laporan kerja praktik pt. krakatau daya listrik februari 2014
DESCRIPTION
Disusun oleh Atur Pambudi & Candra Prasetya AKonsentrasi Sistem Tenaga ListrikJurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas TeknikUniversitas Gadjah MadaYogyakarta 55281TRANSCRIPT
-
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PENGUJIAN RELE PROTEKSI TRANSFORMATOR DAYA
1 MVA CT-01 PADA PEMBANGKIT UNIT 1
PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK
Disusun oleh :
ATUR PAMBUDI
10/296776/TK/36208
CANDRA PRASETYA AJI
10/305378/TK/37490
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
-
ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PENGUJIAN RELE PROTEKSI TRANSFORMATOR DAYA
1 MVA CT-01 PADA PEMBANGKIT UNIT 1
PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Teknik Program S-1
pada Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada
Disusun oleh :
ATUR PAMBUDI
10/296776/TK/36208
CANDRA PRESETYA AJI
10/305378/TK/37490
Telah disetujui dan disahkan
pada tanggal
Dosen Pembimbing Kerja Praktek
Ir. Harnoko St., M.T.
NIP. 195312261984031001
-
iii
KERJA PRAKTEK
PENGUJIAN RELE PROTEKSI TRANSFORMATOR DAYA 1 MVA CT-01
PADA PEMBANGKIT UNIT I PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK
PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK (KRAKATAU STEEL GROUP)
CILEGON
Periode : 03 Februari s/d 28 Februari 2014
Telah Disetujui dan diperiksa Oleh :
Menyetujui,
Pembimbing I
DINAS HUMAN CAPITAL
PLANNING & DEVELOPMENT
TEDDY PRASETYO
Kepala
Pembimbing II
DINAS PROTEKSI &
KOMPENSASI
ERMAWANTO
Kepala
Mengetahui,
DIVISI HUMAN CAPITAL & GENERAL AFFAIR
MAULANA JUSUF
Kepala
-
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kerja praktek di PT.
Krakatau Daya Listrik dengan tepat waktu. Selama satu bulan pelaksanaan Kerja
Praktek ini, penulis banyak mendapatkan manfaat, di samping menambah pengetahuan
maupun wawasan yang telah diperoleh di perkuliahan, juga menambah pengalaman
kerja di industri sebagai bentuk aplikasi atas ilmu yang telah didapat di bangku
perkuliahan serta adaptasi tehadap kondisi dunia kerja sebenarnya. Laporan ini berisi
hasil pengamatan selama berada di divisi Operasi mengenai Pengujian Rele Proteksi
Transformator Daya 1 MVA CT-01 Pada Pembangkit Unit 1 PT. Krakatau Daya
Listrik.
Keberhasilan pengamatan Kerja Praktek ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan
dan dukungan semua pihak terkait. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Allah SWT atas segala rahmat dan kemudahan yang dilimpahkan sehingga kami
dapat melaksanakan Kerja Praktek ini dengan baik tanpa kekurangan suatu apapun.
2. Bapak Sarjiya, S.T., M.T., Ph.D., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro dan
Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
3. Bapak Ir. Harnoko St., M.T., selaku dosen pembimbing Kerja Praktek penulis.
4. Orang tua yang telah memberikan doa restu, motivasi serta dorongan dan
bimbingan untuk meraih cita-cita kami.
5. Bapak Maulana Jusuf, selaku Kadiv Human Capital & General Affair.
6. Bapak Teddy Prasetyo, selaku Kadis Human Capital Planning & Development.
7. Bapak Sanusi, selaku Kadis Humas Capital Training & Education.
8. Bapak Hendri, selaku Kadiv Perawatan.
9. Bapak Rizky, selaku Kepala Dinas Pengendalian Perawatan dan Bapak
Ermawanto selaku Kepala Dinas Proteksi dan Kompensasi. Divisi Perawatan PT.
Krakatau Daya Listrik.
-
v
10. Bapak Rohman Juheri selaku Kasie Proteksi & Meter, Bapak Puntoko selaku
Kasie Transmisi dan Distribusi, Bapak Sutrisno selaku Kasie Kompensasi dan
Bapak Dedi Purnama selaku Kasie Komputer Proses.
11. Bapak H. Noormansyah, Bapak H. Agus Caturi, Mas Muhiddin dan Mas Praditya
Adi N selaku teknisi di Sie Proteksi & Meter yang telah memberikan bimbingan
dan pengarahan untuk kerja praktek ini.
12. Bapak Musthofa, yang banyak membantu penulis dalam proses penyelesaian
laporan kerja praktek ini.
13. Teman-teman Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Universitas
Gadjah Mada.
14. Semua pihak yang telah membantu dalam melaksanakan proses kerja praktek dari
awal hingga akhir.
Penulis menyadari bahwa Laporan Kerja Praktek ini masih jauh dari
kesempurnaan dan tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun, sangat penulis harapkan. Semoga laporan kerja praktek ini bisa
bermanfaat bagi para pembaca.
Cilegon, 28 Februari 2013
Penulis
ATUR PAMBUDI
(10/296776/TK/36208)
CANDRA PRASETYA AJI
(10/305378/TK/37490)
-
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR TABEL xiv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3
1.4 Batasan Masalah 3
1.5 Metode Pengumpulan Data 3
1.6 Sistematika Penulisan 4
BAB II PROFIL PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK 6
2.1 Gambaran Umum PT. Krakatau Daya Listrik 6
2.1.1 Latar Belakang Berdirinya PT. Krakatau Daya Listrik 7
2.1.2 Lokasi PT. Krakatau Daya Listrik 10
2.1.3 Visi dan Misi PT. Krakatau Daya Listrik 11
2.1.4 Struktur Organisasi 12
2.1.5 Manajemen Perusahaan 15
2.2 Sistem dan Prosedur dalam Produksi 16
-
vii
2.3 Sumber Daya Manusia PT. Krakatau Daya Listrik 17
2.4 Jasa-Jasa PT. Krakatau Daya Listrik 18
2.4.1 Jasa Operasi dan Perawatan Pembangkit Listrik 18
2.4.2 Jasa Kelistrikan 18
2.4.3 Sewa Alat Berat 18
2.4.4 Jasa Workshop 19
2.4.5 Jasa Dermaga 19
2.4.6 Jasa Penjualan Air Deionat 19
2.5 Kepedulian PT. Krakatau Daya Listrik Terhadap Lingkungan 19
2.5.1 Peduli Lingkungan Alam 19
2.5.2 Peduli Lingkungan Sosial 20
2.6 Keselamatan Kerja 20
2.7 Peningkatan Usaha 21
2.8 Kesejahteraan Karyawan PT. Krakatau Daya Listrik 21
2.9 Teknologi Informasi 22
2.10 Unit Usaha Air Minum 22
BAB III SISTEM TENAGA LISTRIK DI PT KRAKATAU DAYA LISTRIK 24
3.1 Sistem Produksi Listrik 24
3.1.1 Peralatan Utama dan Peralatan Pendukung Produksi 26
3.1.1.1 Ketel Uap Man-Lentjes 26
3.1.1.2 Unit Penunjang Ketel Uap (Boiler) 31
3.1.1.3 Turbin 35
-
viii
3.1.1.4 Unit Penunjang Turbin Uap 37
3.1.2 Instalasi Demineralisasi Air 39
3.1.3 Sistem Pendingin 40
3.1.4 Generator Krafwark Union PT. Krakatau Daya Listrik 41
3.2 Sistem Transmisi 43
3.2.1 Transformator 45
3.2.1.1 Konstruksi Transformator Daya 46
3.2.1.2 Prinsip Kerja Transformator Daya 47
3.2.1.3 Jenis Transformasi Daya di PT. Krakatau Daya Listrik 49
3.3 Sistem Interkoneksi 50
3.3.1 Prinsip Dasar Sistem Interkoneksi 51
3.3.2 Sistem Interkoneksi PT. Krakatau Daya Listrik 51
3.4 Sistem Distribusi 52
BAB IV SISTEM PROTEKSI TRANSFORMATOR DAYA 1 MVA -
DI UNIT 1 PEMBANGKIT PT KDL 57
4.1 Konsep Dasar Sistem Proteksi Tenaga Listrik 57
4.1.1 Gambaran Umum Tentang Sistem Proteksi Tenaga Listrik 57
4.1.2 Penyebab dan Sifat Gangguan 59
4.1.3 Zona Proteksi 60
4.2 Sistem Proteksi Transformator 61
4.2.1 Jenis Gangguan Pada Transformator 61
4.3 Peralatan Utama Sistem Proteksi Transformator 63
-
ix
4.3.1 Trafo Instrumen 64
4.3.2 Rele Proteksi 67
4.3.3 Catu Daya 68
4.3.4 Pengkontrol CB 69
4.4 Mekanisme Kerja Rele Proteksi 70
4.4.1 Rele Arus Lebih 70
4.4.2 Rele Bucholz 75
4.4.3 Rele Temperatur 75
BAB V PENGUJIAN RELE PROTEKSI PADA TRAFO DAYA 1 MVA
DI UNIT 1 PEMBANGKIT PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK 76
5.1 Rele Arus Lebih 76
5.1.1 Diagram Koordinasi Rele Arus Lebih 76
5.1.2 Perhitungan Setting Rele Arus Lebih 76
5.1.3 Pengujian Rele Arus Lebih 77
5.2 Rele Bucholz 85
5.2.1 Pengujian Rele Bucholz 86
5.2.2 Gangguan Non Teknis Pada Rele Bucholz 92
5.3 Rele Oil-Temperature 92
5.3.1 Pengujian Rele Oil-Temperature 92
5.3.2 Gangguan Non Teknis Pada Rele Oil-Temperature 97
5.4 Laporan Hasil Pengujian 98
5.4.1 Laporan Hasil Pengujian Rele Arus Lebih 98
-
x
5.4.2 Laporan Hasil Pengujian Rele Buchholz dan
Rele Oil-Temperature 99
BAB VI ANALISIS TINGKAT KELAYAKAN OPERASIONAL RELE -
PROTEKSI TRANSFORMATOR DAYA 1 MVA CT-01 100
6.1 Analisis Kelayakan Rele Proteksi 100
6.1.1 Rele Arus Lebih (Overcurrent Relay) 100
6.1.1 Rele Buchholz dan Oil-Temperature 106
BAB VII PENUTUP 111
7.1 Kesimpulan 111
7.2 Saran 112
-
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 PT. Krakatau Daya Listrik 6
Gambar 2.2 Logo PT. Krakatau Daya Listrik 7
Gambar 2.3 Peta Letak PT. Krakatau Daya Listrik 11
Gambar 2.4 Struktur Organisasi Level 0-2 PT. Krakatau Daya Listrik 13
Gambar 2.5 Struktur Organisasi Kedinasan PT. Krakatau Daya Listrik 14
Gambar 3.1 Skema Pusat Listrik Tenaga Uap 400 MW PT. KDL 24
Gambar 3.2 Proses Pembangkitan Listrik 25
Gambar 3.3 Economizer 27
Gambar 3.4 Tromol / Drum Boiler 28
Gambar 3.5 Superheater 28
Gambar 3.6 Cerobong 29
Gambar 3.7 Instalasi Burner 31
Gambar 3.8 Feed Water Tank 32
Gambar 3.9 Luft Vorwarmer 34
Gambar 3.10 High Pressure Turbin 36
Gambar 3.11 Low Pressure Turbin 37
Gambar 3.12 Elmo Pump 39
Gambar 3.14 Cooler Cooling Water 41
Gambar 3.15 Sistem Ring Bus 44
Gambar 3.16 Rangkaian Ekuivalen Transformator 45
Gambar 3.17 Transformator Jenis Inti (Core Type) 46
Gambar 3.18 Transformator Transformator Jenis Cangkang (shell Type) 47
-
xii
Gambar 3.19 Transformator Ideal 47
Gambar 3.20 Diagram Kelistrikan Krakatau Daya Listrik 54
Gambar 4.1 Pembagian Zona Proteksi 61
Gambar 4.2 Skema dasar rele arus lebih (Overcurrent Relay) 63
Gambar 4.3 Rangkaian Pemasangan Trafo Arus 64
Gambar 4.4 Siemens Current Transformer 500/1 A 65
Gambar 4.5 Karakteristik sisi sekunder CT 66
Gambar 4.6 Siemens Voltage Transformer 4MR1 67
Gambar 4.7 Lead acid cell 68
Gambar 4.8 Pengkontrol Circuit Breaker 69
Gambar 4.9 Hubungan arus dan tegangan masukan pada empat connections -
untuk rele fase a 71
Gambar 4.10 Wilayah kerja rele arus lebih berarah hubungan 90o 45 o 73
Gambar 4.11 Kontruksi Rele Bucholz 74
Gambar 4.12 Kontruksi ReleTemperatur 75
Gambar 5.1 Diagram rangkaian dasar rele arus lebih (overcurrent relay) 78
