laporan kerja praktek di skm oasis pt. djarum · laporan kerja praktek ini adalah untuk meringkas...

49
LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM Disusun oleh: Efando Bong Putra NPM: 13 06 07256 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA 2017

Upload: dokhanh

Post on 21-Mar-2019

350 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

LAPORAN KERJA PRAKTEK

DI SKM OASIS PT. DJARUM

Disusun oleh:

Efando Bong Putra

NPM: 13 06 07256

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

2017

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kerja Praktek yang dilaksanakan di SKM Oasis PT. Djarum mulai tanggal 3

Juli 2017 sampai dengan 5 Agustus 2017 disusun oleh:

Nama : Efando Bong Putra

NPM : 13 06 07256

Program Studi : Teknik Industri

Fakultas : Teknologi Industri

telah diperiksa dan disetujui.

Yogyakarta, 21 Agustus 2017

Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing

iii

SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena izin dan bimbingan-Nya,

rangkaian kerja praktek dapat terselesaikan dengan lancar. Tujuan dari penyusunan

laporan kerja praktek ini adalah untuk meringkas segala hal yang berkaitan dengan

kerja praktek, melaporkan hasil kerja praktek, dan tentunya sebagai salah satu

syarat untuk dapat dianggap menyelesaikan kerja praktek. Selain itu, ucapan terima

kasih juga diberikan kepada:

1. PT Djarum selaku perusahaan yang telah menerima penulis untuk dapat

melaksanakan kerja praktek.

2. Edwin Purwanto selaku pembimbing lapangan dan Senior Electrical Secondary

Engineering.

3. Para Pimpinan Departement Engineering PT Djarum yang sudah banyak berbagi

pengalaman dan ilmu-ilmu baru bagi penulis.

4. Seluruh Karyawan/Pekerja PT Djarum yang sebulan ini menerima kehadiran

penulis di wilayah/lingkungan kerja mereka.

5. DM. Ratna Tungga Dewa, Ssi., MT selaku dosen pembimbing kerja praktek.

6. Tim kerja dalam rangkaian kerja praktek yang telah dilakukan.

7. Semua pihak yang telah membantu hingga rangkaian kerja praktek ini dapat

terselesaikan.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca

.

Yogyakarta, 21 Agustus 2017

Efando Bong Putra

Penulis

v

DAFTAR ISI

BAB JUDUL HAL

Halaman Judul i

Halaman Pengesahan ii

Surat Keterangan Pelaksanaan Kerja Praktek iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi v

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar viiii

Daftar Lampiran ix

1 Pendahuluan 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Tujuan 1

1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek 2

2 Tinjauan Umum Perusahaan 3

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan 3

2.2. Struktur Organisasi 4

2.3. Manajemen Perusahaan 9

3 Tinjauan Sistem Perusahaan 14

3.1. Proses Bisnis Perusahaan atau Unit Usaha atau Departemen 14

3.2. Produk yang Dihasilkan 14

3.3. Proses Produksi 17

4 Tinjauan Pekerjaan Mahasiswa 24

4.1. Lingkup Pekerjaan 24

4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang Pekerjaan 26

4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan 26

4.4. Hasil Pekerjaan 30

vi

5 Penutup 38

5.1. Kesimpulan 38

5.2. Saran 38

Lampiran 39

vii

DAFTAR TABEL

TABEL JUDUL HAL

3.1. Tabel Produk yang Dihasilkan PT Djarum 15

3.2. Tabel Produk yang Dihasilkan PT Djarum (Lanjutan 1) 16

3.3. Tabel Produk yang Dihasilkan PT Djarum (Lanjutan 2) 17

4.1. Waktu Proses Box SQ 1 30

4.2. Waktu Proses Box SQ 2 31

4.3. Waktu Proses Box SQ 3 32

4.4. Waktu Proses Box SQ 4 33

4.5. Waktu Load 33

4.6. Waktu Unload 34

4.7. Data-Data Lain 34

viii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR JUDUL HAL

2.1. Struktur Organisasi PT Djarum SKM Oasis 5

3.1. Proses Bisnis Perusahaan Secara Umum 14

4.1. Tata Letak Kantor Departemen Engineering 24

4.2. Struktur Organisasi Secondary Engineering SKM Oasis 25

4.3. Diagram Alir Pelaksanaan Kerja 27

4.4. Distribusi Waktu Proses Box SQ 1 30

4.5. Distribusi Waktu Proses Box SQ 2 31

4.6. Distribusi Waktu Proses Box SQ 3 32

4.7. Distribusi Waktu Proses Box SQ 4 33

4.8. Model Simulasi Aktual SQ 1 dan SQ 4 35

4.9. Model Simulasi Aktual SQ 2 dan SQ 3 35

4.10. Hasil Simulasi Model Aktual 36

4.11. Model Simulasi Skenario SQ 1 dan SQ 4 36

4.12. Model Simulasi Skenario SQ 2 dan SQ 3 37

4.13. Hasil Simulasi Model Skenario 37

ix

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN JUDUL HAL

1 Proses Box dan Temporary Storage 39

2 Struktur Organisasi Engineering Departement 40

3 Catatan Harian Pelaksanaan Kerja Praktek 47

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya

Yogyakarta (PSTI UAJY) mewajibkan semua mahasiswanya untuk melaksanakan

kerja praktek sesuai dengan Kurikulum di PSTI UAJY. PSTI UAJY memandang kerja

praktek sebagai wahana atau sarana bagi mahasiswa untuk mengenali suasana di

industri serta menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan etos kerja

profesional sebagai calon sarjana Teknik Industri.

Kerja praktek dapat dikatakan sebagai ajang simulasi profesi mahasiswa Teknik

Industri. Paradigma yang harus ditanamkan adalah bahwa selama kerja praktek

mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipilihnya. Bekerja, dalam hal ini mencakup

kegiatan perencanaan, perancangan, perbaikan, penerapan dan pemecahanan

masalah. Oleh karena itu, dalam kerja praktek kegiatan yang dilakukan oleh

mahasiswa adalah:

a. Mengenali ruang lingkup perusahaan

b. Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinu

c. Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor atau

pembimbing lapangan

d. Mengamati perilaku sistem

e. Menyusun laporan dalam bentuk tertulis

f. Melaksanakan ujian kerja praktek

1.2. Tujuan

Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah:

a. Melatih kedisiplinan.

b. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan

dalam perusahaan.

c. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.

d. Mengamati secara langsung aktivitas perusahaan dalam berproduksi dan

menjalankan bisnis.

2

e. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktek yang ada di

perusahaan.

f. Menambah wawasan mengenai sistem produksi dan sistem bisnis.

1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Kerja Praktek ini dilaksanakan terhitung mulai tanggal 3 Juli 2017 sampai dengan 5

Agustus 2017 di PT. Djarum bagian SKM – Oasis Gondangmanis, Kecamatan Bae,

Kabupaten Kudus. Dalam Kerja Praktek ini penulis ditempatkan pada Departemen

Secondary Engineering bagian SKM (Sigaret Kretek Mesin) Oasis Kudus.

