laporan observasi seni kriya mancanegara - keramik hijau goryeo korea

31
Keramik Hijau Goryeo (Celadon ) Korea Selatan Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Seni Budaya Semester Genap Tahun Ajaran 2012 / 2013 Disusun oleh : Kelas: 1. Eka Annisa Desiyana XI IPA 1 2. Fitria Anggraini 3. Oktavia Rianti 4. Putri Larasati SMA Negeri 1 Cibinong, Jln. Mayor Oking Jayaatmaja No. 73 Telp. (021) 8752614 Cibinong-Bogor, Website : www.sman1-cbi.sch.id

Upload: putri-larasati

Post on 05-Dec-2014

20.469 views

Category:

Education


11 download

DESCRIPTION

Keramik Hijau Goryeo Korea

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

Keramik Hijau Goryeo (Celadon )

Korea Selatan

Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Seni Budaya

Semester Genap

Tahun Ajaran 2012 / 2013

Disusun oleh : Kelas:

1. Eka Annisa Desiyana XI IPA 1

2. Fitria Anggraini

3. Oktavia Rianti

4. Putri Larasati

SMA Negeri 1 Cibinong, Jln. Mayor Oking Jayaatmaja No. 73

Telp. (021) 8752614 Cibinong-Bogor, Website : www.sman1-cbi.sch.id

Page 2: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

2

Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami selaku siswi dari salah satu

kelompok Seni Budaya di kelas XI- IPA 1, telah melaksanakan kegiatan

presentasi dan pembuatan laporan ini dengan lancar dan sebagai mana

mestinya.

Laporan ini merupakan salah satu tugas bidang mata pelajaran Seni

Budaya untuk Observasi Seni Kriya Mancanagera. Oleh karena itu, kami

memilih seni kriya dari Korea Selatan yaitu Keramik Hijau Goryeo.

Kami menyadari bahwa laporan dan presentasi kelompok kami jauh

dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari

berbagai pihak kami harapkan untuk kesempurnaan laporan ini.

Dengan terlaksananya presentasi dan laporan ini, maka kami

berharap telah memenuhi tugas Seni Budaya dan mendapatkan nilai

yang baik. Serta bermanfaat bagi teman-teman sekalian.

Cibinong, 9 Mei 2013

Anggota Kelompok

Page 3: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

3

Daftar Isi

Kata Pengantar ....................................................................................................... 2

Daftar Isi .................................................................................................................. 3

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Pemilihan Materi............................................................ 4

1.2 Latar Belakang Materi secara Sosiologis / Antropologis ........................ 4

Bab II Pembahasan

2.1 Bahan...................................................................................................... 7

2.2 Alat pembuatan ...................................................................................... 7

2.3 Cara Pembuatan .................................................................................... 9

2.4 Video Cara Pembuatan .......................................................................... 19

2.5 Bentuk dan Fungsi ................................................................................. 20

2.6 Pola Hias dan Ornamen ......................................................................... 22

2.7 Video ...................................................................................................... 28

Bab III Penutup

3. 1 Kesimpulan ............................................................................................ 30

3. 2 Penutup .................................................................................................. 30

Daftar Pustaka ........................................................................................................ 31

Page 4: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

4

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Pemilihan Materi

Keramik Hijau Goryeo atau yang biasa disebut Celadon merupakan salah

satu karya seni kriya yang berasal dari Korea Selatan. Salah satu keunikan

Celadon adalah kemunculannya yang sudah dibuat sejak abad ke-9. Selain itu,

Celadon mempunyai berbagai macam bentuk, jenis, dan pola hias yang

memiliki nilai seni dan estetika yang tinggi.

Maka dari itu kelompok kami memilih materi ini untuk dibahas dan kami

pernah melihat Keramik Hijau Goryeo dalam TV Shows Faith yang diperankan

oleh aktor Lee Minho yang berasal dari Korea Selatan yang diproduksi oleh

stasiun TV swasta di Korea pada tahun 2012. Menurut kami Keramik yang

terdapat film tersebut mempunyai keunikan tersendiri terutama dalam pola hias

dan penggunaannya dibandingkan dengan keramik jenis lain.

