laporan kunjungan ilmiah 1

Upload: gabriel-abdillah

Post on 08-Mar-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

usu punya barang

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kunjungan ilmiah dipilih untuk menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa tentang Kawasan Ekonomi Khusus di daerah Sei Mangkei yang akan dijadikan sebagai satelit program MP3EI Indonesia bagian barat yang telah dicanangkan Presiden RI dan diresmikan pada awal tahun 2012. Mahasiswa dituntut untuk aktif menggali informasi tentang kawasan industry di Sei Mangkei untuk memperoleh pengetahuan tentang proses pendirian kawasan industri serta proses kinerja di lapangan. Kunjungan ilmiah dilakukan untuk memberikan gambaran kepada para mahasiswa tentang kawasan ekonomi khusus serta proses produksi di bidangpemanfaatan industry CPO. Mahasiswa diwajibkan membuat laporan atas informasi yang di peroleh selama kunjungan ilmiah tentang perusahaan yang bersangkutan.

1.2. Tujuan Kunjungan Ilmiah

Ada pun beberapa tujuan diadakannya kunjungan ilmiah ke Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei adalah sebagai berikut:1. Memperluas pengatahuan mahasiswa tentang Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei.2. Memberi informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja PTPN III

1.3. Manfaat Kunjangan Ilmiah

Kunjungan ke Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei ini diharapkan dapat memilikimanfaat bagi para mahasiswa diantaranya mahasiswa dapat mengetahui danlebih mengerti sistem manajemen pabrik, proses dan mesin pengolahanCPO, tata letak atau lay out perancangan tempat dan alat dalam pabrik, dan juga mengetahui informasi - informasi dunia kerja.

1.4. Waktu dan Tempat Kunjungan Ilmiah

Kunjungan Ilmiah dilakukan pada hari Senin, 17 Juni 2013 ke kawasan Industri Sei Mangkei tepatnya pada 30736.72 N, 992035.85E yang dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara III (Persero).

BAB 2PEMBAHASAN

2.1. Profil Kawasan Industri Sei Mangkei

Kawasan Industri Sei Mangkei merupakan salah satu satelit Master Plan MP3EI, terutama pada sektor klaster industri hilir kelapa sawit di Kawasan Industri Sei Mangkei, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Kawasan Industri Sei Mangkei menjadi Kawasan Ekonomi Khusus pertama di Indonesia.

2.1.1. Konsep Pengembangan KEK Sei Mangkei

Konsep Pengembangan KEK Sei Mangkei merupakan suatu konsep yang diibaratkan seperti roda berantai yang saling bersinggungan antara OSS dan Insentif bagi karyawan, pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, pemanfaatan sumber daya manusia yang baik, dapat mengembangkan UKM, serta pemanfaatan bahan baku. Bahan baku diperoleh dengan mudah karena KEK Sei Mangkei dekat dengan sumber bahan baku.

2.1.2. Manfaat dan Dampak Pembangunan KEK Sei Mangkei

KEK Sei Mangkei merupakan kawasan yang terintegrasi (produksi, perizinan, kepabeanan, dan pajak) yang didukung oleh berbagai faktor seperti infrastruktur, bahan baku, vendor/UKM, insentif, serta Sumber daya manusia yang memadai. Hal ini menjadi daya tarik investasi bagi para investor sehingga terciptanya pertumbuhan investasi melalui PMA (penanaman modal asing) dan PMDN (penanaman modal dalam negeri) melalui multiplier effect seperti dunia usaha, perbankan, sector informal, dan jasa. Pertumbuhan investasi yang baik akan mengakibatkan penyerapan tenaga kerja yang lebih banyak, meningkatnya pendapatan, pertumbuhan ekonomi yang semakin baik, serta pembangunan daerah. Hal-hal tersebut kemudian dapat mendukung terciptanya Kesejahteraan masyarakat.

2.2. Hasil Kunjungan Ilmiah

Kawasan Industri Sei Mangkei merupakan Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia. Melalui Tele Conference pada tanggal 27 Mei 2011 Presiden RI menetapkan Sei Mangkei sebagai satelit MP3EI (Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia). Sesuai dengan PP No. 29 Tahun 2012 tentang KEK Sei Mangkei, 85% dari kawasan industry Sei Mangkei dipergunakan sebagai lahan industry dan sisanya sebesar 15 % dipergunakan sebagai sarana rekreasi bagi masyarakat setempat.Pemerintah telah menetapkan bahwa pihak PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) sebagai badan pengelola Kawasan Industri Sei Mangkei sesuai dengan PP No. 2 dan PP no.100. Paling lambat 36 bulan setelah tanggal ditetapkannya, KEK Sei Mangkei wajib beroperasi.Sei Mangkei dipilih sebagai Kawasan Ekonomi Khusus karena beberapa hal berikut:1. Dekat dengan sumber bahan baku (raw material oriented)2. Dekat dengan Pelabuhan Kuala Tanjung ( 40 km)3. Dekat dengan Jalur Kereta Api Gunung Bayu St. Perlanaan4. Program MP3EI : Pelabuhan Kuala Tanjung akan menjadi Global Hub di Koridor Ekonomi I (Sumatera)5. Telah ada PKS 30 ton TBS/jam sejak tahun 1997, yang telah ditingkatkan menjadi 75 ton TBS/jam pada tahun 20106. Sumber air cukup tersedia dari Sungai Bah Bolon (debit sungai terukur: 37,3 m/detik7. Dekat dengan beberapa PKS (radius 70 km), milik PTPN III = 165 ton TBS/jam, PTPN IV = 300 ton TBS/jam, swasta = 104 ton TBS/jam8. Sesuai dengan PP No. 24 Tahun 2009 Pasal 7 ayat 1: setiap perusahaan industry yang akan menjalankan industry wajib berlokasi di kawasan industry.