3

BAB 2

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT Djarum adalah salah satu perusahaan rokok di Indonesia. PT Djarum merupakan

perusahaan perseroan yang ada di Indonesia. Namun dahulu PT Djarum adalah

sebuah perusahaan perseorangan. Pada mulanya Oei Wie Gwan memulai usaha di

bidang produksi mercon, akan tetapi karena mengalami musibah sehingga Oei Wie

Gwan mengakhiri usahanya. Setelah itu Oei Wie Gwan memutuskan untuk

mendirikan usaha rokok. Oei Wie Gwan merintis mendirikan perusahaan rokok ini

pada tanggal 23 Agustus 1950 kemudian pada tanggal 21 April 1951 izin usaha

Djarum sebagai usaha perseorangan diberikan oleh Menteri Keuangan.

Pada awalnya perusahaan ini hanya dijalankan oleh sekitar 10 orang di Jalan A.

Yani No. 28. Oei Wie Gwan, mantan agen rokok Minak Djinggo di Jakarta ini,

mengawali bisnisnya dengan memasok rokok untuk Dinas Perbekalan Angkatan

Darat. Pada tahun 1955, Djarum mulai memperluas produksi dan pemasarannya.

Produksinya makin besar setelah menggunakan mesin pelinting dan pengolah

tembakau.

Pada tahun 1969, Djarum mulai mengekspor produk rokoknya ke luar negeri. Pada

tahun yang sama, Djarum memasarkan Djarum Filter, merek pertamanya yang

diproduksi menggunakan mesin, diikuti merek Djarum Super yang diperkenalkan

pada tanggal 21 April 1970. Saat ini Djarum dipimpin oleh Victor Hartono, yang

merupakan cucu Oei Wie Gwan. Djarum meluncurkan rokok mild bermerek L.A.

Lights pada tanggal 21 April 1999 dan Djarum Black pada tanggal 21 April 2000.

Tahun 2012 Djarum mengeluarkan rokok Djarum Super Mild atau MLD dan Djarum

Black Mild.

Selain dunia rokok, Djarum juga dikenal aktif terlibat dalam dunia bulu tangkis.

Djarum telah menghasilkan pemain-pemain kelas dunia seperti Liem Swie King dan

Alan Budi Kusuma. Selain itu, sejak tahun 1998 perusahaan Djarum juga telah

menguasai sebagian besar saham BCA. Untuk Bakti terhadap masyarakat dan

lingkungan, Djarum memiliki lembaga khusus yaitu Djarum Foundation yang

bergerak di bidang pendidikan, sosial, kebudayaan, dan lingkungan.

4

Saat ini PT. Djarum sedang membangun Pabrik Terpadu di daerah Gondangmanis

Kecamatan Bae. Pabrik Terpadu tersebut dibangun untuk sentralisasi semua

kegiatan di PT. Djarum.

2.2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu hubungan struktural antara orang-orang yang

saling berhubungan satu sama lain dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya

masing-masing dalam suatu perusahaan.

Struktur organisasi merupakan bagian yang penting dalam suatu perusahaan karena

tanpa adanya struktur organisasi, suatu perusahaan tidak akan dapat menjalankan

fungsi sebagaimana mestinya. Oleh sebab itu diperlukan pembentukan struktur

organisasi yang baik yaitu dengan menempatkan orang-orang yang tepat pada

jabatan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki sehingga orang-orang

tersebut dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik.

Ada bermacam-macam struktur organisasi yang digunakan dalam perusahaan.

Struktur organisasi yang dipakai oleh satu perusahaan dapat berbeda dengan

struktur organisasi yang dipakai oleh perusahaan lainnya. Struktur organisasi suatu

perusahaan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, bentuk perusahaan dan

besar kecilnya perusahaan.

Adapun struktur organisasi yang ada di PT. Djarum OASIS ditunjukkan pada

Gambar 2.1.

5

Manajer

Produksi

Super

Intendent

Administrasi

Super

Intendent

Produksi

Super

Intendent Pre

Proses

Lokasi GribigLokasi

OASIS

Supervisor SupervisorSupervisor

Personil GS

Staff PPC Unit HeadStaff

Administrasi

Foreman Clerk

Unit Head Unit Head

Operator Operator

Staff Material

Procurement

& Logistic

Staff Pre

Proses

Unit Head Unit Head

Foreman Operator

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT Djarum SKM Oasis

6

Tugas, wewenang dan jabatan dari struktur organisasi PT. Djarum SKM OASIS

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Manajer Produksi

Tugasnya adalah:

a. Melaksanakan kebijakan produksi dalam bidang produksi atau pesanan.

b. Membuat perencanaan pengerjaan produk.

c. Menentukan strategi produksi

d. Menentukan jumlah dan kebutuhan material yang dibutuhkan untuk produksi.

2. Super Intendent

Seorang pengawas dan pemimpin yang berada di atas supervisor tetapi

tingkatannya di bawah manajer.

Tugasnya adalah:

a. Mengawasi kinerja supervisor dan staff yang berada di bawahnya.

b. Memikirkan bagaimana improvement yang baik, sehingga dapat menunjang

produktivitas perusahaan.

c. Menggalang teamwork untuk menciptakan suatu lingkungan dan suasana kerja

yang baik.

d. Membantu menyelesaikan masalah yang terjadi di lantai produksi.

3. Supervisor

Tanggungjawab utama:

a. Bertanggung jawab dalam melakukan supervisi langsung terhadap kepala regu

yang dibawahinya (serta mampu mensupervisi secara tidak langsung semua

karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya), hal ini termasuk dalam

memberikan bimbingan/pelatihan kepada anak buah guna mencapai tingkat batas

minimumkemampuan yang diperlukan bagi teamnya dan mendisiplinkan anak

buahnya sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku di perusahaan.

b. Bertanggung jawab dalam mencapai tingkat kuantitas (output), kualitas dan

schedule produksi serta tingkat utilisasi mesin produkssi yang telah ditetapkan

dan disepakati bersama.

c. Bertanggung jawab dalam pemenuhan standard kualitas hasil produksi sesuai

dengan tingkat kebutuhan customer & schedule pengiriman hasil produksi sesuai

PPIC schedule.

7

d. Bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja dan standard kebersihan

lingkungan kerja (keteraturan/kerapihan lingkungan kerja).

e. Bertanggung jawab dalam melakukan koordinasi dan membina kerja sama team

yang solid.

f. Bertanggung jawab dalam membuat laporan secara berkala kepada atasannya

atas hasil kerjanya beserta analisa permasalahannya, tindakan–tindakan

perbaikan atas permasalahan tersebut serta batas waktu estimasi penyelesaian

masalah–masalah tersebut secara singkat, padat dan kongkrit.

Wewenang:

a. Wewenang dalam mendisiplinkan anak buahnya sesuai dengan

kententuan/peraturan yang berlaku di perusahaan.

b. Wewenang dalam menghentikan dan mengatur pengoperasian mesin– mesin

produksi guna mencapai hasil produksi yang sesuai dengan kebutuhan

pelanggan serta pemenuhan batas waktu pengiriman hasil produksi.

4. Administrasi

Tugasnya adalah:

a. Membuat surat jalan atau delivery order untuk kepentingan shipping.

b. Membuat nota tagihan untuk produk yang sudah jadi.

c. Membuat kuitansi untuk pembayaran yang telah lunas.

d. Mengurus administrasi mengenai JAMSOSTEK.

e. Menyalurkan telepon yang masuk ataupun keluar di dalam perusahaan.

f. Mengurus perpajakan yang menyangkut masalah perusahaan.

