laporan pkl di wln dan pt.air manado

19
Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado | KIMIA FMIPA UNIMA 2015 1 LAPORAN PRAKTEK KULIAH LAPANGAN MANAJEMEN LABORATORIUM “PENGELOLAAN LABORATORIUM DI WATER LABORATORY NUSANTARA DAN PT AIR MANADO” Oleh MARGARET PANDALEKE (12 311 764) KURNIAWAN TUMANDUNG (12 310 589) JENRI MALAMBAE (12 310 787) SITTY MOKODOMPIT (12 300 385) A PENDIKIAN KIMIA - SEMESTER 6 UNIVERSITAS NEGERI MANADO FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN KIMIA 2015

Upload: margareth-pandaleke

Post on 04-Aug-2015

89 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado

Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado | KIMIA FMIPA UNIMA 2015

1

LAPORAN PRAKTEK KULIAH LAPANGAN

MANAJEMEN LABORATORIUM

“PENGELOLAAN LABORATORIUM DI WATER

LABORATORY NUSANTARA DAN PT AIR MANADO”

Oleh

MARGARET PANDALEKE (12 311 764)

KURNIAWAN TUMANDUNG (12 310 589)

JENRI MALAMBAE (12 310 787)

SITTY MOKODOMPIT (12 300 385)

A – PENDIKIAN KIMIA - SEMESTER 6

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN KIMIA

2015

Page 2: Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado

Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado | KIMIA FMIPA UNIMA 2015

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Mempelajari kimia pasti perlu untuk di praktekkan. Praktek atau

percobaan yang dilakukan memiliki tempat khusus yaitu di Laboratorium. Susila

(2012) mengatakan seseorang yang berkerja di laboratorium sebaiknya menyadari

bahwa di lab kimia banyak mengandung resiko yang membahayakan keselamatan

kerja. Bahaya di lab kimia bisa terjadi sebagai akibat kelalaian atau keteledoran

para pengguna lab, akan tetapi jika kita menyadari bahaya tersebut maka kita akan

berusaha untuk menghindarinya.

Menyadari bahaya di laboratorium perlu adanya penggelolaan

laboratorium dengan baik. Bagaimana suatu laboratorium dapat dikelola

dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu

dengan yang lainnya. Beberapa alat-alat lab yang canggih, dengan staf

propesional yang terampil belum tentu dapat beroperasi dengan baik, jika tidak

didukung oleh adanya manajemen laboratorium yang baik. Oleh karena itu

manajemen lab adalah suatu bahagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan

Laboratorium. Suatu manajemenlab yang baik memiliki sistem organisasi yang

baik, uraian kerja (job description) yang jelas, pemanfaatan fasilitas yang efektif,

efisien, disiplin, dan administrasi lab yang baik pula.

Untuk mengatur dan mengelolah laboratorium dengan baik perlu melihat

atau mengikuti contoh laboratoruim yang sudah teruji pengelolaannya dan sudah

teraktreditasi. Oleh karena hal tersebut maka kami mahasiswa kelas A yang

mengontrak mata kuliah Manajemen Laboratorim Kimia melakukan Praktek

Kuliah Lapangan (PKL) di Water Laboratory Nusantara dan PT Air Manado.

B. TUJUAN

Adapun tujuan PKL ini adalah:

1. Mengetahui laboratorium yang baik

2. Mengetahui cara mengelolah laboratorium

3. Mengetahui pelolahan air bersih dan penggunaan alat-alat laboratorium

Page 3: Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado

Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado | KIMIA FMIPA UNIMA 2015

3

C. PROSEDUR

Langkah-langkah yang di lakukan dalam PKL ini yaitu sebagai berikut:

1. Melalukan pengamatan lokasi PKL untuk mengambil dan mengumpulkan

data

2. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pemandu lapangan

3. Menuliskan setiap penjelasan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan

pengelolaan lab dan pengelolaan dan penelitian air.

D. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN

1. Tempat :

Water Laboratory Nusantara dan PT Air Manado di jalan Yos Sudarso

No. 65 Paal Dua di Kota Manado Sulawesi Utara.

