laporan kinerja triwulan ii201 7 - kementerian pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/laporan...
TRANSCRIPT
Laporan Kinerja Triwulan II 2017
i Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
KATA PENGANTAR
Dalam rangka memonitor capaian kinerja kegiatan Ditjen Tanaman Pangan
pada triwulan II TA 2017 serta sebagai bahan penilaian aspek akuntabilitas
kinerja Ditjen Tanaman Pangan, maka Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
menyusun Laporan Kinerja Triwulan II TA 2017 dengan memfokuskan laporan
pada capaian kinerja berdasarkan Perjanjian Kinerja yang mengacu pada
Rencana Strategis Tahun 2015-2019.
Laporan ini tidak hanya menyajikan data capaian kinerja tetapi juga
menyampaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi serta upaya
solusi terhadap permasalahan-permasalahan tersebut. Laporan ini diharapkan
dapat memberikan informasi yang akurat terhadap hasil kerja Ditjen Tanaman
Pangan selama 6 bulan pertama sekaligus menjadi bahan evaluasi bagi para
pelaksana kegiatan untuk menyusun langkah-langkah perbaikan pada masa 6
bulan kedepan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan sehingga
target-target yang telah ditetapkan dapat dipenuhi.
Jakarta, Juli 2017
Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Dr. Ir. Maman Suherman, MM
NIP 19600908 198703 1003
Laporan Kinerja Triwulan I I 2017
ii Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
DAFTAR ISI
I PENDAHULUAN .................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan ...................................................... 3
1.3 Ruang Lingkup .............................................................. 3
II CAPAIAN KINERJA .............................................................. 4
2.1 Capaian Sasaran Program dan Indikator Utama ........... 4
2.2 Realisasi SerapanAPBN Sektoral Ditjen
Tanaman Pangan .......................................................... 15
2.3 Permasalahan dan Upaya Tindak Lanjut ....................... 16
III PENUTUP ............................................................................ 18
LAMPIRAN .................................................................................. 19
Laporan Kinerja Triwulan II 2017
1 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Triwulan II (6 bulan pertama) merupakan periode yang cukup panjang
untuk dapat melakukan evaluasi dengan mengetahui capaian kinerja
dan melakukan prediksi terhadap hasil yang akan dicapai selama satu
tahun ke depan berdasarkan capaian 6 bulan pertama dan langkah-
langkah perbaikan yang disusun berdasarkan identifikasi masalah-
masalah yang dihadapi serta optimalisasi potensi sumber daya yang
masih tersedia. Oleh karena itu perlu disusun laporan yang akurat yang
dapat memotret capaian hasil dan permasalahan yang dihadapi selama
pelaksanaan kegiatan 6 bulan pertama.Hal ini menjadi penting
mengingat Ditjen Tanaman Pangan memiliki target-target yang sangat
strategis dalam upaya untuk menjamin ketersediaan pangan bagi
masyarakat.
Ditjen Tanaman Pangan bersama-sama dengan unit eselon I yang lain
di Kementerian Pertanian berperan besar dalam menyediakan
kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia terutama yang bersumber
dari produksi dalam negeri. Oleh karena itu ditetapkan sasaran
swasembada pangan dengan lima komoditas pangan utama, tiga
diantaranya merupakan komoditas utama tanaman pangan yaitu padi,
jagung, dan kedelai.
Berlandaskan RPJMN dan Renstra Kementerian Pertanian 2015-2019,
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan telah menetapkan visi, misi,
tujuan, sasaran dan indikator strategis pembangunan tanaman
pangansebagaimana tertuang dalam Renstra Ditjen Tanaman Pangan
tahun 2015-2019 edisi revisi.
Laporan Kinerja Triwulan I I 2017
2 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Indikator kinerja sasaran strategis Ditjen Tanaman Pangan
TA.2017dituangkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2017 (Tabel
1).
Terwujudnya pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup secara berkelanjutan untuk memperkuat
kedaulatan pangan
VISI
MISI 1. Mewujudkan ketersediaan pangan yang cukup dan
berkelanjutan 2. Mengembangkan komoditas tanaman pangan yang
memiliki nilai tambah dan daya saing 3. Mengembangkan komoditas tanaman pangan yang
mendukung bioindustri
TUJUAN 1. Terwujudnyaswasembada padi, jagung dan
meningkatnya produksi kedelai 2. Berkembangnya komoditas tanaman pangan
bernilai ekonomi 3. Mendukung penyediaan bahan baku bioindustri
SASARAN
STRATEGIS
1. Terwujudnya peningkatan produksi dan saya saing tanaman
2. Terwujudnya peningkatan produksi tanaman pangan mendukung penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi berkelanjutan
Laporan Kinerja Triwulan II 2017
3 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Tabel 1. Perjanjian Kinerja Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2017
Sasaran Program Target
1 Tercapainya produkvitas padi (Ku/Ha) 52,61
2 Tercapainya produkvitas jagung (Ku/Ha) 53,67
3 Tercapainya produkvitas kedelai (Ku/Ha) 16,00
4 50,00
5 50,00
6 35,00
7 93,00
8 98,00
9 97,00
Indikator Kinerja
Terlaksananya penggunaan benih unggul
bersertifikat padi (%)
Terlaksananya penggunaan benih unggul
bersertifikat jagung (%)
Terlaksananya penggunaan benih unggul
bersertifikat kedelai (%)
Terlaksananya luas areal tanaman pangan
aman dari gangguan OPT dan DPI padi (%)
Terlaksananya luas areal tanaman pangan
aman dari gangguan OPT dan DPI jagung (%)
Terlaksananya luas areal tanaman pangan
aman dari gangguan OPT dan DPI kedelai (%)
Terwujudnya
Peningkatan
Produksi dan Daya
Saing Tanaman
Pangan
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah:
1) Mengetahui capaian Kinerja Ditjen Tanaman Pangan sampai
dengan Triwulan II Tahun 2017.
2) Mengetahui permasalahanyang dihadapi dalam pelaksanaan
kegiatan Ditjen Tanaman Pangan selama Triwulan II Tahun 2017.
3) Memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka perbaikan
pelaksanaan kegiatan selanjutnya.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penulisan laporan ini adalah hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan kegiatan pada periode triwulan II yang dimonitor melalui
Indikator Kinerja Ditjen Tanaman Pangan.
Laporan Kinerja Triwulan I I 2017
4 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
II
CAPAIAN KINERJA
2.1. Capaian Sasaran Program dan Indikator Utama
Pemantauan dan evaluasi triwulanan capaian kinerja dilakukan dengan
membandingkan capaian kinerja terhadap Perjanjian Kinerja (PK) tahun
2017 yang telah ditandatangani oleh Direktur Jenderal Tanaman
Pangan dan Menteri Pertanian.
Capaian indikator kinerja sasaran program Ditjen Tanaman
Panganpada triwulan II 2017, dapat dilihat sebagaimana disajikan pada
Tabel 2.