5. Personil dan General Service

Kegiatan – kegiatan kepersonilan, GS, sekuriti, perkuriran, dan EHS.

6. Production Planning and Control

a. Merencanakan dan menjadwalkan produksi dan biaya Secondary SKM

b. Mengontrol kesesuaian planning dan aktual

c. Mengevaluasi perencanaan dan jadwal produksi dan biaya

7. Unit Head

a. Merencanakan kegiatan dan biaya

b. Melaksanakan kegiatan dan biaya

8

c. Mengendalikan kegiatan dan biaya

d. Melakukan improve kegiatan dan biaya

8. Material Procurement & Logistic

Mempunyai wewenang untuk menginformasikan masalah kelengkapan identifikasi

lot produksi. Bertanggung jawab akan persediaan material proses di sub

departemen, kelancaran distribusi part hasil dan identitas produksi ke bagian terkait,

bagian handling ini mengatur persediaan material proses dan mendata jumlah

material yang keluar dan masuk.

9. Pre-Proses

Menyelenggarakan kegiatan proses produksi material pendukung (Foil, filter, CTP

manis, OPP cutsheet) sesuai kebutuhan proses produksi yang didasarkan rencana

kerja.

10. Foreman

Mempunyai tugas untuk mengkoordinir pekerja bawahannya, mengontrol jalannya

tugas, memberikan pengarahan dan bimbingan kepada para pekerja, menurunkan

reject dari konsumen dan produk yang cacat dalam proses, serta menentukan

sebab-sebab masalah dan merumuskan tindakan perbaikan. Bertanggung jawab

kepada Sub Departemen Produksi.

11. Clerk

Mencatat semua adminisitrasi dalam produksi.

12. Operator

Operator produksi mempunyai wewenang untuk menginformasikan pada pimpinan

kerja apabila terjadi masalah kualitas terhadap barang yang diproduksinya.

Bertanggung jawab dalam pencapaian target produksi. Mengisi laporan produksi,

melaksanakan aktifitas produksi sesuai dengan item part dan jumlah yang telah

ditentukan.

9

2.3. Manajemen Perusahaan

2.3.1. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi Perusahaan

Menjadi yang terbesar dalam nilai penjualan dan profitabilitas di industri rokok

Indonesia.

b. Misi Perusahaan

Kami hadir untuk memuaskan kebutuhan merokok para perokok.

c. Uraian Visi

Kepimpinan dalam pasar dengan cara menghasilkan produk-produk yang

berkualitas tinggi secara konsisten dan inovatif untuk memuaskan konsumen.

Penciptaan citra positif yang kuat untuk perusahaan dan produk-produk kita.

Manajemen professional yang berdedikasi serta sumber daya manusia yang

kompeten.

d. Nilai Inti

PT. Djarum memiliki 5 nilai-nilai inti dalam pengembangan perusahan. Nilai-nilai itu

adalah fokus pada pelanggan, profesionlisme, organisasi yang terus belajar, satu

keluarga, dan tanggungjawab sosial. Berikut adalah penjelasan dari nilai-nilai

tersebut:

i. Fokus pada pelanggan

Pelanggan merupakan bagian yang sangat penting dalam keberlangsungan suatu

perusahaan, tanpa ada pelanggan, tanpa ketertarikan pelanggan terhadap produk

yang telah diproduksi perusahan akan mandet. PT Djarum selalu mengutamakan

agar pelanggan selalu puas terhadap produknya, dengan memberikan harga yang

relatif rendah meskipun keuntungan yang dicapai berkurang, hal ini diatasi dengan

peningkatan hasil yang baik dan jumlah penjualan. Selain itu juga PT Djarum

mendengarkan pelanggan dan memenuhi kebutuhan mereka dengan cara terbaik

yang dapat dilakukan.

ii. Profesionalisme

Profesional dalam membangun perusahaan secara baik, dimulai dengan perekrutan

karyawan-karyawati yang potensial (salah satu elemen vitas bagi kegemilangan

gerak sebuah perusahaan). Kemampuan perusahaan untuk melakukan inovasi

10

secara terus menerus seiring tuntutan tersebut, PT Djarum selalu memberikan

respon yang inovatif pada konsumen. Profesional dalam mengimplementasikan

strategi-strategi yang telah dirancang dengan penuh optimis. Dengan

profesionalisme tersebut semuanya dapat tercapai.

iii. Organisasi yang terus belajar

Dengan keberhasilan yang diperoleh berupa penghargaan-penghargaan dan

produk-produk yang inovatif, PT Djarum tidak berpuas hati, dengan keberhasilan

tersebut, selalu belajar keberhasilan itu. Tidak hanya selalu menilai perusahaannya

sendiri. Melakukan sharing dengan perusahaan lain berbagi pengetahuan. Sikap

organisasi yang terus belajar ini harus diimbangi dengan sikap keterbukaan dan

saling percaya sehingga orang berani melakukan perubahan dan percobaan tanpa

merasa terancam.

iv. Satu keluarga

Rasa kekeluargaan sangat terasa di lingkungan PT Djarum, ini terlihat ketika pada

waktu istirahat, terkadang para direksi bergabung bersama karyawan, berbagi cerita,

bercanda, ini menciptakan kesenangan bagi para karyawan. Disinilah kekompakan

dari segenap jajaran manajemen dan karyawan. Mereka bersama-sama untuk

memajukan perusahaan, dengan dukungan organisasi yang solid, serta kerja keras

dari semua karyawan.

v. Tanggung Jawab Sosial

Dalam hal tanggung jawab sosial, untuk karyawan, PT Djarum sangat

memperhatikan karyawannya dengan memberikan jaminan sosial berupa jaminan

kesehatan, hadiah tahunan, tunjangan, jaminan kecelakan, jaminan pensiun. PT

Djarum juga memberikan beasiswa pendidikan pada anak-anak karyawan sehingga

dapat melanjutkan pendidikannya dengan baik. Tanggung Jawab Sosial yang

diberikan PT Djarum tidak hanya pada karyawannya tetapi juga pada masyarakat

umum. Untuk melaksanakan tanggung jawab ini PT Djarum melakukan Corporate

Social Responsibility (CSR), yang sangat jelas saat ini, yaitu : Djarum memberikan

dananya 30 Milliar dalam pembangunan lapangan bulutangkis, GOR PT Djarum

Bakti Bangsa, yang digunakan untuk merekrut para pemain bulutangkis yang handal

berkelas dunia. Dalam bidang lingkungan PT Djarum memberikan secara cuma-

cuma pohon-pohon untuk penghijauan.

11

2.3.2. Ketenagakerjaan

Jumlah karyawan yang ada di PT Djarum saat ini kurang lebih 75000 orang, yang

tersebar pada beberapa departemen yang ada di PT Djarum. Hal-hal yang berkaitan

dengan ketenagakerjaan di PT Djarum Oasis Kudus diatur sebagai berikut:

i. Perekrutan Tenaga Kerja

Prosedur dan syarat-syarat yang ditetapkan dalam perekrutan tenaga kerja di PT

Djarum antara lain:

1. Pengisian formulir. Dimaksudkan untuk memperoleh informasi dan data yang

lengkap dari calon karyawan.

