laporan peralin cia vi

31
Laporan Peralatan Industri VI Laporan Praktikum Hari/ Tgl : Selasa, 11 Mei 2010 Peralatan Industri Pertanian Pukul : 15.00 WIB Dosen : Ir. Ade Iskandar Asisten : 1. Resa Denasta F34061400 2. Yoga Regantoro F34062398 PERALATAN PENCAMPURAN (MIXING) Oleh: 1. M. Nanda Rahadiansyah F34070021 2. Alisia Rahmaisni F34070034 Peralatan Pencampuran (Mixing)

Upload: rahmaisni

Post on 24-Jun-2015

555 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Peralin CIA Vi

Laporan Peralatan Industri VI

Laporan Praktikum Hari/ Tgl : Selasa, 11 Mei 2010

Peralatan Industri Pertanian Pukul : 15.00 WIB

Dosen : Ir. Ade Iskandar

Asisten : 1. Resa Denasta F34061400

2. Yoga Regantoro F34062398

PERALATAN PENCAMPURAN (MIXING)

Oleh:

1. M. Nanda Rahadiansyah F34070021

2. Alisia Rahmaisni F34070034

2010

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

Peralatan Pencampuran (Mixing)

Page 2: Laporan Peralin CIA Vi

Laporan Peralatan Industri VI

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada proses produksi khususnya pada suatu industri, proses

pencampuran mempunyai peranan yang sangat penting. Pencampuran

merupakan proses mencampurkan satu atau lebih bahan dengan

menambahkan satu bahan ke bahan lainnya sehingga membuat suatu bentuk

yang seragam dari beberapa konstituen baik cair-padat, padat-padat, maupun

cair-gas.

Berbagai proses pencampuran harus dilakukan salah satu contohnya

adalah di industri pangan seperti pencampuran susu dengan coklat, tepung

dengan gula atau CO2 dengan air. Kegiatan ini melibatkan berbagai jenis alat

pencampur atau mixer. Peralatan pencampuran mempunyai pemanfaatan

yang bermacam-macam. Untuk menentukan jenis dari alat pencampur

tergantung pada jenis bahan yang akan di campurkan (cairan, padatan, atau

gas), kecepatan alat yang diinginkan serta kekentalan dari suatu bahan

tersebut.

Oleh karena itu, pada praktikum ini akan dipelajari 4 macam peralatan

pencampuran, antara lain planetary mixer, vertical double rotary mixer,

single rotary mixer, dan ribbon mixer. Sehingga dalam melakukan proses

pencampuran dapat menggunakan peralatan pencampuran yang sesuai dengan

bahan yang digunakan.

B. TUJUAN

Tujuan dari praktikum ini, antara lain: untuk mengetahui jenis-

jenis peralatan pencampuran yang sesuai dengan bahan yang cocok pada

masing-masing peralatan tersebut dalam suatu industry dan untuk mengetahui

fungsi dan spesifikasi dari masing-masing peralatan pencampuran (planetary

mixer, vertical double rotary mixer, single rotary mixer, dan ribbon mixer).

Peralatan Pencampuran (Mixing)

Page 3: Laporan Peralin CIA Vi

Laporan Peralatan Industri VI

II. METODOLOGI

A. ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan pada saat pengamatan peralatan pencampuran

bahan yaitu planetary mixer, vertical double rotary mixer, single rotary

mixer, dan ribbon mixer, kamera, baskom dan stopwatch. Kemudian,bahan-

bahan yang digunakan antara lain, tepung terigu, tepung jagung, dan air.

B. METODOLOGI

Praktikum peralatan pencampuran ini menggunakan metode

penjelelasan dari asisten praktikum dengan model dua arah. Asisten

praktikum memberikan penjelasan mengenai jenis-jenis peralatan

pencampuran (planetary mixer, vertical double rotary mixer, single rotary

mixer, dan ribbon mixer) yang meliputi bagian-bagian mesin, fungsi mesin

dan cara penggunaan masing-masing mesin. Ketika asisten praktikum selesai

menjelaskan peralatan pengecilan ukuran (planetary mixer, vertical double

rotary mixer, single rotary mixer, dan ribbon mixer), lalu praktikan

memberikan pertanyaan jika ada yang kurang jelas dan jika ada yang ingin

ditanyakan.