2. Waktu:

Hari / Tanggal : Jumat 22 Mei 2015

Pukul : 09.00-11.00 wita

Page 4: Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado

Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado | KIMIA FMIPA UNIMA 2015

4

BAB II

LANDASAN TEORI

A. LABORATORIUM YANG BAIK

Dalam rangka upaya peningkatan mutu dan kinerja laboratorium di masa

yang akan datang, tim laboratorium didaulat untuk membuat beberapa standar

kerja (SOP) yang berkaitan dengan pengelolaan laboratorium. SOP yang telah

dibuat diantaranya adalah :

1. SOP Pembelian Alat dan Bahan Praktikum

SOP ini menjelaskan alur pembelian alat dan bahan praktikum mulai dari

permintaan dari masing-masing fakultas sampai monitoring kedatangan alat dan

bahan yang telah diorder. SOP ini bertujuan untuk efisiensi alat dan bahan yang

ada di laboratorium.

2. SOP Pemakaian Laboratorium

SOP ini menjelaskan secara umum tata tertib pelaksanaan praktikum dari

mulai atribut yang harus dipakai, peminjaman alat sampai tanggung jawab

praktikan sebelum meninggalkan laboratorium. SOP ini bertujuan untuk menjaga

ketertiban dan kelancaran jalannya praktikum.

3. SOP Pembuatan Jadwal Pemakaian Laboratorium

SOP ini menjelaskan tentang pembuatan jadwal praktikum oleh dosen

pengampu mata kuliah terkait sehingga dalam pelaksanaan praktikum tidak terjadi

tumpang tindih jadwal praktikum dari setiap program studi pengguna

laboratorium.

4. SOP Pemakaian Laboratorium untuk Penelitian

SOP ini menjelaskan tentang tata cara pengajuan permohonan penggunaan

laboratorium untuk penelitian disertai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku

bagi seorang peneliti

Tujuan akhir dari keempat SOP tersebut di atas adalah tercapainya

pengelolaan laboratorium yang efektif dan efisien dan terciptanya suasana

laboratorium yang kondusif sehingga dapat membangkitkan minat untuk

melakukan penelitian baik bagi dosen maupun mahasiswa.

Page 5: Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado

Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado | KIMIA FMIPA UNIMA 2015

5

B. CARA MENGELOLAH LABORATORIUM

Untuk mengelola Laboratorium yang baik kita harus mengenal perangkat-

perangkat apa yang harus dikelola. Perangkat-perangkat manajemen lab itu

(Suyanta, 2014) adalah:

1. Tata Ruang (Lab Lay Out)

Untuk tata ruang, sebaiknya ditata sedemikian rupa sehingga lab dapat

berfungsi dengan baik. Tata ruang yang sempurna, dimulai sejak perencanaan

gedung pada waktu dibangun. Tata ruang yang baik harus mempunyai :

Mempunyai pintu masuk (in), mempunyai pintu keluar (out),mempunyai pintu

darurat (emergency-exit), Ruang persiapan (preparation-room), ruang peralatan

(Lab-room), ruang penangas (fume), ruang penyimpanan (storage - room),ruang

staff (Staff-room), ruang seminar (seminar-room), ruang bekerja (Activiting-

room), ruang gudang (storage-room), lemari glass (glass-room), lemari alat-alat

optic (opticals-room), pintu jendela diberi kawat kassa, agar serangga dan burung

tidak dapat masuk, fan (untuk dehumidifier), AC-room untuk alat-alat tertentu

yang memerlukan AC-system.

2. Alat yang Baik dan Terkalibrasi

Setiap alat yang akan dioperasikan itu harus benar-benar dalam kondisi

:Siap untuk dipakai (Ready for use), bersih, terkalibrasi, tidak rusak, beroperasi

dengan baik.

a. Untuk alat-alat glass (Glassware)

Alat-alat glass harus dalam keadaan bersih. apalagi yang sesewaktu sering

dipakai.Untuk alat-alat gelas yang memerlukan sterilisasi, sebaiknya di sterilisasi

sebelum dipakai. Semua alat-alat glass ini harus ada lemari khusus.

b. Untuk bahan - bahan kimia

Untuk bahan-bahan kimia yang bersipat asam, dan alkalis sebaiknya

ditempatkan pada ruang/kamar fume (untuk mengeluarkan ,gas-gas yang mungkin

timbul). Demikian juga untuk bahan-bahan yang mudah menguap. Pada ruangan

fume ada fan, agar udara/uap yang ada dapat dipompa keluar. Botol-botol bahan

kimia yang berwama coklat/gelap tidak boleh kena sinar matahari, sebaiknya

ditempatkan pada lemari khusus.