2. Mengikuti psikotest

3. Wawancara. Dalam wawancara ini biasanya dinilai tentang penampilan,

kemampuan bicara, pendidikan dan sebagainya.

4. Pemeriksaan kesehatan. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya kemungkinan

memperoleh karyawan yang menderita suatu penyakit yang dapat menganggu

proses kerja.

ii. Jam Kerja Karyawan

Peraturan jam kerja karyawan pada perusahaan PT Djarum bagian SKM OASIS

telah diatur sesuai dengan peraturan yang disusun pemerintah. Berikut adalah

pembagian jam kerja PT Djarum SKM OASIS:

1. Shift 1: pukul 06.00 – 14.00 WIB

Jam istirahat diatur sendiri oleh karyawan dengan durasi istirahat selama 1 jam.

2. Shift 2: pukul 14.00 – 22.00 WIB

Jam istirahat diatur sendiri oleh karyawan dengan durasi istirahat selama 1 jam.

3. Shift 3: pukul 22.00 – 06.00 WIB

Jam istirahat diatur sendiri oleh karyawan dengan durasi istirahat selama 1 jam.

Untuk makan malam, karyawan mendapatkan catering dan karyawan tidak

diperkenankan untuk keluar pabrik demi menjaga keamanan masing-masing

karyawan.

Hari kerja karyawan PT Djarum OASIS Kudus adalah Senin-Jumat. Jika permintaan

rokok sedang rendah biasanya diberlakukan shift mini pada haru Jumat sehingga

pada pukul 16.00 WIB semua karyawan telah selesai bekerja. Pada hari Sabtu dan

Minggu karyawan dapat masuk kerja tergantung dari permintaan rokok. Jam kerja

12

pada hari Sabtu dan Minggu berbeda dengan shift normal. Untuk karyawan non shift

jam kerjanya adalah sebagai berikut:

1. Hari Senin – Jumat:

Bekerja mulai pukul 07.00 – 16.00 WIB dengan jam istirahat pukul 12.00 – 13.00

WIB.

2. Hari Sabtu

Bekerja mulai pukul 07.00 – 12.00 WIB.

3. Hari Minggu

Mesin beroperasi mulai shift 2 pukul 14.00 WIB

iii. Kesejahteraan Karyawan

Perusahaan menyediakan berbagai fasilitas yang berguna untuk kesejahteraan

karyawan. Fasilitas ini disediakan dengan tujuan meningkatkan semangat karyawan.

Berikut adalah fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh perusahaan:

1. Tunjangan hari raya dan tunjangan lainnya

2. Mess untuk karyawan

3. Kantin

4. Mushola

5. Tempat parkir mobil dan sepeda motor

6. Bis untuk antar jemput karyawan

7. Dll

Kesejahteraan karyawan tidak hanya diberikan dalam bentuk material akan tetapi

diberikan juga dalam perhatian perusahaan untuk keselamatan kerja karyawannya.

Hal ini menjadi hal yang sangat diperhatikan karena keselamatan kerja akan

mempengaruhi produktivitas dan citra perusahaan. PT Djarum telah memberikan

perhatian pada keselamatan kerja karyawannya, hal ini dapat dilihat dari

perlengkapan kerja yang diberikan perusahaan kepada karyawan. Perlengkapan

kerja yang diberikan terdiri dari masker, earplug, sarung tangan, safety shoes, safety

helm, dll. Akan tetapi tidak semua karyawan diberi perlengkapan kerja, hanya

karyawan yang memiliki resiko kerja yang tinggi yang mendapatkan. Apabila terjadi

kecelakaan kerja maka akan dilihat dahulu apa penyebabnya dan untuk biaya akan

ditanggung oleh perusahaan.

13

Di PT Djarum juga disediakan obat-obatan dan minuman. Untuk Panelis (master)

diberikan suntikan kesehatan setiap sebulan sekali. Panelis adalah orang yang

bertugas untuk mencicipi rasa rokok dari departemen R&D. Untuk ibu-ibu bagian

tembakau manual diberikan susu sapi agar dapat menetralkan tembakau yang tidak

sengaja terhirup oleh ibu-ibu dan untuk meningkatkan kesehatan. Terdapat juga

dokter perusahaan bagi karyawan yang sedang sakit.

iv. Fasilitas

PT Djarum menyediakan beberapa fasilitas, yaitu:

1. Tempat Olahraga

PT Djarum menyediakan fasilitas lapangan bulutangkis, lapangan voli, lapangan

tenis, lapangan basket, tempat fitness, jogging track, dll.

2. Kendaraan

Untuk level Manajer, Senior Manajer, dan Direktur mendapat fasilitas mobil dinas

dari PT Djarum selama menjabat posisi tersebut.

3. Beasiswa Pendidikan

Untuk karyawan PT Djarum yang sudah berkeluarga mendapat hak beasiswa dari

PT Djarum untuk jenjang SD-SMA bagi anak yang berprestasi.

2.3.3. Pemasaran

Pemasaran produk PT Djarum tidak hanya di dalam negeri akan tetapi sudah

meluas hingga luar negeri. Untuk produk yang dipasarkan di dalam negeri, PT

Djarum telah memiliki distributor yang tersebar di wilayah Indonesia bagian barat

dan bagian tengah. Untuk produk yang dipasarkan di luar negeri, PT Djarum telah

memasarkan ke Malaysia, Singapura, Arab, India, Amerika, dan Eropa. PT Djarum

juga telah memiliki perusahaan di Brasil yang sebagian pekerja adalah orang

Indonesia yang ditugaskan di Brasil. Dalam rangka peningkatan pelayanannya, PT

Djarum telah memiliki cabang di seluruh Indonesia yang cabang kantor

pemasarannya sebagian besar berada di Pulau Jawa.

14

BAB 3

TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN

3.1. Proses Bisnis Perusahaan atau Unit Usaha atau Departemen

Proses bisnis merupakan rangkaian aktivitas antar bagian dalam suatu perusahaan.

Pada gambar di bawah ini disajikan bisnis proses yang dimiliki perusahaan secara

umum.

Gambar 3.1. Proses Bisnis Perusahaan Secara Umum

3.2. Produk yang Dihasilkan

Produk yang dihasilkan oleh PT Djarum bagian SKM OASIS adalah rokok. Ada

bermacam-macam rokok seperti Djarum Super isi 12, Djarum Super Mild, Djarum

Black, Djarum Black Menthol, Djarum Black Cappucino, Djarum Black Mild, LA

Lights, LA Lights Menthol. Selain beberapa rokok tersebut masih terdapat banyak

lagi jenis rokok yang diproduksi PT Djarum. Dari rokok tersebut masih terbagi lagi

ekspor ke luar negeri maupun reguler dalam negeri. Produk yang dihasilkan PT

Djarum di SKM OASIS dapat dilihat pada Tabel 3.1.

