laporan praktek kerja lapangan atem ybs medan di rsud dr,djasamen saragih pematang siantar
DESCRIPTION
laporan pklTRANSCRIPT
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tujuan dari pembangunan kesehatan nasional bangsa Indonesia telah ditulis
dalam SKN yaitu “Tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi penduduk
agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal’’ dimana
derajat kesehatan akan tercapai dengan meningkatkan mutu lingkungan.
Kebutuhan dan tutunan pelayanan kesehatan masyarat yang meningkat,
mendorong pemerintah khusus departemen kesehatan RI untuk membuka program
pendidikan tenaga Elektro Medik yaitu ATEM, sebagai lembaga pendidikan
teknologi kesehatan yang menghasilkan tenaga kesehatan yang mampu
menangani dan mengolah peralatan elektro medic secara baik dan professional
baik dalam pengujian, pengkalibrasian, pemeliharaan dan perbaikan peralatan
sehingga dapat berdaya guna.
Mahasiswa sebagai calon tenaga Teknik Elektro Medik dituntut memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam memperbaiki peralatan kesehatan secara
efisien dan efektif serta menggunakan peralatan kerja yang tepat, Untuk itulah
mahasiswa Akademik Teknik Elektro Medik ( ATEM ) dibina, dilatih dan didik
agar nantinya dapat diharapkan menjadi ahli Teknik Elektro Medik yang
professional dan bertanggung jawab dalam tugasnya.
1
1.2. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Dengan mengikuti Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) Mahasiswa
memperoleh pengalaman dan kesempatan mengenai perbaikan dan pemeliharaan
serta pengoperasian alat.
Adapun tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) adalah :
a. Memahami lebih lanjut dan mendalam masalah teknik perencanaan
penginstalan, pemasangan dan pemeliharaan serta perbaikan peralatan
Elektro Medik.
b. Memahami falsafah tentang keselamatan kerja dan keamanan terhadap
penderita, petugas lingkungan dan peralatan Elektro Medik.
c. Memahami tentang struktur dan proses yang terjadi dilapangan.
d. Terbina minat dan perhatiannya terhadap lapangan pekerjaan yang harus
dihadapi nantinya.
e. Terbinanya pandangan secara horizontal, luas dan menyeluruh dalam
kaitannya dengan masalah-masalah social di masyarakat.
f. Peninjauan dimana penulis diperkenalkan dengan berbagai macam dan
jenis-jenis alat medik.
g. Perbaikan alat-alat elektrik, elektro, alat radiolagi, alat laboratorium dan
sarana prasarana di RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar.
2
1.3. Tujuan Pembuatan Laporan Praktek Kerja Lapangan ( PKL )
Dengan mengikuti Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) di RSUD Dr.
Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar maka laporan PKL adalah salah satu
syarat untuk menyelesaikan tugas akhir dengan tujuan menyelesaikan program
pendidikan D-III Kesehatan di ATEM-YBS Medan
Adapun tujuan yaitu :
a. Mengumpulkan data serta mendapatkan informasi dari alat-alat Medik
seperti alat Radiologi, Laboratorium, Elektri Medik dan Elektro Medik.
b. Untuk menambah buku wawasan dan buku perpustakaan dan penunjang
peningkatan pengetahuan generasi yang akan datang.
1.4 Sasaran Praktek Kerja Lapangan
Sasaran yang ingin dicapai dengan diadakannya Praktek Kerja Lapangan
adalah :
a. Dapat membantu program kerja IPS RS pada khususnya dan rumah sakit pada
umumnya.
b. Dapat membantu perbaikan instalasi baru peralatan elektro medik pada tempat
dimana mahasiswa mengadakan PKL
c. Memberikan penyuluhan kepada pemakai peralatan medik.
3
1.5. Sistematika Penyusunan Laporan
Sistematika ini berdasarkan dari hasil Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) di
RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar, yang dilakukan pada tanggal
18 Februari sampai dengan 18 April 2013.
BAB I : Pendahuluan
- Latar Belakang PKL
- Tujuan PKL
- Tujuan Pembuatan Laporan PKL
- Sistematika Penulisan Laporan
BAB II : Keadaan RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar
- Sejarah berdirinya RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar
- Gambaran umum RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar
Kedudukan, Tugas dan fungsi Rumah Sakit
Visi, Misi dan Motto RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota
Pematangsiantar
Struktur Organisasi RSUD Dr.Djasamen Saragih Kota
Pematangsiantar
Bagan struktur organisasi RSUD Dr.Djasamen Saragih Kota
Pematangsiantar
Struktur IPSRS RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota
Pematangsiantar
Bagan struktur organisasi IPSRS RSUD Dr.Djasamen Saragih
Kota Pematangsiantar
4
BAB III : Pendataan Alat di RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar.
- Data-data alat
- Data Perbaikan alat
BAB IV : Pembahasan Alat
- Membahas beberapa alat yang ada di RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota
Pematangsiantar
BAB V : Penutup
- Kesimpulan
- Saran
5
BAB IIKEADAAN RSUD Dr. DJASAMEN SARAGIH
KOTA PEMATANGSIANTAR
II.1. Sejarah berdirinya RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota
Pematangsiantar
RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar dulunya adalah “Siantar
Dokter Fonds Hospital” yang statusnya di berikan oleh Jendral Hindia Belanda
dua kali secara bertahap, yaitu :
I. Dari tanggal 5 Oktober 1915 - 5 Oktober 1930
II. Dari tanggal 5 Oktober 1930 – 5 Oktober 1960
Derektur Rumah Sakit adalah Dr. Hoschoupt,
Sebelum Siantar Fonds Hospital dibentuk, Rumah Sakit ini sudah berdiri pertama
kali pada tahun 1911 oleh perkebunan Marihat yang namanya “Marihat Hospital”,
derektur Rumah Sakit waktu itu adalah Dr. Slotemaker, waktu itu marihat hospital
hanya melayani penderita-penderita dari perkebunan saja.
Oleh karena itu pesatnya perkembangan perkebunan dikabupaten Simalungun dan
Marihat, Hospital tidak dapat melayani penderita-penderita yang makin
bertambah, maka terpaksa di bentuk Rumah Sakit gabungan yang diberi nama “
Siantar Doctor Fonds Hospital”.
Siantar Doctor Fonds Hospital adalah Rumah Sakit gabungan dari beberapa
perusahaan perkebunan besar – besar yang terdapat di Simalungun yaitu:
I. Perkebunan perkebunan yang dimiliki oleh Belanda
II. Perkebunan – perkebunan yang dimiliki oleh Inggris
6
Nama – nama perkebunan yang dilayani oleh Siantar Hospital adalah Dolok
Oleo, Bageoen, Asialoen dengan jumlah buruh yang harus dilayani 15984 orang.
Pada Tahun 1910 di Siantar ada seorang Dr. Senu yang bekerja di Siantar
Estate dengan sebuah barak buruh yang sederhana.
Horizons dan kros fileit mempunyai sebuah Rumah Sakit yang dinamakan
Central Hospital yang dilengkapi dengan seorang dokter yang bernama Dr. Basi.
Rumah sakit tersebut sudah lama di tutup dan bekasnya dijadikan sekarang
dijadikan asrama atau pemondokan mahasiswa universitas Nommensen.
Letak Rumah Sakit ditengah-tengah Kota Pematangsiantar dengan batas-batas
sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan jalan Sutomo.
Sebelah Selatan berbatasan dengan jalan siatas barita dan sungai Bah
Bolon.
Sebelah Timur berbatasan jalan kampong kandar Besar.
Sebelah Barat bersebelahan dengan jalan kampong Keliling dan JJALAN
Dr. Wahidin.
Dengan luas Areal sekitar 17 Ha
RSUD Dr.Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar adalah Rumah Sakit
tipe Kelas B Non Pendidikan yang didasarkan pada persetujuan MENPAN RI
Nomor B-1267/I/1992 Tanggal 2 November 1992 tanggal 28 November 1992 dan
surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 445/3/155/K/Tahun 1992
tanggal 31 Desember 1992.
RSUD Dr.Djasamen Saragih Kota Pemtangsiantar diserahkan oleh pemerintah
Provinsi Sumatera Utara kepada pemerintah kota Pematangsiantar pada tanggal 27
7
Desember 2001 berdasarkan Keputusan Manteri Kesehatan Nomor
515/MENKES/SK/IV/2007.
Berdasarkan Keputusan Manteri Kesehatan Nomor 515/MENKES/SK/IV/2007
RSUD Dr.Djasamen Saragih Pematangsiantar berubah nama menjadi RSUD
Dr.Djasamen Saragih yang ditetapkan pada tanggal 23 April 2007 di Jakarta.
II.2. Gambaran Umum Rumah Sakit
II.2.1 Data Dasar Rumah Sakit Umum RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota
Pematangsiantar.
1. Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Umum Daerah
( RSUD ) Dr. Djasamen Saragih
2. Alamat/Telepon/Fax. : Jl.Sutomo, 230 PematangSiantar
Telepon : ( 0622 ) 23823-23824
Fax : 0622-
Email : -
Website : -
3. Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah Kota
Pematangsiantar.
4. Nama Direktur : Dr.Ria Novida Telambanua, M.Kes.
5. Kelas Rumah Sakit & SK Menkes RI : Kelas B Non Pendidikan, SK
Menkes
No. 1070/Menkes/SK/XI/1992
6. Nomor Registrasi RS :
7. No.& tanggal ijin operasi RS :
8
8. Luas Lahan : 12,28 ha
9. Luas Bangunan : 16,800 m2
10. Jumlah Bangunan : 59 Unit
11. Kapasitas Tempat Tidur Rumah Sakit : 220 Tempat Tidur
12. Standar Kualitas Pelayanan RS :
a. Status Akreditasi dan masa berlaku : Masa berlaku 27 Desember
2010
b. ISO dan masa berlaku :
c. Lain-lain :
II.2.2 Visi,Misi dan Motto RSUD Dr. Djasamaen Saragih Pematangsiantar
RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar mempunyai Visi, Misi dan
Motto sebagai berikut :
VISI
Terwujudnya Rumah Sakit yang mantap, maju dan jaya menuju
pelayanan kesehatan yang mandiri dan berkeadilan tahun 2015. ( SK
Direktur No. 2163/II/TU/V/2011 dan SK WALIKOTA Pematangsiantar
No. 188.45-749/WK-TAHUN 2011 )
MISI
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dengan
menjadikan Rumah Sakit terakreditas 16 ( enam belas ) pelayanan.
2. Meningkatkan sarana dan prasarana Rumah Sakit yang mampu
memberikan kenyamanan bagi masyarakat dengan berionterasi kepada
9
lingkungan demi mewujudkan kota Pematangsiantar Eci City serta
mampu memberikan jaminan keselamatan. Keamanan dan kepuasan
pada masyarakat.
3. Meningkatkan status Rumah Sakit menjadi Rumah Sakit pendidikan,
pelatihan, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dibidang kesehatan secara bertahap dan berkesinambungan.
4. Mewujudkan RSUD Dr. Djasamen Saragih menjadi Rumah Sakit
rujukan dengan pelayanan unggulan bagi kabupaten/kota sekitarnya.
5. Mewujudkan RSUD Dr.Djasamen Saragih menjadi Layanan Umum
Daerah ( BLUD ) yang mampu mandiri untuk membiayai sendiri
operasional dan mensejahterahkan karyawannya.
MOTTO “ SENYUM”
S : Sosio ekonomi, melayani pasien dengan tidak memandang status
ekonomi.
E : Empati, peduli terhadap kesembuhan dan perasaan pasien.
N : Nyaman, dapat membuat lingkungan pelayanan yang
menyenangkan.
Y : Yakin, bahwa kesembuhan pasien dapat diperoleh dengan
pelayanan yang baik.
U : Unggul, bahwa pelayanan yang diberikan adalah secara
professional
dan diusahakan untuk selalu baik daripada di Rumah Sakit lain.
10
M : Memuaskan, bahwa hasil pelayanan yang diberikan dapat
memberikan rasa puas bagi penderita maupun keluarganya
sehingga merupakan promosi masyarakat lainnya.
II.3. Pengertian IPSRS
Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ( IPSRS ) adalah suatu unit
fungsional untuk melaksanakan kegiatan, agar fasilitas yang menunjang pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit yaitu sarana, Prasarana dan Peralatan agar selalu berada
dalam keadaan layak pakai.
Pada saat ini di RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar bahwa IPSRS
tidak lagi jabatan fungsional tetapi jabatan struktual dan namanya dirubah menjadi
bidang pemeliharaan sarana dan prasarana.
II.4. Sistem IPSRS
Dalam melakukan suatu kegiatan pemeliharaan dan perbaikan sarana,
prasarana dan peralatan Rumah Sakit memerlukan suatu system yang melibatkan
bagian-bagian lain yang saling berhubungan satu sama lain yaitu :
1. Sistem Pengadaan
a. Merancang kebutuhan sarana, prasarana dan peralatan yang digunakan
dalam program pelayanan kesehatan serta kebutuhan suku cadang yang
dipergunakan untuk pemeliharaan dan perbaikan.
b. Mengadakan prasarana dan peralatan perbengkelan yang memadai
untuk digunakan oleh teknisi Rumah Sakit dalam pemeliharaan dan
perbaikan serta tenaga-tenaga yang terampil dan berkualitas.