Kemudian praktikum dilanjutkan dengan menjalankan semua

peralatan pencampuran kecuali single rotary mixer. Sedangkan untuk alat

planetary mixer, vertical double rotary mixer, dan ribbon mixer dapat

lagsung digunakan dengan menjalankan alat. Pada saat menggunakan vertical

double rotary mixer, pertama-tama memasukkan bahan (tepung terigu dan

tepung jagung) ke dalam alat. Kemudin dihitung kecepatan dari vessel dan

impellernya. Setelah itu, dilakukan pengamatan terhadap perubahan yang

terjadi pada setiap kelipatan 3 menit hingga mencapai waktu selama 9 menit.

Hal yang sama dilakukan juga pada alat ribbon mixer, hanya saja dilauakan

penambahan air sebanyak 1 L pada setiap kelipatan 3 menit hingga mencapai

waktu 9menit.

Peralatan Pencampuran (Mixing)

Page 4: Laporan Peralin CIA Vi

Laporan Peralatan Industri VI

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

Alat Keterangan

Planetary mixer Rotation = 41 rpm / menit

AlatT

(menit)Keterangan

Putaran/menit

Vertical

Double Rotary

Mixer

(pencampuran

tepung terigu

dan tepung

jagung)

3

Belum tercampur

(warnanya masih kuning

dan putih)

Pada impeller =

140

6

Sudah tercampur tapi

belum merata masih ada

warna kuning dan putih

Pada Vessel = 17

9Sudah tercampur dan lebih

merata

AlatT

(menit)Keterangan

Ribbon mixer

(pencampuran

tepung terigu,

tepung

jagung,dan

air)

3 Belum merata (+)

6 Cukup merata (++)

9

Belum merata sempurna

masih ada yang berupa

terigu dan kebanyakan air

1. Planetary mixer

a. Gambar Planetary mixer

Terlampir

b. Spesifikasi alat

Manufactured by: Ganson Limited Bombay-55

Engineers to the chemical & pharmaceutical industry

Peralatan Pencampuran (Mixing)

Page 5: Laporan Peralin CIA Vi

Laporan Peralatan Industri VI

PLM 50 serial No. 172

2 HP 3 80 Dec 8T

c. Fungsi secara umum

Digunakan untuk mencampurkan bahan padat sehingga menghasilkan

adonan yang lembut dan merata.

2. Vertical Double Rotary Mixer

a. Gambar Vertical Double Rotary Mixer

Terlampir

b. Spesifikasi

Model H&D 5.0

Listrik speed 162 rpm

Cask speed 11 rpm

Motor power 1500w

Machine No. 0011

Rated power impact 1,00w

Rated voltage 220v

Rated frequency 50Hz

Water proof degree 1PX2

MFG. Date 07 4

c. Fungsi secara umum

Digunakan untuk mencampurkan bahan padat-padat seperti untuk

pencampuran tepung jagung dan tepung terigu.

3. Single Rotary Mixer

a. Gambar Single Rotary Mixer

Terlampir

b. Spesifikasi

Alexander werk

Masc. Typ UG II Masch Nr. 23515

HR 90 L

PO 1 V 3,2 / 4,3

Peralatan Pencampuran (Mixing)

Page 6: Laporan Peralin CIA Vi

Laporan Peralatan Industri VI

c. Fungsi secara umum

Digunakan untuk mencampur bahan padat-cair (pasta). Adapun

karakteristik bahan campurannya adalah viskositas tinggi , plastis,

dan berbentuk pasta.

4. Ribbon mixer

a. Gambar Ribbon mixer

Terlampir

b. Spesifikasi

Single Phase AC Motor

Type JY 2E-4 ¾ HP

1420 rpm Cont class E

110/220 V 11/55 A 50 H2 No. B089

Made in Tianjin China

c. Fungsi secara umum

Digunakan untuk mencampurkan bahan-bahan yang berpartikel

padat .

