laporan kp filed pick-up unit: minilink e
DESCRIPTION
mini microwaveTRANSCRIPT
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dan penerimaan pesan. Hampir
keseluruhan dari waktu yang kita bangun kita gunakan untuk komunikasi. Media-
media yang digunakan untuk berkomunikasi pun semakin berkembang baik media
cetak maupun elektronik. Televisi merupakan media elektronik hasil dari
perkembangan teknologi komunikasi yang saat ini sedang marak di kalangan
masyarakat. Pada dasarnya adanya produksi program-program televisi adalah
sebagai sarana penyampaian pesan yang bersifat menghibur para konsumennya
atau masyarakat luas. Membuat program siaran yang bervariasi adalah suatu
upaya untuk memuaskan penonton, ada yang berupa siaran langsung, ada yang
siaran tunda, ada pula paket jadi atau cannel produk, sebuah paket acara yang bisa
disewa, dipinjam, atau bahkan dibeli.
Berdasarkan berbagai tingkat kesulitan dari bagaimana mempertahankan
popularitas suatu program televisi adalah menjadi tugas seorang yang terlibat
dalam produksi program televisi tersebut. Seseorang yang bergerak dalam bidang
produksi program televisi harus mempunyai pikiran atau ide-ide yang variatif agar
dapat menghasilkan konsep-konsep yang menarik dan unik. Jadi, semua ide harus
benar-benar dikembangkan secara matang agar bisa menjadi suatu yang menarik
dan diminati oleh masyarakat.
1
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
TVRI sebagai salah satu media massa elektronik yang memiliki peran penting
bagi masyarakat dalam melakukan transformasi sosial, terutama sebagai alat
penyampaian informasi, hiburan dan pendidikan.
Berdasarkan hal di atas, Teknik Elektro Universitas Andalas dalam upaya
mempersiapkan calon tenaga professional, berkualitas, dan mempunyai
keterampilan yang dapat diandalkan, serta mampu bersaing di dunia industri,
memprogramkan suatu mata kuliah yang menuntut mahasiswa untuk langsung
terjun ke dunia industri. Mata kuliah tersebut dinamakan Kerja Praktek (KP).
Kegiatan Kerja Praktek ini juga dimaksudkan untuk memberi wawasan yang
lebih luas dan pengalaman terhadap mahasiswa mengenai perkembangan industri
dalam dunia nyata. Dari kegiatan ini diharapkan mahasiswa memiliki wawasan
dan penguasaan teknologi yang lebih luas dan bisa diaplikasikan apabila
mahasiswa itu kelak terjun kemasyarakat.
Dengan kegiatan Kerja Praktek ini, diharapkan nantinya akan terjadi proses
saling memberi dan menerima antara pihak pendidikan dan pihak industri.
Sedangkan bagi mahasiswa yang melaksanakan Kerja Praktek akan mempunyai
kesempatan besar untuk mendapatkan pengalaman dan keterampilan serta ilmu
yang tidak diperoleh di bangku perkuliahan.
Selain itu, pelaksanaan Kerja Praktek ini akan menjadikan mahasiswa
berpeluang untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh di perkuliahan pada
dunia industri, sehingga dengan berbekal pengalaman dan ilmu pengetahuan akan
menjadikan mahasiswa tersebut dapat bersaing dan menciptakan lapangan
pekerjaan di tengah-tengah masyarakat.
2
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
1.2 Tujuan
Kegiatan KP bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan
pengalaman langsung dalam berbagai kegiatan yang direncanakan di
perusahaan atau industri, sehingga mahasiswa dapat menerapkan apa yang
diperoleh dibangku kuliah agar sesuai dengan tuntutan yang dibutuhkan
didunia industri.
1. Secara Umum
a. Mampu beradaptasi dengan lingkungan industri dan dunia usaha melalui
keikutsertaan dalam disiplin kerja dan mematuhi peraturan yang berlaku
oleh pihak perusahaan atau industri.
b. Sebagai persiapan bagi penulis untuk terjun langsung ke industri atau
dunia kerja.
c. Penerapan dan pengembangan pengetahuan serta keterampilan yang
dimiliki selama perkuliahan.
d. Memperoleh pengalaman dan perluasan pandangan terhadap ilmu-ilmu di
tempat Kerja Praktik yang berlum dikenal oleh mahasiswa.
e. Membuat laporan Kerja Praktik dengan format yang baik dan benar.
f. Adapun tujuan dari penulisan laporan Kerja Praktik ini merupakan hasil
pengalaman mahasiswa selama praktek yang berkaitan dengan jurusan
pada saat dibangku perkuliahan.
g. Mahasiswa Mampu, Memahami, Memantapkan, dan Mengembangkan
Mata Pelajaran Yang Berkaitan Dengan Jurusan di Fakultas Teknik.
3
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
h. Mahasiswa mempunyai alternatif untuk pemecahan masalah yang
ditemuinya.
2. Secara Khusus
a. Membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan pengalaman kerja yang
sebenarnya.
b. Memantapkan keterampilan mahasiswa yang diperoleh dari perkuliahan.
c. Menerapkan disiplin, rasa tanggung jawab dan sikap profesional dalam
bekerja.
d. Memperoleh pengalaman dan perluasan pandangan terhadap dunia
industri dan dunia kerja.
e. Mendorong mahasiswa untuk menjadi tenaga yang mempunyai skil dan
siap pakai, mandiri dan bertanggung jawab.
1.3 Manfaat Kerja Praktek (KP)
Dengan dilaksanakan Pengalaman Lapangan Industri, penulis diberikan
kesempatan untuk mempelajari dan memahami Sistem Jaringan Transmisi TVRI
Sumbar, yang sangat bermanfaat bagi penulis antara lain :
1. Memperdalam pengetahuan tentang Sistem Jaringan Transmisi dan
mengetahui fungsi dan spesifikasinya.
2. Menambah dan memperdalam pengetahuan tentang Transmisi.
3. Menambah dan memperdalam pengetahuan tentang Standard Operation
Jaringan Transmisi.
4. Dapat meningkatkan pengetahuan penulis tentang sistem komunikasi
umumnya dan khususnya transmisi sekembalinya ke bangku perkuliahan.
4
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka, didapatkan
perumusan masalah mengenai “Sistem Jaringan Transmisi Fild Pick-up Unit
(FPU):ERICSSON MINI-LINK Pada Peliputan Berita Secara Lansung oleh TVRI
Sumbar”.
1.5 Batasan Masalah
Pada penulisan laporan Kerja Praktek ini agar tidak terjadi kesalahan persepsi
dan tidak meluasnya pokok bahasan, maka penulis membatasinya mengenai
sistem jaringan transmisi FPU pada TVRI Sumbar.
1.6 Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data untuk menyusun laporan KP ini, penulis
menggunakan beberapa metode sebagai berikut :
1. Studi literature.
Pengumpulan data yang dilakukan melalui literature-literature yang
penting yang berhubungan dengan tema yang dibahas pada laporan ini.
Untuk mencari teori-teori yang berhubungan dengan materi ini, penulis
mengumpulkan beberapa referensi-referensi yang berhubungan dengan
materi ini.
2. Wawancara langsung.
Merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan cara menyatakan
secara langsung kepada pembimbing lapangan tentang permasalahan yang
5
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
ingin diketahui pada perangkat-perangkat jaringan transmisi pada bagian
transmisi maupun hal-hal yang dibutuhkan untuk dapat menyusun laporan
ini dengan baik dan benar.
3. Pengamatan dilapangan
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melihat secara langsung
proses produksi siaran TVRI sumbar sebelum ditransmisikan.
4. Metode Cyber
Merupakan metode yang dilakukan dengan cara mencari informasi dan
data melalui internet sebagai bahan referensi.
1.7 Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan pembahasan lebih jelas dan sistematis, maka laporan
Kerja Praktek ini disusun dalam lima bab yang mana setiap bab terdiri dari sub
bab. Adapun susunan sistematika penulisan selengkapnya adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang, tujuan, manfaat penulisan,
rumusan masalah, pembatasan masalah, metode pengumpulan data,
dan sistematika penulisan.
BAB II: GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini berisi profil perusahaan dan sejarah berdirinya perusahaan.
BAB III: LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori-teori pendukung mengenai dasar-dasar sistem
jaringan transmisi.
6
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
BAB IV: PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan mengenai sistem jaringan transmisi dan sistem
pemancar dengan mmenggunakan FPU oleh stasiun TVRI Sumbar.
BAB V: PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran mengenai laporan yang dibuat.
7
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
BAB II
GAMBARAN UMUM LPP TVRI SUMBAR
2.1 Sejarah Lpp Televisi Republik Indonesia ( TVRI )
2.1.1 Latar Belakang Berdirinya TVRI
Pada tahun 1961, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukan
proyek media massa televisi kedalam proyek membangun Asian Games IV di
bawah koordinasi proyek Asea Games IV 25 Juli 1961, Menteri Penerangan
mengeluarkan SK Menpen No.20/SK/M/1961,tentang pembentukan Panitia
Persiapan Televisi (P2T).