11
2. Sistem Pemeliharaan
a. Upaya pemeliharaan yang bersifat pencegahan, dilakukan oleh
operator.
b. Pemeliharaan secara rutin atau berkala dilakukan oleh teknisi Rumah
Sakit yang dianggap cakap dan mampu.
c. Melaksanakan perbaikan-perbaikan, dilakukan oleh teknisi Rumah
Sakit yang dianggap cakap dan mampu.
d. Melaksanakan perbaikan di bengkel rujukan atau pihak ketiga yang
sesuaia persyaratan yang berlaku.
3. Sitem Pembinaan
a. Melakukan kebersihan terhadap sarana, prasarana dan peralatan
Rumah Sakit yang dilakukan secara rutin setiap hari dan
berkesinambungan.
b. Meningkatkan system pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana
dan peralatan Rumah Sakit melalui pendidikan, penataran dan latihan
untuk menunjang dan mengembangkan diri dalam rangka pelaksanaan
program pelayanan kesehatan.
c. Berpartisipasi dalam tim penyuluhan, pembinaan terhadap pasien,
pengunjung dan petugas/karyawan Rumah Sakit secara langsung
maupun melalui stiker dan pampflet.
12
II.5. Struktur Organisasi
Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Tugas pokok dan
fungsi Rumah Sakit adalah sebagai berikut :
a. Tugas Pokok Rumah Sakit
Tugas Pokok Rumah Sakit adalah memberikan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna.
b. Fungsi Rumah Sakit
Fungsi Rumah Sakit Meliputi :
1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai dengan pelayanan standar pelayanan Rumah Sakit.
2. Pemeliharaan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan.
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam memberikan pelayanan
kesehatan.
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta teknologi
dibidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan
dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.
Tugas pokok dan fungsi RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar
Berpedoman kepada tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit yang tercantum di
dalam undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, tugas pokok
dan fungsi Rumah Sakit.
13
Tugas pokok dan fungsi RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar
ditetapkan dalam peraturan daerah Nomor 4 Tahun 2010 tentang pembentukan
susunan organisasi dan tata laksana lembaga teknis daerah sebagai berikut :
a. Tugas pokok Rumah Sakit adalah melaksanakan upaya pelayanan
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan
upaya penyembuhan, pemulihan dan peningkatan kesehatan yang
dilaksanakan secara serasi dan terpadu dan melaksanakan upaya rujukan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Fungsi Rumah Sakit dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud
dalam tugas poko, RSUD Dr. Djasamen Saraguh Kota Pematangsiantar
mempunyai fungsi yaitu :
1. Menyelenggarakan pelayanan medis.
2. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis.
3. Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan.
4. Menyelenggarakan pelayanan rujukan.
5. Mengola administrasi umum dan keuangan.
6. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan.
7. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala daerah.
Organisasi dan tata kerja SKPD RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota
Pematangsiantar sebagaimana di tetapkan dalam peraturan daerah Nomor
4 tahun 2010 tentang pembentukan susunan organisasi dan tata kerja
lembaga teknis daerah, terdiri dari 34 jabatan struktuaal dengan susunan
organisasi sebagai berikut :
1. Direktur
14
2. Wakil Direktur I ( Pelayanan Keperawatan ), terdiri dari :
a. Bidang Pelayanan Medik
Seksi Rawat Inap
Seksi rawat jalan
b. Bidang Keperawatan.
Seksi Asuhan Keperawatan
Seksi Etika Keperawatan
c. Bidang Tindakan Medik.
Seksi Bedah Sentral dan Kamar Bedah
Seksi Hemodialisa Tindakan Medis.
3. Wakil Direktur II ( Penunjang Medik, Pendidikan dan Akreditasi ),
Terdiri dari :
a. Bidang Penunjang Diagnotis dan Logistik
Seleksi Instalasi Radiologi
Seksi Instalasi Patologi Klinik dan Anatomi
b. Bidang Pemeliharaan Sarana dan Prasarana.
Seksi Pemeliharaan IPAL dan Gudang
Seksi Pemeliharaan Alat Medik dan Non Medik.
c. Bidang Pendidikan dan Akreditasi
Seksi Pendidikan dan Pelatihan
Seksi Pengembangan, Akreditasi dan Penelitian.
4. Wakil Direktur III ( Bagian Umum, SDM dan Keuangan ) , Terdiri
dari :
a. Bagian umum dan kepegawaian
15
Sub Bagian Kepegawaian, Administrasi dan Protokol
Sub Bagian Pengadaan dan Perlengkapan
Sub Bagian Transportasi, Keamanan dan Perparkiran.
b. Bagian Perencanaan dan Program
Sub Bagian SIRS
Sub Bagian Rekam Medik
Sub Bagian Perencanaan dan Anggaran
c. Bagian Keuangan dan Anggaran
Sub Bagian Bendahara Penerimaan
Sub Bagian Anggaran
Sub Bagian Audit Internal
II.6. Organisasi Pemeliharaan Sarana Prasarana
Tugas pokok pemeliharaan sarana prasarana Kelas B adalah melaksanakan
sebagian tugas pokok Direktur Rumah Sakit di bidang pemeliharaan dan
perbaikan sarana, prasarana dan peralatan Rumah Sakit , sebagai pelaksana surat
keputusan Menteri Kesehatan RI. No. 134/Menkes SK/IV/78, tanggal 28 april
1978 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum.
16
Struktur Orbanisasi Bidang Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Jabatan
Struktual
17
Wadir IIBidang Penunjang medis,
Pendidikan Dan Bidang Akreditasi
Staff Staff
Ka. Seksi Unit IPAL Dan Gedung
Ka. Seksi Pemeliharaan Peralatan Medis dan Non Medis
Ka. Bid. Diagnostik dan Logistik
Ka. Bid Pemeliharaan Saranan dan Prasarana
Ka. Bid Pendidikan Dan Akreditasi
DIREKTUR
BAB IIIPENDATAAN ALAT-ALAT KESEHATAN
DI RSUD Dr. DJASAMAEN SARAGIH KOTA PEMATANGSIANTAR
Pada Bab ini disajikan pendataan alat kesehatan dan perbaikan peralatan
pada RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar selama melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) selama kurun waktu dua bulan, mulai dari
tanggal 18 Februari sampai 18 April 2013.
III.1. Pendataan Alat Kesehatan
Peralatan yang di data adalah peralatan medik yang dapat dikategorikan ke
dalam 5 bagian yaitu :
a. Alat Radiologi
b. Alat Elektro Medik
c. Alat Elektrik Medik
d. Alat Laboratorium
e. Alat Penunjang
III.1.1. Alat-alat Radiologi
Alat Radiologi adalah peralatan yang digunakan pada Rumah Sakit, alat
radiologi mampu menghasilkan sinar-X dan sinar-X tersebut digunakan untuk
mendiagnosa suatu penyakit tertentu yang terdapat di dalam tubuh manusia.
Adapun alat radiologi yang dapat didata selama melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan ( PKL ) di RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar adalah
sebagai berikut :
1. Spesifikasi Alat Kesehatan
18
Nama Alat Kesehatan : General use X-Ray Apparatus
Merek : Shimadzu ED/YS
Colymator
Type : R-20
Tegangan : 220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
Suply Mins : 1 Phasa 100 V/100 W
Input Power : 100 W
Wiring Number : 201-06536 A
Max. Tube Kvp : 100 Kpv
Tiang Penyangga
Type : FH-21
Serial Number : 62713515
Suply Mains : 1 Phasa 100 V
: 1 Phasa 25 V
Input Power : 0,03 KW
: 25 W
Wiring Number : 501-06992
Motor Tilting
Type : PH-11
Serial Number : 6261452
Suply Mains : 1 Phasa 100 V
Wiiring Number : 501-06836-F
19
X-Ray Tube Unit
Merek : Cirlex
Type : 30 N-25
Serial Number : 10015
Focus : Maqx 1 ½ mm Al, Min ½ mmAl
Kv max : 150 Kv
Control Table
Type : ED-125 L
Serial Number : 5219305
Suplay Mains : 1 Phasa 220 V
Input Power : 0,007 ohm
Frekuensi : 50/60 Hz
Max Input Power : 53 Kw
Rated : 4 mA/120 Kv
: 500 mA/100 Kv
: 300 Ma/125 Kv
Wiring Number : 501-05528 K
Keadaan Alat : Bagus
Fungsi Alat : Untuk mendiagnosa suatu penyakit dengan
menggunakan penyinaran sinar-X
Ruangan : Ruang Radiologi
Penggunaan Alat : Diagnostik
2. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Mobile Condeser X-Ray Apparatus
20
Merek :Shimadzu
Type :MC-125 L-30
Serial Number : 6231941
Suply Mins : 1 Phasa 220 V/0,5 ohm
Frekuensi : 50/60 Hz
Max Input Power : 1,5 KW
Rated : 125 Kv, 1 Uf
Wiring Number : 501-06892 D
Tube Unit X-Ray
Type : Cirelex 1,2 UG-13 CN-30 S
Serial Number : 31635
Kv Max : 125 Kv
Focus : 1,2 mm
Inherent Filtration : Min 1,5 mm Al
Collymator
Type : R-20 MC
Serial Number : 62823508
Frekuensi : 50/60 Hz
Suply Mins : 1 Phasa 100 V/10 W
: 1 Phasa 12 V, 100 W
Wiring Number : 501-06536 A
Max. Tube Kvp : 150 Kpv
Tiang Penyangga
Type : MC 1251-30
21
Serial Number : 6231944
Suply Mains : 1 Phasa 220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
Max Input Power : 1,5 KW
Rated : 125 Kv, 1 Uf
Made In : Shimadzu, TOKYO-JAPAN
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Alat : Alat Medic yang dapat menghasilkan sinar
X-Ray untuk mendiagnosa suatu penyakit
dalam tubuh manusia.
Ruangan : Ruang Radiologi
Penggunaan Alat : Diagnostik
3. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat : X-Ray Unit
Type : Omnix N200 ST
Serial Number : 21185
Tegangan : 220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
No Reg : KD 150 159 006
Tube Unit X-Ray
Type : N-200 ST
Serial Number : 21185
Filtraion Perm : 1,5 mmAl
Total : 3 mmAl
22
HTT KV : 110 KV
TR//mm : 2800
No Reg : KD 150 159 006
Tilting Table
Type : AB 261
Serial Number : 19699
Tegangan : 220V
Tempat Film
Type : 1 JU 105
Serial Number : 19799
Tegangan : 220 V
Frekuensi :50/60 Hz
Tiang Penyangga
Type : 1 CK 101
Serial Number : 23799
Tegangan : 220 V
General Number : Tropy Raja Wali, Indonesia
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Alat : Untuk mendiagnosa suatu penyakit dalam
tubuh manusia dengan sinar X-Ray.
Ruangan : Ruang Radiologi
Penggunaan Alat : Diagnostik
4. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Diagnostik X-Ray Unit
23
Type : SLD 100-3R S/N 9000
Merek : X-Ray ACOMA
Tube housing Assemblitts
X-Ray Shiled Tube Type : DRX-67
Serial Number : 1033
Minimum Inherent Filtrion
X-Ray Ratting To : 100 Kvp
Max Kvp : 100 Kvp
Max Ma : 300 Ma
Tube Insert
X-Ray Tube Type : DRX-67
Max Kvp : 100 Kvp
Focal Sport Size : 1,5 mm
X-Ray High Voltage Regulator
Type : SCD 100-50
Serial Number : 8992
Date : 1997.1.1
Input AC : 115 V
Ratting : 100 KV/1 Uf
Stepless Shuter
Min Max Pot : 066428
Serial Number : 702032
Max : 350 X 350
Type : S-170T
24
Control Table
Type : SCD 100-3R
Serial Number : 9000
Date : 1977.1.
Input AC : 110/220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
Out Put : 100 Kvp 1 Ma
X-Ray Grid
Grid Rated : 6/1 360 X 360
Focal Distance : 65 cm
Grid Lines : 34 Lines/cm
Interface : Alumunium
Made In : Acoma X-Ray Tokyo-Japan
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Alat : Untuk mendiagnosa suatu penyakit dengan
menggunakan Sinar X-Ray yang dihasilkan
dari alat tersebut.
Ruangan : Ruang Radiologi
Kegunaan Alat : Diagnostik
5. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : X-Ray Film Dryer
Model : Harrisson
Type : M-108
Tegangan : 220 V
25
Frekuensi : 50/60 Hz
Arus : 10 Ampere
Made In : Milton Roy Company, USA
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Alat : Untuk mengeringkan Film X-Ray setelah
dicuci dalam kamar gelap.
