laporan kuliah lapangan

Upload: ummushabiha

Post on 05-Mar-2016

247 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

tekban

TRANSCRIPT

LAPORAN KEGIATAN KULIAH LAPANGANSTONE CRUSHER, ASPHALT MIXING PLANT, DAN READY MIX

DISUSUN OLEH ;1. AHMAD FAUZAN RAHMAND111 14 0042. DIANA FAUZIAHD111 14 0163. ASHARD111 14 0284. UMMU SHABIHAD111 14 3025. REZKI AMALIAHD111 14 3246. ANDI ASHARIMSYAH CD111 14 5067. MUH. IQRA HASRULD111 14 5188. WAHYU WINARNOD111 14 522

JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS HASANUDDIN2014/2015

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kita panjatkan untuk Allah Subhanahu Wataala, Tuhan seluruh alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul " Analisis Stone Crusher, Asphalt Mixing Plant , dan Ready Mix . Adapun lokasi pengamatan dilaksanakan di 3 tempat yaitu :

Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Dosen mata kuliah Teknologi Bahan Konstruksi, Kedua orang tua, segenap keluarga besar, dan teman-teman penulis yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.

Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Gowa, 03 November 2015

Penyusun

DAFTAR PUSTAKA

Kata Pengangtar ................................................................................................(i)Daftar Pustaka...................................................................................................(ii)

BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah .1.2 Tujuan1.3 Waktu Pelaksanaan1.4 Metode Pelaksanaan

BAB 2 Hasil Kunjungan dan Observasi Kuliah Lapangan

2.1 Stone Crusher2.2 Asphalt Mixing Plant (AMP)2.3 Ready Mix

BAB 3 Kesimpulan

3.1 Simpulan3.2 Saran

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Akhir-akhir ini Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan sedang berusaha untuk mengembangkan sarana dan parasarana di bidang infrasruktur. Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting untuk mempercepat proses pembangunan. Infrasruktur memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu, melihat pentingnya pembangunan dan peningkatan infrastruktur dalam mendukung laju ekonomi Indonesia khususnya daerah Sulawesi Selatan, kami sebagai mahasiswa terjun langsung ke lapangan.untuk melihat secara langsung penggunaan dan penerapan teknologi bahan yang digunakan pada infrastruktur. Selain itu, agar kami memiliki pandangan langsung tentang bagaimana dunia kerja sesungguhnyaKunjungan yang diadakan di 3 tempat yaitu, CV Putra Tunggal, PT Sinar Jaya Abadi dan Grup. Di tempat ini, kami melihat proses kerja dari Stone Crusher, Asphalt Mixing Plant, dan Ready Mix. Kunjungan ini sangat berguna untuk menyeimbangkan mata kuliah yang telah diajarkan di dalam kelas. Dalam sudut pandang yang lain, kuliah lapangan ini juga bertujuan unuk memperkenalkan kami dalam dunia teknik sipil yang sebenarnya.

1.2 Tujuan Tujuan dilakukan kuliah lapangan ini adalah :1. Sebagai salah satu bagian dari mata kuliah Teknologi Bahan Konstruksi.2. Untuk mengetahui proses pembuatan bahan-bahan konstruksi.3. Melihat proses langsung pembuatan bahan-bahan dasar konstruksi.4. Lebih dapat memahami konsep-konsep non akademis di dunia kerja.1.3 Waktu PelaksanaanHari : SabtuTanggal : 31 Oktober 2015Pukul: 13.00 WITA sampai selesaiTempat : 1. Stone Crusher : CV Putra Tunggal di Jalan Poros Malino, Kec. Parangloe, Kab. Gowa2. AMP : PT Sinar Jaya Abadi dan Grup di Jalan Poros Malino, Kec. Parangloe, Kab. Gowa3. Ready Mix

BAB IIHASIL KUNJUNGAN DANOBSERVASI KULIAH LAPANGAN

2.1.Kunjungan Ke Stone CrusherCvPutra UnggulSekilastentang cv putratunggal : berdirisejaktahun 1986sampaisekarang yang dikepalaiolehBapakGunadidanWilliam lokasi : Daerah SamayakecamatanParangloekabupatenGowa kegiatanproduksi di laksanakansetiapharimulaipukul 08.00 17.00kecualiharilibursertapadasaatturunhujan.

Narasumber:Pak MansurPadakegiatankunjunganketempat stone crusher tersebut kami mendapatiseorangpekerja yang kebetulansedangberdiskusidenganbosnya. Padakesempatanini kami di izinkanuntukmewawancaraisalahsatukaryawandaricvputratunggal yang bernama Pak Mansur. Kami mengajukanbeberapapertanyaansehubungandengan stone crusher1. Batu yang dipakaidalam proses produksiberasaldarimana?Jawabannarasumber :batu yang di ambiladalahbatu kali dariBontu Jai Kab. GowayaitusungaiJeneberang.