Pada 23 Oktober 1961, Prsiden Soekarno yang sedang berada di Wina
mengirimkan teleks kepada Menkep Maladi unuk segera menyiapkan proyek
televisi. 17 agustus 1962, TVRI mulai mengadakan siaran percobaan dengan HUT
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia XVII dari halaman Istana Merdeka Jakarta,
dengan pemancar cadangan berkekuatan 100 watt. 24 Agustus 1962, TVRI
mengudara untuk pertama kalinya dengan acara siaran langsung upacara
pembukaan Asian Games IV dari stadiun utama Gelora Bung Karno. 20 Oktober
1962, dikeluarkan Keppres No. 215/1963 tentang pembentukan Yayasan TVRI
dengan Pimpinan Umum Presiden RI.
2.1.2 Pembangunan Stasiun Penyiaran TVRI
Pada tahun 1964 mulailah dirintis Stasiun Penyiaran Daerah dimulai dengan
TVRI Stasiun Yogyakarta, yang secara berturut-turut diikuti dengan Stasiun
Medan, Surabaya, Ujung Pandang, Manado, Denpasar dan Balikpapan.
8
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
2.1.3 Pembangunan Stasiun Produksi Keliling
Mulai tahun 1977, secara bertahap dibeberapa Ibu Kota Provinsi
dibentuklah Stasiun Produksi Keliling atau SPK, yang berfungsi sebagai
perwakilan atau koresponden daerah yang terdiri dari SPK Jayapura, Ambon,
Kupang, Semarang, Bandung, Banjarmasin, Pontianak , Banda Aceh, Jambi,
Padang, Lampung.
Setelah dibentuk SPK di Padang yang dimulai sejak tahun 1982, dengan
jumlah karyawan 14 orang, yang dimutasikan dari TVRI Stasiun Pusat Jakarta dan
Stasiun Palembang.
2.1.4 Status TVRI di Era Orde Baru
Pada tahun 1974, TVRI diubah menjadi salah satu bagian dari organisasi
dan tenaga kerja Departemen Penerangan, yang diberi status Direktorat, langsung
bertanggung jawab pada Direktorat Jendral Radio, TV, dan Film Departemen
Penerangan Republik Indonesia.
Sebagai media komunikasi massa TVRI diharapkan mampu menyalurkan
aspirasi masyarakat untuk perkembangan pembangunan yang dilakukan secara
positif. Disamping menyampaikan pesan pembangunan disegala bidang dan
sekaligus jadi pemersatu bangsa. Di dalam menyebarkan informasi dan
menyalurkan aspirasi masyarakat.
Semua pelaksanaan TVRI baik Ibukota maupun di Daerah harus meletakkan
tekanan kerjanya kepada integrasi, supaya TVRI harus menjadi suatu well-
integrited massa media Pemerintah.
9
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
Tahun 1975,dikeluarkan SK Menpen No.55 Bahan siaran/KEP/Menpen/1975,
TVRI memiliki status ganda yaitu selain sebagai Yayasan Televisi RI juga sebagai
Direktorat Televisi, sedang manajemen yang diterapkan yaitu manajemen
perkantoran/borikrasi.
2.1.5 TVRI di Era Reformasi
Bulan Juni 2000, diterbitkan Peraturan Pemerintah No.36 tahun 2000 tentang
perubahan status TVRI menjadi Perusahaan Jawatan, yang secara kelembagaan
berada di bawah pembinaaan dan bertanggug jawab kepada Departemen
Keuangan RI.
Bulan Oktober 2001, diterbitkan Peraturan Pemerintah No.64 tahun 20001
tentang pembinaan Perjan TVRI di bawah kantor Menteri Negara BUMN dan
Departemen Keuangan RI untuk urusan organisasi dan keuangan.
Tanggal 17 April 2002, diterbitkan Peraturan Pemerintah No.9 tahun 2002,
status TVRI diubah menjadi Perseroan terbatas (PT) TVRI di bawah pengawasan
Departemen Keuangan RI dan Kantor Menteri Negara BUMN.
TVRI merupakan stasiun televisi tertua di Indonesia dan satu-satunya televisi
yang jangkauannya mencapai seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah penonton
sekitar 82 persen penduduk Indonesia. Saat ini TVRI memiliki 22 stasiun Daerah
dan 1 stasiun Pusat dengan didukung oleh 395 pemancar yang tersebar diseluruh
wilayah Indonesia. Karyawan TVRI berjumlah 6.823 orang diseluruh daerah
Indonesia dan sekitar 2.000 orang diantaranya adalah karyawan Kantor Pusat dan
TVRI Stasiun Pusat Jakarta.
2.1.6 TVRI Dewasa ini
10
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
Dalam Perubahan status TVRI dari Perusahaan Jawatan ke TV Publik sesuai
dengan undang-undang nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran, maka TVRI
diberi masa transisi selama 3 tahun dengan mengacu Peraturan Pemerintah Nomor
9 tahun 2002 dimana disebutkan TVRI berbentuk PERSERO atau PT.
Namun setelah Departemen penerangan dibubarkan Televisi Republik
Indonesia menjadi sebuah lembaga yang dikenal sekarang dengan LPP TVRI
( Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia).
Sesuai dengan Undang-Undang No.32 tahum 2002 tentang penyiaran BAB II
pasal 5 mengamanatkan bahwa : Penyiaran Diarahkan Untuk :
1. Menjunjung tinggi pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945.
2. Menjaga dan meningkatkan moralitas dan nilai-nilai agama serta jati diri
bangsa.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
4. Menjaga dan Mempererat persatuan dan kesatuan bangsa (NKRI).
5. Meningkatkan kesadaran ketaatan hukum dan disiplin nasional.
6. Mendorong peningkatan kemampuan perekonomian rakyat dan
mewujudkan pemerataan dan memperkuat daya saing bangsa.
7. Memajukan kebudayaan nasional.
2.2 Visi Dan Misi LPP TVRI
Sudah 52 tahun sejak pertama kali menyelenggarakan siaran pada tahun 1962,
TVRI menemani dan mendinamisasikan perjalanan hidup bangsa. Banyak hal
yang dimaknai selama waktu tersebut baik untuk bangsa maupun untuk TVRI
sendiri.
11
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
Sebagai lembaga penyiaran public, TVRI mengacu pada visi dan misi yang
merupakan acuan bagi berjalannya program Perusahaan. Dimana Visi dan Misi
tersebut adalah :
Visi
“Menjadi Stasiun TV Pilihan yang berakar pada budaya Bangsa, untuk
menjalin persatuan & kesatuan”
Misi
a. Menjadi media komunikasi bagi kepentingan nasional yang berlandaskan
persatuan dan kesatuan
b. Memberikan informasi yang terpercaya, mencerdaskan serta menyajikan
hiburan bermutu bagi masyarakat
c. Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha
d. Membentuk lingkungan kerja yang sehat, harmonis dan profesional bagi
karyawan dan mitra kerja.
2.3 Kepegawaian
Untuk mengantisipasi berkurangnya pegawai professional (pensiun) baik di
Kantor Pusat maupun Daerah, TVRI sejak tahun 2008 melakukan rekrutmen
pegawai baik PNS maupun non-PNS untuk ditempatkan disemua Direktorat dan
Satuan Kerja Lainnya.
Di Kantor Pusat misalnya, tahun 2008 penerimaan pegawai hanya 19 orang
dan tahun 2009 sebanyak 14 orang. Sementara di Daerah jumlahnya 157 orang
dan tahun 2009/2010 hanya 31 orang. Dana penggajian non-PNS bersumber dari
12
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
non-APBN karena itu jumlah karyawan yang direkrut disesuaikan dengan
kemampuan pendanaan TVRI.
Sejak Departemen Penerangan dilikuidasi tahun 1998, pengembangan
pegawai dapat dikatakan terhenti karena minimnya anggaran. Ketika TVRI
berubah status menjadi Lembaga Penyiaran Publik, peningkatan kompetensi SDM
untuk tenaga profesi dan manajerial terus diupayakan sesuai dengan kemampuan
pendanaan.Ujian Dinas diberikan kepada pegawai yang naik golongan.
Pendidikan Profesi diberikan kepada berbagai jenis profesi sejak tahun 2008,yaitu
produksi dan siaran, teknik, keuangan, administrasi, dan pengembangan usaha.
Diklat Kepemimpinan diorientasikan untuk meningkatkan kompetensi dan
menyiapkan kaderisasi kepemimpinan.
2.4 Disiplin Kerja
Disiplin dasar adalah ucapan dan tingkah laku yang didasari oleh
pengabdian, kesadaran, disiplin dan bertanggung jawab dengan tujuan untuk
menciptakan suasana yang harmonis dilingkungan kerja.