Page 6: Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado

Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado | KIMIA FMIPA UNIMA 2015

6

3. Lab. Infrastruktur

Lab infrastruktur meliput :

a. Laboratory assessment

(Lokasi Lab. Konstruksi Lab dan fasilitas lain, termasuk pintu utama,

pintu emergency, jenis pelataran/benches, jenis atap, jenis dinding, jenis lantai,

jenis pintu, jenis lampu yang dipakai, kamar penangas, jenis pembuangan limbah,

jenis ventilasi, jenis AC, jenis tempat penyimpanan, jenis-jenis lemari bahan

kimia, alat optics, timbangan dan instrument yang lainnya, kondisi Lab bersih atau

kotor etc).

b. General Services (Servise yang umum)

(Kebutuhan listrik, stabilitas tegangan, sumber listrik, distribusi arus, jenis

panel listrik, jenis sockets, sumber air, pendistribusiannya cukup/tidak cukup,

jenis kran yang dipakai. jenis-sink (bak pembuangan air, apakah tekanan air

cukup/tidak, instalasi air. instalasi listrik , keadaan toilet/kamar kecil, jenis

kamar/ruang persiapan dan kamar khusus lainnya seperti kamar

perbaikan/workshop, penyediaan tenaga teknisi, penyediaan dana Lab dsb.).

4. Lab. Administrasi

Lab Administrasi meliputi kegiatan administrasi yang ada di laboratorium.

Kegiatan itu meliputi : Inventarisasi peralatan lab yang ada, daftar kebutuhan alat

baru, atau alat tambahan (assessories), alat-alat yang rusak, dan alat-alat yang

dipinjam/dikembalikan. Daftar pemakaian lab, sesuai dengan jadwal kegiatan

praktikum/research yang ada. Daftar Inventarisasi bahan-bahan kimia dan non-

kimia, bahan-bahan gelas dan sebagainya. Daftar Inventarisasi alat-alat meubelair

(kursi, meja, bangku, lemari dsb.). Keluar masuk surat menyurat.

5. Lab. Inventory & Security

Semua kegiatan inventarisasi (Inventory = inventarisasi), seperti yang

telah disebutkan di atas pada semua peralatan lab yang ada, secara detail.

Inventarisasi ini juga harus memuat sumbernya (= darimana alat-alat ini diterima).

Misalnya : Proyek Dip USU tahun berapa, WUEP, ADB Project, Bantuan

Pemerintah Jepang, Bantuan Direktorat Jenderal Perkebunan dan sebagainya).

Page 7: Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado

Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado | KIMIA FMIPA UNIMA 2015

7

Security (= jaminan, keamanan) : Security disini dimaksudkan apakah

peralatan lab tersebut memang tetap ada di laboratorium, yang anda pinjam.

Apakah ada yang hilang, dicuri, pindah tempat, namun tidak dilaporkan keadaan

yang sebenarnya. Ingat bahwa barang-barang/dan semua peralatan lab yang ada

adalah milik negara, jadi harus tetap tidak boleh ada yang hilang.

Tujuan yang ingin dicapai dan Inventory & Security ini adalah :

(1)mencegah kehilangan dan penyalah gunaan, (2) mengurangi biaya-biaya

operasi, (3) meningkatkan proses pekerjaan dan hasilnya, (4) meningkatkan

kualitas kerja, (5) mengurangi resiko kehilangan, (6) mencegah pemakaian yang

berlebihan, (7) meningkatkan kerjasama.

6. Lab. Safety Use

Prinsip Umum: tanggungjawab, kerapian, Kebersihan masing-masing

pekerja di laboratorium, perhatian terhadap tugas masing-masing harus berada

pada pekerjaan mereka masing-masing,pertolongan pertama (First - Aid), pakaian,

berlari di laboratorium, pintu-pintu, alat-alat

Penanganan alat-alat: alat-alat kaca, harus memakai sarung tangan.

Bekas pecahan pipa kaca, mencabut pipa kaca dari gabus dan sumbat, alat-alat

kaca yang bergerigi atau sumbing,p emberian label, tabung-tabung gas harus

ditangani dengan hati-hati walau penuh ataupun tidak penuh, pipet menggunakan

pompa pengisap (pipet pump), aliran gas dari sumber utama, melepaskan tutup

kaca yang kencang (seret), harus ada tersedia alat Pemadam Kebakaran (Fire

Extinguiser) yang berguna untuk mencegah kebakaran yang mungkin timbul.