Tabel 2. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program Ditjen Tanaman Pangan Triwulan II Tahun 2017
TW II (%)
1. Tercapainya produktivitas padi (Ku/Ha) 52,61 52,43 99,66
2. Tercapainya produktivitas jagung (Ku/Ha) 53,67 51,56 96,07
3. Tercapainya produktivitas kedelai (Ku/Ha) 16,00 15,14 94,63
4. Terlaksananya penggunaan benih unggul
bersertifikat padi (%)
50,00 34,97 69,94
5. Terlaksananya penggunaan benih unggul
bersertifikat jagung (%)
50,00 31,08 62,16
6. Terlaksananya penggunaan benih unggul
bersertifikat kedelai (%)
35,00 40,45 115,57
7. Terlaksananya luas areal tanaman pangan aman
dari gangguan OPT dan DPI padi (%)
93,00 97,96 105,33
8. Terlaksananya luas areal tanaman pangan aman
dari Gangguan OPT dan DPI jagung (%)
98,00 99,62 101,65
9. Terlaksananya luas areal tanaman pangan aman
dari Gangguan OPT dan DPI kedelai (%)
97,00 99,15 102,22
94,14 Rata-Rata Capaian
Terwujudnya
Peningkatan
Produksi dan Daya
Saing Tanaman
Pangan
Sasaran Program Indikator Kinerja TargetRealisasi Triwulan I
Laporan Kinerja Triwulan II 2017
5 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
2.1.1. Produktivitas Padi
Target kinerja produktivitas padi tahun 2017 sebesar 52,61ku/ha.
Penetapan target kinerja tersebut dalam rangka mendukung
pencapaian target produksi padi tahun 2017 sebesar 78,13 juta ton
gabah kering giling (GKG).Berdasarkan angka ramalan I TA 2017
produktivitas padi tahun 2017 sampai dengan triwulan IImencapai 52,43
ku/ha.Capaian produktivitas padi tahun 2017 merupakan angka
ramalan I, yang dihasilkan dari pertanaman musim tanam mulai
Oktober 2016 sampai September 2017.
Kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan TA.2017yang dialokasikan
untuk mendukung tercapainya peningkatan produktivitaspadi tahun
2017, antara lain:budidaya padi seluas 879.014hektar, Unit Pengolah
Pupuk Organik (UPPO) sebanyak 1.500 unit, perbanyakan benih
sumber padi 293ha, Desa Mandiri Benih13.020 ha, bantuan benih DIPA
pusat 500.000 ha, pengawasan dan sertifikasi benih padi, benih subsidi
101.500 ton, pemantapan penerapan PHT 15.850 ha, pemantapan
penanganan DPI 350 ha, gerakan pengendalian OPT 568 kali,
penguatan agroekosistem 7.175 hadan bantuan sarana pascapanen
padi 4.175 unit.
Laporan Kinerja Triwulan I I 2017
6 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Tabel 3. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Peningkatan Produktivitas Padi Tahun 2017
(Posisi: s.d Triwulan II)
Volume (%)
1 Budidaya padi (Ha) 879.014 310.429 35,32
2 UPPO (unit) 1.500 304 20,27
3 Penyediaan benih:
a. Perbanyakan benih sumber (Ha) 293 146 49,83
b. Desa mandiri benih (Ha) 13.020 4.950 38,02
c. Bantuan benih pusat (Ha) 500.000
d. Sertifikasi benih (Ha) 57.424 23.617 41,13
e. Benih subsidi (Ton) 101.500 36.784 36,24
4 Pengendalian OPT dan DPI:
a. Pemantapan penerapan PHT (Ha) 15.850 9.525 60,09
b. Pemantapan penanganan DPI (Ha) 350 230 65,71
c. Gerakan pengendalian OPT reguler+TNI (Kali) 568 218 38,38
d. Penguatan Agroekosistem Padi (Ha) 7.175 1.125 15,68
5 Sarana pasca panen padi (Unit) 4.599 2.740 59,58
No Kegiatan Pendukung TargetRealisasi TW II
2.1.2. Produktivitas Jagung
Target kinerja tercapainya produktivitas jagung tahun 2017 sebesar
53,67 ku/ha. Penetapan target kinerja tersebut dalam rangka
mendukung pencapaian target produksi jagungtahun 2017 sebesar
25,20 juta ton pipilan kering.Berdasarkan angka ramalan I TA 2017
produktivitas jagung tahun 2017 sampai dengan triwulan II mencapai
51,56 ku/ha.Capaian ini dihasilkan dari pertanaman musim tanam mulai
Oktober 2016 sampai September 2017.
Beberapa kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan TA.2017 yang
dialokasikan untuk mendukung tercapainya produktivitas jagung tahun
2017, antara lain: budidaya jagung 3 juta ha yang terdiri dari perluasan
areal tanam baru dan penambahan luas tanam jagung, perbanyakan
benih sumber jagung 93 ha, pengawasan dan sertifikasi benih jagung,
Laporan Kinerja Triwulan II 2017
7 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
pemantapan penerapan PHT 630 ha, gerakan pengendalian OPT 144
kali, dan bantuan sarana pascapanen jagung sebanyak 2.306 unit.
Tabel 4. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Peningkatan Produktivitas Jagung Tahun 2017
(Posisi: s.d Triwulan II)
Volume (%)
1 Budidaya Jagung (Ha) 3.000.000 554.218 18,47
2 Penyediaan benih:
a. Perbanyakan benih sumber (Ha) 93 17 18,28
b. Sertifikasi benih (Ha) 1.800 631 35,06
3 Pengendalian OPT dan DPI:
a. Pemantapan penerapan PHT (Ha) 630 360 57,14
b. Gerakan pengendalian OPT reguler+TNI (Kali) 144 36 25,00
c. Penguatan Agroekosistem (Ha) 285 2 0,70
4 Sarana pasca panen jagung (Unit) 2.359 1.224 51,89
No Kegiatan Pendukung TargetRealisasi TW II
2.1.3. Produktivitas Kedelai
Target kinerja tercapainya produktivitas kedelai tahun 2017 sebesar
16,00 ku/ha. Penetapan target tersebut dalam rangka mendukung
pencapaian target produksi kedelaitahun 2017 sebesar 1,20 juta ton biji
kering.Berdasarkan angka ramalan I TA 2017 produktivitas kedelai
tahun 2017 sampai dengan triwulan II mencapai 15,14 ku/ha.
Kinerja capaian produktivitas kedelai bersifat fluktuatif berkisar antara
91,59% tahun 2013 sampai mencapai capaian tertinggi tahun
sebelumnya (2012) sebesar 106,68% dan rerata 100,57% dari target.
Capaian produktivitas kedelai tahun 2017 merupakan angka
ramalanberdasarkan estimasi yang dihasilkan dari pertanaman musim
tanam Oktober 2016 sampai dengan September 2017.