2.5 Jam Siaran Televisi Republik Indonesia
Siaran Nasional tahun 2006 selama 19 jam per hari menjadi menjadi 22
jam per hari tahun 2011. Siaran TVRI Stasiun Daerah, tahun 2006 rata-rata 2 jam
per hari meningkat menjadi 3 jam, tahun 2008 menjadi 4 jam tahun 2011.
2.6 Materi Siaran Televisi Republik Indonesia
Dilihat dari produksi, materi siaran re-run setiap tahun mengalami
penurunan. Sebaliknya, materi siaran produksi baru setiap tahun mengalami
peningkatan. Tahun 2009 terjadi penurunan materi siaran re-run yaitu sebesar
13
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
35%. Sehingga hampir 100% materi siaran adalah produksi baru. Peningkatan
pendanaan produksi yang semakin memadai, khususnya yang bersumber dari
APBN, kontribusi paket acara dari Stasiun TVRI Daerah yang secara tetap terpola
mulai tanggal 1 dari Provinsi Aceh hingga tangga 28 dari Provinsi Sulawesi barat.
Tahun 2011, komposisi konten program disesuaikan, yakni informasi (45%),
pendidikan (41%) dan hiburan (14%)
2.7 Stasiun Penyiaran TVRI Di Seluruh Indonesia
1. TVRI NASIONAL JAKARTA
2. NAD
3. SUMATERA UTARA
4. SUMATERA BARAT
5. KEPRI
6. SUMATERA SELATAN
7. JAMBI
8. BENGKULU
9. LAMPUNG
10. JAWA BARAT DAN BANTEN
11. JAWA TENGAH
12. JOGJAKARTA
13. JAWA TIMUR
14. BALI
15. NTT
16. KALIMANTAN BARAT
14
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
17. KALIMANTAN SELATAN
18. KALIMANTAN TENGAH
19. KALIMANTAN TIMUR
20. SULAWESI UTARA
21. SULAWESI SELATAN
22. SULAWESI BARAT
23. SULAWESI TENGAH
24. MALUKU DAN MALUR
25. PAPUA
26. GORONTALO
27. NTB
2.8 LPP TVRI Stasiun Sumatera Barat
2.8.1 Sejarah Berdirinya TVRI Stasiun Sumatera Barat
Pertama kali TVRI stasiun sumbar dinamakan PT (persero) TVRI stasiun
sumbar. PT (persero) TVRI stasiun sumbar telah berdiri sejak tahun 1982, yang
mana pada waktu itu masih merupakan SPK (Stasiun Produksi Keliling) dengan
jumlah karyawan 14 orang. Karyawan tersebut bukan berasal dari daerah itu
sendiri, tetapi berasal dari berbagai daerah yang pindah tugas ke padang.
Stasiun produksi keliling hanya membuat paket-paket siaran yang nantinya
yang akan dikirim ke stasiun pusat jakarta untuk di siarkan. Paket tersebut
merupakan paket berita, paket hiburan maupun paket wisata.
TVRI Stasiun Sumatra Barat terletak di Jalan Raya Bypass KM 16 Koto
Panjang, Padang. TVRI Stasiun Sumatera Barat Diresmikan Sebagai Stasiun
15
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
Penyiaran pada 19 April 1997. TVRI Sumatera Barat mengudara secara konsisten
selama 3 (tiga) jam setiap harinya. Sejak 1 Januari 2005, TVRI Sumatera Barat
dinaikan statusnya dari stasiun penyiaran kelas C menjadi kelas B.
Kepala TVRI Padang yang pertama adalah Bapak Drs.Rahman Nasution yang
kemudian digantikan oleh Bapak Drs. Bakaroni AS kemudian digantikan oleh
Bapak Yudo Herbeno, SH dan terus digantikan oleh Bapak Drs. Gatot Budi Utom,
MM.Pada tahun 2001 mengalami 2 kali pergantian yaitu Bapak Drs. Edison yang
kemudian digantikan oleh Bapak Syafei Sikumbang selanjutnya TVRI Sumbar
dikepalai oleh Bapak Drs. A. Affendi Moussa dan saat ini TVRI dikepalai oleh
bapak Drs.Wisnugroho,MM. Tanggal 19 April 1997 TVRI SPK Padang berubah
menjadi TVRI Stasiun Padang yang diresmikan oleh Menteri Penerangan yang
pada waktu itu dijabat oleh Bapak Harmoko. Sesuai dengan Keputusan Menteri
Penerangan RI No.130/Kep/ Menpen /1996/tanggal 12 Mei 1996, dimana Kepala
Stasiun bertanggung jawab langsung kepada Direktorat Televisi yang
berkedudukan di Jakarta. Sekaligus peresmian gedung baru yang beralamat
dijalan By Pass KM 16 Padang.
Sebagai media komunikasi massa TVRI diharapkan mampu menyalurkan
aspirasi masyarakat untuk perkembangan pembangunan yang dilakukan secara
positif. Disamping menyampaikan pesan pembangunan disegala bidang dan
sekaligus jadi pemersatu bangsa. Di dalam menyebarkan informasi dan
menyalurkan aspirasi masyarakat.
Untuk kemajuan pembangunan TVRI,stasiun pusat dibantu oleh TVRI
Stasiun Produksi Dalam teknologi tinggi ( Hi-tech ) saat ini peralatan yang serba
16
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
digital sudah tidak asing lagi. Demikian juga dalam hal pertelevisian LPP TVRI
SUMBAR merupakan salah satu dari tiga Stasiun TVRI di Indonesia yang
menggunakan digital pada perangkat kerasnya ( Hardware ) walaupun masih
tergolong Stasiun TVRI yang masih baru, akan tetapi LPP TVRI SUMBAR terus
berupaya dalam meningkatkan mutu dan kualitas dari segala bentuk aspek yang
bisa membawa TVRI semakin maju, apalagi dalam meningkatkan mutu siaranya
antara lain :
1. Menampilkan acara-acara yang bernuansa tradisional yang seperti randai,
rebab, lagu-lagu minang.
2. Menyiarkan acara seputar ilmu pengetahuan.
3. Dan menyiarkan tentang ceramah agama islam
Dengan jumlah karyawan LLP TVRI Sumbar saat ini 145 orang, terdiri dari
79 orang pegawai dan 66 orang karyawan kontrak.Yang saat ini TVRI Padang ini
sangat berkembang dari tahun yang lampau, karena telah mempunyai beberapa
fasilitas yang sangat menunjang para pegawai ataupun karyawan kontrak seperti
mobil dinas ( Bus TVRI ), peralatan yang sudah cukup canggih tidak memakai
alat komponen yang sudah lama.
17
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
Gambar 1. Gedung LPP TVRI Stasiun Sumatra Barat
2.8.2 Visi Dan Misi LPP TVRI Stasiun Sumatera Barat
Sebagai Lembaga Penyiaran Publik, TVRI Stasiun Sumatra Barat memiliki
tujuan yang sangat menganut nilai kepublikan dan kebudayaan. Untuk
mewujudkan hal tersebut, TVRI Stasiun Sumatra Barat Memiliki VISI dan MISI
sebagai berikut:
Visi
TVRI Stasiun Sumatra Barat memiliki VISI ideal yang jelas dan di bahasakan
dengan sederhana, sebagai berikut :
“ Mengupayakan Terselenggaranya Penyiaran Umum Tvri Sumbar Yang
Berkualitas Tinggi, Mencerdaskan, Membebaskan Dan Mencerahkan Serta
Berakar Pada Budaya Bangsa “
18
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
Untuk mencapai visi diatas, diperlukan komitmen semua pihak dalam
menegakkan Good Corporate Governance dalam wujud terselenggaranya
transparansi, sikap professional dalam organisasi, manajemen keuangan,
manajemen sumber daya manusia, teknologi, program siaran, dan aspek-aspek
pelayanan umum yang dijalankan oleh TVRI Sumatera Barat.
Misi
Berdasar kepada visi diatas, maka manajemen TVRI Sumatra Barat
menetapkan 8 ( delapan ) MISI pokoknya, sebagai berikut :
1.Memproduksi dan menyelenggarakan penyiaran pelayanan umum dengan
tujuan mendorong pencerahan dan pencerdasan masyarakat berbasiskan
budaya minang kabau dalam koridor NKRI.
2.Menjadikan TVRI Sumbar sebagai wadah bagi masyarakat untuk
menyuarakan aspirasi, semangat demokrasi, entrepreneurship dan
intrapreneurshipnya, serta sebagai ajang rekreasi hibur diri dan keluarga.
3.Menjadikan siran TVRI sebagai siaran referensi,khususnya menyangkut
informasi pembangunan, ekonomi, politik, budaya, kamtibmas, dan sosial
kemasyarakatan.
4.Memproduksi dan menyiarkan program-program acara bermutu yang relevan
dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat.
