laporan kinerja tahun 2016 - kemlu.go.id kbri bandar seri... · capaian kinerja yang disusun...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA
TAHUN 2016
KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA
BANDAR SERI BEGAWAN 2016
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
1
BAB
I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Laporan Kinerja merupakan suatu bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan
fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran.
Laporan Kinerja berisikan ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang
capaian kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka
pelaksanaan APBN.
KBRI Bandar Seri Begawan sebagai salah satu Perwakilan RI di luar negeri diwajibkan
untuk menyusun Laporan Kinerja ini sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas, fungsi,
dan peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya
berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. Selain itu, Laporan Kinerja juga dilakukan
untuk menyampaikan capaian, evaluasi dan analisis terhadap pengukuran kinerja untuk setiap
sasaran strategis atau hasil program/kegiatan dan langkah perbaikan ke depan.
Penyusunan Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan Tahun 2016 mengacu pada
Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
B. TUGAS DAN FUNGSI
Sesuai dengan Keputusan Menteri Luar Negeri RI Nomor SK.06/A/OT/VI/2004/01 Tahun
2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri,
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bandar Seri Begawan merupakan Perwakilan Diplomatik
dengan indeks Perwakilan 3,09 dan indeks masing-masing kegiatan sebagai berikut: Konsuler
(3,60), Politik (3,27), Ekonomi (3,27), dan Sosial Budaya (2,23).
a. Tugas:
Keputusan Menteri Luar Negeri Nomor SK.06/A/OT/VI/2004/01 Tahun 2004 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri menetapkan
bahwa tugas pokok Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bandar Seri Begawan adalah
melaksanakan hubungan diplomatik dan memperjuangkan kepentingan nasional Negara
Republik Indonesia, melindungi Warga Negara Indonesia, dan Badan Hukum Indonesia di
wilayah akreditasi, sesuai dengan kebijakan pemerintah berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
2
b. Fungsi:
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, sesuai dengan Pasal 5 Keputusan Presiden RI
Nomor 108 Tahun 2003, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bandar Seri Begawan
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. Peningkatan dan pengembangan kerjasama politik dan keamanan, ekonomi, sosial dan
budaya dengan Negara Penerima dan/atau Organisasi Internasional;
b. Peningkatan persatuan dan kesatuan, serta kerukunan antar sesama Warga Negara
Indonesia di luar negeri;
c. Pengayoman, pelayanan, perlindungan dan pemberian bantuan hukum dan fisik kepada
Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia, dalam hal terjadi ancaman
dan/atau masalah hukum di Negara Penerima, sesuai dengan peraturan perundang-
undangan nasional, hukum internasional, dan kebiasaan internasional;
d. Pengamatan, penilaian, dan pelaporan mengenai situasi dan kondisi Negara Penerima;
e. Fungsi konsuler dan protokol;
f. Perbuatan hukum untuk dan atas nama negara dan Pemerintah Republik Indonesia
dengan Negara Penerima;
g. Kegiatan manajemen kepegawaian, keuangan, perlengkapan, pengamanan internal
Perwakilan, komunikasi dan persandian;
h. Fungsi-fungsi lain sesuai dengan hukum dan praktek internasional.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Keputusan Menteri Luar Negeri RI Nomor SK.06/A/OT/VI/2004/01 Tahun 2004
tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri, susunan
organisasi KBRI Bandar Seri Begawan yang memiliki indeks 3,09 (tiga koma nol sembilan)
adalah sebagai berikut:
- Unsur Pimpinan:
1. Kepala Perwakilan/Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh;
2. Wakil Kepala Perwakilan.
- Unsur Pelaksana:
1. Minister Counsellor;
2. Counsellor;
3. Counsellor;
4. Sekretaris I;
5. Sekretaris II;
6. Sekretaris III;
7. Sekretaris III;
8. Atase Pertahanan.
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
3
- Unsur Penunjang:
1. Bendaharawan dan Penata Kerumahtanggaan Perwakilan;
2. Petugas Komunikasi.
1. Mutasi pegawai ke Pusat:
- Yenni Patmawati, Petugas Komunikasi, pada 30 Januari 2016
- Helga Belinda Hasibuan, BPKRT, pada 30 Januari 2016
- Andri Djufri Said, Counsellor, pada 30 Januari 2016
- Rudhito Widagdo, Minister Counsellor, pada 29 Februari 2016
- Syarifah Nurhaya, Sekretaris II, pada 31 Juli 2016
- Mayor Laut (KH) Jusuf Dharma Senoputro, Asisten Athan, 30 September 2016
- Pribadi Sutiono, Minister, pada 27 November 2016
2. Mutasi pegawai ke Perwakilan:
- Tia Andriani, Petugas Komunikasi, pada 23 Januari 2016
- Riama L. Simamora, BPKRT, pada 25 Januari 2016
- Endy Ghafur Fadyl, Minister Counsellor, pada 31 Januari 2016
- Ahimsa, Minister Counsellor, pada 1 Februari 2016
- Eko Himawan, Minister Counsellor, pada 28 Februari 2016
- M. Ketti Ariyati, Sekretaris II, pada 6 Agustus 2016
- Dwi Rochmawati, Sekretaris I, pada 20 Agustus 2016
- Nur Janna, Sekretaris III, pada 7 September 2016
- Mayor Laut (S) Sony Sandra, Asisten Athan, pada 29 September 2016
3. KBRI Bandar Seri Begawan, mendapat tambahan 2 (dua) orang Home Staff mengisi
formasi baru, dengan demikian, pada akhir tahun 2016, KBRI Bandar Seri Begawan
memiliki rightsized staff dengan komposisi 1 + 12 + 3, yang terdiri dari:
- Unsur Pimpinan :
1. Kepala Perwakilan/Duta Besar LBBP
- Unsur Pelaksana :
1. Minister Counsellor Ekonomi;
2. Minister Counsellor Protokol dan Konsuler;
3. Minister Counsellor Politik;
4. Sekretaris Pertama Sosial Budaya;
5. Sekretaris Pertama Politik;
6. Sekretaris Kedua Ekonomi;
7. Sekretaris Kedua Protokol Konsuler
8. Sekretaris Kedua Sosial Budaya;
9. Sekretaris Ketiga Protokol Konsuler
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
4
10. Atase Pertahanan;
11. Asisten Atase Pertahanan;
12. Staf Teknis Ketenagakerjaan.
- Unsur Penunjang :
1. Petugas Komunikasi;
2. BPKRT Keuangan;
3. BPKRT Kepegawaian dan Perlengkapan.
- Jumlah local staff sebanyak 28 (dua puluh delapan) orang termasuk local staff
Atase Pertahanan 3 (tiga) orang dan 9 (sembilan) orang Tenaga Harian Lepas
(THL).
D. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI
KBRI Bandar Seri Begawan sebagai salah satu ujung tombak pelaksanaan politik luar
negeri dan penyelenggara hubungan luar negeri memiliki aspek-aspek strategis yang
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya. Peran strategis KBRI Bandar Seri Begawan
digambarkan sebagai berikut:
a. Aspek Eksternal
• Hubungan bilateral Indonesia dan Brunei Darussalam berjalan baik di segala bidang dan
pada tahun 2016, Brunei selalu memberikan dukungan terhadap inisiatif dan prakarsa
Pemerintah Indonesia dalam hubungan di tingkat bilateral, regional dan internasional,
yang terlihat dari keterlibatan aktif Brunei dalam sejumlah forum yang merupakan inisiatif
Indonesia, antara lain kehadiran Wamenludag Dato Erywan Pehin Yusof pada KTT Luar
Biasa OKI ke-5 di Jakarta pada bulan Maret 2016 serta Bali Democracy Forum ke-IX di
Bali pada bulan Desember 2016. Hubungan bilateral juga diperkuat dengan undangan
dari pemerintah Brunei Darussalam untuk menghadiri peringatan Hari Keputeraan ke-70,
yang dalam hal ini diwakili oleh Menteri Pertahanan RI, Jenderal (Purn) Ryamizard
Ryacudu sebagai tamu khusus pada peringatan tersebut. Menhan RI berkesempatan
melaksanakan audiensi dengan Sultan Haji Hassanal Bolkiah dan membahas terkait
komitmen penguatan kerjasama pertahanan dan militer antara Indonesia dan Brunei
Darussalam.
• Dukungan Brunei juga ditandai dengan dukungan terhadap sejumlah pencalonan
Pemerintah RI di organisasi-organisasi internasional. Brunei secara unilateral tertulis
sepenuhnya mendukung pencalonan Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan
Keamanan PBB periode 2019-2020 yang pemilihannya akan dilakukan pada Sidang
Umum PBB ke-73 bulan Juni 2018, serta pencalonan kembali Duta Besar Nugroho
Wisnumurti sebagai anggota International Law Commission (ILC) periode 2017-2021.
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
5
Untuk kerjasama ASEAN, Indonesia dan Brunei Darussalam terus menjalin kerjasama
erat, khususnya dalam mewujudkan ASEAN Community Vision 2025.
• Berkembangnya hubungan dan kerjasama antara Indonesia dan Brunei Darussalam di
berbagai bidang pada semua tingkat antara lain telah berdampak pada terus
meningkatnya kunjungan delegasi Indonesia ke Brunei Darussalam dalam rangka
menghadiri pertemuan-pertemuan yang diadakan dalam kerangka kerjasama bilateral,
regional, maupun internasional. Untuk mendukung keberhasilan misi delegasi RI pada
pertemuan-pertemuan tersebut, KBRI Bandar Seri Begawan senantiasa memberikan
bantuan dalam bentuk pelayanan keprotokolan maupun dukungan lainnya kepada
delegasi RI sesuai keperluan.
• Di bidang kekonsuleran dan ketenagakerjaan, Pemerintah Brunei Darussalam
menyambut baik pelaksanakan Pertemuan ke-3 Joint Working Group on Labor pada
bulan November 2016 di Brunei Darussalam. Pertemuan ini diharapkan dapat lebih
meningkatkan upaya perlindungan WNI/TKI di Brunei Darusalam. Sementara untuk
Pertemuan Ke-3 Joint Working Group on Consular Matters pihak Brunei sebagai tuan
rumah, hingga saat ini belum memberikan tanggapan.
• Di bidang ekonomi, prioritas kerja KBRI Bandar Seri Begawan adalah peningkatan
volume perdagangan, peningkatan nilai investasi Brunei Darussalam di Indonesia, dan
peningkatan kunjungan wisatawan dari Brunei Darussalam ke Indonesia guna lebih
menyeimbangkan neraca perdagangan kedua negara yang selama ini selalu minus bagi
Indonesia. KBRI Bandar Seri Begawan telah melaksanakan sejumlah kegiatan yang
diarahkan untuk membuka peluang pasar di Brunei bagi produk-produk nasional
Indonesia dan mempromosikan peluang investasi di Indonesia, termasuk 1 kali
pelaksanaan pameran tunggal produk-produk nasional, fasilitasi para pelaku usaha
Indonesia yang menghadiri berbagai pameran di Brunei Darussalam, sejumlah temu
usaha (business meeting), misi pariwisata dan misi dagang serta survei pasar.
• Di bidang sosial-budaya, sejumlah kegiatan telah dilaksanakan untuk meningkatkan citra
positif Indonesia melalui pentas seni budaya, kerjasama pendidikan dan kerjasama
kemasyarakatan, baik yang dilaksanakan dengan menggandeng instansi pemerintah,
lembaga pendidikan dan lembaga swadaya masyarakat. Pada tahun 2016, KBRI Bandar
Seri Begawan menggalakkan promosi beasiswa seni budaya dan bahasa Indonesia
kepada kalangan muda Brunei Darussalam dalam rangka penggalangan diaspora
Indonesia di Brunei Darussalam sebagai aset di masa mendatang. KBRI juga terus
melakukan pembinaan kepada masyarakat Indonesia di Brunei Darussalam guna
memelihara jati diri dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
• Di bidang pertahanan, sejumlah pertemuan berkala, latihan bersama, pendidikan dan
pelatihan, serta pertukaran kunjungan antara TNI dan Angkatan Bersenjata Brunei
Darussalam (ABDB) telah terlaksana yang diharapkan dapat meningkatkan kerjasama
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
6
dan saling pengertian dalam mengantisipasi perkembangan di kawasan, serta
meningkatkan profesionalitas angkatan bersenjata kedua negara.
Secara menyeluruh, sepanjang tahun 2016 KBRI Bandar Seri Begawan telah melakukan
berbagai kegiatan, dan melakukan terobosan inovatif sesuai perencanaan dan anggaran untuk
meningkatkan hubungan dan kerjasama bilateral kedua negara di semua bidang, serta dalam
memberikan pelayanan dan perlindungan WNI/TKI. Capaian sepanjang tahun 2016 akan
menjadi tolak ukur untuk meningkatkan kinerja KBRI Bandar Seri Begawan di tahun-tahun
selanjutnya.
b. Aspek Internal
• Sumber Daya Manusia
KBRI Bandar Seri Begawan memiliki sumber daya manusia untuk melaksanakan tugas
dan fungsinya sebagai ujung tombak diplomasi Indonesia di Brunei Darussalam, baik
dari segi kuantitas maupun kualitas. Dalam hal ini, pada akhir 2016 KBRI Bandar Seri
Begawan memiliki 16 orang Home Staff dengan komposisi 1 + 12 + 3, yakni 1 (satu)
Unsur Pimpinan, 12 (dua belas) Unsur Pelaksana dan 3 (tiga) Unsur Penunjang, serta
28 (dua puluh delapan) orang Local Staff serta 9 (sembilan) orang THL. Selain memiliki
tingkat pendidikan yang cukup tinggi, staf KBRI Bandar Seri Begawan memiliki
kemampuan berkomunikasi dengan bahasa setempat dan penguasaan teknologi
informasi yang cukup baik. Masa kerja Local Staff yang cukup lama juga memberikan
kemudahan dan memungkinkan adanya jejaring kerjasama dengan berbagai kalangan
di Brunei Darussalam, sehingga dapat memperlancar pelaksanaan tugas dan fungsi
KBRI.
• Sarana dan Prasarana Kerja
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, KBRI Bandar Seri Begawan didukung oleh
sarana dan prasarana kerja, antara lain ruang kerja, ruang rapat, perpustakaan, ruang
pameran produk Indonesia, gedung serba guna, ruang konseling, dan penampungan
sementara, serta alat pengolah data, yaitu komputer, printer, peralatan kantor lainnya
dan juga jaringan internet yang memadai. Selain itu juga didukung oleh kendaraan
dinas/operasional yang memadai. Selain itu, pada tahun 2016 ini, KBRI telah
melaksanakan pengadaan kendaraan roda empat sebanyak 2 (dua) unit, pengadaan 6
(enam) unit komputer dan peralatan pengolahan data, serta pengadaan perlengkapan
pendukung lainnya guna mengoptimalkan kinerja KBRI Bandar Seri Begawan.
Terkait dengan pelayanan keimigrasian, KBRI Bandar Seri Begawan adalah salah satu
dari 11 (sebelas) Perwakilan RI yang ditargetkan oleh Kemlu dan Kemenkumham untuk
pemasangan sistem aplikasi Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian (SIMKIM) pada
tahun 2016. Sehubungan dengan hal tersebut, pada bulan Desember 2016, KBRI
Bandar Seri Begawan telah menerima kunjungan tim teknis implementasi SIMKIM yang
terdiri dari 2 (dua) pejabat Kemlu dan 4 (empat) pejabat Kemkumham. Selama berada di
Brunei Darussalam, tim teknis SIMKIM telah melakukan pemasangan/instalasi
perangkat SIMKIM, konfigurasi perangkat keras, uji coba aplikasi SIMKIM serta
memberikan bimbingan teknis kepada staf fungsi protokol dan konsuler KBRI Bandar
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
9
BAB
II PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS 2015-2019 KBRI BANDAR SERI BEGAWAN
Sasaran Strategis KBRI Bandar Seri Begawan yang hendak dicapai pada periode 2015-2019
adalah sebagai berikut:
1. Menguatnya peran KBRI Bandar Seri Begawan dalam mendukung diplomasi maritim
dan perbatasan/pengembangan infrastruktur poros maritim Indonesia/kerjasama
bilateral dan isu-isu global
Menguatnya adalah bertambah lebih kuat dari kondisi sebelumnya.
Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan aktif.
Mendukung adalah memberi sokongan, bantuan.
Diplomasi maritim dan perbatasan adalah negosiasi atau perundingan yang dilakukan oleh
dua negara atau lebih mengenai kerjasama kemaritiman dan penetapan serta penanganan
permasalahan perbatasan laut dan darat.
Pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan.
Infrastruktur poros maritim adalah prasarana sumbu maritim.
Kerjasama bilateral adalah kegiatan atau usaha yg dilakukan oleh dua negara untuk mencapai
tujuan bersama.
Isu-isu global adalah masalah yang mendunia.
Sasaran Strategis ini diukur melalui persentase rekomendasi KBRI Bandar Seri Begawan yang
ditindaklanjuti oleh stakeholders setiap tahunnya sampai 2019 sebagaimana tabel di bawah ini:
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target
2015 2016 2017 2018 2019
Menguatnya peran KBRI
Bandar Seri Begawan
dalam mendukung
diplomasi maritim dan
perbatasan/
pengembangan
infrastruktur poros maritim
Indonesia/ kerjasama
bilateral dan isu-isu global
Persentase rekomendasi
hasil kajian komprehensif
KBRI Bandar Seri Begawan
yang ditindaklanjuti oleh
Stakeholders
70% 73% 75% 78% 80%
2. Peningkatan peran KBRI Bandar Seri Begawan dalam mendukung peningkatan
pengaruh Indonesia di negara akreditasi.
Peningkatan adalah bertambahnya tingkatan lebih kuat dari kondisi sebelumnya.
Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan aktif.
Mendukung adalah memberikan sokongan, bantuan.
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
10
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau
perbuatan seseorang.
Sasaran Strategis ini diukur melalui persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi
dari perjanjian/kesepakatan setiap tahunnya sampai 2019 sebagaimana tabel di bawah ini:
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target
2015 2016 2017 2018 2019
Peningkatan peran KBRI
Bandar Seri Begawan
dalam mendukung
peningkatan pengaruh
Indonesia di negara
akreditasi
Persentase realisasi
rencana aksi sebagai
implementasi dari
perjanjian/kesepakatan
70% 73% 75% 77% 80%
3. Peningkatan peran KBRI Bandar Seri Begawan dalam menciptakan nilai manfaat
ekonomi dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.
Peningkatan adalah bertambahnya tingkatan lebih kuat dari kondisi sebelumnya.
Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan aktif.
Menciptakan adalah membuat sesuatu yang baru.