Laporan Kinerja Triwulan I I 2017
8 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan TA 2017 yang dialokasikan
untuk mendukung tercapainya produktivitas kedelai antara lain:
penerapan budidaya kedelai 210 ribu ha yang terdiri dari PTT kedelai
dan budidaya jenuh air, perbanyakan benih sumber kedelai 190 ha,
pengawasan dan sertifikasi benih, subsidi benih 15.000 ton,
pemantapan penerapan PHT 270 ha, gerakan pengendalian OPT 60
kali, dan bantuan sarana pasca panen kedelai sebanyak 828 unit.
Tabel 5. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Peningkatan Produktivitas Kedelai Tahun 2017
(Posisi: s.d Triwulan II)
Volume (%)
1 Penerapan budidaya kedelai (Ha) 210.000 90.391 43,04
2 Penyediaan benih:
a. Perbanyakan benih sumber (Ha) 190 43 22,63
b. Sertifikasi benih (Ha) 7.491 3.216 42,93
c. Benih subsidi (Ton) 15.000 469 3,13
3 Pengendalian OPT dan DPI:
a. Pemantapan penerapan PHT (Ha) 270 110 40,74
b. Gerakan pengendalian OPT reguler (Kali) 60 6 10,00
c. Penguatan Agroekosistem (Ha) 120 1 0,83
4 Sarana pascapanen kedelai (Unit) 828 489 59,06
No Kegiatan Pendukung Target
Realisasi TW II
2.1.4. Penggunaan Benih Unggul Bersertifikat Padi, Jagung,
Kedelai
Penggunaan benih varietas unggul bersertifikat merupakan salahsatu
faktor penentu keberhasilan peningkatan produktivitasdan
mutuhasiltanamanpangan.Padatahun2017 tingkat penggunaan benih
varietas unggul bersertifikat padi, jagung dan kedelai masing-masing
ditargetkan untuk padi sebesar 50%, jagung 50%, dan kedelai 35% dari
Laporan Kinerja Triwulan II 2017
9 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
total luas pertanaman.
Pada tahun 2017triwulan II penggunaan benih varietas unggul
bersertifikat padi mencapai 34,97%, jagung 31,08%, sementara
kedelai40,45%.
Tabel 6. Penggunaan Benih Padi, Jagung, Kedelai Tahun 2017 (Posisi: s.d Triwulan II)
Target Realisasi % Capaian
1 Padi 7.766.345 50,00 34,97 69,94
2 Jagung 2.386.769 50,00 31,08 62,16
3 Kedelai 171.386 35,00 40,45 115,57
Penggunaan Benih Bersertifikat (%)No. Komoditas
LT JAN-JUNI
(HA)
Untuk mendukung tercapainya penggunaan benih varietas unggul
bersertifikat padi tahun 2017,beberapakegiatan yang dialokasikanpada
APBN Ditjen Tanaman Pangan TA 2017, antara lain: bantuan benih
untuk budidaya padi 879.014ha, perbanyakan benih sumber293ha,
desa mandiri benih13.020 ha, bantuan benih pusat 500.000 ha,
pengawasan dan sertifikasi benih, serta benih bersubsidi 100.000 ha
Laporan Kinerja Triwulan I I 2017
10 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Tabel 7. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Penggunaan Benih Unggul Bersertifikat Padi 2017
(Posisi: s.d Triwulan II)
Volume (%)
1 -Bantuan benih untuk budidaya padi daerah (Ha) 879.014 310.429 35,32
-Bantuan benih padi PUSAT (Ha) 500.000 -
2 Perbanyakan benih sumber (Ha) 293 146 49,83
3 Desa mandiri benih (Ha) 13.020 4.950 38,02
4 Sertifikasi benih (Ha) 57.424 23.617 41,13
5 Benih bersubsidi (Ton) 101.500 36.784 36,24
No Kegiatan Pendukung Target
Realisasi TW II
Alokasi kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan TA.2017 untuk
mendukung tercapainya penggunaan benih varietas unggul bersertifikat
jagung tahun 2017, antara lain: bantuan benih untuk budidaya jagung 3
juta ha, perbanyakan benih sumber 63 ha, serta pengawasan mutu dan
sertifikasi benih jagung.
Realisasi pelaksanaan kegiatan sampai dengan triwulan II 2017, yaitu:
(1) perbanyakan benih sumber jagung telah terealisasi seluas 17ha
(26,98%),(2) sertifikasi benih jagung seluas 196 ha (10,89%) dan (3)
bantuan benih jagung 506.723 ha (16,89%).
Laporan Kinerja Triwulan II 2017
11 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Tabel 8. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator
Kinerja Penggunaan Benih Unggul Bersertifikat Jagung 2017 (Posisi: s.d Triwulan II)
Volume (%)
1 Bantuan benih untuk budidaya jagung (Ha) 3.000.000 506.723 16,89
2 Perbanyakan benih sumber (Ha) 63 17 26,98
3 Pengawasan mutu dan sertifikasi benih (Ha) 1.800 196 10,89
No Kegiatan Pendukung Target
Realisasi TW II
Kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan TA.2017 yang dialokasikan
untuk mendukung tercapainya penggunaan benih varietas unggul
bersertifikat kedelai tahun 2017, antara lain: bantuan benih untuk
budidaya kedelai210.000 ha, perbanyakan benih sumber190 ha,
sertifikasi benih, dan subsidi benih 15.000 ton.
Realisasi pelaksanaan kegiatan sampai dengan triwulan II 2017, yaitu:
(1) bantuan benih kedelai telah terealisasi seluas 70.568 ha (33,60%),
(2) perbanyakan benih sumber kedelai 43 ha (22,63%), (3) sertifikasi
benih kedelai seluas 3.216 ha (42,93%), dan (4) subsidi benih 469 ton
(3,13%).
Tabel 9. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Penggunaan Benih Unggul Bersertifikat Kedelai 2017
(Posisi: s.d Triwulan II)
Volume (%)
1 Bantuan benih untuk budidaya kedelai (Ha) 210.000 70.568 33,60
2 Perbanyakan benih sumber (Ha) 190 43 22,63
3 Sertifikasi benih (Ha) 7.491 3.216 42,93
4 Benih subsidi (Ton) 15.000 469 3,13
No Kegiatan Pendukung Target
Realisasi TW II
Laporan Kinerja Triwulan I I 2017
12 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
2.1.5. Luas Pertanaman Padi, Jagung, Kedelai yang Aman Dari
Gangguan OPT dan DPI
Pengamanan pertanaman pangan dari gangguan serangan Organisme
Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI)
banjir dan kekeringan merupakan bagian penting dalam upaya
peningkatan produksi tanaman pangan baik kuantitas maupun kualitas.
Dalam Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
tahun 2017, telah ditetapkan target indikator kinerja utama
‘Terlaksananya Luas Areal Tanaman Pangan yang Aman Dari
Gangguan OPT dan DPI’, untuk padi sebesar 93%, jagung 98%, dan
kedelai 97% dari total luas pertanaman.
Pada tahun 2017 capaian pengamanan pertanaman dari gangguan
OPT dan DPI padi mencapai 97,96% (105,33% dari target atau Sangat
Berhasil), jagung 99,62% (101,66% dari target atau Sangat Berhasil),
dan kedelai 99,15% (102,21% dari target atau Sangat Berhasil).