5.Menjadikan TVRI Sumbar sebagi pusat informasi pembangunan dalam
kaitan perluasan pemahaman nasional tentang dinamisme pembangunan di
Sumatra Barat.
19
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
6.Memanfaatkan jaringan TVRI nasional untuk mengkampanyekan potensi
Sumatra Barat.
7.Menjadikan Program siaran pendidikan yang terencana dan bermutu agar
mendorong pencerdasan masyarakat.
8.Mendorong penyuksesan program kembali ke nagari dan kembali ke surau
dalam kaitan pemantapan otonomi daerah.
Slogan
Slogan TVRI Sumatera Barat “TV nyo kito basamo”.
2.8.3 Kepegawaian LPP TVRI Stasiun Sumatera Barat
Kepegawaian di LPP TVRI Stasiun Sumatra Barat, Tercatat per Oktober
2010 berjumlah 145 orang. Dimana 79 orang Berstatus Pegawai Negeri Sipil dan
66 orang berstatus Non Pegawai Negeri Sipil. Rekapitulasi kepegawaian di LPP
TVRI Stasiun Sumatra Barat berdasarkan tingkat Pendidikan adalah sebagai
berikut :
a. Pegawai Negeri Sipil
1. Sarjana Strata 2 = 2 orang
2. Sarjana Strata 1 = 25 orang
3. Sarjana Muda / Diploma III = 4 orang
4. SMA Sederajat = 46 orang
5. SMP Sederajat = 4 orang
6. SD Sederajat = -
Jumlah = 81 orang
20
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
b. Non Pegawai Negeri Sipil
1. Sarjana Strata 2 = 1 orang
2. Sarjana Strata 1 = 18 orang
3. Sarjana Muda / Diploma III = 9 orang
4. SMA Sederajat = 37 orang
5. SMP Sederajat = -
6. SD Sederajat = 2 orang
Jumlah = 67 orang
2.8.4 TVRI Sumbar sebagai Siaran Lokal Provinsi Sumbar
Jumlah Pemancar : 13 Pemancar
Lokasi : Padang, Gunung gompong, Pandai sikek, Painan,
Bukit sarai, Lubuk Sikaping, Muaralabuh, Bukit
pelakat, Puncak lawang, Bonjol, Batang kapas,
Semiki dan lintaubuo.
Alamat : Jl. Padang By pass Km. 16, Koto panjang, Padang
25167
Telp : (0751) 30614 30615
Fax (0751) 30615
Luas Lokasi : 65.100
2.8.5 Rencana Kerja TVRI Stasiun Sumatera Barat
21
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
Secara garis besarnya rencana kerja LPP TVRI Sumbar ini ditunjukan antara
lain untuk :
a. Mempertahankan dan meningkatkan citra LPP TVRI Sumbar dengan
memperbanyak program siaran bermutu, pemberian layanan prima, dan
pembinaan hubungan yang harmonis dengan komunitas pemirsa.
b. Meningkatkan jumlah jam siaran dan kualitas program LPP TVRI Sumbar
sehingga dapat mengoptimalkan layanan kepada publik
Penyiaran :
Siaran nasional pukul 05.00 - 24.00 WIB
Siaran lokal pukul 15.00 – 19.00 WIB (selama siaran lokal ini berlangsung,maka
siaran nasional akan didubling atau tidak disiarkan).
15.00 WIB opening
15.03 WIB sekilas SUMBAR
15.05 WIB dendang 15
16.00 WIB Berita Ranah Minang (BRM)
17.00 WIB Paket siaran
19.00 WIB closing
2.8.6 Eksistensi LPP TVRI stasiun Sumatra Barat Terhadap Masyarakat
LPP TVRI stasiun sumbar mempunyai peranan yang sangat penting bagi
masyarakat ranah minang dalam mengembangkan segala potensi yang ada baik
kualitas sumber daya manusia maupun kualitas kuantitas acara yang di tayangkan
dalam program-program acara LPP TVRI stasiun sumbar yang di sesuaikan
dengan keinginan masyarakat ranah minang seperti :
22
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
Hiburan:
1. Carito Lapau
2. Randai
3. Seni Tradisi
4. Orchestra
5. Expresi
6. Band Ekspo
7. Arena Anak
8. Kuliner
9. Dendang 15
Dialog dan Informasi :
1. Berita Ranah Minang
2. Ruang Kesehatan (Dialog Khusus)
3. Psikologi
2.8.7 Ruangan Peralatan TVRI Sumbar
TVRI Sumbar memiliki beberapa ruangan yaitu :
1. Ruang Studio
TVRI Sumbar memiliki satu ruangan studio yang menggunakan
peralatan pendukung seperti :Camera, lighting sound sistem, dan monitor
plus yang lengkap.
2. Ruang Production Control
23
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
Ruangan ini digunakan untuk memproduksi acara dari studio
televise:
a. Video Controle Console
Digunakan untuk peralatan pengontrol kualitas gambar dan ketepatan
warna, dilakukan oleh seorang video Enginer operator.
b. Video Mixer
Digunakan untuk mengatur sinyal video mixer akan memilih sinyal
video dari beberapa input atau masukan kemudian diolah dan dipilih
untuk menghasilkan suatu sinyal output atau keluaran. Pada video
mixer ini dapat juga digunakan untuk menambah title atau judul pada
gambar. Ini biasa disebut super Inplus.
c. Audio Control Console
Digunakan untuk melakukan pengaturan suara oleh audio operator.
Peralatan yang ada di ruangan ini adalah :
1) Audio mixer
2) Tape Recorder
3) Monitor
3. Ruangan master control
Ruangan ini merupakan pusat dari seluruh peralatan TVRI yaitu unit
mengontrol peralatan dimana semua bagian harus terhubungkan pada
master control ini. Pada ruangan ini terdapat peralatan sebagai berikut :
24
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
1) Synchronizing generator
Merupakan pusat susunan kode dalam pembuatan gambar. Alat ini
bersama system distribution amplifer membagi kode-kode gambar
untuk peralatan yang memerlukan seperti camera, VTR.
2) Video Distribution Amplifire Berfungsi untuk membagi sinyal ke
monitor dan yang lain.
3) System Supply 24 VCD digunakan untuk supply relay yang banyak
digunakan untuk video control, camera, switcher, Tally Lamp, Sync
dan Consule .
Gambar 2. Master Control
Ruang master control ini mendistribusikan sinyal sinkronis, mengontrol
keseluruhan sinyal video maupun audio dan distribusi akhir outputnya selanjutnya
ke proses perekaman atau dikirim ke pemancar untuk dipancarkan.
4. Ruang Telecine
25
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
Ruang ini di pakai untuk siaran televisi berupa film slide Tellop /
Opegs yang mana terdapat Proyektor PTT 10. Pemulihan salah satu
Proyektor yang akan digunakan untuk Multipleksor.
5. Ruangan Continuity
Pada ruangan ini terdapat hasil edit / input dari berbagai ruangan.
Dimana di pakai untuk keperluan program siaran. Peralatan yang terdapat
pada ruangan ini adalah :
a. Adio and video mixer
b. Peralatan video
c. Lighting control
d. Monitoring unit
e. Comunikasi (intercom)
f. Camera
g. Ruangan VTR (video tape recorder)
Pada ruangan ini terdapat beberapa peralatan yaitu:
a. VTR/VCR
b. Audio Mixer
c. Special effect
2.8.8 Struktur Organisasi LPP TVRI Stasiun Sumatera Barat
Struktur organisasi adalah merupakan suatu kerangka yang dapat
menggambarkan antara wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing
bagian yang bekerja sama. Struktur organisasi bagi perusahaan sangat penting
karena dengan adanya struktur organisasi yang jelas perusahaan dapat
26
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
memberikan batasan jabatan-jabatan perseorangan serta mempengaruhi motivasi
dan moral pekerja.wewenang untuk melaksanakan tugas dan memastikan
tanggung jawab dari LPP TVRI Stasiun Sumatra Barat, di pimpin oleh Kepala
Stasiun dan di Bantu oleh beberapa orang Kepala Seksi yang membawahi Sub
Seksi. Kepala Stasiun dilantik oleh direktur utama LPP TVRI.
