laporan kinerja tahun 2018 -...
TRANSCRIPT
IKHTISAR EKSEKUTIF
Sebagai institusi yang mempunyai tugas melaksanakan karantina hewan, karantina
tumbuhan dan keamanan hayati, Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok
selalu berkomitmen kuat untuk melakukan kinerja dengan baik berdasarkan rencana
yang telah tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) kegiatan
Tahun Anggaran 2018. Selama Tahun Anggaran 2018, Balai Besar Karantina
Pertanian Tanjung Priok telah menuntaskan berbagai agenda penting yang
mempertegas arah pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sesuai visi dan misi serta
kebijakan operasional Badan Karantina Pertanian, sehingga dapat dijabarkan melalui
tujuan penyelenggaraan perkarantinaan pertanian sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan diantaranya yaitu meningkatkan pengawasan lalu lintas media
pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu
Tumbuhan Karantina (OPTK) yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel dalam
pelaksanaan perkarantinaan pertanian di area pelabuhan tanjung priok dan wilayah
kerjanya. Mengembangkan Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok menjadi
instansi yang mampu dan handal dalam pelaksanaan karantina pertanian sehingga
menjadi barometer nasional dalam penyelenggaraan perkarantinaan. Laporan Kinerja (LAKIN) Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok Tahun 2018ini menyajikan berbagai keberhasilan dan ketidakberhasilan capaian strategis yangditunjukkan oleh organisasi pada Tahun Anggaran 2018. Berbagai capaian strategistersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan penetapantarget kinerja dari masing-masing IKU. Sasaran strategis Balai Besar KarantinaPertanian Tanjung Priok yaitu: 1. Layanan sertifikasi karantina impor, ekspor dan antar area terhadap media
pembawa OPTK dan HPHK melalui pelaksanaan tindakan karantina telahmencapai target yang ditetapkan, indikator pencapaian kegiatan dapat dilihatdari naiknya jumlah media pembawa yang dilakukan pemeriksaan karantinapada tahun 2018 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
2. Dukungan operasional pemantauan HPHK/OPTK telah dapat dilaksanakandengan baik dan telah mencapai sasaran dengan ditemukannya 43 jenis OPTKA1 dan 3 jenis OPTK A2, sedangkan untuk HPHK A1 tidak ditemukan danuntuk 123 Jenis HPHK A2.
3. Laboratorium Karantina Tumbuhan berhasil memperoleh Sertifikat Akreditasilaboratorium SNI ISO/IEC 17025:2008 dari Komite Akreditasi Nasional untuk 3(tiga) ruang lingkup metode pengujian.
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
1
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
4. Dalam rangka peningkatan kapasitas SDM beberapa pegawai Balai BesarKarantina Pertanian telah menempuh pedidikan jenjang S3 dan S2:
No.
Nama Jenjang pendidikan
123456789
Heri Ahmadi, SPEsti Prasetya Ningrum, SPMokhammad Danang Kusuma, SPNovi Kusumaning Astuti, SPElmi Muliya, SPNopriawansyah, SP, M.SiDidiet Rahayu Diana, SPMasanto, SP, MscDrh. Difa Widyasari
S2S2S2S2S2S3S2S3S2
Berdasarkan capaian sasaran dan indikator kinerja menunjukkan bahwa semua
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) sudah melebihi target yang ditetapkan, sehingga
masuk kategori sangat berhasil serta menunjukkan trend peningkatan. Khususnya
untuk (IKSK-1) Indeks Kepuasan Masyarakat melampaui target atau realisasi, Oleh
karena itu capaian ini harus terus dipertahankan dan senantiasa ditingkatkan lagi.
Adapun indikator kinerja yang melalui target dan realisasi antara lain :
a. Indikator Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik target 3.32 danrealiasai mencapai 3.39 sehingga adanya peningkatan menjadi 102.11 % dikategorikan sangat berhasil.
b. Rasio kasus komoditas pertanian impor yang diselesaikan terhadap total kasuskomoditas pertanian impor target 100% dan realisasi 100% dikategorikanberhasil .
c. Jumlah temuan BPK atas pengelolaan keuangan yang terjadi berulang target 2dan realisasi 1 pencapaian 200% dikategorikan sangat berhasil karena hanyaditemukan 1 kali temuan yang berulang dari target 2.
d. Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP dan pengelolaan keuangan yangterjadi berulang target 1 dan realisasi 0 capaian 100% dikategorikan berhasilkarena tidak ada pengelolaan keuangan yang berulang
e. Rasio temuan OPTK pada komoditas pertanian melalui media pembawaterhadap total komoditas pertanian target 0.10 dan realisasi 0.203 pencapaian203% dikategorikan sangat berhasil.
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
2
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
f. Rasio temuan HPHK pada komoditas pertanian melalui media pembawaterhadap total komoditas pertanian target 0.10 dan realisasi 0.176 pencapaian176% di kategorikan sangat berhasil.
g. Jumlah komoditas ekspor hewan dan hayati hewani yang ditolak negara tujuankarena masalah kesehatan dan keamanan produk target 0.1 dan realisasi 0pencapaian 100% dikategorikan berhasil karena tidak ditemukan komoditasekspor hewan yang ditolak negara tujuan.
h. Jumlah komoditas ekspor tumbuhan dan hayati nabati yang ditolak negara tujuankarena masalah kesehatan dan keamanan produk target 1 dan realisasi0.000314 pencapaian 100% dikategorikan berhasil karena tidak ditemukankomoditas ekspor tumbuhan yang ditolak negara tujuan.
i. Rasio komoditas impor hewan dan hayati hewani yang sesuai persyaratankesehatan dan keamanan impor terhadap total komoditas impor hewan danhayati hewani yang masuk melalui tempat pemasukan yang telah ditetapkantarget 100% dan realisasi 99.87 dan pencapaian 99.87% dikategorikan berhasil
j. Rasio komoditas impor tumbuhan dan hayati nabati yang sesuai persayaratankesehatan dan keamanan impor terhadap total komoditas impor tumbuhan danhayati nabati yang masuk melalui tempat pemasukan yang telah ditetapkantarget 100% dan realisasi 100% pencapaian 100% dikategorikan berhasil.
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
3
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Tanjung Priok merupakan salah satu
unit pelaksana teknis Badan Karantina Pertanian yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan perkarantinaan hewan dan tumbuhan, data penyusunan kemananan
hayatiharus mampu menjalankan tugas dan fungsinya agar lalu-lintas media
pembawa HPHK maupun OPTK yang dilalu-lintaskan memperoleh jaminan mutu dan
terbebas dari HPHK, OPTK serta aman untuk dikonsumsi. Selain itu juga harus
mampu melaksanakan kegiatan pengawasan dan sertifikasi impor dan ekspor,
verifikasi dan audit kesesuaian persyaratan teknis dalam rangka mewujudkan daya
saing pasar internasional serta sertifikasi antar area yang cepat, mudah, murah dan
dapat dipertanggungjawabkan secara teknis maupun administratip.
Kegiatan BBKP Tanjung Priok mengacu pada Rencana Strategis Barantan
Tahun 2015 s/d 2019, adapun kegiatan BBKP Tanjung Priok pada Tahun 2018
sesuai dengan Perjanjian Kinerja antara Kepala BBKPTanjung Priok dengan Kepala
Badan Karantina Pertanian.
Kegiatan BBKP Tanjung Priok sesuai dengan Visi dan Misi telah melakukan
tugas pengawasan terhadap Tindakan dan Sertifikasi yang berhubungan dengan
Media Pembawa HPHK dan OPTK.
Dalam melaksanakan tugasnya BBKP Tanjung Priok pada tahun 2018 tidak
lepas dari peraturan dan tupoksi sebagai bentuk output dengan indikator sesuai
dengan perjanjian kinerja yang berdasarkan Renstra Badan Karantina Pertanian.
1.2 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/OT.410/4/2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian,
dinyatakan bahwa :
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
4
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
a. Kedudukan
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok terdiri atas 1 (satu) Bagian :3
(tiga) Bidang dan Kelompok Jabatan Fungsional.
b. Tugas
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan,
serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati.
c. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas tersebut, BBKP Tanjung Priok
menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan;
b. Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,
penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa
hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu
tumbuhan karantina (OPTK);
c. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK;
d. Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK;
e. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;
f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan
tumbuhan;
g. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan
hayati hewani dan nabati;
h. Pengelolaan sistem informasi,dokumentasi, dan sarana teknik karantina
hewan dan tumbuhan;
i. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan
perundang-undangan di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan,
dan keamanan hayati hewani dan nabati;
j. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
5
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
1.3 Visi dan Misi
VISI
“Menjadi Unit Pelaksana Teknis di Badan Karantina Pertanian yangTangguh dan Terpercaya dalam Perlindungan Kelestarian SumberdayaAlam Hayati Hewan dan Tumbuhan , Lingkungan dan KeanekaragamanHayati serta Keamanan Pangan”.
MISI
Untuk mencapai VISI tersebut, maka Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung
Priok telah menetapkan misi yaitu:
1. Melaksnakan Pengawasan terhadap lalu-lintas Media Pembawa
Hama/Penyakit Hewan Karantina ( HPHK ) dan Organisme Pengganngu
Tumbuhan Karantina ( OPTK ) dalam upaya perlindungan dan pelestarian
sumber daya alam hayati secara berkesinambungan;
2. Melindungi masyarakat dari ancaman penyakit Zoonosis dan menjamin
keamanan pangan hayati dan nabati;
3. Mendukung daya saing komoditas hewan dan tumbuhan dalam perdagangan
domestik dan internasional melalui sertifikasi;
4. Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan perkarantinaan
pertanian;
5. Mengembangkan trasparansi pelayanan melalui teknologi informasi;
6. Meningkatkan citra dan kualitas pelayanan Publik ;
1.4 Organisasi dan Tata Kerja
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/OT.410/4/2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian menetapkan
susunan unit organisasi BBKP, terdiri dari:
(1) Kepala Balai
(2) Bagian Umum
(3) Bidang Karantina Hewan
(4) Bidang Karantina Tumbuhan
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
6
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
(5) Bidang Pengawasan dan Penindakan
(6) Kelompok Jabatan Fungsional
Masing-masing unit organisasi mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut:
(1) Bagian Umum
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana,
evaluasi dan pelaporan serta urusan tata usaha dan rumah tangga.Dalam
melaksanakan tugas tersebut Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:
a. Pelaksanaan urusan keuangan, rumah tangga dan perlengkapan;
b. Pelaksanaan urusan kepegawaian dan tata usaha;
c. Penyiapan penyusunan rencana, program, evaluasi dan pelaporan.