15

Tabel 3.1. Tabel Produk yang Dihasilkan PT Djarum

No. Nama Produk Gambar Produk

1 Djarum Super isi 12

2 Djarum Super Mild

3 Djarum Black

16

Tabel 3.2. Tabel Produk yang Dihasilkan PT Djarum (Lanjutan 1)

No. Nama Produk Gambar Produk

4 Djarum Black Menthol

5 Djarum Black Cappucino

6 Djarum Black Mild

17

Tabel 3.3.Tabel Produk yang Dihasilkan PT Djarum (Lanjutan 2)

No. Nama Produk Gambar Produk

7 LA Lights

8 LA Lights Menthol

3.3. Proses Produksi

3.3.1. Sumber Daya Produksi

Proses produksi adalah cara atau teknik menciptakan sesuatu melalui tahapan-

tahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara-cara tertentu secara urut dan

sistematis untuk menghasilkan suatu produk yang memiliki fungsi tertentu.

Suatu proses produksi melibatkan penggunaan sumber daya. Sumber daya yang

digunakan merupakan modal utama untuk memulai suatu proses produksi. Sumber

daya yang dibutuhkan dalam proses produksi yaitu meliputi:

18

1. Material

Material meliputi segala jenis bahan bahan yang diproses oleh mesin dan manusia

yang sehingga menjadi produk jadi yang bisa dipakai konsumen.

2. Manusia

Manusia merupakan komponen penting dalam proses produksi. Manusia harus

merencanakan dan juga menjadi elemen pendukung dalam terjadinya proses

produksi karena di PT Djarum bagian QC ini proses produksi hampir semua

dilakukan oleh mesin. Manusia berperan sebagai perencana, operator dan mekanis

dalam proses produksi di QC P.T. Djarum

3. Metode

Metode adalah cara-cara yang digunakan untuk menginspeksi produk(rokok) baik

secara visual maupun dengan sebuah mesin QTM.

4. Money (modal/dana)

Dana yang dimaksud adalah dana/uang yang akan dikeluarkan untuk membeli

bahan baku, biaya riset, membayar tenaga kerja, membayar daya listrik, pajak, dll.

5. Mesin

Mesin sangat dibutuhkan dalam proses produksi. Karena di SKM P.T. Djarum ini

proses produksi adalah semi otomatis. Mulai dari pengambilan bulb sampai pada

proses pengiriman filter ke departemen SKM dilakukan oleh mesin (Otomasi).

3.3.2. Bahan Baku (raw materials)

Dalam pengadaan material, PT Djarum tidak mengandalkan hanya pada satu

supplier saja. Bahan baku yang ada terdiri atas bahan baku finished blend, bahan

baku rokok batangan, dan bahan baku rokok pak.

a. Filter Rod

Filter dibuat menggunakan mesin KDF yang memiliki kapasitas 395.000 batang/jam

untuk Rak Gemini jika menggunakan plug wrap yang porous. Untuk plug wrap yang

non-porous, mesin KDF hanya mampu memproduksi 247.000 batang/jam untuk Rak

Gemini. Filter baru dapat digunakan empat jam setelah diproduksi.

Bahan baku dalam pembuatan filter terdiri atas acetate tow, hotmelt, triacetine, inner

glue, dan plug wrap. Pada pembuatan filter dihasilkan limbah berupa paper, acetate

19

tow yang terurai, dan filter yang tidak memenuhi spesifikasi. Paper dan acetate tow

yang di-reject tidak dapat digunakan lagi, sedangkan filter yang tidak memenuhi

standar dijual ke pabrik rokok yang kecil. Berikut ini adalah bahan baku dalam

pembuatan filter yang dimaksud:

1. Acetate Tow

Acetate tow berupa serat seperti kapas berwarna putih yang sangat tipis dan tidak

terputus dalam satu gulungan. Acetate tow merupakan bahan baku utama dalam

pembuatan filter rod maupun filter roll. Filter roll merupakan filter yang berbentuk

gulungan. Sedangkan filter rod merupakan filter yang telah dipotong menjadi

batangan. Acetate tow diimpor dari Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat.

2. Hotmelt

Hotmelt berupa potongan-potongan kecil berukuran kurang lebih 7 mm. Hotmelt

berbentuk kotak dan berwarna kekuningan. Hotmelt digunakan sebagai lem untuk

merekatkan ujung-ujung dari plug wrap.

3. Triacetine

Triacetine berupa larutan putih. Triacetine digunakan untuk mengeraskan dan

mengenyalkan acetate tow.

4. Inner glue

Inner glue berupa larutan yang digunakan sebagai lem untuk merekatkan acetate

tow dengan plug wrap. Innerglue terbuat dari campuran triacetine dan potongan

acetate tow.

5. Plug wrap

Plug wrap merupakan pembungkus filter, berupa kertas berwarna putih. Plug wrap

ini lebih kuat dari paper. Plug wrap ada dua macam, yaitu porous dan non-porous.

3.3.3. Cigarette Paper

Paper adalah kertas yang digunakan untuk membungkus tobacco finished blend.

Setiap Cigarette Maker (CM) membutuhkan sekitar 28 paper/hari.

20

3.3.4. Cork Tipping Paper (CTP)

Cork Tipping Paper adalah kertas yang digunakan untuk melapisi sambungan antara

batangan rokok (tobacco rod) dengan filter, CTP yang akan digunakan harus

melewati proses pemanisan CTP (pada pre-process).

3.3.5. Cairan Pemanis (optional)

CTP tawar kemudian dimaniskan dengan menggunakan cairan pemanis yang

mengandung glukosa dan alcohol. Tujuannya untuk memberi rasa manis pada CTP.

3.3.6. Menthol (optional)

Menthol hanya digunakan pada LA Light Menthol dan Djarum Black Menthol di mana

pada aluminiumnya dilakukan aplikasi menthol.

3.3.7. Lem

Lem digunakan untuk melekatkan paper, kertas CTP, maupun untuk merekatkan

bahan seperti aluminium foil, kertas inner frame, etiket (blank), kertas craft, dan

bandrol. Penggunaan lem dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Lem yang digunakan dalam proses pembuatan sigaret (pada mesin cigarette

maker) meliputi lem cigarette/ side seam, digunakan untuk merekatkan antar dua

paper, dan lem CTP yang digunakan untuk mengelem Cork Tipping.

b. Lem yang digunakan dalam proses pengemasan (pada mesin packer) yaitu lem

8065 yang digunakan untuk mengelem kertas etiket (blank) dan kertas inner

frame.

3.3.8. Tinta

Tinta hanya digunakan dalam pembuatan produk Djarum Super, di mana tinta

digunakan untuk membuat logo pada Paper. Dalam pembuatan rokok batangan,

juga digunakan bahan pembantu suction tape dan garniture tape.

3.3.9. Fasilitas Produksi

Tata letak fasilitas dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas

pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi. Dalam berproduksi diperlukan

peralatan-peralatan, perlengkapan, mesin-mesin dan fasilitas produksi. Keseluruhan

fasilitas tersebut harus diatur sesuai dengan kebutuhan proses produksi sehingga

21

hasil produksi dapat diproduksi dengan jumlah dan kualitas sesuai dengan yang

diharapkan, dapat diselesaikan tepat pada waktunya dengan biaya yang minimal.

Perencanaan layout pabrik merupakan pemilihan secara optimum penempatan

mesin dan peralatan, tempat kerja, tempat penyimpanan dan fasilitas service,

bersama-sama dengan penentuan bentuk gedung pabriknya.