Ruangan : Ruang Radiologi
6. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat : Mobile X-Ray Unit
Type : Dong A,X-Ray
Control Table
Model : DM-100
Serial Number : 91081
Suplay Mains : 1 Phasa 220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
Ratting : 387
7. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Digital Radiologi X-Ray
Merek : U-ARM ACOMA X-RAY
Model : DR 100 ACOMA’S
Mae In : Korea
Colimator Beam Limiting Device
Model : BLD-150 RK
Input Voltage : 24 V, 150 W
26
Serial Number : MCM-1010-006
HTT
Merek : ACOMAS
Model : DXR-401 B-1003004
Serial Number : 1003004
Input : 220/240 VA AC
Grid
Model : Anti Scatter
Ukuran : 468 X 468 mm
8. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Mobile Radiologi X-Ray
Merek : Toshiba
Model : IME-1001
Input : 220/220 V, 50/60 Hz
Max. Input Power : 2,0 KvA
Serial Number : W 200 Y 2235
Colimator
Al Filter : 0,6 mmAl
Serial Number : 99B06 Y 2369
Avf X-Ray Film
Merek : Okamoto
Serial Number : 106130079
Input : AC 220 V/230 V/ 240 V, 6 A, 50 Hz
27
III.1.2. Alat-alat Elektro Medik
Alat-alat elektro medic yang didata oleh penulis selama praktek kerja
lapangan di RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar adalah :
1. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Short Wave Diatermy
Model : Cuaraplus 970
Serial Number : 25686
Tegangan : 230 V
Frekuensi : 50/60 Hz
Arus : 6 Ampere
NHF : 400 W-70 Ohm
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Alat : Untuk mengurangi rasa sakit pada bagian
tubuh yang terjadi karena kontraktur
dengan mengadakan pemanasan terlebih
dahulu.
Ruangan : Ruang Rehability Medik
Penggunaan Alat : Theraphy
2. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Enraf Nonius
Model : Enomed 982
NR : 1496-905
Serial Number : 10872
Tegangan : 220 V-240 V
28
Frekuensi : 50/60 Hz
Arus : 0,45 Amper
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Alat : Mengobati Trauma
- Merangsang otot lemah
- Mengobati luka dalam
- Mengobati Stroke
Ruangan : Ruang Rehability Medik
3. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Lung Ventilator
Model : EVA 1200
Merek : Aika
Serial Number : VH 30125
SW : 9110134
Tegangan : 50/60 Hz
Arus : 1 Amper
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Alat : Untuk membantu Pernafasan pasien yang
sesah bernafas.
Ruangan : Ruang ICU
Penggunaan Alat : Theraphy
4. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Respirator
Model : MA 1B
29
Tegangan : 220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
Arus : 3,2 Amper
Made In : Purita-Bennet California
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Alat : Untuk memompakan udara ke paru paru
pasien
yang kurang mampu bernafas.
Ruangan : Ruangan ICU
Penggunaan Alat : Theraphy
5. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Incubator
Model : H-2156
Type :H-6-C
Tegangan : 220 V
Frekuensi : 300 W
Arus : 1982.2
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Alat : Untuk mempertahankan suhu dan
temperature untuk bahan atau alat yang
akan dianalisa di laboratorium.
Ruangan : Unit Laboratorium
Penggunaan Alat : Sarana Pendukung
30
6. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Infant Incubator
Model : H-800
Serial Number : Ps
Type : H-6-C
Tegangan : 220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
Arus : 3,2 Amper
Made In : Namakura Medical. Tokyo-Japan
Kondisi Alat : Rusak
Fungsi Alat : Untuk memberikan suhu dan temperature
yang teratur bagi bayi yang baru lahir atau
bayi yang premature.
Penggunaan Alat : Theraphy
7. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Infacnt Care Unit And Suction Pump For
Baby
Model : PF-230 SC
Serial Number : 7722264
Tegangan : 220 V
Daya : 625 W
Arus : 5 Amper
Filament : 100 V, 560 W
Lampu : 100 V, 60 W
31
Made In : Tokyo-Japan
Kondisi Alat : Rusak
Fungsi Alat : Untuk memberikan suhu dan temperature
yang terature yang teratur bagi bayi yang
baru lahir atau bayi yang premature.
Penggunaan Alat : Theraphy
8. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Defibrilator Monitor Rekorder
Merek : Cadiopac
Type :3MC 4
Serial Number : 2020269
Tegangan : 220 V
Arus : 2 Amper
Made In : Japan
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Alat : Untuk menghilangkan Fibrasi pada jantung
manusia dan untuk mengaktifkan kembali
kegagalan jantung mulai melemah.
Ruang Tunas : IPS-RS
Penggunaan Alat : Theraphy
9. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : USG
Merek : Aloka
Type : SSD 610
32
Model :IP-0920.B.TV
Serial Number : 8 CO 939
Tegangan : DC 15 V
Arus : 1,4 Amper
Probe
Merek : ALOKA
Type : UST-5024 N 3,5
Frekuensi : 3,5 MHz
Made In : Tokyo-Japan
Kondisi Alat : Rusak
Fungsi Alat : Untuk memeriksa oragan-oragan dalam
tubuh manusia dengan menggunakan
gelombang-gelombang ultrasonic yang
dipancarkan dari sebuah probe dan
ditampilkan kembali ke monitor.
Ruangan : Ruang USG
Penggunaan Alat : Diagnostik
10. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Lampu Operasi
Model : 250
Input : 220 V
Serial Number : PB 2125
Tegangan : DC 12 V
33
Daya : 680 W
Bulbs : P-12-20
Arus : 0,4 Amper
Made In : Tokyo-Japan
Kondisi Alat : Rusak
Fungsi Alat : Untuk menerangkan sewaktu saat operasi.
Tempat Alat : Ruang UGD
Penggunaan Alat : Sarana Pendukung
11. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Elektro Surgery Unit (ESU)
Merek : Sakura
Serial Number : 4217165
Tegangan : 220V
Frekuensi : 50/60 Hz
Arus : 5 Amper
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Alat : Untuk melakukan pembedahan dengan cara
pembekuan dalam jaringan tubuh.
Ruangan : Ruang OK ( Ruang Bedah )
Penggunaan Alat : Theraphy
12. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Respitor
Model : Olympus
Serial Number : 7400443
34
Tegangan : 220V
Daya : 625 W
Arus :3Amper
Made In : Olympus Optical Tokyo-Japan
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Alat : Untuk memompakan udara ke paru-paru
bagi pasien yang kurang bernafas dan
memonitor kembali udara yang
dikeluarkan oleh pasien.
Ruangan : Ruang OK ( Ruang Bedah )
Penggunaan Alat : Theraphy
13. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Nonius Enraf Ultra Sonography
Model : Sono Plus 992
Serial Number : 741494.944
Tegangan :220V
Frekuensi :50/60Hz
Fuse : 2 x T1/6H
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Alat : Untuk mengobati stroke, mengoba trauma,
merangsang otot lemah, mengobati luka
dalam.
Ruangan : Ruang Rehabilitas Medik
Penggunaan Alat : Theraphy
35
14. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Bela Lampen Fabrication Nieder
Wetterssche, STV
Model : RL
NR : D-35094
Serial Number : 99023
Tegangan : 220V
Arus :6,8Amper
Frekuensi :50/60Hz
Lamp : 6 x 250 W/1500 W
15. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Ventilator
Model : C 100 L
Serial Number : 7T 17 L.9308 DB 280
Tegangan : 220V
Daya : 45 W
Arus : 4 Amper
Frekuensi Output :47-63Hz
Made In : St. Lois. Mo. USA
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Alat : Untuk membantu pasien untuk bernafas
atau memompakan udara ke paru-paru dan
memonitor kembali.
Ruangan : Ruang ICU
36
Penggunaan Alat : Theraphy
16. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : ECG
Model : Bio View E.
Serial Number : 3021081
Type : 2 E 61 VX
Tegangan : 220V
Arus : 65 Amper
Thermal Multi Dot Recorder
Type : RT 6200
Class : I-B
Serial Number : 3030073
Made In : Tokyo-Japan
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Alat : Untuk mengetahui aktifitas otot-otot
jantung saat melakukan kontraksi
pemompaan.
Ruangan : Ruang ICU
Penggunaan Alat : Diagnostik
17. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Infact Incubator ( 4 Unit )
Model : H-800
Serial Number : 1351/1353/1357/1358
Type : Ps
37
Tegangan : 220V
Arus :3,2Amper
Frekuensi :50/60Hz
Made In : Nakamura Medical Tokyo-Japan
Fungsi Alat : Untuk memberikan suhu yang teratur bagi
bayi yang baru lahir atau bayi premature.
Penggunaan Alat : Theraphy
18. pesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Tesena Infant Incubator
Model : TS 87
Serial Number : 06/I/93 TS
Tegangan : 220V
Arus : 2 Amper
Daya : 2520 W
Frekuensi :50/60Hz
Made In : Indonesia
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Alat : Untuk memberikan suhu dan temperatur
yang teratur bagi bayi yang baru lahir atau
bayi premature.
Ruangan : Ruang Tunas Jaya
Penggunaan Alat : Theraphy
19. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Pantient Monitor
38
Merek :Fukuda
Type : D5 7101 L
Kondisi Alat : Bagus
Ruangan : Ruang IG
20. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Sphygmomanometer
Merek : Erka Meter 3000
Made In : Germary
Fungsi Alat : Untuk mengukur tekanan darah dalam
bentuk mercury.
Kondisi Alat : Bagus
Ruangan : Ruang IGD
21. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Sphygmomanometer
Merek : Omron
Model : Hem-907
Rating : DC 4, 8 V,6 W
Serial Number : 20110100277 AF
Made In : Japan
Input : Ac 230 V, 50/60 Hz
Output : Dc 8,0 v, 700 mA
Fungsi Alat : Untuk mengukur tekanan darah dalam
bentuk digital.
Kondisi Alat : Bagus
39
22. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : EKG
Merek : Welech Allyn
Model : Cp 100
Serial Number : 10006304
Kondisi Alat : Rusak
Fungsi Alat : Untuk mendeteksi detak jantung.
23. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Bubble C Pap
Type : PF-230
Serial Number : 772264
Kondisi Alat : Rusak
Rating : AC 220 V, 50/60 Hz 625 VA
Made In : Japan
Ruangan : Tunas Jaya
Fungsi Aalat : Untuk memberikan oksigen pada bayi
III.1.3. Alat-alat Elektrik Medik
Alat-alat Elektro Medik yang di data di RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota
Pematangsiantar selama Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) adalah sebagai berikut :
1. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Water Bath
Model : Sibata
40
Tegangan : 220 V
Power : 400 Volt Amper
Made In : Sibata, Tokyo-Japan
Fungsi Alat : Untuk inkubasi suatu larutan dengan
pemanasan dalam air dengan temperature
yang sudah diatur.
Ruangan : Unit Laboratorium
Penggunaan Alat : Sarana Pendukung
2. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Sterilisator
Model : 3-T
Type : CH-56
Temperatur : 300°C
Power : 220 VA
Elektrik City : 2,4
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Alat :Untuk mensterilkan alat dan bahan
kedokteran sehingga bebas dari kuman.
Ruangan : Unit Laboratorium
3. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Autoclave
Model : H-36
Serial Number : K-547
Tegangan : 220 V
41
Arus : 13,6 Amper
Frekuensi : 50/60 Hz
Made In : Tokyo-Japan
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Aalat : Untuk mensterilkan alat-alat kedokteran
sehingga bebas dari kuman.
Ruangan : Unit Laboratorium
4. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Auto Clave Sterilisator
Merek : Sakura
Mfg No : Y 4206497
Y 4206497
Y 4206497
Tegangan : 110/ 220 V
Arus : 1,5 Kg/Cm
Daya : 1,8 Kw
Frekuensi : 50/60 Hz
Made In : FenetechnicalTokyo-Japan
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Alat : Untuk mensterilkan alat-alat dan bahan-
bahan kedokteran sehingga bebas dari
kuman.
Ruangan : Ruang CSSD
42
5. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Sterilisator Autoclave
Model : 2200
Serial Number : K-547
Type : Ps
Tegangan : 110/220 V
Arus : 6,5 Amper
Frekuensi : 50/60 Hz
Made In : Fuji Medicaln Tokyo-Japan
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Alat : Untuk mensterilkan alat-alat dan bahan-
bahan Kedokteran sehingga bebas dari
kuman
Ruangan : Ruang CSSD
6. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Sterilisator Open
Model : WTB Binder 7200
Serial Number : 920036
Type : 1524030000313
Tegangan : 110/220 V
Arus : 10 Amper
Frekuensi : 50/60 Hz
Made In : Germany
Kondisi Alat : Bagus
43
Fungsi Aalat : Untuk mensterilkan alat-alat dan bahan-
bahan kedokteran sehingga bebas dari
kuman.
Ruangan : Ruang CSSD
7. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Full Automatic Water Softener
Merek : Miura
Model : MS 30 N
Serial Number : 920036
Type : A 341469
Hodnes Lemoval (CgLo3) : 14609
Salt Concuption : 7,2 Kg
Water Temperatur : 4-40°C
Tegangan : 110 V
Frekuensi : 50/60 Hz
Service Water Volume :1,8 M²/h
Made In : Miura Tokyo-Japan
Kondisi Alat : Rusak
Ruangan : Ruang CSSD
Penggunaan Alat : Sarana Pendukung
8. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Suction Pump
Model : ES 7000
Serial Number : NS 920367
44
Type : 1524030000313
Tegangan : 110/220 V
Arus : 2Amper
Frekuensi : 50/60 Hz
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Aalat : Untuk mengeluarkan cairan di dalam tubuh
atau larutan yang tidak terpakai dalam ubuh
manusia dengan cara menyedotnya.
Ruangan : Ruang UGD
Penggunaan Alat : Theraphy
9. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Skylux Operating Lamp
Serial Number : AO-17730
Type : B
Tegangan : 220 V
Arus : 3 Amper
Frekuensi : 50/60 Hz
Power Daya : 150 W
Jenis Lampu : Hallogen
Made In : Yamada Shdowiyes Lamp Tokyo-Japan
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Aalat : Untuk lampu penerang selama Operasi.
