laporan kinerja kota surabaya 2015 menjaga, menata, sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan kekayaan...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 SURABAYA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA Jalan Taman Surya nomor 1, Surabaya Telepon (031) 5345689, 5312144 ext. 113, 356, 353 Faksimile (031) 5474482 www.surabaya.go.id
DAFTAR ISI
Daftar Isi
Kata Pengantar ___________________________________________________________________________________________ 1
Ikhtisar Eksekutif ________________________________________________________________________________________ 2
Bab I Pendahuluan _______________________________________________________________________________________ 7
Bab II Perencanaan Kinerja ____________________________________________________________________________ 12
Bab III Akuntabilitas Kinerja ___________________________________________________________________________ 19
Bab IV Penutup __________________________________________________________________________________________ 53
Lampiran ________________________________________________________________________________________________ 55
Informasi Penyusun ____________________________________________________________________________________ 56
IKHTISAR EKSEKUTIF
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 2
Ikhtisar Eksekutif
Arah pembangunan Kota Surabaya telah ditetapkan berdasarkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun 2010-
2015. Oleh karena itu pelaksanaan RPJMD Kota Surabaya harus terus dimonitor
dan dievaluasi agar pembangunan Kota Surabaya tetap berjalan sesuai dengan
perencanaan semula.
Pelaksanaan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah tersebut didasarkan
pada tujuan, sasaran strategis dengan indikator kinerjanya serta target yang telah
ditentukan. Dalam RPJMD Kota Surabaya terdapat 16 (enam belas) sasaran dan
sesuai dengan Keputusan Walikota Nomor : 188.45/280/436.1.2/2015 terdapat 24
(dua puluh empat) indikator utama yang menjadi ukuran keberhasilan
pelaksanaan RPJMD Kota Surabaya.
Dari 16 sasaran dan 24 indikator utama pada tahun 2015 secara keseluruhan
telah mencapai target, hanya terdapat 8 sasaran dengan 9 indikator utama yang
belum berhasil melampaui target yang telah ditetapkan yaitu:
1. Sasaran mewujudkan kehidupan pribadi dan sosial yang dilandasi asas
kesetaraan, khususnya dengan memberikan kesempatan yang setara kepada
segenap warga untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas
hidupnya dengan indikator kinerja utama persentase Penduduk Miskin;
2. Sasaran meningkatkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual
sebagai tolok ukur kinerja utama dalam menuju kehidupan kota yang lebih
mandiri dan berbudaya dengan indikator utama jumlah siswa berprestasi;
3. Sasaran menegaskan komitmen bahwa untuk menghadirkan suasana kota
yang lebih manusiawi harus dimulai dari penyediaan layanan publik yang
prima sesuai norma-norma kemanusiaan yang berlaku secara universal
dengan indikator utama persentase layanan publik yang memiliki nilai minimal
BAIK pada Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM);
4. Sasaran mengutamakan penerapan standar pelayanan publik yang mengarah
pada kesetaraan dengan tolok ukur internasional demi mendukung
peningkatan daya saing kota dari perspektif ekonomi, bisnis, dan investasi
global dengan indikator utama nilai nominal investasi yang masuk di
Surabaya.
IKHTISAR EKSEKUTIF
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 3
5. Sasaran memastikan pengelolaan sumber-sumber keuangan daerah secara
efektif, efisien, ekonomis, transparan, berkeadilan, dan bertanggung jawab
dengan menempatkan kepentingan warga kota sebagai tujuan utama dengan
indikator utama rasio SILPA terhadap total pendapatan;
6. Sasaran merealisasikan komitmen penciptaan lapangan kerja yang
berlandaskan kemandirian dan kreatifitas individu warga kota yang diwadahi
dalam kelembagaan berbasis komunitas dengan indikator utama persentase
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT);
7. Sasaran memastikan berjalannya fungsi-fungsi kebijakan pengeloaan
keuangan daerah dalam konteks peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan
warga, khususnya terkait dengan pengurangan angka pengangguran dan
pengentasan kemiskinan dengan indikator utama Pengeluaran konsumsi
rumah tangga per kapita per bulan (Rp dan Pengeluaran konsumsi non
pangan perkapita per bulan (Rp);
8. Memastikan diprioritaskannya pembangunan infrastruktur fisik dan sosial
sesuai strategi pembangunan ekonomi yang berwawasan lingkungan dengan
titik berat pada perekonomian berbasis kreatifitas dan kebersamaan antar
warga kota dengan indikator kinerja utama Persentase termanfaatkannya
pasar tradisional dan sentra PKL yang dibangun.
Capaian kinerja tahun 2015, sebagai berikut :
NO TUJUAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA UTAMA
2015
TARGET REALISASI CAPAIAN 1 Meningkatkan kualitas hidup
warga kota dengan cara memfasilitasi serta mendorong pengembangan daya saing secara menyeluruh dan berkesinambungan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
78.80 78.87 100.09%
2 Mewujudkan kehidupan pribadi dan sosial yang dilandasi asas kesetaraan, khususnya dengan memberikan kesempatan yang setara kepada segenap warga untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas hidupnya
Jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan
38.00% 53.26% 140.16%
Persentase Penduduk Miskin
6.00% 10.22% 29,67%
IKHTISAR EKSEKUTIF
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 4
NO TUJUAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA UTAMA
2015
TARGET REALISASI CAPAIAN 3 Meningkatkan kecerdasan
intelektual, emosional, dan spiritual sebagai tolok ukur kinerja utama dalam menuju kehidupan kota yang lebih mandiri dan berbudaya
Angka Kelulusan (AL) SD/MI
100.00% 100.00% 100.00%
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
99.50% 100.00% 100.50%
Angka Kelulusan (AL) SMA/MA
99.50% 99.97% 100.47%
Angka Kelulusan (AL) SMK
99.21% 99.97% 100.77%
Jumlah siswa berprestasi
5,000 siswa 2,482 siswa 49.64%
4 Memfasilitasi peningkatan derajat kesehatan jasmani dan rohani segenap warga kota dengan mengimplementasikan gagasan pengembangan kota yang sehat, bersih, dan hijau
Angka Harapan Hidup
71.50 72.13 100.88%
5 Menegaskan komitmen bahwa untuk menghadirkan suasana kota yang lebih manusiawi harus dimulai dari penyediaan layanan publik yang prima sesuai norma-norma kemanusiaan yang berlaku secara universal
Persentase layanan publik yang memiliki nilai minimal BAIK pada Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
100.00% 95.00% 95.00%
6 Mengutamakan penerapan standar pelayanan publik yang mengarah pada kesetaraan dengan tolok ukur internasional demi mendukung peningkatan daya saing kota dari perspektif ekonomi, bisnis, dan investasi global
Nilai nominal investasi yang masuk di Surabaya
Rp. 1,446,664,4
63,443
Rp. 1,026,530,35
0,000
70.96%
7 Memastikan pengelolaan sumber-sumber keuangan daerah secara efektif, efisien, ekonomis, transparan, berkeadilan, dan bertanggung jawab dengan menempatkan kepentingan warga kota sebagai tujuan utama
Opini BPK (Transparansi dan Akuntabilitas)
WTP WTP 100.00%
Rasio SILPA terhadap total pendapatan
20.00% 21.38% 93,10%
IKHTISAR EKSEKUTIF
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 5
NO TUJUAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA UTAMA
2015
TARGET REALISASI CAPAIAN 8 Menempatkan optimalisasi
pemanfaatan aset atau kekayaan daerah sebagai tulang punggung upaya peningkatan kapasitas keuangan daerah Kota Surabaya dengan cara membangun loyalitas warga kota untuk berkontribusi secara aktif dalam pengelolaan, peningkatan, serta pengawasan kekayaan daerah
Persentase Pendapatan Asli Daerah terhadap pemanfaatan Aset (ROA)
8.64% 9.53% 110.30%
9 Merealisasikan komitmen penciptaan lapangan kerja yang berlandaskan kemandirian dan kreatifitas individu warga kota yang diwadahi dalam kelembagaan berbasis komunitas
Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
5.10% 7.01% 62,55%
10 Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya ekonomi kota guna mempercepat pembangunan ekonomi berbasis komunitas, khususnya melalui implementasi strategi investasi serta dukungan sumber daya kelembagaan pemerintah kota
Persentase nilai investasi UMKM terhadap nilai investasi
10.07% 19.04% 189.08%
11 Meningkatkan kesesuaian dan keterkaitan antara kebijakan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dengan strategi pengembangan ekonomi warga kota
Peningkatan jumlah sarana pendidikan, kesehatan, dan perdagangan (pasar)
4.00% 6.84% 171.00%
12 Memastikan berjalannya fungsi-fungsi kebijakan pengeloaan keuangan daerah dalam konteks peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan warga, khususnya terkait dengan pengurangan angka pengangguran dan pengentasan kemiskinan
Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita per bulan (Rp)
2,530,366 1,388,848 54.89%
Pengeluaran konsumsi non pangan perkapita per bulan (Rp)
1,579,691 877,523 55.55%
IKHTISAR EKSEKUTIF
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 6
NO TUJUAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA UTAMA
2015
TARGET REALISASI CAPAIAN 13 Mempertegas komitmen
dalam memfasilitasi dinamika aktifitas warga kota, khususnya dalam konteks penyediaan sarana dan prasarana dasar dengan kapasitas yang memadai serta kualitas yang setara dengan standar metropolis kontemporer
Lama Jam Sibuk 6 jam 22 menit
6 jam 22 menit
100.00%
14 Menjaga, menata, sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan kekayaan lingkungan hidup kota demi terciptanya kota hunian yang sehat serta mampu berdampak nyata dalam mencerdaskan kehidupan warga kota
Peningkatan luas RTH yang dapat dimanfaatkan untuk rekreasi edukasi publik
1.20% 1.56% 130.00%
15 Menempatkan aspek pelestarian dan revitalisasi budaya warga kota sebagai salah satu landasan terpenting dalam penyediaan infrastruktur fisik dan sosial, demi menghadirkan lingkungan hunian berfasilitas kontemporer dengan suasana khas sesuai tradisi dan budaya lokal
Jumlah bangunan fasilitas publik yang termanfaatkan untuk pelestarian nilai budaya
7 lokasi 7 lokasi 100.00%
16 Memastikan diprioritaskannya pembangunan infrastruktur fisik dan sosial sesuai strategi pembangunan ekonomi yang berwawasan lingkungan dengan titik berat pada perekonomian berbasis kreatifitas dan kebersamaan antar warga kota
Persentase termanfaatkannya pasar tradisional dan sentra PKL yang dibangun
88.37% 84.09% 95.16%
Persentase tindak lanjut permasalahan/konflik pertanahan dan penataan ruang
100.00% 100.00% 100.00%
BAB I PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 7
Bab I Pendahuluan
A. GAMBARAN UMUM KEDUDUKAN, TUGAS DAN KEWENANGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA
Pembentukan Pemerintah Kota Surabaya berdasarkan pada Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Besar
Dalam Lingkungan Provinsi Djawa Timur, Djawa Tengah, Djawa Barat dan
Daerah Istimewa Jogjakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 19
Tambahan Lembaran Negara Nomor 2730) dan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014
Nomor 244 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) bahwa Pemerintahan
daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah
daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemerintahan daerah menjalankan
otonomi seluas luasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah terdiri atas
urusan wajib dan urusan pilihan.
Dalam pelaksanaan otonomi, daerah mempunyai hak mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahannya; memilih pimpinan daerah;
mengelola aparatur daerah; mengelola kekayaan daerah; memungut pajak
daerah dan retribusi daerah; mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber
daya alam dan sumber daya lainnya yang berada di daerah; mendapatkan
sumber-sumber pendapatan lain yang sah; dan mendapatkan hak lainnya
yang diatur dalam Peraturan perundangundangan.
Sedangkan dalam pelaksanaan otonomi, daerah mempunyai kewajiban
melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan
nasional, serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; meningkatkan
kualitas kehidupan, masyarakat; mengembangkan kehidupan demokrasi;
mewujudkan keadilan dan pemerataan; meningkatkan pelayanan dasar
pendidikan; menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan; menyediakan fasilitas
sosial dan fasilitas umum yang layak; mengembangkan sistem jaminan sosial;
BAB I PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 8
menyusun perencanaan dan tata ruang daerah; mengembangkan sumber
daya produktif di daerah; melestarikan lingkungan hidup; mengelola
administrasi kependudukan; melestarikan nilai sosial budaya; membentuk dan
menerapkan peraturan perundang-undangan sesuai dengan kewenangannya;
dan kewajiban lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Tugas dan Wewenang Walikota sebagai Kepala Daerah, memimpin
penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang
ditetapkan bersama DPRD; mengajukan rancangan Perda; menetapkan Perda
yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD; menyusun dan
mengajukan rancangan Perda tentang APBD kepada DPRD untuk dibahas
dan ditetapkan bersama; mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah;
mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk
kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan
perundangundangan; dan melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Kewajiban Walikota sebagai Kepala Daerah, memegang teguh dan
mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia; meningkatkan kesejahteraan masyarakat; memelihara
ketentraman dan ketertiban masyarakat; melaksanakan kehidupan demokrasi;
mentaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan; menjaga
etika dan norma dalam penyelenggaran pemerintahan daerah; memajukan
dan mengembangkan daya saing Daerah; melaksanakan prinsip taat
kepemerintahan yang bersih dan baik; melaksanakan dan
mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan daerah; menjalin hubungan
kerja dengan seluruh instansi vertikal di Daerah dan semua perangkat Daerah;
menyampaikan rencana strategis penyelenggaraan pemerintahan daerah di
hadapan Rapat Paripurna DPRD.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 8 Tahun 2013
tentang Penggabungan Kelurahan Di Lingkungan Pemerintah Kota Surabaya,
wilayah Kota Surabaya terbagi menjadi 31 Kecamatan dan 154 Kelurahan,
Untuk menjalankan tugas dan fungsi tersebut, Pemerintah Kota
Surabaya memiliki struktur organisasi sebagaimana terlampir.
