulyadi selaku ketua RT, dan ditemukan waktu untuk
pelaksanaan MMRT, dan kesepakatan tentang hasil pengkajian
dengan Ibu kader RW 6 RT 4.
Kegiatan MMRT terlaksana pada tanggal 24 Desember 2014 di
gedung serba guna (posyandu) RW 6, pukul 09.00 WIB. Dihadiri
oleh 10 orang warga yang terdiri dari Ketua RT, Ibu Kader, dan
masyarakat. Dalam MMRT masyarakat terlibat aktif dalam
90
musyawarah. Dari MMRT didapat juga masalah yang terjadi di
masyarakat dan cara penyelesaian dari masalah tersebut. Hasil
dari MMRT tersebut terbentuklah POA (Plan of Action) yang akn
dilaksanakan di RW 06, RT 04.
13.2 Saran
Moderator untuk MMRT sebaiknya dari warga setempat.
XIV. Lampiran
XIV.1 Absensi MMRT
DAFTAR HADIR MMRT
Bandung, 24 Desember 2014
No Nama No. HP
1 Mulyadi 085295460675
2 Aan 02201975016
3 Marliyah -
4 Wida 02295009161
5 Narsih 085314246246
6 Agus H 0899799189
7 Cicih 7336435
8 Rosidah -
9 Yati -
19 Ai S 085721003681
XIV.2 Gambar Kegiatan
Berikut adalah dokumentasi Pra MMRT saat berkunjung ke Ibu
kader RT 04:
91
Berikut adalah dokumentasi MMRT 04 di Gedung Serba Guna :
92
Gambar 4
Gambar 3
Gambar 1 Gambar 2
No Masalah Penanganan Waktu PJ
1 54% masyarakat tidak
memiliki jaminan
kesehatan, termasuk
masyarakat yang
memiliki resiko
terkena penyakit serta
memiliki penyakit
tertentu yang butuh
dikontrol. Daftar nama
warga yang diajukan
untuk jaminan
kesehatan sudah
diajukan tapi kartu
belum terealisasi
hingga sekarang
Mengadakan
Advokasi tentang
kelanjutan proses
pembuatan jaminan
kesehatan
masyarakat di RT 4
RW 6
2-8 Januari
2014
Ibu
Narsih
Ibu Cici
Ibu Yaya
Ibu Ros
Ibu Aan
2 - Banyak masyarakat
yang merokok
dalam rumah
- Kebanyakan
Mengadakan
penyuluhan
mengenai ISPA
kepada masyarakat
Minggu, 4
januari 2015
Pkl. 10.00
Tempat: Pos
Ibu Yaya
Ibu
Narsih
93
Gambar 5
14.3 Plan of Action
penyakit yang
diderita 3 bulan
terakhir adalah
ISPA
- Masyarakat tidak
begitu memahami
ISPA
Hansip / GSG
3 Banyak lansia yang
menderita hipertensi,
dan pusing pusing
yang belum diketahui
penyebabnya apa.
Para masyarakat yang
usia pertengahan takut
terkena penyakit
hipertensi
Melakukan
pemeriksaan dini
tekanan darah, asam
urat dan gula darah
Minggu, 4
januari 2015
Pkl. 10.00
Tempat: Pos
Hansip/ GSG
Ibu Yaya
Ibu
Narsih
4 Masyarakat belum
memiliki pengetahuan
yang cukup mengenai
hipertensi, rheumatik
dan asam urat
Melakukan
penyuluhan ttg
hipertensi,
rheumatik dan asam
urat
Senin 5 januari
2015
Pkl. 14.00
(dilaksanakan
tanggal 4
Januari 2015)
Ibu Cici
Ibu Aan
14. 4 Notulensi
Notulensi acara Pra MMRT
Kegiatan : Pra Musyawarah Masyarakat Rukun Tetangga (Pra MMRT)
RT.04 RW.06 Kelurahan Samoja, Kota Bandung
Waktu : Senin, 22 Desember 2014
Tempat : Kediaman Ketua RT 04
94
1. Susunan Acara
WAKTU KEGIATAN Waktu
Kegiatan
14.00-14.05 Pembukaan, penjelasan tujuan 5 menit
14.05-14.10 Penjelasan tujuan 5 menit
14.10-14.20 pembicaraan teknis MMRT 10 menit
14.20-14.25 Tanya jawab, penutup 5 menit
2. Evaluasi Kegiatan
Acara berjalan lancar
Peserta yang hadir :
Mahasiswa 3 orang
Kader RT 04
Notulensi acara MMRT
Kegiatan : Musyawarah Masyarakat Rukun Tetangga (MMRT)
RT.04 RW.06 Kelurahan Samoja Kota Bandung
Waktu : Rabu, 24 Desember 2014
Tempat : Gedung Serbaguna RW 06
1. Susunan Acara
MC : Melda Iskawati
Presentasi : Anggun FYL
WAKTU KEGIATAN WAKTU KEGIATAN
09.00-09.05 Pembukaan oleh MC 5 menit
95
09.05 – 09. 10 Sambutan ketua RT 04 5 menit
09.10 – 09.40 Penyampaian hasil SMD dan Diskusi
MMRT
30 menit
09.40-09.50 Usulan untuk implementasi dari warga 10 menit
09.50-10.00 Kesimpulan dan penutup 10 menit
2. Evaluasi Kegiatan
- Acara dimulai lebih dari pukul 09.00 (dari waktu perencanaan), yaitu
pukul 09.10
- Peserta yang hadir adalah ketua RT, kader RT, 8 warga umum
- Pak RW 06 tidak bisa hadir karena ada rapat di kelurahan
RENCANA KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
(PRE-PLANNING)
96
PENYULUHAN DI WILAYAH RT 04 RW 06 KELURAHAN SAMOJA
KOTA BANDUNG
Disusun untuk memenuhi tugas praktik lapangan mata kuliah Community Nursing
Program III
Disusun Oleh : Kelompok 4
Anggun Friska YL 220110110049
Melda Iskawati 220110110043
Nurnila Novia 220110110031
Nurul Iklima 220110110055
Safrina Darayani 220110110037
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala
karena dengan rahmat dan hidayah-Nya serta bantuan berbagai pihak
97
akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan rencana kegiatan. Yang
berfokus pada “Pre-Planning”.Laporan ini diajukan untuk melengkapi
tugas mata kuliah Community Nursing Program III.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak terlepas dari
bantuan ataupun saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
proses penyelesaian laporan ini.
Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik atau masukan untuk penyempurnaan.Semoga
laporan ini bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.
Bandung, Desember 2014
Penulis
I. Nama Kegiatan
98
Penyuluhan tentang Penyakit menular berbasis lingkungan dan
penyakit kronis
II. Latar Belakang
Pada saat dilakukan pengkajian masih banyak warga yang tidak
tahu tentang apa itu penyakit menular berbasis lingkungan yakni ISPA
dan bagaimana pencegahan serta pengobatannya. Dari 57 keluarga
yang dikaji didapatkan pengetahuan keluarga tentang penyakit berbasis
lingkungan, seperti ISPA sebanyak 25 %, selebihnya tidak mengetahui
mengenai ISPA sebanyak 75 %. Dengan indikator pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, komplikasi atau akibat, pencegahan dan
pengobatan.
Dari tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit ISPA hanya 14
keluarga yang dapat menyebutkan salah satu atau lebih indikator
tentang ISPA dan 43 keluarga lainnya tidak tahu tentang ISPA. Dilihat
tentang pengetahuan keluarga tentang ISPA, keluarga paling banyak
dapat menyebutkan pengertian ISPA. Sedangkan sedikit keluarga yang
dapat menyebutkan komplikasi dan pencegahan dari ISPA.
Di RT 04 RW 06 PHBS yang masih banyak tidak dilakukan oleh
warga, terutama pada poin tidak merokok dalam rumah, masih banyak
warga yang merokok dalam rumah, yakni sebanyak 65%. Padahal ada
anggota keluarganya yang berusia bayi dan balita.
Kondisi lingkungan fisik di RT 03 RW 09 yang rapat jaraknya dari
1 rumah ke rumah yang lain dan juga banyak rumah yang kurang baik
dalam hal ventilasinya. Seluruh Rumah warga di RT 04 RW 06
mempunyai jendela dan ventilasi, tetapi hanya 11 % yang mempunyai
ventilasi yang baik dan 89 % ventilasinya kurang baik. Hal ini dirasa
penting untuk dilakukan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan
warga tentang penyakit menular berbasis lingkungan
Dari 57 keluarga yang dikaji 52 % memiliki anggota keluarga
yang berusia lanjut. Ada 12 % yang mempunyai keluhan, terutama
lansia banyak yang mengeluhkan tentang tekanan darah tinggi
99
(hipertensi) sebanyak 40 %, asam urat 20 %, pusing 20 %, dan
Diabetes Melitus sebanyak 20 %.
40%
20%
20%
20%
Penyakit
hipertensiDMAsam UratPusing
Begitu banyak keluhan yang dirasakan dan para lansia tidak
mengetahui bahwa keluhan tersebut dapat berbahaya jika tidak segera
ditangani. Dibutuhkan penyuluhan terkait dengan penyakit yang
dikeluhkan oleh para lansia, untuk upaya kesehatan yang dilakukan
para lansia di RT 04 RW 06, seluruh masyarakat lansia merespon agar
berobat jika mengalami keluhan kesehatan. Berdasarkan hasil
pengkajian tersebut dapat disimpulkan bahwa para lansia RT 04 RW
06 tidak memiliki aktivitas rutin yang mungkin dapat menurunkan
derajat kesehatan penyakit degenerative seperti hipertensi.