PT. Djarum mengatur fasilitas produksinya menggunakan tipe product layout. Tipe

Product Layout merupakan suatu tata letak pabrik yang mempunyai efisiensi yang

tinggi dimana peralatan disusun berdasarkan urutan proses pembuatan produk.

Aliran produksi yang terjadi adalah Flow Shop dimana karakteristik Flow Shop

sebagai berikut:

a. Aliran pemindahan material berlangsung dengan lancar dan sederhana, serta

biaya material handling yang rendah.

b. Total waktu yang dipergunakan untuk produksi relatif singkat.

c. Adanya sistem insentif bagi kelompok karyawan akan dapat memberikan motivasi

guna meningkatkan produktivitas kerjanya.

d. Tiap unit produksi atau stasiun kerja memerlukan luas area yang minimal.

e. Pengendalian proses produksi mudah dilaksanakan.

Setiap bahan baku atau komponen yang masuk dalam lantai produksi PT. Djarum

akan mengalami beberapa perpindahan dari satu proses ke proses yang lain.

Sebagai contoh kertas papir yang menjadi salah satu bahan baku utama rokok.

Ketika tiba dari vendor akan dimasukkan terlebih dahulu ke warehouse dan

kemudian dipindahkan ke departemen pre-proses untuk diproses. Setiap

perpindahan yang terjadi pasti memerlukan suatu usaha perpindahan material atau

penanganan material (material handling).

Sistem penanganan material yang terdapat di PT. Djarum bermacam-macam

tergantung dari jenis dan jumlah bahan baku yang akan dipindahkan serta posisi

bahan baku tersebut berada sekarang. Metode pemindahan bahan baku maupun

produk jadi di PT. Djarum dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:

1. Pemindahan secara manual

Pemindahan secara manual dilakukan oleh operator tanpa bantuan mesin. Hal ini

dipakai bila tidak ada alat khusus untuk menangani dan merupakan pekerjaan yang

ringan. Contohnya mengganti CTP dan kertas papir secara manual. Pemindahan

22

secara manual juga dilakukan oleh operator pengepakan manual. Operator tanpa

bantuan alat khusus, memasukkan ball ke dalam dus box.

2. Pemindahan dengan mesin

Pemindahan dengan menggunakan mesin tanpa bantuan manusia. Ini digunakan

apabila tidak memungkinkan untuk dilakukan secara manual. Hal ini lebih efisien

untuk pekerjaan yang berat. Contohnya pada bagian produksi, press rokok yang

telah siap dipasarkan dipindahkan ke bagian manual packaging dengan

menggunakan konveyor. Khusus untuk mesin maker focke M6 untuk penggantian

kertas papir dan kertas CTP dilkakukan secara otomatis oleh lengan robot yang

dilengkapi oleh sensor tanpa bantuan manusia. Begitu pula pada mesin packer

focke F8 untuk pengambilan karton press menggunakan lengan robot secara

otomatis tanpa manusia dengan bantuan sensor.

3. Pemindahan bahan secara campuran

Sistem pemindahan yang dilakukan oleh manusia dengan bantuan mesin, biasanya

dipakai untuk memindahkan komponen dari satu departemen ke departemen yang

lain. Contohnya untuk memindahkan komponen dari departemen manual packaging

ke warehouse dengan menggunakan forklift.

Sistem penanganan material yang terdapat di bagian produksi bermacam-macam,

tergantung dari jenis material yang akan dipindahkan. Sebagian besar perpindahan

bahan baku dilakukan oleh manusia/operator. Alat material handling akan digunakan

jika materialnya berat atau berjumlah banyak. Material handling yang ada pada

bagian produksi antara lain:

b. Forklift

Forklift digunakan untuk memindahkan bahan baku dan membantu pemindahan

komponen produk yang ada di lantai produksi. Material maksimum yang dapat

diangkat oleh forklift beratnya 2 ton.

c. Hand truck

Hand truck digunakan untuk membawa material-material berukuran kecil dalam

jumlah yang banyak.

23

d. Roller conveyor

Roller conveyor merupakan alat pemindahan material yang digunakan dalam proses

perakitan, inspeksi dan untuk memindahkan produk dari perakitan hingga manual

packaging.

e. Pallet

Pallet merupakan papan kayu yang digunakan sebagai alat bantu dalam proses

pemindahan bahan baku maupun produk jadi.

f. Pallet Jack

Pallet Jack merupakan alat bantu khusus untuk memindahkan pallet dari suatu

departemen ke departemen lain. Pallet Jack menggunakan sistem hirdolik untuk

mengatur ketinggian penampang pallet jack.

Pelaksanaan pengendalian kualitas di PT. Djarum ditangani oleh bagian Quality

Control (QC). Pengendalian mutu dan kualitas dari produk yang dihasilkan sangat

penting untuk menjaga kepercayaan dari konsumen. Pengendalian kualitas di PT.

Djarum terdiri dari pemeriksaan material awal, pemeriksaan pada setiap proses

produksi, pemeriksaan pada bagian manual packaging, dan pemeriksaan pada

bagian delivery. Bahan baku yang tidak sesuai dengan karakteristik bahan baku

yang dipesan maka bahan baku tersebut akan dikembalikan.

Setiap departemen yang terdapat di PT. Djarum ini menerapkan sistem

pengendalian kualitas di setiap proses produksinya. Di setiap proses produksinya

tersebut pekerja/operator saling mengecek hasil pekerjaan masing-masing sehingga

meminimasi terjadinya cacat hingga produk akhir.

24

BAB 4

TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA

4.1. Lingkup Pekerjaan

Penulis ditempatkan di PT Djarum yang berada di Oasis, yaitu Departemen

Secondary Engineering. Ruangan Departemen Secondary Engineering menjadi satu

dengan Departemen Primary Engineering. Dilihat dari tat letak yang ada dibawah,

ruang kerja penulis berada di pojok kanan bawah yang berada dekat dengan mesin

fotocopy. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah tata letak ruang kerja penulis yang

ditunjukkan pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Tata Letak Kantor Departemen Engineering

Departmen Secondary Engineering bekerja selama enam hari dari jam 07.00 hingga

16.00, tetapi pada hari sabtu bekerja dari jam 07.00 hingga 13.00. Departemen

Secondary Engineering bertanggung jawab di end of line yaitu dari packaging hingga

warehousing. Pada kerja praktek ini, penulis mendapatkan tugas dari pembimbing

lapangan untuk melakukan simulasi dibagian end of line. Pengamatan dilakukan

25

pada pukul 08.00–11.00 WIB dengan hari yang acak. Dalam pelaksanaan pekerjaan, penulis berhubungan langsung dengan

salah satu engineer di secondary (Bapak Edwin) dan pekerja lapangan (mandor/pimpinan dilapangan serta operator). Dan

berikut ini merupakan struktur organisasi dari departemen Secondary Engineering di SKM Oasis PT Djarum yang ditunjukkan

pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2. Struktur Organisasi Secondary Engineering SKM Oasis

26

4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang Pekerjaan

Selama satu bulan melaksanakan kerja praktek di PT Djarum, penulis hanya

ditempatkan pada bagian engineering secondary yang berada di SKM Oasis.