Bagian Umum terdiri dari:
1. Subbagian Keuangan dan Perlengkapan, mempunyai tugas melakukan
urusan keuangan, rumah tangga dan perlengkapan.
2. Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha, mempunyai tugas
melakukan urusan kepegawaian dan tata usaha.
3. Subbagian Program dan Evaluasi, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan rencana, program, evaluasi dan
pelaporan.
(2) Bidang Karantina Hewan
Bidang Karantina Hewan mempunyai tugas melaksanakan pemberian
operasional karantina hewan, pengawasan keamanan hayati hewani dan
sarana teknik, serta pengelolaan sistem informasi dan dokumentasi.
Dalam melaksanakan tugas tersebut Bidang Karantina Hewan
menyelenggarakan fungsi, antara lain:
a. Pemberian pelayanan operasional karantina hewan;
b. Pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati
hewani;
c. Pemberian pelayanan sarana teknik karantina hewan;
d. Pelaksanaan pengelolaan sistem informasi dan dokumentasi karantina
hewan.
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
7
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
Bidang Karantina Hewan terdiri dari:
1. Seksi Pelayanan Operasional Karantina Hewan, mempunyai tugas
melakukan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan
pengawasan keamanan hewani;
2. Seksi Informasi dan Sarana Teknik Karantina Hewan, mempunyai
tugas melakukan pengelolaan sistem informasi dan dokumentasi, serta
pemberian sarana teknik karantina hewan.
(3) Bidang Karantina Tumbuhan
Bidang Karantina Tumbuhan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan
operasional karantina tumbuhan, pengawasan keamanan hayati nabati
dan sarana teknik penyiapan karantina tumbuhan, serta pengelolaan
sistem informasi dan dokumentasi. Dalam melaksanakan tugas tersebut
Bidang Karantina Tumbuhan menyelenggarakan fungsi, antara lain:
a. Pemberian pelayanan operasional karantina tumbuhan;
b. Pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati
nabati;
c. Pemberian pelayanan sarana teknik karantina tumbuhan;
d. Pelaksanaan pengelolaan sistem informasi dan dokumentasi karantina
tumbuhan.
Bidang Karantina Tumbuhan terdiri dari:
1. Seksi Pelayanan Operasional Karantina Tumbuhan, mempunyai tugas
melakukan pemberian pelayanan operasional karantina tumbuhan dan
pengawasan keamanan nabati;
2. Seksi Informasi dan Sarana Teknik Karantina Tumbuhan, mempunyai
tugas melakukan pengelolaan sistem informasi dan dokumentasi, serta
pemberian sarana teknik karantina tumbuhan.
(4) Bidang Pengawasan dan Penindakan
Bidang Pengawasan dan Penindakan mempunyai tugas melaksanakan
pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-
undangan di bidang karantina hewan dan karantina tumbuhan, serta
keamanan hayati hewani dan nabati. Dalam melaksanakan tugas
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
8
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
tersebut Bidang Pengawasan dan Penindakan menyelenggarakan fungsi,
antara lain:
a. Pelaksanaan urusan pengawasan dan penindakan pelanggaran
peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan;
b. Pelaksanaan urusan pengawasan dan penindakan pelanggaran
peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan;
c. Pelaksanaan urusan pengawasan dan penindakan pelanggaran
peraturan perundang-undangan di bidang keamanan hayati hewani dan
nabati.
Bidang Pengawasan dan Penindakan terdiri dari:
1. Seksi Pengawasan dan Penindakan Karantina Hewan, mempunyai
tugas melakukan urusan pengawasan dan penindakan pelanggaran
peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan dan
keamanan hayati hewani;
2. Seksi Pengawasan dan Penindakan Karantina Tumbuhan, mempunyai
tugas melakukan urusan pengawasan dan penindakan pelanggaran
peraturan perundang-undangan di bidang karantina tumbuhan dan
keamanan hayati nabati.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari:
a. Fungsional Medik Veteriner
b. Fungsional Paramedik Veteriner;
c. Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan
d. Fungsional lain
Tugas
1. Kelompok Fungsional Medik Veteriner dan Fungsional Paramedik
Veteriner mempunyai tugas:
a. Melakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,
penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media
pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK);
b. Melakukan pemantauan daerah sebar HPHK;
c. Melakukan pembuatan koleksi HPHK;
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
9
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
d. Melakukan pengawasan keamanan hayati hewani;
e. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Kelompok Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan
mempunyai tugas:
a) Melakukan tindakan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan,
perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan
terhadap media pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan
Karantina (OPTK);
b) Melakukan pemantauan daerah sebar OPTK;
c) Melakukan pembuatan koleksi OPTK;
d) Melakukan pengawasan keamanan hayati nabati;
e) Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3. Kelompok Jabatan Fungsional lainnya mempunyai tugas melakukan
kegiatan fungsional sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
10
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
Struktur Organisasi
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
11
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1 Sasaran Dan Indikator Kinerja
Balai Besar Karantina PertanianTanjung Priokdalammelaksanakan kegiatan
operasionalperkarantinaan hewandan tumbuhan, serta pengawasan keamanan
hayati hewani dan nabati berpedoman pada Rencana Strategis (Renstra) Badan
Karantina Pertanian 2015 s/d 2019. Sejalan dengan Visi Badan Karantina Pertanian,
Visi BBKP Tanjung Priokyang tercantum pada Renstra 2015 s/d 2019 adalah:
Indikator Kinerja
1. Indeks kepuasan masyarakat (IKM) atas layanan public.
2. Rasio kasus komoditas pertanian impor yang diselesaikan terhadap total
kasus komoditas pertanian impor.
3. Jumlah temuan BPK atas pengelolaan keuangan yang terjadi berulang.
4. Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP dan pengelolaan Keuangan
yang terjadi berulang.
5. Rasio temuan OPTK pada komoditas petanian melalui media pembawa
terhadap total komoditas pertanian.
6. Rasio temuan HPHK pada komoditas pertanian melalui media pembawa
terhadap total komoditas pertanian.
7. Jumlah komoditas ekspor hewan dan hayati hewani yang ditolak negara
tujuan karena masalah kesehatan dan keamanan produk.
8. Jumlah komoditas ekspor tumbuhan dan hayati nabati yang ditolak negara
tujuan karena masalah kesehatan dan keamanan produk.
9. Rasio komoditas impor hewan dan hayati hewani yang sesuai persyaratan
kesehatan dan keamanan impor Indonesia terhadap total komoditas impor
hewan dan hayati hewani yang masuk melalui tempat pemasukan yang
telah ditetapkan.
10. Rasio komoditas impor tumbuhan dan hayati nabati yang sesuai
persyaratan kesehatan dan keamanan impor Indonesia terhadap total
komoditas impor tumbuhan dan hayati nabati yang masuk melalui tempat
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
12
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
pemasukan.
2.2 Sasaran dan Kebijakan
Tahun 2018 merupakan tahun ke- 4 dari Renja Balai Besar Karantina
Pertanian Tanjung Priok.
Pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam renja dapat dijadikan tolok
ukur untuk penyusunan kegiatan-kegiatanBalai Besar Karantina PertanianTanjung
Prioksepanjang Tahun 2015s/d 2019.
Sasaran strategis
Sebagai penjabaran Renja 2015 s/d 2019, BBKPTanjung Priok memiliki
Sasaran Strategis sebagai berikut:
1. Terbentuknya BBKP yang mampu melaksanakan identifikasi HPHK/OPTK
yang terkontaminasi melalui media pembawa secara mandiri, cepat dan
akurat;
2. Terlengkapinya seluruh sarana dan prasarana IKH, IKT, Laboratorium KH,
Laboratorium KT yang berstandar Nasional;
3. Terselenggaranya kegiatan perkarantinaan di PelabuhanTanjung Priok
sesuai Sistem Manajemen Mutu (SMM) SNI ISO/IEC 9001:2015 dan
Standar Pelayanan Publik (SPP);
4. Terselenggaranya penambahan ruang lingkup pemeriksaan laboratorium
yang terakreditasi SNI ISO/IEC 17025:2008;
5. Tersusunnya teknik dan metode pengawasan yang sesuai dengan kondisi,
kemajuan teknologi dan lingkungan strategis;
6. Terselenggaranya jejaring laboratorium;
7. Pelayanan karantina yang cepat, mudah dan murah;
8. Meningkatkan partisipasi eksportir, importer, petinggi pemerintahan,
pengguna jasa penerbangan terhadap penyelenggaraan karantina di
PelabuhanTanjung Priok;
9. Mampu melaksanakan deteksi dini terhadap pemasukan media pembawa
melalui cargo di PelabuhanTanjung Priok;
10. Meningkatkan pengawasan lalu-lintas media pembawa HPHK/OPTK yang
dilalulintaskan melaluitempat pemasukan dan pengeluaran
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
13
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
Kebijakan
Kebijakan operasional Badan Karantina Pertanianyang menjadi acuan Balai
Besar Karantina PertanianTanjung Priok dalam melaksanakan sasaran
strategis tersebut di atasyaitu:
1. Membangun dan memperkuat kelembagaan BBKP Tanjung Priok di
Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan;
2. Memperkuat pelaksanaan peraturan perundang-undangan karatina
pertanian dan sistem perkarantinaan di BBKPTanjung Priok;
3. Pengembangan teknologi yang mampu menampilkan data dan pelayanan
setiap saat selama 24 jam;
4. Penguatan sumberdaya manusia yang professional dan memiliki integritas
tinggi;
5. Meningkatkan dan mengoptimalkan sarana dan prasarana dengan
menambah dan melengkapi sehingga mampu beroperasi secara sempurna;
6. Melaksanakan kegiatan dalam rangka meningkatkan pemahaman dan
partisipasi masyarakat pada penyelenggaraan karantina pertanian di
PelabuhanTanjung Priok;
7. Meningkatkan sistem pelayanan karantina pertanian yang berbasis teknologi
informasi melalui penerapan sistem informasi Barantan yang terintegrasi
dengan Indonesia National Single Window (INSW);
8. Melaksanakan kegiatan penguatan petugas karantina pertanian berdisiplin,
berilmu dan berakhlak mulia;
9. Meningkatkan penegakan hukum atas pelanggaran peraturan karantina
pertanian di PelabuhanTanjung Priok;
10. Penguatan penerapan reward dan punishment terhadap petugas karantina
pertanian.