Nilai manfaat ekonomi, keuangan, dan pembangunan adalah jumlah nominal manfaat
secara ekonomi dan pembangunan yang dihasilkan oleh berbagai kerjasama dan hubungan
perdagangan, investasi, dan pariwisata antara negara
Sasaran Strategis ini diukur melalui persentase peningkatan trade, tourism, investment (TTI)
setiap tahunnya sampai 2019 sebagaimana tabel di bawah ini:
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target
2015 2016 2017 2018 2019
Peningkatan peran KBRI
Bandar Seri Begawan
dalam menciptakan nilai
manfaat ekonomi dan
pembangunan bagi
kesejahteraan rakyat
Indonesia
Persentase peningkatan
trade, tourism, and
investment (TTI)
85% 1% 1,5% 2% 2,5%
4. Menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh KBRI Bandar Seri
Begawan di negara akreditasi.
Menguatnya adalah bertambah lebih kuat dari kondisi sebelumnya.
Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan aktif.
Diplomasi adalah pemanfaatan alat politik internasional untuk mencapai tujuan-tujuan nasional
melalui berbagai kerjasama.
Sasaran Strategis ini diukur melalui persentase publik di Brunei Darussalam yang
berpandangan positif terhadap Indonesia setiap tahunnya sampai 2019 sebagaimana tabel di
bawah ini:
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
11
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target
2015 2016 2017 2018 2019
Menguatnya peran soft
power diplomasi yang
dilakukan oleh KBRI
Bandar Seri Begawan di
negara akreditasi
Persentase publik di negara
akreditasi yang
berpandangan positif
terhadap Indonesia
80% 82% 83% 84% 85%
5. Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI serta pemberdayaan diaspora di
negara akreditasi.
Meningkatnya adalah menambah tingkatan/kuat dari kondisi sebelumnya.
Pelayanan adalah tindakan, bantuan, persiapan, dan pengurusan dokumen dan perizinan
dalam hal kekonsuleran, keimigrasian, ketenagakerjaan, pendidikan dan perhubungan, dan
lain-lain.
Perlindungan adalah pertolongan, pembelaan, pendampingan, dan penyediaan bantuan
hukum dan sosial dari Perwakilan RI di luar negeri bagi WNI dan BHI yang terkena kasus di luar
negeri.
WNI adalah orang yang diakui UU sebagai warganegara Republik Indonesia.
BHI adalah Badan Hukum yang berkedudukan di Indonesia dan di Brunei Darussalam yang
didirikan menurut peraturan perundangan Indonesia.
Pemberdayaan adalah proses, cara memberdayakan.
Diaspora adalah warganegara Indonesia, keturunannya, dan orang yang memiliki darah
Indonesia yang menetap di luar negeri.
Sasaran Strategis ini diukur melalui persentase permasalahan WNI dan BHI di luar negeri yang
diselesaikan setiap tahunnya sampai 2019 sebagaimana tabel di bawah ini:
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target
2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya pelayanan
dan perlindungan WNI/BHI
serta pemberdayaan
diaspora di negara
akreditasi
Persentase permasalahan
WNI dan BHI di luar negeri
yang diselesaikan
95% 89% 90% 91% 92%
Persentase responden atau
pengguna jasa yang
menyatakan puas atas
pelayanan kekonsuleran
99% 99% 99,5% 99,5% 99,5%
6. Meningkatnya penerapan manajemen kinerja dan anggaran yang akuntabel.
Meningkatnya adalah menambah tingkatan/kuat dari kondisi sebelumnya.
Penerapan adalah proses, cara.
Manajemen adalah penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.
Kinerja adalah sesuatu yang dicapai.
Anggaran adalah rencana penjatahan sumber daya yang dinyatakan dengan angka, biasanya
dalam satuan uang.
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
12
Akuntabel adalah dapat dipertanggungjawabkan sesuai peraturan perundangan.
7. Sasaran Strategis ini diukur melalui persentase nilai hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (AKIP) Perwakilan yang dilakukan oleh Itjen dan BPO dan
persentase Realisasi Anggaran (SP2D) terhadap Alokasi DIPA Perwakilan setiap
tahunnya sampai 2019 sebagaimana tabel di bawah ini:
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target
2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya
penerapan manajemen
kinerja dan anggaran
yang akuntabel
Nilai hasil evaluasi
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(AKIP) Perwakilan yang
dilakukan oleh Itjen dan
BPO
70 73 76 79 82
Persentase Realisasi
Anggaran (SP2D)
terhadap Alokasi DIPA
Perwakilan
100% 100% 100% 100% 100%
B. PENETAPAN KINERJA KBRI BANDAR SERI BEGAWAN 2016
No Sasaran Indikator Kerja Target
(1) (2) (3) (4)
1. Menguatnya peran KBRI Bandar Seri
Begawan dalam meningkatkan dukungan
Negara akreditasi terhadap kedaulatan
NKRI, kerja sama bilateral (Polhukam dan
Ekubang) serta isu-isu global
Presentase rekomendasi hasil
kajian komprehensif KBRI Bandar
Seri Begawan yang ditindaklanjuti
stakeholders
73%
2. Peningkatan peran Perwakilan RI dalam
mendukung peningkatan pengaruh
Indonesia di negara akreditasi
Presentase realisasi rencana aksi
sebagai implementasi dari
perjanjian/kesepakatan
73%
3. Peningkatan peran Perwakilan RI dalam
menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan
pembangunan bagi kesejahteraan rakyat
Indonesia
Presentase peningkatan trade,
tourism, dan investment (TTI)
1%
4 Menguatnya soft power diplomasi yang
dilakukan oleh Perwakilan RI di negara
akreditasi
Presentase publik di negara
akreditasi yang berpandangan
positif terhadap Indonesia
82%
5. Meningkatnya pelayanan dan perlindungan
WNI/BHI serta pemberdayaan diaspora di
negara akreditasi
Presentase permasalahan WNI
dan BHI di luar negeri yang
diselesaikan
89%
Presentase responden atau
pengguna jasa yang menyatakan
puas atas pelayanan
99%
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
13
kekonsuleran
6. Meningkatnya penerapan manajemen
kinerja dan anggaran yang akuntabel
Nilai hasil evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah
(AKIP) Perwakilan yang dilakukan
oleh Itjen dan BPO
73
(BB)
Presentase Realisasi Anggaran
(SP2D) terhadap Alokasi DIPA
Perwakilan
100%
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
14
BAB
III AKUNTABILITAS KINERJA
A. GAMBARAN UMUM
Secara keseluruhan tingkat capaian kinerja KBRI Bandar Seri Begawan pada tahun
2016 sebesar 100%. Capaian ini diraih dalam kondisi dalam negeri Brunei Darussalam yang
berjalan dengan cukup stabil sepanjang tahun 2016.
Hubungan bilateral Indonesia dan Brunei Darussalam pada tahun 2016 berjalan baik,
terlihat dari dukungan dari Brunei Darussalam dengan mengirimkan wakilnya pada berbagai
forum yang diinisiasi oleh Indonesia. Hubungan yang baik juga tercermin dari dukungan
unilateral Brunei Darussalam terhadap pencalonan Indonesia pada berbagai Organisasi
Internasional, khususnya sebagai Anggota Tidak tetap DK PBB Periode 2019-2020, yang
merupakan prioritas Pemerintah RI.
Berbagai kegiatan pameran produk dan budaya nasional, serta business meeting juga
telah terlaksana untuk mendorong pemasaran produk nasional, peningkatan arus investasi dan
turis ke Indonesia. Di bidang perlindungan WNI/TKI, pada tanggal 3 November 2016, KBRI
Bandar Seri Begawan dan Delri dari Kemnaker telah mengadakan pertemuan teknis dengan
Jabatan Buruh Brunei Darussalam dalam rangka kebijakan Zero Domestic Helper 2017-2018.
Pada pertemuan dimaksud, delri telah menyampaikan 5 (lima) jabatan TKI pada pengguna
perseorangan dengan spesifik kompetensi yaitu: housekeeper/family cook, child/baby care,
elderly care, family driver dan family gardener. Selanjutnya pada tanggal 24-25 November
2016, telah dilaksanakan pertemuan Joint Working Group ke-3 on Labour.
Bulan Desember 2016, KBRI telah menerima peralatan Sistem Informasi Manajemen
Keimigrasian (SIMKIM). SIMKIM diterapkan untuk meningkatkan kepuasan publik melalui
pelayanan keimigrasian yang lebih transparan, akuntabel dan responsif. Melalui SIMKIM,
pelaksanaan fungsi keimigrasian akan menjadi efektif, efisien, dan profesional karena sistem ini
mampu mengintegrasikan seluruh fungsi keimigrasian baik di dalam negeri maupun di luar
negeri. Dari segi keamanan, SIMKIM memberikan jaminan pelayanan yang lebih baik,
mengurangi peluang penyalahgunaan oleh oknum dan menghilangkan calo dan praktek pungli
dalam pengurusan paspor.
Kedutaan Besar RI di Bandar Seri Begawan selama tahun 2016 telah dapat
melaksanakan tugas fungsinya dalam meningkatkan hubungan dan kerjasama bilateral
Indonesia – Brunei Darussalam, serta dalam mengemban misi sebagai salah satu Perwakilan
yang menjalankan fungsi citizen service. Hal ini juga terlihat dari serapan anggaran
perlindungan WNI dan BHI sebesar 99,53%.
Dalam mencapai IKU 1 persentase rekomendasi KBRI Bandar Seri Begawan yang
ditindaklanjuti stakeholders, KBRI telah memberikan rekomendasi/masukan kepada Kemlu RI
terkait pelaksanaan Joint Commission for Bilateral Cooperation ke-4 RI-Brunei Darussalam
yang telah lama tertunda sejak terakhir dilaksanakan pada tahun 2013, termasuk
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
15
perkembangan berbagai kesepakatan kedua negara yang masih pending serta perlu
ditindaklanjuti. Selain itu KBRI juga telah melakukan pendekatan dan penyampaian
rekomendasi ke Kementerian Luar Negeri RI, kementerian teknis terkait, pemerintah-
pemerintah daerah dan lembaga-lembaga teknis terkait untuk menunjang peningkatan
kerjasama bilateral Indonesia dan Brunei Darussalam.
KBRI juga telah memberikan rekomendasi kepada sejumlah kementerian dan
pemerintah daerah dalam rangka peningkatan hubungan kerjasama di bidang ekonomi,
pendidikan, budaya dan kepemudaan. Namun demikian, masih terdapat sejumlah hambatan
dalam meraih capaian IKU 1 antara lain, lambannya respon dari pihak kementerian teknis
terkait dan kurang tertariknya pihak stakeholders terhadap Brunei Darussalam mengingat pasar
Brunei yang relatif kecil.
Dalam mencapai IKU 2 persentase rencana aksi yang direalisasikan, KBRI secara aktif
menyampaikan permintaan dukungan dan prakarsa Pemerintah RI dalam hubungan di tingkat
bilateral, regional dan internasional kepada pemerintah Brunei Darussalam. Kehadiran wakil
Brunei Darussalam dalam berbagai forum inisiatif Indonesia, antara lain KTT Luar Biasa OKI
ke-5 dan Bali Democracy Forum ke-IX, merupakan bentuk dukungan Brunei terhadap
Indonesia. Selain itu, Brunei juga telah memberikan dukungan penuh terhadap sejumlah
pencalonan Pemerintah RI di organisasi-organisasi internasional, termasuk pada pencalonan
Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap PBB periode 2019-2020, yang merupakan prioritas
Pemerintah RI. Untuk kerjasama ASEAN, Indonesia dan Brunei Darussalam terus menjalin
kerjasama erat, khususnya dalam menyongsong pembentukan Komunitas ASEAN 2015.
Dalam mencapai IKU 3 persentase peningkatan trade, tourism, and investment (TTI),
KBRI Bandar Seri Begawan telah melaksanakan sejumlah kegiatan yang diarahkan untuk
membuka peluang pasar di Brunei bagi produk-produk nasional Indonesia dan mempromosikan
peluang investasi di Indonesia, termasuk 1 kali pelaksanaan pameran tunggal produk-produk
nasional, sejumlah temu usaha (business meeting) dan survei pasar. Untuk memperkenalkan
potensi pariwisata dan investasi di Indonesia, KBRI Bandar Seri Begawan juga mengajak
sejumlah pelaku usaha/tokoh masyarakat Brunei Darussalam berartisipasi dalam misi
pariwisata dan misi dagang.
Turunnya harga minyak dunia juga berpengaruh pada neraca perdagangan antara
Indonesia dan Brunei Darussalam. Pada periode Januari-September 2016, Indonesia
mengalami surplus sebesar BND14 juta, dengan nilai ekspor Brunei sebesar BND37,5 juta dan
impor Brunei dari Indonesia sebesar BND51,5 juta. Impor Indonesia dari Brunei Darussalam
84% terdiri dari bahan bakar mineral. Sedangkan ekspor Indonesia ke Brunei terdiri dari produk
manufaktur (36%), mesin dan peralatan transportasi (27%) dan makanan (19%). Lesunya
ekonomi global juga berimbas pada nilai perdagangan kedua negara yang menurun sebesar
59,8% (Jan – Sep 2016 / 2015). Penurunan total nilai perdagangan tersebut disebabkan oleh
berkurangnya jumlah impor migas dari Brunei sebesar 62,7%. Sementara ekspor non migas
Indonesia ke Brunei juga menurun sebesar 58,4% (data JPKE, Oktober 2016).
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
16
Dalam mencapai IKU 4 persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan
positif terhadap Indonesia, KBRI telah secara aktif melakukan promosi seni budaya dan
pendidikan di negara akreditasi baik melalui kegiatan pameran, pagelaran seni budaya,
penerbitan artikel di media massa setempat, maupun fasilitasi kerjasama pendidikan antara
lembaga pendidikan RI – Brunei Darussalam dan pemberian beasiswa kepada pelajar Brunei
Darussalam untuk belajar di Indonesia. Pada tahun 2016, KBRI Bandar Seri Begawan secara
aktif menanggapi berbagai permohonan pentas kesenian dan budaya Indonesia yang diajukan
oleh Brunei Darussalam, baik permohonan yang berasal dari Pemerintah Brunei Darussalam,
lembaga pendidikan, pihak swasta dan lembaga swadaya masyarakat. KBRI juga secara aktif
mengelola akun media-media sosial dan website untuk memberikan berita terbaru mengenai
kemajuan-kemajuan Indonesia dan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh KBRI Bandar Seri
Begawan serta masyarakat Indonesia di Brunei Darussalam. KBRI Bandar Seri Begawan juga
secara berkala mendiseminasikan informasi mengenai pelayanan kekonsuleran yang giat
dilakukan oleh KBRI.
Dalam mencapai IKU 5 persentase permasalahan WNI dan BHI di Luar Negeri yang
dapat diselesaikan mengalami peningkatan cukup signifikan total kasus yang ditangani
sebanyak 598, dan kasus yang dapat diselesaikan 561 atau 93,81%. Secara umum KBRI
dalam melaksanakan fungsi perlindungan tidak mengalami hambatan yang berarti. Hal tersebut
dapat terlaksana karena kerjasama yang baik dan peran aktif KBRI dengan masyarakat
Indonesia di Brunei, serta kerjasama dan hubungan baik antara KBRI dengan jabatan/instansi
terkait di Brunei dan di Indonesia. Permasalahan yang dialami oleh WNI/TKI adalah masalah
disharmoni dengan majikan, masalah hukum (baik terkait pidana, pelanggaran imigrasi, dan
masalah khaluwat), serta masalah gaji yang tidak dibayar.
Dalam mencapai IKU 6 persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan
puas atas pelayanan kekonsuleran dan ketenagakerjaan, KBRI sebagai salah satu perwakilan
yang menjalankan fungsi citizen service selalu melakukan upaya inovatif dalam rangka
peningkatan dan terobosan baru untuk memberikan pelayanan WNI/TKI yang menjadi prioritas
utama. Berbagai kegiatan pelayanan dan perlindungan yang telah dilakukan, antara lain
pelayanan pembuatan dokumen kekonsuleran berbasis one day service di distrik Kuala Belait
dan Temburong, Kunjungan kerja dan koordinasi dengan daerah asal penempatan TKI sebagai
salah satu upaya pencegahan dan perlindungan WNI/TKI, pendampingan terhadap WNI/TKI
yang sedang menghadapi masalah hukum, kunjungan ke penjara, bantuan repatriasi dan
deportasi termasuk pemulangan Warga Negara Indonesia Overstay (WNIO), sosialisasi,
penanganan WNI/TKI yang sakit, meninggal serta membantu WNI/TKI yang transit dan
menghadapi masalah, penyelesaian kasus-kasus ketenagakerjaan, dan pembinaan terhadap
TKI di penampungan sementara serta pembuatan paspor.
B. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Capaian kinerja KBRI Bandar Seri Begawan diperoleh dari hasil pengukuran kinerja yang
dilakukan dengan membandingkan antara realisasi kinerja dengan target kinerja yang telah
ditetapkan.
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
17
Capaian Indikator Kinerja Utama KBRI Bandar Seri Begawan
NO
SASARAN
IKU
T
C
INFORMASI
KINERJA (referensi: Manual IKU Perwakilan)
J
R
DATA DUKUNG
1
Menguatnya peran KBRI Bandar Seri Begawan dalam mendukung diplomasi maritim dan perbatasan/ pengembangan infrastruktur poros maritim Indonesia/ kerjasama bilateral dan isu-isu global
IKU 1 Persentase rekomendasi KBRI Bandar Seri Begawan yang ditindaklanjuti stakeholders.
73%
104%
Rekomendasi yang disampaikan
17
76%
Brafaks/surat yang disampaikan perwakilan, brafaks/surat tindak lanjut dari stakeholders.
Rekomendasi yang ditindaklanjuti stakeholders
13
REALISASI IKU 1: 76%
2 Peningkatan peran KBRI Bandar Seri Begawan dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di negara akreditasi
IKU 2 Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dari perjanjian/ kesepakatan 73% 102%
Jumlah rencana aksi yang disusun
12
75%
Brafaks/surat yang disampaikan perwakilan
Jumlah rencana aksi yang direalisasikan sebagai implementasi perjanjian/kesepakatan
9
REALISASI IKU 2: 75%
3 Peningkatan peran KBRI Bandar Seri Begawan dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.
IKU 3
Persentase peningkatan trade, tourism, and investment (TTI)
1% 70%
Target Impor NBD dari RI
BND 122,64 juta
0,7%
Total Ekspor Indonesia-Brunei Darussalam (JPKE) Impor NBD dari RI BND
85,9 juta
Realisasi IKU 3: 0,7%
4 Menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh KBRI Bandar Seri Begawan di negara akreditasi.
IKU 4
Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia
82% 122% Kuesioner yang diterima
44 100% Tabulasi data kuesioner yang disebar di kegiatan KBRI
Kuesioner yang menjawab dengan nilai 80-100
44
Realisasi IKU 4: 100%
5 Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI serta pemberdayaan
IKU 5
Persentase Permasalahan WNI dan BHI di
89% 105,4% Kasus yang diterima
598 93,81% Data kasus
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
18
diaspora di negara akreditasi.