Ruangan : Ruang OK( Ruang Bedah )
Penggunaan Alat : Penerangan
45
10. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Steam Sterizer
Model : SP 203
Serial Number : 4206399
Type : MFG No. E
Tegangan : 220 V
Arus : 1 Amper
Frekuensi : 50/60 Hz
Made In : Sakura In Fine Technical Tokyo-Japan
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Alat : Untuk mensterilkan alat-alat dan bahan-
bahan kedokteran sehingga bebas dari
kuman.
Ruangan : Ruang OK ( Ruang Bedah )
11. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Lampu Operasi
Serial Number : 322
Tegangan : 220 V
Arus : 1,5 Amper
Frekuensi : 50/60 Hz
Power Daya : 350 W
Bulbs Tire : 24 V, 25 W,1 A
Safety Fuse : 2 A
Jenis Lampu : Hallogen
46
Made In : Tokyo-Japan
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Alat : Untuk penerang sewaktu melakukan
Operasi
Ruangan : Ruang OK ( Ruangan Bedah )
Penggunaan Alat : Penerangan
12. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Lampu Operasi
Serial Number : 07824822
Cat Number : DKK 200 B
Tegangan : 110/220 V
Arus : 2,8 Amper
Frekuensi : 50/60 Hz
Power Daya : 600 W
Bulbs Tire : H 2451, 24 V,50 W
Safety Fuse : 2 A
Jenis Lampu : Hallogen
Made In : Daichi Shaimen Tokyo-Japan
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Aalat : Untuk penerang sewaktu melakukan
Operasi..
Ruangan : Ruang OK ( Ruangan Bedah )
Penggunaan Alat : Penerangan
47
13. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Suction Pump
Model : S-A
Serial Number : 17371
Type : Ps
Tegangan : 110/220 V
Arus : 3 Amper
Frekuensi : 50/60 Hz
Power Daya : 350 W
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Aalat : Untuk menghisap cairan dari dalam tubuh
yang tidak berguna bagi kesehatan.
Ruangan : Ruang OK ( Ruang Bedah )
Penggunaan Alat : Theraphy
14. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Suction Pump
Model : Morita
Serial Number : Mermaid 200
Type : Ps
Tegangan : 110/220 V
Arus : 3 Amper
Frekuensi : 50/60 Hz
Power Daya : 350 W
Kondisi Alat : Bagus
48
Fungsi Alat : Untuk menghisap cairan dari dalam tubuh
yang tidak berguna bagi kesehatan.
Ruangan : Ruang OK ( Ruang Bedah )
Penggunaan Alat : Theraphy
15. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Dental Unit
Model : AM 7020
Serial Number : 94080198
Type : Victor Dental
Tegangan : 110/220 V
Arus : 8 Amper
Frekuensi : 50/60 Hz
Made In : Victor Dental Internasional
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Alat :Untuk mencabut, memperbaiki, dan
merawat gigi.
Ruangan : Poly Gigi
Penggunaan Alat : Theraphy Diagnostik
16. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Dental Unit
Model : Actus 2000
Serial Number : 02068
Type : TU-85 N
Lot No : 9075
49
Tegangan : 110/220 V
Arus : 8 Amper
Frekuensi : 50/60 Hz
Made In : J.Morita Crop Yono Tokyo-Japan
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Alat : Untuk mencabut, memperbaiki, dan
merawat gigi.
Ruangan : Ruang Poliklinik Gigi
Penggunaan Alat : Theraphy Diagnostik
III.1.4. Alat-alat Laboratorium
Alat Laboratorium adalah alat atau bahan yang digunakan pada laboratorium
untuk memeriksa dan penelitian atau menganalisa bahan-bahan yang digunakan
diRumah Sakit. Adapun alat-alat yang terdapat di RSUD Dr. Djasamaen Saragih
Kota Pematangsiantar yang telah kami data adalah :
1. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat : Microskope
Mode : Passel
Serial : 803243
Made In : Kyowa, Tokyo Japan
Kondisi Alat : Bagus
50
Fungsi Alat : Untuk meneliti bahan atau benda-benda
yang kecil. Tidak dapat dilihat oleh mata
telanjang.
Tempat : Unit Laboratorium
2. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat : Incubator
Mode : H-2156
Type : H-6-C
Arus : 1,4 A
Tegangan : 220 V
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Alat : Untuk mempertahankan alat atau bahan
dalam telah ditentukan agar alat atau
bahan yang suhu yang diteliti dalam suhu
yang stabil.
Tempat : Unit Laboratorium
Penggunaan Alat : Mempertahankan Suhu
3. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat : Centrifuge
Mode : Kubota KN-70
No.Seri : F56561
Arus : 2,5 A
Tegangan : 220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
51
Kapasitas Putaran : Low 2000 Rpm
High 5000 Rpm
Fuse : 10 A
Kondisi Alat : Rusak
Made In : Tokyo Japan
Fungsi Alat : Untuk mendapatkan partikel-partikel dari
larutan dengan proses putaran yang tinggi.
Tempat : Unit Laboratorium
Penggunaan Alat : Menganalisa
4. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat : Centrifuge
Mode : Kubota KN-70
No.Seri : F56561
Arus : 2,5 A
Tegangan : 220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
Kapasitas Putaran : Low 2000 Rpm
High 5000 Rpm
Fuse : 10 A
Kondisi Alat : Rusak
Made In : Tokyo Japan
Fungsi Alat : Untuk mendapatkan partikel-partikel dari
larutan dengan proses putaran yang tinggi.
Tempat : Unit Laboratorium
52
Penggunaan Alat : Menganalisa
5. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat : Urine Analizer
Mode : Uriscan
No.Seri : S-300
Arus : 1,5 A
Tegangan : 110/220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
Kondisi Alat : Rusak
Made In : Tokyo Japan
Fungsi Alat : Untuk memeriksa dan menganalisa air
urine.
Tempat : Unit Laboratorium
Penggunaan Alat : Menganalisa dan Memmeriksa
6. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat : Photo Meter
Merek : Hitachi
Mode : Bochinger Manhem
No.Seri : 05540 045
Arus : 0,5 A
Tegangan : 110/220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
Kondisi Alat : Bagus
Made In : Tokyo Japan
53
Fungsi Alat : Untuk mengetahui suatu kadar larutan
dalam darah dengan menggunakan
specrum warna.
Tempat : Unit Laboratorium
Penggunaan Alat : Pemeriksa Analisa
7. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat :Timbangan Elektronik
Mode : Y-2
No.Seri : 82006
Capsity : 200 Gr
Arus : 1 A
Tegangan : 110/220 V
Kondisi Alat : Bagus
Made In : Tokyo Japan
Fungsi Alat : Untuk mengukur massa suatu benda
Tempat : Unit Laboratorium
Penggunaan Alat : Penelitian dan Pengukuran
8. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat : Spektro Meter
Mode : Spektronik
Type : ITEM 33172
No.Seri : 33110211022
Tegangan : 110/220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
54
Made In : Milton Roy Company USA
Arus : 0,8 A
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Alat : Suatu alat yang digunakan untuk
mengetahui suatu kadar larutan kimia
dengan menggunakan spectrum warna.
Tempat : Unit Laboratorium
Penggunaan Alat : Pemeriksaan dan Analisa
9. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat : Blood Gas Analizer
Merek : Cyba Corning
Mode : 284 PH/B64
No.Seri : 1213
Tegangan : 110/220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
Kondisi Alat : Bagus
Made In : USA
Arus : 0,8 A
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Alat : Untuk memeriksa dan menganalisa sel-sel
darah dan juga memeriksa Urine.
Tempat : Unit Laboratorium
Penggunaan Alat : Pemeriksaan dan Menganalisa
55
10. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat : Centrifuge
Mode : tc 11801
No.Seri : 81121443
Tegangan : 110/220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
Putaran : 3200 Rpm
Everligh : TC-118 T
Merek : Everligh
Kondisi Alat : Bagus
Made In : Tokyo Japan
Fungsi Alat : Untuk mengendapkan atau memisahkan
partikel dari larutan yang diperiksa dengan
proses putaran yang cepat.
Tempat : Unit Laboratorium
Penggunaan Alat : Pemeriksaan dan analisa
III.1.5. Sarana Penunjang
Prasarana penunjang adalah peralatan-peralatan Rumah Sakit yang dibutuhkan
untuk membantu pelayanan dibagian Medik dan Non medic. Biasanya prasarana
ini di butuhkan suama ruangan Rumah Sakit dari ruangan tertentu sampai ruangan
umum, adapun alat prasarana yang ada di RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota
Pematangsiantar adalah sebagai berikut :
56
1. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Generator Panel
Model : DCA-250 A Mt
Phasa : 3 Phase 4 Wire
Rated Voltage : 220/380 V
Date : 1982
No. Seri : M57057
Made In : Denyo Co, LTD, Tokyo Japan
Weight : 500 Kg
Fungsi Alat : Mengukur sumber listrik dari generator.
Distribution Panel PLN
Model : FK-1000 A
Phasa : 3 Phase 4 Wire
Rated Voltage : 220/380 V
Weight : 110 Kg
Date : 1982
No. Seri : M 57046
Fungsi Alat : Mengukur sumber listrik dari PLN
2. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan :ENGIN-DRVEN AC GENERATOR
DENYO POWER (Mesin Genset )
Model : DCA-250 A Mt
Phasa : 3 Phase 4 Wire
Bruhsiless : AC Generator
57
Rated Voltage : 250 KVA,380 A
Fungsi Alat : Menggantikan sumber listrik PLN Mati
(Terputus )
Frekuensi : 50/60 Hz
No. Seri : 1319125
Ratting : Continius
Ruangan : Mesin Listrik
Nama Alat : ENGINE
Model : SGAPA
Rated : 370 PS 1500 Rpm
Fuel : Diesel Fuel
Pf : 0,8 Porls
Made In : Denyo Co, Ltd, Tokyo Japan
Weight : 4000 Kg
Piston Displace : 1500 Cc
Fungsi Alat : Supply bahan bakar bagi mesin listrik
Nama Alat : Total Silinder Volume
Volume Silinder : 15,85 Liter (967 Cu-in)
No. Engine : 12899
Output : 370Ps
Engine Speed : 1500 Rpm
Made In : Mitshubitshi,Co.LTD,Tokyo Japan
Ruangan : Mesin Listrik
58
3. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat : Bateray ChargerbStasionasy load-ACID
Type : HS-300-12-Cells
Dominal Cap : 300 Ah(910H.R.)
MFG No : 079240
MFG note : Oktober 1982
Made In : Tokyo Japan
Ruangan : Mesin Listrik
4. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat : Inchenerator
Type : BDR-INC-05
No. Seri : 96028
Weight : 3000Kg
Oil Consuntion : 7-15 L/H
Tegangan : 220VAC
Made : PT.Bila dasa Solas-Indonesia
Induction Motor
Type : 6-D-122
Arus : 0,32A
Engine Speed : 2700/3200 Rpm
Ingition Motor
Cap : 210/150 VA
Phasa : 1 Phasa
PRI : 110/220 Hz
59
FVEG : 50/60 Hz
Scond Day : 10 KV,16/13 mA
No. Seri : M411244
Made in : Gifd Japan
Kondisi Alat : Bagus
Fungsi Alat : Membakar sampah Medik
5. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat : Steam Boiler
Model : EH-5001 F
Ation : 30 Kg/h
No. Seri : 760m2
Max Workingpress : 10 Kg/Cm
Year Bulit : 1996
Made In : Miura Co.LTD Japan
Nama Alat : Motor Steam Boiler
Model : MRT-ST 20
Head : 100m
Kapasitas : 1400L/n
Frekwensi : 50/60 Hz
MFD No : 0712558
Made In : Miura Co, LTD Japan
Nama Alat : Induction Motor Single Phasa Capasitor
Model : MCR 59356
Tegangan : 220 V
60
Frekwensi : 50/60 Hz
No. Seri : 665842-X
Insule Cap : 065MF
Merek : Fuji Japan
Nama Alat : Exellent Power
Type : MRH-59356
Frame : 901
Rule : Jec.37
Ratting : Continous
6. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama : Mesin Cuci ( Pembilas )
Daya : 220 V
Kondisi Alat : Bagus
Made In : Medan
Tahun Masuk :1996
7. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama : Mesin Pemeras Kain
Daya : 220 V
Kondisi Alat : Bagus
Made In : Japan
Tahun Masuk :1997
8. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama : Mesin Pengering ( Drayng Tubler )
Daya : 220 V
61
Kondisi Alat : Rusak
Made In : Japan
9. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama : Mesin Pembilas
Type : F132598623001
No. Seri : 9608/010502
Max Load : 1 : 10-32 Kg
Daya : 400 V-415 V
Frekwensi : 50 Hz
Arus : Max 1500 W
Tegangan : Max 3,5 A
Kondisi Alat : Rusak
Made In : Japan
10. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama : Elektroluk-Wascator
Type : S-950X 66
No. Seri : 47196706
Daya : 380 V-3 N
Frekwensi : 50 Hz
Arus : 2560 W
Kondisi Alat : Rusak
Made In : Japan
11. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat : Loundry
62
Arus : 220 V
Kondisi Alat : Bagus
12. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama : Elektrolux Wascator
Type : TT.Wascator
No. Seri : 47196702
Max Load : 30 Kg
Daya : 400 V
Frekwensi : 3v-50 Hz
13. Spesifikasi Alat Kesehatan
Instalasi Gizi
Nama Alat : Tempat memasak Air
Nama Alat : Rice Cooker
Nama Alat : Kompor Gas
Nam Alat : Kulkas
14. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat : Mesin Sirup
Fungsi : Membakar dan Menghancurkan suntik dan
Jarum
Type : D90L-4
KW : 1,5Hp
V : 220 V
A : 6,4 A
No. Seri : 4150085
63
Frekwensi : 50 H
Rpm : 1390
Made In : Germany
III.1.6. Perbaikan Alat Kesehatan
Adapun Perbaikan maupun perawatan Alat yang dilakukan selama
mengadakan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) di RSUD Dr. Djasamen Saragih
Kota Pematangsiantar Antara lain :
1. Perbaikan Baby Inkubator
Tanggal Perbaikan : Rabu 20 Februari 2013
Nama Alat : Infant Incubator
Model : H-800
No. Seri : 396/I/006
Tegangan : 220 V
Frekuensi : 60 Hz
Arus : 2 A
Power Supply : 250 W
Reg. No : KD 0902590071
SNI Nomor : 16-4221-1996
Made In : Nakamura Medical Industry Japan
Kondisi Alat : Rusak
Kerusakan Alat : Motor tidak dapat bekerja
Tindakan : Mememriksa Motor
Memeriksa Kabel
64
Kerusakan Alat : Filamen/heater tidak panas
Setelah memeriksa, ternyata gulungan
motor telah terbakar, untuk itu dilakukan
penggantian motor.