III. Tujuan
III.1 Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan terjadi peningkatan
pengetahuan warga tentang penyakit menular berbasis lingkungan
ISPA dan penyakit kronis (Hipertensi dan asam urat)
III.2 Tujuan Khusus :
1. Warga mengetahui tentang pengertian dan penyebab ISPA dan
pengertian penyakit kronis ( hipertensi dan asam urat)
100
2. Warga mengetahui tentang tanda gejala cara penularan ISPA
dan tanda gejala dan komplikasi penyakit kronis ( hipertensi
dan asam urat)
3. Warga mengetahui tentang pencegahan dan perawatan ISPA
dan tanda gejala dan komplikasi penyakit kronis ( hipertensi
dan asam urat)
IV. Strategi
Strategi Rencana Kegiatan :
1. Penyampaian materi penyuluhan
2. Sesi tanya jawab
3. Konsultasi edukasi individu dan massa
V. Kegiatan
Rencana Kegiatan I:
V.1Pra Pelaksanaan
Rapat persiapan pengkoordinasian penyuluhan
V.2Pelaksanaan
Penyuluhan
V.3Pasca Pelaksanaan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan penyuluhan
VI. Indikator Output/Outcome
Indikator Rencana Kegiatan I:
1. Warga menyebutkan pengertian penyebab ISPA, hipertensi, dan
asam urat
2. Warga dapat menyebutkan minimal 2 tanda gejala ISPA, minimal
1 cara penularan ISPA
3. Warga dapat menyebutkan minimal 2 tanda gejala, minimal 2
tanda gejala hipertensi dan asam urat
4. Warga dapat menyebutkan minimal 2 cara pencegahan dan
perawatan ISPA dan penyakit kronis
101
VII. Teknik Evaluasi
Teknik Evaluasi Rencana Kegiatan I:
1. Sesi Tanya jawab
2. Pre test dan post test berupa tanya jawab
VIII. Penanggung Jawab
Penanggung Jawab Rencana Kegiatan I:
3. Ibu Narsih, Kader RT 04 RW 06
IX. Waktu
Kegiatan:
Rencana Kegiatan
Waktu:
4 Januari 2014
1. Pendaftaran
2. Pembukaan
3. Penyampaian Materi
4. Sesi tanya jawab
5. Penutupan
08.45-09.00
09.00-09.05
09.05-09.35
09.35-10.50
10.50-10.55
X. Tempat
Tempat Rencana Kegiatan : Gedung Serba Guna RW 06
XI. Pembiayaan
Pembiayaan Rencana Kegiatan :
Alat dan bahan untuk penyampaian materi : Rp. 10.000,-
Leaflet : Rp. 22.000,-
Sumber dana :Rp. 5.500/ mahasiswa
XII. Standar Kegiatan
XII.1Persiapan
Semua kebutuhan kegiatan dapat teridentifikasi dan disiapkan
secara rapi.
102
XII.2Pelaksanaan
Diharapkan semua mahasiswa berperan aktif dalam kegiatan
penyuluhan.
XII.3Pasca Pelaksanaan
Dapat berjalan dengan lancar dan baik.
LAPORAN KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
(IMPLEMENTASI PRE-PLANNING)
103
PENYULUHAN DI WILAYAH RT 04 RW 06 KELURAHAN SAMOJA
KOTA BANDUNG
Disusun untuk memenuhi tugas praktik lapangan mata kuliah Community Nursing
Program III
Disusun Oleh : Kelompok 4
Anggun Friska YL 220110110049
Melda Iskawati 220110110043
Nurnila Novia 220110110031
Nurul Iklima 220110110055
Safrina Darayani 220110110037
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
KATA PENGANTAR
104
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala
karena dengan rahmat dan hidayah-Nya serta bantuan berbagai pihak
akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan rencana kegiatan. Yang
berfokus pada “Implementasi Pre-Planning”.Laporan ini diajukan untuk
melengkapi tugas mata kuliah Community Nursing Program III.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak terlepas dari
bantuan ataupun saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
proses penyelesaian laporan ini.
Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik atau masukan untuk penyempurnaan.Semoga
laporan ini bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.
Bandung, Januari 2015
Penulis
105
I. Nama Kegiatan
Penyuluhan tentang Penyakit menular berbasis lingkungan dan
penyakit kronis
II. Latar Belakang
Pada saat dilakukan pengkajian masih banyak warga yang tidak
tahu tentang apa itu penyakit menular berbasis lingkungan yakni ISPA
dan bagaimana pencegahan serta pengobatannya. Dari 57 keluarga
yang dikaji didapatkan pengetahuan keluarga tentang penyakit berbasis
lingkungan, seperti ISPA sebanyak 25 %, selebihnya tidak mengetahui
mengenai ISPA sebanyak 75 %. Dengan indikator pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, komplikasi atau akibat, pencegahan dan
pengobatan.
Dari tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit ISPA hanya 14
keluarga yang dapat menyebutkan salah satu atau lebih indikator
tentang ISPA dan 43 keluarga lainnya tidak tahu tentang ISPA. Dilihat
tentang pengetahuan keluarga tentang ISPA, keluarga paling banyak
dapat menyebutkan pengertian ISPA. Sedangkan sedikit keluarga yang
dapat menyebutkan komplikasi dan pencegahan dari ISPA.
Di RT 04 RW 06 PHBS yang masih banyak tidak dilakukan oleh
warga, terutama pada poin tidak merokok dalam rumah, masih banyak
warga yang merokok dalam rumah, yakni sebanyak 65%. Padahal ada
anggota keluarganya yang berusia bayi dan balita.
Kondisi lingkungan fisik di RT 03 RW 09 yang rapat jaraknya dari
1 rumah ke rumah yang lain dan juga banyak rumah yang kurang baik
dalam hal ventilasinya. Seluruh Rumah warga di RT 04 RW 06
mempunyai jendela dan ventilasi, tetapi hanya 11 % yang mempunyai
ventilasi yang baik dan 89 % ventilasinya kurang baik. Hal ini dirasa
penting untuk dilakukan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan
warga tentang penyakit menular berbasis lingkungan
Dari 57 keluarga yang dikaji 52 % memiliki anggota keluarga
yang berusia lanjut. Ada 12 % yang mempunyai keluhan, terutama
106
lansia banyak yang mengeluhkan tentang tekanan darah tinggi
(hipertensi) sebanyak 40 %, asam urat 20 %, pusing 20 %, dan
Diabetes Melitus sebanyak 20 %.
40%
20%
20%
20%
Penyakit
hipertensiDMAsam UratPusing
Begitu banyak keluhan yang dirasakan dan para lansia tidak
mengetahui bahwa keluhan tersebut dapat berbahaya jika tidak segera
ditangani. Dibutuhkan penyuluhan terkait dengan penyakit yang
dikeluhkan oleh para lansia, untuk upaya kesehatan yang dilakukan
para lansia di RT 04 RW 06, seluruh masyarakat lansia merespon agar
berobat jika mengalami keluhan kesehatan. Berdasarkan hasil
pengkajian tersebut dapat disimpulkan bahwa para lansia RT 04 RW
06 tidak memiliki aktivitas rutin yang mungkin dapat menurunkan
derajat kesehatan penyakit degenerative seperti hipertensi.
III. Tujuan
III.1 Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan terjadi peningkatan
pengetahuan warga tentang penyakit menular berbasis lingkungan
ISPA dan penyakit kronis (Hipertensi dan asam urat)
107
III.2 Tujuan Khusus :
4. Warga mengetahui tentang pengertian dan penyebab ISPA dan
pengertian penyakit kronis ( hipertensi dan asam urat)
5. Warga mengetahui tentang tanda gejala cara penularan ISPA
dan tanda gejala dan komplikasi penyakit kronis ( hipertensi
dan asam urat)
6. Warga mengetahui tentang pencegahan dan perawatan ISPA
dan tanda gejala dan komplikasi penyakit kronis ( hipertensi
dan asam urat)
IV. Strategi
Strategi Rencana Kegiatan :
4. Penyampaian materi penyuluhan
5. Sesi tanya jawab
6. Konsultasi edukasi individu dan massa
V. Kegiatan
Rencana Kegiatan I:
V.1Pra Pelaksanaan
Rapat persiapan pengkoordinasian penyuluhan berjalan baik
dengan mahasiswa RT 03
Pembagian job desk seperti MC, pemateri, dokumentasi,
logistik telah dilakukan
Pemberian informasi kepada RT 03 dan RT 04 terkait adanya
penyuluhan pada tanggal 4 Januari 2015
Peminjaman gedung serba guna RW 06
Peminjaman media penyuluhan seperti infokus
Mempersiapkan media yang dibutuhkan saat penyuluhan yakni
leaflet, poster, infokus, laptop
V.2Pelaksanaan
Penyuluhan dilaksanakan pada hari Minggu, 4 Januari 2015
pukul 10.00 WIB di Gedung Serba Guna RW 06
108
Penyuluhan dimulai sedikit telat karena menunggu warga
yang belum hadir
Warga yang hadir total 45 orang namun hanya sekitar 25
orang yang mengikuti penyuluhan dari awal
Materi penyuluhan yang diberikan mengenai Hipertensi,
ISPA, dan Asam Urat
V.3Pasca Pelaksanaan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan penyuluhan berjalan dengan
baik
Ruangan sedikit pengang karena kecil
VI. Indikator Output/Outcome
Indikator Rencana Kegiatan I:
5. Warga menyebutkan pengertian penyebab ISPA, hipertensi, dan
asam urat
6. Warga dapat menyebutkan minimal 2 tanda gejala ISPA, minimal
1 cara penularan ISPA
7. Warga dapat menyebutkan minimal 2 tanda gejala, minimal 2
tanda gejala hipertensi dan asam urat
8. Warga dapat menyebutkan minimal 2 cara pencegahan dan
perawatan ISPA dan penyakit kronis
Hasil yang dicapai:
1. Warga dapat menyebutkan dengan aktif pengertian hipertensi dan
asam urat
2. Warga dapat menyebutkan 2 tanda gejala hipertensi dan asam urat
3. Warga dapat menyebutkan pencegahan hipertensi dan asam urat
VII. Teknik Evaluasi
Teknik Evaluasi Rencana Kegiatan I:
3. Sesi Tanya jawab
109
Pada sesi tanya jawab sebagian besar aktif menanyakan materi
yang belum dimengerti. Tetapi ada pula warga yang menyakan
mengenai materi yang tidak disampaikan.
4. Pre test dan post test berupa tanya jawab
Awalnya warga tidak mengetahui secara detail asam urat, namun
setelah dilakukan penyuluhan pengetahuan warga RT 03 dan RT
04 meningkat. Mengenai hipertensi, warga sudah sedikit mengenal
mengenai hipertensi hanya saja tidak mengetahui klasifikasi
hipertensi, namun setelah dilakukan penyuluhan warga mengetaui.
VIII. Penanggung Jawab
Penanggung Jawab Rencana Kegiatan I:
4. Ibu Narsih, Kader RT 04 RW 06
IX. Waktu
Kegiatan:
Rencana Kegiatan
Waktu:
4 Januari 2014
6. Pendaftaran
7. Pembukaan dan tilawah
8. Sambutan
9. Penyampaian Materi asam
urat
10. Penyampaian materi
hipertensi
11. Sesi tanya jawab
12. Persiapan Screaning test
09.40 -10.00
10.00-10.05
10.05-10.10
10.10-10.25
10.25-10.40
10.40 – 10.55
10.55- 11.00
X. Tempat
Tempat Kegiatan : Gedung Serba Guna RW 06
XI. Pembiayaan
Pembiayaan Rencana Kegiatan :
110
No Nama Barang Kuantitas Harga Jumlah
1 Bolu kukus 65 Rp 1000 Rp 65.000
2 Snack 60 Rp 450 Rp 27.000
3 plastik 1 pack Rp 7000 Rp 7.000
4 leaflet 100 Rp 200 Rp 20.000
5 poster 1 Rp 30.000 Rp 30.000
6 Air mineral 2 dus Rp 16.000 Rp 32.000
Total Rp 181.000
Pemasukan
No Jenis
Pendapatan
Kuantitas Harga Jumlah
1 Iuran mahasiswa 9 Rp 20.100 Rp 181.000
Total Rp 181.000
XII. Standar Kegiatan
XII.1Persiapan
Semua kebutuhan kegiatan dapat teridentifikasi dan
disiapkan secara rapi.