Tabel 10. Luas Areal Tanaman Padi, Jagung, Kedelai yang Aman dari
Gangguan OPT dan DPI Tahun 2017 (Posisi: s.d Triwulan II)
Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso
1 Total Luas Tanam (Ha)
2 Luas OPT Utama (Ha) 50.380 954 2.322 23 264 1
3 Luas Terkena DPI (Ha) 99.398 46.925 3.983 2.216 582 138
- Banjir (Ha) 80.468 30.435 3.333 1.679 572 138
- Kekeringan (Ha) 18.930 16.490 650 537 10 0
4 Total Luas OPT Utama + Terkena DPI (Ha) 149.778 47.879 6.305 2.239 846 139
- % Thd Total Luas Tanam (%) 2,04 0,65 0,38 0,13 0,85 0,14
Capaian Kinerja 105,33 101,66
Luas Areal yang Aman dari OPT dan DPI (Ha) 7.184.932 1.665.489
- % Thd Total Luas Tanam (%) 97,96 99,62
98.480
99,15
102,21
Tahun 2017
Padi Jagung
Tahun 2017Tahun 20177.334.710 1.671.794
Triwulan II
No Uraian Kedelai
99.326
Laporan Kinerja Triwulan II 2017
13 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan yang dialokasikan dalam
mendukung pengendalian luas serangan OPT dan penanganan DPI
pada pertanaman padi tahun 2017, antara lain: pemantapan penerapan
PHT 15.850 ha, penerapan penanganan DPI 350 ha, gerakan
pengendalian OPT (reguler+bersama TNI) 568 kali dan penguatan
agroekosistem 7.175 ha.
Realisasi pelaksanaan kegiatan sampai dengan triwulan II
2017,yaitu:(1) pemantapan penerapan PHT telah terealisasi seluas
9.525ha (60,09%), (2) penerapan penanganan DPI 230 ha (65,71%),
(3) gerakan pengendalian OPT padi (reguler + bersama TNI) terealisasi
sebanyak 218 kali (38,38%), penguatan agroekosistem 1.125 ha
(15,68%).
Tabel 11. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Luas Areal Pertanaman Padi yang Aman dari Gangguan OPT dan DPI Tahun 2017
Volume (%)
1 Pemantapan penerapan PHT (Ha) 15.850 9.525 60,09
2 Pemantapan penanganan DPI (Ha) 350 230 65,71
3 Gerakan pengendalian OPT reguler+TNI (Kali) 568 218 38,38
4 Penguatan Agroekosistem (Ha) 7.175 1.125 15,68
No Kegiatan Pendukung TargetRealisasi TW II
Kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan yang dialokasikan dalam
mendukung pengendalian luas serangan OPT dan penanganan DPI
pada pertanaman jagung antara lain: pemantapan penerapan PHT640
ha,gerakanpengendalian OPTjagung reguler 144 kali dan penguatan
agroekosistem 285 hektar .
Realisasi pelaksanaan kegiatan sampai dengan triwulan II 2017, untuk
kegiatan pemantapan penerapan PHT telah terealisasi seluas 360 ha
Laporan Kinerja Triwulan I I 2017
14 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
(56,25%), kegiatan gerakan pengendalian OPT reguler 36 kali (25%),
dan penguatan agroekosistem 2 ha (0.70%).
Tabel 12. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Luas Areal Pertanaman Jagung yang Aman dari Gangguan OPT dan DPI Tahun 2017
Volume (%)
1 Pemantapan penerapan PHT (Ha) 640 360 56,25
2 Gerakan pengendalian OPT reguler (Kali) 144 36 25,00
3 Penguatan Agroekosistem (Ha) 285 2 0,70
No Kegiatan Pendukung Target
Realisasi TW II
Dukungan kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan yang dialokasikan
dalam pengendalian luas serangan OPT dan penanganan DPI pada
pertanaman kedelai antara lain: pemantapan penerapan PHT 270 ha,
gerakan pengendalian OPT kedelai reguler sebanyak 60 kali, dan
penguatan agroekosistem 120 ha.
Realisasi pelaksanaan kegiatan sampai dengan triwulan II 2016, yaitu:
(1) pemantapan penerapan PHT telah terealisasi seluas 110 ha
(40,74%),(2) realisasi gerakan pengendalian OPT reguler sebanyak 6
kali (10%) dan (3) penguatan agroekosistem 1 ha (0,83%).
Tabel 13. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Luas Areal Pertanaman Kedelai yang Aman dari Gangguan OPT dan DPI Tahun 2017
Volume (%)
1 Pemantapan penerapan PHT (Ha) 270 110 40,74
2 Gerakan pengendalian OPT reguler (Kali) 60 6 10,00
3 Penguatan Agroekosistem (Ha) 120 1 0,83
No Kegiatan Pendukung TargetRealisasi TW II
Laporan Kinerja Triwulan II 2017
15 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
2.2. Realisasi SerapanAPBN Sektoral Ditjen Tanaman Pangan
Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan
serapan anggaran kegiatan, hingga triwulan II 2017 (Januari s.d 30 Juni
2017) realisasi APBN Sektoral (BA.018) Ditjen Tanaman Pangan 43,99
% dari Pagu DIPA Rp6,642 triliun, dengan rincian: 1) Pengelolaan
produksi tanaman seralia 36,11 %; 2) Pengelolaan produksi tanaman
aneka kacang dan umbi 58,17 %; 3) Pengelolaan
sistem penyediaan benih tanaman pangan 39,27 %; 4) Pengelolaan
perlindungan tanaman pangan dari gangguan OPT dan DPI 57,29 %; 5)
Pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan 62,09 %; 6)
Pengembangan metode pengujian mutu benih 52,22 %; 7)
Pengembangan peramalan serangan OPT 62,08 %; dan 8) Dukungan
manajemen dan teknis lainnya 26,64 %.
Laporan Kinerja Triwulan I I 2017
16 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Tabel 14. Realisasi Serapan APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Menurut Kegiatan Triwulan IITahun 2017
Pagu
(Rp.000) (Rp.000) (%)
1. Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 394.096.396 229.261.702 58,17
2. Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia 3.739.191.806 1.350.087.808 36,11
3. Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan 387.909.066 152.328.875 39,27
4. Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan 185.378.014 106.199.049 57,29
5. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen TP 328.874.537 87.622.569 26,64
6. Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan
Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih
9.974.669 5.208.296 52,22
7. Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu
Tumbuhan
16.689.224 9.867.525 59,13
8. Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan 1.580.225.468 981.074.637 62,08
6.642.339.180 2.921.650.461 43,99
No. Nama KegiatanRealisasi
Total
2.3. Permasalahan dan Upaya Tindak Lanjut
Pada triwulan II 2017, realisasi pelaksanaan serapan anggaran dan
kegiatanAPBN Ditjen Tanaman Pangan masih rendah (dibawah target)
yang disebabkan antara lain:
a. Adanya revisi pada kegiatan untuk wilayah perbatasan dan
aspirasi yang baru turun pada bulan Mei 2017
b. Pada kegiatan dengan mekanisme transfer barang (kontrak),
sebagian penyedia tidak mengambil uang muka
c. Pada kegiatan yang dilakukan dengan mekanisme transfer uang,
beberapa daerah terhambat dalam proses penyiapan
administrasi pencairan seperti perubahan rekening kelompok tani
pelaksana, serta NPWP kelompok tani yg dipersyaratkan oleh
KPPNsetempat, sementara kelompok tani tdk memiliki shg
Laporan Kinerja Triwulan II 2017
17 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
memakai NPWP diperta atau dinas yg memfasilitasi pelayanan
bantuan tsb
d. Adanya beberapa kegiatan budidaya padi yang jadwal tanamnya
pada periode Oktober-Desember 2017, sehingga belum dapat
dilakukan penyaluran benih dan belum bisa dilakukan
pembayaran terhadap pengadaan barang.