B. PEMBAHASAN

Praktikum peralatan industri tentang peralatan pencampuran ini dilakukan

pengamatan langsung terhadap masing-masing peralatan pencampuran yang

berada di Seafast. Sebelum dibahas lebih lanjut hasil praktikum yang didapat,akan

dibahas terlebih dahulu sedikit mengenai proses pencampuran. Pencampuran

adalah suatu operasi yang menggabungkan dua macam atau lebih komponen

bahan yang berbeda hingga tercapai suatu keseragaman. Tujuan dari pencampuran

adalah bergabungnya bahan menjadi suatu campuran yang sedapat mungkin

memiliki kesamaan penyebaran yang sempurna.

Prinsip percobaan pencampuran adalah berdasarkan pada peningkatan

pengacakan dan distribusi dua atau lebih komponen yang mempunyai sifat yang

berbeda. Derajat pencampuran dapat dikarakterisasi dari waktu yang dibutuhkan,

keadaan produk atau bahkan jumlah energi yang dibutuhkan untuk melakukan

pencampuran. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencampuran antara lain

Peralatan Pencampuran (Mixing)

Page 7: Laporan Peralin CIA Vi

Laporan Peralatan Industri VI

adalah: ukuran partikel, bentuk, dan densitas dari masing-masing komponen,

efisiensi alat pencampur untuk masing-masing komponen, kadar air permukaan

bahan pangan, dan karakteristik aliran masing-masing bahan pangan (Brennan,

1968).

Campuran terdiri dari beberapa jenis antara lain, campuran gas (udara),

campuran bahan cair (larutan, emulsi), campuran bahan padat-bahan cair

(suspensi, pasta), campuran bahan cair-gas (minuman yang mengandung C02),

campuran bahan padat (pakan ternak, adukan semen pasir), dan campuran gas-

bahan padat (asap). Homogenisasi campuran gas dan campuran gas-bahan padat

dilakukan dengan bantuan aliran turbulen melalui pompa. Sedangkan

homogenisasi campuran jenis bahan cair, campuran bahan padat-bahan cair,

campuran bahan cair-gas dan campuran bahan padat dilakukan melalui

pengadukan, pencampuran bahan viscous, dan pencampuran bahan padat.

Adapun rancangan alat pengaduk(agitators) yang secara umum terdiri dari:

(1) bejana (vessel); (2) sumbu berputar (As); (3) pengaduk (impeller); (4)

penggerak (motor); dan pemecah aliran (buffle). Kemudian impeller terdiri dari 3

macam tipe yang berbeda, yaitu:

1. Radial impeller

Untuk membantu bentuk sudu-sudu tersebut maka pada setiap radial

impeller dilengkapi dengan cover plate pada bagian belakang dan juga kadang-

kadang pada bagian depannnya. Cover plate ini juga secara otomatis

menimbulkan kerugian akibat gesekan dengan cairan. Untuk memperbaiki dalam

hal ini meningkatkan efesiensi atau menurunkan nilai NSPH, impeller harus

dibuat beberapa sudu.

Peralatan Pencampuran (Mixing)

Page 8: Laporan Peralin CIA Vi

Laporan Peralatan Industri VI

Kadang-kadang bentuk radial impeller harus dibuat sedemikian rupa

dengan sedikit mungkin jumlah sudunya agar tidak merintangi aliran cairan pada

impeller penggunaan khusus seperti untuk memompakan cairan bubur kertas,

lumpur, atau cairan yang mengandung benda-benda padat. Untuk mengatasi hal

ini, maka dibuat radial impeller yang mempunyai sudu satu, dua, tiga buah saja.

Impeller jenis ini juga di sebut impeller saluran (channel impeller).

a. Bentuk radial impeller tertutup dan penggunaannya

Radial impeller dengan sudu dilengkungkan satu kali

Penggunaannya: Untuk air bersih dan sedikit kotor

Gambar 1. tampak depan dengan menghilangkan cover plate

Radial impeller dengan sudu dilengkungkan dua kali

Penggunaannya: Untuk air bersih dan sedikit kotor

Gambar 2. Tampak dari depan menghilangkan cover plate

Non clogging impeller dengan sudu/saluran tunggal (single vane

impeller)

Penggunaannya : Untuk cairan kotor, lumpur, cairan mengandung

benda-benda padat yang cukup besar, serat yang panjang, juga untuk

mengangkut benda padat yang akan di proses kembali.