Briefing telat dilakukan
XII.2Pelaksanaan
semua mahasiswa berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan.
Tidak semua warga datang tepat waktu
warga antusias ketika penyuluhan
XII.3Pasca Pelaksanaan
Evaluasi dapat berjalan dengan lancar dan baik.
XIII. Kesimpulan dan Saran
XIII.1 Kesimpulan
Kegiatan penyuluhan dilakukan pada tanggal 4 Januari 2015
bertempat di Gedung Serba Guna RW 06. Penyuluhan di mulai
111
pada pukul 10.00 WIB kemudian di lanjutkan dnegan pemeriksaan
kesehatan seperti penimbangan BB, tekanan darah, glukosa, dan
asam urat. Kegiatan penyuluhan ini diberikan kepada RT 03 dan
RT 04 mengingat masalah kesehatn kedua RT tersebut hampir
sama. Materi penyuluhan yang diberikan mengenai ISPA,
hipertensi, dan asam urat. Materi penyuluhan yang diangkat sesuai
dengan hasil MMRT 03 dan O4 dan data hasil Survey Mawas Diri.
XIII.2 Saran
Untuk penyuluhan yang dihadiri oleh 46 warga sebaiknya
memakai ruanga yang lebih besar agar tidak pengap seperti di out door.
Karena tidak semua warga mengerti bahasa indonesia maka penyaji
harus bisa menyampaikan dengan bahasa campuran bahasa Sunda dan
Indonesia.
XIV. Lampiran
Lampiran 1 Absensi
No NamaJenis
KelaminRT
1 Heni P 032 Ikah P 033 Siti P 034 Nani P 035 Titin P 036 Cucu P 037 Suwandi L 038 Yoyo L 039 Sri P 0310 Yuyun P 0311 Johana L 0312 Dede P 0413 Cicih P 0414 Lifa P 0415 Tati P 0416 Narsih P 0417 Oneng P 0418 Sulastri P 04
112
19 Yuyun P 0420 Ros P 0421 Lili Hambali P 0422 Momod Jaya L 0423 Enis P 0424 Suryati P 0425 Sukasih P 0426 Marni P 0427 Toha L 0428 Aan P 0429 Ida P 0430 Hodija P 0431 Lilis P 0432 Siti aminah P 0433 Ai Sumarni P 0434 Aceng L 0435 Yati P 0436 Ningsih P 0437 Ida P 0438 Titi P 0439 Jajang L 0440 Nuke P 0441 Maryani P 0442 Rose P 0443 Dede P L 0444 Nanah P 0545 Adang L 0546 Lina P 05
Lampiran 2 Foto
113
114
Gambar 7 Suasana sebelum Penyuluhan
Gambar 6 Suasana Registrasi Penyuluhan
Gambar 8 Sambutan Penyuluhan oleh Pak RW
Gambar 9 Penyampaian Materi Asam Urat
115
Gambar 10 Penyampaian Materi Asam Urat oleh Mahasiswa
Gambar 11 Warga Bertanya Mengenai Materi Penyuluhan
116
Gambar 12 Suasana Penyuluhan Hipertensi
Gambar 13 Penyampaian Materi Penyuluhan oleh Mahasiswa
117
Berikut adalah dokumentasi saat Penyuluhan :
118
RENCANA KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
SCREENING TEST (Gula darah dan Asam Urat)
Disusun untuk memenuhi tugas praktik lapangan mata kuliah Community Nursing
Program III
Disusun Oleh : Kelompok 4
Anggun Friska YL 220110110049
Melda Iskawati 220110110043
Nurnila Novia 220110110031
Nurul Iklima 220110110055
Safrina Darayani 220110110037
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
119
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala
karena dengan rahmat dan hidayah-Nya serta bantuan berbagai pihak
akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan rencana kegiatan. Yang
berfokus pada “Pre-Planning”.Laporan ini diajukan untuk melengkapi
tugas mata kuliah Community Nursing Program III.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak terlepas dari
bantuan ataupun saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
proses penyelesaian laporan ini.
Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik atau masukan untuk penyempurnaan.Semoga
laporan ini bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.
Bandung, Desember 2014
Penulis
120
I. Nama Kegiatan
Screening Test (Gula darah dan Asam Urat)
II. Latar Belakang
Sebanyak 52% kepala keluarga memiliki anggota keluarga lansia
dan 48% tidak memiliki anggota keluarga lansia. Usia para lansia di
RT 04 RW 06, dominasi pada usia 45-60 tahun (pra lansia) dengan
persentase 76%. Lalu 18 % masyarakat lansia berusia 61-70 tahun dan
hanya 6% lansia saja yang menyentuh usia lebih dari 70 tahun.
Untuk keluhan kesehatan yg dialami para lansia di RT 04 RW
06, ada 12% dengan keluhan dan 88% tanpa keluhan. Jenis penyakit
yang diderita para lansia di RT 04 RW 06 bermacam – macam, seperti
hipertensi 40 %, penyakit lainnya seperti asam urat 20 %, DM 20 %
dan sakit kepala 20 %.
Begitu banyak keluhan yang dirasakan dan para lansia tidak
mengetahui bahwa keluhan tersebut dapat berbahaya jika tidak segera
ditangani.Dibutuhkan penyuluhan dan pemeriksaan fisik khususnya
pemeriksaan tekanan darah, gula darah dan asam urat yang memiliki
persentase memungkinkan untuk menjadi Risiko pada para lansia
untuk memberikan penyuluhan mengenai keluhan yang dirasakan dan
mendiagnosis kemungkinan Risiko dari hasil pemeriksaan fisik.
Untuk upaya kesehatan yang dilakukan para lansia di RT 04 RW
06, seluruh masyarakat lansia merespon untuk berobat jika mengalami
keluhan kesehatan.Berdasarkan hasil pengkajian tersebut dapat
disimpulkan bahwa para lansia RT 04 RW 06 tidak memiliki aktivitas
rutin yang mungkin dapat menurunkan derajat kesehatan penyakit
degeneratif seperti asam urat dan hipertensi. Kemandirian dari 34
lansia dalam melakukan aktivitas mereka masih dalam indeks A yaitu
dapat melakukan semua aktivitas mandiri.
Meskipun hanya 26% lansia yang merokok, namun hal tersebut
tentu saja tidak baik bagi kesehatan sehingga perlu pendidikan
kesehatan khusus mengenai bahaya rokok bagi lansia.
121
Berdasarkan hasil analisa pengkajian yang sudah dijabarkan
dalam musyawarah masyarakat RT, maka masyarakat menyimpulkan
masalah yang mereka rasakan salah satunya adalah mengenai
penurunan derajat kesehatan lansia dan pra lansia.
III. Tujuan
Tujuan Umum :
Setelah dilakukan screening test diharapkan dapat meminimalisir
penurunan derajat kesehatan lansia dan pra lansia.
Tujuan Khusus:
1. Lansia dan pra lansia mengetahui jenis-jenis penyakit
degeneratif
2. Lansia dan pra lansia dapat menyebutkan cara mengatasi
keluhan dengan sederhana
3. Lansia dan pra lansia dapat mengetahui batas nilai normal
tekanan darah, gula darah, dan asam urat
IV. Strategi
Strategi :
4.Pemeriksaan Tekanan Darah
5.Pemeriksaan Gula darah, kolesterol, dan asam urat
6.Konsultasi edukasi individu dan massa
V. Kegiatan
a. Pra Pelaksanaan
Rapat persiapan pengkoordinasian Screening Test, dilaksanakan
pada tanggal 4 Januari 2015 yang dilakukan di Gedung Serba
Guna Posyandu RT 04 RW 06 dengan hasil sebagai berikut :
Tanggal : 4 Januari 2015
Tempat Screening Test : Posyandu RT 04
Kegiatan dalam Screening Test :
122
i. Pendaftaran
ii. Pengukuran Tekanan Darah
iii. Penimbangan BB
iv. Pemeriksaan gula darah, asam urat, dan konsultasi individu
b. Pelaksanaan
Tanggal : 4 Januari 2015
Waktu : 10.55-11.55 WIB
Pemeriksaan dilakukan setelah penyuluhan
Konsultasi lebih berfokus pada penjelasan tekanan darah, gula
darah dan asam urat.
c. Pasca Pelaksanaan
Evaluasi kegiatan screening test
VI. Indikator Output/ Outcome
Indikator :
1. warga menyebutkan 2 jenis penyakit yang berhubungan dengan
pemeriksaan
2. warga dapat menyebutkan 2 cara mengatasi keluhan dengan
sederhana
3. warga dapat mengetahui batas nilai normal tekanan darah, gula
darah, dan asam urat
VII. Teknik Evaluasi
Teknik Evaluasi :
1. Follow up dengan wawancara warga
2. warga menjawab dengan benar.
VIII. Penanggung Jawab
Penanggung Jawab
Ibu Narsih, Kader RT 04 RW 06
123
IX. Waktu
Susunan KegiatanWaktu
4 Januari 2015
Persiapan
Pelaksanaan Kegiatan:
1. Pendaftaran
2. Tekanan Darah
3. Penimbangan BB
4. Pemeriksan gula darah dan asam
urat
5. Konsultasi
Evaluasi
10.55 – 11.00
11.00 – 13.00
13.00 – 13.20
X. Tempat
Gedung Serba Guna RW 06
XI. Pembiayaan
Strip Gula darah dan asam urat: Rp. 45.000,-/mahasiswa
XII. Standar Kegiatan
a. Persiapan
Semua kebutuhan kegiatan dapat teridentifikasi dan disiapkan
secara rapi.
b. Pelaksanaan
Diharapkan semua mahasiswa berperan aktif dalam kegiatan
penyuluhan.
c. Pasca Pelaksanaan
Dapat berjalan dengan lancar dan baik.