Rencana design dan pelaksanaan KEK Sei Mangkei Tahap 1 sebesar 104 ha, tahap 2 640 ha, tahap 3 2002,77 ha. Penyediaan areal untuk perluasan ini tidak ada terkendala karena lokasi kawasan berada dalam satu hamparan milik PTPN III Kebun Dusun Hulu (KDHSU) Distrik Simalungun.Pemanfaatan CPO selama ini digunakan oleh industri dalam negeri sebagai bahan baku industri turunan CPO yang hanya 18 jenis produk yaitu industri pangan (antara lain minyak goreng, margarin, shortening, CBS, Vegetable Ghee) dan industri non pangan yaitu oleokimia (antara lain fatty acids, fatty alcohol, dan glycerin) dan biodiesel.Terkait dengan Pembangunan Kawasan/Klaster Industri Hilir Kelapa Sawit, telah dicapai beberapa hal:1. Penetapan Proyek Kawasan Industri Sei Mangkei (KISM) sebagai satelit program MP3EI Indonesia bagian barat yang telah dicanangkan Presiden RI dan siap diresmikan pada awal tahun 2012.2. Telah diselesaikannya perluasan kapasitas pabrik kelapa sawit Sei Mangkei dari semula 30 Ton/Jam TBS menjadi 75 Ton TBS/jam.3. Fasilitasi Pembangunan pabrik Palm Kernel Oil (PKO) dan Pembangkit Listrik Tenag Biomassa (PLTBS) telah memasuki tahap akhir (siap diresmikan Awal 2012).4. Telah tersusunnya matriks rencana pembangunan infrastruktur Klaster Sei Mangkei Sumut, Dumai Kuala Enok Riau, dan Maloy Kaltim.Sedangkan terkait peningkatan investasi industri hilir dan jaminan pasokan bahan baku telah dicapai beberapa hal, diantaranya:1. Masuknya investasi industri hilir skala besar lebih dari Rp 20 Triliun oleh PT. Ferrostaal Indonesia dan sebuah perusahaan dari Eropa untuk membangun pabrik di Kawasan Industri Sei Mangkei.2. Telah berpartisipasi aktif pada kegiatan Sub Working Group of Palm Oil untuk menangkal dampak negative campaign industri palm oil di IndonesiaSejumlah industri sedang dan akan dibangun di kawasan Klaster Industri Kelapa Sawit Sei Mangke, Sumatra Utara yang dibangun untuk meningkatkan nilai tambah kelapa sawit Indonesia. Selain penambahan pabrik kelaps sawit (PKS) milik PTPN 3 dengan kapasitas total 75 ton per jam, juga akan dibangun beberapa industri lainnya. Mulai dari pembangkit listrik 2 x 35 mega watt, juga akan dibangun pabrik minyak inti sawit berkapsitas 400 liter per hari, pabrik biodiesel, betacaroten, fatty acid, fatty alkohol dan oleokimia lainnya.Klaster Hasil Industri kelapa Sawit Sei Mangke di Simalungun yang dibangun PT.Perkebunan Nusantara III sebagai pionir, dinilai sangat potensial karena memiliki beberapa keunggulan mulai lokasinya yang berada di areal perkebunan yang jauh dari pemukiman, tidak jauh dari Pelabuhan Kuala Tanjung dan termasuk sudah adanya sumber bahan baku yakni pabrik kelapa sawit dan sumber air yang melimpah dari Sungai Bah Bolon.Pemerintah pusat dan Sumut sangat mendukung segera terwujudnya kawasan itu secara lengkap karena bukan hanya meningkatkan perekonomian tetapi juga untuk masa depan perkelapasawitan nasional. Dukungan pemerintah, antara lain dengan berupaya mempercepat pengesahan peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah provinsi (RTRWP) klaster industri khusus Sei Mangke.RTRWP Sei Mangke dinilai sangat penting untuk landasan hukum bagi investor asing yang ingin atau berminat berinvestasi di kawasan itu. Apabila RTRWP dan prasarana lainnya telah siap, maka Sei Mangke akan menjadi salah satu pendukung klaster ekonomi Sumatera yang direncanakan pemerintah bersama lima klaster lainnya di daerah lain.

BAB 3PENUTUP

1.1. Kesimpulan

Kawasan Industri Sei Mangkei merupakan salah satu satelit Master Plan MP3EI, terutama pada sektor klaster industri hilir kelapa sawit di Kawasan Industri Sei Mangkei, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Kawasan Industri Sei Mangkei menjadi Kawasan Ekonomi Khusus pertama di Indonesia.Kawasan Industri Sei Mangkei merupakan Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia. Melalui Tele Conference pada tanggal 27 Mei 2011 Presiden RI menetapkan Sei Mangkei sebagai satelit MP3EI (Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia). Sesuai dengan PP No. 29 Tahun 2012 tentang KEK Sei Mangkei, 85% dari kawasan industry Sei Mangkei dipergunakan sebagai lahan industry dan sisanya sebesar 15 % dipergunakan sebagai sarana rekreasi bagi masyarakat setempat.Pemerintah telah menetapkan bahwa pihak PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) sebagai badan pengelola Kawasan Industri Sei Mangkei sesuai dengan PP No. 2 dan PP no.100. Paling lambat 36 bulan setelah tanggal ditetapkannya, KEK Sei Mangkei wajib beroperasi.

7