Luar Negeri yang diselesaikan
Kasus yang diselesaikan
561
Realisasi IKU 5: 93,81%
IKU 6
Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran
99% 100% Kuesioner yang diterima
578 98,9% Tabulasi data survei
Kuesioner yang menjawab dengan nilai 80-100
572
Realisasi IKU 6: 98,9%
T: Target C: Capaian J: Jumlah R: Realisasi
1. IKU 1: Persentase rekomendasi KBRI Bandar Seri Begawan yang ditindaklanjuti
stakeholders.
Pengukuran kinerja:
IKU tersebut diperoleh dengan formulasi pengukuran: (Jumlah Rekomendasi yang
ditindaklanjuti stakeholders / Jumlah Rekomendasi yang disampaikan selama satu
tahun) x 100%.
Yang dimaksud dengan rekomendasi adalah usulan atau saran strategis mengenai isu-
isu tertentu yang menjadi kepentingan Nasional dan sejalan dengan sasaran strategis
Kemlu. Sedangkan Kajian Komprehensif adalah analisa mendalam mengenai isu-isu
tertentu terkait kepentingan Nasional dengan disertai dukungan data/informasi yang
telah ditelaah dengan baik.
Yang dimaksud dengan ditindaklanjuti adalah diproses lebih lanjut rekomendasi yang
disampaikan agar memiliki nilai manfaat terhadap kepentingan Indonesia, baik dalam
bentuk surat, rencana aksi atau hasil/proyek konkrit.
2. IKU 2: Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dari perjanjian/
kesepakatan
Pengukuran kinerja:
IKU tersebut diperoleh dengan formulasi pengukuran: (Jumlah rencana aksi yang
direalisasikan sebagai implementasi perjanjian/kesepakatan/ Jumlah rencana aksi yang
disusun) X 100%
Yang dimaksud dengan rencana aksi adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan dari perjanjian/kesepakatan
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
19
Yang dimaksud dengan implementasi adalah langkah nyata sebagai tindak lanjut dari rencana aksi yang telah ditetapkan Yang dimaksud dengan perjanjian/kesepakatan adalah naskah tertulis yang memuat
persetujuan diantara para pihak dari Indonesia dan negara mitra/akreditasi
3. IKU 3: Persentase peningkatan trade, tourism, and investment (TTI)
Pengukuran kinerja:
IKU tersebut diperoleh dengan formulasi pengukuran: (Persentase peningkatan
perdagangan + Persentase peningkatan tourism + Persentase peningkatan investasi )/ 3
Yang dimaksud dengan Peningkatan : nilai tambahan/kenaikan dibandingkan baseline Yang dimaksud dengan Trade: transaksi ekspor – impor produk komersial antara Indonesia dengan negara mitra. Yang dimaksud dengan Tourism: jumlah wisatawan negara setempat yang berkunjung ke Indonesia Yang dimaksud dengan Investment: nilai investasi asing dalam bentuk penanaman modal langsung di Indonesia dan atau sebaliknya nilai investasi dari Indonesia ke Negara setempat Perwakilan dapat memilih/menyesuaikan komponen TTI sesuai dengan kondisi di
negara akreditasi (dapat ketiganya/dua/satu).
4. IKU 4: Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap
Indonesia
Pengukuran kinerja:
IKU tersebut diperoleh dengan formulasi pengukuran: (Jumlah pandangan
positif/(jumlah kuesioner yang diterima) X 100%
Yang dimaksud dengan publik adalah masyarakat (WNI dan WNA) di negara akreditasi baik yang bersifat perorangan maupun organisasi Yang dimaksud dengan pandangan positif adalah pandangan masyarakat yang memberikan nilai baik/mendukung terhadap Indonesia
5. IKU 5: Persentase Permasalahan WNI dan BHI di Luar Negeri yang diselesaikan
Pengukuran kinerja:
IKU tersebut diperoleh dengan formulasi pengukuran: (Jumlah permasalahan/ kasus/
bantuan hukum WNI dan BHI yang diselesaikan / Jumlah permasalahan/ kasus/ bantuan
hukum WNI dan BHI yang terjadi selama satu tahun) X 100%
Yang dimaksud dengan permasalahan: kasus-kasus WNI/BHI yang terjadi di Perwakilan
yang mencakup kasus pidana, kasus perdata, kasus ketenagakerjaan, kasus
keimigrasian, dan kasus-kasus khusus (high profile cases)
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
20
Yang dimaksud dengan diselesaikan: menindaklanjuti kasus yang terjadi hingga hak
hukumnya terpenuhi atau ada keputusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum
tetap
6. IKU 6: Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas
pelayanan kekonsuleran
Pengukuran kinerja:
IKU tersebut diperoleh dengan formulasi pengukuran: Formulasi Pengukuran: (Jumlah
pernyataan puas/(jumlah kuesioner yang diterima) X 100%
Dalam upaya untuk mencapai kinerjanya, KBRI Bandar Seri Begawan menghadapi
beberapa kendala. Kendala yang dihadapi untuk meningkatkan trade, tourism, and investment
(TTI) adalah kondisi ekonomi Indonesia dan Brunei Darussalam serta kondisi ekonomi global
yang saling berkaitan satu sama lain. Dalam 5 tahun terakhir, Indonesia selalu mengalami
defisit terhadap Brunei Darussalam karena Indonesia mengimpor minyak dari Brunei
Darussalam. Kendala lainnya adalah ketatnya pengaturan kebebasan informasi dan kebebasan
berekspresi di Brunei Darussalam sehingga mempersulit kegiatan promosi budaya Indonesia di
tempat-tempat umum dan media setempat.
Untuk mengatasi kendala tersebut, KBRI terus berupaya untuk menggiatkan kerja sama
di bidang ekonomi dengan mengundang pengusaha-pengusaha lokal dari Indonesia baik untuk
menarik minat pengusaha Brunei Darussalam untuk berinvestasi di Indonesia maupun dengan
menggelar pameran-pameran produk Indonesia untuk memperkenalkan potensi ekonomi dan
investasi Indonesia.
Dalam hal promosi seni dan budaya, KBRI menghadapi kendala berupa ketatnya
pengawasan pemerintah Brunei Darussalam terhadap aktivitas seni budaya yang dilaksanakan,
sehingga setiap aktivitas seni budaya yang dilaksanakan harus mendapatkan ijin terlebih
dahulu dari pemerintah. Untuk mengatasi kendala tersebut, KBRI secara aktif menjaga
hubungan baik dengan pihak-pihak yang berwenang dalam memberikan perijinan pertunjukan
budaya dan hiburan umum. KBRI juga senantiasa berhati-hati dalam mengajukan pertunjukan
seni sehingga tidak menyinggung budaya setempat dan tetap menjunjung tinggi peraturan yang
berlaku di Brunei Darussalam. Sejauh ini, permohonan pertunjukan budaya oleh KBRI tidak
pernah mendapatkan larangan dari pemerintah setempat di Brunei Darussalam.
Dalam bidang pendidikan, KBRI juga menemui kendala tidak adanya kerjasama tingkat
kementerian RI–Brunei Darussalam yang dapat memayungi kerjasama teknis tingkat lembaga
pendidikan yang telah terjalin sebelumnya. Selain itu, peningkatan kerjasama pendidikan juga
menemui kendala perbedaan sistem pendidikan RI – Brunei Darussalam, terutama terkait
dengan jadwal belajar mengajar, akreditasi lembaga pendidikan dan pengakuan atas ijazah
ataupun sertifikasi kelulusan. Hingga kini, meskipun belum ada kerjasama tingkat kementerian,
KBRI tetap memfasilitasi dan mendorong kerjasama teknis tingkat lembaga pendidikan
sementara terus berupaya melakukan pendekatan kepada Kementerian Pendidikan Brunei
Darussalam dan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI. KBRI juga melakukan
pendekatan kepada lembaga akreditasi Brunei Darussalam dan telah mendapat kepastian
bahwa ijazah yang berasal dari lembaga pendidikan tinggi negeri di Indonesia dapat diuruskan
penyetaraannya di instansi terkait di Brunei Darussalam.
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
21
Capaian sasaran berdasarkan hasil perhitungan dari IKU sebagaimana tabel di bawah
ini:
Capaian Sasaran KBRI Bandar Seri Begawan 2016
No
Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2016
Target (%)
Realisasi (%)
Capaian (%)
1 Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif KBRI Bandar Seri Begawan yang ditindaklanjuti oleh Stakeholders
73 76 104
2 Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dari perjanjian/kesepakatan
73 75 102
3 Persentase peningkatan trade, tourism, and investment (TTI)
1% 0,7 70
4 Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia
82 100 122
5 Persentase permasalahan WNI dan BHI di luar negeri yang diselesaikan
89 93,81 105,40
6 Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran
99 99 100
Capaian Sasaran Strategis 100%
ANALISA IKU 1
Capaian IKU 1 yaitu Persentase rekomendasi KBRI Bandar Seri Begawan yang
ditindaklanjuti stakeholders adalah sebesar 104%. KBRI telah menyampaikan 17 rekomendasi
kepada Kementerian Luar Negeri RI, kementerian-kementerian teknis terkait, pemerintah
daerah dan instansi terkait lainnya. Sebesar 76% rekomendasi atau 13 rekomendasi yang
disampaikan pada tahun 2016 telah diterima dan ditindaklanjuti. Capaian untuk IKU tersebut
dijelaskan sebagaimana tabel di bawah ini:
Capaian IKU 1 KBRI Bandar Seri Begawan
IKU 1 Bidang Rekomendasi yang
disampaikan
Rekomendasi yang
ditindaklanjuti Nilai
Persentase
rekomendasi
KBRI Bandar
Seri
Begawan
yang
ditindaklanjuti
stakeholders.
Bidang Politik 5 2
Bidang Ekonomi 5 4
Bidang Sosial
Budaya
5 5
Bidang Protokol
dan Konsuler
2 2
Jumlah 17 13
Yang diterima
(%)
76
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
22
Jumlah Rekomendasi dan Prakarsa yang disampaikan: 17
Jumlah Rekomendasi dan Prakarsa yang diterima: 13
Realisasi IKU 1 (%): 76
Capaian (%) dari target 73%: 104
Sejumlah rekomendasi yang disampaikan oleh KBRI untuk mendukung penguatan peran KBRI
Bandar Seri Begawan dalam mendukung kerjasama bilateral dan isu-isu global, antara lain:
1. Guna terus mendorong pelaksanaan Joint Commision for Bilateral Cooperation (JCBC)
secara berkala yang telah tertunda sejak terakhir pelaksanaannya pada tahun 2013 di
Brunei Darussalam, KBRI Bandar Seri Begawan menyampaikan rekomendasi terkait
rencana pelaksanaan pertemuan ke-4 JCBC RI-Brunei Darussalam di Indonesia pada
paruh pertama tahun 2017. Terkait dengan hal tersebut, KBRI juga menyampaikan
sejumlah rekomendasi terkait beberapa pending MoU yang telah tertunda
penyelesaiannya cukup lama.
2. Untuk mempromosikan produk UKM Indonesia sekaligus upaya penetrasi pasar Brunei
Darussalam, KBRI Bandar Seri Begawan merekomendasikan pameran-pameran yang
sebaiknya diikuti oleh pelaku usaha Indonesia (bekerjasama dengan UKM-UKM binaan
pemerintah daerah di Indonesia dan asosiasi-asosiasi pengusaha Indonesia), yaitu
Pameran Produk Maritim Indonesia pada tanggal 3 – 5 September 2016 dan memfasilitasi
para pelaku usaha Indonesia pada 3 pameran di Brunei Darussalam. Hal ini dimaksud
untuk memperkenalkan produk Indonesia dan menarik minat konsumen dan masyarakat
Brunei Darussalam pada umumnya, sehingga diharapkan akan menambah share produk-
produk Indonesia di pasar Brunei Darussalam.
3. Dalam bidang pendidikan, salah satu tindak lanjut dari rekomendasi penjajakan kerjasama
pendidikan, KBRI juga memfasilitasi saling kunjung antar pejabat dan lembaga
pendidikan. Diantaranya adalah kunjungan Kementerian Pendidikan Brunei Darussalam
dalam rangka pertemuan dengan Kementerian Pemuda dan Olah Raga cq Kwartir
Nasional Pramuka dan Palang Merah Remaja pada bulan Agustus 2016. Kementerian
Pendidikan Brunei Darussalam juga melakukan kunjungan ke Yogyakarta dalam rangka
Pelatihan Guru Olah Raga yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan RI cq
Dinas Pendidikan Yogyakarta pad bulan November 2016.
4. Tindak lanjut berikutnya dari rekomendasi yang disampaikan oleh KBRI adalah
penandatanganan kesepakatan kerjasama teknis antar lembaga pendidikan tinggi yang
terdiri dari 8 (delapan) kesepakatan kerjasama antara UNISSA dan KUPU SB dengan
UMS Surakarta, UMM Lampung, UNISSULA Semarang, UNISNU Jepara, IAIN
Batusangkar, IAIN Bukittinggi, IAIN Alaudin Makassar, IAIN Palopo. Selain itu,
rekomendasi yang juga ditindaklanjuti adalah diterimanya 2 (dua) orang mahasiswa
Brunei Darussalam untuk mengikuti program Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) dari
Kementerian Luar Negeri RI dan 4 (empat) orang mahasiswa Brunei Darussalam untuk
mengikuti beasiswa Darmasiswa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
23
5. Dalam bidang kerjasama bilateral di bidang kekonsuleran dan ketenagakerjaan, KBRI
telah menyampaikan rekomendasi kepada Kementerian Luar Negeri dan Kementerian
Tenaga Kerja RI, untuk penyelenggaraan Pertemuan Ke-3 Joint Working group on
Consular Matters dan Joint Working Group on Labour di Brunei Darussalam bulan
November 2016. Pertemuan untuk mereview beberapa isu, antara lain Early consular
notification and access kepada perwakilan kedua negara, exchange of immigration
information, cooperation against drugs and crimes, cooperation on security and its related
issues, renewal of employment pass for the Indonesian Embassy staff member holding
ordinary passport, employing foreigners holding visit or tourist visa, managing judicial
cases of Indonesia migrant workers, managing Bruneians overstayers, update on Syariah
Penal code, visa issues for Brunei citizen ini Indonesia, Procedure for issuance of
Indonesia worker visa. Untuk Pertemuan Ke-3 Joint Working group on Consular Matters
pihak Brunei Darussalam belum memberikan respon kapan pertemuan akan
dilaksanakan. Pertemuan Ke-3 baik JWG on Consular Matters maupun JWG on Labour,
Brunei Darussalam merupakan tuan rumah.
6. Pada tanggal 3 November 2016, KBRI bersama delri dari Kemnaker juga telah
mengadakan the 3rd JWG on Labour dengan Jabatan Buruh dan jabatan terkait lainnya di
Brunei Darussalam dalam rangka kebijakan Zero Domestic Helper 2017-2018 dan
menindaklanjuti MoU Ketenagakerjaan sektor informal. Pada pertemuan dimaksud, delri
telah menyampaikan 5 (lima) jabatan TKI pada pengguna perseorangan dengan spesifik
kompetensi yaitu: housekeeper/family cook, child/baby care, elderly care, family driver dan
family gardener. Sebagai tindaklanjutnya, telah disepakati Pertemuan Ke-4 JWG on
Labour akan diadakan di Indonesia sekitar triwulan pertama tahun 2017.
7. Selain itu, KBRI juga telah melakukan kunjungan kerja dan koordinasi dengan Pemerintah
daerah Provinsi NTB, BP3TKI Mataram untuk menyelenggarakan Sosialisasi Pelayanan
dan Perlindungan WNI di Luar Negeri. Sosialisasi Pelayanan dan Perlindungan WNI di
Luar Negeri tersebut dimaksudkan untuk dapat membantu mencegah dan mendeteksi
sedini mungkin potensi permasalahan yang mungkin dihadapi oleh WNI di negara
akreditasi. Hasil dari kunjungan kerja dan koordinasi tersebut berupa rekomendasi yang
dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan pembahasan JWG terkait.
ANALISA IKU 2
Dalam hal capaian IKU-2 yaitu persentase realisasi rencana aksi KBRI Bandar Seri
Begawan sebagai implementasi dari perjanjian/kesepakatan, KBRI Bandar Seri Begawan
memperoleh capaian kinerja sebesar 102%. Dari total 12 rencana aksi yang disusun sebanyak
9 berhasil diimplentasikan/direalisasikan. Dengan demikian, capaian untuk IKU tersebut
sebagaimana tabel di bawah ini:
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
24
Capaian IKU-2 KBRI Bandar Seri Begawan
IKU 2 Bidang Rencana aksi
yang disusun
Rencana aksi yang
direalisasikan sebagai
implementasi
perjanjian/kesepakatan/
Nilai
Persentase
realisasi
rencana aksi
KBRI Bandar
Seri Begawan
sebagai
implementasi
dari perjanjian/
kesepakatan.
Bidang Politik 12 9
Bidang Ekonomi - -
Bidang Sosial
Budaya
- -
Bidang Protokol
dan Konsuler
- -
Jumlah 12 9
Yang diterima (%) 75
Jumlah Rekomendasi dan Prakarsa yang disampaikan: 12
Jumlah Rekomendasi dan Prakarsa yang diterima: 9
Realisasi IKU 1 (%): 75
Capaian (%) dari target 73%: 102
Beberapa rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang bernilai strategis dan merupakan
perwujudan peran KBRI Bandar Seri Begawan dalam mendukung peningkatan pengaruh
Indonesia di negara akreditasi antara lain:
1. Hubungan bilateral Indonesia dan Brunei pada tahun 2016 ditandai dengan kunjungan
Menteri Pertahanan RI, Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu dan isteri dalam rangka
memenuhi undangan resmi Pemerintah Brunei Darussalam untuk hadir sebagai Wakil Pemri
dalam rangkaian perayaan Hari Keputeraan (HUT) ke-70 Sultan Haji Hassanal Bolkiah pada
14- 16 Juli 2016. Pada kesempatan ini, Menhan RI melaksanakan audiensi kepada Sultan
Haji Hassanal Bolkiah, dan berkesempatan membahas komitmen penguatan kerjasama
pertahanan dan militer antara kedua negara.