124
LAPORAN KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
SCREENING TEST (Gula darah dan Asam Urat)
Disusun untuk memenuhi tugas praktik lapangan mata kuliah Community Nursing
Program III
Disusun Oleh : Kelompok 4
Anggun Friska YL 220110110049
Melda Iskawati 220110110043
Nurnila Novia 220110110031
Nurul Iklima 220110110055
Safrina Darayani 220110110037
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
125
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala
karena dengan rahmat dan hidayah-Nya serta bantuan berbagai pihak
akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan rencana kegiatan. Yang
berfokus pada “Implementasi Pre-Planning”. Laporan ini diajukan untuk
melengkapi tugas mata kuliah Community Nursing Program III.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak terlepas dari
bantuan ataupun saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
proses penyelesaian laporan ini.
Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik atau masukan untuk penyempurnaan.Semoga
laporan ini bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.
Bandung, Januari 2015
Penulis
126
I. Nama Kegiatan
Screening Test (Gula darah dan Asam Urat)
II. Latar Belakang
Sebanyak 52% kepala keluarga memiliki anggota keluarga lansia dan
48% tidak memiliki anggota keluarga lansia. Usia para lansia di RT 04 RW 06,
dominasi pada usia 45-60 tahun (pra lansia) dengan persentase 76%. Lalu 18 %
masyarakat lansia berusia 61-70 tahun dan hanya 6% lansia saja yang menyentuh
usia lebih dari 70 tahun.
Untuk keluhan kesehatan yg dialami para lansia di RT 04 RW 06, ada
12% dengan keluhan dan 88% tanpa keluhan. Jenis penyakit yang diderita para
lansia di RT 04 RW 06 bermacam – macam, seperti hipertensi 40 %, penyakit
lainnya seperti asam urat 20 %, DM 20 % dan sakit kepala 20 %.
Begitu banyak keluhan yang dirasakan dan para lansia tidak mengetahui
bahwa keluhan tersebut dapat berbahaya jika tidak segera ditangani.Dibutuhkan
penyuluhan dan pemeriksaan fisik khususnya pemeriksaan tekanan darah, gula
darah dan asam urat yang memiliki persentase memungkinkan untuk menjadi
Risiko pada para lansia untuk memberikan penyuluhan mengenai keluhan yang
dirasakan dan mendiagnosis kemungkinan Risiko dari hasil pemeriksaan fisik.
Untuk upaya kesehatan yang dilakukan para lansia di RT 04 RW 06,
seluruh masyarakat lansia merespon untuk berobat jika mengalami keluhan
kesehatan.Berdasarkan hasil pengkajian tersebut dapat disimpulkan bahwa para
lansia RT 04 RW 06 tidak memiliki aktivitas rutin yang mungkin dapat
menurunkan derajat kesehatan penyakit degeneratif seperti asam urat dan
hipertensi. Kemandirian dari 34 lansia dalam melakukan aktivitas mereka masih
dalam indeks A yaitu dapat melakukan semua aktivitas mandiri.
Meskipun hanya 26% lansia yang merokok, namun hal tersebut tentu saja
tidak baik bagi kesehatan sehingga perlu pendidikan kesehatan khusus mengenai
bahaya rokok bagi lansia.
127
Berdasarkan hasil analisa pengkajian yang sudah dijabarkan dalam
musyawarah masyarakat RT, maka masyarakat menyimpulkan masalah yang
mereka rasakan salah satunya adalah mengenai penurunan derajat kesehatan
lansia dan pra lansia.
III. Tujuan
Tujuan Umum :
Setelah dilakukan screening test diharapkan penurunan derajat
kesehatan lansia dan pra lansia dapat diminimalisir.
Tujuan Khusus:
4. Lansia dan pra lansia mengetahui jenis-jenis penyakit degeneratif
5. Lansia dan pra lansia dapat menyebutkan cara mengatasi keluhan dengan
sederhana
6. Lansia dan pra lansia dapat mengetahui batas nilai normal tekanan darah,
gula darah, dan asam urat
IV. Strategi
Strategi :
7. Pemeriksaan Tekanan Darah
8. Penimbangan berat badan
9. Pemeriksaan Gula darah, dan asam urat
10. Konsultasi edukasi individu dan massa
V. Kegiatan
a. Pra Pelaksanaan
Rapat persiapan pengkoordinasian Screening Test, dilaksanakan pada
tanggal 29 dan 31 Desember 2014 yang dilakukan di Gedung Serba Guna
RW 06 dengan hasil sebagai berikut :
Tangga l/ Waktu : 4 Desember 2014/ 10.00 WIB -selesai
128
Tempat Screening Test : Gedung Serba Guna RW 06
Kegiatan dalam Screening Test :
i. Pendaftaran
ii. Pengukuran Tekanan Darah
iii. Penimbangan BB
iv. Pemeriksaan guladarah, asam urat, dan konsultasi individu
b. Pelaksanaan
Tanggal : 4 Januari 2015
Waktu : 11.00-13.00 WIB
Pesertayang hadir : 45 orang
Warga yang hadir dari umur 30 tahun ke atas
Penyuluhan dilakukan sebelum pemeriksaan kesehatan
Pemeriksaan dilakukan secara berurutan sesuai nomor yang
didapatkan saat registrasi
Warga melakukan penimbangan BB secara mandiri ketika menunggu
giliran pemeriksaan kesehatan
Konsultasi lebih berfokus pada penjelasan tekanan darah, gula darah,
dan asam urat.
c. Pasca Pelaksanaan
Hasil evaluasi adalah sebagai berikut :
1. warga datang sebelum persiapan kegiatan selesai.
2. Tidak dilaksanakan briefing sebelum kegiatan.
3. Tempat kurang luas sehingga ruangan menjadi kurang nyaman
saat dilakukan pemeriksaan kesehatan
VI. Indikator Output/ Outcome
Indikator :
i. warga menyebutkan 2 jenis penyakit yang berhubungan dengan
pemeriksaan
ii. warga dapat menyebutkan 2 cara mengatasi keluhan dengan
sederhana
129
iii. warga dapat mengetahui batas nilai normal tekanan darah, gula darah,
dan asam urat
VII. Teknik Evaluasi
Teknik Evaluasi :
3. Follow up dengan wawancara warga
4. warga menjawab dengan benar.
VIII. Penanggung Jawab
Penanggung Jawab
Ibu Narsih kader RT 04 RW 06
IX. Waktu
Susunan KegiatanWaktu
4 Januari 2015
Persiapan
Pelaksanaan Kegiatan:
6. Pendaftaran
7. Tekanan Darah
8. Penimbangan BB
9. Pemeriksan gula darah, kolesterol
dan asam urat
10. Konsultasi
Evaluasi
10.50 – 11.00
11.00 – 13.00
13.00 – 13.30
X. Tempat
Gedung Serba Guna RW 06
130
XI. Pembiayaan
Alat dan Bahan yang diperlukan
No Nama Barang Kuantitas Harga Jumlah
1 Lanset Neddle 100 Rp 200 Rp 20.000
2 Easy Touch Uric
Acid (25)
2 Rp 67.500 Rp 135.000
3 Alkohol Swabs 1 box Rp 15.000 Rp 15.000
4 Glucose Strip 1 Rp 90.000 Rp 90.000
5 Glucose Strip ET 1 Rp 85.000 Rp 85.000
Total Rp 345.000
Pemasukan
No Jenis
Pendapatan
Kuantitas Harga Jumlah
1 Pendaftaran
warga
45 Rp 5000 Rp 225.000
2 Iuran mahasiswa 9 Rp 13.300 Rp 120.000
Total Rp 345.000
XII. Standar Kegiatan
a. Persiapan
Pembagian Job desk seperti konsumsi, humas, acara, logistik
Peminjaman ruangan Gedung Serba Guna
Penyebaran informasi kepada warga terkait pemeriksaan kesehatan
Kebutuhan Screening Test teridentifikasi seperti
Sphygmomanometer, Stetoskop, alat pemeriksaan glukosa dan
asam urat, strip gula darah, dan asam urat, serta timbangan.
Penentuan biaya yang dibutuhkan.
131
b. Pelaksanaan
Semua mahasiswa menempati posisi masing-masing yang telah
disepakati di rapat persiapan.
Briefing telat dilakukan
Persiapan diantu oleh pak RT 04 dan pak RW 06
Warga telat berdatangan sehingga pemeriksaan tidak sesuai nomor
registrasi
c. Pasca Pelaksanaan
Evaluasi acara Screening Test yang didampangi oleh Ibu Kader RT 04.
XIII. Kesimpulan dan Saran
13.1 Kesimpulan
Kegiatan Screening Test sudah terlaksana pada tanggal 4 Januari
2015 terdapat 45 orang yang hadir. Sebanyak orang yang diperiksa tekanan
darah terdapat 20 orang hipertensi, 6 orang pre hipertensi, dan 2 orang
hipotensi. Dari 30 orang yang mengikuti pemeriksaan gula darah terdapat 2
orang memiliki resiko DM. Dan terdapat 35 warga yang mengikuti
pemeriksaan asam, ada 12 orang yang memiliki asam urat tinggi.
Walaupun Screening Test ini lebih ditujukan kepada warga RT 03 dan
RT 04, tetapi ada warga RT lainnya yang mengikuti pemeriksaan ini. Hal itu
sangat baik, karena informasi pemeriksaan keehatan dapat tersebar dengan
baik. Banyak kendala yang ditemui, tetapi kendala tersebut akan dapat diatasi
dengan kerjasama semua pihak.