27
KASUB SEKSI FASILITAS TRANSMISI
Harnol Jasman, SE
Nip. 195810271981101007
KASUB SEKSI TEKNIK TRANSMISI
Abrar
Nip. 196111051981101001
KASUB SEKSI TEK. PRODUKSI & PENYIARAN
KASUB SEKSI PENGEMBANGAN & USAHA
Adlen, ST
Nip. 196112181982031005
KASUB SEKSI PROGRAM
Ir. Heri Budi Santoso
Nip. 196610281997031002
KEPALA SUB BAGIAN UMUM
Maimun Hasbullah, SH
Nip. 196708081998031002
KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN
Basuki Widodo, SE
Nip. 196811301998031004
KEPALA SEKSI TEKNIK
Sudisman, A.Ma, SH
Nip. 196012291981031002
KEPALA SEKSI BERITA
Drs. Doddy Permadi Indrajaya, M.Si
Nip. 196202241983021001
KA. SEKSI PROGRAM & PENGEMBANGAN USAHA
Febriani, SS
Nip. 197302021997032006
SEKRETARIS
Willian Elvandari, A. Md
NIK. 2008811174
KEPALA LPP TVRI STASIUN SUMBAR
Drs. Wisnugroho
Njp 196111111988031005
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
Gambar 3. Struktur Organisasi LPP TVRI Stasiun Sumatera Barat
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Sistem Transmisi Televisi
Siaran televisi sebelum dapat dinikmati oleh pemirsanya atau audien
televisi melalui layar televisi / pesawat penerima televisi, telah melalui proses
yang cukup panjang karena melibatkan begitu banyak orang yang mempunyai
keahlian dalam bidangnya masing-masing tentang pertelevisian.
Audio dan Video atau Gambar dan Suara yang dikirim sampai kerumah-
rumah penonton atau audien bisa mempunyai jarak yang sangat dekat dengan
Stasiun Televisi dan dapat juga sangat jauh dari Stasiun Televisi atau dari sumber
mana acara itu berada, seperti diluar negeri, Eropa, Amerika , Jepang, dan negara
lainnya didunia ini.
Hal ini dimungkinkan dengan adanya satelit komunikasi yang meorbit di
angkasa atau di geostasioner orbit. Dalam pelaksanaannya untuk pemancaran
sinyal gambar dan suara, stasiun televisi menggunakan Radio Frekuensi seperti
sebagai berikut :
1. Very hight frequency (frekuensi yang sangat tinggi)
2. Ultra hight frequency (frekuensi ultra yang tinggi)
28
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
Kedua sistem transmisi ini digunakan oleh pemancar televisi yang
merupakan bagian dari stasiun televisi dalam memancarkan atau mentransmitkan
sinyal audio (suara) dan sinyal video (gambar) ketelevisi yang ada di rumah-
rumah.
Pada sitem transmisi Very Hight Frequecy (VHF) getaran frekuensi yang
bergerak pada frekuensi sekitar antara 54 MHZ (mega hertz) sampai dengan 216
MHZ (mega hertz) untuk frequency carrier (frekuensi pembawa)nya. Yang
dimaksud frekuensi pembawa disini adalah frekuensi yang membawa sinyal
gambar dan suara tersebut dengan frekuensi sekitar 5 MHZ dari sebuah pemancar
televisi agar sampai ke antena receiver yang ada di rumah-rumah pemirsa.
Sementara sistem transmisi Ultra hight frequency (UHF) sinyal yang
bergerak pada frekuensi antara 470 MHZ (mega hertz) sampai 890 MHZ (mega
hertz), dengan panjang gelombang antara 0.1 meter – 1 meter.
Stasiun televisi swasta dan stasiun televisi publik (TVRI) di Indonesia
mengirim siaranya menggunakan pemancar dengan sistem frekuensi UHF (ultra
hight frequency). Adapun pembagian frekuensi untuk chanel TV berdasarkan
standar CCIR untuk pembagian chanel TV di Kota Padang adalah :
Tabel 1. Daftar frekuensi Teresterial kota Padang
Stasiun Televisi Channel Frekuensi Audio Frekuensi Video
TV7 23 UHF 492,75 MHZ 487,25 MHZ
TVRI 25 UHF 508,75 MHZ 503,25 MHZ
TV ONE 27 UHF 516,75 MHZ 519,25 MHZ
TRANS TV 29 UHF 540,75 MHZ 535,25 MHZ
29
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
METRO TV 39 UHF 620,75 MHZ 615,25 MHZ
MNC 41 UHF 636,75 MHZ 631,25 MHZ
RCTI 43 UHF 652,75 MHZ 647,25 MHZ
ANTV 45 UHF 668,75 MHZ 663,25 MHZ
SCTV 47UHF 684,75 MHZ 679,25 MHZ
INDOSIAR 49 UHF 700,75 MHZ 695,24 MHZ
Sedangkan pembagian frekuensi untuk chanel TV berdasarkan standar CCIR
untuk pembagian chanel TV di Indonesia adalah :
Tabel 2. Daftar frekuensi teresterial di Indonesia
No. Channal
CCIR Indonesia
Frekuensi Video
(MHZ)
Frekuensi Audio
(MHZ)
Range Frekuensi
(MHZ)
Band Channal I
- 1 44.25 49.75 43-50
2 - 48.25 53.75 47-54
3 2 55.25 60.75 54-61
4 3 62.25 65.75 61-68
Band Channal III
5 4 175.25 180.75 174-181
6 5 182.25 187.75 181-188
7 6 189.25 194.75 188-195
8 7 196.25 201.75 195-202
9 8 203.25 208.75 202-209
30
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
10 9 210.25 215.75 209-216
11 10 217.25 222.75 216-223
12 11 224.25 229.75 223-230
Band Channal IV
21 - 471.25 476.75 470-478
22 - 479.25 484.75 478-486
23 - 487.25 492.75 486-494
24 - 495.25 500.75 494-502
25 - 503.25 508.75 502-510
26 - 511.25 516.75 510-518
27 - 519.25 524.75 518-526
28 - 527.25 532.75 526-534
29 - 535.25 540.75 534-542
30 - 543.25 548.75 542-550
31 - 551.25 556.75 550-558
32 - 559.25 564.75 558-566
33 - 567.25 572.75 566-574
34 - 575.25 580.75 574-582
35 - 583.25 588.75 582-590
36 - 591.25 596.75 590-598
37 - 599.25 604.75 598-606
Band Channal V
38 - 607.25 612.75 606-614
39 - 615.25 620.75 614-622
40 - 623.25 628.75 622-630
31
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
No. Channal
CCIR Indonesia
Frekuensi Video
(MHZ)
Frekuensi Audio
(MHZ)
Range Frekuensi
(MHZ)
41 - 631.25 636.75 630-638
42 - 639.25 644.75 638-646
43 - 647.25 652.75 646-654
44 - 655.25 660.75 654-662
45 - 663.25 668.75 662-670
46 - 671.25 676.75 670-678
47 - 679.25 684.75 678-686
48 - 687.25 692.75 686-694
49 - 695.25 700.75 694-702
50 - 703.25 708.75 702-710
51 - 711.25 716.75 710-718
52 - 719.25 724.75 718-726
53 - 727.25 732.75 726-734
54 - 735.25 740.75 734-742
55 - 743.25 748.75 742-750
56 - 751.25 756.75 750-758
57 - 759.25 764.75 758-766
58 - 767.25 772.75 766-774
59 - 775.25 780.75 774-782
60 - 783.25 788.75 782-790
61 - 791.25 796.75 790-798
32
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
Radio frekuensi yang memancarkan sinyal televisi (Audio/Video)
berprilaku seperti cahaya, dimana sinyal tersebut mengembara berjalan diudara
lurus seperti cahaya dan tidak dapat menembus objek yang keras seperti gedung
dan gunung yang tinggi. Dia juga tidak dibengkokan disekitar bumi oleh
lonosphere seperti layaknya gelombang pendek radio, oleh sebab itu maka kita
tidak dapat menerima siaran televisi langsung dari beratus-ratus kilometer
jaraknya dari stasiun televisi seperti yang dapat dilakukan oleh siaran radio.
Transmisi siaran televisi hanya dapat menjangkau area kira-kira 70
kilometer radius tergantung dari power atau kekuatan pemancar serta ketinggian
tiang/menara pemancar dan struktur alam. Untuk memancarkan sinyal televisi
berupa gambar dan suara untuk jarak yang sangat jauh, diperlukan Microwave
Relay Station dan satelit bumi. Suara dan gambar dipancarkan melalui link station
ini dengan power yang rendah dan diperkuat oleh stasiun lokal untuk keperluan
siaran di daerah mereka. Untuk dapat menerima siaran yang dipancarkan stasiun
televisi melalui antena pemancarnya, maka pesawat penerima di rumah harus
menggunakan yagi antena yang ditempatkan pada tempat yang tinggi atau diatas
atap rumah. Antena ini berfungsi menerima sinyal yang dikirim oleh stasiun
televisi melalui pemancarnya. Secara teknis antena penerima sendiri terdiri dari
reflektor, direktor,antena dan secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :
Direktor terletak diposisi paling depan berfungsi untuk mengarahkan
sinyal yang datang untuk memasuki pesawat televisi. Reflektor terletak pada
posisi yang paling belakang dari antena yang berfungsi menolak sinyal yang
33
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
datang dari samping, agar sinyal ini tidak memasuki pesawat recevier, kalau dia
tetap masuk yang diakibatkan oleh tidak terarahnya posisi antena maka gambar
akan berbayang (ghost).