2. Sebagai wujud dukungan atas prakarsa Indonesia di forum regional dan internasional,
Brunei Darussalam juga mengirimkan Wakil Menteri Luar Negeri dan Perdagangan, Dato
Paduka Awang Haji Erywan bin Pehin Dato Pakerma Jaya Haji Mohd Yusof pada KTT Luar
Biasa OKI ke-5 di Jakarta bulan Maret 2016, serta Bali Democracy Forum IX bulan
Desember 2016.
3. Dukungan Brunei Darussalam juga terlihat dengan mengirimkan wakilnya pada berbagai
pertemuan yang diselenggarakan RI dalam upaya menciptakan stabilitas di kawasan,
antara lain pada The 5th ASEAN-UN Workshop (Jakarta, 7-9 November 2016), The 26th
Workshop on Managing Potential Conflicts in the South China Sea (Bandung, 15-17
November 2016), dan The East Asia Summit (EAS) Regional Seminar for Capacity Building
to Prevent and Counter Violent Extremism (PCVE) (Surabaya, 5-6 Desember 2016).
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
25
4. Sepanjang tahun 2016, sejumlah demarche telah dilakukan kepada pejabat Kementerian
Luar Negeri dan Perdagangan, serta Kementerian teknis terkait, untuk mendapatkan
dukungan dari Pemerintah Brunei atas berbagai pencalonan Pemerintah RI di organisasi-
organisasi internasional. Demarche dilakukan secara tertulis melalui pengiriman nota
diplomatik dan pertemuan langsung dengan para pejabat Brunei yang terkait. Capaian
positif dari berbagai demarche ini adalah dukungan unilateral tertulis terhadap pencalonan
Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019−2020;
pencalonan kembali Duta Besar Nugroho Wisnumurti sebagai anggota International Law
Commission (ILC) periode 2017−2021; serta pencalonan Prof. Harkristuti Harkrisnowo
sebagai anggota Committee on the Elimination of Discrimination against Women (CEDAW)
periode 2017−2020.
5. Demarche juga telah dilakukan untuk mendapatkan dukungan Pemerintah Brunei pada
sejumlah pencalonan Pemerintah RI lainnya, yaitu: (i) pencalonan Dubes Arif Havas
Oegroseno sebagai Hakim ITLOS 2017−2026, (ii) pencalonan Indonesia sebagai anggota
Council of Administration (CA) dan pencalonan kembali sebagai anggota Postal Operations
Council (POC) pada Universal Postal Union (UPU) untuk periode 2017−2020, (iii)
pencalonan Indonesia sebagai anggota Executive Board UNESCO untuk periode
2017−2021, dan (iv) pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan ICAO Part III periode
2016−2019.
6. Terkait permintaan dukungan bagi pencalonan Pemerintah RI dimaksud, demarche masih
harus dilakukan kembali untuk pencalonan Dubes Arif Havas Oegroseno sebagai Hakim
ITLOS yang pemilihannya akan dilaksanakan di New York pada Juni 2017. Dalam hal ini,
meskipun negara ASEAN lainnya, yaitu Thailand juga mengajukan pencalonan kandidatnya
sebagai Hakim ITLOS pada kelompok Asia Pasifik, terdapat indikasi Brunei Darussalam
akan memberikan dukungannya kepada Indonesia, sebagaimana disampaikan Wakil Tetap
Brunei Darussalam pada pertemuan one-on-one antara Dubes Arif Havas Oegroseno
dengan Wakil tetap negara-negara sahabat saat penggalangan dukungan di New York pada
14−17 November 2016.
7. Brunei Darussalam juga senantiasa berkontribusi positif dan mendukung prakarsa
Indonesia dalam menciptakan keamanan dan kestabilan kawasan. Kerjasama bidang
pertahanan dan keamanan antara kedua negara berjalan amat baik melalui
penyelenggaraan latihan militer bersama di bawah skema the ASEAN Defense Ministers’
Meeting Plus Maritime Security and Counter Terrorism (ADMM MS&CT) pada bulan Mei
2016 di Brunei Darussalam; latihan bersama Helang Laut RI-NBD bulan Oktober 2016;
latihan bersama Elang Brunesia bulan Oktober 2016. Pelaksanaan pendidikan perwira TNI
di lembaga pendidikan Angkatan Bersenjata Diraja Brunei (ABDB) juga terfasilitasi dan
terkoordinasi dengan baik, yaitu Executive Development Programme (EDP), RBAF
Command and Staff Course, dan RBAF Junior Staff Course.
Analisa IKU 3
Dalam hal capaian IKU 3 yaitu, Persentase peningkatan Trade, Tourism dan Investment,
capaian IKU KBRI Bandar Seri Begawan memperoleh capaian kinerja sebesar 70%, dengan
realisasi 0,7% dari yang ditargetkan sebesar 1%. Kinerja Ekspor RI periode Januari-September
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
26
2016 hanya mencapai 70% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015, namun RI
mencatat surplus perdagangan sebesar USD11,367 juta.
Capaian IKU 3 tersebut, didapatkan dari target impor Brunei Darussalam dari RI 2016
dibandingkan dengan realisasi total impor Brunei Darussalam dari RI per September 2016.
Capaian IKU-3 KBRI Bandar Seri Begawan
IKU 3 Target Impor 2016 Total Impor 2016 Nilai
Persentase peningkatan Trade
BND122,64 juta BND85,9 juta
Realisasi IKU 3 (USD): -36,74 juta
Capaian IKU 3 (%) dari target 1%: 0,7%
1. Nilai perdagangan antara Brunei Darussalam dengan Indonesia mengalami trend yang
fluktuatif dalam lima tahun terakhir, dimana selama periode tersebut hubungan
perdagangan kedua negara selalu memperlihatkan defisit untuk Indonesia.
2. Turunnya harga minyak dunia juga berpengaruh pada neraca perdagangan antara
Indonesia dan Brunei Darussalam. Pada periode Januari-September 2016, Indonesia
mengalami surplus sebesar BND11,3 juta, dengan nilai ekspor Brunei sebesar BND74,6
juta dan impor Brunei dari Indonesia sebesar BND85,9 juta. Impor Indonesia dari Brunei
Darussalam 84% terdiri dari bahan bakar mineral. Sedangkan ekspor Indonesia ke Brunei
terdiri dari produk manufaktur (36%), mesin dan peralatan transportasi (27%) dan makanan
(19%). Lesunya ekonomi global juga berimbas pada nilai perdagangan kedua negara yang
menurun sebesar 59,8% (Jan – Sep 2016 / 2015). Penurunan total nilai perdagangan
tersebut disebabkan oleh berkurangnya jumlah impor migas dari Brunei sebesar 62,7%.
Sementara ekspor non migas Indonesia ke Brunei juga menurun sebesar 58,4% (data
JPKE, Oktober 2016).
3. Hingga September 2016 Jabatan Perancangan dan Kemajuan Ekonomi (JPKE), Brunei
Darussalam, mencatat bahwa total perdagangan Brunei-Indonesia mencapai BND89,1 juta
(sekitar USD66,5 juta dengan kurs USD1=BND1,34) atau turun sejumlah BND173,1 juta
(sekitar USD129 juta) jika dibandingkan pada periode yang sama tahun 2005 yakni sebesar
BND262,2 juta (sekitar USD195,6 juta). Detail nilai perdagangan dapat dilihat pada tabel
berikut:
NERACA PERDAGANGAN BRUNEI DARUSSALAM - INDONESIA 2010-2015
TAHUN EKSPOR BRUNEI
IMPOR BRUNEI
TOTAL +/-
2011 1.068,5 juta 90,7 juta 1.159,2 juta (-) 977,8 juta
2012 573,8 juta 101,8 juta 675,6 juta (-) 472,0 juta
2013 671,6 juta 191,9 juta 863,5 juta (-) 479,7 juta
2014 812,2 juta 132,2 juta 944,4 juta (-) 680,0 juta
2015 (Jan-Sep) 140,8 juta 121,4 juta 262,2 juta (-) 19,4 juta
2016 (Jan-Sep) 37,5 juta 51,5 juta 89,129 juta (+) 14,0 juta Catatan: (-) defisit untuk Indonesia Sumber: JPKE Brunei, data dalam BND
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
27
4. Selama tahun 2016, KBRI-Bandar Seri Begawan telah melakukan berbagai kegiatan
diplomasi ekonomi yang ditujukan untuk lebih meningkatkan hubungan dan kerjasama
ekonomi kedua negara, yaitu:
a. Misi Pariwisata:
- “Indonesian Tourism Table Top” di Radisson Hotel, Bandar Seri Begawan, 1
September 2016. Kegiatan ini merupakan kegiatan B to B meeting yang
mempertemukan 12 penjual dari Indonesia terdiri dari Tour Operator/Travel hotel di
Aceh, Jawa Barat, Bali dan Kepulauan Riau dengan 25 pembeli dari Brunei
Darussalam. Meeting telah berhasil menjual 731 paket wisata bernilai Rp.3,4 miliar.
- Pameran “Brunei Travel Fair” di Centerpoint Hotel, Bandar Seri Begawan, 2-4
September 2016. Dihadiri 50 undangan dan diikuti oleh 35 stan.
b. Misi Dagang:
- “Consumer Fair (CF) ke-17” di International Convention Center (ICC), Bandar Seri
Begawan, 27−31 Januari 2016, diikuti oleh 7 UKM dari Indonesia. Acara pameran
dihadiri sekitar 150.000 pengunjung.
- “The Brunei International Trade and Consumer Exhibition 2016 (BITC)” di Bridex,
Bandar Seri Begawan, 27 Februari−2 Maret 2016. KBRI Bandar Seri Begawan telah
memfasilitasi 5 booth dan transportasi lokal bagi para pelaku UKM dari Indonesia.
- “BIMP-EAGA Expo: Culture & Food 2016” di Airport Mall, Bandar Seri Begawan, 30
Maret-3 April 2016, diikuti 7 institusi/UKM dari Sulawesi Tengah dan Kalimantan
Utara.
- “Trade Expo Indonesia” (TEI) di Jakarta, 12-16 Oktober 2016 dan The 3rd BIMP-
EAGA and IMT-GT Trade Expo, Conference and Business Matching di Makasar
tanggal 14-16 Oktober 2016. TEI 2016 kali ini dihadiri 9 pengusaha Brunei
Darussalam dan The 3rd BIMP-EAGA and IMT-GT Trade Expo dihadiri 10
perusahaan Brunei Darussalam sebagai peserta.
- “Launching Sosro Fruit Tea Lemon 500 ml” di Mall Gadong, Bandar Seri Begawan
tanggal 11 September 2016.
c. Business Meeting/Roundtable Discussion/Afternoon Tea:
- “Buying Mission” antara 21 Pengusaha Brunei Darussalam Pertemuan dan UKM
Indonesia di SME Tower, Jakarta, 20−24 April 2016 dalam rangka persiapan
penyelenggaraan pameran INACRAFT2016. Pertemuan ini merupakan insiatif KBRI
Bandar Seri Begawan untuk melanjutkan keberhasilan program sebelumnya.
- Pertemuan “Business Meeting Back-to-back” dengan tema Kemaritiman
diselenggarakan tanggal 5 September 2016 bersamaan dengan Pameran tunggal di
Mall Gadong Brunei Darussalam. Diikuti sekitar 100 lebih undangan yang terdiri para
anggota Kadin Nasional Brunei Darussalam dan pengusaha Brunei lainnya.
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
28
- Pertemuan Akhir Tahun (Year End Gathering 2016) di Rizqun Hotel, Bandar Seri
Begawan, 15 Desember 2016. Dihadiri 100 peserta dari Kementerian Brunei terkait,
Kadin Nasional Brunei Darussalam, para Pengusaha Brunei Darussalam dan
Indonesia, Persatuan Masyarakat Indonesia dan media cetak Brunei Darussalam.
d. Pameran Tunggal:
- “Pameran Produk Indonesia”, bertemakan “Kemaritiman” The Mall, Gadong, pada
tanggal 3-5 September 2016 dengan jumlah pengusaha Indonesia yang hadir
sebanyak 38 perusahaan UMKM Indonesia dengan 20 stan. Selama 3 (tiga) hari
pameran, tercatat penjualan eceran sebesar kurang lebih BND40.000 dan potensi
pengembangan bisnis mencapai kurang lebih BND20.000. Selain itu, beberapa
peserta berhasil menjalin kontak bisnis dengan para pengusaha Brunei Darussalam
guna pengembangan bisnis lebih lanjut di bidang usaha tas dari kain tenun, batik,
kain tenun, tas kulit, kerajinan perak, pakaian fashion serta makanan kering dan
olahan.
e. Kunjungan Koordinasi dan Sosialisasi:
- Menghadiri pertemuan “Heart of Borneo” di Kota Kinabalu-Malaysia pada tanggal
5-7 September 2016. Dari pertemuan ini telah didapat pemahaman rencana
pembangunan ekonomi yang meliputi wilayah Brunei Darussalam dan Sabah,
Serawak-Malaysia.
- Kunjungan Kadin Jawa Barat ke 4 (empat) negara salah satunya ke Brunei
Darussalam, 30 Oktober-1 November 2016.
f. Pertemuan Koordinasi dengan instansi terkait di Brunei:
- Kunjungan ke Jabatan Pos Brunei Darussalam, 29 Desember 2016. Pertemuan
dengan Kepala Jabatan Pos Brunei, Hajjah Normah menghasilkan beberapa
informasi diantaranya mengenai kebiasaan Pemerintah Brunei men-tender-kan
pencetakan perangko ke negara lain. Jabatan Pos Brunei biasanya mengundang
dan menerima beberapa tawaran tender dari beberapa negara seperti Swiss,
Malaysia, Australia, Singapura termasuk Indonesia, namun tender dimenangkan
oleh Singapura dikarenakan terdapat kesamaan nilai tukar uang yang
memudahkan transaksi dan kesesuaian dengan keinginan Pemerintah Brunei
dalam hal ini persetujuan Sultan Hassanal Bolkiah. Semenjak itu, tender selalu
dimenangkan oleh Singapura.
5. Beberapa rekomendasi untuk meningkatkan kerjasama perdagangan, pariwisata, dan
investasi antara Indonesia dan Brunei Darussalam antara lain:
b. Pengembangan hubungan ekonomi, kegiatan pameran produk nasional, market
research, company-to-company approached, business meeting, kunjungan usaha
(trade/investment mission) memerlukan adanya dukungan dari pusat maupun pelaku
dan asosiasi usaha Indonesia.
b. Pengembangan sektor pariwisata perlu didukung dengan pembukaan lebih banyak
penerbangan langsung Indonesia-Brunei Darussalam. Penjajakan penerbangan
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
29
Balikpapan – Banjarmasin – Bandar Seri Begawan patut didukung oleh seluruh
pemangku kebijakan dan kepentingan kedua negara.
c. Perlu lebih didorong partisipasi pengusaha Indonesia untuk mempromosikan produk-
produknya di Brunei melalui berbagai ajang pameran yang diadakan di Brunei
Darussalam, seperti “ASEAN Counsumer Fair”, “BIMP-EAGA Expo” yang diadakan rutin
setiap tahun.
d. Perlunya tindak lanjut MoU kerjasama antara KADIN Indonesia dan Brunei dalam
mendorong para pengusaha kedua negara untuk secara pro-aktif melakukan kontak
langsung untuk memasarkan produk-produknya.
e. Untuk menyeimbangkan defisit perdagangan karena tingginya impor minyak dari Brunei,
upaya-upaya kerjasama militer dan pertahanan akan terus ditingkatkan dalam upaya
mendukung pemasaran produk-produk industri militer dan strategis untuk memenuhi
kebutuhan alutsista Brunei.
Analisa IKU 4
Dalam hal capaian IKU 4 yaitu, Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan
positif terhadap Indonesia, capaian IKU KBRI Bandar Seri Begawan memperoleh capaian
kinerja sebesar 100%. Dari 44 kuesioner yang diterima dari peserta kegiatan KBRI Bandar
Seri Begawan, sebanyak 44 kuesioner yang kembali dengan nilai jawaban 80-100. Dengan
demikian tabel capaian IKU 4 KBRI Bandar Seri Begawan adalah sebagai berikut.
Capaian IKU 4 KBRI Bandar Seri Begawan
IKU 4 Kuesioner yang
diterima
Kuesioner yang
menjawab dengan nilai
80-100
Nilai
Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia
44 44
Realisasi IKU 4 (%): 100
Capaian IKU 4 (%) dari target 82%: 122%
1. Dalam rangka meningkatkan hubungan masyarakat Indonesia dan Brunei Darussalam,
KBRI berupaya memelihara dan meningkatkan citra positif Indonesia sebagai negara
demokratis yang memiliki masyarakat yang pluralis dan moderat melalui berbagai kegiatan
diseminasi informasi kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh Indonesia dan kondisi
masyarakat Indonesia, baik yang berada di tanah air maupun yang berada di Brunei
Darussala. Diseminasi informasi dilakukan melalui berbagai saluran seperti media massa,
website dan media sosial KBRI Bandar Seri Begawan.
2. Pada tahun 2016, KBRI telah merilis 9 (sembilan) press release kepada media massa
setempat mengenai kebijakan Pemerintah Indonesia dan kegiatan yang diselenggarakan
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
30
oleh KBRI. Selain itu, dalam rangka peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI ke-71, KBRI
menerbitkan suplemen media sebanyak 2 halaman yang berisikan promosi budaya dan
pariwisata Indonesia serta pesan-pesan Duta Besar RI di Bandar Seri Begawan. Suplemen
tersebut dimuat di media massa setempat Brunei Times pada tanggal 17 Agustus 2016.
Selain itu, KBRI juga menerbitkan pesan Presiden RI dalam rangka Hari Kemerdekaan
Brunei Darussalam dan pesan Duta Besar RI dalam rangka perayaan hari ulang tahun
Sultan Hassanal Bolkiah di media massa setempat.
3. KBRI juga memfasilitasi sejumlah proses perijinan peliputan bagi media asing di Brunei
Darussalam atau Media Advisory kepada Jabatan Penerangan, Brunei Darussalam. Proses
perijinan peliputan antara lain dilakukan untuk jurnalis Radio Televisyen Brunei pada Bali
Democracy Forum (BDF). Selain itu KBRI juga telah memfasilitasi pelaksanaan Journalist
Visit Programme (JVP) bertema City of Lights, Four Kings and The Island of
God untuk media Brunei Darussalam pada tanggal 10 – 20 April 2016. Media trip diikuti oleh
satu orang jurnalis dari Media Permata. Destinasi media trip tersebut antara lain
mencakup Jakarta, Bali dan Papua Barat. Hasil dari kunjungan tersebut dimuat dalam 4
(empat) artikel di Media Permata yang berjudul (1) “Meneroka Keindahan Budaya Bali pada
tanggal 21 Juni 2016; (2) “Keindahan Alam Semula Jadi di Bali” pada tanggal 15 Juli 2016;
(3) “Keindahan Laut Biru di Perkampungan Arborek” pada tanggal 8 Mei 2016; (3)
“Kehebatan Fenomena Alam Akuatik di Raja Ampat” pada tanggal 4 Mei 2016.