Gambar 5.2 Alat Pengujian Rele SVERKER 750/780 79
Gambar 5.3 Keterangan Alat Pengujian Rele SVERKER 750/780 80
Gambar 5.4 Pengujian rele arus lebih dengan SVERKER 750/780 82
Gambar 5.5 Single line diagram simulasi fault di incoming trafo CT 1 MVA 82
Gambar 5.6 Kurva koordinasi pengaman penyulang 6 kV 83
Gambar 5.7 Rele Bucholz 85
Gambar 5.8 Pembukaan penutup test key. 87
Gambar 5.9 Penekanan test key untuk memberikan sinyal warning 87
Gambar 5.10 Memutar kemudian menekan test key untuk memberikan sinyal -
warning 88
Gambar 5.11 Terminal warning dan terminal tripping 90
-
xiii
Gambar 5.12 Pengujian menggunakan pompa gas 91
Gambar 5.13 Indikator rele oil-temperature 93
Gambar 5.14 Penggeseran bendera merah 94
Gambar 5.15 Pengaturan ulang jarum merah ke posisi 0C 95
Gambar 5.16 Penggeseran bendera hitam 96
Gambar 6.1 Grafik pengujian waktu respon rele arus lebih 100
Gambar 6.2 Grafik kinerja CT saat arus lebih
(dibebanin oleh rated burden) 103
Gambar 6.3 Rangkaian ekivalen CT (dilihat dari sisi sekunder) 103
-
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kronologi Pembangunan PT. Krakatau Daya Listrik 9
Tabel 2.2 Waktu awal pengoperasional Boiler 9
Tabel 2.3 Spesifikasi Teknis Boiler 10
Tabel 3.1 Daftar peralatan utama jaringan Krakatau Daya Listrik 53
Tabel 4.1 Empat connections untuk single phase directional OCR 71
Tabel 5.1 Form laporan hasil pengujian rele arus lebih 98
Tabel 5.2 Form laporan hasil pengujian rele Buchholz dan
rele oil-temperature 99
Tabel 6.1 Tabel hasil pengujian rele Buchholz transformator daya
CT-01 tahun 2011 2014 106
Tabel 6.2 Tabel hasil pengujian rele oil-temperature transformator daya
CT-01 tahun 2011 2014 106
Tabel 6.3 Tabel hasil ekstraksi menggunakan gas chromatograph 107
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 1
BAB 1.
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pengetahuan yang bersifat praktis menjadi suatu hal yang sangat penting bagi
seorang mahasiswa, terutama ketika terjun dalam dunia kerja yang sesungguhnya.
Berbeda dengan pengetahuan teoritis yang sebagian besar diperoleh melalui bangku
kuliah, pengetahuan yang bersifat praktis dan sesuai perkembangan zaman perlu
diupayakan pula dari luar lingkungan kampus. Salah satu sarana yang sangat baik bagi
mahasiswa adalah melalui kegiatan kerja praktek pada suatu instansi atau perusahaan.
Melalui kegiatan tersebut, mahasiswa diharapkan dapat mengetahui kondisi nyata di
lapangan dan berbekal pengetahuan dasar yang dimilikinya dapat segera menguasai
kemampuan aplikatif guna membantu penanganan masalah tertentu pada instansi atau
perusahaan tempat kegiatan kerja prakteknya. Mahasiswa juga diharapkan mendapat
wawasan tentang etika dalam dunia kerja dan hal-hal penting lainnya yang belum
banyak diperoleh dari bangku kuliah.
Sistem kelistrikan merupakan elemen penting dalam menunjang proses produksi
industri. PT. Krakatau Daya Listrik yang merupakan salah satu perusahaan penyedia
jasa suplai tenaga listrik untuk mendukung proses produksi di lingkup PT. Krakatau
Steel Tbk serta beberapa anak perusahaan yang masih tergabung dalam satu grup
perusahaan, mimiliki sistem kelistrikan yang terdiri dari sistem pembangkitan, sistem
transmisi dan sistem distribusi.
Keandalan dari sistem tenaga listrik sangat menentukan proses produksi yang
dilakukan. Apabila gangguan terjadi pada sistem dan membuat sistem tidak berfungsi
dengan baik atau berhenti total, akan dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar
terutama bagi perusahaan. Oleh karena itu, mutlak dibutuhkan suatu sistem proteksi
yang sangat handal dan bermutu yang mampu menunjang penyediaan tenaga listrik di
seluruh wilayah operasi dan mencegah kerugian di atas. Sistem proteksi dari peralatan
tenaga listrik wajib tersedia mulai dari pembangkitan, transmisi, hingga distribusi.
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 2
Selain itu, dibutuhkan peralatan-peralatan sistem tenaga yang dapat bekerja dengan
maksimal sesuai dengan setting peralatan tersebut.
Dalam mendapatkan tingkat stabilitas dan reabilitas yang tinggi dalam
penyaluran tenaga listrik ke konsumen, diperlukan suatu sistem proteksi yang dapat
melindungi peralatan yang dianggap penting sehingga biaya perbaikan yang
dikeluarkan oleh perusahaan apabila terdapat gangguan pada sistem tidak terlalu besar.
Bertolak dari studi proteksi inilah, kami mencoba untuk mengambil tema tentang
Pengujian Rele Proteksi Transformator Daya 1 MVA CT-01 Pada Pembangkit
Unit 1 PT. Krakatau Daya Listrik
Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai peralatan apa saja yang digunakan
untuk proteksi pada transformator 1 MVA CT-01 Unit 1 dan kemampuan proteksinya
ketika terjadi gangguan, akan dibahas lebih lanjut dalam Laporan Kerja ini.
1.2 Tujuan
Tujuan kerja praktek yang penulis laksanakan di PT. Krakatau Daya Listrik
(KDL) adalah:
1. Memenuhi salah satu persyaratan kurikulum serta syarat kelulusaan mahasiswa
pada Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada.
2. Mengenal ruang lingkup PT. Krakatau Daya Listrik.
3. Mengenal ruang lingkup Departemen Operasi PT. Krakatau Daya Listrik.
4. Mempelajari sistem tenaga listrik di PT. Krakatau Daya Listrik.
5. Melihat dan membandingkan hal-hal yang telah diterima di bangku kuliah
dengan aplikasi yang ada di lapangan.
6. Mengenal lebih dekat dunia kerja di lingkungan perusahaan.
7. Menambah wawasan dan pengetahuan teknologi secara umum dan teknik tenaga
listrik serta penerapannya di industri.
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 3
8. Mencoba melakukan pengecekan dan pengujian secara langsung rele proteksi
pada transformator 1 MVA C-01 pada pembangkit unit 1.
9. Mencoba membandingkan hasil pengecekan dengan standar operasi yang
berlaku.
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kerja Praktek ini dilaksanakan di Departemen Operasi Divisi Proteksi Head
Office Cilegon - Banten, PT. Krakatau Daya Listrik, pada tanggal 3 Februari sampai
28 Februari 2014.
1.4 Batasan Masalah
Masalah yang dibahas dalam laporan kerja praktek ini dibatasi pada studi sistem
proteksi trafo 1 MVA CT-01 pada pembangkit unit 1 menggunakan overcurrent relay,
rele buchholz dan rele oil-temperature di PT. Krakatau Daya Listrik, Cilegon Banten,
yang terdapat dalam ruang lingkup Direktorat Operasi Divisi Perawatan Dinas Proteksi
dan Kompensasi.
1.5 Metode Pengumpulan Data
Dalam kerja praktek ini digunakan beberapa metode untuk mendapatkan data-
data yang diperlukan sebagai pedoman dalam menulis laporan kerja praktek ini.
Metode-metode tersebut adalah:
1. Studi Literatur
Melakukan pencarian informasi melalui buku-buku bacaan, laporan-laporan,
pedoman penggunaan alat dan data-data perusahaan yang diberikan oleh
pembimbing serta staff PT. Krakatau Daya Listrik.
2. Studi Lapangan
Mengikuti dan turut serta secara langsung dalam kegiatan lapangan berupa
perawatan dan pengecekan alat yang dilakukan oleh petugas Dinas Proteksi dan
Kompensasi.
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 4
3. Wawancara
Wawancara dengan para staff karyawan Divisi Perawatan dengan cara mengadakan
tanya jawab secara langsung kepada pembimbing maupun karyawan lain di PT.
Krakatau Daya Listrik
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika yang penulis gunakan dalam penulisan laporan kerja praktek
ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang kerja praktek, tujuan melakukan kerja
praktek, waktu pelaksanaan kerja praktek, batasan masalah, metode
pengumpulan data, dan sistematika penulisan.
BAB II PROFIL PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK
Berisi tentang profil PT. Krakatau Daya Listrik mulai dari sejarah
perkembangan dari tahun ke tahun dan berbagai permasalahan maupun
kendala dalam ketenaga listrikan di dalamnya.
BAB III SISTEM KELISTRIKAN PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK
Berisi gambaran umum sistem tenaga listrik di PT. Krakatau Daya Listrik,
mulai dari pembangkitan, transmisi dan distribusi.
BAB IV SISTEM PROTEKSI TRAFO DAYA 1 MVA CT-01 DI UNIT I
PEMBANGKIT PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK
Menjelaskan tentang fungsi, kontruksi, cara kerja dan spesifikasi rele
proteksi pada trafo 1 MVA CT-01 di pembangkit unit 1 PT. Krakatau Daya
Listrik.
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 5
BAB V PENGUJIAN RELE PROTEKSI PADA TRAFO DAYA 1 MVA CT-
01 DI PEMBANGKIT UNIT 1 PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK.
Menjelaskan tentang jenis dan hasil pengujian proteksi pada trafo arus 1
MVA di unit pembangkit PT. Krakatau Daya Listrik.
BAB VI ANALISIS TINGKAT KELAYAKAN OPERASIONAL RELE
PROTEKSI TRANSFORMATOR DAYA 1 MVA CT-01
Berisi tentang analisis biaya operasi, kelayakan alat proteksi dan langkah
penghematan yang dapat dicapai dari penggunaan rele proteksi pada trafo
1 MVA CT-01 di unit pembangkit PT. Krakatau Daya Listrik.
BAB VII PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran-saran penulis selama melakukan kerja
praktek di PT. Krakatau Daya Listrik.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 6
BAB II
PROFIL PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK
2.1 Gambaran Umum PT. Krakatau Daya Listrik
Pada dasarnya PT. Krakatau Daya Listrik ini merupakan anak perusahaan dari
Krakatau Steel Group yang dulunya merupakan divisi PLTU PT. Krakatau Steel. PT
Kakatau Daya Listrik memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 400 MW
terdiri dari 5 unit pembangkit masing-masing berkapasitas 80 MW, dengan desain
khusus untuk melayani beban yang dominan memiliki karakteristik pabrik baja
berteknologi EAF.
