laporan kinerja bptp kalimantan barat - sakip.pertanian…sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA
BPTP KALIMANTAN BARAT
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN
KALIMANTAN BARAT
BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN
TEKNOLOGI PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2018
Akuntabilitas Kinerja BPTP KALBAR Tahun 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat ii
KATA PENGANTAR
Merujuk pada PP Nomor 8 Tahun 2006 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (AKIP), Instansi Pemerintah wajib menyusun laporan kinerja
yang disampaikan ke MenKeu, Kepala Bappenas dan MenPANRB, Laporan Kinerja
dihasilkan dari sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah secara terintegrasi
dengan sistem perencanaan, sistem penganggaran, sistem perbendaharaan, dan
Sistem Akuntansi Pemerintahan yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah.
Diatur lebih lanjut Peraturan Presiden diusulkan oleh MenKeu setelah berkoordinasi
dengan kepala Bapenas, MenPANRB dan Mendagri.
LAKIN BPTP Kalimantan Barat ini disusun sebagai salah satu bentuk
pertanggungjawaban institusi pemerintah terhadap berbagai kegiatan yang telah
dilaksanakan selama kurun waktu 1 tahun (2018). Laporan ini bertujuan untuk
mengevaluasi atau mengkaji ulang semua kegiatan yang telah dilakukan oleh BPTP
Kalimantan Barat selama satu tahun. Hasil evaluasi ini sangat bermanfaat untuk
memberikan masukan penyempurnaan penyusunan rencana kegiatan tahun
berikutnya dengan memperhatikan dan memperbaiki kekurangan yang terjadi pada
tahun sebelumnya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini merupakan dokumen pelaporan yang
memberikan informasi mengenai kinerja yang telah dicapai yang diperhitungkan
atas dasar rencana kerja yang telah disusun sebelumnya.
Informasi ringkas yang disampaikan dalam laporan ini masih jauh dari
sempurna, namun demikian diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak.
Akhirnya, kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
penyusunan laporan ini, kami sampaikan terima kasih. Kritik dan saran yang
membangun senantiasa kami harapkan untuk perbaikan dimasa mendatang.
Pontianak, 31 Desember 2018
Kepala Balai,
Dr. Akmad Musyafak, SP., MP.
NIP. 19730405 199903 1 001
Akuntabilitas Kinerja BPTP KALBAR Tahun 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat iii
IKHTISAR EKSEKUTIF
BPTP Kalimantan Barat dibentuk untuk mempercepat arus informasi agar
hasil-hasil penelitian dapat segera sampai di tangan para pengguna. Institusi ini
mempunyai visi menjadi lembaga pengkajian inovasi pertanian spesifik lokasi yang
dapat meningkatkan profesionalisme petani dalam mewujudkan kawasan pertanian
industrial di Kalimantan Barat. Sedangkan misinya adalah menghasilkan dan
mendiseminasikan inovasi pertanian spesifik lokasi yang unggul dan sesuai dengan
kebutuhan pengguna didukung kelembagaan pengkajian yang kuat serta
mengembangkan jejaring kerjasama di tingkat regional, nasional dan internasional.
Tugas pokok Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat adalah
melaksanakan pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian
spesifik lokasi. Sedangkan fungsinya adalah: 1) Pelaksanaan inventarisasi dan
identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi, 2)
Pelaksanaan penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna
spesifik lokasi, 3) Pelaksanaan pengembangan teknologi dan diseminasi hasil
pengkajian serta perakitan materi teknologi, 4) Penyiapan kerjasama, informasi,
dokumentasi serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil pengkajian, perakitan
dan pengembangan teknologi teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi, 5)
Pemberian pelayanan teknik kegiatan pengkajian, perakitan dan pengembangan
teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi, dan 6) Pelaksanaan urusan tata
usaha dan rumah tangga Balai. Secara garis besar tugas dan tujuan BPTP adalah
melaksanakan kegiatan penelitian komoditas, pengkajian dan perakitan teknologi
tepat guna spesifik lokasi.
Dalam melaksanakan tugas, BPTP mempunyai tujuan : (1) Menghasilkan
dan mengembangkan (mendiseminasikan) inovasi pertanian unggulan spesifik
lokasi sesuai kebutuhan pengguna (2) Meningkatkan manajemen pengkajian dan
pengembangan inovasi pertanian serta mengembangkan jejaring kerjasama
regional, nasional dan internasional.
Namun demikian dalam menjalankan tugas dan fungsinya, BPTP Kalimantan
Barat masih mengalami beberapa kendala dan permasalahan yang ada seperti
terbatasnya sumberdaya manusia, terbatasnya sarana dan prasarana yang
memadai, dan terbatasnya sumberdana. Oleh karena itu untuk meningkatkan
Akuntabilitas Kinerja BPTP KALBAR Tahun 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat iv
kinerja BPTP Kalimantan Barat dalam menjalankan tupoksinya, dilakukan kerjasama
dengan Pemda Kalimantan Barat, Perguruan Tinggi, Balit/Puslit, dan Swasta.
Guna mendukung program daerah Provinsi Kalimantan Barat di bidang pertanian
beberapa instansi di lingkungan Pemda Provinsi Kalimantan Barat yang telah
bekerjasama dengan BPTP Kalimantan Barat adalah Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura, Dinas Perkebunan, Dinas Kehewanan dan Peternakan,
Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pekerjaan Umum, dan Instansi terkait lainnya.
BPTP Kalimantan Barat juga bekerjasama dengan beberapa Puslit/Balai
Besar/Balit di lingkup Badan Litbang Pertanian dalam mendukung pendampingan
program strategis kementerian pertanian seperti Balai Besar Penelitian Tanaman
Padi, Balai Besar Pasca Panen, Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian,
Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian, Balitnak Ciawi, Balitra Banjarbaru, dan
Balitjestro Tlekung.
Sejalan dengan Tugas Pokok dan Fungsinya maka program pengkajian dan
diseminasi yang dilakukan BPTP harus mendukung Program Pembangunan
Pertanian Nasional maupun Daerah.
Untuk mendukung program nasional dan daerah tersebut, maka BPTP
Kalimantan Barat pada tahun 2018 melaksanakan Kegiatan utama yaitu:
1. Tersedianya teknologi pertanian spesifik lokasi
2. Terdiseminasikannya inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi
3. Dihasilkannya rumusan rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian di
Kalimantan Barat
4. Tersedianya Model Pengembangan Inovasi Teknologi Pertanian Bioindustri
5. Tersedianya benih sumber mendukung sistem perbenihan
6. Tersedianya aksesi SDG yang terkonservasi dan terdokumentasi
7. Tersedianya Model Pengembangan Inovasi Pertanian Bio-Industri di
Perbatasan
8. Tersedianya dukungan Inovasi Teknologi untuk Peningkatan IP Kawasan
Pertanian
9. Tersedianya Transfer Inovasi Teknologi
10. Tersedianya Inovasi Perbenihan dan Perbibitan
11. Tersedianya Unit Perbenihan Unggul Komoditas Pertanian Strategis
12. Tersedianya Produksi Benih Buah Tropika dan Sub Tropika
Akuntabilitas Kinerja BPTP KALBAR Tahun 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat v
13. Terlaksananya layanan internal berupa renovasi gedung utama BPTP Kalbar
dan revitalisasi Kebun Percobaan KP Simpang Monterado berupa bangunan
jembatan, jalan dan renovasi gedung alsintan
14. Dihasilkannya sinergi operasional serta terciptanya manajemen pengkajian
dan pengembangan inovasi pertanian unggul spesifik lokasi
BPTP Kalimantan Barat dalam menjalankan tugas dan fungsinya serta untuk
mempermudah evaluasi indikator kinerja dikelompokkan menjadi 3, yaitu (1)
indikator masukan, (2) keluaran, dan (3) hasil, Indikator masukan; terdiri dari
beberapa jenis yang menunjang keberhasilan kegiatan dan pelaksanaan tugas dan
fungsi BPTP Kalimantan Barat antara lain sumberdaya manusia, dana/anggaran,
sarana dan prasarana.
Total dana yang diterima dari APBN oleh BPTP Kalimantan Barat dalam
DIPA 2018 sebesar Rp.15.425.990.000,- yang dapat direalisasi sebesar Rp.
14.969.082.955,- atau sebesar 96,44% yang tidak terealisasi sebesar Rp.
570.169.988,-. Dana yang tidak dapat terealisasi tersebut telah dikembalikan dan
disetor ke kas negara.
Dana yang tidak terserap tersebut disebabkan oleh faktor teknis dan faktor
manajemen. Kelemahan dari bidang penelitian ini adalah sering terjadi tidak
singkronnya antara turunnya anggaran dengan pelaksanaan penelitian. Artinya
sering kali terjadi keterlambatan turunnya anggaran yang terlalu lama, sedangkan
pelaksanaan penelitian harus dilakukan karena tergantung musim.
Dalam upaya meningkatkan kinerja BPTP Kalimantan Barat, maka masalah
yang ada harus segera diatasi antara lain dengan menjalin kesepakatan antara
BPTP Kalimantan Barat dengan BPKP dan Irjentan. Untuk itu perlu dirintis untuk
merumuskan kesepakatan secara formal kebijakan Balai antara BPTP Kalimantan
Barat dengan BPKP dan Irjentan dalam hal kegiatan yang tergantung musim tanam
sehingga lewat tahun anggaran.
Akuntabilitas Kinerja BPTP KALBAR Tahun 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
IKHTISAR EKSEKUTIF ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi
I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Visi, Misi, Tugas, Fungsi dan Organisasi .............................................. 3
C. Tujuan dan Sasaran ............................................................................ 8
II. PERENCANAAN KINERJA .......................................................................... 9
III. AKUNTABILITAS KINERJA ...................................................................... 12
A.Akuntabilitas Kinerja ......................................................................... 12
B. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2018 ............................................. 13
C. Analisis Capaian Kinerja ...................................................................... 15
D. Realisasi Anggaran ............................................................................ 52
V. PENUTUP ............................................................................................... 53
V1. LAMPIRAN ............................................................................................. 55
Akuntabilitas Kinerja BPTP KALBAR Tahun 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat vii
DAFTAR TABEL
Tabel. 1 Keterkaitan visi, misi, tujuan dan sasaran program Balitbangtan 4
Tabel. 2 Keterkaitan sasaran program dan indikator kinerja program Balitbangtan 5
Tabel. 3 Perjanjian Kinerja BPTP Kalbar 2018 10
Tabel. 4 Pengukuran Kinerja BPTP Kalimantan Barat Tahun 2018 13
Tabel. 5 Hasil kegiatan, keberhasilan, permasalahan dan solusi dari kegiatan
Teknologi Sistem Usaha Tani Padi dan Kedelai Lahan Rawa Pasang Surut
di Kalimantan Barat serta foto-foto kegiatannya.
16
Tabel. 6 Hasil kegiatan, keberhasilan, permasalahan dan solusi dari Kegiatan
Teknologi yang terdiseminasi ke pengguna serta foto-foto kegiatannya.
17
Tabel. 7 Hasil kegiatan, keberhasilan, permasalahan dan solusi dari kegiatan
Tersedianya Benih Sumber Mendukung Sistem Perbenihan beserta foto-
foto kegiatannya
32
Tabel. 8 Hasil kegiatan, keberhasilan, permasalahan dan solusi dari kegiatan
Jumlah aksesi SDG yang terknservasi dan terdokumentasi beserta foto-
foto kegiatannya.
32
Tabel. 9 Hasil kegiatan, keberhasilan, permasalahan dan solusi dari kegiatan
Tersedianya Model Pengembangan Inovasi Pertanian Bio-Industri Di
Perbatasan beserta foto-foto kegiatannya.
35
Tabel. 10 Hasil kegiatan, keberhasilan, permasalahan dan solusi dari kegiatan
Penerapan Inovasi Teknologi Pertanian untuk Peningkatan IP Kawasan
Pertanian beserta foto-foto kegiatannya.
36
Tabel. 11 Hasil kegiatan, keberhasilan, permasalahan dan solusi dari kegiatan
Tersedianya Inovasi Perbenihan dan Perbibitan beserta foto-foto
kegiatannya.
42
Tabel. 12 Hasil kegiatan, keberhasilan, permasalahan dan solusi dari kegiatan
Tersedianya Produksi Benih Buah Tropika dan Sub Tropika beserta foto-
foto kegiatannya.
49
Akuntabilitas Kinerja BPTP KALBAR Tahun 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar. 1 Hierarki LAKIP berdasarkan Perpres no. 29/2014 tentang SAKIP.
2
Gambar. 2 Struktur organisasi lingkup Balitbangtang kementan tahun 2018.
3
Gambar. 3 Bagan Struktur Organisasi BPTP Kalimantan Barat. 7
Gambar. 4 Foto-foto kegiatan Teknologi Sistem Usaha Tani Padi dan Kedelai Lahan Rawa Pasang Surut di Kalimantan Barat.
16
Gambar. 5 Telah dilaksanakan Pameran inovasi teknologi pertanian. 19
Gambar. 6 Beberapa bahan publikasi telah dihasilkan. 19
Gambar. 7 Kondisi Kebun Kelapa Kebun Percobaan Selakau. 19
Gambar. 8 Kegiatan penebasan, pembakaran pelapah daun kelapa dan pasca panen kelapa
20
Gambar. 9 Panen Cabe Peringgi Kualitas Unggul 20
Gambar. 10 Pemeliharaan Tanaman di Media Bedengan 20
Gambar. 11 Budidaya sayur dengan Media Tanam Polibag 20
Gambar. 12 Visitor plot budidaya kacang Panjang. 21
Gambar. 13 Visitor plot budidaya pisang kapok dan barangan. 21
Gambar. 14 Visitor plot budidaya pepaya. 21
Gambar. 15 Visitor plot budidaya tanaman melon. 22
Gambar. 16 Visitor plot budidaya tanaman tomat. 22
Gambar. 17 Visitor plot budidaya tanaman kubis dan kubis bunga. 23
Gambar. 18 Visitor plot budidaya tanaman jagung manis. 23
Gambar. 19 Visitor plot budidaya tanman cabe. 24
Gambar. 20 Visitor plot budidaya buah naga. 24
Gambar. 21 Visitor plot budidaya timun. 25
Gambar. 22 Kegiatan Demplot pada MH th 2017/2018 dan demplot MK 2018.
27
Gambar. 23 Pembuatan pakan ternak dan pembuatan biourine kegiatan Bioindutri Padi-Ternak 2018.
27
Gambar. 24 Pemanfaatan pekarangan dengan menanam sayuran Pokcoy, terong dan sayur kol.
27
Gambar. 25 Pembinaan Kelembagaan berupa penyedian pupuk subsidi dan pertemuan kelompok.
28
Gambar. 26 Pertemuan dengan anggota gapoktan Sri Rejeki/koperasi membahas pembenahan kelembagaan petani.
30
Gambar. 27 Persiapan demplot perbenihan jagung kegiatan bio-industri di Desa Rasau Jaya II, Kec. Rasau Jaya, Kab. Kubu Raya.