7. Lab. Organisasi

Organisasi Lab adalah susunan personalia yang mengelola Lab tersebut.

Organisasi tersebut ditanggung jawabi sepenuhnya oleh Kepala Laboratorium.

Kepala Laboratorium harus bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang

dilakukan dan juga bertanggung jawab terhadap seluruh peralatan yang ada. Para

Asisten yang berada dibawah kepala Lab juga harus sepenuhnya bertanggung

jawab terhadap semua pekerjaan yang dibebankan padanya. Disamping asisten,

juga harus ada tenaga teknisi tetap, yang bertugas di Laboratorium untuk

menanggulangi adanya kerusakan alat-alat Lab.

Page 8: Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado

Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado | KIMIA FMIPA UNIMA 2015

8

8. Disiplin yang tinggi

Disiplin yang tinggi dari laboran maupun tenaga skill yang ada, akan

mendapatkan efisiensi kerja yang baik. Untuk mencapai disiplin yang tinggi, akan

dapat tergantung dari altitude laboran yang bersangkutan. Mereka harus dapat

menyadari akan tugas, wewenang dan fungsinya. Selanjulnya sesama laboran

harus ada kerjasama yang baik, dan membimbing staf laboran yang masih muda

(belum punya pengalaman). Selalu berkomunikasi dengan laboran yang lain,

sehingga setiap kesulitan dapat dipecahkan/diselesaikan bersama.

9. Skill (Keterampilan)

Tenaga-tenaga laboran yang memiliki keterampilan (Skill) yang baik harus

dapat ditingkatkan kualitasnya. Peningkatan keterampilan mungkin dapat

diperoleh melalui pendidikan tambahan sebagai pendidikan keterampilan khusus,

penataran (workshop) maupun magang-magang dan sebagainya. Namun

diharapkan agar semua laboran dapat berperan aktif di labnya masing-masing.

Untuk menunjang keterampilan ini laboran dapat bertanya pada staf pengajar yang

lebih berpengalaman, atau pada tenaga lab technisi yang ada . Buat team kerja

yang baik (Team-Configuration), mungkin melalui team ini dapat diketahui

keterampilan khusus apa yang diperlukan oleh setiap laboran.

10. Peraturan Dasar

Beberapa peraturan dasar untuk menjamin kelancaran jalannya pekerjaan

di Lab harus dipenuhi, antara lain :

a. Jangan makan didalam laboratorium

b. Jangan minum didalam laboratorium

c. Dilarang merokok (No-smoking). Ini sangat berbahaya karena :

d. Kontaminasi melalui tangan

e. Ada api/uap/gas yang bocor/mudah terbakar

f. Dilarang meludah, akan menyebabkan terjadinya kontaminasi

g. Dilarang berlari, terutama bila ada bahaya kebakaran, gempa, dan

sebagainya.

h. Jadi harus tetap berjalan saja.

Page 9: Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado

Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado | KIMIA FMIPA UNIMA 2015

9

i. Jangan bermain dengan alat lab yang anda belum tahu cara

penggunaannya.

j. Harus selalu menulis label yang lengkap, terutama terhadap pemakaian

bahanbahan kimia.

k. Dilarang mengisap/menyedot dengan mulut. (gunakan pipet)

l. Pakai baju lab, dan juga pakai sarung tangan dan goggles

m. Jangan membuat peraturan sendiri

Beberapa peraturan lainnya yang spesifik, terutama dalam pemakaian

Sinar X. Sinar Laser, alat-alat sinar ULV, Atomi c Adsorption, Flamephoto-meter,

Bacteriological Glove Box With UV light dan sebagainya, harus benar-benar

menuruti peraturan yang khusus untuk keselamatan kerja.

Page 10: Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado

Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado | KIMIA FMIPA UNIMA 2015

10

BAB III

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Water Laboratory Nusantara (WLN)

WLN LP P33 IDN merupakan suatu laboratorium yang telah teregistrasi

dan terakreditasi, parameternya memenuhi standard an hasilnya dapat di

pertanggung jawabkan. WLN juga menjadi laboratorium rujukan Badan

Lingkungan Hidup (BLH) Manado untuk mengalisis kandungan dan kualitas

dalam air.