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
14
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
Kebijakan yang telah ditetapkan diatas, dituangkan pada Program Peningkatan
Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan pengawasan Keamanan Hayati yang
terinci pada kegiatanBalai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok Tahun
2018 terdiri dari:
1. Mengintensifkan pengawasan lalu-lintas komoditas wajib periksa karantina.
2. Meningkatkan kualitas pemeriksaan laboratorium.
3. Meningkatkan hubungan kerja dengan instansi terkait.
4. Penyusunan program dan rencana kerja yang berbasis kinerja.
5. Evaluasi dan laporan SAI/SABMN.
6. Penyusunan dan pengiriman laporan tepat waktu.
7. Meningkatkan sosialisasi dan koordinasi.
8. Pemberdayaan dan peningkatan PPNS.
9. Pembinaan dan pengawasan IKH dan IKT milik pengguna jasa.
10. Pelayanan sesuai Standar Mutu Pelayanan Publik/ SNI ISO/IEC 9001:2015
dan SNI ISO/IEC 17025:2008.
11. Pelaksanaan tindakan karantina sesuai SOP.
12. Pemantauan, surveilans dan penyelenggaraan In Line Inspection.
13. Pengembangan/Peningkatan layanan melalui PPK On Line.
14. Networkingdengan wilker dan tempat pemasukan/pengeluaran.
15. In House Training, magang bidang teknis dan Administrasi
2.3 Perjanjian Kinerja
Program kerja Balai Besar Karantina PertanianTanjung Priok disusun dalam
Rencana Kinerja Tahunan yang memuat sasaran strategis berikut indikator kinerja dan
target pencapaiannya. Rencana Kinerja Tahunan ini digunakan sebagai bahan
pelaksanaan kegiatan BBKPTanjung PriokTahun Anggaran 2018. Secara rinci
dituangkan dalam formulir Perjanjian Kinerja Tahunan Balai Besar Karantina
PertanianTanjung Priok Tahun 2018 dengan Badan Karantina Pertanian seperti
tercantum pada Tabel 1.
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
15
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
Tabel 1
Perjanjian Kinerja Tahun 2018
Sasaran Program Indikator Kinerja Target
Meningkatnya kualitas layanan
publik karantina pertanian
Indeks kepuasan masyarakat
(IKM) atas layanan public 3.32 Skala Likert (1-4)
Terjaminya kualitas dan
keamanan pangan strategis
nasional
Rasio kasus komoditas
pertanian impor yang
diselesaikan terhadap total
kasus komoditas pertanian
impor
100%
Meningkatnya akuntabilitas
kinerja
Jumlah temuan BPK atas
pengelolaan keuangan yang
terjadi berulang2.00
Jumlah temuan Itjen atas
implementasi SAKIP dan
pengelolaan Keuangan yang
terjadi berulang
1.00
Terkendalinya penyebaran
OPTK dan HPHK terhadap
komoditas pertanian
Rasio temuan OPTK pada
komoditas pertanian melalui
media pembawa terhadap total
komoditas pertanian
0.10%
Rasio temuan HPHK pada
komoditas pertanian melalui
media pembawa terhadap total
komoditas pertanian
0.10%
Menurunnya jumlah kasus
komoditas pertanian ekpor
yang ditolak negara tujuan
Jumlah komoditas ekpor
hewan dan hayati hewani yang
ditolak negara tujuan karena
masalah kesehatan dan
keamanan produk
1.00
Jumlah komoditas ekpor
tumbuhan dan hayati nabati
1.00
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
16
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
yang ditolak negara tujuan
karena masalah kesehatan
dan keamanan produk
Terlaksananya pengendalian
impor komoditas pertanian
Rasio komoditas impor hewan
dan hayati hewani yang sesuai
persyaratan kesehatan dan
keamanan impor terhadap total
komoditas impor hewan dan
hayati hewani yang masuk
melalui tempat pemasukan
yang telah ditetapkan
100%
Rasio komoditas impor
tumbuhan dan hayati nabati
yang sesuai persyaratan
kesehatan dan keamanan
impor terhadap total komoditas
impor tumbuhan dan hayati
nabati yang masuk melalui
tempat pemasukan yang telah
ditetapkan
100%
2.4 Program dan Kegiatan
Dalam penyelengaraan program pemerintahan Balai Besar Karantina Pertanian
Tanjung Priok sebagai Unit pelayanan Teknis menjalankan tugas dan fungsinya
sesuai dengan program Meningkatkam Pelayanan Sertifikasi Karantina dengan
menjalankan kegiatan sesuai dengan Output pencapaian tindakan sertifikasi
Karantina diluar dan didalam pelabuhan.
Adapun program dan kegiatan Balai Besar karantian Pertanian tanjung Priok
Tahun 2018 diantaranya sbagai berikut :
1. Meningkatkan Kualitas Pelayanan publik Karantina Pertanian
2. Terjaminya Kualitas dan Kemanan Pangan Strategis Nasional
3. Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Dilingkungan Balai Besar Karantina
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
17
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
4. Terkendalinya Penyebaran OPTK dan HPHK terhadap Komuditas Pertanian
5. Memurunya Jumlah kasus Komoditas Ekspor yang ditolak negara tujuan
Program dan kegitan tersebut harus berdasarkan Target dan Realisasi dalam
setahun sebagai upaya pencapain Kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung
Priok ditahun 2018.
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Organisasi
Berdasarkan Perpres Nomor 29 Tahun 2014 dan Permenpan & RB Nomor 53
Tahun 2014 Tentang Metode Penyusunan Lakin, Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2014
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
18
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka capaian kinerja Balai
BesarKarantina Pertanian Tanjung Priok Tahun 2018 dianalisa dengan:
1. Membandingkan antara target dengan realisasi kinerja tahun 2018,
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2018
dengan tahun sebelumnya
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2018 dengan target
jangka menengah
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun 2018 dengan standar di
Kementerian Pertanian
5. Analisis penyebab keberhasilan atau kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
7. Analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian kinerja.
Data untuk pengukuran kinerja bersumber dari aplikasi basis data pelaksanaan
kegiatan operasional Karantina Pertanian yang tersedia pada aplikasi Indonesian
Quarantine Full Automation System (IQFAST).
Keberhasilan dan ketidakberhasilan setiap sasaran ditentukan dengan
persentase pencapaian target yang telah ditetapkan, adapun kisarannya seperti
berikut:
A. Sangat Berhasil : > 100%
B. Berhasil : 80 – 100%
C. Cukup Berhasil : 60 – (< 80%)
D. Kurang Berhasil : < 60%
Tabel 2
Perjanjian Kinerja Tahun 2018
Sasaran Program Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori
Meningkatnya kualitas
layanan
publik karantina pertanian
Indeks kepuasan
masyarakat (IKM) atas
layanan public
3.32
Skala
Likert
3.39 102.11% Sangat Berhasil
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
19
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
(1-4)
Terjaminya kualitas dan
keamanan pangan
strategis nasional
Rasio kasus komoditas
pertanian impor yang
diselesaikan terhadap
total kasus komoditas
pertanian impor
100% 100% 100% Berhasil
Meningkatnya akuntabilitas
kinerja
Jumlah temuan BPK
atas pengelolaan
keuangan yang terjadi
berulang
2.00 1.00 200%
Sangat Berhasil
karena hanya
ditemukan 1 kali
temuan yang
berulang dari
target 2.Jumlah temuan Itjen
atas implementasi
SAKIP dan
pengelolaan Keuangan
yang terjadi berulang
1.00 0 100%Berhasil karena
tidak adapengelolaan
keuangan yangberulang
Terkendalinya penyebaran
OPTK dan HPHK terhadap
komoditas pertanian
Rasio temuan OPTK
pada komoditas
pertanian melalui
media pembawa
terhadap total
komoditas pertanian
0.10%
0.203 203% Sangat Berhasil
Rasio temuan HPHK
pada komoditas
pertanian melalui
media pembawa
0.10%
0.176 176%Sangat Berhasil
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
20
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
terhadap total
komoditas pertanian
Menurunnya jumlah kasus
komoditas pertanian ekpor
yang ditolak negara tujuan
Jumlah komoditas
ekpor hewan dan
hayati hewani yang
ditolak negara tujuan
karena masalah
kesehatan dan
keamanan produk
0.1 0 100%
Berhasil karena
tidak ditemukan
komoditas
ekspor hewan
yang ditolak
negara tujuan.
Jumlah komoditas
ekpor tumbuhan dan
hayati nabati yang
ditolak negara tujuan
karena masalah
kesehatan dan
keamanan produk
1.00 0.000134 100%
Berhasil karena
tidak ditemukan
komoditas
ekspor
tumbuhan yang
ditolak negara
tujuan.
Terlaksananya
pengendalian impor
komoditas pertanian
Rasio komoditas impor
hewan dan hayati
hewani yang sesuai
persyaratan kesehatan
dan keamanan impor
terhadap total
komoditas impor
hewan dan hayati
hewani yang masuk
100%
99.87 99.87 % Berhasil
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
21
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
melalui tempat
pemasukan yang telah
ditetapkanRasio komoditas impor
tumbuhan dan hayati
nabati yang sesuai
persyaratan kesehatan
dan keamanan impor
terhadap total
komoditas impor
tumbuhan dan hayati
nabati yang masuk
melalui tempat
pemasukan yang telah
ditetapkan
100% 100% 100% Berhasil
3.2. Perhitungan dan Analisis Capaian Kinerja
3.2.1 Meningkatnya Kualitas Layanan Publik Karantina Pertanian Indeks
Kepuasan Masyarakat ( IKM ) atas Layanan Publik BBKP Tanjung
Priok Tahun 2018.