30
Gambar. 28 Kegiatan relokasi alsin Gapoktan Sri Rejeki yang telah ditinjau dari Tim Monev BBP2TP.
31
Gambar. 29 Foto kegiatan Benih Sumber Mendukung Sistem Perbenihan 32
Gambar. 30 Keragaan kebun koleksi SDG tanaman buah spesifik lokasi Kalimantan Barat.
33
Gambar. 31 Keragaan padi Cantik. 33
Akuntabilitas Kinerja BPTP KALBAR Tahun 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat ix
Gambar. 32 Keragaan Padi Poron. 34
Gambar. 33 Keragaan buah durian Serumbut. 34
Gambar. 34 Pengembangan Model Lumbung Pangan Wilayah Perbatasan Kabupaten Sambas.
35
Gambar. 35 Pengembangan Model Lumbung Pangan Wilayah Perbatasan Kab. Bengkayang.
36
Gambar. 36 Kegiatan Identifikasi Sumber Daya Air di Kalimantan Barat. 36
Gambar. 37 Kegiatan Demfram padi sawah tadah untuk peningkatan IP di Desa Kebadu, Kec. Balai, Kab. Sanggau.
37
Gambar. 38 Kegiatan Demfarm padi sawah irigasi untuk kegiatan pola tanam di Desa Kebadu, Kec. Balai, Kab. Sanggau
37
Gambar. 39 Dokumentasi Kegiatan Peningkatan Kapasitas Penyuluh BPTP. 38
Gambar. 40 Pertemuan Mimbar sarasehan KTNA tingakat Provinsi Kalbar di BPTP Kalbar.
38
Gambar. 41 FGD Sinkronisasi Materi Hasil Litkaji dengan Programa Penyuluhan Provinsi Daerah di Distan TPH Prov. Kalbar.
39
Gambar. 42 Rapat pertemuan penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Provinsi Kalbar dan Sinkronisasi Materi Litkaji dengan programa penyuluhan pusat dan daerah.
39
Gambar. 43 Koordinasi Sinkronisasi Materi Hasil Litkaji Dengan Programa Penyuluhan Pertanian di Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Melawi.
39
Gambar. 44 Temu Aplikasi Inovasi Paket Teknologi (TEMU APTEK). 39
Gambar. 45 Temu Teknis Inovasi Pertanian Di Kecamatan Sekayam. 40
Gambar. 46 Temu Teknis Inovasi Pertanian di Kecamatan Balai Batang Tarang.
40
Gambar. 47 Temu Teknis Inovasi Pertanian di Kecamatan Kapuas. 40
Gambar. 48 Bimtek Peningkatan kapasita penyuluh daerah Kabupaten Sambas dan Mempawah.
40
Gambar. 49 Bimtek Peningkatan kapasitas penyuluh daerah Kabupaten Landak dan Kayong Utara.
41
Gambar. 50 Kajiterap Inovasi Pertanian padi lahan pasang surut sistim Jarwo 2:1 di Desa Batang, Kec. Sungai Pinyuh, Kab. Mempawah. Produktivitasnya 4,98 ton/ha karena ada serangan hama tikus.
41
Gambar. 51 Kegiatan Produksi benih padi sebanyak 17 ton. 42
Gambar. 52 Perbanyakan setek lada satu ruas berdaun tunggal. 43
Gambar. 53 Penanaman Setek lada satu Ruas berdaun tunggal. 43
Gambar. 54 Pemeliharaan Tanaman lada umur 3 bulan di pembibitan. 43
Gambar. 55 Koordinasi dan observasi Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat di Kebun Pembibutan lada di KP. Simpang Monterado.
43
Gambar. 56 Observasi dan Pengamatan Tanaman lada persiapan Sertifikasi Bibit Lada oleh Kepala UPSB Pontianak.
44
Gambar. 57 Pemasangan lebel benih unggul lada hasil teknologi Perbanyakan benih di KP. Simpang Monterado.
44
Akuntabilitas Kinerja BPTP KALBAR Tahun 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat x
Gambar. 58 Serah terima secara Simbolis Benih lada unggul dari Kepala BPTP Kalimantan Barat kepada Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat.
44
Gambar. 59 Pengangkutan dan distribusi Benih lada unggul bersertifikat kepada petani lada Desa Lembang Kecamatan Sanggau Ledo.
44
Gambar. 60 Kebun sumber benih batang bawah karet. 45
Gambar. 61 Kebun sumber benih entres karet. 45
Gambar. 62 Keragaan OPAS karet klon PB 260. 45
Gambar. 63 Penyiapan media tanam perbenihan durian. 46
Gambar. 64 Seleksi dan perlakuan benih dengan fungisida. 46
Gambar. 65 Penyemaian benih durian untuk batang bawah. 46
Gambar. 66 Perbanyakan benih sebar durian dengan teknik grafting dan okulasi.
46
Gambar. 67 Pemeliharan benih sebar durian hasil grafting/okulasi. 47
Gambar. 68 Pemasangan Label dan distribusi benih sebar durian. 47
Gambar. 69 Kegiatan koordinasi dan Identifikasi Calon Petani Calon Lokasi(CPCL) penerima bibit Pepaya merah Delima Tahun 2018 di Kabupaten Kota Pontianak.
47
Gambar. 70 Kegiatan Identifikasi Calon Petani Calon Lokasi(CPCL) penerima bibit Pepaya merah Delima Tahun 2018 di Kabupaten Mempawah.
48
Gambar. 71 Kegiatan Perkecambahan. 48
Gambar. 72 Kegiatan proses pembuatan semaian pepaya merah delima. 48
Gambar. 73 Kegiatan Penyerahan dan penyaluran benih pepaya merah delima di Kabupaten Kubu Raya.
49
Gambar. 74 Kegiatan penyerahan dan penyaluran benih pepaya merah delima di kota Pontianak.
49
Gambar. 75 Kegiatan penyerahan dan penyaluran benih pepaya merah delima di Kabupaten Mempawah.
49
Akuntabilitas Kinerja BPTP KALBAR Tahun 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Strategis Tahun 2015-2019 .....................………………… 42
Lampiran 2. Rencana Kinerja Tahunan 2018................................................ 45
Lampiran 3. Pengukuran Kinerja Kegiatan 2018............................................ 60
Lampiran 4. Penetapan Kinerja Tahun 2018 ............................................... 74
Lampiran 5. Pengukuran Pencapaian Sasaran 2018 ...................................... 76
Lampiran 6. Penetapan Kinerja Tahuna 2018................................................ 78
Lampiran 7. Rencana Kinerja Tahun 2018................................................... 80
Lampiran 6. Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun 2018 .……………................... 95
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Barat dibentuk
melalui keputusan Menteri Pertanian RI No. 350/KPts/OT.210/6/2001 tertanggal 14
Juni 2001 yang sebelumnya berupa Loka Pengkajian Teknologi Pertanian (LPTP)
Kalimantan Barat berdasarkan keputusan Menteri Pertanian RI No. 798/KPts/
OT.210/12/94 dengan mandat/tugas pokok melaksanakan pengkajian dan perakitan
teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi. Keberadaan BPTP ini membuka
peluang yang lebih besar bagi tersedianya teknologi maju untuk mendukung
pembangunan pertanian di Propinsi Kalimantan Barat, sesuai dengan kebijakan,
kondisi sumberdaya alam dan sumberdaya riset, sosial ekonomi pertanian dan
budaya masyarakat setempat.
Sebagai lembaga pemerintah BPTP Kalbar berusaha untuk mewujudkan
suatu lembaga pemerintahan yang transparan dan kredible, salah satunya dengan
memberikan LAKIP (Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah). Payung
hukum pelaksanaannya yaitu :
• UU No 17/2003 tentang Keuangan Negara
• UU No 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara
• UU No 15/2004 tentang Pemeriksaan Tanggung Jawab dan Pengelolaan
Keuangan Negara
Merujuk pada peraturan di atasnya tersebut maka pemerintah mengeluarkan
PP Nomor 8 Tahun 2006 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP),
Instansi Pemerintah wajib menyusun laporan kinerja yang disampaikan ke MenKeu,
Kepala Bappenas dan MenPANRB, Laporan Kinerja dihasilkan dari sistem
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah secara terintegrasi dengan sistem
perencanaan, sistem penganggaran, sistem perbendaharaan, dan Sistem Akuntansi
Pemerintahan yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah. Diatur lebih lanjut
Peraturan Presiden diusulkan oleh MenKeu setelah berkoordinasi dengan kepala
Bapenas, MenPANRB dan Mendagri.
Selanjutnya dalam Perpres Nomor 29 Tahun 2014 disebutkan Aparat
Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) melakukan evaluasi atas implementasi
SAKIP dan/atau evaluasi Kinerja pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
2
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kewenangannya. Lembaga/Gubernur/
Bupati/Walikota menyampaikan laporan evaluasi atas implementasi SAKIP kepada
Menteri PAN RB. Kementerian PANRB mengkoordinasikan penyelenggaraan evaluasi
atas implementasi SAKIP pada Kementerian Negara/Lembaga/Pemerintah Daerah.
Gambar 1. Hierarki LAKIP berdasarkan Perpres no. 29/2014 tentang SAKIP.
Untuk itu Kementerian PANRB mengeluarkan PermenPANRB No. 12 Tahun
2015 yaitu Pedoman evaluasi atas implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
Diharapkan dengan LAKIN ini dapat menggambarkan Kinerja BPTP Kalimantan
Barat melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang
menggambarkan mengenai sasaran dan tujuan instansi BPTP Kalimantan Barat
sebagai penjabaran dari visi, misi dan strategi yang mengindikasikan tingkat
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program
dan kebijakan yang telah ditetapkan.
Hal ini sebagai salah satu pertanggungjawaban dari unit kerja mandiri yang
berada di bawah Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
3
yang memiliki kewajiban untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja yang
telah dilaksanakan atas pelaksanaan DIPA Tahun 2018.
Dengan demikian tujuan penyusunan LAKIN BPTP Kalbar ini adalah:
1. Menilai Pelaksanaan Program dan Kegiatan
2. Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
3. Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Penggunaan Sumberdaya
4. Memberikan Informasi Kinerja Organisasi
B. Visi, Misi, Tugas, Fungsi dan Keorganisasian
Sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Kementerian Pertanian RI, BPTP
Kalbar merupakan perpanjangan tangan Kementan di daerah, sehingga visi, misi
fungsi dan keorganisasiannya pun tak terlepas dari hierarki Kementan.
Gambar 2. Struktur organisasi lingkup Balitbangtang kementan tahun 2018.
Dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pertanian 2015 – 2019 akan
mewujudkan 6 (Enam) Sasaran Strategis yaitu: (1) Pencapaian swasembada
beras, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula, (2)
Peningkatan diversifikasi pangan, (3) Peningkatan komoditas bernilai tambah, daya
saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor, (4) Penyediaan bahan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
4
baku bioindustri dan bioenergi (5) Peningkatan pendapatan keluarga petani, dan (6)
Akuntabililtas kinerja aparatur pemerintah yang baik.
Balitbangtan merupakan salah satu unit eselon satu di bawah Kementerian
Pertanian, karena itu arah kebijakan yang akan diambil terkait erat dengan arah
kebijakan pembangunan pertanian.
Keterkaitan visi, misi, tujuan dan sasaran program disajikan pada Tabel 1,
sedangkan keterkaitan sasaran program dan indikator kinerja program Balitbangtan
2015-2019 disajikan pada Tabel 2.
Tabel 1. Keterkaitan visi, misi, tujuan dan sasaran program Balitbangtan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
5
Tabel 2. Keterkaitan sasaran program dan indikator kinerja program
Balitbangtan
Sebagai instansi vertikal dari Balitbangtan, dan di bawah koordinasi Balai
Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, BPTP Kalimantan Barat
juga mempunyai visi yang mengacu pada instansi induk tersebut. Disamping itu
juga, visi BPTP Kalimantan Barat tidak terlepas dari visi Pemerintah Provinsi
Kalimantan Barat dimana BPTP Kalimantan Barat berada, karena BPTP Kalimantan
Barat menjadi ujung tombak Balitbangtan dalam menumbuhkan inovasi serta
mengembangkan teknologi pertanian spesifik lokasi di daerah.
Secara singkat visi BPTP Kalimantan Barat dapat diterjemahkan ke dalam
kata-kata kunci sebagai berikut; penyedia teknologi, kebutuhan petani, spesifik
lokasi, pertanian industrial, profesionalisme petani. Berdasarkan kata-kata kunci
tersebut, maka visi BPTP Kalimantan Barat adalah :
BPTP Kalimantan Barat menterjemahkan visi tersebut di atas menjadi misi
yang harus dilaksanakan dalam bentuk kegiatan yang didasari oleh visi tentang
“Pada tahun 2018 menjadi lembaga pengkajian inovasi pertanian spesifik
lokasi yang dapat meningkatkan profesionalisme petani dalam mewujudkan
kawasan pertanian industrial di Kalimantan Barat”
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
6
inovasi teknologi spesifik lokasi, kebutuhan pengguna, diseminasi teknologi
pertanian, tantangan dan peluang.
Misi dari BPTP Kalbar adalah:
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 20/Permentan/OT.140/
3/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian yang disebut BPTP adalah unit pelaksana teknis di bidang
pengkajian pertanian yang berada di bawah dan tanggung jawab Kepala Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari
dikoordinasikan oleh Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi
Pertanian Kementerian Pertanian.
Dalam keseharianya BPTP mempunyai tugas melaksanakan pengkajian,
perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi.
Sedangkan Fungsi BPTP adalah :
1. Pelaksanaan penyusunan program, rencana kerja, anggaran, evaluasi dan
laporan pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat
guna spesifik lokasi;
2. Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat
guna spesifik lokasi;
3. Pelaksanaan penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna
spesifik lokasi;
4. Pelaksanaan pengembangan teknolgi dan diseminasi hasil pengkajian serta
perakitan materi penyuluhan;
5. Penyiapan kerja sama, informasi, dokumentasi, serta penyebarluasan dan
pendayagunaan hasil pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi
pertanian tepat guna spesifik lokasi.
6. Pemberian pelayanan teknik pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi
tepat guna spesifik lokasi;
“Menghasilkan dan mendiseminasikan inovasi pertanian spesifik lokasi yang
unggul dan sesuai kebutuhan pengguna didukung kelembagaan pengkajian
yang kuat serta mengembangkan jejaring kerjasama di tingkat regional,
nasional dan internasional”
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
7
7. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan
BPTP.
BPTP Kalimantan Barat merupakan fungsi unit kerja Eselon IIIa yang secara
struktural adalah salah satu unit kerja di lingkup Balai Besar Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP). Dalam pelaksanaan kegiatan, secara
struktural Kepala Balai dibantu oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha, dan Kepala
Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian (KSPP), dan secara fungsional dibantu
oleh Kelompok Jabatan Fungsional yang terdiri dari jabatan fungsional peneliti dan
jabatan fungsional penyuluh. Kedua jabatan fungsional tersebut tergabung dalam
satu Kelompok Pengkaji (Kelji).