BAB I PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 9
B. GAMBARAN UMUM PROFIL KOTA SURABAYA B.1. KONDISI GEOGRAFIS
Kota Surabaya secara geografis terletak pada 7°9’ sampai
dengan 7°21’ Lintang Selatan dan 112° 36’ sampai dengan 112° 54’
Bujur Timur, secara umum kondisi topografi Kota Surabaya merupakan
dataran rendah (25.919,04 Ha) dengan ketinggian antara 3-6 meter
diatas permukaan laut yang terdapat di sisi barat (12,77%), dan daerah
perbukitan landai dengan ketinggian 25-50 meter diatas permukaan laut
yang terdapat di sisi selatan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota
Surabaya nomor 12 tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Surabaya luas wilayah Kota Surabaya meliputi daratan seluas +
33.048 Ha dengan wilayah laut sejauh 1/3 dari wilayah kewenangan
Provinsi Jawa Timur, dengan batas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Laut Jawa dan Selat Madura
b. Sebelah Selatan : Kabupaten Sidoarjo
c. Sebelah Timur : Selat Madura
d. Sebelah Barat : Kabupaten Gresik
B.2. KONDISI DEMOGRAFIS
Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil, jumlah penduduk Surabaya tahun 2015 sebesar 2.853.661 jiwa
dengan komposisi relatif seimbang antara laki-laki dan perempuan,
yaitu jenis kelamin laki-laki 1.430.985 jiwa dan penduduk perempuan
1.422.676 jiwa. Sedangkan komposisi penduduk Kota Surabaya Tahun
2015 berdasarkan kelompok usia dapat dijelaskan bahwa proporsi
terbanyak adalah adalah pada kelompok usia 15 sampai dengan 64
tahun (2.069.212 jiwa) selanjutnya kelompok usia kurang dari 15 tahun
(613.554 jiwa) dan kelompok usia diatas 64 tahun (170.895 jiwa).
C. PERMASALAHAN UMUM PEMBANGUNAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
YANG DIHADAPI PEMERINTAH KOTA SURABAYA Dalam perjalanan pelaksanaan pembangunan Kota Surabaya serta dari
hasil evaluasi terhadap kinerja pembangunan, masih ditemukan berbagai
permasalahan yang menjadi hambatan dalam mewujudkan target yang
direncanakan. Beberapa permasalahan pembangunan di Kota Surabaya
tahun 2015 adalah sebagai berikut:
1. Masih adanya kawasan permukiman kumuh dan ilegal;
BAB I PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 10
2. Belum optimalnya upaya penertiban bangunan liar;
3. Belum sempurnanya koneksi antar saluran serta tingginya sedimentasi
saluran;
4. Tingginya tingkat pertumbuhan penggunaan kendaraan pribadi
dibandingkan pertumbuhan jalan;
5. Belum sempurnanya aksesbilitas antar kawasan, kapasitas jalan dan
jembatan;
6. Belum optimalnya daya tampung sekolah khususnya sekolah negeri untuk
menampung lulusan jenjang sebelumnya;
7. Belum optimlanya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
pendidikan;
8. Masih rendahnya relevansi pendidikan dengan dunia kerja;
9. Belum optimalnya pemenuhan sumber daya kesehatan dalam mendukung
pelayanan kesehatan yang berkualitas dan merata bagi seluruh penduduk
Kota Surabaya;
10. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS), sehingga masih perlu ditingkatkannya
pengawasan kecukupan gizi dan keamanan bahan pangan di masyarakat;
11. Masih rendahnya kemampuan dan ketrampilan keluarga miskin;
12. Belum optimalnya pemberdayaan keluarga miskin;
13. Masih rendahnya aksesibilitas keluarga miskin dalam usaha skala mikro;
14. Keterbatasan sistem jaringan kerjasama usaha dan pemasaran pelaku
usaha skala mikro dan kecil;
15. Belum optimalnya pengelolaan lembaga dan usaha koperasi;
16. Masih terbatasnya pemahaman masyarakat tentang konsep dan manfaat
koperasi;
17. Rendahnya kualitas calon tenaga kerja yang disebabkan belum
selarasnya dunia pendidikan dengan dunia usaha, serta rendahnya minat
pencari kerja untuk menciptakan lapangan kerja baru;
18. Masih adanya lahan aset pemerintah kota yang bukti kepemilikannya baik
secara administrasi maupun fisik kurang/tidak lengkap sehingga belum
dapat memenuhi persyaratan yang diberikan oleh Badan Pertanahan
Nasional untuk diproses sertifikatnya/legalitasnya;
19. Kurangnya kesadaran dan ketaatan hukum masyarakat terhadap
peraturan daerah ketentraman dan ketertiban;
BAB I PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 11
20. Belum optimalnya prasarana olahraga di masyarakat dan sekolah yang
berstandard nasional dan internasional;
21. Kurangnya apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya dalam
mendukung pengembangan potensi pariwisata;
22. Pencemaran air dan tanah yang disebabkan oleh limbah industri dan
kegiatan/usaha serta limbah rumah tangga;
23. Pencemaran udara yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca yang
dihasilkan dari suatu kegiatan/usaha;
24. Belum optimalnya pelaksanaan pengembangan sistem sanitasi terpadu
dan monitoring penyelenggaraan prasarana dan sarana air limbah di Kota
Surabaya;
25. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan;
26. Belum optimalnya partisipasi perempuan dan anak dalam mendukung
pengarusutamaan gender.
Permasalahan-permasalahan tersebut menjadi perhatian dan prioritas
bagi Pemerintah Kota Surabaya untuk dapat lebih memberikan pelayanan
prima bagi masyarakat Kota Surabaya karena tujuan utama pemerintah kota
adalah menjadi pelayan bagi warga kota Surabaya.
BAB II PERENCANAAN KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 12
Bab II Perencanaan Kinerja
Uraian singkat Perencanaan Kinerja Kota Surabaya tahun 2010-2015 yang
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Surabaya nomor 18 tahun 2012,
sebagai berikut :
Tujuan 1 Meningkatkan kualitas hidup warga kota dengan cara
memfasilitasi serta mendorong pengembangan daya saing secara menyeluruh dan berkesinambungan
Tujuan 2 Mewujudkan kehidupan pribadi dan sosial yang dilandasi
asas kesetaraan, khususnya dengan memberikan kesempatan yang setara kepada segenap warga untuk
mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas hidupnyal
Tujuan 3 Meningkatkan kecerdasan intelektual, emosional, dan
spiritual sebagai tolok ukur kinerja utama dalam menuju kehidupan kota yang lebih mandiri dan berbudaya
Tujuan 4 Memfasilitasi peningkatan derajat kesehatan jasmani dan
rohani segenap warga kota dengan mengimplementasikan gagasan pengembangan kota yang sehat, bersih dan hijau
Misi 1 Membangun kehidupan kota yang lebih CERDAS melalui peningkatan sumber daya manusia yang didukung oleh
peningkatan kualitas intelektual, mental-spiritual, ketrampilan serta kesehatan warga secara terpadu dan berkelanjutan
Tujuan 1 Menegaskan komitmen bahwa untuk menghadirkan
suasana kota yang lebih manusiawi harus dimulai dari penyediaan layanan publik yang prima sesuai norma-norma
kemanusiaan yang berlaku secara universal
Tujuan 2 Mengutamakan penerapan standar layanan publik yang
mengarah pada kesetaraan dengan tolok ukur internasional demi mendukung peningkatan daya saing kota dari
perspektif ekonomi, bisnis, dan investasi global
Tujuan 3 Memastikan pengelolaan sumber-sumber keuangan daerah secara efektif, efisien, ekonomis, transparan, berkeadilan,
dan bertanggungjawab dengan menempatkan kepentingan warga kota sebagai tujuan utama
Tujuan 4 Menempatkan optimalisasi pemanfaatan aset atau kekayaan
daerah sebagai tulang punggung upaya peningkatan kapasitas keuangan daerah Kota Surabaya dengan cara membangun loyalitas warga kota untuk berkontribusi
secara aktif dalam pengelolaan, peningkatan, serta pengawasan kekayaan daerah
Misi 2 Menghadirkan suasana kota yang MANUSIAWI melalui peningkatan
aksesibilitas, kapasitas dan kualitas pelayanan publik, reformasi birokrasi, serta pemanfaatan sumber daya kota untuk sebesar-besar kesejahteraan
wargakehidupan kota yang lebih CERDAS melalui peningkatan sumber daya manusia yang didukung oleh peningkatan kualitas intelektual, mental-spiritual,
ketrampilan serta kesehatan warga secara terpadu dan berkelanjutan
Visi “Menuju Surabaya Lebih Baik sebagai Kota Jasa dan Perdagangan yang
Cerdas, Manusiawi, Bermartabat dan Berwawasan Lingkungan”
BAB II PERENCANAAN KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 13
Indikator kinerja utama mengalami perubahan pada tahun 2015. Tahun
2014, terdapat 17 sasaran strategis dan 81 indikator kinerja utama. Sedangkan
tahun 2015, terdapat 16 sasaran strategis dari tujuan RPJMD 2010-2015 dan 24
indikator kinerja utama yang merupakan indikator dari tujuan RPJMD. Perubahan
tersebut disesuaikan dengan saran Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi saat evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP) Kota Surabaya.
Sasaran strategis Kota Surabaya tahun 2015, yaitu :
NO TUJUAN/SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
1 Meningkatkan kualitas hidup warga kota dengan cara memfasilitasi serta mendorong pengembangan daya saing secara menyeluruh dan berkesinambungan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
78.80
Tujuan 1 Merealisasikan komitmen penciptaan lapangan kerja yang berlandaskan kemandirian dan kreatifitas individu warga
kota yang diwadahi dalam kelembagaan berbasis komunitas
Tujuan 2 Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya ekonomi kota
guna mempercepat pembangunan ekonomi berbasis komunitas, khususnya melalui implementasi strategi investasi serta dukungan sumber daya kelembagaan
pemerintah kota
Tujuan 3 kesesuaian dan keterkaitan antara kebijakan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dengan
strategi pengembangan ekonomi warga kota
Tujuan 4 Memastikan berjalannya fungsi-fungsi kebijakan
pengelolaan keuangan daerah dalam konteks peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan warga, khususnya terkait
dengan pengurangan angka pengangguran dan pengentasan kemiskinan
Misi 3 Mewujudkan perikehidupan warga yang BERMARTABAT melalui pembangunan ekonomi berbasis komunitas yang
mengutamakan perluasan akses ekonomi demi mendukung peningkatan daya cipta serta kreatifitas segenap warga kota
Surabaya dalam upaya penguatan struktur ekonomi lokal yang mampu bersaing di kawasan regional dan internasional
Tujuan 1 Mempertegas komitmen dalam memfasilitasi dinamika
aktifitas warga kota, khususnya dalam konteks penyediaan sarana dan prasarana dasar dengan kapasitas yang memadai serta kualitas yang setara dengan standar
metropolis kontemporer
Tujuan 2 Menjaga, menata, sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan
kekayaan lingkungan hidup kota demi terciptanya kota hunian yang sehat serta mampu berdampak nyata dalam
mencerdaskan kehidupan warga kota
Tujuan 3 Menempatkan aspek pelestarian dan revitalisasi budaya warga kota sebagai salah satu landasan terpenting dalam
penyediaan infrastruktur fisik dan sosial, demi menghadirkan lingkungan hunian berfasilitas kontemporer
dengan suasana khas sesuai tradisi dan budaya lokal
Tujuan 4 Memastikan diprioritaskannya pembangunan infrastruktur fisik dan sosial sesuai strategi pembangunan ekonomi yang
berwawasan lingkungan dengan titik berat pada perekonomian berbasis kreatifitas dan kebersamaan antar
warga kota
Misi 4 Menjadikan Kota Surabaya semakin layak-huni melalui
pembangunan infrastruktur fisik dan sosial secara merata yang BERWAWASAN LINGKUNGAN
BAB II PERENCANAAN KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 14
NO TUJUAN/SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
2 Mewujudkan kehidupan pribadi dan sosial yang dilandasi asas kesetaraan, khususnya dengan memberikan kesempatan yang setara kepada segenap warga untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas hidupnya
Jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan
38.00%
Persentase Penduduk Miskin
6.00%
3 Meningkatkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual sebagai tolok ukur kinerja utama dalam menuju kehidupan kota yang lebih mandiri dan berbudaya
Angka Kelulusan (AL) SD/MI
100.00%
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
99.50%
Angka Kelulusan (AL) SMA/MA
99.50%
Angka Kelulusan (AL) SMK
99.21%
Jumlah siswa berprestasi
5000 siswa
4 Memfasilitasi peningkatan derajat kesehatan jasmani dan rohani segenap warga kota dengan mengimplementasikan gagasan pengembangan kota yang sehat, bersih, dan hijau
Angka Harapan Hidup 71.50
5 Menegaskan komitmen bahwa untuk menghadirkan suasana kota yang lebih manusiawi harus dimulai dari penyediaan layanan publik yang prima sesuai norma-norma kemanusiaan yang berlaku secara universal
Persentase layanan publik yang memiliki nilai minimal BAIK pada Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
100.00%
6 Mengutamakan penerapan standar pelayanan publik yang mengarah pada kesetaraan dengan tolok ukur internasional demi mendukung peningkatan daya saing kota dari perspektif ekonomi, bisnis, dan investasi global
Nilai nominal investasi yang masuk di Surabaya
Rp. 1.446.664.463.443 atau
US$ 115.972.367
7 Memastikan pengelolaan sumber-sumber keuangan daerah secara efektif, efisien, ekonomis, transparan, berkeadilan, dan bertanggung jawab dengan menempatkan kepentingan warga kota sebagai tujuan utama
Opini BPK (Transparansi dan Akuntabilitas)
WTP
Rasio SILPA terhadap total pendapatan
20.00%
BAB II PERENCANAAN KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 15
NO TUJUAN/SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
8 Menempatkan optimalisasi pemanfaatan aset atau kekayaan daerah sebagai tulang punggung upaya peningkatan kapasitas keuangan daerah Kota Surabaya dengan cara membangun loyalitas warga kota untuk berkontribusi secara aktif dalam pengelolaan, peningkatan, serta pengawasan kekayaan daerah
Persentase Pendapatan Asli Daerah terhadap pemanfaatan Aset (ROA)
8.64%
9 Merealisasikan komitmen penciptaan lapangan kerja yang berlandaskan kemandirian dan kreatifitas individu warga kota yang diwadahi dalam kelembagaan berbasis komunitas
Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
5.10%
10 Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya ekonomi kota guna mempercepat pembangunan ekonomi berbasis komunitas, khususnya melalui implementasi strategi investasi serta dukungan sumber daya kelembagaan pemerintah kota
Persentase nilai investasi UMKM terhadap nilai investasi
10.07%
11 Meningkatkan kesesuaian dan keterkaitan antara kebijakan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dengan strategi pengembangan ekonomi warga kota
Peningkatan jumlah sarana pendidikan, kesehatan, dan perdagangan (pasar)
4.00%
12 Memastikan berjalannya fungsi-fungsi kebijakan pengeloaan keuangan daerah dalam konteks peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan warga, khususnya terkait dengan pengurangan angka pengangguran dan pengentasan kemiskinan
Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita per bulan (Rp)
Rp. 2.530.366
Pengeluaran konsumsi non pangan perkapita per bulan (Rp)
Rp. 1.579.691