2. Apakahsemuabatu yang terdapat di sanabisa di ambilbegitusajatanpamemilihjenis-jenisbatu yang cocokdipakaiuntukproduksi?Jawabannarasumber :Batu yang ada di sungaidiambilbegitusaja (dengan system pemebelianlangsung) denganberatbatusebesar 100 kg berukuran 50 cm2 .hargabatuRp 250.000,- / truk,ketikakembalikelokasi stone crusher barulahdilakukanpemilahanbatu yang ingin di produksi. Batu yang tidaklolosujiproduksiakan di jualkembali.3. Ada berapajenisbatu yang dihasilkandari proses produksi?Jawabannarasumber :Ada 3 jenisbatu yang dihasilkandari proses produksiyaitu1) Chipping = ukuran m32) Split =2/3 m33) Abu batu = 0,5

4. Bagaiman proses produksidari stone crusher inisehinggabisamenghasilkan 3 jenisproduksibatu yang berbeda?Jawabannarasumber :1. Langkah paling awalsebelumberlangsungnya stone crusher ini, para pekerjamengambilbatu di sungaiterlebihdahulu2. Sebelum di simpandalamalatpemecahbatu di lakukanpemilihanbatu yang dapatdi pakaidalam proses produksi, batu yang bisadigunakanmemiliki diameter maksimum 75 cm.3. Selanjutnya, batu yang telahdiseleksiakandiangkutmenggunakantrukketempatpengolahan. Proses biasamerekasebut proses loading4. Batukemudiandituangkedalamalat stone crusher untukdipecahmenjadibagian-bagianlebihkecil. Alattersebutterdiridaritigajalurpembagi, setiap kali dijalankan, secaraotomatisalatakanmembagibatumenjaditigajenis, yaitu chipping, split, danabubatu. 5. Begituseterusnyahingga proses produksiselesai

5. Siapasaja yang biasanyamembelibatu di sini?Jawabannarasumber :Biasanya yang paling sering (berlangganan) membelilangsungmaupunmemesanbatuitudariPT.HarfandanPT.Makassar Indah

6. Berapahargauntuksetiapjenisbatuhasilolahan?Jawabannarasumber : Chipping Rp 190.000 untuk non-skapdan Rp195.000 untukskap Split Rp130.000 untuk non-skapdan 135.000 untukskap Abu batu Rp120.000 untuk non-skapdan Rp125.000 untukskapSkapadalahbiayauntukretribusipemerintah. Sementarauntukpengirimandikenakanbiayasebesar Rp85.000/m3, biayabisasajabertambahsesuaidenganjaraktujuanpengiriman.7. Stone crusher yang digunakandiperolehdarimana?Jawabannarasumber :Alat yang kami gunakanmerupakanalat yang dirakitsendiri. Perusahaan hanyamembeliperalatandanperlengkapannya, kemudian para pekerjamerakit. Proses perakitanmemakanwaktukuranglebih 2 bulan.

8. Berapajumlahbatu yang dihasilkanuntuksetiap kali produksi?Jawabannarasumber :Alatmaksimummenghasilkanbatupecahsebanyak10 kubikuntuksetiap 15 menitproduksi.

9. Bagaimanadenganperawatankondisiperalatan?Jawabannarasumber :Para pekerjarutinmelakukanpengecekanterhadapkondisiperalatan. Jikaalatmengalamigangguanataukerusakan, pekerjasendiri yang berupayauntukmemperbaiki. Caranyadikenaldenganistilahgommoataugris. Selainitu, jugaberupapenge-las-an. Jikakerusakanparah, alattidaklagidifungsikan, karenahanyakakanmenambahbiaya. Berupabiayaperbaikan.