Hasil : Alat dapat bekerja dengan baik
Fungsi Alat : Memberikan suhu yang teratur bagi bayi
yang lahir premature
Perbaikan : Bisa juga dilakukan secara kalibrasi alat
biasa berfungsi kembali
Ruangan : Tunas Jaya
2. Perbaikan Baby incubator
Tanggal Perbaikan : Kamis 21 Februari 2013
Nama Alat : Infant Incubator
Model : H-800
Type : Ps
Tegangan/Frekuensi : AC 220 V/50/60 Hz
No. Seri : 396/I/007
Date : May 1982
Alarm : 38°C-39°C
Made In : Nakamura Medical Industry Japan
Kondisi Alat : Rusak
Kerusakan Alat : Tidak dapat Panas
65
Tindakan : Mememriksa filament/heataer, ternyata
filament terputus
Perbaikan : Mengganati filamaen/heater
Hasil : Alat dapat bekerja dengan baik
Fungsi Alat : Memberikan suhu yang teratur pada bayi
yang baru lahir atau yang lahir premature.
Ruangan : Tunas Jaya
3. Perbaikan Lampu Operasi
Tanggal Perbaikan : Jumat 22 Februari 2013
Nama Alat : Lampu Operasi
Merk : Medical Illumiation
Model :021543
Serial :090805
Tegangan/Frekwensi :230/240 90 watt 50/60 Hz
Kerusakan Alat : Lampu Halogen rusak
Perbaikan :Pemeriksaan sekring (fuse)dengan
menggunakan Avo Meter.
Kondisi Kedua fuse bagus.
Pemeriksaan pada kabel dan bola Lampu.
Bola lampu halogen rusak dan di ganti
dengan yang baru.
Hasil : Setelah bola lampu dig anti,Lampu operasi
dapat di gunakan kembali.
66
Fungsi Alat :Memberikan Penerangan Pada saat
melakukan Operasi.
Ruangan : (OK) Tunas Jaya
4. Perbaikan Microscope
Tanggal Perbaikan : Senin 25 Februari 2013
Nama Alat : Microscope elektronic
Model : CX21FS1
Merk : OLYMPUS CX21
Tegangan/Frekuensi : AC 100-120/220-240 V
Frekuensi : 50/60 Hz
No. Seri : 4J00821
Arus/Power : 0,42A/0,25 A
Kerusakan Alat : Line Conector Terbakar,rangkaian PSA
rusak,Dioda Terbakar.
Perbaikan : Memeriksa rangkaian Power Supply dan
Line conector.Dioda diganti dengan yg
baru.
Hasil : Microscope dapat digunakan kembali
Fungsi Alat : Untuk melihat benda-benda yang sangat
kecil
Ruangan : Laboratorium.
5. Spesifikasi Alat
Nama Alat : General Use X-Ray Apparatus
Merek : Shimadzu ED/YS
67
Colimator
Model : R-20
Tegangan : 220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
Supply Mains : 1 Phasa 100 V/100 W
Input Power : 100 W
Wiring Number : 501-06536a
Max Tube Kvp : 100 Kvp
Tiang Penyangga
Model : FH-21
Serial Number : 62713515
Supply Mains : 1 Phasa 100 V/1 Phasa 25 V
Input Power : 0,30 Kw dan 25 W
Wiring Number : 501-06992-H
Motor Tilting
Model : PH-11
No. Seri : 6251512
Supply Mains : 1 Phasa 100 V
Wiring Number : 501-06836 –V
X-Ray Tube Unit
Merek : Cirlex
Model : 30 N-25
No. Seri : 10015
Focus : Max 1,5 mmAl,Min 0,5 mmAl
68
Kv Max : 150 Kv
Control Table
Model : ED-125 L
No. Seri : 5219305
Supply Mains : 1 Phasa 220 V
Input Power : 0,07 Ohm
Frekuensi : 50/60 Hz
Max Input Power : 53 Kw
Rated : 4 Ma/120 Kv, 500 Ma/100 Kv,
300 Ma/125 Kv
Wiring Number : 501-05528K
Keadaan Alat : Bagus
Keluhan Alat :Ruangan tidak memiliki timah hitam,
sehingga radiasi keluar ruangan radiologi
dan tidak memenuhi syarat untuk dipakai
karena membahayakan lingkungan
sekitarnya
Tindakan : Memperbaiki timah hitam pada pintu
Ruangan : Radiologi
6. Perbaikan Suction Pump
Tanggal Perbaikan : Selasa 5 Maret 2013
Nama Alat : Suction Pump
Merk : Parazzi F-100
Tegangan/Frekuensi/Arus : AC 110/220 V/50/60 Hz/1,5 A
69
MFG-DATE : 1980-12
No. Seri : R 1047
Kondisi Alat : Rusak
Perbaikan alat : Mengganti Motor
Hasil : Dafat berfungsi kembali
Fungsi Alat : Untuk menghisap cairan
7. Perbaikan Suction Pump
Tanggal Perbaikan : Kamis 14 Maret 2013
Nama Alat Kesehatan : Suction Pump
Type : PF-230
Serial Number : 772264
Tegangan/Frekwensi : AC 220 V , 50/60 Hz
Made In : Japan
Ruangan : IGD
Kondisi Alat : Daya hisap alat lemah
Perbaikan Alat : Memeriksa selang dan karet piston.
Hasil : Alat kembali bagus
Fungsi Alat : Untuk menghisap cairan
8. Perbaikan Autoclave
Nama Alat Kesehatan : Sterilisator Autoclave
Model : 2200
Serial Number : K-547
Type : Ps
Tegangan/Arus : 110/220 V/6,5 Amper
70
Frekuensi : 50/60 Hz
Made In : Fuji Medical Tokyo-Japan
Kondisi Alat : Rusak
Fungsi Alat : untuk mensterilkan alat-alat dan bahan-
bahan kedokteran agar bebas dari kuman
Ruangan : Ruang CSSD
Kendala : Bahan Tidak Ada
9. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Lampu Operasi
Serial Number : 07824822
Cat Number : DKK 200 B
Tegangan : 110/220 V
Arus/Frekuensi : 2,8 Amper/50/60 Hz
Power Daya : 600 W
Bulbs Tire : H 2451, 24 V, 50 W
Safety Fuse : 2 A
Jenis Lampu : Hallogen
Made In : Daichi shaimen Tokyo-Japan
Kondisi Alat : Rusak
Fungsi Alat : Untuk penerangan sewaktu melakukan
operasi
Ruangan : Ruang OK ( Ruang Bedah )
Penggunaan Alat : Penerangan
Tindakan : Perbaikan bola lampu halogen
71
Hasil : Alat kembali Bagus
10. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : EKG
Merek/Model : Welech Allyn/Cp 100
Serial Number : 10006304
Kondisi Alat : Rusak
Fungsi Alat : Untuk mendeteksi detak Jantung
Kendala : Tidak ada Bahan
11. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Blood Plasma ( Blod Bank )
Merek : Philiphp Kirsch
Model : Froster BL-176
No. Seri : 170O510249
Operating Voltage : 220-240 50 Hz 2,5 A
Made In : Germany
Fungsi Alat : Alat yang berfungsi sebagai penyimpan
darah
Kondisi Alat : Bagus
12. Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat Kesehatan : Lampu Operasi Mobile
Merek : Centurion/Medical LLumination
Model : 021543
No. Seri : 090858
Volt : 220/230 V
72
Watt : 90 50/60 Hz
Output : 12 V
Kondisi Alat : Rusak, pengganti bola lampu halogen
Fungsi Alat : Untuk penerangan sewaktu melakukan
operasi
Hasil : Alat kembali Bagus
73
BAB IVPEMBAHASAN ALAT
Pada bab ini penulis akan membahas beberapa alat yang ada selama
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) di RSUD Dr. Djasamen Saragih
Kota Pematangsiantar.
IV.1. Pembahasan Alat Radiologi
Spesifikasi Alat Kesehatan
Nama Alat : General Use X-Ray Apparatus
Merek : Shimadzu ED/YS
Colymator
Model : Responden-20
Tegangan : 220 V
Frekwensi : 50/60 Hz
Suplay Mains : 1 Phasa 100V/100W
Input Power : 100 W
Wiring Number : 501-06536A
Max.Tube Kvp : 100Kvp
Tiang Penyangga
Model : FH-21
Serial Number : 62713515
Suiplay Mains : 1 Phasa 100V
1 Phasa 25V
Input Power : 0,03 Kw 25 W
74
Wiring Number : 501-06992-H
Monitor Tilting
Model : PH-11
Serial Number : 6261453
Suiplay Mains : 1 Phasa 100V
Wiring Number : 501-06836a
X-Ray Tube Unit
Merek : Cirlex
Model : 30N-25
Serial Number : 10015
Focus : Max 1 mmA1,Min mmA1
Kv Max : 150 Kv
Kontrol Tabel
Model : ED-125L
Serial Number : 627135155219305
Suiplay Mains : 1 Phasa 220V
Input Power : 0,07 ohm
Frekwensi : 50/60 Hz
Max Input Power : 53 Kw
Rated : 4Ma/120Kv
500Ma/100Kv
300Ma/125Kv
Wiring : 501-05528K
75
IV.1.1. Teori Dasar
Radiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan sinar X-Ray
atau radiasi lain yang dihasilkan oleh suatu zat radioaktif.
Radiologi dibagi menjadi tiga bagian :
1. Radiotheraphy, yaitu penggunaan alat-alat sinar radiasi untuk
penyembuhan suatu penyakit.
2. Rasiodagnostik, yaitu penggunaan alat sinar radiasi untuk
mendiagnosa/pemeriksaan suatu penyakit.
3. Rasiofotoscopy, yaitu penggunaan alat sinar radiasi untuk keperluan
industry Sinar X-Ray adalah suatu alat yang menghasilkan energy radiasi
dan dipergunakan untuk tindakan radiografi dan fluoroscopy untuk
mendiagnosa gangguan dalam tubuh pasien.
Sinar X-Ray pertama kali ditemukan oleh sarjana Jerman bernama Wilhem
Concarde Rongen pada tanggal 8 November 1895. Pada pertemuan yang
pertama ini belum dikenal nama kegunaannya, maka dinama sinar-X dan
tidak terkenal.
Pada tahun 1923 W.C Rongen wafat dan sinar tersebut diberi nama
Rontgen dan banyak dipergunakan untuk mencari atau melihat kelainan
dalam organ tubuh manusia, dan sinar-X ini dapat menimbulkan bahaya
bila mengenai bagian sensitif, misalnya :
Pada mata akan menimbulkan kebutaan
Pada alat reproduksi akan menimbulkan kemandulan
Pada sumsum darah akan menimbulkan pusing
76
IV.1.2. Sifat-Sifat Sinar-X
1. Tidak mempunyai massa, tidak mempunyai muatan sehingga tidak dapat
dibelokan medan magnet dan medan listrik.
2. Panjang gelombang kecil, frekuensinya besar sehingga mata tidak peka
untuk melihatnya.
3. Panjang gelombang dipengaruhi oleh Kv, semakin tinggi Kv semakin
tinggi panjang gelombangnya, daya tembus makin besar. Daya tembus
dipengaruhi Kv, No atom dan tebal obyek.
4. Dapat mengionisasi dinding medium yang dilalui, bila kaena ke jaringan
tubuh dapat menimbulkan efek biologis.
5. Dapat bertenunation ( melemah ).
6. Bila mengenai materi liminisence dapat menimbulkan cahaya tampak
( berpendar ).
IV.1.3. Proses terjadinya Sinar X :
1. Pertama-tama filamaen dipanaskan dengan tegangan rendah dan arus
tinggi sehingga filament fijar mengeluarkan electron-elektron, maka
terjadi awan electron.