Peralatan Pencampuran (Mixing)

Page 9: Laporan Peralin CIA Vi

Laporan Peralatan Industri VI

Gambar 3. tampak dari depan menghilangkan cover plate

Non clogging impeller dengan sudu/saluran ganda

Penggunaannya : Untuk cairan kotor, lumpur, cairan yang mengandung

benda-benda padat yang cukup besar, tapi tidak mengandung serat yang

panjang juga tidak mengandung gas.

Gambar 4. Tampak depan menghilangkan cover plate

Non clogging impeller dengan sudu/saluran tiga

Penggunaannya : Untuk cairan kotor, lumpur, cairan yang mengandung

benda-benda padat yang cukup besar, tapi tidak mengandung serat yang

panjang juga tidak mengandung gas.

Gambar 5. Tampak dari depan dengan menghilangkan cover plate

b. Bentuk radial impeller terbuka dan penggunaannya

Open impeller dengan sudu tunggal

(Single vane open impeller)

Penggunaannya : Untuk cairan kotor, lumpur, cairan mengandung

benda-benda padat yang cukup besar, cairan yang mengandung gas.

Peralatan Pencampuran (Mixing)

Page 10: Laporan Peralin CIA Vi

Laporan Peralatan Industri VI

Gambar 1

Open impeller dengan sudu ganda

Penggunaannya : Untuk cairan kotor,lumpur, cairan mengandung

benda-benda padat yang cukup besar, cairan yang mengandung gas.

Gambar 2

Open impeller dengan sudu tiga

Penggunaannya : Untuk cairan kotor, cairan mengandung benda-

benda padat yang cukup besar, cairan yang mengandung gas.

Gambar 3

Peralatan Pencampuran (Mixing)

Page 11: Laporan Peralin CIA Vi

Laporan Peralatan Industri VI

2. Axial impeller

Axial impeller disebut juga propeller dimana dapat dipasang secara tetap

atau dapat diubah-ubah ketika pompa dibuka maupun diubah-ubah pada saat

pompa tersebut dioperasikan. Pompa dengan impeller ini digunakan untuk

memompa cairan dengan kapasitas yang besar tetapi total head yang dicapai

relatif rendah. Contoh penggunaan pompa axial impeller ini adalah untuk pompa

penanggulangan banjir, pompa irigasi, pompa air pendingin pembangkit tenaga

listrik dan lain-lain.

Axial impeller tetap

Penggunaannya : Untuk air bersih dan air kotor

Gambar 1

Axial flow impeller yang dapat diubah-ubah pada saat pompa dibuka

Axial flow impeller yang dapat diubah-ubah pada saat pompa beroperasi

3. Specialty Impellers

Peralatan Pencampuran (Mixing)

Page 12: Laporan Peralin CIA Vi

Laporan Peralatan Industri VI

Selain impeller-impeller yang telah di sebutkan diatas ada juga impeller

dengan type-type khusus:

Non clogging impeller dengan free floe / vortex

Penggunaannya : Untuk cairan kotor, lumpur, cairan mengandung benda-benda

padat yang cukup besar, serat yang panjang, juga untuk cairan yang

mengandung gas.

Gambar 1

Star impeller (impeller pompa denyut)

Penggunaannya : untuk cairan yang benar-benar bersih dan cairan yang

mengandung gas.

Gambar 2

Peripheral impeller (Turbine impeller)

Penggunaannya : Untuk cairan yang benar-benar bersih dan cairan yang

mengandung gas. Dipakai untuk kapasitas yang kecil tetapi mempunyai total

head yang tinggi.