Program-program pengembangan yang akan dilakukan :
1. Pembangunan Combined Cycle Power Plan (CCPP) 120 MW.
2. Sistem pembelian Listrik dari Independent Power Producer (IPP) 300 MW.
3. Pembangunan sistem SCADA dan jaringan 150 kV.
4. Pembangunan Energy Control Center.
Gambar 2.1 PT. Krakatau Daya Listrik
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 7
Gambar 2.2 Logo PT. Krakatau Daya Listrik
2.1.1 Latar Belakang Berdirinya PT. Krakatau Daya Listrik
Gagasan pembangunan Industri Baja di mulai pada tahun 1955, survei yang
dilakukan menunjukan bahwa daerah Cilegon dan Lampung sebagai daerah yang
sangat cocok untuk didirikannya industri ini, maka untuk merealisasikannya
pemerintah melakukan kerjasama dengan Republik Soviet Sosialis. Pelaksanaan
proyek ini dilakukan dengan penandatanganan kontak No. 080/7 Juni 1960 oleh All
Union Eksport-Import Coorporation Moscow, secara resmi pembangunan dimulai
tanggal 20 Mei 1962 dan direncanakan selesai pada tahun 1968, akan tetapi kedua
proyek tersebut (di Cilegon dan Lampung), terhenti karena alasan yang berbeda.
Terpaksa proyek di Lampung terhenti karena kesulitan memperoleh bahan baku
sedangkan proyek di Cilegon terhenti karena adanya pemberontakan G 30 S/PKI.
Akhirnya karena sebagian peralatan yang didatangkan dari Uni Soviet telah
berada di Indonesia, pada tanggal 30 Agustus 1970 pemerintah mengeluarkan PP No.
35/1970 yang isinya menyatakan bahwa pemerintah akan melanjutkan proyek industri
baja di Cilegon yang selanjutnya menjadi PT. Krakatau Steel. Dengan bantuan
konsultan Inggris, maka PT. Krakatau Steel mengadakan beberapa perubahan rencana
yaitu :
- Membatalkan pembangunan dapur lebur untuk peleburan besi baja karena
teknologinya sudah tidak digunakan lagi.
- Meningkatkannya kapasitas Rolling Mill pembuatan besi beton dan baja
profit
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 8
Pendirian PT. Krakatau Steel disahkan dengan di tanda tanganinya Akte
Notaris No.35 tanggal 23 Oktober 1973-1974. PT. Krakatau Steel telah memutuskan
untuk memperluas jumlah kapasitas produksi agar bisa membuat baja lembaran, slab
dan hoystrip. Teknologi yang digunakan adalah pembuatan besi dengan system direct
reduction maksudnya agar dapat dimanfaatkan gas alam dan pembuatan baja dengan
peleburan didalam dapur listrik yang masih harus di impor. Tahun 1974 proyek ini
tidak berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan karena Pertamina menghadapi
masalah keuangan dan akhirnya proyek ini masih menhalami hambatan. Dan akhirnya
pada yahun 1975 lahirlah Keppres No. 39 Tanggal 27 Agustus 1975 tentang kelanjutan
pembangunan PT. Krakatau Steel tahap I dengan kapasitas produksi 0,5 juta ton/tahun.
Peresmian Pabrik Besi Beton, Pabrik Besi Profit dan Pelabuhan khusus yang
berada di Cigading, oleh Presiden Soeharto pada tanggal 27 Juli 1977 dan pada tanggal
09 Oktober 1979 diresmikan pula Pabrik Spons, Pabrik Billet Baja, Batang Kawat
(wire rood), Krakatau Hoogevens International Pipe Ltd., PLTU 400 MW dan Pusat
Penjernihan Air di Krenceng.
Berhubungan dengan berkembangnya pabrik-pabrik di kawasan PT. Krakatau
Steel, maka kebutuhan akan tenaga listrik untuk pengoperasian pabrik-pabrik tersebut
mengalami peningkatan yang sangat pesat, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka
pada tanggal 01 Juni 1976 dibangunlah Pembangkit Listrik Tenaga Uap untuk
menggantikan tugas Pembangkit Listrik Tenaga Diesel yang hanya berdaya 30 MW.
Pembangunan PLTU dikerjakan oleh kontraktor Jerman Barat (Siemens).
Proyek PLTU ini diproses dan dikelola langsung oleh Pertamina dengan
karyawan yang diangkat oleh Pertamina sendiri, setelah Keppres No. 36 Tahun 1975
di keluarkan maka proyek ini kembali di kelola oleh PT. Krakatau Steel.
PLTU ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 09 Oktober 1979 oleh
Presiden Soeharto. Pada tanggal 25 April 1995 Divisi PLTU 400 MW berubah status
menjadi otonom PLTU 400 MW PT. Krakatau Steel, sesuai surat keputusan Direksi
PT. Krakatau Steel Nomor 37/C/DUKSIKpts/1995 tentang perubahan status.
Kemudian pada tanggal 28 Februari 1996 sesuai akte notaris Ny. Tuti Setiahati
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 9
Kushardani Soetoro, SH. Unit otonom PLTU tersebut ditingkatkan menjadi Badan
Usaha Mandiri dengan nama PT. Krakatau Daya Listrik.
Beban utama dari PLTU PT. Krakatau Daya Listrik adalah pabrik baja dengan
tungku listriknya. Hal ini menyebabkan goncangan-goncangan beban yang besar
karena diakibatkan oleh bunga api pada elektroda-elektrodanya. Sehingga harus
mampu beroperasi dengan isolated system, maka dilengkapi dengan sistem
perencanaan dan sistem pengaturan yang baik. Berikut ini adalah rincianpekerjaan
proyek pembangunan PLTU 400 MV :
Tabel 2.1 Kronologi Pembangunan PT. Krakatau Daya Listrik
No. Pekerjaan Mulai Selesai
1. Perencanaan dan Pondasi Mei 1976 Desember 1976
2. Upper Stucture Juni 1976 September 1979
3. Auxiliary Buiding Oktober 1976 Desember 1977
4. Cooling water structure Maret 1977 November 1978
5. Pressure pipes Maret 1977 September 1977
6. Cabel tunnel Maret 1977 September 1978
7. Cable trench & subst Februari 1977 November 1978
8. Erection power house April 1978 September 1979
9. Installation
power distribution
November 1976 September 1979
Boiler-boiler PT. Krakatau Daya Listrik berjumlah 5 unit di bangun dan
dioperasikan dengan tahap sebagai berikut :
Tabel 2.2 Waktu awal pengoperasional Boiler
Boiler Unit Awal Operasi
Boiler 1 26 September 1978
Boiler 2 23 Oktober 1978
Boiler 3 22 November 1978
Boiler 4 15 Februari 1979
Boiler 5 06 Maret 1979
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 10
Tabel 2.3 Spesifikasi Teknis Boiler
Parameter Teknis Data Teknis
Tahun Pembuatan
Pabrik Pembuat
Unit 1. MAN, Nurnberg, 1974
Unit 2. Lenties, Dusseldorf, 1974
Unit 3. MAN, Nurnberg, 1974
Unit 4. MAN, Nurnberg, 1974
Unit 5. Nurnberg, 1974
Klasifikasi
Penggunaan Pembangkit Tenaga Listrik
Tekanan Tekanan Tinggi
Material Steel Boiler
Kapasitas Tinggi
Sumber Panas Pembakaran Bahan Bakar
Sirkulasi Natural
Metode Pertukaran Panas Pipa Air
2.1.2 Lokasi PT. Krakatau Daya Listrik
PT. Krakatau Daya Listrik terletak disebelah barat Krakatau Industrial Estate
Cilegon (KIEC), dipinggir pantai Selat Sunda. Hal ini dimaksudkan agar
mempermudah mendapatkan air pendingin (air laut), dalam jumlah yang memadai.
Luas keseluruhan PT Krakatau Daya Listrik mencapai 877,080 meter persegi dan areal
utamanya mencakup luas 150.000 meter. 19.000 meter diantaranya difungsikan
sebagai bangunan. PT. Krakatau Daya Listrik mengandalkan kemampuan kompetensi
dan fasilitas yang ada untuk menyediakan energi listrik, jasa kelistrikan dan
pengembangan beberapa usaha lain.
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 11
Level 0,0 permukaan ruang mesin terletak pada 3,65 m diatas permukaan air
laut yang sekaligus menjadi referensi untuk semua level pembangunan Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU). Untuk melindungi pantai dari abrasi air laut, diberikan
batu-batu penahan gelombang terutama pada daerah pengambilan dan pengeluaran air
pendingin utama serta daerah sekitar baham bakar minyak (bbm).
Gambar 2.3 Peta Letak PT. Krakatau Daya Listrik
2.1.3 Visi dan Misi PT Krakatau Daya Listrik
VISI :
Penyedia energi dan usaha terkait yang handal dan bersaing di
Indonesia.
MISI :
Kami adalah insan yang profesional, harmoni dan berintegritas,
mempunyai komitmen untuk menyediakan produk energi dan usaha
terkait dengan kualitas tinggi dan kompetitif untuk peningkatan
kesejahteraan Stakeholder.
NILAI INTI :
Profesional, Harmoni, Integritas.
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 12
2.1.4 Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang dimaksud adalah pencerminan lalu lintas wewenang
dan tanggung jawab di dalam suatu peru sahaan secara vertikal dan pencerminan
hubingan secara horizontal.
-
13
Gambar 2.4 Struktur Organisasi Level 0-2 PT. Krakatau Daya Listrik
Kadiv
Perawatan
Kadiv
Logistik
Kadiv
Operasi
Ahli Utama
Direktur
Operasi
Direktur
Utama
Direktur
Perencanaan & Niaga
Direktur
Operasi
Direktur
Adm & Keu
Kepala
SPI
Kepala
Sekper
Senior
Manager
Ahli Utama
Dirut
Kadiv
Perencanaan
Kadiv
Niaga
Kadiv
OUJ
Ahli Utama
Direktur Pernc
& Niaga
Kadiv
HC & GA
Kadiv
Perbendaharaan
Kadiv
Akutansi
Ahli Utama
Direktur Keu &
Adm
-
14
Gambar 2.5 Struktur Organisasi Kedinasan PT. Krakatau Daya Listrik
Teknisi prwt
Instmen &
Kalibrasi
Teknisi
Instalasi
Tenaga
Teknisi prwt
Pwrt Kontrol
& Pengkrn
Teknisi
Proteksi
Teknisi
Kmpter Prses
& SCADA
Kasie
Kompensasi
Kasie
Perawatan
Instrumen
Kasie
Perawatan &
Bengkel Lstk
Kasie
Pwrt Kontrol
& Pengkrn
Kasie
Proteksi
Kasie
Kmpter Prses
& SCADA
Kasie
Kompensasi
Kadis
Perawatan
Mekanik
Kadis
Bengkel &
Prasarana
Kadis
Prwt listrik &
Instrumen
Kadis
Transmisi &
Distribusi
Ahli Teknik
Madya
Perawatan
Kadis
Perlatsus &
Alat Berat
Kadis
Proteksi &
Kompensasi
Kadis
Pengendalian
Perawatan
Kadiv
Perawatan
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 15
2.1.5 Manajemen Perusahaan
PT. Krakatau Daya Listrik mempunyai karyawan sebanyak 268 orang.