13.2 Saran
Alur Screening Test harus lebih jelas sehingga warga tidak
menumpuk
Mencari ruangan yang lebih luas
briefing pelaksanaan Screening Test tepat waktu
132
Sediakan strip pemeriksaan asam urat lebih banyak sehingga warga
yang akan memeriksa tidak kehabisan
LAMPIRAN
Lampiran 1 Kertas Hasil Pemeriksaan
Nama :
RT :
Hasil pemeriksaan:
Tekanan darah 120/80 mmHg
Glukosa puasa 70-110 mg/dl
Glukosa 2 jam stlh makan
110-140 mg/dl
Asam urat
P : 2,6 –6 mg/dl
L : 3,5 –7,2 mg/dl
LAMPIRAN 2 Absensi Kehadiran
No Nama Jenis Kelamin RT1 Heni P 032 Ikah P 033 Siti P 034 Nani P 035 Titin P 036 Cucu P 037 Suwandi L 038 Yoyo L 039 Sri P 0310 Yuyun P 0311 Johana L 0312 Dede P 0413 Cicih P 0414 Lifa P 0415 Tati P 0416 Narsih P 0417 Oneng P 0418 Sulastri P 0419 Yuyun P 04
133
20 Ros P 0421 Lili Hambali P 0422 Momod Jaya L 0423 Enis P 0424 Suryati P 0425 Sukasih P 0426 Marni P 0427 Toha L 0428 Aan P 0429 Ida P 0430 Hodija P 0431 Lilis P 0432 Siti aminah P 0433 Ai Sumarni P 0434 Aceng L 0435 Yati P 0436 Ningsih P 0437 Ida P 0438 Titi P 0439 Jajang L 0440 Nuke P 0441 Maryani P 0442 Rose P 0443 Dede P L 0444 Nanah P 0545 Adang L 0546 Lina P 05
LAMPIRAN 3 Hasil Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan Kesehatan RT 03 dan RW 06 Kelurahan Samoja
Kota Bandung
No NamaJenis
Kelamin
RTTD
(mmHg)Glukosa (mg/dl)
Asam urat
(mg/dl)Ket
1 Heni P 03 130/80 111 6,2 Pre hipertensi
2 Ikah P 03 110/80 86 7,3 Asam urat3 Siti P 03 120/80 110 4,6 Normal4 Nani P 03 150/80 216 5,6 Resiko DM5 Titin P 03 120/70 - - Normal6 Cucu P 03 130/90 148 18,4 Asam urat7 Suwandi L 03 150/90 - 7,2 Hipertensi8 Yoyo L 03 120/80 137 8,4 Asam urat
134
9 Sri P 03 110/80 93 13,5 Asam urat10 Yuyun P 03 140/90 104 2,7 Hipertensi11 Johana L 03 170/90 117 8,3 Hipertensi,
asam urat12 Dede P 04 190/100 - 9,2 Hipertensi,
asam urat13 Cicih P 04 140/80 107 7,3 Hipertensi,
asam urat14 Lifa P 04 130/80 104 - Pre
hipertensi15 Tati P 04 130/70 - 3,2 Normal16 Narsih P 04 140/80 98 2,0 Hipertensi17 Oneng P 04 190/110 90 5,6 Hipertensi18 Sulastri P 04 150/90 142 5,6 Hipertensi19 Yuyun P 04 120/80 - - Normal20 Ros P 04 120/80 148 4,4 Normal21 Lili
HambaliP 04 110/60 - 2,4 Normal
22 Momod Jaya
L 04 140/80 - - Hipertensi
23 Enis P 04 180/120 80 7,6 Hipertensi, asam urat
24 Suryati P 04 170/100 89 8,9 Hipertensi, asam urat
25 Sukasih P 04 140/80 81 5,6 Hipertensi26 Marni P 04 100/60 88 3,7 Hipotensi27 Toha L 04 150/90 105 13,8 Hipertensi,
asam urat28 Aan P 04 120/80 - 4,3 Normal29 Ida P 04 150/90 133 9 Hipertensi30 Hodija P 04 110/80 - - Normal31 Lilis P 04 180/100 99 2,2 Hipertensi32 Siti
aminahP 04 130/90 - - Pre
hipertensi33 Ai
SumarniP 04 110/70 76 8,3 Asam urat
34 Aceng L 04 120/80 76 9,3 Asam urat35 Yati P 04 130/80 114 5,9 Pre
hipertensi36 Ningsih P 04 120/80 - - Normal37 Ida P 04 140/80 110 3,7 Hipertensi38 Titi P 04 150/100 - - Hipertensi39 Jajang L 04 150/100 313 - Hipertensi,
resiko DM40 Nuke P 04 100/70 153 4,3 Hipotensi41 Maryani P 04 140/80 96 5,7 Hipertensi42 Rose P 04 130/80 - 5,7 Prehipertensi
135
43 Dede P L 04 110/70 - 5,8 Normal44 Nanah P 05 120/80 - - Normal45 Adang L 05 170/90 76 5,1 Hipertensi46 Lina P 05 130/80 - - Pre
hipertensi
Keterangan:
Nilai normal Tekanan Darah
Sistolik (mmHg)
Diastolik(mmHg)
NORMAL 120 Dan 80PRE-
HIPERTENSI120-139 80-90
HIPERTENSITINGKAT 1 140-159 Atau 90-99TINGKAT 2 > 160 Atau > 100
Nilai normal glukosa, kolesteroldanasamurat serum
1. Glukosa : <200 mg/dlGula darah puasa : 70 – 110 mg/dlGula darah sewaktu : 110-140 mg/dl
2. AsamUratLaki-laki : 3,5 – 7,2 mg/dlPerempuan : 2,6-6 mg/dl
Hasil pemeriksaan
Pre hipertensi : 6 orang
Hipertensi : 20 orang
Hipotensi : 2 orang
Asam urat : 12 orang
Resiko DM : 2 orang
Normal : 11 orang
136
LAMPIRAN 4 Dokuementasi
Gambar 13 Pemeriksaan Tekanan Darah Warga
137
Gambar 14 Suasana Pemeriksaan Kesehatan
Gamabar 15 Warga Menunggu Giliran Pemeriksaan
Gambar 16 Pemeriksaa Gula Darah
138
Gambar 17 Warga Menunggu Giliran Pemeriksaan
139
Gambar 18 Pemeriksaan Asam Urat
Berikut adalah dokumnetasi suasana pemeriksaan kesehatan warga RT 03 dan RT 04 RW 06 Kelurahan Samoja:
140
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Disusun untuk memenuhi tugas praktik lapangan mata kuliah Community Nursing
Program III
Disusun Oleh : Kelompok 4
Anggun Friska YL 220110110049
Melda Iskawati 220110110043
Nurnila Novia 220110110031
Nurul Iklima 220110110055
Safrina Darayani 220110110037
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
141
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pokok Bahasan : Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Sasaran : Masyarakat RT 03 & 04 RW 06 Samoja Bandung
Penyuluh : Mahasiswa Fakultas Keperawatan Unpad
Waktu : 09.00-selesei
Hari/tanggal : Minggu, 4 Januari 2015
Tempat : Gedung Serba Guna RW 06
A. Pengorganisasian
Penanggung jawab : Sheizi Prista Sari, S.Kep., Ners., M.Kep.
Ikbal Pramukti, M. Sc
Penyaji : Melda Iskawati
Moderator : Ajeng Gustiani
Anggota : Anggun Friska FYL
Desi Afriyanti
Nurnila Novia A
Nurul Iklima
Safrina Darayani
Siti Hani Zati B
Toayah Indah Sari
142
B. Latar Belakang
Anak-anak merupakan kelompok masyarakat yang rentan untuk terserang
berbagai penyakit khususnya penyakit infeksi. Menurut temuan organisasi
kesehatan dunia (WHO) diperkirakan 10 juta anak meninggal tiap tahun. Yang
disebabkan karena diare, HIV/AIDS, Malaria dan ISPA (Depkes RI, 2007).
Penyakit ISPA merupakan suatu masalah kesehatan utama di
indonesia karena masih tingginya angka kejadian ISPA terutama pada
Anak-Anak dan balita. ISPA mengakibatkan sekitar 20% - 30% kematian
anak balita. ISPA merupakan salah satu penyebab kunjungan pasien pada
sarana kesehatan. Sebanyak 40% - 60% kunjungan berobat di puskesmas
dan 15% - 30% kunjungan berobat dirawat jalan dan rawat inap.
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap RT 04 RW 06 Kelurahan Samoja
didapatkan 29 % warga RT 04 menderita ISPA dari 57 KK. Sedangkan tingkat
pengetahuan masyarakat terhadap ISPA masih rendah, hanya sekitar 25 % yang
mengetahui ISPA mulai dari pengertian, tanda gejala, cara penularan, pencegahan,
dan pengobatan.
C. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Peserta dapat mengenal ISPA
D. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
1. Peserta dapat mengetahui pengetian dari Infeksi Saluran Pernapasan
Akut (ISPA)
2. Peserta dapat memahami penyebab dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA)
3. Peserta dapat mengetahui tanda dan gejala dari Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA)
4. Peserta dapat mengetahui pencegahan dan prinsip perawatan Infeksi
Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
143
E. Garis Besar Materi
A. Defenisi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
B. Etiologi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
C. Mekanisme klinis Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
D. Gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
E. Penatalaksanaan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
F. Pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
G. Media
1. Materi (terlampir)
2. Poster
3. Kamera untuk dokumentasi
H. Proses Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta
1.
3 Menit
1. Pembukaan
2. Menyampaikan
salam
3. Menyampaikan
tujuan
1. Membalas salam
2. Memperhatikan
2. 10
Menit
1. Menyampaikan
materi
2. Memberikan
penjelasan
3. Memberikan
kesempatan peserta
bertanya tentang
materi yang
1. Menyimak dan
memperhatikan
2. Bertanya
3. Memperhatikan
144
disajikan
4. Menjawab
pertanyaan dari
peserta.
3. 5 Menit Evaluasi selama proses Menjawab secara lisan
4.
5 menit
1. Penutup
2. Kesimpulan
3. salam
1. Memperhatikan
2. Memberi salam
I. SETTING TEMPAT
KET:
1. Mahasiswa
2. Audience
J. REFERENSI
Anonim.2013. Informasi tentang Infeksi Saluran Pernapasan. Diakses
dari www.pom.go.id pada 1 Januari 2015 pukul 10.00 WIB
Tim WHO. 2007. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) yang cenderung menjadi Epidemi dan Pandemi di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pedoman Interim WHO. Jakarta : Trust Indonesia
Partner in Development
145
2 2
2
22
2
1
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA)
A. DEFINISI
1. Pengertian ISPA
ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernafasan akut, istilah ini
diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI).
Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernafasan dan akut,
dengan pengertian sebagai berikut:
Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh
manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta
organ adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA
secara anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan
bagian bawah (termasuk jaringan paru-paru) dan organ adneksa saluran
pernafasan. Dengan batasan ini, jaringan paru termasuk dalam saluran pernafasan
(respiratory tract)
Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari.
Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa
penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih
dari 14 hari.
ISPA adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang
disebabkan infeksi jasad remik atau bakteri, virus maupun rikitsia tanpa atau
disertai radang parenkim paru(Vietha,2009). ISPA adalah suatu tanda dan gejala
akut akibat infeksi yang terjadi pada setiap bagian saluran pernafasan baik atas
maupun bawah yang disebabkan oleh jasad remik atau bakteri, virus maupun
riketsin tanpa atau disetai radang dari parenkim. ( Whaley dan Wong, 2000 ).