Pembimbing memberikan tugas untuk mengamati end of line dan

mensimulasikannya. Tujuan dilakukannya pengamatan dan simulasi pada end of line

tersebut adalah untuk mengetahui proses yang menjadi titik-titik pemborosan.

Adapun wewenang penulis selama melaksanakan kerja praktek adalah:

a. Penulis diperbolehkan berkunjung ke end of line.

b. Penulis diperbolehkan bertanya kepada penanggungjawab yang berada

dilapangan untuk keperluan data.

c. Penulis diperbolehkan untuk mengambil data yang diperlukan untuk melakukan

simulasi secara langsung pada end of line pada hari kerja dengan catatan tidak

mengganggu para pekerja dan tidak menyebarkan bentuk data apapun keluar

dari perusahaan.

d. Penulis diperbolehkan menggunakan ruangan departemen engineering untuk

pengerjaan simulasi.

e. Penulis diperbolehkan untuk menggunakan fasilitas yang ada untuk pengerjaan

simulasi, seperti koneksi internet dan lisensi aplikasi simulasi.

4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan

Dalam pengerjaan tugas yang diberikan oleh pembimbing lapangan, penulis

menggunakan aplikasi flexsim yang merupakan salah satu aplikasi simulasi.

Tentunya untuk mencapai tujuan yang diinginkan, penulis memiliki langkah-langkah

kerja. Adapun diagram alir pelaksanaan kerja dan penjelasannya adalah:

27

Gambar 4.3. Diagram Alir Pelaksanaan Kerja

28

a. Menentukan Tujuan

Dalam penentuan tujuan, penulis melakukan diskusi dengan tim kerja dan

pembimbing lapangan. Penentuan tujuan ini tentunya untuk

meminimasi/menyelesaikan permasalahan yang ada di end of line. Dan yang

menjadi tujuan adalah meminimasi persentase menganggur operator box dan

meningkatkan persentase utilitas operator box.

b. Melakukan pengamatan

Pengamatan dilakukan untuk mengetahui keadaan di end of line, seperti proses

yang ada di end of line, jumlah pekerja setiap stasiun, merk SKM apa yang

diproduksi, peralatan–bahan yang digunakan, serta hal lain yang akan menjadi data

dan mempengaruhi sistem yang nantinya akan disimulasikan.

c. Mengumpulkan data

Setelah melakukan pengamatan, tentunya penulis menentukan data-data yang akan

dikumpulkan. Namun sebelum pengambilan data penulis dengan tim kerja yang

beranggotakan tiga mahasiswa program studi teknik industri Universitas Atma Jaya

Yogyakarta lainnya membagi tugas dalam pengumpulan data. Pembagian tugas

dilakukan agar setiap anggota tim kerja mengamati pada satu proses saja. Dalam

pembagian tugas yang telah dilakukan, penulis akan mengamati proses box. Data-

data yang dikumpulkan pada proses ini adalah waktu proses/box, waktu load, waktu

unload, jumlah operator, jumlah pack/pallet, jumlah pack/box, jumlah box/pallet,

ukuran pack, ukuran box, dan ukuran pallet. Adapun alat-alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data-data tersebut adalah stopwatch dan meteran.

d. Mengolah data

Pada proses pengolahan data, penulis menggunakan aplikasi pembantu yaitu

microsoft office excel, notepad dan input analyzer pada arena. Microsoft office excel

digunakan untuk merekap data-data yang telah dikumpulkan kedalam soft file.

Setelah itu, data-data yang telah diinputkan kedalam microsoft office excel

digandakan pada notepad dan kemudian disimpan dalam format .dst. Dan kemudian

dijalankanlah input analyzer pada arena untuk mencari distribusi dari data yang telah

dikumpulkan menggunakan berkas .dst tersebut.

29

e. Memodelkan sistem

Pemodelan sistem dilakukan menggunakan aplikasi flexsim. Aplikasi tersebut

merupakan salah satu aplikasi yang biasa digunakan untuk mensimulasikan suatu

sistem tertentu. Pemodelan sistem ini dimaksudkan untuk memindahkan keadaan

dilapangan ke dalam soft file agar nantinya dapat digunakan untuk melakukan

simulasi.

f. Mensimulasikan sistem

Model yang telah dibuat sebelumnya akan disimulasikan dan diperhatikan jalannya

sistem yang telah dimodelkan tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui

apakah model yang telah dibuat sudah sesuai dengan keadaan dilapangan atau

belum. Simulasi dilakukan dengan maksud menghemat biaya dan mengetahui

seberapa besar perubahan yang didapatkan bila dilakukan perbaikan pada sistem

sebelum keputusan yang ada diterapkan.

g. Verifikasi model

verifikasi model dilakukan dengan cara membandingkan jalannya model yang telah

dibuat dengan keadaan dilapangan. Kesesuaian sistem menjadi hal penting dalam

proses ini dan ini dilakukan dengan cara trial and error.

h. Melakukan skenario

Skenario dilakukan untuk mengetahui perbaikan terbaik yang dapat dilakukan, tidak

memerlukan biaya yang banyak dan pastinya dapat mengurangi atau bahkan

menghilangkan titik-titik kritis. Dan pada proses ini dilakukan dengan cara trial and

error.

i. Verifikasi skenario

Verifikasi skenario dilakukan dengan menggunakan melihat seberapa besar

perubahan yang terjadi saat skenario diterapkan pada model/sistem tersebut. Dan

yang menjadi parameter pada proses ini adalah persentase idle dan utilitas operator.

j. Membuat kesimpulan dan saran

Kesimpulan dan saran dibuat untuk mengetahui proses/titik-titik mana saja yang

harus menjadi perhatian pada saat akan dilakukan perbaikan sistem dan

memberikan rekomendasi perbaikan sistem.

30

4.4. Hasil Pekerjaan

Pada sub-bab ini berisikan data dan pengolahan data, model simulasi sebelum

skenario dan hasilnya, serta model simulasi skenario dan hasilnya.

4.4.1. Data dan Pengolahan Data

Pengambilan data dilakukan secara acak untuk tiap SQ dan terdapat empat SQ.

Setelah itu, data tersebut akan dicari distribusinya untuk menjadi input pada model

dengan menggunakan bantuan input analyzer yang terdapat pada aplikasi arena.

a. SQ 1

Tabel 4.1. Waktu Proses Box SQ 1

Waktu Proses Box SQ 1 (detik)

35 24 24 21 24 31 25 23

24 27 24 28 29 25 26 27

30 28 28 30 25 30 27 23

33 29 28 23 29 27 24 27

28 29 26 23 28 35 23 25

Dari waktu proses box SQ 1 diatas, akan dicari distribusinya menggunakan bantuan

imput analyzer yang terdapat pada aplikasi arena. Distribusi yang didapatkan adalah

Beta dengan persamaannya adalah 20.5 + 5 * BETA(0.836, 1.08), seperti gambar

dibawah ini:

Gambar 4.4. Distribusi Waktu Proses Box SQ 1

31

b. SQ 2

Tabel 4.2. Waktu Proses Box SQ 2

Waktu Proses Box SQ 2 (detik)