Sub Bagian Tata Usaha bertugas dalam urusan kepegawaian, administrasi
dan keuangan serta perlengkapan dan rumah tangga Balai. Seksi Kerjasama dan
Pelayanan Pengkajian bertugas dalam penyiapan dan pengelolaan informasi,
komunikasi, diseminasi hasil penelitian dan pengkajian (litkaji), sarana laboratorium,
dan Kebun Percobaan. Dalam tugasnya Kepala Balai dibantu Tim Program dalam
persiapan, penyusunan dan perumusan program litkaji. Dalam tugasnya, Tim
Program bekerjasama dengan Kelompok Pengkaji (Kelji) yang didukung oleh KSPP
dan Sub Bag Tata Usaha. (Gambar 3).
Gambar 3. Bagan Struktur Organisasi BPTP Kalimantan Barat.
KEPALA BALAI
SUBBAGIAN
TATA USAHA
SEKSI KERJASAMA DAN PELAYANAN PENGKAJIAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL (Peneliti,
Penyuluh, Pustakawan)
Kelji
Sumber Daya Kelji
Budidaya
Kelji
Pasca
Panen
Kelji Sosial
Ekonomi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
8
Kepala Kebun secara fungsional bertugas membantu pelaksanaan penelitian
dan pengkajian serta bertanggung jawab kepada Kepala Balai. Kelompok Pengkaji
di BPTP Kalimantan Barat ada empat kelji yang masing-masing dipimpin oleh
seorang ketua. Keemmpat kelji tersebut adalah (1) Kelji Sumberdaya, (2) Kelji
Budidaya, (3) Kelji Sosial Ekonomi, dan (4) Kelji Pasca Panen dan Mekanisasi. Tugas
penelitian dan pengkajian dari masing-masing kelji berbeda-beda, namun saling
mendukung dan bekerjasama.
C. Tujuan dan Sasaran
Sesuai mandat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian kepada BPTP
Kalbar untuk melakukan pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian dan
mempunyai tujuan dan sasaran sebagai berikut:
Tujuan:
1. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi pertanian tropika unggul
berdaya saing mendukung pertanian bio-industri berbasis advanced
technology dan bioscience, aplikasi IT, dan adaptif terhadap dinamika iklim.
2. Mengoptimalkan pemanfaatan inovasi pertanian tropika unggul untuk
mendukung pengembangan iptek dan pembangunan pertanian nasional.
Sasaran:
1. Tersedianya teknologi dan inovasi budidaya, pasca panen, dan prototipe
alsintan berbasis bioscience dan bioenjinering dengan memanfaatkan
advanced techonology, seperti teknologi nano, bioteknologi, iradiasi,
bioinformatika dan bioprosesing yang adaptif.
2. Tersedianya data dan informasi sumberdaya pertanian (lahan, air, iklim dan
sumberdaya genetik) berbasis bio-informatika dan geo-spasial dengan
dukungan IT.
3. Tersedianya model pengembangan inovasi pertanian, kelembagaan, dan
rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian.
4. Tersedia dan terdistribusinya produk inovasi pertanian (benih/bibit sumber,
prototipe, peta, data, dan informasi) dan materi transfer teknologi.
5. Penguatan dan perluasan jejaring kerja mendukung terwujudnya lembaga
litbang pertanian yang handal dan terkemuka serta meningkatkan HKI.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
9
II. PERENCANAAN KINERJA
Perencanaan Kinerja tak terlepas dari Perjanjian Kinerja. Perjanjian kinerja
pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan
janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalamrentang waktu satu tahun
tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Dari Perjanjian
kinerja inilah disusun Perencanaan Kinerja tahun berjalan.
Tujuan khusus perjanjian kinerja antara lain adalah untuk: (1) meningkatkan
akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur; (2) sebagai wujud nyata komitmen
antara penerima amanah dengan pemberi amanah; (3) sebagai dasar penilaian
keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; (4) menciptakan
tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan (5) sebagai dasar
pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.
BPTP Kalbar sebagai institusi pemerintah yang bersentuhan langsung
dengan pengguna dan pemangku kepentingan di berbagai level terutama di daerah,
dituntut untuk berperan secara nyata apa, bagaimana, serta dimana kegiatan
tersebut telah dilaksanakan, termasuk hasil-hasil kegiatan pengkajian dan
diseminasi lingkup BPTP Kalbar. Berbagai program yang dilakukan oleh BPTP Kalbar
sepenuhnya untuk mendukung empat target sukses Kementerian Pertanian yaitu: 1)
Pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan, 2) Peningkatan
diversifikasi pangan, 3) Peningkatan nilai tambah dan daya saing ekspor, dan 4)
Peningkatan kesejahteraan petani.
BPTP Kalimantan Barat telah membuat perjanjian kinerja tahun 2018 secara
berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada. Perjanjian
kinerja ini merupakan tolak ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun
2018. Perjanjian kinerja BPTP Kalimantan Barat tahun 2018 disusun dengan
berdasarkan pada Rencana Kinerja Tahun 2018 yang telah ditetapkan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
10
Tabel 3. Perjanjian Kinerja BPTP Kalbar 2018
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Target IKK
1 Tersedianya teknologi pertanian spesifik lokasi
Jumlah teknologi spesifik lokasi komoditas strategis 1
2 Terdiseminasikannya inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi
Jumlah teknologi komoditas strategis yang terdiseminasi ke pengguna 6
3 Dihasilkannya rumusan rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian di Kalimantan Barat
Jumlah rumusan rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian di Kalimantan Barat
1
4 Tersedianya Model Pengembangan Inovasi Teknologi Pertanian Bioindustri
Jumlah Model Pengembangan Inovasi Pertanian Bio industri Spesifik Lokasi 2
5 Tersedianya benih sumber mendukung sistem perbenihan
Jumlah Produksi Benih Sumber Padi 5
6 Tersedianya aksesi SDG yang terkonservasi dan terdokumentasi
Jumlah aksesi SDG lokal Kalbar yang terkonservasi dan Terdokumentasi 20
7 Tersedianya Model Pengembangan Inovasi Pertanian Bio-Industri di Perbatasan
Jumlah model Pengembangan Inovasi Pertanian Bio-Industri di Perbatasan 1
8 Tersedianya dukungan Inovasi Teknologi untuk Peningkatan IP Kawasan Pertanian
Adanya dukungan Inovasi Teknologi untuk Peningkatan IP Kawasan Pertanian
1
9 Tersedianya Transfer Inovasi Teknologi Adanya Transfer Inovasi Teknologi 1
10 Tersedianya Inovasi Perbenihan dan Perbibitan
Jumlah Inovasi Perbenihan dan Perbibitan 26
11 Tersedianya Unit Perbenihan Unggul Komoditas Pertanian Strategis
Jumlah Unit Perbenihan Unggul Komoditas Pertanian Strategis 1
Jumlah produksi benih lada -
Jumlah produksi benih karet -
12 Tersedianya Produksi Benih Buah Tropika dan Sub Tropika
Jumlah Produksi Benih Buah Tropika dan Sub Tropika 25.000
Jumlah produksi benih jeruk 5.000
Jumlah produksi benih durian 5.000
Jumlah produksi benih pepaya 15.000
13 Pengadaan Perangkat Pengolah Data Komunikasi, Peralatan Fasilitas Kantor, Renovasi Gedung Kantor, dan Layanan
Manajemen Pengkajian Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian.
Jumlah layanan internal
1
14 Gaji dan Tunjangan, serta Operasional Pemeliharaan Kantor.
Jumlah layanan perkantoran
12
Sumber: Lembar Pengesahan PK 2018 BPTP Kalbar refocussing.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
11
Untuk menjalankan kegiatan tersebut di atas, pada tahun 2018 BPTP
Kalimantan Barat didukung dengan Anggaran yang tertuang pada DIPA BPTP
Kalimantan Barat sebesar Rp. 15.425.990.000,- dengan rincian sebagai berikut:
Kegiatan Pagu Anggaran
1 Teknologi pertanian spesifik lokasi 350.000.000
2 Teknologi yang terdiseminasi ke pengguna 1.331.745.000
3 Analisis Kebijakan Merespon Isu Terkini Pembangunan
Pertanian di Kalimantan Barat
45.000.000
4 Model Pengembangan Pertanian Bio-Industri
Berkelanjutan Berbasis Integrasi Jagung-Ternak di
Kalbar dan Model Pengembangan Pertanian Bioindustri
Berkelanjutan Berbasis Integrasi Tanaman-Ternak di
Lahan Pasang Surut Kalimantan Barat
150.000.000
5 Produksi Benih Sumber 86.250.000
6 SDG lokal Kalbar yang terkonservasi dan
Terdokumentasi
75.000.000
7 Pengembangan Model Lumbung Pangan di Wilayah
Perbatasan
1.140.000.000
8 Adanya dukungan Inovasi Teknologi untuk Peningkatan
IP Kawasan Pertanian
210.000.000
9 Adanya Transfer Inovasi Teknologi 412.350.000
10 Inovasi Perbenihan dan Perbibitan 260.120.000
11 Produksi benih tanaman industry perkebunan (Lada dan
karet)
74.475.000
12 Produksi benih buah tropika dan subtropika 564.000.000
Produksi benih jeruk
Produksi benih durian
Produksi benih pepaya
13 Jumlah layanan internal 3.315.134.000
14 Jumlah layanan perkantoran 7.411.916.000
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
12
III. AKUNTABILITAS KINERJA
A. Akuntablitas Kinerja
Pengukuran kinerja terhadap keberhasilan Instansi Pemerintah dapat
dilakukan dengan cara membandingkan antara hasil aktual yang dicapai dengan
sasaran dan tujuan strategis. Sistem pengukuran kinerja biasanya terdiri atas
metode sistematis dalam penetapan sasaran dan tujuan dan pelaporan periodik
yang mengindikasikan realisasi atas pencapaian sasaran dan tujuan. Pengukuran
kinerja juga didefinisikan sebagai suatu metode untuk menilai kemajuan yang selalu
dicapai dibandingkan dengan tujuan yang selalu ditetapkan.
Pengukuran keberhasilan kinerja suatu Instansi Pemerintah diperlukan
indikator sebagai tolok ukur pengukuran. Pengertian indikator kinerja adalah ukuran
kuantitatif dan atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu
sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu indikator kinerja harus
merupakan sesuatu yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar
untuk menilai atau melihat tingkat kinerja baik dalam tahap perencanaan (ex-ante),
tahap pelaksanaan (on-going), maupun tahap setelah kegiatan selesai dan
berfungsi (post-ante). Selain itu indikator kinerja digunakan untuk meyakinkan
bahwa kinerja hari demi hari organisasi atau unit kerja yang bersangkutan
menunjukkan kemajuan dalam rangka menuju kepada tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan. Dengan demikian tanpa indikator kinerja, sulit bagi kita untuk
menilai kinerja (keberhasilan atau kegagalan) kebijaksanaan/program/kegiatan dan
pada akhirnya kinerja Instansi/unit kerja pelaksanaannya.
Sesuatu yang dapat dijadikan indikator kinerja yang berlaku untuk semua
kelompok kinerja harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : (1) Spesifik dan
jelas, (2) dapat diukur secara objektif baik yang bersifat kuantitatif maupun
kualitatif, (3) harus relevan, (4) dapat dicapai, penting dan harus berguna untuk
menunjukkan keberhasilan masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat dan dampak,
(5) harus fleksibel dan sensitif dan (6) efektif, data/informasi yang berkaitan dengan
indikator dapat dikumpulkan, diolah dan dianalisis.
Secara umum indikator kinerja memiliki beberapa fungsi yaitu (1) dapat
memperjelas tentang apa, berapa dan kapan suatu kegiatan dilaksanakan (2)
membangun dasar bagi pengukuran, analisis dan evaluasi kinerja unit kerja.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
13
Dalam penyusunan dan penetapan indikator kinerja dalam kaitannya dengan
laporan akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah perlu dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut : (1) menyusun dan menetapkan rencana strategis lebih dulu, (2)
melakukan identifikasi data informasi yang dapat dijadikan atau dikembangkan
menjadi indikator kinerja dan (3) memilih dan menetapkan indikator kinerja yang
paling relevan dan berpengaruh besar terhadap keberhasilan pelaksanaan kegiatan.
Selanjutnya pengukuran kinerja dilakukan berdasarkan:
1. Pencapaian perjanjian kinerja tahun berjalan (form 1)
2. Pencapaian perjanjian kinerja 5 tahun terakhir (Form 2)
3. Pencapaian perjanjian kinerja dibandingkan target renstra (Form 3)
B. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2018
Sampai dengan akhir tahun 2018, target yang ditetapkan sebagian
besar sudah dicapai, meskipun terdapat juga target yang tidak dapat dicapai
seperti dirinci pada tabel berikut:
Tabel 4. Pengukuran Kinerja BPTP Kalimantan Barat Tahun 2018
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Capaian kinerja 2018
Target IKK Renstra
Realisasi IKK PK
1 Teknologi Sistem Usaha Tani Padi dan Kedelai Lahan Rawa Pasang Surut di Kalimantan Barat
Jumlah teknologi pertanian spesifik lokasi
1 1
2 Pengembangan Informasi Komunikasi dan Diseminasi Tek. Pertanian, Koordinasi Bimbingan Dukungan Tek. UPSUS Komoditas Strategis dan Bio-Industri, serta Inovasi Tek. Peternakan
Jumlah teknologi yang terdiseminasi ke pengguna
6 6
3 Analisis Kebijakan Merespon Isu Terkini Pembangunan Pertanian di Kalimantan Barat
Jumlah rumusan rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian di Kalimantan Barat
1 1
4 Model Pengembangan Pertanian Bio-Industri Berkelanjutan Berbasis Integrasi Jagung-Ternak di Kalbar dan Model Pengembangan Pertanian Bioindustri Berkelanjutan Berbasis Integrasi Tanaman-Ternak di Lahan Pasang Surut Kalimantan Barat
Jumlah Model Pengembangan Inovasi Pertanian Bio industri Spesifik Lokasi
2 2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
14
5 Tersedianya benih sumber mendukung sistem perbenihan
Jumlah Produksi Benih Sumber Padi 5 5
6 Tersedianya aksesi SDG yang terkonservasi dan terdokumentasi
Jumlah aksesi SDG lokal Kalbar yang terkonservasi dan Terdokumentasi
20 20
7 Tersedianya Model Pengembangan Inovasi Pertanian Bio-Industri di Perbatasan
Jumlah model Pengembangan Inovasi Pertanian Bio-Industri di Perbatasan
1 1
8 Penerapan Inovasi Teknologi Pertanian untuk Peningkatan IP Kawasan Pertanian
Adanya dukungan Inovasi Teknologi untuk Peningkatan IP Kawasan Pertanian
1 1
9 Peningkatan Komunikasi Koordinasi dan Diseminasi Hasil Inovasi Teknologi Badan Litbang Pertanian
Adanya Transfer Inovasi Teknologi 1 1
10 Tersedianya Inovasi Perbenihan dan Perbibitan
Jumlah Inovasi Perbenihan dan Perbibitan 26 17
11 Tersedianya Unit Perbenihan Unggul Komoditas Pertanian Strategis
Jumlah Unit Perbenihan Unggul Komoditas Pertanian Strategis
1 1
Jumlah produksi benih lada
Jumlah produksi benih karet
12 Tersedianya Produksi Benih Buah Tropika dan Sub Tropika
Jumlah Produksi Benih Buah Tropika dan Sub Tropika
Jumlah produksi benih jeruk 5.000 5.000
Jumlah produksi benih durian
Jumlah produksi benih pepaya
15.000 15.000
13 Pengadaan Perangkat Pengolah Data Komunikasi, Peralatan Fasilitas Kantor, Renovasi Gedung Kantor, dan Layanan Manajemen Pengkajian Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian.