Upaya tindaklanjut yang telah dilakukan dalam rangka percepatan
penyerapan anggaran dan kegiatan antara lain:
a. Melakukan revisi juknis padi tahun 2017 untuk mempercepat
pelaksanaan kegiatan
b. Diterbitkannya surat Nomor 425/KU.010/C/05/2017tanggal 3 Mei
2017 tentang percepatan pelaksanaan kegiatan
c. Diterbitkannya surat tugas untuk melakukan pengawalan
percepatan serapan anggaran
d. Melakukan komunikasi secara intensif untuk mendorong
percepatan serapan dan pelaksanaan kegiatan
e. Melakukan koordinasi secara intensif dengan LKPP (berapa kali
rapat )
f. Percepatan penyelesaian kontrak dan pemesanan
Laporan Kinerja Triwulan I I 2017
18 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
III
PENUTUP
Pada tahun 2017 target kinerja Ditjen Tanaman Pangan yang
ditetapkan telah dituangkan dalam Perjanjian Kinerja 2017, dengan
capaian sampai dengan triwulan IItelah menunjukkan kriteria sangat
berhasil (capaian>100%) sebanyak 4 indikator, yaitu:terlaksananya
penggunaan benih unggul bersertifikat kedelai, luas pertanaman yang
aman dari serangan OPT dan DPI untuk tanaman padi, jagung, dan
kedelai. Capaian kinerja yang masuk kategori berhasil (capaian 80-
100%) sebanyak 3 indikator yaituproduktivitas padi, jagung dan
kedelai.Sedangkan 2 indikator lainnya masuk kategori cukupberhasil
(capaian 60% - 79%) yaitu terlaksananya penggunaan benih unggul
bersertifikat padi dan jagung.
Realisasi APBN Sektoral (BA.018) Ditjen Tanaman Pangan baru
mencapai Rp 2,921 T atau 43,99% dari Pagu DIPA Rp6,642 triliun.
Dengan melakukan upaya perbaikan tersebut pada uraian di atas,
ditargetkan dapat mempercepat pelaksanaan kegiatan serta serapan
anggaran, sehingga pada akhirnya seluruh target kegiatan dapat
tercapai.
Laporan Kinerja Triwulan I I 2017
20 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 1
PRAKIRAAN CAPAIAN LUAS PANEN, PRODUKSI, PRODUKTIVITAS PADI TAHUN 2017
Triwulan II
No. Provinsi Target Target Target
(Ha) (Ha) (%) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (%) (Ton) (Ton) (%)
1 Aceh 427.643 469.245 109,73 50,52 52,35 103,62 2.160.342 2.456.372 113,70
2 Sumut 770.871 981.690 127,35 52,40 51,39 98,07 4.039.643 5.044.685 124,88
3 Sumbar 543.759 491.237 90,34 50,66 52,18 103,00 2.754.859 2.563.346 93,05
4 Riau 117.304 94.342 80,43 39,23 39,23 100,00 460.191 370.087 80,42
5 Jambi 173.630 174.866 100,71 46,70 46,54 99,66 810.770 813.814 100,38
6 Sumsel 884.914 993.374 112,26 46,27 51,24 110,74 4.094.456 5.090.153 124,32
7 Bengkulu 171.028 151.463 88,56 42,83 44,46 103,81 732.503 673.430 91,94
8 Lampung 690.667 829.187 120,06 51,74 51,18 98,92 3.573.182 4.244.037 118,77
9 Kep. Babel 11.518 16.423 142,59 32,43 23,38 72,09 37.352 38.393 102,79
10 Kep. Riau 419 241 57,52 35,88 31,43 87,60 1.502 756 50,33
11 DKI Jakarta 1.468 742 50,54 67,17 54,46 81,08 9.859 4.041 40,99
12 Jabar 2.127.190 2.117.809 99,56 59,84 59,76 99,87 12.729.253 12.656.882 99,43
13 Jateng 1.939.988 1.915.407 98,73 56,61 60,39 106,67 10.982.072 11.566.798 105,32
14 DI Yogyakarta 164.968 159.791 96,86 58,52 57,44 98,15 965.456 917.804 95,06
15 Jatim 2.150.490 2.299.797 106,94 60,50 58,21 96,22 13.010.181 13.387.836 102,90
16 Banten 412.943 427.100 103,43 53,80 56,32 104,69 2.221.451 2.405.462 108,28
17 Bali 153.997 139.586 90,64 60,97 60,41 99,09 938.861 843.270 89,82
18 NTB 480.108 460.157 95,84 50,92 49,71 97,62 2.444.768 2.287.400 93,56
19 NTT 260.746 297.687 114,17 33,97 34,65 101,99 885.881 1.031.341 116,42
20 Kalbar 517.155 547.269 105,82 32,21 28,24 87,67 1.665.858 1.545.397 92,77
21 Kalteng 263.461 282.336 107,16 35,05 29,67 84,66 923.471 837.820 90,73
22 Kalsel 536.463 565.151 105,35 43,35 42,44 97,90 2.325.831 2.398.544 103,13
23 Kaltim 110.863 94.150 84,92 45,84 41,77 91,13 508.184 393.310 77,40
24 Kaltara 36.828 22.529 61,17 37,32 31,69 84,92 137.423 71.400 51,96
25 Sulut 139.983 135.829 97,03 49,52 50,19 101,34 693.186 681.660 98,34
26 Sulteng 251.168 224.780 89,49 49,02 48,39 98,71 1.231.275 1.087.620 88,33
27 Sulsel 1.093.746 1.152.675 105,39 52,97 51,96 98,09 5.793.187 5.989.168 103,38
28 Sultra 143.104 177.018 123,70 48,37 40,45 83,62 693.203 715.982 103,29
29 Gorontalo 68.503 66.781 97,49 49,51 52,49 106,02 339.155 350.523 103,35
30 Sulbar 100.666 129.221 128,37 51,18 45,26 88,43 515.203 584.865 113,52
31 Maluku 28.764 45.593 158,51 43,80 25,83 58,98 125.975 117.776 93,49
32 Malut 21.250 27.496 129,39 38,67 30,48 78,83 82.176 83.820 102,00
33 Pabar 7.365 6.671 90,58 42,85 43,97 102,61 31.559 29.327 92,93
34 Papua 47.474 60.486 127,41 44,90 47,21 105,15 214.733 285.580 132,99