Seluruhnya di bagi menjadi 6 level sebagai berikut :
1. Level 0
Direktur Utama.
2. Level 1
Direktur Keuangan & Administrasi, Direktur Operasi dan Direktur Perencanaan
& Niaga.
3. Level 2
Kepala Divisi Staf Ahli Direksi. Tugas kepala divisi adalah mengkoordinadikan,
mengelola, mengendalikan dan mengevaluasi bidang kerja sesuai dengan unit
kerja masing-masing sehingga berhasil dengan kinerja excellent.
4. Level 3
Kepala Dinas/Setingkat. Tugas kepala dinas adalah menangani, mengelola dan
mengendalikan bidang kerja sesuai dengan dinas masing-masing.
5. Level 4
Kepala Seksi/Setingkat. Tugas kepala seksi adalah melaksanakan dan
mengawasi kerja sesuai dengan seksi masing-masing.
6. Level 5
Teknisi, Officer, Sekretaris. Termasuk didalamnya adalah tenaga kasar sampai
skilled dan semi profesional seperti operator pabrik, mekanik, elektronik, melter
dan lain-lain.
7. Level 6
Pelaksana
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 16
2.2 Sistem dan Prosedur dalam Produksi
Pelaksanaan sistem dan prosedur dalam produksi PT. Krakatau Daya Listrik
memiliki beberapa kebijakan diantaranya adalah :
a. Kebijakan Umum
1. Penjualan Listrik PT. Krakatau Daya Listrik diutamakan untuk memenuhi
kebutuhan listrik Krakatau Steel Group di kawasan KEIC.
2. Setiap permintaan penambahan daya, pelanggan diwajibkan membayar uang
jaminan yang besarnya sesuai dengan tarif yang ditentukan oleh Direksi PT.
Krakatau Daya Listrik.
b. Kebijakan Opersional
1. Penyambungan baru atau penambahan daya terhadap semua permintaan
harus dilakukan evaluasi teknik oleh divisi perencanaan untuk uji kelayakan.
2. Penyambungan baru atau penambahan daya hanya dapat dilakukan apabila :
a. Hasil uji instalasi dinyatakan layak.
b. Pelanggan yang bersangkutan membayar UJL.
3. Setiap penambahan daya penyambungan baru harus dibuatkan berita acara
oleh dinas pengembangan usaha.
4. Biaya pemakaian listrik
a. Tarif pemakaian listrik ditentukan dengan dasar perhitungan terutama
dari :
Biaya bahan bakar
Pengaruh inflasi
Nilai kurs rupiah terhadap valuta asing
Disamping itu ada pertimbangan-pertimbangan lain dalam kebijakan
penentuan tarif yaitu :
Kemampuan bayar pelanggan
Tidak tersedianya dana subsidi pemerintah
Azas keadilan
Nilai ekonomi
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 17
b. Kepada pelanggan setiap bulannya akan dikenakan :
Biaya beban
Biaya Pemakaian
Biaya semua peralatan (jika ada)
c. Tarif yang diberlakukan bagi para pelanggan listrik PT. Krakatau Daya
Listrik sesuai dengan ketentuan Direksi PT. Krakatau Daya Listrik.
d. Rekening listrik bulanan harus sudah diterbitkan selambat-lambatnya
tanggal 5 setiap bulan berikutnya.
e. Pelanggan harus membayar rekening listrik selambat-lambatnya setiap
tanggal berikutnya (kecuali ditentukan lain dalam kontrak), yaitu dengan
cara :
i. Transfer rekening PT. Krakatau Daya Listrik di Bank yang ditunjuk.
ii. Tunai melalui kasir PT. Krakatau Daya Listrik.
c. Kebijakan Otoritas
Rekening listrik ditandatangani oleh :
a. Kepala Dinas Pengembangan Usaha
b. Kepala Dinas PAF
2.3 Sumber Daya Manusia PT. Krakatau Daya Listrik
Struktur organisasi PT. Krakatau Daya Listrik sepenuhnya didukung oleh tenaga
kerja profesional dengan latar belakang pendidikan teknik dan administrasi bisnis
lulusan universitas ternama di Indonesia maupun di luar negeri.
Dalam rangka menyediakan kebutuhan energi listrik dan jasa kelistrikan
pelanggan, diperlukan sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan dan
pengalaman. Untuk itu secara berkesinambungan dilakukan peningkatan
profesionalisme SDM melalui tiga progam besar yaitu pengembangan ketrampilan
teknis (Technical Skill), pengembangan kemampuan manajerial (Managerial Skill) dan
pengembangan watak karyawan (Character Building) melalui pendidikan dan
pelatihan dalam maupun luar negeri.
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 18
Selain itu PT. Krakatau Daya listrik telah mempersiapkan tenaga kerja yang
terlibat langsung pada pengoperasian dan perawatan pembangkit listrik. Sampai saat
ini karyawan yang terlibat dalam pengoperasian telah memiliki sertifikat uji
kompetensi dari badan yang berwenang.
2.4 Jasa-Jasa PT. Krakatau Daya Listrik
2.4.1 Jasa Operasi dan Perawatan Pembangkit listrik
PT. Krakatau Daya Listrik melayani pengoperasian pembangkit listrik, perbaikan
kerusakan dari sisi mekanik, optimisasi pembangkitt listrik, listrik instrumen dan
sistem kontrol serta konsultasi atau supervisi teknik operasi dan perawatan.
2.4.2 Jasa Kelistrikan
Bagi perusahaan yang mengalami masalah kelistrikan, PT. Krakatau Daya
Listrik juga melayani :
1. Pemasangan, perbaikan serta perawatan peralatan listrik.
2. Penyambungan dan penggelaran kabel.
3. Pengetesan serta kalibrasi alat listrik.
4. Deteksi kerusakan atau kebocoran jalur kabel bawah tanah.
5. Jasa penghematan biaya listrik.
2.4.3 Sewa Alat Berat
1. Tangki bahan bakar minyak berkapasitas maksimal 28.000 ton.
2. Forklift
3. Kendaraan inspeksi lampu jalan.
4. Truk kabel.
5. Genset 250 KVA, 12 KVA dan 5 KVA
6. Alat ukur listrik.
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 19
2.4.4 Jasa Workshop
Jasa workshop merupakan suatu bisnis jasa perusahaan. PT. Krakatau Daya
Listrik melayani berbagai bidang mulai dari pemasangan, perbaikan, rekondisi dan
rewinding transformator, motor listrik, generator maupun magnetic block.
2.4.5 Jasa Dermaga
Lokasi PT. Krakatau Daya Listrik yang terletak di bibir pantai memungkinkan
terciptanya dermaga penyokong bisnis jasa pelabuhan. Keunikan dari dermaga ini
terletak pada tersedianya pipa yang terhubung langsung dengan tank farm area PT.
Krakatau Daya Listrik. Hal ini memungkinkan jasa penjualan air bersih dari dermaga
ke kapal, pembongkaran bahan bakar dan tambat tanker di dermaga.
2.4.6 Jasa Penjualan Air Deionat
Air yang telah didemineralisasi selain mampu menjadi uap penggerak turbin,
umumnya juga dapat digunakan untuk berbagai bidang menyangkut kelistrikan. Oleh
karena itu, penjualan air deionat bila dikelola dengan baik, akan memberikan nilai plus
bagi kemajuan bisnis jasa PT. Krakatau Daya Listrik.
2.5 Kepedulian PT. Krakatau Daya Listrik Terhadap Lingkungan
2.5.1 Peduli Lingkungan Alam
Meskupun tidak terlalu signifikan, kegiatan produksi energi listrik yang
dilaksanakan tentu saja akan berdampak pula pada lingkungan alam sekitar kawasan
perusahaan. Menyadari akan hal itu, perusahaan merumuskan kepedulian terhadap
lingkungan alam sekitar melalui progam penghijauan.
Selain itu, bekerjasama dengan K3LH PT. Krakatau Steel, setiap 3 bulan sekali
dilakukan rencana pengelolaan lingkungan yaitu pengujian air limbah, pengujian udara
emisi di Boiler Unit 1-5, penelitian tekanan panas di tempat kerja, intensitas suara,
pengujian udara embient dan pengetesan debu jelaga.
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 20
2.5.2 Peduli Lingkungan Sosial
Lingkungan Sosial di sekitar perusahaan salah satu pendukung kelancaran
kegiatan usaha. Sebagai salah satu komitmen perusahaan kepada masyarakat
lingkungan sekitar, perusahaan telah melaksanakan program pembinaan usaha kecil.
Pembinaan yang dilaksanakan berupa pemberian pinjaman modal usaha, manajemen
produksi, pemasaran dan keuangan.
Untuk menjaga keseimbangan lingkungan internal perusahaan dalam lingkungan
luar, kepedulian sosial lainnya yang dijalankan adalah implementasi sistem monitoring
pengembangan masyarakat secara berkesinambungan.
2.6 Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja diadakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang
dapat merugikan karyawan maupun perusahaan. Adapun tujuan dari keselamatan kerja
adalah sebagai berikut:
1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan.
2. Menjamin keselamatan orang lain yang ada di tempat.
3. Dipakainya sumber industri secara aman dan efisien sesuai dengan tujuan di
atas.
Adapun tindakan PT. Krakatau Daya Listrik dalam menjamin keselamatan kerja
yang diperlukan oleh tenaga kerja antara lain :
1. Safety shoes.
2. Safety helmet.
3. Masker.
4. Sarung tangan.
5. Pelindung telinga.
6. Google (kacamata).
Selain itu PT. Krakatau Daya Listrik membuat peraturan keselamatan kerja bagi
karyawan agar resiko terjadinya kecelakaan dapat ditekan sekecil mungkin. Langkah-
langkah keselamatan kerja sebelum mengoperasikan peralatan listrik di PT. Krakatau
Daya Listrik yaitu :
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 21
1. Mematikan sumber tegangan.
2. Hindari kemungkinan tegangan tersambung kembali.
3. Pastikan bahwa instalasi/ peralatan benar-benar bebas dari tegangan.
4. Tanahkan dan hubung singkatkan.
5. Beri perlindungan dan pembatas pada bagian lain yang berdekatan.
2.7 Peningkatan Usaha
Untuk memberikan pelayanan jasa yang handal dan berkualitas sebagai wujud
komitmen perusahaan, berbagai program peningkatan dan pembenahan di bidang
pengusaha terus dilakukan.
Fenomena kondisi kekurangan suplai listrik (shortage) mulai tahun 2003 di pulau
Jawa dapat diantisipasi antara lain melalui metode modifikasi jaringan dan prasarana
yang ada, program persiapan ekspansi kapasitas listrik PT. Krakatau Daya Listrik
diyakini sebagai salah satu jalan keluar untuk kondisi tersebut. Dengan begitu
diharapkan pula mendukung rencana PT. Krakatau Steel untuk mencapai produksi
yang direncanakan.
Beberapa program yang telah dicanangkan antara lain :
1. Mempersiapkan perluasan kapasitas pabrik.
2. Pengembangan workshop mesin-mesin listrik untuk perluasan usaha jasa
kelistrikan, yang akan mampu mengerjakan :
a. Rewinding motor, trafo, generator dan magnetic block.
b. Rekondisi mesin-mesin listrik.
c. Peremajaan bagian-bagian pabrik untuk mempertahankan
keandalan dan memperpanjang usia pembangkit listrik.