Gambar 3

[http://ksbforblog.blogspot.com/2009/04/type-penggunaan-impeller-

pompa.html]

Peralatan Pencampuran (Mixing)

Page 13: Laporan Peralin CIA Vi

Laporan Peralatan Industri VI

Pada pengamatan yang dilakukan pada peralatan pencampuran meliputi:

1. Planetary mixer

Karakteristik proses pencampuran pada planetary mixer antara lain: (1)

Bahan padat dapat mengalir; (2) Prinsip hampir sama dengan pencampuran bahan

viscous; (3) Membutuhkan tenaga yang lebih ringan/kecil dari pada pencampuran

bahan pasta; (4) Tidak ada aliran bahan ke pengaduk dengan sendirinya.

Kemudian cara kerja dari alat ini adalah kocokan mekanik, angkat dan jatuhkan

dan menggelindingkan bahan.

Planetary ini bekerja berdasarkan teori perputaran planet, dimana beater

berputar mengitari bowl, dimana bowl tidak berputar. Sehingga menghasilkan

adonan yang rata dan lembut. Prinsip kerja alat ini adalah dengan berputarnya

impeller untuk mencampur bahan sedangkan wadahnya tetap diam. Bahan-bahan

yang akan dilakukan pencampurkan dimasukkan ke wadah melalui celah lubang

yang tersedia pada mesin tersebut. Setelah itu mesin dapat dijalankan dengan

menekan tombol on untuk memulai proses pencampuran. Pengaduk yang

digunakan beraneka ragam sesuai dengan jenis bahan yang diolah.

Berdasarkan hasil praktikum yang didapat data bahwa rotation dari alat

planetary mixer ini adalah 41 rpm/menit dengan tanpa memasukkan bahan ke

dalam alat. Planetary mixer digunakan untuk mencampurkan bahan yang padat.

.

Aplikasi :

a. SPIRAL untuk mengaduk adonan tepung dan jenis makanan yang sangat kental

b. BEATER untuk mengaduk makanan keju, adonan pastry dan croissant, aneka

tepung, mentega

c. WHIP untuk mengaduk bahan makanan encer, seperti : cream, telur, susu segar.

 

Peralatan Pencampuran (Mixing)

Page 14: Laporan Peralin CIA Vi

Laporan Peralatan Industri VI

Planetary yang berada di pasaran

Spesifikasi:

Model : B-60A

Dimensi : 59x58x113 cm

Volume Bowl : 60 liter

Kapasitas adonan : 20 kg

Listrik : 2800 watt, 380 V / 3 P / 50 Hz

Mixing speed : 76/109/216 rpm

Berat : 280 kg

Harga : US $ 2.900

Fitur penting:

Menghomogenkan pencampuran adonan bubuk kering & basah berbagai

bahan viskositas yang berbeda, kerapatan, dalam proporsi yang berbeda.

Pencampuran padat-padat, cair-padat, dan cair-cair dicapai secara efektif.

planet mixer digunakan untuk penyusunan salep, pasta gigi, krim,

suspensi, dll

Gerak planet pengocok

Scrapper pisau yang terletak di pusat

Geser tinggi emulsifier untuk membuat krim, suspensi.

Serbaguna untuk semi padat, padat, cair persiapan.

Peralatan Pencampuran (Mixing)

Page 15: Laporan Peralin CIA Vi

Laporan Peralatan Industri VI

[http://www.mesinroti.com/

Mesin_Mixer_Roti_Planetary_RRC_Mesin_Pengaduk_Roti.html]

2. Vertical Double Rotary Mixer

Vertical doublr rotary mixer digunakan untuk mencampurkan bahan yang

padat-padat. Pada praktikum ini, alat ini digunakan dengan menggunakan tepung

jagung dan tepung terigu sebagai bahan inputan. Kemudian pencampuran

dilakukan dengan alat ini selama 9 menit. Namun, pengamatan dilakukan setiap 3

menit sekali dengan mematikan tombol on/off untuk kemudian diamati perubahan

yang terjadi pada tepung. Pada 3 menit pertama, masih terlihat warna kuning dan

putih sehingga dapat dikatakan bahwa pencampuran ini belum merata.