2. Diberi tegangan tinggi sehingga electron tertarik/menumbuk target. Energi
kinetic electron dirubah menjadi +/- 1% sinar X dan +/-99% panas dan
rendam oleh oli.
77
Gambar Diagram Blok Pesawat Sinar X Secara Umum
Keterangan Gambar :
1. Block rangkai masukan ( power input circuit )
2. Block rangkaian supply utama ( means supply )
3. Block rangkaian pengaturan penyiaran ( timer )
4. Block rangkaian filament tabung sinar-X
5. Block rangkaian pembangkit tegangan tinggi ( HTT )
6. Block rangkaian tabung sinar-X
78
3
4
5 621
IV.1.4. Troubel Shooting Berdasarkan Blok Diagram Pesawat Sinar-X
Melihat blok pesawat sinar-X berdasarkan blok diagram pesawat sinar-X,
kita dapat menganalisa kurasakan yang terjadi pada sinar-X secara gratis besar,
ada beberapa kerusakan umum yang sering terjadi pada pesawat sinar-X antara
lain :
IV.1.5. Catu Daya Auto Transformator
Kemungkinan kerusakan ini ditandai dengan tidak menyalakan lampu
indicator catu daya auto transformator, yang perlu diperhatikan disini adalah
keadaan dari komponen :
1. Fuse Catu Daya
2. Saklar ON/OFF
3. Kabel penghubung ke jala-jala
a. Pemanasan Filamen terjadi tetapi sinar-X tidak terjadi
Kemungkinan kerusakan ini dapat terjadi pada dua blok yaitu :
IV.1.6. Pada blok timer
Dalm hal ini ada berbagai jenis timer ( mekanik , elektronik, dll ).
Kemungkinan yang terjadi adalah pada catu daya timer tidak bergerak sehingga
catu daya dari transformator tidak terhubung ke transformator tegangan tinggi.
1. Pada Blok Rangkaian Tegangan Tinggi
Jika pada pengecekan dilanjutkan pada rangkaian tegangan tinggi dan pada
rectifier karena jika pada trafo tidak ada keluaran maka tegangan ke
79
tabung sinar-X juga atidak ada keluaran maka tegangan ke tabung sinar-X
juga tidak ada, yang mengakibatkan sinar-X tidak terjadi demikian pula
halnya jika pada rectifier ada kerusakan.
2. Pemasangan Filamen tidak terjadi
Dalam hal ini kita dapat mengecek rangkaian control pemanas filament
yang terjadi dari beberapa bagian, yaiut :
1. Voltase stabilizer yang berfungsi untuk menstabilkan tegangan ke trafo
filament. Jika trafo stabilizer ini rusak maka catu daya dari auto
transformator tidak dapat tersalurkan mengakibatkan pemanasan tidak
terjadi.
2. Kontrol mA yang berfungsi untuk membatasi arus filament agar tidak
terlampau besar. Jika pada control mA ini terjadi kerusakan dimana
control ini berupa tahanan geser maka arus listrik ke filament akan
terputus.
3. Trafo Filamen, yang berfungsi untuk mentransfer tegangan listrik dari
auto trafo ke filament tabung sinar-X. Jika pada trafo atau filament ini
rusak maka catu daya ke filamen tabung tidak ada yang
mengakibatkan filament tabung tidak ada yang mengakibatkan
filament tabung tidak dapat panas atau menghasilkan elektron.
80
IV.1. .Elektrokardiografi (EKG)
IV.1 Definisi EKG :
Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari aktivitas listrik jantung.
Elektokardiogram adalah suatu grafik yang menggambarkan rekaman listrik
jantung
Cara Menggunakan EKG untuk merekam listrik jantung :
IV.1.1 Persiapan
A. Alat
Mesin EKG, yang dilengkapi :
kabel untuk sumber listrik
kabel untuk bumi (ground)
81
Kabel elektroda ekstremitas dan dada
Plat elektroda ekstremitas beserta karet pengikat
Balon penghisap elektroda dada
Jelly
Kertas tissue
Kapas Alkohol
Kertas EKG
Spidol
IV.1.2 Pasien
Penjelasan (informed consent)
- Tujuan pemeriksaan
- Hal-hal yang perlu diperhatikan saat perekaman
- Dinding dada harus terbuka dan tidak ada perhiasan logam yang melekat.
- Pasien diminta tenang atau tidak bergerak saat perekaman EKG
- Cara memasang EKG
1. Pasang semua komponen/kabel-kabel pada mesin EKG
2. Nyalakan mesin EKG
3. Baringkan pasien dengan tenang di tempat tidur yang luas. Tangan
dan kaki tidak saling bersentuhan
4. Bersihkan dada, kedua pergelangan kaki dan tangan dengan kapas
alcohol (kalau perlu dada dan pergelangan kaki dicukur)
5. Keempat electrode ektremitas diberi jelly.
82
6. Pasang keempat elektrode ektremitas tersebut pada kedua
pergelangan tangan dan kaki. Untuk tangan kanan biasanya
berwarna merah, tangan kiri berwarna kuning, kaki kiri berwarna
hijau dan kaki kanan berwarna hitam.
7. Dada diberi jelly sesuai dengan lokasi elektrode
- RA dipasang di pergelangan sebelah kanan
- LA dipasang di pergelangan tangan sebelah kiri
- C di pasang pada bagian jantung/dada
- RL dipasang pada pergelangan kaki sebelah kanan
- LL dipasangkan pada pergelangan kaki sebelah kiri
Prosedur pemasangan EKG
1) Pasang elektrode dada dengan menekan karet penghisap.
2) Buat kalibrasi
3) Rekam setiap lead 3-4 beat (gelombang), kalau perlu lead II panjang
(minimal 6 beat)
4) Kalau perlu buat kalibrasi setelah selesai perekaman
5) Semua electrode dilepas
6) Jelly dibersihkan dari tubuh pasien
7) Beritahu pasien bahwa perekaman sudah selesai
8) Matikan mesin EKG
9) Tulis pada hasil perekaman : nama, umur, jenis kelamin, jam, tanggal,
bulan dan tahun pembuatan, nama masing-masing lead serta nama orang
yang merekam
10) Bersihkan dan rapikan alat.
83
IV.1.3 Perhatian :
Sebelum bekerja periksa kecepatan mesin 25 mm/detik dan voltase 10
mm. Jika kertas tidak cukup kaliberasi voltase diperkecil menjadi ½ kali
atau 5 mm. Jika gambaran EKG kecil, kaliberasi voltase diperbesar
menjadi 2 kali atau 20 mm.
Hindari gangguan listrik dan mekanik saat perekaman
Saat merekam, operator harus menghadap pasien
IV.2 Kertas EKG
Kertas EKG(chart paper) merupakan kertas grafik yang terdiri dari garis
horisontal dan vertikal berbentuk bujur sangkar dengan jarak 1 mm. Garis yang
lebih tebal (kotak besar) terdapat pada setiap 5 mm. Garis horizontal
menggambarkan waktu (detik) yang mana 1 mm (1 kotak kecil) = 0,04 detik, 5
mm (1 kotak besar) = 0,20 detik. Garis vertical menggambarkan voltase yang
mana 1 mm (1 kotak kecil) = 0,1 mV.
IV.3 Kurva EKG
Kurva EKG menggambarkan proses listrik yang terjadi di atrium dan ventrikel.
Proses listrik terdiri dari :
Depolarisasi atrium (tampak dari gelombang P)
Repolarisasi atrium (tidak tampak di EKG karena bersamaan dengan
depolarisasi ventrikel)
84
Depolarisasi ventrikel (tampak dari kompleks QRS)
Repolarisasi ventrikel (tampak dari segmen ST)
Kurva EKG normal terdiri dari gelombang P,Q,R,S dan T kadang-kadang tampak
gelombang U.
IV.4 EKG 12 Lead
Lead I, aVL, V5, V6 menunjukkan bagian lateral jantung
Lead II, III, aVF menunjukkan bagian inferior jantung
Lead V1 s/d V4 menunjukkan bagian anterior jantung
Lead aVR hanya sebagai petunjuk apakah pemasangan EKG sudah benar
Aksis jantung
Normal aksis jantung frontal berkisar -30 s/d +110 derajat.Deviasi aksis ke kiri
antara -30 s/d -90 derajat, deviasi ke kanan antara +110 s/d -180 derajat.
Sekilas mengenai EKG Normal
85
Gelombang P
Nilai normal :
Lebar ≤ 0,12 detik
Tinggi ≤ 0,3 mV
Selalu (+) di lead II
Selau (-) di lead aVR
Interval PR
Diukur dari permulaan gelombang P sampai permulaan gelombang QRS. Nilai
normal berkisar 0,12-0,20 detik.
Gelombang QRS (kompleks QRS)
Nilai normal : lebar 0,04 - 0,12 detik, tinggi tergantung lead.
Gelombang Q : defleksi negatif pertama gelombang QRS
Nilai normal : lebar < 0,04 detik, dalam < 1/3 gelombang R. Jika dalamnya > 1/3
tinggi gelombang R berarti Q patologis.
Gelombang R adalah defleksi positif pertama pada gelombang QRS. Umumnya di
Lead aVR, V1 dan V2, gelombang S terlihat lebih dalam, dilead V4, V5 dan V6
makin menghilang atau berkurang dalamnya.
86
IV.4.1 Gelombang T
Merupakan gambaran proses repolirisasi Ventrikel. Umumnya gelombang T
positif, di hampir semua lead kecuali di aVR
IV.4.2 Gelombang U
Adalah defleksi positif setelah gelombang T dan sebelum gelombang P
berikutnya. Penyebabnya timbulnya gelombang U masih belum diketahui, namun
diduga timbul akibat repolarisasi lambat sistem konduksi Interventrikuler.
IV.4.3 Interval PR
Interval PR diukur dari permulaan gelombang P sampai permulaan gelombang
QRS. Nilai normal berkisar antara 0,12 – 0,20 detik ini merupakan waktu yang
dibutuhkan untuk depolarisasi Atrium dan jalannya implus melalui berkas His
sampai permulaan depolarisasi Ventrikuler
IV.4.1 Segmen ST
Segmen ST diukur dari akhir gelombang QRS sampai permulaan gelombang T.
segmen ini normalnya isoelektris, tetapi pada lead prekkordial dapat berpariasi
dari – 0,5 sampai +2mm. segmen ST yang naik diatas garis isoelektris disebut ST
eleveasi dan yang turun dibawah garis isoelektris disebut ST depresi
Tentukan apakah gambaran EKG layak dibaca atau tidak
Tentukan irama jantung ( “Rhytm”)
Tentukan frekwensi (“Heart rate”)
Tentukan sumbu jantung (“Axis”)
87
Tentukan ada tidaknya tanda tanda hipertrofi (atrium / ventrikel)
Tentukan ada tidaknya tanda tanda kelainan miokard
(iskemia/injuri/infark)
Tentukan ada tidaknya tanda tanda gangguan lain (efek obat obatan,
gangguan keseimbangan elektrolit, gangguan fungsi pacu jantung pada
pasien yang terpasang pacu jantung)
IV.5. MENENTUKAN FREKWENSI JANTUNG
Cara menentukan frekwensi melalui gambaran EKG dapat
dilakukan dengan 3 cara yaitu :
a. 300 dibagi jumlah kotak besar antara R – R’
b. 1500 dibagi jumlah kotak kecil antara R – R’
c. Ambil EKG strip sepanjang 6 detik, hitung jumlah gelombang
QRS dalam 6 detik tsb kemudian dikalikan 10 atau ambil
dalam 12 detik, kalikan 5
IV.6. MENENTUKAN IRAMA JANTUNG
Dalam menentukan irama jantung urutan yang harus ditentukan adalah sebagai
berikut :
- Tentukan apakah denyut jantung berirama teratur atau tidak
- Tentukan berapa frekwensi jantung (HR)
- Tentukan gelombang P ada/tidak dan normal/tidak
- Tentukan interval PR normal atau tidak
88
- Tentukan gelombang QRS normal atau tidak
Irama EKG yang normal implus (sumber listrik) berasal dari Nodus SA, maka
irmanya disebut dengan Irama Sinus(“Sinus Rhytem”)
Kriteria Irama Sinus adalah :
- Iramanya teratur
- frekwensi jantung (HR) 60 – 100 x/menit
- Gelombang P normal, setiap gelombang P selalu diikuti gel QRS, T
- Gelombang QRS normal (0,06 – <0,12 detik)
- PR interval normal (0,12-0,20 detik)
Irama yang tidak mempunyai criteria tersebut di atas kemungkinan suatu kelainan
89
IV.3. BABY INCUBATORS (INFANT)
Merek : H 800 infant incubator
Tegangan : 220-230v AC/50 hz
Kondisi : baik
Fungsi : untuk merawat bayi yang lahir premature
IV.3.1. Pengertian Baby Inkubator
Baby Inkubator merupakan salah satu alat medis yang berfungsi untuk
menjaga suhu sebuah ruangan supaya suhu tetap konstan/stabil. Pada modifikasi
manual-otomatis baby inkubator , terdapat sebuah box kontrol yang dibagi
menjadi 2 bagian (bagian atasdan bagian bawah). Box bagian atas digunakan
untuk meletakkan sensor, display sensor, kontroler, rangkaian elektronik.