Perhitungan Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ) atas Layanan
Publikdan Analisis Pencapaian Kinerja sebagai berikut :
IKM merupakan salah satu tolok ukur penilaian masyarakat terhadap
kepuasan layanan perkarantinaan.Penilaian IKM dilakukan berdasarkan
survey kepada pengguna jasa karantina di UPT.Nilai IKM dihitung dengan
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
22
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
menggunakan “nilai rata-rata tertimbang” masing-masing unsur pelayanan.
Dalam penghitungan IKM terhadap 14 (empat belas) unsur pelayanan yang
dikaji, setiap unsur pelayanan memiliki penimbang yang sama dengan rumus
sebagai berikut:
Bobot nilai rata−rata tertimbang=Jumlah BobotJumlahUnsur
=114
=0.071
Untuk memperoleh nilai IKM digunakan pendekatan nilai rata-rata tertimbang
dengan rumus sebagai berikut:
IKM=Totaldari nilai persepsi perunsur
Totalunsur yang terisi× NilaiPenimbang
Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilaian IKM yaitu antara 25 – 100
maka hasil penilaian tersebut diatas dikonversikan dengan nilai dasar 25,
dengan rumus sebagai berikut:
IKMUKPP×25
Tabel 3
Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM,
Mutu Pelayanan dan Kinerja UKPP
Nilai
Persepsi
Nilai Interval
IKM
Nilai Interval
Konversi IKM
Mutu
Pelayanan1 1,00 – 1,75 25,00 – 43,75 D (Tidak Baik)2 1,76 – 2,50 43,75 – 62,50 C (Kurang Baik)3 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B (Baik)4 3,26 – 4,00 81,26 - 100,00 A ( Sangat Baik)
Tabel 4
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
23
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
Target dan Realisasi Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM )
Target dan
Realisasi2015 2016 2017 2018 2019
%
realisas
i thd
target
th 2018
%
realisasi
th 2018
thd 2017
% realisasi
thd target
jangka
menengah
Target 3.30 3,30 3,32 3,32 -Realisasi 3.20 3,31 3,38 3,39 - 102,11% 100,30% 0 %
a. Perbandingan Target dan Realisasi tahun ini.
Realisasi Kinerja tahun 2018 sebesar 3.39 lebih besar dari target tahun
2018 sebesar 3,32
b. Perbandingan Realisasi Kinerja tahun 2018 dengan tahun sebelumnya.
Realisasi Kinerja tahun 2018 sebesar 3,39, realisasi tersebut lebih besar
jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar 3,38
c. Perbandingan Realisasi Kinerja sampai tahun 2018 dengan Target
Jangka Menengah.
Dilihat dari capaian kinerja selama 3 tahun terakhir tahun 2015 sebesar
3,20 tahun 2016 sebesar 3,31tahun 2017 sebesar 3,38 dan Tahun 2018
sebesar 3,39 telah melampaui target jangka menengah sampai dengan
tahun 2019 sebesar 3,33.
d. Perbandingan Realisasi Kinerja tahun 2018BBKP Tanjung Priok
dengan Standar Nasional (Badan Karantina Pertanian)
Tabel 5
Target Nilai IKM Badan Karantina Pertanian
Target
Nilai IKM
Tahun2015 2016 2017 2018 2019
80 81 82 83 84
Perbandingan realisasi kinerja BBKP Tanjung Priok dengan standard
nasional di lingkup Badan Karantina Pertanian menunjukkan bahwa nilai
IKM sebesar 3,39 atau dengan nilai 84,69, dapat mencapai target nilai IKM
Badan Karantina Pertanian sebesar 83,00 di tahun 2018.
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
24
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
e. Analisis penyebab keberhasilan pencapaian target indikator kinerja
tersebut disebabkan:
1. Tanggung jawab petugas pelayanan
Kemampuan petugas karantina dalam melaksanakan kewajibannya
dengan baik dan sesuai janji layanan yang ditetapkan
2. Kemampuan petugas pelayanan
Kompetensi petugas pelayanan yang selalu meningkat mengikuti
perkembangan dan perubahan teknik dan metode terbaru
3. Kecepatan pelayanan
Adanya inovasi sistim pelayanan IQFAST, Prioq Klik, Drop Box
4. Kesopanan dan keramahan petugas
Petugas karantina senantiasa memberikan pelayanan dengan
menerapkan 3S ( salam , senyum, sapa )
5. Prosedur pelayanan
Standard Operasional Prosedur (SOP) pelayanan yang dilaksanakan
senantiasa disesuaikan dan direviu dengan peraturan perundangan
yang berlaku
6. Keadilan mendapatkan pelayanan
Setiap pengguna jasa mendapatkan perlakuan pelayanan yang sama
tanpa diskriminasi
f. Analisis Efisiensi Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ) tahun 2018
Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IKM menunjukkan
efisiensi sebesar4,40% dengan nilai efisiensi 60,99%.
Tabel 6
Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya terhadap Indeks Kepuasan
Masyarakat ( IKM )
IKSK Nama Output (PAKixCAKi) (PAKixCAKi) –RAKi
Efisiensi NilaiEfisiensi
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
25
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
IndeksKepuasanMasyarakat(IKM) atasLayananPublik BBKPTanjungPriok
LayananSertifikasiKarantinaPertanian danPengawasanKeamananHayati Impor
686.310.581 45.058.181 4,40% 60,99%
LayananSertifikasiKarantinaPertanian danPengawasanKeamananHayati AntarArea
389.688.000 19.392.738
LayananSertifikasiKarantinaPertanian danPengawasanKeamananHayati AntarArea
478.171.200 47.281.133
LayananInternal
13.874.091.920 591.230.870
LayananInternal
1.089.830.560 44.417.560
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
26
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
LayananPerkantoran
2.600.043.680 159.928.360
LayananPerkantoran
30.546.502.480 1.275.784.240
*) Perhitungan mengikuti formula
efisiensi=(PAKixCKi )−RAKi
(PAKixCKi )×100%
Nilaiefisiensi=50%+(efisiensi /20 x50)
g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja
1. Sosialisasi peraturan perundang – undangan
2. Kerjasama dengan instansi terkait
3. Pengelolaan pengaduan masyarakat.
4. Pameran, Ekspo dan Publik awarenes
3.2.2 Terjaminnya Kualitas dan Keamanan Pangan Strategis Nasional
Indikator Rasio Kasus Komoditas Pertanian Import yang diselesaikan
terhadap total kasus Komoditas Pertanian Import Tahun 2018
Tabel 7
Target dan Realisasi Komoditas Pertanian Impor yang diselesaikan
Target dan
Realisasi2015 2016 2017 2018 2019
%
realisasi
thd target
th 2018
%
realisasi
th 2018
thd 2017
% realisasi thd
target jangka
menengah
Target 0 0 0 100% - 100
Realisasi 0 0 0 100% - 100% 100% 100%
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
27
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
a. Perbandingan Target dan Realisasi tahun ini
Realisasi kinerja tahun 2018 sebesar 100 % atau mencapai target yang
ditetapkan
b. Perbandingan Realisasi Kinerja tahun 2018 dengan tahun
sebelumnya.
Karena tahun 2017 tidak ada target dan realisasi kasus Komoditas
Pertanian Import yang diselesaikan maka tidak bisa diperbandingkan
c. Perbandingan Realisasi Kinerja sampai tahun 2018 dengan
Target Jangka Menengah.
Realisasi kasus komoditas pertanian import yang diselesaikan pada
tahun 2018 sebesar 100 % maka dibandingkan dengan target jangka
menengah tahun 2019 telah tercapai 100 % disebabkan pada tahun
2019 belum ditetapkan target penyelesain kasus Komoditas Pertanian
Import.
d. Perbandingan Realisasi Kinerja tahun 2018 BBKP Tanjung Priok
dengan Standar Badan Karantina Pertanian.
Realisasi kasus komoditas pertanian import yang diselesaikan pada
tahun 2018 sebesar 100%, telah mencapai standar nasional Badan
Karantina Pertanian yaitu 40%, Indikator kinerja ini merupakan
cascading dari Kementerian Pertanian,sehingga telah selaras dengan
Renstra Kementerian Pertanian.
e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja
tersebut disebabkan:
Perjanjian Kinerja pada Indikator Kinerja tersebut tercapai sebesar
100 %,Upaya untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tersebut
di atas dilakukan dengan:
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
28
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
1) Pemeriksaan ulang terhadap saksi untuk mendapatkan
keterangan tambahan
2) Mengajukan permohonan keterangan terhadap ahli
f.Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, menunjukkan
efisiensi sebesar 3,84% dengan nilai efisiensi 59,60% , sebagaimana
pada tabel dibawah ini :
Tabel 8
Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Terhadap Komoditas Pertanian
Impor yang diselesaikan
IKSK Nama Output (PAKixCAKi) (PAKixCAKi) –RAKi
Efisiensi NilaiEfisiensi
Rasio kasuskomoditaspertanianimpor yangdiselesaikan terhadaptotal kasuskomoditaspertanianimpor
LayananSertifikasiKarantinaPertanian danPengawasanKeamananHayati Ekspor
604.250.000 23.195.830 3,84% 59,60%
*) Perhitungan mengikuti formula
efisiensi=(PAKixCKi )−RAKi
(PAKixCKi )×100%
Nilai efisiensi=50%+(efisiensi /20 x50)
g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian
kinerja
1) Melakukan pengawasan lebih ketat dalam tindakan karantina.
2) Meningkatkan koordinasi internal dan eksternal yang mendukung
pengawasan kegiatan tindakan karantina
3) Peningkatan kompetensi SDM melalui diklat.