Pada 3 menit kedua (6 menit) didapatkan hasil yang tidak jauh berbeda

pada saat 3 menit pertama yaitu, tepung masih belum tercampur secara merata

karena masih terlihat warna kuning dan putih pada tepung. Lalu, pada 3 menit

terakhir (9 menit) terdapat perubahan yang cukup jelas yaitu, campurannya antara

tepung jagung dan tepung terigu sudah lebih merata. Namun, pada bagian tengah

masih belum tercampur merata. Hal ini dapat disebabkan karena bahan yang

digunakan terlalu sefikit sehingga akan menimbulkan gundakan (tumpukan) di

tengah yang tidak ikut teraduk. Volume bahan mempengaruhi pencampuran

bahan, semakin banyak bahan maka bahan akan semakin cepat tercampur.

Selanjutnya, diamati pula kecepatan dari vessel dan impeller dari alat

Vertical doublr rotary mixer ini. Kecepatan vessel didapatkan nilai sebesar 17

rpm sedangkan kecepatan impeller adalah 140 rpm.

Dalam melakukan pencampuran dibutuhkan kecepatan dari suatu alat

pencampur. Kecepatan komponen-komponen cairan yang dicampurkan

disebabkan oleh pengadukan, dan kecepatan pengadukan tersebut terdiri dari : (1).

Kecepatan radial yang berfungsi sebagai arah ke pengaduk, (2). Kecepatan

longitudinal, paralel dengan pengaduk, dan (3). Kecepatan rotasional, tangensial

ke pengaduk. Tenaga motor pengaduk sangat tergantung kepada sifat bahan

pangan, jumlah konsistensi bahan pangan yang dicampur, posisi, jenis, kecepatan,

dan ukuran impeller ( Brennan, 1968).

Peralatan Pencampuran (Mixing)

Page 16: Laporan Peralin CIA Vi

Laporan Peralatan Industri VI

Prinsip kerja yang dilakukan mesin ini yaitu pertama dimulai dari bahan-

bahan yang akan dicampurkan dimasukkan kedalam wadah yang telah tersedia

pada mesin tersebut. Kemudian mesin dihidupkan. Pada prosesnya terjadi 2 buah

perputaran yakni pada bagian wadah dan pengaduk dengan arah yang berlawanan

dan kecepatan yang berbeda pula. Kecepatan perputaran pada bagian wadah lebih

lambat dibandingkan kecepatan pada bagian pengaduk.

Vertical Double Rotary Mixer yang ada di pasaran

Mixer ini digunakan untuk kontinyu adalah padat-padat dan padat-cair

pencampuran untuk medium untuk produksi besar secara terus menerus. Ini.

Mixer ganda memiliki poros pencampuran disesuaikan dengan dayung Dalam

mixer vertikal tujuan pencampuran dapat diselesaikan di bawah gaya gravitasi

dengan dampak diasingkan. Produksi berbagai output mixer ini adalah 100 Kg. to

50000 Kgs. untuk 50.000 Kgs.

Aplikasi Dalam: Kimia, Mineral, Pupuk, Semen, dll

3. Single rotary mixer

Karakterisik proses pencampuran dari alat single rotary mixer antara lain :

(1) memerlukan gaya gunting (shear force) yang lebih besar; (2) memerlukan

energi spesifik yang lebih besar (sampai 1kwh/kg); dan (3) tidak ada aliran bahan

menuju pengaduk.

Pengamatan pada Single rotary mixer tidak dilakukan dengan

menggunakan alat secara langsung, hanya dijelaskan secara lisan saja. Alat ini

hamper mirip dengan planetary mixer yaitu,terdapat rotasi dan revolusi.

Kemudian, alat ini digunakan untuk mencampur bahan padat-cair (pasta,

gabungan padat dan cair). Alat ini dinamakan single karena pada alat ini terdapat

Peralatan Pencampuran (Mixing)

Page 17: Laporan Peralin CIA Vi

Laporan Peralatan Industri VI

satu impeller dan bisa diubah-ubah dan selain itu, ukuran dari alat ini juga cukup

kecil.