2.2 Asphlat Mixing Plant (AMP) di PT. Sinar Jaya Abadi dan Grup

PT, Sinar Jaya Abadi dan Grup adalah perusahaan dalam negeri yang bergerak di bidang konstruksi jalan, jembatan, dan netralisir aspal. Perusahaan ini terletak di Kelurahan Samayya, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa. Direktur perusahaan ini bernama Bapak Umar Jaya ST dan Komisarisnya bernama Bapak Muh. Saleh.Dalam kunjungan ini kami disambut langsung oleh Pak Muh Saleh selaku Komisaris perusahaan dan sebagian pekerjanya dengan ramah. Adapun kesimpulan dari hasil pengamatan dan tanya jawab dengan narasumber yaitu sebagai berikut : Pengertian AMPAsphalt mixing plant/AMP (unit produksi campuran beraspal) adalah seperangkat peralatan mekanik dan elektronik dimana agregat dipanaskan, dikeringkan dan dicampur dengan aspal untuk menghasilkan campuran beraspal panas yang memenuhi persyaratan tertentu. Proses Pembuatan Aspal pada AMPMaterial yang digunakan dalam proses ini ialah abu batu, 0.5-1,1-2, dan 2-3.Proses pencampuran campuran beraspal pada AMP dimulai dengan penimbangan agregat, bahan pengisi (filler) bila diperlukan dan aspal sesuai komposisi yang telah ditentukan berdasarkan Rencana Campuran Kerja (RCK) dan dicampur pada pencampur(mixer/pugmill) dalam waktu tertentu. Pengaturan besarnya bukaan pintu bin dingin dilakukan untuk menyesuaikan gradasi agregat dengan rencana komposisi campuran, sehingga aliran material ke masingmasing bin pada bin panas menjadi lancar dan berimbang. Bagian-bagian AMP adalah sebagai berikut : 1. Bin dingin (cold bins) : Bin dingin (cold bin) adalah bak tempat menampung material agregat dari tiap-tiap fraksi mulai dari agregat halus sampai agregat kasar yang diperlukan dalam memproduksi campuran aspal panas (hot mix) 2. Pintu pengatur pengeluaran agregat dari bin dingin (cold feed gate) : Pintu pengeluaran agregat pada bin dingin (cold feed gate) dipasang di bagian bawah dari bin dingin, lubang pintu ini dilengkapi dengan skala yang angkanya menunjukkan besarnya lubang bukaan yang dapat diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan3. Sistem pemasok agregat dingin (cold elevator) : Sistem pemasok agregat dingin dipasang pada empat atau lebih bin dingin, melalui bukaan atau pintu yang dapat diatur, agregat dingin diangkut melalui reciprocating feeder dan atau ban berjalan (belt conveyor) dan diteruskan menggunakan elevator dingin (cold elevator) menuju ke drum pengering.4. Pengering (dryer) : Dari bin dingin agregat dibawa melalui elevator dingin dinaikkan ke dalam pengering (dryer) untuk dipanaskan dan dikeringkan pada temperatur yang diminta. Pengering ini berbentuk silinder dengan panjang dan diameter tertentu berdasarkan kapasitas maksimum produksi yang direncanakan per jamnya . Pengering mempunyai fungsi: (1) menghilangkan kandungan air pada agregat; dan (2) memanaskan agregat sampai temperatur yang disyaratkan. Komponen yang terdapat pada sistim pengering adalah: Silinder berputar (pengering) yang umumnya berdiameter 91 cm sampai 305 cm dan panjang 610 cm sampai 1219 cm. Ketel pembakar (burner) yang berisi gas atau minyak bakar untuk menyalakan pemanas. Kipas (fan) sebagai bagian dari system pengumpul debu dan mempunyai fungsi utama untuk memberikan udara atau oksigen dalam sistim pemanas. 5. Pengumpul debu (dust collector) : Alat pengumpul debu (dust collector) harus berfungsi sebagai alat pengontrol polusi udara di lingkungan lokasi AMP[3]. Gas buang yang keluar dari sistim pengering ditambah dengan dorongan kipas pengeluar (exhaust fan) akan dialirkan ke pengumpul debu.6. Unit ayakan panas (hot screening unit) : Agregat yang telah dikeringkan dan dipanaskan diangkut dengan mangkok elevator panas (hot elevatorbucket) untuk disaring dengan susunan unit ayakan panas dan dipisahkan dalam beberapa ukuran yang selanjutnya dikirim ke bin panas (hot bin)7. . Bin panas (hot bins) : Bin panas (hot bin) dipasang pada AMP jenis takaran (batch). Pada AMP jenis takaranumumnya akan terdapat 4 bin yang dilengkapi dengan pembatas yang rapat dan kuatdan tidak boleh berlubang serta mempunyai tinggi yang tepat sehingga mampumenampung agregat panas dalam berbagai ukuran fraksi yang telah dipisah-pisahkanmelalui unit ayakan panas8. Tangki aspal (hot asphalt storage) : Tangki aspal pada AMP harus cukup besar sehingga dapat menampung aspal yang memenuhi kebutuhan aspal saat AMP dioperasikan, dan aspal yang terdapat di dalamnya dapat dengan mudah terlihat

Proses produksi campuran beraspal panas dengan menggunakan AMP dimulai dari memasok agregat dingin dari bin dingin dengan jumlah terkontrol, kemudian dipanaskan dan dikeringkan melalui pengering (dryer). Selanjutnya agregat disaring dengan unit saringan panas (hot screen) yang akan memisahkan agregat berdasarkan ukuran fraksinya lalu dimasukkan ke dalam bin panas. Masing-masing agregat dari bin panas ditimbang sesuai proporsi yang diinginkan. Bila diperlukan, bahan pengisi (filler) ditambahkan melalui pemasok bahan pengisi.Selanjutnya dicampur kering dalam pencampur.Aspal dengan jumlah terkontrol ditambahkan setelah pencampuran kering.Bila pencampuran agregat dengan aspal telah homogen, campuran selanjutnya dituangkan ke dalam truk pengangkut dan dibawa ke tempat penghamparan.