B. ETIOLOGI
Infeksi saluran pernafasan atas merupakan penyakit yang kompleks
dengan heterogen yang disebabkan oleh berbagai etiologi. Etiologi ISPA
terdiri dari 300 lebih virus dan riketsia serta jamur virus penyebab ISPA
antara lain golongan miksi virus (termasuk didalamnya virus influenza,
146
virus parainfluenza dan campak) dan adenovirus, bakteri penyebab ISPA
misalnya streptococus haemolitikus, stafilococus, penemococus,
hemovilius influenza, berdetella pertusis dan korine bakterium difteria
C. MEKANISME KLINIS
Pada umumnya suatu penyakit saluran pernafasan dimulai dengan
keluhan-keluhan dan gejala-gejala ringan dalam perjalanan penyakit
mungkin gejala-gejala menjadi lebih berat dan semakin berat dapat jatuh
dalam keadaan kegagalan pernafasan dan mungkin meninggal. Tanda-
tanda bahaya dapat dilihat berdasarkan tanda-tanda klinis dan
laboratorium. Tanda-tanda klinis :
1) Pada sistem respiratorik :
Tachipnea
Napas tak teratur (apnea)
Retraksi dinding torax
Napas cumping hidung
Sianosis
Suara nafas lemah/hilang
2) Pada sistim kardio :
Takikardial
Bradikardial
Hipertensi
Hipotensi
Kardial arrest
3) Pada sistem cerebral :
Gelisah
Mudah terangsang
Sakit kepala
Bingung
Kejang
147
Koma
4) Tanda-tanda laboratorium
Hipoksemia
Hipersepnia
5) Asidosis (metabolic/respiratoric)
D. PENGGOLONGAN ISPA
Penggolongan ISPA, ISPA dapat dibedakan menjadi : ISPA non-pneumonia : dikenal masyarakat dengan istilah batuk-pilek.
Pneumonia : apabila batuk pilek disertai gejala lain, seperti kesukaran
bernapas, peningkatan frekuensi napas (napas cepat), dan ada tarikan dada
Pneumonia berat : napas cepat
Hal yang perlu diperhatikan setelah diketahui jenis ISPA yang diderita adalah :
Tindakan pengobatan sendiri hanya dapat dilakukan pada ISPA non
pneumonia yaitu pada keadaan batuk-pilek ringan.
Jika dalam waktu 4 hari penderita tidak sembuh, atau timbul gejala
pneumonia, utamanya pada anak balita, segera konsultasikan ke dokter
atau unit pelayanan kesehatan
E. GEJALA ISPA
Berikut ini adalah gejala ISPA :
- Demam
- Batuk
- Pilek, hidung tersumbat, atau bersin-bersin
- Nyeri tenggorokan/nyeri menelan
- Suara serak
- Sakit kepala, badan pegal-pegal, atau nyeri sendi
- Lesu, lemas
- Sesak napas
148
- Frekuensi napas cepat
Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5
tahun adalah: tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan
gizi buruk. Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan
adalah: kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun sampai
kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran
menurun, mendengkur, mengi, demam dan dingin.
F. PENATALAKSANAAN
Berikut ini beberapa tips untuk penanganan ISPA secara umum:
1. Istirahat yang cukup
2. Berikan anak minum lebih banyak, terutama bila anak batuk dan demam
3. Berikan obat penurun panas bila demam
4. Hindari penularan ke orang lain. Cara untuk menghindari penularan: menutup
mulut dan hidung bila batuk/bersin, cuci tangan dengan sabun setelah
batuk/bersin, gunakan masker (bila anak cukup kooperatif), hindari kontak
terlalu dekat dengan bayi atau manular.
5. Jangan memberikan antibiotik tanpa intruksi dokter. Antibiotik tidak
diperlukan apabila ISPA yang disebabkan infeksi virus. Penggunaan antibiotik
yang tidak tepat dapat meningkatkan kekebalan bakteri terhadap antibiotik
tersebut.
6. Hindari pemberian obat batuk/pilek pada anak. Diskusikan dengan dokter
anda mengenai manfaat dan risiko obat tersebut apabila akan diberikan pada
anak anda
7. Kenali tanda-tanda gawat darurat.
Anda perlu segera memeriksakan anak ke dokter apabila:
1. Sesak napas atau frekuensi napas menjadi lebih cepat
2. Napas berbunyi mengi (wheezing) atau seperti merintih (grunting)
3. Dinding dada/sela-sela iga tampa tertarik ke dalam bila anak bernapas
4. Bibir berwarna kebiru-biruan
5. Leher anak kaku
149
6. Kesulitan menelan
7. Muntah terus menerus
8. Anak tampak sangat lemah
G. PENCEGAHAN
1. Menjaga keadaan gizi
2. Imunisasi
3. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
4. Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA
150
Media Poster
151
SATUAN AJARAN PEMBELAJARAN
(SAP)
MATERI : Hipertensi dan Asam Urat
SUBMATERI : Pengertian, penyebab, tanda gejala dari Hipertensi, Asam
Urat
Perbedaan dari Asam Urat dan Rematik
SASARAN : Warga RT 04 dan RT 03/ RW 06, Kelurahan Samoja
HARI/TANGGAL : 4 Januari 2014
WAKTU : Pukul 10.00 - selesai
1 x pertemuan (40 menit)
TEMPAT : Gedung Serbaguna RW 06, Kelurahan Samoja
TUJUAN INSTITUSIONAL UMUM (TIU):
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 40 menit diharapkan
warga RT 04 / RW 06 mampu mengerti dan memahami apa itu hipertensi dan
Asam Urat.
TUJUAN INSTRUKSIONAL (TI):
Setelah diberikan pendidikan kesehatan ini, diharapkan warga mampu untuk
melakukan :
1. Menjelaskan tentang Hipertensi, Asam Urat
2. Menyebutkan penyebab Hipertensi, Asam Urat
3. Menyebutkan tanda dan gejala Hipertensi, Asam Urat
4. Menjelaskan tentang pencegahan Hipertensi, Asam Urat
5. Menjelaskan tentang perbedaan Asam Urat dan Reumatik
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK:
Warga RT 04 dan RT 03 / RW 06 Kelurahan Samoja yang berumur ≥ 30 tahun.
POKOK BAHASAN
o Konsep Penyakit Hipertensi, Asam Urat
152
SUB POKOK BAHASAN
Definisi Hipertensi, Asam Urat
Penyebab Hipertensi, Asam Urat
Tanda dan gejala Hipertensi, Asam Urat
Pencegahan Hipertensi, Asam Urat
ALOKASI WAKTU
Apersepsi : 5 menit
Uraian Materi : 30 menit
Penutup : 5 menit
153
154
No Tahap
Kegiatan
Waktu Kegiatann
Penyuluhan
Sasaran Media
1. Pembukaan 10.00 -
10.05
Mengucapkan
salam
Memperkenalk
an diri
Menyampaikan
tentang tujuan
pokok materi
Meyampakaika
n pokok
pembahasan
Kontrak waktu
Menjawab salam
Mendengarkan dan
menyimak
2. Pelaksanaa
n
10.05 –
10.35
Penyampaian
Materi
Menjelaskan
tentang
pengertian
hipertensi,
ISPA, asam
urat
Menjelaskan
penyebab
hipertensi,
asam urat
Menjelaskan
tanda dan
gejala
hipertensi,
asam urat
Menjelaskan
pencegahan
hipertensi,
asam urat
Menjelaskan
tentang
perbedaan
asam urat dan
rematik
Tanya Jawab
Memberikan
Mendengarkan dan
menyimak
Bertanya mengenai
hal-hal yang belum
jelas dan dimengerti
PPT
Leaflet
STRATEGI INSTRUKSIONAL
Menggunakan media pengajaran untuk memperjelas uraian materi dan
mempermudah pemahaman pada keluarga
Menjelaskan materi - materi penyuluhan
Memberikan kesempatan bertanya kepada keluarga
Mengadakan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
warga
METODE PENGAJARAN
Penjelasan materi
Tanya jawab
Metode penyuluhan
MEDIA PENGAJARAN
1. Leaflet
2. PPT
SARANA
- Ruangan GSG RW 06, Kelurahan Samoja
EVALUASI
Teknik evaluasi yang digunakan adalah dengan bertanya secara langsung.
Pertanyaan:
1. Menjelaskan tentang pengertian hipertensi dan asam urat
2. Menjelaskan tentang penyebab hipertensi dan asam urat
3. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi dan asam urat
4. Menjelaskan tentang pencegahan hipertensi dan asam urat
5. Menjelaskan tentang perbedaan asam urat dan reumatik
155
LAMPIRAN
HIPERTENSI
PENGERTIAN
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg.( Smith
Tom, 1995 ) Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan
sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama
atau lebih besar 95 mmHg ( Kodim Nasrin, 2003 ). Hipertensi dikategorikan
ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95 – 104 mmHg, hipertensi sedang jika
tekanan diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg, dan hipertensi berat bila tekanan
diastoliknya 115 mmHg atau lebih. Pembagian ini berdasarkan peningkatan
tekanan diastolic karena dianggap lebih serius dari peningkatan sistolik ( Smith
Tom, 1995 ).
PENYEBAB
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan besar
yaitu : ( Lany Gunawan, 2001 )
1. Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak
diketahui penyebabnya
2. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain
156
Hiperrtensi primer terdapat pada lebih dari 90 % penderita hipertensi, sedangkan
10 % sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Meskipun hipertensi primer
belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan
beberapa factor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi. Factor tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih
besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi
b. Ciri perseorangan
Cirri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah umur ( jika
umur bertambah maka TD meningkat ), jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari
perempuan ) dan ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )
c. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah konsumsi
garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr ), kegemukan atau makan berlebihan,
stress dan pengaruh lain misalnya merokok, minum alcohol, minum obat-obatan
( ephedrine, prednison, epineprin )
C. Tanda dan Gejala Hipertensi
Adapun tanda-tanda gejala pada hipertensi antara lain
1. Kepala pusing
2. Gemetar
3. Sering marah - marah
4. Jantung berdebar-debar
5. Tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
6. Keringat berlebihan
7. Gangguan penglihatan
8. Rasa berat ditekuk
9. Sukar tidur
157
Pembagian Tekanan Darah
Tekanan darah normal : 130/80 mm Hg
Tekanan darah tinggi ringan: 140-159/90-99 mm Hg
Tekanan darah tinggi sedang: 160-179/100-109 mm Hg
Tekanan darah tinggi berat: 180-209/110-119 mm Hg
Tekanan darah tinggi sangat berat: ≥210/≥120 mm Hg
E. Pencegahan Hipertensi
1. Periksakan tekanan darah secara teratur ke pelayanan kesehatan
terdekat
2. Diet hipertensi
a. Makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi :
i. Sumber karbohidrat seperti biscuit, singkong, roti, tepung,
mie, tapioca, nasi
ii. Sumber protein nabati seperti tahu, temped an kacang-
kacangan
iii. Sumber vitamin (buah dan sayuran) seperti buah jeruk,
pisang, melon, tomat, dll
b. Makanan yang dibatasi
i. Garam dapur
ii. Makanan yang tinggi lemak dan kolesterol
3. Menjaga keseimbangan berat badan
4. Hindari minum-minuman keras (alkohol) dan kurangi/hentikan
merokok
5. Istirahat yang cukup
6. Hindari strees
7. Olahraga yang teratur
158
ASAM URAT
PENGERTIAN
Asam urat merupakan sisa metabolisme zat purin yang berasal dari
makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Purin tersebut banyak terdapat
dalam makanan yang mengandung protein. Purin juga merupakan hasil
samping dari pemecahan sel dalam darah.Berbagai sayuran dan buah-
buahan juga terdapat purin
Nilai asam urat yang normal bila wanita 2,4-6, untuk pria 3,0-7.