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
29
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
3.2.3 Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Jumlah Temuan BPK atas
Pengelolaan Keuangan BBKP Tanjung Priok
Dalam tahun 2018 BBKP Tanjung Priok dalam peningkatan Akuntabilitas
Kinerja terdapat 1 temuan BPK atas pengelolaan keuangan yang terjadi
berulang yaitu keterlambatan penyetoran PNBP, analisa capaian kinerja
sebagai berikut :
Tabel 9
Target dan Realisasi Temuan BPK
Target danRealisasi
2016 2017 2018 2019% realisasithd targetthn 2018
%realisas
i th2018thd
2017
% realisasi thdtarget jangka
menengah
Target 0 0 2.00 - 2.00 0 0
Realisasi 0 1 1 - 200% 100% 0 %
a. Perbandingan antara Target dan Realisasi tahun 2018
Realisasi jumlah temuan BPK atas pengelolaan keuangan sebesar
1,00 (200%), realisasi ini lebih baik dari target yang ditetapkan
sebesar 2,00 (100%).
b. Perbandingan pencapaian antara Realisasi Kinerja serta Capaian
Kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.
Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja berdasarkan
realisasi dan target setahun
c. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Target Jangka
Menengah.
Dari capaian kinerja tahun 2018, sebesar 200%, telah memenuhi
target minimal untuk jangka menengah sampai dengan Tahun 2019
sebesar 100%.
d. Perbandingan Realisasi Kinerja tahun 2018 dengan Standar
Nasional
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
30
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
Jumlah penemuan BPK dalam pengelolaan Keuangan ditemukan 1
kali dikarenakan dalam pengelolaan keuangan masih ditemukan
keterlambatan penyetoran PNBP.
e. Analisis penyebab kegagalan kinerja tersebut
Kegagalan pencapaian kinerja tersebut antara lain
karenaketidakdisiplinan Pengguna jasa untuk melakukan penyetoran
PNBP secara tepat waktu.
Upaya untuk memperbaiki kegagalan tersebut di atas dilakukan
dengan:
- Penghapusan sistem deposit
- Pembayaran dengan menggunakan sistem E-Billing
- Memfasilitasi mesin EDC di kantor pelayanan dan tempat tempat
pemeriksaan
f. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Jumlah penemuan BPK dalam pengelolaan keuangan berdasarkan
analisis efisiensi penggunaan sumber daya, menunjukkan efisiensi
sebesar 2,17% dengan nilai efisiensi 55,41% , sebagaimana pada
tabel.
Tabel 10
Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Terhadap Temuan BPK
IKSK Nama Output (PAKixCAKi) (PAKixCAKi) –RAKi
Efisiensi NilaiEfisiensi
JumlahtemuanBPK ataspengelolaankeuanganyangberulang
LayananPerkantoran
5.230.602.000 113.271.169 2,17% 55,41%
*) Perhitungan mengikuti formula
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
31
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
efisiensi=(PAKixCKi )−RAKi
(PAKixCKi )×100%
Nilaiefisiensi=50%+(efisiensi /20 x50)
g.Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian
kinerja
1) Penggunaan sistem pembayaran berbasis data elektronik(Aplikasi
simponi)
2) Peningkatan kompetensi SDM keuangan melalui diklat dan
sosialisasi PMK.
3.2.4 Jumlah Temuan Itjen atas Implementasi SAKIP dan Pengelolaan
yangterjadi berulang
Pengelolaan keuangan BBKP Tanjung Priok dilaksanakan berdasarkan
peraturan perundang undangan dan sesuai dengan Standar Biaya
masukan Tahun 2018.
Adapun dukungan sesuai dengan target dan realisasi antara lain :
- Sumber daya manusia berkualitas
- Insfrastruktural untuk memewujudkan pencapaian dan capain kinerja
- Perkembangan teknologi dan iformasi sangat penting sebagai sarana
media komunikasi antara petugas dan masyarakat.
Tabel 11
Target dan Realisasi Temuan Itjen
Target dan
Realisasi2016 2017 2018 2019
%
realisasi
thd target
th 2018
% realisasi
th 2018 thd
2016
% realisasi thd
target jangka
menengah
Target 0 0 1 0 0 0 0Realisasi 0 0 0 - 100% 0 100%
a. Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
32
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
Perbandingan Target dan Realisasi tersebut merupakan kegiatan
temuan Itjen dalam setahun dalam mengaudit kegitan pengelolaan
BBKP Tanjung Priok.
b. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan tahun sebelumnya.
Perbandingan Realisasi Kinerja serta capaian kinerja berdasarkan
Realisasi dan Target setahun
c. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Target Jangka Menengah
Realisasi capaian kinerja tahun 2018, telah memenuhi target minimal
untuk jangka menengah sampai tahun 2019 sebesar 100%
d. Perbandingan Realisasi Kinerja tahun ini dengan Standard
Nasional
Perbandingan realisasi kinerja tahun 2018 BBKP Tanjung Priok
dengan standar Badan Karantina Pertanian.
Indikator Kinerja Temuan BPK dan Itjen tidak adanya penemuan yang
merupakan menjadi penemuan yg perlu ditanggulangi khusus hanya
penemuan dalam administrasi pelaporan.
e. Analisis penyebab keberhasilan dan kegagalan atau peningkatan
dan penurunan kinerja serta alternatif solusi
1)Penyebab keberhasilan pencapaian kinerja dari tahun 2018 lebih
meningkat dibandingkan tahun 2017 dikarenakan melakukan tertib
Administrasi berdasarkan SOP dan SK dalam kineja kegiatan
Keuangan.
2) Dalam merealisasikan anggaran pada tahun 2018 tidak mengalami
kegagalan karena kinerja telah disusun sesuai dengan kebutuhan
dokumen dalam realisasi target dalam setahun
3)Untuk meningkatkan realisasi dan target kinerja alternatif solusi yg
ditempuhmelakukan kegiatan kegiatan mengenai pelayanan
sosialisasi, dan mengkaji ulang kembali sebagai evaluasi kinerja
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
33
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
seperti kepuasan indeks masyarakat sebagai masukan dalam
pelayanan perkantoran serta didukung dengan sarana dan
prasarana dalam kinerja pegawai dalam pelayanan perkantoran.
f. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Terhadap Temuan
Itjen
Tabel 12
Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Terhadap Temuan Itjen
IKSK NamaOutput
(PAKixCAKi)
(PAKixCAKi)– RAKi
Efisiensi NilaiEfisiensi
Jumlahtemuan Itjenatasimplementasi SAKIP danpengelolaankeuanganyangberulang
LayananPerkantoran
7.620.260 - 751.337.644
-9859,74%
-24599,34
%
*) Perhitungan mengikuti formula
efisiensi=(PAKixCKi )−RAKi
(PAKixCKi )×100%
Nilai efisiensi=50%+(efisiensi /20 x50)
g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian
kinerja
1) Tertib Administrasi berdasarkan SOP dan SK dalam kineja kegiatan
Keuangan
2) Koordinasi dengan kantor Pusatuntuk dukungan administrasi
pengelolaan keuangan dan aset.
3.2.5. Rasio Temuan OPTK Pada Komoditas Pertanian Melalui Media
Pembawa .
Perhitungan capaian indikator kinerja adalah:
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
34
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
IKSK 5( JenisTemuanOPTK A1Jumlah Pemeriksaan Impor )+( JenisTemuanOPTK A2
Jumlah pemeriksaanDM+DK )x 100%
IKSK 5( 4329.279 )+( 3
354+4.997 )x 100% = 0,203 %
Keterangan: Penghitungan terhadap temuan OPTK pada kegiatanoperasional karantina tumbuhan Impor, Domestik Masuk (DM),Domestik Keluar (DK)
Tabel 13
Target dan Realisasi Temuan OPTK
Target
dan
Realisas
i
2015 2016 2017 2018 2019% realisasi thd
target th 2018
% realisasi th
2018 thd 2017
% realisasi
thd target
jangka
menengahTarget - - - 0,1% - - - -Realisasi - - - 0.203% - 203 % - -
a. Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2018
Realisasi kinerja tahun 2018 sebesar 0,203%, melebihi target sebesar
0,1%.
b. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan tahun sebelumnya
Realisasi kinerja tahun 2018, tidak dapat dibandingkan dengan
realisasi tahun 2017, sehubungan dengan revisi Renstra 2015-2019,
lingkup Kementerian Pertanian secara menyeluruh, yang
mengakibatkan perubahan Renstra Badan Karantina Pertanian.
c. Perbandingan Realisasi Kinerja tahun ini dengan Target Jangka
Menengah
Realisasi capaian kinerja tahun 2018 sebesar 0,203%,telah mencapai
target jangka menengah sampai dengan 2019 sebesar 0,006%.
d. Perbandingan Realisasi Kinerja tahun 2018 Standar Nasional
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
35
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
Realisasi capaian kinerja tahun 2018 sebesar 0,203%, telah melebihi
standar Badan Karantina Pertanian sebesar 0,006%
e. Analisis penyebab keberhasilan peningkatan kinerja antara lain:
1) Sarana dan Prasarana semakin memadai
2) Pelaksanaan kegiatan Inhouse training dan magang berhasil meningkatkan
kompetensi petugas laboratorium dalam melakukan uji laboratorium
3) Penerapan SNI ISO/IEC 17025:2008 meningkatkan kredibilitas hasil uji
laboratorium yang dihasilkan
f. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya terhadap Temuan
OPTK
Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IKSK 5
menunjukan efisiensi sebesar 75,88%, dengan nilai efisiensi 239,69%
Tabel 14
Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Terhadap Temuan OPTK
IKSK NamaOutput
(PAKixCAKi) (PAKixCAKi)– RAKi
Efisiensi NilaiEfisiensi
RasiotemuanOPTK padakomoditaspertanianmelaluimediapembawa
LayananSertifikasiKarantinaPertaniandanPengawasankeamananHayati Impor
750.193.003
569.788.753
75,88% 239,69%
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
36
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
LayananSertifikasiKarantinaPertaniandanPengawasankeamananHayati AntarArea
205.426.865
155.868.365
*) Perhitungan mengikuti formula
efisiensi=(PAKixCKi )−RAKi
(PAKixCKi )×100%
Nilai efisiensi=50%+(efisiensi /20 x50)
g. Analisis Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian
kinerja
Dalam tahun 2018 penambahan anggaran untuk kelancaran suatu
Informasi sangat jelas terbukti setiap tahun bertambah, itu
menandakan bahwa dukungan untuk meningkatkan kinerja harus
terkait dengan sarana dan prasarana.