13 Mempertegas komitmen dalam memfasilitasi dinamika aktifitas warga kota, khususnya dalam konteks penyediaan sarana dan prasarana dasar dengan kapasitas yang memadai serta kualitas yang setara dengan standar metropolis kontemporer
Lama Jam Sibuk 6 jam 22 menit
BAB II PERENCANAAN KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 16
NO TUJUAN/SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
14 Menjaga, menata, sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan kekayaan lingkungan hidup kota demi terciptanya kota hunian yang sehat serta mampu berdampak nyata dalam mencerdaskan kehidupan warga kota
Peningkatan luas RTH yang dapat dimanfaatkan untuk rekreasi edukasi publik
1.20%
15 Menempatkan aspek pelestarian dan revitalisasi budaya warga kota sebagai salah satu landasan terpenting dalam penyediaan infrastruktur fisik dan sosial, demi menghadirkan lingkungan hunian berfasilitas kontemporer dengan suasana khas sesuai tradisi dan budaya lokal
Jumlah bangunan fasilitas publik yang termanfaatkan untuk pelestarian nilai budaya
7
16 Memastikan diprioritaskannya pembangunan infrastruktur fisik dan sosial sesuai strategi pembangunan ekonomi yang berwawasan lingkungan dengan titik berat pada perekonomian berbasis kreatifitas dan kebersamaan antar warga kota
Persentase termanfaatkannya pasar tradisional dan sentra PKL yang dibangun
88.37%
Persentase tindak lanjut permasalahan/konflik pertanahan dan penataan ruang
100.00%
Jumlah anggaran yang tersedia untuk Pemerintah Kota Surabaya adalah
Rp.4.613.497.362.594,- yang terdiri dari program-program sebagai berikut : 1. Program Perencanaan Pembangunan Daerah; 2. Program Keluarga Berencana; 3. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat; 4. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial; 5. Program Pembangunan Jaringan Air Bersih Perkotaan; 6. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir; 7. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial; 8. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga; 9. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan; 10. Program Pemeliharaan Kamtrantibmas dan Pencegahan Tindak Criminal; 11. Program Penanggulangan Kemiskinan; 12. Program Penataan Administrasi Kependudukan; 13. Program Penataan Daerah Otonom; 14. Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan; 15. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan; 16. Program Penataan Ruang; 17. Program Pencegahan dan Penanggulaangan Kebakaran;
BAB II PERENCANAAN KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 17
18. Program Pendidikan Anak Usia Dini; 19. Program Pendidikan Menengah; 20. Program Pendidikan Non Formal; 21. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya; 22. Program Pengelolaan dan Pembangunan Jalan dan Jembatan; 23. Program Pengelolaan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi; 24. Program Pengelolaan Kebersihan Kota; 25. Program Pengelolaan Keragaman Budaya; 26. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH); 27. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan; 28. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata; 29. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa; 30. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata; 31. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah; 32. Program Pengembangan Sistem Transportasi; 33. Program Pengendalian Banjir; 34. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup; 35. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak; 36. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah; 37. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi; 38. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah; 39. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur; 40. Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah; 41. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani; 42. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak; 43. Program Peningkatan Kesempatan Kerja; 44. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan); 45. Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktifitas; 46. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan; 47. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi; 48. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan; 49. Program Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi; 50. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan; 51. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit
Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata; 52. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH; 53. Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan; 54. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan; 55. Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan; 56. Program Perumahan dan Permukiman; 57. Program Sertifikasi Tanah Milik Pemerintah Kota;
BAB II PERENCANAAN KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 18
58. Program Upaya Kesehatan Masyarakat; 59. Program Utilitas Perkotaan; Serta 60. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 19
Bab III Akuntabilitas Kinerja
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA Pada Tahun 2015 sesuai dengan visi dan misi pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kota Surabaya tahun 2010-2015 telah
ditetapkan 16 tujuan/sasaran strategis yang akan dicapai dengan 24 indikator
kinerja.
Adapun program dan kegiatan berikut kendala/hambatan, upaya dan
dukungan yang dilaksanakan pada masing-masing indikator kinerja utama per
sasaran strategis diuraikan sebagai berikut:
1. Sasaran Strategis Meningkatkan kualitas hidup warga kota dengan cara memfasilitasi serta mendorong pengembangan daya saing secara menyeluruh dan berkesinambungan diukur dengan indikator
kinerja utama:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET REALISASI CAPAIAN
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
78.80 78.87 100.09%
Sumber Data: BPS Provinsi Jawa Timur Keterangan: *) memakai data tahun 2014 karena data tahun 2015 masih proses
pengolahan data di BPS
Pada tahun 2015 nilai Indeks Pembangunan Manusia Kota Surabaya
adalah 78.87, jika dibandingkan dengan target tahun 2015 sebesar 78.80
maka capaian kinerjanya adalah 100.09%. Indikator kinerja ini diukur
dengan menggunakan data Badan Pusat Statistik yang menggabungkan
dari indikator angka harapan hidup, angka melek huruf dan rata-rata lama
sekolah.
Menurut Human Development Report (HDR) pada tahun 1990,
pembangunan manusia adalah suatu proses untuk memperbanyak pilihan-
pilihan yang dimiliki oleh manusia. Diantara banyak pilihan tersebut, pilihan
yang terpenting adalah untuk berumur panjang dan sehat, untuk berilmu
pengetahuan, dan untuk mempunyai akses terhadap sumber daya yang
dibutuhkan agar dapat hidup secara layak.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan
manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai
ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 20
dasar. Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat; pengetahuan,
dan kehidupan yang layak. Ketiga dimensi tersebut memiliki pengertian
sangat luas karena terkait banyak faktor. Untuk mengukur dimensi
kesehatan, digunakan angka harapan hidup waktu lahir. Selanjutnya untuk
mengukur dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator angka
melek huruf dan rata-rata lama sekolah. Adapun untuk mengukur dimensi
hidup layak digunakan indikator kemampuan daya beli masyarakat
terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya
pengeluaran per kapita sebagai pendekatan pendapatan yang mewakili
capaian pembangunan untuk hidup layak. Perkembangan nilai Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2011 s.d. 2015 adalah sebagai
berikut :
INDIKATOR KINERJA UTAMA 2011 2012 2013 2014 2015
Indeks Pembangunan Manusia
(IPM)
77.62 78.05 78.51 78.87 78.87
Sumber Data: BPS Provinsi Jawa Timur Keterangan: *) data disamakan dengan tahun sebelumnya karena data tahun 2015
masih dalam proses pengolahan di BPS
Beberapa program yang telah dilaksanakan Pemerintah Kota Surabaya
untuk mencapai sasaran strategis meningkatkan kualitas hidup warga kota
dengan cara memfasilitasi serta mendorong pengembangan daya saing
secara menyeluruh dan berkesinambungan, antara lain :
1. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga;
2. Program Pendidikan Anak Usia Dini;
3. Program peningkatan peran serta kepemudaan
2. Sasaran Strategis Mewujudkan kehidupan pribadi dan sosial yang dilandasi asas kesetaraan, khususnya dengan memberikan kesempatan yang setara kepada segenap warga untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas hidupnya diukur
dengan indikator kinerja utama:
NO INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN
1. Jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan
38.00% 53.26% 140.16%
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 21
NO INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN
2. Presentase Penduduk Miskin
6.00% 10.22% 29,67%
Sumber Data:1. BPS Provinsi Jawa Timur tahun 2014 2. Badan Pemberdayaan Masyarakat & Keluarga Berencana Kota
Surabaya
2.1. Indikator jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan diukur dengan
formulasi: (Jumlah partisipasi perempuan : jumlah angkatan kerja
perempuan) x 100%. Pada tahun 2015 jumlah partisipasi angkatan
kerja perempuan mencapai 53,26%, jika dibandingkan dengan target
tahun 2015 sebesar 38% maka capaian kinerjanya adalah 140.16%.
2.2. Indikator kinerja presentase penduduk miskin diukur dengan
menggunakan formulasi : (jumlah penduduk miskin : jumlah
penduduk) x 100%. Pada tahun 2015 persentase penduduk miskin
Kota Surabaya mencapai 10.22%, jika dibandingkan dengan target
tahun 2015 sebesar 6% maka capaian kinerjanya adalah 29,67%.
Jumlah penduduk miskin di kota Surabaya diambil berdasarkan keputusan
walikota yang ditetapkan secara berkala. Perkembangan jumlah penduduk
miskin mulai tahun 2011 s.d. 2015 adalah sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah Penduduk Miskin
112.465 112.465 112.465 291.686 291.686
Sumber Data: Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
Data jumlah penduduk miskin menurut hasil pendataan tahun 2010 dan
tahun 2014, jumlah penduduk miskin tahun 2010 sampai dengan 2013
menurut Keputusan Walikota Nomor : 188.45/158/436.1.2/2011 sebanyak
112.465 kepala keluarga. Jumlah penduduk miskin tahun 2014 sampai
dengan 2015 menurut Keputusan Walikota Nomor :
188.45/363/436.1.2/2014 sebanyak 291.686 orang.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 22
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam memberdayakan masyarakat
dan menurunkan jumlah penduduk miskin antara lain:
1. Fasilitasi Pengembangan Hasil Usaha Ekonomi Mikro
2. Fasilitasi Pelaksanaan Program Beras Miskin
3. Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga Kelurahan
4. Lomba Karya Penanggulangan Kemiskinan (Pro Poor Award)
5. Monitoring dan Evaluasi Program Penanggulangan Kemiskinan dengan
monitoring dan evaluasi program penanggulangan kemiskinan, tahun
2015 survey dan monitoring terhadap keluarga miskin calon penerima
intervensi pendidikan (mitra warga), surat keterangan miskin (SKM),
dan didaftarkan ke BPJS Kesehatan PBI dalam bidang kesehatan.
Sedangkan program yang telah dilaksanakan program yang telah
dilaksanakan untuk mendukung pencapaian target indikator kinerja
sasaran strategis mewujudkan kehidupan pribadi dan sosial yang dilandasi
asas kesetaraan, khususnya dengan memberikan kesempatan yang setara
kepada segenap warga untuk mengembangkan diri dan meningkatkan
kualitas hidupnya antara lain :
1. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial;
2. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial;
3. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan
Anak;
4. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan.
3. Sasaran Strategis Meningkatkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual sebagai tolok ukur kinerja utama dalam menuju kehidupan kota yang lebih mandiri dan berbudaya diukur dengan
indikator kinerja utama:
NO INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN
1. Angka Kelulusan (AL) SD/MI
100.00% 100.00% 100.00%
2. Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
99.50% 100.00% 100.50%
3. Angka Kelulusan (AL) SMA/MA
99.50% 99,97% 100.47%
4. Angka Kelulusan (AL) SMK
99.21% 99,97% 100.77%
5. Jumlah siswa berprestasi
5.000 siswa 2.482 siswa 49.64%
Sumber Data: Dinas Pendidikan Kota Surabaya
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 23
3.1 Indikator kinerja angka kelulusan (AL) SD/MI diukur dengan formulasi
jumlah peserta didik SD/MI yang lulus : (jumlah peserta didik SD/MI) x
100%
Angka kelulusan SD/MI diukur berdasarkan perbandingan antara
jumlah siswa SD/MI yang lulus dengan jumlah keseluruhan siswa
SD/MI kelas 6. Jumlah keseluruhan siswa SD/MI kelas 6 dihitung
berdasarkan data siswa kelas 6 yang mengikuti ujian. Dari target yang
telah ditetapkan sebesar 100%, maka pada tahun 2015 seluruh siswa
jenjang SD/MI sebanyak 45.990 orang dinyatakan lulus ujian tingkat
akhir, sehingga capaian kinerjanya mencapai 100%. Adapun
perkembangan angka kelulusan SD/MI dalam 5 (lima) tahun terakhir
dapat dilihat pada tabel berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
2011 2012 2013 2014 2015
Angka Kelulusan (SD/MI) 100% 100% 100% 100% 100%
Sumber Data: Dinas Pendidikan Kota Surabaya
3.2 Indikator kinerja angka kelulusan (AL) SMP/MTs diukur dengan
formulasi jumlah peserta didik SMP/MTs yang lulus : (jumlah peserta
didik SMP/MTs) x 100%
Angka kelulusan SMP/MTs diukur berdasarkan perbandingan antara
jumlah siswa SMP/MTs yang lulus dengan jumlah keseluruhan siswa
SMP/MTs kelas 9. Jumlah keseluruhan siswa SMP/MTs kelas 9
dihitung berdasarkan data siswa kelas 9 SMP/MTs yang mengikuti
ujian. Pada tahun 2015, jumlah siswa kelas 9 SMP/MTs yang
mengikuti ujian tingkat akhir sebanyak 43.090 orang. Dari jumlah
tersebut, seluruhnya dinyatakan lulus ujian tingkat akhir sehingga
capaian kinerjanya mencapai 100.50% dari target yang telah
ditetapkan sebesar 99.50. Adapun perkembangan angka kelulusan
SMP/MTs dalam 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada tabel
berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
2011 2012 2013 2014 2015
Angka Kelulusan (SMP/MTs)
99,73% 99,89% 99,89% 99,99% 100.00%
Sumber Data: Dinas Pendidikan Kota Surabaya
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 24
3.3. Indikator kinerja angka kelulusan SMA/MA diukur berdasarkan
perbandingan antara jumlah siswa SMA/MA yang lulus dengan jumlah
keseluruhan siswa SMA/MA kelas 12. Jumlah keseluruhan siswa
SMA/MA kelas 12 dihitung berdasarkan data siswa kelas 12 yang
mengikuti ujian.