2.8 Kesejahteraan Karyawan PT. Krakatau Daya Listrik
PT. Krakatau Daya Listrik menyadari bahwa adanya jaminan kesejahteraan bagi
setiap karyawannya merupakan syarat mutlak untuk meningkatkan kinerja. Untuk itu,
PT. Krakatau Daya Listrik telah menerapkan sistem kesejahteraan terpadu yang
menyangkut tidak hanya individu karyawan tetapi juga keluarganya, seperti mengikuti
program JAMSOSTEK dan dana pensiun.
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 22
Bagi karyawan juga disediakan fasilitas perumahan, rumah sakit, tempat ibadah,
sekolah dan program rekreasi keluarga.
2.9 Teknologi Informasi
Kemajuan yang terjadi dalam teknologi komputer dan komunikasi merupakan
daya dorong penggunaan otomatisasi yang dilakukan perusahaan untuk aplikasi
pemonitoran dan pengendalian, terutama pada pusat-pusat pembangkit, operasi
distribusi dan layanan pelanggan.
Evaluasi dan penyempurnaan Energy Management System (EMS) melalui
modifikasi sistem kontrol dari analog ke digital (automatisasi), serta integrasi sistem
GL, SIBAR, SILOG dan Cash Books dalam sistem LAN untuk meningkatkan
keakurasian proses data akuntansi terus dikembangkan, sehingga proses laporan
keuangan lebih akurat dan selalu diperbarui.
Pengembangan sistem informasi manajemen SDM sebagai database karyawan
yang lengkap dan terintegrasi dengan semua unit kerja diterapkan sebagai upaya
meningkatkan pelayanan kepada karyawan, kecepatan dan ketepatan arus informasi
terpadu.
Sejalan dengan adanya tuntunan pelayanan menuju e-commerce pada sektor jasa
dan perdagangan di masa mendatang, PT. Krakatau Daya Listrik melalui website akan
memegang peranan penting sebagai fasilitator untuk keperluan tersebut.
2.10 Unit Usaha Air Minum
Sejak 26 Maret 2001, PT. Krakatau Daya Listrik mendirikan anak perusahaan
yang diberi nama PT. Krakatau Tirta Industri. Perusahaan PT. Krakatau Tirta Industri
menjadi produsen air minum dalam kemasan dengan produknya yang diberi nama
Quelle. Quelle dirintis dan dikembangkan untuk memanfaatkan potensi provinsi
Banten secara optimal dalam rangka meningkatkan nilai tambah dan kebanggaan
daerah
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 23
Air dari sumber d area Cidanau setelah diproses di pusat penjernihan air PT.
Krakatau Tirta Industri, dilarikan melalui saluran pipa ke Grovel Filter dan Carbon
Active Filter berkapasitas 25 m3/jam di Water Treatment Plant PLTU sebagai sistem
penyaring tahap pertama.
Air dari sistem penyaringan tahap pertama merupakan air baku bagi air minum
Quelle. Melalui saluran pipa stainless steel, air baku memasuki sistem penyaringan
tahap kedua yang terdiri atas Anthracite Filter, Carbon Active Filter dan paket
Catridge sehingga menghasilkan air bersih dan sehat yang bebas dari bau, rasa dan
partikel berbahaya tanpa mengurangi unsur-unsur yang menyehatkan tubuh. Proses
disinfektan menggunakan sistem ozon dan ultraviolet yang dipasang secara seri untuk
menghasilkan air sehat yang bebas kuman.
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 24
BAB III
SISTEM TENAGA LISTRIK
DI PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK
3.1 Sistem Produksi Listrik
PT. Krakatau Daya Listrik merupakan pemasok energi listrik bagi seluruh
industri di kawasan Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC), juga perumahan di
kawasan Krakatau Steel. PT. Krakatau Daya Listrik merupakan PLTU yang memiliki
5 Unit Boiler dimana tiap unitnya terdapat satu unit turbo generator. Setiap unit mampu
menghasilkan 80 MW. Keseluruhan unit menghasilkan daya listrik sebesar 400 MW.
Melalui pengamatan langsung di lapangan, daya aktif yang disuplai dari
pembangkit unit 1 PT. Krakatau Daya Listrik hanya mencapai sekitar 50 MW. Angka
ini sudah diatur atas atas dasar pertimbangan efisiensi biaya operasi dari kegiatan
produksi baja di PT. Krakatau Steel. Kebutuhan daya dari unit produksi PT. Krakatau
Steel lebih banyak disuplai dari jaringan PT. PLN melalui sistem interkoneksi. Selain
itu, turbin uap yang beroperasi hanya sebanyak 1 buah dengan maksimal operasi
sebanyak 2 buah.
Gambar 3.1 Skema Pusat Listrik Tenaga Uap 400 MW PT. KDL
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 25
GNat. Gas and /or Fuel oil
Make up Water
Exhaust gas
Steam
LP Heater
FWTGCondensate pump
Condenser
Main Steam Header
7 bar Steam Header
80 MW
FW Pump
Boiler
LP Heater
Condensate Header
Comb Air
Gas Supply Header
Fuel Oil Supply Header
Note :Headers are used for all 5 units in parallel operation mode.
HP & LP Steam Turbine
Gambar 3.2 Proses Pembangkitan Listrik
Air yang dihasilkan dari Water Treatment Plane ditampung (WTP), ditampung
di Demin Water Tank yang kemudian dipompakan ke Feed Water Tank (FWT). Dari
FWT, air dipompakan dengan pompa pengisi ketel (Water Treatment Pump) yang
terdiri dari dua macam untuk tiap unit ketel, yaitu Electric Kessel Specier Water Pump
(ESKP) yang digerakkan oleh motor listrik dan Turbo Kessel Specier Water Pump
(TKSP) yang digerakkan oleh turbin uap.
Sebelum menuju ke ekonomiser, air pengisi ketel tersebut dialirkan menalui air
heater, yang berguna untuk menaikan temperatur udara yang akan bercampur dengan
bahan bakar sehingga pembakaran berjalan dengan baik. Air yang keluar dari air
heater memiliki temperatur 1450 C. Kemudian air dipanaskan pada ekonomiser 1,
ekonomiser 2 dan ekonomiser 3, lalu air tersebut akan menuji tromol (Drum Boiler).
Pada tromol ini terjadi pemisahan antara fasa uap dan fasa air pada temperatur 3000
C. Untuk fasa air akan turun ke bawah melalui 2 pipa (fahrol pipe), kemudian
dipanaskan lagi di evaporator. Akibat perbedaan masa jenis setelah pemanasan, air
akan naik lagi ke tromol. Sedangkan fasa uap langsung menuju ke superheater 1,
superheater 2 dan superheater 3. Uap yang keluar dari superheater 3 sudah bertekanan
62 bar dengan temperatur 4800 C dan uap ini digunakan untuk menggerakkan turbin
yang selanjutnya menggerakkan generator.
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 26
Tiap unit turbin memiliki 2 bagian yaitu turbin tekanan tinggi (high pressure)
dan turbin tekanan rendah (low pressure). Uap yang keluar dari turbin tekanan tinggi,
kemudian masuk ke turbin tekanan rendah tetapi sebagian juga di ekstrasikan sebagai
uap pemanas pada heater 2 dan feed water tank. Uap yang keluar dari turbin tekanan
rendah digunakan untuk pemanas air deionat dipompakan ke feed water tank sebagai
air deionat memalui 2 pemanas bertekanan rendah.
Daya listrik yang dibangkitkan dari masing-masing generator bertegangan 10,5
kV dengan daya 80 MW dan dinaikan menjadi 150 KV ke busbar. Selanjutnya, dari
rel pembagi didistribusikannya tegangan sesuai tegangan yang dibutuhkan.
3.1.1 Peralatan Utama dan Peralatan Pendukung Produksi
3.1.1.1 Ketel Uap Man-Lentjes
Ketel Uap Man-Lentjes (Boiler) adalah suatu instalasi yang berfungsi untuk
mengubah air menjadi uap. Air yang digunakan PT. Krakatau Daya Listrik adalah air
deionat. Boiler ini menggunakan bahan bakar gas dan minyak yang dapat digunakan
secara bersamaan tetapi tidak dalam satu burner. Jenis boiler di PT. Krakatau Daya
Listrik adalah sirkulasi alam (natural circulated boiler). Boiler di PT. Krakatau Daya
Listrik memanfaatkan gas hasil pembakaran untuk memanaskan permukaan pemanas
pada evaporator, economizer dan superheater hingga gas buang tersebut meninggalkan
boiler melalui cerobong asap. PT. Krakatau Daya Listrik memiliki lima unit ketel yang
mempunyai kapasitas maksimum 350 ton/jam untuk tiap unitnya.
Adapun instalasi boiler tersebut terdiri dari :
a. Ruang bakar
Ruang bakar adalah tempat terjadinya pembakaran, dimana panas yang
dihasilkan digunakan untuk meningkatkan suhu dan tekanan dari uap
pengumpan.
b. Economizer
Economizer berfungsi untuk memanaskan air setelah memanaskan air preheater,
masuk ke dalam tiga paket economizer ( eko-1, eko-2 dan eko-3), selanjutnya
masuk ke dalam drum. Eko-1 dan eko-2 merupakan pipa pemanas bersirip (
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 27
finned tube). Pipa-pipa economizer dilalui oleh air di dalamnya yang menyerap
panas gas buang yang mengalir dalam arah vertikal pada bagian luar pipa-pipa
pemanas economizer.
Gambar 3.3 Economizer
c. Tromol (Drum Boiler)
Tromo ( Drum Boiler) berfungsi memisahkan uap dari air, serta mengkontrol
kualitas air dan uap. Drum dilengkapi berbagai peralatan seperti : safety valve (
NB 01 dan NB 02), peralatan ukur dan monitir level, tekanan, kualitas demin
water dan manhole. Tromol berfungsi untuk :
1. Memisahkan uap dan air
2. Memperbaiki kualitas air yang bersirkulasi
3. Pengaturan sirkulasi boiler secara alami
Air dan uap yang masuk ke tromol berasal dari economizer dan feed water tank.
Kontruksi dari dalam tromol ini berupa air dan uap, tromol ini dilengkapi oleh
alat pengkontrol ketinggian permukaan air, juga terdapat katup pengaman
terhadap tekanan lebih. Prinsip pemisahan uap dengan air terjadi secara alamiah.
Air akan mengalir lewat saluran bawah kontrol masuk ke dalam kedua pipa turun
yang mengalir ke evaporator didalam ruang bakar dan kembali ke tromol.
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 28
Gambar 3.4 Tromol / Drum Boiler
d. Super heater
Berfungsi untuk memanaskan uap yang keluar dari drum hingga menjadi uap
boiler outlet, super heater terdiri dari tiga paket pipa-pipa pemanas tanpa sirip,
yaitu sh-1, sh-2 dan sh-3.
Gambar 3.5 Superheater
e. Cerobong (stack or chimney)
Merupakan bagian boiler yang berfungsi untuk mengeluarkan gas buang setelah
dimanfaatkan energinya pada boiler. Cerobong dibuat dengan tinggi tertentu
yang menjamin agar polusi gas buang tidak mempengaruhi lingkungan kerja dan
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 29
lingkungan kehidupan sekitar hingga batas-batas yang di persyaratkan. Cerobong
dilengkapi dengan berbagai alat ukur monitoring dan kontrol seperti : temperatur,
kandungan CO, kandungan CO2 dan kandungan O2.