Kami menyadari, bahwa laporan makalah ini masih jauh dari sempurna.

Semoga Laporan makalah ini dapat berguna untuk pembaca.

1.2 Latar Belakang Materi Secara Sosiologis / Antropologis

Awal mula di zaman Silla Bersatu Berbagai teori dan bukti sejarah yang dikemukakan oleh para sejarawan

mengenai asal-usul keramik hijau Goryeo di Semenanjung Korea antara lain

kaitannya dengan produksi keramik hijau di Yuezhou, Provinsi Zhejiang, Cina

selatan. Mengenai asal-usul, ada 2 teori.

Teori pertama, meyakini bahwa keramik hijau pertama di Korea

dibuat di abad ke-9, akhir periode Silla Bersatu (668-918).

Teori kedua, keramik hijau pertama kali dibuat di pertengahan abad

ke-10, masa Dinasti Goryeo.

Teori pertama paling kuat karena dibuktikan dengan penemuan berbagai

jenis keramik mirip produksi Yuezhou di situs tungku pembakaran di pesisir

barat Korea. Di masa itu, Goryeo dipengaruhi Tang dalam berbagai bidang,

yaitu agama Buddha, seni budaya, termasuk kerajinan keramik.Pengrajin

keramik hijau dan putih di zaman akhir Silla Bersatu semakin kreatif

menciptakan berbagai bentuk baru namun tak ada dekorasi.

Page 5: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

5

Periode Goryeo dan masa keemasan

Berlanjut ke pemerintahan Goryeo yang baru, metode ukir intaglio, relief,

glasir besi, dan tatahan putih dipergunakan. Pengaruh khas Goryeo masih

belum nampak karena masih meniru cara Cina untuk keramik pot, botol, dan

vas maebyeong. Warna hijau keramik masih cukup gelap kadang-kadang

kuning karena proses bakar dalam tungku. Tapi lapisannya semakin tipis dan

lebih tahan lama, menunjukkan adanya kemajuan dalam metode pembuatan.

Di pertengahan abad ke-11, Goryeo sudah cukup makmur untuk mengatur

negerinya sendiri. Guna membuat keramik yang lebih bernilai pabrik-pabrik di

pantai timur dan selatan ditutup dan pusat produksi pindah ke pesisir barat

dekat ibukota, khususnya ke Provinsi Jeolla. Dua daerah penting, Kecamatan

Taegu, Kabupaten Gangjin dan Kecamatan Boan dan Kecamatan Chinso di

Kabupaten Buan merupakan pusat produksi keramik yang dikelola secara

khusus oleh pemerintah.

Keramik Cina masih jadi barang dagang di Goryeo sampai abad ke-12,

antara lain keramik hijau Yaozhou Cina utara, keramik Ci-zhou dari

Guangdong, keramik Ding, Jingdezhen, dan Xiuwu. Perabot-perabot ini

menginspirasi produksi keramik Goryeo dari segi bentuk yang semakin

bermacam-macam.

Pada masa pemerintahan Raja Injong (raja ke-17), pengrajin Goryeo mulai

menemukan gaya khusus tahap demi tahap. Mulai tahun 1123 sampai 100

tahun berikutnya, disebut sebagai zaman kejayaan keramik hijau Goryeo saat

banyak hasil karya bermutu tinggi diciptakan.

Hasil karya pengrajin Goryeo ditunjukkan dengan glasir keramik yang

lebih transparan, jernih dan terang untuk menampilkan permukaan ukir-ukiran

dan pola yang lebih ramai dan rumit. Sementara keramik hijau Cina berglasir

lebih gelap sehingga menambahkan pola cukup sulit dilakukan. Warna hijau

batu giok yang didamba-damba pengrajin Goryeo pun sudah berhasil

diciptakan dan menarik perhatian warga Cina dimana-mana. Xu Jing, utusan

Huizong dari Song Utara menulis pengalamannya berkunjung ke Korea dalam

buku Gaoli Tujing (Perjalanan utusan ke Goryeo) tahun 1123.