Pada tahun 2015, jumlah siswa kelas 12 SMA/MA yang mengikuti
ujian tingkat akhir sebanyak 17.578 orang. Dari jumlah tersebut, siswa
yang dinyatakan lulus ujian tingkat akhir sebanyak 17.573 orang atau
99,97%. Dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar
99,50%, maka capaian kinerjanya sebesar 100,47%.
Perkembangan Angka Kelulusan SMA/MA selama 5 (lima) tahun
terakhir dapat dilihat pada tabel berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
2011 2012 2013 2014 2015
Angka Kelulusan (SMA/MA)
99.33% 99.93% 99.94% 99.93% 99.97%
Sumber Data: Dinas Pendidikan Kota Surabaya Peningkatan angkatan lulus didukung dengan program latihan try out
online dan offline serta program intensif ujian nasional yang
dilaksanakan di sekolah-sekolah maupun di luar sekolah.
3.4. Indikator kinerja angka kelulusan SMK diukur berdasarkan
perbandingan antara jumlah siswa SMK yang lulus dengan jumlah
keseluruhan siswa SMK kelas 12.
Jumlah keseluruhan siswa SMK kelas 12 dihitung berdasarkan data
siswa kelas 12 yang mengikuti ujian. Pada tahun 2015, jumlah siswa
kelas 12 SMK yang mengikuti ujian tingkat akhir sebanyak 18.189
orang. Dari jumlah tersebut, siswa yang dinyatakan lulus ujian tingkat
akhir sebanyak 18.183 orang atau 99,97%. Dibandingkan dengan
target yang telah ditetapkan sebesar 99,21%, maka capaian
kinerjanya sebesar 100,77%.
Perkembangan Angka Kelulusan SMK selama 5 lima (tahun) terakhir
dapat dilihat pada gambar
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 25
INDIKATOR KINERJA UTAMA
2011 2012 2013 2014 2015
Angka Kelulusan (SMA/MA)
99.94% 99.88% 99.99% 99.95% 99.97%
Sumber Data: Dinas Pendidikan Kota Surabaya
3.5. Indikator kinerja jumlah siswa berprestasi diukur dengan
menggunakan formulasi jumlah siswa jenjang pendidikan dasar dan
menengah yang berprestasi. Pada tahun 2015 jumlah siswa
berprestasi adalah 2.482 siswa, jika dibandingkan dengan target
tahun 2015 sebesar 5000 siswa maka capaian kinerjanya adalah
49,64%. Data perkembangan jumlah siswa berprestasi selama lima
tahun terakhir dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
INDIKATOR KINERJA UTAMA
2011 2012 2013 2014 2015
jumlah siswa berprestasi - 658 1.091 1.927 2.482
Sumber Data: Dinas Pendidikan Kota Surabaya Beberapa program yang telah dilaksanakan untuk mendukung
pencapaian target indikator kinerja sasaran strategis meningkatkan
kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual sebagai tolok ukur
kinerja utama dalam menuju kehidupan kota yang lebih mandiri dan
berbudaya, antara lain :
1. Program Pendidikan Non Formal;
2. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan;
3. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
4. Program Pendidikan Menengah;
5. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun.
4. Sasaran Strategis Memfasilitasi peningkatan derajat kesehatan jasmani dan rohani segenap warga kota dengan mengimplementasikan gagasan pengembangan kota yang sehat, bersih, dan hijau diukur dengan indikator kinerja utama:
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 26
INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN
Angka Harapan Hidup 71.5 72.13 100.88%
Sumber Data: BPS Provinsi Jawa Timur Keterangan : *) data disamakan dengan tahun sebelumnya karena data tahun 2015
masih dalam proses pengolahan di BPS
Indikator kinerja angka Harapan Hidup adalah suatu perkiraan rata-rata
lamanya hidup sejak lahir yang akan dicapai oleh penduduk. Pada tahun
Target Angka Harapan Hidup yang ditetapkan adalah 71.5, jika
dibandingkan realisasinya yang mencapai 72.13 maka capaian kinerjanya
adalah 100.88%. Perkembangan Angka Harapan Hidup Kota Surabaya
adalah sebagaimana dalam tabel berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA 2011 2012 2013 2014 2015
Angka Harapan Hidup 71,02 71,33 72,63 72.13 72.13
Sumber Data: BPS Jawa Timur
Beberapa program yang telah dilaksanakan untuk mendukung pencapaian
target indikator kinerja sasaran strategis memfasilitasi peningkatan derajat
kesehatan jasmani dan rohani segenap warga kota dengan
mengimplementasikan gagasan pengembangan kota yang sehat, bersih,
dan hijau, antara lain :
1. Program Keluarga Berencana;
2. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya;
3. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak;
4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah
Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata;
5. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
5. Sasaran Strategis Menegaskan komitmen bahwa untuk menghadirkan suasana kota yang lebih manusiawi harus dimulai dari penyediaan layanan publik yang prima sesuai norma-norma kemanusiaan yang berlaku secara universal diukur dengan indikator kinerja utama:
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 27
INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN
Persentase layanan publik yang memiliki nilai minimal BAIK pada Indeks Kepuasan Masyararakat (IKM)
100% 95% 95%
Pada tahun 2015 target persentase layanan publik yang memiliki nilai minimal BAIK pada Indeks Kepuasan Masyararakat (IKM) adalah sebesar 100%, jika dibandingkan dengan realisasinya sebesar 95% maka capaian kinerjanya adalah 95%. Data realisasi dari indikator kinerja ini dari tahun 2011 s.d. 2015 adalah sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA 2011 2012 2013 2014 2015
Persentase layanan publik yang memiliki nilai minimal BAIK pada Indeks Kepuasan Masyararakat
(IKM)
100% 100% 99% 100% 95%
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, pada
setiap Pemerintah Kabupaten/Kota, sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik, perlu
dievaluasi dari sisi kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang
diberikan oleh penyelenggara pelayanan kepada masyarakat (public), yang
indikator pengukuran dan perhitungannya sebagaimana ditetapkan dalam
Keputusan Menpan Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004, tentang Indeks
Kepuasan Masyarakat.
Maksud dan tujuan dilaksanakannya Penyusunan Indeks Kepuasan
Masyarakat, adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendapatkan data tingkat kepuasan melalui survei kepada
masyarakat terhadap pelayanan publik yang dilakukan di Dinas di
lingkungan Pemerintah Kota Surabaya;
2. Untuk mendapatkan feed back /umpan balik atas kinerja/kualitas
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat guna
perbaikan/peningkatan kinerja /kualitas pelayanan secara
berkesinambungan.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 28
Uraian dari data indikator kinerja diatas adalah sebagai berikut:
NO INSTANSI
TAHUN
2010 2011 2012 2013 2014 2015
I II I II
1 Jumlah Kecamatan yang ≥ Baik 31 31 31 31 31 30 31 31
Jumlah Seluruh Kecamatan 31 31 31 31 31 31 31 31
2 Jumlah Puskesmas dan UPTD Kesehatan yang ≥ Baik
53 53 53 53 62 62 62 57
Jumlah Seluruh Puskesmas dan UPTD Kesehatan
53 53 53 53 62 62 62 63
3 Jumlah Dinas, Lemtek, dan PD yang ≥ Baik
19 19 19 19 20 21 22 0
Jumlah Seluruh Dinas, Lemtek, dan PD 19 19 19 19 20 21 22 0
4 Jumlah Kelurahan yang ≥ Baik 0 0 0 0 0 0 0 31
Jumlah Seluruh Kelurahan 0 0 0 0 0 0 0 31
Jumlah SKPD yang ≥ Baik 103 103 103 103 113 113 115 119
Jumlah seluruh SKPD 103 103 103 103 113 114 115 125 Target SKPD yang di survey 103 103 103 103 103 114 115 115
capaian 100% 100% 100% 100% 100% 99% 100% 95% Sumber Data: Bagian Organisasi dan Tata Laksana Kota Surabaya
Beberapa program yang telah dilaksanakan untuk mendukung pencapaian
target indikator kinerja sasaran strategis menegaskan komitmen bahwa
untuk menghadirkan suasana kota yang lebih manusiawi harus dimulai dari
penyediaan layanan publik yang prima sesuai norma-norma kemanusiaan
yang berlaku secara universal, antara lain :
1. Program Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat;
2. Program pemeliharaan kamtrantibmas dan pencegahan tindak kriminal;
3. Program Penataan Administrasi Kependudukan;
4. Program Penataan Daerah Otonom;
5. Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan;
6. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan;
7. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media;
8. Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah;
9. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur;
10. Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah;
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 29
11. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH;
12. Program perbaikan sistem administrasi kearsipan.
6. Sasaran Strategis Mengutamakan penerapan standar layanan publik yang mengarah pada kesetaraan dengan tolok ukur internasional demi mendukung peningkatan daya saing kota dari perspektif ekonomi, bisnis, dan investasi global diukur dengan indikator kinerja
utama:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET REALISASI CAPAIAN
Nilai nominal Investasi yang masuk di Surabaya
Rp1.446.664.463.443
Rp. 1.026.530.350.000
70.96%
Indikator kinerja ini melihat jumlah investasi yang masuk ke Surabaya baik
investasi asing maupun investasi dalam negeri sampai dengan akhir tahun
2015. Pada tahun 2015 nilai nominal investasi yang masuk di Surabaya
ditargetkan sebesar Rp1.446.664.463.443,- sedangkan realisasi investasi
yang masuk pada tahun 2015 adalah Rp. 1.026.530.350.000,- sehingga
capaian kinerja dari indikator ini mencapai 70,96%. Berikut adalah
perkembangan nilai investasi selama 5 tahun terakhir:
TAHUN PMA PMDN TOTAL
2011 265.834.000.000 725.630.000.000 991.464.000.000 2012 420.420.000.000 4.396.370.000.000 4.816.790.000.000 2013 314.623.873.021 490.271.432.498 804.895.305.519 2014 5.023.922.400.000 639.625.900.000 5.663.548.300.000 2015 198.113.850.000 828.416.500.000 1.026.530.350.000
Beberapa program yang telah dilaksanakan untuk mendukung pencapaian
target indikator kinerja sasaran strategis mengutamakan penerapan
standar layanan publik yang mengarah pada kesetaraan dengan tolok ukur
internasional demi mendukung peningkatan daya saing kota dari perspektif
ekonomi, bisnis, dan investasi global, antara lain :
1. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi;
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 30
2. Program peningkatan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
7. Sasaran Strategis Memastikan pengelolaan sumber-sumber keuangan
daerah secara efektif, efisien, ekonomis, transparan, berkeadilan, dan bertanggungjawab dengan menempatkan kepentingan warga kota sebagai tujuan utama diukur dengan indikator kinerja utama:
NO INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN
1. Opini BPK (transparansi dan akuntabilitas)
WTP WTP 100%
2. Rasio SILPA terhadap total pendapatan
20% 21.38% 93.10%.
*) Sumber Data : Inspektorat Kota Surabaya **) Sumber Data: Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya (belum
diaudit)
7.1. Indikator opini BPK merupakan salah satu indikator kualitas
akuntabilitas keuangan dilihat dari opini auditor eksternal (BPK) atas
penyajian laporan keuangan. Pada tahun 2015 realisasi opini BPK
adalah WTP, jika dibandingkan dengan target tahun 2015 yakni WTP
maka capaian kinerjanya adalah 100%. Berikut adalah perbandingan
realisasi opini BPK mulai tahun 2010-2015.
INDIKATOR KINERJA UTAMA 2011 2012 2013 2014 2015
Opini BPK WDP WTP WTP WTP WTP
Dalam mencapai target tersebut dilaksanakan dengan beberapa
kegiatan yang mendukung dalam pencapaian kinerja tersebut antara
lain:
1. Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH
2. Inventarisasi hasil temuan pengawasan
3. Koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif
4. Evaluasi Laporan Kinerja SKPD
5. Penilaian Akuntabilitas Kinerja Aparatur Pengawasan
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 31
6. Pelatihan teknis pengawasan dan penilaian akuntabilitas kinerja
aparatur pengawasan
7. Pelaksanaan pengawasan dan penanganan kasus pada
inspektorat pembantu I, II dan III di lingkungan Pemerintah Kota
Surabaya
8. Pelaksanaan monitoring pada inspektorat pembantu I, II dan III di
lingkungan Pemerintah Kota Surabaya.