Prinsip kerja alat ini yaitu pencampuran bahan dengan pemutaran

impeller. Adapun mekanisme kerjanya yaitu bahan-bahan yang akan dicampurkan

diletakkan ke dalam wadah yang telah tersedia. Kemudian mesin dihidupkan.

Perputaran terjadi hanya pada pengaduk dengan penyesuaian kecepatan yang

diperlukan. Seiring proses pencampuran berjalan, dilakukan penambahan air

sedikit demi sedikit agar bahan dapat tercampur rata. Setelah pencampuran bahan

telah kalis, mesin pun dapat dimatikan dan wadah dapat dilepaskan dari bagian

mesin untuk mengambil bahan-bahan didalamnya yang telah tercampur.

4. Ribbon mixer

Pencampuran tipe ini memerlukan energi dan tenaga yang lebih besar.

Oleh karena itu diperhatikan jangan sampai energi yang dikonsumsi diubah

menjadi panas yang dapat menyebabkan terjadinya kenaikan temperatur dari

produk. Alat ini digunakan untuk pencampuran bahan pasta dan bahan lain yang

memiliki derajat viskositas yang tinggi. Posisi pengaduk pada alat ini tersusun

secara horizontal tetapi proses pengadukan atau pencampuran bahan terjadi

secara vertikal.

Pada praktikum ini dilakukan pencampuran bahan antara tepung terigu dan

tepung jagung. Pada saat pertama, dimasukkan terlebih dahulu tepung jagung dan

tepung terigu. Kemudian, ditambahkan air sebanyak 1 L pada 3 menit pertama.

Lalu, dilakukan pengadukan dan pencampuran pada alat ini. Setelah 3 menit

pertama dapat diketahui bahwa bahan belum tercampur dengan merata sehingga

ditambahkan air sebanyak 1L lagi. Selanjutnya, pada saat 3 menit putaran kedua

(6 menit) didapatkan perubahan bahwa bahan sudah cukup tercampur jika

dibandingkan pada saat 3 menit pertama.

Pada saat akan melakukan 3 menit putaran terakhir (9 menit) ditambahkan

air sebanyak 1L lagi dan setelah 3 menit didapatkan hasil bahwa adonan

(campuran bahan) menjadi terlalu cair dan tidak tercampur dengan merata karena

masih ada yang berupa tepung. Hal ini dapat disebabkan karena tidak tepatnya

takaran penambahan air pada saat proses pencampuran bahan. Selain itu, salah

satu tepung yang digunakan adalah tepung jagung yang tidak terdapt zat pektin

Peralatan Pencampuran (Mixing)

Page 18: Laporan Peralin CIA Vi

Ribbon Mixer With Oil Spraying Device

Laporan Peralatan Industri VI

sehingga tidak bisa elastis. Oleh karena itu, bahan-bahan tersebut tidak tercampur

dengan merata.

Derajat pencampuran dapat dikarakterisasi dari waktu yang dibutuhkan,

keadaan produk atau bahkan jumlah energi yang dibutuhkan untuk melakukan

pencampuran. Derajat keseragaman pencampuran diukur dari sampel yang

diambil selama pencampuran, jika komponen yang dicampur telah terdistribusi

melalui komponen lain secara random, maka dikatakan pencampuran telah

berlangsung baik (Fellows, 1988).

Derajat pencampuran yang dicapai tergantung pada :

1. Ukuran relative partikel

2. Efesiensi alat pencampur untuk komponen yang dicampur

3. Kecenderungan komponen untuk membentuk agrerat

4. Kadar air, sifat permukaan dan aliran dari masing-masing komponen (Fellows,

1988).