Kemudian antenanya sendiri yang melingkar berupa coil menerima sinyal
televisi yang disebut dipole antena berfungsi meneruskan sinyal frequency carrier
yang telah dipancarkan oleh transmiter televisi kepesawat televisi penerima.
3.2 Transmition System
3.2.1 Teresterial sistem
Sistem teresterial ini disebut juga ground wave system yaitu sebuah sistem
siaran televisi yang tidak melibatkan transmisi satelit, melainkan menggunakan
gelombang radio atau gelombang elektromagnetik melalui pemancar.
Teresterial berasal dari kata terra yaitu tanah atau permukaan tanah. Jadi, sistem
teresterial disebut juga suatu sistem pemancar yang memancarkan gelombang
elektromagnetik yang merambat di tanah.
Gelombang elektromagnetik itu sendiri merupakan energi gelombang
kontinyu yang diradiasikan oleh antena yang bersosialisasi pada frekuensi radio.
3.2.2 Satelit Sistem
Sistem Transmisi Satelit ini adalah transmisi dari program radio penyiaran
(televise dan audio) dari stasiun transmisi bumi ke stasiun penerima melalui
stasiun ruang angkasa.
Macam-macam sistem transmisi satelit :
34
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
1. Rebroadcast system, Repeting system over ground station, Transmisi
sinyal dikirim dari satelit dikirim langsung ke ground station (stasiun
bumi) kemudian dikirim kepemancar baru dipancarkan kerumah-rumah.
2. Semi DBS system (Semi Direct Broadcasting Satellite) System, transmisi
dari satelit kemudian diterima oleh ground stasiun atau antena parabola
dan dikirim langsung kerumah-rumah.
3. Direct Broadcasting Satellite system, transmisi sinyal dari satelit langsung
ke antena parabola dirumah dan diteruskan ke pesawat penerima televisi.
4. Cable system, over television cable, transmisi sinyal langsung dikirim
melalui kabel kerumah-rumah.
3.3 Sistem Jaringan Transmisi Tvri Sumbar
TVRI Sumbar memiliki 13 transmisi yang terdapat dibeberapa daerah di
Sumatera Barat. Dari 13 transmisi di Sumatera Barat hanya 5 transmisi yang bisa
memancarkan siaran lokal dan nasional, sedangkan 8 transmisi yang lain hanya
bisa memancarkan siaran nasional saja. Ini disebabkan karena struktur geografis
daerah Sumatera Barat berbukit-bukit dan berlembah-lembah sehingga tidak dapat
memancarkan siaran lokal dan nasional.
35
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
Gambar 4. Sistem Jaringan TVRI Nasional dan Sumbar
Transmisi yang bisa memancarkan siaran lokal dan nasional yaitu :
1. Transmisi Bukit Sarai
2. Transmisi Gunung Gompong
3. Transmisi Pandai Sikat
4. Transmisi Lintau Buo
5. Transmisi Taek Bukit
Sedangkan Transmisi untuk memancarkan siaran nasional yaitu :
1. Transmisi P. Lawang
2. Transmisi Pasaman Barat
3. Transmisi Lubuk Sikaping
4. Transmisi Bonjol
5. Transmisi Mr. Labuh
6. Transmisi Bukit Plakat
7. Transmisi Batang Kapas
8. Transmisi Painan
Stasiun TVRI sumbar berfungsi untuk memproduksi siaran-siaran yang akan
disuguhkan pada masyarakat Sumatera Barat. Proses produksi dilakukan di studio
stasiun TVRI sumbar. Sinyal input Vidio dan Audio yang berasal dari studio
diterima oleh receiver parabola untuk diteruskan ke ruang master kontrol. Sinyal
input tersebut diolah di ruangan produksi dan di terusan ke master control (MCR)
36
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
untuk mengatur standarisasi signal audio dan video. Kemudian dikirim ke
Transmisi Stasiun by Pass TVRI sumbar, dan diteruskan ke satuan transmisi Bukit
Sarai menggunakan Transmistter microwave. Penerimaan receiver microwave
yang ada di bukit sarai berupa sinyal IF modulasi dengan daya pancar microwave
sebesar 1 watt. Kemudian, sinyal yang diterima oleh receiver microwave tersebut
dipancarkan oleh pemancar dari satuan transmisi bukit sarai berupa gelombang
elektromagnetik untuk dapat diterima oleh antena receiver masyarakat di Kota
Padang dan Kota pariaman serta Kabupaten Pariaman dengan kekuatan power
UHF 2 KW .
Selain itu, satuan transmisi bukit sarai juga meneruskan penerimaan
mikrowave ke satuan transmisi Gunung Gompong di kabupaten Solok.
Satuan transmisi di bukit gompong yang menerima sinyal IF dari microwave
bukit sarai melalui receiver microwave mengolah dan memancarkan sinyal
tersebut untuk masyarakat yang ada disekitar kabupaten solok dan Kota Solok
dengan menggunakan band VHF. Pancaran dari Tx gunung gompong diterima
dan dipancarkan ulang oleh satuan transmisi pandai sikat dan satuan transmisi
lintau buo dengan band frekwensi yang berbeda yang biasa disebut dengan sistem
retranslasi. Sementara itu, hasil pancaran satuan transmisi pandai sikat disamping
dipancarkan untuk masyarakatnya, sinyal pancarannya juga diterima oleh satuan
transmisi taek bukit untuk dipancarkan ulang kemasyarakat yang berupa sinyal RF
atau berupa gelombang elektromagnetik.
Jika dalam proses pentransmisian hasil produksi dari stasiun TVRI Sumbar
terjadi troubleshoot baik itu di satuan transmisi Bukit Sarai maupun di satuan
37
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
transmisi lain, maka akan diperbaiki oleh petugas setempat jika petugas setempat
tidak dapat menangani maka akan dipanggil petugas yang ada di pusat Kota
Padang untuk datang ke lokasi yang terjadi gangguan atau kerusakan.
Dari keseluruhan transmisi yang ada di Sumatera Barat, masing – masing
transmisi memiliki frekwensi yang berbeda tetapi kalau untuk channel TV bisa
saja sama, agar setiap transmisi tidak ada yang saling tumpang tindih / dempet
antara transmisi yang satu dengan yang lain. Apabila sama ini menyebabkan
gelombang frekwensi saling tumpang tindih / dempet. Tetapi kalau untuk berbeda
Provinsi bisa saja sama, adapun frekwensi yang di pakai di Provinsi Sumatera
Barat adalah :
1. Transmisi Bukit Sarai memiliki frekwensi VHF pada channel 6 (189.25
MHz) dan UHF pada channel 25 (503.25 MHz).
2. Transmisi Gunung Gompong memiliki frekwensi VHF pada channel 8
(203.25 MHz).
3. Transmisi Pandai Sikat memiliki frekwensi VHF pada channel 5 (182.25
MHz).
4. Transmisi Lintau Buo memiliki frekwensi VHF pada channel 11 (224.25
MHz).
5. Transmisi Taek Bukit memiliki frekwensi VHF pada channel 9 (210.25
MHz).
6. Transmisi P. Lawang memiliki frekwensi VHF pada channel 4 (175.25
MHz).
38
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
7. Transmisi Pasaman Barat memiliki frenwensi VHF pada channel 9
(210.25 MHz).
8. Transmisi Lubuk Sikaping memiliki frekwensi VHF pada channel 4
(175.25 MHz).
9. Transmisi Bonjol memiliki frekwensi VHF pada channel 6 (189.25 MHz).
10. Transmisi Mr. Labuh memiliki frekwensi VHF pada channel 8 (203.25
MHz).
11. Transmisi Bukit Plakat memiliki frekwensi VHF pada channel 4 (175.25
MHz).
12. Transmisi Batang Kapas memiliki frekwensi VHF pada channel 6 (189.25
MHz).
13. Transmisi Painan memiliki frekwensi VHF pada channel 6 (189.25 MHz).
Pada pembagian frekwensi untuk channel TV standart CCIR untuk
pembagian channel TV Indonesia yaitu dari Band 1 (VHF) terdiri dari channel 2
sampai 3 dengan range frekwensi 43 sampai 68 MHz, untuk band 3 (VHF) terdiri
dari channal 4 sampai 11 dengan range frekwensi 174 sampai 230 MHz,
sedangkan untuk band 4 terdiri dari channal 21 sampai 37 dengan range
frekwensi 470 sampai 606 MHz dan untuk band 5 terdiri dari channal 38 sampai
50 dengan range frekwensi 606 sampai 710 MHz.
3.4 Sistem Pemancar
3.4.1 Sistem Pemancar VHF
Pemancar VHF adalah perangkat pemancar yang memanfaatkan frekuensi
VHF untuk keperluan transmisi signalnya. Terhubung dengan antena pemancar
39
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
agar dapat memancarkan siaran TVRI ke masyarakat. Beroperasi pada Channel 6
VHF pada alokasi frekuensi 189.25 MHz (siaran nasional) sedangkan channel 8
VHF pada alokasi frekuensi 203.25 MHz (siaran lokal Jakarta). Masing-masing
pemancar menggunakan daya 20 Kw.