1. Manajemen Laboratorium di WLN

Keadaan laboratorium yang bersih dan tenang sudah tergambar jelas saat

kami masuk di WLN. Pintu masuk di WLN hanya di buka jika ada orang yang

akan masuk. Saat masuk kami harus melaporkan customer service . Setelah itu

kami menunggu di meeting room di situ kami mempersiapkan apa yang kami

perlukan untuk di bawah dan di bahas saat kami akan masuk dalam

laboratoriumnya.

Disiplin disini sangat penting.

sebelum masuk dalam ke dalam ruang

chemical laboratory kami di larang

membawa HP atau sesuatu yang

mengakibatkan getaran, diwajibkan

menggunakan jas lab, tidak boleh

berisik.

Setalah masuk kedalam raungan kami memperhatikan para laboran mereka

menggunakan jas lab dengan lengan panjang, sarung tangan, dan sepatu tertutup.

Memiliki peta evakuasi dalam keadaan darurat(gambar1).

Semua bahan yang di gunakan juga

tidak berserakan. Gambar 2 menunjukan

bagaimana mereka juga memiliki ruang bahan

yang rapi. Di ruangan ini memiliki 5 lemari

Gambar.1 Evacuation Route Map

Gambar.2.Ruang Map

Page 11: Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado

Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado | KIMIA FMIPA UNIMA 2015

11

kulkas dan 5 rak biasa. Masing-masing lamari sudah di beri label masing-masing

dengan warna tertentu yang menunjukan jenis bahan tersebut. Seperti warna

merah untuk sianida, warna abu-abu untuk sulfide, dll.

Insatlasi listrik baik. Udara mengalir dengan baik karena memiliki

fenitilasi dan fan. Bukan hanya itu mereka memiliki lemari asam yang

cerobongnya di masuk kedalam ruang. Bisa di lihat dalam gambar. 3.

Tempat pembuangan limbah

yang baik baik. Cara memcuci

peralatannya juga benar. Setelah

selesai melihat dalam ruangan kami

mengamati untuk evakuasi dalam

keadaan darurat. Tempat untuk

mengatur seluruh listrik di lab dapat

dengan cepat di jangkau(gambar 4 ),

serta memiliki pintu keluar darurat.

Memiliki fire extinguisher jika terjadi kebakaran di semua tempat.

Keseluruh manajemen lab di di WLN sangat baik dan patut di contoh.

Gambar.3 Tataruang chemical laboratory

Lemari asam

Bahan yang rapi

Listrik yang teratur

Sirkulasi

udara

teratur

Gambar.4 Tempat mencuci [[ tempat pengaturan Listrik

Page 12: Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado

Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado | KIMIA FMIPA UNIMA 2015

12

2. Proses Kerja di WLN

Kelompok kami memasuk dalam dalam ruangan chemical laboratory dan

teman kelompok yang lain masuk bagian metal.

a. Chemical Laboratory

Alat-alat yang di gunakan yaitu:

1) Spektro uVvis

2) Scalar sianida

3) Destilasi sianida manual

4) Buret

5) Tritator

6) Flourida isometer

7) Air destilation

8) Nano piru> 1 ppm

b. Metal

1) Incuctively Coupled Plasma (ICP) untuk deteksi dari trace metal

2) ICP-Optical Emission Spectrophotometer

3) ICP Mass Spectrometry

c. Mercury Room

1) Gas argon

2) Cl2

Page 13: Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado

Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado | KIMIA FMIPA UNIMA 2015

13

B. PT Air Manado.

Saat mengunjungi PT Air di sana juga tenang dan bersih. Disini kami lebih

banyak memperhatikan mengenai pengolahan airnya. Disitu di perlihatkan

bagaimana air di saring, dari pengambilan air dari sungai, kemudian di larutkan

dengan kapurit, setelah itu di saring dan di larutkan kembali dengan tawas, di

saring lagi dan di gunakan bahan-bahan organik. Dan saring sampai air benar-

benar jernih. Gambarnya bisa di lihat di lampiran.

Menurut bapak yang memanduh kami proses di sana yaitu:

Tahapan Pengelolaan Air Baku menjadi Air Bersih

Tahap pertama adalah koagulasi yaitu proses pencampuran bahan kimia

(koagulan) dengan air baku sehingga membentuk campuran yang homogen

dengan disertai pengadukan cepat. Tipe koagulator terdiri dari tipe hidrolis dan

tipe mekanis. Koagulan yang digunakan antara lain Aluminium Sulfat dan

Polyaluminium Chloride (PAC). Waktu pengadukan 30 – 120 detik dengan nilai

gradien kecepatan (G/detik) > 750.