14.850.444 15.558.128 104,77 52,61 52,43 99,66 78.133.000 81.568.699 104,40
Realisasi Realisasi
Produksi
Realisasi
Jumlah
Luas Panen Produktivitas
Sumber : Aram I 2017 BPS
Laporan Kinerja Triwulan II 2017
21 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 2
PRAKIRAAN CAPAIAN LUAS PANEN, PRODUKSI, PRODUKTIVITAS JAGUNG TAHUN 2017
Triwulan II No. Provinsi Target Target Target
(000 Ha) (000 Ha) (%) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (%) (000 Ton) (000 Ton) (%)
1 Aceh 58.689 61.816 105,33 43,86 45,27 103,21 262.500 279.815 106,60
2 Sumut 278.708 274.896 98,63 62,70 62,29 99,34 1.782.181 1.712.252 96,08
3 Sumbar 114.743 113.004 98,48 69,80 74,26 106,39 816.710 839.185 102,75
4 Riau 18.006 11.278 62,63 24,44 25,49 104,30 44.878 28.750 64,06
5 Jambi 11.140 23.159 207,89 61,70 64,69 104,85 69.465 149.815 215,67
6 Sumsel 52.570 108.992 207,33 46,92 64,85 138,21 330.750 706.773 213,69
7 Bengkulu 20.847 27.344 131,17 41,11 54,91 133,57 99.750 150.147 150,52
8 Lampung 430.166 427.747 99,44 34,14 51,24 150,08 2.376.448 2.191.696 92,23
9 Kep. Babel 279 325 116,49 54,17 46,97 86,71 1.170 1.527 130,51
10 Kep. Riau 299,0 56 18,73 61,15 17,14 28,03 1.039 96 9,24
11 DKI Jakarta - - - - - - - - -
12 Jabar 172.092 200.543 116,53 77,46 81,38 105,06 1.359.434 1.632.005 120,05
13 Jateng 684.030 525.280 76,79 45,06 58,78 130,46 3.984.921 3.087.835 77,49
14 DI Yogyakarta 71.467 60.920 85,24 52,55 45,62 86,81 328.375 277.933 84,64
15 Jatim 1.304.561 1.181.712 90,58 38,95 48,47 124,45 6.991.092 5.728.017 81,93
16 Banten 4.994 90.731 1.816,80 57,13 35,13 61,48 19.835 318.695 1.606,73
17 Bali 19.747 14.402 72,93 26,78 31,38 117,19 53.928 45.200 83,82
18 NTB 170.834 228.536 133,78 66,37 66,38 100,02 1.156.305 1.517.025 131,20
19 NTT 337.825 306.183 90,63 26,37 25,41 96,36 908.306 777.985 85,65
20 Kalbar 51.112 35.507 69,47 40,28 39,13 97,14 209.926 138.934 66,18
21 Kalteng 3.089 6.879 222,69 33,43 47,27 141,40 10.531 32.521 308,81
22 Kalsel 25.777 46.207 179,26 59,73 56,02 93,79 157.010 258.865 164,87
23 Kaltim 3.137 17.243 549,67 39,06 44,75 114,57 12.497 77.165 617,47
24 Kaltara 670 1.009 150,60 26,12 25,09 96,07 1.785 2.532 141,85
25 Sulut 159.729 272.019 170,30 36,64 37,77 103,09 564.298 1.027.488 182,08
26 Sulteng 71.488 62.629 87,61 54,71 47,96 87,66 341.458 300.360 87,96
27 Sulsel 376.418 449.642 119,45 26,49 57,37 216,57 2.100.000 2.579.539 122,84
28 Sultra 26.325 59.411 225,68 45,71 30,62 66,98 71.120 181.893 255,76
29 Gorontalo 174.935 295.540 168,94 46,84 50,31 107,41 927.825 1.486.856 160,25
30 Sulbar 35.198 83.175 236,31 52,01 48,50 93,25 164.083 403.402 245,85
31 Maluku 5.851 36.821 629,31 37,16 8,08 21,74 22.176 29.749 134,15
32 Malut 5.685 4.576 80,49 33,51 29,90 89,21 19.425 13.680 70,42
33 Pabar 1.258 1.311 104,21 24,44 17,78 72,75 2.229 2.330 104,53
34 Papua 3.431 19.025 554,50 17,37 25,44 146,48 8.550 48.408 566,18
4.695.098 5.047.918 107,51 53,67 51,56 96,07 25.200.000 26.028.473 103,29
Realisasi Realisasi Realisasi
Jumlah Sumber : Aram I 2017 BPS
Laporan Kinerja Triwulan I I 2017
22 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 3
PRAKIRAAN CAPAIAN LUAS PANEN, PRODUKSI, PRODUKTIVITAS KEDELAI TAHUN 2017
Triwulan II
No. Provinsi Target Target Target
(000 Ha) (000 Ha) (%) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (%) (000 Ton) (000 Ton) (%)
1 Aceh 51.833 16.186 31,23 15,40 15,71 102,01 79.842 25.427 31,85
2 Sumut 19.012 6.685 35,16 11,83 12,89 108,97 22.497 8.618 38,31
3 Sumbar 709 109 15,37 10,48 12,01 114,60 743 131 17,63
4 Riau 5.793 1.237 21,35 12,07 11,61 96,19 6.992 1.436 20,54
5 Jambi 10.560 10.024 94,92 13,81 13,06 94,60 14.581 13.096 89,82
6 Sumsel 29.397 13.213 44,95 17,04 17,28 101,38 50.094 22.826 45,57
7 Bengkulu 12.911 885 6,85 11,18 10,34 92,49 14.440 915 6,34
8 Lampung 14.344 5.026 35,04 12,55 12,17 96,95 18.000 6.115 33,97
9 Kep. Babel 19 - - 11,01 - - 21 - -
10 Kep. Riau - - - - - - - - -
11 DKI Jakarta - - - - - - - - -
12 Jabar 70.872 47.314 66,76 13,63 16,96 124,46 96.591 80.262 83,09
13 Jateng 59.250 50.523 85,27 18,95 15,99 84,36 112.292 80.770 71,93
14 DI Yogyakarta 13.580 7.323 53,92 12,21 13,59 111,34 16.583 9.955 60,03
15 Jatim 181.631 144.147 79,36 16,91 16,24 96,02 307.094 234.053 76,22
16 Banten 8.771 5.547 63,24 13,48 13,76 102,05 11.823 7.631 64,54
17 Bali 5.822 5.512 94,68 14,74 12,92 87,68 8.580 7.124 83,03
18 NTB 64.815 53.375 82,35 19,51 12,09 61,95 126.434 64.514 51,03
19 NTT 8.141 6.731 82,68 11,70 10,10 86,33 9.527 6.799 71,37