Jumlah layanan internal
1 1
14 Gaji dan Tunjangan, serta Operasional Pemeliharaan Kantor.
Jumlah layanan perkantoran
12 12
Tabel di atas menunjukkan bahwa kinerja BPTP Kalimantan Barat pada
tahun 2018 secara umum menunjukkan hasil yang telah mencapai keberhasilan
dari sasaran yang ditargetkan pada tahun tersebut. Hal ini dapat dicapai karena
kegiatan yang telah dilaksanakan berjalan secara bersinergi dan didukung oleh
anggaran yang telah dialokasikan untuk kegiatan tersebut. Selain itu kesiapan
dan kelengkapan dokumen perencanaan yang tepat waktu, intensifnya kegiatan
pertemuan Tim Penanggung Jawab Kegiatan di masing-masing unit pelaksana
teknis (UPT) untuk memantau capaian pelaksanaan kegiatan, input substansi
5.000 5.235
25.000 25.235
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
15
teknis dari para narasumber dalam pertemuan yang relevan dengan sifat dan
jenis kegiatan, kesiapan dan kerjasama yang sinergis antara sumberdaya
manusia (peneliti, penyuluh, litkayasa dan tenaga administrasi) dan dukungan
fasilitas sarana dan prasarana yang memadai turut mendukung keberhasilan
kegiatan.
C. Analisis Capaian Kinerja
Penjelasan terkait pencapaian masing-masing sasaran kegiatan utama BPTP
Kalimantan Barat adalah sebagai berikut:
1. Teknologi Sistem Usaha Tani Padi dan Kedelai Lahan Rawa Pasang Surut
di Kalimantan Barat.
Indikator kinerja kegiatan (IKK) kegiatan ini yaitu jumlah teknologi
spesifik lokasi komoditas strategis (Teknologi Sistem Usaha Tani Padi
dan Kedelai di Lahan Rawa Pasang Surut Kalimantan Barat) yang
ditargetkan 1 capaian dan terealisasi 1 capaian juga (100% memenuhi
taget).
Capaian realisasi kinerja dari kegiatan ini berarti telah 100% memenuhi
target. Capaian volume keluaran kegiatan ini pun telah 100% terpenuhi
dan capaian anggaran 97%.
Dibandingkan dengan IKK tahun 2017 lalu prosentase capaian telah
dipertahankan tetap 100% terpenuhi. Ini berarti konsistensi terhadap
capaian PK tetap terjaga.
Prosentase capaian dalam kurun 5 tahun ini juga konsisten terjaga 100%
capaiannya.
Berdasarkan pencapaian PK dibandingkan target RENSTRA telah tercapai
100%.
Terdapat efisiensi penggunaan sumberdaya sebesar 3,49 % dari pagu
anggaran yang direncanakan.
Beberapa capaian kegiatan di lapangan :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
16
Tabel 5. Hasil kegiatan, keberhasilan, permasalahan dan solusi dari
kegiatan Teknologi Sistem Usaha Tani Padi dan Kedelai Lahan Rawa
Pasang Surut di Kalimantan Barat serta foto-foto kegiatannya.
NO. Hasil Kegiatan Keberhasilan Permasalahan Solusi Foto
1. Paket teknologi sistem usahatani padi dan kedelai spesifik lokasi di lahan pasang surut yang dapat meningkatkan produktivitas dan ramah lingkungan di Kalimantan Barat.
- Hasil paling tinggi pada varietas Mutiara 1 yaitu sebesar 2.67 ton/ha (teknologi PTT) dan 2.36 ton/ha (cara petani).
- Pelatihan
pengolahan diversifikasi pangan bahan kedelai yaitu produk olahan yang bersifat non fermentasi seperti: tahu, air tahu, kembang tahu dan kecap instan
- Pelatihan kepada
para anggota kelompoktani seperti pelatihan persemaian padi cara basah, pelatihan penanaman padi cara jajar legowo 2 : 1 dan pengendalian hama dan penyakit tanaan padi
- Kendala yang dihadapi dilapangan adalah musim kemarau yang panjang (curah hujan sedikit) , sehingga menghambat fase awal pertumbuhan tanaman kedelai
- Produksi hasil
olahan masih bersifaf home idustri
- Kualitas hasil
olahan produk kedelai masih perlu ditingkatkan kualitasnya
- Persemaian padi
sebagian besar petani di Desa SImpang Empat masih cara persemaian tugal sehingga memerlukan benih yang cukup banyak (50 kg)
- Membuat sumber air untuk mengairi lahan dan pengaturan pola tanam yang tepat dengan memperhatikan prediksi Curah Hujan untuk setiap Musim Tanamnya
- Perlu adanya bantuan mesin pengolahan kedelai yang memiliki kapasitas olah yang lebih tinggi, sehingga produk olahan yang dihasilkan menjadi lebih optimal. Masih perlu adanya pendampingan mengenai pengolahan kedelai secara fermentasi dan pengemasan hasil produk olahan yang memiliki nilai jual di pasaran
- Perlu pelatihan
lebih instensif cara budidaya padi dari pesiapan lahan, persemaian, tanam cara legowo, hingga panen dan pasca panen
2. Teknologi yang terdiseminasi ke pengguna
Indikator kinerja kegiatan (IKK) adalah terlaksananya 6 teknologi
strategis yang terdesiminasi ke pengguna dan telah terlaksana
seluruhnya (100% tercapai).
Capaian realisasi kinerja dari kegiatan ini berarti telah 100% memenuhi
target. Capaian volume keluaran kegiatan ini pun telah 100% terpenuhi
dan capaian anggaran telah 99% terpenuhi.
Gambar 4. Foto-foto kegiatan Teknologi Sistem Usaha Tani Padi dan Kedelai Lahan Rawa Pasang Surut di Kalimantan Barat.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
17
Dibandingkan dengan IKK tahun 2017 lalu prosentase capaian telah
dipertahankan tetap 100% terpenuhi. Ini berarti konsistensi terhadap
capaian PK tetap terjaga.
Prosentase capaian dalam kurun 5 tahun ini juga konsisten terjaga 100%
capaiannya.
Berdasarkan pencapaian PK dibandingkan target RENSTRA telah tercapai
100%.
Terdapat efisiensi penggunaan sumberdaya sebesar 0,85 % dari pagu
anggaran yang direncanakan.
Beberapa capaian kegiatan kegiatan di lapangan:
Tabel 6. Hasil kegiatan, keberhasilan, permasalahan dan solusi dari
Kegiatan Teknologi yang terdiseminasi ke pengguna serta foto-foto
kegiatannya.
No Hasil Kegiatan Keberhasilan Permasalahan Solusi Foto
1 Hasil dari kegiatan ini : - Telah dilaksanakan Pameran inovasi
teknologi pertanian dalam rangka memperingati Hari Krida Pertanian (HKP), Hari Pangan Sedunia (HPS),
dan Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG PKK) ke 46 Provinsi Kalimantan Barat tahun 2018 Materi pameran antara lain : 1) “TURIMAN PAJALE SUPER”,2)Model Pengembangan Pertanian Bioindustri Padi – Ternak dan odel Pengembangan Pertanian Bioindustri Jagung -Tenak, 3. VUB padi Padi, jagung dan kedelai, 4) perangkat analisa tanah berupa PUTK, PUTS, PUTR, PUP dan leaflet/brosur Rekomendasi pemupukan, pemutaran video. Berbagai materi ini di kemas dan disajikan dalam berbagai media informasi antara lain dalam bentuk
backdrop, Poster, leaflet/folder, brosur, Buku dan alat peraga serta pemutaran film/vidoe maupun demonstrasi cara
- Untuk bahan publikasi telah dihasilkan : 1) Leaflet Tumpang Sari Tanaman Jagung – Kedele Super (TURIMAN JALE SUPER), Leaflet Tumpang Sari Tanaman Padi Gogo – Kedele Super (TURIMAN GOLE
- Telah terdiseminasinya inovasi teknologi yang dihasilkan oleh BPTP
Kalimantan Barat ke pada pengguna
- adanya serangan hama dan penyakit - kekurangan tenaga kerja
- Pengendalian dengan menggunakan fungisida dan pestisida
- Aplikasi pemupukan secara berimbang untuk memperkuat ketahanan tanaman terhadap serangan OPT
- Tambahan tenaga kerja luar
Foto kegiatan ada pada di bawah tabel ini
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
18
Pameran Inovasi Teknologi Pertanian
Telah dilaksanakan Pameran inovasi teknologi pertanian dalam rangka
memperingati Hari Krida Pertanian (HKP), Hari Pangan Sedunia (HPS), dan Hari
Kesatuan Gerak PKK (HKG PKK) ke 46 Provinsi Kalimantan Barat tahun 2018 Materi
pameran antara lain : 1) “TURIMAN PAJALE SUPER”, 2)Model Pengembangan
Pertanian Bioindustri Padi – Ternak dan Model Pengembangan Pertanian Bioindustri
Jagung -Tenak, 3. VUB padi Padi, jagung dan kedelai, 4) perangkat analisa tanah
berupa PUTK, PUTS, PUTR, PUP dan leaflet/brosur Rekomendasi pemupukan,
pemutaran video. Berbagai materi ini di kemas dan disajikan dalam berbagai media
informasi antara lain dalam bentuk backdrop, Poster, leaflet/folder, brosur, Buku
dan alat peraga serta pemutaran film/vidoe maupun demonstrasi cara.
SUPER),Leaflet Tumpang Sari Tanaman Padi Gogo -Jagung (TURIMAN GOJA SUPER), 2) Poster Tumpang Sari Tanaman Jagung – Kedele Super (TURIMAN JALE SUPER), Poster Tumpang Sari Tanaman Padi Gogo – Kedele Super (TURIMAN GOLE SUPER), Poster Tumpang Sari Tanaman Padi Gogo -Jagung (TURIMAN GOJA SUPER), Poster Tumpang Gilir Tanaman Jagung – Kedele Super (TUGIMAN JALE SUPER), Poster Tumpang Gilir Tanaman Padi Gogo -Jagung (TUGIMAN GOJA SUPER), 3 Benner : Banner Tumpang Sari Tanaman Jagung–Kedele Super (TURIMAN
JALE SUPER),Banner Tumpang Sari Tanaman Padi Gogo–Kedele Super (TURIMAN GOLE SUPER), Banner Tumpang Sari Tanaman Padi Gogo-Jagung (TURIMAN GOJA SUPER), dan 4. Brosur : Buku Petunjuk Teknis TURIMAN PAJALE SUPER
- Untuk kegiatan visitor plot di KP selakau telah dilakuan pemeliharaan kelapa yang belum produktif seluas 1 Hektar dan pemeliharaan tanaman kelapa yang masih produktif seluas 2 Hektar. Budidaya sayuran dipekarangan
- Untuk kegiatan di KP. Sungai kakap telah dilakukan : visitor plot b udidaya padi inpara 6, visitor plot budidaya timun dan kacang panjang, viistor plot budidaya pisang kepok kuning dan barangan, visitor plot budidaya pepaya madu, hawai dan merah delima
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
19
Gambar 5. Telah dilaksanakan Pameran inovasi teknologi pertanian.
Penyusunan Bahan Diseminasi dan Publikasi
Untuk bahan publikasi telah dihasilkan : 1) Leaflet Tumpang Sari Tanaman
Jagung – Kedele Super (TURIMAN JALE SUPER), Leaflet Tumpang Sari Tanaman
Padi Gogo – Kedele Super (TURIMAN GOLE SUPER), Leaflet Tumpang Sari
Tanaman Padi Gogo -Jagung (TURIMAN GOJA SUPER), 2) Poster Tumpang Sari
Tanaman Jagung – Kedele Super (TURIMAN JALE SUPER), Poster Tumpang Sari
Tanaman Padi Gogo – Kedele Super (TURIMAN GOLE SUPER), Poster Tumpang
Sari Tanaman Padi Gogo -Jagung (TURIMAN GOJA SUPER), Poster Tumpang Gilir
Tanaman Jagung – Kedele Super (TUGIMAN JALE SUPER), Poster Tumpang Gilir
Tanaman Padi Gogo -Jagung (TUGIMAN GOJA SUPER), 3) Benner : Banner
Tumpang Sari Tanaman Jagung–Kedele Super (TURIMAN JALE SUPER), Banner
Tumpang Sari Tanaman Padi Gogo–Kedele Super (TURIMAN GOLE SUPER),
Banner Tumpang Sari Tanaman Padi Gogo-Jagung (TURIMAN GOJA SUPER), dan
4) Brosur : Buku Petunjuk Teknis TURIMAN PAJALE SUPER
Gambar 6. Beberapa bahan publikasi telah dihasilkan.
FOTO-FOTO KEGIATAN KEBUN PERCOBAAN SELAKAU
Gambar 7. Kondisi Kebun Kelapa Kebun Percobaan Selakau.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
20
Gambar 8. Kegiatan penebasan, pembakaran pelapah daun kelapa dan pasca panen
kelapa
Gambar 9. Panen Cabe Peringgi
Kualitas Unggul
Gambar 10. Pemeliharaan Tanaman di
Media Bedengan
Gambar 11. Budidaya sayur dengan
Media Tanam Polibag
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
21
Foto-foto kegiatan di KP. Sungai Kakap
Gambar 12. Visitor plot budidaya kacang Panjang.
Gambar 13. Visitor plot budidaya pisang kapok dan barangan.
Gambar 14. Visitor plot budidaya pepaya.
Foto-Foto Visitor Plot di Kantor BPTP Kalimantan Barat
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
22
Gambar 15. Visitor plot budidaya tanaman melon.
Gambar 16. Visitor plot budidaya tanaman tomat.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
23
Gambar 17. Visitor plot budidaya tanaman kubis dan kubis bunga.
Gambar 18. Visitor plot budidaya tanaman jagung manis.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
24
Gambar 19. Visitor plot budidaya tanman cabe.
Gambar 20. Visitor plot budidaya buah naga.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
25
Gambar 21. Visitor plot budidaya timun.