7.2. SILPA merupakan selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran
anggaran selama satu periode anggaran. Jumlah SILPA yang ideal
perlu ditentukan sebagai salah satu dasar evaluasi terhadap
pelaksanaan program/kegiatan. Pelampauan target SILPA yang
bersumber dari pelampauan target penerimaan daerah dan efisiensi
sangat diharapkan sedangkan yang bersumber karena ditiadakannya
program/kegiatan akan merugikan masyarakat. Pada tahun 2015 nilai
presentase SILPA terhadap total pendapatan ditargetkan sebesar
20%, jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 adalah sebesar
21.38% maka capaian kinerjanya adalah sebesar 93.10%.
Data realisasi presentase SILPA terhadap total pendapatan dari tahun
2011 s.d. tahun 2015 adalah sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
2011 21012 2013 2014 2015
Rasio SILPA
terhadap total
pendapatan
13.38% 13.78% 18.66% 21.67% 21.38%
Uraian dari realisasi indikator kinerja diatas adalah sebagai berikut:
Tahun SILPA (Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran) Tahun Berjalan
Total Pendapatan
2011 Rp. 502.999.263.251 Rp. 3.759.034.427.310
2012 Rp. 805.419.392.938 Rp. 4.634.301.938.654
2013 Rp. 977.089.154.745 Rp. 5.235.293.716.914
2014 Rp. 1.311.544.540.067 Rp. 6.052.441.118.039
2015 Rp. 1.414.757.771.996 Rp. 6.618.584.947.038
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 32
Program yang telah dilaksanakan untuk mendukung pencapaian target
indikator kinerja sasaran strategis memastikan pengelolaan sumber-
sumber keuangan daerah secara efektif, efisien, ekonomis, transparan,
berkeadilan, dan bertanggungjawab dengan menempatkan kepentingan
warga kota sebagai tujuan utama adalah peningkatan dan Pengembangan
pengelolaan keuangan daerah.
8. Sasaran Strategis Menempatkan optimalisasi pemanfaatan aset atau kekayaan daerah sebagai tulang punggung upaya peningkatan kapasitas keuangan daerah Kota Surabaya dengan cara membangun loyalitas warga kota untuk berkontribusi secara aktif dalam pengelolaan, peningkatan, serta pengawasan kekayaan daerah diukur
dengan indikator kinerja utama:
INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN
Persentase Pendapatan Asli Daerah terhadap pemanfaatan Aset (ROA)
8.64% 9.53% 110.30%
Sumber Data: Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan
Indikator kinerja ini diukur dengan formulasi Pendapatan Asli Daerah : Total
Aset x 100%. Pada tahun 2015 persentase pendapatan asli daerah terhadap
pemanfaatan aset (ROA) ditargetkan sebesar 8.64%, jika dibandingkan
dengan target tahun 2015 sebesar 9.53% maka capaian kinerjanya adalah
sebesar 110.30%. Data realisasi indikator kinerja ini dari tahun 2011-2015
adalah sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA 2011 2012 2013 2014 2015
Persentase Pendapatan Asli Daerah terhadap pemanfaatan Aset (ROA)
5,99% 7,06% 8,48% 9,53% 9,53%
Sumber Data: Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan
Uraian dari indikator kinerja diatas adalah sebagai berikut:
Tahun Pendapatan Asli Daerah Total Aset Tetap
2011 Rp. 1.886.514.301.580 Rp. 31.484.362.969.80
2012 Rp. 2.279.613.848.832 Rp. 32.276.066.905.289
2013 Rp. 2.791.580.050.710 Rp. 32.904.208.124.230
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 33
Tahun Pendapatan Asli Daerah Total Aset Tetap
2014 Rp. 3.307.323.863.978 Rp. 34.690.400.238.418
2015 Rp. 4.035.203.264.499*) Proses rekonsiliasi
Sumber Data: Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan
Keterangan: *) data belum diaudit
Adapun program yang telah dilaksanakan untuk mendukung pencapaian
target indikator kinerja sasaran strategis menempatkan optimalisasi
pemanfaatan aset atau kekayaan daerah sebagai tulang punggung upaya
peningkatan kapasitas keuangan daerah kota surabaya dengan cara
membangun loyalitas warga kota untuk berkontribusi secara aktif dalam
pengelolaan, peningkatan, serta pengawasan kekayaan daerah adalah
Program Sertifikasi Tanah Milik Pemerintah Kota.
9. Sasaran Strategis Merealisasikan komitmen penciptaan lapangan kerja
yang berlandaskan kemandirian dan kreatifitas individu warga kota yang diwadahi dalam kelembagaan berbasis komunitas diukur dengan indikator
kinerja utama:
INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN
Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
5.10% 7.01% 62,55%
Sumber Data : BPS Provinsi Jawa Timur
Tingkat pengangguran adalah banyaknya jumlah angkatan kerja yang tidak
bekerja dan aktif mencari pekerjaan. Pada tahun 2015 nilai Persentase
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah sebesar 7.01%, jika
dibandingkan dengan target tahun 2015 sebesar 5.10% maka capaian
kinerjanya adalah 62,55%. Data Tingkat Pengangguran Terbuka mulai tahun
2011 s.d. 2015 adalah sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA 2011 2012 2013 2014 2015
Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
5.15 5.07 5.28 5.82 7.01
Sumber Data : BPS Provinsi Jawa Timur
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 34
Adapun program yang telah dilaksanakan untuk mendukung pencapaian
target indikator kinerja sasaran strategis merealisasikan komitmen penciptaan
lapangan kerja yang berlandaskan kemandirian dan kreatifitas individu warga
kota yang diwadahi dalam kelembagaan berbasis komunitas, antara lain :
1. Program Peningkatan Kesempatan Kerja;
2. Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktifitas;
3. Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan.
10. Sasaran Strategis Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya ekonomi kota guna mempercepat pembangunan ekonomi berbasis komunitas, khususnya melalui implementasi strategi investasi serta dukungan sumber daya kelembagaan pemerintah kota diukur dengan indikator
kinerja utama:
INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN
Persentase nilai investasi UMKM terhadap nilai investasi
10.07% 19.04% 189.08%
Sumber Data: Dinas Perdagangan & Perindustrian dan Badan Perencanaan Pembangunan (diolah)
Nilai investasi UMKM diukur dari total modal yang terdaftar di Dinas
Perdagangan dan Perindustrian dari Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
yang dikeluarkan dibagi total investasi di kota Surabaya. Pada tahun 2015
persentase nilai investasi UMKM terhadap nilai investasi ditargetkan sebesar
10.07%, jika dibandingkan dengan realisasinya sebesar 19.04% maka
capaian kinerjanya adalah 189.08%. Data perkembangan nilai investasi
UMKM terhadap nilai investasi mulai tahun 2011 s.d. 2015 adalah sebagai
berikut:
TAHUN TOTAL INVESTASI INVESTASI UMKM %
2011 23,435,822,920,000.00 4,494,995,077,950 19.18% 2012 35,366,767,415,886.00 5,283,384,496,014 14.94% 2013 21,515,790,414,234.00 5,927,872,813,345 27.55% 2014 33,678,858,619,578.00 5,789,871,515,912 17.19% 2015 31,237,115,046,015.00 5,947,374,097,388 19.04%
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 35
Adapun program yang telah dilaksanakan untuk mendukung pencapaian
target indikator sasaran strategis mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya
ekonomi kota guna mempercepat pembangunan ekonomi berbasis
komunitas, khususnya melalui implementasi strategi investasi serta dukungan
sumber daya kelembagaan pemerintah kota, antara lain :
1. Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan;
2. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata;
3. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro
Kecil Menengah;
4. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi;
5. Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan.
11. Sasaran Strategis Meningkatkan kesesuaian dan keterkaitan antara
kebijakan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dengan strategi pengembangan ekonomi warga kota diukur
dengan indikator kinerja utama:
INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN
Peningkatan jumlah sarana pendidikan, kesehatan dan perdagangan (pasar)
4% 6.84% 171%
Sumber Data: Dinas Pekerjaan Umum, Cipta Karya dan Tata Ruang
Indikator kinerja ini diukur dengan formulasi rata-rata peningkatan jumlah
sarana pendidikan, kesehatan dan perdagangan (pasar). Pada tahun 2015
peningkatan jumlah sarana pendidikan, kesehatan dan perdagangan (pasar)
ditargetkan sebesar 4%, jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015
sebesar 6.84% maka capaian kinerjanya adalah sebesar 171%.
Adapun program yang telah dilaksanakan untuk mendukung pencapaian
target indikator sasaran strategis meningkatkan kesesuaian dan keterkaitan
antara kebijakan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, dan
infrastruktur dengan strategi pengembangan ekonomi warga kota adalah
Program perencanaan pembangunan daerah.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 36
12. Sasaran Strategis Memastikan berjalannya fungsi-fungsi kebijakan pengelolaan keuangan daerah dalam konteks peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan warga, khususnya terkait dengan pengurangan angka pengangguran dan pengentasan kemiskinan diukur dengan indikator
kinerja utama:
NO INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET REALISASI CAPAIAN
1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita per bulan (Rp)
Rp. 2.530.366 Rp.1.388.484 54.89%
2. Pengeluaran konsumsi non pangan perkapita per bulan (Rp)
Rp. 1.579.691 Rp. 877.523 55.55%
Sumber Data: BPS Provinsi Jawa Timur 12.1. Indikator kinerja Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita per
bulan (Rp).
Pada tahun 2015 realisasi pengeluaran konsumsi rumah tangga per
kapita per bulan (Rp) adalah sebesar Rp.1.388.484,- jika dibandingkan
dengan target yang ditetapkan sebesar Rp. 2.530.366,- maka capaian
kinerjanya adalah 54.89%.
Menurut BPS, rumah tangga merupakan konsumen atau pemakai
barang dan jasa sekaligus juga pemilik faktor-faktor produksi tenaga
kerja, lahan, modal dan kewirausahaan. Rumah tangga menjual atau
mengelola faktor-faktor produksi tersebut untuk memperoleh balas
jasa. Balas jasa atau imbalan tersebut adalah upah, sewa, bunga
dividen, dan laba yang merupakan komponen penerimaan atau
pendapatan rumah tangga. Penerimaan lain yang mungkin diperoleh
rumah tangga adalah transfer (pemberian cuma-cuma), perkiraan
pendapatan (imputasi) dari rumah milik rumah tangga tersebut yang
ditempati sendiri atau ditempati pihak lain dengan bebas sewa, dan
hasil produksi barang/jasa dari kegiatan yang tidak digolongkan
sebagai kegiatan usaha rumah tangga. Transfer yang diterima berasal
dari pemerintah, badan usaha, lembaga nirlaba, rumah tangga lain,
maupun dari luar negeri. Ada dua cara penggunaan pendapatan.
Pertama, membelanjakannya untuk barang-barang konsumsi. Kedua,
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 37
tidak membelanjakannya seperti ditabung. Pengeluaran konsumsi
dilakukan untuk mempertahankan taraf hidup. Pada tingkat
pendapatan yang rendah, pengeluaran konsumsi umumnya
dibelanjakan untuk kebutuhan-kebutuhan pokok guna memenuhi
kebutuhan jasmani. Konsumsi makanan merupakan faktor terpenting
karena makanan merupakan jenis barang utama untuk
mempertahankan kelangsungan hidup. Akan tetapi terdapat berbagai
macam barang konsumsi (termasuk sandang, perumahan, bahan
bakar, dan sebagainya) yang dapat dianggap sebagai kebutuhan untuk
menyelenggarakan rumah tangga. Keanekaragamannya tergantung
pada tingkat pendapatan rumah tangga. Tingkat pendapatan yang
berbeda-beda mengakibatkan perbedaan taraf konsumsi.
Apabila penerimaan rumah tangga dikurangi dengan pengeluaran
untuk konsumsi dan untuk transfer, maka diperoleh nilai tabungan
rumah tangga. Kalau perilaku konsumsi memperlihatkan dasar
pendapatan yang dibelanjakan, maka tabungan adalah merupakan
unsur penting dalam proses pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Tabungan memungkinkan terciptanya modal yang dapat memperbesar
kapasitas produksi perekonomian. Untuk dapat melihat apa yang
dilakukan rumah tangga responden atas tabungannya dibutuhkan data
tabungan seperti yang disimpan di bank atau koperasi, jumlah
investasi, serta transaksi keuangan lainnya.
Kenyataannya, selisih penerimaan dengan pengeluaran rumah tangga
responden ada yang negatif (defisit), sehingga dalam membiayai
pengeluaran dan investasinya diperlukan pinjaman (hutang), maka
rumah tanggapun ada yang berhutang, dan ada yang meminjamkan
uang (piutang). Jadi selain dari tabungan, sumber dana investasi dapat
berasal dari pinjaman. Disamping itu, ada pula rumah tangga
responden yang melakukan kegiatan di pasar uang atau di pasar
modal sehingga terjadi transaksi finansial (keuangan) antar rumah
tangga maupun dengan sektor ekonomi lain. Investasi finansial dapat
berupa uang tunai, simpanan di bank, dan pemilikan surat berharga.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 38
12.2. Pengeluaran konsumsi non pangan perkapita per bulan (Rp)
Pada tahun 2015 realisasi pengeluaran konsumsi rumah tangga per
kapita per bulan (Rp) adalah sebesar Rp. 877.523,- jika dibandingkan
dengan target yang ditetapkan sebesar Rp. 1.579.691,- maka capaian
kinerjanya adalah 55.55%.
Adapun program yang telah dilaksanakan untuk mendukung pencapaian
target indikator sasaran strategis memastikan berjalannya fungsi-fungsi
kebijakan pengelolaan keuangan daerah dalam konteks peningkatan taraf
hidup dan kesejahteraan warga, khususnya terkait dengan pengurangan
angka pengangguran dan pengentasan kemiskinan, antara lain :
1. Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir;
2. Program Penanggulangan Kemiskinan;
3. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani;
4. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan).