20 Kalbar 2.989 1.014 33,92 15,86 17,08 107,70 4.741 1.732 36,53
21 Kalteng 2.689 1.695 63,03 12,30 13,96 113,49 3.308 2.366 71,52
22 Kalsel 31.890 10.172 31,90 14,67 13,61 92,79 46.788 13.847 29,60
23 Kaltim 4.132 1.357 32,84 14,94 14,80 99,05 6.172 2.008 32,53
24 Kaltara 4.938 31 0,63 10,23 10,97 107,21 5.050 34 0,67
25 Sulut 18.435 12.035 65,28 13,40 13,26 98,95 24.707 15.957 64,58
26 Sulteng 11.373 7.946 69,87 17,40 17,15 98,56 19.786 13.623 68,85
27 Sulsel 72.522 21.924 30,23 18,21 14,02 77,00 132.061 30.740 23,28
28 Sultra 19.444 6.454 33,19 14,23 19,45 136,66 27.678 12.551 45,35
29 Gorontalo 3.117 989 31,73 15,29 14,41 94,23 4.766 1.425 29,90
30 Sulbar 8.008 3.820 47,70 15,07 15,15 100,51 12.066 5.786 47,95
31 Maluku 2.525 1.408 55,76 12,23 11,58 94,66 3.088 1.630 52,78
32 Malut 2.693 794 29,48 12,77 10,09 79,00 3.438 801 23,30
33 Pabar 3.022 679 22,47 13,17 10,56 80,18 3.979 717 18,02
34 Papua 4.762 1.859 39,04 13,10 12,25 93,51 6.238 2.277 36,50
750.000 446.013 59,47 16,00 15,14 94,63 1.200.000 675.166 56,26 Jumlah
Luas Panen Produktivitas Produksi
Realisasi Realisasi Realisasi
Sumber : Aram I 2017 BPS
Laporan Kinerja Triwulan II 2017
23 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 4
REALISASI KEGIATAN APBN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017Triwulan II
No. Provinsi Rencana Rencana Rencana
(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%)
1 ACEH 28.850 3.777 13,09 59.000 4.170 7,07 7.500 1.447 19,29
2 SUMUT 34.810 3.217 9,24 154.423 11.176 7,24 1.000 220 22,00
3 SUMBAR 27.640 3.520 12,73 40.000 4.861 12,15 - - -
4 RIAU 16.760 - - 13.900 4.205 30,26 1.200 721 60,08
5 JAMBI 15.680 - - 26.100 - - 8.619 2.107 24,45
6 SUMSEL 88.560 44.635 50,40 93.443 61.501 65,82 8.650 882 10,20
7 BENGKULU 10.190 1.600 15,70 19.000 - - 1.188 - -
8 LAMPUNG 43.650 33.252 76,18 219.036 93.313 42,60 2.150 1.449 67,40
9 DKI JAKARTA - - - - - - - - -
10 JABAR 91.005 55.320 60,79 160.500 18.669 - 36.000 11.442 -
11 JATENG 51.865 5.532 - 127.501 - - 19.500 15.446 -
12 DI YOGYAKARTA 2.277 1.788 78,53 14.500 8.102 55,88 1.500 662 44,13
13 JATIM 69.130 17.682 25,58 281.722 48.792 17,32 71.893 35.888 49,92
14 KALBAR 105.190 17.355 16,50 33.837 2.190 6,47 1.300 - -
15 KALTENG 38.034 14.673 38,58 28.644 6.892 24,06 5.000 1.466 29,32
16 KALSEL 88.580 51.257 57,87 35.000 23.923 68,35 5.200 2.140 41,15
17 KALTIM 20.410 5.460 26,75 23.000 4.830 21,00 - - -
18 SULUT 9.570 5.015 52,40 321.693 96.713 30,06 4.000 540 13,50
19 SULTENG 12.635 3.990 31,58 41.768 23.922 57,27 - - -
20 SULSEL 23.740 1.987 8,37 181.500 - - 8.300 2.992 36,05
21 SULTRA 7.400 2.200 29,73 85.070 4.266 5,01 500 6 1,20
22 BALI 9.670 1.520 15,72 5.000 - - - - -
23 NTB 24.350 10.802 44,36 267.750 34.275 12,80 15.000 9.428 -
24 NTT 8.760 3.385 38,64 128.175 8.055 6,28 5.500 2.400 43,64
25 MALUKU 3.380 2.640 78,11 40.000 - - - - -
26 PAPUA 10.090 4.120 40,83 10.000 - - - - -
27 MALUT 2.810 250 8,90 170.000 1.159 0,68 - -
28 BANTEN 12.600 8.821 70,01 128.095 8.397 6,56 4.000 1.155 28,88
29 BABEL 1.620 1.600 98,77 4.229 2.000 47,29 - - -
30 GORONTALO 2.605 1.731 66,45 143.500 82.808 57,71 1.000 - -
31 KEPRI 190 - - - - - - - -
32 PAPUA BARAT 5.400 3.300 61,11 2.000 - - - - -
33 SULBAR 9.893 - - 40.000 - - - - -
34 KALTARA 1.670 - - 1.100 - - 1.000 - -
35 Alokasi Pusat 100.514 - - -
879.014 310.429 35,32 3.000.000 554.218 18,47 210.000 90.391 43,04
Penerapan Budidaya Kedelai
Realisasi
Jumlah
Penerapan Budidaya Padi Penerapan Budidaya Jagung
Realisasi Realisasi
Sumber : Aram I 2017 BPS
Laporan Kinerja Triwulan I I 2017
24 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 5
REALISASI PENJUALAN BENIH BERSUBSIDI TAHUN 2017 Triwulan II
No. Provinsi Rencana Rencana Rencana
(Ton) (Ton) (%) (Ton) (Ton) (%) (Ton) (Ton) (%)
1 Aceh 4.450 1.570 35,28 - - - 1.000 - -
2 Sumut 3.800 2.209 58,13 75 2 2,67 250 - -
3 Sumbar 1.250 391 31,31 - - - - - -
4 Riau 500 12 2,43 - - - 100 - -
5 Jambi 875 66 7,54 - - - 50 - -
6 Sumsel 2.125 1.556 73,23 75 5 6,00 450 - -
7 Bengkulu 675 94 13,96 - - - 50 - -
8 Lampung 4.875 2.083 42,73 75 15 20,40 250 - -
9 Kep. Babel 50 - - - - - - - -
10 Jabar 15.625 7.042 45,07 150 44 29,28 1.350 - -
11 Jateng 18.125 5.520 30,46 300 28 9,24 1.500 6 0,41
12 DI Yogyakarta 800 220 27,48 75 5 6,29 250 34 13,73
13 Jatim 14.375 6.577 45,75 450 115 25,50 4.000 201 5,02
14 Banten 7.300 2.597 35,58 75 - - 250 - -
15 Bali 800 204 25,50 - - - 150 76 -
16 NTB 4.525 674 14,90 75 8 10,16 1.500 152 10,15
17 NTT 2.375 - - - - - 250 - -
18 Kalbar 625 188 30,10 - - - 50 - -