3. Analisis Kebijakan Merespon Isu Terkini Pembangunan Pertanian di
Kalimantan Barat
Indikator kinerja kegiatan (IKK) adalah 1 Jumlah rumusan rekomendasi
kebijakan pembangunan pertanian di Kalimantan Barat.
Capaian realisasi kinerja dari kegiatan ini berarti telah 100% memenuhi
target. Capaian volume keluaran kegiatan ini pun telah 100% terpenuhi
dan capaian anggaran hampir 100%.
Dibandingkan dengan IKK tahun 2017 lalu prosentase capaian telah
dipertahankan tetap 100% terpenuhi.
Prosentase capaian dalam kurun 5 tahun ini juga konsisten terjaga 100%
capaiannya.
Berdasarkan pencapaian PK dibandingkan target RENSTRA telah tercapai
100%.
Hampir tidak ada efisiensi penggunaan sumberdaya yang berarti pagu
anggaran telah sesuai dengan yang direncanakan.
4. Tersedianya Model Pengembangan Inovasi Teknologi Pertanian
Bioindustri
Indikator kinerja kegiatan (IKK) ini yaitu terlaksananya 2 kegiatan model
pengembangan inovasi pertanian bio industri spesifik lokasi yang
ditargetkan dan terrealisasi 2 kegiatan juga (100% memenuhi target).
Capaian realisasi kinerja dari kegiatan ini berarti telah 100% memenuhi
target. Capaian volume keluaran kegiatan ini pun telah 100% terpenuhi
dan capaian anggaran 97% (hampir 100%).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
26
Dibandingkan dengan IKK tahun 2017 lalu prosentase capaian telah
dipertahankan tetap 100% terpenuhi. Ini berarti konsistensi terhadap
capaian PK tetap terjaga.
Berdasarkan pencapaian PK dibandingkan target RENSTRA telah tercapai
100%.
Terdapat efisiensi penggunaan sumberdaya sebesar 2,97% dari pagu
anggaran yang direncanakan.
Beberapa capaian kegiatan kegiatan di lapangan:
Capaian kegiatan Pengembangan Pertanian Bioindustri Berkelanjutan
Berbasis Integrasi Tanaman-Ternak Di Lahan Pasang Surut Kalimantan
Barat
Usahatani tanaman pangan memberikan kontribusi untuk usaha
ternak berupa bahan pakan ternak, sedangkan usaha ternak memberi
kontribusi untuk usahatani tanaman pangan berupa tenaga ternak, dan
pupuk organik. Dalam konteks kajian ini, Rumah tangga tani dihadapkan
pada dua kepentingan yaitu memaksimumkan pendapatan, dan menjaga
kualitas lingkungan. Untuk mencapai keduanya diperlukan suatu kegiatan
Pengembangan Pertanian Bioindustri Berkelanjutan Berbasis Tanaman-
Ternak di Lahan Pasang Surut Kalimantan Barat. Tujuan akhir dari kegiatan
ini adalah Mengembangkan Laboratorium Lapang Pertanian Bio-Industri
Berkelanjutan berbasis integrasi padi-sapi di lahan pasang surut yang
dicirikan oleh berkembangnya Kelembagaan Agribisnis Perdesaan (KAP) dan
Agro-Industrial Perdesaan (AIP). Kegiatan Bioindustri ini dilaksanakan di
Desa Parit Keladi Kecamatan Sungai Kakap kegiatan dimulai pada tahun
2015 sampai tahun 2019. Untuk tahun 2018 kegiatannya masih melanjutkan
kegiatan tahun sebelumnya yaitu melakukan demplot padi seluas 5 Ha
dengan menggunakan benih Inpari 39 (FS) berdasarkan ubinan masing-
masing petani memperoleh hasil dari 4 ton sampai 7,2 ton/ha. Untuk musim
gadu tahun 2018 seluas 5 Ha dengan menggunakan varietas Inpari 32 dan
Inpari 34 diperkirakan panen pada minggu ketiga bulan Desember. Kegiatan
pemanfaatan pekarang sudah panen sayuran Pokcoy dan bunga kol,
sedangkan pembuatan biourin telah dilakukan pada bulan Maret. Untuk
pembinaan kelembagaan masih terus didampingi dalam pembukuannya dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
27
sedang diaudit pembukuan bendahara dan kios Saprodi untuk RAT bulan
Februari 2019.
Gambar 22. Kegiatan Demplot pada MH th 2017/2018 dan demplot MK 2018.
Gambar 23. Pembuatan pakan ternak dan pembuatan biourine kegiatan
Bioindutri Padi-Ternak 2018.
Gambar 24. Pemanfaatan pekarangan dengan menanam sayuran Pokcoy,
terong dan sayur kol.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
28
Gambar 25. Pembinaan Kelembagaan berupa penyedian pupuk subsidi dan
pertemuan kelompok.
Capaian kegiatan Pengembangan Pertanian Bio-Industri Berkelanjutan
Berbasis Integrasi Jagung-Ternak di Kalimantan Barat
Kegiatan Pengembangan Bio-Industri Berkelanjutan Berbasis
Integrasi Jagung-Ternak di Kalimantan Barat dilaksanakan di lahan pasang
surut bergambut Desa Rasau Jaya II, Kec. Rasau Jaya, Kab. Kubu Raya.
Tujuan kegiatan ini adalah: 1) Pemantapan model kelembagaan bio industri
di tingkat petani, 2) Pemantapan pabrik mini pengolahan pakan ternak dari
limbah tanaman jagung yang dapat menghasilkan bioteknologi pengolahan
limbah jagung sebagai makanan ternak berkelanjutan yang siap dipasarkan,
3) Pemantapan produk pabrik mini biofertilizer dari limbah ternak sapi
sebagai pupuk organik padat (granul) dan cair (bio-urine) berkelanjutan
yang siap dipasarkan, dan 4) Diseminasi benih jagung berkualitas. Prosedur
kegiatan bio-industri berbasis integrasi jagung-ternak adalah sebagai
berikut: 1) Base line survey untuk survei identifikasi dan karakterisasi
wilayah hasil bio-industri limbah jagung dan ternak sapi, 2) Kajian teknologi
pakan ternak dari limbah jagung, dan 3) Kajian teknologi biofertilizer limbah
ternak (pupuk organik dan bio-urine). Hasil yang telah diperoleh pada tahun
ke-empat kegiatan bio-industri jagung-ternak di lahan pasang surut Desa
Rasau Jaya, yaitu produk agribisnis bio-industri berkualitas dari limbah
jagung dan ternak sapi pada sistem integrasi jagung-ternak yang
berkelanjutan di Kalimantan Barat. Pembinaan model kelembagaan bio-
industri di tingkat petani masih sangat diperlukan, selain kegiatan diseminasi
benih jagung berkualitas dan produksi biofertilizer padat (pupuk organik
granul) dan cair (bio-urine) yang kontinyu.
Pada pertemuan bulanan koperasi/gapoktan yang dilaksanakan pada
tanggal 26 April, dilakukan diskusi tentang pembenahan sistem kelembagaan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
29
yang baik, yang teratur pembukuannya untuk mencatat dana masuk dan
keluar (akuntabilitasnya baik). Yang juga menjadi fokus diskusi pada
pertemuan ini adalah pemanfaatan alat dan mesin (alsin) untuk pembuatan
pupuk organik granul (granulator). Alat dan mesin untuk membuat pupuk
organik granule tersebut tidak dioperasikan sekitar 1,5 tahun. Padahal, minat
petani di Desa Rasau Jaya II terhadap pupuk organik granul sangat tinggi.
Selain itu, pemasaran pupuk organik granul juga cukup menjanjikan.
Penyebabnya adalah penempatannya yang kurang strategis, sehingga
membatasi akses anggota poktan untuk memanfaatkan alat dan mesin
tersebut. Sehingga diputuskan untuk melakukan pemindahan alsin
pengolahan pupuk organik dan pembuatan silase tersebut ke tempat yang
lebih strategis, yang merupakan fasilitas gapoktan. Namun, diperlukan
pembenahan pada bagian dalamnya agar cukup untuk memuat alsin
tersebut. BPTP Kalbar memfasilitasi bantuan material (bahan bangunan)
untuk perbaikan tempat alsin pengolahan pupuk tersebut. Dengan demikian,
diharapkan alsin tersebut akan lebih optimal pemanfaatannya dan akan ada
pengaturan income yang masuk ke gapoktan, apabila alsin tersebut
digunakan oleh anggota gapoktan untuk produksi pupuk organik granul.
Semua usaha ini diharapkan akan meningkatkan pemberdayaan
kelembagaan petani (poktan/gapoktan) di Desa Rasau Jaya II.
Hingga saat ini, sedang dilakukan pertemuan dengan anggota poktan
untuk membahas operasional pengolahan pupuk organik granule, biourine,
dan silase. masih dilakukan pembenahan tempat pengolahan pupuk yang
baru. Dengan demikian, kegiatan produksi pupuk organik granul/curah
masih belum aktif. Produksi benih jagung varietas unggul berlabel
Sukmaraga untuk diseminasi ditanam pada demplot seluas 2 hektar. Pupuk
organik cair bio-urine dan pupuk organik padat (granul) diaplikasikan pada
demplot perbenihan jagung tersebut, selain pupuk anorganik urea dan NPK.
Untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk organik bio-urine dan
granul terhadap lingkungan, dilakukan pula pengukuran emisi gas rumah
kaca (CO2). Saat ini, sedang dilakukan proses panen, pengeringan, dan
pasca panen jagung, terutama jagung yang akan diproses menjadi benih
berlabel. Pendampingan teknis kegiatan ternak sapi di Desa Rasau Jaya II
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
30
akan pula dilakukan mengingat bioindustri memiliki konsep integrasi ternak
dan jagung.
Gambar 26. Pertemuan dengan anggota gapoktan Sri Rejeki/koperasi
membahas pembenahan kelembagaan petani.
Hingga saat ini, diketahui bahwa kegiatan relokasi alsin telah
boleh dikatakan 100% selesai yang ditandai pemindahan alat-alat
pengahan pupuk organik granule ( Chopper mill, screening mill,
granulator pan, mixer mill dan alat-alat pendukung lainnya) sudah
dipindakan.
Gambar 27. Persiapan demplot perbenihan jagung kegiatan bio-
industri di Desa Rasau Jaya II, Kec. Rasau Jaya, Kab. Kubu Raya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
31
Gambar 28. Kegiatan relokasi alsin Gapoktan Sri Rejeki yang telah ditinjau
dari Tim Monev BBP2TP.
5. Tersedianya Benih Sumber Mendukung Sistem Perbenihan
Indikator kinerja kegiatan (IKK) adalah tersedianya 5 ton produksi benih
sumber (FS 2 ton dan SS 3 ton), namun yang terrealisir benih padi FS
sebanyak 1.326 kg (1,326 ton) dan benih SS sebanyak 2.375 kg (2,375
ton). Berarti pencapaian kinerjanya 70%. Hal ini karena terjadi
kekeringan yang tak terduga, usaha pemompaan air tidak dapat
maksimal karena sumber air yang sulit.
Capaian realisasi kinerja dari kegiatan ini berarti telah 70% memenuhi
target. Capaian volume keluaran kegiatan ini pun telah 70% terpenuhi
dan capaian anggaran 90%.
Dibandingkan dengan IKK tahun 2017 lalu prosentase capaian menurun.
Prosentase capaian dalam kurun 5 tahun ini menuru di tahun 2018.
Berdasarkan pencapaian PK dibandingkan target RENSTRA tercapai 70%.
Terdapat efisiensi penggunaan sumberdaya sebesar - 21,31% dari pagu
anggaran yang direncanakan.
Beberapa capaian kegiatan kegiatan di lapangan:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
32
Tabel 7. Hasil kegiatan, keberhasilan, permasalahan dan solusi dari
kegiatan Tersedianya Benih Sumber Mendukung Sistem Perbenihan
beserta fotoo-foto kegiatannya.
6. Jumlah Aksesi SDG Yang Terkonservasi Dan Terdokumentasi
Indikator kinerja kegiatan (IKK) adalah tersedianya 20 aksesi SDG yang
terkonservasi dan terdokumentasi dan telah tercapai 20 aksesi.
Capaian realisasi kinerja dari kegiatan ini berarti telah 100% memenuhi
target. Capaian volume keluaran kegiatan ini pun telah 100% terpenuhi
dan capaian anggaran 90%.
Berdasarkan pencapaian PK dibandingkan target RENSTRA telah tercapai
100%.
Terdapat efisiensi penggunaan sumberdaya sebesar 2,57% dari pagu
anggaran yang direncanakan.
Beberapa capaian kegiatan kegiatan di lapangan:
Tabel 8. Hasil kegiatan, keberhasilan, permasalahan dan solusi dari
kegiatan Jumlah aksesi SDG yang terknservasi dan terdokumentasi
beserta foto-foto kegiatannya.
No Hasil Kegiatan Keberhasilan Permasalahan Solusi Foto
1 telah dihasilkan benih padi FS sebanyak 1.326 kg (1,326 ton) dan benih SS sebanyak 2.375 kg (2,375 ton)
Benih yang telah terjual sebanyak 435 kg FS dan 1200 kg SS
Terjadi kekeringan karena kemarau panjang sehingga sekitar 0,58 Ha Fuso.
Telah dicoba untuk memasukkan air ke lahan tetapi tidak cukup membantu
Gambar 29. Foto kegiatan Benih Sumber Mendukung Sistem Perbenihan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
33
Gambar 30. Keragaan kebun koleksi SDG tanaman buah spesifik lokasi Kalimantan Barat.
Gambar 31. Keragaan padi Cantik.
No Hasil Kegiatan Keberhasilan Permasalahan
Solusi Foto
1 1) Terkonservasinya SDG lokal yang ada di Kalimantan Barat difokuskan pada tanaman buah-buahan lokal yang terdiri dari 38 aksesi diantaranya adalah berbagai SDG durian, manggis, mangga, rambutan, sawo, langsat, jambu, lengkeng, dan lain-lain. 2) Terdaftarnya Sumberdaya Genetik lokal ke Pusat PVTPP yaitu padi lokal Cantik, Poron, dan Engkatek yang berasal dari Kabupaten Kapuas Sanggau, 3) Pelepasan/peluncuran durian local Serumbut yang berasal dari Kabupaten Sanggau.
Dilepasnya/diluncurkannya durian unggul local varietas Serumbut
adanya serangan hama dan penyakit pada koleksi SDG yang ada di kebun koleksi KP. Simpang Monterado
- Pengendalian dengan menggunakan fungisida dan pestisida
- Aplikasi pemupukan secara berimbang untuk memperkuat ketahanan tanaman terhadap serangan OPT
Foto pada lampiran di bawah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
34
Gambar 32. Keragaan Padi Poron.
Gambar 4. Keragaan padi Engkatek
Gambar 33. Keragaan buah durian Serumbut.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
35
7. Tersedianya Model Pengembangan Inovasi Pertanian Bio-Industri di
Perbatasan
Indikator kinerja kegiatan (IKK) adalah tersedianya 1 model
pengembangan inovasi pertanian bio-industri di perbatasan.