Adapun blok diagram pemancar telavisi digambarkan oleh gambar berikut
ini.
Gambar 5. Blok Diagram Pemancar Televisi
Exciter berfungsi sebagai pencampur signal Vidio input dengan Audio
input dan merubahnya menjadi IF. Selain itu exciter juga berfungsi sebagai
controler dari sitem pemancar tersebut. Signal IF yang telah dihasilkan exciter
diteruskan ke Power Amplifier untuk memperkuat signal IF agar signal IF yang
diinginkan tercapai dengan baik. IF yang telah di perkuat di saring oleh Band
Pass Filter, sehingga signal yang tidak sesuai dengan Band frekwensi yang telah
di tetapkan tidak terpancarkan.
Perbedaan UHF dan VHF pada dasarnya terletak pada frekwensi yang
dipancarkan. Frekuensi UHF jauh lebih tinggi dari pada VHF, yang mana range
40
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
frekuensi untuk UHF berkisar dari 470-890 MHZ sedangkan range frekuensi
untuk VHF 54-216 MHZ.
3.4.2 Sistem Microwave Link
Merupakan perangkat yang memanfaatkan gelombang microwave sebagai
media transmisi. Digunakan untuk keperluan transmisi satu arah / unidirectional
yang bersifat point to point. Transmisi dengan memanfaatkan microwave link
adalah transmisi yang bersifat freespace loss/ bebas halangan, seperti gambar
dibawah ini.
Gambar 6. Microwave link
Biasanya digunakan untuk transmisi jarak dekat antar dua stasiun
pemancar, misalnya dari stasiun by pass TVRI Sumbar, menuju satuan transmisi
bukit sarai.
3.4.3 Sistem Retranslasi (Off air)
Sitem Retranslasi (Off Air) adalah sebuah sistem transmisi siaran TV
diambil dari hasil pancaran pemancar yang lain, baru kemudian di pancarkan
kembali dengan channal yang berbeda. Sistem ini digunakan untuk siaran lokal
41
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
dan dikirim ke seluruh daerah kemudian baru dipancarkan ke penerima sehingga
dulu siaran lokal Sumatera Barat masih bisa dinikmati diseluruh daerah di
Sumatera Barat, seperti gambar di bawah ini.
Gambar 7. Blok Diagram Sistem Retranslasi
Receiver berfungsi sebagai penerima signal gelombang yang diterima
antena dan kemudian receiver memisahkan signal video dengan audio baru
kemudian dikirim ke blok VDA dan ADA. Di blok VDA dan ADA signal
kemudian di kuatkan kembali untuk diteruskan ke pemancar, baru kemudian di
pancarkan kembali ke pemirsa TVRI.
3.5 Sistem Jaringan Siaran Tvri Nasional
42
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
Gambar 8. Sistem Jaringan transmisi TVRI Nasional
Sistem jaringan siaran TVRI nasional ini mempunyai proses dari
pemancar televisi nasional yang berada di Senayan, Jakarta. TVRI nasional
mengirim siaran melalui satelit Palapa.
TVRI nasional mengirim signal berupa gelombang elektromagnetik ke
satelit Palapa secara up link dengan frekwensi 4044 MHz, kemudian satelit Palapa
mengirim ke TVRI stasiun Sumatera Barat yang diterima pemancar parabola
secara down link dengan frekwensi 3765 MHz, kemudian siaran tersebut dikirim
kembali ke transmisi Bukit Sarai setelah itu baru transmisi Bukit Sarai mengirim
atau memancarkannya ke penerima siaran TVRI di wilanyah kota Padang,
Pariaman dan Tiku.
Pemancar TVRI Sumatera Barat tidak berada satu tempat dengan kantor
TVRI Suamtera Barat, ini disebabkan karena daerah geografis Sumatera Barat
terdiri dari gunung dan dataran tinggi sehingga pemancar TVRI sumatera barat
harus berada di tempat yang lebih tinggi yaitu di Bukit Sarai.
43
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengertian Minilink–Ericsson (Minilink–E)
Minilink–E adalah perangkat Microwave Ericsson yang digunakan untuk
menghubungkan 2 BTS atau lebih dengan kapasitas dari 8 Mbps (4 E1) sampai
34Mbps (16 E1).
Frekuensi radio yang digunakan ada beberapa jenis yaitu 7, 8, 13, 15, 18 dan
23 GHz. Semakin rendah frekuensi radio yang digunakan maka jarak yang dapat
ditempuh oleh radio tersebut juga semakin jauh.
Masing-masing frekuensi radio memiliki indeks yang berbeda dan memiliki
pasangan dari indeks tersebut. Misal nya radio 7GHz, ada yang menggunakan
indeks 31 (low) berpasangan dengan indeks 35 (high), indeks 32 (low)
berpasangan dengan indeks 36 (high) dst.
Untuk berkomunikasi antara radio satu dengan yang lain, lebar beamwidth
dari masing-masing radio berbeda antara satu dengan yang lain. Berikut adalah
table nya.
Tabel 3. Daftar beamwidth dari masing-masing radio
Radio Channel spacing
7 GHz 161 MHz
8 GHz 126 MHz
13 GHz 266 MHz
44
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
15 GHz 490 MHz
18 GHz 1010 MHz
23 GHz 1008 MHz
MINI-LINK E adalah perangkat microwave Ericsson (point-to-point) yang
dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan transmisi jaringan telekomunikasi
yang fleksibel, handal, dan dengan instalasi yang cepat. Kegunaan lainnya adalah
untuk koneksi wireless yang terjangkau juga untuk komunikasi jaringan privat
(untuk perusahaan-perusahaan di bidang minyak, gas, dan energi).
MINI-LINK E dapat dikonfigurasi dalam berbagai kapasitas, yaitu dari 2
sampai 17x2 Mbit/ s, dengan frekuensi kerja di 7 sampai 38 GHz.
Terminal MINI-LINK E dapat dapat diatur untuk berbagai topologi
jaringan: star, tree atau ring. Untuk sistem proteksi, dapat dikonfigurasi sebagai
1+ 1 ataupun proteksi ring.
Sistem MINI-LINK E terdiri dari sebuah indoor unit (IDU) dan sebuah
outdoor unit (ODU) . Kedua bagian ini dihubungkan dengan sebuah kabel
koaksial 50 ohm yang membawa trafik dan catu daya DC. IDU menangani trafik,
modem, fungsi-fungsi operasi dan switching, sedangkan ODU yang terdiri dari
sebuah Radio dan Antena berfungsi untuk mengirim dan menerima sinyal radio
(RF).
45
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
4.2 Komponen-Komponen Pada Fild Pick-up Unit (FPU) “MINI-LINK
ERICSSON”
MINI – LINK E adalah salah satu produk modul Radio buatan Ericsson
yang dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu bagian Outdoor dan bagian
Indoor.
Gambar 9. Bagian-Bagian MINILINK ERICSSON
4.2.1 Bagian Outdoor
a) Radio Unit (RAU)
Gambar 10. Radio Unit
Radio Unit (RAU) adalah outdoor unit yang berurusan dengan masalah
frekuensi. RAU yang digunakan oleh Ericsson sendiri ada dua tipe yaitu RAU1
dan RAU2. Pada dasarnya kedua RAU tersebut mempunyai fungsi yang sama
46
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
hanya saja yang membedakannya adalah pada desain mesin dan teknologi pada
microwavenya, RAU2 mempunyai circuit microwave yang lebih kompleks dan
integrasi yang lebih tinggi.
b) Antena Unit
Antena merupakan bagian terpenting dalam komunikasi wireless ini.
Antena inilah yang mengirim dan menerima data. Antena mentransformasi
(merubah) gelombang yang marambat pada kabel menjadi gelombang yang
merambat pada udara (space). Prinsip kerja antena pada dasarnya adalah
menerima gelombang elektromagnetik dan menyalurkannya ke penerima atau
memancarkan gelombang elektromagnetik yang telah diproduksi oleh
transmitter. Ada berbagai macam bentuk antena yang ada. Antara lain antena
helix, antena folded dipole, dan antena yagi. Sedangkan antena yang dipakai
pada MINI-LINK E dari ERICSSON ini adalah antena tipe yagi yang
mempunyai main lobe keterarahan (directivity) yang fokus (pada satu arah
saja).