19 Kalteng 1.000 37 3,73 - - - - - -
20 Kalsel 2.500 497 19,88 - - - 500 - -
21 Kaltim 375 135 35,97 - - - 50 - -
22 Kaltara - - #DIV/0! - - - 150 - -
23 Sulut 750 - - 75 - - 500 - -
24 Sulteng 1.000 458 45,78 - - - 250 - -
25 Sulsel 6.250 3.381 54,09 75 2 2,36 1.000 - -
26 Sultra 2.125 394 18,55 - - - 350 - -
27 Gorontalo 675 328 48,60 - - - 200 - -
28 Sulbar 875 317 36,28 - - - 250 - -
29 Maluku 375 - - - - - 100 - -
30 Malut 375 - - - - - 100 - -
31 Papua Barat 175 - - - - - 50 - -
32 Papua 375 10 2,78 - - - 50 - -
100.000 36.562 36,56 1.500 222 14,82 15.000 469 3,13
KedelaiPadi Inbrida Padi Hibrida
Realisasi Realisasi Realisasi
Jumlah
Laporan Kinerja Triwulan II 2017
25 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 6
REALISASI SERAPAN ANGGARAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
TAHUN 2017 Triwulan II
NO. PROPINSI SATKERKEWENANGAN
SATKERPAGU RKAKL-DIPA REALISASI SP2D %
1 PUSAT (BBPPMBTPH) KD 9.974.669.000 5.208.295.752 52.22
2 PUSAT (DITJEN TP) KP 1.412.892.201.000 494.655.649.773 35.01
3 PUSAT (BBPOPT JATISARI) KD 16.689.224.000 9.867.525.367 59.13
4 DK 18.318.588.000 9.818.907.788 53.60
TP 309.639.850.000 133.956.460.413 43.26
5 DK 16.471.859.000 7.470.411.673 45.35
TP 247.087.978.000 113.533.059.189 45.95
6 DK 4.858.119.000 2.818.577.063 58.02
TP 23.404.778.000 14.996.912.650 64.08
7 DK 17.614.045.000 8.319.269.090 47.23
TP 454.992.374.000 161.570.912.986 35.51
8 DK 12.035.093.000 4.368.097.946 36.29
TP 123.066.511.000 45.923.606.927 37.32
9 DK 13.305.952.000 5.061.927.185 38.04
TP 195.163.573.000 43.320.002.407 22.20
10 DK 10.347.645.000 4.762.873.740 46.03
TP 71.996.910.000 32.078.757.070 44.56
11 DK 5.672.528.000 2.349.154.950 41.41
TP 57.465.729.000 38.196.524.628 66.47
12 DK 7.134.307.000 1.750.618.266 24.54
TP 63.343.562.000 31.669.230.390 50.00
13 DK 30.326.027.000 4.211.380.594 13.89
TP 250.560.314.000 158.263.784.075 63.16
14 DK 11.229.207.000 4.582.677.950 40.81
TP 266.593.164.000 154.423.304.276 57.92
15 DK 7.575.993.000 2.147.718.098 28.35
TP 275.898.553.000 133.854.609.900 48.52
16 DK 4.818.792.000 2.134.733.499 44.30
TP 106.847.205.000 58.095.071.250 54.37
09 RIAU
10 JAMBI
11 SUMATERA SELATAN
12 LAMPUNG
13 KALIMANTAN BARAT
14 KALIMANTAN TENGAH
08 SUMATERA BARAT
02 JAWA BARAT
03 JAWA TENGAH
04 DI YOGYAKARTA
05 JAWA TIMUR
06 ACEH
07 SUMATERA UTARA
Laporan Kinerja Triwulan I I 2017
26 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
NO. PROPINSI SATKERKEWENANGAN
SATKERPAGU RKAKL-DIPA REALISASI SP2D %
17 DK 8.239.905.000 4.199.816.250 50.97
TP 128.891.413.000 100.106.499.200 77.67
18 DK 5.443.358.000 2.015.736.300 37.03
TP 77.164.512.000 53.423.444.775 69.23
19 DK 7.534.572.000 3.649.777.279 48.44
TP 357.312.841.000 166.095.231.826 46.48
20 DK 7.990.483.000 3.215.120.590 40.24
TP 116.814.502.000 65.447.908.737 56.03
21 DK 13.976.470.000 7.621.325.690 54.53
TP 367.851.565.000 220.173.747.748 59.85
22 DK 8.004.884.000 3.367.573.300 42.07
TP 123.136.581.000 50.660.944.666 41.14
23 DK 4.866.447.000 2.664.400.000 54.75
TP 55.278.933.000 19.541.214.400 35.35
24 DK 4.035.572.000 1.708.881.774 42.35
TP 27.178.235.000 19.650.366.500 72.30
25 DK 7.644.548.000 4.182.376.990 54.71
TP 336.321.621.000 123.275.695.576 36.65
26 DK 8.991.534.000 3.916.521.700 43.56
TP 169.807.880.000 68.701.666.136 40.46
27 DK 4.887.074.000 1.695.031.000 34.68
TP 50.755.671.000 21.576.342.700 42.51
28 DK 5.516.969.000 1.925.197.085 34.90
TP 56.632.492.000 28.273.575.563 49.92
29 DK 3.965.203.000 2.487.462.000 62.73
TP 171.423.524.000 36.628.105.600 21.37
30 DK 6.855.658.000 3.673.980.000 53.59
TP 131.737.048.000 58.043.884.321 44.06
31 DK 3.053.109.000 948.877.595 31.08
TP 7.543.315.000 3.458.340.400 45.85
32 DK 5.194.989.000 2.721.145.412 52.38
TP 136.351.459.000 86.450.234.127 63.40
33 DK 1.634.858.000 276.772.550 16.93
TP 1.547.700.000 500.526.400 32.34
34 DK 5.157.593.000 3.070.400.000 59.53
TP 28.488.938.000 10.677.546.050 37.48
35 DK 4.956.916.000 1.400.096.700 28.25
TP 124.898.324.000 40.876.228.865 32.73
36 DK 823.288.000 311.584.547 37.85
TP 9.104.446.000 3.626.825.650 39.84
6.642.339.180.000 2.921.650.460.897 43.99
34 SULAWESI BARAT
35 KALIMANTAN UTARA
Grand Total
28 MALUKU UTARA
29 BANTEN
30 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
31 GORONTALO
32 KEPULAUAN RIAU
33 PAPUA BARAT
21 MALUKU
22 BALI
23 NUSA TENGGARA BARAT
24 NUSA TENGGARA TIMUR
25 PAPUA
26 BENGKULU
15 KALIMANTAN SELATAN
16 KALIMANTAN TIMUR
17 SULAWESI UTARA
18 SULAWESI TENGAH
19 SULAWESI SELATAN
20 SULAWESI TENGGARA