Di antara jenis keramik hijau Goryeo yang paling dikagumi adalah

sanggam cheongja, keramik hijau tatahan. Asalnya tak jelas, tapi kemungkinan

pertengahan abad 12 (1150-an) menurut penemuan mangkok keramik hijau di

kuburan Mun Gong-yu yang meninggal tahun 1159.

Metode menatah sebenarnya digunakan untuk kerajinan metal didapat

dari penelitan mendalam mengenai karakteristik bahan ditambah keterampilan

tinggi, merupakan penemuan besar orang Goryeo. Metode sanggam membuat

pola tampak bagai lukisan, memperlihatkan paduan warna-warna yang

harmonis. Pola yang disukai antara lain awan dan burung jenjang, representatif

corak keramik Goryeo.

Page 6: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

6

Setelah Invasi Mongol sampai akhir periode Goryeo

Pada tahun 1131, invasi bangsa Mongol ke Korea menandai periode

penurunan keramik hijau. Tahun berikutnya, pemerintahan pindah ke Pulau

Ganghwa menghindari pasukan Mongol sampai akhirnya menyerah tahun 1270

dan kembali lagi ke Kaesong.

Pada masa ini metode tatahan masih dipraktikkan namun kualitasnya jauh

berkurang karena warna hijau terang berubah gelap dan tidak menarik lagi.

Pola-pola yang sebelumnya rumit diganti dengan yang lebih sederhana, biasa,

dengan permukaan terlalu kosong atau terlalu banyak sehingga tidak

seimbang. Harmoni warna memburuk, terlalu gelap atau terlalu terang karena

pengrajin tidak lagi mencari nilai seni. Sebagian besar dibuat antara tahun

1269-1287. Pengaruh Arab dan barat masuk lewat Yuan pada tahun 1290-an

memperkenalkan keramik-keramik asing. Keramik besar-besar dengan ukuran

melebihi 70 cm juga diciptakan atas pengaruh Yuan bersama keramik glasir

kuning dan keabu-abuan.

Di abad ke-14 (tahun 1300-an), kualitas keramik hijau semakin

melenceng, kali ini glasir hampir hitam dan tatahan jadi kasar bahkan

produksinya semakin banyak. Hasil turunan ini adalah dasar keramik

buncheong yang diminati pada masa Dinasti Joseon. Sejak itu, dibawah

kekuasaan Dinasti Yuan kerajinan keramik hijau telah kehilangan nilai dan

kualitas hingga Goryeo jatuh pada tahun 1391.

Kebangkitan kembali

Setelah keruntuhan Goryeo, dan Dinasti Joseon memerintah selama 500

tahun lebih, kesenian membuat keramik hijau telah punah di Korea. Orang-

orang Amerika dan Eropa yang tinggal di Korea adalah orang asing pertama

yang menemukan kembali keramik hijau pada tahun 1881 di sebuah kuburan

kuno di Kaesong (Korea Utara).

Terdapat banyak upaya menghidupkan kembali kesenian keramik hijau

Goryeo yang sudah punah, diantaranya berhasil dilakukan oleh seniman-

seniman keramik di Korea Selatan, seperti Ko-Chung (Ji Jae-Seob) dan Chon-

Jin pada tahun 1950-an. Kebanyakan di antara mereka kini dihargai oleh

pemerintah sebagai aset nasional, seperti Ji Jae-seob. Sebagian besar

kerajinan keramik hijau Goryeo yang diproduksi pada saat ini berasal dari

rekonstruksi cara-cara lama dan tungku pembakaran baru di Kabupaten

Gangjin, propinsi Jeolla Selatan.