Gambar 3.6 Cerobong
1. Spesifikasi Ketel Uap Man-Lentjes
Pabrik Pembuatan : Man-Lentjes Jerman Barat
Tahun Pembuatan : 1976-1977
Tipe : Sirkulasi alami, pipa air
Kapasitas uap maksimum : 350 ton/jam
Tekanan uap keluar uap kering : 72 bar
Jumlah uap pengabutan (atomizing steam) : 1000 kg/jam
Daya listrik yang diperlukan : 795 KW (operasi BBM)
: 810 KW (operasi BBG)
Efisiensi (menurut DIN 1942) : 92,2 % (operasi BBM)
: 97,1 % (operasi BBG)
Dimensi Ketel Uap
Tinggi kontruksi baja pendukung : 45,1 m
Lebar : 12 m
Tinggi keseluruhan : 60 m
Dimensi Pipa
Inlet header economizer : 193,7 mm
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 30
Economizer (I,II,III) : 31,8 mm
Superheater I : 44,5 mm
Outlet superheater I : 300 mm
Inlet header superheater II : 300 mm
Superheater II : 33,7 mm
Outlet superheater II : 300 mm
Inlet header superheater III : 300 mm
Superheater III : 38 mm
Outlet heade superheater : 330 mm
Luas Permukaan Panas Efektif
Pemanas air umpan : 6920 m
Evaporator : 840 m
Pemanas lanjut I : 312 m
Pemanas lanjut II : 225 m
2. Spesifikasi Burner
Jumlah : 8 (delapan)
Konfigurasi : 4 tingkat, masing-masing 2 burner
Hubungan udara pembakaran BBM : individual screw connection
Tipe : burner dengan pengabut uap
tekanan
Laju aliran minyak maksimum : 3630 kg/jam
Kapasitas volumetrik/pompa : 31.190 kg/jam
Tekanan minyak setelah pompa : 20,6 bar
Daya yang diperlukan/pompa : 24 KW
Jumlah pemanas minyak : 2 (dua)
Laju aliran minyak/pemanas : 31.190 kg/jam
Tekanan uap pemanas : 7,85 bar / 200C
Bahan Bakar Gas
Tipe : central lance gas burner
Laju aliran gas maksimal/burner : 4100 Nm/ jam
Tekanan sebelum gas buner : 2,45 bar
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 31
Gambar 3.7 Instalasi Burner
3.1.1.2 Unit Penunjang Ketel Uap (Boiler)
Proses kerja ketel uap akan berjalan lancar apabila kebutuhan air pengumpan
ketel, bahan bakar dan udara pembakar terpenuhi secara memadahi. Untuk
mencukupi kebutuhan tersebut, diperlukan unit penunjang. PT. Krakatau Daya Listrik
memiliki unit-unit penunjang ketel uap antara lain :
1. Feed Water Tank (tangki air pengumpang ketel uap)
Merupakan tangki penampung air deionat yang digunakan sebagai air
pengumpan ketel uap. Kapasitas feed water tank adalah 120 m dan berada di
ketinggian 15,5 m dari dasar ketel uap. Sebagai tangki air pengumpan ketel uap,
feed water tank juga berfungsi sebagai pemanas air pengumpang ketel uap (heater
III). Pemanas airnya berasal dari uap panas lanjut 7 bar dari turbin uap tekanan
tinggidan temperatur di dalam tangki air pengumpan mencapai 165 C.
Adapun fungsi dari feed water tank tersebut adalah :
- Penghilang gas-gas bekas dan oksigen yang terdapat pada air pengumpan ketel
uap.
- Penampung air hasil kondensasi uap dari turbin.
- Menyuplai uap air jenuh 7 bar.
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 32
Gambar 3.8 Feed Water Tank
2. Feed Water Pump (pompa ketel uap)
Kebutuhan air pengumpan ketel uap akan dipenuhi oleh dua pompa untuk setiap
unitnya. Pompa air pengumpanannya adalah EKSP yaitu pompa yang
menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya dan pompa TKSP yaitu pompa
yang menggunakan turbin uap sebagai penggeraknya.
Pada saat operasi normal, pompa yang digunakan adalah pompa EKSP,
sedangkan pompa TKSP sebagai cadangan yang dapat secara otomatis untuk
menggantikan pompa EKSP bila sedang mengalami kerusakan atau pemeriksaan.
Uap yang digunakan turbin uap pada pompa ketel berasal dari boiler melalui
manifold. Saluran hisap dari tiap pompa dihubungkan secara terpisah dengan
tangki air pengumpan,
Sedangkan keluarannya dihubungkan dengan saluran air pengumpan ketel
melalui unit pengatur.
a. Spesifikasi Feed Water Pumps.
Pabrik pembuat : KSB
Tipe : HBD 150
Desain : Tubular
Jumlah tingkat impeller/sudu : 7 tingkat
Kedudukan : Horizontal
Temperatur air pengumpan : 168 C
Rata-rata debit yang dihasilkan : 390 m/jam
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 33
Tingkat tekanan rata-rata : 120 bar
Tekanan hisap : 7,6 bar
Tekanan yang dihasilkan : 390 m/jam
Debit aliran minimum : Sekitar 100 m/jam
Aliran air penyeimbang : 11 m/jam
Putaran : 2980 rpm
Kebutuhan daya minimal : 1890 KW
b. Spesifikasi Motor Listrik.
Pabrik pembuatan : Siemens
Tipe : 1 TC 2730-2EE01-Z
Daya motor : 2100 W
c. Spesifikasi Turbin Uap (penggerak pompa TKSP)
Pembuat : KKK
Tipe : CFS GS
Desain : Impuls dengan roda gigi
Tingkat sudu : Tunggal
Kedudukan : Horizontal
Daya yang dihasilkan : 2100 W
Putaran turbin : 7300 rpm
Putaran poros yang dihasilkan : 2980 rpm
Tekanan uap yang diperlukan : 58,8 78,4 bar
Suhu yang diperlukan : 465-495 C
Tekanan yang keluar : 6,8 bar
Disamping popa ESKP dan TKSP dapat juga dua buah pompa start up yang
digunakan untuk seluruh unit ketel uap. Pompa ini digunakan pada saat restarting
satu unit ketel uap sesudah terjadi pemadaman total. Kapasitas pemompaan
nominalnya sebesar 120 ton/jam yang cukup memadai untuk memasok sekitar 1/3
kapasitas air pengumpan ketel uap.
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 34
3. Luft Vorwarmer
Merupakan pemanas udara yang akan menuju ke ruang bakar. Pemanas udaranya
memanfaatkan air pengumpan dari feed water tank yang bertemperatur 165 C dan
air dari luft vorwarmer temperaturnya turun menjadi 145 C. Udara pembakaran
diambil dari udara luar dengan menggunakan dua kipas dan jumlah udara yang akan
digunakan oleh burner diatur lagi secara terpisah.
Gambar 3.9 Luft Vorwarmer
1. Forced Draft Fans
Proses pemanasan evaporator pada ruang bakar akan sempurna apabila
kebutuhan akan udara bahan bakar dan titik api dipenuhi untuk memenuhi kebutuhan
udara pembakaran PT. Krakatau Daya Listrik menggunakan dua buah FDF untuk
setiap unitnya. FDF akan menyuplai kebutuhan udara pada ruang bakar. Udara
pembakaran diperoleh dari udara luar yang masuk melalui FDF dan langsung
disirkulasikan menuju ruang bakar untuk dipergunakan setiap burner. Udara
pembakaran hanya sekali pakai tanpa melalui penampung terlebih dahulu. Sebelum
masu ke ruang bakar, udara dialirkan melalui luvo untuk mendapatkan udara yang
bertemperatur tinggi agar memperoleh hasil pembakaran yang sempurna.
2. Pompa Bahan Bakar
Kebutuhan bahan bakar baik BBM atau BBG akan di suplay oleh pompa bahan
bakardari tangki penyimpan minyak residu dipompa menuju tiap-tiap ketel uap
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 35
tekanan konstan antara 2 sampai 3 bar. BBM yang telah dipanaskan menuju tiap
burner melalui sebuah ring. Tekanan maksimal pada pompa minyak diatur dengan
menggunakan katup kontrol yang dilengkapi dengan pegas. BBM diusahakan
dipanaskan terlebih dahulu agar selalu dalam tekanan uap air yang konstan. Suhu
BBM yang selalu fluktuasi dijaga agar mendekati nilai konstan yaitu antara 100 C -
120C (tergantung pada kualitas minyak trafonya).
3.1.1.3 Turbin
Turbin merupakan suatu jenis penggerak awal yang banyak digunakan di dalam
industri, dengan fungsinya antara lain sebagai penggerak mula generator listrik,
pompa dan compressor, serta industri proses. PT. Krakatau Daya Listrik
menggunakan jenis turbin uap sebagai penggerak utama dari generator dan penggerak
pompa air pengumpan ketel uap.
Turbin uap adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mengubah energi panas
dalam bentuk uap dengan temperatur tinggi dan tekanan tinggi menjadi energi
mekanik dalam bentuk putaran poros. Ekspansi uap yang dihasilkan tergantung dari
pengaturan ekspansi uap, yaitu nozzle dan sudu gerak. Ukuran nozzle pengarah serta
sudu-sudu gerak adalah sebagai pengatur distribusi tekanan dan kecepatan uap yang
masuk ke dalam turbin. Pada rotor turbin ditempatkan rangkaian sudu-sudu tetap
secara sejajar.
Dalam pemasangannya, rangkaian sudu tetap dan rangkaian sudu jalan
dipasang berselingan, energi panas dalam uap mula-mula diubah menjadi energi
kinetik oleh nozzle. Selanjutnya uap berkecapatan tinggi akan membentur sudu-sudu
jalan pada rotor turbin yang pada akhirnya mengakibatkan rotor turbin berputar. Jadi
energi kinetik diubah menjadi energi mekanin pada sudu-sudu jala.
Spesifikasi turbin uap penggerak generator.
Pembuat : Siemens
Tipe : WK 80/90/0-3 DAN NG 63/63/0
Daya maksimum : 80 MW
Daya nominal/desain : 73 MW
Putaran : 3000 rpm
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 36
Arah putaran dari turbin ke generator : berlawanan arah jarum jam
Tekanan uap utama (normal) : 72 bar
Tekanan uap utama maksimum : 80 bar
Tekanan uap utama minimum : 60 bar
Temperatur uap utama (normal) : 480o C
Temperatur pemasukan maksimum : 495o C
Temperatur pemasukan minimum : 465o C
Tekanan kondensasi : 0,1 bar
Temperatur pendingin : 28o C
Kapasitas uap masuk turbin : 295 ton/jam
Kapasitas ekstraksi :
Ekstraksi A1 : 24 ton/jam
Ekstraksi A2 : 22 ton/jam
Ekstraksi A3 : 15 ton/jam
Kecepatan aliran kondensat : 120 ton/jam
Tekanan kondensator : 1 bar
Tekanan uap ekstraksi :
Ekstraksi A1 : 1,2 bar
Ekstraksi A2 : 4,0 bar
Ekstraksi A3 : 15,0 bar
Gambar 3.10 High Pressure Turbin
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 37
Gambar 3.11 Low Pressure Turbin
3.1.1.4 Unit Penunjang Turbin Uap
Proses kerja turbin akan berjalan dengan lancar apabila sirkulasi uap pada
turbin berjalan lancar. Untuk menciptakan kelancaran tersebut, diperlukan unit
penunjang. Di PT. Krakatau Daya Listrik (PLTU 400 MW) terdapat unit-unit
penunjang ketel uap antara lain :
1. Kondensor
Kondensor di PT. Krakatau Daya Listrik adalah suatu alat yang digunakan
untuk proses pendingin uap dan merubah uap menjadi air setelah dipakai untuk
menggerakkan sudu-sudu pada turbin tekanan rendah. Adapun fungsi dari kondensor
itu sendiri adalah mengkondensasikan uap bekas yang mengalir dari turbin tekanan
rendah, dengan menggunakan air pendingin air laut dan tetap mempertahankan
tekanan vakum.
Spesifikasi Kondensor.