13. Sasaran Strategis Mempertegas komitmen dalam memfasilitasi dinamika
aktifitas warga kota, khususnya dalam konteks penyediaan sarana dan prasarana dasar dengan kapasitas yang memadai serta kualitas yang setara dengan standar metropolis kontemporer diukur dengan indikator
kinerja utama:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET REALISASI CAPAIAN
Lama jam sibuk 6 jam 22 menit
6 jam 22 menit
100%
Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan
Indikator kinerja ini diukur dengan menggunakan formulasi :
LJP = ∑ (LJPi x di) ∑ di LJP = rentang lama jam puncak rata-rata (menit)
LJPi = rentang lama jam puncak per ruas jalan
di = panjang jalan (m)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 39
Pada tahun 2015 Lama Jam sibuk ditargetkan sebesar 6 jam 22 menit, jika
dibandingkan dengan realisasi lama jam sibuk tahun 2015 sebesar 6 jam 22
menit maka capaian kinerjanya adalah sebesar 100%.
Data realisasi dari indikator kinerja Lama jam sibuk mulai tahun 2011 s.d.
tahun 2015 adalah sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
2011 2012 2013 2014 2015
Lama Jam sibuk 6 jam 36 menit
6 jam 34 menit
6 jam 30 menit
6 jam 30 menit
6 jam 22 menit
Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan
Capaian indikator lama jam sibuk dilaksanakan melalui program “Pengelolaan
dan Pembangunan Jalan dan Jembatan” dengan kegiatan sebagai berikut:
1. Pembangunan/Peningkatan Jalan;
2. Pembangunan dan Rehabilitasi Jembatan;
3. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pembangunan/Rehab
Jalan;
4. Perencanaan Pembangunan dan Rehabilitasi Jalan;
5. Rehabilitasi untuk Kemantapan Jalan;
6. Pengadaan Tanah;
7. Pembangunan Kelengkapan Jalan;
8. Operasional dan Pemeliharaan Peralatan dan Alat Angkut;
9. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pembangunan/Rehab Jembatan;
10. Perencanaan Pembangunan dan Rehabilitasi Jembatan;
11. Koordinasi Jaringan Utilitas;
12. Pemeliharaan Rutin Jalan, Jembatan dan Kelengkapannya;
13. Pembangunan dan rehabilitasi jembatan (tahun jamak/multiyears);
14. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pembangunan/Rehab Jembatan
(tahun jamak/multiyears);
15. Pembangunan dan rehabilitasi jalan dan jembatan (tahun jamak/multiyear).
Adapun program yang telah dilaksanakan untuk mendukung pencapaian
target indikator sasaran strategis mempertegas komitmen dalam
memfasilitasi dinamika aktifitas warga kota, khususnya dalam konteks
penyediaan sarana dan prasarana dasar dengan kapasitas yang memadai
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 40
serta kualitas yang setara dengan standar metropolis kontemporer, antara
lain :
1. Program Pembangunan jaringan Air Bersih Perkotaan;
2. Program Pencegahan dan Penanggulaangan Kebakaran;
3. Program Pengelolaan dan Pembangunan Jalan dan Jembatan;
4. Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH);
5. Program Pengembangan Sistem Transportasi;
6. Program pengendalian banjir;
7. Program Perumahan dan Permukiman;
8. Program Utilitas Perkotaan.
14. Sasaran Strategis Menjaga, menata, sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan kekayaan lingkungan hidup kota demi terciptanya kota hunian yang sehat serta mampu berdampak nyata dalam mencerdaskan kehidupan warga kota diukur dengan indikator kinerja utama:
INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN
Peningkatan luas RTH yang dapat dimanfaatkan untuk rekreasi edukasi publik
1.20% 1.56% 130%
Indikator kinerja ini diukur dengan Peningkatan luas RTH yang dapat
dimanfaatkan untuk rekreasi edukasi publik (t) – (t-1) : (t-1). Pada tahun 2015
peningkatan luas RTH yang dapat dimanfaatkan untuk rekreasi edukasi publik
ditargetkan sebesar 1.20%, jika dibandingkan dengan nilai realisasi tahun
2015 sebesar 1.56% maka capaian kinerjanya adalah sebesar 130%.
Adapun program yang telah dilaksanakan untuk mendukung pencapaian
target indikator sasaran strategis menjaga, menata, sekaligus
mengoptimalkan pemanfaatan kekayaan lingkungan hidup kota demi
terciptanya kota hunian yang sehat serta mampu berdampak nyata dalam
mencerdaskan kehidupan warga kota, antara lain :
1. Program Pengelolaan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi;
2. Program Pengelolaan Kebersihan Kota;
3. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 41
15. Sasaran Strategis Menempatkan aspek pelestarian dan revitalisasi budaya warga kota sebagai salah satu landasan terpenting dalam penyediaan infrastruktur fisik dan sosial, demi menghadirkan lingkungan hunian berfasilitas kontemporer dengan suasana khas sesuai tradisi dan budaya lokal diukur dengan indikator kinerja utama:
INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN
Jumlah bangunan fasilitas publik yang termanfaatkan untuk pelestarian nilai budaya
7 7 100%
Sumber Data: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya Indikator kinerja ini diukur dengan menghitung jumlah bangunan fasilitas
publik yang termanfaatkan untuk pelestarian nilai budaya. Fasilitas publik
yang dimaksud adalah mall, museum dan gedung kesenian.
Pada tahun 2015 terdapat 7 lokasi bangunan fasilitas publik yang telah
digunakan dan dimanfaatkan untuk pelestarian nilai budaya yaitu:
1. Taman Hiburan Rakyat, didalamnya meliputi:
a. Gedung Pringgodani
b. Gedung Srimulat
c. Gedung Ludruk
d. Pendopo
2. Taman Hiburan Pantai Kenjeran, meliputi:
a. Pendopo musik
b. Pendop agung
c. Lapangan Kenjeran
3. Balai Pemuda, meliputi:
a. Gedung Balai Budaya Surabaya
b. Gedung Balai Pemuda Barat
c. Gedung Merah Putih
d. Halaman Balai Pemuda
4. Gedung Nasional Indonesia di lokasi pendopo
5. Ruang Pamer di Lokasi Wisata Religi Ampel
6. Tugu Pahlawan dan Museum 10 Nopember, meliputi:
a. Lapangan
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 42
b. Auditorium Museum 10 Nopember
c. Museum 10 Nopember
7. Ex. Gedung Siola Jl. Tunjungan 1-3, yang digunakan sebagai galeri
Surabaya
Dalam mendukung indikator kinerja ini Jumlah bangunan fasilitas publik yang
termanfaatkan untuk pelestarian nilai budaya adalah:
1. Kegiatan Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Perkantoran, dengan realisasi pemeliharaan 3 jenis sarana dalam 12
bulan .
2. Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Festival Budaya Daerah, dengan
realisasi 9 festival
3. Kegiatan Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Daerah, dengan
realisasi pembinaan selama 12 bulan terhadap 441 kelompok seni.
4. Kegiatan Pelaksanaan Promosi Nusantara di Dalam dan di Luar Negeri,
dengan realisasi 11 promosi yang dilaksanakan
5. Kegiatan Penyusunan Direktori Pariwisata Kota Surabaya, dengan
realisasi 1 dokumen buku direktori pariwisata kota Surabaya
6. Kegiatan Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata Kenjeran dan
Kalimas, dengan realisasi melaksanakan 4 kegiatan:
7. Kegiatan Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata Tugu Pahlawan
dan Museum 10 November, dengan realisasi 3 kegiatan rutin dan
temporer dalam 12 bulan
8. Kegiatan Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata Ampel, dengan
realisasi melaksanakan 5 kegiatan dalam 12 bulan:
9. Kegiatan Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata Balai Pemuda
dan GNI, dengan realisasi melaksanakan 11 kegiatan dalam 12 bulan:
10. Kegiatan Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata THR, dengan
realisasi 112 kegiatan dalam 12 bulan
Capaian indikator jumlah bangunan fasilitas publik yang termanfaatkan untuk
pelestarian nilai budaya ini tidak lepas dari berbagai usaha yang dilakukan
untuk memelihara bangunan-bangunan pada lokasi tersebut, serta semua
kegiatan yang diselenggarakan untuk melestarikan nilai budaya dengan
memanfaatkan fasilitas yang dimiliki Pemerintah Kota Surabaya.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 43
Pada kurun waktu tahun 2010 hingga tahun 2014, tidak terdapat penambahan
yang berarti pada jumlah lokasi maupun fasilitas yang terdapat pada lokasi
yang dimaksud. Hanya terdapat kegiatan pemeliharaan rutin dan berkala
terhadap area yang termasuk aset tersebut.
Namun pada tahun 2015, dengan dimanfaatkannya gedung eks Siola di Jalan
Tunjungan sebagai Museum Surabaya dan perkantoran instansi
pemerintahan, maka terbuka pula lokasi baru untuk pelestarian nilai budaya di
Galeri Surabaya, gedung eks Siola lantai 1. Selain itu kawasan Tunjungan
juga telah dimanfaatkan sebagai kawasan pelestarian nilai budaya, dengan
menampilkan beberapa seni di sepanjang jalan tersebut pada hari Sabtu dan
Minggu.
Dengan adanya lokasi baru ini pula maka target indikator jumlah bangunan
fasilitas publik yang termanfaatkan untuk pelestarian nilai budaya pada tahun
2015 sebanyak 7 lokasi dapat tercapai 100 persen.
Grafik III.3 realisasi Indikator Jumlah bangunan fasilitas publik yang termanfaatkan
untuk pelestarian nilai budaya Tahun 2011, 2012, 2013, 2014 dan 2015
INDIKATOR KINERJA UTAMA 2011 2012 2013 2014 2015
realisasi Indikator Jumlah bangunan fasilitas publik yang termanfaatkan untuk pelestarian nilai budaya
6 6 6 6 7
Adapun program yang telah dilaksanakan untuk mendukung pencapaian
target indikator sasaran strategis menempatkan aspek pelestarian dan
revitalisasi budaya warga kota sebagai salah satu landasan terpenting dalam
penyediaan infrastruktur fisik dan sosial, demi menghadirkan lingkungan
hunian berfasilitas kontemporer dengan suasana khas sesuai tradisi dan
budaya lokal, antara lain :
1. Program Pengelolaan Keragaman Budaya;
2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 44
16. Sasaran Strategis Memastikan diprioritaskannya pembangunan infrastruktur fisik dan sosial sesuai strategi pembangunan ekonomi yang berwawasan lingkungan dengan titik berat pada perekonomian berbasis kreatifitas dan kebersamaan antar warga kota diukur dengan
indikator kinerja utama:
NO INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN
1. Persentase termanfaatkannya pasar tradisional dan sentra PKL yang dibangun
88.37% 84.09% 95.16%
2. Persentase tindak lanjut permasalahan/konflik pertanahan dan penataan ruang
100% 100% 100%
16.1. Indikator kinerja utama persentase termanfaatkannya pasar tradisional
dan sentra PKL yang dibangun diukur dengan menggunakan formulasi
(jumlah kumuatif sentra PKL termanfaatkan : jumlah kumulatif sentra
PKL terbangun) x 100%
Pada tahun 2015 jumlah kumulatif sentra PKL yang dibangun adalah
42 sentra PKL sedangkan yang sudah termanfaatkan adalah 35 sentra
PKL. Dan dari 2 pasar tradisional yang telah dibangun, keduanya telah
termanfaatkan. Target persentase termanfaatkannya pasar tradisional
dan sentra PKL yang dibangun tahun 2015 ditetapkan sebesar 88.37%,
jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 sebesar 84.09% maka
capaian kinerjanya adalah 95.16%. Belum semua sentra PKL yang
dibangun dapat termanfaatkan karena beberapa hal antara lain
beberapa sentra PKL baru terselesaikan pembangunannya pada akhir
tahun 2015 sehingga pada akhir tahun 2015 belum dapat
termanfaatkan semuanya.
Data Persentase termanfaatkannya pasar tradisional dan sentra PKL
yang dibangun mulai tahun 2011 s.d. tahun 2015 adalah sebagai
berikut:
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 45
INDIKATOR KINERJA UTAMA
2011 2012 2013 2014 2015
Persentase termanfaatkannya pasar tradisional dan sentra PKL yang dibangun
78.95% 90.48% 82.14% 78.95% 84.09%
Sumber Data: Dinas Koperasi dan UMKM
16.2. Indikator kinerja utama Persentase tindak lanjut permasalahan/konflik
pertanahan dan penataan ruang diukur dengan menggunakan
formulasi (jumlah permasalahan/konflik pertanahan dan penataan yang
ditindaklanjuti pada tahun berjalan : jumlah permasalahan/konflik
pertanahan dan penataan ruang yang terjadi dan dilaporkan pada
tahun berjalan) x 100%
Pada tahun 2015 Persentase tindak lanjut permasalahan/konflik
pertanahan dan penataan ruang ditargetkan sebesar 100%, jika
dibandingkan dengan nilai realisasi tahun 2015 sebesar 100% maka
capaian kinerjanya adalah sebesar 100%. Data Persentase tindak
lanjut permasalahan/konflik pertanahan dan penataan ruang mulai
tahun 2011 s.d. tahun 2015 adalah sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
2011 2012 2013 2014 2015
Persentase tindak lanjut permasalahan/konflik pertanahan dan penataan ruang
100% 100% 100% 100% 100%
Sumber Data: Dinas Pengelolaan Tanah dan Bangunan
Data jumlah permasalahan/kasus pertanahan dan penataan ruang
yang masuk dari tahun 2011 s.d. 2015 adalah sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
2011 2012 2013 2014 2015
jumlah permasalahan/kasus pertanahan dan penataan ruang yang masuk dan ditangani
30 31 19 22 23
Sumber Data: Dinas Pengelolaan Tanah dan Bangunan
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 46
Adapun program yang telah dilaksanakan untuk mendukung pencapaian
target indikator sasaran strategis memastikan diprioritaskannya pembangunan
infrastruktur fisik dan sosial sesuai strategi pembangunan ekonomi yang
berwawasan lingkungan dengan titik berat pada perekonomian berbasis
kreatifitas dan kebersamaan antar warga kota adalah Program Penataan
Ruang.
B. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Dari 16 sasaran dan 24 indikator kinerja utama yang disampaikan
sebelumnya, total anggaran yang teralokasikan adalah sebesar Rp.
4,613,497,362,594,- sedangkan realisasi penyerapan anggaran adalah
sebesar Rp.3,738,112,844,517,- atau 81.03% dari total anggaran yang telah
teralokasikan. Alokasi dan realisasi anggaran per sasaran dapat dilihat pada
tabel berikut:
NO SASARAN STRATEGIS ANGGARAN REALISASI CAPAIAN
1 Meningkatkan kualitas hidup warga kota dengan cara memfasilitasi serta mendorong pengembangan daya saing secara menyeluruh dan berkesinambungan
134,084,535,074 115,506,623,284 86.14%
2 Mewujudkan kehidupan pribadi dan sosial yang dilandasi asas kesetaraan, khususnya dengan memberikan kesempatan yang setara kepada segenap warga untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas hidupnya
190,364,202,157 167,686,277,922 88.09%
3 Meningkatkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual sebagai tolok ukur kinerja utama dalam menuju kehidupan kota yang lebih mandiri dan berbudaya
819,077,896,278 719,571,037,944 87.85%
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 47
NO SASARAN STRATEGIS ANGGARAN REALISASI CAPAIAN
4 Memfasilitasi peningkatan derajat kesehatan jasmani dan rohani segenap warga kota dengan mengimplementasikan gagasan pengembangan kota yang sehat, bersih, dan hijau
647,404,354,145 578,340,220,909 89.33%
5 Menegaskan komitmen bahwa untuk menghadirkan suasana kota yang lebih manusiawi harus dimulai dari penyediaan layanan publik yang prima sesuai norma-norma kemanusiaan yang berlaku secara universal
294,393,363,844 244,144,316,193 82.93%
6 Mengutamakan penerapan standar pelayanan publik yang mengarah pada kesetaraan dengan tolok ukur internasional demi mendukung peningkatan daya saing kota dari perspektif ekonomi, bisnis, dan investasi global
37,622,785,781 34,816,298,882 92.54%
7 Memastikan pengelolaan sumber-sumber keuangan daerah secara efektif, efisien, ekonomis, transparan, berkeadilan, dan bertanggung jawab dengan menempatkan kepentingan warga kota sebagai tujuan utama
62,576,317,671 49,973,720,243 79.86%
8 Menempatkan optimalisasi pemanfaatan aset atau kekayaan daerah sebagai tulang punggung upaya peningkatan kapasitas keuangan daerah Kota Surabaya dengan cara membangun loyalitas warga kota untuk berkontribusi secara aktif dalam pengelolaan, peningkatan, serta pengawasan kekayaan daerah
5,927,768,501 4,288,569,621 72.35%
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 48
NO SASARAN STRATEGIS ANGGARAN REALISASI CAPAIAN
9 Merealisasikan komitmen penciptaan lapangan kerja yang berlandaskan kemandirian dan kreatifitas individu warga kota yang diwadahi dalam kelembagaan berbasis komunitas
20,230,970,124 17,118,597,655 84.62%
10 Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya ekonomi kota guna mempercepat pembangunan ekonomi berbasis komunitas, khususnya melalui implementasi strategi investasi serta dukungan sumber daya kelembagaan pemerintah kota
87,408,448,735 50,964,566,153 58.31%
11 Meningkatkan kesesuaian dan keterkaitan antara kebijakan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dengan strategi pengembangan ekonomi warga kota
13,487,254,979 11,404,208,004 84.56%
12 Memastikan berjalannya fungsi-fungsi kebijakan pengeloaan keuangan daerah dalam konteks peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan warga, khususnya terkait dengan pengurangan angka pengangguran dan pengentasan kemiskinan
24,083,856,018 21,836,959,793 90.67%
13 Mempertegas komitmen dalam memfasilitasi dinamika aktifitas warga kota, khususnya dalam konteks penyediaan sarana dan prasarana dasar dengan kapasitas yang memadai serta kualitas yang setara dengan standar metropolis kontemporer
1,831,530,558,707 1,465,784,912,736 80.03%
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 49
NO SASARAN STRATEGIS ANGGARAN REALISASI CAPAIAN
14 Menjaga, menata, sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan kekayaan lingkungan hidup kota demi terciptanya kota hunian yang sehat serta mampu berdampak nyata dalam mencerdaskan kehidupan warga kota
421,517,544,065 234,826,602,614 55.71%
15 Menempatkan aspek pelestarian dan revitalisasi budaya warga kota sebagai salah satu landasan terpenting dalam penyediaan infrastruktur fisik dan sosial, demi menghadirkan lingkungan hunian berfasilitas kontemporer dengan suasana khas sesuai tradisi dan budaya lokal
7,118,166,844 6,913,169,519 97.12%
16 Memastikan diprioritaskannya pembangunan infrastruktur fisik dan sosial sesuai strategi pembangunan ekonomi yang berwawasan lingkungan dengan titik berat pada perekonomian berbasis kreatifitas dan kebersamaan antar warga kota
16,669,339,671 14,936,763,045 89.61%
Tingkat capaian kinerja, capaian anggaran, dan efektifitas per sasaran
strategis adalah sebagai berikut :
NO SASARAN STRATEGIS CAPAIAN KINERJA
CAPAIAN ANGGARAN EFEKTIVITAS
1 Meningkatkan kualitas hidup warga kota dengan cara memfasilitasi serta mendorong pengembangan daya saing secara menyeluruh dan berkesinambungan
100.09% 86.14% 116.19%
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 50
NO SASARAN STRATEGIS CAPAIAN KINERJA
CAPAIAN ANGGARAN EFEKTIVITAS
2 Mewujudkan kehidupan pribadi dan sosial yang dilandasi asas kesetaraan, khususnya dengan memberikan kesempatan yang setara kepada segenap warga untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas hidupnya
84,91% 88,09% 96,39%
3 Meningkatkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual sebagai tolok ukur kinerja utama dalam menuju kehidupan kota yang lebih mandiri dan berbudaya
90.28% 87.85% 102.77%
4 Memfasilitasi peningkatan derajat kesehatan jasmani dan rohani segenap warga kota dengan mengimplementasikan gagasan pengembangan kota yang sehat, bersih, dan hijau
100.88% 89.33% 112.93%
5 Menegaskan komitmen bahwa untuk menghadirkan suasana kota yang lebih manusiawi harus dimulai dari penyediaan layanan publik yang prima sesuai norma-norma kemanusiaan yang berlaku secara universal
95% 82.93% 114.55%
6 Mengutamakan penerapan standar pelayanan publik yang mengarah pada kesetaraan dengan tolok ukur internasional demi mendukung peningkatan daya saing kota dari perspektif ekonomi, bisnis, dan investasi global
70,96% 92.54% 76,68%
7 Memastikan pengelolaan sumber-sumber keuangan daerah secara efektif, efisien, ekonomis, transparan, berkeadilan, dan bertanggung jawab dengan menempatkan kepentingan warga kota sebagai tujuan utama
96,55% 79,86% 120,90%
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 51
NO SASARAN STRATEGIS CAPAIAN KINERJA
CAPAIAN ANGGARAN EFEKTIVITAS
8 Menempatkan optimalisasi pemanfaatan aset atau kekayaan daerah sebagai tulang punggung upaya peningkatan kapasitas keuangan daerah Kota Surabaya dengan cara membangun loyalitas warga kota untuk berkontribusi secara aktif dalam pengelolaan, peningkatan, serta pengawasan kekayaan daerah
110.30% 72.35% 152.45%
9 Merealisasikan komitmen penciptaan lapangan kerja yang berlandaskan kemandirian dan kreatifitas individu warga kota yang diwadahi dalam kelembagaan berbasis komunitas
62,55% 84,62% 73,92%
10 Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya ekonomi kota guna mempercepat pembangunan ekonomi berbasis komunitas, khususnya melalui implementasi strategi investasi serta dukungan sumber daya kelembagaan pemerintah kota
189.08% 58.31% 324.27%
11 Meningkatkan kesesuaian dan keterkaitan antara kebijakan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dengan strategi pengembangan ekonomi warga kota
171% 84.56% 202.22%
12 Memastikan berjalannya fungsi-fungsi kebijakan pengeloaan keuangan daerah dalam konteks peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan warga, khususnya terkait dengan pengurangan angka pengangguran dan pengentasan kemiskinan
55.22% 90.67% 60.90%
13 Mempertegas komitmen dalam memfasilitasi dinamika aktifitas warga kota, khususnya dalam konteks penyediaan sarana dan prasarana dasar dengan kapasitas yang memadai serta kualitas yang setara dengan standar metropolis kontemporer
100% 80.03% 124.95%
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 52
NO SASARAN STRATEGIS CAPAIAN KINERJA
CAPAIAN ANGGARAN EFEKTIVITAS
14 Menjaga, menata, sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan kekayaan lingkungan hidup kota demi terciptanya kota hunian yang sehat serta mampu berdampak nyata dalam mencerdaskan kehidupan warga kota
130% 55.71% 233.35%
15 Menempatkan aspek pelestarian dan revitalisasi budaya warga kota sebagai salah satu landasan terpenting dalam penyediaan infrastruktur fisik dan sosial, demi menghadirkan lingkungan hunian berfasilitas kontemporer dengan suasana khas sesuai tradisi dan budaya lokal
100% 97.12% 102.97%
16 Memastikan diprioritaskannya pembangunan infrastruktur fisik dan sosial sesuai strategi pembangunan ekonomi yang berwawasan lingkungan dengan titik berat pada perekonomian berbasis kreatifitas dan kebersamaan antar warga kota
97.58% 89.61% 108.89%
BAB IV PENUTUP
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 53
Bab IV Penutup
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa kinerja pada Bab III, Capaian Kinerja
Pemerintah Kota Surabaya tahun 2015, yaitu:
Capaian Sasaran Dari 16 sasaran yang telah ditetapkan, 8 sasaran mempunyai capaian
indikator kinerja mencapai 100% atau lebih dan rata-rata nilai capaian
indikator kinerja masing-masing sasaran adalah 103.40%, dengan nilai
tertinggi adalah 189.08% yaitu sasaran “Mengoptimalkan pemanfaatan
sumber daya ekonomi kota guna mempercepat pembangunan ekonomi
berbasis komunitas, khususnya melalui implementasi strategi investasi serta
dukungan sumber daya kelembagaan pemerintah kota”, sedangkan nilai
terendah 55.22% yaitu sasaran “Memastikan berjalannya fungsi-fungsi
kebijakan pengeloaan keuangan daerah dalam konteks peningkatan taraf
hidup dan kesejahteraan warga, khususnya terkait dengan pengurangan
angka pengangguran dan pengentasan kemiskinan”.
Capaian Indikator Kinerja Dari 24 indikator kinerja yang telah ditetapkan, 62.50% berhasil mencapai dan
melampaui target dan 37.50% belum mencapai target. Adapun rata-rata
seluruh nilai capaian indikator kinerja adalah 87.34%, dengan nilai tertinggi
adalah 189.08% yaitu indikator kinerja utama “Persentase nilai investasi
UMKM terhadap nilai investasi”, sedangkan nilai terendah 29.67% yaitu
indikator kinerja utama “Persentase Penduduk Miskin”.
Capaian Realisasi Anggaran Dalam Mendukung Pencapaian Sasaran Belanja daerah pada tahun 2015 terealisasi sebesar Rp.3,738,112,844,517,- atau 81.03% dari target alokasi yang ditetapkan sebesar Rp.
4,613,497,362,594,-. Dari 16 sasaran strategis, capaian anggaran belanja
sasaran strategis tertinggi adalah “Menempatkan aspek pelestarian dan
revitalisasi budaya warga kota sebagai salah satu landasan terpenting dalam
penyediaan infrastruktur fisik dan sosial, demi menghadirkan lingkungan
hunian berfasilitas kontemporer dengan suasana khas sesuai tradisi dan
BAB IV PENUTUP
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 54
budaya lokal” yaitu 97.12% dan terendah adalah “Menjaga, menata, sekaligus
mengoptimalkan pemanfaatan kekayaan lingkungan hidup kota demi
terciptanya kota hunian yang sehat serta mampu berdampak nyata dalam
mencerdaskan kehidupan warga kota” yaitu 55.71%.
B. SARAN
Untuk mempertahankan dan meningkatkan pencapaian kinerja dan
realisasi anggaran, maka dilakukan upaya-upaya, antara lain:
1. Kerjasama yang lebih baik dengan stakeholders atau pemangku
kepentingan baik dengan pemerintah pusat, instansi pemerintah lainnya,
tokoh masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta elemen
masyarakat lainnya dalam melaksanakan program-program pembangunan
kota Surabaya sehingga pelaksanaan pembangunan dapat berjalan sesuai
dengan target yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kota Surabaya;
2. Melakukan inovasi-inovasi baru serta penggunaan teknologi informasi
dalam pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat
yang mendorong dalam pencapaian target kinerja;
3. Melakukan monitoring dan evaluasi di internal pemerintah kota Surabaya
yang melibatkan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) secara
rutin dan berkala dalam rangka sinkronisasi pelaksanaan program-program
pembangunan serta untuk mengantisipasi kendala-kendala dan hambatan
dalam pelaksanaan program pemerintah kota Surabaya;
4. Melakukan pembinaan, pendidikan dan pelatihan bagi pegawai pemerintah
kota Surabaya dalam meningkatkan kapasitas dan kompetensi pegawai
agar supaya pegawai pemerintah kota Surabaya dapat lebih cepat
merespon kebutuhan yang ada di masyarakat.