Page 7: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

7

Bab II Pembahasan

2.1 Bahan Membuat benda pakai dan benda hias yang disebut gerabah/keramik

membutuhkan bahan tanah liat.

Tanah liat yang baik memiliki persyaratan teknis, yaitu :

a) Bebas dari kotoran, b) Butiran tanah halus, c) Liat atau plastis, d) Daya susut tanah tidak lebih dari 10%

2.2 Alat Pembuatan

1. Meja putar berguna untuk membuat keramik bentuk lingkaran atau

silinder.

Page 8: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

8

2. Tali pemotong berguna untuk memotong tanah liat atau mengambil keramik yang masih basah dari meja putar.

3. Butsir berguna untuk membantu pembentukan tanah liat.

Page 9: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

9

4. Pisau pahat berguna untuk membuat dekorasi pada keramik.

5. Tungku pembakaran berguna untuk membakar keramik yang sudah kering atau keramik berglasir.

2.3. Cara Pembuatan

Ada beberapa tahapan proses yang harus dilakukan untuk membuat suatu produk keramik, yaitu:

1. Pengolahan bahan

Tujuan pengolahan bahan ini adalah untuk mengolah bahan baku dari berbagai material yang belum siap pakai menjadi badan keramik plastis yang

Page 10: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

10

telah siap pakai. Didalam pengolahan bahan ini ada proses-proses tertentu yang harus dilakukan antara lain pengurangan ukuran butir, penyaringan, pencampuran, pengadukan (mixing), dan pengurangan kadar air. Pengurangan ukuran butir dapat dilakukan dengan penumbukan atau penggilingan dengan ballmill. Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan material dengan ukuran yang tidak seragam.

Pencampuran dan pengadukan bertujuan untuk mendapatkan campuran bahan yang homogen/seragam. Pengadukan dapat dilakukan dengan cara manual maupun masinal dengan blunger maupun mixer.

Pengurangan kadar air dilakukan pada proses basah, dimana hasil campuran bahan yang berwujud lumpur dilakukan proses lanjutan, yaitu pengentalan untuk mengurangi jumlah air yang terkandung sehingga menjadi badan keramik plastis. Proses ini dapat dilakukan dengan diangin-anginkan diatas meja gips atau dilakukan dengan alat filterpress.

Tahap terakhir adalah pengulian. Pengulian dimaksudkan untuk menghomogenkan massa badan tanah liat dan membebaskan gelembung-gelembung udara yang mungkin terjebak. Massa badan keramik yang telah diuli, disimpan dalam wadah tertutup, kemudian diperam agar didapatkan keplastisan yang maksimal.

2. Pembentukan

Tahap pembentukan benda keramik dengan teknik putar:

1. Tempatkan bola tanah liat plastis tepat di tengah alas pembentukan yang telah terpasang pada kepala putaran, basahi kedua tangan dan bola tanah liat dengan air.

Page 11: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

11

2. Putar kepala putaran, tempatkan tangan kanan pada bagian atas bola tanah liat dan tangan kiri sedikit dibawah, tekan kearah tengah hingga tanah liat memusat dengan tepat.

3. Tekan dengan kedua telapak tangan pada sekeliling bagian bawah tanah liat kemudian naikkan hingga membentuk kerucut (cone) yang tinggi.

Page 12: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

12

4. Tekan kembali tanah liat dengan tangan kanan dari atas ke bawah dan tangan kiri menekan ke dalam, lakukan 2-3 kali dan jagalah agar tanah liat tetap memusat, padat dan bebas gelembung udara.

5. Setelah tanah liat benar-benar memusat pada kepala putaran, tempatkan kedua tangan pada bagian atas bentuk cone pendek, masukkan ibu jari tepat di tengah untuk mulai membuka tanah liat.