4. Dalam upaya untuk mempromosikan seni dan budaya Indonesia, KBRI menggelar pentas
budaya Indonesia sebanyak 2 (dua) kali, yaitu pada pameran Flavours of BIMP EAGA &
Beyond: Culture and Food Expo 2016 pada bulan April 2016 yang bekerjasama dengan
Universitas Andalas Padang dan Resepsi Diplomatik HUT ke-71 RI pada bulan Agustus
2016 yang bekerjasama dengan Yayasan Tiara Intan Sumatera Utara. Selain itu, KBRI juga
bekerjasama dengan komunitas masyarakat Indonesia untuk menampilkan kesenian tari
Indonesia di berbagai acara seperti ASEAN Night pada bulan Januari 2016 yang
diselenggarakan oleh Politeknik Brunei dan ASEAN Mini Concert pada bulan Juli 2016 yang
diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan Belia dan Sukan Brunei Darussalam.
5. Dalam upaya mempromosikan kuliner khas Indonesia, KBRI juga berpartisipasi pada 4
(empat) pameran kuliner yang diselenggarakan di Brunei Darussalam, yaitu MOFAT Family
Day 2016 pada bulan Maret 2016 dan MOFAT Open House pada bulan Agustus 2016 yang
diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Brunei Darussalam;
International Day 2016 pada bulan Oktober 2016 yang diselenggarakan oleh Universiti
Brunei Darussalam; dan ASEAN Potluck pada bulan Oktober 2016 yang diselenggarakan
oleh Universiti Teknologi Brunei.
6. Dalam upaya mempromosikan hubungan antar masyarakat (people to people contact) serta
penggalangan masyarakat setempat, KBRI juga menggelar 3 (tiga) kegiatan yang bertujuan
mempererat hubungan antara Pemerintah dan rakyat Indonesia dengan masyarakat Brunei
Darussalam, yaitu kunjungan Kapal Ekspedisi Spirit of Majapahit pada bulan Mei 2016 yang
bekerjasama dengan Kemenko Maritim RI; donasi dan kunjungan KBRI ke SMARTER
Brunei pada bulan Mei 2016 dalam rangka Hari Pendidikan Nasional; dan donasi dan
kunjungan KBRI ke KACA Kuala Belait pada bulan Desember 2016 dalam rangka Hari
Disabilitas Internasional. Selain kegiatan tersebut, KBRI juga memfasilitasi kerjasama dan
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
31
saling kunjung masyarakat/ lembaga swadaya masyarakat kedua negara seperti Pajero
Sport Family Indonesia (PSF) ke Persatuan Kenderaan Pacuan 4 Roda Tutong; kunjungan
Toyota Kijang Club Indonesia (TKCI) ke Pusat Sejarah Brunei; kunjungan Four Wheel Drive
Association Brunei Darussalam ke Pontianak; Kunjungan Jawatan Kuasa Kerja dan Biro
Wanita Rumah Panjang Apak-Apak@ Bang Taong, Mukim Sukang ke Pontianak.
7. Dalam upaya mempromosikan kerjasama bidang olah raga, KBRI memberikan dukungan
bagi komunitas masyarakat yang ikut dalam liga olah raga di Brunei Darussalam, yaitu
Kejohanan Bola Tampar Terbuka Lelaki dan Wanita Anjuran Spitfire Team (BAVA) yang
diselenggarakan pada bulan Maret – April 2016. Pada kejuaraan bola voli tersebut, tim
Komunitas Indonesia di wakili oleh tim Puteri Indonesia meraih medali perak. KBRI juga
memberikan fasilitas bagi atlit sepeda gunung yang bertanding di kompetisi balap sepeda
gunung TMchefbox MTB Challenge 2016 pada bulan Mei 2016 dan ybs meraih medali
Perunggu. KBRI juga memberikan fasilitasi kepada Pesepeda Onthel Indonesia yang
berkeliling 3 negara, yaitu Slamet Sutikno, untuk mengadakan wawancara dengan Radio
KristalFM, Radio Televisyen Brunei (RTB) dan harian The Brunei Times (BT).
8. Dalam upaya mempromosikan kerjasama keagamaan, KBRI memberikan fasilitasi untuk
kunjungan Ketua DPRD Kota Banda Aceh dan Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama
(MPU) Kota Banda Aceh serta Dinas Syariah Kota Banda Aceh ke Kementerian Hal Ehwal
Ugama Brunei Darussalam dalam rangka kunjungan studi banding mengenai gerakan
dakwah pada bulan Juli 2016. KBRI juga menerima kunjungan Majelis Dzikir Ar-Ridha
Jam’iyatul Washliyah dari Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh dalam rangka
kunjungan ke Majelis Tertinggi MIB dan Jabatan Mufti Brunei Darussalam.
9. KBRI Bandar Seri Begawan juga aktif menjalin komunikasi dengan seluruh WNI, TKI dan
komunitas masyarakat Indonesia di Brunei Darusalam melalui berbagai media sosial
(Facebook dan Twitter KBRI, WhatssApp Group, Surat Elektronik, SMS, dan lain-lain).
Komunikasi aktif KBRI di jejaring media sosial ini cukup mendapatkan tanggapan positif dan
banyak dimanfaatkan para TKI untuk mencari informasi dan konsultasi berbagai masalah
ketenagakerjaan dan lain-lain. Saat ini laman media sosial Facebook KBRI telah memiliki
sebanyak 4.954 Friends dan 3.202 Followers. Sepanjang tahun 2016, media sosial KBRI
Bandar Seri Begawan telah diakses oleh 262.839 pengguna, dengan jumlah rata-rata akses
per bulan sebanyak 21,903.
Analisa IKU 5
Dalam hal capaian IKU 5 yaitu, Permasalahan WNI dan BHI di luar negeri yang dapat
diselesaikan sebesar 561 dari 598 kasus atau sebesar 93,81%. Kasus-kasus tersebut dapat
diselesaikan karena adanya kerjasama dan hubungan baik dengan berbagai pihak, diantaranya
dengan pemerintah Brunei Darussalam, dan peran aktif masyarakat Indonesia. Dengan
demikian tabel capaian IKU 5 KBRI Bandar Seri Begawan adalah sebagai berikut:
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
32
Capaian IKU 5 KBRI Bandar Seri Begawan
IKU 5 Kasus yang diterima Kasus yang
terselesaikan
Nilai
Persentase permasalahan WNI
dan BHI di luar negeri yang
diselesaikan
598 561 93,81%
Realisasi IKU 5 (%): 93,81%
Capaian IKU 5 (%) dari target 89%: 105,40%
Analisa IKU 6
Dalam hal capaian IKU 6 yaitu, persentase responden pengguna jasa yang menyatakan puas
atas pelayanan kekonsuleran, 99%. Jumlah angket sebanyak 578, jumlah responden yang
menyatakan puas sebanyak 572 orang. Kepuasan responden atau pengguna jasa karena KBRI
senantiasa melakukan perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan secara cepat, tepat dan
ramah. Dengan demikian tabel capaian IKU 6 KBRI Bandar Seri Begawan adalah sebagai
berikut:
Capaian IKU 6 KBRI Bandar Seri Begawan
IKU 6 Jumlah Responden Jumlah Responden
Yang Menyatakan Puas
Nilai
Persentase responden atau
pengguna jasa yang menyatakan
puas atas pelayanan
kekonsuleran
578 572 99%
Realisasi IKU 6 (%): 99%
Capaian IKU 6 (%) dari target 99%: 100%
1. Sebagai salah satu perwakilan yang menjalankan fungsi citizen service, perlindungan
WNI/TKI menjadi prioritas utama kerja KBRI Bandar Seri Begawan. Berbagai upaya inovatif
peningkatan pelayan dan perlindungan telah dilakukan serta sosialisasi sebagai upaya
pencegahan dan mendorong kepatuhan WNI/TKI terhadap hukum Indonesia dan hukum
setempat.
2. Sepanjang tahun 2016, pelaksanaan fungsi perlindungan WNI/TKI dan konsuler KBRI
umumnya tidak menemui hambatan yang berarti. Terdapat sebagian kecil yang mengalami
berbagai masalah, hubungan tidak harmonis dengan majikan, terlibat masalah hukum (baik
terkait pidana, pelanggaran imigrasi, dan lain-lain), serta sebagian kecil kasus gaji yang
tidak dibayar. Kasus disharmoni antara majikan dan pekerja rumah tangga sering terjadi
disebabkan oleh ketidakcakapan TKI dalam melaksanakan pekerjaannya. Hal ini
disebabkan tidak adanya pembekalan persiapan pra-pemberangkatan TKI. Perkembangan
yang terjadi di tahun 2016, meskipun tingkat kriminalitas yang melibatkan WNI cenderung
menurun, kasus-kasus keimigrasian justru meningkat, misalnya kasus-kasus WNIO. KBRI
juga telah berhasil memperjuangkan gaji, kompensai dan asuransi TKI yang cukup
signifikan.
3. Terkait kasus-kasus WNIO, dapat diamati bahwa kasus yang terjadi adalah sebagai
dampak dari diberlakukannya peraturan K2B dan saat ini pemerintah setempat juga telah
memberlakukan K4B di Brunei Darussalam yang mengizinkan WNA yang menggunakan
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
33
visa kunjungan untuk memperpanjang visa tinggal sebanyak 2 (dua) kali perpanjangan.
Akan tetapi, setelah memperpanjang visa sebanyak dua kali, maka WNA harus kembali ke
negaranya dan tidak diperkenankan memasuki Brunei Darussalam selama 2 (dua) bulan
hingga 4 bulan. Sebagai respon dari hal ini, kebanyakan WNI memilih untuk tetap tinggal di
Brunei lebih lama setelah dua kali perpanjangan visa dan menyebabkan overstay.
4. Kegiatan yang telah dilaksanakan, antara lain pelayanan pembuatan dokumen
kekonsuleran, perlindungan hukum terhadap WNI/TKI yang bermasalah, kunjungan ke
penjara bagi WNI yang sedang menjalani hukuman, bantuan repatriasi dan deportasi,
penanganan WNI/TKI yang sakit, meninggal serta yang transit, penyelesaian kasus-kasus
ketenagakerjaan, dan pembinaan terhadap TKI di penampungan.
Data TKI Formal & Informal di Brunei Darussalam
TKI Formal TKI Informal
Profesional 1.117 orang
PLRT 23.332 orang Sektor Jasa 7.347 orang
Perminyakan 1.183 orang
Konstruksi 16.960 orang
Industri 466 orang
Sopir 4.455 orang Perawat 19 orang
Perkebunan 1,149 orang
Sopir 1.376 orang
ABK 387 orang Lain-lain 7.937 orang
Lain-lain 10.322 orang
TOTAL 40.326 orang TOTAL 35.724 orang
Data WNI non TKI di Brunei Darussalam
Staff KBRI & keluarga 276 orang
Pelajar/Mahasiswa 471 orang
Ibu Rumah Tangga 708 orang
Anak-anak/Balita 1.616 orang
Kewarganegaraan Ganda
Terbatas 18 orang
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
34
Pelayanan kekonsuleran yang dilaksanakan oleh KBRI Bandar Seri Begawan pada periode
1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016 yaitu:
5. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Fungsional Tahun 2016 (1 Januari-31 Desember
2016) sejumlah BND292.146,-
6. Rekapitulasi kasus yang ditangani KBRI Bandar Seri Begawan periode 1 Januari – 31
Desember 2016 adalah sebagai berikut:
- Sisa kasus tahun 2015 : 9 kasus
- Jumlah kasus yang masuk 1 Jan – 31 Des 2016 : 589 kasus
- Jumlah kasus yang selesai 1 Jan – 31 Des 2016 : 561 kasus
- Jumlah TKI yang pulang ke Indonesia : 285 kasus
- Jumlah TKI yang kembali bekerja : 80 kasus
- Jumlah kasus yang belum selesai hingga 31 Desember : 29 kasus
- Jumlah TKI di penampungan sementara hingga 31 Desember : 37 orang
Menikah dengan WNA 713 orang
Rohaniawan 45 orang
Lain-lain 631 orang
TOTAL 4.478 orang
JENIS PELAYANAN DOKUMEN JUMLAH
Visa Diplomatik 20 stiker visa
Visa Kunjungan 855 stiker visa
Pembuatan Paspor Biasa
a. 24 halaman
b. 48 halaman
11.927 buku
9.584 buku
2.343 buku
SPLP WNI 33 buku
Lapor Diri WNI 4.014 orang
Surat Keterangan/SIM/Legalisasi 1.503 orang
Affidavit 60 orang
Job Order 164 Job Order
Persetujuan untuk Pembuatan KTKLN 2.697 persetujuan
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
38
melakukan klarifikasi kepada instansi terkait terhadap kebenaran/keaslian dokumen
tersebut.
9. Perlindungan WNI/TKI yang telah dilakukan oleh KBRI Bandar Seri Begawan pada tahun
2016 antara lain berupa:
a. Melakukan 230 kali pertemuan dengan instansi terkait Brunei Darussalam seperti kantor
buruh, imigrasi, mahkamah dan polisi di daerah Brunei Muara (Bandar), Tutong, Kuala
Belait dan Temburong untuk meningkatkan koodinasi.
b. Meneliti dan menyeleksi job order kerjasama antara perusahaan penyalur tenaga kerja
Brunei dengan PPTKIS. Adapun jumlah job order hingga 31 Desember 2016 adalah
sebanyak 156 job order.
c. Memberikan pelayanan kekonsuleran dan ketenagakerjaan berbasis one day service di
daerah Kuala Belait dan Temburong, yaitu:
- Kuala Belait : 12-Maret 2016 dan 8-9 Oktober 2016
- Temburong : 23-24 Juli 2016
d. Kunjungan rutin ke penjara Jerudong dan Maraburong yang dimaksudkan sebagai
bentuk pembinaan terhadap WNI yang sedang di penjara, yaitu pada tanggal 17
Oktober 2015. Selain itu juga telah melakukan 3 kali kunjungan ke kunjungan ke penjara
untuk menindaklanjuti kasus, yaitu:
- 31 Maret 2016, tindak lanjut kasus Yuli Rudy Wijayanto, WNI mengidap HIV
- 14 November 2016, tindak lanjut kasus Yuli Rudy Wijayanto, WNI mengidap HIV
- 29 Desember 2016, Mendampingi Delegasi Kementerian PP dan PA
e. Kunjungan kerja dan koordinasi ke Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
pada 18-19 April 2016. Kunjungan dan koordinasi dipimpin oleh Wakil Kepala
Perwakilan, dan didampingi oleh Koordinator Fungsi Protkons, Staf Teknis Tenaga
Kerja, dan staf Fungsi Protkons. Maksud dan tujuan kegiatan tersebut dalam rangka
pencegahan dan perlindungan WNI, khususnya TKI. Sebagaimana diketahui, bahwa
Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu daerah pengirim TKI yang banyak
bermasalah di Brunei Darussalam.
f. Menampung dan menyelesaikan pengaduan para TKI dengan memanggil para majikan
dan agen, atau membawa kasus aduan tersebut kepada instansi terkait di Brunei
Darussalam bila tidak dapat diselesaikan bersama majikan dan agen. KBRI tidak hanya
menunggu pengaduan para TKI tetapi menjemput dan menindaklanjuti laporan
masyarakat serta aparat instansi terkait yang melaporkan adanya permasalahan TKI.
g. Melakukan 6 kali sosialisasi/saresehan dengan masyarakat Indonesia yang berada di
wilayah akreditasi. Sosialisasi dimaksudkan memberikan perkembangan terkini terkait
masalah hukum dan peraturan negara setempat dengan harapan dapat mencegah
potensi permasalahan yang dihadapi oleh WNI. Sosialisasi dilaksanakan bersama
dengan Fungsi terkait, yaitu Staf Teknis Tenaga Kerja, Fungsi Sosbud, dan Kantor
Atase Pertahanan.
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
39
h. Di bidang konsuler dan perlindungan WNI, melihat tanggapan positif WNI/TKI atas
berbagai program kegiatan KBRI, maka pelaksanaan berbagai kegiatan outreach,
seperti pelayanan konsuler, kunjungan ke penjara, sosialisasi peraturan-peraturan
hukum, akan terus ditingkatkan kuantitasnya di tahun-tahun mendatang.
10. Selain pelayanan dan perlindungan terhadap WNI/TKI di Brunei Darussalam, KBRI juga
memberikan pelayanan dan pendampingan keprotokolan kepada delegasi RI. Sepanjang
tahun 2016, KBRI Bandar Seri Begawan memberikan layanan keprotokolan untuk 80
delegasi terdiri dari 1160 orang. Delegasi tersebut ke Brunei Darussalam dalam rangka
kerjasama bilateral, regional, dan multilateral. Dukungan yang diberikan utamanya adalah
pengaturan pertemuan dengan pejabat-pejabat terkait di Brunei Darussalam, fasilitasi
penjemputan dan pengantaran di bandara, serta dukungan mobilitas selama berada di
Brunei Darussalam.
Analisa IKU 6
Fungsi Protkons membuat angket kuesioner pada setiap kegiatan pelayanan, baik pelayanan
rutin kekonsuleran di KBRI maupun kegiatan outreach berbasis one day service di wilayah
akreditasi. Minat masyarakat pengguna jasa masih sangat rendah untuk mengisi kuesioner
meskipun telah diberitahukan kepada pengguna jasa agar mengisi kuesioner tersebut untuk
meningkatkan dan perbaikan palayanan. Dalam hal capaian IKU 6 yaitu, persentase responden
atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran, capaian IKU KBRI
Bandar Seri Begawan memperoleh capaian kinerja sebesar 99%. Dari 578 kuesioner yang
diterima, sebanyak 572 kuesioner menjawab dengan nilai 80-100. Dengan demikian tabel
capaian IKU 6 KBRI Bandar Seri Begawan adalah sebagai berikut:
Capaian IKU 6 KBRI Bandar Seri Begawan
IKU 5 Kuesioner yang
diterima
Kuesioner yang
menjawab dengan nilai
80-100
Nilai
Persentase responden
atau pengguna jasa yang
menyatakan puas atas
pelayanan kekonsuleran
578 572
Realisasi IKU 6 (%): 99
Capaian IKU 6 (%) dari target 99%: 99
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
40
C. REALISASI ANGGARAN TAHUN 2016
Sesuai dengan Surat Pengesahan DIPA TA 2016 Nomor SP DIPA-011.01.1.404114/2016
tanggal 07 Desember 2015 Pagu DIPA KBRI Bandar Seri Begawan TA 2016 dialokasikan
sebesar Rp.34.336.051.000,- (tiga puluh empat miliar tiga ratus tiga puluh enam juta lima puluh
satu rupiah). Secara keseluruhan penyerapan anggaran sampai dengan akhir Desember 2016
adalah sebesar Rp.30.413.311.446,- atau 88,58% dari total alokasi anggaran.