Bila melebihi dari nilai itu maka seseorang bisa dikategorikan ada
gangguan asam urat. Meningkatnya asam urat disebabkan pekerjaan ginjal
yang tidak sanggup mengeluarkan asam urat melalui air kemih. Masing-
masing orang meski kadar asam uratnya tinggi belum tentu merasakan hal
yang sama. Ada yang merasakan nyeri di bagian sendi tubuhnya namun
ada juga yang tidak merasakan apa-apa meski asam uratnya sampai 12.
Sebaliknya ada seseorang yang asam uratnya 10, keluhannya sangat parah
bahkan bisa menyebabkan lumpuh tidak bisa jalan.
PENYEBAB
Ada dua faktor utama sebagai penyebab atau sebab terjadinya penyakit
asam urat pada seseorang. Yaitu penyebab primerdan penyebab sekunder.
Penyebab primer dari penyakit asam urat berasal dari dalam tubuh itu
sendiri sedang penyebab skunder berasal dari luar tubuh.
Penyebab Asam Urat Primer
159
Penyebab ini sangat terkait dengan faktor dari dalam tubuh seseong
namun belum diketahui secara pasti. Diduga disebabkan oleh faktor genetik
dan ketidak seimbangan hormonal dalam tubuh yang menyebabkan gangguan
metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat.
Bisa juga disebabkan oleh terganggunya proses pengeluaran asam urat dari
tubuh karena ginjal lagi bermasalah.
Penyebab Asam Urat Sekunder
Penyebab ini sangat berkait erat dengan asupan makanan yang masuk
ke dalam tubuh. Konsumsi makanan yang banyak mengandung purin sebagai
faktor utama untuk penyebab sekunder ini. Produksi asam urat meningkat
karena kita mengkonsumi nutrisi kadar purin tinggi. Purin merupakan salah
satu senyawa basa organik yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel).
Dia termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk protein.
Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit darah
(penyakit sumsum tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obat
kanker, vitamin B12). Penyebab lainnya adalah obesitas (kegemukan),
penyakit kulit (psoriasis), kadar trigliserida yang tinggi. Pada penderita
diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar benda-
benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi. Benda-benda
keton yang meninggi inilah sebagai sebab asam urat juga ikut meninggi.
TANDA DAN GEJALA
Serangan asam urat biasanya timbul secara mendadak/akut,
kebanyakan menyerang pada malam hari. Jika asam urat menyerang,
sendi-sendi yang terserang tampak merah, mengkilat, bengkak, kulit
diatasnya terasa panas disertai rasa nyeri yang sangat hebat, dan
persendian sulit digerakan. Serangan pertama asam urat pada umumnya
berupa serangan akut yang terjadi pada pangkal ibu jari kaki,
dan seringkali hanya satu sendi yang diserang. Namun, gejala-gejala
tersebut dapat juga terjadi pada sendi lain seperti pada tumit, lutut, siku
dan lain-lain.
160
Asam urat yang berlebih kemudian akan terkumpul pada persendian
sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak. Kadang-kadang, kita
pun sering merasa nyeri atau pegal-pegal dan sejenisnya. Anda bisa
memastikan apakah Anda terkena asam urat atau tidak dengan cara
mengetahui gejala-gejala asam urat. Adapun gejala-gejalanya, yaitu:
1. Kesemutan dan linu.
2. Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.
3. Sendi yang terkena asam urat akan terlihat bengkak, kemerahan, panas,
dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi.
4. Terasa nyeri pada sendi terjadi berulang-ulang kali.
5. Yang diserang biasanya sendi jari kaki, jari tangan, dengkul, tumit,
pergelangan tangan serta siku.
6. Pada kejadian kasus yang parah, persendian terasa sangat sakit saat akan
bergerak.
PENCEGAHAN
Pembatasan purin : Hindari makanan yang mengandung purin yaitu :
Jeroan (jantung, hati, lidah ginjal, usus), Sarden, Kerang, Ikan herring,
Kacang-kacangan, Bayam, Udang, Daun melinjo. Kalori sesuai kebutuhan
: Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh
berdasarkan pada tinggi dan berat badan.
Penderita gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat badannya
harus diturunkan dengan tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori.
Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat
karena adanya badan keton yang akan mengurangi pengeluaran asam urat
melalui urine.
Tinggi karbohidrat : Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan
ubi sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena
akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urine.
Rendah protein : Protein terutama yang berasal dari hewan dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sumber makanan yang
161
mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati,
ginjal, otak, paru dan limpa.
Rendah lemak : Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui
urin. Makanan yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega
sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari
total kalori.
Tinggi cairan : Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-
buahan segar yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan
adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air.
Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh
dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit mengandung purin. Buah-
buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian, karena
keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi.
Tanpa alkohol : Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat
mereka yang mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka
yang tidak mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan
meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat
pengeluaran asam urat dari tubuh.
Olahraga ringan : Olahraga yang teratur memperbaiki kondisi kekuatan
dan kelenturan sendi serta memperkecil risiko terjadinya kerusakan sendi
akibat radang sendi. Selain itu, olahraga memberi efek menghangatkan
tubuh sehingga mengurangi rasa sakit dan mencegah pengendapan asam
urat pada ujung-ujung tubuh yang dingin karena kurang pasokan darah.
Jalan kaki, bersepeda, dan joging bisa dijadikan alternatif olahraga untuk
mengatasi rematik dan asam urat. Selain itu, olahraga yang cukup dan
teratur memperkuat sirkulasi darah dalam tubuh.
MAKANAN YANG DIAJURKAN PADA PENDERITA ASAM URAT
1. Konsumsi makanan yang mengandung potasium tinggi seperti kentang,
yogurt, dan pisang
2. Konsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C, seperti jeruk, pepaya
dan strawberry
162
3. Contoh buah dan sayuran untuk mengobati penyakit asam urat: buah naga,
belimbing wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai dan tomat
4. Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan
ubi
MAKANAN YANG HARUS DIHINDARI PADA PENDERITA ASAM URAT
1. Jeroan: ginjal, limpa, babat, usus, hati, paru dan otak.
2. Seafood: udang, cumi-cumi, sotong, kerang, remis, tiram, kepiting, ikan
teri, ikan sarden.
3. Ekstrak daging seperti abon dan dendeng.
4. Makanan yang sudah dikalengkan (contoh: kornet sapi, sarden).
5. Daging kambing, daging sapi, daging kuda.
6. Bebek, angsa dan kalkun.
7. Kacang-kacangan: kacang kedelai (termasuk tempe, tauco, oncom, susu
kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping.
8. Sayuran: kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur kuping, daun
singkong, daun pepaya, kangkung.
9. Keju, telur, krim, es krim, kaldu atau kuah daging yang kental.
10. Buah-buahan tertentu seperti durian, nanas dan air kelapa.
11. Makanan yang digoreng atau bersantan atau dimasak dengan
menggunakan margarin/mentega.
12. Makanan kaya protein dan lemak.
PERBEDAAN ASAM URAT dan REMATIK
Asam urat dan rematik memiliki gejala dan rasa sakit yang hampir
sama, namun asam urat mempunyai rasa sakit yang lebih khas dibanding
rematik. Asam urat menimbulkan serangan yang sangat spesifik, yaitu
pada persendian-persendian.Inilah fakta yang perlu Anda ketahui. Rematik
mempunyai cakupan yang lebih luas daripada asam urat. Asam urat sendiri
adalah salah satu cabang penyakit rematik. Rematik belum tentu asam
urat, tapi asam urat sudah pasti rematik.
Ada perbedaan pada tingkatan penyebabnya. Perbedaan asam urat
dan rematik bisadiketahui dari penyebabnya. Penyebab asam urat adalah
163
karena kadar asam urat dalamtubuh brelebih. Sedangkan banyak hal
yang menyebabkan rematik.Rematik biasa dijumpai dengan rasa nyeri di
bahu, pinggang atau leher, pengapuran disendi, infeksi dan lain
sebagainya. Rematik termasuk penyakit yang banyak dijumpai
dimasyarakat, diperkirakan ada lebih dari 90 penyebab penyakit rematik
yang salah satunyaadalah akibat penumpukan asam urat dalam tubuh.
Berikut ini adalah leaflet asam urat :
164
Berikut ini adalah leaflet hipertensi :
165
Format Wawancara Tokoh Masyarakat
Format wawancara tokoh masyarakat
Pengkajian Komunitas
Pertanyaan JawabanPengkajian Data Inti
Riwayat sejarah1. Sejak kapan daerah tersebut
ada/mulai dihuni ? Siapa yang menjadi pemimpin pada saat itu ?
2. Merupakan daerah apakah kawasan ini sebelum terbentukkawasan pemukiman ?
3. Bagaimana awal mula penduduk di daerah tersebut ada ?
4. Adakah wilayah khusus di daerah ini yang diyakini masyarakatmempunyai nilai mistik ?
5. Bila ada, dimanakah wilayah tersebut ?
6. Nilai-nilai mistik apa saja yang
1. wilayah RT 04 mulai dihuni pada tahun 1950 an pemimpin saat itu adalah Pak Koko Taryana
2. Kebun liar
3. Awlanya daerah ini adalah kebun liar dan belum ada pemukiman, akhirnya seorang warga bernama bapak Koko Taryana membangun daerah ini awalnya hanya tiga rumah saja kini sudah mencapai 50 rumah.
4. Tidak ada
5. -6. daerah ini tidak memiliki
kepercayaan mistik
166
diyakini masyarakat didaerah tersebut ?
7. Bagaimana masyarakat di daerah ini menyikapi wilayah tersebut ?
7. Wilayah aman, banjir kerap datang ketika hujan deras, dengan tenggang rasa keluarga yang cukup erat
Nilai Keyakinan Masyarakat1. Bagaimanakah nilai keyakinan yang
dianut masyarakat yang berkaitan dengan pola kebiasaan masyarakat di daerah tersebut ?