Page 13: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

13

6. Gunakan kedua ibu jari untuk membuat dinding tanah liat dan ibu jari kiri menjaga agar tanah liat tetap memusat. Tempatkan tangan kanan pada bagian luar untuk menarik tanah liat ke atas. Lakukan menipiskan dan menaikkan dinding tanah liat sampai ketebalan pada alas silinder antara 1,5 – 2 cm.

7. Tekan dan tarik ke atas dinding silinder dengan telunjuk tangan kanan yang melipat pada bagian luar dinding, sedangkan tangan kiri menahan bagian dalam sehingga menjadi tipis, rata, dan tinggi.

8. Kontrol bentuk tanah liat dengan menjepit dinding menggunakan jari telunjuk dan jari tengah, sementara kedua ibu jari saling menekan dan jari

Page 14: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

14

kiri menjaga bagian luar dinding tanah liat sehingga memperoleh bentuk yang diinginkan.

9. Haluskan permukaan luar dengan rib secara vertikal dan jagalah agar dinding tetap lurus, sementara tangan kiri menekan tanah liat keluar, kemudian haluskan bagian dalam menggunakan sponge stick.

Page 15: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

15

10. Tekan bagian dalam dinding tanah liat dari bagian bawah ke atas menggunakan sponge secara perlahan hingga membentuk gelembung. Kemudian haluskan bagian dalam dinding.

11. Potong bagian atas tanah liat menggunakan ujung kayu yang tajam sehingga tepi bagian atas sejajar.

Page 16: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

16

12. Setelah selesai pisahkan dasar silinder dengan alas pembentukan menggunakan tali pemotong, angkat benda kerja dengan alas pembentukannya dan keringkan.

3. Pengeringan

Setelah benda keramik selesai dibentuk, maka tahap selanjutnya adalah pengeringan. Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis yang terikat pada badan keramik. Ketika badan keramik plastis dikeringkan akan terjadi 3 proses penting:

1. Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan,

menguap, sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan penyusutan berhenti;

2. Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut; dan 3. Air yang terserap pada permukaan partikel hilang.

Untuk menghindari pengeringan yang terlalu cepat, pada tahap awal

benda keramik diangin-anginkan pada suhu kamar. Setelah tidak terjadi penyusutan, pengeringan dengan sinar matahari langsung atau mesin pengering dapat dilakukan.

Page 17: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

17

4. Pengglasiran

Pengglasiran merupakan tahap yang dilakukan sebelum dilakukan

pembakaran glasir. Benda keramik biskuit dilapisi glasir dengan cara

dicelup, dituang, disemprot, atau dikuas. Untuk benda-benda kecil-sedang

pelapisan glasir dilakukan dengan cara dicelup dan dituang; untuk benda-

benda yang besar pelapisan dilakukan dengan penyemprotan. Fungsi

glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan, supaya

lebih kedap air dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai keinginan.

Warna dari keramik hijau ini ditentukan dari bahan pembuatan,

antara lain kandungan besi dalam tanah liat, bahan glasir yang terbuat

dari besi-oksida, mangan-oksida dan kwarsa tingkat pembakaran dalam

tungku.

Prosesnya dimulai dari pengukiran dengan pisau bambu, lalu

membentuk pola-pola di permukaan yang setengah kering dan

mengisinya dengan tanah liat putih dan merah sebelum dibakar. Pada

saat proses pembakaran, tanah liat merah berubah jadi hitam dan tanah

liat putih tetap berwarna putih. Setelah pembakaran pertama, keramik

diberi glasir lagi dan dibakar untuk kedua kalinya.