Berdasarkan Inpres No.8 Tahun 2016 tanggal 26 Agustus 2016 anggaran KBRI Bandar Seri
Begawan mengalami penghematan/Blokir Pagu DIPA sebesar Rp.1.147.325.000,-.
Penghematan/Blokir Pagu ini berdampak pada realisasi serapan anggaran menjadi lebih kecil
karena penghematan anggaran tersebut tersebut tidak mengurangi pagu anggaran dan hanya
memblokir pagu anggaran. Jika prosentase realisasi anggaran 2016 KBRI Bandar Seri
Begawan dihitung dengan pagu anggaran setelah dikurangi penghematan/blokir pagu
(34.336.051.000-1.147.325.000=33.188.726.000) maka penyerapan anggaran menjadi sebesar
91.75%.
Pagu anggaran dan realisasi KBRI Bandar Seri Begawan dijabarkan sebagai berikut:
Realisasi Anggaran KBRI Bandar Seri Begawan Tahun 2012-2016
(Berdasarkan Data SAKPA)
No DIPA PAGU ANGGARAN
REALISASI %
1 2016 34.336.051.000
*33.188.726.000
30.413.311.446
88.58 91.75
2 2015 47.585.721.000 42.831.488.987 90,01
3 2014 28.209.913.000 27.168.564.791 96,31
4 2013 111.478.232.000 96.648.180.682 86,70
5 2012 72.310.480.000 38.001.877.683 52,55
*Pagu setelah dikurangi penghematan
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
41
Pagu dan Realisasi Anggaran Per IKU KBRI Bandar Seri Begawan
Tahun 2016
No IKU URAIAN IKU
Sumber Pendanaan
Per Output/
Komponen DIPA
2016
Pagu Realisasi
Realisasi (%)
1 I
Persentase
Rekomendasi Yang
Ditindaklanjuti
Stakeholders
Bantuan Delegasi RI
Dalam Rangka
Kerjasama Bilateral
dan Sidang
Internasional
342.622.000 191.178.323
55.80%
2 II Persentase Realisasi
Rencana Aksi/inisiatif
yang Diimplementasikan
Kerjasama
Bilateral/Regional dan
Multilateral
1.336.146.000
439.232.545
32.87%
3 III
Persentase Peningkatan
Trade, Tourism and
Investment (TTI)
Pameran/Promosi
551.717.000 427.736.756
77.53%
4 IV
Persentase Publik di
negara Akreditasi yang
Berpandangan Positif
Terhadap Indonesia
Pembinaan
Penggalangan
Masyarakat di Negara
Akreditasi
1.111.395.000 1.027.974.307
92.49%
5 V Persentase Permasalahan WNI dan BHI di Luar Negeri yang Diselesaikan
WNI/BHI Yang
Mendapat
Perlindungan 1.247.667.000
1.241.960.723
99.54%
6 VI
Persentase Responden
atau Pengguna Jasa yang
Menyatakan Puas atas
Pelayanan Kekonsuleran
Dokumen
Kekonsuleran 75.657.000
75.163.494
99.35%
Laporan Kinerja KBRI Bandar Seri Begawan 2016
42
BAB
IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sepanjang tahun 2016, KBRI aktif dalam pembinaan jejaring kerja dan melakukan
pendekatan secara terus-menerus dengan berbagai pemangku kepentingan di Brunei
Darussalam, dan hal ini akan terus ditingkatkan pada tahun–tahun mendatang. Kegiatan-
kegiatan outreach seperti pertunjukan budaya, pameran produk nasional, pembinaan
masyarakat, juga perlu semakin ditingkatkan intensitasnya kedepan.
Untuk terus meningkatkan capaian kinerja KBRI Bandar Seri Begawan, terdapat berbagai
peluang-peluang di sejumlah bidang antara lain:
a. Dukungan penuh Brunei Darussalam atas keutuhan dan integritas NKRI tidak
mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Mekanisme bilateral melalui pelaksanaan
Sidang Komisi Bersama (JCBC) secara berkala dapat menjadi sarana untuk
membahas peningkatan kerjasama bilateral di semua bidang.
b. Adanya kesamaan pandangan dalam berbagai isu bilateral, regional, dan global, serta
menempatkan ASEAN sebagai cornerstone politik luar negeri. Kedua negara juga
memiliki kerjasama yang erat dalam kerjasama regional dan internasional lain, seperti
OKI, APEC, PBB, ASEM.
c. Di bidang ekonomi, kebijakan Brunei untuk terus melakukan diversifikasi kegiatan
ekonominya agar tidak bergantung kepada sektor minyak dan gas, pengembangan
ekonomi kecil dan menengah, serta pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur,
menyediakan peluang untuk sektor swasta Indonesia untuk dapat masuk ke Brunei dan
memanfaatkan peluang bisnis yang ada.
d. Di bidang seni dan budaya, kehadiran komunitas-komunitas masyarakat Indonesia di
Brunei dapat menjadi aset pendukung bagi upaya peningkatan pelayanan dan
perlindungan WNI di Brunei Darussalam. Selain itu, komunitas-komunitas tersebut
dapat diberdayakan sebagai tim kesenian dan budaya yang akan mewakili Indonesia
dalam berbagai pentas kesenian di Brunei Darussalam. Pemberdayaan komunitas
sebagai tim kesenian akan menunjang kegiatan promosi seni dan budaya Indonesia
dengan lebih efisien dan efektif.
e. Dalam bidang sosial dan kemasyarakatan, terdapat peluang peningkatan people to
people contact antara RI – Brunei Darussalam, dimana mobilitas orang semakin tinggi
dengan adanya akses yang memungkinkan masyarakat berpergian antar negara-
negara ASEAN. Penerimaan dan respon positif dari masyarakat Brunei juga
(Lampiran II)
MATRIKS REALISASI RENCANA AKSI KBRI BANDAR SERI BEGAWAN
TAHUN 2016
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
1. Menguatnya peran KBRI Bandar Seri Begawan dalam mendukung diplomasi maritim dan perbatasan/pengembangan infrastruktur poros maritim Indonesia/kerja sama bilateral dan isu-isu global
Persentase rekomendasi yang ditindaklanjuti stakeholders
Target: 73%
Realisasi: 76%
20%
40%
60%
73%
Mengembangkan 25 jejaring kerjasama
Input: SDM Anggaran Output: Jumlah instansi/ stakeholders yang dilobby
Orang Rupiah Instansi
9
1,098,100,000
25
9
364,060,538 (409,600,000)*
25
100 33
100
a. Narasi singkat pencapaian kinerja:
KBRI berhasil melakukan Lobby kepada instansi terkait di negara akreditasi (Kementerian Luar Negeri 3 kali, Kementerian Pariwisata 3 kali, Kementerian Tenaga Kerja 2 kali, Kementerian Kesehatan 1 kali, BNP2TKI 1 kali, BNP3TKI 1 kali, Imigrasi 1 kali, Kadin 3 kali, Perguruan Tinggi Negeri 3 kali, Pemerintah Daerah 12 kali, asosiasi pengusaha 2 kali) untuk menghasilkan rekomendasi terkait dengan peningkatan kerja sama kedua negara.
b. Pendekatan telah dilaksanakan
dan Perwakilan telah menyampaikan:
- Rekomendasi di bidang perkapalan dan pelabuhan sebagaimana hasil buying mission dalam rangka INACRAFT 2016.
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
- Rekomendasi kepada pengusaha Indonesia untuk berpartisipasi pada kegiatan Business Meeting dan Pameran Produk Maritim Indonesia 2016 di Brunei.
- Rekomendasi kerjasama
pengusaha Indonesia dengan pengusaha Brunei sebagaimana hasil Temu Bisnis pada September 2016.
- Pembahasan dengan
pemerintah Brunei Darussalam pada 3 November 2016 mengenai zero domestic workers 2017-2018, dan 5 (lima) jabatan bagi TKI dengan kompetensi yang akan ditawarkan Pemri ke Pemerintah Brunei Darusalam, yaitu housekeeper/family cook, child/baby care, elderly care, family driver dan family gardener.
- Penyelenggaraan Pertemuan
Bilateral ke-3 Joint Working Group on Labor pada November 2016 dalam rangka perumusan perjanjian penempatan dan perlindungan TKI sektor domestik.
- Peningkatan kerjasama
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
pendidikan dengan memfasilitasi kunjungan kerja Kementerian Pendidikan Brunei Darussalam ke Jakarta tanggal 24-28 Agustus 2016 dalam rangka studi kegiatan kepramukaan di Indonesia. Kementerian Pendidikan Brunei mengadakan pertemuan dengan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka di Indonesia.
- Peningkatan kerjasama
pendidikan dengan memfasilitasi kunjungan kerja Kementerian Pendidikan Brunei Darussalam ke Yogyakarta pada tanggal 21 – 25 November 2016 dalam rangka Pelatihan Guru Olah Raga.
- Peningkatan kerjasama
pendidikan dengan memfasilitasi pemberian beasiswa Darmasiswa dan BSBI 2016 ke mahasiswa Universiti Brunei Darussalam.
- Penandatanganan MoU
Kerjasama Pendidikan antara: • UNISSA dengan UMM
Lampung, Mei 2016; • UNISSA dengan UMS
Surakarta, Juli 2016;
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
• UNISSA dengan UNISSULA Semarang, Agustus 2016;
• UNISSA dengan UNISNU Jepara, Agustus 2016;
• KUPU SB dengan IAIN BUkttinggi, Oktober 2016;
• KUPU SB IAIN Batussangkar, Oktober 2016;
• KUPU SB dengan UIN Alauddin Makassar , Oktober 2016;
• IAIN Palopo, Oktober 2016. c. Faktor-faktor penghambat:
Lambatnya proses birokrasi atau lemahnya koordinasi antara perwakilan dan K/L terkait masih menjadi faktor penghambat dalam mencapai target IKU. Terdapat pemotongan anggaran guna penghematan sebesar Rp. 409,600,000,-
d. Percepatan Proyeksi Kedepan:
Perlunya membangun hubungan kerja yang lebih baik sehingga upaya pendekatan dapat berjalan lebih cepat.
Mengadakan kuliah umum seminar Potensi Maritim Indonesia
Input:
-SDM
-Anggaran
Output:
Jumlah
Orang Rupiah
orang
8 180,574,000
150
- 6,565,312
(193,842,000)
-
- - -
Kegiatan tidak dilaksanakan karena adanya penghematan anggaran.
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
stakeholders yang menghadiri seminar
Mengupayakan
dan memfasilitasi
2 kunjungan
Menteri/pejabat
tinggi terkait
Input:
-SDM
-Anggaran
Output:
Jumlah
kesepakata
n hasil
kunjungan
Orang Rupiah
kesepakatan
15 51,844,000
2
15 - 1
100 -
50
a. Kunjungan Menteri Pertahanan RI, Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu beserta isteri dalam rangka memenuhi undangan resmi Pemerintah Brunei Darussalam untuk hadir sebagai Wakil Pemri dalam rangkaian perayaan Hari Keputeraan (HUT) ke-70 Sultan Haji Hassanal Bolkiah pada 14- 16 Juli 2016.
b. Pada kesempatan ini, Menhan
RI melaksanakan audiensi kepada Sultan Haji Hassanal Bolkiah. Pada pertemuan tersebut, kedua pihak menyinggung komitmen penguatan kerjasama pertahanan dan militer antara kedua negara.
Menyampaikan 2
usulan/prakarsa
di bidang
polhukam,
ekubang, dan
sosial budaya
untuk posisi
Indonesia dalam
Input:
-SDM
-Anggaran :
Output:
Jumlah
usulan/prak
arsa yang
Orang Rupiah
Usulan/prakarsa
2 13,900,000
2
2 - 2
100
-
100
a. Perwakilan RI telah melakukan
menyampaikan usulan penyelenggaraan JCBC ke-4 pada paruh pertama tahun 2017 dan menyampaikan hasil Pertemuan Bilateral ke-3 Joint Working Group on Labor pada November 2016 dalam rangka perumusan perjanjian
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
negosiasi/perundi
ngan bilateral,
regional, dan
multilateral
ditindaklanj
uti sebagai
posisi
Indonesia
dalam
negosiasi/p
erundingan
bilateral,
regional,
dan
multilateral
penempatan dan perlindungan TKI sektor domestik.
b. Pertemuan JCBC penting
sebagai forum untuk terus melakukan review atas pelaksanaan kerjasama bilateral yang berkembang.
c. Brunei Darussalam telah
memberikan respon positif atas usulan Indonesia terkait finalisasi MoU ketenagakerjaan sector domestik.
d. Perlu respon positif Indonesia
terkait penyelenggaraan JCBC ke-4.
Melaksanakan dialog dan pertemuan dengan para pejabat terkait dalam rangka memperoleh dukungan dalam kerjasama regional maupun multilateral.
Input:
-SDM
-Anggaran
Output:
Jumlah
dukungan
yang
diberikan
Orang
Rupiah
Dukungan
24
Dari DIPA Kantor
Athan
6
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
2. Peningkatan peran Perwakilan RI dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di negara akreditasi
Persentase realisasi rencana aksi/inisiatif yang diimplementasikan
Target: 73%
20%
40%
55%
73%
Melaksanakan Pertemuan ke-4 Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) Indonesia – Brunei di Indonesia
Input: SDM Anggaran Output: Jumlah hasil pertemuan/Kesepakatan yang dapat ditindaklanjuti
Orang Rupiah
kesepakatn
5
19,110,000 1
- - -
- - -
a. Perwakilan RI telah mengusulkan pelaksanaan JCBC ke-4 dengan Indonesia sebagai tuan rumah pada tahun 2017.
d. Belum adanya tanggapan
terkait kesediaan Indonesia hingga saat ini.
e. Indonesia perlu memberikan respon positif terhadap usulan pelaksanaan JCBC ke-4.
Realisasi: 75%
Melakukan 6
upaya
penggalangan
terhadap
pencalonan
Indonesia pada
lembaga atau
organisasi
internasional
Input: SDM Anggaran : Output: Jumlah dukungan yang diperolah terhadap
Orang Rupiah
dukungan
2 25,020,000
6
2 - 3
100
-
50
a. Kegiatan pendekatan yang dilakukan kepada pejabat terkait telah berhasil menindaklanjuti rencana aksi terkait penggalangan dukungan bagi pencalonan Indonesia di organisasi-organisasi internasional.
b. Pendekatan telah dilakukan untuk 6 pencalonan Indonesia
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
pencalonan Indonesia pada lembaga/organisasi internasional
di beberapa Organisasi Internasional dan telah diperoleh dukungan Pemerintah Brunei Darussalam atas Pencalonan Indonesia di berbagai Organisasi Internasional, yaitu: Pencalonan Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020; Pencalonan Kembali Duta Besar Nugroho Wisnumurti sebagai anggota International Law Commission (ILC) periode 2017-2021; serta Pencalonan Prof. Harkristuti Harkrisnowo sebagai anggota Committee on the Elimination of Discrimination against Women (CEDAW) periode 2017-2020.
c. Brunei pada prinsipnya akan
berikan prioritas dukungan kepada negara-negara ASEAN.
d. Perlunya pendekatan tingkat
pejabat tinggi, dan demarche langsung saat persidangan.
Merealisasikan 3
rencana aksi
sebagai
implementasi
perjanjian/kesepa
Input:
SDM
Anggaran
Output:
Orang
Rupiah
10
20,850,000
a. Dukungan dan kehadiran Brunei Darussalam dalam kegiatan/prakarsa oleh Indonesia.
b. Dukungan Brunei Darussalam
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
katan di bidang
politik, sosial-
budaya, hukum
dan keamanan
yang
ditandatangani
Jumlah
hasil
pertemuan/
Kesepakata
n yang
dapat
ditindaklanj
uti
kesepakatan 3 terhadap pertemuan internasional inisiatif RI, melalui kehadiran Wamenludag Brunei Darussalam, Dato Paduka Awang Haji Erywan bin Pehin Dato Pakerma Jaya Haji Mohd Yusof pada BDF IX, Desember 2016 serta KTT Luar Biasa OKI ke-5 di Jakarta, Maret 2016. Dukungan Brunei Darussalam dengan mengirimkan wakilnya pada berbagai pertemuan yang diselenggarakan RI dalam upaya menciptakan stabilitas di kawasan, antara lain pada the 5th ASEAN-UN Workshop, the 26th Workshop on Managing Potential Conflicts in the South China Sea, dan the East Asia Summit (EAS) Regional Seminar for Capacity Building to Prevent and Counter Violent Extremism (PCVE).
c. Brunei Darussalam senantiasa memberikan dukungan penuh dan respon positif atas prakarsa Indonesia dalam penciptaan stabilitas kawasan.
Mensosialisasikan kebijakan
Input:
a. Kerjasama pertahanan kedua negara telah berjalan baik
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Kemhan RI dan TNI dalam program kerjasama regional dan multilateral.
-SDM
-Anggaran
Output:
Persentase
stakeholder
s yang
memahami
kebijakan
Kemhan
Orang
Rupiah
Persentase
6
Dari DIPA Kantor
Athan
100
80%
dengan penyelenggaraan kegiatan antara kedua ABDB.
b. Penyelenggaraan latihan militer bersama di bawah skema the ASEAN Defense Ministers’ Meeting Plus Maritime Security and Counter Terrorism (ADMM MS&CT) pada bulan Mei 2016 di Brunei Darussalam; Penyelenggaraan latihan bersama Helang Laut RI-NBD bulan Oktober 2016; Penyelenggaraan latihan bersama Elang Brunesia bulan Oktober 2016.
Memfasilitasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan pendidikan Perwira TNI di Lembaga Pendidikan ABDB.
Input:
-SDM
-Anggaran
Output:
Jumlah
Perwira TNI
yang ikut
pada
lembaga
pendidikan
ABDB
Orang
Rupiah
Orang
2
Dari DIPA Kantor
Athan
4
a. Pelaksanaan pertukaran pendidikan kedua Angkatan Bersenjata telah berjalan baik.
b. Fasilitasi dan koordinasi pelaksanaan pendidikan perwira TNI di lembaga pendidikan Angkatan Bersenjata Diraja Brunei, yaitu Executive Development Programme (EDP), RBAF Command and Staff Course, dan RBAF Junior Staff Course.