2. Apakah ada kebiasaan tertentu yang menjadi kebiasaan di masyarakat berkaitan dengan nilai-nilai yang dianut ?
3. Apabila ada, kebiasaan seperti apa yang biasa dilakukan ?
4. Sejak berapa lama kebiasaan tersebut dilaksanakan ?
5. Apakah semua masyarakat terlibat / melaksanakan kebiasaan tersebut ?
6. Apa dampak bagi masyarakat dengan adanya kebiasaan tersebut ?
1. masyarakat RT 04 sebagian besar penduduknya adalah muslim, keyakinan yang masih dipercayai warga disini adalah mandi bunga, ngerujak ketika kehamilan menginjak umur 7 bulan, silaturahmi saat hari raya
2. Ada3. Silaturahmi4. Sebagian besar masyarakatnya
muslim kebiasaan yang selalu dilakukan adalah keliling atau silaturahmi saat lebaran tiba
5. Ya6. Mempererat tali silaturahmi
Norma masyarakat1. Apakah ada norma-norma tertentu
yang dianut dan dilaksanakan oleh masyarakat ?
2. Bila ada, norma-norma seperti apa saja ?
3. Bagaiamanakah norma yang berlaku di masyarakat ? apakaah norma tersebut mengikat / wajib dilaksanakan ?
1. Ada2. norma yang dianut adalah norma
kesopanan, norma menghormati kepada yang lebih tua
3. norma tersebut sudah menjadi keharusan bagi setiap warga disana ketika ada tamu harus menghormati, sopan terhadap orang tua
Pola Budaya1. Adakah budaya masyarakat yang
paling berpengaruh terhadap keberlangsungan masyarakat terkait kesehatan ? Bila ada, budaya apa saja ?
2. Bagaiamanakah pola budaya masyarakat terkait dengan makan ?
3. Adakah pantangan makanan
1. Tidak2. –3. masyarakat tidak memiliki aturan
tertentu ketika akan makan entah itu cara memasak ataukah makanan yang akan dimakan
4. tidak ada
167
tertentu ? Frekuensi makan ? Jenis makanan ?
4. Kepercayaan tentang makanan ?
Agama1. Penduduk d daerah ini menganut
agama apa saja ?2. Apa saja jenis tempat ibadah di
daerah ini ?3. Jenis kegiatan keagamaan apa saja
yang ada di daerah ini ?
1. Islam, Katolik2. Mesjid3. pengajian rutin setiap malam
sabtu, pengajian yasinan saat malam jumat
Data Subsistem Sosial Ekonomi
1. Apakah daerah ini merupakan daerah berkembang atau miskin ?
2. Apakah di daerah ini terdapat industry rumahan / pertokoan / lapangan kerja ?
3. Apa jenis industry yang terdapat di daerah ini ?
4. Kemanakah masyarakat berbelanja keperluan sehari – hari ?
5. Bagaimanakah angka pengangguran di daerah ini ?
1. Daerah berkembang dengan rata-rata mata pencaharian : buruh, pedagang
2. Tidak3. –4. ke warung sekitar rumah, pasar
beas untuk membeli bahan-bahan pokok, serta ke Kosambi jika ingin membeli baju
5. cukup kecil, sebagian besar berdagang keliling, dan buruh yang dipanggil ketika ada proyek saja
Keamanan1. Sistem keamanan apa yang dimiliki
daerah ini ?2. Apakah di daerah tersebut terdapat
pos polisi ?3. Apakah ada pemadam kebakaran ?4. Apakah ada badan penanggulangan
bencana ( SAR ) ?5. Apakah kualitas udara di daerah
tersebut dimonitor ?6. Jenis tindakan criminal apa yang
biasa terjadi di daerah tersebut ?7. Apakah masyarakat merasa aman ?8. Apa upaya masyarakat sekitar
dalam menjaga keamanan lingkungan di daerah ini ?
9. Bagiamanakah akses jalaln dari dan ke luar daerah ini ketika terjadi kecelakaan seperti kebakaran, gempa, banjir, untuk memperoleh bantuan ?
1. keamanan dengan ronda2. –3. Didekat IBCC4. –5. Tidak6. pencurian7. Aman8. melakukan jaga malam bergilir9. RT 04 RW 06 dekat dengan jalan
raya, keadaan itu diuntungkan ketika ada gempa bisa berkumpul ke dekat jalan dan sangat mudah di evakuasi, untuk kebakaran walaupun jaraknya cukup jauh dengan pemadam kebakaran namun bisa dijangkau dengan waktu yang tidak terlalu lama karena letaknya dekat dengan jalan raya
168
Politik dan pemerintahan1. Adakah kegiatan kampanye yang
sedang berlangsung di daerah tersebut ?
2. Bgaiamana sikap penerimaan masyarakat jika sedang ada kampanye berlangsung ?
3. Adakah salah seorang anggota masyarakat yang berkecimpung dalam parti politik ?
4. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat ketika ada pemilihan umum ?
5. Apakah pernah terjadi konflik antar anggota masyarakat akibat politik tidak sehat ?
1. Tidak2. baik3. ada4. sudah baik5. Ada namun tidak berkepanjangan
Kebijakan Pemerintah1. Adakah program pemerintah di
bidang kesehatan ( Askeskin, raskin, KB, Jampersal, Jamkesmas, Imunisasi, Kesehatan lingkungan, dll ) yang digunakan oleh masyarakat di daerah tersebut ?
2. Adakah bantuan dari pemerintah dalam mengatasi masalah gizi ?
3. Bagaimana cara mensosialisasikan kebijakan pemerintah bidang kesehatan kepada masyarakat ?
4. Bagaiamana partisipasi masyarakat terhadap kebijakan pemerintah bidang kesehatan ( KB, Imunisasi ) yang diberlakukan ?
5. Apakah pemberlakuan kebijakan pemerintah bidang kesehatan sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat ?
1. Ada ( Askeskin, Raskin, KB, Jampersal, Jamkesmas, Imunisasi, Kesehatan Lingkungan, BPJS )
2. Ada ( Makanan tambahan dari posyandu, Raskin – namun sekarang jarang )
3. Melalui papan pengumuman dan komunikasi masal
4. Bagus – antusias5. belum
Pengambilan Keputusan1. Bagaimana mekanisme
pengambilan keputusan terkait daerah tersebut ?
2. Apakah masyarakat ikut terlibat dalam pengambilan keputusan terkait daerah tersebut ?
3. Apakah masyarakat dilibatkan dalam penyusunan program pemerintah terkait kesehatan ?
1. musyawarah2. iya3. Tidak
169
Lingkungan1. Bagaimana pengelolaan sampah di
daerah ini ?1. Diambil setiap hari oleh petugas
yang berkeliling
PendidikanSarana Pendidikan
1. Adakah sarana / tempat pendidikan di daerah tersebut ? jika ada sebutkan !
2. Berapa jumlah sarana pendidikan yang tersedia di daerah tersebut ?
3. Bagaimana perbandingan tenaga pengajar dan peserta di daerah tersebut ?
Perpustakaan1. Adakah sarana perpustakaan di
daerah tersebut ?2. Jika ada siapa yang mengelola
sarana perpustakaan ?3. Bagaimana ketertarikan masyarakat
untuk memanfaatkan sarana perpustakaan ?
4. Darimana sumber dana untuk pengelolaan saran perpustakaan ?
1. AdaSD CENTEHSD GAMBIRSMP 20 BATUNUNGGALSMP 4 BATUNUNGGALSMP PGRI
2. 53. IDEAL
1. Tidak ada2. Tidak ada3. –4. -
KomunikasiTitik kumpul
1. Adakah tempat yang sering digunakan oleh masyarakat untuk berkumpul ?
Komunikasi Verbal1. Adakah media surat kabar yang
masuk ke daerah tersebut ?2. Adakah media radio dan televise
yang masuk ke daerah tersebut ?3. Adakah layanan kantor pos yang
masuk ke daerah tersebut ?4. Adakah jaringan / layanan telepon
yang masuk ke daerah tersebut ?5. Adakah jaringan / layanan internet
yang masuk ke daerah tersebut ?
Komunikasi Formal1. Adakah sumber komunikasi di
daerah tersebut dalam bentuk papan pengumuman, poster, Koran sekolah ?
1. Gsg ( serbaguna )2. Rumah warga yang cukup luas
1. Ada2. Ada3. Ada4. Ada5. Ada
1. Ada2. mulut ke mulut, papan
pengumuman
170
2. Darimana masyarakat memperoleh informasi? ( dari mulut ke mulut, radio, tv, surat )
Rekreasi1. Apakah tersedia lahan untuk lokasi
rekreasi / tempat bermain di daerah tersebut ?
2. Apakah jenis rekreasi yang sering dilakukan oleh masyarakat ?
3. Apa fasilitas rekreasi yang tersedia di daerah tersebut ?
4. Apakah masyarakat memanfaatkan fasilitas tersebut ?
5. Bagaimana pemeliharaan fasilitas rekreasi tersebut ?
1. –2. Makan Bersama, Tamasya keluar
daerah3. –4. –5. -
Persepsi1. Apa yang menjadi potensi
( kekuatan )bagi masyarakat ? Bagaimana pendapat masyarakat tentang potensi tersebut ? Apa yang masyarakat anggap sebagai masalah dimasyarakat disini ?
1. –
2. Bagaimana taraf kesehatan masyarakat di daerah tersebut ?
3. Apa potensi yang ada di masyarakat dalam menciptakan kesehatan masyrakat ?
4. Masalah apa yang beresiko dan potensial terjadi di masyarakat ?
2. Cukup baik, namun masih ada yang menderita ISPA, hipertensi, asam urat
3. Kader4. peningkatan tingkat kejadian ISPA
karena kondisi ventilasi yang kurang baik, serta adanya sungai yang telah mengalami pendangkalan dapat meningkatkan resiko banjir, jarak rumah yang terlalu dekat beresiko pula penyebaran penyakit TB
171
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Elizabeth T, dkk. 2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan
Praktik Edisi 3. Jakarta: EGC.
Dermawan, Deden. 2012. Buku Ajar Keperawatan Komunitas.
Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta:
Salemba Medika.
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2006. Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Teori. Jakarta:
Sagung Seto.
Tim WHO. 2007. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan
Akut (ISPA) yang cenderung menjadi Epidemi dan Pandemi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Pedoman Interim WHO. Jakarta : Trust Indonesia
Partner in Development
Anonim.2013. Informasi tentang Infeksi Saluran Pernapasan. Diakses dari
www.pom.go.id pada 1 Januari 2015 pukul 10.00 WIB
172