a. Mencampurkan bahan-bahan untuk mengglasir

Page 18: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

18

b. Menggiling dalam keadaan basah menggunakan jarmill

c. Penyaringan glasir

Page 19: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

19

d. Melapiskan glasir tersebut ke benda keramik dengan teknik semprot, teknik

celup, atau kuas

5. Pembakaran

Pembakaran merupakan inti dari pembuatan keramik dimana proses ini mengubah massa yang rapuh menjadi massa yang padat, keras, dan kuat. Pembakaran dilakukan dalam sebuah tungku/furnace suhu tinggi. Ada beberapa parameter yang mempengaruhi hasil pembakaran: suhu sintering/matang, atmosfer tungku dan tentu saja mineral yang terlibat (Magetti, 1982). Selama pembakaran, badan keramik mengalami beberapa reaksi-reaksi penting, hilang/muncul fase-fase mineral, dan hilang berat (weight loss). Secara umum tahap-tahap pembakaran maupun kondisi api furnace dapat dirinci dalam tabel.

2.4. Video Cara Pembuatan

Korea Pottery_0001.wmv - YouTube.avi

Page 20: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

20

2.5. Bentuk dan Fungsi

Keramik Hijau Goryeo memiliki beberapa bentuk dan fungsi sebagai

berikut :

1. Hiasan Ruang Tamu

.

Vas Bunga Guci

2. Peralatan Rumah Tangga

Piring Teko

Page 21: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

21

Tempayan Mangkok

5. Ritual Agama Bundha

Page 22: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

22

2.5. Pola Hias dan Ornamen

2.5.1. Jenis - Jenis

Berdasarkan bentuknya, terdapat beberapa jenis keramik hijau yang juga bermakna khusus:

Cham-wae, jenis vas yang berbentuk buah melon.

Maebyeong, jenis vas yang berbahu lebar dan tinggi, melambangkan wanita.

Page 23: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

23

Jubyeong, jenis vas berleher langsing dan panjang, melambangkan pria.

Kundika, jenis kendi air yang digunakan dalam ritual agama Buddha.

Page 24: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

24

Berdasarkan teknik pembuatannya:

Somun cheongja, keramik hijau biasa tanpa pola dan corak.

Sanghyong cheongja, keramik hijau figuratif berbentuk hewan atau tumbuhan.

Page 25: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

25

Hwageum cheongja, keramik hijau pola lukisan emas.

Jinsa cheongja, keramik hijau pola tembaga.

Eumgak cheongja, keramik hijau pola ukiran.

Yanggak cheongja, keramik hijau pola relief.

Sanggam cheongja, keramik hijau tatahan.

Yok sanggam cheongja, keramik hijau tatahan terbalik.

Tugak cheongja, keramik hijau dekorasi terbuka.

Cheolsa cheongja, keramik hijau glasir besi.

Toehwa cheongja, keramik hijau berlapis.

Cheolhwa cheongja, keramik hijau glasir besi berdekorasi.

Page 26: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

26

2.5.2. Pola – Pola Pola-pola yang diciptakan berdasarkan Buddhisme dan kepercayaan

tradisional, antara lain:

Burung bangau, melambangkan keabadiaan atau umur panjang.

Lingkaran, melambangkan matahari.

Page 27: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

27

Ikan, melambangkan realisasi yang besar.

Bunga teratai, melambangkan kasih Buddha.

.

Peoni, melambangkan kekayaan dan penghargaan.

Page 28: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

28

Naga, melambangkan keagungan.

Bunga seruni, melambangkan kesehatan dan kesejahteraan.

Pohon cemara, melambangkan kerajaan dan kesetiaan.

Harimau, melambangkan pelindung dan kehangatan

Itik, melambangkan jabatan perdana menteri.

Page 29: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

29

2.6. Nilai Filosofis

Nilai-nilai filosofis pada seni keramik mendapat pengaruh dari nilai estetika Zen

Buddhisme seperti :

1. Nilai Ketidaksimetrisan

2. Nilai Kealamian

3. Nilai Kesederhanaan

Page 30: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

30

Bab III Penutup

3. 1 Kesimpulan

Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

Goryeo Cheongja atau Keramik Hijau Goryeo adalah jenis kerajinan keramik

berwarna hijau (Bahasa Inggris:celadon) yang diciptakan pada zaman Dinasti

Goryeo (935-1392) di Korea. Celadon memiliki ciri khas warna biru-kehijauan karena

metode pengglasiran secara khusus. Walau teknik pembuatannya diperkenalkan dari

Cina, Goryeo Cheongja berhasil diciptakan pengrajin Goryeo dengan gaya dan

metode yang berbeda. Pada masa Goryeo, keramik ini selain digunakan untuk

perabot rumah tangga, juga dianggap sebagai karya seni bernilai yang dijual sebagai

komoditas perdagangan.