3.2.6. Rasio Temuan HPHK Pada Komoditas Pertanian Melalui Media
Pembawa
Perhitungan capaian indikator kinerja adalah:
IKSK 6( Jenis TemuanHPHK A1Jumlah Pemeriksaan Impor )+( Jenis TemuanHPHK A2
Jumlah pemeriksaanDM+DK )x 100%
IKSK 6( 018.330 )+( 123
502+6.455 )x 100% = 0,176%
Keterangan: Penghitungan terhadap temuan HPHK pada kegiatanoperasional karantina tumbuhan Impor, Domestik Masuk (DM), DomestikKeluar (DK)
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
37
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
Tabel 15
Realisasi dan Target Temuan HPHK Pada Komoditas Pertanian
Melalui Media Pembawa
Target
dan
Realisasi
20152016 2017 2018 2019
% realisasi
thd target
th 2018
%
realisas
i th
2018
thd
2017
% realisasi thd
target jangka
menengah
Target - - -
0.1 %
- - - -
Realisasi - - - 0,176% - 176% - -
a. Perbandingan Target dan Realisasi tahun 2018
Realisasi tahun 2018 sebesar 0,176%, atau melebihi target 2018
sebesar 0,1%
b.Perbandingan Realisasi Kinerja tahun 2018 dengan tahun
sebelumnya
Realisasi kinerja tahun 2018, tidak dapat dibandingkan dengan realisasi
tahun 2017, sehubungan dengan revisi Renstra 2015-2019, lingkup
Kementerian Pertanian secara menyeluruh, yang mengakibatkan
perubahan Renstra Badan Karantina Pertanian.
c. Perbandingan Realisasi Kinerja tahun 2018 dengan Jangka
Menengah
Capaian kinerja tahun 2018 sebesar 0,176%, telah mencapai atau
melebihi target jangka menengah sampai dengan tahun 2019 sebesar
0.00%.
d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2018 dengan Standar
Nasional
Realisasi capaian kinerja tahun 2018 sebesar 0,176%, telah mencapai
atau melebihi standar nasional Barantan yaitu 0,00019%.
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
38
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
e. Analisis penyebab keberhasilan dan kegagalan atau peningkatan
dan penurunan kinerja serta alternatif solusi menggambarkan sebagai
berikut :
1)Sarana dan Prasarana semakin memadai
2)Pelaksanaan kegiatan Inhouse training dan magang berhasil
meningkatkan kompetensi petugas laboratorium dalam melakukan
uji laboratorium .
3)Penerapan SNI ISO/IEC 17025:2008 meningkatkan kredibilitas hasil
uji laboratorium yang dihasilkan
f. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya terhadap temuan
HPHK
Meningkatnya kualitas sumber daya manusia di laboratorium karantina
hewan dikarenakan terealisasinya kegiatan Inhouse Training, magang
dan uji banding antar laboratorium yang terakreditasi lainnya.
Tabel 16
Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Terhadap Temuan HPHK
IKSK NamaOutput
(PAKixCAKi) (PAKixCAKi) –RAKi
Efisiensi NilaiEfisiensi
RasiotemuanHPHKpadakomoditaspertanianmelalui
LayananSertifikasiKarantinaPertaniandanPengawasan
17.298.069.885
17.125.523.352
99,00% 297,5%
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
39
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
mediapembawa
keamananHayatiImpor
LayananSertifikasiKarantinaPertaniandanPengawasankeamananHayatiAntar Area
1.516.087.550 1.500.587.550
*) Perhitungan mengikuti formula
efisiensi=(PAKixCKi )−RAKi
(PAKixCKi )×100%
Nilai efisiensi=50%+(efisiensi /20 x50)
g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian
kinerja
1. Inhouse training dan magang
2. Konsultasi laboratorim dengan LIPI perguruan tinggi dan instansi
terkait lainnya
3. Uji banding dengan laboratorium yang telah terakreditasi
3.2.7. Rasio Komoditas Ekspor Hewan dan Hayati Hewani yang ditolak
Negara Tujuan Karena Masalah Kesehatan dan Keamanan Produk.
Dalam rangka mendukung ekselerasi ekspor, Balai Besar Karantina
Pertanian Tanjung Priok melakukan sertifikasi kesehatan terhadap media
pembawa ekspor.
Keberhasilan sertifikasi ekspor, diukur dari jumlah komoditas pertanian
yang disertifikasi dibandingkan dengan jumlah komoditas pertanian
ekspor yang tidak memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor,
ketidaksesuaian dari negara tujuan ekspor dalam bentuk Notification of
Non Compliance (NNC)
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
40
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
IKSK 7=Jumlah pemberitahuan eksporKHJumlah sertifikasi ekspor KH
X100%
Berdasarkan data lalulintas ekspor media pembawa danpemberitahuan ketidaksesuaian dari negara tujuan ekspor selamatahun 2018 dihasilkan perhitungan capaian indikator kinerja sebagaiberikut :
IKSK 7=(896)(0)
X 100%=0%
Tabel 17
Target dan Realisasi Ekspor Hewan dan Hayati Hewani yang ditolak Negara
Tujuan.
Target
dan
Realisasi2015
2016 2017 2018 2019
%
realisasi
thd target
th 2018
%
realisasi
th 2018
thd 2017
% realisasi
thd target
jangka
menengahTarget 0 0 0 0,1% 0 0% 0 0
Realisasi 0 0 0 0% - 100% 0 0
a. PerbandinganTarget dan Realisasi tahun 2018
Realisasi kinerja Tahun 2018 sebesar 0 atau 0.000% tidakmelebihi target
nilai maksimal yang diperkenankan Tahun 2018 sebesar 0 – 0,1%.
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2018 dengan tahun
sebelumnya
Realisasi kinerja Tahun 2018 sebesar 0 atau 0.000% tersebut tidak dapat
dibandingkan dengan realisasi Tahun 2017 sehubungan dengan Revisi
Renstra 2015-2019 lingkup Kementerian Pertanian secara menyeluruh
yang mengakibatkan perubahan indikator kinerja Tahun 2018-2019
c. Perbandingan Realisasi Kinerja tahun 2018 dengan Target Jangka
Menengah
Dilihat dari capaian kinerja Tahun 2018 sebesar 0 atau 0.000% Sehingga
diperkirakan capaian tersebut tidak melebihi target maksimal (0.1%)
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
41
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
d. PerbandinganRealisasi Kinerjatahun 2018 dengan StandarNasional
Realisasi pencapaian kinerja Tahun 2018 sebesar 0 atau 0.000% telah
memenuhi standar nasional Badan Karantina Pertanian yaitu tidak
melebihi 0,1%
e. Analisispenyebab keberhasilan dan kegagalan atau
peningkatankinerjasebagai berikut :
1. Peningkatan sarana dan prasarana
2. Kompetensi dan Integritas petugas dalam melaksanakan tindakan
karantinasemakin baik.
f. AnalisisEfisiensi Penggunaan Sumber DayaterhadapEkspor Hewan
dan Hayati Hewani yang ditolak negara tujuan.
Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, menunjukkan
efisiensi sebesar 0% dengan nilai efisiensi 0%.
Tabel 18
Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Terhadap Ekspor Hewan yang
ditolak Negara Tujuan
IKSK NamaOutput
(PAKixCAKi) (PAKixCAKi) –RAKi
Efisiensi NilaiEfisiensi
JumlahKomoditaseksporhewanyangditolaknegara
LayananSertifikasiKarantinaPertaniandanPengawasan keamanan
- 974.367.000 0% 0%
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
42
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
tujuan Hayatiekspor
*) Perhitungan mengikuti formula
efisiensi=(PAKixCKi )−RAKi
(PAKixCKi )×100%
Nilai efisiensi=50%+(efisiensi /20 x50)
g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja
tidak dapat dilakukan analisis karena tidak adanya penolakan negara tujuan
ekspor
Keberhasilan capaian kinerja tersebut disebabkan:
1) Peningkatan kompetensi petugas dilapangan dan pemahaman
pengiriman lalu lintas media pembawa ekspor cukup baik sehingga tidak
terjadi penolakan dari negara tujuan
2) Pencapaian target karena sertifikasi kesehatan ekspor dilakukan oleh
petugas karantina yang kompeten, pemenuhan persyaratan negara
tujuan terlaksana dengan baik.
3) Sistem, prosedur dan persyaratan ekspor oleh negara tujuan
masyarakat dan pengguna jasa sudah memenuhi standar.
3.2.8. Rasio Komoditas Ekspor Tumbuhan dan Hayati Nabati yang ditolak
Negara Tujuan Karena Masalah Kesehatan dan Keamanan Produk
Dalam rangka mendukung akselerasi ekspor, Balai Besar Karantina
Pertanian Tanjung Priok melakukan sertifikasi kesehatan terhadap media
pembawa ekspor, Keberhasilan sertifikasi ekspor diukur dari jumlah
komoditas pertanian yang disertifikasi dibanding jumlah komoditas
pertanian ekspor yang tidak memenuhi persyaratan negara tujuan
ekspor, dengan indikasi jumlah pemberitahuan ketidaksesuaian dari
Negara tujuan ekspor dalam bentuk Notification of Non-Compliance
(NNC), Brafak, atau dokumen lainnya. Target dari Indikator kinerja 0 –
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
43
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
0.1% artinya maksimal sertifikasi produk pertanian ekspor yang tidak
memenuhi persyaratan Negara tujuan sebesar 0.1% penghitungan
indikator sebagai berikut :
IKSK 8=Jumlah pemberitahuan ekspor KT yangditolak negaratujuan
Jumlah sertifikasi ekspor KTX 100%
Berdasarkan data lalu lintas ekspor media pembawa dan pemberitahuan
ketidaksesuaian dari negara tujuan ekspor selama tahun 2018 , dihasilkan perhitungan
capaian indikator kinerja sebagai berikut :
IKSK 8=(4 )
(12.700)X100%=0.000314%
Tabel 19
Target dan Realisasi Ekspor Tumbuhan dan Hayati Nabati yang ditolak
Negara Tujuan
Target dan
Realisasi2015 2016 2017 2018
201
9
%
realisasi
thd
target th
2018
%
realisasi
th 2018
thd 2017
% realisasi
thd target
jangka
menengah
Target 0 0 0 0,1% 1.00% 0 0
Realisasi 0 0 0 0,000314
%
- 0 0 0
a.Perbandingan Target dan Realisasi tahun 2018
Realisasi kinerja tahun 2018, sebesar 0,000314%, tidak melebihi target
nilai maksimal sebesar 0,1%.
b. Perbandingan Realisasi Kinerja tahun 2018 dengan tahun
sebelumnya
Realisasi kinerja Tahun 2018 sebesar 0 atau 0.000314% tersebut tidak
dapat dibandingkan dengan realisasi Tahun 2017 sehubungan dengan
Revisi Renstra 2015-2019 lingkupKementerian Pertanian secara
menyeluruh yang mengakibatkan perubahan indikator kinerja Tahun 2018-
2019.