Jumlah : 2
Aliran uap bekas : 119 ton/jam
Tekanan : 0,1 bar
Luas pemasukan pendingin : 1830 m3
Penampang pipa pendingin diameter luar : 23 m
Penampang pipa pendingin diameter dalam : 21 mm
Tebal : 1 mm
Media pendingin : air laut
Kecepatan aliran pendingin : 1,8 m/s
Temperatur masuk air laut : 28o C
Temperatur keluar air laut : 35o C
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 38
Jumlah pipa pendingin (dalam kondensator) : 2 x 3840 buah
Jumlah air pendingin (kapasitas) : 8650 m3/jam
Dalam kondensor, ruang untuk uap dan air saling berhubungan menjadi satu,
dimana pada bagian bawah kondensor terdapat ruang pengumpul air kondensor yang
dinamakan hotwell. Air kondensat yang terkumpul di hotwell sebagai air pengisi ketel
yang sebelumnya ditampung di FWT. Ruang uap bekas dan ruang kondensasi harus
selalu divakumkan sebelum dioperasikan maupun setelah beroperasi secara normal.
Untuk itu maka disediakan pompa cincin air bertingkat (Elmo Pump) serta uap
perapat (Gland Steam).
2. Elmo Pump (pompa vakum)
Pompa vakum berfungsi untuk menciptakan keadaan yang vakum pada turbin
dan kondensor, dimana tujuannya adalah agar uap output dari turbin dapat turun
melewati kondensor. Apabila proses ini terganggu dapat mengakibatkan kerusakan
pada turbin.
Pompa vakum ini berjumlah dua buah untuk tiap unitnya. Pada saat start up
kedua pompa vakum dinyalakan secara bersamaan dengan tujuan untuk mencapai
kevakuman secepat mungkin, tetapi jika kevakuman yang tercipta sudah stabil cukup
menggunakan satu pompa dan pompa yang lainnya stand by sebagai cadangan.
Spesifikasi pompa vakum :
Kapasitas pompa : 834 m3/jam
Tekanan desain pompa : 0,2 bar
Daya yang dibutuhkan pompa : 25,5 kW
Air perapat pompa : 2,7 m3/jam
Daya motor : 30 kW
Tangki vakum :
Dimensi tangki : D 1250 x 2000 mm
Kapasitansi : 2 m2
Tekanan dalam tangki : -0,85 bar (100% vakum)
Spesifikasi pipa Siphon :
Jumlah pipa : 5 buah
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 39
Kapasitas tiap pipa : 22500 m3/jam
Diameter pipa : 2,2 m
Panjang pipa : 300 m
Gambar 3.12 Elmo Pump
3. Condensate Pump (pompa kondensat)
Pompa kondensat berfungsi untuk menyalurkan air hasil kondensasi yang
terkumpul di hotwell. Air hasil kondensasi tersebut dipompakan menuju FWT
melalui LP heater 1 dan LP heater 2. Pompa kondensat berjumlah 2 buah untuk setip
unitnya.
4. Low Pressure Heater (LPH)
LP Heater berfungsi untuk memompakan panas dari air deionat yang akan
menuju FWT. Kalor yang dipanaskan air deionat diperoleh dari hasil ekstraksi pada
turbin dengan pemanasan ini diharapkan kandungan gas-gas bekas dan gas oksigen
yang terdapat pada air deionat bisa berkurang.
3.1.2 Instalasi Demineralisasi Air
Pada operasi turbin uap diperlukan air pengumpan yang tidak mengandung
mineral (air deionat). Untuk menghasilkan air deionat dibutuhkan suatu instalasi
demineralisasi (water treatment plant). Sumber air baku di PT. Krakatau Daya Listrik
diperoleh dari Cidanau yang terlebih dahulu diolah di pusat pengolahan air di PT.
Krakatau Tirta Industri yang berlokasi di Krenceng.
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 40
Proses demineralisasi memiliki tiga tahapan untuk dapat menghasilkan produk
air siap konsumsi untuk memenuhi kebutuhan di internal perusahaan maupun untuk
dijual ke konsumen umum. Pertama, air baku yang telah ditampung di PT. Krakatau
Daya Listrik disaring terlebih dahulu oleh saringan pasir (grafel filter). Proses
penyaringan ini bertujuan agar kotoran yang terdapat pada air baku dapat tersaring.
Proses selanjutnya ialah penyaringan ion-ion dengan menggunakan kation filter dan
anion filter yang diantaranya terpasang degasifier atau penghilang gas-gas yang
terkandung di dalam air baku. Proses terakhir dilakukan penyaringan gabungan antara
kation filter dan anion filter yang biasa disebut dengan mixed filter, sebagai pengaman
jika masih terdapat kation dan anion yang tidak tersaring pada proses kation filter
maupun anion filter.
Setelah rangkaian proses penyaringan tersebut terdapat automotive stopvalve
yang dapat menutup secara otomatis bila air yang dihasilkan tidak memenuhi syarat
yang diizinkan. Proses produksi air deionat ditampung di dalam dua tangki penampung
dengan kapasitas 2x200 m3.
3.1.3 Sistem Pendingin
PT. Krakatau Daya Listrik menggunakan dua jenis sistem pendingin, yaitu sistem
satu kali jalan (once through system) dan sistem resirkulasi (resirculating system).
Sistem satu kali jalan merupakan sistem pendingin utama untuk proses kondensasi
pada kondensor dan disinilah terjadi proses kondensasi dimana uap sisa kondensasi
menjadi air deionat yang ditampung pada hotwell. Air pada hotwell kemudian
dipompakan kembali menuju feedwater tank oleh pompa kondensor.
Air laut dihisap dari laut melalui pipa Siphon pada kedalaman 6 m dari
permukaan air laut agar diperoleh air laut dengan suhu lebih dingin (28o C). Air laut
masuk melalui pipa Siphon dengan sistem vakum dan ditampung di bak penampungan
yang memiliki kedalaman 12 m dengan kapasitas 20000 m3/jam. Sistem vakum yang
dimaksud yaitu bahwa di dalam pipa Shipon digunakan 4 buah pompa vakum.
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 41
Pada bak penampung, air laut disterilkan dari organisme dan binatang laut
dengan menggunakan NaOCL (khlorinasi). Air laut dialirkan menuju kondensor
dengan menggunakan 6 buah pompa pendingin utama (main cooling water pumps).
Tetapi sebelum masuk ke dalam pompa, air laut tersebut disaring secara mekanis
melalui tahap penyaringan kasar dan penyaringan halus.
Spesifikasi Pompa Air Pendingin :
Diameter pipa masuk : 1,3 m
Diameter pipa keluar : 1,3 m
Debit (kapasitas pompa) : 18700 m3/jam
Tekanan air pada pipa keluar : 1,276 bar
Putaran : 485 rpm
Daya yang dibutuhkan : 763 kW
Tipe coupling : elco
Gambar 3.14 Cooler Cooling Water
3.1.4 Generator Krafwerk Union PT. Krakatau Daya Listrik
Generator di PT. Krakatau Daya Listrik berjumlah 5 buah. Tiap-tiap generator
mampu menghasilkan listrik sebesar 100 MVA dengan tegangan 10,5 kV dan arus 5,5
kA. Aliran tegangan kemudian dialirkan masuk ke dalam switchgear 150 kV melalui
suatu transformator generator. Gas sulfurheksafluorida (SF6) digunakan sebagai
isolasi. Swichgear menyuplai kawasan pabrik baja melalui 3 buah transformator
150/30 kV dengan output masing-masing sebesar 80 MVA. Suatu sistem 6 kV untuk
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 42
keperluan PT. Krakatau Daya Listrik, juga disuplai dari switchgear 150 kV, melalui 4
buah transformator dengan kapasitas masing-masing 16 MVA.
Spesifikasi Generator :
Pabrik pembuatan : Krawfark Union (KWU)
Daya nyata : 100 MVA
Daya aktif : 80 MW
Voltase rata-rata : 10 kV = 5%
Arus stator : 5,5 kA
Faktor daya : 0,8
Frekuensi : 50 Hz
Putaran : 3000 rpm
Media pendingin : Udara
Tekanan udara panas maksimum : 71 bar
Tekanan udara dingin maksimum : 40 bar
Tekanan udara dingin minimum : 20 bar
Stator phase UX : 0,0009681 Ohm
Stator phase VY : 0,0009603 Ohm
Stator phase WZ : 0,0009725 Ohm
Rotor turn : 0,3961 Ohm
Rated load excitation : 599 A
Maks. torsi short circuit : 370 MT
Rotor flywheel affet WR2 : 14,9 rpm
Kecepatan kritis 1 : 18710 rpm
Kecepatan kritis 2 : 5600 rpm
Berat statis (komplit) : 128 ton
Berat rotor : 32 ton
Berat air cooler section : 0,8 ton
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 43
3.2 Sistem Transmisi
Sistem transmisi digunakan untuk menyalurkan energi listrik dari pembangkit ke
pusat beban. Karena daya yang disalurkan besar, maka tegangan yang digunakan
adalah tegangan tinggi untuk mengurangi rugi-rugi tegangan pada saluran. Dari
pembangkit tegangan keluarannya adalah 10,5 kV. Kemudian masuk ke saluran
transmisi setelah tegangan ditransformasikan dengan trafo step up menjadi 150 kV.
Setelah energi listrik dialirkan ke mainstation dengan tegangan nominal sebesar
150 kV, kemudian ditransmisikan melalui cabel tunnel (terowongan kabel) ke
substation-substation yang ada. Untuk keperluan industri menggunakan tegangan 30
kV yang di dapat dari tegangan 150kV yang ditransformasi menjadi 30 kV oleh trafo
step down. Terdapat 2 jenis kapasitas trafo step down yang digunakan yaitu 80 MVA
dan 100 MVA.
Trafo dengan tegangan nominal keluaran 30 kV dengan kapasitas 80 MVA
disalurkan ke Main Transfer Station I (MTS I) dan Main Transfer Station II (MTS II).
Permintaan daya pada MTS I adalah sebagai berikut :
1. Billet Steel Plant (BSP) 60 MW
2. Slab Steel Plant (SSP) 90 MW
3. Wire Rod Mill (WRM) 8 MW
Sedangkan permintaan daya pada MTS II adalah sebagai berikut:
1. Cold Rod Mill (CRM) 30 MW
2. Hot Strip Mill (HSM) 80 MW
3. Dirrect Reduction (DR) 15 MW
Sedangkan untuk trafo dengan tegangan nominal 30 kV dengan kapasitas 100
MVA disalurkan ke Main Transfer Station III (MTS III) dengan permintaan daya
sebesar 130 MW dari Slap Steel Plant.
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 44
Tegangan transmisi 150 kV juga ditransmisikan ke substation. Pada jaringan
transmisi PT. Krakatau Daya Listrik memiliki 2 substation, yaitu :
1. Substation Diesel dengan tegangan keluaran sebesar 150 kV.
Kemudian tegangan 150kV tersebut ditransmisikan ke Gantry PLN Cilegon Baru
(Universitas Sultan Agung Tirtayasa) dan dialirkan ke trafo step down untuk
didistribusikan ke perumahan dan ke anak perusahaan Krakatau Steel Group di
Kawasan Industri Estate Cilegon I.
2. Substation Harbour dengan tegangan keluaran sebesar 150 kV.
Tegangan 150 Kv di alirkan ke saluran transmisi ke substation Cidanau dengan
panjang 17,7 km (56 tower) dan juga dialirkan ke trafo step down untuk di
distribusikan ke Kawasan Industri Estate Cilegon II.