Capaian realisasi kinerja dari kegiatan ini berarti telah 100% memenuhi
target. Capaian volume keluaran kegiatan ini pun telah 100% terpenuhi
dan capaian anggaran 96%.
Berdasarkan pencapaian PK dibandingkan target RENSTRA telah tercapai
100%.
Terdapat efisiensi penggunaan sumberdaya sebesar 3,72% dari pagu
anggaran yang direncanakan.
Beberapa capaian kegiatan-kegiatan di lapangan:
Tabel 9. Hasil kegiatan, keberhasilan, permasalahan dan solusi dari
kegiatan Tersedianya Model Pengembangan Inovasi Pertanian Bio-
Industri Di Perbatasan beserta foto-foto kegiatannya.
No Hasil Kegiatan Keberhasilan Permasalahan Solusi Foto
1 Pengembangan Model Lumbung Pangan Wilayah Perbatasan Kabupaten Sambas.
Panen dan temu lapang Demfarm Padi di desa Matang Danau, Kec.Paloh. Dihadiri oleh Dinas Pertanian Kabupaten Sambas, Kecamatan, PPL, Petani Panen padi varietas inpari 41 produksi 4,2 ton/ha.Luas demfarm 11 ha Sosialisasi Kegiatan Demplot Cabai Ramah Lingkungan dengan teknologi penggunaan nano
kitosan dan pupuk hayati di desa Sayang Sedayu, pada kelompok pemuda tani Geger Tani.
Terjadi kekeringan dan serangan penyakit blast Intensitias hujan yg tinggi menghambat pengolahan lahan dan penyemaian cabai
Kajian budidaya padi pada musim hujan dan penggunaan varietas yg tahan penyakit blast (inpari 32, inpara 3) Pengolahan lahan secara bertahap dan menggunakan atap plastik
Gambar 34. Pengembangan Model Lumbung Pangan Wilayah Perbatasan Kabupaten
Sambas.
2 Pengembangan Model Lumbung Pangan Wilayah Perbatasan Kab.Bengkayang
-Petani Kec.Sanggau Ledo turut mengembangkan penanaman
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
36
8. Penerapan Inovasi Teknologi Pertanian untuk Peningkatan IP
Kawasan Pertanian
Indikator kinerja kegiatan (IKK) dari kegiatan ini adalah tersedianya 1
inovasi teknologi pertanian untuk peningkatan IP kawasan pertanian di
Provinsi Kalimantan Barat.
Capaian realisasi kinerja dari kegiatan ini berarti telah 100% memenuhi
target. Capaian volume keluaran kegiatan ini pun telah 100% terpenuhi
dan capaian anggaran 99%.
Berdasarkan pencapaian PK dibandingkan target RENSTRA telah tercapai
100%.
Terdapat efisiensi penggunaan sumberdaya sebesar 0,85% dari pagu
anggaran yang direncanakan.
Beberapa capaian kegiatan-kegiatan di lapangan:
Tabel 10. Hasil kegiatan, keberhasilan, permasalahan dan solusi dari kegiatan Penerapan Inovasi Teknologi Pertanian untuk Peningkatan IP Kawasan Pertanian beserta foto-foto kegiatannya.
tumpangsari padi gogo jagung dg inovasi Badan Litbang demplot 2 ha -Demplot padi unggul lokal Beliah 5 ha Petani kec. jagoi babang telah mengembangkan padi lokal seluas 30 ha dibeberapa desa. Pengembangan padi beliah menggunakan teknolgi inovasi
Balitbangtan -Demfarm padi sawah Kec.Seluas, luas 5 ha. Petani di luar demplot menanam padi seluas 50 ha kegiatan mendukung program PATB dinas pertanian kab.Bengkayang
Gambar 35. Pengembangan Model Lumbung Pangan Wilayah Perbatasan Kab. Bengkayang.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
37
9. Peningkatan Komunikasi Koordinasi dan Diseminasi Hasil Inovasi
Teknologi Badan Litbang Pertanian
Indikator kinerja kegiatan (IKK) dari kegiatan ini adalah adanya 1
transfer Inovasi Teknologi di Provinsi Kalimantan Barat.
Capaian realisasi kinerja dari kegiatan ini berarti telah 100% memenuhi
target. Capaian volume keluaran kegiatan ini pun telah 100% terpenuhi
dan capaian anggaran 97%.
No Hasil Kegiatan Keberhasilan Permasalahan Solusi Foto
1 Identifikasi Sumber Daya Air di Kalimantan Barat
Telah dilaksanakan Survey SDA pada 8 Kabupaten/Kota yaitu Sekadau, Sanggau, Landak, Bengkayang, Mempawah, Kubu Raya, Singkawang dan Sambas dengan luas capaian 11.909 ha
Lokasi survey sulit dijangkau dengan kendaraan roda empat dan bahkan roda dua
Melibatkan anggota kelompok tani
Gambar 36. Kegiatan Identifikasi Sumber Daya Air di Kalimantan Barat.
2 Demfram padi sawah tadah untuk peningkatan IP di Desa Kebadu, Kec. Balai, Kab. Sanggau
Telah dilaksanakan inovasi teknologi budidaya padi sawah tadah hujan, dengan produktivitas berdasarkan ubinan Inpara 2 (4,55 t/ha) Inpari 32 (3,16 t/ha)
Terdapat adanya serangan penyakit blas.
Pengendalian penyakit blas aplikasi fungisida
Gambar 37. Kegiatan Demfram padi sawah tadah untuk peningkatan IP di Desa Kebadu, Kec. Balai, Kab. Sanggau.
3 Demfarm padi sawah irigasi untuk kegiatan
pola tanam di Desa Kebadu, Kec. Balai, Kab. Sanggau
Telah dilakukan panen kegiatan pola tanam dengan
produktivitas berdasarkan hasil ubinan berdasarakan rekomendasi KATAM 4,32 t/ha, Cara Petani 3,68 t/ha dan Perlakuan Oragik 3,04 t/ha
Terdapat adanya serangan
penyakit blas.
Pengendalian penyakit blas aplikasi
fungisida dan untuk menghasilkan musuh alami dilakukan penanaman refugia
Gambar 38. Kegiatan Demfarm padi sawah irigasi untuk kegiatan pola tanam di Desa Kebadu, Kec. Balai, Kab. Sanggau.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
38
Berdasarkan pencapaian PK dibandingkan target RENSTRA telah tercapai
100%.
Terdapat efisiensi penggunaan sumberdaya sebesar 2,74% dari pagu
anggaran yang direncanakan.
Beberapa capaian kegiatan-kegiatan di lapangan:
Gambar 39. Dokumentasi Kegiatan Peningkatan Kapasitas Penyuluh BPTP.
Gambar 40. Pertemuan Mimbar sarasehan KTNA tingakat Provinsi Kalbar di
BPTP Kalbar.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
39
Gambar 41. FGD Sinkronisasi Materi Hasil Litkaji dengan Programa Penyuluhan Provinsi Daerah di Distan TPH Prov. Kalbar.
Gambar 42. Rapat pertemuan penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Provinsi Kalbar dan Sinkronisasi Materi Litkaji dengan programa penyuluhan pusat dan daerah.
Gambar 43. Koordinasi Sinkronisasi Materi Hasil Litkaji Dengan Programa Penyuluhan Pertanian di Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Melawi.
Gambar 44. Temu Aplikasi Inovasi Paket Teknologi (TEMU APTEK).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
40
Gambar 45. Temu Teknis Inovasi Pertanian Di Kecamatan Sekayam.
Gambar 46. Temu Teknis Inovasi Pertanian di Kecamatan Balai Batang Tarang.
Gambar 47. Temu Teknis Inovasi Pertanian di Kecamatan Kapuas.
Gambar 48. Bimtek Peningkatan kapasita penyuluh daerah Kabupaten Sambas dan Mempawah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
41
Gambar 49. Bimtek Peningkatan kapasitas penyuluh daerah Kabupaten Landak dan Kayong Utara.
Gambar 50. Kajiterap Inovasi Pertanian padi lahan pasang surut sistim Jarwo 2:1 di Desa Batang, Kec. Sungai Pinyuh, Kab. Mempawah. Produktivitasnya 4,98 ton/ha karena ada serangan hama tikus.
10. Tersedianya Inovasi Perbenihan dan Perbibitan
Indikator kinerja kegiatan (IKK) dari kegiatan ini adalah tersedianya 26
ton jumlah inovasi perbenihan dan perbibitan sedangkan capaiannya 17
ton sehingga capaiannya 65% dari target tahunan.
Capaian realisasi kinerja dari kegiatan ini 65% memenuhi target. Capaian
volume keluaran kegiatan ini 65% terpenuhi sedangkan capaian
anggaran 97%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
42
Berdasarkan pencapaian PK dibandingkan target RENSTRA telah tercapai
65%.
Terdapat efisiensi penggunaan sumberdaya sebesar - 47,85% dari pagu
anggaran yang direncanakan.
Beberapa capaian kegiatan kegiatan di lapangan:
Tabel 11. Hasil kegiatan, keberhasilan, permasalahan dan solusi dari
kegiatan Tersedianya Inovasi Perbenihan dan Perbibitan beserta foto-
foto kegiatannya.
11. Tersedianya Unit Perbenihan Unggul Komoditas Pertanian Strategis
Indikator kinerja kegiatan (IKK) dari kegiatan ini adalah tersedianya 1
Unit Perbenihan Unggul Komoditas Pertanian Strategis (Lada dan karet).
Capaian realisasi kinerja dari kegiatan ini berarti telah 100% memenuhi
target. Capaian volume keluaran kegiatan ini pun telah 100% terpenuhi
dan capaian anggaran 98%.
Berdasarkan pencapaian PK dibandingkan target RENSTRA telah tercapai
100%.
No Hasil Kegiatan Keberhasilan Permasalahan Solusi Foto
1 Produksi benih padi sebanyak 17 ton ( Mekongga 6,95 to, Inpari 32 =8,175 ton, Inpara 3 = 0,9 ton dan Cibogo 0,975 ton) dari 26 ton benih padi sebar yang ditargetkan atau tercapai sekitar 65,38%.
Benih telah terdiseminasi ke Kabupaten Kayong Utara, Bengkayang, Sambas, Kubu Raya, Melawi, Landak dan Kota Singkawang sebanyak 16.675 kg (16,675 ton) atau terdiseminasi 98,09% dari
benih yang dihasilkan
Tidak tercapainya target produksi beniah disebabkan sekitar 3,1 Ha mengalami fuso diakibatan kemarau panjang yang menyebabkan tanah retak-retak sehingga pertumbuhan tanaman
terhambat dan malai tidak mengisi dengan sempurna.
Telah dimasukkan air ke lahan tapi tapi tidak membantu Karena tanah retak dan kemarau panjang
Gambar 51. Kegiatan Produksi benih padi sebanyak 17 ton.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
43
Terdapat efisiensi penggunaan sumberdaya sebesar 0,12% dari pagu
anggaran yang direncanakan.
Beberapa capaian kegiatan-kegiatan di lapangan:
Gambar 52. Perbanyakan setek lada satu ruas berdaun tunggal.
Gambar 53. Penanaman Setek lada satu Ruas berdaun tunggal.
Gambar 54. Pemeliharaan Tanaman lada umur 3 bulan di pembibitan.
Gambar 55. Koordinasi dan observasi Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat di Kebun Pembibutan lada di KP. Simpang Monterado.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
44
Gambar 56. Observasi dan Pengamatan Tanaman lada persiapan Sertifikasi Bibit Lada oleh Kepala UPSB Pontianak.
Gambar 57. Pemasangan lebel benih unggul lada hasil teknologi Perbanyakan benih di KP. Simpang Monterado.
Gambar 58. Serah terima secara Simbolis Benih lada unggul dari Kepala BPTP Kalimantan Barat kepada Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat.
Gambar 59. Pengangkutan dan distribusi Benih lada unggul bersertifikat kepada petani lada Desa Lembang Kecamatan Sanggau Ledo.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
45
Gambar 60. Kebun sumber benih batang bawah karet.
Gambar 61. Kebun sumber benih entres karet.
Gambar 62. Keragaan OPAS karet klon PB 260.
12. Tersedianya Produksi Benih Buah Tropika dan Sub Tropika
Indikator kinerja kegiatan (IKK) dari kegiatan ini adalah tersedianya 1
Unit Perbenihan Unggul Komoditas Pertanian Strategis dan sudah
tercapai 1 unit.
Capaian realisasi kinerja dari kegiatan ini berarti telah 100% memenuhi
target. Capaian volume keluaran kegiatan ini pun telah 100% terpenuhi
dan capaian anggaran 100%.
Berdasarkan pencapaian PK dibandingkan target RENSTRA telah tercapai
100%.
Terdapat efisiensi penggunaan sumberdaya sebesar 1,10% dari pagu
anggaran yang direncanakan.
Beberapa capaian kegiatan kegiatan di lapangan:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
46
Gambar 63. Penyiapan media tanam perbenihan durian.
Gambar 64. Seleksi dan perlakuan benih dengan fungisida.
Gambar 65. Penyemaian benih durian untuk batang bawah.
Gambar 66. Perbanyakan benih sebar durian dengan teknik grafting dan
okulasi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
47
Gambar 67. Pemeliharan benih sebar durian hasil grafting/okulasi.
Gambar 68. Pemasangan Label dan distribusi benih sebar durian.
1.
Gambar 69. Kegiatan koordinasi dan Identifikasi Calon Petani Calon
Lokasi(CPCL) penerima bibit Pepaya merah Delima Tahun 2018 di
Kabupaten Kota Pontianak.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
48
Gambar 70. Kegiatan Identifikasi Calon Petani Calon Lokasi(CPCL)
penerima bibit Pepaya merah Delima Tahun 2018 di Kabupaten
Mempawah.
Gambar 71. Kegiatan Perkecambahan.
Gambar72. Kegiatan proses pembuatan semaian pepaya merah delima.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
49
Gambar 73. Kegiatan Penyerahan dan penyaluran benih pepaya merah
delima di Kabupaten Kubu Raya.
Gambar 74. Kegiatan penyerahan dan penyaluran benih pepaya merah delima di kota Pontianak.
Gambar 75. Kegiatan penyerahan dan penyaluran benih pepaya merah delima di Kabupaten Mempawah. Tabel 12. Hasil kegiatan, keberhasilan, permasalahan dan solusi dari kegiatan Tersedianya Produksi Benih Buah Tropika dan Sub Tropika beserta foto-foto kegiatannya.