Gambar 11. Antena Unit
c) Radio Kabel
47
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
Radio kabel ini merupakan unit terakhir dari outdoor unit. Radio kabel sendiri
berfungsi sebagai penghubung lalu lintas data dari RAU (Radio Unit) ke peralatan
di dalam ruangan dan sebaliknya. Indoor unit sendiri mengurusi masalah trafik
data, disinilah tempat data-data tersebut diolah. Spesifikasi yang digunakan oleh
ERICSSON dalam produk mereka ini bermacam-macam. Jika diameter kabel
yang digunakan adalah 10mm maka maksimal panjang kabel yang diperbolehkan
adalah 200m. Sedangkan jika diameter kabel yang digunakan adalah 16mm maka
maksimal panjang kabel yang diperbolehkan adalah 400m. Sedangkan jika ingin
menggunakan radio kabel yang berdiameter 28mm dengan panjang maksimal
700m maka akan dapat dipenuhi dengan tambahan connector kit.
4.2.2 Bagian Indoor
Indoor unit ini terdiri dari AMM (Access Module Magazine) , MMU (Modem
Unit), dan SMU (Switch Multiplexer Unit),
a). AMM (Access Module Magazine)
Gambar 12. AMM dengan Berbagai Macam Tipe
48
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
AMM (Access Module Magazine) adalah tempat bagi peralatan-peralatan
indoor seperti MMU (Modem Unit), SMU (Switch Multiplexer Unit), dan SAU
(Service Access Unit). Seperti yang terlihat pada gambar di atas bahwa ada
beberapa susunan AMM (Access Module Magazine) yang memungkinkan.
b). Modem Unit ( MMU ).
MMU (Modem unit) merupakan salah satu unit yang ada dalam paket
MINI-LINK E ini. Untuk setiap unit radio yang dipergunakan maka
membutuhkan sebuah unit MMU, ini berarti MMU mengurusi masalah modulator
demodulator sinyal yang akan ditransmisikan dan sinyal yang diterima.
Gambar 13. Ilustrasi MMU
c). Switch Multiplexer Unit ( SMU ).
49
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
Gambar 14. Penempatan SMU dalam AMM dengan konfigurasi 1+0
Gambar 15. Konfigurasi Terminal 1+0
Multiplexing dan demultiplexing dari trafik dalam konfigurasi 1+0.
Konfigurasi 1+0 ini adalah konfigurasi yang tanpa perlindugan. Sebagai contoh
jika salah satu unit (MMU, RAU atau SMU) tidak berkerja maka tidak akan ada
unit lain yang mampu menghandle kekosongan yang ditinggalkan oleh unit yang
tidak berkerja tersebut.
50
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
Gambar 16. Pemasangan antena Unit pada RAU pada Terminal 1+0
4.3 Konfigurasi dasar Mini-Link E
Gambar 17. Konfigurasi dasar Mini-Link E
Setup wizard adalah tool untuk membantu melakukan configure setup Mini-link E
Dalam melakukan Basic setting Mini-link E terdapat 3 langkah yaitu antara lain :
AM Setup
HOP Setup
51
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
Traffic Setup
Gambar 18. Basic setting Mini-link E
4.3.1 AM Setup
Didalam AM setup, yang dapat diset-up adalah protection mode , traffic terminal
equipment dan ID dari terminal. Pada Tampilan MSM,click SETUP lalu masuk ke
AM Setup kemudian muncul tampilan seperti dibawah ini:
Gambar 19. AM Setup
1. Pada tampilan muncul AM setup terminal dan Klik config pada modul yang
akan di setup
2. Ditampilan akan muncul AM Configuration. Pilih protection mode yang
sesuai dengan PQR atau Binder. Konfigurasi Mini-link E: - 1+0 adalah 1
MMU, 1 RAU ,dan 1 Antenna - 1+1 HSB adalah 2 MMU, 2 RAU, dan 1
52
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
Antenna Untuk 1+1 SD pilih point 1+1 Hot - 1+1 SD adalah 2 MMU, 2 RAU,
dan 2 Antenna - 1+1 Work adalah 2 MMU, 2 RAU, dan 2 Antenna.
3. Pilih traffic Pos1 sesuai dengan kapasitas yang diinginkan PQR atau Binder.
Contohnya: traffic 34+2, traffic 16+2+2 SMU MUX
4. Masukkan ID terminal sesuai dengan PQR atau Binder ,dengan maksimum 4
karakter. Contohnya : A124,B002,C023,EO2A
5. Setelah semua parameter sesuai dengan PQR atau Binder, kemudian klik OK.
6. Kemudian masuk ke AM setup lalu klik SAVE,supaya data yang telah kita
setting tidak berubah atau hilang
4.3.2 HOP Setup
Dalam HOP setup, kita dapat melakukan setting hop specific parameter. Dalam
tab setup ,lalu click HOP SETUP
Gambar 20. HOP setup
53
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
Gambar 21. HOP setup 1+1
Gambar 22. HOP setup 1+0
1. Setting frekwensi Transmit(TX) Mhz, Jika menggunakan konfigurasi 1+1
Hotstandby maka frekwensi radio 1 dan frekwensi radio 2 sama. Tetapi
jika menggunakan working standby maka frekwensi radio 1 dan frekwensi
radio 2 berbeda. Semuanya berdasarkan PQR atau Binder dari TND.
2. Kemudian setting power Transmitter(dBm) sesuai PQR atau Binder.
54
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
3. AGC Threshold sesuai dengan PQR dari TND,disini sebagai contoh
menunjukkan apabila Receiver mencapai(< -70 dBm) maka akan diberikan
alarm
4. Check (Radio ID check) kemudian Masukkan ID Far End sesuai dengan
PQR dan Setting BER alarm threshold sesuai dengan PQR atau
binder.Sebagai contoh BER 10 −6 apabila BER menunjukkan dibawah
(<10 −6 ) maka akan diberikan alarm.
5. Pastikan semua parameter yang sudah di-setting sudah benar. Lalu klik
SAVE. 8.1.3 Traffic Setup Pada traffic setup ini, kita dapat membuat
traffic dipakai atau traffic yang akan dilakukan traffic routing (AMM 4U-
1) sesuai dengan planning dari TND
4.3.3 Traffic Setup
Pada traffic setup ini, kita dapat membuat traffic dipakai atau traffic yang
akandilakukan traffic routing (AMM 4U-1) sesuai dengan planning dari
TND.
Gambar 23. Traffic Setup
55
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
1. Didalam traffic setup kita dapat aktif-kan (check) input alarms
untuk signal yang digunakan.Dan un-check untuk me-nonaktifkan
input alarms signal.
2. Kemudian Save kemudian kita masuk ke finish.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari praktek kerja lapangan (PKL) yang
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan :
56
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
1. MINI-LINK E berfungsi sebagai perangkat untuk menghubungkan BSC
(Base Station Controller) ke BTS (Base Transceiver Station) ataupun
menghubungkan BTS to BTS melalui interface udara.
2. Sistem MINI-LINK E ERICSSON ini terdiri dari outdoor unit (ODU) radio
kabel dan indoor unit (IDU) yang terhubung oleh sebuah kabel coaxial
yang mengangkut pertukaran data dan sumber DC.
3. Kelebihan utama dari MINI-LINK E dari ERICSSON ini ada tiga yaitu:
a) Sangat handal dan membutuhkan biaya yang rendah dalam hal
kepemilikan.
b) Kecepatan jaringan yang dapat diandalkan.
c) Mudah dalam penginstallan serta pengkonfigurasiannya.
4. Outdoor unit ( unit yang berada di luar ) berada diluar gedung dan
bertugas mengirim dan menerima sinyal radio yang akan dan telah
dipancarkan / ditransmisikan yang terdiri dari RAU (Radio Unit), antena,
dan kabel.
5. Radio kabel adalah kabel yang menghubungkan outdoor unit dan indoor
unit.
6. Indoor unit ini berada didalam gedung dan bertugas mengatur segala
sesuatu yang berhubungan dengan lalu lintas data (traffic dependent) yang
terdiri dari AMM (Access Module Magazine), MMU (Modem Unit), dan
SMU (Switch Multiplexer Unit).
5.2 Saran
57
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
1. Sebaiknya dalam menjelaskan tentang MINI-LINK E ini sebaiknya juga
ada penjelasan tentang penginstallan alat dan perawatannya.
2. Untuk mendapat data yang lebih lengkap dan lebih akurat tentang MINI-
LINK E ini dapat langsung ke ERICSSON.
DAFTAR PUSTAKA
TVRI, 2009.Data Diklat Media : Satelite News gathering : LPP TVRI.
TVRI, 2010.Data Diklat Media : teknik pemancar : LPP TVRI.
http://towermonopole.blogspot.com/2010/06/minilink-e.html
58
KERJA PRAKTEKLPP TVRI SUMBAR
27 Januari 2014 s/d 21 February 2014
http://aripujiono.wordpress.com/436-2/
http://padshare.blogspot.com/2011/08/sekilas-tentang-minilink-tn.html
http://trans-telco.blogspot.com/2012/11/radio-access-unit-rau-ericsson.html
http://fadilah-abduhuu.blogspot.com/2012/10/instalasi-mini-link-system.html
59