Peralatan Pencampuran (Mixing)

Ribbon Mixer

Page 19: Laporan Peralin CIA Vi

Laporan Peralatan Industri VI

Ribbon Mixer yang ada di pasaran

Ribbon Mixer Horizontal

Fungsi : mencampur adonan kering (horizontal)

Kapasitas tank : 500 liter

Dimensi total : 150x100x160 cm

Penggerak ; elektromotor 5,5 HP, 3 phase / 380 V

Peralatan Pencampuran (Mixing)

Mixing Principle Instruction

Mixing Principle Instruction With Oil Spraying Device

Page 20: Laporan Peralin CIA Vi

Laporan Peralatan Industri VI

Bahan :

o Hopper : stainless steel

o Tuas pengaduk : stainless steel

o Rangka : besi UNP 10

Putaran pengaduk : rendah (dapat disesuaikan tergantung jenis produk)

 Ribbon Mixer (Rotary)

Fungsi : mencampur adonan kering (berputar)

Kapasitas : 500 liter

Dimensi total : diameter 78 cm, panjang 122 cm, tinggi 150 cm

Penggerak : elektromotor 5,5 HP, 3 Phase/380 V

Bahan : full stainless steel

Sistem pengaduk : berputar 360 derajat

http://www.mesinpertanian.com/

Mesin_Ribbon_Mixer_Mesin_Mixer_Adonan_Kering_Horizontal.html

Peralatan Pencampuran (Mixing)

Page 21: Laporan Peralin CIA Vi

Laporan Peralatan Industri VI

IV. KESIMPULAN & SARAN

A. KESIMPULAN

Fungsi alat pencampur adalah unit operasi yang mampu mencampur dua

atau lebih komponen pangan. Peralatan pencampuran diklasifikasikan berdasarkan

jenis bahan yang akan dicampurkan. Pada planetary mixer digunakan untuk

mencampur bahan padat-padat. Pada vertical double juga digunakan untuk bahan

yang padat sehingga menghasilkan adonan yang lembut. Kemudian pada single

rotary mixer dan ribbon mixer sama-sama digunakan untuk bahan yang padat-cair

(pasta, adonan roti). Namun pada single impellernya dapat diubah-ubah dan dalam

ukuran yang kecil.

Pada vertical double dan ribbon mixer membutuhkan waktu kurang lebih 9

menit untuk mencapai keadaan homogen (campuran bahan yang merata). Namun,

pada ribbon mixer hasil praktikum dapat dikatakan gagal karena terdapat

kesalahan dalam penakaran ketika melakukan penambahan air, sehingga hasil

pencampuran yang didapat menjadi terlalu cair dan masih ada gumpalan tepung.

Selain itu, salah satu tepung yang digunakan adalah tepung jagung yang tidak

terdapt zat pektin sehingga tidak bisa elastis. Oleh karena itu, bahan-bahan

tersebut tidak tercampur dengan merata.

B. SARAN

Dalam perancangan dan penggunaan alat harus senantiasa menerapakan

dan fokus terhadapa aspek kesehatan dan keselamatan kerja agar diharapkan tidak

terjadi kecelakaan dalam penggunaanya. Pengguna dalam hal ini juga harus

terlebih dahulu fungsi dan prosedur pemakaian alat.

Perawatan alat harus secara berkala dilakukan. Sebab alat yang tidak

dirawat hanya akan menambah biaya produksi dan berpotensi besar terjadi

kerusakan. Oleh karena itu hal ini harus diperhatikan.

Peralatan Pencampuran (Mixing)

Page 22: Laporan Peralin CIA Vi

Laporan Peralatan Industri VI

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.http://www.mesinpertanian.com/

Mesin_Ribbon_Mixer_Mesin_Mixer_Adonan_Kering_Horizontal.html [ 15

Mei 2010].

Anonim.http://ksbforblog.blogspot.com/2009/04/type-penggunaan-impeller-

pompa.html. [15 Mei 2010].

Anomim.http://www.mesinroti.com/

Mesin_Mixer_Roti_Planetary_RRC_Mesin_Pengaduk_Roti.html.[15 Mei

2010]

Brennan. J. G. dkk.. 1968. Food Engineering Operations. Applied Science

Publisher Limited. London.

Fellow, P.J.1988. Food Processing Technology. Principle and Practice. Ellis

Horwood. New York.

Peralatan Pencampuran (Mixing)

Page 23: Laporan Peralin CIA Vi

Laporan Peralatan Industri VI

Peralatan Pencampuran (Mixing)