Sedangkan pada boks bagian bawah dibagi menjadi 3 ruangan yang dibatasi
dengan sekat, yang digunakan untuk meletakkan heater, tempat/wadah air dan
kipas. Sensor yang digunakan adalah sensor suhu (IC LM 35) dan sensor
90
kelembapan, dimana sensor suhu IC LM 35 dan sensor kelembapan diletakkan di
dalam boks tidur bayi.
Pada sensor suhu LM 35 dan sensor kelembapan terdapatdisplay yang sekaligus
sebagai driver sensor yang digunakan untuk mengetahui sertamemberikan setting
suhu dan kelembapan dalam ruangan boks tidur bayi sesuai yangdikehendaki.
Yang menjadi actuator dari alat ini adalah heater dan kipas. Heater
berfungsisebagai pemanas ruangan, sedangkan kipas berfungsi untuk
menyalurkan udara panas yangdipancarkan heater menuju ruangan tempat air dan
menuju boks tidur bayi melalui fan.
Sebagai kontrolernya, digunakan sebuah PIC Microchip 16F877A. Dimana PIC
tersebutjuga berfungsi untuk menghubungkan boks kontrol dengan thermostat
secara serial supaya dapat memberikan tampilan serta dapat memberikan setting
suhu sesuai dengan yang dikehendaki melalui temperature setting.
Sebuah incubator Adalah suatu alat yang digunakan untuk mempertahankan
kondisi lingkungan yang sesuai untuk neonatus (Bayi baru lahir). Hal ini
digunakan dalam Kelahiran prematur atau untuk beberapa bayi baru lahir yang
rentan penyakit.
Fungsi inkubator adalah:
Oksigenasi, Melalui oksigen suplemen dengan tudung kepala atau kanula
hidung, atau bahkan saluran udara tekanan positif kontinu (CPAP) atau
ventilasi . Bayi dengan sindrom gangguan pernapasan adalah penyebab
utama kematian pada bayi prematur,dan ini dapat diminimalisasi oleh
91
fungsi dari CPAP, selain itu juga dengan mengelola surfaktan dan
menstabilkan gula darah, cairan fisiologis tubuh,dan tekanan darah.
Observasi: Perawatan intensif neonatal moderen yang canggih meliputi
pengukuran suhu, respirasi, fungsi jantung, oksigenasi, dan aktivitas otak.
Perlindungan dari suhu dingin, infeksi, kebisingan, draft dan penanganan
kelebihan Inkubator dapat digambarkan sebagai bassinets tertutup dalam
plastik, dengan peralatan kontrol suhu yang dirancang untuk menjaga
mereka hangat dan membatasi eksposur mereka terhadap kuman.
Penyediaan gizi , Melalui sebuah intravena kateter atau NG tube.
Administrasi obat (Pemberian obat-obatan)
Mempertahankan keseimbangan cairan dengan menyediakan cairan dan
menjaga kelembaban udara, baik kelembapan yang tinggi dari kulit dan
penguapan dari pernafasan bayi.
IV.3.2.Bagian-bagian Baby Incubator
1. Pintu untuk memasukkan bayi
Pintu dapat dibuka untuk memasukkan/mengeluarkan bayi yang dirawat
2. Pintu untuk mengadakan tindakan
Pintu ini digunakan untuk mengadakan tindakan pada bayi misalnya
memeriksa suhu, membetulkan posisi bayi, dll.
3. Tempat bayi
Ruang tempat bayi sebaiknya terbuat dari bahan sejenis plastic atau
acrylic, jangan dari jenis kaca. Sebab dikhawatirkan bila terbuat dari bahan
jenis kaca apabila terjadi kecelakaan kaca tersebut dapat melukai bayi.
92
4. Panel control
Pada panel control ini terdapat Saklar on/off, pengatur suhu, penunjuk
suhu yang ada didalam ruang tempat bayi, lampu indikator, dll.
5. Tempat tidur bayi
Merupakan tempat meletakkan bayi, terbuat dari bahan yang empuk dan
dilapisi bahan yang tidak tembus air, sehingga pada saat bayi mengompol,
air tidak sampai masuk kedalamnya.
6. Lubang untuk masukkan/membuang air
Berfungsi untuk menambah atau membuang air yang sudah lama
digunakan. Lubang ini juga sekaligus untuk mengetahui banyak sedikitnya
air yang ada.
7. Bok
Di dalam boks ini terdapat tempat air, pemanas, blower, dan rangkaian
listrik.
8. Di bagian belakang terdapat saluran untuk memasukkan O2 bila
diperlukan untuk pemberian O2
93
IV.3.3.Blog Diagram Baby Inkubator
Prinsif Kerja Diagram blok baby incubator,
Power supply berfungsi sebagai catu daya untuk menghidupkan alat baby
incubator,yang kemudian perintah pengaturan suhu yang kita inginkan dapat di
lakukan pada keypad. setelah didapakan pengaturan suhu yang kita inginkan maka
perintah tersebut dikonversikan ke perintah digital oleh ADC dan kemudian
diolah microcontroller yang mempunyai peran penting di dalam alat Baby
incubator.
94
HEATERFAN
POWR SUPPLY
KEYPAD THERMOSTAT
MICRO CONTROLLER
Switch breaker
ADC
IC LM 35
ALARM
SKINTEMPERATURE
Apabila,telah kita dapatkan suhu yang kita inginkan maka microcontroller akan
member perintah kepada thermostat untuk menyambung arus yang berfungsi
untuk menghidupkan heater.setalah heater menyala maka microcontroller
selanjutnya member perintah menyala pada kipas yang berfungsi sebagai
menyalurkan sirkulasi panas heater didalam chamber.
Selanjutnya Microcontroller memberi perintah menyala pada alarm apabila suhu
yang kita inginkan telah terlampaui yang mana pembacaan suhu ruangan tersebut
dilakukan oleh skin temperature yang kemudian datanya dikirimkan kepada IC
LM35 untuk dibaca, hasil pembacaan dari IC LM35 dikonversikan kembali ke
digital oleh ADC, data akhir yang didapat kemudian diolah oleh microcontroller
dan apa bila kita ingin mematikan/ memutuskan sementara arus yang masuk
kecatu daya baby maka kita bias menekan tombol switch breaker yg bias
memutusakn arus jika kita tekan.
IV.3.4.Cara Pengoperasian Baby Incubator
1. Hubungkan pesawat dengan sumber tegangan.
2. Masukkan air sampai batas yang telah ditentukan
3. Hidupkan pesawat (lampu indicator akan menyala). Biarkan pesawat
beberapa saat sampai suhu stabil.
4. Masukkan bayi dalam ruang penempatan bayi
5. Kalau diperlukan hubungkan O2 pada bagian belakang pesawat dengan
tabung atau sumber gas lainnya.
95
IV.3.5. Pemeliharaan dan perawatan
1. Pemeliharaan harian
a. Bersihkan badan pesawat dari kotoran yang ada
b. Periksa kondisi air, jangan sampai habis.
c. Periksa suhu, sesuai antara thermometer dengan suhu yang di
atur atau tidak
2. Pemeliharaan mingguan Ganti air yang telah digunakan, usahakan
dengan air destilasi sehingga tidak menyebabkan kerak dan berlumut.
3. Pemeliharaan bulanan
a. Periksa fungsi blower, jangan sampai blower tidak berfungsi.
Sebab akan menyebabkan pemanasan tidak merata.
b. Bila pesawat akan disimpan atau tidak digunakan, usahakan
untuk membuang semua air yang ada sampai habis
96
IV.3.6.Permasalahan dan Cara Penanggulangannya
1. Suhu yang di atur tidak sesuai dengan suhu yang terjadi. Penyebab
dan cara penanggulangannya
Heater tidak bekerja. Periksa hubungan tegangan heater, bila
tegangan ada maka heater rusak. Ganti dengan heater yang
baru.
Rangkaian pengaman suhu (thermoswitch) tidak bekerja.
Periksarangkaianpengamansuhu,
bilatidakmemungkinkanuntukdiperbaiki,
gantidenganrangkaianyangbaru.
2. Panas tidak rata
Penyebab dan cara penanganannya. Blower tidak bekerja,
Periksa dengan cara membuka boks, bila blower tidak berputar
periksa apakah blower dapat tegangan atau tidak.
97
Bila dapat tegangan berarti blower rusak, maka ganti dengan
yang baru.
Bila tidak mendapat tegangan, periksa hubungan kabel dari
rangkaian listrik keblower
3. Perubahan suhu di ruang bayi terlalu drastis
Penyebab dan cara penanggulangannya
Air kurang atau bahkan habis. Air pada incubator bayi selain
sebagai pelembab juga agar suhu dalam ruang bayi tidak
mengalami perubahan yang drastis.
4. Tidak panas
Penyebab dan cara penanggulangannya.
Heater tidak bekerja. Periksa hubungan tegangan heater, bila
tegangan ada maka heater rusak. Ganti dengan heater yang
baru.
5. Tidak mau hidup
Periksa sumber tegangan
Periksa hubungan kabel antara pesawat dengan sumber
tegangan. Bila ada yang putus ganti yang baru
Periksa sekering dibagian belakang pesawat. Bila putus ganti
yang baru.
Periksa saklar on/off. Bila rusak dan tidak bisa diperbaiki,
ganti yang baru.
98
Periksa switch breaker. Jika sudah rusak jamper saja/ganti
dengan yang baru,jika djamper switch breaker tidak bias
digunakan kembali
IV.3.7.Prinsip Kerja Incubator
Prinsip kerja dari baby incubator ini pada dasarnya bertujuan untuk
mengendalikan suhu dan kelembaban, agar sesuai dengan kondisi yang
dibutuhkan oleh bayi baru lahir terutama bayi prematur.Udara masuk melewati
lubang inlet, yang terletak pada sisi samping pada ruang peralatan,udara ini
kemudian dipanaskan oleh heater ( filamen ) untuk kemudian disirkulasikan ke
dalam box bayi, bersama dengan uap air. Uap air ini dihasilkan oleh reservoir air
yang terdapat pada sisi dasar ruang peralatan. Adapun jumlah uap air ini
ditingkatkan oleh adanya hembusan dari fan yang terletak di samping reservoir
air. Setelah melalui box bayi, sirkulasi udara kemudian dikeluarkan melalui
lubang-lubang keluaran yang terdapat pada dasar sisi box bayi. Untuk
memperlancar proses sirkulasi ini, maka dibutuhkan fan yang fungsinyamenarik
udara panas dan uap air dari ruang bayi, keluar melalui lubang-lubang keluaran
yang terletak pada sisi samping ruang peralatan. Adapun untuk mengarahkan
aliran udara dan uap air menuju keluar, maka dirancang duct. Dalam duct inilah
fan ditempatkan.
Inkubator bayi modern yang temperaturnya diatur oleh sistem
control.Temperature pada salluran-saluran suplly udara merubah tahanan
thermisor dibandingkandengan suatu tahanan tetap identik dengan suhu yang di
kehendaki atau diset.Jika suhu udara memasuki tempat bayi atau chamber lebih
99
rendah dari pada suhu yang di set,daya dihubungkan ke heater untuk mengoreksi
perbedaan ini.
Pada sistem control, jumlah daya yang di berikan ke heater sebanding
dengan perbedaan atauselisih suhu di antara suhu udara yang sebenarnya dengan
suhu yang di set.Hal ini berarti daya berkurang sewaktu suhu mencapai set poin
( suhu yang di set), merupakangambaran penting mengenai contoh lebih presisi
dan untuk memperkecil kemungkinan melebihisetting. Bila sushu yang
dikehendaki tidak tercapai, alarm akan berbunyi
Bayi Inkubator dengan karya negara hubungan antara keselamatan bayi
dalam penggunaan perawatan kesehatan tidak mau berhati-hati. Sebelum
digunakan, untuk berurusan dengan berbagai fungsi sistem pemeriksaan serius.
1. kegagalan listrik, laporan pemeriksaan untuk fungsi polisi: kursus
pelatihan pada bayi yang memiliki kekuatan apa pun, akan membawa
perubahan dramatis dalam suhu, membahayakan kehidupan bayi. Dalam
penggunaan fitur ini sebelum pemeriksaan, lepaskan power supply
AC220V inkubator dan terhubung ke controller temperatur membuka
saklar daya mati setelah alarm perangkat akan muncul, matikan saklar
daya setelah alarm secara otomatis akan menghilangkan. Alarm power
supply disediakan oleh baterai, di bawah penggunaan normal dari sistem
akan secara otomatis mengisi baterai, baterai memiliki periode tertentu
gunakan untuk periode harus mengganti baterai.
2. inspeksi pengendali suhu: Suhu Controller melalui kipas, sensor dan pipa
pemanas untuk menyelesaikan bayi dalam sirkulasi pemanas dan udara,
100
terlepas dari komponen langsung akan mempengaruhi kerusakan
lingkungan di mana bayi. Power supply AC220V tersambung, buka saklar
daya pengendali kelembaban, lampu indikator setelan suhu kotak,
mengatur tampilan suhu berkedip untuk menunjukkan kotak kontrol suhu
mengatur nilai default 32 ℃, tidak melakukan operasi, aparat, kontrol
suhu otomatis untuk memasukkan kotak, dan suhu real-time menunjukkan
tampilan jendela suhu real-time.