Bentuk yang banyak dibuat antara lain berbagai jenis peralatan dapur dan

rumah tangga, antara lain vas bunga, mangkuk, piring, teko, tempayan, cawan,

pembakar dupa, kotak perhiasan, guci dan sebagainya

Berbagai teori dan bukti sejarah yang dikemukakan oleh para sejarawan

mengenai asal-usul keramik hijau Goryeo di Semenanjung Korea antara lain

kaitannya dengan produksi keramik hijau di Yuezhou, Provinsi Zhejiang, Cina

selatan.

3. 2 Penutup

Demikianlah makalah ini kami buat dengan yang sebenar-benarnya. Ucapan

terima kasih tertuju kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan

kemudahan kepada kami sehingga terlaksananya pembuatan laporan dan presentasi

ini. Serta kepada teman-teman yang ikut membantu dalam pembuatan laporan ini.

Kami selaku anggota kelompok memohon maaf sebesar-besarnya apabila

terdapat kessalahan serta kekurangan dalam makalah ini. Selain untuk memenuhi

tugas Seni Budaya, Semoga makalah ini dapat menjadi acuan, pertimbangan, serta

motivasi dan koreksi bagi kegiatan selanjutnya.

Cibinong, 9 Mei 2013

Anggota Kelompok

Page 31: Laporan Observasi Seni Kriya Mancanegara - Keramik Hijau Goryeo Korea

31

Daftar Pustaka

Materi

http://id.wikipedia.org/wiki/Keramik_Hijau_Goryeo Diakses tanggal 21 Maret 2013

http://sindyirvana.blogspot.com/2011/12/c-teknik-pembuatan.html Diakses tanggal 6 April 2013

http://margono.guru.fkip.uns.ac.id/teknologi/

http://www.studiokeramik.org/search/label/Teknik%20Putar Diakses tanggal 11 April 2013

Gambar

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b7/Korea-Goryeo_celadon-08.jpg/450px-Korea-Goryeo_celadon-08.jpg

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f4/Korea-Goryeo_celadon-02.jpg/450px-Korea-Goryeo_celadon-02.jpg

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/d7/Goryeo_Celadon_.jpg

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b7/Korea-Goryeo_celadon-Incense_burner-01.jpg/450px-Korea-Goryeo_celadon-Incense_burner-01.jpg

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/97/Korea-Goryeo_porcelain-03.jpg/449px-Korea-Goryeo_porcelain-03.jpg

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/42/Korea-Goryeo_porcelain-01.jpg/450px-Korea-Goryeo_porcelain-01.jpg

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/7d/Seoul-National.Museum.of.Korea-06.jpg/600px-Seoul-National.Museum.of.Korea-06.jpg Diakses tanggal 21 Maret 2013

http://www.koreanconsulate.on.ca/en/?b_id=82&c_id=359&mnu=a06b05&start=1

http://www.hancinema.net/beauty-of-goryeo-celadon-revealed-48692.html

http://www.metmuseum.org/toah/works-of-art/1986.305

http://pinterest.com/usurpriseme/ceramic-celadon/

http://www.sportslinkup.com/shop/0-Celadon-korea-1.html

http://www.youtube.com/watch?v=kPza4Ot_Dfc Diakses tanggal 6 April 2013

http://hilmanbasiruddin.wordpress.com/2010/02/24/tahap-mengglasir/

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/13477/1/10E00231.pdf