32 29 31 27 23 22 24 25

33 27 28 27 26 22 24 24

25 27 31 29 33 20 23 24

22 27 25 24 22 25 26 24

24 28 26 32 20 24 24 23

28 28 25 21 21 27 24 25

Dari waktu proses box SQ 1 diatas, akan dicari distribusinya menggunakan bantuan

imput analyzer yang terdapat pada aplikasi arena. Distribusi yang didapatkan adalah

Triangular dengan persamaannya adalah TRIA (19.5, 24, 33.5), seperti gambar

dibawah ini:

Gambar 4.5. Distribusi Waktu Proses Box SQ 2

32

c. SQ 3

Tabel 4.3. Waktu Proses Box SQ 3

Waktu Proses Box SQ 3 (detik)

23 23 24 25 24 24 24 23

23 24 22 25 23 24 25 24

23 22 22 25 23 23 24 25

25 24 20 24 24 25 23 23

21 22 23 23 25 23 25 23

Dari waktu proses box SQ 1 diatas, akan dicari distribusinya menggunakan bantuan

imput analyzer yang terdapat pada aplikasi arena. Distribusi yang didapatkan adalah

Normal dengan persamaannya adalah NORM (23.5, 1.16), seperti gambar dibawah

ini:

Gambar 4.6. Distribusi Waktu Proses Box SQ 3

33

d. SQ 4

Tabel 4.4. Waktu Proses Box SQ 4

Waktu Proses Box SQ 4 (detik)

25 25 21 21 22 24 22

21 23 21 21 25 21 21

21 24 22 25 22 22 23

24 25 21 22 23 23 22

23 22 25 23 24 22

Dari waktu proses box SQ 1 diatas, akan dicari distribusinya menggunakan bantuan

imput analyzer yang terdapat pada aplikasi arena. Distribusi yang didapatkan adalah

Uniform dengan persamaannya adalah UNIF (20.5, 25.5), seperti gambar dibawah

ini:

Gambar 4.7. Distribusi Waktu Proses Box SQ 4

e. Waktu Load

Tabel 4.5. Waktu Load

Jenis Material Handling Waktu Load

Hand Pallet 19 detik

Electric Hand Pallet 4 detik

Folk Lift 5 detik

34

f. Waktu Unload

Tabel 4.6. Waktu Unload

Jenis Material Handling Waktu Load

Hand Pallet 4 detik

Electric Hand Pallet 1 detik

Folk Lift 2 detik

g. Data-Data Lain

Tabel 4.7. Data-Data Lain

Data Keterangan

Jumlah operator 2-3 orang

Jumlah pack/pallet

B & BM

S & MB

96 unit

108 unit

Jumlah pack/box 4 unit

Jumlah box/pallet

B & BM

S & MB

24 unit

27 unit

Ukuran pallet

B & BM

S & MB

120 x 100 x 14,5 cm

154,5 x 113,5 x 14cm

Ukuran pack

S

B

28,5 x 18,5 x 25,5 cm

27,7 x 20 x 22,4 cm

Ukuran pack

BM

MB

29 x 18,5 x 16,5 cm

38 x 18 x 25 cm

Ukuran box

S

B

BM

MB

39,6 X 37,5 X 51,4 cm

45 X 40 X 56 cm

39 x 33,2 x 38 cm

38,4 x 27,5 x 51,3 cm

35

4.4.2. Model Dan Hasil Simulasi Aktual

Mesin box yang terdapat pada end of line adalah sebanyak tiga dengan masing-

masing tiap mesinnya terdiri dari dua hingga tiga operator. Satu operator bertugas

untuk memberikan cap dan melipat box, satu operator memasukan empat pack

kedalam box, dan satu operator lainnya memindahkan hasil box ke atas pallet. Bila

terdiri dari dua operator saja, satu operator akan bertugas memberikan cap, melipat

dan memindahkan hasil box ke atas pallet, serta satu operator lainnya bertugas

memasukan empat pack kedalam box. Berikut ini adalah model simulasi aktualnya:

Gambar 4.8. Model Simulasi Aktual SQ 1 dan SQ 4

Pada model aktual mesin box SQ 1 digunakan pula untuk SQ 4. Dan berikut ini

adalah model aktual SQ 2 dan SQ 2:

Gambar 4.9. Model Simulasi Aktual SQ 2 dan SQ 3

Model aktual menghasilkan utilitas operator sebesar 39,1%, utilitas operator tersebut

didapat dari lama kerjanya operator selama satu shift (karena model simulasi

36

dijalankan selama satu shift). Dan selama satu shift, persentase menganggur

operator adalah 60,9%. Hal tersebut dikarenakan oleh waktu pengerjaan yang tidak

lebih dari lima menit tetapi harus menunggu selama 35 hingga 36 menit. Berikut ini

adalah hasilnya:

Gambar 4.10. Hasil Simulasi Model Aktual

4.4.3. Model Dan Hasil Simulasi Skenario

Untuk mencapai tujuan, yaitu menurunkan persentase menganggur dan

meningkatkan utilitas dari operator box maka dilakukan skenario. Skenario tersebut

adalah menambah tugas salah satu operator box. Adapun tugas tersebut adalah

mengambil hasil jadi pack dari stasiun kerja pack ke stasiun kerja box. Adapun

model simulasi skenarionya adalah:

Gambar 4.11. Model Simulasi Skenario SQ 1 dan SQ 4

37

Salah satu operator dari mesin box diatas akan mengambil hasil pack dari SQ 1 dan

SQ 4. Dan hasil pack dari SQ 2 dan SQ 3 masing-masing juga akan diambil oleh

satu operator dari stasiun kerja box, seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.12. Model Simulasi Skenario SQ 2 dan SQ 3

Model skenario menghasilkan utilitas operator sebesar 31.7%, 31.9%, dan 42.6%.

Utilitas operator box meningkat karena aktivitas bernilai tambahnya meningkat yaitu

dengan melakukan travel empty, travel loaded, offset travel empty, offset travel

loaded, loading, dan unloading. Dan tentunya persentase idle dari operator tersebut

menurun. Berikut adalah hasil dari simulasi skenario:

Gambar 4.13. Hasil Simulasi Model Skenario

38

BAB 5

PENUTUPAN

5.1. Kesimpulan

a. Operator box menganggur terlalu lama (60.9%) selama satu shift karena harus

menunggu selama 35 hingga 36 menit dan hanya membutuhkan waktu tidak

kurang dari lima menit untuk mengerjakan satu pallet.

b. Skenario yang dilakukan adalah menambah pekerjaan salah satu operator box,

operator box tersebut akan mengambil hasil pack pada stasiun kerja tersebut.

c. Terjadi peningkatan utilitas operator yang sebelumnya hanya 31,9% menjadi

42,6%, karena operator melakukan travel empty, travel loaded, offset travel

empty, offset travel loaded, loading, dan unloading.

d. Tidak ada biaya yang dikeluarkan dalam penerapan skenario atau perubahan

sistem kerja.

5.2. Saran

a. Skenario dapat diterapkan secara langsung di lapangan untuk menurunkan idle

dan meningkatkan utilitas dari operator box.

b. Operator stasiun kerja pack tidak meninggalkan stasiun kerjanya agar tidak terjadi

penumpukan yang mengakibatkan waktu tunggu stasiun kerja box semakin lama.

39

LAMPIRAN

Lampiran 1. Proses Box dan Temporary Storage

1. Proses Box

2. Temporary Storage

40