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
44
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
c. Perbandingan Realisasi Kinerja tahun 2018 dengan Target Jangka
Menengah
Dilihat dari capaian kinerja Tahun 2018 sebesar 0.000314% sehingga
diperkirakan capaian tersebut tidak melebihi target maksimal (0.1%)
d. Perbandingan Realisasi Kinerja tahun ini dengan Standard Nasional
Realisasi pencapaian kinerja Tahun 2018 sebesar 0.000314%, telah
memenuhi stándar nasional Badan Karantina Pertanian yaitu tidak
melebihi 0.1%.
e. Analisis penyebab keberhasilan dan kegagalan atau peningkatan dan
penurunan kinerja serta alternatif solusi peningkatan kinerja
1. Sosialisasi peraturan perundang-undangan
2. Bimbingan teknis terkait dengan GAP, GHP dan GMP
f.Analisis EfisiensiPenggunaan Sumber Daya dan Ekspor Tumbuhan
dan Hayati Nabati yang ditolak Negara Tujuan
Tabel 20
Analisis Sumber Daya Terhadap Ekspor Tumbuhan yang ditolak
IKSK Nama Output (PAKixCAKi) (PAKixCAKi) –RAKi
Efisiensi NilaiEfisiensi
Rasiokomoditaseksporpertanianyang ditolaknegara tujuanterhadap total
LayananSertifikasiKarantinaPertaniandanPengawasanKeamanan
7,998346 -4.516.585.992 -564689% -1411724
%
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
45
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
komoditaseksporpertanian
HayatiEkspor
*) Perhitungan mengikuti formula
efisiensi=(PAKixCKi )−RAKi
(PAKixCKi )×100%
Nilai efisiensi=50%+(efisiensi /20 x50)
g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja
1) Peningkatan Peningkatan kompetensi petugas dilapangan dan
pemahaman pengiriman lalu lintas media pembawa ekspor sehingga
tidak terjadi penolakan dari negara tujuan
2) Sistem, prosedur danpersyaratan ekspor oleh negara tujuan
masyarakat dan pengguna jasa harus memenuhi standar.
3.2.9 Rasio Komoditas Impor Hewan dan Hayati Hewani yang sesuai
persyaratan kesehatan.
Jaminan kesehatan merupakan outcome atas proses tindakan karantina
dengan diterbitkannya sertifikat pembebasan terhadap media pembawa
yang masuk atau impor, untuk memastikan bebas HPHK atau OPTK
target Tahun 2017 secara nasional adalah 96%, perhitungan capaian
indikator kinerja sebagai berikut :
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
46
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
IKSK 9=Jumlah impor KH yang sesuai dengan persyaratan impor indonesia
Total komoditasimpor KH yangmasuk melalui tempat pemasukan yangditetapkanX 100%
Perhitungan capaian indikator kinerja sebagai berikut :
IKSK 9=(19.415)(19.440)
X100%=99,87%
Tabel 21
Target dan RealisasiImpor Hewan dan Hayati Hewani yang Sesuai Persyaratan
Kesehatan
Target dan
Realisasi 20152016 2017 2018 2019
% realisasi
thd target
th 2018
%
realisasi
th 2018
thd 2017
% realisasi
thd target
jangka
menengahTarget - - - 100% - - - -
Realisasi - - - 99,87
%
- 99,87% - -
a. Perbandingan Target dan Realisasi tahun ini
Realisasi kinerja tahun 2018 sebesar 99.87% lebih kecil dari target
tahun 2018 sebesar 100%.
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2018 dengan Tahun
Sebelumnya.
Realisasi kinerja Tahun 2018 sebesar 99,87% tersebut tidak dapat
dibandingkan dengan realisasi Tahun 2017 sehubungan dengan
Revisi Renstra 2015-2019 lingkupkementerian Pertanian secara
menyeluruh yang mengakibatkan perubahan indikator kinerja Tahun
2018-2019.
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Tahun 2018 Dengan
Target Jangka Menengah.
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
47
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
Realisasi pada tahun 2018 sebesar 99,87%, lebih kecil dibandingkan
dengan target jangka menengah tahun 2019 sebesar 100%
d. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2018 Dengan Standar
Badan Karantina Pertanian
Realisasi pencapaian kinerja Tahun 2018 sebesar 99,87%belum
memenuhi stándar nasional Badan Karantina Pertanian yaitu
sebesar100%.
e. Analisis Penyebab Kegagalan atau Peningkatan Kinerja .
1) Kebijakan Strategis Nasional yang mencanangkan pengurangan
kuota impor dan penguatan produksi domestik.
2) Penguatan pelaksanaan tindakan karantina berdasarkan
rekomendasi teknis hasil analisis manajemen risiko HPHK.
3) Adanya kebijakan dari barantan terhadap media pembawa finished
leather tidak dimasukan ke dalam larangan terbatas (Lartas)
karantina hewan
f. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Impor Hewan dan
Hayati Hewani yang sesuai persyaratan kesehatan.
Tabel 22
Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Terhadap Impor Hewan yang
Memenuhi Persyaratan
IKSK Nama Output (PAKixCAKi) (PAKixCAKi) –RAKi
Efisiensi NilaiEfisiensi
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
48
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
Rasiokomoditas impor hewandan hayatihewani yangsesuaipersyaratankesehatan
LayananSertifikasiKarantinaPertaniandanPengawasanKeamananHayati Impor
5.852.350.896 733.227.804 12,53% 81,32%
*) Perhitungan mengikuti formula
efisiensi=(PAKixCKi )−RAKi
(PAKixCKi )×100%
Nilai efisiensi=50%+(efisiensi /20 x50)
g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian
kinerja
Penguatan pelaksanaan tindakan karantina berdasarkan rekomendasi
teknis hasil analisis manajemen risiko HPHK.
3.2.10. Rasio Komoditas Impor Tumbuhan dan Hayati Nabati yang Sesuai
Persyaratan kesehatan
Jaminan kesehatan merupakan outcome atas proses tindakan
karantina dengan diterbitkannya sertifikat pembebasan terhadap media
pembawa yang masuk atau impor, untuk memastikan bebas HPHK
atau OPTK target Tahun 2017 secara nasional adalah 96%,
perhitungan capaian indikator kinerja sebagai berikut :
IKSK 9=Jumlah impor KT yangsesuai dengan persyaratan impor indonesia
Total komoditasimpor KT yangmasukmelalui tempat pemasukan yangditetapkanX 100%
IKSK 8=(29.279)(29.279)
X100%=100%
Tabel 23
Target dan Realisasi Impor Tumbuhan dan Hayati Nabati yang Sesuai
Persyaratan Kesehatan
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
49
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
Target dan
Realisasi2015 2016 2017 2018 2019
%
realisasi
thd
target th
2018
%
realisasi
th 2018
thd 2017
% realisasi
thd target
jangka
menengah
Target - - - 100% - - - -Realisasi - - - 100% - 100% - -
a. Perbandingan Target dan Realisasi tahun ini
Realisasi kinerja tahun 2018 sebesar 100% sama dengan target tahun
2018 sebesar 100%.
b. Perbandingan Realisasi Kinerja tahun 2018 dengan tahun
sebelumnya.
Realisasi kinerja Tahun 2018 sebesar 100% tersebut tidak dapat
dibandingkan dengan realisasi Tahun 2017 sehubungan dengan Revisi
Renstra 2015-2019 lingkup kementerian Pertanian secara menyeluruh
yang mengakibatkan perubahan indikator kinerja Tahun 2018-2019.
c. Perbandingan Realisasi Kinerja sampai tahun 2018 dengan Target
Jangka Menengah.
Realisasi pada tahun 2018 sebesar 100% , maka dibandingkan dengan
target jangka menengah tahun 2019 sebesar 100%.
d. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2018 Dengan standar Badan
Karantina Pertanian.