3. Alarm over-fungsi temperatur set inkubator umumnya tidak tunduk pada
kontrol suhu untuk mengontrol sistem alarm over-temperatur independen,
alat pengatur suhu untuk kegagalan untuk memonitor suhu kotak, ukuran
yang sangat dalam inkubator untuk meningkatkan keamanan dan
keandalan. Inspeksi, dalam kotak di bawah kontrol suhu, mengatur nilai
yang akan ditetapkan pada 36 ℃, setelah memasuki thermostat, segera
diikuti oleh Kanada dan kunci, ketika jendela tampilan suhu disetel tidak
menunjukkan bahwa pengontrol suhu untuk memasukkan negara lebih
dari -Temperatur percobaan, daya pemanasan ini ketika lampu semua
menyala. Setelah sekitar 10 menit, aparat akan muncul alarm over-suhu.
101
Dengan tombol reset setelah akhir alarm over-suhu, alat untuk kembali
bekerja.
4. Lihat laporan inspeksi ke mesin polisi: kerja mesin, tahan jari "untuk
menghentikan fans untuk" test tombol, sehingga kecepatan kipas untuk
mengurangi atau menghentikan rotasi, aparat akan muncul lampu terang
dan tanda alarm suara kipas .
Fungsi normal Dikonfirmasi oleh perangkat inspeksi, sesuai dengan perintah
mengatur parameter untuk memungkinkan mesin untuk memasuki negara-pra
aparat pemanasan umumnya sekitar 45min, tetapi waktu pemanasan yang
biasanya diperlukan 2h untuk mencapai suhu keseimbangan dalam bayi yang
diizinkan untuk melaksanakan pelatihan. Tampilkan real-time suhu dalam
pengaturan instrumen untuk mencapai awal bayi di kereta api tidak benar.
Setelah menyelesaikan pelatihan bagi setiap bayi, inkubator harus
pembersihan, menyeluruh sterilisasi, disinfeksi (menggunakan proses setidaknya
sekali seminggu), untuk beberapa komponen akan dibongkar oleh pembersihan.
102
Hubungan antara inkubator bayi untuk efektivitas budaya bayi dan keselamatan
dalam penggunaan standar ketika kita harus, untuk mencegah kecelakaan. Ika
kegagalan untuk terus menggunakan dikesampingkan seluruhnya.
IV.3.8.Kesimpulan
Inkubator untuk bayi prematur, bayi yang berat lahirnya rendah, anak
yang sakit kritis, bayi yang baru lahir untuk memberikan pelatihan serupa
peralatan lingkungan ibu rahim, suhu juga bisa digunakan untuk pemulihan bayi,
infus, penyelamatan, dan seterusnya dirawat di rumah sakit untuk observasi.
Sebagai kemampuan sendiri untuk melawan bayi sangat lemah, yang
membutuhkan kinerja inkubator stabil, dapat memberikan yang lebih dekat
dengan bayi di lingkungan rahim ibu lebih kondusif bagi kesehatan bayi.
Prinsip-prinsip dasar inkubator, sebagian besar memiliki "peraturan termal
konvektif" diberikan dalam bentuk pemurnian udara, suhu, dan kelembaban
lingkungan dengan kualitas yang cocok untuk penggunaan teknologi komputer
pada suhu inkubator (Kotak Temperatur/suhu kulit) untuk menerapkan kontrol
servo, boot secara otomatis ke dalam keadaan kotak kontrol suhu. Temperatur
controller adalah komponen inti dari peralatan, pengaturan suhu, real-time
monitoring suhu dan fungsi lainnya, ketika staf medis dapat mengatur suhu ketika
suhu di dalam surveilans terus menerus.
103
IV.3.9.Kesimpulan
Fungsi incubator :
1. Oksigenasi, Melalui oksigen suplemen dengan tudung kepala atau kanula
hidung, atau bahkan saluran udara tekanan positif kontinu (CPAP) atau
ventilasi mekanik.
2. Observasi: Perawatan intensif neonatal moderen yang canggih meliputi
pengukuran suhu, respirasi, fungsi jantung, oksigenasi, dan aktivitas otak.
3. Perlindungan dari suhu dingin, infeksi, kebisingan, draft dan penanganan
kelebihan Inkubator dapat digambarkan sebagai bassinets tertutup dalam
plastik, dengan peralatan kontrol suhu yang dirancang untuk menjaga
mereka hangat dan membatasi eksposur mereka terhadap kuman.
104
BAB V
MAINTENANCE ( PERAWATAN)
V.1. PROSEDUR TETAP PEMELIHARAAN SECARA UMUM
Prosedur tetap pemeliharaan merupan standar baku yang harus diikuti oleh
teknisi elektromedik dalam melaksanakan pemeliharaan.
Prosedur tetap pemeliharaan disusun oleh teknisi elektromedik yang bertugas
melaksanakan pemeliharaan alat.
Kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan tanpa mengacu pada protap
pemeliharaan adalah pelanggaran terhadap kode etik profesi.
Prosedur tetap pemeliharaan merupakan salah satu persyaratan akreditasi
pelayanan rumah sakit, sehingga adanya prosedur tetap pemeliharaan sangat
diperlukan oleh rumah sakit.
V.1.1 Persiapan
Persiapan adalah langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum
dilakukannya pemeliharaan, agar kegiatan pemeliharaan dapat dilaksanakan
sebaik-baiknya dan tidak ada kendala pada saat pelaksanaan pemeliharaan.
Pemeliharaan alat,
1. Menyiapkan dokumen teknis penyerta sesuai alat yang akan dipelihara
105
2. Menyiapkan alat kerja dan alat ukur yang dibutuhkan dalam pemeliharaan
(semua alat harus didata sehingga tidak ada yang hilang atau tertinggal
dilokasi
3. Menyiapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan meterial bantu
4. Memberitahukan kepada pengguna alat yag akan dipelihara, tentang
rencana dan jadwal pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan adalah sebagai berikut :
1. Pendataan alat (perhatikan lembar kerja pemeliharaan)
2. Pengecekan dan pembersihan seluruh bagian alat
3. Pelumasan pada bagian-bagian alat yang bergerak
4. Pengencangan /tightening
5. Pengecekan bagian alat dan fungsi komponen
6. Penggantian bahan pemeliharaan
7. Pengecekan kinerja alat atau uji fungsi
8. Penyetelan/adjustment
9. Pengukuran aspek keselamatan (arus bocor, radiasi, tegangan lebih, dll)
V.1.2 Pencatatan
Setelah pemeliharaan selesai dilaksanakan, tahap berikutnya adalah pencatatan,
yang terdiri dari:
1. Isi formulir lembar kerja pemeliharaan. Pengisian formulir lembar kerja
harus bertahap, sesuai tahap kegiatan pemeliharaan.
2. Isi laporan kerja pemeliharaan. Gunakan format laporan yang baku
106
3. Isi kartu pemeliharaan alat, yang menggantung pada setiap alat
4. Pengguna alat menandatangani laporan kerja. Perhatikan hasil
pemeliharaan apakah yang tertulis pada laporan kerja sesuai dengan
kondisi alat saat itu.
107
BAB VI
PENUTUP
Praktek Kerja lapangan (PKL) yang telah penulis laksanakan di RSUD
Dr.Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar selama 2 bulan dari Tanggal 18
Februari s/d 18 April 2013 telah Banyak memberikan pelajaran yang berguna dan
berharga bagi penulis,terutama di bidang TEKNIK ELEKTRO MEDIK yang ada
di Rumah Sakit.
Pengetahuan dan pengalaman kerja yang penulis peroleh selama PKL belum
pernah diperoleh selama berada di bangku perkuliahan .Oleh karna itu sangatlah
tepat dan Mutlak AKADEMI TEHNIK ELEKTRO MEDIK mengadakan
program PKL di akhir masa perkuliahan untuk menjadi bekal pengetahuan dan
pengalaman apabila terjun di masyarakat nantinya.
VI.1. Kesimpulan
Setelah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di RSUD
Dr.Djasamen Saragih ,maka penyusunannya dapat menarik kesimpulan :
1. Praktek Kerja lapangan bisa dijadikan sebagai jembatan antara ilmu yang
diperoleh di bangku kuliah
2. Pemahaman teori maupun Praktek di bangku kuliah belum tentu
menjamin kemampuan seorang untuk melaksanakan praktek langsung
secara profesional .
3. Pelaksanaan praktek kerja Lapangan sangatlah efektif apabila di
prioritaskan pada Rumah Sakit ,sebab akan memberikan kemampuan
108
kepada suatu gambaran yang secara langsung maupun tidak langsung
terhadap pekerjaan secara langsung yang akan dihadapi di lingkup
masyarakat
109
VI.2. Saran-Saran
1. Pengkalibrasian alat alat sebaiknya dilakukan secara berkala/bertahap
sesuai dengan kondisi alat masing-masing agar alat sesuai dengan ukuran
standard sehingga saat digunakan mendapatkan hasil yang benar.
2. Pelatihan tenaga operator benar benar diprehatikan agar tidak ada kendala
di kemudian hari apabila alat mengalami kerusakan dapat diperbaiki .
3. Administrasi dan bioraksi harus dijalankan sesuai manajemen yang ada
4. Mahasiswa/i calon PKL sebaiknya meningkatkan persiapan mental dan
ilmu pengetahuan khususnya teori-teori dasar selama kuliah agar,lebih
mudah menghadapi persoalan selama PKL dan saling kerja sama antara
sesama PKL.
5. Kerja sama antara pihak pendidikan ATEM dan pihak Rumah Sakit harus
lebih di tingkatkan.
110
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya , sehingga penulis dapat melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) di RSUD Dr.Djasamen Saragih Kota Pematang
Siantar serta menyelesaikan laporan ini, selama dua bulan yang dimulai dari
tanggal 18 Febuari 2013 – 18 April 2013.
Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) penulis menyusun laporan
ini sesuai dengan pedoman penyelenggaraan Praktek Kerja Lapangan ( PKL )
sekaligus sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas akhir pada program
pendidikan D-III Kesehatan Jurusan Akademi Elektro Medik ( ATEM ) YBS
Medan.
Di dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) penulis banyak sekali
mandapat bantuan dan pada kesempatan ini,penulis juga menyampaikan rasa dan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Orang tercinta yang telah banyak memberikan bantuan materildan
moril serta kakak,abang,dan adik tersayang yang memberikan
bantuan moril dan dukungan.
2. Bapak Drs Imnadir MT,selaku Direktur Akademi Teknik Elektro
Medik ( ATEM ) YBS Medan.
3. Ibu Dr. Ria TalumBanua,M.Kes, selaku Direktur RSUD
Dr.Djasamen Saragih kota PematangSiantar.
111
4. Bapak Jonny Saragih SH, selaku Ka.Bid Pemeliharaan Sarana
Prasarana RSUD Dr.Djasamen Saragih kota
PematangSiantar,sekaligus sebagai Pembimbing Praktek Kerja
Lapangan ( PKL ).
5. Bapak Doharman Damanik SKM,selaku Ka.Sie Pemeliharaan
Medis/ Non Medis sekaligus sebagai Pembimbing Praktek Kerja
Lapangan ( PKL ).
6. Bapak Jendato Simatupang selaku staff Pemeliharaan Medis/Non
Medis sekaligus Pembimbing Praktek Kerja Lapangan ( PKL ).
7. Bapak Harapan Tarigan selaku staff Pemeliharaan Medis/Non
Medis sekaligus Pembimbing Praktek Kerja Lapangan ( PKL ).
8. Bapak Freddy Simanjuntak selaku staff Pemeliharaan Medis/Non
Medis sekaligus Pembimbing Praktek Kerja Lapangan ( PKL ).
9. Seluruh Dosen dan Staff di Akademi Teknik Elektro Medik YBS
Medan.
10. Dosen pembimbing yang telah membantu kami penulis dan
menyusun laporan PKL.
11. Rekan-rekan Mahasiswa/I Akademi Teknik Elektro Medik YBS
Medan.
112
Kiranya Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan berkatNya atas segala
bantuan yang diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari penulisan laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan,hal ini disebabkan keterbatasan ilmu pengetahuan serta minimnya
data teoritis yang penulis peroleh.Untuk itu segala kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat diharapkan untuk kemajuan penulis dimasa mendatang.
Besarnya harapan penulis,agar Laporan Praktek Kerja Lapangan ( PKL )
ini dapat memenuhi persyaratan sasarannya serta berguna bagi pihak yang
membutuhkannya khususnya dibidang kesehatan.
Pemaatangsiantar,18,april 2013
Penulis
113
(ANDRO NARTA SILALAHI)
NIM: 10.619
DAFTAR PUSTAKA
1. BUKU X-RAY CURRENT CONTROL UNIT.MA.CONTROL, Teknikal
Itruktion, Type ED 125L.SHIMADZU CORRPORATION.Kyota-japan.
2. BUKU CONHECTION DIAGRAM Type ED 125L. SHIMADZU
CORRPORATION.Kyota-japan.
3. BUKU PART SLIST, Type ED 125L. SHIMADZU
CORRPORATION.Kyota-japan.
4. BUKU Laporan PKL Rumah Sakit Pematang Siantar. Akademi Teknik
Elektro Medik ( ATEM YBS MEDAN )
5. PEdoman Pemeliharaan USG, Departemen Kesehatan RI Direktorat
Jenderal Pelayanan Medik, Direktorat Instalasi Medik.Jakarta 1992.
6. Buku Troble Shoting Radiologi TKT.I, Dari Bapak Amser Sitorus.
114