Harga jual asphalt yang telah ditetapkan perusahaan ialah Rp1.700.000,00 / ton (disesuaikan dengan jarak pengangkutan)

2.3. Ready Mix ConcreteReady Mixadalah istilah beton yang sudah siap untuk digunakan tanpa perlu lagi pengolahan dilapangan. Metoda konvensional biasa kita sebut dengan site mix, yang proses pencampurannya dilakukan di lapangan. Penggunaan ready mix, dapat mempercepat pekerjaan menghemat waktu dengan kualitas beton yang tetap terjaga. Kualitas ready mix yang sering digunakan untuk rumah tinggal pada umumnya adalah mutu K-225. Proses persiapan untuk ready mix haruslah sudah tuntas sebelum waktu pengecoran dilakukan. Bekisting yang digunakan haruslah kuat agar selama proses pengeringan tidak terjadi perubahan struktur (settlement) yang mengakibatkan beton retak dalamReady Mixumumnya dibuat dibatching plantprodusen. Kemudian dipindahkan ke dalam mobil molen yang sudah diatur waktu dan jalur pengirimannya. Jarak tempuh antara batching plant dan lokasi proyek tidak boleh terlalu jauh karena akan mengurangi tingkat slump yang sudah ditentukan. Pada lokasi proyek, mobil pompa sudah harus siap untuk memindahkanReady Mixdari molen ke area pengecoran.1. Proses pencampuran (mixing)Proses mixing adalah proses mencampur material-material pembentuk beton, sehingga menghasilkan campuran beton yang unifirm dengan material-material tersebut yang terdistribusi secara merata, agar campuran beton yang dihasilkan tidak mangalami segregasi.Apabila proses mixing berjalan dengan sempurna, maka urutan memasukkan material yang bagaimanapun akan mengahasilkan adukan yang merata. Namun dalam praktek, awaktu yang diperlukan dalam proses mixing juga terbatas, sehingga urutan juga perlu diprhatikan. Ide proses mixing adalah sandwich, dengan pengertian bahwa material yang mahal, yaitu semen, dibungkus dengan agregat agar terjamin merata. Pada umumnya urutan material-material pembentuk beton yang dimasukkan ke dalam mixer adalah sedikit air, kemudian agreget kasar, disusul semen, lalu agregat halus, dan yang terakhir adalah sisa air yang ditambahkan setelah semua material masuk. Tujuannya agar pada waktu hopper dijungkirkan untuk mengeluarkan isinya, maka bahan yang pertama masuk akan keluar terakhir. Karenanya lebih baik jika agregat kasar dapat mendorong agregat halus dan semen yang keluar di depannya. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa penambaahan air pada mixer tidak boleh langsung dilakukan pada awal proses mixing.

2. Proses kerja Concrete Mixer TruckConcrete mixer truck adalah suatu kendaraan truk khusus yang dilengkapi denganconcrete mixeryang fungsinya mengaduk/mencampur campuran betonready mix, sama dengan alat molen.Concrete mixer truckdigunakan untuk mengangkut adukan betonreadymixdari tempat pencampuran beton ke lokasi proyek. Selama pengangkutan,mixerterus berputar dengan kecepatan 8-12 putaran per menit agar beton tetap homogen dan beton tidak mengeras. Prinsip kerjaconcrete mixer truckini secara sederhana adalah sebagai berikut.Dalam drum terdapat bilah-bilah baja, ketika dalam perjalanan menuju lokasi proyek, drum ini berputar perlahan-lahan berlawanan putaran jarum jam sehingga adukan mengarah ke dalam. Perputaran di dalam bertujuan agar tidak terjadi pergeseran ataupun pemisahan agregat sehingga adukan tetap homogen. Dengan demikian, mutu beton akan selalu terjaga sesuai dengan kebutuhan rencana.Ketika sampai di lokasi proyek dan pengecoran berlangsung, arah putaran drum dibalikkan searah putaran jarum jam dan percepatan putaran diperbesar sehingga adukan beton keluar. Proses pengiriman betonready mixdiatur dengan memperhatikan jarak, kondisi lalu lintas, cuaca, dan suhu, karena hal-hal tersebut dapat mempengaruhi waktu dalam pelaksanaan pekerjaan pengecoran. Pada proyek ini pengadaanconcrete mixertruckmenjadi tanggung jawab penyediaready mix.