LAMPIRAN
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 55
Lampiran
INFORMASI PENYUSUN
LAPORAN KINERJA KOTA SURABAYA 2015 | Halaman 56
Informasi Penyusun
PEMERINTAH KOTA SURABAYA Jalan Taman Surya nomor 1, Surabaya Telepon (031) 5345689, 5312144 ext. 113, 356, 353 Faksimile (031) 5474482 www.surabaya.go.id
Keterangan : Berdasarkan Nomor 41 Tahun 2007 Badan Perencanaan Pembangunan dan Inspektorat merupakan LEMTEK yang mempunyai perlakuan khusus sesuai PP 41 tahun 2007 Pasal 12 dan 13
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAH KOTA SURABAYA
SEKRETARIATDAERAH
WALIKOTA
WAKIL WALIKOTA
1. BADAN LINGKUNGAN HIDUP2. BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK
DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT 3. BADAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN KELUARGA BERENCANA 4. BADAN KOORDINASI PELAYANAN DAN
PENANAMAN MODAL5. BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT6. BADAN ARSIP DAN PERPUSTAKAAN7. RSUD. dr. MOHAMAD SOEWANDHIE 8. KANTOR KETAHANAN PANGAN9. RSUD BAKTI DHARMA HUSADA
1. KEC. GENTENG2. KEC. TEGALSARI3. KEC. BUBUTAN4. KEC. SIMOKERTO5. KEC. TANDES6. KEC. SUKO MANUNGGAL7. KEC. ASEMROWO8. KEC. BENOWO9. KEC. PAKAL
10. KEC. LAKARSANTRI11. KEC. SAMBIKEREP12. KEC. PABEAN CANTIKAN13. KEC. SEMAMPIR14. KEC. KREMBANGAN15. KEC. KENJERAN16. KEC. BULAK17. KEC. TAMBAKSARI18. KEC. GUBENG19. KEC. RUNGKUT20. KEC. GUNUNG ANYAR21. KEC. TENGGILIS MEJOYO22. KEC. SUKOLILO23. KEC. MULYOREJO24. KEC. SAWAHAN25. KEC. WONOKROMO26. KEC. KARANG PILANG27. KEC. DUKUH PAKIS28. KEC. WIYUNG29. KEC. WONOCOLO30. KEC. GAYUNGAN31. KEC. JAMBANGAN
DINASSATUAN POLISI PAMONG PRAJA KECAMATAN
1. KEL. EMBONG KALI ASIN2. KEL. BUBUTAN3. KEL. Dr. SOETOMO4. KEL. SIMOKERTO5. KEL. TAMBAKSARI . . .
154.KEL.SAMBIKEREP
KELURAHAN
LEMBAGA TEKNIS
DPRD
STAFF AHLI
a. Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik;
b. Staf Ahli Bidang Pemerintahan;c. Staf Ahli Bidang Pembangunan;d. Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan
dan Sumber Daya Manusia;e. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan
Keuangan.
BADANPERENCANAANPEMBANGUNAN
INSPEKTORAT
1. DINAS PEKERJAAN UMUM, BINA MARGA DAN PEMATUSAN
2. DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG3. DINAS KESEHATAN 4. DINAS PENDIDIKAN 5. DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN
6 DINAS KEBAKARAN7. DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL8. DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA9. DINAS PERTANIAN
10. DINAS PERHUBUNGAN11. DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN12. DINAS TENAGA KERJA13. DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN
KEUANGAN14. DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA15. DINAS SOSIAL16. DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL
DAN MENENGAH17. DINAS PEMUDA DAN OLAH RAGA18. DINAS PENGELOLAAN BANGUNAN DAN TANAH
ASISTENPEREKONOMIAN
DAN PEMBANGUNAN
ASISTENADMINISTRASI
UMUM
ASISTENKESEJAHTERAAN
RAKYAT
ASISTENPEMERINTAHAN
1. BAGIAN BINA PROGRAM2. BAGIAN KERJASAMA3. BAGIAN PEREKONOMIAN
DAN USAHA DAERAH
1. BAGIAN PEMERINTAHAN DAN OTONOMI DAERAH
2. BAGIAN HUKUM3. BAGIAN ORGANISASI
DAN TATALAKSANA
1. BAGIAN UMUM DANPROTOKOL
2. BAGIAN PERLENGKAPAN
1. BAGIAN HUBUNGANMASYARAKAT
2. BAGIAN KESEJAHTERAANRAKYAT
SEKRETARIAT DPRD
BAGIAN UMUM
BAGIAN INFORMASI
DAN PROTOKOL
BAGIAN RAPAT DAN
PERUNDANG-UNDANGAN
Page 1 Bagan Besar Pemkot Surabaya
Penghargaan Kota Surabaya 2015
Penghargaan-penghargaan yang diraih Pemerintah Kota Surabaya pada tahun 2015, sebagai berikut :
WALIKOTA TERBAIK KETIGA DUNIA
Penghargaan kepada Tri Rismaharini sebagai Walikota Terbaik Ketiga di Dunia versi World Mayor Project (yayasan yang mempromosikan dan menilai kinerja walikota di dunia) pada tanggal 3 Februari 2015
WALIKOTA PEDULI GIZI WARGANYA
Penghargaan yang diberikan tanggal 1 Maret 2015 dari DPD Persagi Jawa Timur kepada Tri Rismaharini sebagai Walikota yang peduli terhadap masalah gizi warganya.
INOVASI MANAJEMEN PERKOTAAN (IMP)
Penghargaan Inovasi Manajemen Perkotaan (IMP) Bidang Pelayanan Jasa Perkotaan yang diberikan di Balai Kota Surabaya tanggal 12 Maret 2015 oleh Menteri Dalam Negeri, Tahjo Kumolo, kepada Kota Surabaya dan diterima oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.
PENGHARGAAN KOTA SURABAYA 2015
HUMAN CAPITAL AWARD (IHCA)
Penghargaan 1st Winner kategori Employee Engagement di Indonesia untuk PDAM yang diberikan tanggal 26 Maret 2015 di Hotel Grand Sahid Jaya dan diterima oleh Direktur Pelayanan, Sunarno.
PERINGKAT 24 TOKOH BESAR DUNIA AS Fortune (media terkemuka) pada tanggal 27 Maret 2015 mencantumkan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, dalam daftar 50 tokoh besar dunia di peringkat 24.
PERPAMSI AWARD 2015
Kota Surabaya mendapat Perpamsi (Persatuan Perusahaan Air Minum seluruh Indonesia) Award 2015 pada acara Indonesia Water and Wastewater Expo and Forum (IWWEF) 2015 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan tanggal 21April 2015. Penghargaan ini diberikan Presiden Indonesia yang diwakili Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimoeljono, dan diterima oleh Kepala Bagian Perekonomian Pemerintah Kota Surabaya, Khalid.
PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
Walikota Surabaya Tri Rismaharini meraih penghargaan Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang diberikan Gubernur Jatim, Soekarwo, di Gedung Negara Grahadi tanggal 22 April 2015.
INSPIRING WOMEN
Penghargaan kehormatan dari Smart FM dan Sonora Surabaya kepada Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, yang diserahkan di Gedung Indosat Surabaya tanggal 25 April 2015.
PENGHARGAAN KOTA SURABAYA 2015
DAERAH BERPRESTASI
Penghargaan kepada daerah yang dianggap berprestasi karena sukses melakukan peningkatan pendapatan daerah. Diserahkan kepada Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, oleh Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, pada tanggal 27 April 2015 di Upacara Hari Otonomi Daerah ke-19 digelar di Kemendagri. Jakarta.
TOKOH PERUBAHAN
Republika memberikan penghargaan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, sebagai Tokoh Perubahan pada tanggal 28 April 2015 di Jakarta.
THE BEST OF THE BEST INDONESIA DIGITAL SOCIETY AWARD Penghargaan dari MarkPlus Insight yang diserahkan tanggal 6 Mei 2015 di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan dan diterima oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Penghargaan yang diraih meliputi The Champions Of e-Government, The Champions Of e-Education, dan The Champions Of e-Health.
KAWASAN BERBUDAYA KEKAYAAN INTELEKTUAL
Penghargaan dari Kementerian Hukum dan HAM kepada pihak yang berkontribusi dalam perlindungan kekayaan intelektual dan pelestarian ekspresi budaya tradisional. Diserahkan oleh Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly, tanggal 9 Juni 2015 di Gedung Grahadi Surabaya dan diterima oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.
PENGHARGAAN KOTA SURABAYA 2015
PENGHARGAAN OTONOMI DAERAH
Penghargaan yang diserahkan di Jakarta tanggal 28 April 2015 oleh Presiden RI, Joko Widodo, dan diterima oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.
CAMPUS SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) Penghargaan inovasi pelayanan publik dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang diserahkan oleh Deputi Pelayanan Publik, Mirawati Sudjono, tanggal 15 Mei 2015 di Grha Wicaksana Praja, Gedung Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan diterima oleh Dinas Sosial Pemerintah Kota Surabaya.
E-HEALTH Penghargaan inovasi pelayanan publik dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang diserahkan oleh Deputi Pelayanan Publik, Mirawati Sudjono, tanggal 15 Mei 2015 di Grha Wicaksana Praja, Gedung Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan diterima oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya.
SOLID WASTE TRANSPORTATION (SWAT) Penghargaan inovasi pelayanan publik dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang diserahkan oleh Deputi Pelayanan Publik, Mirawati Sudjono, tanggal 15 Mei 2015 di Grha Wicaksana Praja, Gedung Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan diterima oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemerintah Kota Surabaya.
PENGHARGAAN KOTA SURABAYA 2015
TIM OPERASI DVI POLDA JATIM
Penghargaan dari Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek, kepada Tim Operasi DVI Polda Jatim yang menangani musibah pesawat Air Asia QZ 8501. Diserahkan tanggal 17 Juni 2015 di Surabaya.
GOVERNMENT INITIATOR KONSEP KOTA BERBASIS ICT
Social Technopreneur Award di bidang teknologi komunikasi dan informasi untuk kategori Government Initiator konsep kota berbasis ICT. Diterima oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, tanggal 12 Mei 2015 di Surabaya.
PENGHARGAAN INOVASI MANAJEMEN PERKOTAAN
Surabaya meraih Juara Umum Penghargaan Inovasi Manajemen Perkotaan. Penghargaan diberikan Menteri Dalam Negeri di Balai Kota Surabaya tanggal 12 Mei 2015 dan diterima oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.
KOTA CERDAS
Penghargaan dari Kompas (diserahkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara) yang diberikan di Jakarta tanggal 13 Agustus 2015 dan diterima Walikota Surabaya. Penghargaan meliputi Juara I Kota Cerdas 2015 dengan penduduk di atas 1 juta jiwa, Juara I Kota Cerdas Bidang Lingkungan 2015, dan Kota Cerdas Indonesia Terbaik 2015.
PENGHARGAAN KOTA SURABAYA 2015
TANDA KEHORMATAN BINTANG JASA PRESIDEN RI
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, mendapatkan anugerah Tanda Kehormatan Bintang Jasa Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, tanggal 13 Agustus 2015 di Istana Negara.
KOTA LAYAK ANAK (KLA)
Penghargaan Kota Layak Anak (KLA) kategori Nindya untuk Surabaya yang diserahkan oleh Presiden RI, Joko Widodo, di Istana Kepresidenan Bogor tanggal 11 Agustus 2015. Penghargaan diterima oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.
PENGHARGAAN INDONESIA SMART NATION AWARD Penghargaan terbaik Indonesia Smart Nation Award 2015 yang diserahkan Citasia pada tanggal 21 Oktober 2015 di Jakarta dan diterima oleh Asisten Adminitrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Surabaya, Hidayat Syah.
LOMBA PENANAMAN POHON TINGKAT NASIONAL Penghargaan lomba penanaman pohon tingkat nasional yang diserahkan oleh Presiden RI, Joko Widodo, tanggal 26 November 2015 di Jakarta dan diterima oleh PJ Walikota Surabaya.
ADIPURA KENCANA
Penghargaan yang diserahkan oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, tanggal 23 November 2015 di Jakarta.
PENGHARGAAN KOTA SURABAYA 2015
MUSEUM KABUPATEN ATAU KOTA TERBAIK DI TINGKAT NASIONAL Museum 10 November Surabaya meraih penghargaan sebagai Museum Kabupaten atau Kota terbaik di tingkat nasional, yang diberikan oleh Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tanggal 2 September 2015.
PENGHARGAAN PERTAMA PROFIL KEHUMASAN Penghargaan Pertama Profil Kehumasan yang diserahkan Menteri Komunikasi dan Informatika tanggal 16 November 2015 di Surabaya dan diterima oleh Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Sekretariat Daerah Kota Surabaya.
PENGHARGAAN KEDUA WEBSITE Penghargaan Kedua Website yang diserahkan Menteri Komunikasi dan Informatika tanggal 16 November 2015 di Surabaya dan diterima oleh Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Sekretariat Daerah Kota Surabaya.
SWASTI SABA WIWERDA Penghargaan swasti saba wiwerda yang diserahkan oleh Menteri Kesehatan tanggal 27 November 2015 di Jakarta dan diterima oleh PJ Walikota Surabaya.
PENGHARGAAN PPID Penghargaan PPID katagori transparansi anggaran yang diberikan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur tanggal 14 Desember 2015 di Surabaya dan diterima oleh PJ Walikota Surabaya.
PENGHARGAAN WTN
Penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) yang diberikan Presiden RI, Joko Widodo, tanggal 23 Desember 2015 di Istana Negara Jakarta dan diterima oleh PJ Walikota Surabaya.