Dalam sistem transmisi PT. Krakatau Daya Listrik menggunakan konfigurasi
ring bus. Sistem ring bus digunakan bila ada dua sumber mensuplai, kelebihan sistem
ini adalah secara langsung mengisolir gangguan jika gangguan terjadi pada salah satu
sumber. Pada keadaan normal semua breaker pada ring bus berada dalam keadaan
tertutup, bila terdapat gangguan pada sumber 1, breaker A dan D terbuka untuk
mengisolir gangguan, sementara sumber 2 mensuplai beban. Gangguan dibagian
manapun dalam sistem akan menyebabkan dua breaker terbuka, untuk mengisolir
gangguan
Gambar 3.15 Sistem Ring Bus
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 45
3.2.1 Transformator
Transformator daya adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk
menyalurkan energi listrik dari satu level tegangan ke level tegangan yang berbeda.
Dalam operasi penyaluran tenaga listrik, transformator dapat dikatakan sebagai jantung
dalam sistem transmisi dan distribusi. Pada transformator daya walaupun mempunyai
fungsi hanya mengalirkan daya (energi listrik), bukan berarti tidak memiliki nilai rugi
daya yang terserap pada transformator tersebut. Rugi-rugi ini dikarenakan ada
impedansi dalam pada trafo itu sendiri, seperti rugi besi, rugi lilitan, dan rugi-rugi
lainnya. Struktur elemen pada trafo tersebut dapat digambarkan dalam rangkaian
ekuivalen sebagai berikut.
Gambar 3.16 Rangkaian Ekuivalen Transformator
1 = resistansi sisi primer
2 = resistansi sisi sekunder dipandang dari sisi primer
1 = reaktansi sisi primer
2 = reakatansi sisi sekunder dipandang dari sisi primer
0 = resistansi inti besi transformator
0 = reaktansi boco transformator
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 46
3.2.1.1 Konstruksi Transformator Daya
Umumnya konstruksi transformator daya secara singkat terdiri dari :
Inti yang terbuat dari lembaran-lembaran plat besi lunak atau baja silikon
yang diklem jadi satu.
Belitan dibuat dari tembaga yang cara membelitkan pada inti dapat
konsentris atau spiral.
Sistem pendinginan pada trafo-trafo dengan daya yang cukup besar.
Bushing untuk menghubungkan rangkaian dalam transformator dengan
rangkaian luar.
Antara inti dan belitan akan memberikan dua jenis transformator berikut.
1. Jenis inti (core type) yakni belitan mengelilingi inti. Jenis ini biasa
digunakan untuk transformator dengan daya dan tegangan yang tinggi.
Gambar 3.17 Transformator Jenis Inti (Core Type)
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 47
2. Jenis cangkang (shell type) yakni inti mengelilingi belitan. Jenis ini biasa
digunakan untuk trafo yang mempunyai daya dan tegangan rendah.
Gambar 3.18 Transformator Transformator Jenis Cangkang (shell Type)
3.2.1.2 Prinsip Kerja Transformator Daya
Gambar 3.19 Transformator Ideal
Sisi belitan 1 dan 2 merupakan sisi tegangan rendah dan sisi belitan 1
dan 2merupakan sisi tegangan tingi. Bila salah satu sisi, baik sisi tegangan
tinggi (TT), maupun sisi tegangan rendah (TR) dihubungkan dengan sumber
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 48
tegangan bolak-balik, maka sisi tersebut, disebut dengan sisi primer, sedangkan
sisi lain yang dihubungkan dengan beban disebut sisi sekunder.
Bila Sisi belitan 1 dan 2 dihubungkan dengan sumber tegangan
bolak-balik sebesar 1 = , maka fluks bolak-balik akan dibangkitkan pada
inti sebesar .
Fluks sebesar akan melingkar dan menghubungkan belitan kawat
primer dengan belitan kawat sekunder serta menghasilkan tegangan induksi
(EMF=GGL) baik pada belitan primer sebesar 1 = ,maupun pada belitan
sekunder sebesar = y yang akan mengikuti persamaan berikut.
1 = = 4,44 ()
2 = = 4,44 ()
1 = = EMF (GGL) atau tegangan induks yang dibangkitkan pada
belitan pada belitan primer.
2 = = EMF (GGL) atau tegangan induks yang dibangkitkan pada
belitan pada belitan sekunder.
1 = = Banyaknya lilitan pada sisi primer
1 = = Banyaknya lilitan pada sisi sekunder
= Fluks maksimum dalam besaran maxwell
= Frekuensi arus dan tegangan sistem
1 = = Tegangan sumber yang masuk di primer
2 = = Tegangan sekunder ke beban
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 49
Fluks maksimum dalam besaran maxwell dan fluks maksimum dalam
besaran weber, hubungannya akan mengikuti persamaan berikut,
=
= Kerapatan fluks maksimum
A = Luas penampang dari inti dalam m2
Untuk trafo ideal diatas berlaku persamaan berikut
1 = 1 = =
2 = 2 = =
3.2.1.3 Jenis Transformator Daya di PT Krakatau Daya Listrik
Pada PLTU PT. Krakatau Daya Listrik terdapat 3 jenis trafo dengan
kapasitas dan fungsi yang bervariasi (di kode kan dengan nama AT, BT dan
CT) yaitu :
1. Trafo AT step up 10,5/150 kV dengan kapasitas 100 MVA digunakan
untuk mentransformasikan tegangan keluaran dari generator sebesar 10,5
kV menjadi 150 kV kemudian di transmisikan ke jaringan. Karena di PLTU
ada 5 unit generator, maka jumlah trafo AT juga 5 unit.
2. Trafo BT step down 150/6 Kv dengan kapasitas 16 MVA digunakan untuk
pemenuhan kebutuhan tenaga listrik di auxiliary load. Pada PLTU PT.
Krakatau daya listrik terdapat 5 unit trafo BT.
3. Trafo CT step down 6 kV/400 V dengan kapasitas 1 MVA digunakan juga
untuk pemenuhan kebutuhan tenaga listrik di auxiliary load. Pada PLTU
PT. Krakatau daya listrik terdapat 5 unit trafo CT.
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 50
Sedangkan untuk trafo gardu induk (di kode kan dengan nama Trafo AV)
yang terletak di Main Transfer Station dan Substation adalah sebagai berikut :
1. Trafo AV01 AV09
Merupakan trafo step down 150/30 kV dengan kapasitas 80 MVA dan
terletak di Main Transfer Station I dan Main Transfer Station II.
2. Trafo AV11 & AV12
Merupakan trafo step down 150/30 kV dengan kapasitas 100 MVA dan
terletak di Main Transfer Station III.
3. Trafo AV01 & AV02
Merupakan trafo step down 150/20 kV dengan kapasitas 80 MVA dan
terletak di Diesel Substation.
4. Trafo AV03 & AV04
Merupakan trafo step down 150/6 kV dengan kapasitas 20 MVA dan
terletak di Diesel Substation.
5. Trafo AV03 & AV04
Merupakan trafo step down 150/20 kV dengan kapasitas 20 MVA dan
terletak di Harbour Substation dan di Cidanau Substation, masing-
masing 2 unit pada setiap substation.
3.3 Sistem Interkoneksi
Sisten interkoneksi kelistrikan merupakan sistem terintegrasinya seluruh pusat
pembangkit menjadi satu sistem pengendalian. Fungsi utama dari sistem interkoneksi
ialah untuk mendapatkan sistem kelistrikan dengan tingkat keandalan yang tinggi
dalam penyaluran daya listrik dari stasiun pembangkit ke pusat beban, secara
ekonomis, efisien dan optimum.
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 51
Keandalan sistem merupakan probabilitas bekerjanya suatu peralatan dengan
komponen-komponennya atau sistem sesuai dengan fungsinya dalam periode dan
kondisi operasi tertentu. Faktor faktor yang mempengaruhi tingkat keandalan antara
lain kemampuan untuk mengadakan perubahan jaringan atau peralatan pembangkitan
dan perbaikan dengan segera terhadap peralatan yang rusak.
3.3.1 Prinsip Dasar Sistem Interkoneksi
Dalam proses produksinya, PT. Krakatau Steel Tbk setidaknya membutuhkan
suplai daya listrik yang relatif stabil untuk dapat mempertahankan kontinuitas operasi
dari proses produksi baja.
Untuk menunjang hal tersebut, sistem kelistrikan di PT. Krakatau Daya Listrik
tergabung dalam satu sistem tunggal yang tersambung (interconnected) dengan sistem
yang berasal dari PLN.
3.3.2 Sistem Interkoneksi PT. Krakatau Daya Listrik
Seperti yang telah dijelaskan pada bab 3.2 mengenai sistem transmisi, PT.
Krakatau Daya Listrik menggunakan tegangan nominal 150 kV yang disalurkan ke
beberapa feeder melalui penghubungan saluran dengan sistem transmisi yang berasal
dari PT. PLN melalui main station 150 kV. Dengan sistem ini apabila kebutuhan daya
untuk proses produksi di site plant miliki PT. Krakatau Steel tidak bisa dipenuhi oleh
pembangkit, maka bisa dibantu dengan suplai dari berbagai stasiun yang terhubung.
Demikian pula jika terjadi kelebihan catu daya, pusat pembangkit bisa
mengirimkannya ke wilayah-wilayah lain yang tersambung dalam sistem interkoneksi.
Tegangan transmisi yang digunakan hanya sebesar 150 kV, hal ini bersangkutan
langsung dengan kapasitas transformator AT (step up) yang hanya dapat menaikkan
tegangan hingga 150 kV dengan kapasitas daya yang dapat disalurkan sebesar 100
MVA. Saluran interkoneksi yang terhubung bersumber dari main station Rawa Arum
dengan memakai saluran transmisi overhead dengan panjang saluran 4,4 kilometer.
Tegangan dari PT. PLN terlebih dahulu disinkronkan dengan rated tegangan 150 kV
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 52
yang ada pada main station PT. KDL sebelum disalurkan ke grid yang terhubung
langsung dengan beberapa sub station yang mengatur penyaluran beban.
3.4 Sistem Distribusi
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi
ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk
Power Source) sampai ke konsumen. Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah :
1. Pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan).
2. Merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan
pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani
langsung melalui jaringan distribusi.
Substation Diesel mempunyai tegangan keluaran sebesar 150 kV. Selain
ditransmisikan ke Gantry PLN Cilegon Baru (Universitas Sultan Agung Tirtayasa)
tegangan 150 kV tersebut juga dialirkan ke trafo step down dengan tegangan keluaran
6 kV berkapasitas 2 x 20 MVA didistribusikan ke Komples Perumahan Krakatau Steel
dan sekitarnya. Tegangan 150 kV di alirkan ke trafo step down dengan tegangan
keluaran 20 kV berkapasitas 2 x 80 MVA didistribusikan ke ke anak perusahaan
Krakatau Steel Group di Kawasan Industri Estate Cilegon I.
Substation Harbour mempunyai tegangan keluaran sebesar 150 Kv. Selain di
transmisikan ke Gardu Induk Cidanau, tegangan 150 Kv tersebut juga dialirkan ke trafo
step down dengan tegangan keluaran sebesar 20 kV dan didistribusikan ke PT.
Krakatau Bandar Samudra dan ke Kawasan Industri Estate Cilegon II.
-
Atur Pambudi (10/296776/TK/36208) Candra Prasetya Aji (10/305378/TK/37490) 53
Tabel 3.1 Daftar peralatan utama jaringan Krakatau Daya Listrik
No Peralatan Utama QTY Spesifikasi Lokasi
1 Transformer
a. Trafo AT 5 unit 10.5/150kV 100 MVA PLTU
b. Trafo BT 5 unit 150/6kV 16 MVA PLTU
c. Trafo AV01 s/d AV09 9 unit 150/30kV 80