Realisasi pencapaian kinerja Tahun 2018 sebesar 100%sesuai stándar
nasional Badan Karantina Pertanian yaitu sebesar100%
e. Analisis penyebab kenaikan kinerja tersebut disebabkan:
Adanya kebijakan Import Beras untuk memenuhi Stock pangan Nasional
oleh Bulog.
f. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Impor Tumbuhan dan
Hayati Nabati yang sesuai Persyaratan Kesehatan
Tabel 24
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
50
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Terhadap Impor Tumbuhan
yang sesuai Persyaratan Kesehatan
IKSK Nama Output (PAKixCAKi) (PAKixCAKi) –RAKi
Efisiensi NilaiEfisiensi
Rasiokomoditas importumbuhan danhayati nabatiyang sesuaipersyaratankesehatan dankeamananimpor indonesia
LayananSertifikasiKarantinaPertaniandanPengawasanKeamananHayati Impor
3.479.948.822 74.297.692 2,20% 55,49%
17.758.865 2.490.965
*) Perhitungan mengikuti formula
efisiensi=(PAKixCKi )−RAKi
(PAKixCKi )×100%
Nilai efisiensi=50%+(efisiensi /20 x50)
g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja
1. Peningkatan Sistem Pelayanan Iqfast, Dropbox & Priok Klik
2. Rush Handling Quarantine Release (RHQR), Layanan Prioritas
Karantina (LPKP)
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA. .2019
51
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
RVK Satker A (untuk grafik Speedo Meter)
100,90%
Nama Program Nama Kegiatan Nama Output Pagu AnggaranRealisasi Anggaran
TVK RVK IKKTarget
IKK (TIKK)
Realiasai IKK (RIKK)
Persentase Realisasi Indikator Keluaran Kegiatan
CKK Peroutput
(PAKixCKi) (PAKixCKi)-RAKi
Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan dan Pengawasan
Peningkatan Kualitas Pelayanan dan Pengawasan Keamanan Hayati
1823101001 Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati Impor
658.260.000 641.252.400 671.425.200,00 30.172.800,00
1823101001 Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati Ekspor
374.700.000 370.295.262 382.194.000,00 11.898.738,00
1823951 Layanan Internal Overhead
459.780.000 430.890.067 468.975.600,00 38.085.533,00
1823.951 Layanan Internal(PM)
13.340.473.000 13.282.861.050 13.607.282.460,00
1823.951 Layanan Internal(G&B)
1.047.914.000 1.045.413.000 1.068.872.280,00
1823.994 Layanan Perkantoran.(SDM)
2.500.042.000 2.440.115.320 2.550.042.840,00
1823994 Layanan Perkantoran
29.371.637.000 29.270.718.240 29.959.069.740,00 688.351.500,00
1823101003 Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati Ekspor(Koordinasi Eksternal)
604.250.000 581.054.170 100% 100%
Jumlah kasus komoditas pertanian impor yang diselesaikan terhadap total kasus komoditas pertanian impor
100% 100% 100,00% 1,00 604.250.000,00 23.195.830,00
1823994 Layanan Perkantoran
5.230.602.000 5.117.330.831 5.230.602.000,00 113.271.169,00
1823951 Layanan Internal Overhead
0 0 - -
1823994 Layanan Perkantoran
762.026.000 758.957.904 1 0
jumlah temuan itjen atas implementasi SAKIP dan pengelolaan keuangan yang terjadi berulang
1 - 100,00% 0,01 7.620.260,00 751.337.644,00-
1823101001 Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati Impor
182.225.000 181.142.250 0,10% 0,00203
Rasio temuan OPTK pada komoditas pertanian melalui media pembawa di tempat pemasukan/ pengeluaran yang ditetapkan
0,10% 0,00203 203,00% 4,12 750.931.002,50 569.788.752,50
1823101001 Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati Impor
176.850.000 172.546.533 0,1% 0,89%
Rasio temuan HPHK pada komoditas pertanian melalui media pembawa di tempat pemasukan/ pengeluaran yang ditetapkan
0,1% 0,026% 887,00% 78,68 13.914.009.765,00 13.741.463.232,00
1823101001 Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati Ekspor
968.490.000 974.367.000 1 0,00
Rasio komoditas ekspor pertanian yang ditolak negara tujuan terhadap total komoditas ekspor pertanian
1 0,00 0,00% 0,00% - 974.367.000,00-
1823101001 Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati Ekspor
4.548.650.000 4.516.586.000 1 0,00056
Rasio komoditas ekspor pertanian yang ditolak negara tujuan terhadap total komoditas ekspor pertanian
1 0,00056 0,00% 0,00 8,00 4.516.585.992,00-
1823101001 Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati Impor
5.152.980.000 5.119.123.092 100% 113,72%
Rasio komoditas ekspor pertanian yang ditolak negara tujuan terhadap total komoditas ekspor pertanian
100% 113,72% 99,87% 1,14 5.852.350.896,49 733.227.804,49
1823101001 Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati Ekspor
3.419.425.000 3.405.651.130 100% 101,77%
Rasio komoditas ekspor pertanian yang ditolak negara tujuan terhadap total komoditas ekspor pertanian
100% 101,77% 100,00% 1,02 3.479.948.822,50 74.297.692,50
68.798.304.000 68.308.304.249
Nama Program Nama Kegiatan Bulan RPD RPD KumulatifRealisasi Anggaran
(RA)RA Kumulatif
Tingkat Konsistensi per Bulan
Januari 0 0 #DIV/0! Bukan Formula tapi dari database inputan IKKFebruari 0 0 #DIV/0!Maret 0 0 #DIV/0!April 0 0 #DIV/0!Mei 0 0 #DIV/0!Juni 0 0 #DIV/0!
(untuk Grafik batang 5 Variabel)
Capaian Keluaran Kegiatan (CKK) Satker A
#REF!
Realisasi Anggaran Satker A 99,29%
Efisiensi Satker A 12,45%Nilai Efisiensi (NE)
81,13%
Konsistensi Satker A s.d. Bulan Juni
#DIV/0!
Nilai Kinerja Satker #DIV/0! (s.d. Bulan Juni )
3,32 3,35
RINCIAN EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBERDAYA
3,32 3,35 100,90% 1,04
200,00% 1,00
(Program X + Program Y) (Kegiatan A + Kegiatan B)
Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Atas Layanan Publik BBKP
2 1
jumlah temuan BPK Atas pengelolaan keuangan BBKP Soekarno Hatta yang terjadi berulang
2 1
Analisis Efesiensi Penggunaan Sumberdaya
Berdasarkan Pencapaian Kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok
Tabel 25
Indeks Kinerja Tahun 2018
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok TA.2019
52
LAPORAN KINERJA TAHUN 2018
3.3 Realisasi Anggaran
Capaian serapan anggaran BBKP Tanjung Priok tahun 2018 sampai dengan 31
Desember 2018 sebesar 99,34%. Hal ini karena dilakukan optimalisasi anggaran secara
periodik, sehingga dapat melakukan pergeseran anggaran untuk kegiatan-kegiatan
prioritas dengan melakukan revisi DIPA. Rincian Realisasi Anggaran per jenis belanja
sebagaimana
Tabel 26
Realisasi Anggaran Per Kegiatan Utama
Kode Nama Kegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp)Realisasi
(%)1823 Peningkatan Kualitas
Pelayanan Karantina
Pertanian dan
Pengawasan Keamanan
Hayati
68.881.104.000 68.426.996.571 99.35
Total 68.881.104.000 68.426.996.571 99.35
50.17%49.83%
Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati
Pagu Realisasi (Rp) Realisasi (%)
Realisasi anggaran tahun 2018 sebesar 99.35 % naik 0,34 % dibandingkan serapan
anggara tahun 2017 sebesar 99,01 %. Perkembangan serapan anggaran Badan
Karantina Pertanian tahun 2015–2018, seperti terlihat pada.
Tabel 27
Perkembangan Serapan Anggaran Tahun 2015 - 2018
Uraian 2015 2016 2017 2018
Pagu (Rp) 45.469.600.000 49.871.935.000 58.059.972.000 68.881.104.000
Realisasi
(Rp)
43.829.248.956 48.880.738.594 57.484.662.017 68.426.996.571
Persentas
e (%)
96.37 98.01 99,01 99,35
2015
2016
2017
2018
Perkembangan SERAPAN ANGGARAN TAHUN 2016 - 2018
BAB IV
PENUTUP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok merupakan
salah satu cara penguatan akuntabilitas dan peningkatan kinerja organisasi dalam kurun
waktu tertentu yang penilaiannya dituangkan dalam bentuk Laporan Kinerja Tahunan.
BBKP Tanjung Priok sepanjang tahun 2018 telah berhasil mencapai target-target kinerja yang
telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja antara Kepala Badan Karantina Pertanian dengan
Kepala BBKP Tanjung Priok. Capaian Kinerja yang telah dilakukan sepanjang tahun 2018
antara lain dengan capaian kinerja kegiatan Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan
Pengawasan Keamanan Hayati melalui pelaksanaan tindakan karantina (1) persentase
media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina
impor di tempat pemasukan yang telah ditetapkan 99,38% dari target 96% yang telah
ditetapkan pada perjanjian kinerja. Capaian kinerja kegiatan layanan Sertifikasi Karantina
Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati berupa perbandingan pemeriksaan media
pembawa karantina hewan dan tumbuhan yang dilakukan tindakan pemeriksaan dan yang
dilakukan tindakan pelepasan. (2) Persentase media pembawa yang memenuhi sistem
jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina antar area di tempat pemasukan yang telah
ditetapkan. (3) Persentase media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan
melalui sertifikasi karantina antar area di tempat pengeluaran yang telah ditetapkan. (4)
Persentase jumlah sertifikat ekspor yang ditolak oleh negara tujuan melalui tempat
pengeluaran yang ditetapkan. (5) Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).
Kegiatan akreditasi laboratorium karantina tumbuhan telah berhasil menambah 3 ruang
lingkup metode pengujian.Capaian kinerja deteksi HPHK dan OPTK pada media pembawa
yang dilalulintaskan ditempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan dilalukan
melalui pengujian sampel dari karantina hewan dan karantina tumbuhan dan semua
pengujian telah memperoleh hasil kesimpulan untuk dilakukan tindakan lanjutan. Dan
capaian kinerja kegiatan pengadaan sarana dan prasarana telah dilakukan 4 kali kegiatan
sesuai target yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja.
Selain capaian-capaian yang telah disampaikan diatas terdapat beberapa catatan yang perlu
dilakukan tindak lanjut untuk tahun anggaran selanjutnya, hal-hal yang perlu tindak lanjut
adalah (1) Proses penambahan ruang lingkup akreditasi metode pengujian laboratorium
karantina hewan. (2) Pemantauan karantina tumbuhan agar dilakukan pada 2 musim dalam
rangka memperoleh hasil yang lebih maksimal. (3) Pemantauan karantina hewan tidak hanya
berfocus pada data sekunder, tetapi juga harus melaksanakan kegiatan untuk memperoleh
data primer. (4) Hasil pemantauan agar diajukan ke Kantor Pusat Badan Karantina Pertanian
untuk dijadikan data revisi Keputusan Menteri Pertanian tentang daftar Hama Penyakit
Hewan dan Tumbuhan Karantina. (5) Dengan adanya perubahan anggaran juga diikuti
perubahan target pada sasaran kinerja.