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
3. Peningkatan
peran
Perwakilan RI
dalam
menciptakan
nilai manfaat
ekonomi, dan
pembangunan
bagi
kesejahteraan
rakyat Indonesia
Persenta
se
peningka
tan trade,
tourism
and
investme
nt (TTI)
1% - - - 1% Keikutsertaan
pengusaha
Indonesia pada
pameran yang
diselenggarakan
di Brunei dengan
pihak terkait
Input:
-SDM
-Anggaran
Output:
Jumlah
pengunjung
yang
berminat
untuk
melakukan
bisnis /
berinvestasi
/
berkunjung
ke
Indonesia
Orang Rupiah
Pengusaha
5
47,429,000 5
5
47,164,360
100 99
a. Dalam rangka Kuala Lumpur International Hijab Fair (KLIHF) tanggal 2 – 5 Juni 2016, KBRI Bandar Seri Begawan telah mendukung 30 pengusaha UKM Indonesia yang ikut serta pada pameran dimaksud. Selain itu KBRI BSB pada tanggal 1 September 2016, memfasilitasi penyelenggaraan table top meeting antara para tour operator Indonesia dan Brunei di Hotel Radisson, Bandar Seri Begawan dan memfasilitasi keikutserstaan para tour operator Indonesia para Brunei Travel Fair tanggal 2 – 4 September 2016, di Hotel Center Point, Bandar Seri Begawan yang didukung oleh Kementerian Pariwisata.
b. Hasil penjualan eceran dan pesanan selama pameran
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
KLIHF yang diperoleh para pengusaha UKM Indonesia mencapai +BND87.360. Selain itu beberapa pengusaha juga menyatakan memiliki peluang kerja sama dengan para pengusaha lokal. Sementara pada table top meeting dan Brunei Travel Fair, para tour operator Indonesia telah berhasil menjual 731 paket wisat bernilai Rp 3,4 milyar.
Menyelenggaraka
n 2x Temu
Usaha/Business
Meeting
Input:
-SDM
-Anggaran
Output:
Jumlah
pengusaha
yang
berninat
untuk
melakukan
bisnis
Orang Rupiah
Orang
20
100,131,000
50
20
89,784,970
100
100 90
200
a. Dilaksanakan 2 (dua) kali pada tanggal 5 September 2016 dan 15 Desember 2016. Kedua acara tersebut dihadiri lebih dari 100 orang peserta dari berbagai kalangan usaha maupun pemerintahan Brunei Darussalam.
b. Hasil dari kegiatan tersebut
antara lain: - Pemahaman terhadap
kinerja perekonomian Indonesia dan peluang usaha dan investasi di beberapa daerah di Indonesia.
- Sektor pertanian dan peternakan mendapat perhatian yang cukup
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
besar dari para peserta baik sebagai potensi kerjasama maupun sebagai salah satu sektor kerjasama dalam bentuk pengiriman para pelaku usaha muda binaan Perserikatan Peniaga-peniaga Melayu Brunei Darussalam guna pengembangan kewiraswastaan.
- Selain itu sektor technopreneur, kewiraswastaan dan kunjungan ke daerah-daerah lain selain Jakarta maupun Pulau Jawa juga mendapat perhatian dari para pemangku kepentingan Brunei.
Menyelenggaraka
n pameran
Produk Maritim
Input:
-SDM
-Anggaran
Output:
Jumlah
pengunjung
yang
berninat
untuk
membeli
Orang Rupiah
Orang
15
187,372,000
200
15
162,398,405
38
100 87
19
a. KBRI BSB telah menyelenggarakan Pameran Produksi Maritim Indonesia pada tanggal 3-5 September 2016 di the Mall Gadong, Bandar Seri Begawan. Pameran diikuti oleh 38 (tiga puluh delapan) perusahaan UMKM yang tergabung dalam kelompok usaha IWAPI, ASEPHI Yogyakarta, Smart Community, UMKM binaan Universitas Muara
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
produk Kudus dan Kabupaten Bandung serta usaha individual. Pameran tersebut merupakan kegiatan tahunan yang ditujukan untuk mempromosikan produk-produk Indonesia (terutama produk UMKM) kepada masyarakat dan kalangan usaha Brunei Darussalam.
b. Selama 3 (tiga) hari pameran, tercatat penjualan eceran sebesar kurang lebih B$40.000 dan potensi pengembangan bisnis mencapai kurang lebih B$20.000. Selain itu beberapa peserta berhasil menjalin kontak bisnis dengan para pengusaha Brunei Darussalam guna pengembangan bisnis lebih lanjut di bidang usaha tas dari kain tenun, batik, kain tenun, tas kulit, kerajinan perak, pakaian fashion serta makanan kering dan olahan.
c. Brunei menetapkan
beberapa waktu yang tidak memperkenankan penampilan acara budaya dan melarang penyelenggaraan fashion
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
show. Hal ini menyebabkan tidak optimalnya stand Indonesia.
d. Perlu persiapan dini bagi penetapan tanggal penyelenggaraan dan ijin bagi penampilan budaya serta penyesuaian konsep pameran agari tidak monoton.
Melakukan
Market Research,
Februari 2016
Input:
-SDM
-Anggaran
Output:
Data
economic
intelligence/
market
survey
Orang Rupiah
Dokumen
3 61,270,000
1
3
19,302,993
(40,500,000) 2
100 30
200
a. Riset pasar pasar dilaksanakan 2 (dua) kali di Kuala Belait dan Tutong pada tanggal 6-7 Februari 2016.
b. Hasil kegiatan riset pasar yaitu diketahuinya jenis produk Indonesia yang telah beredar dan potensi produk-produk lain untuk memasuki pasar Brunei Darussalam.
c. Pemotongan anggaran guna penghematan sebesar Rp. 40,500,000,-
Mengadakan Misi
Dagang ke
Jakarta dalam
rangka Inacraft,
April 2016
Input:
-SDM
-Anggaran
Output:
Jumlah
Orang Rupiah
Orang
3 35,596,000
10
3
23,421,160
19
100 66
190
a. Dalam rangka pameran Inacraft 2016 tanggal 20 – 24 April 2016, KBRI Bandar Seri Begawan telah mengorganisir para pengusaha Brunei untuk menghadiri pameran dimaksud. Pada pameran
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
peserta/pel
aku usaha
Brunei yang
ikut pada
Misi ke
Jakarta
dalam
rangka
Inacraft
Inacraft kali ini, terdapat 19 pengusaha Brunei yang hadir dari berbagai jenis usaha, selain retailer juga terdapat pengusaha di bidang perkapalan dan logistik-forwarder serta pejabat pelabuhan Brunei.
b. Dari misi kali ini, diperkirakan tercatat transaksi eceran dan transaksi kontak dagang yang dilakukan oleh para pengusaha Brunei dari pameran Inacraft 2016 sebesar US$ 25.000. Di luar program menghadiri Inacraft 2016, para pengusaha Brunei berkesempatan bertemu mitra Indonesia mereka di bidang pelabuhan, perkapalan, logistik dan forwarder. Selain itu tinjauan lapangan ke berberapa terminal di Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan dapat membuka potensi kerjasama antar pengusaha kedua negara.
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Mengadakan Misi
Dagang ke
Jakarta dan
Makassar dalam
rangka TEI,
Oktober 2016
Input:
-SDM
-Anggaran
Output:
Jumlah
peserta/pel
aku usaha
Brunei yang
ikut pada
Misi
Pariwisata
ke
Semarang,
Indonesia
Orang Rupiah
Orang Dokumen
3 91,919,000
30 1
3
28,374,603
(43,812,000) 9 1
100 30
30 100
a. Dalam rangka Trade Expo Indonesia (TEI) 2016, 12 – 16 Oktober 2016 di Jakarta dan the 3rd BIMP-EAGA and IMT-GT Trade Expo, Conference and Business Matching 2016 (Expo Makassar), 14 – 16 Oktober 2016 di Makassar, KBRI Bandar Seri Begawan telah melakukan pendampingan para pengusaha dan perusahaan Brunei dalam menghadiri dan berpartisipasi pada kedua Expo dimaksud. Pada TEI ke-31 kali ini, terdapat 9 pengusaha Brunei yang hadir, dan untuk the 3rd BIMP-EAGA and IMT-GT Trade Expo terdapat 10 perusahaan Brunei sebagai peserta.
b. Dari kehadiran dan keikutsertaan para pengusaha Brunei pada kedua Expo tersebut, diperkirakan tercatat transaksi dagang dan potensi kontrak dagang sebesar US$ 250 – 300 ribu.
c. Pemotongan anggaran guna penghematan sebesar Rp. 43,812,000,-
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Memfasilitasi kunjungan 5 kunjungan Menteri/Pejabat Tinggi terkait isu ekonomi
Input: -SDM -Anggaran Output: Jumlah Menteri/Pejabat Tinggi yang terfasilitasi pada kunjungan dinas ke negara akreditasi
-Orang -Rupiah
orang
5
255.444.000 5
5 - 5
100
-
100
a. Pada tahun 2016, KBRI BSB telah memfasilitasi kunjungan 5 Menteri/Pejabat Tinggi Indonesia.
b. Ke-5 kunjungan tersebut adalah:
- Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia memimpin Delri pada the 16th ASEAN Telecomunication & Information Technology Ministers Meeting (TELMIN) dan the 17th ASEAN Telecomunication & Information Technology Senior Officials Meeting (TELSOM), 22 – 26 November 2016, yang diselenggarakan di International Convention Centre, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.
- Pertemuan Direktorat
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) dengan Dirjen Brunei Intellectual Property Office (BruIPO), pada tanggal 30 Juni 2016.
- 2nd Asia Pacific Rainforest Summit 2016, 3-5 Agustus 2016 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.
- Pertemuan BIMP-EAGA Agribusiness Cluster ke-4, 9-10 Agustus 2016 di International Convention Centre, Brunei Darussalam.
- Pertemuan Senior Officials Meeting on Health Development (SOMHD) ke-11, Pertemuan ASEAN Plus Three SOMHD ke-6, dan Pertemuan ASEAN-China SOMHD ke-6, tanggal 9-11 Agustus 2016, di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam
- Pertemuan ke-4 BIMP-EAGA Transport Cluster dan Pertemuan terkait lainnya di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, 7 - 8 September 2016.
Mengembangkan 12 jejaring kerja dalam peningkatan TTI
Input: -SDM -Anggaran
-Orang -Rupiah
2
28,000,000
2
21,513,667
100 76
a. Perwakilan berhasil membangun 12 jejaring kerja dengan counterpart di negara akreditasi antara lain, pihak
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Output: Jumlah jejaring kerja yang dikembangkan
12
12 12 Kantor PM, Kemludag Brunei, Kementerian Keuangan, Perhotelan Brunei, Kementerian Sumber-sumber Utama dan Pelancongan, Kadin Brunei, Persekutuan Pengusaha-pengusaha Melayu Brunei, Royal Brunei Airlines, dan media massa setempat.
b. KBRI melakukan kegiatan representasi kepada mitra kerja dalam rangka membangun jejaring kerja
4. Menguatnya
peran soft
power diplomasi
yang dilakukan
oleh Perwakilan
RI di negara
akreditasi
Persenta
se publik
di negara
akreditasi
yang
berpanda
ngan
positif
terhadap
Indonesi
a
82% 0% 0% 0% 82%
100%
Melakukan 20 upaya pembinaan dan pemberdayaan masyarakat Indonesia di negara akreditasi
Input: -SDM -Anggaran Output: Jumlah WNI yang diberdayakan
Orang
Rupiah
Orang
30
498,835,000
1600
30
405,653,517
1600
100
81
100
a. KBRI telah meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat Untuk mendorong peran soft power diplomasi Indonesia, KBRI Bandar Seri Begawan dalam 22 kegiatan KBRI yang diselenggarakan secara regular.
b. Kegiatan tersebut antara lain seperti upacara-upacara memperingati hari besar nasional, rangkaian peringatan HUT RI, perayaan hari-hari besar keagamaan, sosialisasi peraturan kekonsuleran dan silahturahmi antar warga Indonesia di Brunei
c. Faktor penghambat antara
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
lain peraturan setempat yang melarang berkumpulnya massa tanpa ijin pemerintah setempat dan juga transportasi umum yang terbatas sehingga menghambat WNI di Brunei Darussalam dalam menghadiri kegiatan KBRI
d. Penyediaan transportasi dan pendekatan ke pemerintah setempat diharapkan dapat lebih memudahkan kegiatan KBRI yang berupaya untuk melakukan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat.
Membangun 5 networking untuk mendukung penguatan soft power diplomacy di negara akreditasi
Input:
-SDM
-Anggaran
Output:
Jumlah
networking
yang
dikembangk
an
orang
Rupiah
networking
2
60,000,000
5
2 - 5
100 -
100
a. Perwakilan berhasil membangun 5 jejaring kerja dengan counterpart di negara akreditasi
b. KBRI melakukan kegiatan representasi kepada mitra kerja di Kementerian Pendidikan, dan media massa dengan memfasilitasi pelaksanaan JVP 2016 untuk wartawan dari harian Media Permata
Meningkatkan kualitas pengelolaan website atau portal perwakilan dan media sosial perwakilan untuk menarik minat
Input:
-SDM
-Anggaran
Output:
Jumlah
orang
Rupiah
pengunjung
4
12,000,000
200
1 9,128,530
200
25 76
100
a. KBRI Bandar Seri Begawan secara aktif mengelola akun media-media sosial dan website
b. Media sosial perwakilan umumnya memberikan berita terbaru mengenai kemajuang-kemajuan Indonesia dan
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
pengunjung mengakses informasi tentang Indonesia
pengunjung
website/me
dia sosial
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh KBRI Bandar Seri Begawan serta masyarakat Indonesia di Brunei Darussalam. KBRI Bandar Seri Begawan juga secara berkala mendiseminasikan informasi mengenai pelayanan kekonsuleran yang giat dilakukan oleh KBRI Bandar Seri Begawan.
Melakukan kegiatan Upacara dan Resepsi Diplomatik dalam rangka Memperingati HUT Kemerdekaan RI
Input:
-SDM
-Anggaran
Output:
- Jumlah
kehadiran
peserta
upacara
- Jumlah
kehadiran
undangan
di Resepsi
Diplomatik
Outcome :
-
Meningkatn
ya rasa
Kebangsaa
orang
Rupiah
orang
orang
50 599,000,000
200
400
50
432,074,078
(40,000,000)
200
200
100 72
10
100
a. KBRI Bandar Seri Begawan telah menyelenggarakan Upacara dan Resepsi Diplomatik dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-70 Proklamasi
b. Upacara diikuti oleh seluruh staf KBRI dan keluarga, Dharma Wanita Persatuan, pelatih tembak TNI yang sedang berada di Brunei Darussalam, dan kurang lebih 500 orang masyarakat Indonesia yang bekerja dan tinggal di Brunei Darussalam. Sementara Resepsi Diplomatik HUT ke-71 Proklamasi Kemerdekaan RI di Brunei Darussalam telah diselenggarakan di Songket Ballroom, Hotel Rizqun, Bandar Seri Begawan dihadiri oleh sekitar 400 (empat ratus)
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
n WNI di
Brunei
terhadap
Indonesia
-
Meningkatn
ya citra
positif
Indonesia
undangan yang terdiri dari pejabat pemerintah Brunei Darussalam, korps diplomatik, tokoh masyarakat dan pengusaha Brunei Darussalam serta tokoh diaspora Indonesia di Brunei Darussalam.
c. Pemotongan anggaran guna penghematan sebesar Rp. 40,000,000,-
Melakukan 10 pendekatan/pembinaan kepada kelompok-kelompok kesenian tradisional Indonesia di wilayah akreditasi dan/atau pemerhati Indonesia
Input:
-SDM
-Anggaran
Output:
Jumlah
kelompok
yang
dilakukan
pendekatan
/pembinaan
orang
Rupiah
kelompok
4
5,560,000
10
4 5,229,550
10
100 94
100
a. Dalam upaya untuk mempromosikan seni dan budaya Indonesia KBRI menggelar kegiatan budaya dan melibatkan komunitas Indonesia di berbagai kesempatan kegiatan promosi seni dan budaya Indonesia.
b. KBRI Bandar Seri Begawan secara aktif menanggapi berbagai permohonan pentas kesenian dan budaya Indonesia yang diajukan oleh Brunei Darussalam, baik permohonan yang berasal dari Pemerintah Brunei Darussalam, lembaga pendidikan, pihak swasta dan lembaga swadaya masyarakat dengan melibatkan kelompok-kelompok kesenian tradisional Indonesia di Brunei Darussalam.. Kegiatan tersebut antara lain ASEAN
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Night pada bulan Januari 2016 yang diselenggarakan oleh Politeknik Brunei dan ASEAN Mini Concert pada bulan Juli 2016 yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan Belia dan Sukan Brunei Darussalam.
5. Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI dan BHI, serta pemberdayaan diaspora
Persentase Permasalahan WNI dan BHI di Luar negeri yang Diselesaikan
Target: 89%
23%
40%
73%
93,81
%
Menyelesaikan permasalahan/kasus WNI/TKI di negara akreditasi
Input: SDM Anggaran Output: Jumlah kasus/sengketa yang diselesakan
Orang Rupiah
kasus
6
46,624,000
265
6
6,000,000
561
100 12,8
7
212
a. KBRI telah berhasil
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi WNI/TKI
b. Keberhasilan penyelesaian kasus juga tidak terlepas adanya kerjasama dengan komunitas masyarakat Indonesia di Brunei, dan jabatan terkait di Brunei Darussalam. Pemanfaatan media social dan hotline KBRI menjadi salah satu sarana komunikasi efektif untuk memberikan pelayanan penanganan permasalahan yang dihadapi WN/TKI di wilayah akreditasi.
c. Pemenuhan gaji, kompensasi dan asuransi yang berhasil diperjuangkan KBRI
d. Meningkatkan hubungan dan kerjasama yang baik
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
dengan pihak pemerintah setempat
Memberikan bantuan hukum, pendampingan dan penterjemahan
Input: -SDM -Anggaran Output: Jumlah TKI yang dipulangkan
-Orang -Rupiah
orang
3
125,100,000
25
3 0
25
100
0
100
a. KBRI telah memberikan
bantuan pendampingan dan penterjemahan bagi WNI/TKI yang menjalani persidangan di pengadilan. Selama tahun 2016 KBRI tidak memerlukan jasa pengacara karena tidak terdapat kasus yang highlight cases sehingga dilakukan revisi anggaran untuk mendukung program percepatan pemulangan WNIO dengan optimalisasi anggaran perlindungan.
b. Jumlah pendampingan dan penterjemahan yang telah dilakukan sebanyak……
c. Tidak mengalami hambatan yang berarti.
d. Meningkatkan hubungan dan kerjasama yang baik dengan pihak pemerintah setempat
Pemulangan TKI bermasalah
Input: -SDM -Anggaran Output: Jumlah TKI yang dipulangkan
-Orang -Rupiah
kali
2
141,085,000
13
2
344,675,205
75
100 244,30
576,92
a. Terlaksananya percepatan pemulangan WNI bermasalah
b. KBRI telah berhasil memulangkan WNIO/TKIU melalui program percepatan pemulangan melalui optimalisasi dan revisi
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
anggaran perlindungan KBRI
c. Tidak mengalami hambatan yang berarti.
d. Meningkatkan kerjasama dan hubungan baik dengan jabatan terkait, antara lain imigrasi, jabatan buruh, polisi
Pembinaan WNI yang sedang menjalani masa tahanan
Input: -SDM -Anggaran Output: Jumlah WNI yang mendapat pembinaan
-Orang -Rupiah
-Orang
12
123,958,000
40
17
55,001,168
42
141 44,3
7
105
a. Terlaksananya pembinaan WNI yang menjalani masa tahanan
b. Sambutan baik para napi WNI untuk lebih sering dikunjungi karena mendapat dorongan moril atas kerinduan dengan keluarga di tanah air.
c. Pemotongan anggaran untuk penghematan sebesar Rp. 50.000.000
d. Meningkatkan sosialisasi masalah hukum untuk mendorong kepatuhan terhadap peraturan negara setempat sebagai upaya preventif melalui sosialisasi ketentuan agar tidak melanggar hukum
Bantuan operasional penampungan WNI
Input: -SDM -Anggaran Output:
Orang
-Rupiah
3
232,686,000
3
232,000,000
100 99,7
1
a. Terselenggaranya pemenuhan bantuan operasional bagi WNI/TKI di penampungan sementara KBRI
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Jumlah WNI yang mendapatkan perlindungan di penampungan
-Orang 60 40
66,67
b. Bantuan yang diberikan berupa penyediaan kebutuhan dasar berupa makanan/minuman dan bantuan pengobatan bagi yang sakit. Menurunya jumlah WNI/TKI yang berada di penampungan sementara KBRI merupakan salah satu indikasi keberhasilan penyelesaian permasalahan yang dihadapi.
c. Tidak ada kendala berarti d. Percepatan penyelesaian
masalah yang dihadapi WNI/TKI, pemberian penampungan secara selektif bagi kasus-kasus yang dipandang perlu untuk diberikan penampungan sementara
Kunjungan kerja dan Koordinasi dengan Pemda dalam rangka perlindungan WNI
Input: -SDM -Anggaran Output: Komitmen bersama antara Pemda dan KBRI dalam rangka perlindungan WNI dan deteksi dini
Orang
-Rupiah
-dokumen kesepakatan
5
112,000,000 1
5
110,000,000 1
100 98,2
1
100
a. Terselenggaranya kunjungan kerja dan koordinasi dengan Pemda NTB yang merupakan salah satu daerah asal pengiriman TKI ke Brunei Darussalam, dan cukup banyak mengalami masalah dengan TKI tersebut
b. Hasil kunjungan dan koordinasi berupa kesepakatan dan saling memberikan informasi untuk upaya pencegahan dini,
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
termasuk upaya-upaya yang harus dilakukan agara tidak terjadi permasalahan TKI dari daerah tersebut.
c. Perlu upaya lebih serius masing-masing pihak,
d. Peningkatan kerjasama yang lebih baik, termasuk pemberdayaan komunitas masyarakat dari NTB di Brunei
Pelayanan berbasis one day service di distrik Kuala Belait dan Temburong
Input: -SDM -Anggaran Output: Dokumen pelayanan dan konseling
Orang
-Rupiah -dokumen
12
288,088,000
220
12
288,000,000
259
100 99,9
7 117,73
a. Target pencapaian kepuasan pengguna jasa sangat puas
b. Pelayanan jemput bola untuk memberikan kemudahan pengguna jasa di daerah tempat tinggal pengguna jasa
c. Belum dapat memenuhi permintaan pengguna jasa untuk melakukan pelayanan 4x dalam setahun
d. Mengupayakan dukungan anggaran
Bantuan pemulangan narapidana
Input: -SDM -Anggaran Output: Jumlah napi WNI yang dipulangkan
Orang
-Rupiah
-Orang
2
52,218,000
15
2
58,125,000
25
2
111 208
a. KBRI telah memberikan bantuan pemulangan napi ke tanah air
b. Pemulangan napi yang telah selesai menjalani hukuman
c. Tidak ada d. Tergantung lama tahanan
Bantuan pemulangan
Input: -SDM
Orang
2
0
0
a. KBRI berhasil memberikan pendampingan pemulangan
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
jenazah -Anggaran Output: Jumlah jenazah WNI yang dipulangkan
-Rupiah
-Orang
62,550,000 1
0 0
0 0
jenazah atas biaya majikan/perusahaan
b. Pemulangan jenazah yang ditanggung KBRI relative sedikit
c. Memastikan bahwa WNI/TKI memiliki asuransi yang mencakup biaya repatriasi
Sosialisasi /desiminasi masalah kekonsuleran
Input: -SDM -Anggaran Output: Kepatuhan WNI terhadap hukum Indonesia dan hukum setempat
Orang
-Rupiah
-Presentase
200
84,150,000
89%
200
18,000,000
90%
100 21,3
6 101,12
a. Terjadi peningkatan kepatuhan WNI/TKI terhadap peraturan hukum setempat dan hukum Indonesia.
b. Menurunya tindak pidana yang dilakukan oleh WNI/TKI sepanjang tahun 2016.
c. Masih perlu upaya peningkatan sosialisasi, khususnya bagi WNI/TKI yang berada di distrik Kuala Belait dan Temburong
d. Menitikberatkan sosialisasi ke distrik Kuala Belait dan Temburong di tahun 2017
Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas
Target: 99%
25%
49%
70%
99%
Pelayanan dokumen kekonsuleran bagi WNI dan WNA
Input: SDM Anggaran Output: Dokumen kekonsuleran yang dikeluarkan
Orang Rupiah
Pelayanan dokumen
yang dikeluarkan
10
104,945,000
10.000
10
100,000,000
21.205
100 95,3
212
a. Pelayan yang diberikan dapat berjalan dengan baik. Tingkat kepuasan pengguna jasa berdasrakan hasil survei nilainya sangat puas.
b. Rincian lengkap capaian kinerja:
Visa Diplomatik 20 stiker visa
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
pelayanan kekonsuleran
c. Sebelum SIMKIM KBRI
mengalami permasalahan dengan kondisi mesin printer paspor dengan hasil cetakan yang tidak baik
d. Diharapkan dengan SIMKIM akan lebih mempercepat proses dengan tingkat keamanan yang lebih baik dan hasil cetak yang baik pula.
Visa Kunjungan 855 stiker visa
Pembuatan Paspor Biasa
11.927 buku
SPLP WNI 33 buku Lapor Diri WNI/BMI
4.014. orang
Surat Keterangan/Lahir/SIM/Legalisasi
1.503. orang
Job Order 156 job order Persetujuan untuk Pembuatan KTKLN
2.697 persetujuan
Sosialisasi Pelayanan Penepatan TKI di Brunei Darussalam
Input: -SDM -Anggaran Output:
Orang Rupiah
Persentase
20
Dari DIPA Kementerian
Ketenagakerjaan
80%
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Persentase pemahaman Pelayanan Penempatan TKI di Brunei Darussalam kepada 200 orang WNI
Evaluasi Kemampuan dan Kinerja PPTKIS dan Agensi Brunei Darussalam
Input: -SDM -Anggaran Output: Rekomendasi/laporanterhadap 30 PPTKIS dan 30 Agensi Brunei Darussalam
orang
Rupiah
Dokumen
10
Dari DIPA Kementerian
Ketenagakerjaan
30
Menyediakan informasi peluang pasarkerja di Brunei Darussalam sektor formal
Input: -SDM -Anggaran Output: Informasi peluang
orang
Rupiah
Dokumen
10
Dari DIPA Kementerian
Ketenagakerjaan
48
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
pasar kerja sektor formal di Brunei Darussalam
6. Meningkatnya penerapan manajemen kinerja dan anggaran yang akuntabel
Nilai hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Perwakilan yang dilakukan oleh Itjen dan BPO
73 0 0 0 73 Melakukan Rapat/Koordinasi penyusunan dokumen Kinerja dan Anggaran
Input: -SDM -Anggaran Output:: Jumlah dokumen yang disusun
Orang Rupiah
Dokumen
15
10,842,000 5
0 0 5
0 0
100
a. Telah disusun dokumen Monev per Triwulan, Laporan Keuangan, dan Laporan Kinerja
Persentase Realisasi Anggaran (SP2D terhadap Alokasi DIPA Perwakilan
100% 25%
50%
75%
100% Melakukan kegiatan dukungan administrasi dan operasional Perkantoran
Input: -SDM -Anggaran Output:: Pembayaran Gaji dan Tunjangan Terselenggaranya Kegiatan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
Orang Rupiah bulan
48
27,132,785,000
12
48
25,865,855,82
12
100 95
100
a.Telah dilaksanakan pembayaran gaji bagi seluruh pegawai KBRI
d. Pada tahun 2016 KBRI Bandar Seri Begawan mendapat 2 (dua) tambahan Home Staff dalam rangka optimalisasi formasi Perwakilan. Sehubungan dengan hal tersebut KBRI telah mengajukan penambahan 4 (empat) Pegawai Setempat pada tahun 2016 berkaitan dengan ratio Perwakilan, yaitu 1 (satu) orang Home Staff berbanding 1,5 (satu koma lima) atau dalam hal tertentu
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2016 Rincian Kegiatan %
Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
Target / Realisasi Tahunan
s.d TW
I
s.d TW II
s.d TW III
s.d TW IV
Uraian Kegiatan Indikator
input/output Satuan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
berbanding 2 (dua) orang Pegawai Setempat (Permenlu nomor 07/A/KP/2006/01 Tahun 2006) dan adanya Sistem Informasi Manajemen Keiimigrasian (SIMKIM).
Peningkatan Sarana dan Prasarana Perwakilan
Input -SDM -Anggaran Output:: Terlaksananya Pengadaan Kendaraan Bermotor Terlaksananya Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Pengadaan Inventaris Gedung dan Bangunan
Orang Rupiah
Unit
Unit
Unit
M2
48
1,505,750,000 2 9 6
20
48
1,131,986,067
(280,850,000) 2 9
100 75
100
a. KBRI telah melaksanakan pengadaan kendaraan roda empat sebanyak 2 (dua) unit, pengadaan 6 (enam) unit komputer dan peralatan pengolahan data, serta pengadaan perlengkapan pendukung lainnya guna mengoptimalkan kinerja KBRI Bandar Seri Begawan.
c. Pemotongan anggaran untuk
penghematan sebesar Rp. 280,000,000,-
Petunjuk Pengisian :
Kolom (1) diisi dengan nomor urut;
Kolom (2) diisi dengan Sasaran Strategis;
Kolom (3) diisi dengan Indikator Kinerja Utama untuk mengukur Sasaran Strategis;
Kolom (4) diisi dengan angka target tahunan sesuai dengan Perjanjian Kinerja dan realisasi tahunan yang dicapai;
Kolom (5) diisi dengan target dan realisasi kinerja s.d TW I;
Kolom (6) diisi dengan target dan realisasi kinerja s.d TW II;
Kolom (7) diisi dengan target dan realisasi kinerja s.d TW III;
Kolom (8) diisi dengan target dan realisasi kinerja s.d TW IV berdasarkan target tahunan;
Kolom (9) diisi dengan nama rincian kegiatan (kegiatan operasional) yang dilaksanakan Perwakilan RI / Satker;
Kolom (10) diisi dengan uraian indikator kinerja kegiatan berdasarkan kelompok masukan (input) dan memilih antara keluaran (output);
Kolom (11) diisi dengan satuan dari setiap indikator input dan output;
Misal : Rupiah, Orang, Persentase, Set, Unit, Buah, Dokumen, Laporan dan lain-lain;
Kolom (12) diisi dengan target masing-masing indikator input dan output;
Catatan jumlah SDM disesuaikan dengan HS, LS dan staf yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan.
total anggaran yang dikeluarkan pada setiap kegiatan sesuai dengan total alokasi anggaran BBNO.
Kolom (13) diisi dengan realisasi masing-masing indikator input dan output;
Kolom (14) diisi dengan persentase pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja; (realisasi / target x 100%).
Kolom (15) diisi dengan hal-hal yang perlu dijelaskan berkaitan dengan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan, yaitu:
a. Narasi Singkat Pencapaian Kinerja
b. Rincian Lengkap Capaian Kinerja
c. Faktor Penghambat dan Percepatan
d. Proyeksi Kedepan
Matriks Informasi Kinerja (Lampiran III)
MATRIKS INFORMASI KINERJA
KBRI DI Bandar Seri Begawan
TAHUN 2015
IKU: Persentase rekomendasi Perwakilan RI yang ditindaklanjuti Stakeholders
Formulasi Pengukuran: (Jumlah Rata-rata Rekomendasi yang ditindaklanjuti stakeholders/ Jumlah Rekomendasi yang disampaikan
selama satu tahun) X 100%
NO KAJIAN DARI KESEPAKATAN/
PERJANJIAN/ /KONTRAK/MOU DITINDAKLANJUTI BELUM DITINDAKLANJUTI KETERANGAN
KODEFIKA
SI / DATA
DUKUNG
1 Rekomendasi atas Perjanjian kerja sama
UKM Indonesia dengan Negara Akreditasi
a. Membentuk working group UKM
b. xxx
xxx
-
Xxx
Penetapan jadwal
pertemuan working
group
xxx
1.a.i
Laporan
pertemuan
xxx
2 Xxx xxx Xxx xxx xxx
Jumlah xxx Xxx
IKU: Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dari perjanjian/ kesepakatan
Formulasi Pengukuran: (Jumlah rencana aksi yang direalisasikan sebagai implementasi perjanjian/kesepakatan/ Jumlah rencana aksi
yang disusun) X 100%
NO PERJANJIAN/KESEPAKATAN /KONTRAK
YANG DITINDAKLANJUTI/
DIREALISASIKAN
DITERIMA TIDAK DITERIMA KETERANGAN
KEGIATAN
KODEFIKASI / DATA
DUKUNG
1 Perjanjian kerja sama perikanan Indonesia
dengan ….
- Pertemuan komisi
bersama
2.1
Laporan pertemuan
komisi bersama
xxx xxx xxx Xxx xxx xxx
Jumlah xxx Xxx
IKU: Persentase peningkatan trade, tourism, and investment (TTI)
Formulasi Pengukuran: Persentase peningkatan perdagangan + Persentase peningkatan tourism + Persentase peningkatan investasi / 3
NO PENINGKATAN
TTI
PERSENTASE
PENINGKATAN KODEFIKASI /DATA DUKUNG
1 Peningkatan Perdagangan
Peningkatan nilai investasi
Peningkatan Jumlah wisatawan
xxx
xxx
xxx
3.1 Data Statistik BPS atau lembaga
statistik negara akreditasi
Rata-rata peningkatan Xxx
IKU: Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia
Formulasi Pengukuran: (Jumlah pandangan positif/(jumlah kuesioner yang diterima) X 100%
NO PERSEPSI PUBLIK PERSENTASE PUBLIK
YANG BERPANDANGAN
POSITIF
JUMLAH
RESPONDEN YANG
MENYAMPAIKAN
KUESIONER
KODEFIKASI / DATA
DUKUNG
1 Hasil survei 70
56
4.1 Data survei
Rata-rata hasil survey 80
IKU: Persentase Permasalahan WNI dan BHI di Luar Negeri yang diselesaikan
Formulasi Pengukuran: (Jumlah permasalahan/ kasus/ bantuan hukum WNI dan BHI yang diselesaikan / Jumlah permasalahan/ kasus/
bantuan hukum WNI dan BHI yang terjadi selama satu tahun) X 100%
NO JENIS KASUS JUMLAH
KASUS DISELESAIKAN TIDAK SELESAI KETERANGAN
KODEFIKASI /
DATA DUKUNG
1 Kasus TPPO/Illegal working/ Overstayer
103 85 7 - 11 orang yang sudah
terdaftar tidak dapat
dihubungi lagi dan
tidak diketahui
keberadaannya
- 7 orang menjalani
tahanan
Laporan
penanganan kasus
2 Tidak tahan bekerja Laporan
penanganan kasus
3 Gaji
4 Perjanjian kerja tidak
sesua
5 Sakit
6 Meninggal
7 Kekerasan
8 Asusila/khalwat
9 Pidana
Jumlah
IKU: Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran
Formulasi Pengukuran: (Jumlah pernyataan puas/(jumlah kuesioner yang diterima) X 100%
NO KEPUASAN RESPONDEN PERSENTASE
RESPONDEN YANG
MENYATAKAN PUAS
JUMLAH
RESPONDEN KODEFIKASI DATA
DUKUNG
Hasil survei 340
350
6.1
Data survei
Rata-rata hasil survey 80
Keterangan: 1. Laporan Kinerja (LKj) adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja berdasarkan perjanjian
kinerja yang telah disepakati dan ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri atau dengan Pimpinan unit organisasi diatasnya, yang disusun berdasarkan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). LKj merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan LKj adalah rencana dan target kinerja yang telah ditetapkan, pengukuran capaian perjanjian kinerja, evaluasi dan analisis capaian kinerja. Materi penyusunan LKj didasarkan pada pencapaian kinerja atas IKU yang terdapat dalam dokumen PK.
2. Setiap entitas akuntabilitas Kemenlu termasuk Perwakilan RI berkewajiban untuk menyiapkan, menyusun dan menyampaikan LKj atas prestasi kerja/keberhasilan yang dicapai dan/atau kegagalan tingkat kinerja yang dicapai berdasarkan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan. Pelaporan kinerja tersebut kemudian dituangkan secara komprehensif dalam dokumen LKj.
3. Setiap Kepala Perwakilan RI wajib membuat draft LKj yang penyusunannya dikoordinir oleh Manajer Kinerja Perwakilan (MKP).
MKP melakukan verifikasi atas kebenaran serta validitas data kinerja serta analisis kinerja dalam draft LKj. Draft LKj Perwakilan RI disampaikan kepada Sekretaris Jenderal c.q. Kepala BPO selaku MKOP, dan ditembuskan kepada Inspektur Jenderal c.q Inspektur Wilayah masing-masing dan unit regional/operasional sesuai dengan wilayah/kawasan dimana Perwakilan RI tersebut berada, sebelum tanggal 31 Januari.
4. MKOP akan melakukan penelaahan terhadap draft LKj Unit Organisasi, Perwakilan RI, dan Satker sebagai bahan penyusunan draft
LKj Kemenlu.