No Hasil Kegiatan Keberhasilan Permasalahan Solusi Foto
1 Hasil dari kegiatan ini : 1) telah dihasilkannya dan
- Telah terdistribusinya dan di manfaatkannya benih sebar duriang unggul, jeruk unggul dan papaya unggul
- adanya serangan hama dan penyakit pada benih sebar durian, jeruk, dan papaya - terjadinya
- Pengendalian dengan menggunakan fungisida dan pestisida
- Aplikasi pemupukan secara
Foto pada lampiran di bawah didistribusikannya benih
sebar durian untuk lanjutan kegiatan 2017 sebanyak 13.615 batang yang terdiri dari 12.915 batang varietas Otong,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
50
2) Telah dihasilkannya benih sebar jeruk yang sudah di label sebanyak 10.86 batang yang terdiri dari varietas siam Pontianak, keprok terigas, dan borneo prima. Sedangkan yang dalam proses pelabelan sekitar 14.280 yang terdiri dari varietas siam Pontianak, keprok terigas, dan borneo prima dan siam banjar. Yang sudah didistribusikan sebanyak 2.500 batang varietas siam Pontianak dan keprok terigas ke KP. Monterado dan Kab. Sambas.
3) pada kegiatan perbanuakan benih sebar papaya, telah dihasilkan benih pepaya merah delima sebanyak 15000, yakni sesuai dengan out put yang dicapai , maka dilakukan disteribusi sesuai denga calon penerima calon lokasi yang diajukan oleh dinas kabupaten pengusul. Yakni
untuk mendukung pengembangan komoditas durian di Kalimantan Barat
kekeringan pada saat kemarau
berimbang untuk memperkuat ketahanan tanaman terhadap serangan OPT
- Penyiraman dengan sumber air dari sumur bor dan kolam, serta dengan membeli air
dan 700 batang varietas Bakul yang tersebar ke Kabupaten Kubu Raya, Kayong Utara, Sanggau, Kota Pontianak, dan ke Kebun Percobaan.
dangkan untuk kegiatan keluaran 2018 telah dihasilkan benih sebar durian sebanyak 5.235 batang yang terdiri dari varietas Otong sebanyak 3.735 batang, dan Bakul sebanyak 1.300 batang, dan 200 batang varietas Matahari. Benih sebar durian yang merupakan output kegiatan 2018 ini didistribusikan ke Kabupaten Kapuas Hulu, Sambas, Kota Pontianak, Kab. Kubu Raya dan Kebun Percobaan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
51
13. Pengadaan Perangkat Pengolah Data Komunikasi, Peralatan Fasilitas
Kantor, Renovasi Gedung Kantor, dan Layanan Manajemen Pengkajian
Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian.
Indikator kinerja kegiatan (IKK) dari kegiatan ini adalah terlaksananya
sejumlah 1 layanan.
Capaian realisasi kinerja dari kegiatan ini berarti telah 100% memenuhi
target. Capaian volume keluaran kegiatan ini pun telah 100% terpenuhi
dan capaian anggaran 97%.
Berdasarkan pencapaian PK dibandingkan target RENSTRA telah tercapai
100%.
Terdapat efisiensi penggunaan sumberdaya sebesar 3,37% dari pagu
anggaran yang direncanakan.
Beberapa capaian kegiatan kegiatan di lapangan:
14. Gaji dan Tunjangan, serta Operasional Pemeliharaan Kantor.
Indikator kinerja kegiatan (IKK) dari kegiatan ini adalah terlaksananya
selama 12 bulan dukungan pengkajian dan percepatan diseminasi inovasi
teknologi pertanian.
Capaian realisasi kinerja dari kegiatan ini berarti telah 100% memenuhi
target. Capaian volume keluaran kegiatan ini pun telah 100% terpenuhi
dan capaian anggaran 96%.
Dibandingkan dengan IKK tahun 2017 lalu prosentase capaian telah
dipertahankan tetap 100% terpenuhi. Ini berarti konsistensi terhadap
capaian PK tetap terjaga.
Prosentase capaian dalam kurun 5 tahun ini juga konsisten terjaga 100%
capaiannya.
Berdasarkan pencapaian PK dibandingkan target RENSTRA telah tercapai
100%.
Kabupaten Kubu Raya sebanyak 5000, Kabupaten Kota Pontianak sebanyak 4700 dan kabupaten Mempawah sebanyak 5300.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
52
Terdapat efisiensi penggunaan sumberdaya sebesar 4,12% dari pagu
anggaran yang direncanakan.
Beberapa capaian kegiatan kegiatan di lapangan:
D. Realisasi Anggaran
Untuk mencapai sasaran dengan baik diperlukan dukungan anggaran yang
baik dan tepat pula. Berikut ini realisasi anggaran yang digunakan untuk
mewujudkan kinerja organisasi yang telah dicapai seperti telah diuraikan di atas
tersebut.
Dalam tahun anggaran 2018 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Kalimantan Barat mendapat alokasi dana sebesar Rp. 15.425.990.000,- merupakan
dana APBN Murni, dengan rincian alokasi anggaran sebagai berikut :
Pagu Realisasi Saldo % Serapan
B. Pegawai 5.922.716.000 5.711.923.628 210.792.372 96,44%
B. Operasional 0 0 0 0,00%
B. Barang 7.051.330.000 6.833.109.304 218.220.696 96,91%
B. Modal 2.451.944.000 2.424.050.023 27.893.977 98,86%
Jumlah 15.425.990.000 14.969.082.955 570.169.988 97,04%
Ket: Realisasi anggaran s/d 31 desember 2018 Rp. 14.969.082.955,-
(96,44%) dari pagu anggaran Rp. 15.425.990.000,-. Saldo Rp. 570.169.988,- yang
terdiri dari saldo belanja pegawai Rp. 210.792.372,-, saldo belanja barang Rp.
218.220.696,- dan saldo belanja modal Rp. 27.893.977,-.
Dengan rincian alokasi, realisasi dan sisa anggaran di atas terlihat bahwa
sampai dengan Desember 2018 telah tercapai penyerapan anggaran sebesar sekitar
97,04% dari total anggaran yang tersedia. Secara rinci realisasi anggaran per
output kegiatan dapat dilihat pada lampiran laporan realisasi anggaran Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat tahun 2018.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
53
IV. PENUTUP
Penelitian dan pengkajian dilaksanakan berdasarkan program utama BPTP.
Kegiatan utama ini memayungi beberapa kegiatan yang dituangkan ke dalam
Rencana Pengkajian Tingkat Peneliti (RPTP), Rencana Diseminasi Hasil Pengkajian
(RDHP) dan Rencana Kegiatan Tim Manajemen (RKTM). Setiap RPTP/RDHP terdiri
atas satu/beberapa judul Rencana Operasional Pelaksanaan Pengkajian (ROPP)/
Rencana Operasional Diseminasi Hasil Pengkajian (RODHP) dan jumlah kegiatan
atau ROPP/RODHP untuk tiap-tiap RPTP/RODHP tidak sama.
Ditinjau dari sudut keberhasilan kinerja BPTP Kalimantan Barat, sudah
banyak teknologi yang telah dihasilkan oleh BPTP Kalimantan Barat seperti yang
telah diuraikan di atas. Kegiatan penelitian telah dirancang dengan baik dan
dilakukan monitoring dan evaluasi.
Permasalahan yang dihadapi BPTP Kalimantan Barat antara lain adalah
sumber daya manusia, dimana tenaga fungsional peneliti dan penyuluh masih
kurang. Sumberdaya manusia (SDM) fungsional umumnya masih peneliti non kelas.
Untuk mengatasi hal tersebut, BPTP Kalimantan Barat mengikutsertakan sebagian
peneliti dan penyuluh yang masih non kelas untuk ikut pendidikan dan pelatihan
jabatan fungsional baik peneliti maupun penyuluh. Diharapkan hal tersebut dapat
memotivasi SDM yang ada untuk segera mengajukan jabatan fungsional.
Selain SDM, pemberdayaan laboratorium dan kebun percobaan sangat
diperlukan untuk mendukung kegiatan pengkajian dan diseminasi. Peralatan
laboratorium di BPTP Kalimantan Barat kondisinya masih cukup baik dan sudah
dimanfaatkan dengan baik serta sangat membantu di dalam memberikan informasi
data hasil penelitian dan pengkajian. Namun demikian masih ada beberapa alat
yang perlu dilengkapi di dalam laboratorium tersebut terutama laboratorium tanah.
Selain laboratorium tanah, juga segera akan dioperasionalkan laboratorium benih
untuk mendukung UPBS High Profile. Oleh karena itu diharapkan Badan Litbang
Pertanian perlu memikirkan untuk pengadaan peralatan laboratorium guna
menunjang kegiatan penelitian dan pengkajian. Hal yang tidak kalah terpenting
adalah dukungan tenaga laboran. Tiga kebun percobaan yang dimiliki BPTP Kalbar
sudah dimanfaatkan untuk pelaksanaan penelitian dan pengkajian, produksi benih
sumber dan show window.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat
54
Dalam upaya memperbaiki Kinerja BPTP Kalimantan Barat perlu disampaikan
saran untuk ke dalam (internal) dan ke luar (eksternal) BPTP Kalimantan Barat.
Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:
a. Perlu ada pembinaan secara sistematis terhadap SDM peneliti dan
penyuluh untuk lebih meningkatkan kompetensi baik melalaui jalur
formal maupun informal.
b. Perlu melakukan revitalisasi peran laboratorium, kebun percobaan dan
perpustakaan dalam mendukung kegiatan litkaji dan diseminasi.
c. Membangun dan melengkapi secara berkelanjutan data base teknologi
tepat guna untuk merespon dan mengantisipasi kebutuhan informasi
teknologi yang sangat beragam oleh petani, pelaku usaha dan
pemangku kepentingan.
d. Mempererat jaringan litkaji dan diseminasi dengan Puslit dan Balit
Komoditas.
e. Mempererat jaringan kerjasama dengan Pemerintah Daerah, dan pelaku
usaha.
f. Mengkoordinasikan kebutuhan SDM baru terutama dari bidang keahlian
hama dan penyakit, pengolaan hasil pertanian, mekanisasi pertanian,
dan tenaga laboran.
Lampiran 1
Periode penyusunan LAKIN : BPTP Kalbar
Target IKK Realisasi IKK Item keluaran Satuan keluaranTarget Volume
Keluaran (TVK)
Realisasi Volume
Keluaran (RVK)
Pagu Anggaran per
Keluaran (PAK)
Realisasi Anggaran per
Keluaran (RAK)
1 Teknologi Sistem Usaha Tani Padi dan Kedelai
Lahan Rawa Pasang Surut di Kalimantan Barat
Jumlah teknologi pertanian spesifik lokasi
Maximize 1 1
Teknologi pertanian spesifik lokasi
Teknologi 1 1 350.000.000 337.781.750 100% 100% 97%
2 Pengembangan Informasi Komunikasi dan
Diseminasi Tek. Pertanian, Koordinasi
Bimbingan Dukungan Tek. UPSUS Komoditas
Strategis dan Bio-Industri, serta Inovasi Tek.
Peternakan
Jumlah teknologi yang terdiseminasi ke
penggunaMaximize 6 6
Teknologi yang terdiseminasi ke pengguna
Teknologi 6 6 1.331.745.000 1.320.371.708 100% 100% 99%
3 Analisis Kebijakan Merespon Isu Terkini
Pembangunan Pertanian di Kalimantan Barat
Jumlah rumusan rekomendasi kebijakan
pembangunan pertanian di Kalimantan Barat Maximize 1 1
Analisis Kebijakan Merespon Isu Terkini
Pembangunan Pertanian di Kalimantan Barat Rekomendasi
Kebijaksanaan1 1 45.000.000 45.000.000 100% 100% 100%
4 Model Pengembangan Pertanian Bio-Industri
Berkelanjutan Berbasis Integrasi Jagung-Ternak
di Kalbar dan Model Pengembangan Pertanian
Bioindustri Berkelanjutan Berbasis Integrasi
Tanaman-Ternak di Lahan Pasang Surut
Kalimantan Barat
Jumlah Model Pengembangan Inovasi
Pertanian Bio industri Spesifik Lokasi
Maximize 2 2
Model Pengembangan Pertanian Bio-Industri
Berkelanjutan Berbasis Integrasi Jagung-Ternak
di Kalbar dan Model Pengembangan Pertanian
Bioindustri Berkelanjutan Berbasis Integrasi
Tanaman-Ternak di Lahan Pasang Surut
Kalimantan Barat
Model 2 2 150.000.000 145.554.120 100% 100% 97%
5 Tersedianya benih sumber mendukung sistem
perbenihan
Jumlah Produksi Benih Sumber Padi
Maximize 5 3,48
Produksi Benih Sumber
Ton 5 3,701 86.250.000 77.446.089 70% 74% 90%
6 Tersedianya aksesi SDG yang terkonservasi dan
terdokumentasi
Jumlah aksesi SDG lokal Kalbar yang
terkonservasi dan Terdokumentasi Maximize 20 20SDG lokal Kalbar yang terkonservasi dan
TerdokumentasiAksesi SDG 20 20 75.000.000 73.071.000 100% 100% 97%
7 Tersedianya Model Pengembangan Inovasi
Pertanian Bio-Industri di Perbatasan
Jumlah model Pengembangan Inovasi
Pertanian Bio-Industri di Perbatasan Maximize 1 1Pengembangan Model Lumbung Pangan di
Wilayah PerbatasanModel 1 1 1.140.000.000 1.097.541.608 100% 100% 96%
8 Penerapan Inovasi Teknologi Pertanian untuk
Peningkatan IP Kawasan Pertanian
Adanya dukungan Inovasi Teknologi untuk
Peningkatan IP Kawasan Pertanian Maximize 1 1Adanya dukungan Inovasi Teknologi untuk
Peningkatan IP Kawasan PertanianProvinsi 1 1 210.000.000 208.205.768 100% 100% 99%
9 Peningkatan Komunikasi Koordinasi dan
Diseminasi Hasil Inovasi Teknologi Badan
Litbang Pertanian
Adanya Transfer Inovasi Teknologi
Maximize 1 1 Adanya Transfer Inovasi Teknologi Provinsi 1 1 412.350.000 401.042.815 100% 100% 97%
10 Tersedianya Inovasi Perbenihan dan Perbibitan Jumlah Inovasi Perbenihan dan Perbibitan
Maximize 26 17 Inovasi Perbenihan dan Perbibitan Ton 26 17 260.120.000 251.461.175 65% 65% 97%
Jumlah Unit Perbenihan Unggul Komoditas
Pertanian Strategis Maximize 1 1
Produksi benih tanaman industry perkebunanUnit 1 1 74.475.000 74.382.026 100% 100% 100%
Jumlah produksi benih lada- - -
Jumlah produksi benih karet- - -
Jumlah Produksi Benih Buah Tropika dan
Sub Tropika Maximize 25.000 25.100
Jumlah produksi benih jeruk
Maximize 5.000 5.000Produksi benih jeruk
Batang 5.000 5.000 - - -
Jumlah produksi benih durian
Maximize 5.000 5.100
Jumlah produksi benih pepaya
Maximize 15.000 15.000Produksi benih pepaya
Batang 15.000 15.000 - - -
13 Pengadaan Perangkat Pengolah Data
Komunikasi, Peralatan Fasilitas Kantor, Renovasi
Gedung Kantor, dan Layanan Manajemen
Pengkajian Percepatan Diseminasi Inovasi
Teknologi Pertanian.