Tahap kedua adalah flokulasi yaitu proses pembentukan partikel flok yang besar

dan padat dengan cara pengadukan lambat agar dapat diendapkan. Tipe flokulator

terdiri dari tipe hidrolis, mekanis, dan clarifier. Waktu kontak berkisar 20 – 100

menit. Nilai G/detik berkisat 100 – 5.

Tahap ketiga adalah sedimentasi yaitu proses pemisahan padatan dan air

berdasarkan perbedaan berat jenis dengan cara pengendapan. Tipe bak

sedimentasi terdiri dari bak persegi (aliran horizontal), bak persegi aliran vertikal

(menggunakan pelat/tabung pengendap), bak bundar (aliran vertikal – radial dan

kontak padatan), serta tipe clarifier. Kedalaman bak berkisar antara 3 – 6 meter

(bak persegi dan bak bundar) serta 0,5 – 1 meter (clarifier). Waktu retensi 1 – 3

jam (untuk tipe bak persegi horizontal dan bak bundar), 0,07 jam (waktu retensi

pada pelat/tabung pengendap), dan 2 – 2,5 jam (tipe clarifier).

Tahap keempat adalah filtrasi (saringan pasir cepat) yaitu proses pemisahan

padatan dari air melalui media penyaring seperti pasir dan antrasit. Jenis saringan

terdiri dari saringan biasa (gravitasi), saringan dengan pencucian antar saringan,

dan saringan bertekanan. Kecepatan penyaringan 6 – 11 m/jam (saringan biasa

dan saringan dengan pencucian antar saringan) dan 12 – 33 m/jam (saringan

bertekanan).

Keruh Di olah Air Bersih dengan pH 6,5-9,2

Page 14: Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado

Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado | KIMIA FMIPA UNIMA 2015

14

Tahap kelima adalah desinfeksi yaitu proses pembubuhan bahan kimia untuk

mengurangi zat organik pada air baku dan mematikan kuman/organisme.

Desinfektan yang digunakan antara lain gas khlor dan kaporit.

Kaporit yang di gunakan di PT air adalah Al2(SO4)3

Page 15: Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado

Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado | KIMIA FMIPA UNIMA 2015

15

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

WLN Merupakan Laboratorium yang baik dan patut di contoh.

Laboratorium yang baik perlu memiliki tata ruang (lab lay out), alat yang baik dan

terkalibrasi, lab. infrastruktur, lab. administrasi, lab. inventory & security, lab.

safety use, lab. organisasi, budget-fasilities,disiplin yang tinggi,skill

(keterampilan), peraturan dasar.

Ada lima tahap pengolahan air secara berurutan yaitu koagulasi, flokulasi,

sedimentasi, filtrasi, dan desinfeksi.

B. Saran

Patutlah mencontoh menejemen lab di WLN untuk di terapkan di

laboratorium tempat anda bekerja. Gunakanlah perlengkapannya.

Untuk pengelolaan air anda dapat menerapkannya di daerah anda tinggal

dengan alat-alat yang sederhana untuk di pakai sehari-hari.

Page 16: Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado

Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado | KIMIA FMIPA UNIMA 2015

16

DAFTAR PUSTAKA

Susila, Kristianingrum. 2012. Kesehatan dan Keselamatan Kerja di

Laboratorium. UNY : Yogyakarta

Suyanta, 2014. Makalah Pelatihan Manajemen Laboratorium. UNY : Yogyakarta

Badan Regulator PAM. 2014. Pengelolaan Air Baku Menjadi Air Bersih.

http://blogs.brpamdki.org/pengolahan-air-baku-menjadi-air-

bersih/#sthash.M1BIzUo7.dpbs diakses Kamis, 11 Juni 2015 03.45

Agustin, 2011. Water Laboratory Nusantara terakreditasi KLH.

http://www.antarasulut.com/berita/15342/water-laboratory-nusantara-

terakreditasi-klh

Page 17: Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado

Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado | KIMIA FMIPA UNIMA 2015

17

LAMPIRAN

Page 18: Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado

Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado | KIMIA FMIPA UNIMA 2015

18

Page 19: Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado

Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado | KIMIA FMIPA UNIMA 2015

19