Jumlah layanan internal
Maximize 1 1
Jumlah layanan internal
Layanan 1 1 3.315.134.000 3.203.526.547 100% 100% 97%
14 Gaji dan Tunjangan, serta Operasional
Pemeliharaan Kantor.
Jumlah layanan perkantoran
Maximize 12 12
Jumlah layanan perkantoran
Bulan 12 12 7.411.916.000 7.106.851.454 100% 100% 96%
Capaian volume
keluaran
Capaian
anggaran
Capaian kinerja
FORM 1:
DATA PENGUKURAN KINERJA
BERDASARKAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
UNIT PELAYANAN TEKNIS (UPT) KEMENTERIAN PERTANIAN
No Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Jenis IKK
============================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================
Keluaran (output ) Volume keluaran Anggaran
Capaian kinerja
12
11
Sasaran Kegiatan
Tersedianya Produksi Benih Buah Tropika dan
Sub Tropika
Tersedianya Unit Perbenihan Unggul Komoditas
Pertanian Strategis
Produksi benih buah tropika dan subtropikaBatang 25.000 25.235 564.000.000 560.044.354 100% 100% 99%
Produksi benih durianBatang 5.000 5.235 - - -
Lampiran 2.
Periode penyusunan LAKIN : 2018
Target IKK Realisasi IKK Capaian IKK Target IKK Realisasi IKK Capaian IKK Target IKK Realisasi IKK Capaian IKK Target IKK Realisasi IKK Capaian IKK Target IKK Realisasi IKK Capaian IKK
1 Teknologi Sistem Usaha Tani Padi dan
Kedelai Lahan Rawa Pasang Surut di
Kalimantan Barat
Jumlah teknologi pertanian spesifik lokasiMaximize 6 6 100% 6 6 100% 2 2 100% 1 1 100% 1 1 100%
2 Pengembangan Informasi Komunikasi dan
Diseminasi Tek. Pertanian, Koordinasi
Bimbingan Dukungan Tek. UPSUS Komoditas
Strategis dan Bio-Industri, serta Inovasi Tek.
Peternakan
Jumlah teknologi yang terdiseminasi ke
penggunaMaximize 14 14 100% 3 3 100% 3 3 100% 6 6 100% 6 6 100%
3 Analisis Kebijakan Merespon Isu Terkini
Pembangunan Pertanian di Kalimantan Barat
Jumlah rumusan rekomendasi kebijakan
pembangunan pertanian di Kalimantan
Barat Maximize 2 2 100% 1 1 100% 1 1 100% 1 1 100% 1 1 100%
4 Model Pengembangan Pertanian Bio-Industri
Berkelanjutan Berbasis Integrasi Jagung-
Ternak di Kalbar dan Model Pengembangan
Pertanian Bioindustri Berkelanjutan Berbasis
Integrasi Tanaman-Ternak di Lahan Pasang
Surut Kalimantan Barat
Jumlah Model Pengembangan Inovasi
Pertanian Bio industri Spesifik Lokasi
Maximize 0 0 0% 2 2 100% 2 2 100% 2 2 100% 2 2 100%
5 Tersedianya benih sumber mendukung sistem
perbenihan
Jumlah Produksi Benih Sumber PadiMaximize 20 25,3 127% 72,2 112 155% 39 39 100% 25 25 100% 5 3,701 74%
6 Tersedianya aksesi SDG yang terkonservasi
dan terdokumentasi
Jumlah aksesi SDG lokal Kalbar yang
terkonservasi dan Terdokumentasi Maximize 1 1 100% 2 2 100% 1 1 100% 20 20 100% 20 20 100%
7 Tersedianya Model Pengembangan Inovasi
Pertanian Bio-Industri di Perbatasan
Jumlah model Pengembangan Inovasi
Pertanian Bio-Industri di Perbatasan Maximize - - - - - - - - - - - - 1 1 100%
8 Penerapan Inovasi Teknologi Pertanian untuk
Peningkatan IP Kawasan Pertanian
Adanya dukungan Inovasi Teknologi untuk
Peningkatan IP Kawasan Pertanian Maximize - - - - - - - - - - - - 1 1 100%
9 Peningkatan Komunikasi Koordinasi dan
Diseminasi Hasil Inovasi Teknologi Badan
Litbang Pertanian
Adanya Transfer Inovasi Teknologi
Maximize - - - - - - - - - - - - 1 1 100%
10 Tersedianya Inovasi Perbenihan dan
Perbibitan
Jumlah Inovasi Perbenihan dan PerbibitanMaximize - - - - - - - - - - - - 26 17 65%
Jumlah Unit Perbenihan Unggul Komoditas
Pertanian Strategis Maximize - - - - - - - - - 40.500 40.500 100% 1 1 100%
Jumlah produksi benih lada- - - - - - - - - 25.500 25.500 100%
Jumlah produksi benih karet- - - - - - - - - 15.000 15.000 100%
Jumlah Produksi Benih Buah Tropika dan
Sub Tropika
Jumlah produksi benih jerukMaximize - - - - - - - - - 25.000 25.000 100% 5.000 5.000 100%
Jumlah produksi benih pepayaMaximize - - - - - - - - - 15.000 15.000 100% 15.000 15.000 100%
13 Terlaksananya layanan internal berupa
renovasi gedung utama BPTP Kalbar dan
revitalisasi Kebun Percobaan KP Simpang
Monterado berupa bangunan jembatan, jalan
dan renovasi gedung alsintan.
Jumlah layanan internal
Maximize - - - - - - - - - 6 6 100% 1 1 100%
14 Dihasilkannya sinergi operasional serta
terciptanya manajemen pengkajian dan
pengembangan inovasi pertanian unggul
spesifik lokasi.
Jumlah Dukungan pengkajian dan
percepatan diseminasi inovasi teknologi
pertanian Maximize 12 12 100% 12 12 100% 12 12 100% 12 12 100% 12 12 100%
============================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================
FORM 1:
DATA PENGUKURAN KINERJA
BERDASARKAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
UNIT PELAYANAN TEKNIS (UPT) KEMENTERIAN PERTANIAN
12 Tersedianya Produksi Benih Buah Tropika dan
Sub Tropika
Capaian kinerja 2014 Capaian kinerja 2015 Capaian kinerja 2016
11 Tersedianya Unit Perbenihan Unggul
Komoditas Pertanian Strategis
Capaian kinerja 2017
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Jenis IKK
Capaian kinerja 2018
Maximize - - - - - - - - - 60.000 60.000 100% 25.000 25.235 100%
Jumlah produksi benih durian
Maximize - - - - - - - - - 20.000 20.000 100% 5.000 5.235 105%
Lampiran 3
Periode penyusunan LAKIN : 2018
Target IKK Renstra Realisasi IKK PKCapaian IKK PK terhadap
Renstra
1 Teknologi Sistem Usaha Tani Padi dan Kedelai
Lahan Rawa Pasang Surut di Kalimantan Barat
Jumlah teknologi pertanian spesifik lokasi
Maximize 1 1 100%
2 Pengembangan Informasi Komunikasi dan
Diseminasi Tek. Pertanian, Koordinasi Bimbingan
Dukungan Tek. UPSUS Komoditas Strategis dan
Bio-Industri, serta Inovasi Tek. Peternakan
Jumlah teknologi yang terdiseminasi ke
pengguna
Maximize 6 6 100%
3 Analisis Kebijakan Merespon Isu Terkini
Pembangunan Pertanian di Kalimantan Barat
Jumlah rumusan rekomendasi kebijakan
pembangunan pertanian di Kalimantan Barat Maximize 1 1 100%
4 Model Pengembangan Pertanian Bio-Industri
Berkelanjutan Berbasis Integrasi Jagung-Ternak
di Kalbar dan Model Pengembangan Pertanian
Bioindustri Berkelanjutan Berbasis Integrasi
Tanaman-Ternak di Lahan Pasang Surut
Kalimantan Barat
Jumlah Model Pengembangan Inovasi
Pertanian Bio industri Spesifik Lokasi
Maximize 2 2 100%
5 Tersedianya benih sumber mendukung sistem
perbenihan
Jumlah Produksi Benih Sumber PadiMaximize 5 3,701 74%
6 Tersedianya aksesi SDG yang terkonservasi dan
terdokumentasi
Jumlah aksesi SDG lokal Kalbar yang
terkonservasi dan Terdokumentasi Maximize 20 20 100%
7 Tersedianya Model Pengembangan Inovasi
Pertanian Bio-Industri di Perbatasan
Jumlah model Pengembangan Inovasi
Pertanian Bio-Industri di PerbatasanMaximize 1 1 100%
8 Penerapan Inovasi Teknologi Pertanian untuk
Peningkatan IP Kawasan Pertanian
Adanya dukungan Inovasi Teknologi untuk
Peningkatan IP Kawasan Pertanian Maximize 1 1 100%
9 Peningkatan Komunikasi Koordinasi dan
Diseminasi Hasil Inovasi Teknologi Badan
Litbang Pertanian
Adanya Transfer Inovasi Teknologi
Maximize 1 1 100%
10 Tersedianya Inovasi Perbenihan dan Perbibitan Jumlah Inovasi Perbenihan dan PerbibitanMaximize 26 17 65%
Jumlah Unit Perbenihan Unggul Komoditas
Pertanian StrategisMaximize 1 1 100%
Jumlah produksi benih lada
Jumlah produksi benih karet
Jumlah Produksi Benih Buah Tropika dan
Sub Tropika
13 Terlaksananya layanan internal berupa renovasi
gedung utama BPTP Kalbar dan revitalisasi
Kebun Percobaan KP Simpang Monterado
berupa bangunan jembatan, jalan dan renovasi
gedung alsintan.
Jumlah layanan internal
Maximize 1 1 100%
14 Dihasilkannya sinergi operasional serta
terciptanya manajemen pengkajian dan
pengembangan inovasi pertanian unggul spesifik
lokasi.
Jumlah Dukungan pengkajian dan
percepatan diseminasi inovasi teknologi
pertanianMaximize 12 12 100%
12 Tersedianya Produksi Benih Buah Tropika dan
Sub Tropika
FORM 3:
DATA PENGUKURAN KINERJA
BERDASARKAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA DIBANDINGKAN TARGET RENSTRA
UNIT PELAYANAN TEKNIS (UPT) KEMENTERIAN PERTANIAN
11
Sasaran Kegiatan
Tersedianya Unit Perbenihan Unggul Komoditas
Pertanian Strategis
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Jenis IKK
============================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================
Capaian kinerja 2018
No
Maximize 25.000 25.235 100%
Jumlah produksi benih jeruk Maximize 5.000 5.000 100%
Jumlah produksi benih durian Maximize 5.000 5.235 105%
Jumlah produksi benih pepaya Maximize 15.000 15.000 100%
Lampiran 4
2018
14
Item keluaran Satuan keluaranTarget Volume
Keluaran (TVK)
Realisasi Volume
Keluaran (RVK)
Pagu Anggaran per
Keluaran (PAK)
Realisasi Anggaran per
Keluaran (RAK)1 Teknologi pertanian spesifik lokasi Teknologi 1 1 350.000.000 337.781.750 337.781.750 350.000.000 3,49%
2 Teknologi yang terdiseminasi ke penggunaTeknologi 6 6 1.331.745.000 1.320.371.708 220.061.951 221.957.500 0,85%
3 Analisis Kebijakan Merespon Isu Terkini
Pembangunan Pertanian di Kalimantan BaratRekomendasi
Kebijaksanaan1 1 45.000.000 45.000.000 45.000.000 45.000.000 0,00%
4 Model Pengembangan Pertanian Bio-Industri
Berkelanjutan Berbasis Integrasi Jagung-
Ternak di Kalbar dan Model Pengembangan
Pertanian Bioindustri Berkelanjutan Berbasis
Integrasi Tanaman-Ternak di Lahan Pasang
Surut Kalimantan Barat
Model 2 2 150.000.000 145.554.120 72.777.060 75.000.000 2,96%
5 Produksi Benih SumberTon 5 3,701 86.250.000 77.446.089 20.925.720 17.250.000 -21,31%
6 SDG lokal Kalbar yang terkonservasi dan
TerdokumentasiAksesi SDG 20 20 75.000.000 73.071.000 3.653.550 3.750.000 2,57%
7 Pengembangan Model Lumbung Pangan di
Wilayah PerbatasanModel 1 1 1.140.000.000 1.097.541.608 1.097.541.608 1.140.000.000 3,72%
8Adanya dukungan Inovasi Teknologi untuk
Peningkatan IP Kawasan PertanianProvinsi 1 1 210.000.000 208.205.768 208.205.768 210.000.000 0,85%
9 Adanya Transfer Inovasi Teknologi Provinsi 1 1 412.350.000 401.042.815 401.042.815 412.350.000 2,74%
10 Inovasi Perbenihan dan Perbibitan Ton 26 17 260.120.000 251.461.175 14.791.834 10.004.615 -47,85%
Produksi benih tanaman industry perkebunan
(Lada dan karet)Unit 1 1 74.475.000 74.382.026 74.382.026 74.475.000 0,12%
13 Jumlah layanan internal Layanan 1 1 3.315.134.000 3.203.526.547 3.203.526.547 3.315.134.000 3,37%
14 Dukungan pengkajian dan percepatan
diseminasi inovasi teknologi pertanianBulan 12 12 7.411.916.000 7.106.851.454 592.237.621 617.659.667 4,12%
15.425.990.000 14.902.280.414
PAK/TVK (RAK/RVK)/(PAK/TVK)
FORM 4:
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBERDAYA
BERDASARKAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA
UNIT PELAYANAN TEKNIS (UPT) KEMENTERIAN PERTANIAN
Volume keluaran Anggaran
RAK/RVK
- Kolom "Pagu Anggaran per Keluaran (PAK)" berisi Pagu anggaran yang dibutuhkan untuk menghasilkan setiap keluaran
- Kolom "Realisasi Anggaran per Keluaran (PAK)" berisi Realisasi anggaran yang dikeluarkan untuk menghasilkan setiap keluaran
Periode penyusunan LAKIN :
Jumlah keluaran:
Keluaran (output )
- Kolom "Satuan keluaran" merupakan satuan dari masing masing keluaran, misal dokumen, orang, kegiatan, dll
- Kolom "Target Volume Keluaran (TVK)" merupakan volume keluaran yang ditargetkan untuk masing-masing keluaran berdasarkan satuannya
- Kolom "Realisasi Volume Keluaran (RVK)" merupakan realisasi volume keluaran untuk masing-masing keluaran berdasarkan satuannya
- Kolom "Item keluaran" berisi seluruh keluaran (output ) yang dihasilkan dalam RKA/KL dan ADIK
12
No
11
Keterangan :
-Mohon hapus baris yang tidak terisi
Produksi benih buah tropika dan subtropika Batang 25.000 25.235 564.000.000 560.044.354 22.313 22.560
-
Produksi benih durian Batang 5.000 5.235Produksi benih pepaya Batang 15.000 15.000
1,63%
Produksi benih jeruk Batang 5.000 5.000 -